rencana askep kasus

6
3. Rencana Asuhan Keperatawan pada Klien No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Perencanaan Intervensi Rasional 1. Nyeri Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan Tidak adanya nyeri . Dengan criteria hasil: Tidak ada keluhan nyeri skala nyeri normal 1. catat lokasi, lamanya intensitas (skala 0- 10) 2. Jelaskan penyebab nyeri/ karakteristik nyeri 3. Berikan tindakan nyaman 4. Bantu atau dorong menggunakan napas berfokus, bimbingan 1. Membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan kalkulus 2. Memberikan kesempatan untuk memberikan analgesik (dapat menurunkan ansietas) 3. Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot, dan 21

Upload: nikenundipawati

Post on 19-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: rencana askep kasus

3. Rencana Asuhan Keperatawan pada Klien

No.Diagnosa

KeperawatanTujuan & Kriteria Hasil

Perencanaan

Intervensi Rasional

1. Nyeri Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x24

jam diharapkan Tidak

adanya nyeri .

Dengan criteria hasil:

Tidak ada keluhan

nyeri

skala nyeri normal

klien tanpak rileks

1. catat lokasi, lamanya intensitas

(skala 0-10)

2. Jelaskan penyebab nyeri/

karakteristik nyeri

3. Berikan tindakan nyaman

4. Bantu atau dorong menggunakan

napas berfokus, bimbingan

imajinasi, dan aktivitas

terapeutik.

Berikan obat sesuai indikasi

- Narkotik contoh meperidin

(demerol), morfin.

- Antipasmodik, contoh

flavoksad (uripas)

1. Membantu mengevaluasi tempat

obstruksi dan kemajuan gerakan

kalkulus

2. Memberikan kesempatan untuk

memberikan analgesik (dapat

menurunkan ansietas)

3. Meningkatkan relaksasi,

menurunkan tegangan otot, dan

meningkatkan koping.

4. Mengarahkan kembali perhatian

dan membantu dalam relaksasi

otot

– biasanya diberikan pada episode

akutuntuk menurunkan kolik uretral

21

Page 2: rencana askep kasus

- Kostikostiroid

5. Berikan kompres hangat pada

punggung

- Menurunkan reflek

spasmejaringan

- Untuk menurunkan edema

jaringan

5. Menghilangkan tegangan otot dan

dapat menurunkan refleks spasme

2 Perubahan pola

eliminasi urine

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x24

jam diharapkan Pasien

dapat berkemih sesuai pola

eliminasi yang mendekati

normal.

KH : berkemih dengan

jumlah normal dan pola

biasanya

1. Awasi pemasukan dan

pengeluaran serta karakteristik

urine

2. Tentukan pola berkemih normal

pasien dan perhatikan variasi

3. Dorong meningkatkan pemasukan

cairan

4. Periksa semua urine

5. Selidiki keluhan kandung kemi

penuh

6. Observasi perubahan status

mental

7. Awasi pemeriksaan laboratorium,

1. Memberikan informasi tentang

fungsi ginjal dan adanya

komplikasi contoh infeksi dan

perdarahan

2. Kalkulus dapat menyebabkan

ekstabilitas saraf yang

menyebabkan sensari kebutuhan

berkemih segera.

3. Peningkatan hidrasi membilas

bakteri

4. Penemuan batu memungkinkan

identifikasi tipe batu dan

mempengaruhi pilihan terapi

22

Page 3: rencana askep kasus

contoh elektrolit, BUN, kreatinin

8. Ambil urine untuk kultur dan

sensitivitas

Berikan obat sesuai indikasi

- Azetazolamid (diamox),

alupurinol (ziloprim)

- Amonium klorida , kalium

atau natrium fospat (sal

hepatika)

- Agen atigout

- Antibiotik

- Asam askorbat

5. Retensi urin dapat terjadi ,

menyebabkan distensi jaringan

dan potensial resiko infeksi

6. Akumulasi sisa uremik dan

ketidakseimbangan elektrolit

dapat menjadi toksik pada SSP

7. Peninggian BUN, kreatinin dan

elektrolit mengidentifikasikan

disfungsi ginjal

8. Menentukan adanya ISK

- meningkatkan pH urine untuk

menurunkan pembentukan

batu asam

- menurunkan pembentukan

batu fosfat

- menurunkan produksi asam

urat/ potensial pembentukan

batu

- adanya ISK atau alkaline urin

23

Page 4: rencana askep kasus

potensial pembentukan batu

- mengasamkan urin untuk

mencegah berulangnya

pembentukan batu

24