refrat tb hamil revvv

Upload: errie-mer-lim

Post on 06-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Menurut World 

     Health Organization (WHO), insidens TB pada tahun 2008 adalah 9,4 juta dan 3, juta di

    antaran!a men"in#eksi $anita. TB merupakan salah satu pen!ebab terbesar kematian pada

    $anita, !aitu sekitar %00.000 kematian setiap tahun, dan seperti"a dari kematian tersebut terjadi

     pada $anita usia subur. &uatu penelitian lain !an" dilakukan di ' pada tahun 2008, insidens

    TB pada kehamilan adalah 4,2 per 00.000 kehamilan. TB pada kehamilan dapat bermani#estasi

    seba"ai TB pulmoner dan TB ekstrapulmoner. *en!ebaran TB pada perempuan hamil minimal

    tidak berbeda den"an sebaran di kalan"an mas!arakat. +leh karena itu usaha penapisan

    seharusn!a dapat dilakukan pada populasi perempuan hamil men"in"at risiko !an" lebih tin""i

    !an" akan didapat oleh ibu dan janin.

    *eriode prenatal den"an jad$al pemeriksaan berkala !an" telah ditetapkan oleh -+

    memberi kesempatan untuk membantu usaha ini den"an melakukan pemeriksaan dan pen"obatan, terutama pada perempuan hamil !an" mempun!ai risiko tin""i terin#eksi pen!akit

    ini. *ada perempuan hamil TB memberi pen"aruh pada kehamilan dan janin terkait den"an

    keterlambatan pen"obatan. ebih dari 90/ perempuan hamil den"an TB akti# munul dari

     populasi perempuan hamil den"an in#eksi tuberkulosis !an" tidak diobati. Mortalitas perinatal

     pada perempuan hamil !an" menderita TB enam kali lebih tin""i jika dibandin"kan kontrol

    den"an insidens prematuritas dan berat badan lahir rendah menin"kat dua kali lipat. 1ia"nosis

    dan pen"obatan !an" terlambat berhubun"an den"an menin"katn!a morbiditas ibu empat kali

    lebih tin""i.

    *ada masa sebelum ditemukann!a kemoterapi, didapatkan kematian sampai %0/

    disebabkan oleh TB pada $anita usia reproduksi. &etelah kemoterapi ditemukan insidens TB

    menin"kat kembali, hal ini dikarenakan timbuln!a bermaammaam #aktor, salah satun!a

    in#eksi human  immunodeficiency viral (-5).  TB pada kehamilan mempun!ai "ejala klinis

    1

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    2/30

    !an" serupa den"an TB perempuan tidak hamil. 1ia"nosis mun"kin dite"akkan terlambat

    karena "ejala a$al !an" tidak khas. eluhan !an" serin" ditemukan batuk, demam, malaise,

     penurunan berat badan dan hemoptisis.

    *emeriksaan penunjan" dalam hal ini pemeriksaan uji tuberkulin diikuti oleh #oto toraks

    merupakan pemeriksaan !an" dianjurkan pada kelompok TB risiko tin""i. 6aktor lain !an"

     berperan adalah pemberian re"imen terapi !an" tepat. 7isiko !an" dihadapi oleh ibu dan janin

    lebih besar bila tidak mendapatkan pen"obatan TB dibandin"kan risiko pen"obatan itu sendiri.

    *emberian re"imen kemoterapi !an" tepat dan adekuat akan memperbaiki kualitas hidup ibu,

    men"uran"i e#ek sampin" obat anti tuberulosis (+T) terhadap janin dan mene"ah in#eksi

    !an" terjadi pada ba!i !an" baru lahir.

    1.2. Tujuan

    1.2.1. Tujuan Umum

    1en"an ini re#erat ini dibuat den"an tujuan umum

    . 'ntuk men"etahui kondisi TB pada kehamilan di dunia

    2. 'ntuk men"etahui ara penan"anan terhadap pasien TB pada kehamilan

    1.2.2. Tujuan Khusus

    1en"an ini re#erat ini dibuat den"an tujuan umum

    . 'ntuk memberikan in#ormasi men"enai TB pada kehamilan pada tena"a kesehatan

    2. 'ntuk memberikan pen"etahuan men"enai tatalaksana dan dia"nosis TB pada tena"a

    kesehatan

    BAB II

    2

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    3/30

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tuerkul!s"s

    2.1.1 De#"n"s"

    Tuberkulosis merupakan pen!akit menular lan"sun" !an" disebabkan oleh kuman TB

    ( Miobaterium tuberulosis). &eba"ian besar kuman TB men!eran" paru, tetapi dapat ju"a

    men"enai or"an tubuh lainn!a.

    2.1.2 E$"%em"!l!g"

    Tuberkulosis (TB) merupakan pen!akit menular !an" disebabkan oleh kuman

     Mycobacterium turberculosis !an" masih menjadi masalah kesehatan utama dan pen!ebab kedua

    kematian palin" ban!ak di dunia.,2 ndonesia sendiri masih menjadi pen!umban" an"ka

     penderita TB sebesar :,8/ dari total jumlah pasien TB di dunia.  Berdasarkan Global 

    Tuberculosis Report tahun 203, insiden TB di ndonesia pada tahun 202 menapai 0,4 hin""a

    0,: juta. -al ini menempatkan ndonesia di dalam : ne"ara den"an jumlah insiden TB palin"

     ban!ak.2 &elain itu, an"ka nnual Ris! of Tuberculosis "nfection (7T) atau proporsi penduduk 

    !an" beresiko terin#eksi TB dalam satu tahun di ndonesia ju"a masih ukup tin""i, !aitu

    menapai 3/. -al ini berarti sekitar 030 oran" diantara 000 penduduk terin#eksi setiap

    tahunn!a.

    Berdasarkan 7iset esehatan 1asar 203, 1 ;akarta menempati urutan keti"a seba"ai

     propinsi den"an jumlah TB paru tertin""i, !aitu sekitar 0,/ dari jumlah keseluruhan an"ka

     pen!akit TB di ndonesia.

    2.1.& Kuman TB %an 'ara $enularan

     Mycobacterium tuberculosis  berbentuk batan" lurus atau sedikit melen"kun", tidak 

     berspora dan tidak berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar 0,3 < 0, mm dan panjan" < 4 mm.

    1indin"  M# tuberculosis san"at kompleks, terdiri dari lapisan lemak ukup tin""i (0/).

    *en!usun utama dindin" sel  M# tuberculosis ialah asam mikolat, lilin kompleks (omple=

    $a=es), trehalosa dimikolat !an" disebut cord factor , dan mycobacterial sulfolipids !an"

    3

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    4/30

     berperan dalam >irulensi. sam mikolat merupakan asam lemak berantai panjan" (0 < 90)

    !an" dihubun"kan den"an arabino"alaktan oleh ikatan "likolipid dan den"an peptido"likan oleh

     jembatan #os#odiester. 'nsur lain !an" terdapat pada dindin" sel bakteri tersebut adalah

     polisakarida seperti arabino"alaktan dan arabinomanan. &truktur dindin" sel !an" kompleks

    tersebut men!ebabkan bakteri M# tuberculosis bersi#at tahan asam, !aitu apabila sekali di$arnai

    akan tetap tahan terhadap upa!a pen"hilan"an ?at $arna tersebut den"an larutan asam

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    5/30

    7esiko penularan setiap tahun ( nnual Ris! of Tuberculosis "nfections $ RT")  di

    ndonesia dian""ap ukup tin""i dan ber>ariasi antara 3 /. *ada daerah den"an 7T sebesar 

    /, berarti setiap tahun diantara 000 penduduk, 0 oran" akan terin#eksi. &eba"ian besar dari

    oran" !an" terin#eksi tidak akan menjadi penderita TB, han!a sekitar 0 / dari !an" terin#eksi

    !an" akan menjadi penderita TB.%

    1ari keteran"an tersebut diatas, dapat diperkirakan bah$a pada daerah den"an 7T /,

    maka diantara 00.000 penduduk ratarata terjadi 00 penderita tuberkulosis setiap tahun,

    dimana :0 penderita adalha BT positi#. 6aktor !an" mempen"aruhi kemun"kinan seseoran"

    menjadi penderita TB adalah da!a tahan tubuh !an" rendah, diantaran!a karena "i?i buruk .2,:,

    2.1.+ Klas"#"kas"

    A. Tuerkul!s"s Paru

    Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis !an" men!eran" jarin"an paru, tidak 

    termasuk pleura.

    . Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BT)

    TB paru diba"i atas

    a. Tuberkulosis paru BT (@) adalah

    &ekuran"kuran"n!a 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BT positi#.

    -asil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BT positi# dan kelainan

    radiolo"ik menunjukkan "ambaran tuberkulosis akti#. -asil pemeriksaan satu spesimen

    dahak menunjukkan BT positi# dan biakan positi#.

     b. Tuberkulosis paru BT ()

    ) -asil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BT ne"ati#, "ambaran klinik dan

    kelainan radiolo"is menunjukkan tuberkulosis akti#.

    2) -asil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BT ne"ati# dan biakan  M#

    tuberculosis positi#.

    2. Berdasarkan tipe pasien

    5

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    6/30

    Tipe pasien ditentukan berdasarkan ri$a!at pen"obatan sebelumn!a. da

     beberapa tipe pasien !aitu

    a. asus baru

    dalah pasien !an" belum pernah mendapat pen"obatan den"an +T atau sudah pernah

    menelan +T kuran" dari satu bulan.

     b. asus kambuh (relaps)

    dalah pasien tuberkulosis !an" sebelumn!a pernah mendapat pen"obatan tuberkulosis

    dan telah din!atakan sembuh atau pen"obatan len"kap, kemudian kembali la"i berobat

    den"an hasil pemeriksaan dahak BT positi# atau biakan positi#.

    Bila BT ne"ati# atau biakan ne"ati# tetapi "ambaran radiolo"ik diuri"ai lesi akti# A

     perburukan dan terdapat "ejalaklinis maka harus dipikirkan beberapa kemun"kinan

    ) n#eksi non TB (pneumonia, bronkiektasis dll) 1alam hal ini berikan dahulu

    antibiotik selama 2 min""u, kemudian die>aluasi.

    2) n#eksi jamur 

    3) TB paru kambuh

    . asus defaulted atau drop out 

    dalah pasien !an" tidak men"ambil obat 2 bulan berturutturut atau lebih sebelum masa

     pen"obatann!a selesai.

    d. asus "a"al

    ) dalah pasien BT positi# !an" masih tetap positi# atau kembali menjadi positi# pada

    akhir bulan ke: (satu bulan sebelum akhir pen"obatan).

    2) dalah pasien den"an hasil BT ne"ati# "ambaran radiolo"ik positi# menjadi BT

     positi# pada akhir bulan ke2 pen"obatan.

    e. asus kronik A persisten

    dalah pasien den"an hasil pemeriksaan BT masih positi# setelah selesai pen"obatan

    ulan" kate"ori 2 den"an pen"a$asan !an" baik.

    6

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    7/30

    a. asus pindahan (trans#er in)

     pasien !an" sedan" mendapatkan pen"obatan di suatu kabupaten dan kemudian

     pindah berobat ke kabupaten lain. *asien pindahan tersebut harus memba$a surat

    rujukan A pindah.

     b. asus Bekas TB

    ) -asil pemeriksaan BT ne"ati# (biakan ju"a ne"ati# bila ada ) dan "ambaran

    radiolo"ik paru menunjukkan lesi TB !an" tidak akti#, atau #oto serial

    menunjukkan "ambaran !an" menetap. 7i$a!at pen"obatan +T adekuat akan

    lebih mendukun".

    2) *ada kasus den"an "ambaran radiolo"ik mera"ukan dan telah mendapat

     pen"obatan +T 2 bulan serta pada #oto toraks ulan" tidak ada perubahan

    "ambaran radiolo"i.9

    B. Tuerkul!s"s Ekstra Paru

    Tuberkulosis ekstra paru adalah tuberkulosis !an" men!eran" or"an tubuh lain

    selain paru, misaln!a pleura, kelenjar "etah benin", selaput otak, perikard, tulan",

     persendian, kulit, usus, "injal, saluran kenin", alat kelamin dan lainlain.

    1ia"nosis sebaikn!a didasarkan atas kultur positi# atau patolo"i anatomi. 'ntuk 

    kasuskasus !an" tidak dapat dilakukan pen"ambilan spesimen maka diperlukan bukti

    klinis !an" kuat dan konsisten den"an TB ekstra paru akti#. 8

    2.1., *"-aat Terja%"na TB

    2.1.,.1 In#eks" $r"mer/

    n#eksi primer terjadi saat seseoran" terpapar pertama kali den"an kuman TB.

    1roplet !an" terhirup san"at keil ukurann!a, sehin""a dapat mele$ati sistem pertahanan

    mukosislier bronkus, dan terus berjalan sehin""a sampai di al>eolus dan menetap disana.

    n#eksi dimulai saat kuman TB berhasil berkemban" biak den"an ara pembelahan diri di

     paru, dan ini disebut seba"ai kompleks primer. aktu antar terjadin!a in#eksi sampai

     pembentukan kompleks primer adalah 4 min""u.

    7

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    8/30

    dan!a in#eksi dapat dibuktikan den"an terjadin!a perubahan reaksi tuberkulin

    dari ne"ati# menjadi positi#. elanjutan setelah in#eksi primer ter"antun" kuman !an"

    masuk dan besarn!a respon da!a tahan tubuh (imunitas seluler). *ada umumn!a da!a

    tahan reaksi tersebut dapat men"hentikan kuman TB. Meskipun demikian ada beberapa

    kuman akan menetap seba"ai kuman persisten atau dormant ( tidur). adan"kadan"

    da!a tahan tubuh tidak mampu men"hentikan pekemban"an kuman, akibatn!a dalam

     beberapa bulan, !an" bersan"kutan akan menjadi penderita tuberkulosis. Masa inkubasi,

    !aitu $aktu !an" diperlukan mulai terin#eksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar

     bulan.9,0

    2.1.,.2 Tuerkul!s"s Pas'a Pr"mer 0P!st Pr"mer TB/

    Tuberkulosis pasa primer biasan!a terjadi setelah beberapa bulan atau tahun

    setelah in#eksi primer, misaln!a karena da!a tahan tubuh menurun akibat in#eksi atau status

    "i?i !an" buruk. iri khas dari tuberkulosis pasa primer adalah kerusakan paru !an" luas

    den"an terjadin!a ka>itas atau e#usi pleura . 

    2.1. 3ejala Kl"n"s

    &eba"ian besar pasien tuberkulosis paru den"an kehamilan, tidak menunjukkan kelainan !an"

    menuri"akan sehin""a pasien tidak men!adari pen!akit tersebut. eluhan dini pen!akit

    tuberkulosis paru dapat men!erupai perubahanperubahan #isiolo"is !an" terjadi selama

    kehamilan misaln!a penin"katan keepatan perna#asan, menin""in!a dia#ra"ma, adan!a

     bendun"an >askuler dll.

    BatukbatukAbatuk darah

      ejala ini ban!ak ditemukan. Batuk terjadi karena adan!a iritasi pada bronkus. Batuk ini

    diperlukan untuk membuan" produkproduk radan" keluar. arena terlibatn!a bronkus pada

    setiap pen!akit tidak sama, mun"kin saja batuk baru ada setelah pen!akit berkemban" dalam

     jarin"an paru !akni setelah bermin""umin""u atau berbulanbulan peradan"an bermula. &i#at

     batuk dimulai dari batuk kerin" (non produkti#) kemudian setelah timbul peradan"an menjadi

     produkti# (men"hasilkan sputum). eadaan !an" lanjut adalah berupa batuk darah !an" peah.

    8

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    9/30

    eban!akan batuk darah pada tuberkulosis terjadi pada ka>itas, tetapi dapat ju"a terjadi pada

    ulkus dindin" bronkus

    1emam

      Biasan!a sub#ebril men!erupai demam in#luen?a. Tetapi kadan"kadan" panas badan

    dapat menapai 404C. &eran"an demam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi kemudian

    dapat timbul kembali. Be"itulah seterusn!a hilan" timbuln!a demam in#luensa ini, sehin""a

     pasien merasa tidak pernah terbebas dari seran"an demam in#luen?a. eadaan ini san"at

    dipen"aruhi oleh da!a tahan tubuh pasien dan berat rin"ann!a in#eksi kuman tuberkulosis !an"

    masuk 

    emah lesu

    *en!akit tuberkulosis bersi#at radan" !an" menahun. ejala malaise serin" ditemukan

     berupa anoreksia tidak ada na#su makan, badan makin kurus (berat badan menurun), sakit kepala,

    merian". ejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilan" timbul seara tidak 

    teratur.

     D!eri dada

    ejala ini a"ak jaran" ditemukan. D!eri dada timbul bila in#iltrasi radan" sudah sampai ke

     pleura sehin""a menimbulkan pleuritis. Terjadi "esekan kedua pleura se$aktu pasien menarik 

    dan melepaskan na#asn!a.

    &esak na#as

    *ada pen!akit !an" rin"an belum dirasakan sesak na#as. &esak na#as akan

    ditemukann pada pen!akit !an" sudah lanjut, !an" in#iltrasin!a sudah meliputi seten"ah

     ba"ian paruparu.

    9

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    10/30

    2. 1.4 D"agn!s"s

    &uspek TB

    ontak 

    6aktor resiko

    &osek  

    *erumahan padat

    ejala menuri"akan

    Batuk darah

    D!eri dada

    erin"at malam

    BB turun

    demam

     pemeriksaan #isik paruparu

    **1

    *ositi# ne"ati#  

    E 0 mm setelah 48 jam

    ler"i

    7eaksi ne"ati# #alse

    uri"a TB

    7ont"en #oto thora=

    1"n perlindun"an abdomen

    10

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    11/30

    n#iltrat

    F#usi pleura

    denopati

    BT

    Biopsi pleuraAbronhosop! jika indikasi

    -an!a **1(@) 1ia"nosa TB paru

    D- 2 bulan 7-F

    *D

    Terminasi han!a indikasi +B

    *eriksa ba!i, terapi bila kontak den"an ibu !an" akti# 

    11

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    12/30

    12

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    13/30

    2.1.5 Pemer"ksaan Penunjang

    2.1.5.1 Pemer"ksaan La!rat!r"um

    2.1.5.2 Pemer"ksaan %arah

    *emeriksaan ini kuran" mendapat perhatian, karena hasiln!a kadan"kadan" mera"ukan,

    hasiln!a tidak sensiti# dan ju"a tidak spesi#ik. *ada saat tuberkulosis baru mulai (akti#)

    akan didapatkan jumlah leukosit !an" sedikit menin""i den"an hitun" jenis per"eseran

    kekiri. ;umlah lim#osit masih diba$ah normal. aju endap darah mulai menin"kat. Bila

     pen!akit mulai sembuh, jumlah leukosit kembali normal dan jumlah lim#osit masih

    tin""i. aju endap darah mulai turun kearah normal la"i.(8,9,0) 

    2.1.5.& Pemer"ksaan s$utum

      *emeriksaan sputum adalah pentin" karena den"an ditemukann!a kuman BT, dia"nosis

    tuberkulosis sudah dapat dipastikan. 1isampin" itu pemeriksaan sputum ju"a dapat memberikan

    e>aluasi terhadap pen"obatan !an" sudah diberikan. *emeriksaan ini mudah dan murah sulit

    sehin""a dapat dikerjakan dilapan"an (puskesmas).tetapi kadan"kadan" tidak mudah untuk 

    mendapat sputum, terutama pasien !an" tidak batuk atau batuk !an" nonprodukti#. 1alam hal ini

    dianjurkan satu hari sebelum pemeriksaan sputum G 2 liter dan diajarkan melakukan re#leks

     batuk.

      Bila sputum sudah didapat, kuman BT pun kadan"kadan" sulit ditemukan. uman baru

    dapat ditemukan bila bronkus !an" terlibat proses pen!akit ini terbuka keluar, sehin""a sputum

    !an" men"andun" kuman BT mudah keluar. 1iperkirakan di ndonesia terdapat :0/ pasien

    BT positi# tetapi kuman tersebut tidak ditemukan dalam sputum mereka. riteria sputum positi# 

    adalah bila sekuran"kuran"n!a ditemukan 3 batan" kuman BT pada satu sediaan. 1en"an kata

    lain diperlukan :000 kuman dalam ml sputum. 'ntuk pe$arnaan sediaan dianjurkan memakai

    ara Than Tiam -ok !an" merupakan modi#ikasi "abun"an ara pulasan in!oun abbet .

    1itemukann!a bakteri tahan asam (BT) pada 2 kali pemeriksaan sudah dapat

    memastikan adan!a TB paru. 1ia"nosis seara bakteriolo"i tidak selalu berhasil, $alaupun sudah

    dibantu den"an pemeriksaan kultur BT. .(8,9,0)

    13

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    14/30

    2.1.5.( Uj" Tuerkul"n 06ant!u7

    'ji tuberkulin dilakukan den"an ara mantou= (pen!untikan intrautan) den"an semprit

    tuberkulin jarum no 2. Tuberkulin !an" dipakai adalah tuberkulin **1 23 kekuatan 2 T'.

    *embaaan dilakukan 48%2 jam setelah pen!untikan. 1iukur diameter tran>ersal dari indurasi

    !an" terjadi. 'kuran din!atakan dalam milimeter. 'ji tuberkulin positi# bila indurasi E 0 mm

    (pada "i?i baik) atau : mm pada "i?i buruk.

    Tes tuberkulin han!a men!atakan apakah seseoran" indi>idu sedan" atau pernah

    men"alami in#eksi M.tuberulosis, M.bo>is, >aksinasi B dan Miobaterium pato"en lainn!a.

    1asar tes tuberkulin ini adalah reaksi aler"i tipe lambat. *ada penularan den"an kuman pato"en

     baik !an" >irulen ataupun tidak tubuh manusia akan men"adakan reaksi imunolo"i den"an

    dibentukn!a antibodi selular pada permulaan dan kemudian diikuti oleh pembentukan antibodi

    humoral !an" dalam perann!a akan menekankan antibodi selular.

      1isisi lain, tes ne"ati# tidak men!in"kirkan adan!a tuberkulosis. *asien den"an

    tuberkulosis akti# dapat reaksi tuberkulin sebab berba"ai #aktor, misaln!a pada keadaan

    malnutrisi, in#eksi >irus, -5, ampak, aar air, kanker, in#eksi bakteri !an" berat, obat

    kortikosteroid. -asil positi# adalah la?im sesudah >aksinasi B, setidakn!a selama beberapa

    tahun. kan tetapi, biasan!a reaksi lebih lemah, serin" berdiameter kuran" dari 0 mm .(2,3,4)

    -alhal !an" memberikan reaksi tuberkulin berkuran" (ne"ati# palsu) !akni

    • *asien !an" baru 20 min""u terpajan tuberkulosis

    • ner"i, pen!akit sistemik berat

    • *en!akit eksantematous den"an panas !an" akut morbili, aar air, poliomielitis

    • 7eaksi hipersensiti>itas menurun pada pen!akit lim#oretikuler (-od"kin)

    • *emberian kortikosteroid !an" lama, pemberian obatobat imunosupresi lainn!a.

    • 'sia tua, malnutrisi, uremia, pen!akit ke"anasan

    2.1.5.+ Pemer"ksaan *a%"!l!g"s

    14

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    15/30

    7ont"en #oto dada serin" diperlukan bila pasien tidak dapat men"eluarkan sputum, atau

    hasil pemeriksaan BT lan"sun" memberikan nilai ne"ati#(tidak ditemukan BT). *emeriksaan

    radiolo"i dada harus memakai pelindun" timah pada abdomen, sehin""a baha!a radiasi terhadap

     janin jadi lebih minimal. ;ika usia kehamilan masih dalam trimester pertama, sebaikn!a

     pemeriksaan radiolo"i dada tidak dikerjakan dan sedikitpun masih berdampak ne"ati# pada sel

    sel muda janin. 'mumn!a pemeriksaan radiolo"i dada merupakan pemeriksaan penapis !an"

    e#ekti#. 1en"an pemeriksaan radiolo"i dada dia"nosis TB paru lebih ban!ak ditemukan

    dibandin"kan pemeriksaan bakteriolo"i sputum. ambaran radiolo"i !an" diberikan hampir 

    sama den"an TB paru tanpa kehamilan, !akni in#iltrat, kalsi#ikasi, #ibrotik, ka>itas, e#usi pleura

    dll.

    *emeriksaan radiolo"i sebaikn!a dilakukan pada umur kehamilan E28 karena sinar 

    ront"ent dapat berpen"aruh buruk terhadap janin.(2,%)

    2.2 Tuerkul!s"s %an Keham"lan

    TB dan kehamilan dideskripsikan seba"ai pedan" bermata dua, dimana satu pedan"

    merupakan e#ek dari TB pada kehamilan dan e#ekn!a pada janin, sementara e#ek lainn!a adalah

    dari kehamilan terhadap pen!akit TB itu sendiri.9

    Terdapat beberapa penelitian !an" menunjukan bah$a TB memberikan e#ek !an" buruk

    terhadap persalinan, salah satun!a adalah penin"katan persalinan prematur, berat lahir rendah,

     penin"katan resiko preeklampsia dan pertumbuhan ter"an""u dari ba!i, dan penin"katan

    mortalitas perinatal. Berba"ai pro"nosis buruk dihasilkan dari terlambatn!a dia"nosis, terapi

    inkomplit atau irre"ular, dan lesi paru !an" berat. *ada pen""unaan +T pada 9 b!lan saat

    hamil ju"a dapat menin"katkan resiko dua kali lipat akan lahirn!a ba!i prematur, dan berat lahir

    rendah.0

    F#ek dari TB terhadap kehamilan dapat dipen"aruhi oleh beberapa #aktor, termasukkeparahan pen!akit, pen!ebaran ekstrapulmoner dan koin#eksi -5 dan terapi !an" diberikan.

    *ro"nosis terburuk ada pada $anita den"an dia"nosa TB saat kondisi postpartum dan ju"a pada

    $anita !an" memiliki TB koin#eksi den"an in#eksi -5. 7espon ne"ati# dari pasien terhadap

    terapi ju"a merupakan pro"nosis !an" buruk. 1ia"nosa !an" terlambat merupakan #aktor

    independen !an" mun"kin dapat menin"katkan morbiditas obstetrik seban!ak empat kali lipat,

    15

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    16/30

    dimana resiko untuk persalinan prematur menin"kat &embilan kali lipat. eterlambatan

    dia"nosis, terapi !an" terlambat, terapi !an" tidak benar, lesi paru !an" berat dan nutrisi ibu

    !an" buruk biasan!a disebabkan oleh ketidaktahuan, #aktor sosial dan ekonomi.9, 

    &erin"n!a, pada kehamilan beruntun, hal ini dapat men"akibatkan terjadin!a reakti>asi TB

    laten.9

    1ipera!a bah$a kehamilan dapat memberat TB, terutama pada kaitann!a den"an stress

    kehamilan, status "i?i !an" rendah, kondisi immunode#esiensi, atau adan!a pen!akit pen!erta. 

    *ada dia"nosan!a, dia"nosa TB pada kehamilan lebih sulit, karena adan!a kenaikan berat badan

    ibu !an" dapat men"eohkan pemeriksa akan adan!a "ejala turunn!a berat badan seperti pada

    TB umumn!a. Tetapi, alur dia"nosa pada TB pada kehamilan sama seperti alur dia"nosa TB

    de$asa pada umumn!a, tetapi tidak sebaikn!a dilakukan ronsen dada biasa pada pasien TB pada

    kehamilan, tetapi, dapat dilakukan skia"ram dada dimana ba"ian abdomen tertutup a"ar tidak

    terkena radiasi. &kia"ram dada dilakukan ketika 3 BT ne"ati>e dan "ejala tetap ada setelah

    diberikan antibiotik selama 2 min""u.

    *ada $anita hamil den"an TB ekstra pulmoner memiliki "ejala !an" konstitusional dan

    mempen"aruhi or"an !an" terkena. *emeriksaan darah rutin dan Tes Mantou=(meskipun tidak

     biasan!a dilakukan) dapat dilakukan untuk mendapatkan dia"nosis !an" spesi#ik.

    esimpulann!a, untuk mene"akkan dia"nosis pada TB dalam kehamilan sama seperti pene"akan

    dia"nosis pada TB pada umumn!a, tetapi, tidak sebaikn!a dilakukan ront"en dada biasa(dapat

    di"unakan skia"ram dada). 

    . Tuberkulosis on"enital

    TB kon"enital merupakan komplikasi !an" jaran" dalam in#eksi uterotuberkulosis,

    dimana resiko transmisi postnatal lebih serin" terjadi. TB kon"enital memun"kinkan seba"ai

    hasil dari pen!ebaran hemato"en dari >ena umbilius ke hati #etus atau seara keterlibatan

    16

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    17/30

    in"esti dan aspirasi dari nodus lim#atikus. Baillus TB men"in#eksi paruparu seara sekunder,

    tidak seperti pada oran" de$asa, dimana 80/ terjadi pada paruparu.

    TB on"enital sulit untuk dibedakan dari in#eksi neonates atau kon"enital lainn!a, dimana

    "ejala !an" sama dapat timbul pada 23 min""u kehidupan. ejala ini termasuk 

    hepatosplenome"ali, "an""uan napas, sulit makan, letar"i, iritabilitas, distensi abdomen, demam,

    dan lim#adenopati. e"a"alan untuk adan!a perbaikan "ejala setelah pemberian antibioti

    spetrum luas dapat menin"katkan adan!a keuri"aan terhadap TB kon"enital. bnormalitas

    ronsen thoraks dapat ditemukan pada TB jenis milier. 1ia"nosis dari TB neonatal ba"aimanapun

     ju"a di#asilitasi oleh kriteria dia"nosis !an" dibuat oleh ant$ell et al, termasuk adan!a

    demonstrasi dari kompleks primer heparA"ranuloma terkaseasi pada biops! hepar saat ba!i baru

    lahir, in#eksi tuberkel dari plasenta, atau traktus "enital maternal dari tuberulosis dandemonstrasi dari lesi ketika min""u pertama kehidupan. emun"kinan dari transmisi postnatal

    harus diekslusikan melalui in>esti"asi dari semua kontak, termasuk sta## rumah sakit dan

     penun""u.

    Kr"ter"a 8ant-ell

    riteria *rimer esi M# tuberculosis

    riteria &ekunder    • ompleks primer hepar atau

    "ranuloma hepar !an" terkaseasi

    • esi pada min""u pertama

    kehidupan

    • Fksklusi dari transmisi postnatal

    17

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    18/30

    • n#eksi tuberulosis dari traktus

    "enital ibu atau dari plasenta

    1ia"nosis terkon#irmasi jika terdapat kriteria primer dan kriteria sekunder.

    &eten"ah dari neonatus !an" lahir den"an TB kon"enital akan mein""al, terutama den"an tidak 

    adan!a terapi !an" diberikan.9, 

    2.2.1. Pen'egahan TB Pa%a Keham"lan

    *ene"ahan TB pada ibu hamil sebenarn!a tidak jauh berbeda dibandin" pene"ahan TB pada umumn!a, namun pada ibu hamil, jika TB tidak die"ah dan diatasi, dampak !an"

    ditimbulkan pada in#eksi TB bisa terjadi pada ibu dan janin. +leh karena itu, pene"ahan in#eksi

    TB san"at dibutuhkan oleh ibu hamil.

    *enularan TB biasa terjadi dikarenakan kontak per oran" den"an penderita TB. +ran"

    oran" !an" bekerja maupun berhubun"an den"aHn sistem -ealth are rentan terhadap penularan

    TB, den"an itu dibutuhkan pene"ahan dari penularan tb, sas pada *ene"ahan meliputi% 

    . *enatalaksanaan administrati# (berdampak lan"sun" ke mas!arakat)

    2. ontrol in"kun"an, (memberikan pen"aruh !an" berarti dikarenakan ara penularan TB

     bersi#at airborne)

    18

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    19/30

    3. *en""unaan alatalat pene"ahan (pen""unaan alat kesehatan seperti masker baik ba"i

     penderita maupun non penderita den"an #aktor resiko ju"a dibutuhkan untu mene"ah

     penularan TB >ia droplet)

    Pen'egahan eru$a /8

    a. Terha%a$ "n#eks" tuer'ul!s"s

    . *ene"ahan terhadap sputum !an" in#eksius

    . ase #indin"

    I J6oto thora= !an" dikerjakan seara massal

    I 'ji tuberulin seara Mantou=

    .2 solasi penderita dan men"obati penderita

    .3 5entilasi harus baik, kepadatan penduduk dikuran"i

    2. *asteurisasi susu sapi dan membunuh he$an !an" terin#eksi oleh Miobaterium bo>is akan

    mene"ah Tuberulosis bo>is pada manusia.

    . 6en"ngkatkan %aa tahan tuuh

    1. 6em$era"k" stan%ar h"%u$

    Makan makanan !an" menukupi "i?i harian

    en"kapi perumahan den"an >entilasi !an" ukup

    'sahakan setiap hari tidur ukup dan teratur 

    akukan olah ra"a ditempattempat !an" mempun!ai udara se"ar 

    2. Usahakan $en"ngkatan kekealan tuuh %engan 9aks"nas" B83.

    Men"enai >aksinasi B, han!a seba"ian keil ne"ara didunia !an" tidak setuju pelaksanaann!a,

    tetapi untuk ndonesia, sampai saat ini, >aksinasi B masih san"at pentin".

    Ban!ak keuntun"an dibandin"kan den"an keru"ian !an" mun"kin ditimbulkan. &aat ini >aksin

    B disediakan dalam bentuk bubuk kerin" dan disimpan didalam kamar den"an suhu diba$ah

    C. *ada udara dan suhu didaerah tropis >aksin B dapat bertahan selama min""u

    '. Pen'egahan %engan meng!at" $en%er"ta ang sak"t %engan !at ant" tuerkul!s"s se$ert"

    terseut %"atas.

    %. Pen'egahan %engan e%ukas" terha%a$ masarakat: a"k ke$a%a $en%er"ta TB mau$un n!n

    $en%er"ta TB

    19

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    20/30

    e. Pen'egahan "n#eks" TB laten /

    ;ika ditemukan #aktor resiko seba"ai berikut kontak !an" panjan" den"an penderita TB, ri$a!at

     berper"ian ke ne"ara den"an pre>alensi TB tin""i, penemuan radio"ra#i dada !an" m,enunjukkan

     post TB, in#eksi -5, pen""unaan imunosupresan, tanda dan "ejala TB, maka dibutuhkan

     pene"ahan in#eksi TB laten.*ene"ahan berupa

    . ;ika in#eksi TB sudah selesai, lan"sun" berikan pro#ilaksis TB laten terhadap ibu hamil

    den"an -5 atau pen!akit imunosupresan lain

    2. D- harian atau min""uan sesuai 1+T& dianjurkan, terapi berupa

    : m"A k" den"an pen""unaan harian selama atau 9 bulan

    : m"Ak" den"an pen""unaan 2= per min""u selama atau 9 bulan

    3. &uplementasi >itamin B den"an dosis 02: m" diaHnjurkan

    4. *en"obatan diundur selama 23 bulan post partum untuk mene"ah e#ek hepatotoksik

    dari pen"obatan

    2.& Penatalaksanaan

    2.&.1 Tatalaksana menurut masa keham"lan

    2.&.1.1 Tatalaksana tr"mester I

    ;ika pasien sejak sebelum kehamilan telah didia"nosis TB paru

     +bat diteruskan tetapi pen""unaan ri#ampisin di stop. (7i#ampisin memiliki e#ek terato"enik pada trimester )

    ;ika pasien memiliki "ejala klinis tuberkulosis paru (batukbatukAbatuk berdarah, demam,

    kerin"at malam, na#su makan menurun, n!eri dada,dll) diperiksakan **1 (*uri#ied *rotein

    1eri>ated), bila hasiln!a positi# maka dilakukan pemeriksaan #oto thora=, bila tersan"ka

    20

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    21/30

    tuberkulosis maka dilakukan pemeriksaan sputum BT 3 kali dan biakan BT.akukan

     pemeriksaan **1 bila **1 (@) lakukan pemeriksaan radiolo"is (den"an pelindun" perut)

    . Bila radiolo"i () Berikan D- pro#ilaksis 400 m" selama tahun

    2. Bila radiolo"i suspek TB periksa sputum sputum BT (@)

    D- 400 m"Ahr selama bulan, dilanjutkan %00 m" 2 kali semin""u :8 bln

      7i#ampisin sebaikn!a tidak diberikan pada kehamilan trimester pertama

    Ftambutol 000 m"Ahr selama bulan

    *ira?inamid sebaikn!a tidak diberikan pada masa kehamilan karena e#ekn!a !an"

     belum dianalisis pada masa kehamilan.

    *asien perlu diedukasi sejak dimulain!a pen""unaan +T men"enai pentin"n!a kepatuhan

     berobat. TB paru tidak merupakan indikasi untuk abortus buatan dan terminasi kehamilan

    2.&.1.2 Tatalaksana tr"mester II %an III

    Tatalaksana pada trimester dan men!erupai tatalaksana trimester , namun

    ditambahkan +T ri#ampisin pada TB akti#, berikut merupakan pen""unaan +T ri#ampisin

    • ;ika pasien didia"nosis TB akti# (BT @)

     7i#ampisin 4:000 m"Ahr selama bulan, dilanjutkan 00 m" 2= semin""u

    selama :8 bulan

    2.&.1.& Jen"s jen"s ;AT1&

    A. Is!n"a

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    22/30

    dikuran"i den"an pemberian piridoksin (>itamin B den"an dosis :0 m" perhari atau den"an

    >itamin B kompleks).

    *enin"katan serum "lutami o=aloasetat transaminase (&+T) !an" asimtomatik didapat

     pada 2: / pasien !an" mendapat D-. 6ollo$ up tes #un"si hati pasien diperlukan untuk 

    mene"ah kerusakan hati karena +T D-.

    B. *"#am$"s"n

    7i#ampisin mempun!ai kee#ekti#an !an" sama den"an D-. 1osis !an" di"unakan 4:0

    00 m"Ahr selama bulan (dimulai dari trimester kedua kehamilan), dilanjutkan 2 kali semin""u

    selama :8 bulan. 7i#ampisin sebaikn!a tidak di"unakan pada kehamilan trimester pertama.

    7i#ampisin bersi#at bakteriostatik pada ban!ak bakteri ram positi# dan ram ne"ati#.+bat

    ini bekerja den"an men"hambat 1D dependent 7D polimerae. 7i#ampisin dapat mele$ati

     plasenta.

    • F#ek sampin" ri#ampisin !an" rin"an adalah

    &indrom kulit seperti "atal"atal kemerahan

    &indrom #lu berupa demam, men""i"il, n!eri tulan".

    &indroma perut berupa n!eri perut, mual, muntah kadan"kadan" diare.

    $arna merah pada air seni, kerin"at, air mata, air liur 

    • F#ek sampin" ri#ampisin !an" berat tapi jaran" terjadi adalah

    &indrom respirasi !an" ditandai den"an sesak na#as, kadan"kadan" disertai den"an

    kolaps atau renjatan

    *urpura, anemia hemolitik !an" akut, s!ok dan "a"al "injal. Bila salah satu dari "ejala ini

    terjadi, ri#ampisin harus se"era dihentikan dan jan"an diberikan la"i meskipun "ejalan!a

    sudah men"hilan". &ebaikn!a se"era dirujuk ke '* spesialis.

    22

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    23/30

    7i#ampisin men"induksi en?im hepar !an" menin"katkan resiko terjadin!a

    hipoprotrombinemi dan perdarahan selama periode perinatal.

    • F#ek sampin" pada masa kehamilan   1ilaporkan terdapat mal#ormasi janin

    seperti spina bi#ida, anense#ali dan palatoski?is, pada pemberian ri#ampisin pada

     binatan" perobaan tikus. *ada manusia ditemukan / kelaian mal#ormasi

    on"enital pada pen""unaan ri#ampisin semasa kehamilan.

    8. Etamut!l

    Ftambutol merupakan pilihan kedua dalam pen"obatan Tb paru. +bat ini bersi#at

     bakteriostatik tetapi tidak mempun!ai e#ek terhadap bakteri atau or"anisme lainn!a. 1osis !an"

    diberikan 000 m"Ahr selama bulan.

    1ilaporkan obat ini dapt menimbulkan komplikasi retrobulber neuritis akan tetapi laporan

    e#ek sampin" obat ini dalam kehamilan san"at sedikit, dan pada janin belum ada.

    23

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    24/30

    D. K!ntra"n%"kas" $a%a masa keham"lan/1&

    . &treptomisin .

    2. anamisin

    3. mikasin

    4. apreomisin

    +batobat diatas menimbulkan e#ek ototoksik pada janin.

    24

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    25/30

    *es"stens" ;at12

    7esistensi bakteri TB pentin" diketahui oleh pasien, maka edukasi kepatuhan berobat

    san"at dibutuhkan, berikut merupakan jenisjenis resistensi pada bakteri TB

    1. 6utan ang res"sten

    Mutan bakteri TB !an" disebabkan seleksi dari bakteri TB !an" tidak sensiti# 

    terhadap +T !an" diberikan.

    2. *es"stens" $r"mer

    *asien !an" tertular bakteri !an" sudah resisten terhada atau lebih +T

    &. *es"stens" sekun%er

    7esistensi !an" disebabkan oleh

    a. *en"obatan den"an monoterapi

     b. pabila 2 maam +T diberikan, namun ada kuman !an" resisten terhadap +T

    . pasien "a"al minum obatn!a seara benar.(dosis, jenis obat, dan $aktu pen""unaan)

    E9aluas" Peng!atan12

    E9aluas" kl"n"k 

    Bertujuan untuk men"etahui respons pen"obatan dan ada tidakn!a e#ek sampin"

    obat serta ada tidakn!a komplikasi pen!akit

    1ilaksanakan setiap 2 min""u pada bulan pertama pen"obatan, lalu setiap bulan

     pada bulan berikutn!a

    F>aluasi klinik meliputi keluhan pasien, berat badan, dan pemeriksaan #isik 

    25

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    26/30

    E9aluas" akter"!l!g"s

    Bertujuan untuk mendeteksi ada tidakn!a kon>ersi sputum

    *emeriksaan dan e>aluasi pemeriksaan mikroskopis

    &ebelum pen"obatan dimulai

    &etelah 2 bulan pen"obatan A setelah #ase intensi# 

    2 bulan sebelum akhir pen"obatan

    *ada akhir pen"obatan

     E9aluas" ra%"!l!g"s

    *emeriksaan dan e>aluasi #oto thora= dilakukan pada

    &ebelum pen"obatan

    &etelah 2 bulan pen"obatan

    *ada akhir pen"obatan2

     E9aluas" e#ek sam$"ng se'ara kl"n"s

    = Bila mun"kin sebaikn!a dari a$al diperiksa #un"si hati, #un"si "injal dan darah len"kap

    6un"si hati &+T, &*T, bilirubin, #un"si "injal ureum, kreatinin dan "ula darah,

    asam urat untuk data dasar pen!akit pen!erta atau e#ek sampin" pen"obatan.

    *emeriksaan >isus bila men""unakan etambutol

    Penanganan e#ek sam$"ng !at

    = F#ek sampin" !an" rin"an seperti "an""uan lambun" dapat diatasi seara simptomatik 

    *enderita den"an reaksi hipersensiti# seperti timbuln!a rash pada kulit !an" umumn!a

    disebabkan oleh D- dan ri#ampisin, dapat dilakukan dosis rendah dan desensitasi

    den"an pemberian dosis !an" ditin"katkan perlahanlahan den"an pen"a$asan !an"

    ketat

    26

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    27/30

    elainan !an" harus dihentikan pen"obatan adalah trombositopeni, s!ok atau "a"al

    "injal karena ri#ampisin, "an""uan pen"lihatan karena etambutol.

    F#ek sampin" !an" serius adalah hepatitis imbas obat.3,4

     *enan"anann!a antara lain

    Bila klinis (@) (ikterik, mual, muntah @) +T stop

    Bila klinis(), laboratorium terdapat kelainan

    Bilirubin E 2 +T stop

    &+T, &*T K := +T stop

    &+T,&*T K 3=, "ejala (@) +T stop

      &+T,&*T K 3=, "ejala ()  teruskan pen"obatan,

    den"an pen"a$asan

     E9aluas" keteraturan er!at

    = 1en"an ara anamnesis, alloanamnesis, dan memberikan pen!uluhan atau edukasi

    men"enai pen!akit dan keteraturan berobat !an" diberikan kepada penderita, keluar"a

    dan lin"kun"an.

    'ntuk mene"ah resistensi bakteri TB

     E9aluas" $en%er"ta ang telah semuh

    *enderita TB !an" telah din!atakan sembuh tetap die>aluasi minimal 2 tahun setelah

    sembuh untuk men"etahui adan!a kekambuhan. Lan" die>aluasi adalah sputum BT

    mikroskopik dan #oto thora=. &putum BT mikroskopis 3, , 2, 24 bulan setelah

    din!atakan sembuh. F>aluasi #oto thoraks , 2, 24 bulan setelah din!atakan sembuh.:

    27

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    28/30

    BAB III

    Kes"m$ulan %an Saran

    &.1. Kes"m$ulan

    TB adalah pen!akit paru !an" menular dan dapat men"enai siapa saja, termasuk

    ibu hamil. *en!akit menular >ia droplet dan dalam dia"nosan!a dapat dilakukan berba"ai

    maam tes. *ada terapin!a, khusus untuk &treptrom!in tidak boleh diberikan kepada ibu

    hamil dan trimester pertama, tidak boleh diberikan 7i#ampiin.

    &.2. Saran

    TB dalam kehamilan merupakan suatu pen!akit !an" dapat ditan"ani, namun

     penan"anan !an" tidak adekuat bisa menimbulkan pro"nosis !an" buruk, baik kepada ibu

    maupun janin. *enan"anan terhadap TB pada kehamilan memiliki sedikit perbedaan dari

     penan"anan pasien TB !an" tidak hamil. &elain terapi, pentin"n!a pemeriksaan

    dia"nostik terhadap bakteri TB san"at pentin" dan dikarenakan TB merupakan suatu

     pen!akit kronis, Fdukasi kepada pasien men"enai kepatuhan terapi, e#ek sampin", dan

     pen!akit TB itu sendiri, meman" dibutuhkan dalam penan"anan TB. ;ika pasien TB

    sembuh dari pen!akitn!a, e>aluasipun dibutuhkan untuk mene"ah terjadin!a in#eksi TB

    laten.

    28

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    29/30

    DA)TA* PUSTAKA

    1. hosh , ho$dhur! ;, hosh . Tuberulosis and #emale reproduti>e health.;ournal

    o# *ost"raduate Mediine. 20:%(4)30%.2. Mn!ani , Mnt!re ;. Tuberulosis in pre"nan!. B;+ n nternational ;ournal o# 

    +bstetris N!naeolo"!O09 8(2)22alene

    area in ondon. Fur ; +bstet !neol 200 2 48::.

    ,. aksmi Maharani, Biran ##andi, Tjandra Lo"a ditama, ;oedo *rihartono. *ro#il

     perempuan hamil penderita tuberkulosis di poliklinik tuberkulosis *ersatuan

    *emberantasan Tuberkulosis ndonesia Balade$a ;akarta *usat.ndones ; +bstet !neol

    200933420:

    . *ath$a!s to Better 1ia"nostis #or Tuberulosis Blueprint #or 1e>elopment o# TB

    1ia"nostis, orld -ealth +r"ani?ation,ene>a, &$it?erland, 2009.

    4.  upta, '. Da!ak, M. 7am et al., P*ostpartum tuberulosis inidene and mortalit!

    amon" -5in#eted $omen and their in#ants in *une, ndia, 2002200:,Q %linical 

     "nfectious &iseases, >ol. 4:, no. 2, pp. 24eno, M1, &te>en . Bloom, M1. illiams

    +bstetris, T$ent!6ourth Fdition. 24th edition. 'nited &tates o# meria Mra$-ill

    Fduation 204.

    11. rora 5, upta 7. T'BF7'+&& D1 *7FDDL. nd ; Tub. 2003:03.

    12. orld -ealth +r"ani?ation. httpAA$$$.$ho.

    intAtbApubliationsA"lobalreportA2008Asummar!AenAinde=.html1&. 1. httpAA$$$.d."o>AtbApubsA*16A 3%.pd# 

    1(. F##eren &. Tuberulosis and pre"nan!. urr +pin *ulm Med 200%320:

  • 8/17/2019 Refrat TB Hamil Revvv

    30/30

    %. 1i>ision o# Tuberulosis Flimination. n#etion ontrol and *re>ention. ent 1is ontrol

    *re> RnternetS. 202 >ailable #rom httpAA$$$.d."o>AtbAtopiAin#etionontrolA

    8. atent Tuberulosis n#etion uide #or *rimar! -ealth are *ro>iders. ent 1is

    ontrol *re>. 202