referensi ispa

2
DAFTAR PUSTAKA 1. Handayani S. 2005. Deteksi Respiratory Syncytial Virus (RSV) Dan Human Metapneumovirus (HMPV) Dengan Reserve Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Buletin Cermin Dunia Kedokteran No. 148. Jakarta. 2. WHO. 2003. Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. Pedoman Untuk Dokter Dan Petugas Kesehatan Senior. Alih Bahasa: C. Anton Widjaja. Penerbit Buku Kedoteran EGC. Jakarta. 3. WHO. 2003. Penenganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. Pedoman untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior. Jakarta: EGC. 4. Depkes. 2004. Angka Kematian Bayi Masih Tinggi . Di buka dari situs www.depkes.go.id. 5. ______. 2002. Etiologi ISPA dan Pneumonia. Di buka dari situs www.depkes.go.id 6. Astuti, Y. 2006. Faktor Resiko Kualitas Fisik Rumah terhadap Penderita ISPA pada Balita di Kabupaten Purworejo . Di buka dari situs http:/www.digilib.litbang.depkes.go.id./data/index.php ?action=4&1dx=12 7. Dewa, D. 2001. Hubungan Perawatan di Rumah terhadap Perubahan Status ISPA bukan Pneumonia menjadi Pneumonia di Kabupaten Kota Baru. Di buka dari situs http:/www.digilib.litbang.depkes.go.id/files/disk1/54/ jkpkbppk-gdl-grey-1383

Upload: qurrata-ayuni

Post on 29-Dec-2015

111 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Referensi Ispa

TRANSCRIPT

Page 1: Referensi Ispa

DAFTAR PUSTAKA

1. Handayani S. 2005. Deteksi Respiratory Syncytial Virus (RSV) Dan Human Metapneumovirus (HMPV) Dengan Reserve Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Buletin Cermin Dunia Kedokteran No. 148. Jakarta.

2. WHO. 2003. Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. Pedoman Untuk Dokter Dan Petugas Kesehatan Senior. Alih Bahasa: C. Anton Widjaja. Penerbit Buku Kedoteran EGC. Jakarta.

3. WHO. 2003. Penenganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. Pedoman untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior. Jakarta: EGC.

4. Depkes. 2004. Angka Kematian Bayi Masih Tinggi. Di buka dari situs www.depkes.go.id.

5. ______. 2002. Etiologi ISPA dan Pneumonia. Di buka dari situs www.depkes.go.id

6. Astuti, Y. 2006. Faktor Resiko Kualitas Fisik Rumah terhadap Penderita ISPA pada Balita di Kabupaten Purworejo. Di buka dari situs http:/www.digilib.litbang.depkes.go.id./data/index.php?action=4&1dx=12

7. Dewa, D. 2001. Hubungan Perawatan di Rumah terhadap Perubahan Status ISPA bukan Pneumonia menjadi Pneumonia di Kabupaten Kota Baru. Di buka dari situs http:/www.digilib.litbang.depkes.go.id/files/disk1/54/jkpkbppk-gdl-grey-1383

8. Adriana. 2013. Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Di buka dari situs http://adriananers.blogspot.com/

9. Dinkes DKI Jakarta, 2002. Info Penyakit. http//www.depkes.go.id

10. Catzel, Pincus & Ian robets. (1990). Kapita Seleta Pediatri Edisi II. alih bahasa oleh Dr. yohanes gunawan. Jakarta: EGC.

11. Tjang Sandy Y. Dr, MBA, FICS. 2005. Infeksi Saluran Nafas dan Penyakit Jantung.http://Pontianakpostonline:infeksi-saluran-nafas-dan-penyakitjantung,htm.

Page 2: Referensi Ispa

12. Depkes RI, 1992. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Dirjen PPM & PLP.

13. WHO. 2003. Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. Pedoman Untuk Dokter Dan Petugas Kesehatan Senior. Alih Bahasa: C. Anton Widjaja. Penerbit Buku Kedoteran EGC. Jakarta.

.