referat komplikasi kpd

8
Clinical Science Session Ria Aulia Silvianty NPM C1103122 KOMPLIKASI KETUBAN PECAH DINI (KPD) Ketuban pecah dini (KPD) dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi sesuai dengan umur kehamilan Komplikasi yang berhubungan dengan KPD diantaranya adalah : 1. Persalinan prematur. Ketika membran ruptur, persalinan biasanya segera terjadi. Terjadinya persalinan setelah ketuban pecah bervariasi sesuai umur kehamilan. Pada janin cukup bulan, persalinan sering terjadi dalam 24 jam dalam 90% kasus. Ketika KPD terjadi pada usia 28-34 minggu, 50% pasien bersalin dalam 24 jam dan 80-90% dalam 1 minggu. Jika KPD terjadi pada janin prematur akan menyebabkan komplikasi prematuritas yang menyababkan kesakitan dan kematian perinatal. Pada kebanyakan kasus, mortalitas perinatal pada KPD janin premature berhubungan dengan komplikasi prematuritas seperti ARDS, NEC. Pada awal kehamilan, persalinan dapat terjadi dalam waktu satu minggu atau lebih setelah terjadinya ketuban pecah, sehingga kemungkinan terjadinya infeksi pun meningkat seiring bertambahnya waktu antara ketuban pecah hingga terjadinya persalinan. Pada umumnya, terjadi pemendekan kala I, tapi tidak berefek pada durasi kala II. 1

Upload: wisnu-surya-pamungkas

Post on 14-Feb-2015

93 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kpd

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Komplikasi KPD

Clinical Science Session

Ria Aulia Silvianty

NPM C1103122

KOMPLIKASI KETUBAN PECAH DINI (KPD)

Ketuban pecah dini (KPD) dapat menyebabkan berbagai

macam komplikasi sesuai dengan umur kehamilan Komplikasi

yang berhubungan dengan KPD diantaranya adalah :

1. Persalinan prematur.

Ketika membran ruptur, persalinan biasanya segera terjadi.

Terjadinya persalinan setelah ketuban pecah bervariasi sesuai

umur kehamilan. Pada janin cukup bulan, persalinan sering

terjadi dalam 24 jam dalam 90% kasus. Ketika KPD terjadi pada

usia 28-34 minggu, 50% pasien bersalin dalam 24 jam dan 80-

90% dalam 1 minggu. Jika KPD terjadi pada janin prematur akan

menyebabkan komplikasi prematuritas yang menyababkan

kesakitan dan kematian perinatal. Pada kebanyakan kasus,

mortalitas perinatal pada KPD janin premature berhubungan

dengan komplikasi prematuritas seperti ARDS, NEC. Pada awal

kehamilan, persalinan dapat terjadi dalam waktu satu minggu

atau lebih setelah terjadinya ketuban pecah, sehingga

kemungkinan terjadinya infeksi pun meningkat seiring

bertambahnya waktu antara ketuban pecah hingga terjadinya

persalinan. Pada umumnya, terjadi pemendekan kala I, tapi tidak

berefek pada durasi kala II.

2. Infeksi pada ibu, janin ataupun neonatal.

Baik ibu ataupun janin memiliki resiko infeksi saat terjadi

KPD. Infeksi pada ibu diantaranya adalah korioamnionitis. Ibu

dapat mengalami endometriasis jika infeksi mencapai

endometrium, penurunan aktivitas miometrium (distonia, atonia).

Infeksi janin dapat berupa pneumonia, infeksi saluran

kencing, infeksi lokal seperti omphalitis atau konjungtivitis.

1

Page 2: Referat Komplikasi KPD

Biasanya korioamnionitis mengawali terjadinya infeksi janin.

Tetapi serpsis pada janin dapat terjadi sebelum korioamnionitis

secara klinis terbukti pada ibu. Hal ini dijelaskan dengan adanya

infeksi preklinis, yang terjadi saat selaput amnion menjadi

tempat kolonisasi bakteri virulen, tetapi pada saat itu tidak

terlihat infeksi ibu secara klinis. Beratnya infeksi meningkat

sesuai dengan bertambahnya umur kehamilan. Infeksi dapat

terjadi secara ascending, dimana pecahnya ketuban

menyebabkan adanya hubungan langsung antara ruang intra

amnion dan dunia luar. Infeksi terjadi ascenden dari vagina ke

intra uterin. Semakin lama terjadinya KPD maka invasi bakteri

pun semakin meningkat. Infeksi dapat berkembang menjadi

infeksi sistemik saat infeksi uterin menjalar melalui sirkulasi

fetomaternal, sehingga terjadi sepsis hingga septik syok yang

dapat mengakibatkan kematian ibu.

Korioamnionitis menyebabkan bertambahnya resiko sepsis

pada janin. Organisme yang paling sering menyebabkan

korioamnionitis adalah bakteri yang berasal dari vagina seperti

streptococcus B dan D, bakteri anaerob yang masuk secara

ascenden. Untuk membuktikan amnionitis perlu dilakukan

amniosentesis, kita dapat memeriksa leukosit, pewarnaan gram

ataupun kultur bakteri.

Sindroma respon peradangan janin menggambarkan

infeksi janin dengan adanya korioamnionitis secara klinis dan

mengakibatkan kerusakan system saraf pusat janin.

Manifestasinya adalah lesi pada substansi putih periventrikular

(leukomalasia) diperantarai respon peradangan SSP janin dengan

dikeluarkannya sitokin. Lesi yang terjadi menyebabkan cerebral

palsy, berhubungan dengan meningkatnya konsentrasi leukosit

dan kadar IL-6.

Tanda terjadinya infeksi diantaranya :

1. Febris, suhu >380C.

1

Page 3: Referat Komplikasi KPD

2. Ibu leukositosis. Jika ditemukan kelainan pada jumlah

leukosit, maka pemeriksaan harus diulang. Jika ternyata

hasilnya lebih dari 16000/μL, harus berhati-hati akan

terjadinya infeksi.

3. Fundus lunak

4. Takikardi, nadi ibu >100x/m atau DJJ >160x/m.

5. Nyeri abdomen, nyeri tekan uterus

6. Cairan amnion berwarna keruh atau hijau dan berbau.

3. Hipoksia dan asfiksia sekunder karena kompresi tali pusat

Prolaps tali pusat terjadi lebih sering pada KPD(insidensi

1,5 %), hal ini disebabkan presentasi janin yang kurang

mencapai pelvis. Kombinasi antara KPD dan malpresentasi

meningkatkan frekuensi terjadinya komplikasi ini.

Selain itu, kompresi tali pusat, meskipun tanpa prolaps,

lebih sering sekunder karena oligohidramnion. Hal ini bisa terjadi

sebelum atau saat persalinan dan mengakibatkan gawat janin.

Ketuban pecah menyebabkan berkurangnya jumlah air ketuban,

terjadilah partus kering karena air ketuban habis.

4. Deformitas janin

Komplikasi mayor yang terjadi karena KPD adalah

deformitas janin.KPD yang terjadi pada awal kehamilan dapat

menyebabkan pertumbuhan terganggu, malformasi karena

kompresi pada wajah dan ekstremitas janin, dan yang paling

penting adalah hipoplasia paru. Mekanisme terjadinya hipoplasia

paru berkaitan dengan KPD tidak jelas diketahui. Drainase

ketuban menyebabkan oligohidramnion yang menyebabkan

hipoplasia paru. Oligohidramnion menyebabkan kompresi

ekstrinsik terhadap toraks janin dan mengganggu pertumbuhan

paru dengan menghambat gerakan nafas. Perubahan aliran

darah paru juga menyebabkan terhambatnya perkembangan dan

maturasi paru. Diagnosis hipoplasia paru ditegakkan dengan

mengukur diameter dada janin dan dibandingkan dengan

1

Page 4: Referat Komplikasi KPD

normogram sesuai umur kehamilan dan rasio lainnya. Selain itu,

hipoplasia paru dapat ditegakkan melalui otopsi dengan cara

menimbang berat paru.

5. Meningkatnya angka seksio sesarea

Komplikasi pada ibu seperti korioamnionitis, endometritis,

juga solusio plasenta , malformasi letak janin gawat janin

meningkatkan resiko seksio sesarea.

1

Page 5: Referat Komplikasi KPD

1

Page 6: Referat Komplikasi KPD

1

Page 7: Referat Komplikasi KPD

DAFTAR PUSTAKA

Cuningham FG, Mac Donald PC, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap III

LC., William Obstetrics 22nd ed., Connecticut : Prentice-Hal

International Inc., 2005

Premature Rupture of The Membranes. http//www.eMedicine.com.

Premature Rupture of The Membranes. http//www. health atoz.com

High Risk Pregnancy, Premature Rupture of The

Membranes(PROM).

http//www.healthsystem.virginia.edu/uvahealth/pedshrpregnant/

online.cfm

Premature Rupture of The Membranes with Intrauterine

Spread. http//lpig.doereport.com.

Creasy, Robert MD. Maternal Fetal Medicine, Principles and

Practise 5th ed., Philadelphia : Saunders., 2004.

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran, Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan

Ginekologi RS Dr. Hasan Sadikin bagian pertama,

Bandung : Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran, 2005.

1