proposal tuk uji kompetensi_2013.pdf

15
PROPOSAL PENDIRIAN TUK ( TEMPAT UJI KOMPETENSI ) DAN UJI KOMPETENSI LSP TIK INDONESIA Gedung AMD Center Jl. Pucang Anom Timur No 23 Surabaya Telp. 031 5019775 Fax. 031 5019776 Email : [email protected]

Upload: arif-hidayat

Post on 22-Dec-2015

754 views

Category:

Documents


155 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

1 | P a g e

PROPOSAL

PENDIRIAN TUK ( TEMPAT UJI KOMPETENSI )

DAN UJI KOMPETENSI

LSP TIK INDONESIA Gedung AMD Center Jl. Pucang Anom Timur No 23 Surabaya Telp. 031 – 5019775 Fax. 031 – 5019776 Email : [email protected]

Page 2: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 2

Kata Pengantar

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia saat ini terus

meningkat pesat, ini terbukti banyaknya fasilitas TIK seperti halnya penggunaan

perangkat keras, personal komputer serta mobile komputer atau biasa dikenal

sebagai notebook, netbook atau yang lainnya, yang telah digunakan terutama untuk

membantu pekerjaan serta memenuhi kebutuhan komunikasi sehari – hari.

Sejalan dengan kemajuan TIK semakin besar pula ketergantungan kepada sarana

dan prasarana TIK, terutama untuk menunjang proses pelayanan terhadap

masyarakat pada lingkungan instansi pemerintahan. Untuk itu diperlukan adanya

peningkatan sumber daya manusia melalui pengenalan dalam bentuk pelatihan

yang dilanjutkan dengan sertifikasi sebagai sarana pengakuan atas pelaksanaan

yang sudah dilakukan.

Surabaya, 21 Maret 2013

Sherly Febriani Manager Administrasi

Page 3: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................................... 2

1. Profil LSP TIK Indonesia ......................................................................................................... 4

2. Tempat Uji Kompetensi (TUK) ............................................................................................. 9

3. Persyaratan Biaya Pengajuan TUK .................................................................................. 13

4. Daftar KLaster Uji Kompetensi ......................................................................................... 15

Page 4: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 4

1. Profil LSP TIK Indonesia

Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan

Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK) didirikan pada tanggal

1 Mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya

pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi

informasi dan telekomunikasi.

Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan

adanya kebutuhan tenaga kerja profesional maka

dibutuhkan pengakuan kompetensi para tenaga profesional

baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut

bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam

bidang informasi dan komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari

BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badan

Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses

pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam bidang

kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan

Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional.

Pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP

TIK berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI) yang merupakan rumusan

kemampuan profesi seseorang yang mencakup

seluruh aspek yang diperlukan untuk menentukan

kompetensi seseorang, misalnya pengetahuan,

ketrampilan, keahlian, dan sikap. Seseorang yang

sudah dinyatakan kompeten harus member laporan

kepada LSP TIK minimal satu tahun satu kali, sehingga kompetensi pada

profesionalismenya tetap tercatat dan diakui oleh LSP TIK maupun BNSP RI.

Untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi

informasi dan telekomunikasi baik secara Nasional dan Internasional maka LSP TIK juga

beracuan pada standar Internasional, dengan adanya dukungan Standar kompetensi

Internasianal dari Microsoft, Adobe, dan Oracle

Page 5: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 5

Dengan usia yang masih hampir empat tahun LSP TIK sudah bisa menunjukkan

kompetensinya sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang bisa dipercaya oleh

profesionalisme Teknologi Informasi dan Telekomunikasi baik dari Lembaga

Pemerintahan, Lembaga Swasta ataupun perseorangan yang bergelut dan berprofesi di

bidang Teknologi Informasi dan Telekomuniasi. LSP TIK sudah melakukan pembuktian

kompetensi nasional seperti di beberapa lembaga pemerintahan (Solo, Jogja, Cirebon),

BUMN (PT.INTI, PLN), perusahaan Swasta, bahkan para profesional di bidang Informasi

dan Komunikasi yang secara pribadi sadar akan pentingnya kemampuan pengakuan

Kompetensi profesi dari LSP TIK.

Gambar 1. Peserta Mengerjakan Soal Uji kompetensi

Gambar 2. Pelaksanaan Pra Asesmen

Page 6: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 6

Dalam pembuktian kompetensi, LSP TIK membagi menjadi beberapa profesi yang secara

umum adalah :

1. Kompetensi profesi Programming .

2. Kompetensi profesi Networking.

3. Kompetensi profesi Operator Komputer

4. Kompetensi profesi Desain Grafis.

5. Kompetensi profesi Multimedia.

6. Kompetensi Computer Technical Support

Contoh sertifikat kompetensi BNSP

Dalam melaksanakan tugasnya, BNSP dapat memberi lisensi kepada Lembaga Sertifikasi

Profesi (LSP) melalui sistem akreditasi. Hal ini penting, karena bidang dan tingkat profesi

yang harus disertifikasi kompetensinya sangat luas cakupannya. Ke depan, setiap bidang

profesi akan ada LSP nya sendiri-sendiri sebagai kepanjangan tangan BNSP.

Page 7: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 7

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah Lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi profesi

yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi diberikan

melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah

memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi.

LSP melakukan uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi atas nama BNSP. Uji

kompetensi yang dilakukan oleh LSP,mengacu pada Standar Kompetensi Nasional yang

telah dilakukan oleh BNSP dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri yang bertanggung

jawab di bidang ketenagakerjaan. Sebagai kepanjangan tangan BNSP, LSP berada dibawah

kendali dan bertanggung jawab kepada BNSP. Dengan system uji kompetensi seperti ini,

jaminan mutu dan kredibilitas sertifikasi akan lebih dapat dipertanggung jawabkan.

Dengan adanya sistem standardisasi dan sertifikasi kompetensi melalui BNSP/LSP, besar

kemungkinan kelembagaan bursa kerja akan bergeser ke BNSP/LSP. Hal ini dapat terjadi

karena lembaga ini memiliki “data base” tenaga kerja yang sudah bersertifikasi dan

kompetensi pada berbagai tingkatan. Apalagi kalau “data base” tersebut sudah dapat

diakses secara elektronik dan on line.

Oleh karena itu, lembaga-lembaga bursa kerja yang sudah ada, baik pemerintah maupun

swasta perlu membangun jejaring kerja sama (Networking) dengan LSP-LSP, agar dapat

memberi pelayanan prima kepada pengguna tenaga kerja.

Mengantisipasi hal tersebut maka hadirnya Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi

Informasi dan Komunikasi membawa angin segar bagi SDM yang bekerja di bidang

teknologi informasi dan telekomunikasi untuk dapat memiliki sertifikat kompetensi

dalam profesinya.

Pengembangan standar kompetensi kerja nasional dan sertifikasi profesi tenaga kerja

sangat diperlukan, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

serta pertumbuhan kebutuhan akan tenaga profesional di bidang TIK .

Pada operasional Lembaga Sertifikasi Profesi tidak dapat melakukan uji kompetensi di

seluruh pelosok tanah air tanpa melibatkan institusi lain. Oleh karenanya LSP harus

membentuk Tempat Uji Kompetensi di daerah-daerah sebagai perpanjangan tangan

lembaga Sertifikasi Profesi untuk melaksanakan uji kompetensi.

Page 8: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 8

a. Fungsi dan Tugas LSP

1. Sebagai sertifikator yang menyelenggarakan sertifikasi kompetensi.

Membuat materi uji kompetensi

Menyediakan tenaga penguji (asesor)

Melakukan asesmen

Menyusun kualifikasi dengan mengacu kepada KKNI

Pengembangan skema sertifikasi

2. Develepor yang memelihara sekaligus mengembangkan standar kompetensi.

Mengidentifikasi kebutuhan kompetensi industry

Mengembangkan standar kompetensi

Mengkaji ulang standar kompetensi

b. Wewenang LSP

Menerbitkan biaya kompetensi

Menerbitkan sertifikat kompetensi

Mencabut/ membatalkan sertifikat kompetensi

Menetapkan dan memverifikasi TUK

Memberikan sanksi kepada asesor maupun TUK bila mereka melanggar aturan

Mengusulkan standar kompetensi baru

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

TIM ASESOR LISENSI

KOMITE TEKNIK

Mengajukan Permohonan

Menunjuk Asesor

Laporan Asesmen

Asesmen/Re-Asesmen

Survailen

Pemberian Verifikasi

Rekomendasi

1

2

3

4

6

7

TEMPAT UJI KOMPETENSI

8

Page 9: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 9

2. Tempat Uji Kompetensi (TUK)

Untuk mengikuti perkembangan dalam jaman globalisasi, Negara Indonesia berupaya

untuk meningkatkan standar mutu sumber daya manusianya dengan mendirikan Badan

Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Saat ini di bidang TIK ( Teknologi Informasi dan Telekomunikasi )telah berdiri dua

Lembaga Sertifikasi yang berada di bawah naungan BNSP yaitu Lembaga Sertifikasi

Profesi TIK (LSP TIK) di Jakarta dan LSP. TIK di Surabaya.

LSP merupakan lembaga independen dan professional yang bertugas mengembangkan

Standar Kompetensi, Sertifikasi Kompetensi serta Pelaksana Verifikasi Unit-unit Tempat

Uji Kompetensi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi serta memiliki tanggung

jawab teknis dan administrasi atas implementasi, pembinaan dan pengembangan standar

kompetensi dan sertifikasi kompetensi. Kegiatan kerja LSP merujuk kepada Pedoman

BNSP 201 / Sertifikat ISO 17024.

Untuk menjangkau seluruh sumber daya manusia di bidang TIK secara nasional maka LSP

menetapkan suatu tempat yang disebut TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) untuk

melaksanakan uji kompetensi.

Tempat Uji Kompetensi adalah suatu tempat kerja profesi atau tempat yang memiliki

sarana dan prasarana dengan kriteria setara dengan tempat kerja profesi yang

diverifikasi oleh LSP yang memiliki fasilitas sesuai persyaratan kelembagaan yang

ditetapkan oleh LSP , dan merupakan bagian dari organisasi LSP untuk menjadi

penyelenggara uji kompetensi.

Tugas TUK adalah Menyelenggarakan Uji Kompetensi, menyediakan sarana dan

prasarana untuk uji kompetensi, menyediakan asesor untuk pengawasan uji kompetensi.

Untuk mengikuti perkembangan dalam jaman globalisasi, Negara Indonesia berupaya

untuk meningkatkan standar mutu sumber daya manusianya dengan mendirikan Badan

Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Saat ini di bidang TIK ( Teknologi Informasi dan

Telekomunikasi )telah berdiri sebuah Lembaga Sertifikasi yang berada di bawah naungan

BNSP yaitu Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi.

Page 10: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 10

LSP TIK INDONESIA merupakan lembaga independen dan professional yang bertugas

mengembangkan Standar Kompetensi, Sertifikasi Kompetensi serta Pelaksana Verifikasi

Unit-unit Tempat Uji Kompetensi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi serta

memiliki tanggung jawab teknis dan administrasi atas implementasi, pembinaan dan

pengembangan standar kompetensi dan sertifikasi kompetensi.

Tugas Tempat Uji Kompetensi :

Menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan dalam pelaksanaan uji

kompetensi sesuai dengan standar yang dipersyaratkan oleh LSP TIK.

Menyelenggarakan proses uji kompetensi yang meliputi : merencanakan,

melaksanakan serta mengkaji ulang / review penilaian.

Menyediakan Assessor dan Administrator yang kompeten dan memahami sistem

ujian, tegas dan jujur.

Melaksanakan sosialisasi mengenai keberadaan TUK kepada masyarakat yang

berkaitan dengan fungsi dan aktifitas TUK serta keuntungan yang dapat diperoleh

dari keberadaan LSP TIK berdasarkan dengan standar yang telah ditetapkan.

Prosedur Pembentukan Tempat Uji Kompetensi

Proses pembentukan Tempat Uji Kompetensi dilakukan mengikuti pola baku yang

digariskan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi melalui tahapan sebagaimana dapat

dilihat pada diagram di bawah ini.

a. Mengajukan Permohonan

Tempat Uji Kompetensi dipersiapkan pembentukannya oleh lembaga pendidikan dan

pelatihan atau oleh suatu organisasi yang legal, dengan Surat Keputusan Penetapan

organisasi induk tentang dibentuknya Tempat Uji Kompetensi.Kemudian induk

organisasi mengajukan permohonan kepada Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi

Informasi dan Telekomunikasi Indonesia dengan melampirkan :

Surat Permohonan

Surat Keputusan Penetapan pembentukan Tempat Uji Kompetensi yang

ditandatangani oleh pimpinan induk organisasi

Dokumen Kebijakan Sistem Manajemen Mutu

Persyaratan administrasi lainnya.

Page 11: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 11

b. Menunjuk Tim Asesor Lisensi

Setelah menerima permohonan dari organisasi pemohon, maka Lembaga Sertifikasi

Profesi menunjuk Tim Asesor.

Tim Asesor terdiri atas orang-orang yang mempunyai kapabilitas dan kompetensi

untuk melakukan asesmen di Tempat uji Kompetensi.

Tim Asesor Lisensi sebagaimana tersebut di atas menerima surat tugas yang

ditandatangani oleh Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Teknolologi Informasi dan

Telekomunikasi Indonesia.

Tim Asesor harus jujur, adil, tidak ada konflik kepentingan dan menjaga

kerahasiaan.

c. Melakukan Asesmen/ Re-asesmen

Setelah segala sesuatu persiapan sudah dilaksanakan, maka pada hari yang

disepakati dilakukan asesmen di lokasi calon Tempat Uji Kompetensi.

Dilakukan audit kecukupan dan kelayakan dokumen dan sarana yang diperlukan

sebagai persyaratan pembentukan Tempat Uji Kompetensi.

Jika semua persyaratan sudah tercukupi, maka asesmen dinyatakan selesai.

Jika masih terdapat persyaratan yang masih belum tercukupi, maka asesmen akan

diulang.

Pada saat melakukan asesmen/ re-asesmen Tim Asesor dilarang memungut biaya

apapun, untuk menghindari terjadinya pengaruh dalam mengambil keputusan.

d. Membuat Laporan Asesmen

Setelah selesai melakukan asesmen, Tim Asesor Lisensi melaporkan hasilnya

kepada Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Teknolologi Informasi dan

Telekomunikasi Indonesia.

Semua temuan ketidaksesuaian hasil asesmen disampaikan secara lugas sebagai

bahan pengambilan keputusan.

e. Membentuk Komite Teknik

Untuk membahas laporan ketidaksesuaian hasil temuan Tim Asesor Lisensi,

Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Teknolologi Informasi dan Telekomunikasi

Indonesia atau dengan mempergunakan sarana rapat pleno.

Page 12: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 12

Rapat pleno dimaksud adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus lengkap Lembaga

Sertifikasi Profesi Teknolologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia.

Peserta rapat pleno tidak ada yang memiliki konflik kepentingan dengan calan

Tempat Uji Kompetensi yang sedang dibahas.

f. Rekomendasi Komite Teknik

Setelah pembahasan dinyatakan final, maka rapat pleno memberikan rekomendasi

kepada Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Teknolologi Informasi dan

Telekomunikasi Indonesia.

Jika hasil rekomendasi menyatakan tidak memenuhi syarat, maka permohonan

harus diperbaiki. Jika kondisinya sangat parah dan tidak dapat diperbaiki, maka

proses tidak dapat dilanjutkan.

g. Pemberian Verifikasi

Setelah menerima rekomendasi dari Komite Teknik / rapat pleno, maka Direktur

Lembaga Sertifikasi Profesi Teknolologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia

menerbitkan keputusan status verifikasi pada Tempat Uji Kompetensi pemohon.

Kepada Tempat Uji Komptensi terverifikasi diterbitkan Surat Keputusan dan

Sertifikat Verifikasi.

h. Survailen

Pada Tempat Uji Kompetensi terverifikasi dilakukan survailen setiap 6 (enam)

bulan sekali oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Teknolologi Informasi dan

Telekomunikasi Indonesia.

Survailen audit dilakukan untuk memastikan bahwa pada Tempat Uji

Kompetensi terverifikasi masih komitmen menjalankan sistem manajemen mutu

yang telah dibangun.

Jika hasil survailen audit dinyatakan bahwa Tempat Uji Kompetensi terverifikasi

tidak lagi komitmen menjalankan sistem manajemen mutu yang telah dibangun,

maka status verifikasi akan dibekukan atau dicabut.

Page 13: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 13

LSP

TEMPAT UJI KOMPETENSI

KOMITE TEKNIK*

TIM ASSESSOR

AKREDITASI

MEMBENTUK 5

ASSESSMEN/

RE-ASSESSMEN

3

7

SURVAILEN

8

LAPORAN

ASSESSMEN4

MENUNJUK

ASSESSOR

2

MENGAJUKAN

PERMOHONAN

1

REKOMENDASI6

PROSES VERIFIKASI TUK

3. Persyaratan Biaya Pengajuan TUK

Sehubungan dengan terlengkapinya semua persyaratan dokumen pengajuan permohonan

TUK ( Tempat Uji Kompetensi ) maka dengan ini kami sampaikan perincian biaya

pengajuan pendirian TUK

Biaya Keanggotaan TUK di LSP TIK

Biaya keanggotaan menjadi TUK di LSP TIK merupakan syarat untuk pengajuan

pendirian TUK, dimana biaya keanggotaan tersebut akan berlaku dalam 2 tahun

dan akan ada proses perpanjangan. Biaya Keanggotaan TUK di LSP TIK sebesar Rp

5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah )

Biaya Verifikasi TUK

Biaya Verifikasi TUK ini akan dilakukan pada saat semua proses dokumen telah

dilengkapi. Maka dari pihak LSP TIK akan mengirimkan tim asesor lisensi untuk

Page 14: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 14

pengajuan pendirian TUK. Selain itu, dalam 1 tahun sekali pihak LSP TIK akan

mengadakan surveilence dalam proses audit pelaksanaan TUK. Biaya Verifikasi

TUK sebesar Rp 2.500.000,- ( Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah )

Biaya Uji Kompetensi

a. TUK dapat mengadakan Uji Sertifikasi Kompetensi dengan menggunakan

asesor yang telah dilisensi oleh LSP TIK Indonesia. Biaya pelaksanaan Uji

Kompetensi sebesar Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah)/Rekomendasi. Pihak

TUK berhak menetukan harga untuk setiap uji kompetensi tanpa biaya

tambahan ke LSP TIK.

b. TUK dapat mengadakan Uji Sertifikasi Kompetensi menggunakan asesor LSP

TIK maka biaya yang akan dikenakan sesuai dengan biaya Uji Kompetensi

dari LSP TIK INDONESIA

Berikut ini perincian pendirian TUK serta Uji Sertifikasi Kompetensi

No Kegiatan Periode Harga Keterangan

1 Keanggotaan

TUK 2 Tahun Rp 5.000.000.- Berlaku 2 Tahun

2 Verifikasi TUK 2 Tahun Rp 2.500.000,- Biaya akomodasi dan trasnportasi tim asesor ditanggung oleh TUK

3 Surveilence

TUK 1 Tahun Rp 1.000.000

Biaya akomodasi dan trasnportasi tim asesor ditanggung oleh TUK

4 Uji Kompetensi ( Asesor TUK )

Rekomendasi Rp 100.000,- TUK berhak menentukan harga setiap uji tanpa biaya tambahan ke LSP TIK

5 Uji Kompetensi

( Asesor LSP TIK )

Rekomendasi Sesuai Klaster Uji Kompetensi dilaksanakan di TUK &belum termasuk biaya akomodasi dan transportasi asesor

Page 15: PROPOSAL TUK  Uji Kompetensi_2013.pdf

LSP TIK INDONESIA 15

4. DAFTAR KLASTER UJI KOMPETENSI

No Bidang Nama Klaster

1 Operator

Basic Help Desk

Help Desk

Practical Office

Practical Office Advance

2 Programmer

Practical Programmer

Junior Programmer

Programmer

3 Jaringan Komputer

Practical Network

Junior Network Administrator

Senior Network Administrator

4 Technical Computer Support

Practical Technical Support

Junior Technical Support

Technical Support

Senior Technical Support

5 Multimedia

Junior Graphic Designer

Graphic Designer

Web Designer

Digital Animator 2D

Digital Animator 3D