rancangan rpjmn 2015-2019. arah pengembangan wilayah kalimantan

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 02-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    1/53

    RPJMN 2015-2019

    ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH PULAU KALIMANTAN

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Oleh:

    Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah

    Kementerian PPN/Bappenas

    Tarakan, 15-16 Desember 2014

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    2/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    ISU UTAMA PENGEMBANGAN WILAYAH 2015 2019

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    3/53

    PERAN WILAYAH/PULAU DALAM

    PEMBENTUKAN PDB NASIONAL 1978-2013 (persen)

    PULAU 1978 1983 1988 1993 1998 2003 2008 2013

    Sumatera 27,6 28,7 24,9 22,8 22,0 22,4 22,9 23,8

    Jawa 50,6 53,8 57,4 58,6 58,0 60,0 57,9 58,0

    Kalimantan 10,2 8,7 8,9 9,2 9,9 8,9 10,4 8,7

    Slide - 3

    Sumber: BPS

    Pergeseran peran wilayah Kalimantan dalam pembentukan PDB Nasional

    mengalami penurunan.

    Sulawesi 5,5 4,2 4,1 4,1 4,6 4,0 4,3 4,8

    Bali dan Nusa Tenggara 3,1 2,8 3,0 3,3 2,9 2,8 2,5 2,5

    Maluku dan Papua 2,9 1,8 1,7 2,0 2,5 1,8 2,0 2,2

    Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    4/53

    REALISASI INVESTASI PMA 2010-2014(Nilai Investasi dalam US$)

    No. Wilayah

    2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL %

    Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi

    1 Sumatera 359 747,13 667 2 .076,56 695 3 .729,29 1.181 3 .395,35 990 2915.21 3.892 12.863,54 13,02 11,54

    2 Jawa 1.973 11.498,77 2.632 12.324,54 2.807 13.659,92 6.059 17.326,38 5 443 11619.88 18.914 6 6.429,49 63,27 59,58

    -

    Slide - 4

    3Tenggara

    372 502,66 474 952,65 477 1.126,55 932 888,87 673 1675.63 2.928 5.146,36 9,80 4,62

    4 Kalimantan 254 2.011,45 331 1.918,85 355 3.208,65 849 2.773,40 6 45 3675.55 2.434 1 3.587,90 8,14 12,19

    5 Sulawesi 80 859,10 146 715,26 187 1.507,03 343 1.498,16 359 1569.05 1.115 6.148,60 3,73 5,51

    6 Maluku 10 248,89 31 141,54 19 98,77 94 321,23 71 97.09 225 907,52 0,75 0,81

    7 Papua 28 346,77 61 1.345,14 39 1.234,47 154 2.414,16 102 1081.60 384 6.422,14 1,28 5,76

    Jumlah 3.076 16.214,77 4.342 19.474,54 4.579 24.564,68 9.612 28.617,55 8283 2.2634.01 29.892 111.505,55 100,00 100,00

    Sumber: BKPM, 2014 s/d Q 3

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    5/53

    REALISASI INVESTASI PMDN 2010-2014(Nilai Investasi dalam miliar rupiah)

    No. Wilayah

    2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL %

    Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi Proyek Investasi

    1 Sumatera 222 4.224,20 370 16.334,26 287 14.256,24 522 22.913,76 107 9.321,30 1508 67.049,76 30,46 16,82

    2 Jawa 397 35.140,34 601 37.176,19 636 52.692,94 1.085 66.495,67 276 21.107,10 1911 212.612,24 38,61 53,35

    Slide - 5

    3 Bali-Nusa

    Tenggara39 2.119,27 32 356,74 29 3.167,76 71 4.400,25 10 53,96 181 10.097,98 3,66 2,53

    4 Kalimantan 149 14.575,58 198 13.467,39 183 16.739,69 305 28.713,61 64 7.703,90 899 81.200,17 1 8,16 20,37

    5 Sulawesi 58 4.337,57 82 7.227,52 59 4.900,99 101 3.624,19 36 3.091,58 336 23.181,85 6,79 5,82

    6 Maluku 2 0,00 4 13,57 4 323,89 7 1.114,91 1 53,71 18 1.506,08 0,36 0,38

    7 Papua 8 229,31 26 1.425,02 12 100,51 38 888,21 13 242,80 97 2.885,85 1,96 0,72

    Jumlah 875 60.626,27 1.313 76.000,69 1.210 92.182,02 1.045 128.150,60 507 41.574,35 4.950 398.533,93 100,00 100,00

    Sumber: BKPM, 2014 s/d Q3

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    6/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    ARAH DAN KERANGKA PENGEMBANGAN WILAYAH

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    7/53

    ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH

    ISU UTAMA PENGEMBANGAN WILAYAH:

    Masih besarnya kesenjangan antar wilayah, khususnya kesenjanganpembangunan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan TimurIndonesia (KTI).

    Hal ini tercermin salah satunya dari kontribusi PDRB terhadap PDB, yang manaselama 30 tahun 1983-2013 kontribusi PDRB KBI san at dominan dan tidak

    ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH: Mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan wilayah KTI, yaitu

    Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua;

    Tetap menjaga momentum pertumbuhan di Wilayah Jawa-Bali dan Sumatera.

    Slide - 7

    pernah berkurang dari 80 persen terhadap PDB.

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    8/53

    KERANGKA PAPARAN

    Pembangunan Kawasan Strategis:

    Pusat -pusat Pertumbuhan Ekonomi

    Pembangunan Kawasan Perkotaan

    Meningkatan

    Produktivitas dan

    Daya Saing Daerah

    Slide - 8

    Pembangunan Kawasan Perbatasan

    Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan

    Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pulau-Pulau

    Terpencil

    Pengembangan Tata Kelola Pemerintahan Daerahdan Otonomi Daerah

    Membangun

    Indonesia dari

    Pinggiran dengan

    MemperkuatDaerah-daerah

    dan Desa

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    9/53

    SKETSA HIRARKI PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN

    DAN HINTERLAND

    Slide - 9

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    10/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    RPJMN 2015 2019

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    11/53

    TEMA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN

    RPJMN 2015-2019

    Salah satu paru-paru dunia dengan mempertahankan

    luasan hutan Kalimantan

    Slide - 11

    hilirisasi komoditas batu bara

    Pengembangan industri berbasis komoditas kelapasawit, karet, bauksit, bijibesi, gas alam cair, pasir zirkon

    dan pasir kuarsa Pengembangan food estate

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    12/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    RPJMN 2015-2019

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    13/53

    SASARAN/TARGET PERAN PDRB PER WILAYAH

    2015-2019

    No. Wilayah Peran PDRB Wilayah (%)

    Tahun 2013

    Peran PDRB Wilayah (%)

    Tahun 2019

    1 Sumatera 23,8 24.6

    2 Jawa 58,0 55,1

    , ,

    4 Sulawesi 4,8 5,2

    5 Bali Nustra 2,5 2,6

    6 Maluku Papua 2,2 2,9

    Nasional 100,0 100,0

    Keterangan :

    Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 5,8-8% tahun 2015-2019

    Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.

    Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar 2010.

    Slide - 13

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    14/53

    Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi: 3 Kawasan Industri, 2Kawasan Ekonomi Khusus, 4 Kawasan Ekonomi Terpadu dan kawasanpotensial lainnya.

    SASARAN UTAMA PENGEMBANGAN WILAYAH

    KALIMANTAN RPJMN 2015-2019 (1/5)

    Pengentasan 10 Ka upaten tertingga engan sasaran outcome :

    (a) meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggalsebesar 7,17 persen;

    (b) menurunnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi9,65 persen; dan

    (c) meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggalsebesar 73,26.

    Slide - 14

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    15/53

    SASARAN UTAMA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN

    RPJMN 2015-2019 (2/5)

    Percepatan 1 Kawasan Perkotaan Metropolitan baru, membangun 3 kotabaru serba lengkap dan terpadu di kawasan perkotaan untuk masyarakatberpenghasilan menengah ke bawah, serta mewujudkan optimalisasi peran

    4 kota otonom berukuran sedang sebagai penyangga (buffer) urbanisasi.

    Slide - 15

    Pengurangan jumlah desa tertinggal sedikitnya 450 desa atau meningkatnyajumlah desa mandiri sedikitnya 180 desa.

    Perkuatan 7 pusat pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atauPusat Kegiatan Wilayah (PKW).

    Pengembangan 8 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai pusatpertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara yang dapat mendorongpengembangan kawasan sekitarnya;

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    16/53

    SASARAN UTAMA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN

    RPJMN 2015-2019 (3/5)

    Pelaksanaan otonomi daerah sasaran untukwilayah Kalimantan adalah:

    (1) Peningkatan :

    proporsi penerimaan pajak dan retribusi daerah sebesar 35persen untuk provinsi dan 10 persen untuk kabupaten/kota;

    proporsi belanja modal dalam APBDprovinsi sebesar 35 persen

    dan untuk Kabupaten/Kota sebesar 40 persen pada tahun 2019serta sumber pembiayaan lainnya dalam APBD;

    Slide - 16

    Jumlah daerah yang mendapatkan opini wajar tanpapengecualian (WTP)sebanyak 5 Provinsi dan 20 Kabupaten/Kotadi Wilayah Pulau Kalimantan;

    Kualitas dan proporsi tingkat pendidikan aparatur sipil negarauntuk jenjang S1 sebesar 50 persen dan S2-S3 sebesar 10 persen:

    Implementasi pelaksanaan SPM di daerah, khususnya padapendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

    (2) Pembentukan kerjasama daerahdiantara 5 daerah Kalimantan dalamrangka percepatan konektivitas dan peningkatan pelayanan publik;

    (3) Penyusunan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)yang tepat fungsidan ukuran sesuai dengan karakteristik Wilayah Pulau Kalimantan.

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    17/53

    SASARAN UTAMA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN

    RPJMN 2015-2019 (4/5)

    Untuk mengurangi risiko serta dampak bencana, maka sasaran penanggulanganbencana di wilayah Kalimantan adalah kawasan pengembangan wilayahberisiko tinggiyaitu:

    4 (empat) PKN (Kota Samarinda, Kota Pontianak, Kota Palangkaraya, dan KotaTarakan) ,

    10 PKW (Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas,Kabu aten Sintan Kabu aten Ka uas Hulu Kabu aten Ka uas Kabu aten

    Slide - 17

    Kotabaru, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten BaritoKuala, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Nunukan) yang memiliki indeksrisiko bencana tinggi, baik yang berfungsi sebagai PKN, PKW, KSN atau PKSN

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    18/53

    SASARAN UTAMA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN

    RPJMN 2015-2019 (5/5)

    SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI PER PROVINSI TAHUN 2015-2019

    WilayahPertumbuhan Ekonomi (Persen)

    2015 2016 2017 2018 2019

    Kalimantan Barat 5,8 - 5,9 5,9 - 6,1 6,1 - 6,4 6,9 - 7,5 7,5 - 8,3

    Kalimantan Tengah 6,0 6,1 6,9 7,2 7,3 7,7 7,8 8,5 8,3 9,2

    Kalimantan Selatan 5,0 - 5,1 6,0 -6,3 6,6 7,0 7,3 7,9 8,2 9,2

    Kalimantan Timur 4,5 -4,6 5,5 - 5,7 5,5 -5,8 6,1 -6,6 6,7 7,4

    Kalimantan Utara 4,95,0 4,9 -5,1 5,8 - 6,1 6,1 - 6,7 6,6 7,3

    SASARAN TINGKAT KEMISKINAN PER PROVINSI TAHUN 2015-2019

    Tingkat Kemiskinan (Persen)

    Slide - 18

    SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN PER PROVINSI TAHUN 2015-2019

    WilayahTingkat Pengangguran (Persen)

    2015 2016 2017 2018 2019

    Kalimantan Barat 2,6 2,5 2,5 2,4 2,4 2,3 2,3- 2,2 2,3 2,1

    Kalimantan Tengah 2,7 -2,6 2,6 2,5 2,5 2,3 2,4 -2,2 2,3 2,1

    Kalimantan Selatan 4,0 -3,9 3,9 3,8 3,8 3,6 3,7 3,4 3,6- 3,3

    Kalimantan Timur 8,5 8,3 8,2 7,9 7,9 7,4 7,5 -6,9 7,2 -6,5

    Kalimantan Utara 8,0 - 7,8 7,8 -7,5 7,4 -7,0 6,9 -6,4 6,6 -6,0

    Wi aya2015 2016 2017 2018 2019

    Kalimantan Barat 7,9 7,8 7,6 7,3 6,8 6,4 6,0 5,5 4,7 4,3

    Kalimantan Tengah 5,7 5,6 5,4 5,2 4,8 4,5 4,2 3,9 3,3 3,0

    Kalimantan Selatan 4,1 4,0 3,9 3,8 3,5 3,3 3,1 2,9 2,5 -2,2

    Kalimantan Timur 5,0 4,9 4,8 4,6 4,2 4,0 3,7 -3,4 2,9 2,6

    Kalimantan Utara 7,2 7,0 6,6 6,4 6,0 5,7 5,4 -5,0 4,8 -4,4

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    19/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    RPJMN 2015-2019

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    20/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Wilayah Kalimantan

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    21/53

    ISU DAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN

    PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI

    Rendahnya nilai tambah komoditas pertambangan mineral, batubara, perikanan,

    pertanian pangan, karet, kelapa sawit, dan rotan

    Terbatasnya konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan yang terdapat di 3 KI, 2

    KEK, dan 4 Kawasan Ekonomi Terpadu, dengan kawasan penyangga

    Slide - 21

    Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di

    bidang pengolahan pertambangan mineral, batubara, karet, kelapa sawit, dan rotan

    Hambatan regulasi dalam mendukung peningkatan iklim investasi dan iklim usaha

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    22/53

    ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

    PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI

    Strategi :

    Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Kalimantan melalui percepatan pengembangan-

    Arah Kebijakan:

    percepatan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah dengan

    memaksimalkan keuntungan aglomerasi, menggali potensi dan keunggulan daerah dan

    peningkatan efisiensi dalam penyediaan infrastruktur.

    Slide - 22

    dapat menciptakan kesempatan kerja baru;

    Percepatan penguatan konektivitas/infrastrukturdengan menyiapkan infrastruktur jalan akses,

    bandara, pelabuhan, listrik dan air bersih dalam mendukung produktivitas kawasan;

    Penguatan kemampuan SDM dan Iptekdengan membangun BLK-BLK, SMK Kejuruan, Politeknik

    dan sciencedan techno parkberbasis pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan-kelautandan logistik;

    Penguatan Regulasi bagi Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim Usahadi kawasan pertumbuhan

    ekonomi, termasuk didalamnya memperkuat kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan

    pemberian insentif fiskal dan non fiskal yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan kompetitif.

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    23/53

    SEBARAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI

    WILAYAH KALIMANTAN

    KI LANDAK

    Industri Karet

    CPO

    Kawasan SASAMBA

    Potensi: Pertanian

    Pangan, Kelapa Sawit

    Kawasan KHATULISTIWA

    Potensi: Perikanan, Kakao,

    Karet

    Potensi Pengembangan

    KEK Tarakan

    Industri Manufaktur

    Slide - 23

    KEK MBTK

    Industri Kelapa Sawit

    Logistik

    KI BATULICIN/Potensi

    Pengembangan KEK Batulicin

    Industri Besi Baja

    Industri pengilangan

    industri bebasis metal

    KI KETAPANG

    Industri Alumina

    Kawasan DASKAKAB

    Potensi: Rotan

    Kawasan BATULICIN

    Potensi: Perikanan

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    24/53

    RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

    KAWASAN STRATEGIS WILAYAH KALIMANTAN

    No. Kegiatan Strategis Infrastruktur Jangka

    Menengah Nasional

    Kereta Api

    1. Pembangunan jalur KA antara Balikpapan - Samarinda

    Bandara

    1. Pengembangan Bandara Supadio

    2. Pembangunan Bandara Singkawang

    3. Pengembangan Bandara Samarinda Baru

    No. Kegiatan Strategis Infrastruktur Jangka

    Menengah Nasional

    Jalan

    1. Pembangunan Jembatan Tayan

    2. Pembangunan Jalan akses mendukung kawasan Industri

    Landak

    3. Pembangunan Jalan akses mendukung kawasan Industri

    Ketapang

    4. Pembangunan Jalan akses Kawasan Industri Batulicin ke

    Pelabuhan Batulicin

    Slide - 24

    Pelabuhan

    1. Pengembangan Pelabuhan Pontianak

    2. Pengembangan Terminal Peti Kemas Palaran

    3. Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy

    4. Pelabuhan Kuala Samboja

    5. Pengembangan Pelabuhan Internasional Balikpapan(Terminal Peti Kemas Kariangau)

    6. Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Penajam Pasir Kuala

    Semboja (Kariangau)

    7. Pengembangan Pelabuhan Samarinda

    8.

    Pembangunan infrastruktur pelabuhan sebagai

    pendukung Integrated Mining Development MEC Coal

    Project

    9. Pelabuhan Seibuku

    5.

    Pembangunan Jalan Kawasan Industri Batulicin Ruas

    Batulicin-Lumpangi, Batulicin-Mentewe, Batulicin-

    Pagatan, Batulicin-S.Kupang, dan Simp. Kodeco-Mentewe

    6. Pembangunan Jalan Tol Samarinda - Balikpapan

    7. Pembangunan Jembatan Kembar Mahakam

    8. Tol Samarinda Balikpapan

    9. Tol Samarinda - Tenggarong

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    25/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Wilayah Pulau Kalimantan

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    26/53

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    27/53

    ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

    WILAYAH KALIMANTAN

    Arah Kebijakan:

    Menghubungkan keterkaitan

    fungsional antara pasar dan kawasan

    produksi, melalui:

    1. Perwujudan konektivitas antar

    kota sedang dan kota kecil, dan

    antar kota kecil dan desa sebagai

    tulan un un backbone

    Arah Kebijakan :

    Memperkuat keterkaitan kota

    desa serta membangun kota

    berkelanjutan dan berdaya saing

    berdasarkan karakter fisik,

    potensi ekonomi dan budaya lokal,

    melalui:1. Perwujudan Sistem Perkotaan

    Arah Kebijakan :

    Menguatkan desa dan masyarakat

    desa serta pengembangan pusat-pusat

    pertumbuhan di perdesaan untuk

    mendorong keterkaitan desa-kota dan

    perdesaan berkelanjutan, melalui :

    1. Pemenuhan Standar Pelayanan

    Minimum sesuai den an kondisi

    PERKOTAAN DESA DAN KAWASAN

    PERDESAANKETERKAITAN KOTA - DESA

    keterhubungan desa-kota

    2. Perwujudan keterkaitan antara

    kegiatan ekonomi hulu (upstream

    linkages) dan kegiatan ekonomi

    hilir (downstream linkages) desa-

    kota dengan pengembangan

    agribisnis (agrowisata dan

    agroindustri), melalui pusatkawasan transmigrasi, kawasan

    agropolitan dan minapolitan, serta

    kawasan pariwisata.

    3. Peningkatan kapasitas tata kelola,

    kelembagaan, dan masyarakat

    dalam peningkatan keterkaitan

    kota-desa

    Nasional (SPN);

    2. Perwujudan Kota Layak Huni

    yang Aman dan Nyaman,

    melalui Pemenuhan Standar

    Pelayanan Perkotaan (SPP)

    yang mudah diakses bagi

    seluruh kalangan masyarakat

    kota, termasuk kelompok

    lansia, disabel, wanita, anak;

    3. Perwujudan kota hijau yang

    berketahanan iklim dan

    bencana;

    4. Pengembangan Kota Cerdas

    dan daya saing kota;

    5. Peningkatan kapasitas tata

    kelola pembangunan

    perkotaan.

    geografis Desa

    2. Penanggulangan kemiskinan dan

    pengembangan usaha ekonomi

    masyarakat Desa

    3. Pembangunan Sumber Daya

    Manusia, peningkatan

    Keberdayaan, dan pembentukan

    Modal Sosial Budaya MasyarakatDesa

    4. Penguatan Pemerintahan Desa

    5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan

    Lingkungan Hidup Berkelanjutan,

    serta Penataan Ruang Kawasan

    Perdesaan

    6. Pengembangan ekonomi kawasan

    perdesaan untuk mendorong

    keterkaitan desa-kota.

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    28/53

    PETA LOKASI PRIORITAS PENGEMBANGAN

    KAWASAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN WILAYAH KALIMANTAN

    2015-2019

    Slide - 28

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    29/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Wilayah Pulau Kalimantan

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    30/53

    ISU DAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

    DAERAH TERTINGGAL WILAYAH KALIMANTAN

    1. Lemahnya koordinasi antarpelaku pembangunan untuk percepatan

    pembangunan daerah tertinggal;

    2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan tingkat kesejahteraan

    masyarakat di daerah tertinggal, khususnya di kawasan perbatasan;

    3. Rendahnya jumlah ketersediaan dan distribusi tenaga pendidik

    (guru) dan tenaga kesehatan (dokter, bidan dan paramedis);

    4. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana publik dasar di

    Slide - 30

    daerah tertinggal perbatasan, khususnya di bidang pendidikan,

    kesehatan, telekomunikasi dan informasi, serta transportasi (darat,

    air, dan udara).

    5. Rendahnya tingkat aksesibilitas daerah tertinggal terhadap pusat-

    pusat pertumbuhan wilayah, khususnya pada daerah tertinggal dikawasan perbatasan;

    6. Belum optimalnya pengelolaan potensi sumber daya lokal dalam

    pengembangan perekonomian di daerah tertinggal;

    7. Belum adanya insentif terhadap sektor swasta dan pelaku usaha

    untuk berinvestasi di daerah tertinggal.

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    31/53

    ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL WILAYAH KALIMANTAN

    (1/2)

    Arah Kebijakan:

    Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal difokuskan pada upaya pemenuhan kebutuhan

    dasar dan kebutuhan pelayanan dasar publik dan pengembangan perekonomian masyarakat

    yang didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan infrastruktur penunjang

    konektivitas

    Strategi :

    Slide - 31

    nilai tambah sesuai dengan karakteristik, posisi strategis, dan keterkaitan antarkawasan;

    Meningkatkan aksesibilitas yang menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat

    pertumbuhan;

    Meningkatkan kualitas SDM, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan kapasitas tata

    kelola kelembagaan pemerintahandaerah tertinggal; Mempercepat pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk pelayanan dasar publik,

    terutama di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi, air bersih, energi/listrik, telekomunikasi,

    serta mendukung upaya pemenuhan kebutuhan dasar, seperti: sandang, pangan, dan

    perumahan di daerah tertinggal;

    Memberikan tunjangan khusus kepada tenaga kesehatan, pendidikan, penyuluh pertanian,

    pendamping desadi daerah tertinggal;

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    32/53

    Strategi :

    Melakukan penguatan regulasi terhadap daerah tertinggal dan pemberian insentif kepada pihak

    swasta dalam pengembangan iklim usaha di daerah tertinggal;

    Meningkatkan pembangunan infrastruktur di daerah pinggiran, seperti kawasan perbatasan

    dalam upaya mendukung pembangunan daerah tertinggal;

    Melakukan pembinaan terhadap daerah tertinggal yang sudah terentaskan melalui penguatan

    ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL WILAYAH KALIMANTAN

    (2/2)

    Slide - 32

    Mendukung pengembangan kawasan perdesaan dan transmigrasi sebagai upaya pengurangan

    kesenjangan antarwilayah. Dalam proses pembangunan kedepan, diharapkan kawasan

    transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru dapat mendukung upaya percepatan

    pembangunan daerah tertinggal dan pengembangan kawasan perdesaan, disamping perlu

    dukungan semua sektor terkait;

    Meningkatkan koordinasi dan peran serta lintas sektor dalam upaya mendukung pembangunan

    daerah tertinggal melalui pengembangan kawasan perdesaan dan transmigrasi sebagai program

    pembangunan lintas sektor.

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    33/53

    PETA SEBARAN DAERAH TERTINGGAL

    WILAYAH KALIMANTAN 2015 2019

    Slide - 33

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    34/53

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    35/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Wilayah Kalimantan

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    36/53

    ISU DAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

    KAWASAN PERBATASAN WILAYAH KALIMANTAN

    Aspek Ekonomi, SDA, dan Lingkungan Hidup Eksploitasi SDA secara ilegal oleh pihak asing (illegal logging), ancaman over

    exploitation, sementara taraf hidup masyarakat tertinggal dibandingkan dengan

    negara tetangga

    Rendahnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur, khususnya jalan, moda

    transportasi, dan pasar

    Slide - 36

    Ketergantungan yang tinggi masyarakat perbatasan terhadap negara Malaysia,

    bahan pokok dan energi

    Minimnya ketersediaan dan pelayanan sarana dan prasarana pendidikan dan

    kesehatan yang berkualitas

    Aspek Batas Wilayah Negara, Pertahanan, keamanan, dan penegakan

    hukum Terdapat 9 Outstanding Boundary Problem (OBP)

    Transnational crime akibat lemahnya sistem pengawasan

    Lemahnya koordinasi antar petugas pelaksana pengawasan perbatasan

    Rendahnya aksesibilitas telekomunikasi dan informasi yang berpotensi melunturkan

    wawasan kebangsaan.

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    37/53

    ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNANKAWASAN PERBATASAN WILAYAH KALIMANTAN

    Arah Kebijakan:

    Mewujudkan halaman depan negara sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan

    negara tetangga

    Strategi :

    Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara: Pusat

    Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Entikong, Aruk-Paloh, Nanga Badau, Nunukan, danPKSN lainnya;

    Peningkatan konektivitas dengan membangun sistem jaringan jalan lokal di desa-desadalam Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) dan antar Lokpri yang saling terhubung denganpusat kegiatan ekonomi;

    Membangun kedaulatan energi dan telekomunikasidi wilayah perbatasan Kalimantan;

    Peningkatan akses pelayanan pendidikan dan kesehatan di desa-desa terdepan dan

    terisolirdengan penyediaan sarana prasarana sesuai karakteristik geografis wilayah sertapengembangan sekolah bertaraf internasional (standarisasi kawasan perbatasan) dansekolah berasrama;

    Mengembangkan pusat perdagangan lintas batas negara berbasis komoditas lokalberorientasi pasar ke negara tetanggaserta secara bertahap menurunkan jumlah pelintasbatas tradisional dititik lintas batas (Kalimantan);

    Penguatan fungsi pertahanan dan keamanan dan pelibatan peran serta masyarakatdalam menjaga kedaulatan.

    Slide - 37

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    38/53

    PETA SEBARAN LOKASI PRIORITAS (LOKPRI)KAWASAN PERBATASAN WILAYAH KALIMANTAN

    2015-2019

    Slide - 38

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    39/53

    RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

    KAWASAN PERBATASAN WILAYAH KALIMANTAN

    1. Pengembangan pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan terpadu;2. Pengembangan pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

    3. Peningkatan konektivitas dengan membangun sistem jaringan jalan lokal di desa-desaKecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) dan antar Lokpri di wilayah perbatasan Papua;

    4. Penyelenggaraan sekolah satu atap berasrama (SD, SMP, SMA/SMK); dan sekolah kejuruan(SMK, politeknik) berbasis kelautan, standarisasi kawasan perbatAsan;

    5. Pengadaan sarana kesehatan keliling diutamakan di Pulau Pulau Kecil Terluar;6. Pengembangan energi terbarukan (PLTMH, PLTS, dan PLTU), berbasis potensi lokal,

    Slide - 37

    -7. Pembangunan menara penguat sinyal dan penguat siaran RRI,TVRI, dan telekomunikasi

    khususnya di desa-desa kecamatan perbatasan;8. Pembangunan pasar perbatasan;

    9. Pembangunan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong (CIQS Terpadu)10. Pembangunan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga-Badau (CIQS Terpadu)

    11. Pembangunan Jalan strategis perbatasan, jalan paralel perbatasan, jalan poros perbatasan(Temajuk - Gunung Kukud - Simpang Tanjung), (Teberau - Bts.Kec.Siding - Bts. Kab. Sanggau -Bts Kec Sekayam - Bts. Kab. Sintang), (Putussibau - Nanga Era - Bts Kaltim), (Bts Kalbar -Tiong Ohang - Long Pahangai), (Malinau Punan - Long Bawan Long Midang), (LongNawang Metulang Long boh Bts Kaltim) dan ruas strategis lainnya

    12. Pengembangan Dermaga Penyeberangan Nunukan dan Dermaga Penyeberangan Sebatik13. Pembangunan bandara Maratua, Sintang Baru

    14. Pembangunan Dry port untuk mendukung pintu gerbang aktivitas ekspor impor di kawasanperbatasan Indonesia-Malaysia

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    40/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Wilayah Kalimantan

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    41/53

    ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIPENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH KALIMANTAN

    Arah Kebijakan, untuk mewujudkan: Struktur ruang wilayah Pulau Kalimantan melalui pengembangan kawasan perkotaan

    nasional sebagai industri pengolahan, industri jasa hasil perkebunan, dan industri jasa

    hasil pertambangan yang berbasis mitigasi bencana banjir

    Jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan keterkaitan antarwilayah,

    efisiensi ekonomi, serta membuka keterisolasian wilayah

    Kelestarian kawasan konservasi keanekaragaman hayati dan kawasan berfungsi lindung

    yang bervegetasi hutan tropis basah paling sedikit 45 persen dari luas Pulau Kalimantan

    Slide - 41

    sebagai Paru-paru Dunia

    Swasembada pangan dan lumbung pangan nasional melalui pengembangan sentra

    pertanian tanaman pangan dan sentra perikanan

    Pengembangan Kawasan Strategis Nasional, termasuk Kawasan Perbatasan sebagai

    beranda depan negara dan pintu gerbang internasional

    Strategi :

    Perwujudan struktur ruang wilayah

    Pengembangan kawasan lindung

    Pengembangan kawasan budidaya

    Pengembangan kawasan strategis nasional perbatasan dan ekonomi

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    42/53

    STATUS PENYELESAIAN RENCANA TATA RUANG KALIMANTAN

    PROVINSI

    Kalimantan Barat Belum Perda

    Kalimantan Tengah Belum Perda

    Kalimantan Selatan Belum Perda

    Kalimantan Timur Belum Perda

    Slide - 42

    Provinsi Total Kab. Sudah Perda Total Kota Sudah Perda

    Kalimantan Barat 12 2 2 2

    Kalimantan Tengah 13 4 1 0

    Kalimantan Selatan 11 6 2 1

    Kalimantan Timur 10 6 4 4

    Kalimantan Utara - - - -

    TOTAL 46 18 9 7

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    43/53

    Konsep Ideal Reforma Agraria

    Reforma agraria meliputi asset reform,yaitu penyediaan tanah bagi masyarakat

    petani yang belum memiliki tanah (landless farmer) dan juga access reformyaitu

    penyediaan bantuan program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan

    kemampuan petani penerima dalam mengelola dan mengambil manfaat bidang

    tanah yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya;

    Pemerintah melakukan reforma agraria untuk melakukan penataan kembali

    REFORMA AGRARIA (1/3)

    penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah sekaligus untuk

    memperbaiki ketimpangan kesejahteraan khususnya petani;

    Reforma agraria meliputi beberapa tahap yaitu:

    Koordinasi lokasi pelaksanaan redistribusi tanah (dan legalisasi aset) denganlokasi pemberdayaan masyarakat;

    Pengembangan teknologi pertanian;

    Pengembangan jasa keuangan mikro;

    Interkoneksi UKM dengan industri.

    Slide - 43

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    44/53

    Tantangan Reforma Agraria

    Walaupun secara konsep reforma agraria cukup sederhana yaitu mensinergikan

    lokasi aset dan akses, namun mengingat:

    Kewenangan birokrasi yang berbeda dimana reforma aset merupakan

    kewenangan BPN, sedangkan reforma akses berada pada K/L dan pemda;

    REFORMA AGRARIA (2/3)

    hektar dan 4,5 juta keluarga, tersebar pada sekitar 9 ribu desa di 512 kab/kota

    pada 34 provinsi;

    Seringkali koordinasi lokasi dan sinergi aset dan akses tidak dapat dilakukan dengan

    optimal.

    Untuk itu diperlukan peran Gubernur/ Bupati/ Walikota sebagai koordinator

    untuk mensinergikan lokasi aset dan akses pada wilayah administrasinya

    masing-masing.

    Slide - 44

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    45/53

    Peran Kepala Daerah (Pemerintah Daerah) sebagai koordinator perlu melakukan:

    Bersama dengan Kemenhut, mengidentifikasi tanah kawasan hutan yang sesuai bagi

    pertanian dan akan dilepaskan sebagai sumber TORA (tanah obyek reforma agraria);

    Mengidentifikasi seluruh program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

    seluruh K/L (termasuk Pemda) yang ada pada wilayahnya.

    Memimpin koordinasi antara K/L dengan Kanwil BPN/Kantah setempat dalammensinergikan lokasi dan target keluarga sasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat

    REFORMA AGRARIA (3/3)

    dengan lokasi-lokasi pelaksanaan redistribusi tanah dan legalisasi aset (by name by

    address);

    Melakukan kerjasama dengan Bank Indonesia dan bank umum setempat untuk

    memastikan bank melakukan penyaluran pinjaman kredit KUR dan UMKM, termasuk

    mekanisme dan prosedur penyediaan fasilitas jaminan pinjaman penyediaan

    collateral fund (dana jaminan pinjaman) bagi pinjaman modal usaha masyarakatmiskin sehingga tidak perlu dilakukan penyitaan agunan pinjaman apabila terjadi gagal

    bayar.

    Memastikan kelanjutan pemberdayaan masyarakat pasca pelaksanaan reforma

    agraria dengan terus berkoordinasi baik dengan BPN maupun K/L hingga masyarakat

    penerima benar-benar lepas dari garis kemiskinan;

    Slide - 45

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    46/53

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    dan Resiko Bencana Wilayah Kalimantan

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    47/53

    96.4

    178 178 180.4

    156.4 163.2

    205.2

    190178

    148.4

    179.2

    134.8

    159.2 160.4

    132.4

    173.2

    100

    150

    200

    250

    INDEKS RISIKO BENCANA

    PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DI WILAYAH PULAU KALIMANTAN

    0

    50

    Keterangan:

    Risiko Tinggi: >144 (warna peta MERAH);

    Risiko Sedang: 36 144 (warna peta KUNING)

    Risiko Rendah: < 36 (warna peta HIJAU)

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    48/53

    ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    PENANGGULANGAN BENCANA DAN RESIKO BENCANA

    WILAYAH KALIMANTAN

    Arah Kebijakan:

    Peningkatan ketangguhan dalam menghadapi bencana;

    Penguatan tata kelola penanggulangan bencana di pusat dan daerah.

    Strategi :

    Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan,melalui:

    a.penyusunan kajian dan peta risiko bencana tingkat kabupaten/kotab.integrasi kajian dan peta risiko dalam RPJMD dan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota.

    Slide - 48

    c.Penyusunanrencana kontinjensi menghadapi bencana banjir, kebakaran hutan dan lahan.

    Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana,melalui:

    a.Mendorong dan menumbuhkan budaya sadar bencana dalam masyarakat,

    b.Peningkatan sosialisasi dan diseminasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat,

    c.Rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pasca bencana alam

    d.Pemeliharaan dan penataan lingkungan di sekitar DAS Kapuas, Mahakam dan Barito.

    Peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat,melalui:a.Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur penanggulangan bencana

    b.Peningkatan monitoring hot spotkebakaran hutan dan lahan

    c.Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir

    d.Pengembangan Desa Tangguh Bencana

    e.Meningkatkan simulasi dan gladi kesiapsiagaan bencana.

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    49/53

    PETA INDEKS RISIKO BENCANA

    WILAYAH PULAU KALIMANTAN 2015-2019

    Slide - 49

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    50/53

    RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

    PENANGGULANGAN BENCANA KAWASAN KALIMANTAN

    1. Pembangunan Pengendalian Banjir Tanjung Belimbing (Kanal, Retarding Basin dan Drainase)

    Kota Malinau Kab. Malinau, Santui, Kintap dan Batu Licin, Jorong, Asam - Asam &

    Kintap, Kandang Jaya, Kota Sintang Kab Sintang, Kab. Kapuas Hulu Kab Kapuas Hulu

    2. Pembangunan Pintu Air dan Pompa Banjir Muara Sungai Karang Mumus Kota Samarinda

    Kota Samarinda

    3. Lanjutan Penanganan Banjir dan Pengaman Tebing Sungai Karang Mumus Kota Samarinda

    Kota Samarinda

    Slide - 50

    . , , ,

    5. Normalisasi Sungai Martapura

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    51/53

    Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Tata Kelola Pemerintahan dan Otonomi Daerah

    Wilayah Kalimantan

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    52/53

  • 8/10/2019 Rancangan RPJMN 2015-2019. Arah Pengembangan Wilayah Kalimantan

    53/53