realitas pendidikan di indonesia

Upload: rajipsidik

Post on 06-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Realitas Pendidikan Di Indonesia

    1/8

    Realitas Pendidikan di Indonesia & Penindasan

    Keadaan banyak masyarakat di negeri kita masih berada pada masa kehidupan yang sulit, begitu

     pula kita sebagai bangsa meski sudah enam dekade kita merdeka. Pendidikan yang diharapkanmampu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan bangsa pun dalam banyak bentuk hanya

    menjadi wahana transfer of knowledge belaka, dan seperti kata Freire membelenggu, karena

     pendidikan disetting hanya untuk memenuhi aspek kepentingan pasar, sehingga gagalmenghadapi dinamika perubahan sosial yang ada dan senantiasa dipecundangi oleh kepentingan

     penguasa pasar.

    Pada situasi inilah kita benar-benar membutuhkan pendidikan yang mampu memerdekakan

    dengan idealisme dan semangat juang untuk tidak mau menjadi pecundang agar dapat

    menularkan paradigma itu pada siswanya, penerus negeri ini di masa depan dengan pembelajaran

    yang dia berikan agar negeri ini tidak lagi menjadi pecundang.

    Sejatinya, pendidikan adalah pembebasan pembebasan dari belenggu kemiskinan, penindasan,

    dan kebodohan sehingga manusia menjadi manusia yang seutuhnya bebas merdeka merdeka

    dalam berpikir, bersuara, dan bertindak pendidikan adalah upaya pengenalan diri mengenal potensi diri, jalan hidup, dan tujuan hidup untuk melayani dan mengabdikan diri bagi kehidupan

    supaya kehadirannya di dunia ini mempunyai makna pendidikan adalah fondasi dan simbolkekuatan benteng fondasi bangunan bangsa.

    Karena itu, Pendidikan yang membebaskan harus dapat membongkar penindasan yang terjadikarena sistem pendidikan yang malah mendehumanisasi manusia. Proses pendidikan kita saat ini

    dalam kaca mata freirean secara tidak sadar menindas dan membelenggu karena pendidikan kita

    makin jauh dari realitas atau ani realitas. Pendidikan kita tidaklah berangkat dari satu realitas

    masyarakat didalamnya, bahkan dapat dikatakan jauh dari realitas. Sebagai contoh, realitaskehidupan kita sebagian besar ada di pedesaan dan bekerja di ladang pertanian. Tetapi, kenyataan

    tersebut tidak digarap dengan baik di setiap jenjang pendidikan kita, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan riset.

    ealitas ekonomi masyarakat !ndonesia yang sebagian besar masih berada dalam kategori miskin

    dan terbelakang tidak dijadikan bahan pijakan untuk menentukan sistem pendidikan di !ndonesia.Sekolah sekarang lebih mirip sebagai industri kapitalis daripada sebagai pengemban misi sosial

    kemanusiaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang tercantum dalam konstitusi

     bangsa

     Fungsi sekolah yang sejatinya mengemban misi agung sebagai pencerdas kehidupan bangsa, kini

    tak ubahnya lahan bisnis untuk memperoleh keuntungan. "kibatnya, hanya kelompok elit sosial-

    lah yang yang mendapatkan pendidikan cukup baik. Kaum miskin menjadi kaum marjinal secaraterus-menerus. #erekalah yang disebut Paulo Freire sebagai $korban penindasan%.

    Proses penindasan yang sudah mewabah dalam berbagai bidang kehidupan semakin mendapatlegitimasi lewat sistem dan metode pendidikan yang paternalistik, murid sebagai obyek 

     pendidikan, intruksisional dan anti dialog. &engan demikian, pendidikan pada kenyataannya

    tidak lain daripada proses pembenaran dari praktek-praktek yang melembaga. Secara ekstrim

    Freire menyebutkan bahwa sekolah tidak lebih dari penjinakan. &igiring kearah ketaatan bisu,

  • 8/17/2019 Realitas Pendidikan Di Indonesia

    2/8

    dipaksa diam dan keharusannya memahami realitas diri dan dunianya sebagai kaum yang

    tertindas. 'agi kelompok elit sosial, kesadaran golongan tertindas membahayakan keseimbangan

    struktur masyarakat hierarkis piramidal.

    Pendidikan Gaya Bank  

    #enurut Paolo Freire, mengungkapkan bahwa proses pendidikan ( dalam hal ini hubungan guru-murid ( di semua tingkatan identik dengan watak bercerita. #urid lebih menyerupai bejana-

     bejana yang akan dituangkan air )ilmu* oleh gurunya. Karenanya, pendidikan seperti ini menjadi

    sebuah kegiatan menabung. #urid sebagai $celengan% dan guru sebagai $penabung%. Secaralebih spesifik, Freire menguraikan beberapa ciri dari pendidikan yang disebutnya model

     pendidikan $gaya bank% tersebut+

     

    . uru mengajar, murid diajar.. uru mengetahui segala sesuatu, murid tidak tahu apa-apa.

    /. uru berpikir, murid dipikirkan.

    0. uru bercerita, murid mendengarkan.

    1. uru menentukan peraturan, murid diatur.2. uru memilih dan memaksakan pilihannya, murid menyetujui.

    3. uru berbuat, murid membayangkan dirinya berbuat melalui perbuatan gurunya.4. uru memilih bahan dan ini pelajaran, murid )tanpa diminta pendapatnya* menyesuaikan diri

    dengan pelajaran itu.

    5. uru mencampuradukan kewenangan ilmu pengetahuan dan kewenangan jabatannya, yang ialakukan untuk menghalangi kebebasan murid.

    6. uru adalah subyek dalam proses belajar, murid adalah obyek belaka.

    Sistem Pendidikan

    Proses pendidikan baik formal maupun nonformal pada dasarnya memiliki peran penting untuk 

    melegitimasi bahkan melanggengkan sistem dan struktur sosial yang ada. 7amun juga

    sebaliknya, dapat merupakan proses perubahan sosial menuju kehidupan yang lebih adil. Peran pendidikan terhadap sistem dan struktur sosial tersebut sangat bergantung pada paradigma

     pendidikan yang mendasarinya. &alam Fakih )66*, dijelaskan paradigma tersebut+

     

    Paradigma Konservatif  

    'agi kaum konser8atif, ketidaksederajatan masyarakat merupakan suatu hukum keharusan alami,

    suatu hal yang mustahil dihindari )takdir*, bahwa memang ada masalah di masyarakat, Tetapi

     bagi mereka, pendidikan tidak ada kaitannya dengan persoalan politik dan ekonomi masyarakat.&engan keyakinan seperti itu, tugas pendidikan juga tidak ada sangkut pautnya dengan persoalan

     politik dan ekonomi. Karena itu paradigma pendidikan yang lebih berorientasi pada pelestarian

    dan penerusan pola-pola kemapanan sosial serta tradisi. Paradigma pendidikan konser8atif sangat mengidealkan masa silam sebagai hal yang ideal dalam pendidikan.

     

    Paradigma Liberal

    Kaum liberal selalu berusaha untuk menyesuaikan pendidikan dengan keadaan ekonomi dan

     politik di luar dunia pendidikan, dengan jalan memecahkan berbagai masalah yang ada dalam

     pendidikan dengan usaha reformasi kosmetik. Konsep pendidikan dalam tradisi liberal berakar 

    dari cita-cita 'arat tentang indi8idualisme. Karenanya pendidikan yang berorientasi

  • 8/17/2019 Realitas Pendidikan Di Indonesia

    3/8

    mengarahkan peserta didik pada prilaku-prilaku personal yang efektif, dengan mengejar prestasi

    indi8idual. Sehingga yang terjadi adalah persaingan indi8idual yang akan mengarahkan peserta

    didik pada indi8idualisme dan tidak melihat pendidikan sebagai proses pengembangan dirisecara kolektif.

    Paradigma KritisParadigma kritis menghendaki perubahan struktur secara fundamental dalam politik ekonomi

    masyarakat di mana pendidikan berada kritis dalam pendidikan melatih murid untuk mampu

    mengidentifikasi 9ketidakadilan: dalam sistem dan struktur yang ada, kemudian mampumelakukan analisis tentang proses kerja sistem dan struktur, serta bagaimana

    mentransformasikannya. Tugas pendidikan dalam paradigma kritis adalah menciptakan ruang

    dan kesempatan agar peserta pendidikan terlibat dalam suatu proses penciptaan struktur yang

    secara fundamental baru dan lebih baik.

    Implikasi Pada Tingkat Kesadaran

    !mplikasi ketiga pandangan pendidikan tersebut terhadap metodologi pendekatan pendidikan

    dapat dilihat dari analisis Freire )536* yang membagi ideologi pendidikan dalam tiga kerangkayang didasarkan pada kesadaran ideologi masyarakat. Proses dehumanisasi terbangun dalam

    kesadaran yang dibangun manusia sendiri+

    Kesadaran Magis

    ;aitu jenis kesadaran yang tak mampu mengkaitkan antara satu faktor dengan faktor lainnyasebagai hal yang berkaitan. Kesadaran magis lebih melihat faktor diluar kesadaran manusia

    sebagai penyebab dari segala kejadian.

  • 8/17/2019 Realitas Pendidikan Di Indonesia

    4/8

    timpang yyang sedang terjadi di lingkungannya dalam hal ini disebiut pendidikan hadap masalah

    sebagai antitesis pendidikan gaya bank.

    Pada pendidikan gaya bank, murid bisa menjadi objek yang ditentukan oleh guru, sehingga

    realitas menjadi jauh. 'agi Freire, guru dan murid sama-sama subjek sadar dari sebuah

     pendidikan, dan realitas adalah objeknya, guru hendaknya menjadi seorang fasilitator, moti8ator,teman, dan transformator dalam proses bersama murid secara dialogis menemukan kesadaran

    atas realitas dan masalah yang sebenarnya dihadapi tidak hanya menghafal materi yang sudah

    diciptakan, tapi memahami. "tas kesadaran bersama atas ketimpangan dan realitas itulah gurudan murid, dapat menjadi bagian dari sebuah transformasi sosial di lingkungannya.

    Pemikiran & Praksis Pendidikan Ka"m Tertindas di Indonesia

    Semangat pendidikan yang membebaskan kaum tertindas tentunya memang diperlukan di negaradunia ketiga seperti !ndonesia dimana ketimpangan sosial ekonomi dan pendidikan masih sangat

    tinggi, namun tentunya akan ada penyesuaian bagaimana konsep tersebut akan tumbuh dan

     berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat !ndonesia. Pada kenyataannya, pemikiran

    mengenai pendidikan yang membebaskan juga telah jauh dikumandangakn banyak pemikir- pemikir !ndonesia yang melihat kondisi masyarakat !ndonesia khususnya pada masa perjuangan

    kemerdekaan, seperti pemikiran pendidikan Ki

  • 8/17/2019 Realitas Pendidikan Di Indonesia

    5/8

    yang berjiwa kekeluargaan dan bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Sistem "mong

    tersebut berdasarkan cara berlakunya disebut Sistem Tutwuri

  • 8/17/2019 Realitas Pendidikan Di Indonesia

    6/8

     perasaan yang sepadan dengan usianya )umur*, pendeknya diajak berpidato.

     

    Sehingga, kalau ia kelak menjadi besar, maka perhubungan pelajaran sekolah S! dengan ikhtiar hendak membela akyat tidak dalam buku atau kenang-kenangan saja, malah sudah menjadi

    watak dan kebiasannya masing-masing.

    Singkatnya, &alam praktek pendidikan di S! School, Tan #alaka mempraktekkan pendidikan

    sebagai proses memanusiakan manusia. #urid yang bersekolah di sana diberikan hak-hak hidup

    $sebenarnya%, yakni kebebasan memilih dan mengeluarkan ekspresi minat dan bakatnya berupalingkungan pendidikan yang sosial. Tan #alaka menolak adanya praktik diktator dari guru yang

    melarang murid untuk mengikuti kegiatan keorganisasian. ara ini dilakukan agar murid mampu

    mengembangkan potensi dan menemukan kepercayaan dirinya.

    +$ Romo Mang"n & S Mang"nan

    Sekolah &asar #angunan didirikan pada 550 untuk menerapkan ide-ide mendiang omo

    #angunwijaya. Sekolah ini menampung anak-anak jalanan, gelandangan, dan anak petani atau

     buruh. #ereka dididik dengan metode pendidikan modern yang lebih interaktif dan jauh dariindoktrinasi dengan mengadopsi muatan-muatan lokal.

    S& #angunan tidak banyak membebani murid-muridnya. Siswa hanya ditarik uang bulanan

    sebesar p 166 hingga p .666 tanpa ada biaya lain. !tu pun hanya sebagai bentuk partisipasi

    agar orang tua dan siswa merasa memiliki sekolah tersebut.

    Pemikiran Pendidikan omo #angun menegaskan pendidikan harus mampu mengasah daya

    eksplorasi, kreati8itas, dan nalar integral anak. Ketiga kata ituB kata pertama, eksploratif. Kira-

    kira maksudnya membuat peserta didik senang mencari dan meneliti. Kaum periferi secaraekonomi sulit untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, oleh karena itu sejak 

    usia muda mereka sudah harus dilatih untuk selalu mengasah rasa ingin tahu supaya dengan

    modal pendidikan dasar yang mereka miliki, rasa ingin tahunya bisa menuntun membantumereka untuk kata kedua, kreatif. Datih mereka menjadi manusia-manusia yang pintar mencipta.

    Kemampuan berkreasi mereka akan sangat membantu nantinya begitu $bersentuhan% langsung

    dengan kehidupan. Karena dengan jiwa kreator, sesorang akan tidak-akan pernah kehabisan ideuntuk mencipta. 'agi anak yang lemah secara ekonomi jiwa kreator akan menjadi $modal% buat

    masa depannya, sedangkan bagi anak yang berbakat dan mampu secara ekonomi, jiwa kreator ini

    dimanfaatkan untuk kemajuan diri dan masyarakat.

    Kata ketiga, integral. ;ang berkembang bukan hanya kemampuan kognitif intelektualitas

     perserta didik, tapi juga tidak boleh lupa untuk mengembangkan bakat-bakat lain seperti seni,

    olahraga, bahasa, budi pekerti, moral, citarasa, religiusitas, kesosialan, politik, dll.

    ,$ SMP -lternatif .arya! T!ayyiba!

    Sekolah Daernaif ini merupakan komunitas belajar yang awalnya didirikan oleh Serikat Petani

    Garyah Thayyibah )SPGT* di Kalibening, Salatiga. "walnya sekolah ini menjadi tempat belajar 

     bagi anak petani di desa itu yang kekurangn biaya untuk sekolah. #etode yang digunakan

    sekolah alternatif ini bisa dibilang menakjubkan.

  • 8/17/2019 Realitas Pendidikan Di Indonesia

    7/8

  • 8/17/2019 Realitas Pendidikan Di Indonesia

    8/8

    #emahami pendidikan yang membebaskan harus dengan memahami realitas penindasan

    struktural yang terjadi melalui belenggu sistem pendidikan yang tidak adil.

    Pendidikan memiliki beberapa paradigma, paradigma konser8atif dan liberal cenderung

    membelenggu dan mempertahankan proses penindasan yang terjadi, maka pendidikan secarakritis yang melihat hubungan struktural yang menyebabkan permasalahn sosial menjadi landasan

     pendidikan yang membebaskan.

    Semangat pendidikan yang membebaskan telah sejak lama hadir di negeri ini melalui para tokoh-

    tokoh pemikir bangsa yang berjuang memerdekakan bangsa !ndonesia melalui pendidikan.

    Pendidikan yang membebaskan tentunya dalam penerapannya di negeri ini, berangkat danmenyesuaikan dengan nilai-nilai negeri ini.