rancangan ulang sistem perpipaan …library.usd.ac.id/data pdf/f. sains dan teknologi/teknik...

66
i RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN SLEMAN TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : HENRY JOSEPH FERNANDEZ NIM : 045214082 Kepada : PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: hoangthu

Post on 18-Sep-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

i

RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

KABUPATEN SLEMAN

TUGAS AKHIR

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat S-1

Diajukan oleh :

HENRY JOSEPH FERNANDEZ

NIM : 045214082

Kepada :

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

ii

REDESIGN THE PIPELINES SYSTEM

OF WATER SUPPLY COMPANY

IN SLEMAN REGENCY

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of The Requirements

To Obtain The Sarjana Teknik Degree

In Mechanical Engineering

By :

HENRY JOSEPH FERNANDEZ

Student Number : 045214082

To :

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SAINS AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERCITY

YOGYAKARTA

2008

Page 3: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

 

Page 4: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

 

Page 5: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan unuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakara, 19 Agustus 2008

Henry Joseph Fernandez

Page 6: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

vi

INTISARI

Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan permasalahan adanya penurunan debit air dari rencana semula 110 l/s menjadi 84 l/s, maka perlu merancang ulang sistem perpipaan menyangkut diameter pipa yang paling efektif.

EPANET merupakan sebuah perangkat lunak yang dapat memberikan

informasi kepada pengguna mengenai simulasi hidrolika dan perilaku kualitas air di dalam sistem jaringan perpipaan bertekanan dalam rentang waktu tertentu. Hasil analisis tersebut sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan, baik ditingkat manajemen maupun dilingkup tim perencana, sebagai input dalam pengelolaan sistem distribusi air maupun sebagai input data dalam perencanaan desain sistem distribusi air.

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem perpipaan dari mata air Umbul Wadon sampai BR5, maka diperoleh kesimpulan bahwa diameter pipa paling efektif untuk mengalirkan air dengan debit sebesar 84 l/s dengan kecepatan ideal sebesar 1,5 m/s dari mata air Umbul Wadon sampai BR5 adalah 250 mm. Terjadi penambahan kehilangan tekanan (hf) dan penurunan sisa tekanan, sehingga pipa semakin aman. Analisis ini sebenarnya paling efektif dipergunakan untuk perencanaan desain awal perpipaan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat berdasar kebutuhan konsumen dalam jangka waktu tertentu.

Kata kunci : sistem perpipaan, diameter pipa, bak pelepas tekan, bak reservoir.

Page 7: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Henry Joseph Fernandez Nomor Mahasiswa : 04521482 Demi Perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“ RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

KABUPATEN SLEMAN ”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta. Pada Tanggal : 19 Agustus 2008

Yang menyatakan,

(Henry Joseph Fernandez)

Page 8: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini aku persembahkan kepada : 

1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Santo Yosef, yang slalu setia membimbing 

& menyertai aku dalam kehidupan ini. 

2. Papa Bosco & Mama Harti, yang  slalu mendukung  shingga aku bisa  sperti 

skarang ini. ” Moga ini bisa buat papa & mama bangga kepada henry  ” 

3. My sisters & brother : Donna, Yanti, Ita, Sandra, Dave. 

4. Kakak2 ipar qu : Ka’ Onie, Ka’ Dave, Mas Andre, Ka’ Donie. 

5. Ponakan2 qu : Avel, Darrel, Vian, Illo. 

6. Smua guru2 SD, SMP, dan SMA. 

7. Smua Teman2 SD, SMP, SMA. 

8. ^Melo^ yang slalu mengonggong, guk..guk.. 

9. Smua pihak yang telah membantu selesainya Tugas Akhir ini. 

Page 9: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

anugrah-Nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat tersusun dan terselesaikan tepat pada

waktunya. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk

memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dari hati yang terdalam kiranya penulis tidak lupa mengucapkan banyak

terima kasih atas segala bantuan, saran dan fasilitas serta segala sesuatu sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir, kepada:

1. Direktur PDAM Kabupaten Sleman yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan pembuatan Tugas Akhir.

2. Pak Nuryono, selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis

dalam pembuatan Tugas Akhir.

3. Seluruh pegawai PDAM Kabupaten Sleman.

4. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma.

5. Ir. Greg. Heliarko, S.J.,S.S.,B.S.T.,M.A.,M.S.C., selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

6. Budi Sugiharto, S.T.,M.T., selaku ketua Program Studi Teknik Mesin

sekaligus dosen pembimbing Tugas Akhir.

7. Segenap staf pengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata

Dharma yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis, sehingga sangat berguna dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

8. Segenap staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata

Dharma.

9. Teman-teman Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma

khususnya angkatan 2004, terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin

sampai saat ini.

Page 10: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

x

10. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah

ikut membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu

diperbaiki dalam Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan masukan dan

kritik, serta saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakannya. Semoga Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca.

Terima kasih.

Yogyakarta, Agustus 2008

Penulis

Page 11: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

xi

DAFTAR ISI

Halaman judul ....................................................................................................... ..i

Title page ............................................................................................................... ..ii

Pengesahan ............................................................................................................ .iii

Pernyataan ............................................................................................................. . v

Intisari.....................................................................................................................vi

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk

Kepentingan Akademis …….................................................................................vii

Halaman persembahan …………………………………………………………. viii

Kata pengantar........................................................................................................ix

Daftar isi..................................................................................................................xi

Daftar gambar.......................................................................................................xiv

Daftar tabel............................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah ..................................................................... 2

1.3 Tujuan penelitian ........................................................................ 2

1.4 Batasan masalah ......................................................................... 2

BAB II PROFIL PDAM KABUPATEN SLEMAN .................................... 3

2.1 Kabupaten Sleman .................................................................... 3

2.2 PDAM Kabupaten Sleman ........................................................ 4

2.2.1. Kondisi umum dan peran PDAM ................................... 4

2.2.2. Letak perusahaan ............................................................ 4

2.2.3. Kondisi teknis …............................................................... 5

2.2.3.1.Produksi .............................................................. 5

Page 12: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

xii

2.2.3.2. Transmisi dan distribusi ..................................... 5

2.2.3.3. Pelayanan ……………….……………………... 6

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ……………………………….. …………. 7

3.1 EPANET 2.0 …………………………………………………… 7

3.2 Jaringan distribusi ……………………………………………... 8

3.3 Transmisi air .............................................................................. .10

3.3.1. Cara mentransmisikan air ………………….…………… 10

3.3.1.1. Sistem perpompaan …………….……………… 10

3.3.1.2. Sistem gravitasi ……………………….……….. 10

3.3.1.3. Kombinasi gravitasi dan pompa …….………… 11

3.3.2. Perlengkapan pendukung …………………….….……....11

3.3.2.1. Air valve (katup pembuang udara) …….……… 11

3.3.2.2. Blow-off (katup penguras) …………….……… 13

3.3.2.3. Katup isolasi dan pengatur aliran …….….……. 13

3.4 Hidrolika fluida ……………………………………..…………14

3.4.1. Hidrostatika ……………………………..…………….. 14

3.4.2. Hidrodinamika …………………………..……………. 14

3.4.2.1. Persamaan kontinuitas …………..…………… 14

3.4.2.2. Kehilangan tekanan kecil ………..…………... 15

3.4.2.3. Kehilangan tekanan besar ………..………….. 16

3.5 Kehilangan air ………………………………….……..……. 16

3.5.1. Kehilangan air pada sistem PDAM …….…….………16

3.5.2. Pengertian kehilangan air ………………….………... 17

3.5.2.1. Kehilangan air secara fisik ……….…………. 17

3.5.2.2. Kehilangan air secara non fisik ….………….. 18

BAB IV PEMBAHASAN ……………..………………………..………… 19

4.1 Data pendukung pipa ……………………………..………… 19

Page 13: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

xiii

4.2 Analisa data ……………….…….………………..………… 20

4.2.1. Perhitungan .………….…….………………..……….. 20

4.2.2. Analisa perhitungan ..……….……………..…………. 34

BAB V PENUTUP …………..………………………………..………….. 39

5.1 Kesimpulan ……………………………………..………….. 39

5.2 Saran …………………………………………….…………. 39

Daftar pustaka …………………………………………………..………….. 40

Lampiran

Page 14: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Letak pemasangan air valve dan blow-off ………………….…...... 12

Gambar 3.2 : Pemasangan katup isolasi dan arah aliran …………………………. 13

Gambar 3.3 : Perubahan luas penampang aliran …………………………………. 15

Gambar 1 : Hasil perhitungan EPANET dari MA sampai BR1

(sebelum rancang ulang) …………………………………………… 40

Gambar 2 : Hasil perhitungan EPANET dari MA sampai BR1

(sesudah rancang ulang) ………………………………………….… 41

Gambar 3 : Hasil perhitungan EPANET dari BR1 sampai BPT2

(sebelum rancang ulang) …………………………………………… 42

Gambar 4 : Hasil perhitungan EPANET dari BR1 sampai BPT2

(sesudah rancang ulang) …………………………………………… 43

Gambar 5 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT2 sampai BPT3

(sebelum rancang ulang) …………………………………………… 44

Gambar 6 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT2 sampai BPT3

(sesudah rancang ulang) ………………………………………….… 45

Gambar 7 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT3 sampai BPT4

(sebelum rancang ulang) ………………………………………...…. 46

Gambar 8 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT3 sampai BPT4

(sesudah rancang ulang) ………………………………………….… 47

Gambar 9 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT4 sampai BR5

(sebelum rancang ulang) …………………………………………… 48

Gambar 10 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT4 sampai BR5

(sesudah rancang ulang) ………………………………………….… 49

Page 15: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Kriteria pelayanan jaringan distribusi air minum ………...……………. 8

Tabel 4.1 : Data-data perpipaan ...…..…………………………………………….. 19

Tabel 4.2 : Luas penampang dan kecepatan aliran berdasarkan diameter pipa …... 27

Tabel 4.3 : Hasil perhitungan BR1 sampai BPT2 (standard) ……………….……. 27

Tabel 4.4 : Hasil perhitungan BR1 sampai BPT2 (rancang ulang) .……………… 28

Tabel 4.5 : Hasil perhitungan BPT2 sampai BPT3 (standard) .…………………... 29

Tabel 4.6 : Hasil perhitungan BPT2 sampai BPT3 (rancang ulang) …….……….. 30

Tabel 4.7 : Hasil perhitungan BPT3 sampai BPT4 (standard) ……….…………... 31

Tabel 4.8 : Hasil perhitungan BPT3 sampai BPT4 (rancang ulang) …….……….. 31

Tabel 4.9 : Hasil perhitungan BPT4 sampai BR5 (standard) ……….………….… 32

Tabel 4.10 : Hasil perhitungan BPT4 sampai BR5 (rancang ulang) ….…………... 33

Tabel 4.11 : Nilai angka kehilangan tekanan (hf) dan sisa tekanan sebelum dan

sesudah dilakukan rancang ulang …………….…………………….. 34

Tabel 4.12 : Perbandingan kecepatan aliran (V) antara hasil perhitungan dengan

hasil simulasi EPANET …………………………………..….…….. 35

Tabel 4.13 : Perbandingan kehilangan tekanan (hf) antara hasil perhitungan dengan

hasil simulasi EPANET ……………………………………….……... 36

Tabel 1 : Beberapa harga koefisien Hazen-Williams (C) ………….……..….… 39

Page 16: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan hidup manusia

dan makhluk hidup lainnya. Di Indonesia pengolahan dan pendistribusian air

bersih ke rumah-rumah penduduk dilakukan oleh Perusahaan Air Minum (PAM).

Untuk di daerah Kabupaten Sleman dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kabupaten Sleman.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Sleman, maka PDAM

Kabupaten Sleman pada tahun 1997 membangun sistem perpipaan dari mata air

Umbul Wadon untuk menambah debit air sebesar 110 l/s dengan menggunakan

pipa berdiameter 200 mm sampai 350 mm. Dari rencana pengambilan debit air

sebesar 110 l/s diturunkan menjadi 70 l/s sesuai dengan kajian AMDAL (Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan). Dengan memperhitungkan kebocoran air

maksimal yang diijinkan sebesar 20 % sesuai Dirjen Cipta Karya, maka debit air

yang akan dipakai dalam perhitungan rancang ulang menjadi 84 l/s. Dari Umbul

Wadon ke daerah konsumen dibangun 9 BPT (Bak Pelepas Tekan) dan 3

Reservoir.

Dengan adanya beda ketinggian antar BPT ± 100 meter, maka pipa

mempunyai tekanan maksimum ± 10 kg/cm2. Meskipun pipa yang dipasang

tersebut mampu menahan tekanan sampai 12,5 kg/cm2 (12,5 atm), tetapi

Page 17: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

2

besarnya kehilangan air akan besar juga. Di samping pada jaringan perpipaan

tersebut dilakukan pengurasan untuk membuang angin yang terakumulasi, di

dalam pipa tersebut juga terdapat selisih debit antara Qin dan Qout yang cukup

besar di setiap BPT dan jika tidak dilakukan pengurasan atau terlambat dilakukan

pada jam-jam tertentu, maka BPT di atasnya akan meluber.

Berdasarkan permasalahan adanya penurunan debit air dari rencana

semula 110 l/s menjadi 84 l/s, maka perlu merancang ulang sistem perpipaan

menyangkut diameter pipa yang paling efektif.

1.2. Rumusan Masalah

Berapa diameter pipa paling efektif untuk dapat mengalirkan debit air sebesar 84

l/s dari mata air Umbul Wadon sampai BR5?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui diameter pipa yang dapat mengalirkan air dengan debit

sebesar 84 l/s dari mata air Umbul Wadon sampai BR5 yang efektif.

1.4. Batasan Masalah

Debit dari mata air Umbul Wadon sampai BR5 adalah sebesar 84 l/s, dengan

kecepatan aliran ideal ± 1,5 m/s. Rancang ulang dilakukan dengan menggunakan

program EPANET.

Page 18: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

3

BAB II

PROFIL PDAM KABUPATEN SLEMAN

2.1. Kabupaten Sleman

Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman merupakan salah satu dari lima

Daerah Tingkat II di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara

geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 107o 15’ 03’’ dan 107o 29’ 30’’

Bujur Timur, 7o 47’ 30’’ Lintang Selatan. Batas-batas administrasi wilayah

Kabupaten Sleman adalah:

Sebelah utara : Kabupaten Boyolali dan Magelang.

Sebelah timur : Kabupaten Klaten.

Sebelah selatan : Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten

Kulon Progo.

Sebelah barat : Kabupaten Kulon Progo dan Magelang.

Luas Wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 Ha atau 574,82 km2

atau sekitar 18 % dari luas wilayah Propinsi DIY sebesar 3.185,80 km2, dengan

jarak terjauh utara – selatan 32 km dan timur – barat 35 km. Secara

administratif Kabupaten Sleman terdiri dari 17 wilayah kecamatan, 85 desa,

dan 1.212 dusun. Jumlah penduduk Kabupaten Sleman adalah 889.629 jiwa.

(sumber: www.slemankab.go.id )

Page 19: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

4

2.2. PDAM Kabupaten Sleman

2.2.1. Kondisi Umum dan Peran PDAM

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sleman dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Sleman Nomor 5

Tahun 1990 tentang pendirian PDAM Kabupaten Dati II Sleman dan resmi

beroperasi sejak tanggal 2 November 1992 setelah pelaksanaan penyerahan

pengelolaan prasarana dan sarana penyediaan air bersih dari Departemen

Pekerjaaan Umum kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Sleman melalui

Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan Perusahaan adalah:

1. Mengelola sarana penyediaan air bersih di seluruh wilayah Kabupaten

Sleman.

2. Menangani dan melayani kebutuhan air bersih perumahan dan

pemukiman yang ada di Kabupaten Sleman.

3. Mengemban fungsi sosial dan ekonomi perusahaan dalam

pelayanannya selain sebagai BUMD di Kabupaten Sleman.

2.2.2. Letak Perusahaan

Kantor pusat PDAM Kabupaten Sleman terletak di Jl. Parasamya No.16

Sleman, Yogyakarta.

Page 20: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

5

2.2.3. Kondisi Teknis

Pada saat ini PDAM Kabupaten Sleman mengelola dan mengoperasikan

15 sistem yang terbagi menjadi 12 cabang wilayah operasional.

2.2.3.1. Produksi

Sumber air baku : 2 unit mata air

Kapasitas produksi : - terpasang 305 l/s

- produksi 287 l/s

Sistem produksi : 73 l/s (mata air)

Jam rata-rata operasi produksi : 16 jam (mata air)

Jumlah sistem : 17 unit sistem

Jumlah penduduk Kabupaten Sleman : 889.629 jiwa

Jumlah penduduk terlayani : 130.235 jiwa

Persentase pelayanan : 63 %

(sumber: Profil PDAM Kabupaten Sleman tahun 2005)

2.2.3.2. Transmisi dan Distribusi

Panjang pipa transmisi dan distribusi : 71,234 km

Kehilangan air tahun 2005 : 48,19 %

Sistem distribusi : - pompa 22 unit

- gravitasi 2 unit

Jam rata-rata operasional distribusi : mata air 24 jam (mata air)

(sumber: Profil PDAM Kabupaten Sleman tahun 2005)

Page 21: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

6

2.2.3.3. Pelayanan

Jumlah sambungan : SR = 19.577 unit, dengan perincian:

RT = 19.007 unit

HU = 166 unit

Sosial = 157 unit

Niaga = 85 unit

Instansi = 161 unit

Industri = 1 unit

(sumber: Profil PDAM Kabupaten Sleman tahun 2005)

Page 22: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

7

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. EPANET 2.0

EPANET 2.0 dikembangkan oleh Water Supply and Water Resources

Division USEPA’s National Risk Management Research Laboratory. EPANET

2.0 merupakan sebuah perangkat lunak yang dapat memberikan informasi kepada

pengguna mengenai simulasi hidrolika dan perilaku kualitas air di dalam sistem

jaringan perpipaan bertekanan dalam rentang waktu tertentu. Yang dimaksud

dengan sistem jaringan perpipaan itu sendiri merupakan sebuah sistem yang

terdiri dari kombinasi antara pipa, node, pompa, valve dan tanki/ reservoir, yang

saling terhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. EPANET 2.0 mampu

menelusuri aliran air di dalam pipa, tekanan di tiap node, tinggi muka air di

dalam tanki/ reservoir dan konsentrasi bahan kimia (misal desinfektan klor)

selama rentang simulasi tersebut.

EPANET 2.0 yang dijalankan di bawah operation sistem Windows ini,

menyediakan suatu lingkungan yang terintegrasi untuk melakukan pengeditan

terhadap input data, running hydraulic dan simulasi kualitas air serta kemudian

menampilkannya dalam berbagai format seperti jaringan perpipaan dan node

dengan kode warna, tabel, grafik terhadap waktu dan plot kontur sesuai dengan

kebutuhan analisis pengguna. Hasil analisis tersebut sangat bermanfaat bagi

pengambil keputusan, baik di tingkat manajemen maupun dilingkup tim

Page 23: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

8

perencana, sebagai input dalam pengelolaan sistem distribusi air maupun sebagai

input data dalam perencanaan desain sistem distribusi air.

(sumber: EPANET 2.0, user manual)

3.2. Jaringan Distribusi

Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem penyediaan air

minum. Dalam sistem tersebut, jaringan distribusi merupakan fungsi

mendistribusikan air terolah atau air minum dalam jumlah yang cukup dengan

kualitas yang terjaga. Untuk memenuhi fungsi tersebut diperlukan suatu jaringan

distribusi yang disiapkan dengan baik (Supriyanto, 2000).

Dalam hal ini suatu ukuran yang bersifat kuantitatif diperlukan untuk

menilai apakah jaringan distribusi akan berfungsi dengan baik. Kriteria dasar

berikut bila dipenuhi akan memberikan pelayanan distribusi yang baik.

Tabel 3.1 : Kriteria Pelayanan Jaringan Distribusi Air Minum

1. Durasi pelayanan 24 jam

2. Tekanan minimum pada jaringan distribusi 10 m

3. Tekanan maksimum (statis) 60 m

4. Faktor pengaliran pada jam puncak 1,5 – 2,5 debit/ rata-rata

5. Kebocoran dalam jaringan 20 %

(Sumber: Pendidikan dan Latihan Tenaga Teknik Penyediaan Air Minum PERPAMSI - Jurusan

Teknik Lingkungan FTSP-ITB Angkatan XIII, Bandung 6 - 25 Nopember 2000)

Page 24: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

9

Sistem Peletakan (Lay-Out) Pipa Distribusi

Ditinjau dari pola jaringan pipa, ada 2 pola utama:

Pola Jaringan Loop (Sistem Tertutup)

Sistem ini digunakan pada daerah konsumen yang keadaan tanahnya rata dan

pola konsumen yang mengelompok seperti kompleks perumahan.

Keuntungan:

Ada sirkulasi aliran air di dalam pipa.

Jika terjadi perbaikan, aliran air dapat dilokalisir sehingga pelayanan pada

konsumen lain tidak terganggu.

Tekanan air merata.

Kerugian:

Lebih sulit pada waktu perencanaan.

Perlu banyak aksesoris/ fitting pendukung dalam sistem perpipaan.

Biaya lebih mahal.

Pendeteksian kebocoran lebih sulit dibanding sistem terbuka.

Pola Jaringan Sistem Terbuka

Sistem perpipaan ini digunakan pada konsumen yang keadaan tanahnya

tidak rata dan pola konsumen yang menyebar.

Keuntungan:

Aksesoris/ fitting yang diperlukan lebih sedikit.

Biaya pengadaan bahan rendah.

Pada waktu perencanaan mudah.

Page 25: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

10

Pendeteksian kebocoran mudah.

Kelemahan:

Jika terjadi perbaikan, banyak konsumen yang tidak bisa dialiri karena

sistem ini sulit diblokir alirannya sehingga harus dimatikan total.

Tidak ada sirkulasi air (air berhenti pada ujung-ujung pipa).

Diperlukan pengurasan pada ujung-ujung pipa (dead end).

Tekanan air tidak merata.

3.3. Transmisi Air

Penyediaan air minum termasuk mengalirkan air dari sumber ke daerah

pelayanan (konsumen), biasa disebut dengan mentransmisikan air.

3.3.1. Cara Mentransmisikan Air

3.3.1.1. Sistem Perpompaan

Sistem ini digunakan pada daerah pelayanan yang lebih tinggi dari

sumber atau lokasi produksi. Sumber biasanya berasal mata air/

sumur dalam (deep well). Penggunaan pompa disesuaikan dengan

kebutuhan tekanan yang diperlukan sehingga such head pompa

mencukupi.

3.3.1.2. Sistem Gravitasi

Penyediaan air bersih bisa dari sumber dan didistribusikan dengan

pipa transmisi dan jaringan distribusi (Antony Hendriques, 1984).

Pada sistem gravitasi, air mengalir pada jaringan pipa dengan

Page 26: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

11

memanfaatkan beda tinggi, yaitu mengalirkan air dari sumber dengan

memanfaatkan selisih tinggi dari sumber ke daerah pelayanan.

3.3.1.3. Kombinasi Gravitasi dan Pompa

Sistem ini digunakan pada pengaliran yang memanfaatkan sistem

gravitasi, tetapi pada suatu daerah pelayanan beda tinggi tidak

memungkinkan menggunakan gravitasi, sehingga diperlukan pompa

distribusi untuk menambah tekanan (James Noebelia, 2000).

3.3.2. Perlengkapan Pendukung

3.3.2.1. Air Valve (Katup Pembuang Udara)

Air valve dipasang pada puncak perpipaan dari kontur jaringan

untuk menghilangkan udara yang terkurung di dalamnya (M. Anies

Al-Layla cs, 1980).

Penempatan air valve dipasang pada lokasi yang lebih tinggi bila

dibandingkan dengan sekitarnya, selain dipasang pada jembatan

pipa. Air valve berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terjebak

dalam pipa, yang kemungkinan besar akan terakumulasi pada

bagian pipa yang lebih tinggi. Akumulasi udara dalam pipa akan

mengurangi penampang efektifitas pipa, sehingga akan mengurangi

debit air (Supriyanto, 2000).

Page 27: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

12

Untuk penempatan air valve bisa dilihat pada gambar 3.1 :

Gambar 3.1 : Letak pemasangan air valve dan blow-off

Ada dua jenis Air valve, yaitu :

Single

Digunakan pada saat melepaskan dan memasukkan sejumlah

kecil udara secara otomatis pada saluran pipa pada waktu saluran

pipa tersebut dipakai.

Double

Kran udara otomatis Ø 40 s/d 50 mm untuk mengeluarkan udara

selama waktu pemakaian yang biasa atau pada saat pengisian

saluran pipa. Untuk memasukkan udara selama waktu

pengosongan saluran pipa. Double air valve yang digunakan

adalah sabuk control valve atau air valve kinetik dapat

disediakan bila mana diperlukan.

(Sumber: M. Anis Al-Layla cs.,Water Supply Engineering Design, 1980)

Page 28: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

13

3.3.2.2. Blow - Off ( Katup Penguras )

Pemasangan blow - off adalah kebalikan dari pemasangan air valve.

Blow - off dipasang pada lokasi yang paling rendah, di mana

endapan tanah atau pasir terakumulasi (Supriyanto, 2000).

Secara periodik, blow – off dibuka untuk membuang kotoran tanah/

pasir yang mengendap.

3.3.2.3. Katup Isolasi dan Pengatur Aliran

Katup isolasi dan pengatur aliran dipasang pada percabangan pipa,

yaitu setelah titik percabangan percabangan. Gambar 3.2

memperlihatkan titik-titik pemasangan air valve, blow - off dan

katup isolasi dan pengantur aliran.

Sesuai dengan namanya, maka katup pengatur aliran atau isolasi

digunakan untuk mengatur aliran dan mengisolasi suatu daerah atau

jaringan pipa yang akan menjalani perbaikan atau servis. Gambar

3.2 menunjukkan letak pemasangan katup isolasi (gate valve).

Gambar 3.2 : Pemasangan katup isolasi dan arah aliran

Page 29: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

14

3.4. Hidrolika Fluida

3.4.1. Hidrostatika

Hidrostatika merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang zat cair

dalam keadaan diam (Djasio Sanropie, dkk. 1984).

Gaya dan Tekanan Kolom Air

Gaya yang bekerja pada suatu satuan luas tertentu disebut tekanan. Kolom

air yang diisi dengan 1 m3 akan memberikan gaya sebesar 1000 kilogram.

Hal ini disebabkan karena berat jenis air adalah 1 (kg/dm3) dan gaya tersebut

bekerja pada bidang seluas 1 m2, sehingga tekanan yang dihasilkan sebesar

1000 kg/m2 atau 0,1 kg/cm2 dimana 0,1 kg/cm2 = 3,3 kaki = 0,1 atmosfer.

Berhubung berat jenis air adalah 1, maka tekanan kolom air itu dapat

dinyatakan sebagai = 1 m, sehingga besarnya tekanan kolom air adalah

sama dengan tinggi kolom itu dan dinyatakan dalam satuan panjang.

3.4.2. Hidrodinamika

Hidrodinamika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang zat cair

dalam keadaan mengalir.

3.4.2.1. Persamaan Kontinuitas

Besarnya aliran Q di titik-titik sepanjang pengaliran adalah sama

meskipun luas penampang aliran berbeda, Q1 = Q2 dan seterusnya.

Bila luas penampang berubah menyempit, A1 menjadi A2 akan terjadi

perubahan kecepatan aliran pada pengaliran tersebut untuk

Page 30: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

15

mengimbanginya, sehingga besar pengaliran tetap Q1 = Q2 = A1 V1 =

A2 V2, di mana A1 > A2 dan V2 > V1. Perhatikan Gambar 3.3.

Gambar 3.3 : Perubahan luas penampang aliran

3.4.2.2. Kehilangan Tekanan Kecil (Minor Losses)

Katup, sambungan dan kelengkapan lain dapat mengganggu aliran air

menyebabkan hilangnya energi (Djasio & Sumini, 1984).

Kehilangan tersebut dinyatakan sebagai:

hl = K g

V2

2

……………………………………...………..… (3.3)

dimana:

g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

K = koefisien hambatan

( harganya tergantung dari macam hambatan )

Minor losses dapat dan lebih mudah dinyatakan dalam panjang setara

terhadap pipa lurus. Misalnya, hambatan yang timbul akibat standar

Page 31: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

16

elbow 6 inci adalah sama dengan hambatan sebesar 32 kali diameter

pipa.

3.4.2.3. Kehilangan Tekanan Besar (Mayor Losses)

Selain hambatan yang ditimbulkan oleh adanya perlengkapan

pendukung perpipaan dikenal juga adanya Mayor losses dalam pipa

dan dinding pipa. Hal ini dapat dilihat dari persamaan Hazen Williams:

hf = …………………………...………. (3.4)

dengan :

Q = debit alir (m3/s)

C = koefisien Hazen-Williams

D = diameter pipa (m)

L = panjang pipa (m)

3.5. Kehilangan Air

3.5.1. Kehilangan Air pada Sistem PDAM

Kehilangan air (water losses) di Indonesia pada Perusahaan Daerah Air

Minum berkisar antara 20% s/d 45% dari jumlah air yang diproduksi.

Fenomena ini di atas angka kehilangan air yang disarankan oleh

Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Dalam Negeri Indonesia,

Page 32: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

17

yakni sebesar 18% - 20%. Adapun kehilangan air yang dimaksud meliputi

antara lain:

1. Kebocoran pada sistem distribusi = 5 %

2. Kebocoran pada meter air ( water meter ) = 3 - 5 %

3. Kebocoran pipa konsumen = 5 %

4. Kebocoran karena operasional dan pemeliharaan = 3 %

5. Kebocoran karena administrasi = 2 %

( Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya, Hand Out Penataran 1974)

3.5.2. Pengertian Kehilangan Air

Kehilangan air dapat diartikan selisih antara jumlah air yang diproduksi

dengan air yang terjual (Supriyanto, 2000).

Secara umum kehilangan air dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

3.5.2.1. Kehilangan Air Secara Fisik (Nyata)

Kehilangan air yang dimaksud sering dikenal sebagai kebocoran secara

teknis, yaitu kebocoran akibat dari kondisi fisik sarana penyediaan air

bersih seperti perpipaan dan fitting. Kehilangan air ini umumnya tidak

tercatat dan sering dikenal dengan istilah unccounted for water.

Mengenai hal tersebut ada ketentuan yang berlaku khususnya untuk

perpipaan yaitu:

Pipa utama - tua = 0.4 lt/dt/km

- baru = 0.2 lt/dt/km

Page 33: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

18

Pipa lainnya - tua = 0.3 lt/dt/km

- baru = 0.15 lt/dt/km

Yang dimaksud dengan pipa tua ialah pipa yang sudah berumur lebih

dari 10 tahun.

( Sumber: Bandung Water Supply Augumantation and Inprovement Feasibility Studi,

vol .4, 1987)

3.5.2.2. Kehilangan Air secara non Fisik

Kehilangan air secara non fisik tidak dapat terlihat atau tidak dapat

diperhitungkan dalam proses penagihan. Kehilangan air ini dapat

merupakan kehilangan air tercatat maupun tidak tercatat seperti:

Kesalahan membaca meter.

Pencatatan meter pelanggan yang tidak sesuai dengan

kenyataannya.

Pemakaian meter air untuk operasional dan pemeliharaan.

Adanya sambungan gelap.

Pemakaian gratis untuk keperluan sosial atau hidran.

(Sumber: Penyusunan Rencana Penanggulangan Kebocoran Air minum di kota Wonosari,

Modul Pelatihan, 1995)

Page 34: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

19

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Data Pendukung Pipa

Sistem perpipaan yang akan dianalisis adalah mulai dari mata air Umbul

Wadon (disimbolkan dengan MA) sampai bak reservoir 5 (disimbolkan dengan

BR5). Dari MA sampai BR5 terdapat 3 bak pelepas tekan (BPT) dan 2 bak

reservoir (BR). Data-data perpipaan disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 : Data-data perpipaan

Stasiun Pipa Bahan

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

m

Ketinggian

m

dari hingga

MA–BR1

1 Steel 350 1500 875 819

2 PVC 300 1128 819 790

3 PVC 250 510 790 770

BR1-BPT2 1 PVC 300 1140 770 737

2 PVC 250 855 737 657

BPT2-BPT3 1 PVC 300 574 657 627

2 PVC 250 1112 627 581

BPT3-BPT4 1 PVC 300 844 581 550

2 PVC 250 606 550 518

BPT4-BR5

1 PVC 300 2640 518 444

2 PVC 250 1240 444 370

Page 35: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

20

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa panjang pipa dari MA sampai BR5 adalah

12.149 m. Selain itu juga dapat dilihat bahwa beda ketinggian dari MA sampai

BR5 adalah 505 m.

4.2. Analisa Data

4.2.1. Perhitungan

Sesuai penjelasan pada BAB I bahwa debit air (Q) yang digunakan dalam

perhitungan adalah 84 l/s (0,084 m3/s) dan kecepatan aliran ideal 1,5 m/s.

Karena pipa yang digunakan adalah pipa besi tuang, maka harga koefisien

Hazen-Williams (C) adalah 100.

MA – BR1

Pipa yang terpasang (standard) :

Pipa 1 mempunyai diameter (D) 350 mm dengan panjang (L) 1500 m.

Untuk mencari kecepatan aliran, maka terlebih dahulu dicari luas

penampang pipa.

Luas penampang (A) : = ¼ . π . (0.35)2 = 0,096 m2

Setelah luas penampang pipa diketahui, kecepatan aliran dapat dicari.

Kecepatan aliran (V) : 0,87 m/s

Page 36: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

21

Untuk mencari kehilangan tekanan (hf), digunakan persamaan 3.4.

hf =

= 5,39 m

Pipa 2 mempunyai diameter (D) 300 mm dengan panjang (L) 1128 m.

Untuk mencari kecepatan aliran, maka terlebih dahulu dicari luas

penampang pipa.

Luas penampang (A) : = ¼ . π . (0.3)2 = 0,0706 m2

Setelah luas penampang pipa diketahui, kecepatan aliran dapat dicari.

Kecepatan aliran (V) : 1,19 m/s

Untuk mencari kehilangan tekanan (hf), digunakan persamaan 3.4.

hf =

= 8,57 m

Pipa 3 mempunyai diameter (D) 250 mm dengan panjang (L) 510 m.

Untuk mencari kecepatan aliran, maka terlebih dahulu dicari luas

penampang pipa.

Luas penampang (A) : = ¼ . π . (0.25)2 = 0,049 m2

Setelah luas penampang pipa diketahui, kecepatan aliran dapat dicari.

Kecepatan aliran (V) : 1,71 m/s

Page 37: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

22

Untuk mencari kehilangan tekanan (hf), digunakan persamaan 3.4.

hf =

= 9,41 m

Sehingga nilai hf total adalah :

= ( 5,39 + 8,57 + 9,41 ) m

= 23,37 m

Ketinggian MA sampai BR1 adalah 105 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 105 – 23,37 ) m

= 81,63 m = 8,163 atm

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari MA sampai BR1 dapat dilihat pada Gambar 1 pada Lampiran.

Pipa hasil analisis rancang ulang :

Pipa 1 (standard) berdiameter 350 mm dengan panjang (L) 1500 m,

mempunyai kecepatan aliran 0,87 m/s. Untuk mendapatkan diameter

pipa yang mendekati kecepatan aliran ideal, maka digunakan persamaan

4.1 :

x = …………………………………………………...…….... (4.1)

Page 38: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

23

dengan :

x = diameter pipa yang dicari

Dx = diameter pipa

V = kecepatan aliran ideal (1,5 m/s)

Vx = kecepatan aliran

x =

= 203 mm

Karena di pasaran tidak terdapat pipa berdiameter 203 mm, maka

digunakan pipa berdiameter 200 mm. Untuk mencari kecepatan aliran,

maka terlebih dahulu dicari luas penampang pipa.

Luas penampang (A) : = ¼ . π . (0.2)2 = 0,0314 m2

Setelah luas penampang pipa diketahui, kecepatan aliran dapat dicari.

Kecepatan aliran (V) : 2,67 m/s

Ternyata kecepatan aliran untuk pipa berdiameter 200 mm (2,67 m/s)

terlalu besar dibanding dengan kecepatan aliran ideal (1,5 m/s). Maka

digunakan pipa berdiameter diatas 200 mm, yaitu 250 mm. Untuk

mencari kecepatan aliran, maka terlebih dahulu dicari luas penampang

pipa.

Page 39: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

24

Luas penampang (A) : = ¼ . π . (0.25)2 = 0,049 m2

Setelah luas penampang pipa diketahui, kecepatan aliran dapat dicari.

Kecepatan aliran (V) : 1.71 m/s

Dari perhitungan, ternyata kecepatan aliran (1,71 m/s) mendekati

kecepatan aliran ideal (1,5 m/s). Maka digunakan pipa berdiameter 250

mm.

Untuk mencari kehilangan tekanan (hf), digunakan persamaan 3.4.

hf =

= 27,69 m

Pipa 2 (standard) berdiameter 300 mm dengan panjang (L) 1128 m,

mempunyai kecepatan aliran 1,19 m/s. Untuk mendapatkan diameter

pipa yang mendekati kecepatan aliran ideal, maka digunakan persamaan

4.1.

x =

= 238 mm

Karena di pasaran tidak terdapat pipa berdiameter 238 mm, maka

digunakan pipa berdiameter 250 mm. Untuk mencari kecepatan aliran,

maka terlebih dahulu dicari luas penampang pipa.

Luas penampang (A) : = ¼ . π . (0.25)2 = 0,049 m2

Page 40: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

25

Setelah luas penampang pipa diketahui, kecepatan aliran dapat dicari.

Kecepatan aliran (V) : 1,71 m/s

Dari perhitungan, ternyata kecepatan aliran (1,71 m/s) mendekati

kecepatan aliran ideal (1,5 m/s). Maka digunakan pipa berdiameter 250

mm.

Untuk mencari kehilangan tekanan (hf), digunakan persamaan 3.4.

hf =

= 20,82 m

Pipa 3 (standard) berdiameter 250 mm dengan panjang (L) 510 m,

mempunyai kecepatan aliran 1,71 m/s. Untuk mendapatkan diameter

pipa yang mendekati kecepatan aliran ideal, maka digunakan persamaan

4.1.

x =

= 285 mm

Karena di pasaran tidak terdapat pipa berdiameter 285 mm, maka

digunakan pipa berdiameter 300 mm. Untuk mencari kecepatan aliran,

maka terlebih dahulu dicari luas penampang pipa.

Luas penampang (A) : = ¼ . π . (0.3)2 = 0,0706 m2

Setelah luas penampang pipa diketahui, kecepatan aliran dapat dicari.

Page 41: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

26

Kecepatan aliran (V) : 1,19 m/s

Ternyata kecepatan aliran untuk pipa berdiameter 300 mm (1,19 m/s)

terlalu kecil dibanding dengan kecepatan aliran ideal (1,5 m/s). Maka

digunakan pipa berdiameter dibawah 300 mm, yaitu 250 mm. Untuk

mencari kecepatan aliran, maka terlebih dahulu dicari luas penampang

pipa.

Luas penampang (A) : = ¼ . π . (0.25)2 = 0,049 m2

Setelah luas penampang pipa diketahui, kecepatan aliran dapat dicari.

Kecepatan aliran (V) : 1,71 m/s

Dari perhitungan, ternyata kecepatan aliran untuk pipa berdiameter 250

mm (1,71 m/s) mendekati kecepatan aliran ideal (1,5 m/s). Maka tetap

digunakan pipa berdiameter 250 mm.

Untuk mencari kehilangan tekanan (hf), digunakan persamaan 3.4.

hf =

= 9,41 m

Sehingga nilai hf total adalah :

= ( 27,69 + 20,82 + 9,41 ) m

= 57,92 m

Page 42: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

27

Ketinggian MA sampai BR1 adalah 105 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 105 – 57,92 ) m

= 47,08 m = 4,708 atm

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari MA sampai BR1 dapat dilihat pada Gambar 2 pada Lampiran.

Dari perhitungan diatas, dapat dibuat Tabel 4.2 tentang luas penampang

dan kecepatan aliran berdasarkan diameter pipa.

Tabel 4.2 : Luas penampang dan kecepatan aliran berdasarkan diameter pipa

Diameter pipa (D)

mm

Luas penampang (A)

m2

Kecepatan aliran (V)

m/s

350 0.096 0.87

300 0.0706 1.19

250 0.049 1.71

200 0.0314 2.67

BR1 – BPT2

Pipa yang terpasang (standard) :

Perhitungan pada BR1 sampai BPT2 hampir sama dengan MA sampai

BR1. Untuk mempermudah perhitungan, maka disusun dalam Tabel 4.3.

Page 43: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

28

Tabel 4.3: Hasil perhitungan BR1 sampai BPT2 (standard)

Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

mm

Luas penampang

(A)

m2

Kec.aliran

(V)

m/s

hf

m

hf total

m

1 300 1140 0,0706 1,19 8,66 24,44

2 250 855 0,049 1,71 15,78

Ketinggian BR1 sampai BPT2 adalah 113 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 113 – 24,44 ) m

= 88,56 m = 8,856 atm

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari BR1 sampai BPT2 dapat dilihat pada Gambar 3 pada Lampiran.

Pipa hasil analisis rancang ulang :

Perhitungan pada BR1 sampai BPT2 hampir sama dengan MA sampai

BR1. Untuk mempermudah perhitungan, maka disusun dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil perhitungan BR1 sampai BPT2 (rancang ulang)

Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

mm

Luas penampang

(A)

m2

Kec.aliran

(V)

m/s

hf

m

hf total

m

1 250 1140 0,049 1,71 21,04 36,82

2 250 855 0,049 1,71 15,78

Page 44: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

29

Ketinggian BR1 sampai BPT2 adalah 113 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 113 – 36,82 ) m

= 76,18 m = 7,618 atm

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari BR1 sampai BPT2 dapat dilihat pada Gambar 4 pada Lampiran.

BPT2 – BPT3

Pipa yang terpasang (standard) :

Perhitungan pada BPT2 sampai BPT3 hampir sama dengan MA sampai

BR1. Untuk mempermudah perhitungan, maka disusun dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil perhitungan BPT2 sampai BPT3 (standard)

Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

mm

Luas penampang

(A)

m2

Kec.aliran

(V)

m/s

hf

m

hf total

m

1 300 574 0,0706 1,19 4,36 24,88

2 250 1112 0,049 1,71 20,52

Ketinggian BPT2 sampai BPT3 adalah 76 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 76 – 24,88 ) m

= 51,12 m = 5,112 atm

Page 45: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

30

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari BPT2 sampai BPT3 dapat dilihat pada Gambar 5 pada Lampiran.

Pipa hasil analisis rancang ulang :

Perhitungan pada BPT2 sampai BPT3 hampir sama dengan MA sampai

BR1. Untuk mempermudah perhitungan, maka disusun dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Hasil perhitungan BPT2 sampai BPT3 (rancang ulang)

Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

mm

Luas penampang

(A)

m2

Kec.aliran

(V)

m/s

hf

m

hf total

m

1 250 574 0,049 1,71 10,59 31,11

2 250 1112 0,049 1,71 20,52

Ketinggian BPT2 sampai BPT3 adalah 76 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 76 – 31,11 ) m

= 44,89 m = 4,489 atm

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari BPT2 sampai BPT3 dapat dilihat pada Gambar 6 pada Lampiran.

Page 46: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

31

BPT3 – BPT4

Pipa yang terpasang (standard):

Perhitungan pada BPT3 sampai BPT4 hampir sama dengan MA sampai

BR1. Untuk mempermudah perhitungan, maka disusun dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Hasil perhitungan BPT3 sampai BPT4 (standard)

Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

mm

Luas penampang

(A)

m2

Kec.aliran

(V)

m/s

hf

m

hf total

m

1 300 844 0,0706 1,19 6,41 17,59

2 250 606 0,049 1,71 11,18

Ketinggian BPT3 sampai BPT4 adalah 63 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 63 – 17,59 ) m

= 45,41 m = 4,541 atm

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari BPT3 sampai BPT4 dapat dilihat pada Gambar 7 pada Lampiran.

Pipa hasil analisis rancang ulang :

Perhitungan pada BPT3 sampai BPT4 hampir sama dengan MA sampai

BR1. Untuk mempermudah perhitungan, maka disusun dalam Tabel 4.8.

Page 47: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

32

Tabel 4.8. Hasil perhitungan BPT3 sampai BPT4 (rancang ulang)

Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

mm

Luas penampang

(A)

m2

Kec.aliran

(V)

m/s

hf

m

hf total

m

1 250 844 0,049 1,71 15,58 26,76

2 250 606 0,049 1,71 11,18

Ketinggian BPT3 sampai BPT4 adalah 63 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 63 – 26,76 ) m

= 36,24 m = 3,624 atm

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari BPT3 sampai BPT4 dapat dilihat pada Gambar 8 pada Lampiran.

BPT4 – BR5

Pipa yang terpasang (standard) :

Perhitungan pada BPT4 sampai BR5 hampir sama dengan MA sampai

BR1. Untuk mempermudah perhitungan, maka disusun dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Hasil perhitungan BPT4 sampai BR5 (standard)

Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

mm

Luas penampang

(A)

m2

Kec.aliran

(V)

m/s

hf

m

hf total

m

1 300 2640 0,0706 1,19 20,06 42,95

2 250 1240 0,049 1,71 22,89

Page 48: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

33

Ketinggian BPT4 sampai BR5 adalah 148 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 148 – 42,95 ) m

= 105,05 m = 10,505 atm

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari BPT4 sampai BR5 dapat dilihat pada Gambar 9 pada Lampiran.

Pipa hasil analisis rancang ulang :

Perhitungan pada BPT3 sampai BPT4 hampir sama dengan MA sampai

BR1. Untuk mempermudah perhitungan, maka disusun dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Hasil perhitungan BPT4 sampai BR5 (rancang ulang)

Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

mm

Luas penampang

(A)

m2

Kec.aliran

(V)

m/s

hf

m

hf total

m

1 250 2640 0,049 1,71 48,73 71,62

2 250 1240 0,049 1,71 22,89

Ketinggian BPT4 sampai BR5 adalah 148 m. Maka sisa tekanan dari MA

sampai BR1 adalah :

= ( ketinggian – hf total )

= ( 148 – 71,62 ) m

= 76,38 m = 7,638 atm

Page 49: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

34

Kecepatan aliran (V) dan kehilangan tekanan (hf) hasil simulasi EPANET

dari BPT4 sampai BR5 dapat dilihat pada Gambar 10 pada Lampiran.

4.2.2. Analisis Perhitungan

Dari hasil perhitungan diatas, dapat di analisa bahwa dari MA sampai BR5

ternyata mengalami kenaikan kehilangan tekanan (hf) antara sebelum dan

sesudah dilakukan rancang ulang. Ini dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Nilai angka kehilangan tekanan (hf) dan sisa tekanan

sebelum dan sesudah dilakukan rancang ulang

Stasiun hf1

(m)

hf2

(m)

ST1

(atm)

ST2

(atm)

MA-BR1 23,37 57,92 8,163 4,708

BR1-BPT2 24,44 36,82 8,856 7,618

BPT2-BPT3 24,88 31,11 5,112 4,489

BPT3-BPT4 17,59 26,76 4,541 3,624

BPT4-BR5 42,95 71,62 10,505 7,638

dengan:

hf1 : kehilangan tekanan sebelum rancang ulang

hf2 : kehilangan tekanan sesudah rancang ulang

ST1 : sisa tekanan sebelum rancang ulang

ST2 : sisa tekanan sesudah rancang ulang

Page 50: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

35

Dari Tabel 4.11 juga dapat dilihat bahwa dari MA sampai BR5 mengalami

penurunan sisa tekanan antara sebelum dan sesudah dilakukan rancang

ulang. Tetapi pipa masih aman digunakan karena masih dibatas standar

yang disyaratkan, yaitu antara 1 – 6 atm. Kecuali pada pipa pada BR1 –

BPT2 dan BPT4 – BR5, sisa tekanan melebihi standar yang disyaratkan.

Maka pada pipa BR1 – BPT2 dan BPT4 – BR5 hasil rancang ulang

disarankan untuk menggunakan pipa yang lebih tebal untuk menahan

tekanan yang lebih dari 6 atm.

Apabila kecepatan aliran (V) hasil perhitungan dibandingkan dengan hasil

simulasi EPANET didapatkan hasil yang sama. Tetapi apabila kehilangan

tekanan (hf) hasil perhitungan dibandingkan dengan hasil simulasi

EPANET didapatkan hasil yang berbeda, walaupun tidak terlalu jauh.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan 4.13.

Page 51: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

36

Tabel 4.12. Perbandingan kecepatan aliran (V) antara hasil perhitungan

dengan hasil simulasi EPANET

Stasiun Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

m

Hasil perhitungan Simulasi EPANET

V1

m/s

V2

m/s

V1

m/s

V2

m/s

MA–BR1

1 350 1500 0,87 1,71 0,87 1,71

2 300 1128 1,19 1,71 1,19 1,71

3 250 510 1,71 1,71 1,71 1,71

BR1–BPT2 1 300 1140 1,19 1,71 1,19 1,71

2 250 855 1,71 1,71 1,71 1,71

BPT2-BPT3 1 300 574 1,19 1,71 1,19 1,71

2 250 1112 1,71 1,71 1,71 1,71

BPT3-BPT4 1 300 844 1,19 1,71 1,19 1,71

2 250 606 1,71 1,71 1,71 1,71

BPT4-BR5 1 300 2640 1,19 1,71 1,19 1,71

2 250 1240 1,71 1,71 1,71 1,71

dengan:

V1 : kecepatan aliran sebelum rancang ulang

V2 : kecepatan aliran sesudah rancang ulang

Page 52: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

37

Tabel 4.13. Perbandingan kehilangan tekanan (hf) antara hasil perhitungan

dengan hasil simulasi EPANET

Stasiun Pipa

Diameter

(D)

mm

Panjang

(L)

m

Hasil perhitungan Simulasi EPANET

hf1

m

hf2

m

hf1

m

hf2

m

MA–BR1

1 350 1500 5,39 27,69 5,35 27,57

2 300 1128 8,57 20,82 8,53 20,73

3 250 510 9,41 9,41 9,38 9,38

BR1–BPT2 1 300 1140 8,66 21,04 8,62 20,95

2 250 855 15,78 15,78 15,72 15,72

BPT2-BPT3 1 300 574 4,36 10,59 4,34 10,55

2 250 1112 20,52 20,52 20,44 20,44

BPT3-BPT4 1 300 844 6,41 15,58 6,38 15,51

2 250 606 11,18 11,18 11,14 11,14

BPT4-BR5 1 300 2640 20,06 48,73 19,96 48,52

2 250 1240 22,89 22,89 22,79 22,79

dengan:

hf1 : kehilangan tekanan sebelum rancang ulang

hf2 : kehilangan tekanan sesudah rancang ulang

Selain itu juga dari hasil analisa perhitungan, didapatkan kelebihan dan

kekurangan sebelum dan sesudah dilakukan rancang ulang.

Kelebihan sebelum dilakukan rancang ulang :

Dapat dialiri debit yang lebih besar dari debit yang ada sekarang pada

pipa yang berdiameter 350 mm dan 300 mm.

Kehilangan tekanan (hf) kecil.

Page 53: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

38

Kekurangan sebelum dilakukan rancang ulang :

Biaya pengadaan dan pemasangan bahan dan aksesoris lebih mahal.

Kecepatan aliran dibawah standar.

Aliran air di dalam perpipaan tidak penuh, karena debit tidak sesuai

dengan diameter pipa yang digunakan.

Frekuensi aliran air didalam perpipaan yang terjebak angin pada

pipa-pipa naik lebih tinggi.

Kelebihan sesudah dilakukan rancang ulang :

Biaya pengadaan dan pemasangan bahan dan aksesoris lebih murah.

Mendekati kecepatan aliran ideal.

Sebagian besar sisa tekanan memenuhi standar yang di syaratkan.

Kekurangan sesudah dilakukan rancang ulang :

Kehilangan tekanan (hf) besar.

Aliran debit sesuai kebutuhan yang direncanakan, yaitu 84 l/s dengan

kecepatan aliran ideal 1,5 m/s.

Page 54: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

39

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem perpipaan dari mata air Umbul

Wadon sampai BR5, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Diameter pipa paling efektif untuk mengalirkan air dengan debit sebesar 84

l/s dengan kecepatan ideal sebesar 1,5 m/s dari mata air Umbul Wadon

sampai BR5 adalah 250 mm.

2. Terjadi penambahan kehilangan tekanan (hf) dan penurunan sisa tekanan,

sehingga pipa semakin aman.

3. Analisis ini sebenarnya paling efektif dipergunakan untuk perencanaan

desain awal perpipaan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih untuk

masyarakat berdasar kebutuhan konsumen dalam jangka waktu tertentu.

5.2. Saran

1. Analisis perpipaan berdasarkan program EPANET ini sangat efektif untuk

perencanaan jaringan perpipaan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih

masyarakat.

2. Untuk analisa jaringan perpipaan yang sudah ada, sebaiknya hanya sebagai

acuan untuk menghitung umur pipa yang telah terpasang untuk bisa

digunakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

Page 55: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

40

 

DAFTAR PUSTAKA

Al-Layla M.A., Ahmad S., 1980, Water Supply Engineering Designs, ANN ARBOR

SCIENCE, Publisher INC/ The Butterworth Group.

Giles R.V., Mekanika Fluida dan Hidraulika.

Henriques A., 1984, Human Resource Development Project, for Community Water

Supply in Indonesia.

Nobelia J., 2000, Reservoir, Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknik PAM

PERPAMSI jurusan teknik lingkungan FTSB-ITB angkatan XIII.

Rossman L.A., 2000, EPANET 2.0 Users Manual, Water Supply and Water

Resources Division National Risk Management Research Laboratory.

Sanroepi D., Sumini A.R., 1984, Penyediaan Air Bersih, Akademi Penilik Kesehatan

Teknologi Sanitasi (APK-TS).

Supriyanto, November 2000, Distribusi, Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknik

PAM PERPAMSI jurusan teknik lingkungan FTSB-ITB angkatan XIII.

.......... 1974, Hand Out Penataran, Direktorat Jendral Cipta Karya.

……..1994, Penyusunan Rencana Penanggulangan Kebocoran Air Minum di Kota

Wonosari Kabupaten Gunung Kidul, Modul pelatihan.

Page 56: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

41  

Tabel 1

BEBERAPA HARGA KOEFISIEN HAZEN-WILLIAMS (C)

Pipa yang sangat mulus dan lurus 140

Pipa besi tuang mulus, baru 130

Pipa besi tuang sedang, pipa baja dikeling baru 110

Pipa selokan bening 110

Pipa besi tuang, digunakan beberapa tahun 100

Pipa besi tuang, dalam keadaan buruk 80

( Sumber: mekanika fluida dan hidraulika, Ranald V. Giles)

Page 57: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 1 : Hasil perhitungan EPANET dari MA sampai BR1

(sebelum rancang ulang)

Page 58: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 2 : Hasil perhitungan EPANET dari MA sampai BR1

(sesudah rancang ulang)

Page 59: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 3 : Hasil perhitungan EPANET dari BR1 sampai BPT2

(sebelum rancang ulang)

Page 60: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 4 : Hasil perhitungan EPANET dari BR1 sampai BPT2

(sesudah rancang ulang)

Page 61: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 5 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT2 sampai BPT3

(sebelum rancang ulang)

Page 62: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 6 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT2 sampai BPT3

(sesudah rancang ulang)

Page 63: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 7 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT3 sampai BPT4

(sebelum rancang ulang)

Page 64: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 8 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT3 sampai BPT4

(sesudah rancang ulang)

Page 65: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 9 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT4 sampai BR5

(sebelum rancang ulang)

Page 66: RANCANGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Sains dan Teknologi/Teknik Mesin... · vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

Gambar 10 : Hasil perhitungan EPANET dari BPT4 sampai BR5

(sesudah rancang ulang)