reaksi hipersensitivitas tipe 2,3, etio, komplikasi, patfis
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Reaksi Hipersensitivitas Tipe 2,3, Etio, Komplikasi, Patfis
1/5
Reaksi Hipersensitivitas Tipe 2 (sitotoksik)
Hipersensitivitas tipe II diperantarai oleh antibodi yang diarahkan untuk melawan antigen target pada
permukaan sel atau komponen jaringan lainnya. Antigen tersebut dapat merupakan molekul intrinsic normal
bagi membrane sel atau matriks ekstraseluler atau dapat merupakan antigen eksogen yang diabsorbsi (misalnya
metabolit obat).
Respon hipersensitivitas disebabkan oleh pengikatan antibodi yang di ikuti salah satu dari tiga
mekanisme bergantung antibodi, yaitu!
1. Opsonisasi dan Fagositosis yang diperantarai Komplemen dan Fc Receptor
"el#sel yang menjadi target antibodi diopsonisasi oleh molekul#molekul yang mampu menarik $agosit,
sehingga sel#sel tersebut mengalami deplesi. "aat antibodi (Ig%&Ig') terikat pada permukaan sel, terjadi
pengakti$an sistem komplemen. Aktivasi komplemen terutama menghasilkan b dan *b, yang akan terikat
pada permukaan sel. b dan *b ini akan dikenali oleh $agosit yang mengekspresikan reseptor b dan
*b. "ebagai tambahan, sel#sel yang di#opsonisasi oleh antibodi Ig% dikenali oleh $agosit reseptor +c. Hasilakhirnya yaitu $agositosis dari sel yang di#opsonisasi, kemudian sel tersebut dihancurkan. Aktivasi
komplemen juga menyebabkan terbentuknya membrane attack complex, yang mengganggu integritas
membran dengan membuat lubang#lubang- menembus lipid bilayer, sehingga terjadi lisis osmotik sel.!erusakan sel yang dimediasi antibodi dapat terjadi melalui proses lain yaitu antibody-dependent
cellular cytotoxicity (A/). 0entuk jejas yang ditimbulkan tidak melibatkan $iksasi komplemen melainkan
membutuhkan kerjasama leukosit. "el yang di selubungi dengan Ig% konsentrasi rendah lalu dibunuh oleh
berbagai macam sel e$ektor yang berikatan pada sel target dengan reseptor untuk $ragmen +c dari Ig% dan
sel akan lisis tanpa mengalami $agositosis. A/ dapat diperantarai oleh berbagai macam leukosit,
termasuk neutro$il, eosino$il, makro$ag, dan sel 1. 'eskipun secara khusus A/ diperantarai oleh
-
7/23/2019 Reaksi Hipersensitivitas Tipe 2,3, Etio, Komplikasi, Patfis
2/5
antibodi Ig%, dalam kasus tertentu (misalnya, pembunuhan parasit yang diperantarai oleh eosino$il) yang
digunakaan adalah Ig2. 3eran dari A/ dalam hipersensitivitas masih belum dapat dipastikan!
"ecara klinis, reaksi yang diperantarai oleh antibodi terjadi pada keadaan sebagai berikut Reaksi trans$usi, sel darah merah dari seorang donor yang tidak sesuai dirusak setelah diikat oleh
antibodi resipien yang diarahkan untuk melawan antigen darah donor. Reaksi dapat cepat atau lambat.
Reaksi cepat biasanya disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah A04 yang dipacu oleh Ig'.
Antibodi golongan ini menimbulkan aglutinasi, aktivasi komplemen, dan hemolisis
intravaskular./alam beberapa jam hemoglobin bebas dapat ditemukan dalam plasma dan di saring
melalui ginjal (hemoglobinuria). 0eberapa hemoglobin diubah menjadi bilirubin yang pada kadar
tinggi dapat bersi$at toksik. %ejala khasnya dapat berupa demam, menggigil, nausea, demam, nyeri
pinggang dan hemoglubinuria. Hal serupa terjadi pada hemolytic diseases of the newborn(H/1) akibat ketidaksesuaian $aktor Rhesus
(Rhesus Incompatibility) dimana anti#/ Ig% yang berasal dari ibu menembus plasenta masuk ke dalam
sirkulasi darah janin dan melapisi permukaan eritrosit janin kemudian mencetuskan reaksi
hipersensitivitas tipe II. H/1 terjadi apabila seorang ibu Rh# mempunyai janin Rh5. "ensitisasi pada
ibu umumnya terjadi pada saat persalinan pertama, karena itu H/1 umumnya tidak timbul pada bayi
pertama. 0aru pada kehamilan berikutnya lim$osit ibu akan membentuk anti#/ Ig% yang dapat
menembus plasenta dan mengadakan interaksi dengan $aktor Rh pada permukaan eritrosit janin
(eritroblastosis $etalis). Anemia hemolitik autoimun, agranulositosis, atau trombositopenia yang disebabkan oleh antibodi yang
dihasilkan oleh seorang individu yang menghasilkan antibodi terhadap sel darah merahnya sendiri. Reaksi obat, antibodi diarahkan untuk melawan obat tertentu (atau metabolitnya) yang secara
nonspesi$ik diabsorpsi pada permukaan sel (contohnya adalah hemolisis yang dapat terjadi setelah
pemberian penisilin).
2. Inflamasi yang diperantarai Komplemen dan Fc Receptor
"aat antibodi terikat pada jaringan ekstraselular (membran basal dan matriks), kerusakan yang
dihasilkan merupakan akibat dari in$lamasi, bukan $agositosis&lisis sel. Antibodi yang terikat tersebut akan
mengakti$kan komplemen, yang selanjutnya menghasilkan terutama 6a (yang menarik neutro$il dan monosit).
"el yang sama juga berikatan dengan antibodi melalui reseptor +c. 7eukosit akti$, melepaskan bahan#bahan
perusak (en8im dan intermediate oksigen reakti$), sehingga menghasilkan kerusakan jaringan. Reaksi ini
berperan pada glomerulone$ritis dan vascular rejectiondalam organgrafts.
-
7/23/2019 Reaksi Hipersensitivitas Tipe 2,3, Etio, Komplikasi, Patfis
3/5
3. isf!ngsi sel yang diperantarai ole" anti#ody3ada beberapa kasus, antibodi yang diarahkan untuk melawan reseptor permukaan sel merusak atau
mengacaukan $ungsi tanpa menyebabkan jejas sel atau in$lamasi.!
Reaksi Hipersensitivitas Tipe 3
'ekanisme
1. Terjadi akibat pembentukan & pengendapan kompleks imun (kompleks antigen-
antibodi)2. Sering kali antigen dihubungkan satu sama lain melalui imunoglobulin yang
terlibat (IgG). !enumpukan kompleks imun terjadi bila antigen dalam jumlah besar yang masuk
ke dalam sirkulasi darah. "ila antigen jauh berlebihan dibanding antibodi#
kompleks yang terbentuk ke$il yang tidak mudah untuk dibersihkan oleh %agosit.. 'ompleks imun terutama mengendap dikapiler glomerulus (granular)# tetapi
dapat ditemukan ditempat lain seperti pada sendi dan kulit. 'ompleks imun akan mengaktiasi sistem komplemen juga makro%ag# granulosit#
dan trombosit*. 'omplemen yang diakti%kan melepaskan ana+latoksin (,a# ,a) yang mema$u
sel mast dan baso+l melepaskan histamin yang mengakibatkan peningkatan
permeabilitas askular# serta menarik lebih banyak neutro+l untuk datang dan
mem%agosit kompleks imun yang ada. inding kapiler akan diserang oleh sistem komplemen dan %agosit serta neutro+l
yang tertarik se$ara kemotaksis. Saat neuto+l bekerja dilepaskanlah intergranular
en/im (toksin) yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan setempat
-
7/23/2019 Reaksi Hipersensitivitas Tipe 2,3, Etio, Komplikasi, Patfis
4/5
0tiologi!enyebab utama ialah alergi obat# lebih dari . Sebagian ke$il karena
in%eksi# aksinasi# penyakit graft-versus-host# neoplasma# dan radiasi. !ada
penelitian 3dhi juanda selama tahun (1445-22) SS6 yang diduga alergi obat
tersering ialah analgetik7 antipiretik ()# disusul karbama/epin (2) dan jamu
(1#). Sebagian besar jamu dibubuhi obat. 'ausa yang lain amoksisilin#
kotrimoksasol# dilantin# klorokuin# se%triakson dan adikti%.
'omplikasi'omplikasi yang tersering ialah bronkopneumonia# yang didapati sekitar 1*
diantara seluruh kasus yang datang berobat. 'omplikasi yang lain ialah
kehilangan $airan7darah# gangguan keseimbangan elektrolit# dan syok. !ada mata
dapat terjadi kebutaan karena gangguan lakrimasi.
-
7/23/2019 Reaksi Hipersensitivitas Tipe 2,3, Etio, Komplikasi, Patfis
5/5
Patofsiologi
itangkap oleh
3!, (sel
"ula
esikula
,airan
keluar#
masuk ke
plak
papula
Sel radang
masuk epidermis
!ermeabilita
eritemaasodilat
epidermis
In8amasiIn8amasi
9hiperemis
dan
mata
keratinosi
:emah
eritrosit
perdarah
trombosit
;on-
3!
=emanggil
:isis sel oleh
makro%ag# set
3ktiasi
komplemen
=engendapdi
IgG-Ig=berikatan
!aparan
!roduksi anti
Thelper
!elepasan
3ktiasi lim% T
edema
0kstraasasi
T;? al%a
Thelper
isajikan ke 0pitop dikeluarkan dari3!, diikat oleh =@,
ianggap=etabolit obat
@a ten terikat