redesain jakarta tourism school dengan pendekatan...

90
REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN LE-CORBUSIER Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur Program Studi Teknik Arsitektur Disusun oleh Nama : Delvi Irene Sitohang NIM : 5112415022 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN

PENDEKATAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN

LE-CORBUSIER

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur

Program Studi Teknik Arsitektur

Disusun oleh

Nama : Delvi Irene Sitohang

NIM : 5112415022

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR, S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

i

Page 3: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

ii

Page 4: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

iii

Page 5: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan hormat saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang

telah menuntun dengan kasih, seperti yang tertulis pada Yesaya 41:10 “janganlah

takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;

Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang

engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Dan karena

kasih dan karuniaNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Landasan

Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Proyek Akhir Arsitektur (LP3A-

PAA) Redesain Jakarta Tourism School dengan Pendekatan Prinsip Arsitektur

Modern Le-Corbusier ini dengan baik dan lancar tanpa terjadi suatu halangan yang

mungkin dapat mengganggu proses penyusunannya. Landasan Program

Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Redesain Jakarta Tourism

School - SMK Jakarta Wisata ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan

akademik di Universitas Negeri Semarang serta landasan dasar untuk

merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

(PAA) yang penulis pilih adalah “Redesain Jakarta Tourism School dengan

Pendekatan Prinsip Arsitektur Modern Le-Corbusier”. Tidak lupa penulis untuk

mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu,

membimbing, serta mengarahkan, sehingga penulisan Landasan Program

Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Redesain Jakarta Tourism

School Dengan Pendekatan Prinsip Arsitektur Modern Le-Corbusier dapat

terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih saya tujukan kepada:

1. Bapak Teguh Prihanto, S.T., M.T., selaku Koordinator Program Studi

Teknik Arsitektur S1 Universitas Negeri Semarang;

2. Ibu Lulut Indrianingrum ST, MT, selaku dosen wali dan dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan

persetujuan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan

Perancangan Arsitektur (LP3A) ini dengan penuh keikhlasan dan

kesabaran untuk membantu memperlancar Proyek Akhir Arsitektur;

3. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur Universitas Negeri Semarang

yang memberikan bantuan arahan dalam penyusunan Landasan

Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini.

Page 6: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

v

4. Mama, Bapak dan Kak Tiur yang selalu memberikan semangat, doa,

dan kekuatan untuk penulis sehingga bisa melewati setiap proses

penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Arsitektur (LP3A);

5. Fuad Andhika Arya Sena yang sudah membantu dan menemani proses

penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Arsitektur (LP3A);

6. Para sahabat Shela, Jurnia, Zumrotun yang telah memberikan

dukungan dan bantuannya;

7. Teman-teman Program Studi Arsitektur S1 Universitas Negeri

Semarang, terutama teman-teman angkatan 2015 yang telah berjuang

bersama dan saling mendukung ataupun membantu.

Ucapan terimakasih ini penulis haturkan kepada seluruh pihak terkait yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan dan

motivasi. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan, maka segala saran dan

kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya

penulisan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)

SMK Jakarta Wisata ini. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Semarang, 08 Mei 2019

Penulis

Page 7: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

vi

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)

Redesain Jakarta Tourism School dengan Pendekatan Prinsip Arsitektur Modern

Le-Corbusier ini penulis persembanhkan kepada:

1. Ketua Jurusan Teknik Sipil, Aris Widodo S.Pd., M.T., yang

memberikan ijin bagi penulis melaksanakan Proyek Akhir Arsitektur

(PAA);

2. Koordinator Program Studi Teknik Arsitektur S1, Teguh Prihanto, S.T.,

M.T. yang memberikan arahan dalam Proyek Akhir Arsitektur (PAA)

ini, sehingga memperlancar proses penulisan Landasan Program

Perencanaan danPerancangan Arsitektur (LP3A);

3. Dosen Pembimbing Proyek Akhir Arsitektur (PAA), Ibu Lulut

Indrianingrum ST, MT., yang telah memberikan bimbingan, arahan,

masukan, dan persetujuan dalam penyusunan penulisan Landasan

Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini dengan

penuh keikhlasan dan kesabaran dalam membantu memperlancar

Proyek Akhir Arsitektur (PAA);

4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur Universitas Negeri Semarang

yang memberikan bantuan arahan dalam penyusunan Landasan

Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A).

5. Mama, Bapak, Kak Tiur dan Keluarga besar yang selalu memberikan

semangat, doa, dan kekuatan untuk penulis sehingga bisa melewati

setiap proses penyusunan Landasan Program Perencanaan dan

Perancangan Arsitektur (LP3A);

6. Fuad Andhika Arya Sena yang sudah membantu dan menemani

proses penyusunan Landasan Program Perencanaan dan

Perancangan Arsitektur (LP3A);

7. Para sahabat yang telah memberikan dukungan dan bantuannya;

8. Teman-teman Program Studi Arsitektur S1 Universitas Negeri

Semarang, terutama teman-teman angkatan 2015 yang telah berjuang

bersama dan saling mendukung ataupun membantu.

Page 8: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

vii

ABSTRAK

“Redesain Jakarta Tourism School dengan Pendekatan Prinsip Arsitektur

Modern Le-Corbusier”

Oleh :

Delvi Irene Sitohang

Program Studi Teknik Arsitektur, Jurusan Teknik Sipil

Universitas Negeri Semarang

2019

SMK Jakarta Wisata adalah Sekolah Jurusan Pariwisata pertama di Jakarta Selatan

yang dibangun pada tahun 1987 yang terletak di Jalan Iskandar Muda, Praja Dalam E

No.3, Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan. SMK Jakarta

Wisata sampai saat ini belum memiliki Gedung praktek perhotelan yang memadai untuk

pelaksanaan kegiatannya, masih menggunakan gedung lama yang sudah tidak bisa

menampung kegiatan praktek siswa-siswi karena belum memiliki sarana dan prasarana.

Maka dari itu perlu adanya “Education Hotel” untuk memfasilitasi siswa/i setiap praktek

belajar dan mengajar.

Selanjutnya pada perencanaan dan perancangan “Jakarta Tourism School dengan

Pendekatan Prinsip Arsitektur Modern Le-Corbusier”, penulis melakukan proses

pengumpulan data baik langsung maupun tidak langsung. Setelah data yang dibutuhkan

tekumpul, langkah selanjutnya yaitu proses analisa sehingga memperoleh hasil yang

terbaik. Selama proses analisa, pendekatan desain arsitektur Arsitektur Modern Le-

Corbusier digunakan. Analisa yang dilakukan terbagi ke dalam 5 (lima) aspek perencanaan

dan perancangan arsitektur yaitu aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek kinerja,

aspek struktural, dan aspek arsitektural.

Bedasarkan pengumpulan data, analisa, dan pendekatan yang dilakukan,

didapatkan rekomendasi desain sebuah “Jakarta Tourism School dengan Pendekatan

Prinsip Arsitektur Modern Le-Corbusier” yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam

melakukan proses desain selanjutnya, aspek-aspek perencanaan dan perancangan

arsitektur yang telah dianalisa dijadikan sebagai pedoman.

Kata Kunci : SMK Jakarta Wisata, Sekolah Jurusan Pariwisata, Tahapan Desain, Aspek

Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

Page 9: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................................. vi

ABSTRAK........................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 5

1.3 Tujuan dan Sasaran ............................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan ............................................................................................................. 5

1.3.2 Sasaran .......................................................................................................... 5

1.4 Permasalahan ........................................................................................................ 5

1.5 Manfaat................................................................................................................... 6

1.5.1 Subyektif ......................................................................................................... 6

1.5.2 Obyektif ........................................................................................................... 6

1.6 Lingkup Pembahasan ............................................................................................. 6

1.6.1 Ruang Lingkup Substansial ............................................................................ 6

1.6.2 Ruang Lingkup Spasial ................................................................................... 7

1.7 Metode Pembahasan ............................................................................................. 7

1.7.1 Data Primer ..................................................................................................... 7

1.7.1.1 Studi Pustaka/Literatur .............................................................................. 7

1.7.1.2 Studi Banding ............................................................................................ 8

1.7.1.3 Wawancara ............................................................................................... 8

1.7.2 Data Sekunder ................................................................................................ 8

1.8 Keaslian Penulisan ................................................................................................. 8

1.9 Sistematika Pembahasan....................................................................................... 8

1.10 Alur Pikir ............................................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN JAKARTA TOURISM SCHOOL .......................................................... 10

2.1 Tinjauan SMK Pariwisata ..................................................................................... 10

2.1.1 Definisi SMK Pariwisata ............................................................................... 10

2.1.2 Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia ..................................... 13

Page 10: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

ix

2.1.3 Bidang Keahlian, Program Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian SMK ....

15

2.1.4 Kurikulum SMK Pariwisata ........................................................................... 16

2.2 Tinjauan Education Hotel ..................................................................................... 17

2.2.1 Pengertian Education Hotel .......................................................................... 17

2.2.2 Fungsi Education Hotel ................................................................................ 18

2.2.3 Standart Education Hotel .............................................................................. 19

2.2.4 Pembelajaran Education Hotel sebagai sumber belajar .............................. 21

2.3 Tinjauan Pendekatan Desain Arsitektur Modern ................................................. 25

2.3.1 Pengertian Arsitektur Modern ....................................................................... 25

2.3.2 Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern ................................................................. 26

2.3.3 Kategori dan Unsur Arsitektur Modern ......................................................... 27

2.3.4 Biografi Le Corbusier .................................................................................... 35

2.3.5 Tinjauan Le Corbusier .................................................................................. 36

2.3.6 Karya Le Corbusier ....................................................................................... 37

2.3.7 Analisis Karya Le Corbusier ......................................................................... 42

2.4 Studi Banding ....................................................................................................... 47

2.4.1 SMK Negeri 6 Semarang .............................................................................. 47

2.4.2 SMK Negeri 4 Yogyakarta ............................................................................ 57

2.5 Kesimpulan Studi Eksisting dan Studi Banding ................................................... 67

BAB III TINJAUAN SMK JAKARTA WISATA ................................................................... 68

3.1 Tinjauan Umum Kota Jakarta Selatan ................................................................. 68

3.1.1 Tinjauan Fisik ................................................................................................ 68

3.1.2 Luas dan Batas Wilayah Administratif .......................................................... 69

3.1.3 Kondisi Geografis ......................................................................................... 69

3.1.4 Kondisi Topografi .......................................................................................... 70

3.1.5 Peta Zonasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama .....

71

3.2 Tinjauan Umum SMK Jakarta Wisata .................................................................. 73

3.2.1 Sejarah SMK Jakarta Wisata ........................................................................ 73

3.2.2 Lokasi SMK Jakarta Wisata .......................................................................... 74

3.2.3 Struktur Organisasi SMK Jakarta Wisata ..................................................... 78

3.2.4 Kondisi Eksisting SMK Jakarta Wisata ......................................................... 80

3.2.5 Batas – batas Tapak ..................................................................................... 93

3.2.6 Studi Besaran Tapak .................................................................................... 93

3.2.7 Sistem Pendidikan ........................................................................................ 93

3.2.8 Sarana dan Prasarana SMK Jakarta Wisata ................................................ 99

Page 11: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

x

3.3 Analisis Redesain SMK Jakarta Wisata ............................................................... 99

3.3.1 Aspek Kebutuhan Ruang .............................................................................. 99

3.3.2 Aspek Aktivitas ........................................................................................... 100

3.3.3 Aspek Sirkulasi ........................................................................................... 103

3.3.4 Aspek Fasilitas/Edukasi .............................................................................. 103

3.3.5 Strategi Redesain SMK Jakarta Wisata ..................................................... 104

3.4 Analisa Bangunan Baru SMK Jakarta Wisata .................................................... 105

3.4.1 Eksisting ..................................................................................................... 105

3.4.2 Permasalahan ............................................................................................. 105

3.4.3 Solusi .......................................................................................................... 105

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ............. 107

4.1 Konsep Dasar Pendekatan Redesain ................................................................ 107

4.2 Pendekatan Aspek Fungsional .......................................................................... 107

4.2.1 Sekolah ....................................................................................................... 107

4.2.1.1 Pendekatan Pelaku ............................................................................... 108

4.2.1.2 Pendekatan Aktivitas............................................................................. 109

4.2.1.3 Pendekatan Kurikulum .......................................................................... 111

4.2.1.4 Analisa Kebutuhan dan Pengelompokan Ruang .................................. 114

4.2.1.5 Kapasitas Murid SMK Jakarta WIsata .................................................. 117

4.2.1.6 Pendekatan Jumlah Pengguna ............................................................. 120

4.2.1.7 Aktivitas Pengguna ............................................................................... 125

4.2.1.8 Kebutuhan Ruang Pengguna ................................................................ 127

4.2.2 Hotel/Edotel (Education Hotel) ................................................................... 129

4.2.2.1 Pendekatan Pelaku ............................................................................... 129

4.2.2.2 Lingkup Kegiatan .................................................................................. 131

4.2.3.2 Analisa Kebutuhan dan Pengelompokan Ruang .................................. 133

4.2.3.3 Kapasitas Pegawai Hotel SMK Jakarta Wisata .................................... 136

4.2.3.4 Aktivitas Pengguna ............................................................................... 137

4.2.3.5 Kebutuhan Ruang Pengguna ................................................................ 140

4.2.3.6 Besaran Ruang ..................................................................................... 141

4.2.3.7 Besaran Ruang Hotel SMK Jakarta Wisata .......................................... 145

4.3 Pendekatan Aspek Kontekstual ......................................................................... 154

4.3.1 Analisa Kondisi Eksisting Site .................................................................... 154

4.3.2 Analisa Potensi Eksisting Site .................................................................... 161

4.3.3 Analisa Permasalahan Eksisting Site ......................................................... 161

4.4 Pendekatan Aspek Kinerja ................................................................................. 161

4.4.1 Sistem Pencahayaan .................................................................................. 161

Page 12: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

xi

4.4.2 Jaringan Listrik ............................................................................................ 163

4.4.3 Pengkondisian Udara ................................................................................. 163

4.4.4 Jaringan Air Bersih ..................................................................................... 164

4.4.5 Jaringan Air Kotor ....................................................................................... 164

4.4.6 Sistem Pembuangan Sampah .................................................................... 165

4.4.7 Sistem Keamanan ...................................................................................... 165

4.4.8 Sistem Transportasi Vertikal ....................................................................... 166

4.4.9 Sistem Komunikasi ..................................................................................... 167

4.4.10 Sistem Penangkal Petir .............................................................................. 168

4.4.11 Sistem Pencegah Bahaya Kebakaran ........................................................ 168

4.5 Pendekatan Aspek Struktur ............................................................................... 169

4.5.1 Struktur Bawah ........................................................................................... 169

4.5.2 Struktur Tengah .......................................................................................... 170

4.5.3 Struktur Atas ............................................................................................... 171

4.6 Pendekatan Aspek Arsitektural .......................................................................... 171

4.6.1 Gubahan Massa ......................................................................................... 172

4.6.2 Prinsip Desain ............................................................................................. 172

BAB V KESIMPULAN ..................................................................................................... 175

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 175

5.2 Saran .................................................................................................................. 177

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 178

Page 13: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Program Studi dan Paket Keahlian ................................................................... 16

Tabel 2.2 Kurikulum Wajib SMK Pariwisata ...................................................................... 17

Tabel 2.3 Kurikulum SMK Pariwisata ................................................................................ 22

Tabel 2.4 Kebutuhan Sarana Ruang Kelas ...................................................................... 36

Tabel 2.5 Kebutuhan Sarana Ruang Perpustakaan ......................................................... 37

Tabel 2.6 Kebutuhan Sarana Ruang Lab. Komputer ........................................................ 40

Tabel 2.7 Kebutuhan Sarana Ruang Pimpinan ................................................................ 42

Tabel 2.8 Kebutuhan Sarana Ruang Guru ....................................................................... 43

Tabel 2.9 Kebutuhan Sarana Ruang Tata Usaha ............................................................. 44

Tabel 2.10 Kebutuhan Sarana Ruang Ibadah .................................................................. 45

Tabel 2.11 Kebutuhan Sarana Ruang Konseling ............................................................. 46

Tabel 2.12 Kebutuhan Sarana Ruang UKS ...................................................................... 47

Tabel 2.13 Kebutuhan Sarana Ruang Organisasi Kemahasiswaan................................. 48

Tabel 2.14 Kebutuhan Sarana Lavatory ........................................................................... 49

Tabel 2.15 Kebutuhan Sarana Gudang ............................................................................ 49

Tabel 2.16 Kebutuhan Sarana Tempat bermain/berolahraga .......................................... 51

Tabel 2.17 Kebutuhan Sarana Praktik Program Keahlian Usaha Perjalanan Wisata ...... 52

Tabel 2.18 Kebutuhan Sarana Praktik Praktik Tiketing .................................................... 53

Tabel 2.19 Kebutuhan Sarana Praktik Praktik Touring ..................................................... 54

Tabel 2.20 Kebutuhan Sarana Praktik Praktik Guiding ..................................................... 55

Tabel 2.21 Kebutuhan Sarana Ruang Penyimpanan dan Instruktur UPW ....................... 55

Tabel 2.22 Kebutuhan Ruang Praktik Program Keahlian Akomodasi Perhotelan ............ 57

Tabel 2.23 Kebutuhan Ruang Praktik Praktik House Keeping ......................................... 57

Tabel 2.24 Kebutuhan Ruang Praktik Front Office ........................................................... 58

Tabel 2.25 Kebutuhan Ruang Praktik Pengolahan Data dan Informasi ........................... 59

Tabel 2.26 Kebutuhan Ruang Praktik Model Hotel ........................................................... 60

Tabel 2.27 Kebutuhan Ruang Penyimpanan dan Instruktur APH .................................... 61

Tabel 2.28 Kebutuhan Ruang Praktik Program Keahlian Restoran ................................. 62

Tabel 2.29 Kebutuhan Ruang Praktik Dapur Latih ........................................................... 63

Tabel 2.30 Kebutuhan Ruang Praktik Dapur Produksi ..................................................... 64

Tabel 2.31 Kebutuhan Ruang Praktik Dapur Persiapan ................................................... 65

Tabel 2.32 Kebutuhan Ruang Praktik Mini Bar ................................................................. 66

Tabel 2.33 Kebutuhan Ruang Praktik Tata Hidang .......................................................... 66

Tabel 2.34 Kebutuhan Ruang Praktik Penyimpanan dan Instruktur Tata Boga ............... 67

Tabel 2.35 Kebutuhan Ruang Praktik Program Keahlian Patiseri .................................... 69

Tabel 2.36 Kebutuhan Ruang Praktik Dapur Kue Basah ................................................. 69

Page 14: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

xiii

Tabel 2.37 Kebutuhan Ruang Praktik Dapur Kue Kering ................................................. 70

Tabel 2.38 Kebutuhan Ruang Pengemasan dan Pengujian Mutu ................................... 71

Tabel 2.39 Kebutuhan Ruang Penyimpanan dan Instruktur Patiseri ................................ 72

Tabel 2.40 Persyaratan Ruang ......................................................................................... 73

Tabel 2.41 Struktur Organisasi SMK Negeri 6 Semarang .............................................. 110

Tabel 2.42 Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan ............................................... 112

Tabel 2.43 Jumlah Siswa SMK Negeri 6 Semarang 2018/2019..................................... 117

Tabel 2.44 Struktur Organisasi SMK Negeri 4 Yogyakarta ............................................ 120

Tabel 2.45 Jumlah Siswa SMK Negeri 4 Yogyakarta 2018/2019 ................................... 126

Tabel 2.46 Besaran Ruang SMK Negeri 4 Yogyakarta .................................................. 126

Tabel 2.47 Kesimpulan Studi Eksisting dan Studi Banding ............................................ 128

Tabel 3.1 Keterangan Lokasi SMK Jakarta Wisata ........................................................ 137

Tabel 3.2 Struktur Organisasi SMK Jakarta Wisata ....................................................... 139

Tabel 3.3 Kurikulum Akomodasi Perhotelan SMK Jakarta Wisata ................................. 148

Tabel 3.4 Kurikulum Usaha Perjalanan Wisata SMK Jakarta Wisata............................. 150

Tabel 4.1 Kelompok Ruang Utama SMK Pariwisata ...................................................... 167

Tabel 4.2 Kelompok Ruang Penunjang SMK Pariwisata ................................................ 168

Tabel 4.3 Kelompok Ruang Pengelola SMK Pariwisata ................................................. 169

Tabel 4.4 Kelompok Ruang Service SMK Pariwisata ..................................................... 169

Tabel 4.5 Jumlah Siswa di SMK Jakarta WIsata ............................................................ 170

Tabel 4.6 Jumlah Siswa diproyeksikan 5 tahun ke depan .............................................. 173

Tabel 4.7 Rekapitulasi Jumlah Pengelola di SMK Jakarta Wisata ................................. 176

Tabel 4.8 Rekapitulasi Jumlah Pengguna di SMK Jakarta Wisata ................................. 177

Tabel 4.9 Kegiatan Pelajar/Murid .................................................................................... 178

Tabel 4.10 Kegiatan Pengajar/Guru ............................................................................... 178

Tabel 4.11 Kegiatan Kepala Sekolah .............................................................................. 178

Tabel 4.12 Kegiatan Tata Usaha .................................................................................... 179

Tabel 4.13 Kegiatan Pengunjung Sekolah ...................................................................... 179

Tabel 4.14 Kegiatan Security .......................................................................................... 179

Tabel 4.15 Kebutuhan Ruang Pengguna ........................................................................ 180

Tabel 4.16 Keterangan Sumber ...................................................................................... 182

Tabel 4.17 Ruang Praktek Laundry ................................................................................ 183

Tabel 4.18 Ruang Praktek Administrasi (front office) ..................................................... 183

Tabel 4.19 Ruang Praktek Ticketing ............................................................................... 183

Tabel 4.20 Ruang Praktek Perjalanan Wisata ................................................................ 184

Tabel 4.21 Ruang Praktek Tata Boga ............................................................................. 184

Tabel 4.22 Ruang Praktek Patiseri ................................................................................. 184

Page 15: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

xiv

Tabel 4.24 Ruang Praktek Dapur Kue Kering ................................................................. 185

Tabel 4.25 Ruang Praktek Dapur Kue Basah ................................................................. 185

Tabel 4.26 Area Parkir Sekolah ...................................................................................... 185

Tabel 4.24 Area Kebutuhan Ruang Sekolah .................................................................. 186

Tabel 4.25 Total Besaran Ruang Sekolah ...................................................................... 187

Tabel 4.26 Pendekatan Aktivitas Hotel ........................................................................... 191

Tabel 4.27 Kelompok Ruang Utama Hotel SMK Jakarta Wisata.................................... 193

Tabel 4.28 Kelompok Ruang Pengelola Hotel SMK Jakarta Wisata .............................. 194

Tabel 4.29 Kelompok Ruang Service SMK Jakarta Wisata ............................................ 194

Tabel 4.30 Kapasitas Pegawai Hotel SMK Jakarta Wisata ............................................ 195

Tabel 4.31 Kegiatan Pengelola Hotel ............................................................................. 196

Tabel 4.32 Kegiatan Utama Hotel ................................................................................... 197

Tabel 4.33 Kegiatan Penunjang Hotel ............................................................................ 197

Tabel 4.34 Kegiatan Service Hotel ................................................................................. 198

Tabel 4.35 Kegiatan Pengunjung Hotel .......................................................................... 198

Tabel 4.36 Kegiatan Security Hotel ................................................................................ 199

Tabel 4.37 Kebutuhan Ruang Pengguna Hotel .............................................................. 199

Tabel 4.38 Keterangan Sumber ...................................................................................... 201

Tabel 4.39 Kamar Tidur Tipe Standart Room ................................................................. 202

Tabel 4.40 Kamar Tidur Tipe Deluxe Room ................................................................... 202

Tabel 4.41 Kamar Tidur Tipe Executive Room ............................................................... 203

Tabel 4.42 Kamar Tidur Tipe Suite Room ...................................................................... 203

Tabel 4.43 Lobby ............................................................................................................ 204

Tabel 4.44 Food and Beverage ...................................................................................... 204

Tabel 4.45 Konvensi dan Konsensi ................................................................................ 205

Tabel 4.46 Rekreasi ........................................................................................................ 205

Tabel 4.47 Laundry dan House Keeper .......................................................................... 206

Tabel 4.48 Ruang Administrasi (front office) ................................................................... 206

Tabel 4.49 Food and service........................................................................................... 207

Tabel 4.50 Penerimaan dan Gudang .............................................................................. 207

Tabel 4.51 Karyawan ...................................................................................................... 208

Tabel 4.52 Area Parkir Hotel ........................................................................................... 208

Tabel 4.53 Mekanikal dan Elektrikal ............................................................................... 209

Tabel 4.54 Total Besaran Ruang Hotel ........................................................................... 209

Page 16: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Maison “Citrohan'' ......................................................................................... 87

Gambar 2.2 Saint-Pierre, Firminy ..................................................................................... 89

Gambar 2.3 Notre Dame du Raincy .................................................................................. 92

Gambar 2.4 Farnsworth House ......................................................................................... 93

Gambar 2.5 Unité D'habitation .......................................................................................... 97

Gambar 2.6 Unité D'habitation 1 ....................................................................................... 98

Gambar 2.7 Villa Savoye .................................................................................................. 99

Gambar 2.8 Villa Savoye 1 ............................................................................................... 99

Gambar 2.9 Palace Of Assembly .................................................................................... 100

Gambar 2.10 Palace Of Assembly 1 ............................................................................... 101

Gambar 2.11 The Chapel Of Notre Dame Du Haut ........................................................ 102

Gambar 2.12 The Chapel Of Notre Dame Du Haut 1 ..................................................... 102

Gambar 2.13 Karya Le Corbusier ................................................................................... 103

Gambar 2.14 Karya Le Corbusier 1 ................................................................................ 104

Gambar 2.15 Karya Le Corbusier 2 ................................................................................ 105

Gambar 2.16 Karya Le Corbusier 3 ................................................................................ 106

Gambar 2.17 Karya Le Corbusier 4 ................................................................................ 107

Gambar 2.18 SMK N 6 Semarang .................................................................................. 108

Gambar 2.19 Kegiatan belajar mengajar Front Office .................................................... 112

Gambar 2.20 Kegiatan belajar mengajar House Keeping .............................................. 113

Gambar 2.21 Kegiatan belajar mengajar Laundry .......................................................... 113

Gambar 2.22 Kegiatan belajar mengajar Food & Beverage ........................................... 113

Gambar 2.23 Fasilitas Kamar Edotel SMK N 6 Semarang ............................................. 114

Gambar 2.24 Fasilitas Receptionist Edotel SMK N 6 Semarang.................................... 114

Gambar 2.25 Fasilitas Ruang Tunggu Edotel SMK N 6 Semarang ............................... 114

Gambar 2.26 Kegiatan belajar mengajar Pastry dan Bakery ......................................... 116

Gambar 2.27 Kegiatan belajar mengajar Boga............................................................... 116

Gambar 2.28 Fasilitas Resto SMK N 6 Semarang ......................................................... 117

Gambar 2.29 SMK N 4 Yogyakarta ................................................................................ 118

Gambar 2.30 Tampak depan Edotel SMK N 4 Yogyakarta ............................................ 122

Gambar 2.31 Fasilitas Edotel SMK N 4 Yogyakarta ....................................................... 122

Gambar 2.32 Fasilitas Resto SMK N 4 Yogyakarta ........................................................ 125

Gambar 2.33 Fasilitas Dapur SMK N 4 Yogyakarta ....................................................... 125

Gambar 2.34 Fasilitas Dapur Boga SMK N 4 Yogyakarta .............................................. 125

Gambar 3.1 Peta Administratif Kota Jakarta Selatan ..................................................... 129

Page 17: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

xvi

Gambar 3.2 Peta Zonasi RTRW Kecamatan Kebayoran Lama ..................................... 132

Gambar 3.3 Lokasi SMK Jakarta Wisata ........................................................................ 135

Gambar 3.4 Batas-batas SMK Jakarta Wisata ............................................................... 138

Gambar 3.5 Siteplan SMK Jakarta Wisata ..................................................................... 141

Gambar 3.6 Tampak Depan SMK Jakarta Wisata .......................................................... 141

Gambar 3.7 Tampak Belakang SMK Jakarta Wisata ..................................................... 142

Gambar 3.8 Tampak Samping Kiri SMK Jakarta Wisata ................................................ 142

Gambar 3.9 Tampak Samping Kanan SMK Jakarta Wisata ........................................... 142

Gambar 3.10 Potongan B-B SMK Jakarta Wisata .......................................................... 143

Gambar 3.11 Potongan B-B SMK Jakarta Wisata .......................................................... 143

Gambar 3.12 Potongan A-A SMK Jakarta Wisata .......................................................... 143

Gambar 3.13 Potongan A-A SMK Jakarta Wisata .......................................................... 144

Gambar 3.14 Denah Lantai 1 SMK Jakarta Wisata ........................................................ 144

Gambar 3.15 Denah Lantai 2 SMK Jakarta Wisata ........................................................ 145

Gambar 3.16 Denah Lantai 3 SMK Jakarta Wisata ........................................................ 145

Gambar 3.17 Praktek Front Office SMK Jakarta Wisata ................................................ 147

Gambar 3.18 Praktek House Keeping SMK Jakarta Wisata .......................................... 147

Gambar 3.19 Lab. Komputer SMK Jakarta Wisata ......................................................... 148

Gambar 3.20 Laundry SMK Jakarta Wisata ................................................................... 148

Gambar 3.21 Praktek SMK Jakarta Wisata .................................................................... 149

Gambar 3.22 Ruang Kelas Teori SMK Jakarta Wisata .................................................. 150

Gambar 3.23 Lab. Praktek Boga .................................................................................... 151

Gambar 3.24 Aspek Sirkulasi.......................................................................................... 156

Gambar 3.25 Eksisting Penambahan Site ...................................................................... 157

Gambar 3.26 Eksisting Baru ........................................................................................... 158

Gambar 4.1 Zona Topografi ............................................................................................ 210

Gambar 4.2 Zona Arah Matahari .................................................................................... 211

Gambar 4.3 Zona Analisa Arah Matahari ....................................................................... 211

Gambar 4.4 Zona Analisa Arah Angin ............................................................................ 212

Gambar 4.5 Zona Analisa Kebisingan ............................................................................ 213

Gambar 4.6 Zona Analisa Ruang untuk Kebisingan ....................................................... 213

Gambar 4.7 Peredam Kebisingan ................................................................................... 214

Gambar 4.7 Zona Vegetasi ............................................................................................. 214

Gambar 4.8 Zona Analisa Drainase pembuangan Kota ................................................. 215

Gambar 4.9 Zona Aksesibilitas ....................................................................................... 216

Gambar 4.10 Zona Analisa Ruang untuk Kebisingan ..................................................... 216

Gambar 4.11 Zona Analisa Arah Matahari ..................................................................... 217

Page 18: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

xvii

Gambar 4.12 Pencahayaan Alami .................................................................................. 218

Gambar 4.13 Pencahayaan Buatan ................................................................................ 218

Gambar 4.14 Penghawaan Buatan ................................................................................. 220

Gambar 4.15 Jaringan air bersih .................................................................................... 221

Gambar 4.16 Jaringan air kotor ...................................................................................... 221

Gambar 4.17 Sistem Keamanan ..................................................................................... 222

Gambar 4.18 Tangga ...................................................................................................... 223

Gambar 4.19 Lift ............................................................................................................. 223

Gambar 4.20 Sistem penangkal petir ............................................................................. 225

Gambar 4.21 Pondasi Bore Pile ..................................................................................... 227

Gambar 4.22 Struktur Rangka ........................................................................................ 228

Gambar 4.23 Struktur Atap ............................................................................................. 229

Gambar 4.24 Massa bangunan tansformasi dari bentuk-bentuk persegi

yang sederhana ........................................................................................ 229

Gambar 4.25 Rumah berada di atas kolom .................................................................... 229

Gambar 4.26 Taman diatas atap .................................................................................... 230

Gambar 4.27 Bangunan yang plastis .............................................................................. 230

Gambar 4.28 Bebas dari rangka struktur ........................................................................ 230

Gambar 4.29 Jendela yang besar ................................................................................... 231

Gambar 4.30 Struktur beton bertulang ........................................................................... 231

Gambar 4.31 Material fabrikasi ....................................................................................... 231

Gambar 4.32 Menggunakan material polos .................................................................... 232

Gambar 4.33 Penggunaan brise-soleil ........................................................................... 232

Gambar 4.34 Tidak menggunakan ornament tambahan ................................................ 233

Gambar 4.35 Menggunakan ramp .................................................................................. 233

Gambar 4.36 Flekibel dan berpola grid ........................................................................... 234

Gambar 4.37 Skylight ...................................................................................................... 234

Gambar 4.37 Logam ....................................................................................................... 234

Gambar 4.38 Serat Komposit.......................................................................................... 235

Gambar 4.39 Batu Bata .................................................................................................. 235

Gambar 4.40 Kaca .......................................................................................................... 235

Gambar 4.41 Beton ......................................................................................................... 236

Page 19: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada bidang Pariwisata

merupakan bidang kedua dengan peminat terbanyak. Menurut data Badan

Pusat Statistik (BPS) Jakarta, kurang lebih 25.000 siswa lulus setiap tahun

dari berbagai jurusan yang digawangi oleh bidang ini.

https://jakarta.bps.go.id/

SMK Jakarta Wisata adalah Usaha Lembaga Pendidikan yang

dimiliki dan dikelolah oleh Yayasan BINOTA Jakarta Wisata. Yayasan

BINOTA Jakarta Wisata adalah Usaha Lembaga Pendidikan yang dikelola

oleh Keluarga Napitupulu.

SMK Jakarta Wisata adalah Sekolah Jurusan Pariwisata pertama di

Jakarta Selatan yang dibangun pada tahun 1987, lokasi terletak di Jalan

Iskandar Muda, Praja Dalam E No.3, Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran

Lama, Kota Jakarta SelatanPada tahun 1990-2000 SMK Jakarta Wisata

salah satu sekolah kejuruan swasta bergengsi yang memiliki fasilitas

lengkap dan seleksi ketat untuk bisa menjadi siswa/i di sekolah tersebut.

SMK Jakarta Wisata sekolah swasta kejuruan pertama yang sudah memiliki

predikat “DISAMAKAN” atau Akreditasi A yang telah di berikan oleh

Lembaga Pendidikan Indonesia.

Eksisting SMK Jakarta Wisata memiliki luasan sebesar 1.360 m2 yang

memiliki bangunan tunggal 3 lantai dan hanya memiliki 1 (satu) lapangan

olahraga yang memiliki fungsi ganda sebagai fasilitas olahraga dan fasilitas

parkir. Lokasi bangunan SMK Jakarta Wisata terletak di dalam komplek

perumahan Praja Dalam yang memiliki akses masuk dan keluar yang sama

dengan perumahan sehingga membuat jalan menjadi macet, dan bangunan

SMK Jakarta Wisata tidak memiliki muka/tampak yang bisa dilihat dari jalan

umum sehingga membuat SMK Jakarta Wisata sulit untuk dicari. Eksisiting

SMK Jakarta Wisata sudah tidak memungkinkan untuk menerima siswa/I

baru mengingat bangunan sudah berdiri lebih dari 20 tahun sehingga

Page 20: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

2

kekuatan bangunan sudah tidak kokoh lagi dan banyaknya

kebutuhan ruang belajar/mengajar, praktek maupun parkir yang tidak

memadai.SMK Jakarta Wisata sampai saat ini belum memiliki Gedung

praktek yang memadai untuk pelaksanaan kegiatannya, masih

menggunakan gedung lama yang sudah tidak bisa menampung kegiatan

praktek siswa-siswi karena belum memiliki sarana dan prasarana.

Menurut Ibu Shintawati Napitupulu selaku Kepala Sekolah Jakarta

Wisata, untuk ke depannya sudah ada rencana memperluas gedung sekolah

dan dibangunnya fasilitas untuk praktek berupa “Education Hotel / Edotel”,

dikarenakan kondisi saat ini SMK Jakarta Wisata masih kekurangan ruang

kelas baik teori maupun praktek. Rencana pengembangan bidang keahlian

Tata Boga pun harus ditunda dikarenakan masalah keterbatasan ruang

kelas. Pada tahun 2017, jumlah siswa dan peminat sekolah kejuruan bidang

pariwisata semakin meningkat. Peningkatan jumlah siswa dan peminat ini

disebabkan oleh prospek lulusan yang baik dari SMK Jakarta Wisata, yaitu

lulusan yang dijamin 100% dapat diterima bekerja. Namun sayangnya, SMK

Jakarta Wisata hanya dapat menampung 2 jurusan belajar yang masing-

masing kelasnya terdiri dari 30-32 siswa dengan bidang keahlian Akomodasi

Perhotelan dan Usaha Perjalanan Wisata.

Education Hotel / Edotel awalnya diusulkan oleh sekolah untuk

memenuhi fasilitas Program Keahlian Akomodasi Perhotelan yang

mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Karena

di SMK Jakarta Wisata terdapat 2 jurusan dan 1 jurusan yang akan dibuka

serta Edotel yang dirancang sekaligus dengan fasilitas unit-unitnya, maka

akhirnya sekolah merancang Edotel untuk seluruh program keahlian. Pada

prakteknya ke tiga program keahlian tersebut yang akan intensif

melaksanakan pembelajaran di edotel baik itu berbentuk piket harian

maupun kegiatan belajar mengajar.

Terdapat proses-proses perencanaan baik dari sekolah maupun

masing-masing program keahlian mengenai kegiatan pembelajaran

tersebut. Perencanaan pembelajaran di Edotel dilakukan dari tingkat sekolah

melalui rapat koordinasi. Kepala Sekolah dalam rapat koordinasi dengan

Page 21: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

3

Wakil Kepala Sekolah dan masing-masing Ketua Program Keahlian

Akomodasi Perhotelan (AP), Jasa Boga (JB) dan Usaha Perjalanan Wisata

(UPW) merancang siswa-siswa Program Keahlian Akomodasi Perhotelan,

Jasa Boga dan Usaha Perjalanan Wisata untuk dilibatkan piket harian di unit-

unit Edotel. Beliau menugaskan guru-guru sebagai koordinator unit di Edotel.

Selain kegiatan pembelajaran berbentuk piket harian di Edotel,

Edotel juga dirancang sebagai sumber belajar dalam kegiatan belajar

mengajar siswa Program Keahlian Akomodasi Perhotelan karena memang

labnya berada di Edotel serta Program Keahlian UPW di bagian travel.

Bentuk perencanaan untuk kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

langsung di Edotel yaitu dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran). Jika guru ingin mengajar siswa di Edotel maka harus atas

persetujuan Ketua Pengelola Edotel dalam penggunaan kamar atau lokasi

lainnya. Sedangkan dari struktural Edotel hanya merancang kegiatan-

kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan Edotel kepada karyawan dan

pemeliharaan saja.

Pelaksanaan pembelajaran di Edotel terdiri dari dua bentuk

pembelajaran yaitu piket harian dan kegiatan belajar mengajar. Piket harian

adalah bentuk pelatihan kepada siswa untuk melayani tamu di Edotel secara

langsung sesuai dengan unit dan kompetensinya. Pelaksanaannya dibagi

menjadi beberapa unit sesuai dengan pelayanan yang tersedia di Edotel.

Unit yang tersedia di Edotel adalah penginapan tamu. Pelayanan

penginapan tamu dibagi menjadi divisi House Keeping dan Front Office,

serta ada unit pelayanan Laundry. Unit pelayanan tamu dan laundry

ditugaskan kepada siswa Akomodasi Perhotelan. Pada divisi Front Office

Edotel secara umum bertugas melayani penerimaan tamu, divisi House

Keeping secara umum bertugas menyiapkan dan membersihkan kamar

tamu sedangkan pada unit Laundry secara umum bertugas membantu

karyawan dalam mencuci pakaian tamu serta perlengkapan hotel.

Pelayanan breakfast Edotel ditugaskan pada siswa Program Keahlian Jasa

Boga dalam menyiapkan sarapan tamu.

Page 22: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

4

Adapun pelayanan tours and travel ditugaskan pada siswa Program

Keahlian Usaha Perjalanan WIsata dalam melayani pemesanan tiket. Selain

piket harian guru menggunakan Edotel untuk kegiatan belajar mengajar

yang dilakukan oleh Program Keahlian Akomodasi Perhotelan pada mata

pelajaran House Keeping, Front Office dan Laundry, serta Program Keahlian

UPW pada mata pelajaran Reservasi.

Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan gedung SMK

Jakarta Wisata dan Education Hotel / Edotel ini haruslah menjadi prioritas

utama. Bangunan sekolah yang baik mengakomodasi sistem pendidikan

yang baik pula, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang baik dan

berprestasi. Diharapkan dengan adanya sarana berupa gedung sekolah

yang baru berdasarkan sistem manajemen pendidikan yang baik

dikombinasikan dengan standar sarana dan prasarana, dapat menjadi

wadah bagi siswa-siswi SMK Jakarta Wisata untuk mendapatkan pendidikan

yang berkualitas.

Rancangan SMK Jakarta Wisata ini memiliki dasar konsep yaitu

dengan Pendekatan Arsitektur Modern dengan Prinsip Desain Le Corbusier

adalah sebuah forum yang mengadakan kegiatan sekolah formal

berdasarkan praktik kejuruan pariwisata untuk menghadapi dunia

profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip desain Le Corbusier. Le

Corbusier, penggagas gaya arsitektur modern, memiliki pandangan

fungsional dan sederhana dalam penerapan desain arsitektur. Gaya

arsitektur Le Corbusier akan mendukung fungsi bangunan SMK Jakarta

Wisata sebagai sekolah dan menerapkan kesederhanaan. Desain ini

bertujuan untuk dapat mendukung kegiatan belajar mengajar SMK Jakarta

Wisata yang berbasis pada praktik. Metode penelitian yang digunakan

meliputi pengumpulan data lapangan, studi literatur dan studi empiris. Hasil

dari penelitian ini mendesain sebuah bangunan yang mengakomodasi

kegiatan pengajaran dan pembelajaran SMK Jakarta Wisata dengan

pendekatan arsitektur modern dengan prinsip desain Le Corbusier dalam hal

bentuk fungsional sesuai dengan fungsinya sebagai sekolah, menerapkan

kesederhanaan, dan menerapkan prinsip-prinsip desain Le Corbusier

Page 23: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

5

lainnya dan menciptakan bangunan yang sesuai dengan aturan arsitektur

preseden Le Corbusier.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam laporan perencanaan dan perancangan

“Redesain Jakarta Tourism School” dibagi menjadi berikut:

1. Bagaimana mewadahi kegiatan penyelenggaraan kurikulum

pendidikan pada SMK Jakarta Wisata?

2. Bagaimana mewadahi kegiatan praktik dan komersil pada Edotel

SMK Jakarta Wisata?

3. Bagaimana mengaplikasikan Arsitektur Modern dengan prinsip

desain Le Corbusier dalam perancangan desain SMK Jakarta

Wisata?

4. Bagaimana mengaplikasikan konsep desain kedalam perancangan

desain SMK Jakarta Wisata?

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Landasan Program Perancangan dan

Perencanaan Arsitektur ini adalah untuk mendapatkan sebuah

desain Gedung Bangunan SMK Jakarta Wisata yang mampu

mendukung seluruh kegiatan yang ada di dalamnya selama proses

pembelajaran, praktik , dan juga kegiatan kegiatan penunjang lainnya

dengan mengaplikasikan konsep desain kedalam perancangan

1.3.2 Sasaran

Dapat mewadahi kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan praktik

pada SMK Jakarta Wisata. Selanjutnya dapat mengaplikasikan

Pendekatan Arsitektur Modern dengan Prinsip Desain Le Corbusier

dalam perencanaan dan perancangan “Redesain Jakarta Tourism

School - (SMK Jakarta Wisata)”

1.4 Permasalahan

Berikut adalah beberapa permasalahan redesain:

1. Bagaimana mendesain ulang dan menambahkan ruang-ruang

dengan memiliki perbedaan fungsi yang banyak menjadi kesatuan

dalam satu bangunan SMK Jakarta Wisata

Page 24: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

6

2. Bagaimana menghasilkan desain ruang untuk memfasilitasi seluruh

kegiatan belajar dan mengajar di SMK Jakarta Wisata.

3. Bagaimana menghasilkan desain ruang untuk memfasilitasi ruang

praktek berupa Hotel (Edutel yaitu Education Hotel) dan Restauran

yang langsung bertemu dengan consumer praktek langsung setiap

hari untuk meningkatkan kompetensi keahlian siswa/siswi dalam

dunia kerja perhotelan.

1.5 Manfaat

1.5.1 Subyektif

Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang dan

sebagai acuan untuk menyusun landasan program perencanaan dan

perancangan arsitektur dalam pembuatan Tugas Akhir.

1.5.2 Obyektif

Sebagai panduan dan acuan selanjutnya dalam perancangan

Gedung SMK Jakarta Wisata, selain itu diharapkan dapat bermanfaat

sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa

yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa

arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan.

1.6 Lingkup Pembahasan

1.6.1 Ruang Lingkup Substansial

Secara substansial pembahasan hanya mencakup perencanaan dan

perancangan “Redesain Jakarta Tourism School – (SMK Jakarta

Wisata) dengan Pendekatan Prinsip Arsitektur Modern Le-

Corbusier”, selebihnya tidak akan dibahas dalam penulisan ini.

Pembahasan tersebut meliputi pembahasan materi berdasarkan

aktivitas dibidang arsitektur dan pembahasan lainnya yang

berhubungan dengan perencanaan dan perancangan, kemudian

dianalisa dengan menggunakan pendekatan aspek–aspek yang ada

dalam arsitektur yaitu aspek kontekstual, aspek fungsional, aspek

arsitektural, aspek teknis, dan aspek kinerja.

Page 25: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

7

1.6.2 Ruang Lingkup Spasial

Secara spasial hanya membahas perencanaan dan perancangan

Redesain Jakarta Tourism School – (SMK Jakarta Wisata) di Jakarta

Selatan. Dimana sekolah ini berada di pusat kota Jakarta yang

memiliki potensi sector industry yang cukup tinggi, pemilihan lokasi

ini akan disesuai dengan penggunaan tata guna lahannya dan syarat

penggunaan lahan.

1.7 Metode Pembahasan

Metode yang akan digunakan dalam penyusunan Laporan Program

Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yaitu menggunakan

metode deskriptif. Metode deskriptif ini merupakan metode yang

menjelaskan dan menguraikan mengenai, rancangan konsep dasar,

persyaratan dan ketentuan desain dari perencanaan dan perancangan

Jakarta Tourism School (SMK Jakarta Wisata). Dari berbagai macam

penjelasan dan uraian rancangan desain, kemudian mencari data-data

lapangan yang mendukung mengenai berbagai hal yang dibutuhkan dalam

perencanaan dan peracangan Jakarta Tourism School (SMK Jakarta

Wisata).

Data-data yang telah dikumpulkan akan dianalisa dan disimpulkan,

menjadi konsep dasar untuk perancangan dan perencanaan Jakarta

Tourism School (SMK Jakarta Wisata) dijadikan sebagai landasan dalam

desain arsitektur bangunannya. Pengumpulan data akan dibagi menjadi dua

kategori, yaitu:

1.7.1 Data Primer

1.7.1.1 Studi Pustaka/Literatur

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan informasi untuk mendapatkan landasan

teori, standar perancangan dan perencanaan melalui buku,

katalog, browsing internet dan bahan–bahan tertulis lain

yang bisa dipertanggungjawabkan.

Page 26: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

8

1.7.1.2 Studi Banding

Pengumpulan data ini dilakukan untuk memberikan

referensi dalam perencanaan dan perancangan serta

sebagai acuan kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana

yang ada pada bangunan.

1.7.1.3 Wawancara

Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan survey

dan wawancara dengan pelaku yang berkaitan dengan

perencanaan dan perancangan Jakarta Tourism School

(SMK Jakarta Wisata).

1.7.2 Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder ini melalui studi literatur

1.8 Keaslian Penulisan

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penyusunan Landasan

Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan dengan judul yang sama untuk memperoleh

gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, Sebelumnya sudah ada

pengajuan skripsi mengenai “Gedung SMK Pariwisata di Kabupaten

Pemalang” yang ditulis oleh Purdyah Ayu K, pada tahun 2016 dan “SMK

Pariwisata Di Pekanbaru” yang ditulis oleh Arifia Azas, pada tahun 2018.

1.9 Sistematika Pembahasan

Kerangka bahasan Laporan Program Perencanaan dan

Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul REDESAIN JAKARTA

TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ARSITEKTUR

MODERN LE-CORBUSIER adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang, tujuan dan sasaran, permasalahan, manfaat,

lingkup pembahasan, metode penulisan dan sistematika pembahasan yang

mengungkapkan permasalahan secara garis besar serta alur pikir dalam

menyusun laporan.

Page 27: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

9

BAB II TINJAUAN JAKARTA TOURISM SCHOOL

Membahas tentang tinjauan umum mengenai SMK Pariwisata, bidang

keahlian, program studi keahlian, kompetensi keahlian SMK dan tinjauan

umum mengenai Edotel serta studi banding SMK N 4 Yogyakarta dan SMK

N 6 Semarang.

BAB III TINJAUAN SMK JAKARTA WISATA

Menjelaskan tinjauan umum Jakarta Selatan, tinjauan pendidikan di Jakarta

Selatan, tinjauan SMK Jakarta Wisata, data eksisting SMK Jakarta Wisata.

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ARSITEKTUR

Bab ini menjelaskan tentang pendekatan konsep perencanaan dan

perancangan awal, kebutuhan ruang, aktivitas, fungsi ruang, hubungan

ruang, sirkulasi ruang dan bangunan, pendekatan kontekstual site,

pengolahan lahan, dan pendekatan konsep struktural bangunan dan juga

arsitektural dari Jakarta Tourism School (SMK Jakarta Wisata). Program

tersebut terdiri dari Aspek Fungsional, Aspek Konstektual, Aspek Kinerja,

Aspek Struktural, dan Aspek Arsitektural.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari data yang telah

dikumpulkan dan hasil analisa menggunakan berbagai aspek dan

pendekatan yang telah dilakukan untuk dijadikan sebagai konsep atau

program dasar perencanaan dan perancangan “Redesain Jakarta Tourism

School Dengan Pendekatan Prinsip Arsitektur Modern Le-Corbusier”.

Page 28: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

10

1.10 Alur Pikir 1.10

AKTUALITA • SMK Jakarta Wisata adalah Sekolah Jurusan Pariwisata pertama di Jakarta Selatan yang dibangun pada tahun 1987 yang

memiliki 3 jurusan yaitu perhotelan, usaha perjalanan wisata dan tata boga.

• SMK Jakarta Wisata di rancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja.

• Dibutuhkannya peningkatan jasa pelayanan akan pariwisata. Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata adalah salah satu pendidikan tepat yang dapat menghasilkan generasi profesional sehingga meningkatkan kualitas pariwisata.

URGENSI • Dibutuhkan redesign dan penambahan ruangan pada SMK Jakarta WIsata untuk memfasilitasi kegiatan belajar dan

mengajar.

• Menggunakan konsep tata ruang yang sesuai dengan standart sehingga guru maupun siswa dapat melaksanakan kegiatan

praktik yang lebih baik.

ORIGINALITAS • Merencanakan dan merancang Gedung Jakarta Tourism School – (SMK Jakarta Wisata) yang sesuai dengan standar sehingga

dapat mewadahi segala kegiatan yang terkait dengan kegiatan belajar dan mengajar dengan pendekatan Prinsip Desain Le Corbusier

TUJUAN: Menyusun program perancangan Gedung Bangunan SMK Jakarta Wisata yang mampu mendukung seluruh kegiatan yang ada di dalamnya selama proses pembelajaran, praktik dan juga kegiatan kegiatan penunjang lainnya dengan mengaplikasikan konsep desain kedalam perancangan.

SASARAN : Dapat mewadahi kegiatan penyelenggaraan pendidikan pada SMK Jakarta Wisata. Selanjutnya dapat mengaplikasikan Pendekatan Prinsip Desain Le Corbusier dalam perencanaan dan perancangan “Redesign Jakarta Tourism School - (SMK Jakarta Wisata)”

RUANG LINGKUP : Merencanakan dan merancang Jakarta Tourism School - (SMK Jakarta Wisata)”

ANALISA Penyediaan fasilitas dan sarana prasarana.

KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Kesimpulan merupakan hasil yang diperoleh dari analisa, batasan merupakan hal-hal yang menjadi ruang lingkup perancangan dan anggapan merupakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangan yang dimisalkan pada suatu keadaan ideal.

PENDEKATAN DAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pelaku dan kegiatan, aktivitas kegiatan, kebutuhan ruang dan standar besaran ruang, pemilihan tapak, sirkulasi, hubungan

kelompok kegiatan, sistem struktur dan utilitas.

KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Persyaratan, konsep dasar, program ruang dan lokasi site dari perencanaan dan perancangan “Redesign Jakarta Tourism

School dengan Pendekatan Arsitektur Modern menggunakan Prinsip Desain Le-Corbusier”

F

E

E

D

B

A

C

K

STUDI PUSTAKA

STUDI LAPANGAN

STUDI BANDING

Pengertian dan Karakteristik Tinjauan Jenis kegiatan SMK N 6 Semarang

SMK Pariwisata Tinjauan Pelaku kegiatan SMK N 4 Yogyakarta

Program Keahlian dan

Tinjauan Kebutuhan ruang

Kurikulum

Tinjauan Standar ruang

Standar perancangan gedung

Page 29: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

10

BAB II

TINJAUAN JAKARTA TOURISM SCHOOL

2.1 Tinjauan SMK Pariwisata

2.1.1 Definisi SMK Pariwisata

a. Pengertian SMK

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):

Pengertian sekolah adalah:

1. Bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta

tempat menerima dan memberi pelajaran;

2. Waktu atau pertemuan ketika murid diberi pelajaran;

3. Usaha menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan);

4. Belajar di sekolah, pergi ke sekolah, bersekolah.

Pengertian menengah adalah:

Sekolah lanjutan, menengah atau sekolah umum selepas

sekolah menengah pertama sebelum perguruan tinggi,

menengah kejuruan sekolah menengah setingkatsekolah

menengah umum.

Pengertian kejuruan adalah:

Sekolah tempat belajar bidang tertentu, seperti ekonomi,

pertanian dan teknik.

2. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan

Pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya

disingkat SMK, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan

formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada

jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs,

atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar

yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

Page 30: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

11

b. Pengertian Pariwisata

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):

Pengertian Pariwisata:

1. Sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan untuk

rekreasi, pelancongan, turisme.

2. Suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan,

dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.

2. Menurut Undang Undang No. 10 tahun 2009 tentang

Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah

berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha,

Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

c. Pengertian SMK Pariwisata

Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan

pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah

sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat

atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara

SMP/MTs yang mempelajari hal-hal berhubungan dengan

bidang pelayanan/jasa pariwisata atau perjalanan untuk

rekreasi, pelancongan, dan turisme.

Menurut Warsitaningsih (2005), SMK Pariwisata

merupakan institusi pendidikan kejuruan yang mengemban visi

dan misi dalam mencetak tenaga profesional tingkat menengah

untuk memasuki lapangan kerja maupun berwirausaha dalam

bidang pariwisata di tingkat lokal, regional, nasional bahkan

internasional.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata

mengutamakan peserta didik sebagai pelaku kegiatan utama

Page 31: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

12

pada bangunan. Sehingga perancangan bangunan SMK

Pariwisata setidaknya dapat mencakupi seluruh kegiatan para

peserta didik dengan mengutamakan ruang-ruang kelas baik

teori maupun praktek sebagai tempat utama terjadinya kegiatan

proses pendidikan.

Dengan sistem belajar yang berbasis praktek, ruang-

ruang pembelajaran khusus bagi 2 prodi yang tersedia, yaitu:

Perhotelan dan Jasa Pariwisata, Kuliner, membutuhkan

perhatian lebih. Dengan mengutamakan ruang pembelajaran

khusus pada SMK Pariwisata kegiatan para pelaku di dalamnya

dapat berjalan dengan lancar.

Berdasarkan Peraturan menteri pendidikan nasional

nomor 40 tahun 2008 kelompok dan jenis ruangan SMK

Pariwisata terdiri dari tiga kelompok ruang, yaitu:

a. Kelompok ruang rembelajaran umum, yang terdiri dari:

a. Ruang kelas

b. Ruang perpustakaan

c. Ruang laboratorium computer

b. Kelompok ruang penunjang, yang terdiri dari:

a. Ruang Kepala Sekolah

b. Ruang Guru

c. Ruang Tata Usaha

d. Tempat Beribadah

e. Ruang UKS

f. Ruang Organisasi Kesiswaan

g. WC

h. Gudang

i. Ruang Sirkulasi

j. Tempat Bermain/Berolahraga

Page 32: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

13

c. Kelompok ruang pembelajaran khusus, yang terdiri dari:

a. Ruang praktik kompetensi keahlian usaha perjalanan

wisata

b. Ruang praktik kompetensi keahlian perhotelan

c. Ruang praktik kompetensi keahlian tata boga

2.1.2 Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia

Sejarah pendidikan teknik dan kejuruan di Indonesia diawali

dengan didirikannya Ambacht School van Soerabaja tahun 1853 oleh

pihak swasta. Sekolah ini terutama ditujukan untuk laki-laki keturunan

Eropa khususnya Belanda, dari golongan miskin yang tinggal di

Hindia Belanda ketika itu.

Pada akhir abad ke-19 pemerintah Hindia Belanda

mendirikan suatu lembaga pendidikan di Jakarta dengan nama

Ambacht Leergang. Kemudian pada tahun 1901 dilanjutkan dengan

pembukakan lembaga pendidikan bernama Koningin Welhelmina

School (KWS) yang para siswanya terdiri atas tamatan Europeese

School yang diperuntukan khusus untuk orang-orang Eropa.

Pendidikan teknik dan kejuruan tingkat pertama di Indonesia

menjelang akhir masa penjajahan Belanda hingga masa pendudukan

Jepang (1942-1945) terdiri atas: Ambacht Leergang, yang

mempersiapkan pekerja-pekerja tukang, Ambacht School, yang

memberikan latihan yang lebih tinggi, dan Technische School, yang

memberikan latihan yang lebih tinggi dan bersifat teoritis.

Ketiga jenis lembaga pendidikan teknik dan kejuruan ini tetap

bertahan sesudah Indonesia merdeka dengan mengalami

perubahan-perubahan nama dan beberapa perubahan kurikulum.

Perkembangan jumlah sekolah berjalan pesat sesuai dengan

meningkatnya minat para pemuda untuk menuntut pengetahuan

teknik dan kejuruan.

Page 33: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

14

a. Pasca Kemerdekaan

Pada masa kemerdekaan, Ambacht Leergang dikenal dengan

Sekolah Pertukangan (SPT), Ambacht School menjadi Sekolah

Pertukangan Lanjutan (SPL), dan Technische School sebagai

Sekolah Teknik (ST), sedangkan THS menjadi Institut Teknologi

Bandung (ITB).

Lama pendidikan SPT adalah 2 tahun setelah SD 6 tahun.

SPL adalah 1 tahun setelah SPT, SPT adalah 4 tahun yang kemudian

menjadi 3 tahun setelah SD. Lembaga pendidikan teknik dan

kejuruan berkembang menjadi lembaga pendidikan kejuruan yag

mempunyai peran sentral dalam penyediaan tenaga tukang yang

terampil dan teknisi tingkat pertama.

Jurusan-jurusan yang dibuka pada lembaga pendidikan teknik

tersebut didasarkan atas penggolongan jabatan (job description) dan

analisis pekerjaan (job analysis) beserta persyaratan sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO).

Dengan melihat sejarah tersebut, berarti sekolah teknik dan

kejuruan baru dibuka 317 tahun setelah pertama yang didirikan oleh

Portugis dan 246 tahun setelah sekolah pertama didirikan oleh

VOC/Belanda. Menjelang berakhirnya kekuasaan Belanda, pada

tahun 1940 terdapat sekitar 88 sekolah kejuruan di Indoneasia

dengan 13.230 siswa, umumnya dalam bidang pertukangan, teknik,

dan pertanian.

b. Siap Kerja

Sejak kemerdekaan hingga sekarang, pendidikan teknik dan

kejuruan berkembang pesat. Pemerintah sendiri saat ini sedang

menggalakkan peran SMK yang lebih diminati masyarakat karena

berorientasi pada pekerjaan.

Page 34: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

15

Kebijakan pemerintah antara lain dengan menargetkan

penambahan jumlah SMK sehingga perbandingan SMA dengan SMK

nantinya menjadi 40:60. Kebijakan ini dilandasi dengan semakin

meningkatnya angka pengangguran serta semakin terbukanya

sektor-sektor formal dan informal yang membutuhkan tenaga kerja

menengah yang berkualitas.

Karena berhadapan langsung dengan dunia kerja, sepanjang

sejarahnya sekolah ini sangat dinamis, terbukti dari kurikulum yang

sering diperbaharui dan banyaknya inovasi yang diluncurkan untuk

membuat sekolah ini lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

2.1.3 Bidang Keahlian, Program Studi Keahlian dan Kompetensi

Keahlian SMK

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80

menyatakan bahwa:

1. Penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat

berbentuk bidang keahlian;

2. Setiap bidang keahlian dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih

program studi keahlian;

3. Setiap program studi keahlian dapat terdiri atas 1 (satu) atau

lebih kompetensi keahlian.

Bidang keahlian pada SMK meliputi:

a. Teknologi dan Rekayasa

b. Teknologi Informasi dan Komunikasi

c. Kesehatan

d. Agribisnis dan Agroteknologi

e. Perikanan dan Kelautan

f. Bisnis dan Manajemen

g. Pariwisata

h. Seni Rupa dan Kriya

i. Seni Pertunjukan

Page 35: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

16

Bidang Keahlian dan program keahlian sudah harus

ditentukan saat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan

pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket

Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor

dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau hasil tes

penempatan (placement test) oleh psikolog. Pada SMK/MAK, Mata

Pelajaran Kelompok Peminatan terdiri atas:

a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian

b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian

c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian

Mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran dasar program

keahlian dan paket keahlian ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta

kebutuhan dunia usaha dan industri.

Berikut ini adalah program studi keahlian dan paket keahlian

pada bidang keahlian SMK Pariwisata:

Tabel 2.1 Program Studi dan Paket Keahlian

Program Studi Keahlian Paket Keahlian

Kepariwisataan 1. Usaha Perjalanan Wisata

2. Akomodasi Perhotelan

Tata Boga Tata Boga

Sumber: PP No. 17 tahun 2018

2.1.4 Kurikulum SMK Pariwisata

Menurut Permendikbud No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, berikut ini adalah tabel

kurikulum SMA/MAK Bidang Keahlian Pariwisata:

Page 36: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

17

Tabel 2.2 Kurikulum Wajib SMK Pariwisata

Mata Pelajaran

Kelas dan Semester

X XI XII

1 2 1 2 1 2

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

4 Matematika 4 4 4 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

1 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

2 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

3 Pendidikan Jasmani 3 3 3 3 3 3

Kelompok C (Peminatan)

C1. Dasar Bidang Keahlian

1 IPA Terapan 2 2 2 2 - -

2 Pengantar Pariwisata 2 2 2 2 - -

C2. Dasar Program Keahlian 20 20 - - - -

C3. Paket Keahlian - - 20 20 24 24

TOTAL 48 48 48 48 48 48

Sumber: Permendikbud No. 70

2.2 Tinjauan Education Hotel

2.2.1 Pengertian Education Hotel

Edotel merupakan singkatan dari education Hotel atau yang

biasa disingkat dengan Hotel Training Centre (HTC). Education

berasal dari bahas inggris yang berarti pendidikan atau

pembelajaran, Sedangkan pengertian hotel menurut Hotel

Proprietors Act 1956, dlam Sulastiyo A (2008:5), hotel adalah suatu

perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan

pelayanan makanan,minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur

kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan

Page 37: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

18

mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan

pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Pengertian Hotel dikutip dari Surat Keputusan Menparpostel

yaitu: SK: KM34/HK103/MPPT-87, yaitu: Hotel adalah suatu jenis

akomodasi yang mempergunakan sebagaian/seluruh bangunan

untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum

serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelolah secara komersial serta

memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam surat

keputusan. (http://rastodio.com/Fungsi & Peranan Front Office Pada

Sebuah Hotel.html)

Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa, Edotel

merupakan hotel yang dirancang dan dibangun untuk fasilitas

pembelajaran dengan menyediakan jasa penginapan, makanan dan

minuman serta bagi masyarakat umum yang dikelola secara

komersial oleh pihak sekolah dengan melibatkan peserta didik

dalam sistem pelayanan dan pengelolaannya

2.2.2 Fungsi Education Hotel

Edotel (Education Hotel) menurut Direktorat Pembinaan

SMK yang tertuang dalam garis-garis besar program SMK tahun

2007 memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Pemenuhan fasilitas pembelajaran bidang perhotelan pada

SMK.

2. Menyediakan sarana praktik perhotelan bagi SMK, yang

dikelola sesuai sistem dan standar prosedur yang berlaku di

Hotel.

3. Mendorong terwujudnya bussines plan perhotelan yang

menguntungkan secara bisnis.

4. Menyediakan fasilitas diklat bagi siswa SMK lain yang akan

melaksanakan prakerin perhotelan di luar negeri (SMK Outlet).

Edotel sebagai sarana maupun sumber belajar digunakan

untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Masalah

yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Page 38: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

19

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah subtaksonomi yang

mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal

dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi

yaitu evaluasi (Yamin, M. 2005:7). Tujuan dari ranah kognitif

adalah berorientasi pada kemampuan berfikir, mencakup

kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat

sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang

menuntut siswa untuk menhubungkan dan menggabungkan

gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari

untuk memecahkan masalah tersebut.

2. Ranah Afektif

Ranah Afektif berhubungan dengan perasaan, emosi,

sistem nilai, dan sikap hati (attitude) yang menunjukan

penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu (Yamin, M.

2005:32). Ranah Afektif mengenai pengembangan sikap

kejujuran, rasa ingin tahu, tanggung jawab peserta didik

sebagai pribadi yang mandiri, serta kerjasama sebagai makhluk

sosial.

3. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah kawasan yang berorientasi

pada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota

tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi

antara syaraf dan otot (Yamin, M. 2005:37). Ranah

psikomotorik berhubungan dengan koordinasi otot-otot oleh

pikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu

dengan memanfaaatkan peralatan serta bahan pembelajaran.

2.2.3 Standart Education Hotel

Edotel merupakan program dari Depdiknas yang

diperuntukan untuk SMK rumpun Pariwisata. Edotel bertujuan

sebagai pemenuhan fasilitas bidang perhotelan, serta sebagai

pendorong terwujudnya bussines plan perhotelan yang dapat

memberikan keuntungan bagi sekolah. Menurut Garis-Garis Besar

Page 39: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

20

Pedoman SMK 2007, persyaratan bagi sekolah yang menerima

program imbal swadaya hotel training, yakni harus membangun

Edotel di area sekolah yang memiliki lahan yang strategis, hal ini

dengan pertimbangan agar keberadaan Edotel bisa digunakan

sebagai saranan pembelajaran bagi siswa serta dapat diketahui dan

dikenal oleh masyarakat. Jumah kamar Edotel antara 14-20 kamar

yang tergolong ke dalam hotel kecil, dengan menyediakan

fasilitas kamar, standart room, deluxe, dan suite room. Edotel

juga dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang pembelajaran

siswa dan kenyamanan tamu hotel.

Secara mendasar Edotel merupakan hotel untuk

pembelajaran yang harus dirancang dan dibangun dengan

memenuhi kriteria baku yang mempertimbangkan unsur kesehatan,

keamanan, keselamatan kerja dan peraturan-peraturan yang

bertujuan agar Edotel mampu mendukung proses belajar mengajar

serta kegiatan praktik siswa, sehingga dapat memberi manfaat

secara optimal dengan mengurangi resiko secara minimal, Adapun

yang harus diperhatikan berkaitan dengan standar Edotel

disesuaikan dengan standar Edotel pada umumnya.

Standar Edotel harus mempertimbangan desain ruangan

adalah tata secara langsung. Letak ruangan Edotel yang harus

terdapat pemisahan antara ruang alur pelayanan dan alur

barang, serta alur tamu. Pemisahan ini diperlukan untuk mencegah

terjadinya tumpang tindih pada saat proses praktik siswa melayani

tamu. Selain itu juga harus diperhatikan tentang ukuran ruangan,

yakni luas ruangan harus disesuaikan dengan fungsi masing-masing

ruangan tersebut (Sulastiyono,A 2008:22-23). Edotel juga dilengkapi

dengan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan yang ada

di hotel pada umumnya.

Edotel dapat dipahami sebagai hotel yang dirancang dan

dibangun untuk fasilitas pembelajaran dengan menyediakan jasa

penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya

Page 40: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

21

bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersial oleh pihak

sekolah dengan melibatkan peserta didik dalam sistem pelayanan

dan pengelolaannya. Pembangunan Edotel berfungsi sebagai

pemenuhan fasilitas pembelajaran dan sarana praktik bidang

perhotelan pada SMK, mendorong terwujudnya bussines plan

perhotelan bagi sekolah. Edotel sebagai sarana pembelajaran

dilengkapi dengan kelengkapan sarana dan prasarana dan

kelengkapan administrasi. Kelengkapan sarana dan prasarana

meliputi: kamar hotel, ruangan penunjang, alat peraga

pendidikan, media elektronik, sarana pengaman dan

keselamatan, alat kebersihan ruangan, serta rak administrasi.

2.2.4 Pembelajaran Education Hotel sebagai sumber belajar

Menurut Nasution yang dikutip oleh Sugihartono (2007:80)

mendefinisikan pembelajaran sebagai salah satu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses

belajar. Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki

peranan penting dalam menentukan proses belajar agar

pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.

Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien

dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan

komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar

sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya.

Menurut Edgar Dale yang dikutip oleh Ahmad Rohani

(2004:162) yang menyatakan bahwa penglaman itu adalah sumber

belajar. Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat

luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang

dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu

membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar pada

hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih

sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan

sebelumnya. Edgar Dale berpendapat bahwa pengalaman yang

Page 41: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

22

dapat memberikan sumber belajar dapat diklasifikasikan menurut

jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman (cone of

experience).

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat

membantu siswa untuk belajar dan meningkatkan kompetensinya.

Dalam proses belajar, komponen sumber belajar dapat

dimanfaatkan secara tunggal atau kombinasi untuk menyerap hasil

belajar terbaik. Sumber belajar bisa direncanakan atau bisa juga

dimanfaatkan. Penerapan Edotel sebagai sumber belajar siswa

diharapkan dapat dioptimalkan dengan baik, maka diperlukan sistem

pengelolaan sebagai berikut:

1. Perencanaan Kegiatan Edotel

Perencanaan kegiatan Edotel merupakan langkah awal

yang menentukan keberhasilan penggunaan Edotel sebagai

sumber belajar. Jika perencanaan dilakukan dengan baik maka

langkah yang ditempuh dapat disusun secara sistematis untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaa hotel meliputi

perencanaan pengadaan alat dan bahan serta sarana dan

prasarana perhotelan, perencanaan kegiatan yang akan

dilaksanakan, serta perencanaan pengembangan Edotel.

Perencanaan kegiatan Edotel meliputi, penyusunan jadwal

kegiatan, pengarsipan, keuangan, inventarisasi alat, perawatan

dan perbaikan peralatan, serta pelayanan kegiatan praktik.

2. Organisasi Edotel

Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi dari

manajemen, yang harus disusun secara pasti oleh manajer,

sehingga dalam praktik kegiatan bersama nanti dapat diperoleh

dan ditemui keteraturan penugasan berdasarkan tanggung

jawab setiap personil. Untuk melaksanakan suatu program

serta demi kelancaran Edotel sebagai sumber belajar dan

lahan bisnis bagi sekolah, maka diperlukan penyusunan

stuktur organisasi Edotel yang melibatkan sumber daya

Page 42: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

23

manusia yang telah ada di sekolah maupun dengan

perekrutan pegawai baru sesuai dengan bidang yang

dibutuhkan Edotel. Adapun struktur organisasi Edotel sebagai

berikut:

Diagram 2.1 Struktur Organisasi Edotel Sumber: Sulastiyono,A. 2008:63

Dalam suatu struktur organisasi masing-masing bagian

mempunyai pekerjaan dan tanggung jawab, dimana antara satu

dengan yang lain saling terikat dan saling melengkapi sehingga

terwujud suatu sistem yang tertata dengan baik.

Berikut adalah pengertian Front Office dan House Keeping:

1. Front Office

Front Office, adalah salah satu departement di sebuah

hotel yang berada di begian depan merupakan pintu gerbang

dari hotel itu sendiri sehingga mudah diketahui dan di hubungi

tamu yang secara oprasional berhubungan langsung dengan

tamu. (http://rastodio.com/Fungsi&Peranan Front Office Pada

Sebuah Hotel.html). Menurut (Sulastiyono,A. 2008:63) fungsi

utama dari Front Office adalah menjual/menyewakan kamar

kepada tamu. Oleh karena itu, maka lokasi atau letak Front

Office seharusnya berada di tempat yang mudah dilihat

Page 43: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

24

atau diketahui oleh tamu. Untuk membantu pelaksanaan

fungsi dari Front Office, maka untuk mempermudah Front Office

di bagi menjadi beberapa sub bagian, adapun sub bagian dari

front office ter bagi menjadi berikut:

a. Pelayanan pemesanan kamar (reservation service).

b. Pelayanan penanganan barang-barang tamu (porter atau

bell captain, desk service).

c. Pelayanan informasi (information service).

d. Pelayanan check in dan check out tamu (reception atau

front desk).

e. Kasir kantor depan hotel (front office).

Diagram 2.2 Struktur Organisasi Front Office Sumber: Sulastiyono,A. 2008:63

2. House Keeping

Housekeeping (tata graha) adalah bagian dari

departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga

kebersihan, melaporkan kerusakan dan memberi dekorasi

dengan tujuan agar rumah (hotel) tersebut tampak rapi, bersih,

menarik dan menyenangkan bagi penghuninya

(http//tatagraha.com - Pengertian Housekeeping.html). Menurut

(Sulastiyono,A. 2008:121) Housekeeping adalah salah satu

bagian yang mempunyai peranan dan fungsi yang cukup vital

dalam memberikan pelayanan kepada para tamu, terutama

yang menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan

Page 44: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

25

ruang hotel. Tanggung jawab bagian Housekeeping dapat

dikatakan mulai dari pengurusan tentang bahan-bahan

yang terbuat dari kain seperti taplak meja (table cloth),

sprei, sarung bantal, korden, menjaga kerapihan dan

kebersihan ruangan beserta perlengkapannya, sampai

pada program pengadaan/ penggantian peralatan dan

perlengkapan, serta pemeliharaan seluruh ruangan hotel.

Bagian ruangan hotel terdiri dari kamar tamu, ruang rapat,

lobby, coridor, restoran yang mana semuanya ini disebut

dengan front of the house. Selain front of the house bagian

housekeeping bertanggung jawab juga atas back of the house

seperti bagian dapur, ruang makan karyawan, ruang ganti

karyawan, ruang kantor.

Diagram 2.3 Struktur Organisasi House Keeping Sumber: Sulastiyono,A. 2008:63

2.3 Tinjauan Pendekatan Desain Arsitektur Modern

2.3.1 Pengertian Arsitektur Modern

Arsitektur Modern dapat diartikan sebagai pernyataan jiwa

dari suatu massa, yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan

sosial dan ekonomi yang ditimbulkan pada zamannya, yaitu dengan

mencari keharmonisan dari elemen modern serta mengembalikan

arsitektur pada bidang yang sebenarnya (ekonomis, sosiologis, dan

kemasyarakatan). (Congreas Interationaux d’ Architecture

Moderne/CIAM, 1928).

Page 45: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

26

Dengan kata lain maka dapat disebutkan Arsitektur Modern

adalah arsitektur yang dilandasi oleh komposisi massa dinamis, non

aksial dan yang paling penting didasarkan atas pembentukan ruang-

ruang, baik didalam maupun diantara bangunan (Ir. Sidharta,

Arsitektur Indonesia).

Arsitektur Modern adalah hasil dari pemikiran baru mengenai

pandangan hidup yang lebih manusiawi, seperti moralis, nasionalis,

materialis, standarisasi serta jujur, yang diterapkan dalam bentuk fisik

bangunan.

Arsitektur modern dapat diartikan sebagai berikut:

1. Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih

‘manusiawi’ yang diterapkan pada bangunan

2. Upayaya dan karya dalam bidang arsitektur yang dapat

dihasilkan dari alam pemikiran modern yang dicirikan sikap

mental yang selalu menyisipkan hal-hal baru, hebat dan

kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk

pranatanya

2.3.2 Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern

Selama karirnya, Le Corbusier mengembangkan seperangkat

prinsip-prinsip arsitektur yang didikte secara teknis, yang ia sebut

"The Five Points of a New Architecture" dan paling jelas dalam Villa

Savoye yang ia desain. Lima poin tersebut adalah:

1. Pilotis: Penggantian dinding pendukung dengan grid kolom

beton bertulang yang menyandang beban struktural yang

merupakan dasar dari estetika baru.

2. The free designing of the ground plan (Perancangan bebas

pada ground plan); Tidak adanya dinding pendukung yang

berarti rumah bersifat tidak terkendali dalam penggunaan

internalnya.

Page 46: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

27

3. The free design of the façade (Desain bebas pada fasad);

Memisahkan bagian luar bangunan dari struktur fungsi-set-nya

fasad bebas dari kendala struktural.

4. The horizontal window (Jendela horizontal); Memotong di

seluruh panjang fasad bangunan, sehingga pencahayaan

dalam ruangan sama.

5. Roof gardens (Taman Atap); Taman di atap datar dapat

melayani tujuan domestik sementara memberikan perlindungan

penting untuk atap beton.

2.3.3 Kategori dan Unsur Arsitektur Modern

1. Fungsi (Function)

Sekitar abad 20-an, arsitektur modern menyatakan

bahwa bentuk ditentukan oleh fungsi yang dipenuhi dan bentuk

total bangunan berdasarkan keseluruhan fungsi yang

ditampung. Namun para ahli menyatakan bahwa fungsi saja

tidak cukup. Disamping itu, pembenaran dari arsitektur baru

adalah dengan fungsi baru yang muncul dan fungsi lama yang

berubah.

Ketika material bangunan lama dan gaya lama ornamen

digunakan, fungsi baru memaksa arsitek pada era mesin uap

untuk membangun dalam ukuran dan bentuk yang dahulu tidak

bisa diakui.

Pada abad ke-20, kesadaran mulai timbul, fungsi tua juga

dalam transformasi. Arsitek terlibat langsung dalam proses

aktivitas sehari-hari. Hal ini menjadi pertimbangan bagi arsitek

untuk memikirkan ulang dari dasar seni mereka.

Slogan Le Corbusier “the house-a machine to live in” atau

“rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”. Slogan ini sangat

radikal dan kerap disalahartikan. Terdapat dua hal yang

dimaksud Le Corbusier, pertama sebuah rumah yang

menyerupai mesin yang murah, standard, dilengkapi dengan

baik, dan perawatan mudah. Tapi Ia juga mengartikan sebuah

Page 47: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

28

rumah yang menyerupai mesin yang radikal cocok untuk

kebutuhan, dan dirancang dengan kejujuran.

Le Corbusier menggunakan ukuran dengan sistem modul

berdasarkan dari figur manusia ideal, yang merubah pandangan

arsitek modern tentang fungsi dan bagaimana mendesignnya.

Contoh:

Gambar 2.4 Maison “Citrohan'' Sumber: http://archidkot.blogspot.com/2016/05/arsitektur-modern.html

Di sini, Le Corbusier mengusulkan struktur tiga-lantai,

dengan ruang tamu double-height, kamar tidur di lantai dua,

dan dapur di lantai tiga. Atap sebagai teras berjemur. Pada

eksterior Le Corbusier memasang tangga untuk menyediakan

akses lantai dua dari permukaan tanah.

2. Bentuk (Form)

Bentuk dalam arsitektur modern merupakan periode yang

membingungkan bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan

dibentuk dari fungsi maupun material yang dipakai. Tidak

satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa pengaruhnya dan

orang yang ternyata dengan semangat untuk solusi fungsional

Page 48: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

29

baru dan metode struktural baru kemungkinan akan berpaling

juga untuk ekspresi formal yang baru.

Idealnya, bentuk, fungsi, dan konstruksi harus muncul

menjadi satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus

dan mendapatkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk

yang spesifik; kritik plagiatisme pada arsitektur modern

bukannya tidak menghargai individualitas, tapi setiap bangunan

merupakan problem yang unik dalam tapaknya, lingkungan, dan

menghasilkan solusi yang unik. Solusi-solusi yang unik

umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern

menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun.

Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk

sederhana, karena semua gaya lama sangat kompleks dan

dipenuhi oleh ornamen. Pada 1910 Adolf Loos menyatakan

bahwa dekorasi salah. Dengan esainya yang berjudul Ornament

and Crime (1908) ia menyatakan bahwa ornamen tidak cocok

untuk manusia pada abad ke-20, ornamen adalah tanda

kebengisan atau kemunduran kriminal.

Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan

pengulangan bentuk-bentuk rasional pada awal abad 20 di mana

fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa kini bebas

dalam mengembangkannya.

Kemudian pemanfaatan material dan teknik konstruksi

yang baru. Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan

tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern,

muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada

tempat. Dan ini saatnya untuk mempelajari hubungan antara ide

dan material dalam konstruksi modern.

Contoh:

Page 49: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

30

Gambar 2.5 Saint-Pierre, Firminy Sumber: http://archidkot.blogspot.com/2016/05/arsitektur-modern.html

Bangunan berbentuk piramid dengan dasar persegi dari

panjang sisi 25 meter yang diputar dalam kerucut terpotong yang

naik 33 meter. Pada ground floor, gereja mempunyai ruang

pameran dan ruang konferensi. Bentuk dan material yang

digunakan (beton) memberi kemampuan akustik untuk

bangunan

3. Konstruksi (Construction)

Di Paris pada abad ke-20, arsitektur modern dianggap

dipengaruhi dari beton bertulang. Bangunan yang dapat disebut

arsitektur modern yaitu tidak ada beton yang terlihat,

permukaannya dilapisi dan dicat seluruhnya untuk

menyembunyikan bahwa bangunan dibuat dengan berbagai

macam material seperti batako, kotak belangga dan batu bata.

Anggaran bangunan modern untuk umum terlalu ketat dengan

bahan yang belum teruji dan konstruksi eksperimental.

Bangunan lokal umumnya tidak menggunakan konstruksi ini.

Modernitas suatu bangunan terletak pada perencanaan fungsi,

bentuk-bentuk eksteriornya dan tersebar secara merata pada

permukaannya untuk menyembunyikan material yang tidak

modern pada struktur yang telah dibangun.

Page 50: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

31

Di Belanda, W.M. Dudok mengkombinasikan bentuk

modernitas dengan permukaan batu bata dan mendapat

sambutan hangat di Inggris, tetapi secara universal dijelek-

jelekkan karena batu bata dianggap suatu pengkhianatan pada

tujuan gerakan arsitektur modern. Dan hal ini bertentangan

dengan ajaran dinding bersih (Clean Wall Orthodoxy) dari Adolf

Loos.

Bangunan rumah diproduksi secara massal dibuat di

pabrik dari bahan modern ringan. Beberapa kemampuan struktur

menular pada bangunan lain yang dibangun, atau dibangun dari

bahan yang sama.

Pergerakan modern memiliki dampak yang signifikan

pada 1950, di mana pada saat ini menimbulkan suatu

perlawanan terhadap kemurnian persegi sehingga muncul

generasi baru yang mendukung prinsip konstruksi baru yang

terjadi secara kebetulan yang menyebabkan pergerakan modern

menjadi gempar karena itu. Tetapi muncul sesuatu yang baru

lagi dalam situasi ini, aplikasi dari teknik yang baru dari pemikiran

struktur kurva yang akhirnya membuat terobosan yang massal.

Freysinner, Mailart, Nervi membuat suatu penyerangan

tentative dan kecil untuk menghadapi masalah kubah, mereka

dan orang-orang kontemporer telah memulai untuk

mengakumulasi bagian dari pengalaman, aplikasi metode radikal

dari tegangan penguatan cangkang beton, penerapan teknik

geometris radikal dalam membangun struktur, yang pada

akhirnya menghasilkan kebebasan. Mengikuti revolusi yang

muncul dan lebih mendalam daripada yang penemuan

sebelumnya yaitu beton bertulang atau struktur frame.

Kebebasan awalnya dibawa ke arsitektur melalui beton

bertulang dan frame logam dengan kemampuan yang terbatas

daripada dengan mengurangi massa struktur pada ground level.

Kolom dapat lebih tipis dan terpisah lebih jauh, tembok tebal

sebagai penyangga tidak lagi dibutuhkan.

Page 51: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

32

Dengan kata lain ketika jenis bentuk baru dan jenis

rencana yang diinginkan, konstruksi berada disana untuk

mencapai hal itu, Besi dan kerangka beton dengan penyangga

kecil yang dimilikinya dan bentang lebar maka kemampuannya

untuk berdiri sedikit pada dasar, jalan straddle, cantilever dan

menggunakan bahan batu solid sampai kaca untuk kulit

bangunan.

Revolusi struktur yang kedua hampir sama, namun

terdapat sedikit kelebihan, kubah tiba-tiba menjadi lebih mudah.

Pada waktu yang sama, kemampuan bahan sederhana

lainnya untuk menghasilkan struktur canggih sedang ditunjukkan

di Milan, di mana di Triennale kesepuluh, diperlihatkan dua

kubah Buckminster Fuller terbuat dari lembaran karton dipotong

dan dicetak. Shuttering Candela menandai zaman, beton harus

dituangkan dalam cetakan kayu, yang termurah adalah

membuatnya dari papan lurus, dan beton berbentuk persegi.

Bahkan jika dilakukan dengan baik dapat membentuk kubah

multi lengkung tapi shuttering kurva mahal. Candela menunjukan

bahwa dengan memilih bentuk geometris yang tepat bisa

mendapatkan bentuk tiga dimensi kompleks melengkung dari

papan shuttering sederhana.

Perkembangan kemampuan struktur disebabkan karena

pemikiran, bukan material baru. Beton bertulang berjuang

kembali dengan sistem baru, serta bentuk ringan, kayu di papan

laminas, membangun balok dan panel dari logam dan plastik.

Metode baru analisis struktur plastik memberi kehidupan baru

untuk frame baja.

Ionel Schein menyarankan bahwa bentuk plastik sedang

diciptakan dengan material lain, tapi bahan-bahan baru tidak lagi

berfungsi untuk menjelaskan apa yang baru tentang arsitektur

modern.

Page 52: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

33

Contoh:

Gambar 2.6 Notre Dame du Raincy Sumber: http://archidkot.blogspot.com/2016/05/arsitektur-modern.html

Menggunakan bahan beton bertulang. Bahan baru

digunakan pada istilah sendiri, dengan unsur-unsur standar,

kolom ramping naik ke ketinggian 35 kaki yang tidak lebih tebal

dari 14 inci, dan membran tipis ditembus oleh jendela besar (juga

di beton) mencakup ruang gereja itu sendiri.

4. Ruang (Space)

Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur

modern adalah kesadaran dalam memanipulasi ruang.

Dalam sejarah, ruang hanya di dalam struktur (diluar

hanya alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur).

Renaissansce telah mengulanggi proses dan dapat dilihat dari

tampak luar bangunan (seperti yang dilakukan bangsa Yunani)

yang terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka:

kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup.

Ruang pada zaman barok mengakui ketidakterbatasan,

dilambangkan dengan tanda salib yang memfokuskan

pemandangan, cahaya yang jatuh di altar pada akhir nave gelap.

Dasar ruang dari konsep arsitektur modern muncul yang

pertama dirumuskan oleh pelukis abstrak Belanda dan Rusia,

Page 53: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

34

lalu dibangun oleh Frenchmen seperti Le Corbusier. Konsep ini

berisi: Pertama, yang tak terbatas, dan meluas bebas segala

arah (dalam prakteknya, ditangani seakan ekstensi ke atas dan

ke bawah yang yang sangat menarik). Kedua, ruang terukur,

ditentukan, struktur tak terlihat dan geometri. Biasanya

berbentuk persegi panjang, beberapa bagian diisi dan

dikosongkan. Ketiga, ruang arsitektur modern dipahami memiliki

hubungan yang sangat istimewa untuk pengamat: baik manusia

atau benda, yang bergerak. Dalam satu cara, ruang interior

bangunan yang memiliki rangkaian partisi ruang yang tak

terbatas oleh pengamat bergerak melalui rute yang ditentukan.

Dan ruang yang mengalir dari dalam maupun keluar bangunan.

Ruang dalam arsitektur modern tidak mengalir dari pusat-pusat

ruang, tapi mengalir dari sudut, ke balkon, sepanjang koridor, ke

tangga, dll.

Arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang

tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan

yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak

dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan

manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur dan

mengalir.

Contoh:

Gambar 2.7 Farnsworth House Sumber: http://archidkot.blogspot.com/2016/05/arsitektur-modern.html

Terdapat dua bagian, lantai slab dan slab atap, dan tidak

memiliki ekstensi ke atas atau ke bawah, kecuali jika dapat

Page 54: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

35

dirasakan bahwa turun empat langkah kecil dari slab lantai ke

teras itu mengalir. Dua lempeng ini membatasi juga satu-satunya

permukaan buram pada bagian luar rumah yang lainnya

transparan. Hasilnya, ruang interior dalam berhubungan hampir

total dengan ruang tak terbatas di luar, antara lempengan atas

dan bawah tidak ada koneksi terlihat, kecuali enam uprights

dengan jarak teratur dari struktur yang mengandung implikasi

meluas melampaui atap slab.

2.3.4 Biografi Le Corbusier

Le Corbusier atau yang bernama asli Charles-Edouard

Jeanneret merupakan seorang arsitek asal Swiss yang menekuni

aliran desain International Style bersama dengan Ludwig Mies van

der Rohe, Walter Gropius dan Theo van Doesburgs. Selain itu, ia juga

dikenal sebagai seorang perencana tata kota, seniman, penulis dan

perancang perabot Ia juga terkenal atas kontribusinya dalam

penyebarluasan international style.

Le Corbusier merupakan seorang yang ahli dalam teori-teori

desain modern Ia juga berkontribusi dalam menghasilkan kehidupan

yang lebih baik di lingkungan yang padat penduduknya karya

bangunan-bangunannya tersebar di daerah Eropa, India, Rusia dan

Amerika.

Le Corbusier memiliki ketertarikan yang besar dalam visual

art sehingga ia menempuh pendidikan di La-Chaux-de-Fonds art

School, Dosen arsiteknya saat itu adalah Rene Chapallaz yang

sekaligus mempengaruhi karya desain bangunannya saat awal-awal

ia berkarir sebagai arsitek. Di awal-awal kariernya, ia banyak

mendesain villa, salah satunya villa Jeanneret yang ia dedikasikan

untuk orang tuanya vila-villa yang ia buat selalu memikat dan popular

di sepanjang negara pegunungan Alpen.

Tahun 1907, ia ke paris dan bekerja dengan Auguste Perret

yang merupakan seorang ahli beton dari Perancis tahun 1910-1911

ia bekerja dengan Peter Behrens di daerah kota Malang yang

Page 55: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

36

selanjutnya ia bertemu dengan Ludwig Mies van der Rohe dan Walter

Gropius. Setelah itu, ia menjadi salah satu arsitek paling berpengaruh

dalam bidang arsitektur Jerman.

Pada tahun 1911 Le Corbusier melakukan perjalanan ke

Semanjung Balkan untuk mengunjungi Yunani dan Turki. Di sela-sela

perjalanannya, ia menggambar sketsa bangunan termasuk Kuil

Parthenon yang ia masukkan dalam Vers une architecture tahun

1923 Vers une architecture merupakan kumpulan esai Le Corbusier

yang terbit dalam jurnal Perancis L’Esprit Nouveau.

Saat terjadi perang dunia I, ia mengajar di almamaternya, La-

Chaux-de-Founds art School. Ia mengajar di sana sampai

berakhirnya perang tersebut karyanya saat itu berjudul Domino

House yang ia ciptakan di tahun 1914 sampai 1915. Desain itu

menjadi patokannya dalam membuat sebagian karyanya dalam

sepuluh tahun setelahnya.

Tahun 1918 ia bertemu dengan Amedee Ozenfant seorang

pelukis Cubist. Pada akhirnya, mereka menganggap bahwa aliran

Cubism ini merupakan aliran yang irasional tetapi romantic kemudian

mereka membuat teori Purism yang merupakan salah satu teori yang

menggunakan pendekatan estetika dalam bidang arsitektur teori ini

menampilkan kemurnian dari bangunan yang sepi dari ornamen yang

sejalan dengan adagium arsitektur modern yang menilai bahwa

ornament is a Crime. Corbusier sendiri pernah berpendapat bahwa

lukisan dan ornamentasi yang ada di bangunan seharusnya tidak ada

dan seharusnya warna bangunan itu putih.

2.3.5 Tinjauan Le Corbusier

Le Corbusier memiliki kepribadian bersifat dualisme, rasional

dan irrasional-subjektif, dan objektif. Berbagai ulasan dan kritik

dilontarkan hingga karya-karyanya dapat disebut berada pada dua

kutub ekstrim. Le Corbusier tetap dengan pendiriannya yang

menganggap dirinya sebagai rasionalis dan ilmuan (scientist).

Page 56: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

37

Penilaian fungsional dari awal sampai akhir dan rasional dibagian

akhir (Sembiring, 2004).

Terdapat prinsip-prinsip desain Le Corbusier yang sering

muncul pada bangunan-bangunan publik tersebut. Maka dapat

disimpulkan bahwa prinsip desain Le Corbusier pada karya

rancangan bangunan publik adalah sebagai berikut:

1. Massa bangunan tansformasi dari bentuk-bentuk persegi yang

sederhana;

2. Menerapkan prinsip kelima butir arsitektur baru;

3. Struktur beton bertulang;

4. Material fabrikasi;

5. Menggunakan warna alami dari bahan material atau putih

polos;

6. Penggunaan brise-soleil sebagai penahan cahaya matahari

langsung kedalam bangunan;

7. Fungsional, tidak menggunakan ornamen tambahan;

8. Menggunakan ramp sebagai salah satu akses alternatif selain

tangga;

9. Peruangan yang fleksibel dan berpola grid;

10. Penggunaan skylight.

2.3.6 Karya Le Corbusier

1. UNITÉ D'HABITATION _Marseille, Perancis (1952)

Sebuah prinsip desain perumahan modernis

dikembangkan oleh Le Corbusier, dengan kolaborasi pelukis-

arsitek Nadir Afonso. Salah satu karya yang paling terkenal Le

Corbusiers, itu terbukti sangat berpengaruh dan sering dikutip

sebagai inspirasi awal dari gaya arsitektur Brutalis. Istilah

brutalisme ini dimulai dari bahasa Prancis Béton brut, atau "

Page 57: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

38

beton mentah". Bangunan brutalist pada umumnya dibentuk

dengan membentur blockish, geometris, dan bentuk berulang.

Gambar 2.8 Unité D'habitation Sumber: Precendents In Architecture

Gambar 2.9 Unité D'habitation 1 Sumber: Precendents In Architecture

Page 58: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

39

2. VILLA SAVOYE_Paris, Perancis (1931)

Sebuah manifesto dari Le Corbusier ”lima poin” arsitektur

baru , villa merupakan perwakilan dari basis arsitektur modern,

dan merupakan salah satu contoh yang paling mudah dikenali

dan terkenal dari gaya internasional . Dukungan ground - level

pilotis, mengangkat bangunan dari bumi dan memungkinkan

kesinambungan diperpanjang taman di bawahnya

Gambar 2.10 Villa Savoye Sumber: Precendents In Architecture

Gambar 2.11 Villa Savoye 1 Sumber: Precendents In Architecture

Page 59: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

40

3. PALACE OF ASSEMBLY_ Chandigarh, India (1963)

Salah satu bangunan yang paling menonjol Le Corbusier

di India, Istana Majelis di Chandigarh mengedepankan filosofi

arsitektur dan gaya internasional Le Corbusier, Program ini

memiliki ruang masif yang melingkar, sebuah forum untuk

perundingan. Penggunaan pilotis untuk mengangkat struktur dari

tanah, kolom beton bertulang digunakan berpola grid seluruh

pada gedung dan sedikit diubah untuk meningkatkan bentuk

beton besar menukik tinggi di atas entrance.

Gambar 2.12 Palace Of Assembly Sumber: Precendents In Architecture

Gambar 2.13 Palace Of Assembly 1 Sumber: Precendents In Architecture

Page 60: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

41

4. THE CHAPEL OF NOTRE DAME DU HAUT_ Ronchamp

_Perancis (1954)

Sebuah manifesto dari Le Corbusier ”lima poin” arsitektur

baru, villa merupakan perwakilan dari basis arsitektur modern,

dan merupakan salah satu contoh yang paling mudah dikenali

dan terkenal dari gaya internasional. Dukungan ground-level

pilotis, mengangkat bangunan dari bumi dan memungkinkan

kesinambungan diperpanjang taman di bawahnya.

Gambar 2.14 The Chapel Of Notre Dame Du Haut Sumber: Precendents In Architecture

Gambar 2.15 The Chapel Of Notre Dame Du Haut 1 Sumber: Precendents In Architecture

Page 61: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

42

2.3.7 Analisis Karya Le Corbusier

Gambar 2.16 Karya Le Corbusier Sumber: Precendents In Architecture

Page 62: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

43

Gambar 2.17 Karya Le Corbusier 1 Sumber: Precendents In Architecture

Page 63: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

44

Gambar 2.18 Karya Le Corbusier 2 Sumber: Precendents In Architecture

Page 64: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

45

Gambar 2.19 Karya Le Corbusier 3 Sumber: Precendents In Architecture

Page 65: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

46

Gambar 2.20 Karya Le Corbusier 4 Sumber: Precendents In Architecture

Page 66: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

47

2.4 Studi Banding

2.4.1 SMK Negeri 6 Semarang

Gambar 2.21 SMK N 6 Semarang Sumber: Dokumen Pribadi

a. Sejarah SMK Negeri 6 Semarang

Cikal bakal nama SMK N 6 berawal dari tanggal 1 Januari

1969, yang saat itu bernama Sekolah Kesejahteraan Keluarga

Atas (SKKA) Persiapan Negeri Semarang berdasarkan SK. Kep.

Perwakilan Jateng bernomor 390/DS.1.Pers/1968 tertanggal 23

Oktober 1968. Sekolah ini menempati lokasi di Jl. Sidodadi Barat

No. 8 Semarang menumpang dengan SKKP Negeri Semarang

sampai dengan tahun 1971, kemudian sekolah ini pindah ke Jl.

Imam Bonjol 191 A Semarang. Empat tahun kemudian, tepatnya

1 Januari 1973 SKKA persiapan Negeri statusnya berubah

menjadi SKKA Negeri Semarang. Tahun 1977 terjadi perubahan

kurikulum, dari kurikulum tahun 1969 kemudian berubah ke

kurikulum tahun 1977. Sehubungan dengan itu maka nama

SKKA Negeri berubah menjadi SMKK (Sekolah Menengah

Kesejahteraan Keluarga) Negeri Semarang terhitung mulai 1

Januari 1977. Adanya perubahan kurikulum membawa dampak

harus terpenuhinya sarana dan prasarana. Oleh karena itu

lokasipun berpindah dari Jl. Imam Bonjol 191 A ke Jl. Sidodadi

Barat No. 8 Semarang, bertukar tempat dengan SMP Negeri 7.

Page 67: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

48

Sejak tahun 1985 telah dibuka 2 (dua) jurusan yaitu Boga

dan Busana, kemudian pada tahun 1987 / 1988 ditambah 1

(satu) jurusan lagi yaitu tata rias kecantikan. Penjurusan sudah

dimulai sejak kelas 1 semester 1. Pada perkembangan

selanjutnya, tepatnya 20 tahun kemudian ketika turun SK

Mendikbud RI No. 036/0/1997 tertanggal 7 Maret 1997, resmilah

SMKK Negeri Semarang berganti menjadi SMK Negeri 6 sampai

saat ini.

b. Profil SMK Negeri 6 Semarang

Nama Sekolah : SMK Negeri 6 Semarang

Status : Negeri

Alamat : Jl. Sidodadi Barat No.8, Karangturi,

Semarang Timur, Kota Semarang,

Jawa Tengah 50124. Telp (024)

8312438

Kepala Sekolah : Dra. Ummi Rosyidiana, M.Par

Akreditasi : A

Penyelenggara Sekolah : Dinas Pendidikan Kota Semarang

Luas Tanah : 7,322 m2

Total Jumlah Siswa : 1.245 orang

Total Jumlah Pengajar : 71 orang

c. Fasilitas SMK Negeri 6 Semarang

Ruang Kelas : 29 Ruang

Laboratorium : 3 Ruang

Perpustakaan : 1 Ruang

Sanitasi Siswa : 4 Ruang

Page 68: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

49

d. Struktur Organisasi SMK Negeri 6 Semarang

Diagram 2.22 Struktur Organisasi SMK Negeri 6 Semarang

Sumber: Dokumen Pribadi

e. Salah Satu Program Keahlian SMK Negeri 6 Semarang

1. Akomodasi Perhotelan

Perkembangan hotel di Kota Semarang khususnya dan

di Jawa Tengah pada umumnya sangatlah pesat, hal ini ditandai

dengan semakin banyaknya hotel baru yang berdiri. Bahkan

sampai Bulan Maret 2018, di Kota Semarang saja, tercatat ada

118 hotel baik yang berstatus bintang maupun non bintang.

Dilihat dari hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa kebutuhan

untuk tenaga kerja profesional di bidang hotel juga semakin

banyak. Dengan mengetahui hal tersebut, Kompetensi Keahlian

Perhotelan di SMK Negeri 6 Semarang berusaha menjawab

kebutuhan dari tenaga kerja perhotelan dengan mencetak

lulusan yang profesional dan siap kerja yang dibutuhkan oleh

hotel.

Kompetensi Keahlian Perhotelan merupakan program

studi yang saat ini sedang menjadi primadona sejalan dengan

Page 69: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

50

pertumbuhan dunia hotel itu sendiri. Kompetensi keahlian ini

semakin diminati oleh calon siswa lulusan SLTP yang berminat

melanjutkan pendidikannya di SMK Negeri 6 Semarang.

Keunggulan yang dimiliki oleh kompetensi keahlian ini

adalah kerjasama SMK Negeri 6 Semarang dengan banyak

hotel yang ada di dalam maupun luar negeri, sehingga

memungkinkan peserta didik untuk mengikuti praktek kerja

industri di hotel terkemuka. Selain itu, peserta didik di

kompetensi keahlian ini pun diberi kesempatan untuk mengikuti

program casual atau bekerja paruh waktu di hotel untuk

menambah ketrampilan yang dimilikinya

Visi dan Misi Keahlian Akomodasi Perhotelan:

VISI:

Terwujudnya Program Keahlian Perhotelan SMK Negeri

6 Semarang sebagai pencipta Sumber Daya Manusia yang

Bertaqwa Profesional dan Berkarakter menuju era globalisasi.

MISI:

1. Menyiapkan tenaga kerja yang bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa

2. Menyiapkan tenaga trampil dalam bidang Front Office

3. Menyiapkan tenaga trampil dalam bidang

Housekeeing

4. Menyiapkan tenaga trampil dalam bidang FB Service

5. Menyiapkan siswa dapat berkomunikasi

menggunakan Bahasa inggris dengan baik

Page 70: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

51

Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan:

Tabel 2.3 Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan

No Mata Pelajaran X XI XII

1 Kepariwisataan ✓

2 Komunikasi Industri Pariwisata ✓

3 Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja ✓

4 Administrasi Umum ✓

5 Bahasa Asing Pilihan (Bahasa Jepang) ✓

6 Industri Perhotelan ✓

7 Front Office ✓ ✓

8 House Keeping ✓ ✓

9 Laundry ✓ ✓

10 Food and Beverage ✓ ✓

Sumber: Dokumen Pribadi

Fasilitas Akomodasi Perhotelan:

1. Lab untuk Praktek Front Office

2. Lab untuk Praktek HouseKeeping

3. Lab untuk Praktek FB service

4. Lab untuk Praktek Laundry

Kegiatan belajar mengajar Akomodasi Perhotelan:

Front Office:

Gambar 2.23 Kegiatan belajar mengajar Front Office Sumber: www.smkn6smg.sch.id/

Page 71: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

52

House Keeping:

Gambar 2.24 Kegiatan belajar mengajar House Keeping Sumber: www.smkn6smg.sch.id/

Laundry:

Gambar 2.25 Kegiatan belajar mengajar Laundry Sumber: www.smkn6smg.sch.id/

Food & Beverage:

Gambar 2.26 Kegiatan belajar mengajar Food & Beverage Sumber: www.smkn6smg.sch.id/

Page 72: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

53

Edotel Puspa Kencana :

Gambar 2.27 Fasilitas Kamar Edotel SMK N 6 Semarang Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 2.28 Fasilitas Receptionist Edotel SMK N 6 Semarang Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 2.29 Fasilitas Ruang Tunggu Edotel SMK N 6 Semarang Sumber: Dokumen Pribadi

Page 73: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

54

2. Tata Boga

Tata Boga adalah Kompetensi Keahlian di bawah

Program Keahlian Kuliner. Kompetensi Keahlian Tata Boga

memperikan pengetahuan dan ketrampilan kepada para

peserta didik di bidang Pengolahan dan penyajian makanan,

Produk Pastry dan bakery, cake dan kue Indonesia, Produk

kreatif dan Kewirausahaan dan Tata hidang

Visi dan Misi Keahlian Tata Boga:

VISI:

Mewujudkan Tamatan Program Keahlian Tata Boga

sebagai pencipta sumber daya manusia yang mampu

menghadapi era global

MISI:

1. Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul

kreatif dan inofatif

2. Mendidik dan menyiapkan wirausahawan yang

disiplin, tangguh dan mandiri

Fasilitas Tata Boga:

1. Lab Praktek Boga

2. Lab Praktek Tata hidang

3. Lab Praktek Pastry dan Bakery

4. Ruang Produksi

5. Restaurant

6. Kantin Boga

7. Ruang Instruktur

Page 74: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

55

Proses belajar mengajar Tata Boga:

Lab Praktek Pastry dan Bakery:

Gambar 2.30 Kegiatan belajar mengajar Pastry dan Bakery Sumber: www.smkn6smg.sch.id/

Lab Praktek Boga:

Gambar 2.31 Kegiatan belajar mengajar Boga Sumber: www.smkn6smg.sch.id/

Resto Kayu Arum:

Gambar 2.32 Fasilitas Resto SMK N 6 Semarang Sumber: Dokumen Pribadi

Page 75: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

56

f. Jumlah Siswa SMK Negeri 6 Semarang 2018/2019

Tabel 2.4 Jumlah Siswa SMK Negeri 6 Semarang 2018/2019

Kelas Banyak Kelas Jumlah

X 13 457

XI 13 431

XII 11 357

TOTAL 37 1245

Sumber: www.smkn6smg.sch.id/

g. Fasilitas SMK Negeri 6 Semarang yang di komersilkan

1. Kamar:

• Standard : 4 Kamar

• Deluxe : 10 Kamar

• Suite : 1 Kamar

2. Meeting Room

3. Restoran

4. Salon

5. Butik

Page 76: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

57

2.4.2 SMK Negeri 4 Yogyakarta

Gambar 2.33 SMK N 4 Yogyakarta Sumber: Dokumen Pribadi

a. Sejarah SMK Negeri 4 Yogyakarta

SMK Negeri 4 Yogyakarta berdiri pada tanggal 2 Februari

1976 dengan nama Sekolah Menengah Teknologi

Kerumahtanggaan (SMTK) Negeri Yogyakarta. Awal berdirinya

sekolah ini merupakan sekolah kejuruan tingkat atas dengan

lama pendidikan empat tahun, menempati gedung Sekolah

Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA) Jl. Kenari No. 2

Yogyakarta (sekarang SMK Negeri 6 Yogyakarta) pada sore

hari.

Pada saat itu yang memimpin adalah Ibu Rumiyati

Soegiharto (periode 1 Januari 1976 sampai dengan 8 Januari

1988).

Tanggal 1 Januari 1982 SMTK menempati gedung baru

di Jl. Sidikan 60 Umbulharjo Yogyakarta sampai sekarang.

Berikutnya secara berturut-turut kepala sekolah dijabat oleh Ibu

Siti Rochani Kusnadi (9 Januari 1988 sampai dengan 30

September 1994), kemudian mulai tanggal 1 Oktober 1994

sampai dengan 31 Agustus 1998 yang menjabat Kepala Sekolah

adalah Ibu Sartini Sri Widojo. Pejabat Kepala Sekolah periode

Page 77: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

58

berikutnya adalah Drs. Arief AM Noor (1 September 1994 sampai

dengan 31 Januari

1999), 1 Februari 1999 sampai dengan 13 April 2002

dipimpin oleh Bapak Drs Sugeng Sumiyoto. Dan mulai 14 April

2002 sampai 31 Desember 2007 sekolah dipimpin oleh Bapak

Drs. Marwata HN. Sebagai penerus kepemimpinan adalah Ibu

Dra Sri Indiah Purwaningsih, Plt Drs Soegeng Sumiyoto. Dan

pada tanggal 2 April 2009 SMK Negeri 4 Yogyakarta dipimpin

oleh Drs Sentot Hargiardi. Seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, kurikulum yang berlaku di SMTK

juga mengalami

perubahan. Perubahan tersebut terjadi juga dalam

lamanya siswa menempuh pendidikan di SMTK, sejak tahun

1986 pendidikan SMTK bukan lagi ditempuh siswa selama

empat tahun tetapi dapat

diselesaikan dalam tiga tahun pelajaran. Pada prinsipnya

kurikulum yang berlaku untuk SMTK sama dengan kurikulum

SMKK namun SMTK tidak mengalami pergantian nama.

Perubahan nama SMTK baru terjadi pada tahun 1997

berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI No 036/O/1997

tentang perubahan

nomenklatur SMKTA menjadi SMK serta organisasi dan

tata kerja SMK, dimana semua sekolah kejuruan berubah nama

menjadi SMK, dan SMTK berubah menjadi SMK Negeri 4

Yogyakarta yang merupakan SMK kelompok Pariwisata.

b. Profil SMK Negeri 4 Yogyakarta

Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Yogyakarta

Status : Negeri

Alamat : Jalan Sidikan 60 Umbulharjo

Yogyakarta 55162 Telp. / Fax

(0274) 372238, 419973

Kepala Sekolah : Setyo Budi Sungkowo, S.Pd

Akreditasi : A

Page 78: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

59

Penyelenggara Sekolah : Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Akta Pendirian Sekolah : Nomor 0311/O/1975

Total Jumlah Siswa : 1.301 orang

Total Jumlah Pengajar : 142 orang

Luas tanah : 18.728 M2

Luas Bangunan : 7.951 M2

Luas Halaman Upacara : 800 M2/1.832 M2

Status Tanah : Milik Negara

Sifat Bangunan : Permanen

c. Fasilitas SMK Negeri 4 Yogyakarta

Ruang Kelas : 37 Ruang

Laboratorium : 4 Ruang

Perpustakaan : 1 Ruang

Sanitasi Siswa : 6 Ruang

d. Struktur Organisasi SMK Negeri 4 Yogyakarta

Diagram 2.34 Struktur Organisasi SMK Negeri 4 Yogyakarta

Sumber: https://smkn4jogja.sch.id/

Page 79: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

60

e. Salah Satu Program Keahlian SMK Negeri 4 Yogyakarta

1. Akomodasi Perhotelan

Mata pelajaran pada program keahlian akomodasi

perhotelan yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa

Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris,

Seni Budaya, Prakarya dan

Kewirausahaan, Pendidikan Jasmani, Olah Raga &

Kesehatan IPA Terapan, Pengantar Pariwisata, Industri

Perhotelan, Sanitasi Hygyene dan Keselamatan Kerja, Simulasi

Digital, Public Relation (PR), Kantor Depan, Tata Graha, Binatu.

Visi dan Misi Keahlian Akomodasi Perhotelan:

VISI:

Menyiapkan tamatan yang berkualitas dan bertaqwa,

cerdas, terampil, mandiri, dan bertanggungjawab terhadap

Pembangunan Bangsa

MISI:

1. Membekali pengetahuan ketrampilan dan sikap

sebagai bekal dasar untuk pengembangan diri

tamatan secara berkelanjutan.

2. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang

berkualitas profesional untuk mengisi tuntutan

Pembangunan dan Dunia Kerja

Page 80: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

61

Edotel Umbulharjo

Gambar 2.35 Tampak Depan Edotel SMK N 4 Yogyakarta Sumber: https://smkn4jogja.sch.id/

Gambar 2.36 Fasilitas Edotel SMK N 4 Yogyakarta Sumber: https://smkn4jogja.sch.id/

2. Usaha Perjalanan Wisata

Mata pelajaran pada program keahlian usaha perjalanan

wisata yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya,

Prakarya dan Kewirausahaan, Pendidikan Jasmani, Olah Raga

& Kesehatan IPA

Page 81: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

62

Terapan, Pengantar Pariwisata, Industri Perhotelan,

Sanitasi Hygyene dan Keselamatan Kerja, Simulasi Digital,

Public Relation (PR), Pemesanan Tempat, Menghitung Tarif

dan Dokumen Pasasi, Perencanaan dan Pengelolaan

Perjalanan Wisata, Pemanduan Perjalanan Wisata,

Pengelolaan MICE.

Visi dan Misi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata:

VISI:

Menyiapkan tamatan yang berkualitas dan bertaqwa,

cerdas, terampil, mandiri, dan bertanggungjawab terhadap

Pembangunan Bangsa

MISI:

1. Membekali pengetahuan ketrampilan dan sikap

sebagai bekal dasar untuk pengembangan diri

tamatan secara berkelanjutan.

2. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang

berkualitas profesional untuk mengisi tuntutan

Pembangunan dan Dunia Kerja

3. Tata Boga dan Patiseri

Mata pelajaran pada program keahlian tata boga dan

patiseri yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya,

Prakarya dan Kewirausahaan, Pendidikan Jasmani, Olah Raga

& Kesehatan IPA Terapan, Pengantar Pariwisata, Simulasi

Digital, Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja, Pengetahuan

Bahan Makanan, Boga Dasar, Ilmu Gizi, Tata Hidang,

Pengolahan dan Penyajian Makanan Kontinental, Pengolahan

Page 82: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

63

dan Penyajian Makanan Indonesia, Hidangan Kesempatan

Khusus dan Fusion Food, Pengelolaan Usaha Boga, Tata

Hidang, Produk pastry dan bakery, Produk Cake, Kue

Indonesia, Roti dan kue diet khusus dan Teknik “Fusion”,

Pengelolaan Usaha Pastry dan Bakery.

Visi dan Misi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata:

VISI:

Menyiapkan tamatan yang berkualitas dan bertaqwa,

cerdas, terampil, mandiri, dan bertanggungjawab terhadap

Pembangunan Bangsa

MISI:

1. Membekali pengetahuan ketrampilan dan sikap

sebagai bekal dasar untuk pengembangan diri

tamatan secara berkelanjutan.

2. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang

berkualitas profesional untuk mengisi tuntutan

Pembangunan dan Dunia Kerja

Fasilitas Resto SMK N 4 Yogyakarta

Gambar 2.37 Fasilitas Resto SMK N 4 Yogyakarta Sumber: https://smkn4jogja.sch.id/

Page 83: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

64

Gambar 2.38 Fasilitas Dapur SMK N 4 Yogyakarta Sumber: https://smkn4jogja.sch.id/

Gambar 2.39 Fasilitas Dapur Boga SMK N 4 Yogyakarta Sumber: https://smkn4jogja.sch.id/

f. Jumlah Siswa SMK Negeri 4 Yogyakarta 2018/2019

Tabel 2.5 Jumlah Siswa SMK Negeri 4 Yogyakarta 2018/2019

Kelas Program Keahlian Banyak

Kelas

Murid Jumlah

L P

X

Usaha Jasa Pariwisata 2 5 61 66

Akomodasi Perhotelan 2 17 53 70

Tata Boga 4 28 111 139

Patiseri 1 4 30 34

TOTAL 9 54 255 309

XI Usaha Jasa Pariwisata 2 4 62 66

Akomodasi Perhotelan 1 3 29 32

Page 84: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

65

Tata Boga 3 12 84 96

Patiseri 1 4 26 30

Hotel Restoran 2 7 60 67

TOTAL 30 261 291

XII

Usaha Jasa Pariwisata 2 3 67 70

Akomodasi Perhotelan 1 3 28 31

Tata Boga 4 8 121 129

Hotel Restoran 2 4 59 63

TOTAL 18 275 293

Sumber: https://smkn4jogja.sch.id/

g. Besaran Ruang SMK Negeri 4 Yogyakarta

Tabel 2.6 Besaran Ruang SMK Negeri 4 Yogyakarta

No Jenis Ruang Jumlah Luas Total

1 Ruang Teori 37 2886 m2

2 Ruang Menggambar 1 126 m2

3 Ruang Laboratorium Bahasa 2 254 m2

4 Ruang Praktek

a Program Keahlian Tata

Busana

PB3 4 504 m2

Desain 1 126 m2

Industri 1 126 m2

b Program Keahlian Tata

Boga

Dapur 6 360 m2

Tata Hidang 2 84 m2

Restoran 1 100 m2

c Program Keahlian Tata

Kecantikan

Salon tata rambut

dan perawatan kulit 4 324 m2

SPA 1 81 m2

Styling 1 81 m2

d Program Keahlian

Kepariwisataan

Reservasi 1 40 m2

Simulasi guiding 1 60 m2

Hotel 1 30 m2

Laundry 1 110 m2

5 Ruang Kepala Sekolah 1 64 m2

6 Ruang Kantor 1 138 m2

7 Ruang BP 1 28 m2

8 Perpustakaan 1 192 m2

9 Ruang Guru 1 238 m2

10 Ruang UKS 1 28 m2

Page 85: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

66

11 Ruang Ibadah 1 80 m2

12 Ruang OSIS 1 28 m2

13 Ruang Koperasi 1 20 m2

14 Ruang Kantin 1 207 m2

15 WC 13 130 m2

16 Gudang 26 409 m2

17 Aula 1 716 m2

18 Ruang Komputer 1 50 m2

19 Hotel Room 2 85.5 m2

20 Hotel Mini 2 80 m2

21 Restoran 1 100 m2

22 Sanggar 1 54 m2

23 Lobby 1 60 m2

TOTAL 123 7873.5 m2

Sumber: https://smkn4jogja.sch.id/

Page 86: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

67

2.5 Kesimpulan Studi Eksisting dan Studi Banding

Tabel 2.7 Kesimpulan Studi Eksisting dan Studi Banding

No Kriteria SMKN 6

Semarang SMKN 4 Yogyakarta SMK Jakarta Wisata

1 Lokasi

Jl. Sidodadi Barat No.8,

Karangturi, Kota

Semarang

Jalan Sidikan 60

Umbulharjo

Yogyakarta

Jl. Praja Dalam E No.3,

Kota Jakarta Selatan

2 Status Negeri Negeri Swasta

3 Luas Lahan 7,322 m2 18.728 m2 1.360 m2

4 Ketinggian Bangunan 2 Lantai 2 Lantai 3 Lantai

5 Massa Bangunan Bermassa banyak Bermassa banyak Bermassa banyak

6 Jumlah Rombel 37 Kelas 37 Kelas 9 Kelas

7 Jumlah Pengajar 71 Guru 142 Guru 17 Guru

8 Program Keahlian

Program keahlian :

1. Akomodasi

Perhotelan

2. Usaha Perjalanan

Wisata

3. Tata Busana

4. Tata Kecantikan

Kulit dan Rambut

5. Tata Boga dan

Patiseri.

Program keahlian :

1. Akomodasi

Perhotelan

2. Tata Busana

3. Tata Kecantikan

Kulit dan Rambut

4. Tata Boga

5. Desain Fesyen

6. Spa dan Beauty

Therapy

Program keahlian :

1. Akomodasi

Perhotelan

2. Usaha Perjalanan

Wisata

3. Tata Boga

9 Akreditasi A A A

10 Kurikulum KTSP KTSP KTSP

11 Fasilitas

Terdapat ruang teori,

ruang praktek untuk

masing-masing

program

keahlian, ruang

pengelola dan unit

usaha serta training

hotel dan

restoran.

Terdapat ruang teori,

ruang praktek untuk

masing-masing

program

keahlian, ruang

pengelola

serta training hotel dan

restoran.

Terdapat ruang teori, 2

ruang praktek untuk

akomodasi perhotelan

dan usaha perjalanan

wisata,

ruang pengelola serta

dapur untuk praktek

12

Kondisi Ruang

Praktek dan Ruang

Teori

Ruang praktek dan

teori terpisah

Terdapat ruang praktek

yang sekaligus

merangkap

sebagai ruang teori.

Ruang praktek dan

teori terpisah

Sumber: Analisa Penulis, 2019

Page 87: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

175

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

SMK Jakarta Wisata merupakan sekolah berjurusan pariwisata yang

berlokasi di Jakarta Selatan. SMK Jakarta Wisata sekolahan yang memiliki

ruang praktek berupa Hotel dan Restoran, dimana bagi seluruh siswa/siswi

bisa melakukan praktek yang langsung bertemu dengan costumers. Hotel

yang terdapat pada SMK Jakarta Wisata setara dengan hotel berbintang 4

pada umumnya. Lokasi yang strategis menjadikan nilai tambah bagi

Skolahan dan Hotel SMK Jakata Wisata.

SMK Jakarta Wisata terletak dalam Kawasan Perkantoran,

Perdagangan dan Pendidikan yang merupakan Kawasan dengan

peruntukan sebagai tempat kegiatan perkantoran perdagangan dan

pendidikan dengan peruntukan sebagai tempat kantor, kegiatan usaha

perdagangan, usaha hiburan, usaha pelayanan, usaha boga, usaha

penginapan, dan pendidikan. Dimana jalan primer dilalui jaringan-jaringan

primer, seperti: jaringan air bersih dan jaringan telepon, serta memiliki utilitas

eksisting lainnya yang memadai. Luas site sebesar ± 6.005 m2.

Peraturan bangunan setempat yang berkaitan adalah sebagai berikut,

1. KDB maksimal 80 %, tipe bangunan tunggal.

2. KLB maksimum untuk bangunan 6 lantai adalah 5,5

3. KDH minimal 10%

4. GSB minimal 10,75 meter.

5. Ketinggian Maksimum 30 meter (6 Lantai)

Setelah mengetahui kondisi eksisting site, kemudian dilakukan

analisa mengenai aspek perecanaan dan perancangan arsitektur.

Pendekatan Aspek Fungsional, Pendekatan Aspek Kontekstual, Pendekatan

Aspek Kinerja, Pendekatan Aspek Struktural dan Pendekatan Aspek

Arsitektural yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dan kesimpulan dari

hasil analisa tersebut adalah sebagai berikut :

Page 88: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

176

1. Aspek Fungsional

Bedasarkan aspek fungsional pengguna dibagi menjadi 2 yaitu

pengguna sekolah dan hotel. Penggunan sekolah adalah pengelola dan

pengunjung. Dari pengguna tersebut didapatkan kebutuhan ruang yang

dikelompokan ke dalam 4 kelompok yaitu area kegiatan utama, area

kegiatan pengelola, area kegiatan servis, area kegiatan penunjang. Dari

keseluruhan ruangan tersebut diketahui besaran ruangnya yaitu sebesar

19.768 m2. Selain itu, kelompok ruang tersebut melalui proses analisa

mengenai hubungan ruang, persyaratan ruang, dan organisasi ruang

untuk mendapatkan zonningnya.

2. Aspek Kontekstual

Bedasarkan kondisi eksisting site yang telah diketahui, topografi

site yang datar sehingga tidak perlu pengolahan lahan. Arah matahari

dan angin pada site terpilih menyebabkan bangunan dengan

menggunakan bentuk massa horizontal dan vertikal agar

memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan atau dengan

mengoptimalkan sun shading. Pada aspek lingkungan didapatkan

peletakan bangunan sesuai kebutuhan pengguna dan ruang tersebut,

serta pohon, pagar, jarak dinding, dan dinding masif yang dapat dijadikan

barier. Vegetasi pada site terpilih juga dapat dipertahankan untuk barier

dan peneduh. Selain itu, jalur sirkulasi keluar masuk juga dapat

direncanakan pintu masuk dan keluar melalui jalan utama.

3. Aspek Kinerja

Berdasarkan aspek kinerja, didapatkan sistem utilitas yang

bekerja pada bangunan SMK Jakarta Wisata beserta asumsi

kebutuhannya (kebutuhan air bersih, listrik, penghawaan, dan

pencahayaan buatan).

4. Aspek Struktural

Dari segi teknis, perencanaan SMK Jakarta Wisata

menggunakan struktur bawah pondasi bir pile, struktur atap

Page 89: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

177

menggunakan dak, dan struktur badan digunakan sistem sloof-kolom-

balok dan struktur core yang dilengkapi dinding berbagai material

5. Aspek Arsitektural

Pada aspek arsitektural didapatkan prinsip desan dan material

yang akan digunakan, pemilihan bentuk desain dan penggunaan

material.

5.2 Saran

Bedasarkan kesimpulan di atas, dapat penulis sarankan dalam

merencanakan dan merancang sebuah sekolah dan hotel SMK Jakarta

Wisata di Jakarta dengan pendekatan Arsitektur Modern dengan Prinsip Le-

Corbusier nantinya berpedoman terhadap kelima aspek perencanaan dan

perancangan arsitektur. Aspek tersebut, yaitu Pendekatan Aspek

Fungsional, Pendekatan Aspek Kontekstual, Pendekatan Aspek Kinerja,

Pendekatan Aspek Struktural dan Pendekatan Aspek Arsitektural. Selama

berpedoman terhadap aspek tersebut proses desain berjalan sesuai

harapan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam aspek tersebut,

diantaranya yaitu:

1. Klasifikasi bangunan yang akan dibangun.

2. Standarisasi dan persyaratan ruang yang digunakan.

3. Perlu dilakukan studi banding yang lebih detail.

4. Pendekatan dan asumsi yang dilakukan harus jelas.

Page 90: REDESAIN JAKARTA TOURISM SCHOOL DENGAN PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/36207/1/5112415022_Optimized.pdf · merencanakan desain SMK Jakarta Wisata nantinya. Judul Proyek Akhir Arsitektur

178

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ching, D. K. 1984. Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga

Ching, Francis D.K. (2000), Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta : Erlangga.

Dimensi manusia dan ruang interior, Julius Panero, 2003

Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Internet

http://pkpt.litbang.pu.go.id/policy/hardfiles/perumahan/uu_nomor_28_tahun_2002_tentang_bangunan_gedung/permen_pu_nomor_6_tahun_2007_tentang_pedoman_umum_rencana_tata_bangunan_dan_lingkungan.pdf

https://eprints.uny.ac.id/18575/5/BAB%20II%20SKRIPSI.pdf

https://id.scribd.com/doc/251156535/Naskah-Akademis-RDTR-Dan-PZ-Provinsi-DKI-Jakarta

https://id.scribd.com/document/293055689/Adi-Parwita-Le-Corbusier-Preseden-dalam-Arsitektur

https://jdih.jakarta.go.id/old/uploads/default/produkhukum/PERGUB_NO_32_TAHUN_2012.pdf

https://www.academia.edu/11720168/Permendiknas_No._40_Tahun_2008_tentang_Standar_Sarana_SMK

https://www.slideshare.net/perencanakota/pedoman-penyusunan-rencana-detail-tata-ruang-dan-peraturan-zonasi-kabupatenkota

http://www.smkn4jogja.sch.id/

http://www.smkn6smrg.sch.id

Jurnal

Ari, Fauzan. 2013. Pemanfaatan Education Hotel (Edotel). Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Aza, Arifia. 2018. SMK Pariwisata Di Pekanbaru Corbusier. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Riau, Riau.

Frampton, K. (1984). Modern Architecture. Architectural Design Profile.

Putri, Purdyah Ayu K. 2014. SMK Pariwisata di Kabupaten Pemalang. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Diponegoro, Semarang.