rangkuman modul aswaja

8

Click here to load reader

Upload: ikmalabas

Post on 14-Jun-2015

9.509 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman Modul Aswaja

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN NU

Rangkuman

1. Berdirinya NU berawal dari pertemuan organisasi-organisasi Islam sedunia yang diselenggarakan di Makkah yang terkenal dengan “Komite Hijaz”. Dan secara resmi NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 H.

2. Muktamar NU pertama kali dilaksanakan pada tanggal 14 - 16 Rabi’ul Awal 1345 H, bertepatan pada tanggal 21 - 23 September 1926 M.

3. Masa perintisan NU dimulai pada Muktamar NU pertama di Surabaya sampai dengan Muktamar NU ke 5 di Pekalongan. Pada masa perintisan ini, NU menitik beratkan pada propaganda terhadap NU(sosialisasi pengenalan terhadap organisasi NU) di seluruh Indonesia terutama Jawa.

4. Pada masa awal NU merupakan ormas yang bergerak pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, sehingga wilayah NU adalah memperjuangkan nasib masyarakat dari ketertindasan penjajah, seperti pengangkatan Na’ib harus ada persetujuan dari para ulama, melarang umat Islam memakai pakaian yang menyerupai orang kafir (Belanda).

5. Pada masa perkembangan NU menitik beratkan program kerjanya pada: a. Upaya-upaya menyatukann bangsa ini, untuk melawan penjajah dan merebut

kemerdekaan terutama persatuan umat Islam (ukhuwah islamiyah), hal ini diserukan sendiri oleh KH. Hasyim Asy’ari diberbagai kesempatan.

b. Umat Islam dianjurkan tidak memperbesar-besarkan masalah perselisihan dalam bidang furu’iyah, karena apabila diperuncing akan memecah belah Islam. Sementara masa itu yang dibutuhkan adalah kesatuan umat Islam untuk mengusir penjajah.

6. Pada masa Revolusi, NU mengeluarkan seruan jihad, seruan yang dikenal dengan “Resolusi Jihad”, ini merupakan semangat nasionalisme yang membara untuk mempertahankan setiap jengkal tanah air, didorong pula oleh semangat Jihad fi Sabilillah guna mempertahankan kemerdekaan agama, nusa dan bangsa, NU meminta kepada pemerintah RI untuk segera menentukan sikap dan memerintahkan perang “sabil” bahwa pertempuran melawan tentara Belanda dan komplotannya(NICA) adalah fardlu ain (wajib hukumnya) bagi setiap umat Islam dan berdosa bagi yang meninggalkannya. Semangat jihad melawan tentara sekutu dan NICA membara di mana-mana. Pondok-pondok pesanten telah berubah menjadi markas Hisbullah dan Sabilillah. Suasana gegap gempita mewarnai kehidupan masyarakat yang pada dasarnya tinggal menunggu komando. Karena itu Resolusi Jihad itu kemudian memberikan inspirasi bagi berkobarnya pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya, yang kini dikenal dengan hari pahlawan.

7. Pada tahun 1955 sampai tahun 1971 NU menjadi partai politik, langkah ini ditempuh karena berbagai pengalaman NU yang semestinya mempunyai masa banyak tetapi tidak diberi porsi yang seimbang di DPR oleh Masyumi. Oleh karena itu mempunyai sikap tegas untuk menjadi partai politik. Dalam pemilu 1955 NU mendapat kursi yang signifikan di DPR yaitu sebanyak 45, sedang pada tahun 1971 mendapatkan 58.

8. Melihat berbagai kekecewaan yang menimpa warga NU akibat dari kebijakan orde baru, maka NU mengambil langkah kembali ke Khittah 1926.

9. Prinsip yang terpenting dari khittah 1926 adalah intensitas NU dalam melakukan gerakan transformasi sosial kultural bersama-sama dengan semua kekuatan kelompok strategis bangsa. NU mencoba mewujudkan dirinya sebagai organisasi yang memberi rahmatan lil alamin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa membedakan suku, ras dan politik. Dalam bentuk-bentuk yang sangat aktual, NU terlibat dalam masalah-masalah kebangsaan tanpa kepentingan politik praktis, tetapi semata-mata hanya untuk kepentingan kualitas bangsa dan pemberdayaan masyarakat secara luas.

Page 2: Rangkuman Modul Aswaja

2

Latihan

1. Istilah “Resolusi Jihad” dikumandangkan oleh ......... 2. Resolusi Jihad juga ditegaskan dalam Muktamar di ....... 3. Pada tahun berapa NU menjadi partai ...... 4. Resolusi Jihad menjadi inspirasi pertempuran ....... 5. Pada pemilu pertama NU mendapat suara .......

Jawaban

a. 7 -8 Nopember 1945 b. 1955 c. Yogyakarta d. 10 Nopember 1945 e. Nahdlatul Ulama f. 57 g. 45 h. 1954

TUGAS

1. Nahdlatul Ulama didrikan pada tanggal berapa ? 2. Tulislah susunan pengurus NU pertama kali didirikan ! 3. Keputusan penting apa (masalah kemasyarakatan) yang dihasilkan pada Muktamar NU

kedua ? sebutkan ! 4. Pada masa perkembangan NU menitik beratkan pada apa ? 5. Bagaimana nasib NU setelah Orde Baru menguasai negeri ini ? 6. Bagaimana pendapat saudara ? apakah NU harus menjadi partai politik atau tidak ?

sebutkan alasannya ! 7. Apakah makna Khittah 1926 bagi NU ? 8. Apakah kembali ke Khittah 1926 lebih menguntungkan NU atau sebaliknya ? Sebutkan

alasannya !

Page 3: Rangkuman Modul Aswaja

3

BAB 2 AHLUSSUNAH WALJAMAAH

DALAM PANDANGAN NAHDLATUL ULAMA

Rangkuman

1. Untuk mengaktualkan Aswaja dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat muslim perlu dilakukan beberapa pendekatan : a. Pendekatan doktrinial yang menitikberatkan pada pemahaman normatif b. Pendekatan historis yang menitikberatkan pada pemahaman sejarah tokoh-tokoh

Ahlussunah Waljamaah baik dalam bidang fikih, tauhid, tasawuf maupun akhlak c. Pendekatan kultural yang menitikberatkan pada penghargaan nilai budaya

masyarakat setempat 2. Ahlussunah Waljamaah bukanlah suatu faham yang kaku, melainkan sebagai paham

yang moderat. Prinsip moderat ini dapat dilihat : a. dari pola berpikir dan kerangka yang dipakai (manhaj al fikr), b. memakai pola pikir moderat dan menengahi (al i’tidal wa al tawassuth) c. harmonis dalam arti serasi dan seimbang (al tawazun) d. toleran (al tasamuh) e. bertindak adil dan berani (al adl wa al jur’ah)

3. Prinsip manhaj al fikr (metode berfikir) yang dikembangkan oleh Ahlussunah Waljamaah adalah : a. Syura (musyawarah) b. Al adl (keadilan) c. Al hurryiyah (kebebasan) d. Al musawah (kesetaraan derajat)

TUGAS

1. Dalam memahami konsep Sunni ada beberapa pendekatan, sebutkan secara rinci ! 2. Apa ciri moderat yang ditonjolkan oleh Ahlussunah Waljamaah? 3. Apa yang dimaksud dengan pendekatan historis dalam memahami konsep Sunni? 4. Apa yang dimaksud dengan pendekatan kultural dalam memahami konsep Sunni? 5. Prinsip-prinsip yang ditonjolkan dalam sunni sebagai manhaj al fikr adalah .....

Latihan

1. Apa pengertian al tawazun ? 2. Apa pengertian al i’tidal wa al tawassut? 3. Apa pengertian al adl wa al jur’ah? 4. Apa pengertian al hurriyah? 5. Apa pengertian al musawah?

Page 4: Rangkuman Modul Aswaja

4

BAB 3 PRINSIP-PRINSIP AHLUSSUNAH WAL JAMAAH

DALAM NAHDLATUL ULAMA Rangkuman

1. Islam penganut paham Ahlussunah Waljamaah adalah Islam yang mengamalkan ajaran Nabi Muhammad dan sahabatnya, serta mengikuti akhlak dari ulama salafusshalihin

2. Nahdlatul Ulama adalah organisasi Islam yang menganut paham Ahlussunah Waljamaah.

3. Paham Alussunah Waljamaah dalam bidang aqidah menganut ajaran tauhid Imam Al Asy’ari (260 – 324 H) dan Imam Al-Maturidi,

4. Ahlussunah Waljamaah dalam bidang fiqih menganut madzhab Imam Hanafi (80-150 H), Imam Malik (93 – 179 H), Imam Syafi’i (150 – 240 H) dan Imam Ahmad bin Hambal (164 – 199 H).

5. Ahlussunah Waljamaah dalam bidang tasawuf menganut ajaran Imam Abu Al-Qasim Al-Junaidi dan Imam Ghozali (450 -505 H)

6. Ajaran sufi yang diberikan oleh Ahlussunah Waljamaah adalah prinsip Takhalli (mengosongkan diri dari sifat tercela, Tahalli (mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji, seperti sabar, tawakal dal lain-lain) Tajalli (mengamalkan sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah)

7. Sikap akhlakul karimah yang diajarkan oleh Ahlussunah Waljamaah diantaranya adalah a. Zuhud (menjauhkan diri dari senang dunia) b. Qana’ah (nerima) c. Mahabbah (sangat mencintai Allah) d. Istiqamah (konsisten dalam menjalankan agama Allah tidak mudah goyah dengan

cobaan) e. Ikhlas (semua dilakukan semata-mata hanya karena Allah)

Latihan 1. Dalam bidang sufi NU menganut pada

imam ....... 2. Menurut NU membaca berzanji dan

manakib hukumnya ........ 3. Mayoritas warga NU menganut

mazhab ........ 4. Zuhud adalah ........ 5. Tahalli adalah .........

Jawaban a. Ibn Taimiyah b. Imam Al-Ghazali c. Sunnah d. Makruh e. Imam Malik f. Imam Syafi’i g. Menjauhi senang dunia h. Mengosongkan diri dari sifat tercela.

TUGAS

1. Jelaskan secara singkat tentang prinsip-prinsip Ahlussunah Waljamaah yang dianut oleh NU

2. Dalam bidang aqidah NU menganut ajaran Imam .... 3. Dalam bidang fiqih NU menganut ajaran Imam ..... 4. Bagaimana pandangan NU tentang orang yang sudah meninggal ? 5. Berikan contoh-contoh ajaran Ahlussunah Waljamaah di bidang aqidah yang dianut NU? 6. Berikan contoh-contoh ajaran Ahlussunah Waljamaah di bidang syari’ah yang dianut NU 7. Berikan contoh-contoh ajaran Ahlussunah Waljamaah di bidang akhlak yang dianut NU ? 8. Berikan contoh-contoh ajaran Ahlussunah Waljamaah di bidang sosial kemasyarakatan

dan politik yang dianut NU ?

Page 5: Rangkuman Modul Aswaja

5

BAB 4 SISTEM BERMADZHAB DALAM NU

Rangkuman

1. Menurut bahasa (etimolagi) kata “madzhab” berarti jalan, aliran, pendapat atau paham. 2. Pengertian madzhab secara istilah (terminologi) adalah metode-metode dan hukum-

hukum tentang berbagai macam masalah yang telah dilakukan, diyakini dan dirumuskan oleh Imam Mujtahid.

3. Bermadzhab artinya mengikuti jalan berfikir salah seorang Mujtahid (orang yang melakukan ijtihad) dalam mengeluarkan (istinbath) dari sumber asli Al qur’an dan Hadits.

4. Dalam bermadzhab kita memilih madzhab yang mu’tabar yang dikenal dengan al-madzhibul arba’ah, madzhab yang empat, yaitu : Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali.

5. Adapun dasar hukum bermadzhab yaitu meliputi Al Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas. 6. Masalah bermadzhab bagi para ulama NU merupakan hal yang sangat penting dan

mendasar. Para pendiri, pendukung dan warga NU seluruhnya adalah orang-orang yang bermadzhab, bahkan NU didirikan antara lain untuk melestarikan prinsip-prinsip tersebut. Bagi warga NU menganut salah satu paham atau madzhab yang empat merupakan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar NU.

7. Adapun hasil keputusan dari halaqah yang diselenggarakan oleh para ulama tersebut adalah : a. Sistem bermadzhab adalah cara yang terbaik untuk memahami dan mengamalkan

ajaran atau hukum Islam yang digali dari Al Qur’an dan Hadits. b. Madzhab adalah :

- Manhaj (metode) yang dipergunakan oleh seorang mujtahid dalam menggali (istinbat) ajaran/hukum Islam dari Al Qur’an dan Hadits.

- Aqwal (perkataan/pendapat) hasil istinbat yang dilakukan oleh seorang mujtahid dengan menggunakan metode tersebut.

c. Bermadzhab adalah mengikuti suatu madzhab. Bermadzhab dilakukan dengan cara, yaitu : - Bagi orang awam, tidak ada pilihan lain kecuali bermadzhab secara “qauli” - Bagi orang yang mempunyai perangkat keilmuan tetapi belum mencapai tingkat

mujtahid mutlak mustaqil, bermadzhab dilakukan dengan cara manhaji. d. Bermadzhab manhaji dilakukan dengan ”istinbat jama’i” dalam hal yang tidak

ditemukan “aqwalnya” (ajaran atau hukum) dalam empat madzhab oleh para ahlinya. Adapun terhadap hal-hal yang ditemukan aqwalnya tetapi masih diperselisihkan dilakukan “taqrir jama’i”.

8. Mengenai corak pemikiran madzhab Syafi’i bersifat moderat dimana dalam menetapkan hukum sesuatu dilakukan dengan usaha menggabungkan keserasian akal dan nash Al- Qur’an dan Hadits. Adapun ciri khas metode pemikirannya adalah menggunakan Qiyas. Imam Syafi’i menggunakan Qiyas jika illatnya terang dan jelas saja.

9. Umat Islam di Indonesia mayoritas mengikuti madzhab Syafi’i, karena sejak awalnya Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para penyebar Islam bermadzhab Syafi’i dan didukung oleh para ulama, terutama oleh ulama NU.

Latihan 1

1. Orang yang melakukan ijtihad disebut .... 2. Dalam bermadzhab kita memilih madzhab yang .... 3. Yang dimaksud dengan madzhabil arba’ah adalah .... 4. Dasar perintah kewajiban mengikuti madzhab adalah perintah Allah SWT agar mentaati

Allah SWT, dan Rasul-Nya serta .... 5. Warga NU menganut salah satu madzhab yang empat yaitu ....

Page 6: Rangkuman Modul Aswaja

6

6. Bagi orang awam bermadzha dengan cara ..... 7. Bagi orang yang berilmu tetapi belum sampai pada tingkatan mujtahid, maka bermadzhab

dilakukan dengan cara .... 8. Imam madzhab yang terkenal dengan gelar Al-Imamul A’zham adalah .... 9. Hasil karya monumental di bidang Hadits yang ditulis oleh Imam Malik adalah .... 10. Corak pemikiran madzhab Syafi’i bersifat .... 11. Metode yang dipergunakan oleh seorang mujtahid dalam menggali ajaran/hukum Islam

dari Al Qur’an dan Hadits adalah .... 12. Organisasi yang menganut salah satu madzhab dari madzhab empat adalah ....

Latihan 2

No Pernyataan Jawaban

S KS TS

1 Madzhab yang paling cocok untuk masyarakat Indonesia adalah madzhab Syafi’i

2 Sebagai seorang awam kita harus bermadzhab secara qauli

3 Ada pendapat bahwa kita harus langsung memahami Al Qur’an dan Hadits tanpa memperhatikan pendapat Imam madzhab

4 Para ulama NU tidak perlu bermadzhab lagi melainkan harus ijtihad sendiri dengan ilmunya

5 Hasil ijtihad di luar madzahibul arba’ah adalah batil

Keterangan : S = Setuju, KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju TUGAS

1. Jelaskan pengertian madzhab menurut bahasa (etimologi) dan menurut istilah (terminologi)!

2. Apa yang dimaksud dengan bermadzhab ? 3. Mengapa setiap muslim yang belum mencapai tingkat mujtahid diharuskan

bermadzhab? 4. Sebutkan madzhab yang mu’tabar yang dikenal dengan al madzahibul arba’ah

(madzhab yang empat) ! 5. Apa saja yang menjadi dasar hukum bermadzhab itu ? 6. Mengapa imam madzhab empat yang ditetapkan untuk diikuti hasil ijtihadnya dalam

persoalan-persoalan hukum ? 7. Apa pengertian ijma’ dan sebutkan contohnya ! 8. Sebutkan dua cara bermadzhab ! 9. Apa yang dimaksud dengan manhaj ? 10. Mengapa umat Islam Indonesia mayoritas mengikuti madzhab Syafi’i ?

Page 7: Rangkuman Modul Aswaja

7

BAB 5 BAHTSUL MASAIL SEBAGAI MEDIA ISTINBAT HUKUM NU

Rangkuman

1. Bahtsul masail merupakan forum pembahasan dan diskusi hukum tentang berbagai persoalan yang telah atau sedang terjadi di dalam masyarakat, baik permasalahan ubudiyyah seperti shalat, penetapan awal Ramadhan dan syawal, zakat, sadaqah, wakaf dan ain sebagainya, atau muamalah, seperti transaksi jual beli, perbankan, sewa menyewa, penenanaman saham, atau bahkan masalah sosial kemasyarakatan, masalah ekonomi, masalah politik dan sebagainya.

2. Tujuan pelaksanaan bahtsul masail untuk memberikan jawaban terhadap masalah, persoalan, kasus-kasus yang berkembang di tengah masyarakat secara tepat dan benar berdasarkan sumber-sumber agama, yaitu Al Qur’an, Hadits, kesepakatan ulama (ijma), serta pendapat-pendapat para ulama shalih terdahulu yang terpercaya (salafus shalih).

3. Lajnah Bahtsul Masail Diniyah adalah salah satu lembaga NU yang bertugas menangani secara khusus pemberian kepastian hukum terhadap persoalan yang ada di tengah masyarakat.

4. Lajnah Bahtsul Masail Diniyah dibentuk oleh permusyawaratan tertinggi pada masing-masing tingkat kepengurusan NU sesuai dengan kebutuhan penanganan persoalan-persolan yang ada didasarkan atas tenaga yang tersedia.

5. Dalam pengambilan keputusan bahtsul masail diniyah didasarkan pada praktik dan pengalaman yang telah berkembang dikalangan NU, yaitu menempatkan ulama dan para salafus shalih sebagai panutan dengan merujuk kepada kitab-kitab yang mu’tabar yaitu kitab-kitab ajaran Islam yang sesuai dengan aqidah Ahlussunah Waljamaah menurut para imam madzhab empat, yaitu Hanafi, Malik, Syafi’i dan Hambali.

TUGAS

1. Apakah yang anda ketahui tentang bahtsul masail ? 2. Apakah tujuan pelaksanaan bahtsul masail itu ? 3. Apakah Lajnah Bahtsul Masail diniah ? apa saja tugas-tugas yang harus dilakukan oleh

lajnah ini ? jelaskan ! 4. Apakah dasar-dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan hukum di setiap

penyelenggaraan bahtsul masail diniyah ? 5. Jelaskan tata cara dan urutan pengambilan keputusan hukum yang ada dalam bahtsul

masail? 6. Materi apa sajakah yang dibahas dalam Bahtsul Masail NU ! 7. Bagaimana lahirnya sejarah Lajnah Bahtsul Masail ! 8. Sebutkan dua macam istinbat hukum dalam bahtsul masail ! 9. Keputusan bahtsul masail selalu didasarkan pada kitab-kitab yang mu’tabar, apakah arti

kitab mu’tabar tersebut ! 10. Jelaskan arti istilah Mauquf dalam bahtsul masail !

Page 8: Rangkuman Modul Aswaja

8

BAB 6 SISTEM ISTINBAT HUKUM ISLAM

DALAM BAHTSUL MASAIL

Rangkuman

1. Sumber-sumber hukum Islam dalam NU adalah Al Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas. 2. Dalam mengambil keputusan melalui ijma’ atau qiyas, bahtsul masail melakukan dengan

cara merujuk kepada pendapat-pendapat yang disebutkan dalam kitab-kitab yang telah diakui kebenarannya atau lebih dikenal dengan kitab “mu’tabarah” khususnya dari empat madzhab yang terkenal yaitu Imam Hanafi, Malik, Syafi’i dan Hambali

3. Metode qauli adalah cara pengambilan ketetapan hukum didasarkan pada pendapat imam madzhab yang sedah secara tegas disebutkan dalam kitab-kitab yang mu’tabar.

4. Metode manhaji adalah cara pengambilan ketetapan hukum dengan mengikuti jalan pikiran, kaedah atau metodologi yang dianut oleh seorang imam madzhab.

5. Mengingat banyak persoalan yang muncul tidak lagi sebatas persoalan keagamaan dan sudah meluas ke masalah-masalah yang terkait dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam setiap pelaksanaan bahtsul masail, terlebih dahulu didengarkan pendapat dan pandangan para pakar dan ahli yang terkait dengan topik permasalahan untuk menjelaskan persoalan secara detail dan benar.

TUGAS

1. Sebutkan dasar-dasar hukum yang digunakan dalam bahtsul masail dikalangan NU ? 2. Apa yang anda ketahui tentang metode qauli ? Jelaskan ! 3. Apa yang melatar-belakangi munculnya metode manhaji ? Jelaskan ! 4. Metode apa yang digunakan NU dalam setiap pengambilan keputusan hukum ?

Terangkan ! 5. Berikan contoh keputusan bahtsul masail yang telah diselenggarakan oleh NU yang anda

ketahui ? 6. Sebutkan 3 kitab yang dijadikan rujukan dalam bahtsul masail ! 7. Kitab madzhab apa yang kebanyakan menjadi rujukan dalam bahtsul masail ?