refrat psikiatri
TRANSCRIPT
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 1/11
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas keridhoan-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah yang berjudul “Gangguan KepribadianAntisosial”.
Penulis menghaturkan terima kasih kepada dr. Djusnidar Dja’far, Sp.KJ dan dr.
Lina Fitria yang telah bersedia meluangkan tenaga dan waktu untuk membimbing penulis
selama menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Psikiatri Rumah Sakit Jiwa
Tampan Pekanbaru.
Semoga makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
kepaniteraan klinik senior Bagian Ilmu Psikiatri mengenai Gangguan Kepribadian
Antisosial. Penulis megharapkan kritk dan saran yang membangun dari semua pihak demi
perbaikan penulis di masa akan datang.
Pekanbaru, Maret 2012
Penulis
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 2/11
2
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan kepribadian anti sosial ditandai oleh tindakan tindakan anti sosial atau
kriminal yang terus menerus, tetapi tidak sinonim dengan kriminalitas. Malahan gangguan
ini adalah ketidakmampuan untuk mematuhi norma sosial yang melibatkan banyak
aspekperkembangan remajadan dewasa pasien. Dalam internationakl classification of
diseasereviosi ke 10 (ICD-10). Gangguan dinamakan gangguan kepribadian dissosial.1
Orang dengan gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder)
secara persisten melakukan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan sering melanggar
hukum. Mereka mengabikan norma dan konvensi sosial, impulsiv, serta gagal dalam
membina hubungan interpersonal dan pekerjaan. Meski demikian mereka sering
menunujukkan kharisma dalam penampilan luar mereka dan paling tidak memiliki
intelegensi rata-rata (Cleckley, 1976). 1
Ciri yang paling menonjol dari mereka adalah tingkat kecemasan yang rendah ketika
berhadapan dengan situasi yang mengancam dan kurangnya rasa bersalah dan menyesal
atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Hukuman biasanya hanya member sedikit
dampak, bila ada, dalam perilaku mereka. Meski orang tua atau orang lain menghukum
mereka untuk kesalahan yang mereka lakukan, mereka tetap menjalani kehidupan yang
tidak bertanggung jawab dan impulsive. Penggunaan istilah psikopat dan sosiopat yang
sering kita dengar digunakan untuk menunjukkan tipe orang yang kini termasuk dalam
kepribadian antisosial. Sejumlah klinisi terus menggunakan istilah ini bergantiandengan
kepribadian antisosial. Akar dari kata psikopat berfokus pada gagasan bahwa ada sesuatu
yang tidak benar (patologis) pada fungsi psikologis individu. Sedangkan akar dari kata
sosiopati berpusat pada deviasi (penyimpangan) sosial orang tersebut.3
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 3/11
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Gangguan kepribadian antisosial merupakan gangguan kepribadian yang
timbul karena perbedaan yang besar antara perilaku dan norma sosial yang
berlaku. 2
Adapun tanda-tanda pada ganguan kepribadian ini seperti :2
a) bersikap tidak peduli pada perasaan orang lain,
b) sikap tidak bertanggung jawab, tidak peduli terhadap norma, peraturan
dan kewajiban sosial,
c) tidak mampu mempertahankan hubungan agar berlangsung lama,
meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannyad) mudah frustasi dan bertindak agresif, termasuk tindakan kekerasan
e) tidak mampu menerima kesalahan dan belajar dari pengalaman,
terutama dari hukuman
f) sangat cenderung menyalahkan orang lain
II. EPIDEMIOLOGI
Prevalensi gangguan kepribadian antisosial adalah 3 % pada laki laki dan
1% pada wanita. Keadaan ini paling sering ditemukan pada daerah perkotaan
yang miskin dan diantara penduduk yang berpindah pindah dalam daerah
tersebut. Anak laki-laki dengan gangguan berasal dari keluarga yang lebihtinggi dibandingkan anak perempuan yang tergangggu. Onset gangguan adalah
sebelum usia 15 tahun. Anak perempuan biasanya memilki gejala sebelum
pubertas dan anak laki laki bahkan lebih awal. Suatu pola familial dietemukan
dimana gangguan lima kali lebih sering pada sanak saudara derajat pertama dari
laki laki dengan gangguan dibandingkan dengan kontrol. 1
III. ETIOLOGI
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan tentang gangguan kepribadian
antisosial oleh profesional dan orang awam adalah apakah atau tidak itu adalah
genetik. Banyak yang bertanya-tanya apakah itu turun-temurun, seperti halnya
rambut, mata, atau warna kulit, jika ini terjadi, anak-anak orang antisosial akan
sangat diharapkan dapat menjadi antisosial sendiri, apakah mereka hidup
dengan orang tua antisosial. Untungnya, manusia tidak sesederhana itu. Seperti
semua gangguan kepribadian, dan juga yang paling gangguan mental, gangguan
kepribadian antisosial cenderung merupakan hasil dari kombinasi biologis atau
faktor genetik dan lingkungan. 7
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 4/11
4
Meskipun tidak ada penyebab biologis yang jelas untuk gangguan ini,
penelitian tentang faktor risiko biologis yang mungkin untuk mengembangkan
gangguan kepribadian antisosial menunjukkan bahwa, pada mereka dengan
gangguan kepribadian antisosial, bagian dari otak yang terutama bertanggung
jawab untuk belajar dari kesalahan seseorang dan untuk menanggapi untuk
ekspresi wajah sedih dan takut (amigdala) cenderung lebih kecil dan merespon
kurang kokoh dengan ekspresi wajah senang, sedih, atau takut orang lain.
Bahwa kurangnya tanggapan ada hubungannya dengan kurangnya empati
bahwa individu antisosial cenderung memiliki dengan perasaan, hak, dan
penderitaan orang lain. Sementara beberapa orang mungkin lebih rentan
terhadap gangguan mengembangkan kepribadian antisosial sebagai akibat dari
latar belakang genetik tertentu mereka, yang diperkirakan menjadi faktor hanya
ketika orang itu juga terkena peristiwa kehidupan seperti pelecehan atau
mengabaikan yang cenderung untuk menempatkan orang di risiko
perkembangan gangguan ini. Demikian pula, sementara ada beberapa teoritentang peran premenstrual syndrome (PMS) dan fluktuasi hormon lainnya
dalam perkembangan gangguan kepribadian antisosial sejauh ini, tidak dapat
dijelaskan sebagai akibat langsung dari kelainan tersebut.3,5
Kondisi lain yang dianggap faktor risiko untuk gangguan kepribadian
antisosial termasuk penyalahgunaan zat, attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD), dan gangguan membaca atau gangguan perilaku yang didiagnosis
pada anak-anak. Orang yang mengalami disfungsi otak sementara atau
permanen, juga disebut kerusakan otak organik, beresiko untuk
mengembangkan perilaku pidana kekerasan atau sebaliknya. 3,5
IV. DIAGNOSIS
Pasien mungkin nampak tenang dan dapat dipercaya dalam wawancara,
tetapi, dibaliknya terdapat ketegangan, permusuhan, sikap mudah tersinggung
dan kekerasan. Wawancara stress, dimana pasien secara aktif dihadapkan
dengan inkonsistensi dalam riwayat penyakitnya. Mungkin diperlukan untuk
mengungkapkan patologi. Bahkan klinisi yang paling berpengalaman telah
tertipu oleh pasien tersebut.1
Suatu pemeriksaan diagnostik harus termasuk pemeriksaaan neurologis
yang lengkap. Karena pasien sering kali menunjukkan hasil EEG yangabnormal dan tanda neurologis lunak yang mengarahkan kerusakan otak
minimal pada anak anak, temuan tersebut dapat digunakanuntuk menegakkan
klinis.1
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 5/11
5
Kriteria Diagnostik untuk ganguan kepribadian antisocial2
A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang
terjadi sejak usia 15 tahun seperti yang ditunjukkan oleh tiga (lebih) berikut :
1.
Gagal untuk mematuhi norma sosial dengan menghormati perilaku sesuaihukum seperti yang ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan
yang menjadi sasaran penalaran.
2. Ketidakjujuran seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali berbohong
menggunakan nama samaran atau menipu orang lain untuk mendapatkan
keuntungan atau kesenangan pribadi.
3. Impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan.
4. Iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik
atau penyerangan yang berulang.
5. Secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain.
6. Terus menerus tidak bertanggung jawab seperti ditunjukkan olehkegagalan berulang kali untuk mempertahankan perilaku kerja atau
menghormati kewajiban finansial.
7. Tidak adanya penyesalan seperti yang ditunjukkan oleh acuh tak acuh
terhadap atau mencari mcari alasan telan disakiti, dianiaya atau dicuri oleh
orang lain.
B. Individu sekurangnya berusia 18 tahun.
C. Terdapat tanda tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun.
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata mata selama perjalanan skizofrenia
atau suatu episode manik.
V. GAMBARAN KLINIS
Pasien dengan gangguan kepribadian antisosial seringkali menunjukkan
kesan luar yang normal dan bahkan hangat dan mengambil muka, tetapi riwayat
penyakitnya menemukan banyak daerah fungsi kehdiupan yang mengalami
gangguan. Berbohong, membolos, melarikan diri dari rumah, mencuri, berkelahi,
penyalahgunaan zat dan aktivitas ilegal adalah pengalaman tipikal yang dilaporkanpasien berawal sejak masa anak anak. Sering kali pasien gangguan kepribadian
antisosial mengesankan klinisi dengan jenis kelamin yang berlawanan dengan aspek
kepribadian mereka yang bermacam macam dan mengoda, tetapi klinisi dengan
jenis kelamin yang sama, mungkin memandangnya sebagai manipulatif dan
menuntut.4,7
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 6/11
6
Pasien gangguan kepribadian antisosial tidak menunjukkan adanya
kecemasan atau depresi yang mungkin sangat tidak sesuai dengan situasi mereka
dan penjelasan mereka sendiri tentang perilaku antisosial menyebabkan terasa tidak
masuk akal. Ancaman bunuh diri dan preokupasi somatik mungkin sering
ditemukan. Namun demikian isi mental pasien mengungkapkan sama sekali tidak
ada waham dan tanda lain pikiran irasional. Pada kenyataanya mereka sering sekali
memilki peningkatan rasa tes realitas. Mereka sering sekali mengesankan pengamat
sebagai memilki intelegensia verbal yang baik. Pasien gangguan kepribadian
antisosial adalah sangat diwakili oleh yang disebut penipu. Mereka sangat
manipulatif dan seirng kali mampu berbicara dengan orang lain untuk berperan
serta dalam skema yang melibatkan cara mudah untuk mendapatkan uang atau
untuk mencapai ketenaran yang akhirnya akan menimbulkan kerugian finansial atau
penghinaan sosial atau keduanya. Bagi mereka yang tidak berhati hati pasien
gangguan kepribadian antisosial tidak menceritakan kebenaran dan tidak dapat
dipercaya untuk menjalankan suatu tugas atau terlibat dalam standar moralitas yagkonvensional. Promiskuitas, penyiksaan pasangan, penyiksaan anak, mengendarai
sambil mabuk adalah peristiwa yang sering ditekan dalam kehidupan pasien. Suatu
temuan yang jelas adalah tidak adanya penyesalan akan tindakan tersebut yaitu
pasien tampak tidak menyadarinya. Secara item dapat dijabarkan gejala klinis
individu yang mengalami gangguan kepribadian adalah : 5,7
- Kebiasaan mencuri dan kebiasaan berbohong hampir setiap saat
- Pengulangan pelanggaran terhadap hukum berulang
- Tendensi terhadap kekerasan pda kepemilikan orang lain dan kekerasanseksual
- Agresif, perilaku kekerasan atau terlibat perkelahian
- Mudah teragitasi atau perasaan-perasaan yang merujuk pada depresi
- Kesulitan dalam membina hubungan dengan orang lain
- Tidak ramah atau tidak menyenangkan
- Sembrono dan impulsif
- Tidak ada rasa penyesalan dan cenderung menyakiti orang lain
- Melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan orang lain
- Kesulitan dalam mempertahankan pekerjaannya
- Mudah frustrasi
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 7/11
7
VI. DIAGNOSA BANDING
Gangguan kepribadian antisosial dapat dibedakan dari perilaku ilegal
dimana gangguan kepribadian antisosial melibatkan banyak bidang dalam
kehidupan seseorang. Jika perilaku antisocial hanya merupakan manifestasi satu
satunya, pasien dimasukkan dalam kategori DSM-IV kondisi tambahan yangmungkin merupakan pusat perhatianklinis-secara spesifik. Perilaku antisosial
dewasa. Dorothy Lewis menemukan bahwa banyak orang tersebut memilki
gangguan neurologis atau mental yang terlewatkan atau tidak didiagnosis. Lebih
sukar adalah membedakan antara gangguan kepribadian antisosial dari
penyalahgunaan zat. Jika penyalahgunaan zat maupun perilaku antisosial dimulai
pada masa anak-anak dan terus memasuki masa dewasa, kedua gangguan harus
didiagnosis. Tetapi, jika perilaku antisosial jelas sekunder terhadap penyalahgunaan
alkohol atau penyalahgunaan zat lain pramorbid, diagnosis gangguan kepribadian
antisosial tidak diperlukan.1
Dalam mendiagnosis gangguan kepribadian anti sosial, klinisi harus
mempertimbangkan efek yang mengganggu dari status sosioekonomi, latarbelakang
kultural dan jenis kelamin pada manifestasinya. Selain itu, diagnosis gangguan
kepribadian anti sosial diperlukan jika retardasi mental, skizofrenia atau mania
dapat menjelaskan gejala. 1
VII. PROGNOSIS
Jika ganguan keperibadian anti sosial berkembang, perjalan penyakitnya
tidak menglami remisi, dan puncak perilaku antisosial biasanyaterjadi pada masaremaja akhir, prognosisnya adalah bervariasi. Beberapa laporan menyatakan bahwa
gejala menurun saat pasien menjadi semakin bertambah umur. Banyak pasien
memiliki gangguan somatisasi dan keluahan fisik multiple. gangguan deopresif,
gangguan penggunaan alkohol dan penyalahgunaan zat lainnya adalah sering
VIII. TERAPI
A. Psikoterapi.
Jika pasien gangguan kepribadian antisosial diimbolisasi (sebagai contoh,
dimasukkan di dalam rumah sakit) mereka sering kali menjadi mampu menjalani
psikoterapi. Jika pasien merasa bahwa mereka berada di antara teman teman
sebayanya, tidak adanya motivasi mereka untuk berubah menghilang. Kemungkinan
karena hal itulahkelompok yang menolong diri sendiri adalah lebih bergua
dibandingkan dipenjara dalam menghilangkan gangguan. 8
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 8/11
8
Sebelum terapi dimulai, batas batas yang kuat adalah penting. Ahli terapi
harus menemukan suatu cara untuk menghadapi perilaku merusak diri sendiri pada
pasien dan untuk mengatasi rasa takut pasien gangguan kepribadian anti sosial
terhadap keintiman, Ahli terapi harus menggagalkan usaha pasien untuk melarikan
diri dari perjumpaan orang lain. Dalam melakukan hal itu, ahli terapi menghadapi
tantangan memisahkan kendali dari hukuman dan memisahkan pertolongan dan
konfrontasi dari isolasi sosial dan ganti rugi. 8
Penghalang utama dalam pemberian treatment pada individu dengan
gangguan kepribadian disebabkan individu tersebut tidak terbuka bahkan kadang
disertai permusuhan (marah) kepada terapis ketika pemberian terapi. Kadang juga
disertai dengan penolakan atau berhenti total dalam masa pengobatan. Keberhasilan
dari terapi sangat dipengaruhi oleh motivasi dan kepatuhan pasien dalam pemberian
treatment yang memang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
penyembuhannya.8
Psikodinamika. Pada pendekatan ini terapis akan membicarakan kondisi
pasien dan beberapa hal mengenai isu-isu mengenai kesehatan mental secara
professional. Dalam psikoterapi diharapkan pasien dapat menangani berbagai
permasalahan yang dihadapi pasien, belajar hidup secara sehat, dan bagaimana
bereaksi secara tepat terhadap pelbagai problem dalam kehidupan sosial. Metode
pelaksanaan dapat dilakukan secara individu, kelompok atau keluarga:
1. Cognitive-behavior therapy (CBT). Bentuk terapi dalam CBT melibatkan
pelatihan ulang terhadap pemikiran dan cara pandang terhadap permasalahan-
permasalahan yang muncul, termasuk di dalamanya kontrol terhadap muatan-muatan emosi dan perilaku.
2. Dialectical behavior therapy. Dialectical behavior therapy merupakan salah satu
type dari CBT berfokus pada coping skill, dalam terapi ini individu belajar
mengontrol perilaku dan emosi dengan teknik kesadaran penuh, pasien dibantu
untuk mengenal pelbagai muatan emosinya tanpa perlu bereaksi (mengontrol
perilakunya) Terapi ini efektif untuk penyembuhan gangguan kepribadian
ambang.8
B. Farmakoterapi.
Farmakoterapi digunakan untuk menghadapi gejala yang diperkirakan akan
timbul-seperti kecemasan, penyerangan dan depresi, tetapi, karena paseien sering
sekali merupakan penyalahgunaan zat, obat harus digunakan secara bijaksana. Jika
pasien menunjukkan bukti bukti adanya gagguan defisit-atensi hiperaktivitas,
psikostimulan seperti methylphenidate(ritalin), mungkin digunakan. Harus
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 9/11
9
dilakukan usaha untuk mengubah metabolisme katekolamin dengan obat obatan dan
untuk mengendalikan prilaku impuls dengan obat antiepileptik.1
1. Antidepressants. Doktor menganjurkan selective serotonin reuptake inhibitors
(SSRIs), seperti fluoxetine (Prozac, Sarafem), sertraline (Zoloft), citalopram
(Celexa), paroxetine (Paxil), nefazodone, dan escitalopram (Lexapro), atau jenisantidepressant lainnya venlafaxine (Effexor) untuk gangguan kepribadian yang
disertai dengan kecemasan dan depresi.
2. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs). Jenis phenelzine (Nardil) dan
tranylcypromine (Parnate).
3. Anticonvulsants. Jenis obat ini untuk mengurangi tingkat agresifitas dan
perilaku impulsif. Jenis yang dianjurkan adalah carbamazepine (Carbatrol,
Tegretol) atau asam valproik (Depakote). Selain itu juga topiramate (Topamax),
jenis anticonvulsant ini dianggap lebih efektif dalam menangani permasalahan
perilaku impuls yang tidak terkontrol.
4. Antipsychotics. Individu dengan gangguan kepribadian ambang dan schizotypal
beresiko kehilangan dunia nyata, obat antipsychotic seperti risperidone
(Risperdal) dan olanzapine (Zyprexa) dapat membantu menghentikan pikiran-
pikiran yang menyimpang. Untuk gangguan perilaku kadang juga diberikan
haloperidol (Haldol).
Obat-obat ini haruslah dibawah kontrol dokter secara ketat, pemakaian
berlebihan akan memberikan beberapa efek samping seperti
- Sedasi dan inhibisi psikomotorik
- Gangguan otonom (hipotensi, hidung tersumbat, gangguan irama jantung)- Gangguan ekstrapiramidal (tremor, sindrom parkinson, akatisia)
- Gangguan endoktrin
- Tardive dyskinesia
- Sindrom neuroleptik maligna
5. Mood stabilizers. Jenis lithium (Eskalith, Lithobid). Obat ini memberikan
ketenangan bila terjadi perubahan mood pada penderita gangguan kepribadian.
Jenis-jenis medikasi lainnya yang mungkin diberikan oleh dokter adalah
alprazolam (Xanax) dan clonazepam (Klonopin)
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 10/11
10
BAB III
KESIMPULAN
• Gangguan kepribadian antisosial secara khusus dapat dikatakan sebagai pola pervasif
mengabaikan dan melanggar hak orang lain termasuk gejala seperti melanggar
hukum, sering berbohong, mulai perkelahian, kurangnya rasa bersalah dan
mengambil tanggung jawab pribadi, dan adanya lekas marah dan impulsif.
• Gangguan kepribadian antisosial kemungkinan hasil dari kombinasi biologis atau
faktor genetik dan lingkungan. Beberapa teori tentang faktor-faktor risiko biologis
untuk gangguan kepribadian antisosial termasuk disfungsi gen tertentu, hormon, atau
bagian dari otak. Diagnosa sering dikaitkan dengan gangguan kepribadian antisosial
termasuk penyalahgunaan zat, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
• Meskipun gangguan kepribadian antisosial bisa sangat resisten terhadap pengobatan,
intervensi yang paling efektif yaitu menekankan pengajaran individu yang
mengalami gangguan kepribadian antisosial dengan keterampilan yang dapat
digunakan untuk hidup mandiri dan produktif dalam aturan dan batas-batas
masyarakat
• Jika tidak diobati, orang dengan gangguan kepribadian antisosial beresiko untuk
lebih buruk lagi. Individu dengan gangguan kepribadian antisosial juga berisiko
untuk melukai diri sendiri dan orang lain.
5/17/2018 Refrat Psikiatri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-psikiatri 11/11
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock, Benjamin james;Sadock, Virginia Alcott, editors. Kaplan and
Sadock’Synopsis of Psychiatry; Behavioral Science/Clinical Psychiatry (terjemahan),7 Edition. New York: Lippincot William & Wilkins. 2007.P 269-271
2. Maslim, dr. Rusdi SpKJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari
PPGDJ-III. Jakarta.2003.P 104
3. Ogloff, JR, antisocial_personality_disorder.2010. Available From URL :
www.nml.nih.gov/medlineplus
4. David Bienenfeld, MD, antisocial_personality_disorder (online)17 Maret 2012.
Available From: URL: http://emedicine.medscape.com
5. NN. Gangguan Kepribadian anti social. 17 Maret 2012. Available From :URL : http//
benderahitam wordpress.com
6. NN. Apa penyebab gangguan kepribadian social. 17 Maret 2012. Available From URL
: http://belajarpsikologi.com
7. Phillip W. Long, M.D. antisocial_personality_disorder.2008. Available From URL :
http://www.mentalhealth.com
8. Roxanne Dryden-Edwards, MD and Melissa Conrad Stöppler, MD Anti social
personality disorder. 2010. Available from URL : http://www.medicinenet.com/