refkas thypoid aries bu tina 2
DESCRIPTION
thyfoid ariesTRANSCRIPT
REFLEKSI KASUS
DEMAM TIFOID
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Di RSUD dr.Soedjati Purwodadi
Disusun oleh :
Aris Maulana
01.201.6092
Pembimbing :
dr. Agustinawati Ulfa, Sp. A.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. T
Umur : 9 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Grobogan
Pekerjaan orang tua : Wiraswasta
Bangsal : Cempaka
No CM : 38.14.xx
Masuk RS : 25 November 2015
Keluar RS : 7 November 2015
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
- Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami demam 9 hari. Demam dirasa
meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi / siang hari tetapi demam turun
tidak sampai normal. Pasien sudah meminum obat penurun panas tetapi panas kembali
naik saat obat habis. Pasien juga mengeluh sakit kepala dan sakit perut terutama di ulu
hati, muntah, nafsu makan juga menurun. Pasien mengaku tidak pernah mimisan, tidak
pernah mengalami gusi berdarah dan tidak pernah BAB bercampur darah atau
berwarna hitam.
- Ibu menyangkal anaknya menderita batuk lama. Pasien tidak pernah berkeringat di
malam hari, berat badan anaknya stabil, tidak pernah kontak dengan orang dewasa
yang mengalami batuk lama dan menjalani pengobatan selama 6 bulan.
- Pasien dan anggota keluarga lainnya tidak berasal dari daerah endemis malaria dan
tidak pernah berpergian ke daerah endemis malaria.
- Ibu pasien mengaku, anaknya kencing seperti biasa, warna kuning jernih dan jumlah
cukup.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Demam : (-)
- Riwayat Kejang : (-)
- Riwayat Batuk Pilek : (-)
- Riwayat Diare : (-)
- Riwayat Alergi : (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita demam seperti ini.
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita batuk lama atau mendapat pengobatan
selama 6 bulan.
Riwayat Kehamilan dan Pemeliharaan Prenatal
- Ibu mengaku rutin memeriksakan kehamilan di bidan 4x hingga bayi lahir. Ibu
mengaku tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan
selama kehamilan disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal, riwayat
minum obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal. Obat–obatan yang diminum
selama masa kehamilan adalah vitamin dan obat penambah darah.
Kesan: riwayat kehamilan dan pemeliharaan prenatal baik.
Riwayat Persalinan
Anak perempuan lahir dari ibu G1P0A0 hamil 40 minggu, lahir secara spontan di bidan
langsung menangis, berat badan lahir 3300 gram
Kesan : neonates aterm, lahir secara spontan
Riwayat Pemeliharaan Postnatal
- Ibu mengaku membawa anaknya ke Posyandu secara rutin dan mendapat imunisasi
dasar lengkap.
Kesan: riwayat pemeliharaan postnatal baik.
Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
- Pertumbuhan
BB lahir : 3300 gram.
BB sekarang : 26 kg
BB bulan lalu : 26 kg
TB sekarang : 135 cm.
Status gizi IMT = BB/TB2 (dalam m) = 26 : (1,35)2 = 14,26
Kesan : Gizi baik
- Perkembangan
Mengangkat kepala : 2 bulan
Memiringkan Badan : 3 bulan
Tengkurap dan mempertahankan posisi kepala : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara : 17 bulan
Bertepuk tangan : 24 bulan
Jalan naik tangga sendiri : 30 bulan
Mencoret-coret pensil pada kertas : 36 bulan
Melompat kedua kaki diangkat : 42 bulan
Mengenakan sepatu sendiri : 48 bulan
Menggambar lingkaran : 54 bulan
Bicaranya mudah dimengerti : 60 bulan
Berjalan lurus : 66 bulan
Mengenal warna-warni : 72 bulan
Kesan: pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Riwayat Imunisasi
0-7 hari : Hb0
1 bulan : BCG dan Polio 1
2 bulan : DPT, HB, Polio 2
3 bulan : DPT, HB, Polio 3
4 bulan : DPT, HB, Polio 4
9 bulan : Campak
Kesan : Anak sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengikuti program Keluarga Berencana yaitu Pil
Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta . Biaya pengobatan ditanggung JKN
NON PBI
Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Compos mentis, lemah, tanda dehidrasi (-)
Tanda Vital
Tekanan darah : 100 / 70 mmHg
HR : 140 x / menit, reguler, isi tegangan cukup
Suhu : 38,0 0C
RR : 24 x / menit
Rumpleed test : (-)
a. Status Generalis
i. Kepala : mesocephal, rambut hitam
ii. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Refleks cahaya (+/+),
isokor (± 3mm), mata cowong (-/-)
iii. Telinga : discharge (-/-)
iv. Hidung : secret (-), napas cuping hidung (-), epistaksis (-)
v. Mulut : bibir kering (-), lidah kotor (-)
vi. Leher : pembesaran KGB (-), trachea terdorong (-)
vii. Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : peristaltik (+), bising usus (+) normal
Perkusi : timpani di seluruh kuadran
Palpasi : supel (+), nyeri tekan (+) di regio
epigastrium, hepar dan lien tidak teraba
viii. Thorax :
Cor
Inspeksi : ictus codis tak tampak
Palpasi: ictus cordis teraba dengan 1 jari dari ICS 5
linea midclavikula 2 cm ke medial, pulsus
parasternal (-), pulsus epigastrium (-)
Perkusi
Kanan jantung : ICS 5 linea sternalis dextra
Atas jantung : ICS 2 linea parasternal sinistra
Pinggang jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
Kiri jantung : ICS 5 linea midclavicula 2 cm ke medial
Auskultasi : bunyi jantung I-II regular, bising (-)
Kesan : Normal
Pulmo
Inspkesi : pergerakan dinding dada saat inspirasi dan ekspirasi
simetris, retraksi dinding dada (-), ICS tidak melebar
Perkusi : sterm fremitus hemithorax dextra sama dengan sinistra
Palpasi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas dasar vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Kesan : Normal
ix. Ekstremitas
Superior InferiorSianosis -/- -/-Edema -/- -/-Akral dingin -/- -/-Capillary refill time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”Refleks fisiologis + N/+N + N/+NRefleks patologis -/- -/-
Kesan : Normal
Pemeriksaan Penunjang
a. 25 November 2015 (H1)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Hemoglobin 13,3 gr/dl 12 – 16 gr/dlBBs I/II 19/45 10-20Lekosit 12.100 4000-10000/mm3
Trombosit 340000 150– 450 x 103/ulEosinofil 0 1-5Basofil 0 0-1N. Batang 0 3-5N.Segmen 71 37-50Limfosit 22 25-40Monosit 7 1-6Eritrosit 4,93 x 106 4,5-5,5 x 106
b. 25 November 2015 (H1)
Pemeriksaan HasilWidal Type O 1/160 (+), 1/320 (+), 1/640 (-)Widal Type H 1/160 (+), 1/320 (+), 1/640 (+)
D. DAFTAR MASALAH
a. Demam 10 hari,
b. nyeri perut terutama di ulu hati
c. Nafsu makan menurun
d. Sakit kepala
e. nyeri tekan (+) di regio epigastrium
f. Monositosis
g. leukositosis shift to the right
h. Pemeriksaan serologi (Widal) type O dan H (+)
E. DIAGNOSIS BANDING
i. Demam tifoid ii. DHFiii. Infeksi saluran kencing
F. DIAGNOSIS SEMENTARA
Demam tifoid
G. INITIAL PLANNING
Initial Diagnosis:
Urin rutin
IgM IgM dengue
Initial Terapi:
Infus RL 10 tpm
Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr
P/o Paracetamol 3 x 500 mg
antasid 2 x 1
Initial Monitoring
Keadaan Umum, Tanda vital, tanda-tanda perdarahan, asupan gizi
Diet Demam Typhoid
Energi 4-6 tahun 1.600 kkal
Protein cukup, yaitu 10-15% X 1600 : 160-240 kkal
Lemak sedang, yaitu 10-25% x 1600 : 160-400 kkal
Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total : 960-1280 kkal
Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8
gr/hari.
Menghindari susu, produk susu, daging berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi
perorangan.
Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam
dan berbumbu tajam.
Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan
dingin
Makanan sering diberikan dalam porsi kecil
Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu disertai
suplemen vitamin dan mineral, makanan formula, atau makanan parenteral.
Typhoid diet I : Bubur susu/cair tidak diberikan pada pasien yang demam tanpa
komplikasi.
Typhoid diet II : Bubur saring.
Typhoid diet III : Bubur biasa.
Typhoid diet IV : Nasi tim.
Prinsip pengelolaan diet pada typhoid padat dini, rendah serat/rendah selulosa.
Typoid diet biasanya dimulai dari TD II, setelah 3 hari bebas demam menjadi TD III,
sampai 3 hari kemudian dapat diganti kembali menjadi TD IV.
Makanan yang dianjurkan antara lain :
1. Sumber karbohidrat : beras dibubur/tim, roti bakar, kentang rebus, krakers, tepung-
tepungan dibubur atau dibuat puding
2. Sumber protein hewani: daging empuk, hati, ayam, ikan direbus, ditumis,
dikukus,diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air, didadar, dicampur
dalam makanan dan minuman; susu maksimal 2 gelas per hari
3. Sumber protein nabati : tahu, tempe ditim, direbus, ditumis; pindakas; susu kedelai
4. Sayuran : sayuran berserat rendah dan sedang seperti kacang panjang, buncis muda,
bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus, ditumis
5. Buah-buahan : semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji) dan
tidak banyak menimbulkan gas seperti pepaya , pisang, jeruk, alpukat
6. Lemak nabati : margarin, mentega, dan minyak dalam jumlah terbatas untuk
menumis, mengoles dan setup
7. Minuman : teh encer, sirup
8. Bumbu : garam, vetsin, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah
terbatas
Initial Edukasi
Tirah baring
Istirahat cukup
Minum obat secara teratur dan tepat waktu
Tidak mengkonsumsi makanan di sembarang tempat
Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
Menjaga lingkungan dan kebersihan diri
Meningkatkan makan dan minum yang bergizi
Memberitahu tentang perjalanan penyakit kepada orang tua pasien
Memberitahu komplikasi yang mungkin terjadi
H. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI
Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typhoid fever. Demam
tipoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus)
dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan
dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
ETIOLOGI
Demam Tifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Etiologi demam tifoid dan demam paratifoid adalah S.typhi, S.paratyphi A, S. paratyphiB(S.
Schotmuelleri) dan S. paratyphiC(S. Hirschfeldii).
Gambar.MikroskopikSalmonellaTyphi
PATOGENESIS
Patogenesis demam Tifoid melibatkan 4 proses kompleks yang mengikuti ingesti
organism, yaitu: 1) penempelandan invasisel - selpada Peyer Patch 2) bakteri bertahan hidup
dan bermultiplikasi dalam makrofag Peyer Patch, nodus limfatikus mesenterica, dan organ-
organ extraintestinal system retikulo endotelial 3)bakteri bertahan hidup di dalam aliran darah,
4)produksi Enterotoksin yang meningkatkan kadar Camp didalam kripta usus dan
meningkatkan permeabilitas membraneusus sehingga menyebabkan keluarnya elektrolit dan
air kedalam lumen intestinal
MANIFESTASIKLINIK
Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7–20 hari, dengan masa inkubasi terpendek
3hari dan terpanjang 60 hari. Dikatakan bahwa masa inkubasi mempunyai korelasi dengan
jumlah kuman yang ditelan, keadaan umum/status gizi serta status imunologis penderita.
Demam naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir minggu pertama,
minggu kedua demam terus menerus tinggi.
Gangguan saluran cerna
Dapat timbul mual & muntah
Gejala gastro intestinal : diare, obstipasi, atau obstipasi disusul diare, lidah kotor,
meteorismus , dpt disertai hepatosplenomegali
Rose spot (ruam makopapuler) pada abdomen, toraks, ekstremitas & punggung (orang
kulit putih)
Gangguan kesadaran
Saat demam tinggi, dapat disertai gejala sistem saraf pusat, berupa penuruna kesadaran
mulai apati sampai koma
PEMERIKSAANPENUNJANG
1. Pemeriksaandarahrutin
Trombositopenia, terutama pada demam tifoid disertai dhf
Pada hitung jenis :limfositosis relatif
2. Ujiserologis
Serologi widal: kenaikan titer Salmonella thypii titer O 1:200 atau kenaikan 4 kali titer
fase akut ke fase konvalesens. Pemeriksaan IgM dan Ig G Salmonella (Tubex Test)
3. Pemeriksaanbiakan salmonella
Biakan darah terutama pada minggu 1-2 dari perjalanan penyakit
Biakan sumsum tulang, masih positif sampai minggu ke-4
Pemeriksaan radiologi
Foto torak apabila diduga terjadi komplikasi pneumonia
Foto abdomen apabila diduga terjadi komplikasi intraintestinal seperti perforasi usus
(distribusi udara tidak merata, air fluid level, bayangan radiolusen didaerah hepar,
udara bebas di abdomen) atau perdarahan saluran cerna.
PENATALAKSANAAN
Antibotik
- Kloramfenikol (drug of choice) 50-100mg/kgBB/hari, oral atau IV , dibagi dalam
4 dosis selama 10-14 hari.
- Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari oral atau intravena selama 10 hari
- Kotrimoksasol 6 mg/kgBB/hari oral selama 10 hari
- ceftriaxon 80mg/kgBB/hari intravena atau intramuscular sekali sehari selama
5 hari
- Cefixim 10 mg/kgBB/hari, oral dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari
Kortikosteroid diberikan pada kasus berat dengan gangguan kesadaran
Deksametason 1-3 mg/kgBB/hari intravena dibagi 3 dosis hingga
kesadaran membaik.