vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

39
ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERDESAAN SESUAI RPJMN 2015-2019 Oleh : Direktur Perkotaan dan Perdesaan 1 Kementerian PPN/ Bappenas Selasa, 2 September 2014 Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali

Upload: sutardjo-ps

Post on 14-Jun-2015

1.772 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERDESAAN SESUAI RPJMN 2015-2019

Oleh :Direktur Perkotaan dan Perdesaan

1

Kementerian PPN/Bappenas

Selasa, 2 September 2014Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali

Page 2: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

OUTLINE PAPARAN

GAMBARAN UMUM KONDISI PERDESAAN DI INDONESIA

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERDESAAN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJP 2005-2025 DAN RPJMN 2015-2019

PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM UU DESA DAN PP NO.43 TAHUN 2014

SOSIALISASI, PELATIHAN, DAN PENDAMPINGAN DALAM PERSIAPAN PELAKSANAAN UU DESA

SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN

Kementerian PPN/Bappenas

Page 3: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

GAMBARAN UMUM KONDISI PERDESAAN DI INDONESIA1

33

Page 4: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

4

Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035.

Kementerian PPN/Bappenas

Laju Pertumbuhan PDRB 2006 Laju Pertumbuhan PDRB 2007 Laju Pertumbuhan PDRB 2008 Laju Pertumbuhan PDRB 2009

Kota 5.88449021254457 5.99607187061474 6.14512543064627 5.46823173112414

Kabupaten 9.35823997398586 4.86005827660244 3.0662065267085 1.87333423172521

0.50

1.50

2.50

3.50

4.50

5.50

6.50

7.50

8.50

9.50

Perbandingan Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten dan Kota

%

Menurunnya Pembangunan Perekonomian Wilayah Perdesaan

Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten menunjukkan penurunan yang besar dari tahun ke tahun dibandingkan dengan laju PDRB Kota.

Page 5: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

5

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

2010 2015 2020 2025 2030 2035

Pers

enta

se (%

)Perkotaan Perdesaan

Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035.

Tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan 2,18% pertahun, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 1% pertahun. Pertumbuhan penduduk di perdesaan menurun sebesar 0,64% pertahun.

% te

rhad

ap ju

mla

h pe

ndud

uk n

asio

nal

Urbanisasi Desa - KotaKementerian PPN/

Bappenas

1. Masih terbatasnya konektivitas antara desa-kota dan persebaran pusat pertumbuhan yang menyediakan pelayanan ekonomi dan sosial dengan desa-desa di sekitarnya;

2. Masih rendahnya keterkaitan antarsektor dari hulu ke hilir yang dapat menciptakan diversifikasi kegiatan ekonomi di perdesaan serta memperkuat hubungan ekonomi antara kota dan desa;

3. Belum optimalnya kerjasama antardaerah yang dapat mendorong terjadinya peningkatan keterkaitan antara desa-kota dan antar daerah administrasi

Page 6: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

KEMISKINAN

6

Maret 2009 Maret 2010 Maret 2011 Sepetember 2011

Maret 20125.00

7.00

9.00

11.00

13.00

15.00

17.00

19.00

21.00

23.00

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18Perkembangan Jml Penduduk Miskin

Kota (Juta Jiwa) Desa (Juta Jiwa) % Kota % Desa

Juta

Jiw

a

%

Kalimantan selatan

Bali

Jambi

Kalimantan Tengah

Kepulauan Riau

Bangka Belitung

Kalimantan Barat

Sulawesi Utara

Riau

Banten

Sumatera Barat

Sumatera Utara

Maluku Utara

Kalimantan Timur

Jawa Barat

Sumatera Selatan

Sulawesi Selatan

Sulawesi Barat

Indonesia

Nusa Tenggara Barat

Bengkulu

Jawa Tengah

Jawa Timur

Sulawesi Tengah

Lampung

Sulawesi Tenggara

DI Yogyakarta

Nangroe Aceh Darussalam

Nusa Tenggara Timur

Gorontalo

Maluku

Papua Barat

Papua

5.69

6.02

6.67

8.19

8.24

8.45

10.06

10.14

10.15

10.44

10.88

11.29

12.28

13.66

13.88

14.67

14.88

15.52

16.56

16.78

18.05

18.66

19.74

20.26

20.65

20.92

21.95

23.54

25.1

30.89

33.94

43.48

46.02

Angka Kemiskinan Desa 2012 (%)

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000 Pengeluaran per Kapita (RP)

Pengeluaran Penduduk Kota (Rp per Kap) Pengeluaran Penduduk desa (Rp per Kap)

Gap: Rp 309.508

Rp

Sumber : Susenas (diolah)

Kementerian PPN/Bappenas

Page 7: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Pergeseran Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Agus 2008

Feb 2009

Agus 2009

Feb 2010

Agus 2010

Feb 2011

Agus 2011

Feb 2012

30000

35000

40000

45000

50000

55000

60000

65000

Total Pekerja Desa-Kota (Ribu Jiwa)

kotadesa

Ribu

Jiw

a

Agus 2008

Feb 2009 Agus 2009

Feb 2010 Agus 2010

Feb 2011 Agus 2011

Feb 201233,000,000

34,000,000

35,000,000

36,000,000

37,000,000

38,000,000

39,000,000

Pertanian

Pertanian

Agus 2008 Feb 2009 Agus 2009 Feb 2010 Agus 2010 Feb 2011 Agus 2011 Feb 20120

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

Non-Pertanian

Pertambangan Industri Listrik, Gas, Air Bangunan

Perdagangan Transportasi, dan Komunikasi Keuangan Jasa

Sumber Sakernas (diolah)

Kementerian PPN/Bappenas

Page 8: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

PERTAMBAHAN JUMLAH DESA DAN MENURUNNYA AREAL PERSAWAHAN

Peter-nakan

Per-tam-

bangan

Per-hutana

n

Perindus-

trian/ Jasa

Per-ladan-

gan

Pesisir Perke-bunan

Per-sawa-han

2008

0.2 0.24 3.43 8.86000000000001

8.73 14.14 17.33 47.08

2011

0.29 0.45 3.4 9.75 12.92 15.11 17.63 40.45

2.5

7.5

12.5

17.5

22.5

27.5

32.5

37.5

42.5

47.5

Tipologi Desa (%)

%

20022003

20042005

20062007

20082009

20102011

20122013

20142015

62000

64000

66000

68000

70000

72000

74000

7200

7400

7600

7800

8000

8200

8400

8600

8800

Desa & Kelurahan

Desa (Kiri) Kelurahan (Kanan)

Des

a (u

nit) Kelurahan (U

nit)

2011: 8286 Kelurahan

2011: 69603 Desa

2015*: 8706 Kelurahan

2015*: 73132 Desa

Sejak tahun 2005, perkembangan jumlah desa di Indonesia meningkat pesat.

Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2005 – 2008 yaitu sebesar 7,8%Sumber : Podes dan Kemendagri (diolah)

Kementerian PPN/Bappenas

Page 9: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

PETA SEBARAN KAWASAN PERDESAAN NASIONAL TAHUN 2011

Perdesaan Tertinggal

Perdesaan Berkembang

Kawasan Perkotaan (Pusat Pertumbuhan)

WILAYAH PAPUA:Desa Tertinggal: 89.5%Desa Berkembang: 9.8%Desa Mandiri: 0.7%

WILAYAH MALUKU:Desa Tertinggal: 64.7%Desa Berkembang: 32.2%Desa Mandiri: 3.1 %

WILAYAH SULAWESI:Desa Tertinggal: 28.8%Desa Berkembang: 61.4%Desa Mandiri: 9.8%

WILAYAH KALIMANTAN:Desa Tertinggal: 49.0%Desa Berkembang: 43.5%Desa Mandiri: 7.5%

WILAYAH NUSA TENGGARA:Desa Tertinggal: 55.6%Desa Berkembang: 37.6%Desa Mandiri: 6.9%

WILAYAH JAWA-BALI:Desa Tertinggal: 1.8%Desa Berkembang: 53.8%Desa Mandiri: 44.4%

WILAYAH SUMATERA:Desa Tertinggal: 22.8%Desa Berkembang: 67.9%Desa Mandiri: 9.3%

Sumber: Potensi Desa Tahun 2005 dan 2011, SP2010 (diolah) Catatan: jumlah desa termasuk kelurahan

Perdesaan Mandiri

9

Kementerian PPN/Bappenas

Page 10: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERDESAAN2

1010

Page 11: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

• Masih tingginya angka kemiskinan• Berkurangnya lahan usaha untuk kemandirian pangan

Kemiskinan, pengangguran, dan

kerentanan ekonomi masyarakat desa

• Rendahnya pelayanan pendidikan dasar-menengah• Rendahnya pelayanan kesehatan dasar • Rendahnya pelayanan sanitasi dan air bersih

Keterbatasan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan

dasar minimum

• Masih rendahnya keberdayaan masyarakat dalam partisipasi ekonomi, partisipasi publik, partisipasi politik

Masih rendahnya keberdayaan masyarakat perdesaan

• Belum tersusunnya peraturan pendukung untuk pelaksanaan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, sehingga pelaksanaan UU ini belum bisa terlaksana dengan optimal

• Belum siapnya kapasitas pemerintah desa, lembaga-lembaga desa, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan

• Belum memadainya data desa riil yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun perencanaan dan pembangunan desa sebagai amanat pelaksanaan UU No 6/ 2014 Tentang Desa

Belum optimalnya tata kelola desa dan peran

kelembagaan desa dalam perencanaan dan

pembangunan desa

Isu-isu Strategis Pembangunan Desa (1)Kementerian PPN/

Bappenas

Page 12: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

•Tingginya kerusakan lingkungan akibat kegiatan pencemaran, pembakaran, dan sampah laut•Masih tingginya perambahan dan alih fungsi kawasan pertanian menjadi kawasan non-pertanian•Kerentanan perdesaan terhadap bencana dan perubahan iklim

Belum optimalnya penataan ruang

kawasan perdesaan, pengelolaan

sumberdaya alam dan lingkungan lingkungan

hidup

• Masih belum optimalnya pelayanan sarana dan prasarana transportasi dan telekomunikasi termasuk ketersediaan jalan poros desa, jalan produksi, moda transportasi, serta jembatan penghubung antardesa dan antara desa dengan pusat pertumbuhan terdekat .

• Ketersediaan dan pelayanan prasarana energi khususnya dalam hal pemenuhan elektrifikasi perdesaan masih belum optimal

• Masih belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran dalam menunjang kegiatan agribisnis dan industrialisasi di perdesaan

Keterbatasan ketersediaan

infrastruktur dalam membuka

keterisolasian daerah perdesaan dan

mendorong keterkaitan Desa-Kota.

Kementerian PPN/Bappenas

Isu-isu Strategis Pembangunan Desa (2)Kementerian PPN/

Bappenas

Page 13: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJP 2005-2025 DAN RPJMN 2015-20192

1313

Page 14: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

1. Pengembangan agroindustri padat pekerja;2. Peningkatan akses informasi, pemasaran,

lembaga keuangan, kesempatan kerja, dan teknologi;

14

TAHAPAN DAN ARAH KEBIJAKAN RPJPN 2005-2025 (UU NO. 17 TAHUN 2005)

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH MERATA DAN BERKEADILAN

MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA SAING

RPJMN 4 (2020-2024)RPJMN 1 (2005-2009)

Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

RPJMN 2 (2010-2014)

Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian

RPJMN 3 (2015-2019)

Memantapkan pembangunan secara menyeluruh denganmenekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur ekonomi kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif

1. Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan didorong secara sinergis.

Intervensi harga dan kebijakan perdagangan pro pertanian;

1. Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi untuk menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi;

1. Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya

2. Pengembangan social capital dan human capital;

Ekonomi Perdesaan

Sumber Daya

Manusia dan Sosial

Infrastruktur

Keterkaitan antarwilayah

Intervensi Kebijakan

1. Peningkatan efisiensi, modernisasi, nilai tambah sektor primer (pertanian, kelautan dan pertambangan);

1. Pengembangan pelayanan transportasi perintis di daerah perbatasan, terpencil, dan perdesaan berbasis masyarakat (community based) dan wilayah.

1. Pengembangan jasa infrastruktur dan keuangan untuk pengembangan kegiatan perekonomian perdesaan;

2. Perdagangan luar negeri yang lebih menguntungkan, mendukung dan mengamankan pengembangan perdesaan;

3. Mengembangkan sektor keuangan untuk meningkatkan akses pendanan bagi keluarga miskin di perdesaan;

Kementerian PPN/Bappenas

Page 15: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Skala Prioritas RPJMN 2015-2019 DALAM RPJPN 2005-2025

BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL DAN OTONOMI DAERAH

RPJMN(2015-2019)

Memantapkan pem-bangunan secara menyeluruh denganmenekankan pem-bangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek

Makin mantapnya pelembagaan nilai-nilai demokrasi denganmenitikberatkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi, dankemitraan, semakin mantapnya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.

Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin mantapMelalui daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan; untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi,dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaanSDA; Diimbangi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia.

Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dgn rencana tata ruangMelalui berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga eletrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat tercapai, serta terwujudnya konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya dan terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat

Pengembangan infrastruktur perdesaan akan terus dikembangkan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian

15

Kementerian PPN/Bappenas

Page 16: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

16

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJMN 2015 – 2019

1. Mengurangi Kemiskinan dan Kerentanan Ekonomi di Perdesaan.

2. Meningkatkan Ketersediaan Pelayanan Umum dan Pelayanan Dasar Minimum di Perdesaan.

6. Mewujudkan Tata Kelola Perdesaan Yang Optimal

3. Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

5. Mengembangkan Pusat Kawasan Transmigrasi, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, serta Kawasan Pariwisata sebagai Pusat Pertumbuhan Baru untuk Meningkatkan Keterkaitan Kota dan Desa

4.Mewujudkan Desa Berkelanjutan melalui Penataan Ruang Perdesaan Serta Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA-LH

Arah Kebijakan :Mewujudkan kemandirian masyarakat dan mewujudkan desa-desa berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi, melalui:

Page 17: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

1. Pengentasan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja;

2. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Desa;

3. Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan;

4. Terwujudnya tata kelola perdesaan yang optimal;

5. Terwujudnya desa yang berkelanjutan; dan

6. Terwujudnya keterkaitan desa-kota

TUJUAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERDESAAN

Mewujudkan Desa Berkelanjutan yang Memiliki Ketahanan Sosial-Ekonomi dan Ekologi serta berdaya saing

17

PERWUJUDAN SASARAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJMN 2015 – 2019

Page 18: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

18

Tahapan Perkembangan DesaPEMBANGUNAN PERDESAANKementerian PPN/

Bappenas

Desa TertinggalRentan terhadap guncangan sosial-ekonomi dan lingkungan

Desa BerkembangSecara ekonomi memiliki ketahanan dan mekanisme ketahanan yang dibangun utuk bertahan dari krisis ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup bagi segenap warga desanya

Desa Mandiri - Memiliki ketahanan sosial-ekonomi dan mekanisme untuk bertahan bagi diri sendiri dan masyarakat di desa sekitarnya- Mandiri dalam segala hal: pangan, energi, listrik, dst- Mampu menjadi penggerak ekonomi bagi daerah sekitarnya

Perdesaan Berkelanjutan

• Pusat Pertumbuhan Baru

• Keterkaitan dengan pusat pertumbuhan yang ada

Perkembangan Desa Secara Sosial, Ekonomi dan Ekologi

Page 19: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL YANG KOMPREHENSIF

SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL YANG KOMPREHENSIF

PENINGKATAN PELAYANAN DASAR

PENINGKATAN PELAYANAN DASAR

PENGEMBANGAN PENGHIDUPANBERKELANJUTAN

PENGEMBANGAN PENGHIDUPANBERKELANJUTAN

Jaminan Sosial

Bantuan Sosial

Asuransi Sukarela

Infrastruktur dan Sarana Pelayanan Publik

Perluasan Jangkauan Pelayanan Publik untuk Penduduk Miskin dan Rentan

Pengembangan Sustainable Livelihood

Kementerian PPN/Bappenas

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN PERDESAAN PASCA UU DESA

1. Mengurangi kemiskinan dan kerentanan ekonomi di perdesaan.

2. Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum di perdesaan.

3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan

STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN UNTUK PENURUNAN

TINGKAT KEMISKINAN

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN UNTUK KANTONG-KANTONG KEMISKINAN

Page 20: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN 2015-2019 (1/2)

20

Mengurangi Kemiskinan dan Kerentanan Ekonomi di Perdesaan

• Mendorong masyarakat desa untuk mengembangkan perekonomian berbasis potensi wilayah, baik potensi sumber daya alam, maupun potensi sosial-budaya melalui pendampingan berkelanjutan

• Meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat perdesaan melalui fasilitasi dan pembinaan dalam pengembangan ekonomi perdesaan, bantuan permodalan/kredit, jaminan sosial, dan kesempatan berusaha.

Meningkatkan Ketersediaan Pelayanan Umum dan Pelayanan Dasar Minimum di Perdesaan

• Optimalisasi penetapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Desa• Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar dalam menunjang kehidupan sosial-ekonomi masyarakat perdesaan• Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum, pelayanan dasar minimum, peningkatan akses dan ketersediaan sarana prasarana transportasi, perumahan, air

minum, sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase lingkungan), listrik, energi, komunikasi, jalan dan irigasi di perdesaan.

Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

• Meningkatkan fasilitasi keberdayaan masyarakat perdesaan dan perlindungan masyarakat adat, termasuk peraturan perundangan tentang tanah adat/ulayat, meningkatnya taraf pendidikan, dan status kesehatan.

• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui redistribusi tanah, sekaligus pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mengelola dan memanfaatkan tanah dan SDA bagi kesejahteraan hidup.

Kementerian PPN/Bappenas

Page 21: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

21

Mewujudkan Tata Kelola Perdesaan Yang Optimal

• Mempersiapkan peraturan pendukung yang lebih operasional untuk pelaksanaan UU No 6/2014 tentang Desa.• Memfasilitasi peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam pengelolaan pemerintahan desa, pelaporan dan akuntabilitas terkait kewenangan dalam pengelolaan keuangan dan aset desa.• Memfasilitasi peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan lembaga lembaga lainnya di tingkat desa untuk meningkatkan kinerja kelembagaan di tingkat desa, partisipasi, dan pemberdayaan

masyarakat.• Mengumpulkan dan mengkompilasikan data dan informasi desa yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun perencanaan dan pembangunan desa.

Mewujudkan Desa Berkelanjutan melalui Penataan Ruang Perdesaan serta Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA-LH

• Pengendalian penataan ruang melalui fasilitasi dalam penyusunan RDTR dan penataan ruang perdesaan, monitoring dan law enforcement terhadap lahan pertanian berkelanjutan• Menekan laju alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian dengan menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dalam RTRW• Memfasilitasi peningkatan kesadaran pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan kemandirian pangan serta pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan

hidup yang seimbang, berkelanjutan, dan berwawasan mitigasi bencana.

Mengembangkan Pusat Kawasan Transmigrasi, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, serta Kawasan Pariwisata sebagai Pusat Pertumbuhan Baru untuk Meningkatkan Keterkaitan Kota dan Desa

• Mewujudkan industri pengolahan hasil pertanian secara luas yang berbasis koperasi dan usaha kecil dan menengah• Meningkatkan akses terhadap modal usaha, pemasaran, teknologi, dan informasi,• Menerapkan teknologi dan inovasi di tingkat lokal untuk meningkatkan nilai tambah, • Meningkatkan kelembagaan dan tata kelola ekonomi daerah • Mengembangkan kerjasama antar daerah dan kerjasama pemerintah-swasta.

STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN 2015-2019 (2/2)Kementerian PPN/

Bappenas

Page 22: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Arah Kebijakan:Mewujudkan keterkaitan hulu di perdesaan dan hilir di perkotaan, melalui:1. Mewujudkan industri

pengolahan dari potensi produksi perdesaan.

2. Mengembangkan pusat-pusat kawasan agropolitan, minapolitan, transmigrasi, pariwisata, dan klaster industri, untuk menjadi pusat pengolahan hasil pertanian dan jasa.

3. Meningkatkan akses infrastruktur desa dan pusat-pusat pertumbuhan.

4. Meningkatkan kelembagaan dan tata kelola ekonomi daerah

5. Mengembangkan kerjasama antar daerah dan kerjasama pemerintah-swasta

6. Menerapkan teknologi dan inovasi di tingkat lokal untuk meningkatkan nilai tambah

Arah Kebijakan :Mewujudkan Kota Berkelanjutan yang Berdaya saing, melalui:1. Mewujudkan peran kota dalam

sistem perkotaan nasional:a. Mewujudkan KSN perkotaan

sebagai Pusat Kegiatan Nasional/Global;

b. Mempercepat peran kota sedang sebagai PKN atau PKW untuk mewujudkannya sebagai penyangga urbanisasi.

2. Mempercepat pembangunan sarana dan prasarana pelayanan perkotaan (SPP) khususnya kota sedang dan kota kecil;

3. Mewujudkan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana; mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman; mewujudkan kota cerdas yang berdaya saing;

4. Meningkatkan kapasitas aparatur kelembagaan, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kota, , mengembangkan regulasi dan pembiayaan perkotaan.

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN-PERDESAAN

22

Arah Kebijakan :Mewujudkan kemandirian masyarakat dan mewujudkan desa-desa berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi sesuai amanat UU No.6/2014:1. Mengurangi Kemiskinan dan

kerentanan ekonomi desa2. Meningkatkan ketersediaan

pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum

3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan

4. Mewujudkan tata kelola perdesaan dan yang optimal.

5. Mewujudkan desa berkelanjutan melalui penataan ruang perdesaan serta pemanfaatan dan pengelolaan SDA-LH.

6. Mengembangkan Pusat Kawasan Transmigrasi, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, serta Kawasan Pariwisata sebagai Pusat Pertumbuhan Baru untuk Meningkatkan Keterkaitan Kota dan Desa

PERKOTAAN PERDESAANKETERKAITAN KOTA - DESA

Kementerian PPN/Bappenas

Page 23: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

PENDAMPINGAN DALAM UU DESA DAN PP NO.43 TAHUN 20143

2323

Page 24: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Pemberdayaan Masyarakat Desa

• Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa

Kementerian PPN/Bappenas

Page 25: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

PENDAMPINGAN UU 6/2014 tentang Desa

• Pendamping Teknis BUMDesa (ps 90) Yang dimaksud dengan “pendampingan” adalah termasuk penyediaan sumber daya manusia pendamping dan manajemen

• Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Desa perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan (ps 112 ayat 4)

• Pendamping Upaya Percepatan Pembangunan Desa (ps 114 e)

Kementerian PPN/Bappenas

Page 26: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Pendampingan Secara Berkelanjutan

Siapa yang mendampingi Desa? (Ps 112 UU 6/2014)• Pemerintah, • Pemerintah Daerah Provinsi, dan • Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Kementerian PPN/Bappenas

Pemerintah & pemda provinsi, kab/kota, dan Pemerintah Desa melakukan upaya pemberdayaan masyarakat Desa dengan (i) melakukan pendampingan masyarakat Desa yang berkelanjutan (ps 127 PP 43/2014);

Pendampingan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan (ps 128 PP 43/2014) Pendampingan secara teknis dilaksanakan oleh satker perangkat kab/Kota dan

dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga.

Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi pendampingan masyarakat Desa di wilayahnya

Page 27: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Tenaga Pendamping Profesional

• Tenaga pendamping profesional terdiri atas (ps 129 PP 43/2014): a. pendamping Desa yang bertugas mendampingi Desa

dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kerja sama Desa, pengembangan BUM Desa, dan pembangunan yang berskala lokal Desa;

b. pendamping teknis yang bertugas mendampingi Desa dalam pelaksanaan program dan kegiatan sektoral;

c. tenaga ahli pemberdayaan masyarakat yang bertugas meningkatkan kapasitas tenaga pendamping dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Kementerian PPN/Bappenas

Page 28: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Kompetensi & Kualifikasi Tenaga Pendamping

• Pendamping Profesional harus memiliki sertifikasi kompetensi dan kualifikasi pendampingan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan/atau teknik rekruitmen melalui perjanjian kerja sesuai dg peraturan

• Kader pemberdayaan masyarakat Desa berasal dari unsur masyarakat yang dipilih oleh Desa untuk menumbuhkan dan mengembangkan serta menggerakkan prakarsa, partisipasi, dan swadaya gotong royong rekruitmen melalui mekanisme musyawarah Desa untuk ditetapkan dengan surat keputusan kepala Desa

Kementerian PPN/Bappenas

Page 29: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

29

Bagaimana Pendampingan Dilaksanakan?

Masyarakat Desa berhak:– meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa– Mengawasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan

Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;

– memperoleh pelayanan yang sama dan adil;– menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara

bertanggung jawab (Ps 68 UU Desa)– memberikan masukan terhadap Rancangan Peraturan Desa (Ps 69 UU Desa)– mendapatkan informasi mengenai rencana dan pelaksanaan Pembangunan

Desa– melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa (Ps 82

UU Desa)

Kementerian PPN/Bappenas

menekankan pada pemenuhan hak masyarakat

Page 30: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

SOSIALISASI, PELATIHAN, DAN PENDAMPINGAN DALAM PERSIAPAN PELAKSANAAN UU DESA

30

4

Page 31: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Sosialisasi UU Desa, PP No.43/2014, PP No.60/2014, Pedoman, Juklak, dan JuknisKementerian PPN/

Bappenas

Level Substansi/ Materi

Media Sosialisasi

Pusat (K/L)

Dana Desa, Pengalokasian Keuangan Desa,

Rapat Koordinasi, Seminar/public lecture

Provinsi dan Kab/Kota

Pengelolaan dan penyaluran dana desa

Rapat Koordinasi, Seminar/public lecture, media elektronik

Kecamatan dan Desa

Penggunaan dan pelaporan dana desa

Pendampingan oleh Fasilitator/Kader, Diskusi, Brosur, Poster, Papan, Media Elektronik

2014 : Sosialisasi sampai tingkat Desa 2015: Pelatihan dan Pendampingan

Level Substansi/ MateriMedia

Sosialisasi

Pusat (K/L) • Pengalokasian dan Monev DD dalam APBN,

• Monev pelaksanaan program sektoral masuk desa

Rapat Koordinasi, Seminar/public lecture

Provinsi dan Kab/Kota

• Pengalokasian dan Monev DD dalam RKUD, monev bantuan keuangan Prov, dan ADD

• Monev pelaksanaan program sektoral masuk desa

• Monev pelaksanaan kegiatan pemb.kaw perdesaan.

• Koordinasi dan pembekalan pendamping tk Kab/kota

Rapat Koordinasi, Seminar/public lecture, media elektronik

Kecamatan dan Desa

Pengalokasian DD dalam rekening kas desa, Tata kelola pemerintahan desa, inventarisasi potensi desa, penyusunan peraturan desa, RPJM Desa, RKP Desa

Pendampingan oleh Fasilitator/Kader, Diskusi, Brosur, Poster, Papan, Media Elektronik

Page 32: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Pelatihan dan pendampingan 2015

Program Substansi/ MateriAnggaran 2015

(RKA K/L)

Kementerian Dalam Negeri- PNPM- Balai PMD- Kapasitas dan Pelatihan masyarakat

-Pelatihan Fasilitator-Pelatihan KaDes, Kader, Masy-Penyusunan Pedoman/Modul untuk pelatihan masyarakat desa

- PHLN- APBN- APBN

K/L teknis- Kemenparekraf(PNPM Pariwisata)- …..

- Pelatihan Fasilitator PNPM Pariwisata - APBN/PHLN

Program Substansi/ MateriAnggaran 2015

(RKA K/L)

Kementerian dalam negeri (PNPM dan Program reguler Ditjen PMD)

• Pendampingan dalam potensi desa, penyusunan peraturan desa, RPJM Desa, RKP Desa

• Pendampingan dalam Evaluasi RPJMDes• Pendampingan dalam peningkatan kapasitas SDM Desa• Pendampingan dalam Fasilitasi pembentukan KPMD• Pendampingan dalam Fasilitasi pembuatan laporan penggunaan

dana desa serta hasil pemb Desa dan kaw perdesaan

APBN/PHLN

K/L teknis Pendampingan dalam penyusunan Juklak/Juknis dari segi fisik dan pendanaan

APBN/PHLN

Pelatihan

Pendampingan

Kementerian PPN/Bappenas

Page 33: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

ROAD MAP PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PEMERINTAHAN DESA, KELEMBAGAAN, DAN MASYARAKAT DESA

2014 2017

PELATIHAN NASIONAL/ PROV

• FASILITATOR PNPM (+ 14.300 fasilitator)

PELATIHAN REGIONAL/BALAI

(Kabupaten)

• Fasilitator Kabupaten (Faskab)• Fasilitator Kecamatan (+ 10.000 orang):

Fasilitator Pemberdayaan dan Fasilitator Teknis

• PJOK (Penanggung jawab Operasional Kegiatan):Kasi PMD tingkat Kecamatan sejumlah + 5.300 orang PELATIHAN DAN

PENDAMPINGAN (Kecamatan dan Desa)

• Kader Desa dengan jumlah rata-rata 5-10 orang/desa (total + 364.720 s.d 729.440 orang)

SERTIFIKASI PENDAMPING

FASILITATOR DI KECAMATAN

KADER DESAKRITERIA

2015 2019

(A) PELATIHAN PENDAMPING (TOT), KESAMAAN PEMAHAMAN, SERTIFIKASI

(B) PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN

• FASILITATOR PNPM (+ 14.300 fasilitator)PELATIHAN NASIONAL/ PROV

•Fasilitator Kabupaten (Faskab)•Fasilitator Kecamatan (+ 10.000 orang): Fasilitator Pemberdayaan dan Fasilitator Teknis

•PJOK (Penanggung jawab Operasional Kegiatan):Kasi PMD tingkat Kecamatan sejumlah + 5.300 orang

PELATIHAN REGIONAL/BALAI

(Kabupaten)

•Kader Desa dengan jumlah rata-rata 5-10 orang/desa (total + 364.720 s.d 729.440 orang)

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN

(Kecamatan dan Desa)

4. Pelatihan, Penguatan dan Pendampingan Pemerintah Desa dan Masyarakat DesaKementerian PPN/

Bappenas

Page 34: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN

34

5

Page 35: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

35

Isu Strategis, Kebijakan dan Kegiatan Prioritas dan Peta Peran Ditjen PMD dan K/L lain

Kemiskinan, pengangguran, dan kerentanan ekonomi

masyarakat desa

Keterbatasan ketersediaan pelayanan umum dan

pelayanan dasar minimum

Masih rendahnya keberdayaan masyarakat

perdesaan

Belum optimalnya tata kelola desa dan peran kelembagaan desa dalam perencanaan dan

pembangunan desa

Belum optimalnya penataan ruang kawasan perdesaan, pengelolaan sumberdaya

alam dan lingkungan lingkungan hidup

Keterbatasan ketersediaan infrastruktur dalam

membuka keterisolasian daerah perdesaan dan

mendorong keterkaitan Desa-Kota.

Mengurangi kemiskinan dan kerentanan ekonomi

di perdesaan

Meningkatkan ketersediaan pelayanan

umum dan pelayanan dasar minimum di

perdesaan

Meningkatkan keberdayaan masyarakat

perdesaan

Mewujudkan tata kelola perdesaan yang optimal

Mewujudkan desa berkelanjutan melalui

penataan ruang perdesaan serta

pemanfaatan dan pengelolaan SDA-LH

Mengembangkan potensi ekonomi lokal dan

meningkatkan keterkaitan desa-kota

Isu Strategis Kebijakan & strategi

Fasilitasi Pemberdayaan dan Kualitas SDM Masyarakat Desa, Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat

Pemenuhan SPM perdesaan: Penyusunan dan Fasilitasi:1.Penyusunan indeks Pembangunan

Desa2.Sinkronisasi SPM di perdesaan

Penyiapan NSPM, Pelatihan dan pendampingan masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan desa

Penyiapan NSPM dan pembinaan aparat dan pendamping

Kegiatan Prioritas

Fasilitasi dan monitoring perkembangan pembangunan desa

Fasilitasi Pengelolaan Penataan Ruang dan Lahan Desa, rehabiltasi dan penghijauan lahan kritis, dan adaptasi bencana.Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan , melalui penyusunan PP dan Fasilitasi :1. Penguatan aparatur Pemdes2. Penguatan kelembagaan Pemdes

- K/L Sektoral : Perhubungan, PU ESDM, Pendidikan, Kesehatan, Kominfo- Ditjen PMD : Setditjen

Pelaku

Ditjen PMD : Dit.UEMDit. Sosbud

Ditjen PMD : BalaiDit. KPM

Ditjen PMD :Dit,. PemdesDit KPMBalai

- K/L Sektoral : PU, LH, BNPB

- Ditjen PMD : Dit. KPM, Dit. SDA-TTG

Kementerian PPN/Bappenas

- K/L Sektoral : Perhubungan, PU ESDM, Pendidikan, Kesehatan, Kominfo- Ditjen PMD : Setditjen

Page 36: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

Sinergi Pembangunan PerdesaanKementerian PPN/

Bappenas

Identifikasi program dan kegiatan K/L berskala Desa

1. Kebutuhan Desaa) Akses kepada infrastruktur

pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih, sanitasi dan infrastruktur energi (sesuai dengan kondisi geografis tertentu), serta bantuan stimulant bidang sosial

b) Akses kepada modal, infrastruktur dan pelayanan pemasaran, pertanian, perikanan, hutan produksi skala desa, transportasi jaringan irigasi skala desa, waduk dan embung.

c) Peningkatan kapasitas aparat dan masyarakat desa

2. Kebutuhan Kawasan Perdesaana) Konektivitas antardesa dan ke pusat

pertumbuhanb) Akses ke pusat pengolahan primer,

sekunder, dan tersier, akses ke pusat pemasaran dan lembaga keuangan

c) Infrastruktur transportasi, telekomunikasi, perumahan, air bersih dan sanitasi (sesuai dengan kondisi geografis seragam)

d) Sarana pengairan primer dan sekunder perdesaan

e) Pentaraan ruang perdesaan, perlindungan lahan pangan berkelanjutan, konservasi, pemanfaatan dan pengemolaan SDA-LH.

Page 37: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

1. Kegiatan memiliki karakteristik tertentu terkait dengan pusat dan daerah. Sebagai contoh:

a)Pembangunan pasar. Pada dasarnya pembangunan pasar adalah kewenangan daerah namun khusus untuk pasar yang memiliki karakteristik percontohan dapat dikecualikan menjadi kewenangan pusat

b)Program-program Sustainable Livelihood daerah pilot

2. Prioritas Nasional : Kegiatan yang dialihkan tetap memperhatikan pencapaian prioritas nasional. Hal ini terkait dengan :

a) Kriteria penentuan besaran alokasi pada desa (memperhatikan prioritas nasional seperti kantung kemiskinan)

b) Kriteria pilihan menu kegiatan

Kriteria Kegiatan K/L sebagai Sinergi Pembangunan PerdesaanKementerian PPN/

Bappenas

Page 38: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

HASIL PENYISIRAN PROGRAM BERDASARKAN KRITERIA

Program/KegiatanK/L Penanggung Jawab

Kebutuhan Desa (Dana Desa) Kebutuhan Kawasan Perdesaan

Program Pemberdayaan Masy dan Desa Program Pemberdayaan Masy dan Desa

Kementeriandagri

Program terkait Kesehatan - Kementerian Kesehatan

Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

Kementerian PU

Program terkait Pendidikan Program terkait Pendidikan Kementerian Pendidikan

- Program Pengelolaan Pertanahan Nasional

BPN

- Program P2Kt dan Program P2MKT Kemenakertrans

Penyediaan Sarpras Pertanian - Kementerian Pertanian

Program Perlindungan Jaminan Sosial dan Program Pemberdayaan Sosial

- Kementerian Sosial

Program Percepatan Pembangunan daerah Tertinggal

- KPDT

- Program terkait Ketenagalistrikan, Energi, dan Telekomunikasi

Kementerian ESDM dan KemenkomInfo

Program terkait Modal, dan Pemasaran Kementerian KUKM, Kemendag

Kementerian PPN/Bappenas

Page 39: Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perdesaan rpjmn 2015-2019(1)

TERIMA KASIH

39