radar surabaya l rabu, 31 mei 2017 halaman 41 willy ... · mas di organisasi gerakan belanja produk...

1
layouter: nuryono Willy Filosofia Si KREATIF INSPIRATIF ENJADI sosok wanita modern bukan hanya se- kedar berpen- didikan dan ber- pemikiran mo- dern, tapi juga tetap dapat meng- hargai budaya- nya. Itulah yang tercermin dari sosok wanita kre- atif sekaligus ins- piratif Willy Filosofia. Karirnya di bidang financial planner dan wakil pialang tidak menutup kreativitasnya untuk berkarya dibidang lain. Berawal dari hobi menggambar akhirnya wanita yang akrab disapa Sofi ini mampu mewujudkan hasratnya menjadi desainer sepatu, dan mem- buat sepatu dengan ciri khas kain Nusantara. Bukan hanya itu bakat Sofi dibidang seni. Karena kege- marannya menari Sofi juga men- jadi penari sekaligus instruktur belly danceI profesional. “Kesemuanya aktivitas dan pro- fesi yang saya lakoni itu saya suka, saya cintai semuanya,” ujar wanita kelahiran Bandung ini. Ketika menjalani profesi sebagai wakil pialang Sofi mengaku tidak bisa menikmatinya. Saat seperti itu tingkat stresnya tinggi. “Biasanya saya luapkan di gambar maupun tari. Lalu saya berpikir untuk tidak melan- jutkan profesi yang tidak saya nikmati itu,” ungkapnya. Talenta dalam dirinya memang cukup banyak, oleh karena itu dia memiliki ke- inginan agar tidak hanya sekedar membiarkan atau sebagai hobi seli- ngan. Sofi tidak ingin hobinya men- jadi sia-sia belaka. Sebab, hal yang pa- ling menjadi idaman- nya ialah ketika hobi menjadi profesi dan mem- punyai hobi yang dibayar. Sofi pun mengeksplorasinya hingga akhirnya mem- berinya keuntungan dan banyak pengalaman. “Menjalani profesi dari hobi itu sangat menyenangkan. Selain itu juga memberi semangat tersen- diri,” imbuhnya. Mungkin tidak semua wanita bisa menjalani banyak profesi sekaligus menyalurkan hobi seperti Sofi. Namun semua itu ia syukuri dan nikmati oleh Sarjana Ilmu Ko- munikasi di Univer- sitas Padjajaran ini. Sofi lebih suka me- nyebut dirinya sebagai peng- usaha, bagi- nya peng- usaha ialah profesi yang benar-benar bisa membawa perubahan bang- sa. Sebab menjadi peng- usaha bisa membuka lapangan kerja yang nantinya mengurangi jumlah angka pengangguran di Indonesia. Bagi Sofi, ketika dirinya bisa me- nyediakan lapangan kerja untuk se- kitarnya, ia sangat senang. Sebab ia menyadari dapat mensejahterakan, bukan hanya pada diri dan keluar- ganya, melainkan juga orang lain. “Bisa memberi lapangan peker- jaan bagi orang lain itu rasanya sangat luar biasa. Saya merasa sa- ngat senang,” tegasnya. Menjadi seorang pengusaha membuat Sofi sangatlah enjoy. Di- karenakan memang ia tidak lagi mempunyai tekanan. Sebab ia sekarang menjadi sosok ‘Bos’ bagi dirinya sendiri. (jar/nur) Ajak Belanja Produk Indonesia WALAUPUN kesibukan menjadi pengusaha sekaligus menjalani ho- binya, Sofi tidak melupakan beror- ganisasi. Terbukti, wanita yang akrab dipanggil Sofi ini menjadi Hu- mas di organisasi Gerakan Belanja Produk Indonesia (Gerbapi). Terbentuknya organisasi tersebut adalah inisiatif Sofi dan delapan te- mannya untuk menyikapi kegelisahan terhadap barang-barang impor yang masuk ke Indonesia dalam era Ma- syarakat Ekonomi Asean (MEA). Melalui organisasi tersebut di- rinya dan teman-temannya mem- bangun kerja sama dengan mall setempat agar memberikan ruang pamer khusus bagi UKM. Selain itu juga membina anggotanya agar memiliki legalitas yang benar un- tuk produk mereka. “Kampanyenya salah satunya melalui roadshow 1.000 Anak Cinta Indonesia. Tujuannya menanamkan rasa cinta terhadap anak Indonesia, rasa cinta tanah air tidak peduli su- ku dan agamanya,” tutur Sofi. Sebagai konsumen sekaligus pe- laku UKM, Sofi merasa peduli untuk bangga, menghargai dan me- nyelamatkan produk dalam negeri dari gempuran produk impor. “Saya ingin orang Indonesia bangga mengenakan produk dalam negeri. Saya ingin orang Indonesia dan Pengusaha Indonesia menjadi tuan rumah di Negerinya sendiri,” tan- dasnya. (jar/nur) SEPATU wanita dengan model wedges, stiletto, atau peeptoe identik dengan bahan kulit dan karet yang tampak elegan. Tetapi di tangan Willy Filosofia, sepatu-sepatu tersebut disulap dengan nuansa khas Indonesia, yakni dengan sentuhan kain Nusantara, yaitu batik dan tenun. Karena hobi koleksi sepatu alias kolektor sepatu, Sofi terbesit untuk membuat sepatu dengan ciri khas khas dia sendiri. “Pada mulanya saya coba buat sepatu pertama yang modelnya centil. Lah kok orang-orang bilang sepatu yang saya pakai lucu. Padahal itu de- sainan saya sendiri,” ujarnya. Namun, identitas khas yang bisa diketahui dari se- patu ala Sofi ini berupa ba- tik. Kain batik tak pernah lepas dari rancangan-ran- cangan milik Sofi. Nah, selain batik, ciri khas lebih mendalam dari sepatu ala sofi bi- sa ditemukan dengan mudah, yaitu tali dan pita pada sepatu-se- patu rancangannya. Melihat banyak- nya respon positif terhadap produk karyanya. Sehingga, pada tahun 2015 ia mem- beranikan diri untuk mulai mem- produksi sepatu ala Sofi yakni sepatu centil. “Itu saya nekad, pokoknya produksi dulu aja,” katanya. Lewat karya sepatu centilnya, ternyata Sofi sudah diantar untuk pameran ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan Sofi juga menerima pesanan sepatu dari pembeli di beberapa negara, seperti London, Jerman dan Australia. (jar/nur) Bangga Nusantara Lewat Sepatu Centil Willy Filosofia n Tempat, tgl lahir: Bandung, 4 Maret 1975 n Pendidikan: S1 Fikom Universitas Padjajaran n Organisasi: Gerbapi, Iwapi, Koperasi Mitra Jaya Sejahtera Jatim n Hobi: Menari, meng- gambar, traveling, pecinta kucing BELLY DANCE GANTI ALA GURUN PASIR: Sofi saat menari belly dance dalam suatu acara. Selain menjadi penari, Sofi juga seorang instruktur belly dance profesional. SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA CINTA INDONESIA: Koleksi sepatu centil karya Sofi yang mengangkat budaya Nusantara, yaitu berciri khas penggunaan batik. UNIK: Sofi dengan salah satu sepatu batik karyanya. SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA Sofi (kiri) dan sahabatnya Dyah Ika Meilani. Baginya sahabat memiliki arti yang penting, apalagi dirinya yang tinggal jauh dari keluarga. RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 41

Upload: vothuy

Post on 11-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

layouter: nuryono

Willy Filosofia

Si KREATIFINSPIRATIF

ENJADI sosok wanita modern bu kan hanya se­kedar berpen­didikan dan ber­pemikiran mo­dern, tapi juga tetap dapat meng­hargai buda ya­nya. Itulah ya ng tercermin da ri sosok wa nita kre­atif sekaligus ins­

pi ra tif Willy Filosofia. Karirnya di bidang financial

plan ner dan wakil pialang tidak me nutup kreativitasnya untuk berkarya dibidang lain. Berawal dari hobi menggambar akhirnya wanita yang akrab disapa Sofi ini mampu mewujudkan hasratnya menjadi desainer sepatu, dan mem­buat sepatu dengan ciri khas kain Nusantara. Bukan hanya itu bakat Sofi dibidang seni. Karena kege­marannya menari Sofi juga men­jadi penari sekaligus instruktur belly danceI profesional.

“Kesemuanya aktivitas dan pro­fesi yang saya lakoni itu saya suka, saya cintai semuanya,” ujar wanita kelahiran Bandung ini.

Ketika menjalani profesi sebagai wakil pialang Sofi mengaku tidak bisa menikmatinya. Saat seperti itu tingkat stresnya tinggi. “Bia sanya saya luapkan di gambar mau pun tari. Lalu saya berpikir un tuk tidak me lan­jutkan profesi yang tidak saya nikmati itu,” ungkapnya.

Talenta dalam dirinya memang cukup banyak, oleh karena itu dia memiliki ke­inginan agar tidak ha nya sekedar mem biarkan atau sebagai hobi seli­ngan. Sofi tidak ingin hobinya men­jadi sia­sia belaka. Sebab, hal yang pa­ling menjadi ida man­nya ialah ketika hobi menjadi profesi dan mem­punyai hobi yang dibayar. Sofi pun mengeksplorasinya hingga akhirnya mem­berinya ke untungan dan banyak pengalaman.

“Menjalani profesi dari hobi itu sangat menyenangkan. Selain itu juga memberi semangat tersen­diri,” imbuhnya.

Mungkin tidak semua wanita bisa menjalani banyak pro fesi sekaligus menyalurkan hobi seperti Sofi. Namun semua itu ia syukuri dan nikmati oleh Sar jana Ilmu Ko­mu ni kasi di Uni ver­sitas Padjajaran ini. Sofi lebih suka me­nyebut di rinya sebagai peng­usaha, bagi­nya pe ng­usaha ialah profesi yang be nar­benar bisa membawa peru ba han bang­sa. Sebab menjadi peng­ usaha bisa membuka lapangan kerja yang nantinya mengurangi jumlah angka pengangguran di Indonesia.

Bagi Sofi, ketika dirinya bisa me­nyediakan lapangan kerja untuk se­kitarnya, ia sangat senang. Sebab ia menyadari dapat mensejahterakan, bukan hanya pada diri dan keluar­ganya, melainkan juga orang lain.

“Bisa memberi lapangan peker­jaan bagi orang lain itu rasanya sangat luar biasa. Saya merasa sa­ngat senang,” tegasnya.

Menjadi seorang pengusaha mem buat Sofi sangatlah enjoy. Di­karenakan memang ia tidak lagi mempunyai tekanan. Sebab ia sekarang menjadi sosok ‘Bos’ bagi dirinya sendiri. (jar/nur)

Ajak Belanja Produk IndonesiaWALAUPUN kesibukan menjadi

pengusaha sekaligus menjalani ho­binya, Sofi tidak melupakan beror­ga nisasi. Terbukti, wanita yang akrab dipanggil Sofi ini menjadi Hu­mas di organisasi Gerakan Belan ja Produk Indonesia (Gerbapi).

Terbentuknya organisasi tersebut adalah inisiatif Sofi dan delapan te­mannya untuk menyikapi ke gelisahan terhadap barang­barang impor yang masuk ke Indonesia dalam era Ma­syarakat Ekonomi Asean (MEA).

Melalui organisasi tersebut di­rinya dan teman­temannya mem­bangun kerja sama dengan mall setempat agar memberikan ruang pamer khusus bagi UKM. Selain itu juga membina anggotanya agar memiliki legalitas yang benar un­tuk produk mereka.

“Kampanyenya salah satunya melalui roadshow 1.000 Anak Cinta Indonesia. Tujuannya menanamkan rasa cinta terhadap anak Indonesia, rasa cinta tanah air tidak peduli su­ku dan agamanya,” tutur Sofi.

Sebagai konsumen sekaligus pe­laku UKM, Sofi merasa peduli untuk bangga, menghargai dan me­nyelamatkan produk dalam negeri dari gempuran produk impor. “Saya ingin orang Indonesia bangga mengenakan produk dalam negeri. Saya ingin orang Indonesia dan Pengusaha Indonesia menjadi tuan rumah di Negerinya sendiri,” tan­dasnya. (jar/nur)

SEPATU wanita dengan model wedges, stiletto, atau peeptoe identik dengan bahan ku lit dan karet yang tampak elegan. Tetapi di tangan Willy Filosofia, sepatu­sepatu tersebut disulap dengan nuansa khas Indonesia, yakni dengan sentuhan kain Nusantara, yaitu batik dan tenun.

Karena hobi koleksi sepatu alias kolektor sepatu, Sofi terbesit untuk membuat sepatu dengan ciri khas khas dia sendiri. “Pada mulanya saya coba buat sepatu pertama yang modelnya centil. Lah kok orang­orang bilang sepatu yang saya pakai lucu. Padahal itu de­sainan saya sendiri,” ujarnya.

Namun, identitas khas yang bisa diketahui dari se­patu ala Sofi ini berupa ba­tik. Kain batik tak pernah lepas dari rancangan­ran­cangan milik Sofi.

Nah, selain batik, ciri khas lebih men dalam dari sepatu ala sofi bi­sa dite mu kan dengan mu dah, yaitu tali dan pita pada sepatu­se­patu ranca ngannya.

Melihat banyak­nya respon positif ter hadap produk

karyanya. Sehingga, pada tahun 2015 ia mem­

beranikan diri untuk mulai mem­produksi sepatu ala Sofi yakni sepatu centil. “Itu saya nekad, pokoknya produksi dulu aja,” katanya.

Lewat karya sepatu centilnya, ternyata Sofi sudah diantar untuk pameran ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan Sofi juga menerima pesanan sepatu dari pembeli di beberapa negara, seperti London, Jerman dan Australia. (jar/nur)

Bangga NusantaraLewat Sepatu Centil

Willy Filosofia n Tempat, tgl lahir: Bandung, 4 Maret

1975n Pendidikan: S1 Fikom Universitas

Padjajaran n Organisasi: Gerbapi, Iwapi,

Koperasi Mitra Jaya Sejahtera Jatim

n Hobi: Menari, meng-

gambar, traveling, pecinta kucing

BELLY DANCE GANTI

ALA GURUN PASIR: Sofi saat menari belly dance dalam suatu acara. Selain menjadi penari, Sofi juga seorang instruktur belly dance profesional.

SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

CINTA INDONESIA:

Koleksi sepatu centil karya Sofi

yang mengangkat budaya

Nusantara, yaitu berciri khas penggunaan

batik.

UNIK: Sofi dengan salah

satu sepatu batik karyanya.

SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

Sofi (kiri) dan sahabatnya Dyah Ika Meilani. Baginya sahabat memiliki arti yang penting, apalagi dirinya yang tinggal jauh dari keluarga.

RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 41