referat malaria galih
DESCRIPTION
desiTRANSCRIPT
Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang
eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Infeksi malaria
memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Dapat berlangsung
akut ataupun kronik. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komplikasi ataupun mengalami
komplikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat. Sejenis infeksi parasit yang
menyerupai malaria ialah infeksi babesiosa yang menyebabkan babesiosis.
Etiologi
Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia juga
menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptil dan mamalia. Termasuk genus
plasmodium dari famili plasmodidae. Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit (sel
darah merah) dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan
seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopheles betina. Secara keseluruhan ada lebih dari
100 plasmodium yang menginfeksi binatang (82 pada jenis burung dan reptil dan 22 pada
binatang primata).
Distribusi dan Insiden
Infeksi malaria tersebar pada lebih dari 100 negara di benua Afrika, Asia, Amerika (bagian
Selatan) dan daerah Oceania dan kepulauan Caribia. Lebih dari 1,6 triliun manusia terpapar
oleh malaria dengan dugaan morbiditas 200-300 juta dan mortalitas lebih dari 1 juta pertahun.
Beberapa daerah yang bebas malaria yaitu Amerika Serikat, Canada, negara di Eropa (kecuali
Rusia), Israel, Singapura, Hongkong, Japan, Taiwan, Korea, Brunei dan Australia. Negara
tersebut terhindar dari malaria karena vektor kontrolnya yang baik; walaupun demikian di
negara tersebut makin banyak dijumpai kasus malaria yang di import karena pendatang dari
negara malaria atau penduduknya mengunjungi daerah-daerah malaria.
P.falciparum dan P.malariae umumnya dijumpai pada semua negara dengan malaria; di
Afrika, Haiti dan Papua Nugini umumnya P.falciparum; P.vivax banyak di Amerika Latin. Di
Amerika Selatan, Asia Tenggara, negara Oceania dan India umumnya P.falciparum dan
P.vivax. P.ovale biasanya hanya di Afrika. Di Indonesia kawasan Timur mulai dari
Kalimantan, Sulawesi Tengah sampai ke Utara, Maluku, Irian Jaya dan dari Lombok sampai
Nusatenggara Timur serta Timor Timur merupakan daerah endemis malaria dengan
P.falciparum dan P.vivax. Beberapa daerah di Sumatera mulai dari Lampung, Riau, Jambi
dan Batam kasus malaria cenderung meningkat.
Transmisi dan Epidemiologi
Daur Hidup Parasit Malaria
Infeksi parasit malaria pada manusia mulai bila nyamuk anopheles betina menggigit manusia
dan nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam pembuluh darah dimana sebagian besar
dalam waktu 45 menit akan menuju ke hati dan sebagian kecil sisanya akan mati di darah. Di
dalam sel parenkim hati mulailah perkembangan aseksual (intrahepatic schizogony atau pre-
erythrocytes schizogony). Perkembangan ini memerlukan waktu 5,5 hari untuk plasmodium
falciparum dan 15 hari untuk plasmodium malariae. Setelah sel parenkim hati terinfeksi,
terbentuk sizont hati yang apabila pecah akan mengeluarkan banyak merozoit ke sirkulasi
darah. Pada P.vivax dan ovale, sebagian parasit di dalam sel hati membentuk hipnozoit yang
dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan bentuk ini yang akan menyebabkan terjadinya
relaps pada malaria.
Setelah berada dalam sirkulasi darah merozoit akan menyerang eritrosit dan masuk melalui
reseptor permukaan eritrosit. Pada P.vivax reseptor ini berhubungan dengan faktor antigen
Duffy Fya atau Fyb. Hal ini menyebabkan individu dengan golongan darah Duffy negatif
tidak terinfeksi malaria vivax. Reseptor untuk P.falciparum diduga suatu glycophorins,
sedangkan pada P.malariae dan P.ovale belum diketahui. Dalam waktu kurang dari 12 jam
parasit berubah menjadi bentuk ring, pada P.falciparum menjadi bentuk stereo-headphones,
yang mengandung kromatin dalam intinya dikelilingi sitoplasma. Parasit tumbuh setelah
memakan hemoglobin dan dalam metabolismenya membentuk pigmen yang disebut
hemozoin yang dapat dilihat secara mikroskopik. Eritrosit yang berparasit menjadi lebih
elastik dan dinding berubah lonjong, pada P.falciparum dinding eritrosit membentuk tonjolan
yang disebut knob yang nantinya penting dalam proses cytoadherence dan rosetting. Setelah
36 jam invasi ke dalam eritrosit, parasit berubah menjadi sizont, dan bila sizont pecah akan
mengeluarkan 6-36 merozoit dan siap menginfeksi eritrosit yang lain. Siklus aseksual ini
pada P.falciparum, P.vivax dan P.ovale ialah 48 jam dan pada P.malariae adalah 72 jam.
Di dalam darah sebagian parasit akan membentuk gamet jantan dan betina dan bila nyamuk
menghisap darah manusia yang sakit akan terjadi siklus seksual dalam tubuh nyamuk. Setelah
terjadi perkawinan akan terbentuk zygote dan menjadi lebih bergerak menjadi ookinet yang
menembus dinding perut nyamuk dan akhirnya menjadi bentuk oocyst yang akan menjadi
masak dan mengeluarkan sporozoit yang akan bermigrasi ke kelenjar ludah nyamuk dan siap
menginfeksi manusia.
Tingginya side positive rate (SPR) menentukan endemisitas suatu daerah dan pola klinis
penyakit malaria akan berbeda. Secara tradisi endemisitas daerah dibagi menjadi :
Hipoendemik : bila parasit rate atau spleen rate 0-10%
Mesoendemik : bila parasit rate atau spleen rate 10-50%
Hiperendemik : bila parasit rate atau spleen rate 50-75%
Holoendemik : bila parasit rate atau spleen rate >75%
Parasit rate dan spleen rate ditentukan pada pemeriksaan anak-anak usia 2-9 tahun. Pada
daerah holoendemik banyak penderita anak-anak dengan anemia berat, pada daerah
hiperendemik dan mesoendemik mulai banyak malaria serebral pada usia kanak-kanak (2-
10 tahun), sedangkan pada daerah hipoendemik/daerah tidak stabil banyak dijumpai
malaria serebral, malaria dengan gangguan fungsi hati atau gangguan fungsi ginjal pada
usia dewasa.
Klasifikasi
Parasit malaria memiliki siklus hidup yang kompleks, untuk kelangsungan hidupnya
parasit tersebut membutuhkan host (tempatnya menumpang hidup) baik pada manusia
maupun nyamuk, yaitu nyamuk anopheles. Ada empat jenis spesies parasit malaria di
dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah manusia, yaitu :
1. Plasmodium falciparum
2. Plasmodium vivax
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
Keempat spesies parasit malaria tersebut menyebabkan jenis penyakit malaria yang
berbeda, yaitu :
1. Plasmodium falciparum
Menyebabkan malaria falciparum (disebut juga malaria tropika), merupakan jenis
penyakit malaria yang terberat atau paling ganas, kadar parasitemia paling tinggi.
Satu-satunya parasit malaria yang menimbulkan penyakit mikrovaskular, karena dapat
menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria, anemia berat, syok,
gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.
2. Plasmodium vivax
Menyebabkan malaria tertiana. Tanpa pengobatan : berakhir dalam 2-3 bulan. Relaps
50% dalam beberapa minggu- 5 tahun setelah penyakit awal.
3. Plasmodium malariae
Menyebabkan malaria quartana. Asimtomatis dalam waktu lama.
4. Plasmodium ovale
Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat. Lebih
ringan. Seringkali sembuh tanpa pengobatan.
Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi
demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Biasanya campuran
P.falciparum dengan P.vivax atau P.malariae. Infeksi campuran tiga jenis sekaligus
jarang sekali terjadi. Infeksi jenis ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka
penularannya. Malaria yang disebabkan oleh P.vivax dan P.malariae dapat kambuh
jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain
P.falciparum jarang berakibat fatal, namun menurunkan kondisi tubuh; lemah,
menggigil dan demam yang biasanya berlangsung 10-14 hari.