referat pubertas prekoks frank

16
REFERAT PUBERTAS PREKOKS 1 BAB I PENDAHULUAN Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang anak. Pertumbuhan fisik yang mencolok terjadi selama proses ini, kemudian diikuti oleh perkembangan ciri-ciri seksual sekunder, perubahan komposisi tubuh serta perubahan maturasi tulang yang cepat, diakhiri dengan menutupnya epifisis serta terbentuknya perawakan akhir dewasa. Perubahan fisik selama pubertas terjadi karena perubahan hormonal yang berlangsung saat pubertas. Pubertas merupakan proses biologis kompleks yang terjadi pada peralihan masa anak-anak dan dewasa yang berlangsung dalam beberapa tahap dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, nutrisi, lingkungan, dan sosial ekonomi. Faktor ini bertanggung jawab terhadap awitan pubertas dan perkembangan selanjutnya menuju maturitas seksual yang lengkap. 1 Di Amerika Serikat, sebagian besar anak perempuan akan mengalami pubertas pada usia 8-13 tahun, sedangkan anak laki laki pada usia 9 14 tahun. Awitan pubertas pada anak perempuan ditandai dengan pertumbuhan payudara, sedangkan pada anak laki laki ditandai oleh pertambahan volume testis. Sekitar 2,5% dari seluruh populasi mengalami pubertas diluar kisaran usia pubertas normal. 1 Pubertas itu sendiri merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang berlangsung dalam tahapan-tahapan dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor neuroendokrin yang kompleks. Faktor tersebut bertanggung jawab terhadap awitan dan perkembangan menuju maturitas seksual yang sempurna. 2 Perkembangan pubertas dianggap abnormal bila awal pubertas terlampau dini atau terlambat. Pubertas prekoks ialah perkembangan ciri-ciri seks sekunder yang terjadi sebelum usia 8 tahun pada seorang anak perempuan atau sebelum umur 9 tahun pada seorang anak laki-laki. 2 Pubertas prekoks mengacu pada munculnya tanda-tanda fisik dan hormonal perkembangan pubertas pada usia yang lebih dini daripada yang dianggap biasanya. Selama bertahun-tahun, pubertas prekoks dianggap sebagai dewasa sebelum waktunya pada anak perempuan usia kurang dari 8 tahun namun, studi terbaru menunjukkan bahwa tanda-tanda pubertas dini (seperti pembentukan payudara dan rambut kemaluan) sering hadir pada anak perempuan (khususnya anak perempuan yang berkulit hitam) berusia 6-8 tahun. Untuk anak

Upload: frank-dedoctor

Post on 24-Nov-2015

435 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

definisiklasifikasietiologimanifestas klinispenatalaksanaan

TRANSCRIPT

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang anak.

    Pertumbuhan fisik yang mencolok terjadi selama proses ini, kemudian diikuti oleh

    perkembangan ciri-ciri seksual sekunder, perubahan komposisi tubuh serta perubahan

    maturasi tulang yang cepat, diakhiri dengan menutupnya epifisis serta terbentuknya

    perawakan akhir dewasa. Perubahan fisik selama pubertas terjadi karena perubahan hormonal

    yang berlangsung saat pubertas. Pubertas merupakan proses biologis kompleks yang terjadi

    pada peralihan masa anak-anak dan dewasa yang berlangsung dalam beberapa tahap dan

    dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, nutrisi, lingkungan, dan sosial ekonomi.

    Faktor ini bertanggung jawab terhadap awitan pubertas dan perkembangan selanjutnya

    menuju maturitas seksual yang lengkap.1

    Di Amerika Serikat, sebagian besar anak perempuan akan mengalami pubertas pada

    usia 8-13 tahun, sedangkan anak laki laki pada usia 9 14 tahun. Awitan pubertas pada

    anak perempuan ditandai dengan pertumbuhan payudara, sedangkan pada anak laki laki

    ditandai oleh pertambahan volume testis. Sekitar 2,5% dari seluruh populasi mengalami

    pubertas diluar kisaran usia pubertas normal.1

    Pubertas itu sendiri merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa

    yang berlangsung dalam tahapan-tahapan dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor

    neuroendokrin yang kompleks. Faktor tersebut bertanggung jawab terhadap awitan dan

    perkembangan menuju maturitas seksual yang sempurna.2

    Perkembangan pubertas dianggap abnormal bila awal pubertas terlampau dini atau

    terlambat. Pubertas prekoks ialah perkembangan ciri-ciri seks sekunder yang terjadi sebelum

    usia 8 tahun pada seorang anak perempuan atau sebelum umur 9 tahun pada seorang anak

    laki-laki. 2

    Pubertas prekoks mengacu pada munculnya tanda-tanda fisik dan hormonal

    perkembangan pubertas pada usia yang lebih dini daripada yang dianggap biasanya. Selama

    bertahun-tahun, pubertas prekoks dianggap sebagai dewasa sebelum waktunya pada anak

    perempuan usia kurang dari 8 tahun namun, studi terbaru menunjukkan bahwa tanda-tanda

    pubertas dini (seperti pembentukan payudara dan rambut kemaluan) sering hadir pada anak

    perempuan (khususnya anak perempuan yang berkulit hitam) berusia 6-8 tahun. Untuk anak

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 2

    laki-laki tanda-tanda pubertas yang muncul sebelum usia 9 tahun dianggap sebagai pubertas

    prekoks.1,3,4,5,6,7,8,9

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 3

    BAB II

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1. DEFINISI

    Pubertas dikatakan prekoks jika tanda-tannda seks sekunder timbul sebelum usia

    8 tahun pada anak perempuan atau usia 9 tahun pada anak laki-laki. Pubertas prekoks

    mengacu pada munculnya tanda-tanda fisik dan hormonal, perkembangan pubertas pada

    usia yang lebih dini dari pada yang biasanya. proses ini dimulai diakhir-akhir masa

    kanak-kanak (kurang dari usia 9 tahun) dengan ditandai munculnya tanda-tanda

    kematangan organ reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa pertumbuhan.

    Pubertas yang lebih awal ini bisa merupakan bagian dari variasi perkembangan normal

    seseorang, namun bisa pula merupakan penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang

    tidak normal. 1,3,4,5,6,7,8,9

    GAMBAR 1

    Sumber : http://www.rinagu.com/2013/10/html

    2.2. KLASIFIKASI

    Pubertas prekoks diklasifikasikan menjadi 2 yaitu pubertas prekoks sentral

    (GnRH-dependent precocious puberty) dan pubertas prekoks perifer (GnRH-independent

    precocious puberty). Manifestasi klinis pubertas prekoks tergantung dari durasi gejala,

    awitan dan progesifitas perkembangan fisik, adanya akselerasi pertumbuhan liniear, dan

    majunya usia tulang. Penting untuk ditekankan bahwa diagnosis pubertas prekoks tidak

    hanya didasarkan pada adanya tannda perkembangan seks sekunder yang lebih awal,

    tetapi juga adanya bukti klinis, hormonal, dan radiologis bahwa proses tersebut

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 4

    berlangsung secara progresif. Jika pubertas prekoks sudah didiagnosis maka harus

    ditentukan jenisnya (pubertas prekoks sentral atau perifer) dan jika perlu dicari penyakit

    yang mendasari untuk menentukan terapi yang sesuai.1,2,3,4,5,6,7,8,9

    2.2.1. Pubertas Prekoks Sentral (GnRH-dependent precocious puberty)1,8,9

    GnRH-dependent precocious disebabkan oleh aktivasi dini aksis hipotalamus

    hipofisis gonad, yang secara fisiologis sekresi gonadotropin dirangsang oleh

    sekresi GnRH hipotalamus. Pubertas prekoks ini dapat terjadi akibat abnormalitas

    SSP yang mengganggu keseimbangan antara faktor inhibisi dan stimulasi yang

    mengendalikan awitan pubertas, perkembangan pubertas, dan bahkan bersifat

    idiopatik.

    2.2.2. Pubertas prekoks perifer (GnRH-independent precocious puberty)1,,8,9,10

    Pubertas prekoks perifer disebabkan oleh stimulasi hormon steroid seks dan tidak

    dipengaruhi oleh sekresi gonadotropin hipofisis. Hormon steroid seks dapat

    berasal dari sumber endogen (gonadal dan ekstragonadal) atau sumber eksogen.

    Hormon steroid seks endogen diproduksi secara otonom atau disebabkan oleh

    gonadotropin yang tidak dihasilkan oleh hipofisis atau aktivasi reseptor

    gonadotropin.

    2.3. EVALUASI DIAGNOSTIK

    Evaluasi diagnostik pubertas prekoks dilakukan berdasarkan fisiologi pubertas

    dan penyebab yang mendasari atau yang berhubungan. Pubertas prekoks sentral

    didiagnosis jika perkembangan pubertas dan pemeriksaan laboratorium konsisten dengan

    perubahan progresif aktivasi aksis hipotalamus hiposis gonad. Sembilan puluh persen

    anak perempuan dan 50% anak laki laki dengan pubertas prekoks diklasifikasikan

    menderita pubertas prekoks sentral.1,11

    Abnormaliats SSP ditemukan pada 5% anak perempuan, sedangkan pada laki

    laki sebesar 20 %. Pada abnormalitas SSP ditemukan adanya lesi anatomis atau

    terkadang tidak dapat ditemukan. Abnormalitas SSP yang tidak tampak dengan

    pemeriksaan radiologis antara lain riwayat ensefalitis, tumor SSP sudah diangkat atau

    radiasi atau kemoterapi. Evaluasi diagnostik dimulai dengan mendokumentasikan

    riwayat penyakit pasien, pemeriksaan fisik dan evaluasi status hormonal.1

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 5

    2.4. RIWAYAT PENYAKIT

    Riwayat penyakit meliputi pola pertumbuhan sejak bayi, usia awitan dan

    progresivitas perubahan fisik, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga,

    riwayat sosial dan pesikologis. Anamnesis yang lengkap juga perlu untuk melihat apakah

    terdapat paparan terhadap hormon eksogen, adanya kelainan SSP atau gejala kelainan

    SSP, riwayat pubertas anggota keluarga yang lain, tinggi badan dan parameter

    pertumbuhan yang lain.1,6

    2.5. PEMERIKSAAN FISIK

    Pemeriksaan fisik meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan rasio

    segmen atas atau bawah tubuh, palpasi tiroid, status pubertas sesuai dengan skala Tanner,

    dan pemeriksaan fisik lainnya secara menyeluruh.1

    Pada wanita, pemeriksaan harus meliputi inspeksi genitalia untuk melihat

    maturasi pubertal, pertama adanya pertumbuhan labia minora dan meningkatnya sekresi

    mukosa bening dan visualisasi mukosa vagina untuk menilai efek estrogen. Visualisasi

    mukosa vagina ini berguna untuk mneghindari vagina smear yang traumatik. Jika pasien

    diposisikan tengkurap dengan paha diregangkan dan lutut ditekuk (drawn up) maka

    introitus dapat dilihat tanpa menyentuh vulva dengan memisahkan labia. Mukosa yang

    tampak merah mengkilat sesuai dengan mukosa yang tidak distimulasi oleh estrogen,

    sedangkan mukosa yang berwarna merah muda dilapisi oleh lendir menunjukan

    pengaruh estrogen. Pada beberapa situasi seperti seperti infeksi dan iritasi mukosa,

    vagina menjadi berwarna merah muda buram.1

    Pada anak laki laki, pengukuran ukuran testis harus dilakukan secara hati-hati

    baik volume atau panjang aksis longitudinal. Ukuran testis dan asimetris memberikan

    petunjuk kemungkinan penyebab pubertas prekoks. Ukuran testis prepubertal ( 2 cc)

    konsisten dengan prekoks perifer. Penyebab yang paling sering adalah produksi

    androgen adrenal yang berlebihan seperti pada HAK. Testis ukuran pubertal menunjukan

    adanya stimulasi gonadotropin sesuai dengan pubertas prekoks sentral. Asimetris testis

    yang menonjol menunjukan adanya tumor sel leydig, hyperplastic adrenal rest tissue

    pada HAK laki laki atau adanya atrofi testis unilateral pasca bedah.1

    Anamnesis dan pemeriksaan fisik (antropometrik, pemeriksaan fisik secara umum

    dan status pubertal) menentukan perlu dilakukannya observasi atau pemeriksaan lebih

    lanjut.1

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 6

    2.6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pendekatan evaluasi diagnostik untuk pasien dengan pubertass prekoks meliputi

    penilaian kadar hormonal termasuk kadar LH, FSH, estradiol pada anak perempuan dan

    testosteron pada anak laki laki. Ditambahkan pemeriksaan DHEAS jika didapatkan

    adrenarke. Kadar basal LH dan FSH cukup untuk mendiagnosis pubertas prekoks sentral

    jika keduanya berada pada nilai yang lebih tinggi dari rentang pubertas. Sebaliknya, kada

    LH yang tidak terdeteksi menggunakan alat generasi ketiga, kadar FSH yang lebih tinggi,

    dan rasio LHFSH kurang dari satu sesuai dengan prepubertal sedangkan rasio LHFSH

    lebih dari satu sesuai dengan tahap pubertal.1

    GAMBAR 2

    Sumber : Buku Ajar Endokrinologi Anak.

    Kadar testosteron diatas rentang prepubertal menunjukan adanya pubertas, tetapi

    belum menunjukan sumbernya. Pubertas prekoks sentral pada anak laki laki tidak

    hanya ditandai oleh kadar testosteron yang sesuai dengan kadar pubertas, tetapi juga

    kadar gonadotropin basal ataupun kadar gonadotropin yang diukur setelah uji stimulasi

    GnRH/GnRHa berada dalam kisaran pubertas. Hasil penelitian Couk CP dkk,

    menyatakan semua anak pubertas prekoks sentral memiliki kadar LH basal >0,83 U/L

    diukur dengan alat generasi ke tiga (chemiluminescent assay), sehingga kadar LH basal

    >0,83 U/L dianggap diagnostik untuk pubertas prekoks sentral.1,12

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 7

    Uji stimulasi GnRH/GnRHa merupakan pemeriksaan standar baku emas untuk

    menentukan adanya gonadarke. Uji stimulasi GnRH/GnRHa ini terutama untuk melihat

    respon LH. Kadar puncak LH 5-8 U/L menunjukan pubertas prekoks yang progresif.

    Usia tulang memberikan informasi untuk membandingkan maturitas skeletal

    dengan usia kronologis dan tinggi badan. USG pelvis pada anak perempuan digunakan

    untuk menilai genitalia interna, termasuk ovarium dan uterus. MRI kepala untuk mencari

    lesi di hipotalamus atau hipofisis. MRI kepala biasanya dilakukan untuk semua anak

    perempuan maupun laki laki usia < 6 tahun dengan pubertas prekoks sentral.1,12

    2.7. PENATALAKSANAAN

    Terapi untuk pubertas prekoks seharusnya ditujukan langsung pada penyebab yang dapat

    diidentifikasikan.1

    Tumor SSP atau tumor yang dapat memproduksi hormon steroid seks, tumor gonad

    atau tumor adrenal harus diterapi dengan melakukan tindakan bedah, radiasi atau

    kemoterapi yang sesuai.

    Terapi subsitusi kortisol dengan hidrokortison pada HAK.

    Terapi subsitusi hormon tiroid pada hipotiroid primer.

    Penghentian penggunaan steroid atau gonadotropin eksogen yang tidak sesuai.

    Pubertas prekoks sentral: penggunaan GnRH agonis.

    Pubertas prekoks perifer: keberhasilan tatalaksana penyakit yang mendasarinya

    biasanya diikuti dengan berhentinya atau regresi perkembangan pubertas. Terapi telah

    digunakan dengan tingkat kesuksesan yang bervariasi termasuk inhibitor sintesis

    steroid (ketokonazol), inhibitor aromatase (testolakton dan anastrazol), dan agonis

    reseptor estrogen (tamoxifen).

    2.8.1. Terapi pubertas prekoks sentral (Gonadotropin-dependent precocious puberty)

    Penggunaan GnRHa untuk terapi pubertas prekoks sentral1

    Pasien dengan pubertas prekoks sentral terindikasi untuk mendapat terapi GnRHa.

    GnRHa merupakan terapi yang paling efektif untuk pubertas prekoks sentral,

    bekerja dengan menghilangkan pengaruh stimulus GnRH terhadap sintesis dan

    pelepasan gonadotropin.

    Kriteria untuk terapi GnRHa antara lain:

    Respon pubertal terhadap uji stimulasii GnRH/GnRHa atau adanya bukti kadar

    LH basal sesuai dengan kadar pubertas.

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 8

    Akselerasi pertumbuhan linear yang menetap.

    Akselerasi atau majunya usia tulang.

    Perubahan fisik yang konsisten dengan perkembangan pubertas progresif.

    Dosis1

    Gonadotropin-releasing hormone analog (GnRHa) yang digunakan adalah depot

    leuprorelin acetat, dengan dosis inisial 100 g/kg/bulan, intramuskular atau

    subkutan. Untuk dosis pemeliharaannya adalah 80-100 g/kg/bulan, berdasarkan

    pemantauan.

    Pemantauan selama terapi GnRHa1

    Pemantauan dilakukan setiap 3-6 bulan setelah awitan terapi. Yang perlu dipantau

    untuk melihat efektivitas terapi adalah:

    Kecepatan tumbuh anak

    Tanda seks sekunder, terutama status pubertas menurut skala Tanner

    Kadar LH, testosteron/estradiol

    Maturitas skeletal atau usia tulang

    Penghentian terapi1

    Penghentian terapi pada pasien pubertas prekoks bersifat individual dan

    berdasarkan berbagai faktor, yaitu kecepatan tumbuh dan usia tulang, usia

    kronologis sesuai dengan usia pubertas, atau ketika prediksi tinggi akhirnya

    normal. Pada anak perempuan, terapi dapat dihentikan jika usia tulangnya

    meencapai usia 12 12,5 tahun.

    Pemantauan1

    Pada pubertas prekoks sentral yang diterapi dengan GnRHa, prognosis lebih baik

    jika terapi dimulai lebih dini.

    Aktivitas poros hipotalamus-hipofisis-gonad pubertal fisiologis akan mulai

    segera setelah penghentian terapi dan menjadi sempurna dalam hitungan

    minggu atau bulan.

    Terdapat variabilitas dalam berlanjutnya perkembangan fisik maupun status

    pubertas skala Tanner. Menstruasi pada anak perempuan yang pernah menarke

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 9

    terjadi dalam beberapa bulan setelah penghentian terapi. Sebagian besar anak

    perempuan akan mengalami menarke pada 18 bulan setelah penghentian

    terapi, meskipun beberapa anak mungkin memerlukan waktu lebih lama.

    Pemantauan jangka panjang menunjukan bahwa terapi GnRHa tidak

    mempengaruhi fertilitas maupun fungsi seksual.

    Rerata pertumbuhan dan total tinggi yang dicapai setelah penghentian terapi

    GnRHa lebih rendah daripada yang diproyeksikan berdasarkan usia tulang saat

    penghenntian terapi. Pada anak dengan awitan pubertas prekoks pada usia lebh

    muda,usia tulang yang tidak etrlalu maju, tanpa adanya penundaan terapi dan

    durasi terapi yang lebih lama akan memiliki tinggi dewasa dalam kisaran

    normal, lebih tinggi dan lebih mendekati target height.

    BMD saat dewasa biasanya normal. Pada awal terapi, anak pubertas prekoks

    memiliki BMD yang lebih besar dari pada usianya, pada saat akhir terapi

    BMD anak pubertas prekoks biasanya lebih rendah dan pada pertengahan

    remaja setelah pubertas fisiologis timbul BMDnya normal sesuai dengan usia.

    2.8.2. Terapi pubertas prekoks perifer

    Terapi yang digunakan untuk pubertas prekoks perifer antara lain inhibitor sintesis

    steroid (ketokonazol), inhibitor aromatase (testolakton dan anastrazol), dan

    antagaonis reseptor estrogen (tamoksifen).1

    Medroksi preogesteron asetat

    Medroksi progesteron asetat (MPA) telah dicoba untuk mengobati pubertas

    prekoks sejak tahun 1960-an. Obat ini dapat mensupresi gonadotropin dan ttidak

    memiliki efek estrogenik ataupun androgenik. MPA bekerja dengan menghambat

    proses sintesis steroid gonad. MPA mengurangi sekresi gonadotropin dan

    memperkecil ukuran kelenjar payudara dan testis. MPA tidak berpengaruh

    terhadap pertumbuhan usia tulang. 1

    Pada anak perempuan MPA akan menghentikan perkembangan payudara dan

    menstruasi. Sedangkan pada anak laki-laki akan memperkecil ukuran testis dan

    mengurangi frekuensi ereksi serta tingkah laku yang agresif. Penggunaan jangka

    panjang dapat menyebabkan supresi adrenal. 1

    Dosis MPA yang diberikan peroral adalah 100 mg/m2/hari, sedangkan secara

    intramuskular sebesar 200-300 mg setiap 15 hari atau 100-200 mg setiap minggu.1

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 10

    GAMBAR 3

    Sumber: http://www.drugs.com/pro/medroxyprogesterone.html

    GAMBAR 4

    Sumber: http://www.examiner.com/article/what-is-depo-provera

    Siproteron asetat

    Siproteron asetat mempunya sifat androgenik serta menghambat sekresi FSH dan

    LH. Laporan terbaru ini menunjukan bahwa seproteron asetat memiliki efek kecil

    terhadap tinggi akhir pasien yang diobati. Dosis siproteron asetat adalah 70-150

    mg/m2 pemberiannya secara intramuskuler setiap 14 dan 28 hari. 1

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 11

    GAMBAR 5

    Sumber : http://www.sanaleczanemiz.com.tr/ilacrehberi/androcur-tablet-100-mg-30-tabletlik-

    blister-ambalaj-4389/

    GAMBAR 6

    Sumber : http://www.demilac.com.tr/demilactr/urunlerimiz.asp?i=gor&kategori=10&uyari=no

    Ketokonazol

    Akhir-akhir ini antijamur ketokonazol digunakan untuk pengobatan pubertas

    prekoks. Turunan imidazol ini menghambat produksi androgen terutama melalui

    inhibisi tahapan C17 liase pada biosintesis testosteron. Ketokonazol tergolong

    cepat dan efektif untuk pubertas prekoks dan kondisi lain yang ditandai dengan

    kelebihan androgen. Holland dkk melaporkan bahwa ketokonazol dan turunan

    imidazol dapat menginduksi terjadinya impotensi dan ginekomastia pada laki

    laki. Hal ini mungkinterjadi akibat inhibisi langsung terhadap sintesis testosteron.

    Dosis ketokonazol adalah 30 g/kg/hr secara oral. 1

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 12

    GAMBAR 7

    Sumber : http://www.1800petmeds.com/Ketoconazole-prod10308.html

    Testolakton

    Testolakton dapat menginhibisi enzim aromatase dan menghambat sintesis

    estrogen. Dosis yang dipakai ialah 20-40 mL/kg/hari.1,6

    GAMBAR 8

    Sumber : http://thinksteroids.com/steroid-profiles/teslac/

    Konnseling Psikologis

    Dukungan psikologis berguna untuk membantu pasien maupun orang tua dalam

    menghadapi kasus-kasus pubertas prekoks. Bentuk tubuh yang lebih besar

    menyebabkan timbulnya perhatian orang lain yang tak diinginkan pasien. Anak

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 13

    wanita dengan menstruasi yang prematur harus diberikan innformasi untuk

    mempersiapkan diri sebelum menarke dan dibimbing melewati masa-masa sulit ini.

    Hal lain yang perlu diperhatikan ialah kemungkinan terjadinya pelecehan seksual.

    Oleh sebab itu anak-anak dengan pubertas prekoks perlu diberikan perhatian

    khusus. Anak laki-laki dengan kadar testosteron yang tinggi dapat bersifat agresif

    dan mungkin melakukan masturbasi didepan umum. Pada kasus-kasus ini,

    konseling psikologis perlu dipertimbangkan.

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 14

    ALUR DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PUBERTAS PREKOKS PADA

    PEREMPUAN

    Sumber : Buku Ajar Endokrinologi Anak.

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 15

    ALUR DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PUBERTAS PREKOKS PADA ANAK

    LAKI-LAKI

    Sumber : Buku Ajar Endokrinologi Anak.

  • REFERAT PUBERTAS PREKOKS 16

    BAB III

    KESIMPULAN

    Pubertas dikatakan prekoks jika tanda-tannda seks sekunder timbul sebelum usia 8

    tahun pada anak perempuan atau usia 9 tahun pada anak laki-laki. Pubertas prekoks mengacu

    pada munculnya tanda-tanda fisik dan hormonal, perkembangan pubertas pada usia yang

    lebih dini dari pada yang biasanya. Pubertas prekoks diklasifikasikan menjadi 2 yaitu

    pubertas prekoks sentral (GnRH-dependent precocious puberty) dan pubertas prekoks perifer

    (GnRH-independent precocious puberty). Manifestasi klinis pubertas prekoks tergantung dari

    durasi gejala, awitan dan progesifitas perkembangan fisik, adanya akselerasi pertumbuhan

    liniear, dan majunya usia tulang.1,3,4,5,6,7,8,9

    Penatalaksanaan pubertas prekoks seharusnya ditujukan langsung pada penyebab

    yang dapat diidentifikasikan. Pasien dengan pubertas prekoks sentral terindikasi untuk

    mendapat terapi GnRHa. GnRHa merupakan terapi yang paling efektif untuk pubertas

    prekoks sentral, bekerja dengan menghilangkan pengaruh stimulus GnRH terhadap sintesis

    dan pelepasan gonadotropin. Sedangkan pubertas prekoks perifer adalah dengan inhibitor

    sintesis steroid (ketokonazol), inhibitor aromatase (testolakton dan anastrazol), dan

    antagaonis reseptor estrogen (tamoksifen).1