radilogi

Upload: nur-djana-setiarini-henaulu

Post on 08-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

radiologi

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya , sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul ALAT-ALAT RONTGEN ini. Saya berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita mengenai alat-alat rontgen. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga saya berharap kiranya dari pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Ambon, 22 April 2015

Penulis

DAFTAR ISIKata pengantar 1Daftar isi.2Bab I : pendahuluan.31. Latar belakang..32. Rumusan masalah..33. Tujuan..3Bab II : Pembahasan..41. Pengertian rontgen.42. Sejarah .43. Alat pesawat konvensional ..54. Alat fluoroskopi.55. Alat Radioterapi.86. Alat USG97. Alat CT-Scan..108. Alat MRI..13Bab III : Penutup151. Kesimpulan152. Saran15Daftar Pustaka .16

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGSeiring dengan perkembangsn zaman, manuia atau ahli medis menggunakan teknologi untuk membantu pengobatan. Di sisi lain keamanan tehnologi tersebut terhadap mahkluk hidup juga harus diperhatikan agar tidak malah memperburuk keadaan pasien.Salah- satu teknologi yang dhikembangkan dikalangan ahli medis untuk mengobati pasienya adalah Sinar X. Ahli medis menggunakan Sinar X untuk memotret kedudukan tulang atau organ dalam tubuh manusia.Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang kedokteran . Perangkat sinar-X untuk diagnosis disebut dengan photo Rontgen sedangkan yang untuk terapi disebut Linec (Linier Accelerator). Dengan perkembangan teknologi maka photo Rontgen dapat di tingkatkan fungsinya lebih luas yaitu melalui alat baru yang disebut dengan CT. Scan (Computed Tomography Scan). Adanya peralatan peralatan yang menggunakan sinar-X maka akan membantu dalam mendiagnosis dan pengobatan (terapi) suatu penyakit, sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.Tetapi apakah penggunaan Sinar X itu tidak berbahaya bagi manusia. Padahal daya tembus Sinar X cukup besar, apakah jaringan tubuh manusia aman kalau terkena paparan sinar-x terlalu lama. Dan sinar X juga merupakan salah satu gelombang elektromaknetik yang dimana radiasi dari gelombang elektromaknetik bisa membahayakan kesehatan manusia.1.2. TUJUAN

1. Agar mahasiswa memahami sejarah pemeriksaan rontgen

2. Agar mahasiswa memahami persiapan pemeriksaan rontgen

3. Agar mahasiswa mengetahui alat-alat rontgen

4. Agar mahasiswa mengerti tekhnik pelaksanaan alat-alat rontgen

BAB IIPEMBAHASAN

PENGERTIAN Sinar-X atau sinar Rntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.Sinar X merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda. Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman yaitu W. C. Rontgen tahun 1895. Dan Sinar X Mempunyai Sifat- sifat sebagai berikut : Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi. Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang kelihatan Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di kamar gelap. Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut. Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.

SEJARAH PEMERIKSAAN RONTGENPada tanggal 8 November 1895 Rontgen membuat percobaan dengan sinar cathode. Sinar cathode terdiri dari arus electron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar cathode sendiri tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup dia punya tabung sinar cathode dengan kertas hitam tebal, sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, tatkala Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memancar pada layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) cahaya berhenti memijar. Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu sinar X. Adapun X merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak diketahui.Teknologi rontgen sudah digunakan lebih dari satu abad yang lalu. Tepatnya sejak 8 November 1890 ketika fisikawan terkemuka berkebangsaan Jerman, Conrad Roentgen, menemukan sinar yang tidak dikenalinya, yang kemudian diberi label sinar X. Sinar ini mampu menembus bagian tubuh manusia, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memotret bagian-bagian dalam tubuh. Berkat jasanya bagi dunia kedokteran, banyak nyawa bisa diselamatkan, hingga ia mendapat penghargaan Nobel di tahun 1901.

Pada prinsipnya sinar yang menembus tubuh ini perlu dipindahkan ke format film agar bisa dilihat hasilnya. Seiring dengan kemajuan teknologi, kini foto rontgen juga sudah bisa diproses secara digital tanpa film. Sementara hasilnya bisa disimpan dalam bentuk CD atau bahkan dikirim ke berbagai belahan dunia menggunakan teknologi e-mail.

Macam-macam alat rontgen :1. PESAWAT RONTGEN KONVENSIONAL

Radiology Dasar Teori Dasar : Pesawat radiology adalah alat / pesawat medik yang bekerja mengunakan radiasi pengion baik itu sinar nuklir,gamma,sinar X dan lain-lain Pesawat roentgen adalah alat / pesawat medik yang bekerjanya mengunakan radiasi sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie.Sejarah singkat ditemukannya sinar X :Sinar X pertama kali ditemukannya oleh Willhem Conrad Rontgen pada tahun 1895, beliau mengunakan tabung Geslier yaitu tabung yang terbuat dari Glass Envelope yang didalamnya terdapat gas Argon atau Xenon yang jika ada perbedaan potensial diantara anoda dan katoda maka gas gas ini akan terionisasi dan elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan atomnya. Elektron yang terdekat dengan anoda akan langsung ditarik keanoda sehingga terjadi hole. Hole ini akan diisi oleh elektron berikutnya, tempat yang ditinggalkan elektron ini akan menjadi hole lagi dan terjadi pengisian lagi oleh elektron berikutnya, begitu seterusnya sehingga akan terjadi estafet elektron dan terjadilah rangkaian tertutup dan terjadilah arus elektron yang berkebalikan dengan arus listrik yang kemudian disebut arus tabung . Pada saat yang bersamaan, elektron-elektron yang ditarik ke anoda tersebut akan menabrak anoda dan ditahan. Jika tabrakan elektron tersebut tepat diinti atom disebut peristiwa Breamstrahlung dan apabila menabraknya dielektron dikulit K, disebut K Karakteristik. Akibat tabrakan ini maka terjadi hole-hole karena elektron-elektron yang ditabrak tersebut terpental. Hole-hole ini akan diisi oleh elektron-elektron lain. Perpindahan elektron ini akan menghasilkan seatu gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya berbeda-beda. Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 0,1 1 A inilah yang kemudian disebut sinar X atau sinar Rontgen. Tabung X ray jenis pertama ini disebut Cold Chatoda Tube.2. FLOROUSCOPY Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar roentgen dan suatu tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar tersebut. Fluoroskopi utamanya diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya jantung, dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa pergerakan diafragma dan aerasi paru-paru. (Sjahriar Rasad, 1998).

Pesawat Fluoroskopi

Fluoroskopi dapat memberikan diagnosa aktif selama jalannya pemeriksaan. Oleh karena itu pemeriksaan fluoroskopi secara primer dilakukan oleh Dokter Radiologi. Peran Radiografer sebagai mitra selama pemeriksaan, termasuk di dalam pengambilan gambar radiografi setelah pemeriksaan fluoroskopi usai. Pemeriksaan fluoroskopi umumnya digunakan untuk mengevaluasi dan mengobservasi fungsi fisiologis tubuh yang bergerak, seperti proses menelan, jalannya barium didalam traktus digestivus, penyuntikan zat kontras pada sistem biliari, dan lain-lain. (Richard R.C, dan Arlene M. 1992;553). Adapun alat fluoroskopi modern sekarang ini terdiri dari tube sinar-X fluoroskopi dan penerima gambar (Image Receptor) yang berada pada alat C-Arm (Alat yang berbentuk seperti huruf C) agar tetap pada posisi yang tegak lurus walaupun keduanya bergerak atau berotasi. Ada dua jenis desain tube sinar-X fluoroskopi, yaitu yang berada dibawah meja pemeriksaan dan yang berada diatas meja pemeriksaan tepatnya diatas tubuh pasien. Namun kebanyakan pesawat fluoroskopi menggunakan desain under table unit (tube yang berada di bawah meja pemeriksaan). Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube diagnostik konvensional kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama daripada tube diagnostik konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tube sinar-X fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA.Pengaturan kVp tergantung pada organ yang akan diperiksa. Ciri-ciri dari fluoroskopi adalah: Automatic Brightness Control (ABC), Automatic Brightness Stabilization (ABS), atau Automatic Gain Control (AGC). Keuntungan dari fluoroskopi yaitu meningkatkan ketajaman gambar yang dihasilkan. Tahap perpendaran diukur dalam satuan Lambert (L) dan mililambert (mL), dimana 1L = 1000 mL.2.2Komponen Peralatan Fluoroskopi.Ada tiga komponen utama yang merupakan bagian dari unit fluoroskopi yakni, X-ray tube beserta generator, Image Intisifier, dan sistem monitoring video. Bagian utama unit fluoroskopi adalah : a. X-ray tube dan generator.Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube sinar-X diagnostik konvesional kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tube diagnostik konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tube sinar-X fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA. Sebuah Intensification Tube (talang penguat) dirancang untuk menambah kecerahan gambar secara elektronik Pencerah gambar modern sekarang ini mampu mencerahkan gambar hingga 500-8000 kali lipat. (Richard R.C, dan Arlene M. 1992;570). b. Image Intisifier. Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan gambar selama fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full size image ke high-intensity minified image. Image Intisifier adalah alat yang berupa detektor dan PMT (di dalamnya terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan output phospor). Sehingga memungkinkan untuk melakukan fluoroskopi dalam kamar dengan keadaan terang dan tanpa perlu adaptasi gelap (Sjahriar Rasad, 1998). Image Intisifier terdiri dari: 1) Detektor Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan cahaya apabila terkena radiasi sinar-X. Absorpsi dari detektor sebesar 60% dari radiasi sinar-X (Robert A. Fosbinder dan Charles A, Kelsey, 2000). 2) PMT (Photo Multiplier Tube).Terdiri Dari :a) Photokatoda. Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas elektron. b) Focusing Electroda.Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron negatif dari photochatode ke output phospor. c) Anode dan Output Phospor.Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda tegangan seta merubah berkas elektron tadi menjadi sinyal listrik.Komponen-komponen tabung yang terdapat pada kaca atau pembungkus dari logam berfungsi untuk melindungi komponen-komponen tersebut, tetapi fungsi yang lebih penting yaitu agar tabung tetap hampa udara. Saat diinstall, tabung dimasukkan ke dalam peti logam untuk melindunginya dari penanganan yang kasar.Sinar-X yang keluar dari pasien dan terjadi pada tabung penguat gambar ditransmisikan ke kaca pelindung (glass Envelope) dan berinteraksi dengan input phosphor yaitu Cesium Iodide (CsI). Ketika sinar-X berinteraksi dengan input phosphor, energinya diubah menjadi cahaya tampak sama dengan efek Intensifying Screen (IS) radiografi.Selanjutnya elemen yang aktif pada tabung penguat bayangan adalah Photocathode, yang diikat secara langsung oleh input phosphor yang tipis disebut lapisan adhesive transparan. Photocathode adalah lapisan logam tipis yang biasanya terdiri dari Cesium dan antimony yang merespon stimulasi dari cahaya dan input phosphor oleh emisi electron. Proses ini disebut Photoemisi. Photocathode memancarkan electron ketika dipendarkan oleh input phosphor.Tabung penguat bayangan panjangnya kira-kira 50 cm. Beda potensial kira-kira 25.000 V adalah faktor utama perantara antara photocathoda dengan anoda sehingga elektron yang diproduksi oleh photoemisi akan dipercepat gerakannya menuji katoda. Anoda adalah piringan circular dengan lubang di tengah untuk melewatkan electron menuju ke output phosphor, dan biasanya terbentuk dari Zinc Cadmium Sulfide. Output phosphor merupakan electron yang beriteraksi dan menghasilkan cahaya.Jika susunan gambar akurat, jalur elektron dari katoda ke output phosphor harus tepat. Energi yang digunakan elektron untuk melakukan perjalanan disebut optik elekron, karena elektron diemisikan melebihi permukaan tabung. Penguat bayangan harus difokuskan seperti cahaya tampak. Untuk mengontrolnya digunakan suatu alat yang disebut Lenses Focusing Electrostatic, yang terletak disepanjang tabung. Electron-electron pada output phosphor dengan energi kinetik tinggi dan terdiri dari gambar input phosphor dalam bentuk tang minimal.Ketika elektron energi tinggi berinteraksi dengan input phosphor, maka sejumlah cahaya diproduksi. Setiap fotoelektron yang sampai ke output phosphor menghasilkan kira-kira 50-70 kali foton cahaya.3. RADIOTERAPI

Perangkat radioterapi Clinac dengan meja tidur pasienRadioterapi atau disebut juga terapi radiasi adalah terapi menggunakan radiasi yang bersumber dari energi radioaktif. Cukup banyak dari penderita kanker yang berobat ke rumah sakit menerima terapi radiasi. Kadang radiasi yang diterima merupakan terapi tunggal, kadang dikombinasikan dengan kemoterapi dan/atau operasi pembedahan. Tidak jarang pula seorang penderita kanker menerima lebih dari satu jenis radiasi.Terapi radiasi yang juga disebut radioterapi, irradiasi, terapi sinar-x, atau istilah populernya "dibestral" ini bertujuan untuk menghancurkan jaringan kanker. Paling tidak untuk mengurangi ukurannya atau menghilangkan gejala dan gangguan yang menyertainya. Terkadang malah digunakan untuk pencegahan (profilaktik). Radiasi menghancurkan material genetik sel sehingga sel tidak dapat membelah dan tumbuh lagi.Tidak hanya sel kanker yang hancur oleh radiasi. Sel normal juga. Karena itu dalam terapi radiasi dokter selalu berusaha menghancurkan sel kanker sebanyak mungkin, sambil sebisa mungkin menghindari sel sehat di sekitarnya. Tetapi sekalipun terkena, kebanyakan sel normal dan sehat mampu memulihkan diri dari efek radiasi. Radiasi bisa digunakan untuk mengobati hampir semua jenis tumor padat termasuk kanker otak, payudara, leher rahim, tenggorokan, paru-paru, pankreas, prostat, kulit, dan sebagainya, bahkan juga leukemia dan limfoma. Cara dan dosisnya tergantung banyak hal, antara lain jenis kanker, lokasinya, apakah jaringan di sekitarnya rawan rusak, kesehatan umum dan riwayat medis penderita, apakah penderita menjalani pengobatan lain, dan sebagainya.4. ULTRASONOGRAFI MEDIS

USG itu adalah kepanjangan dari Ultrasonography yang artinya adalah alat yang prinsip dasarnya menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar oleh telinga kita. Dengan alat USG ini sekarang pemeriksaan organ-organ tubuh dapat dilakukan dengan aman (tidak ada Efek radiasi). Jadi kesimpulannya apabila pemeriksaan kehamilan seminggu sekali menggunakan alat USG ini sama sekali tidak ada efeknya negatifnya kepada bayi yang dikandung.Sonograf ini menunjukkan citra kepala sebuah janin dalam kandungan.Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.Ultrasonografi medis digunakan dalam: Kardiologi; lihat ekokardiografi Endokrinologi Ginekologi; lihat ultrasonografi ginekologik Obstetrik; lihat ultrasonografi obstetrik Ophthalmologi; lihat ultrasonografi A-scan, ultrasonografi B-scan Urologi Intravascular ultrasound Contrast enhanced ultrasoundUSG tidak dapat digunakan untuk memantau lambung atau usus, karena banyak mengandung gas, sehingga pantulan USG akan buyar. Di Laboratorium Klinik Bebas yang tidak berada di Rumah Sakit, selain USG Kandungan dan USG Jantung (Echo), biasanya USG dibagi menjadi USG untuk: Seluruh Abdomen Upper Abdomen Thyroid^ Payudara^ Liver/Hati^ Limpa Pankreas Lower Abdomen Ginjal^ Kandung Kemih Prostat^

5. CT SCAN (Computerized Axial Tomografi) CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut.Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan, yaitu :a.Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.b.Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.c.Brain contusion.d.Brain atrofi.e.Hydrocephalus.f.Inflamasi.

Gambar 1. CT scan

2. PRINSIP DASARPrinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih umum dikenal. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar. Perbedaan antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan pada citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak tumpang tindih (overlap) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi. Oleh karena itu, citra ini dapat memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga citra yang dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional.CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer berdaya tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang secara perlahan lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan. Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen. Waktu yang digunakan sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1 jam, tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-in nya).Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit . Sebelum dilakukan scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan tertentu selama 4 jam sebelum proses scanning. Bagaimanapun, tergantung pada jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang mengharuskan pasien untuk meminum suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk melakukan proses scanning khususnya untuk daerah perut.

3. PRINSIP KERJA

Gambar 3. Bagan Prinsip Kerja CT ScannerDengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan ke detektor. Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager.Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi.

6. ALAT MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) Pemeriksaan MRI merupakan salah satu bentuk pemeriksaan radiologi yang menggunakan prinsip magnetisasi. Medan magnet digunakan untuk proses magnetisasi komponen ion hidrogen dari kandungan air di tubuh. MRI dapat menggambarkan dengan sangat jelas dan kontras berbagai bagian organ tubuh.

Apa Keunggulannya?

Dalam praktek klinik, MRI digunakan untuk membedakan berbagai jaringan patologis (misalnya tumor, pembengkakan) dari jaringan tubuh yang normal. Perbedaan dapat dilihat dengan sangat jelas dan kontras.Coba lihat gambar di bawah ini yang menunjukkan MRI pada berbagai organ tubuh. Gambar MRI dapat memberikan kontras yang sangat baik antara berbagai jaringan tubuh (tulang, otot, cairan), dan mampu membedakan jaringan yang normal dan tidak normal.Salah satu keunggulan yang lain adalah keamanan MRI. MRI menggunakan prinsip medan magnet, dan bukan radiasi non ion seperti alat radiologi yang tradisional. Penggunaan radiasi berlebih memiliki berbagai dampak negatif bagi tubuh.

Indikasi Pemeriksaan MRI

Pemeriksaan MRI dapat dilakukan pada berbagai organ dan sistem tubuh. Sebuah jaringan tubuh yang rusak akan menimbulkan pembengkakan (edema). Adanya pembengkakan ini akan memberikan warna kontras yang berbeda dengan jairngan normal. MRI dapat digunakan untuk berbagai kelainan di bidang saraf, anggota gerak tubuh, tumor, dan penyakit jantung.1. Di bidang saraf: stroke, tumor otak, kelainan mielinisasi otak, gangguan aliran cairan otak/hidrocephalus, beberapa bentuk infeksi otak, gangguan pembuluh darah otak, dsb.2. Di bidang muskuloskeletal: tumor jaringan tulang atau otot, kelainan saraf tulang belakang, tumor spinal, jeputan akar saraf tulang belakang, dsb.3. Di bidang kardiologi: pembuluh darah besar, pemeriksaan MRA (Magnetic Resonance Angiografi) carotis, dsb.Alat MRI dapat pula digunakan untuk berbagai pemeriksaan khusus. Pemeriksaan FLAIR dapat dilakukan untuk berbagai penyakit demielinisasi. Pemeriksaan diffusion weighted imaging (DWI) MRI untuk deteksi awal adanya stroke iskemik. Pemeriksaan DWI MRI dapat mendeteksi perubahan di otak setelah 10 menit terjadinya sumbatan, jauh lebih cepat daripada CT-Scan yang mampu mendeteksi iskemia setelah 4-6 jam pasca sumbatan. MRI mampu memvisualisasikan dengan sangat jelas kondisi pembuluh darah di tubuh. Suatu prosedur yang disebut MRA (Magnetic Resonance Angiografi).Gambar di bawah dengan sangat jelas menunjukkan kondisi pembuluh darah besar di leher yang disebut pembuluh darah karotis. Kelainan pembuluh darah berupa penyempitan, kelainan tumbuh (hipoplasia), penyumbatan akan dengan sangat jelas tervisualisasi.

Apakah yang Perlu Disiapkan?

Pemeriksaan MRI tidak memerlukan banyak persiapan khusus. MRI tidak memberikan rasa sakit. Waktu yang diperlukan adalah berkisar antara 30-45 menit. Pasien diharap tidak mengenakan aksesoris tubuh yang berasal dari bahan logam secara berlebih. Hal ini penting karena MRI menggunakan prinsip magnetisasi. Pasien akan diminta diam untuk beberapa saat sampai prose magnetisasi selesai. Ada baiknya pasien melihat dulu alat MRI beberapa saat sebelum prosedur dilakukan. Hal ini terutama sekali dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki ketakutan terhadap ruang sempit (klustrofobia). Pada pemeriksaan tertentu diperlukan kontras. Pada Anda akan disuntikkan zat kontras, kemudian dilakukan MRI ulang. Pemberian kontras adalah prosedur yang sangat aman, dikerjakan sesuai prosedur, dan dikerjakan oleh ahlinya.

Sekilas tentang MRI Kepala dan Tulang Belakang

Di antara berbagai indikasi MRI, maka indikasi yang paling sering dilakukan adalah untuk kasus-kasus kelainan di otak dan tulang belakang. Berbagai penyakit di otak dapat dengan jelas tervisualisasi dengan MRI. Pada beberapa kondisi, MRI memiliki keunggulan yang lebih dibanding CT-Scan. MRI dapat mendeteksi bagian iskemia (kekurangan pasokan darah dan oksigen) di otak dengan lebih cepat. MRI mampu pula membedakan dengan sangat jelas suatu lesi pembengkakan akibat tumor atau infeksi di otak dengan sangat jelas, Nyeri tulang belakang akibat jepitan akar saraf (Hernia Nukleus Pulposus) atau sebab lain merupakan salah satu indikasi utama MRI. MRI mampu memberikan gambara tulang, ligamen, otot, dan saraf tulang belakang dengan sangat jelas.MRI adalah alat penunjang diagnosis yang sangat terpilih dengan berbagai keunggulan. Diagnosis yang akurat akan sangat menentukan langkah pengobatan Anda.

BAB IVPENUTUPI. KESIMPULAN Sinar X merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda.BAHAYA SINAR XBiasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan foto rontgen. selain bermanfaat, sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya, misalnya kanker. oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering memakai foto rontgen secara berlebihan.

II. SARANBagi SiswaAgar terus belajar supaya nanti bisa menciptakan teknologi pengobatan dengan menggunakan Sinar X yang semakin aman.Bagi MasyarakatAgar berhati- hati dalam menggunakan Sinar X.

DAFTAR PUSTAKA

See more at: http://www.duniaalatkedokteran.com/2010/10/alat-mri-magnetic-resonance-imaging-dan.html#sthash.tH6ZppsI.dpuf

Adler, A. M. & Carlton, R. 2001. Principles of Radiodiagraphic Imaging : An Art and A Science, Third Edition. New York : Thomson Learning. Akhadi M. 2000. Dasar-Dasar Proteksi Radiasi. Jakarta. PT. Rieneka Cipta. Ball, J. & Price T. 1989. Chesneys Radiographic Imaging, Fifth Edition. London : Blackwell Scientific Publications Bushberg, Jerrold. 2002. The Essential physics of Medical Imaging, Second Edition. Lippincott : Williams & Wilkins

6