rancangan rpjmn 2015-2019 prioritas kesehatan dan pendidikan

37
Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Se-Wilayah Kalimantan Nina Sardjunani Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang SDM dan Kebudayaan Tarakan, 15-16 Desember 2014

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 26-Dec-2015

153 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

disampaikan oleh Deputi Men PPN/Kepala Bappenas Bidang SDM dan Kebudayaan pada Musrenbang RPJMN Regional Kalimantan di Tarakan 16 Desember 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan RegionalSe-Wilayah Kalimantan

Nina SardjunaniDeputi Menteri PPN/Kepala Bappenas

Bidang SDM dan Kebudayaan

Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan RegionalSe-Wilayah Kalimantan

Nina SardjunaniDeputi Menteri PPN/Kepala Bappenas

Bidang SDM dan Kebudayaan

Tarakan, 15-16 Desember 2014

Page 2: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

119.2 147.5 179.4 205.1 237.6

2.132.32

1.97

1.45 1.49

0

50

100

150

200

250

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010

Jum

lah

Pend

uduk

(jut

a jiw

a)

Pert

umbu

han

Pend

uduk

(%)

Jumlah Penduduk (juta jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%)

PENDUDUK INDONESIA

Pertumbuhan dan Jumlah Penduduk, 1971-2010

119.2 147.5 179.4 205.1 237.6

2.132.32

1.97

1.45 1.49

0

50

100

150

200

250

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010

Jum

lah

Pend

uduk

(jut

a jiw

a)

Pert

umbu

han

Pend

uduk

(%)

Jumlah Penduduk (juta jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%)

Sumber: Sensus Penduduk 1971-2010

2

• Jumlah penduduk Indonesia meningkat dari 205,1 juta jiwa pada tahun 2000menjadi 237,6 juta jiwa pada tahun 2010.

• Laju pertumbuhan penduduk yang menurun signifikan menjadi 1,45% dalamperiode 1990-2000 meningkat kembali menjadi 1,49% dalam periode 2000-2010

Page 3: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Peluang Bonus Demografi di Indonesia

50,5

48,6

47,7

47,2 46,9 47,3

45

46

47

48

49

50

51

Rasio

Ket

erga

ntun

gan

(%)

2028-2031: DependencyRatio terendah (46,9%)

Trend Rasio ketergantungan 2010-2035

• Terjadi penurunan angka ketergantungan dengan meningkatnyapenduduk usia kerja yang memberi peluang terjadinya bonus demografi

Bonus Demografi tidakotomatis, tetapi dapat diraih dgkebijakan tepat:- SDM sehat dan terdidik

(usia anak sd lansia,perempuan dan laki-2)

- Tenaga kerja produktif,termasuk tenaga kerjaperempuan

- Stabilitas ekonomi,meningkatnya lapangan kerja

Jika tidak, terjadi dampak tidakbaik:- tingginya penganguran- konflik sosial- tekanan pada pangan dan

lingkungan

50,5

48,6

47,7

47,2 46,9 47,3

45

46

47

48

49

50

51

Rasio

Ket

erga

ntun

gan

(%)

2028-2031: DependencyRatio terendah (46,9%)

2011: Proporsipenduduk usiaproduktif >50%

*) Ket: Dependency ratio penduduk usia 0-14 th dan usia 65+ terhadap pendudukusia 15-64 th

Bonus Demografi tidakotomatis, tetapi dapat diraih dgkebijakan tepat:- SDM sehat dan terdidik

(usia anak sd lansia,perempuan dan laki-2)

- Tenaga kerja produktif,termasuk tenaga kerjaperempuan

- Stabilitas ekonomi,meningkatnya lapangan kerja

Jika tidak, terjadi dampak tidakbaik:- tingginya penganguran- konflik sosial- tekanan pada pangan dan

lingkungan

Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025

3

Page 4: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Proyeksi Rasio Ketergantungan Menurut Provinsi

WILAYAH KALIMANTAN

55.0

60.0

65.0

Waktu terjadinya bonus demografi berbeda antarprovinsi dan tidak semua provinsidapat menikmatinya sebelum tahun 2035

4

35.0

40.0

45.0

50.0

2010 2015 2020 2025 2030 2035

Kalimantan Barat Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan Kalimantan Timur

Indonesia

Catatan:Proyeksi untuk KalimantanUtara masih digabungdengan Kalimantan Timur

Page 5: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

TFR Per Provinsi

• TFR di tingkat nasional tidakmengalami penurunan secaraberarti dalam 1 dekade terakhir.

• Pada tahun 2012 masih banyakprovinsi yang TFR-nya diatas 3, danhanya DI Yogyakarta yang TFRnyasudah mencapai target tahun 2025sebesar 2,1.

• Pelaksanaan program KB perludiperkuat kembali tidak hanyauntuk menurunkan TFR dan lajupertumbuhan penduduk tetapi jugameningkatkan kesehatan ibu dananak.

5

• TFR di tingkat nasional tidakmengalami penurunan secaraberarti dalam 1 dekade terakhir.

• Pada tahun 2012 masih banyakprovinsi yang TFR-nya diatas 3, danhanya DI Yogyakarta yang TFRnyasudah mencapai target tahun 2025sebesar 2,1.

• Pelaksanaan program KB perludiperkuat kembali tidak hanyauntuk menurunkan TFR dan lajupertumbuhan penduduk tetapi jugameningkatkan kesehatan ibu dananak.

Page 6: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Sasaran 2019 dan Arah Kebijakan

No IndikatorBaseline(SP2010 dan SDKI2012) Target 2019

1. Laju Pertumbuhan Penduduk 1,49 (2000-2010) 1,19% (2015-2020)2. Angka Kelahiran Total (TFR) 2,6 2,33. Prevalensi penggunaan Kontrasepsi All Method 62% 66%4. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidakterpenuhi/unmet need 11,4% 8,5%

6

Arah Kebijakan Kependudukan dan KB, a.l.:• Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata di setiap wilayahdan kelompok masyarakat• Menguatkan advokasi-KIE tentang program KKBPK di seluruh wilayah dankelompok masyarakat• Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pembangunan keluarga• Menata, menguatkan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan pembangunanbidang KKB di tingkat pusat dan daerah

4. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidakterpenuhi/unmet need 11,4% 8,5%

Page 7: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

KESEHATANKESEHATAN

7

Page 8: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

KONDISI UMUM: AKI menurun hingga tahun 2012 namun kemudian meningkat kembali Penurunan AKB lambat terutama kematian neonatal Disparitas yang tinggi antara kelompok sosial ekonomi, daerah dan kota-desa

390

334307

228

359

102

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

SDKI 1994 SDKI1997SDKI2002-2003SDKI 2007 SDKI 2012Target MDG 2015

Kem

aan

ibu

per

100.

000

kela

hira

nhi

dup

Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi, Balita dan Neonatal

8

KONDISI UMUM: AKI menurun hingga tahun 2012 namun kemudian meningkat kembali Penurunan AKB lambat terutama kematian neonatal Disparitas yang tinggi antara kelompok sosial ekonomi, daerah dan kota-desa

390

334307

228

359

102

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

SDKI 1994 SDKI1997SDKI2002-2003SDKI 2007 SDKI 2012Target MDG 2015

Kem

aan

ibu

per

100.

000

kela

hira

nhi

dup

Page 9: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Permasalahan: Double burden of malnutrition: Dalam kurun waktu yang sama, terjadipermasalahan gizi kurang serta gizi berlebih

Persentase Kekurangan Gizi pada Anak Balitaberdasarkan Pengeluaran per Kapita

Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

Riskesdas 2013

Kekurangan gizi pada anak balita masih cukup tinggi, seiring dengan balita kurus danstunting. Di sisi lain obesitas (kelebihan berat badan) pada balita mulai meningkat,

Cakupan status kekurangan gizi terjadi terutama pada penduduk tidak mampu(Q1), sebagaimana juga balita kurus dan balita stunting,

Balita kelebihan berat badan terjadi tidak hanya pada kelompok penduduk miskin tetapijuga pada kelompok penduduk kurang mampu.

9

Page 10: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Sasaran/Indikator Status Awal Target 20191. Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 359 (SDKI)

346 (SP 2010)306

Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 24

• Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita(persen)

19,6 17• Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak

baduta (persen)32,9 28

Sasaran RPJMN 2015-2019

• Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anakbaduta (persen)

10

2. Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular dan Tidak Menular serta MeningkatnyaPenyehatan Lingkungan Prevalensi tuberculosis (Tb) per 100.000 penduduk 297 245 Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,43 < 0,5 Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi malaria 212 300

Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 23,4 Prevalensi berat badan lebih dan obesitas penduduk usia

18+ (persen)28,9 28,9

Prevalensi merokok pada penduduk usia ≤ 18 tahun 7,2 5,4

Page 11: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Sasaran RPJMN 2015-2019

Sasaran Status AwalTarget2019

3. Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas

terakreditasi0 5600

Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persenimunisasi dasar lengkap pada bayi

71,2 95

Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yangterakreditasi

10 477

11

Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yangterakreditasi

4. Meningkatnya Perlindungan Finansial, Pemerataan dan Mutu Pelayanan, serta Ketersediaan,Penyebaran dan Mutu Obat dan Sumber Daya Kesehatan Kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 51,2 Minimal 95

Jumlah puskemas yang minimal memiliki 5 jenistenaga kesehatan

1.920 3.840

Persentase RSU Kab/Kota kelas C yang memiliki 7dokter spesialis

29 39

Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 90

Persentase obat yang memenuhi syarat 96,8 99,0

Page 12: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

2. Quick Wins Kesehatan danProgram Lanjutan

2. Quick Wins Kesehatan danProgram Lanjutan

12

Page 13: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Masalah Program SumberPendanaan

Integrasi danInterrelasi

denganProgram Lain

Sasaran ProgramLanjutan

KISehat/KesehatanMasalah:Biaya kesehatanmahal, tingkatkematian ibu hamildan melahirkanmasih tinggi,pertumbuhankestersediaan airbersih melambat,dan penurunan luaslingkungan kumuhdan tercemar,lambat.

1. Pembuatan RPP/Perpresyang diperlukan untukmenindaklanjuti isi UU44/2009 ttg PengelolaanDana Kesehatan oleh RSUDdan Pemda.Nirbudget PemberdayaanPerempuan;LingkunganHidup

Kepesertaan SJKNPBI menjadi 140juta dari 120 jutaPBI;Anggarankesehatan menjadi2,8% dari GDP dari2,5% dari GDP;Kabupaten denganAPBD kesehatan>10% menjadi55% dari 45%;Penderita giziburuk turunmenjadi 15% dari19,6%;Menerapkan onlinepuskesmas 10%dan online RSUD201%

2. Peluncuran KIS di 7lokasi (Mentawai, Lebak,Kab. Tangerang, Kab. Toli-toli, Kab. Berau, Kab.Pasuruan, Kab. Mamuju).APBN

Quick Wins Kesehatan

KISehat/KesehatanMasalah:Biaya kesehatanmahal, tingkatkematian ibu hamildan melahirkanmasih tinggi,pertumbuhankestersediaan airbersih melambat,dan penurunan luaslingkungan kumuhdan tercemar,lambat.

Kepesertaan SJKNPBI menjadi 140juta dari 120 jutaPBI;Anggarankesehatan menjadi2,8% dari GDP dari2,5% dari GDP;Kabupaten denganAPBD kesehatan>10% menjadi55% dari 45%;Penderita giziburuk turunmenjadi 15% dari19,6%;Menerapkan onlinepuskesmas 10%dan online RSUD201%

KematianKematianibuibumelahirkanmelahirkanmenjadimenjadi100 per100 per100.000100.000

2. Peluncuran KIS di 7lokasi (Mentawai, Lebak,Kab. Tangerang, Kab. Toli-toli, Kab. Berau, Kab.Pasuruan, Kab. Mamuju).APBN

3. Sistem/inpres kerja samapuskesmas dengan unittransfusi darah untukpencegahan kematian ibumelahirkan.Nirbudget(minorbudget)

4. Pendataan kebutuhankapal rumah sakit dikabupaten-kabupatenkepulauan.Nirbudget(minorbudget)

13

Page 14: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Program LanjutanQuick Wins

Provinsi : Kalimantan BaratPROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGETPeningkatan Jumlah Puskesmas 11 Puskesmas baru2 Puskesmas menjadirawat inapRehabilitasi Puskesmas 140 PuskesmasPemenuhan Peralatan Kesehatan diPuskesmas 198 PuskesmasPeningkatan jumlah Puskesmas KelilingRoda 4 44 Pusling roda 4

Provinsi : Kalimantan TengahPROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGETPeningkatan Jumlah Puskesmas 9 Puskesmas baru0 Puskesmas menjadirawat inapRehabilitasi Puskesmas 90 PuskesmasPemenuhan Peralatan Kesehatan diPuskesmas 162 PuskesmasPeningkatan jumlah PuskesmasKeliling Roda 4 29 Pusling roda 4

14

Peningkatan jumlah Puskesmas KelilingRoda 4Kabupaten/Kota yang melaksanakanpelayanan kesehatan bergerak 8 KabupatenJumlah RS Pusat Rujukan Nasional yangditingkatkan sarana prasarananya 1 RS Pusat RujukanJumlah RS Rujukan regional yangmemenuhi SPA pelayanan sesuaistandar 5 RS Rujukan regionalJumlah RS Daerah yang memenuhistandar SPA sesuai kelas RS 20 RS DaerahPemenuhan pengangkatan danpenempatan tenaga kesehatan yangberkualitas (Tenaga kesehatan PTT) 430 orangBantuan Operasional Kesehatan Rp 223,5 M untuk 226Puskesmas (2015-2019)

Peningkatan jumlah PuskesmasKeliling Roda 4Jumlah RS Rujukan regional yangmemenuhi SPA pelayanan standar 5RS Rujukan regionalJumlah RS Daerah yang memenuhistandar SPA sesuai kelas RS 12 RS DaerahPemenuhan pengangkatan danpenempatan tenaga kesehatan yangberkualitas (Tenaga kesehatan PTT) 430 orangBantuan Operasional Kesehatan Rp 223,5 M untuk 226Puskesmas (2015-2019)

Page 15: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Program LanjutanQuick Wins

Provinsi : Kalimantan SelatanPROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGETPeningkatan Jumlah Puskesmas 9 Puskesmas baru4 Puskesmas menjadirawat inapRehabilitasi Puskesmas 65 PuskesmasPemenuhan Peralatan Kesehatan diPuskesmas 189 PuskesmasPeningkatan jumlah PuskesmasKeliling perairan 2 Pusling perairan

Provinsi : Kalimantan TimurPROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGETPeningkatan Jumlah Puskesmas 11 Puskesmas baru0 Puskesmas menjadirawat inapRehabilitasi Puskesmas 40 PuskesmasPemenuhan Peralatan Kesehatan diPuskesmas 144 PuskesmasPeningkatan jumlah Puskesmas KelilingPerairan 10 Pusling Perarian

15

Peningkatan jumlah PuskesmasKeliling perairanPeningkatan jumlah PuskesmasKeliling Roda 4 28 Pusling roda 4Kabupaten/Kota yang melaksanakanpelayanan kesehatan bergerak 8 KabupatenJumlah RS Rujukan regional yangmemenuhi SPA pelayanan sesuaistandar 5 RS Rujukan regionalJumlah RS Daerah yang memenuhistandar SPA sesuai kelas RS 16 RS DaerahPemenuhan pengangkatan danpenempatan tenaga kesehatan yangberkualitas (Tenaga kesehatan PTT) 454 orangBantuan Operasional Kesehatan Rp 157,3 M untuk 156Puskesmas (2015-2019)

Peningkatan jumlah Puskesmas KelilingPerairanPeningkatan jumlah Puskesmas KelilingRoda 4 17 Pusling roda 4Kabupaten/Kota yang melaksanakanpelayanan kesehatan bergerak 3 KabupatenJumlah RS Rujukan regional yangmemenuhi SPA pelayanan standar 6 RS Rujukan regionalJumlah RS Pusat Rujukan Nasional yangditingkatkan sarana prasarananya 1 RS Pusat RujukanJumlah RS Daerah yang memenuhistandar SPA sesuai kelas RS 17 RS DaerahPemenuhan pengangkatan danpenempatan tenaga kesehatan yangberkualitas (Tenaga kesehatan PTT) 269 orangBantuan Operasional Kesehatan Rp 559,5 M untuk 425Puskesmas (2015-2019)

Page 16: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Program LanjutanQuick Wins

Provinsi : Kalimantan UtaraPROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGETPeningkatan Jumlah Puskesmas 9 Puskesmas baru4 Puskesmas menjadirawat inapRehabilitasi Puskesmas 20 PuskesmasPemenuhan Peralatan Kesehatan diPuskesmas 40 Puskesmas

16

Pemenuhan Peralatan Kesehatan diPuskesmasPeningkatan jumlah PuskesmasKeliling Perairan 4 Pusling PerarianPeningkatan jumlah PuskesmasKeliling Roda 4 13 Pusling roda 4Kabupaten/Kota yang melaksanakanpelayanan kesehatan bergerak 3 KabupatenPemenuhan pengangkatan danpenempatan tenaga kesehatan yangberkualitas (Tenaga kesehatan PTT) 134 orang

Page 17: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

PENDIDIKANPENDIDIKAN

17

Page 18: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Kesenjangan Partisipasi Pendidikan Dasar

• Kesenjangan APS pendudukusia 13-15 tahunantarkabupaten/ kota masihlebar, yaitu antara 13,1 persen(PegununganBintang, Papua), sampaidengan 100 persen (KotaYogyakarta dan Kota Kediri).• Masih terdapat kesenjangantaraf pendidikan antarstatussosial-ekonomi keluarga. APSpenduduk usia 13-15 tahunpada Kuantil 1 sebesar 81,0persen sedangkan pada Kuantil5 sebesar 94,9 persen.

-10.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

100.00

Papu

aSu

lawes

i Bar

atGo

ront

aloKe

pulau

an Ba

ngka

Sulaw

esi T

enga

hKa

liman

tan B

arat

Kalim

antan

Selat

Kalim

antan

Teng

aRia

uSu

lawes

i Sela

tanSu

lawes

i Ten

ggar

Jawa B

arat

Sulaw

esi U

tara

Suma

tera

Selat

anNu

sa Te

ngga

ra Ti

Jawa T

enga

hLa

mpun

gSu

mate

ra Ba

rat

Jambi

Suma

tera

Utar

aM

aluku

Utar

aBa

nten

Nusa

Teng

gara

Ba

Papu

a Bar

atJaw

a Tim

urBe

ngku

luDK

I Jaka

rta Aceh

Malu

kuKe

pulau

an Ri

au Bali

Kalim

antan

Timu

rDI

Yogy

akar

ta

Angka terendah tk kab/kota Rata-rata tk provinsi Angka tertinggi tk kab/kota

APS 13-15 tahun antar provinsi dan kab/kota

18

• Kesenjangan APS pendudukusia 13-15 tahunantarkabupaten/ kota masihlebar, yaitu antara 13,1 persen(PegununganBintang, Papua), sampaidengan 100 persen (KotaYogyakarta dan Kota Kediri).• Masih terdapat kesenjangantaraf pendidikan antarstatussosial-ekonomi keluarga. APSpenduduk usia 13-15 tahunpada Kuantil 1 sebesar 81,0persen sedangkan pada Kuantil5 sebesar 94,9 persen.

-10.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

100.00

Papu

aSu

lawes

i Bar

atGo

ront

aloKe

pulau

an Ba

ngka

Sulaw

esi T

enga

hKa

liman

tan B

arat

Kalim

antan

Selat

Kalim

antan

Teng

aRia

uSu

lawes

i Sela

tanSu

lawes

i Ten

ggar

Jawa B

arat

Sulaw

esi U

tara

Suma

tera

Selat

anNu

sa Te

ngga

ra Ti

Jawa T

enga

hLa

mpun

gSu

mate

ra Ba

rat

Jambi

Suma

tera

Utar

aM

aluku

Utar

aBa

nten

Nusa

Teng

gara

Ba

Papu

a Bar

atJaw

a Tim

urBe

ngku

luDK

I Jaka

rta Aceh

Malu

kuKe

pulau

an Ri

au Bali

Kalim

antan

Timu

rDI

Yogy

akar

ta

Angka terendah tk kab/kota Rata-rata tk provinsi Angka tertinggi tk kab/kota

Tantangan dalam memenuhi layananpendidikan dasar yang berkualitas:meningkatkan pemerataan akses kelayanan pendidikan dengan memberikanpeluang yang lebih besar bagi anak darikeluarga yang tidak mampu untukmenurunkan kesenjangan aksespendidikan antardaerah, antarstatus sosialekonomi, dan antarjenis kelamin.

APS penduduk usia 7-24 tahun menurut kelompok pengeluaran keluarga, 2012.

Page 19: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Kesenjangan Partisipasi Pendidikan Menengah

Masih terdapat kesenjanganAPS penduduk usia 16 – 18tahun antarkelompokpendapatan. Kesenjangan partisipasipendidikan juga masihterjadi, baik antarprovinsimaupun antarkabupatendalam provinsi

0102030405060708090

100

Papu

aKe

pula

uan

Bang

ka…

Kalim

anta

n Te

ngah

Kalim

anta

n Ba

rat

Jaw

a Ba

rat

Sula

wes

i Bar

atKa

liman

tan

Sela

tan

Goro

ntal

oSu

mat

era

Sela

tan

Jaw

a Te

ngah

Bant

enJa

mbi

Sula

wes

i Ten

gah

Lam

pung

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

DKI J

akar

taSu

law

esi S

elat

anJa

wa

Tim

urN

usa

Teng

gara

Tim

urSu

law

esi T

engg

ara

Sula

wes

i Uta

raRi

auBe

ngku

luPa

pua

Bara

tM

aluk

u U

tara

Mal

uku

Kepu

laua

n Ri

auSu

mat

era

Uta

raBa

liKa

liman

tan

Tim

urSu

mat

era

Bara

tAc

ehDI

Yog

yaka

rta

APS 16-18 tahun antar provinsi dan kab/kota

19

27.6 29.9

28.7

42.9

36.8 41

.0 43.4

55.2

46.2 50

.4

52.4

63.6

55.9 61

.4

62.4 68

.472.0

73.0

72.7 75.3

0

20

40

60

80

100

2000 2006 2009 2012

Kuintil-1 Kuintil-2 Kuintil-3 Kuintil-4 Kuintil-5

Angka partisipasi sekolah penduduk usia 16-18 tahunmenurut kelompok pengeluaran keluarga, 2000-2012

Sumber: Susenas

Kepu

laua

n Ba

ngka

…Ka

liman

tan

Teng

ahKa

liman

tan

Bara

t

Sula

wes

i Bar

atKa

liman

tan

Sela

tan

Sum

ater

a Se

lata

nJa

wa

Teng

ah

Sula

wes

i Ten

gah

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Sula

wes

i Sel

atan

Nus

a Te

ngga

ra T

imur

Sula

wes

i Ten

ggar

aSu

law

esi U

tara

Mal

uku

Uta

ra

Kepu

laua

n Ri

auSu

mat

era

Uta

ra

Kalim

anta

n Ti

mur

Sum

ater

a Ba

rat

DI Y

ogya

kart

a

Angka kab/kota terendah Rata-rata provinsi Angka kab/kota tertinggi

Tantangan dalam meningkatkan akses pendidikanmenengah yang berkualitas:• meningkatkan akses pendidikan menengah melalui Wajar

12 Tahun terutama kepada anak yang berasal darikeluarga tidak mampu.

• meningkatkan kualitas pendidikan menengah denganpenyediaan sarana prasarana dan fasilitasnya

• membangun sistem yang lebih komprehensif termasukdengan alternatif diferensiasi kurikulum agar siswa dapatmengembangkan potensi, minat, bakat, dan kecerdasanjamak individu secara maksimal.

Page 20: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Belum Meratanya Distribusi Guru

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

th

Primary School

Teacher Student Student-Teacher Ratio

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

th

Junior Secondary School

Teacher Student Student-Teacher Ratio

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

th

Senior Secondary School

Teacher Student Student-Teacher Ratio

Perkembangan jumlah murid, guru, dan rasiomurid:guru

Perkiraan jumlah guru menurut usia dan jumlah pensiun per tahun

020

000

4000

060

000

8000

010

0000

Jum

lah G

uru

18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60

Usia Guru

PNS Non PNS

020

000

4000

060

000

8000

010

0000

Jum

lah G

uru

2010

2012

2014

2016

2018

2020

2022

2024

2026

2028

2030

2032

2034

2036

2038

2040

2042

2044

2046

2048

2050

2052

2054

2056

2058

2060

2062

2064

Tahun pensiun guru(asumsi guru swasta juga berhenti bekerja di usia 60 tahun)

PNS Non PNS

20

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

th

Primary School

Teacher Student Student-Teacher Ratio

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

th

Junior Secondary School

Teacher Student Student-Teacher Ratio

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

th

Senior Secondary School

Teacher Student Student-Teacher Ratio

Rasio murid:guru semakin mengecil

• Jumlah dan distribusi guru masih perludiperbaiki• Gelombang pensiun dalam beberapa tahun kedepan merupakan peluang untuk membenahipengadaan dan persebaran guru

Sumber: Suharti, 2013

020

000

4000

060

000

8000

010

0000

Jum

lah G

uru

18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60

Usia Guru

PNS Non PNS

020

000

4000

060

000

8000

010

0000

Jum

lah G

uru

2010

2012

2014

2016

2018

2020

2022

2024

2026

2028

2030

2032

2034

2036

2038

2040

2042

2044

2046

2048

2050

2052

2054

2056

2058

2060

2062

2064

Tahun pensiun guru(asumsi guru swasta juga berhenti bekerja di usia 60 tahun)

PNS Non PNS

Sumber: diolah dari database guru tahun 2012

Page 21: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Kondisi Umum Pendidikan Agama, Pendidikan Kewargaandan Pendidikan Karakter

1. Pendidikan agama belum sepenuhnya dapat meningkatkan pemahaman dan pengamalanajaran agama, yang berorientasi pada proses internalisasi nilai-nilai keagamaan.2. Proses pembelajaran dalam pendidikan agama kurang menyediakan ruang bagi upayamembangun wawasan kemajemukan dalam kehidupan Keagamaan3. Penghayatan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan tampak mulai melemah, yangberdampak pada tantangan melahirkan warga negara yang baik (melalui prosespendidikan),terutama di kalangan penduduk usia muda.4. Maraknya perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan etika sosial.5. Makin langkanya keteladanan sikap dan perilaku di kalangan pendidik dan pengelolasekolah tentang nilai-nilai kebajikan.

21

1. Pendidikan agama belum sepenuhnya dapat meningkatkan pemahaman dan pengamalanajaran agama, yang berorientasi pada proses internalisasi nilai-nilai keagamaan.2. Proses pembelajaran dalam pendidikan agama kurang menyediakan ruang bagi upayamembangun wawasan kemajemukan dalam kehidupan Keagamaan3. Penghayatan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan tampak mulai melemah, yangberdampak pada tantangan melahirkan warga negara yang baik (melalui prosespendidikan),terutama di kalangan penduduk usia muda.4. Maraknya perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan etika sosial.5. Makin langkanya keteladanan sikap dan perilaku di kalangan pendidik dan pengelolasekolah tentang nilai-nilai kebajikan.Tantangan :1. meningkatkan pemahaman dan pengamalan serta internalisasi nilai-nilai kebajikan danakhlak mulia,2. menumbuhkan nilai-nilai toleransi, penghargaan, dan harmoni di antara siswasiswapemeluk agama yang berbeda.3. memperkuat wawasan kebangsaan dan menumbuhkan nilai-nilai toleransi, untukmemperkuat daya rekat dan harmoni sosial di dalam masyarakat multikultural.4. memantapkan pendidikan budi pekerti untuk memperkuat nilai-nilai moral, etika, dankepribadian peserta didik.

Page 22: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Sasaran Pokok PendidikanTahun 2015-2019

NO Pembangunan Tahun 2014 Tahun 2019a. Rata-rata lama sekolah penduduk usiadiatas 15 tahun 8,1 tahun(2013) 8,8 tahunb. Rata-rata angka melek aksarapenduduk usia di atas 15 tahun 94,1% (2013) 96,1%c. Prodi Perguruan Tinggi MinimalTerakreditasi B 50,4% (2013) 68,4%c. Prodi Perguruan Tinggi MinimalTerakreditasi B 50,4% (2013) 68,4%d. Rasio APK SMP/MTs dan APK SMA/SMK/MA antara 20 persen penduduktermiskin dan 20 persen penduduk terkaya.e. Meningkatnya kualitas pendidikan karakter untuk membina budi pekerti,membangun watak, dan menyembangkan kepribadian peserta didik.f. Meningkatnya wawasan kebangsaan di kalangan anak-anak usia sekolahyang berdampak pada menguatnya nilai-nilai nasionalisme dan rasa cintatanah air sebagai cerminan warga negara yang baik.

22

Page 23: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

PROGRAM INDONESIA PINTAR MELALUIPELAKSANAAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUNPROGRAM INDONESIA PINTAR MELALUIPELAKSANAAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN

23

a. Pemenuhan Hak terhadap Pelayanan Pendidikan Dasar yangBerkualitas

b. Peningkatan Akses Pendidikan Menengah yang Berkualitas

Page 24: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

ArahArah KebijakanKebijakan dandan StrategiStrategi PelaksanaanPelaksanaanWajib Belajar 12 TahunWajib Belajar 12 Tahun

1. Pemenuhan Hak terhadap Pelayanan Pendidikan Dasar yang BerkualitasMelanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikandasar berkualitas, antara lain melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan penanganan aksespendidikan di daerah pasca konflik, etnik minoritas, dan daerah 3T22.. Perluasan dan Pemerataan PPerluasan dan Pemerataan Pendidikan Menengahendidikan Menengah dan Berkualitasdan Berkualitasa) Meningkatkan akses Pendidikan Menengah yang berkualitas, antara lain melalui KIP danpembangunan sarana prasarana pendidikanb) Memperkuat peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan menengah yangberkualitas.c) Meningkatkan relevansi pendidikan kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja.a) Meningkatkan akses Pendidikan Menengah yang berkualitas, antara lain melalui KIP danpembangunan sarana prasarana pendidikanb) Memperkuat peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan menengah yangberkualitas.c) Meningkatkan relevansi pendidikan kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja.

24

Page 25: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

MELAKUKAN REVOLUSIKARAKTER BANGSA

1. Penatanan Kembali Kurikulum dan Evaluasi Sistem Penilaian Pembelajaran2. Pemberian Jaminan Hidup yang Memadai dan Pengembangan Karir Bagi Guru3. Pemerataan Fasilitas Pendidikan di Seluruh Wilayah4. Rekruitmen Guru Yang Berkualitas dan Distribusi Guru Yang Merata5. Pemberian Subsidi kepada PTN untuk Memperbesar Akses Penduduk Tidak Mampu6. Peningkatan Pembiayaan Litbang

25

1. Penatanan Kembali Kurikulum dan Evaluasi Sistem Penilaian Pembelajaran2. Pemberian Jaminan Hidup yang Memadai dan Pengembangan Karir Bagi Guru3. Pemerataan Fasilitas Pendidikan di Seluruh Wilayah4. Rekruitmen Guru Yang Berkualitas dan Distribusi Guru Yang Merata5. Pemberian Subsidi kepada PTN untuk Memperbesar Akses Penduduk Tidak Mampu6. Peningkatan Pembiayaan Litbang

Page 26: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

QUICK WINS DAN PROGRAMPRIORITAS LAINNYAQUICK WINS DAN PROGRAMPRIORITAS LAINNYA

26

Page 27: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Prov.Prov. Kalimantan BaratKalimantan Barat

No. Kegiatan TargetQuickwins :1 Mencanangkan Wajar 12 Tahun denganKartu Indonesia PintarSD (siswa) 201292SMP (siswa) 47022SMA/SMK (siswa) 18844Pembangunan dan Pengembangan SMKKelautan 1Revitalisasi dan Pengembangan SMKPertanian 3

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian AgamaNo. Kegiatan TargetQuickwins :1 Mencanangkan Wajar 12 Tahun denganKartu Indonesia PintarMI (siswa) 14977MTs (siswa) 8852MA (siswa) 6610Program Prioritas Lainnya :1 BOP RA (siswa) 60642 BOS MI (siswa) 66439Revitalisasi dan Pengembangan SMKPertanianProgram Prioritas Lainnya :1 USB SD *) 32 USB SMP *) 233 Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) 323804 BOS SMA (siswa) 1076575 BOS SMK (siswa) 483826 USB SMA 37 USB SMK 48 Tunjangan Khusus Guru Dikmen 40410 Politeknik Negeri Ketapang 111 Politeknik Negeri Sambas 1

2 BOS MI (siswa) 664393 BOS MTs (siswa) 451764 BOS MA (siswa) 233405 Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS 3426 Rehab ruang kelas madrasah 847 RKB madrasah 42

Keterangan :*) Merupakan target 2015 – 2019.

Page 28: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Prov.Prov. Kalimantan TengahKalimantan Tengah

No. Kegiatan TargetQuickwins :1 Mencanangkan Wajar 12 Tahun denganKartu Indonesia PintarSD (siswa) 60425SMP (siswa) 15075SMA/SMK (siswa) 6639Pembangunan dan Pengembangan SMKKelautan 2Revitalisasi dan Pengembangan SMKPertanian 3

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian AgamaNo. Kegiatan TargetQuickwins :1 Mencanangkan Wajar 12 Tahun denganKartu Indonesia PintarMI (siswa) 6312MTs (siswa) 5384MA (siswa) 3492Program Prioritas Lainnya :1 BOP RA (siswa) 6962Revitalisasi dan Pengembangan SMKPertanian 3

Program Prioritas Lainnya :1 USB SD *) 12 USB SMP *) 73 Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) 47704 BOS SMA (siswa) 515685 BOS SMK (siswa) 253286 Tunjangan Khusus Guru Dikmen 352

2 BOS MI (siswa) 385243 BOS MTs (siswa) 240614 BOS MA (siswa) 95115 Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS 1856 Rehab ruang kelas madrasah 737 RKB madrasah 29

Keterangan :*) Merupakan target 2015 – 2019.

Page 29: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Prov.Prov. KalimantanKalimantan TimurTimur

No. Kegiatan TargetQuickwins :1 Mencanangkan Wajar 12 Tahun denganKartu Indonesia PintarSD (siswa) 104543SMP (siswa) 34672SMA/SMK (siswa) 22197Pembangunan dan Pengembangan SMKKelautan 2Revitalisasi dan Pengembangan SMKPertanian

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian AgamaNo. Kegiatan TargetQuickwins :1 Mencanangkan Wajar 12 Tahun denganKartu Indonesia PintarMI (siswa) 6312MTs (siswa) 5384MA (siswa) 3492Program Prioritas Lainnya :1 BOP RA (siswa) 6962Revitalisasi dan Pengembangan SMKPertanian 3

Program Prioritas Lainnya :1 USB SD *) 22 USB SMP *) 203 Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) 96654 BOS SMA (siswa) 785845 BOS SMK (siswa) 807726 Tunjangan Khusus Guru Dikmen 334

1 BOP RA (siswa) 69622 BOS MI (siswa) 385243 BOS MTs (siswa) 240614 BOS MA (siswa) 95115 Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS 1856 Rehab ruang kelas madrasah 737 RKB madrasah 29Keterangan :*) Merupakan target 2015 – 2019.

Page 30: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Prov.Prov. Kalimantan SelatanKalimantan Selatan

No. Kegiatan TargetQuickwins :1 Mencanangkan Wajar 12 Tahun denganKartu Indonesia PintarSD (siswa) 91864SMP (siswa) 20254SMA/SMK (siswa) 8770Pembangunan dan Pengembangan SMKKelautan 1Revitalisasi dan Pengembangan SMKPertanian

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian AgamaNo. Kegiatan TargetQuickwins :1 Mencanangkan Wajar 12 Tahun denganKartu Indonesia PintarMI (siswa) 17651MTs (siswa) 28325MA (siswa) 18355Program Prioritas Lainnya :1 BOP RA (siswa) 118802 BOS MI (siswa) 70292Revitalisasi dan Pengembangan SMKPertanian 1

Program Prioritas Lainnya :1 USB SMP *) 132 Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) 109953 BOS SMA (siswa) 571864 BOS SMK (siswa) 431405 Tunjangan Khusus Guru Dikmen 886 Politeknik Negeri Tanah Laut 1

2 BOS MI (siswa) 702923 BOS MTs (siswa) 675434 BOS MA (siswa) 283535 Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS 2336 Rehab ruang kelas madrasah 817 RKB madrasah 42

Keterangan :*) Merupakan target 2015 – 2019.

Page 31: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

MEMPERTEGUH KEBHINEKAAN DANMEMPERKUAT RESTORASI SOSIAL INDONESIA

MEMPERTEGUH KEBHINEKAAN DANMEMPERKUAT RESTORASI SOSIAL INDONESIA

31

Page 32: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Quick Wins Revolusi MentalNO QUICK WINS K/L1 Inpres kepada semua instansi pemerintah dan BUMN/BUMD untuk memulai KampanyeRevolusi Mental dan Restorasi Sosial;

KemPAN-RB,Kemkominfo,Kepolisian,Ekraf,Kemdikbud,KemPar,KemMaritim,KemLH,Kempora

2 Surat Himbauan kepada Perusahaan-perusahaan swasta untuk memulai kampanye RevolusiMental dan Revolusi Sosial;3 Mewajibkan semua lembaga penyiaran (sebagai pengguna frekuensi publik) untukmelakukan Kampanye Publik atau menyediakan durasi iklan layanan publik untuk KampanyeRevolusi Mental dan Restorasi Sosial, paling kurang 6x30 detik per hari, termasuk jatahpenayangan pada primetime;4 Penerbitan Surat Perintah Presiden untuk Penyusunan Kurikulum dan Metode PendidikanKarakter pada Jenjang Pendidikan Pra Sekolah, Pendidikan Dasar dan Menengah;5 Penerbitan Surat Perintah Presiden kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk MengoptimalkanPeran Aparat Kepolisisan dan Kejaksaan sebagai Aparat Terdepan dalam Mewujudkan TertibSosial;

32

KemPAN-RB,Kemkominfo,Kepolisian,Ekraf,Kemdikbud,KemPar,KemMaritim,KemLH,Kempora

5 Penerbitan Surat Perintah Presiden kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk MengoptimalkanPeran Aparat Kepolisisan dan Kejaksaan sebagai Aparat Terdepan dalam Mewujudkan TertibSosial;6 Pilot Project Intervensi Sosial Pembangunan Karakter Pelaku Usaha dan Pekerja JasaPariwisata di 5 (Lima) Daerah;7 Instruksi Presiden untuk Penerapan Sikap-sikap Pelayanan Aparat dan Sosialisasi Nilai-NilaiPelayanan sesuai UU Pelayanan Publik;8 Membangun proyek percontohan ruang-ruang terbuka nonton bersama film/video bertemarevolusi mental di layar videotrone atau layar tancap, di 1.200 kecamatan9 Inisiasi Gerakan Aparat Menuju Indonesia Ramah10 Kampanye Budaya Maritim mulai awal November 2014 dan menjadikan Peringatan HariNusantara bulan Desember 2014 sebagai puncak kampanye Budaya Maritim;11 "Blusukan Tematik" Presiden ke tempat-tempat pelayanan publik, daerah terpencil, daerahrawan konflik, daerah potensial, dan pulau terdepan;12 Gerakan bersama pemerintah, pengusaha dan LSM untuk membangun fasilitas mengantri,kebersihan, kenyamanan dan keamanan di ruang publik.

Page 33: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Quick Wins dan Program LanjutanPemuda dan Olahraga

NO. PROGRAM K/LQUICK WINS1. Pembentukan Panitia Inti Asian Games 2018 Kemenpora2. Penobatan para Role model Pemuda Indonesia Kemenpora3. Penataan Kemenpora, KOI, dan KONI dalam rangkamempersiapan event Asian Games 2018, sekaligus sebagaicontoh perubahan mental birokrasi Kemenpora

4. Pilot project block grant seperti Inpres, di Jawa Tengah, Bali,Kalimantan Tengah, oleh Kemenkeu, BAPPENAS , Kemendgaridan Pemda serta block grant di tingkat kementerian denganpelaksana KemenporaKemenpora

33

Penataan Kemenpora, KOI, dan KONI dalam rangkamempersiapan event Asian Games 2018, sekaligus sebagaicontoh perubahan mental birokrasi4. Pilot project block grant seperti Inpres, di Jawa Tengah, Bali,Kalimantan Tengah, oleh Kemenkeu, BAPPENAS , Kemendgaridan Pemda serta block grant di tingkat kementerian denganpelaksana KemenporaKemenpora

PROGRAM LANJUTAN1. Pekan Olahraga Maritim Kemenpora2. Pemberian penghargaan dan fasilitasi prestasi seniman, atlet,dan ilmuwan yang mengukir prestasi di tingkat nasional daninternasional Kemenpora,Kemendikbud

Page 34: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Kalimantan BaratBidang Kebudayaan

Kalimantan SelatanBidang Kebudayaan

QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET

Fasilitasi Komunitas Budaya 5 komunitasbudaya

Fasilitasi Pengembangan Rumah BudayaNusantara 3 Rumah Budaya

Taman Budaya Kalimantan Barat 1 Taman Budaya

Kalimantan TengahBidang Kebudayaan

QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET

Taman Budaya Kalimantan Tengah 1 Taman Budaya

Bidang Pemuda dan OlahragaQUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET

Pilot Project block grant seperti Inpres, diJawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah olehKemenkeu, Bappenas, Kemendagri danPemda serta blockgrant di tingkatKementerian dengan pelaksana Kemenpora

BlockgrantKepemudaan danKeolahragaan di 3Kabupaten/Kotadan 5 KecamatanBidang Kebudayaan

QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET

Taman Budaya Kalimantan Selatan 1 Taman Budaya Kalimantan Timur

Bidang KebudayaanQUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET

Taman Budaya Kalimantan Timur 1 Taman Budaya

Kalimantan UtaraBidang KebudayaanQUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET

Fasilitasi Pengembangan Rumah BudayaNusantara 3 Rumah Budaya

Pilot Project block grant seperti Inpres, diJawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah olehKemenkeu, Bappenas, Kemendagri danPemda serta blockgrant di tingkatKementerian dengan pelaksana Kemenpora

BlockgrantKepemudaan danKeolahragaan di 3Kabupaten/Kotadan 5 Kecamatan

Bidang AgamaQUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGETRevitalisasi Asrama Haji Pembangunan/

Rehabilitasi Asrama HajiEmbarkasi Balikpapan

Page 35: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

PEMBERDAYAANPEREMPUANPEMBERDAYAANPEREMPUAN

35

Page 36: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

Sasaran 2019No Indikator Baseline(SP2010 dan SDKI 2012) Target 20191. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 69,6 (2013) Meningkat2. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 70,5 (2013) Meningkat3 Prevalensi kekerasan terhadap anak Anak laki-laki: 47,45 persen;Anak perempuan: 35,05 persen(2013) MenurunPengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, a.l.:• Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan• Meningkatkan peran perempuan di bidang politik• Memperkuat sistem perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan,

termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dengan melakukan berbagai upayapencegahan dan penindakan

• Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dariberbagai tindak kekerasan

• Peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal

Anak laki-laki: 47,45 persen;Anak perempuan: 35,05 persen(2013)Arah Kebijakan

36

Page 37: Rancangan RPJMN 2015-2019 Prioritas Kesehatan dan Pendidikan

TERIMA KASIHTERIMA KASIH