kelor & wortel sebagai pencegah rabun senja 2

29
Makalah Morfologi Sistematika Tumbuhan KELOR & WORTEL Sebagai Sumber Vitamin A Untuk Penyakit Rabun Senja OLEH : NURRAMADHANI.A.SIDA (F1F1 11 114) FARMASI GENAP 2011 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012

Upload: iin-armadasidas-klein-fraulent

Post on 02-Aug-2015

188 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

i present this document for my dad n mom...

TRANSCRIPT

Page 1: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Makalah Morfologi Sistematika Tumbuhan

KELOR & WORTEL

Sebagai Sumber Vitamin A Untuk Penyakit Rabun Senja

OLEH :

NURRAMADHANI.A.SIDA

(F1F1 11 114)

FARMASI GENAP 2011

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2012

Page 2: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala limpahan Rahmat dan

Hidayah_Nya berupa islam, iman, ilmu, dan kesehatan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan makalah Morfologi Sistematika Tumbuh ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini, masih jauh dari

kesempurnaan. Namun, dengan segala kerendahan hati, penulis

mempersembahkan sebagai wujud keterbatasan kemampuan yang penulis miliki

dan untuk itu penulis sangat menghargai setiap koreksi, kritik, dan saran demi

kesempurnaan laporan lengkap ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah

hasanah ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Kendari, Oktober 2012

Penulis

Page 3: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................. 1

I.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 2

1.3 TUJUAN ................................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................................. 3

A. Susunan Klasifikasi & Morfologi ........................................................................... 3

Wortel Daucus carota L. ............................................................................................. 3

Kelor Moringa oleifera Lam ....................................................................................... 7

Kesamaan Zat Aktif : ................................................................................................ 12

B. Rabun Senja. ......................................................................................................... 13

C. Bagaimana Vitamin A mengobati penyakit Rabun ayam. .................................... 14

D. Pengolahan wortel & kelor tradisional untuk mengobati rabun senja. ................. 14

BAB III ............................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

Page 4: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Rabun ayam (nyctalopia) atau lebih dikenal dengan rabun senja adalah

sebuah penyakit mata yang disebabkan oleh kerusakan sel retina yang semestinya

bekerja saat melihat benda pada lingkungan minim cahaya, yang menyebabkan

penderitanya kesulitan melihat jika kekurangan sumber cahaya. Rabun ayam ini

bisa menjadi suatu hal yang paling buruk dalam kehidupan manusia, selain

kekurangan daya penglihatan pada suasana gelap, hal ini juga dapat mengurangi

kualitas hidup penderitanya. Karena pada hakikatnya manusia harus tetap

melakukan aktivitas walaupun pada malam hari. Banyak hal yang dapat

menyebabkan kerusakan sel tersebut, tetapi yang paling sering akibat dari

kekurangan vitamin A.

Kekurangan vitamin A disebabkan oleh rendahnya asupan buah dan sayuran

yang mengandung beta-karoten, seperti wortel, mangga, bayam, ubi jalar, yang

diubah tubuh menjadi vitamin A. Selain itu, vitamin A juga dapat ditemukan pada

hewan seperti pada daging ayam, ginjal domba, daging bebek, hati ayam, hati

sapi, ikan, dan telur. Kekurangan vitamin A ini, dapat di cegah dengan

mengonsumsi vitamin A, namun mengonsumsi makanan yang mengandung

vitamin A dengan waktu yang tidak kostan saja tidak cukup, karena pada

tumbuhan dan juga sumber vitamin A yang lainnya tidak mampu memenuhi

kebutuhan tubuh. Sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi sumber-sumber

vitamin A secara sering, agar dapat menyeimbangi kebutuhan tubuh.

Wortel merupakan salah satu buah yang banyak digunakan sebagai sumber

vitamin A. Kandungan beta karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A pada

wortel ini dapat mencegah kekurangan asupan vitamin A pada mata. Selain

wortel, sayuran hijau juga banyak digunakan sebagai sumber vitamin. sayur-

sayuran yang digunakan sebagai sumber vitamin ini telah banyak diketahui,

namun tidak banyak yang mengetahui bahwa kelor atau yang dikenal dengan

Page 5: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 2

nama latin Moringa oleifera juga dapat dimasukan sebagai sumber vitamin A

yang bagus untuk kesehatan mata. Tumbuhan ini banyak tumbuh liar pada daerah-

daerah dengan intensitas curah hujan sedang atau tropis. Pengetahuan masyarakat

mengenai manfaat kelor terbatas pada fosfor nya saja.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :

1. Bagaimana susunan klasifikasi dan morfologi tumbuhan kelor & wortel?

2. Apa saja Kandungan kimia dalam kelor& wortel serta kandungan yang sama

pada masing-masing tumbuhan?

3. Apa penyakit rabun senja itu?

4. Apa penyebab rabun senja ?

5. Bagaimana vitamin A mengobati rabun senja?

6. Bagaimana mengelola wortel dan kelor secara tradisional untuk konsumsi

vitamin A sehari-hari?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

1. Dapat menjelaskan susunan klasifikasi dan morfologi kelor & wortel

2. Dapat menjabarkan kandungan kimia dalam wortel & kelor, serta kesamaan

kandungan pada ketiga tumbuhan.

3. Dapat menjelaskan penyakit rabun senja.

4. Dapat menjelaskan penyebab rabun senja

5. Dapat menjelaskan proses vitamin A dalam mengobati rabun senja.

6. Dapat memberikan cara pengolahan wortel dan kelor secara tradisional untuk

konsumsi vitamin A sehari-hari.

Page 6: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Susunan Klasifikasi & Morfologi

Wortel

Daucus carota L.

Asal :

Wortel atau Carrot (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia,melainkan

berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya,

tanaman wortel berasal dari Timur Dekat dan Asia Tengah. Tanaman ini

ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun yang lalu.

Ekologi :

Wortel umumnya ditanam di dataran tinggi pada ketinggian antara 1000-1200

meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun demikian wortel dapat pula

ditanam di dataran medium yang ketinggiannya lebih dari 500 mdpl, namun

produksidan kualitasnya kurang memuaskan. Tanaman wortel membutuhkan

lingkungan tumbuh yang suhu udaranya dingin dan lembab. Untuk pertumbuhan

dan produksi umbi yang optimal membutuhkan suhu udara antara 15,6° - 21,1°C.

Tanaman ini dapat tumbuh baik pada keasaman tanah (pH) antara 5,5-6,5 untuk

hasil optimal diperlukan pH 6,0-6,8.

Page 7: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 4

Klasifikasi :

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Rosidae

Ordo: Apiales

Famili: Apiaceae

Genus: Daucus

Spesies: Daucus carota L.

Morfologi :

1) Daun

Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daun

berbentuk lanset (garis-garis). Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun yang

berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan yang

halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis.

2) Batang.

Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak nampak, batang

bulat, tidakberkayu, agak keras, dan berdiameter kecil (sekitar 1-1,5 cm). Pada

umumnya batang berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak bercabang, namun

ditumbuhi oleh tangkaidaun yang berukuran panjang, sehingga kelihatan seperti

bercabang.

3) Akar.

Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Dalam

pertumbuhannya akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi

menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan berubah

Page 8: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 5

menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai diameter 6 cm dan panjang

sampai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar tunggang yang telah berubah bentuk

dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal sebagai “Umbi Wortel”.

4) Bunga.

Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung berganda,

dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang

pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang yang sama. Bunga

wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji-biji

yang berukuran kecil dan berbulu.

5) Umbi.

Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak yang dapat

tumbuh sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun kemarau. Batangnya

pendek dan berakar tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan

memanjang. Warna umbi kuning kemerah-merahan, mempunyai karoten A yang

sangat tinggi, Umbi wortel juga mengandung vitamin B, Vitamin c dan mineral.

Pada awalnya hanya dikenal beberapa varietas wortel, namun dengan

berkembangnya peradaban manusia dan teknologi, saat ini telah ditemukan

varietas-varietas baru yang lebih unggul daripada generasi-generasi sebelumnya.

Varietas-varietas wortel terbagi menjadi tiga kelompok yang didasarkan pada

bentuk umbi, yaitu tipe Imperator, Chantenay, dan Nantes.

Tipe Imperator memiliki umbi berbentuk bulat panjang dengan ujung

runcing (menyerupai kerucut), panjang umbi 20-30 cm, dan rasa yang

kurang manis sehingga kurang disukai oleh konsumen.

Tipe Chantenay memiliki umbi berbentuk bulat panjang dengan ujung

tumpul, panjang antara 15-20 cm, dan rasa yang manis sehingga disukai

oleh konsumen.

Tipe Nantes memiliki umbi berbentuk peralihan antara tipe Imperator dan

tipe Chantenay, yaitu bulat pendek dengan ukuran panjang 5-6 cm atau

berbentuk bulat agak panjang dengan ukuran panjang 10-15 cm.

Page 9: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 6

Dari ketiga kelompok tersebut, varietas yang termasuk ke dalam kelompok

chantenay yang dapat memberikan hasil (produksi) paling baik, sehingga paling

banyak dikembangkan.

Kandungan Zat Aktif :

Tabel Nilai Kandungan gizi Wortel per 100 g

Kandungan zat gizi Jumlah

Energi 41 kkal

Karbohidrat 9 gr

Gula 5 gr

Niacin (Vit. B3) 1,2 mg (8%)

Vitamin B6 0,1 mg (8%)

Folat (Vit. B9) 19 mg (5%)

Diet serat 3 g

Lemak 0,2 g

Vitamin C 7 mg (12%)

Kalsium 33 mg (3%)

Protein 1 g

Vitamin A 835 mg (93%)

Besi 0,66 mg (5%)

Magnesium 18 mg (5%)

Beta-karoten 8285 mg (77%)

Fosfor 35 mg (5%)

Thiamine (Vit. B1) 0,04 mg (3%)

Kalium 240 mg (5%)

Riboflavin (Vit. B2) 0,05 mg (3%)

Sodium 2,4 mg (0%)

Page 10: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 7

Kelor

Moringa oleifera Lam

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Capparales

Famili : Moringaceae

Genus : Moringa

Spesies : Moringa oleifera Lam

Morfologi :

1) Akar (radix)

Akar tunggang, berwarna putih. Kulit akar berasa dan berbau tajam dan pedas,

dari dalam berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang.

Tidak keras, bentuk tidak beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan

dalam agak berserabut, bagian kayu warna cokelat muda, atau krem berserabut,

sebagian besar terpisah. Akar tunggang berwarna putih, membesar seperti lobak.

Biji yang ditanam akan mengembang menjadi bonggol, membengkak, akar

tunggang berwarna putih dan memiliki bau tajam yang khas. Pohon tumbuh dari

Page 11: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 8

biji akan memiliki perakaran yang dalam, membentuk akar tunggang yang lebar

dan serabut yang tebal. Akar tunggang tidak terbentuk pada pohon yang

diperbanyak dengan stek.

2) Batang (caulis)

Kelor termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 –

12 meter. Merupakan tumbuhan yang berbatang dan termasuk jenis batang

berkayu, sehingga batangnya keras dan kuat. Bentuknya sendiri adalah

bulat (teres) dan permukaannya kasar.Arah tumbuhnya lurus ke atas atau biasa

yang disebut dengan tegak lurus (erectus). Percabangan pada batangnya

merupakan cara percabangan simpodial dimana batang pokok sukar ditentukan,

karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan

pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan

cabangnya. Arah percabangannya tegak (fastigiatus) karena sudut antara batang

dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja

sedikit lebih serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang

pokoknya.

3) Daun (folium)

Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling (alternate), beranak

daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda – setelah

dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1 – 2 cm, lebar 1 – 2 cm,

tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan pertulangan

menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus.

Merupakan jenis daun bertangkai karena hanya terdiri atas tangkai dan

helaian saja. Tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih, menebal

pada pangkalnya dan permukaannya halus. Bangun daunnya berbentuk bulat atau

bundar (orbicularis), pangkal daunnya tidak bertoreh dan termasuk ke dalam

bentuk bangun bulat telur.

Page 12: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 9

Ujung dan pangkal daunnya membulat (rotundatus) diamana ujungnya

tumpul dan tidak membentuk sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan

semacam suatu busur.

Susunan tulang daunnya menyirip (penninervis), dimana daun kelor

mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan

terusan tangkai daun. Selain itu, dari ibu tulang itu ke arah samping keluar tulang–

tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip –

sirip pada ikan. Kelor mempunyai tepi daun yang rata (integer) dan helaian

daunnya tipis dan lunak. Berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaannya

licin(laevis) dan berselaput lilin (pruinosus). Merupakan daun majemuk menyirip

gasal rangkap tiga tidak sempurna.

4) Bunga

Bunga muncul di ketiak daun (axillaris), bertangkai panjang, kelopak

berwarna putih agak krem, menebar aroma khas. Bunganya berwarna putih

kekuning-kuningan terkumpul dalam pucuk lembaga di bagian ketiak dan tudung

pelepah bunganya berwarna hijau. Malai terkulai 10 – 15 cm, memiliki 5 kelopak

yang mengelilingi 5 benang sari dan 5 staminodia. Bunga Kelor keluar sepanjang

tahun dengan aroma bau semerbak.

5) Buah atau Polong

Kelor berbuah setelah berumur 12 – 18 bulan. Buah atau polong Kelor

berbentuk segi tiga memanjang yang disebut klentang (Jawa) dengan panjang 20 –

60 cm, ketika muda berwarna hijau – setelah tua menjadi cokelat, biji didalam

polong berbentuk bulat, ketika muda berwarna hijau terang dan berubah berwarna

coklat kehitaman ketika polong matang dan kering. Ketika kering polong

membuka menjadi 3 bagian. Dalam setiap polong rata-rata berisi antara 12 dan 35

biji.

6) Biji

Biji berbentuk bulat dengan lambung semi-permeabel berwarna

kecoklatan. Lambung sendiri memiliki tiga sayap putih yang menjalar dari atas

ke bawah. Setiap pohon dapat menghasilkan antara 15.000 dan 25.000

biji/tahun. Berat rata-rata per biji adalah 0,3 g.

Page 13: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 10

Ekologi :

Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tumbuhan yang umumnya dapat

hidup dengan baik di daerah tropis dengan kadar ph yang rendah dimana memiliki

suasan asam yaitu ph kurang dari 3. Tumbuh di dataran rendah maupun dataran

tinggi sampai di ketinggian ± 1000 m dpl.

Kandungan Zat Aktif :

Daun Kelor Segar

Sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kelor mempunyai kandungan

asam amino dan vitamin yang lengkap serta kandungan mineral yang tinggi.

Kandungan gizi daun kelor segar (lalapan), setara dengan; 4x vitamin A yang

dikandung wortel, 7x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 4x mineral Calsium

dari susu, 3x mineral Potassium pada pisang, 3/4x zat besi pada bayam, dan 2x

protein dari yogurt.

Daun Kelor Kering

Apabila daun kelor dikeringkan (di dalam ruangan) dan ditumbuk, maka

nutrisinya dapat meningkat berkali-kali lipat, kecuali kandungan vitamin C-nya.

Adapun perbandingan kandungan gizi daun kelor segar dengan yang dikeringkan

adalah sebagai berikut :

Page 14: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 11

A. Vitamin

Vitamin A (Alpha & Beta-carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K,

folat (asam folat), Biotin.

B. Mineral

Kalsium, Kromium, Tembaga, Fluorin, Besi, Mangan, Magnesium, Molybdenum,

Fosfor, Kalium, Sodium, Selenium, Sulphur, Zinc.

C. Asam Amino Esensial

Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptofan, Valin.

Page 15: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 12

D. Asam Amino Non-Esensial

Alanin, Arginine, asam aspartat, sistin, Glutamin, Glycine, Histidine, Proline,

Serine, Tyrosine.

E. Anti-inflammatory

Vitamin A, Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin C, Vitamin E, Arginine, Beta-

sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Calcium, Chlorophyll, Copper, Cystine, Omega 3,

Omega 6, Omega 9, Fiber, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid,

Indoleacetonitrile, Isoleucine, Kaempferal, Leucine, Magnesium, Oleic-Acid,

Phenylalanine, Potassium, Quercetin, Rutin, Selenium, Stigmasterol, Sulfur,

Tryptophan, Tyrosine, Zeatin, Zinc.

Kesamaan Zat Aktif :

Baik pada wortel dan juga kelor, sama-sama memiliki ; vitamin A, B1, B2, B3,

C, kalsium, magnesium dan fosfor. Namun pada makalah ini yang dititik beratkan

pada kandungan vitamin A pada kedua jenis tumbuhan ini.

Page 16: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 13

B. Rabun Senja.

1. Pengertian

Rabun senja (nyctalopia) adalah gangguan penglihatan kala senja atau

malam hari, atau pada keadaan cahaya remang-remang.

2. Penyebab

Rabun senja terjadi karena kerusakan sel retina yang semestinya bekerja saat

melihat benda pada lingkungan minim cahaya. Banyak hal yang dapat

menyebabkan kerusakan sel tersebut, tetapi yang paling sering akibat dari

kekurangan vitamin A.

3. Terjadinya Rabun Senja

Pada mata normal terdapat pigmen yang dikenal bernama rodopsinatau

visual puple. Pigmen tersebut mengandung vitamin A yang terikat pada

protein. Jika mata menerima cahaya, maka akan terjadi konversi rodopsin

menjadi visual yellow dan kemudian visual white. Pada konversi tersebut,

dibutuhkan vitamin A.

Sementara regenerasi visual purple hanya akan terjadi bila tersedia

vitamin A. Tanpa regenerasi, maka penglihatan pada cahaya remang setelah

mata menerima cahaya akan terganggu. Jika terjadi kekurangan vitamin A,

maka gejala awal adalah terjadinya rabun senja. Artinya, mata akan

mengalami gangguan ketika berpindah dari tempat banyak cahaya ke tempat

gelap.

Itulah yang membuat rabun senja hanya terjadi ketika matahari mulai

terbenam. Sesuai dengan namanya, penyakit ini tidak bisa dikoreksi dengan

kacamata dan terjadi jika sel-sel saraf pembeda terang-gelap di retina mata

terganggu.

Page 17: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 14

4. Penyembuhan .

Untuk pencegahan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang

mengandung vitamin A setiap harinya. Untuk pengobatan, dapat

disembuhkan dengan pemberian vitamin A, namun untuk rabun senja dengan

defisiensi yang lebih sulit untuk diobati. Untuk defisiensi yang lebih

diberikan vitamin A secara injeksi sebanyak 100.000 unit untuk satu kali

pemberian.

C. Bagaimana Vitamin A mengobati penyakit Rabun ayam.

Vitamin A pada makanan awalnya berada dalam bentuk retinol ester dan

sebelum diserap dalam pencernaan diubah menjadi retinol. Dari mukosa sel

retinol tersebut diesterfikasi1 kembali, kemudian diangkut oleh khilomikron,

2

dibawa ke hati untuk disimpan.

Bentuk aktif vitamin A sebagian berupa asam retinoat yang akan berperan

dalam ekspresi gen. Di retina mata, retinol ini diubah menjadi 11 cis retinal-

dehida yang mampu berkonyugasi dengan opsin membentuk rhodopsin yang

berperan dalam proses penglihatan. Maka, mata memang sangat membutuhkan

kehadiran vitamin A.

D. Pengolahan wortel & kelor tradisional untuk mengobati rabun senja.

Kelor : Tiga tangkai daun kelor ditumbuk halus, seduh dengan 1 cangkir air

masak dan disaring, campurkan dengan madu dan aduk sampai merata, minum

sebelum tidur. Selain itu kelor pula dapat di makan sebagai lalapan dan juga

dijadikan sayur mayur pendamping nasi.

Wortel : dapat dimakan langsung atau di jus, kandungan vitamin nya tetap. Selain

itu dapat diolah menjadi sayur.

1 Diesterifikasi adalah proses perubahan kembali dalam bentuk ester.

2 kilomikron adalah suatu zat yang memiliki fungsi membawa energi dalam bentuk lemak ke otot.

Page 18: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 15

E. Penyebab Kandungan Kelor dan Wortel sama :

Bila ditilik kembali kesamaan kandungan kimia dari kedua tumbuhan ini yaitu

terletak pada kandungan vitamin nya. Penyebab terdapat kesamaan zat aktif

(vitamin A) pada wortel dan kelor, yaitu karena metabolik primer tumbuhan.

Metabolik primer adalah unsur esensial yang digunakan untuk pertumbuhan.

Metabolik primer menghasilkan produk anabolik dan produk katabolik.

Vitamin merupakan produk anabolik. Metaabolik primer terdapat disemua

tumbuhan sebagai kandungan dasar yang bila tidak ada dapat menyebabkan

kematian pada tumbuhan. Berhubung dengan hal ini, vitamin A yang terdapat

pada kelor dan wortel merupakan contoh dari metabolik primer yang terdapat

pada tumbuhan.

Page 19: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 16

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil :

1. Pada susunan taksonomi, kelor dan wortel berada pada divisi, super divisi

dan kelas yang sama, yaitu untuk divisi magnoliophyta (tumbuhan

berbunga), super divisi spermatophyta (menghasilkan biji), dan kelas

magnoliopsida (berkeping dua).

2. Kesamaan morfologi wortel dna juga kelor yaitu terletak pada daun,

dimana sama-sama berdaun majemuk, dan tulang daun menyirip.

3. Rabun senja yaitu penyakit ketidak mampuan mata untuk melihat pada

saat cahaya minim.

4. Rabun senja di sebabkan oleh banyak faktor tetapi yang paling sering

terjadi karena kekurangan vitamin A.

5. Wortel dapat dibikin dalam bentuk jus atau dijadikan sebagai lalapan,

sedangkan kelor dapat diserbuk dan diseduh layaknya teh

Page 20: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 17

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Ahlul. 2011. http://world-of-green-plants.blogspot.com/2011/08/kelor-

pucuk-sampai-akar-manjur.html

Kang Budi Kelor. 2009. http://kelorina.com/blog/tak-kenal-maka-tak-sayang/.

http://kelorina.com/manfaat/

http://kelorina.com/nutrisi/

Keliat, S. D. 2008. Analisis Sistem Pemasaran Wortel. (Skripsi). Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Manalu, H. 2007. Analisis Finansial Usaha Tani Wortel. (Skripsi). Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Pohan, R. A. 2008. Analisis Usaha Tani dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pendapatan Petani Wortel. (Skripsi). Medan: Universitas

Sumatera Utara.

Ridhilmila. 2012. http://myidea-ridhilmila.blogspot.com/2012/02/wortel.html.

Rini, D. K. 2010. Respon Penawaran Wortel (Daucus carota) Di Kabupaten

Boyolali. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Simbolon JM, Sitorus M, Katharina N. 2008. Cegah Malnutrisi dengan Kelor.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Wakhid, Nur. 2012. http://papaji.forumotion.com/t11133-kelor-tumbuhan-ajaib

Page 21: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 18

Page 22: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 19

Page 23: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 20

Page 24: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 21

Page 25: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 22

Page 26: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 23

Page 27: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 6

Page 28: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 7

Page 29: Kelor & Wortel Sebagai Pencegah Rabun Senja 2

Farmasi UNHALU Page 8