layouter: nuryono
Willy Filosofia
Si KREATIFINSPIRATIF
ENJADI sosok wanita modern bu kan hanya sekedar berpendidikan dan berpemikiran modern, tapi juga tetap dapat menghargai buda yanya. Itulah ya ng tercermin da ri sosok wa nita kreatif sekaligus ins
pi ra tif Willy Filosofia. Karirnya di bidang financial
plan ner dan wakil pialang tidak me nutup kreativitasnya untuk berkarya dibidang lain. Berawal dari hobi menggambar akhirnya wanita yang akrab disapa Sofi ini mampu mewujudkan hasratnya menjadi desainer sepatu, dan membuat sepatu dengan ciri khas kain Nusantara. Bukan hanya itu bakat Sofi dibidang seni. Karena kegemarannya menari Sofi juga menjadi penari sekaligus instruktur belly danceI profesional.
“Kesemuanya aktivitas dan profesi yang saya lakoni itu saya suka, saya cintai semuanya,” ujar wanita kelahiran Bandung ini.
Ketika menjalani profesi sebagai wakil pialang Sofi mengaku tidak bisa menikmatinya. Saat seperti itu tingkat stresnya tinggi. “Bia sanya saya luapkan di gambar mau pun tari. Lalu saya berpikir un tuk tidak me lanjutkan profesi yang tidak saya nikmati itu,” ungkapnya.
Talenta dalam dirinya memang cukup banyak, oleh karena itu dia memiliki keinginan agar tidak ha nya sekedar mem biarkan atau sebagai hobi selingan. Sofi tidak ingin hobinya menjadi siasia belaka. Sebab, hal yang paling menjadi ida mannya ialah ketika hobi menjadi profesi dan mempunyai hobi yang dibayar. Sofi pun mengeksplorasinya hingga akhirnya memberinya ke untungan dan banyak pengalaman.
“Menjalani profesi dari hobi itu sangat menyenangkan. Selain itu juga memberi semangat tersendiri,” imbuhnya.
Mungkin tidak semua wanita bisa menjalani banyak pro fesi sekaligus menyalurkan hobi seperti Sofi. Namun semua itu ia syukuri dan nikmati oleh Sar jana Ilmu Komu ni kasi di Uni versitas Padjajaran ini. Sofi lebih suka menyebut di rinya sebagai pengusaha, baginya pe ngusaha ialah profesi yang be narbenar bisa membawa peru ba han bangsa. Sebab menjadi peng usaha bisa membuka lapangan kerja yang nantinya mengurangi jumlah angka pengangguran di Indonesia.
Bagi Sofi, ketika dirinya bisa menyediakan lapangan kerja untuk sekitarnya, ia sangat senang. Sebab ia menyadari dapat mensejahterakan, bukan hanya pada diri dan keluarganya, melainkan juga orang lain.
“Bisa memberi lapangan pekerjaan bagi orang lain itu rasanya sangat luar biasa. Saya merasa sangat senang,” tegasnya.
Menjadi seorang pengusaha mem buat Sofi sangatlah enjoy. Dikarenakan memang ia tidak lagi mempunyai tekanan. Sebab ia sekarang menjadi sosok ‘Bos’ bagi dirinya sendiri. (jar/nur)
Ajak Belanja Produk IndonesiaWALAUPUN kesibukan menjadi
pengusaha sekaligus menjalani hobinya, Sofi tidak melupakan berorga nisasi. Terbukti, wanita yang akrab dipanggil Sofi ini menjadi Humas di organisasi Gerakan Belan ja Produk Indonesia (Gerbapi).
Terbentuknya organisasi tersebut adalah inisiatif Sofi dan delapan temannya untuk menyikapi ke gelisahan terhadap barangbarang impor yang masuk ke Indonesia dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Melalui organisasi tersebut dirinya dan temantemannya membangun kerja sama dengan mall setempat agar memberikan ruang pamer khusus bagi UKM. Selain itu juga membina anggotanya agar memiliki legalitas yang benar untuk produk mereka.
“Kampanyenya salah satunya melalui roadshow 1.000 Anak Cinta Indonesia. Tujuannya menanamkan rasa cinta terhadap anak Indonesia, rasa cinta tanah air tidak peduli suku dan agamanya,” tutur Sofi.
Sebagai konsumen sekaligus pelaku UKM, Sofi merasa peduli untuk bangga, menghargai dan menyelamatkan produk dalam negeri dari gempuran produk impor. “Saya ingin orang Indonesia bangga mengenakan produk dalam negeri. Saya ingin orang Indonesia dan Pengusaha Indonesia menjadi tuan rumah di Negerinya sendiri,” tandasnya. (jar/nur)
SEPATU wanita dengan model wedges, stiletto, atau peeptoe identik dengan bahan ku lit dan karet yang tampak elegan. Tetapi di tangan Willy Filosofia, sepatusepatu tersebut disulap dengan nuansa khas Indonesia, yakni dengan sentuhan kain Nusantara, yaitu batik dan tenun.
Karena hobi koleksi sepatu alias kolektor sepatu, Sofi terbesit untuk membuat sepatu dengan ciri khas khas dia sendiri. “Pada mulanya saya coba buat sepatu pertama yang modelnya centil. Lah kok orangorang bilang sepatu yang saya pakai lucu. Padahal itu desainan saya sendiri,” ujarnya.
Namun, identitas khas yang bisa diketahui dari sepatu ala Sofi ini berupa batik. Kain batik tak pernah lepas dari rancanganrancangan milik Sofi.
Nah, selain batik, ciri khas lebih men dalam dari sepatu ala sofi bisa dite mu kan dengan mu dah, yaitu tali dan pita pada sepatusepatu ranca ngannya.
Melihat banyaknya respon positif ter hadap produk
karyanya. Sehingga, pada tahun 2015 ia mem
beranikan diri untuk mulai memproduksi sepatu ala Sofi yakni sepatu centil. “Itu saya nekad, pokoknya produksi dulu aja,” katanya.
Lewat karya sepatu centilnya, ternyata Sofi sudah diantar untuk pameran ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan Sofi juga menerima pesanan sepatu dari pembeli di beberapa negara, seperti London, Jerman dan Australia. (jar/nur)
Bangga NusantaraLewat Sepatu Centil
Willy Filosofia n Tempat, tgl lahir: Bandung, 4 Maret
1975n Pendidikan: S1 Fikom Universitas
Padjajaran n Organisasi: Gerbapi, Iwapi,
Koperasi Mitra Jaya Sejahtera Jatim
n Hobi: Menari, meng-
gambar, traveling, pecinta kucing
BELLY DANCE GANTI
ALA GURUN PASIR: Sofi saat menari belly dance dalam suatu acara. Selain menjadi penari, Sofi juga seorang instruktur belly dance profesional.
SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA
CINTA INDONESIA:
Koleksi sepatu centil karya Sofi
yang mengangkat budaya
Nusantara, yaitu berciri khas penggunaan
batik.
UNIK: Sofi dengan salah
satu sepatu batik karyanya.
SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA
SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA
Sofi (kiri) dan sahabatnya Dyah Ika Meilani. Baginya sahabat memiliki arti yang penting, apalagi dirinya yang tinggal jauh dari keluarga.
RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 41