refraktometri - praktikum instrumen analitik
DESCRIPTION
Laporan Modul Refraktometri Praktikum Instrumen AnalitikTRANSCRIPT
REFRAKTROMETRI
A. TUJUAN
1. Memahami prinsip refraktrometri dan dapat mengoperasikan refraktrometer dengan benar
2. Menentukan harga indeks bias
3. Menentukan konsentrasi suatu zat berdasarkan harga indeks biasnya
B. DASAR TEORI
Pada pemeriksaaan atau pengujian suatu zat, inseks bias suatu zat yang bersangkutan
biasanya penting sekali untuk diketahui. Indeks bias dapat diukur dengan alat yang disebut
refraktrometer.
Pengukuran indeks bias suatu zat cair ialah penting bagi penilaian sifat dan kemurnian
cairan, konsentrasi larutan-larutan dan perbandingan komponen dalam campuran dua zat cair
atau kadar (persentase) zat yang diekstrasikan dalam pelarutnya. Dalam keadaan yang lebih
kritik, penentuan indeks bias kadang-kadang beleum menentukan, tetapi dapat sebagai data
yang berharga bagi kelengkapan penelitian.
Ciri khas refraktrometri ialah dapat digunakan untuk mengukur secara cepat dan
sederhana, karena hanya memerlukan zat contoh dalam jumlah yang sangat sedikit, yaitu kira-
kira 0.1 mL dan dengan ketelitian yang tinggi.
Apabila sinar cahaya monokromatik berpindah dari medium optik yang kurang rapat ke
medium optik yang lebih rapat, maka akan pembiasan ke arah normal. Sudut yang terbentuk
antara sinar yang datang (i), sedangkan sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis
tegak lurus tersebut disebut dengan sudut bias (r).
Bila sudut datang pada garis batas kedua permukaan (90o) maka sinar yang dibiaskan
merupakan sinar kritik.perbandingan antara sudut sinar datang (i) dengan sudut sinar bias (r)
adalah sama dengan indeks bias (n).
sin isin r
=n
Jika media I lebih rapat dibandingkan dengan media II, maka sudut r akan lebih besar dari
sudut i, akibatnya indeks bias (n) akan lebih kecil dari 1. Demikian sebaliknya, jika media II
lebih rapat dibandingkan dengan media I, maka sudut r akan lebih kecil dari sudut I dan
akibatnya nilai n lebih besar dari 1.
Secara teoritis, indeks bias ditentukan dengan media I dalam keadaan c\vakum (hampa).
Tetapi jika media I digunakan udara, hasiknya hanya berbeda 0.03%. oleh karena itu untuk
mudahnya digunakan media I adalah udara. Harga indeks bias untuk tiap senyawa
dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur. Untuk pembiasan spesifik (rD) tidak bergantung
pada tekanan dan temperatur.
rD=n2−1n2+2
x1ρ
Dimana
rD: pembiasan spesifik
n : indeks bias
ρ : berat jenis
Pembiasan molar suatu senyawa sama dengan pembiasan spesifik dikalikan dengan berat
molekul senyawa tersebut. Pembiasan molar ini tidak berbeda jauh dari hasil penjumlahan
atom dari gugus-gugus yang membentuk senyawa tersebut. Karena itu pembiasan spesifik
merupakan besaran yang dapat menentukan kemurnian dari suatu zat. Pada senyawa-senyawa
yang homolog, pembiasan spesifik pada umumnya akan semakin besar dengan bertambahnya
rantai atom karbon. Harga indeks bias dari senyawa organik berkisar antara 1.2 sampai 1.8.
Karena harga indeks bias bergantung pada panajang gelombang cahaya dan temperatur,
maka indeks bias biasanya dinyatakan :
ntD
Dengan n adalah indeks bias, t adalah temperatur pada saat menentukan indeks bias dan D
adalah sinar atau panjang gelombang yang digunakan sebagai sumber cahaya. Jika
temperatur naik maka harga indeks bias akan berkurang. Demikian sebaliknya, jika
temperatur turun maka harga indeks bias akan bertambah.
C. PERCOBAAN
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
Alat refraktrometer
Pipet Tetes
Pipet ukur
Labu takar 25 mL (5 buah)
Botol semprot
Gelas kimia 250 mL
Bola isap
Larutan etanol 100%.
Aquades
Tissue khusus untuk lensa
refraktometer
Larutan sampel
PROSUDER KERJA
a. Pengenceran Alkohol menjadi beberapa konsentrasi
6.25 mL etanol
99,8%
1,25 mL etanol
99,8%
2,5 mL etanol
99,8%
Labu takar 25 mL
Tandabataskan dengan
aquades
Kocok
Etanol 5% Etanol 10% Etanol 25%
b. Pengukuran Indeks Bias dari Alkohol dan Sampel
Buka bagian prisma penutup dan
bersihkan dengan tissue khusus
lensa refraktometer
Hidupkan alat
Teteskan 2 atau 3 tetes
larutan pada bagian tengah
prisma, tutup kembali prisma
penutup.
Putar perlahan-lahan tombol pengukuran
yang terletak pada sebelah kanan bawah
sampai muncul garis batas daerah
pembiasan.
Teropong lensa.
Putar tombol pengatur warna
(sebelah kanan atas) sehingga
diperoleh daerah perubahan terang
gelap.
Ulangi untuk larutan yang konsentrasinya
berbeda dan larutan sampel
Baca skala harga indeks bias yang tertera
pada bagian atas sampai 4 desimal.
Catat indeks biasnyaBuat kurva kalibrasi antara konsentrasi
larutan terhadap indeks biasnya
Interpolasikan data indeks bias larutan
sampel kedalam kurva kalibrasi tersebut.
DATA PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA
Data Pengamatan
No Konsentrasi Temperatur Indeks Bias
1 5% 26,7 0C 1,3330
2 10% 26,80C 1,3360
3 25% 26,80C 1,3450
4 100% 27 0C 1,3620
5 Sampel 27,1 0C 1,3310
Pengolahan Data
Pengenceran Etanol Menjadi Berbagai Konsentrasi
Etanol 5 %
V1.[Etanol]1 = V2.[Etanol]2
V1. 99,8 % = 25 mL. 5 %
V1 = 1,25 mL
Etanol 10 %
V1.[Etanol]1 = V2.[Etanol]2
V1. 99.8% = 25 mL.10 %
V1 = 2,5 mL
Etanol 25%
V1.[Etanol]1 = V2.[Etanol]2
V1. 99.8% = 25 mL.25 %
V1 = 6,25mL
KURVA KALIBRASI
0 5 10 15 20 25 301.3261.328
1.331.3321.3341.3361.338
1.341.3421.3441.346
f(x) = 0.000599999999999999 x + 1.33R² = 1
Kurva Kalibrasi Indeks Bias vs Konsentrasi
Konsentrasi (%)
Inde
ks B
ias
Persamaan Kurva Kalibrasi :
y = 0,0006x + 1,33
1,3310 = 0,0006x + 1,33
0,0006x = 0,001
x = 1,67 %
Pembahasan Neng Sri Widianti (121411020)
Refraktometri adalah suatu metode untuk mengukur indeks bias suatu
senyawa.Refraktometer (alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias) merupakan alat
yang menggunakan prinsip pembiasan cahaya yang melewati dua medium yang berbeda.
Indeks bias suatu zat dapat terbaca dengan mengatur bagian gelap dan terang pada refrakto
hingga tetap memotong garis.
Pada percobaan kali ini kami menggunakan ethanol 99,8%, kemudian mengencerkannya
menjadi larutan ethanol 5%, 10%, dan 25%. Didapatkan nilai indeks bias nya yaitu :
Larutan Etanol 5 % = 1,3330
Larutan Etanol 10 % = 1,3360
Larutan Etanol 25 % = 1,3450
Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi suatu zat, semakin besar pula nilai
indeks bias zat tersebut. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi konsentrasi, semakin tinggi
pula kerapatan zat tersebut dan mengakibatkan sudut bias semakin kecil daripada sudut
datangnya, maka nilai indeks biasnya pun semakin besar.
Dari data indeks bias ketiga larutan etanol tersebut dibuat kurva kalibrasi dan diperoleh
persamaan kurva y = 0,0006x + 1,33. Dengan menginterpolasikan nilai indeks bias sampel,
didapatkan konsentrasi sampel sebesar 1,67 %.
KESIMPULAN
1. Refraktometri merupakan metode penentuan indeks bias senyawa dengan memanfaatkan
prinsip pembiasan pada dua medium yang berbeda. Alatnya disebut denganrefraktometer.
2. Harga indeks bias yang diperoleh masing-masing konsentrasi adalah :
Larutan Etanol 5 % = 1,3330
Larutan Etanol 10 % = 1,3360
Larutan Etanol 25 % = 1,3450
Sampel = 1,3310
3. Didapatkan persamaan kurva kalibrasi y = 0,0006x + 1,33. Dan konsentrasi sampel
berdasarkan persamaan tersebut adalah sebebsar 1,67 %.
PUSTAKA
Khopkah, S.M. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press.1990
Brink, O.G. Dasar-dasar Ilmu Instrumen.Bina Cipta.1985
Atago.Polarimeter POLAX-L. Instruction Manual.
Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Instrumen.2011.Jurusan Teknik Kimia. Politeknik Negeri
Bandung.