falling water karya frank llyod wright

15
FALLING WATER KARYA FRANK LLYOD WRIGHT (F.L.W) Falling water adalah rumah yang didesain oleh arsitek Amerika Frank Lloyd Wright pada tahun 1935 di barat daya pedesaan Pennsylvania , 50 mil sebelah tenggara Pittsburgh . Berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep dekat dengan alam.Pemilihan lahan dan bahan bangunan secara apik menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar. Bahan bangunan (finishing) diambil dari quarry di sekitar lokasi dengan eksplotasi yang bijak. Pemilihan struktur yang didominasi sistem cantilever (overhang) berbahan utama beton bertulang secara sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail menunjukkan bahwa Falling Water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat detail.

Upload: aldo-pranata

Post on 21-Nov-2015

165 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

arsitektur

TRANSCRIPT

FALLING WATER KARYA FRANK LLYOD WRIGHT (F.L.W)

Falling water adalah rumah yang didesain oleh arsitek Amerika Frank Lloyd Wright pada tahun 1935 di barat daya pedesaan Pennsylvania , 50 mil sebelah tenggara Pittsburgh . Berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep dekat dengan alam.Pemilihan lahan dan bahan bangunan secara apik menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar. Bahan bangunan (finishing) diambil dari quarry di sekitar lokasi dengan eksplotasi yang bijak. Pemilihan struktur yang didominasi sistem cantilever (overhang) berbahan utama beton bertulang secara sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail menunjukkan bahwa Falling Water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat detail.

Bangunan ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark di 1966. Pada tahun 1991, American Institute of Architects menunjukkan bahwa Falling Water adalah The Best all-time work American architecture. Sementara itu National Geographic Traveler menetapkannya sebagai Place of a Lifetime.

Lokasi : Mill Run , Pennsylvania Nearest city : PittsburghPembangunan : 1936 - 1939Architect : Frank Lloyd WrightLanggam : Arsitektur Organik

Denah

Layoutplan

Perspektif Tampak Konsep Bangunan. Memasuki kawasan falling water, kesan sederhana terdapat mulai di pintu masuk utama yang hanya di tandai dengan sebuah tiang batu, berlanjut ke bangunan pengelola museum yang di dominasi dengan bahan kayu, jalan setapak dan berujung pada falling water yang berdiri di bantaran sungai berbatu dengan sebuah air terjun kecil di depannya. Berdiri di hamparan hutan Oak dan Maple menjadi sebuah kesan harmoni tersendiri antara bangunan ddengan alam. Falling Water dibangun dengan konsep desain yang tidak lazim pada saat itu, dimana F.L. Wright (yang banyak dipengaruhi budaya jepang) berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep dengan alam, sangat kontras dengan arsitektur modern yang cenderung sinkron dengan lingkungan. Pemilihan lahan secara tepat dan bahan secara apik menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar. Konsep Bahan Diambil dari quarry di sekitar lokasi dengan pemilihan struktur yang didominasi sistem cantilever(overhang) berbahan utama beton bertulang secara sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail menunjukkan bahwa falling water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat detail. Masuk kedalam bangunan,akan tampak tonjolan bebatuan asli berukuran besar yang menunjukkan bahwa bangunan didirikan sangat menyatu dengan alam dalam arti yang sebenarnya dimana sangat sedikit dari bebatuan tebing sungai yang dirubah struktur aslinya. Banyak bukaan yang pada dinding dan atap juga menunjukkan konsep hemat energi (cahaya dan panas) yang sekarang ini menjadi isu global. Berada di kawasan terpencil yang cenderung middle of nowhere.

Eksterior

Interior

Interior

Pintu masuk

KantileverARSITEK FRANK LLYOD WRIGHT

Frank Lloyd Wright(1867-1959), dikenal karena keberadaannya sebagai arsitek yang mendunia akibat pengaruhnya yang sangat besar terhadap ranah arsitektur dunia. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari keberadaan karyanya yang hampir tersebar di 37 negara/ lokasi, diantaranya di Irak, Jepang, Kanada, Mesir, Inggris selain di Amerika sendiri tentunya. Fallingwater yang didesain tahun 1936-lah menjadi suatu desain yang paling populer karena mempunyai relevansi yang jelas dan sangat terasa dengan konsep arsitektur organiknya. Bagian paling fenomenal dari rumah itu adalah ruang keluarga yang menjorok dan melayang di puncak air terjun. Suara gemercik air yang berasal dari aliran air sungai di bukit Bear Run senantiasa jadi musik alami yang terdengar di seluruh penjuru rumah. Bangunan yang kemudian terkenal dengan nama "Falling Water" itu dianggap sebagai adikarya Wright.

Frank Lloyd Wright, adalah sang arsitek fenomenal yang telah menghadirkan karya spektakuler rumah peristirahatan bagi keluarga Edgar J. Kaufmann, pemilik sebuah Department Store dari Pittsburg, pada tahun 1935-1939. Sejak tahun 1963, Falling Water beserta seluruh isinya oleh keluarga Kaufmann Jr. diserahkan kepada Western Pennsylvania Conservacy untuk dijadikan museum sebagai penghargaan atas karya arsitektur F.L. Wright.Hampir enam juta orang telah mengunjungi rumah tersebut pada Januari 2008. Meskipun lokasinya terpencil di Pennsylvania (2 jam berkendara dari Pittsburgh), tercatat lebih dari 120.000 pengunjung setiap tahun

Frank Lloyd Wright (8 Juni 1867 9 April 1959) adalah seorang arsitek terkenal dari awal tahun 1900-an.

TEMA ARSITEKTUR ORGANIKPrinsip-prinsip dari gaya arsitektur organik :

1. Kesederhanaan dan ketenanganPrinsip ini berada dibelakang seni. Keterbukaan harus dimasukan kedalam struktur menjadi bentuk yang terpadu sehingga menjadi jenis dekorasi yang alami dan tenang. Detail dan dekorasi dikurangi dan bahkan fixtures,gambar dan mebel dalam struktur harus diintegrasikan.2. Ada banyak gaya rumahPrinsip ini memungkinkan ekspresi dari kepribadian masing-masing klien,walaupun rancangan wright selalu memberikan kontribusi yang signifikan.3. Korelasi alam,topografi dengan arsitekturSebuah bangunan yang didirikan harus selaras dengan lingkungan di sekitarnya.4. Warna alamBahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan harus selaras dengan warna alam.5. Sifat bahanKayu harus seperti kayu dan batu bata harus seperti batu bata,warna dan tekstur mereka tidak boleh berubah.6. Integritas rohani dalam arsitekturWright percaya bawah kualitas bangunan harus sejalan dengan kualitas manusia. Artinya bangunan harus memberikan sukacita dan suasana yang layak bagi penghuni. Hal ini menurutnya lebih penting dari banyak gaya.

Dalam proses perancangan Wright memfokuskan perhatian mulai dari hal yang besar sampai kepada rincian yang terkecil (termasuk detail furniture luar dan dalam,misalnya (perabot,karpet,jendela,pintu,meja,kursi,lampu hias,elemen perabot dll).Dia adalah seorang arsitek yang berpandangan bawah rancangan, pembuatan dan tujuan serta furniture dan benda-benda yang dipergunakan dalam bangunan adalah satu kesatuan dalam seluruh desain. Dalam mendesain rumah gaya Prairie ia menggunakan tema yang dikoordinasikan dengan elemen bangunan (biasanya berdasarkan bentuk tanaman) yang diulang dalam jendela,karpet dan perlengkapan lainnya). Ia selalu membuat inovasi baru dalam rancangannya. Seperti penggunaan bahan bangunan baru yang dibuat di pabrik : blok beton,kaca,batu bata dan seng cames untuk pencahayaan di jendela.hal-hal yang mempengaruhi rancangan dari Wright yaitu:

Louis Sullivan (pada arsitektur organik, walaupun kemudian dikembangkannya lagi menjadi gaya prierie house)) Alam :terutama bentuk,warna dan pola dari tumbuh-tumbuhan. Seni dan bangunan Jepang (ketika dia melihat replika di Kolumbia Exposition (1893) di Chicago dan juga selama perjalanannya ke Jepang) blok Frobel (ketika dia bermain dengan bentuk geometri yang disusun menjadi beberapa kombinasi sehingga membentuk tiga dimensi) lainnya adalah pada diri Wiener dan musik (terutama komposer Ludwig van Beethoven)Selain pengaruh Wright dalam hubungan dengan arsitektur secara keseluruhan, maka Wright juga sangat berpengaruh bagi para arsitek dan seniman secara perorangan yaitu ketika mereka membantu dia di Taliesin. Yang kemudian membuat mereka semua menjadi arsitek dan seniman yang terkemuka seperti John Lautner,E.Fay Jones,Henry Clumb,dan Paolo Solery di bidang arsitektur dan Santiago Martinez Delgado dalam seni.Pengaruh-pengaruh dari wright terhadap budaya atau bidang lain adalah: Desain dari rumah Hitchcock dalam film North By Northwest adalah berdasarkan gaya arsitektur Wright. Rekaman Simon dan Garfunkel dengan judul laguSo Song, Frank Lloyd Wright pada tahun 1970 di album Bridge Over Troubled Water.Art Garfunkel adalah longtime arsitektur. Pahlawan arsitek : Howard Roark dalam novel Ayn Rand yang secara luas dianggap berdasarkan pada kehidupan Wright. Sebuah versi Frank Lloyd Wright muncul dalam Dan Simmons Hyperion Cantos.

Frank Lloyd Wright disebut sebagai salah satu arsitek paling kenamaan di era modern, dengan karya lebih dari 300 desain rumah. Frank Llyord Wright juga menjadi arsitek yang dikagumi hingga sekarang oleh arsitek-arsitek lain. Saya mencoba mengupas dan belajar tentang arsitektur Frank Llyord Wright sekaligus menunjukkan beberapa kualitas desainnya yang mungkin bisa memberikan inspirasi.Cita rasa arsitektur Frank Llyord Wright dimulai dengan permainan menyusun balok yaitu Froebel Blocks merupakan permainan dan metode pendidikan untuk anak-anak. Permainan ini kelak memberikan inspirasi pada intuisi spasial Frank Llyord Wright untuk karya-karyanya, Permainan ini mengajak anak-anak memahami ruang dalam skala kecil dengan menyusun balok-balok dalam berbagai bentuk, dalam hal ini mengasah kepekaan mereka akan konsekuensi ruang akibat penyusunan dan penataan balok. Pengalaman masa kecil Frank L. Wright seperti berpindah-pindah rumah, perceraian orang tua, serta bekerja di ladang milik pamannya boleh jadi turut memberikan pemahaman tentang kesatuan keluarga dan arsitektur organis dengan bagian-bagian rumah yang merupakan metafora bagian-bagian tubuh manusia seperti jantung,paru-paru, dan sebagainya yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Kesamaan dengan arsitektur metabolism yang dikembangkan arsitek-arsitek Jepang pada masanya adalah bahwa bagian-bagian bangunan ini bekerja sama seperti mesin hidup dalam arsitektur organis. Pendidikan Frank L.Wright tidak lulus SMU, tapi mengikuti kursus atau magang arsitektur pada Sullivan-Adler architect sebelum akhirnya membuka kantornya sendiri.Karya pertama Wright yaitu Rumah pribadinya di Oak Park illinois sudah menunjukkan kualitas desain yang dimiliki FL Wright dengan perpaduan garis bidang yang cukup menakjubkan. Dari luar atapnya terlihat memiliki kemiringan yang tajam dan sangat berbeda dari jenis arsitektur Victorian yang berkembang saat itu sebagai jenis arsitektur yang digemari. Model ini bila dibandingkan dengan kondisi di Indonesia seperti jenis arsitektur baru yang menjadi pembanding perubahan mendasar untuk jenis arsitektur umum seperti gaya arsitektur Klasik atau Mediterania.Baik pada eksterior maupun interior design-nya, Frank L.Wright banyak bermain dengan unsur bidang dan garis dengan jenis arsitektur yang 'hangat' terlihat dari desain yang menyeluruh dari bentuk rumah, interior hingga perabot yang paling kecil seperti meja kursi, bentuk lampu, dan sebagainya. Hal yang paling menarik selain bentuk bangunan adalah penggunaan ornamentasi yang - disebut ataupun tidak - selaras dengan semangat 'art deco' yang belum diklaim sebagai gaya arsitektur yang cukup terorganisasi. Penggunaan dekorasi bervariasi dari berbagai dekorasi yang terinspirasi dari bentuk-bentuk dekorasi primitif seperti hiasan Aztec-Inca (ini menurut pengamatan pribadi saya). Kekuatan utama arsitektur Frank L.Wright adalah 'craftmanship' atau pertukangan yang jenius, serta detail yang selaras dari bagian terbesarnya (bentuk rumah) hingga ke detail terkecilnya (perabot), membentuk kesatuan arsitektur dan interior yang terintegrasi dan custom made. Melihat pada bentuk arsitektur rumah desain Frank L. Wright bagi saya pribadi seperti sebuah 'furniture besar' daripada sebuah arsitektur rumah yang monumental tapi tanpa arti. Furniture dalam arti yang sangat 'liveable' atau nyaman ditinggali. Pada desain denah bangunan, FL Wright menggunakan prinsip arsitektur organis dengan bagian-bagian yang tumbuh dan menjalar dari sebuah rumah, dimana setiap bagian diibaratkan seperti organ tubuh yang saling membutuhkan satu sama lain. Pandangan Wright tentang pengaturan ruang berangkat dari statement arsitektur modern Louis Sullivan yang terkenal Form follows Function yang berarti bentuk mengikuti fungsi. Disempurnakan oleh Wright bahwa fungsi masing-masing bagian bangunan harus berinteraksi layaknya bagian tubuh. Salah satu konsekuensi prinsip ini adalah bahwa arsitektur modern memiliki tendensi untuk mengikuti fungsi tanpa memperhatikan estetika.Namun Wright yang selalu ingin lebih maju dari masanya berpendapat bahwa fungsi harus dibarengi dengan estetika, dimana estetika ini menjadi jiwa dari sebuah ruang arsitektur. Terutama setelah mengamati arsitektur di Jepang yang pada saat itu merupakan salah satu inspirasi dari arsitektur modern, Wright memahami bahwa satu bangunan adalah kesatuan yang utuh dari bentukan paling besar hingga detail terkecilnya. Satu bangunan besar dengan estetika yang baik harus didukung oleh detail yang selaras, menjadi kesatuan dalam karya seni. Bila sebuah bangunan dari bentuk terbesarnya baik tapi saat dilihat detailnya memiliki estetika yang tidak selaras, maka masing-masing bagian itu tidak bisa menyatu dan berdiri sendiri-sendiri, dalam arti keseluruhan bangunan tidak menjadi satu kesatuan karya seni.Prinsip keselarasan itu yang membuat bangunan Frank L.Wright terlihat konsisten dari bentuk terbesar hingga ke bentuk terkecilnya. Penggunaan geometri yang selaras membuahkan bangunan dengan detail ornamentasi yang selaras dengan konsep keseluruhannya. Konsistensi itu membuahkan karya yang selaras, tapi juga bisa diprediksi (sayangnya), dalam hal ini pengetahuan tentang material baru dan batas potensi penggunaan material dalam sistem konstruksi adalah Cutting Edge atau inovasi dalam desain Frank L.Wright.Karena itu Wright cenderung untuk memperhatikan detail dan potensi material, dimana ia banyak melakukan eksperimen dengan material baru untuk tetap melampaui masanya. Barangkali saat ini semua teknologi yang digunakan Wright dalam karyanya bisa kita pahami tapi saat itu boleh jadi bagi Wright adalah eksperimen yang selalu mendahului masanya. Tak heran bila banyak bangunan yang didesain FL Wright harus mengalami kerusakan, atap bocor, dak beton yang turun/ tidak kuat, dan sebagainya. Dalam hal ini Wright mengakui bahwa ia memang ingin mengetahui bagaimana material bisa didorong hingga potensi tertingginya untuk mencapai arsitektur yang diinginkannya. Keadaan ini seringkali menimbulkan kritik atas karya-karya Wright.Salah satu keunggulan dari arsitektur Wright adalah caranya mengoptimalkan material dengan Craftmanship/pertukangan jenius dimana material yang hadir dengan cara biasa bisa didesain dengan cara luar biasa. Dengan cara ini arsitektur bisa hadir menjadi sesuatu yang lebih. Meskipun dipandang sebagai karya-karya fenomenal, karya Frank L.Wright seringkali tidak hadir dalam skala atau kondisi arsitektur yang Monumental, tapi dibuat dengan skala manusiawi dengan kelebihan bahwa arsitektur ini bisa disentuh, diraba, dilihat, dan didengar dalam skala manusia. Coba bandingkan dengan arsitektur monumental seperti desain Guggenheim Bilbao karya Frank Gehry, kita harus mengetahui konteks keseluruhan bangunan untuk mendapatkan Sense of Aesthetic nya, tapi karya Frank L.Wright merupakan karya yang indah dari sisi skala yang sangat humanistic, hal ini selaras dengan Le Modulor nya LeCorbusier.