referat kesehatan lansia.pptx

Click here to load reader

Upload: kevin-yonathan

Post on 23-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KESEHATAN LANSIA

Kevin Yonathan Widianto Thio1015151

Pembimbing : dr Dani, M.Kes

Ilmu Kesehatan Masyarakat2015KESEHATAN LANSIA

PendahuluanMenuruh laporan Badan Pusat Statistik (BPS)

Terjadi transisi epidemiologi penyakit ke arah penyakit degeneratif

TahunUsia Harapan HidupPersentase populasi Lansia200064.5 tahun7.18 %201069.43 tahun7.56 %201169.95 tahun7.58 %DefinisiMenurut Undang-Undang nomor 13 tahun 1998 menetapkan batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas

WHO mengelompokkan usia lanjut atas tiga kelompok, yaitu :middle age (45-59 tahun)elderly age (60-74 tahun)old age (75-90 tahun)

Sebaran Lansia menurut provinsi

Angka Kesakitan lansiaAngka kesakitan (morbidity rates) lansia adalah proporsi penduduk lansia yang mengalami masalah kesehatan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari selama satu bulan terakhir.

Proporsi Keluhan Kesehatan

Jenis keluhan lainnya di antaranya keluhan yang merupakan efek dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi, rematik, darah rendah dan diabetes. 6Penyakit Tidak menularPenyakit Tidak Menular adalah penyakit degeneratif karena berhubungan dengan proses degenerasi (ketuaan). Inti atau substansi dalam epidemiologi penyakit tidak menular adalah ditemukannya penyebab dalam hal ini atau yang dipakai adalah istilah ditemukannya faktor resiko sebagai faktor penyebabFR : ObesitasObesitas sentral dianggap sebagai faktor risiko yang erat kaitannya dengan beberapa penyakit degeneratif. Untuk laki-laki dengan Lingkar Perut (LP) di atas 90 cm atau perempuan dengan LP di atas 80 cm dinyatakan sebagai obesitas sentral (WHO Asia-Pasifik, 2005).

Prevalensi obesitas sentral untuk tingkat nasional adalah 18,8%.

FR : Merokok

Pola PenyakitBerdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2011, 10 peringkat terbesar penyakit penyebab rawat jalan dari seluruh penyakit rawat jalan pada kelompok usia 45-64 tahun dan 65+ tahun yang paling tingggi adalah hipertensi esensial Sebab sakit lainnya hampir sama kecuali pada kelompok umur 45-64 tahun terdapat gangguan refraksi, penyakit kulit dan pulpa sedangkan pada kelompok umur >65 tahun terdapat katarak, dan penyakit jantung iskemik lainnya

Penduduk lansia hasil pengolahan SP 2010 sebanyak 18.028.271 orang ditanyakan mengenai kesulitan fungsional dengan menggunakan kuesioner C1

MelihatMendengarBerjalanMengingat, Berkonsentrasi, BerkomunikasiBerjalan SendiriPresentasi Penyakit LansiaDiagnosis secara akurat sulit karena gejala yang tampak non-spesifikPerubahan mental statusPenurunan BBCepat lelah (fatigue)JatuhPusing (dizziness) Alasan :Penurunan fungsi imun seiring bertambah umurPenurunan persepsi karena proses fisiologisKondisi komorbid multiple merubah presentasi menjadi atipikalPenurunan status mentalBerupa : disorientasi, verbalisasi berkurang atau tidak masuk akal, somnolent, hiperaktif, gangguan tidur, halusinasiBila akut, reversible, dan dikarenakan karena kondisi medis deliriumDD/: Proses infeksi (respiratory, urinary, skin inf) Obat-obatan (antikolinergik, benzodiazepin) Ggn keseimbangan elektrolit (sodium disorder, dehidrasi, hipoglisemia, hypoxia) CNS disorder (stroke, infeksi, subdural hematom) Cardiovaskular (AMI, Heart failure) Lain-lain (retensi urin, retensi feses) Penurunan BBPenurunan BB >5% (unintentional) dalam 1 tahunSebabSosial : kemiskinan, social isolation, ggn komunikasi, ketergantunganPsikologikal : depresi, paranoidMedis : infeksi, malignansi, ggn paru-paru, jantung, medikasi (narkotik, antikolinergik), status dentisi burukFatigueKurang energi, cepat lelah terutama di siang hari bukan proses fisiologis penuaan yang normalDD/ 1. Hemato/onko (anemia, Ca, kemoterapi) 2. CHF 3. Penyakit liver 4. Penyakit ginjal 5. Penyakit endokrin (DM, tiroid) 6. Penyakit paru (COPD, OSA) 7. Psikiatris (depresi) 8. Medikasi (sedative, antihistamin, antikolinergik)Dizziness 30% lansia >60 tahunDibagi menjadi1. Vertigo : BPPV, labirinitis akut, penyakit Meniere, brain stem tumor, tumor, vertebrobasilar insufficiency2. Presyncope : penurunan CO (CHF), hipotensi ortostatik3. Disequilibrium : vestibular loss (acustic neuroma), proprioseptif (cervical OA), somatosensory loss (peripheral neuropathy), cerebellar tumor/infark, Parkinson4. Non-spesifik : anxietas, hyperventilation, infeksi (UTI,dll)Jatuh1/3 lansia >65 tahun jatuh setiap tahun dan 50% mengalami jatuh rekurenSebab :1. Ggn jantung (hipotensi ortostatik, aritmia, AMI)2. Ggn neurologi (stroke, subdural hematom, peripheral neuropathy, penurunan kognitif)3. Ggn muskuloskeletal (OA, asimetris kaki, muscle weakness)4. Ggn sensoris : visual dan pendengaran5. Medikasi 6. Lain-lain : lingkungan rawan jatuh (karpet,dll) penggunaan alat bantu jalan yang salahUpaya kesehatan lansia1. Program Puskesmas Santun Lanjut Usia. Puskesmas Santun Usia Lanjut adalah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kepada lansia dengan mengutamakan aspek promotif dan preventif di samping aspek kuratif dan rehabilitatif, secara pro-aktif, baik dan sopan serta memberikan kemudahan dan dukungan bagi lansia. Berdasarkan Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2011 secara nasional persentase puskesmas yang memiliki posyandu lansia adalah 78,8%. Provinsi dengan persentase puskesmas tertinggi yang memiliki posyandu lansia adalah Provinsi DI Yogyakarta (100%) diikuti Jawa Tengah (97,1%) dan Jawa Timur (95,2%). Upaya Kesehatan Lansia2. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia melalui pengembangan Poliklinik Geriatri di Rumah Sakit. Saat ini baru ada 8 Rumah Sakit Umum tipe A dan B yang memiliki Klinik Geriatri Terpadu yaitu RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta; RSUP Karyadi, Semarang; RSUP Sardjito, Yogyakarta; RSUP Sanglah, Denpasar; RSUP Hasan Sadikin Bandung; RSUP Wahidin, Makassar; RSUD Soetomo, Surabaya dan RSUD Moewardi, Solo.Berdasarkan Rifaskes tahun 2011 ketersediaan klinik geriatri masih sangat rendah yaitu sekitar 5% dari semua RSU Pemerintah. Upaya Kesehatan Lansia3. Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi usia lanjut.Kegiatan program kesehatan lansia terdiri dari:1) Kegiatan promotif penyuluhan tentang Perilaku Hidup Sehat dan Gizi Lansia; 2) Deteksi Dini dan Pemantauan Kesehatan Lansia; 3) Pengobatan Ringan bagi Lansia dan 4) Kegiatan Rehabilitatif berupa Upaya Medis, Psikososial dan Edukatif. Berdasarkan Rifaskes 2011 persentase Puskesmas dengan kegiatan promotif penyuluhan tentang perilaku hidup sehat dan gizi lansia secara nasional 75,7%.Daftar pustaka________. Penuaan Penduduk Indonesia. Diakses tanggal 1 Mei 2011. Diunduh dari http://www.komnaslansia.or.id/d0wnloads/AktiveAgeing. pdf. ________. Penduduk Lanjut Usia.Diakses tanggal 2 Mei 2011. Diunduh dari http://www.menegpp.go.id/aplikasidata/index.php?option=com_ docman&task=doc_download&gid=310&Itemid=114Departemen Kesehatan RI. Modul Pelatihan Konseling Kesehatan dan Gizi Bagi Usia Lanjut untuk Petugas Kesehatan.Jakarta. 2000.Aspriyati. Upaya Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut,Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Diakses tanggal 2 Mei 2011. Diunduh dari www. USU digital library.comKuswardhani RAT. Penatalaksanaan hipertensi pada lanjut usia. J Peny Dalam 2006;140(7):135-40.Departemen Kesehatan RI. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III. Depkes RI. 1990Bustan, MN. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997Triwibowo dan Wasilah R.Geriatri dan gerontologi pencegahan.Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamJilid II Edisi Ketiga. Jakarta : FKUI, 2002Munford. RS. HARRISONS The Principle of Internal Medicine 15th Edition. 2001. Mc Graw-Hill Medical Publishing Division New York. Digital Edition.