rabun senja sering dianggap wajar

8
RABUN senja sering dianggap wajar. Padahal, jika didiamkan dan tidak diobati, bis berefek kebutaan. Kelainan mata ini diakibatkan oleh kekurangan vitamin A. “Rabun senja tidak bisa diatasi dengan kacamata. Karena itulah mengonsumsi vitamin A yang terdap wortel dan tomat sangat dianjurkan. Itu bisa mencegah terjadinya rabun senja,” ka dokter spesialis mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Iwan Sitompul, beberapa waktu lalu. Di Indonesia, rabun senja atau rabun ayam merupakan penyakit mata yang wajar. Kasus rabun senja diakibatkan kekurangan vitamin A dan tidak boleh diangga enteng. Namun, kebanyakan masyarakat Indonesia, apalagi yang memiliki pendidikan rendah, menganggap bahwa rabun senja adalah sebuah kewajaran yang tidak perlu ditindaklanjuti dan akan sembuh sendirinya. Pada mata normal terdapat pigmen yang dikenal bernama rodopsinatau visual puple . Pigmen tersebut mengandung vitamin A yang terikat pada protein. Jika mata menerima cahaya, maka akan terjadi konversi rodopsin menjadi visual yellow dan kemudian visual white . Pada konversi tersebut, dibutuhkan vitamin A. Sementara regenerasi visual purple hanya akan terjadi bila tersedia vitamin A. Tanpa regenerasi, maka penglihatan pada cahaya remang setelah mata menerima cahaya akan terganggu. Jika terjadi kekurangan vitamin A, maka gejala awal adalah t rabun senja. Artinya, mata akan mengalami gangguan ketika berpindah dari tempat banyak cahaya ke tempat gelap. Itulah yang membuat rabun senja hanya terjadi ketika matahari mulai ter Sesuai dengan namanya, penyakit ini tidak bisa dikoreksi dengan kacamata dan terj jika sel-sel saraf pembeda terang-gelap di retina mata terganggu. Dr Iwan Sitompul SpM mengatakan, vitamin A sangat penting bagi mata. “Vitamin A pada makanan awalnya berada dalam bentuk retinol ester dan sebelum diserap dalam pencernaan diubah menjadi retinol. Dari mukosa sel retinol tersebut diesterfikasi kembali,kemudian diangkut oleh khilomikron , dibawa ke hati untuk disimpan,” sebutnya. Bentuk aktif vitamin A sebagian berupa asam retinoat yang akan berperan ekspresi gen. Di retina mata, retinol ini diubah menjadi 11 cis retinal-dehida yang mampu berkonyugasi dengan opsin membentuk rhodopsin yang berperan dalam proses penglihatan. Maka, mata memang sangat membutuhkan kehadiran vitamin A. “Selama ini masyarakat beranggapan bahwa vitamin A cukup banyak terkandu dalam sayuran dan buah. Namun, jumlahnya masih kurang mencukupi, kecuali dikonsumsi dalam porsi banyak,” sebutnya. Untuk membantu masyarakat menghindari penyakit mata yang erat kaitannya dengan gizi itu, pemerintah telah melakukan banyak hal. Mulai memberikan asupan gizi pad

Upload: destari-dwi-wiantari

Post on 21-Jul-2015

123 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RABUN senja sering dianggap wajar. Padahal, jika didiamkan dan tidak diobati, bisa berefek kebutaan. Kelainan mata ini diakibatkan oleh kekurangan vitamin A. Rabun senja tidak bisa diatasi dengan kacamata. Karena itulah mengonsumsi vitamin A yang terdapat di wortel dan tomat sangat dianjurkan. Itu bisa mencegah terjadinya rabun senja, kata dokter spesialis mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Iwan Sitompul, beberapa waktu lalu. Di Indonesia, rabun senja atau rabun ayam merupakan penyakit mata yang sangat wajar. Kasus rabun senja diakibatkan kekurangan vitamin A dan tidak boleh dianggap enteng. Namun, kebanyakan masyarakat Indonesia, apalagi yang memiliki pendidikan rendah, menganggap bahwa rabun senja adalah sebuah kewajaran yang tidak perlu ditindaklanjuti dan akan sembuh sendirinya. Pada mata normal terdapat pigmen yang dikenal bernama rodopsinatau visual puple. Pigmen tersebut mengandung vitamin A yang terikat pada protein. Jika mata menerima cahaya, maka akan terjadi konversi rodopsin menjadi visual yellow dan kemudian visual white. Pada konversi tersebut, dibutuhkan vitamin A. Sementara regenerasi visual purple hanya akan terjadi bila tersedia vitamin A. Tanpa regenerasi, maka penglihatan pada cahaya remang setelah mata menerima cahaya akan terganggu. Jika terjadi kekurangan vitamin A, maka gejala awal adalah terjadinya rabun senja. Artinya, mata akan mengalami gangguan ketika berpindah dari tempat banyak cahaya ke tempat gelap. Itulah yang membuat rabun senja hanya terjadi ketika matahari mulai terbenam. Sesuai dengan namanya, penyakit ini tidak bisa dikoreksi dengan kacamata dan terjadi jika sel-sel saraf pembeda terang-gelap di retina mata terganggu. Dr Iwan Sitompul SpM mengatakan, vitamin A sangat penting bagi mata. Vitamin A pada makanan awalnya berada dalam bentuk retinol ester dan sebelum diserap dalam pencernaan diubah menjadi retinol. Dari mukosa sel retinol tersebut diesterfikasi kembali, kemudian diangkut oleh khilomikron, dibawa ke hati untuk disimpan, sebutnya. Bentuk aktif vitamin A sebagian berupa asam retinoat yang akan berperan dalam ekspresi gen. Di retina mata, retinol ini diubah menjadi 11 cis retinal-dehida yang mampu berkonyugasi dengan opsin membentuk rhodopsin yang berperan dalam proses penglihatan. Maka, mata memang sangat membutuhkan kehadiran vitamin A. Selama ini masyarakat beranggapan bahwa vitamin A cukup banyak terkandung dalam sayuran dan buah. Namun, jumlahnya masih kurang mencukupi, kecuali dikonsumsi dalam porsi banyak, sebutnya. Untuk membantu masyarakat menghindari penyakit mata yang erat kaitannya dengan gizi itu, pemerintah telah melakukan banyak hal. Mulai memberikan asupan gizi pada

balita dua kali setahun yang dilakukan pada Februari dan Agustus. Asupan gizi itu dikenal dengan kapsul minyak ikan atau vitamin A. Tanpa kapsul minyak ikan, masyarakat sebenarnya dapat mencegah rabun senja dengan mengonsumsi cukup vitamin A dan provitamin A yang dijumpai pada makanan hewani dan nabati, katanya. Sementara itu, ahli gizi dari Universitas Indonesia Dr Karina Kamandari mengatakan, kandungan vitamin A bisa diperoleh saat mengonsumsi buah-buahan dan aneka sayuran dalam jumlah yang banyak. Perbanyak mengonsumsi sayur dan buah. Itu sangat baik untuk mencegah terjadinya rabun senja, kata Karina.http://akanggalih.wordpress.com/2008/12/31/rabun-senja-berbahayakah/

Cara Mencegah Rabun Senja dengan Wortel

Share

Sayuran warna oranye ini memilki kandungan vitamin A yang sangat tinggi, yaitu sebesar 12000 Sl. Wortel juga memiliki banyak kandungan zat lain di dalamnya, antara lain kalori, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, beta karoten, zat besi, vitamin B1 dan vitamin C.

Wortel disebut-sebut sebagai sayuran yang baik untuk mata. Kandungan karoten dan vitamin A mampu membantu mencegah terjadinya rabun senja dan memperbaiki penglihatan yang lemah.

Sebuah penelitian di bidang kesehatan kembali mengungkap manfaat lain wortel. Dan menemukan bahwa ternyata wortel tak hanya baik untuk penglihatan, wortel pun bisa membuat seseorang tampil lebih menarik dan tampak sehat, seperti yang dikutip dari Times of India.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita dan pria yang kulitnya memiliki cahaya kuning dianggap lebih menarik dan sehat. Cahaya kuning tersebut timbul dari pigmen kuning yang biasa disebut karotenoid.

Karotenoid memiliki fungsi untuk mencerahkan kulit serta serta memberikan rona pada wajah. Karotenoid bisa ditemukan dalam sayur dan buah-buahan seperti wortel dan plum.

Menurut peneliti Ian Stephen, mengonsumsi wortel selama dua bulan saja sudah bisa memberikan hasil yang signifikan. Hal ini bisa mendorong orang yang tidak gemar memakan sayuran menjadi lebih ingin mengonsumsinya. Dengan adanya hasil penelitian ini, sudah tidak adalan lagi bagi Anda untuk tidak memasukan wortel ke dalam menu makanan Anda tiap harinya. Sumber : r3fin3.wordpress.com http://mypotik.blogspot.com/2011/08/cara-mencegah-rabun-senja-dengan-wortel.html

Rabun senja atau juga dikenal sebagai rabun ayam, adalah ketidakmampuan mata untuk melihat pada kondisi cahaya redup. Rabun senja umumnya merupakan gejala dari penyakit atau kondisi yang mendasari, seperti rabun jauh yang tidak diobati. Pasien yang sedang menjalani pengobatan glaukoma mungkin juga akan mengalami rabun senja akibat pupil yang mengecil akibat pengobatan sehingga sulit menangkap cahaya. Pigmentosa retinitis, gangguan degeneratif retina, bisa pula berkaitan dengan rabun senja. Penyebab Rabun Senja Rabun senja disebabkan karena terjadinya gangguan pada sel-sel di retina mata yang bertanggung jawab untuk melihat dalam cahaya redup. Rabun senja muncul disebabkan karena hal-hal sebagai berikut: o Rabun jauh. o Obat-obatan glaukoma yang berefek pada pengecilan sementara pupil. o Katarak. o Retinitis pigmentosa gangguan degeneratif retina o Kekurangan vitamin A o Malabsorpsi yang mempengaruhi penyerapan vitamin A o Penyakit celiac

o Cystic fibrosis o Obstruksi saluran empedu o Diabetes o Degenerasi makula o Lahir cacat Cara Mengobati Rabun Senja Pengobatan rabun senja akan tergantung pada penyebabnya. Pengobatan bisa jadi sederhana dengan memberikan resep kacamata hingga melakukan operasi dalam kasus katarak. Jika rabun senja diakibatkan hilangnya fungsi sel batang mata, maka pemeriksaan pandang mata perlu dilakukan. Pemeriksaan perlu dilakukan untuk menentukan apakah sel-sel reseptor pada retina masih berfungsi baik atau tidak. Jika dokter mendiagnosis bahwa rabun senja akibat kekurangan vitamin A, maka memenuhi asupan akan zat ini menjadi direkomendasikan. Dengan demikian, pengobatan rabun senja meliputi: # Memberikan suplemen vitamin A # Perawatan dari setiap penyebab yang mendasari Rabun senja mungkin menjadi pertanda awal kekurangan vitamin A. Kekurangan vitamin A antara lain disebabkan diet rendah akan makanan hewani, seperti telur, produk susu, daging dan ikan. Rendahnya asupan buah dan sayuran yang mengandung beta-karoten, seperti wortel, mangga, bayam, ubi jalar, yang diubah tubuh menjadi vitamin A, juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin A. Dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen vitamin A untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat ini.[]http://oketips.com/6408/tips-mata-sehat-hubungan-rabun-senja-dengan-vitamin-a/

VITAMIN A DAN KESEHATAN MATATernyata anak berkacamata bukan lantaran ia kekurangan vitamin A seperti anggapankebanyakan orang selama ini. Namun betul, kekurangan vitamin A pada anak bisa menimbulkan berbagai gangguan.

Jika banyak orang tua memberi anaknya jus wortel, karena menganggap wortelmengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, hal itu dibenarkan dr. Nani Hidayanti Widodo, Sp.M, dari RS Harapan Kita, Jakarta. Ia pun mengingatkan bahwa penglihatan anak berkembang sampai usia 10 tahun. "Nah, di usia ini orang tua sebaiknya mewaspadai dan mengantisipasi apakah ada kelainan mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan di kemudian hari." Dikatakan pula oleh Amy L. Rice, Ph.D, Direktur Program Vitamin A dari Helen Keller International, "Sampai di usia itu, banyak anak mengalami defisiensi vitamin A. Sekitar 50 persen anak di Indonesia tidak mengonsumsi vitamin A dengan cukup dari makanannya sehari-hari, sehingga berisiko kekurangan. Di Indonesia sendiri ada sekitar 10 juta anak yang mengalami defisiensi vitamin A." Ia lalu menekankan pentingnya vitamin A bagi kesehatan. Kekurangan vitamin ini akan mengganggu fungsi imunitas tubuh; anak jadi rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi sehingga berisiko terkena beberapa penyakit. Sakitnya pun akan lebih berat dibanding jika anak tidak kekurangan vitamin A. Selain itu, defisiensi vitamin A akan mengganggu pertumbuhan dan menimbulkan gangguan penglihatan seperti buta senja dan xeroftalmia atau kekeringan pada selaput dan kornea mata. Tingkat kekurangan vitamin A pada seorang anak dapat dilihat dan diketahui lewat pemeriksaan darah. Lalu, secara fungsional, seorang anak bisa dinyatakan kekurangan vitamin A bila terdapat gangguan pada fungsi penglihatannya. RABUN AYAM/NIGHT BLINDNESS Gangguan mata ringan ini, menurut Nani, terutama sekali terjadi pada anak dengan status gizi kurang. Adanya rabun ayam/rabun senja dapat dilihat pada anak-anak usia 23 tahun atau usia dia dapat berjalan. Gejalanya bisa diketahui dan akan tampak menjelang sore hari, dimana anak sering nabrak-nabrak, benda di hadapannya kalau berjalan, atau tidak fokus dalam mengambil sesuatu. Pendek kata, matanya tak bisa beradaptasi dalam gelap atau tempat yang kurang terang, terutama menjelang senja.Rabun senja dapat disembuhkan dalam waktu 2 minggu dengan pemberian vitamin A yang benar. Bila tidak diobati segera, kondisinya akan menjadi lebih parah dan waktu penyembuhannya juga lebih lama.

XEROFTALMIA Kelainan atau gangguan mata ini, dari tingkatnya yang ringan sampai berat, sering ditemui pada anak usia balita. Sedangkan, pada bayi atau anak usia di bawah 1 tahun, gangguan ini jarang terjadi. "Penyebabnya, bayi masih mendapatkan asupan vitamin A dari ASI," ujar Nani. Jika kemudian asupan makanannya kurang atau muncul kerusakan mukosa usus, maka penyerapan zat-zat makanannya termasuk vitamin A juga kurang. Ini pun dapat menyebabkan defisiensi vitamin A pada anak. Gangguan mata xeroftalmia tidak harus selalu terjadi secara berurutan. Bisa saja pada seorang anak gangguan xeroftalmia ditemukan sudah pada stadium 3. Hal ini tergantung pada seberapa besar defisiensi vitamin A yang dialami. Umumnya, bila berat maka kondisi kesehatan anak pun sangat buruk. Jadi, parah-tidaknya kelainan ini amat tergantung pada kondisi anak yang bersangkutan. * Xerosis konjungtiva

Konjungtiva atau selaput lendir mata atau bagian putih mata merupakan pelindung bola mata. Seharusnya, pada mata yang sehat, selaput lendir ini tampak bening, tidak merah, tidak berlendir dan transparan. Jika mengalami gangguan, warna mata anak akan berubah menjadi keabu-abuan, mata tampak kering, kusam dan tak lagi berkilau. Juga mulai timbul kekeringan pada bagian luar mata. Kelainan ini dapat diketahui dengan pemeriksaan sederhana, menggunakan senter dan kaca pembesar. Di tempat prakter dokter mata, pasien akan diperiksa degan alat yang disebut biomikroskop. Pada stadium awal, gejalanya ada yang disertai bercak (Bitot spot) dan tidak. Bercak yang tampak terutama di celah mata sisi luar atau di pinggir kornea (daerah limbus), yaitu suatu bintik seperti busa sabun, yang terdiri atas sel-sel keratin (sel tanduk). Stadium ini bisa diobati dengan pemberian kapsul vitamin A. Mata akan membaik dalam 2-3 hari dan kelainan akan menghilang dalam waktu dua minggu. Selain itu, untuk membantunya akan diberikan pula tetesan air mata buatan agar matanya tidak kering. * Xerosis kornea Bila kondisi anak tak bagus karena defisiensi vitamin A yang membuat imunitasnya menurun, maka proses kerusakan yang terjadi pada mata pun akan semakin cepat terjadi. Kekeringan pada konjungtiva atau selaput lendirnya bisa berlanjut sampai ke kornea atau bagian hitam mata. Kornea adalah jalan masuk cahaya ke dalam bola mata (retina) sehingga kita dapat melihat. Pada stadium dua ini kornea tampak kering dan kasar, serta penglihatan anak pun terganggu. Bila dilakukan pengobatan dengan pemberian vitamin A, kornea diharapkan membaik setelah sebulan. * Keratomalasia Pada stadium tiga, kerusakan yang terjadi lebih parah lagi. Di kornea itu sudah muncul ulkus atau borok. Ukurannya bisa kecil atau hanya mengenai kurang dari 1/3 bagian kornea mata dan bisa juga besar sampai mengenai daerah permukaannya. Yang paling parah, bila kornea sudah mencair. Kerusakan mata seperti ini sudah permanen sifatnya. Anak akan mengalami kebutaan dan tak bisa disembuhkan. * Xeroftalmia Scars Pada gangguan stadium akhir, kornea mata tampak menjadi putih. Bola mata juga tampak mengempis. Jaringan parut yang ditinggalkan akibat kerusakan itu akan menghalangi penglihatan anak. Ia tak bisa melihat lagi atau buta. Kerusakan yang terjadi pun permanen, tak bisa diperbaiki. ANAK BERKACAMATA Jangan salah, lo, pemakaian kacamata pada anak bukanlah akibat defisiensi vitamin A tapi gangguan pembelokan berkas cahaya. Jadi, salah kaprah bila konsumsi bahan makanan yang mengandung banyak vitamin A dilakukan untuk mengurangi ukuran lensa kacamatanya. Mengapa? Menurut Nani, salah satu fungsi vitamin A itu, kan, membentuk pigmen-pigmen yang sensitif terhadap cahaya pada sel-sel batang di serabut retina atau selaput jala. Retina merupakan lapisan mata yang paling dalam. Gunanya menangkap cahaya yang masuk

sehingga kita bisa melihat dalam keadaan terang maupun kurang terang. Nah, jika anak kekurangan vitamin A, maka pigmen-pigmen tadi tidak terbentuk. Akibatnya, anak tak bisa melihat pada kondisi kurang cahaya. Sedangkan, gangguan refraksi (pembelokan berkas cahaya) lebih dikarenakan adanya kelainan anatomi dari organ matanya yang berubah. Gangguan tersebut antara lain miop (rabun jauh) dan hypermetropia (rabun dekat). Biasanya "bakat" ini sudah ada dari kecil, dan akan bertahan terus sampai besar nanti. Salah satu penyebab miop adalah sumbu bola mata yang panjang. Kalau sumbu bola matanya termasuk pendek, maka yang terjadi adalah hipermetrop. Ada lagi gangguan pada organ penglihatan, yaitu astigmat (silinder) yang disebabkan kelengkungan kornea yang tidak normal. Kebiasaan nonton teve atau duduk berlama-lama di depan layar komputer bisa membuatnya bertambah parah. Gangguan refraksi bisa dikoreksi dengan menggunakan kacamata, lensa kontak dan sebagainya tergantung penyebab. UPAYA PENCEGAHAN Kembali Amy menandaskan pentingnya pemberian vitamin A pada balita, "Tanpa vitamin yang cukup, maka metabolisme tak berjalan baik." Hal ini bahkan bisa berakhir dengan kematian. Tak heran bila pemerintah pun beberapa kali mengadakan program intervensi berupa pemberian gratis kapsul vitamin A di bulan Februari dan Agustus. Nani menambahkan, "Pencegahan defisiensi vitamin A sudah bisa dilakukan pada bayi saat usianya 6 bulan. Di usia ini, anak sudah perlu asupan gizi di samping ASI." Kapsul vitamin A warna biru diberikan kepada anak usia 6-11 bulan, sedangkan anak balita diberi kapsul vitamin A berwarna merah. Jadi, selain untuk meningkatkan kesehatan mata, intervensi ini pun dimaksudkan untuk menurunkan tingkat kematian anak. Oleh karena itu, orang tua harus paham tentang gizi dan memperhatikan kebutuhan gizi anak karena anak belum dapat memilih makanan yang baik untuk dirinya. DAPATKAN VITAMIN A LANGSUNG DARI SUMBERNYA Menurut Ir. Siti Halati, Field Operation Manager Helen Keller International, "Perolehan vitamin A sebaiknya langsung dari makanan sumbernya. Untuk angka kecukupan gizi anak umur 0-3 tahun (350 RE/hari) komparasinya sekitar 3 telur/250 gr bayam." Berikut bahan makanan yang merupakan sumber vitamin A dan yang tidak: * SUMBER NABATI Dalam sumber makanan nabati, vitamin A yang ada masih berbentuk beta karoten/provitamin/prekusor yang merupakan bakal vitamin A atau bahan pembentuk vitamin A. Beta karoten yang terkandung dalam bahan makanan ini akan diproses oleh enzim-enzim dalam tubuh menjadi vitamin A. Proses sintesisnya dilakukan di hati, kemudian diserap usus halus dan dialirkan ke darah. - Kandungan tinggi: wortel, bayam, kangkung, sosin, daun singkong, daun pepaya, labu kuning, ubi jalar merah. Semakin hijau warna sayuran semakin tinggi kandungan vitamin A nya.

- Kandungan rendah: jagung, buncis, terung dan kapri. Semangka, pisang, jeruk, avokad, apel, tomat dan belimbing. * SUMBER HEWANI Kandungan vitamin A sudah jadi dengan kadar yang lebih tinggi. Sering pula disebut vitamin A alkohol atau retinol. Kandungan tinggi: hati (gudang vitamin A), telur, daging ayam. Kandungan rendah: susu segar, aneka ikan dan udang, teri. Kandungan nol persen: ikan mujair * MAKANAN YANG DIFORTIFIKASI Kandungan vitamin A-nya ada yang rendah dan ada yang tinggi. Bisa dilihat dari ingridien pada kemasannya. * MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT Mi, beras, bihun, dan terigu tidak mengandung vitamin A. Dedeh Kurniasih.

http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg01617.html