KRISIS YUNANI: Pelabuhan Piraeus, Athena, Yunani, dipadati gedung-gedung pencakar langit. Yunani akan segera menjual aset negara di antaranya saham perusahaan telekomunikasi ATATAN, Yunani Postbank, pelabuhan Thessaloniki dan Piraeus, serta perusahaan air Thessaloniki. Hasil penjualan ini akan digunakan untuk mengatasi krisis utang.

SETELAH tahun lalu naik 15 peringkat, daya saing Taiwan kembali melonjak. Berdasarkan peringkat daya saing global yang dirilis Sekolah Manaje-men Lausanne Swiss (IMD), Senin (23/5), daya saing Tai-wan naik dari peringkat dela-pan menjadi enam.

Kenaikan peringkat itu di-dorong penguatan kinerja ekonomi Taiwan dan daya saing perdagangan luar negeri-nya. Adapun peringkat per-tama daya saing global versi IMD tersebut adalah Hong Kong, disusul oleh Amerika Serikat dan Singapura.

Saingan utama Taiwan, yakni Korea Selatan, berada di pe-ringkat 22, sedangkan China di peringkat 19.

Sementara itu, Menteri Pe-nerangan Taiwan Yang Yong

Ming dalam siaran persnya mengatakan ekonomi global perlahan-lahan mulai bergeser ke Asia. Untuk menghadapi tren itu, Taiwan yang tahun lalu ekonominya tumbuh 10,82% telah melakukan terobosan untuk memperbaiki hubungan dengan China dan bergabung dengan Asia Pasifi k. “Melalui diplomasi fleksibel, Taiwan mengejar partisipasi interna-sional yang berarti dan mencip-takan era baru pembangunan nasional yang berkelanjutan,” kata dia.

Dengan sumber daya alam yang sangat terbatas, Taiwan merasa perlu untuk terus mengembangkan kerja sama internasionalnya. Adapun sejak Presiden Ma berkuasa pada 2008, Taiwan telah meninggal-kan mentalitas perang dingin

serta aktif mendorong ‘re-konsiliasi lintas selat’ dengan China. Hasilnya, pada Juni 2010, kedua pihak menanda-tangani perjanjian kerangka kerja sama ekonomi. Isinya antara lain berupa penurunan pos tarif sejumlah produk, membuka perdagangan jasa Taiwan-China, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan menjalankan hubungan kerja sama yang saling mengun-tungkan.

Pada kuartal I 2011, ekspor Taiwan ke China Daratan me-ningkat 14% dari periode seta-hun lalu, dan mencapai lebih dari US$30 miliar. Pertumbuh-an itu didorong oleh ekspor produk pertanian yang tumbuh 15 kali lipat. Di sisi lain, perda-gangan Taiwan dengan ASEAN tumbuh 30%. (*/E-3)

19RABU, 25 MEI 2011 EKONOMI GLOBAL

IRANA SHALINDRA

DENGAN dibuka-nya seleksi peng-ganti Dominique Strauss-Kahn se-

bagai direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Meksiko kemarin resmi men-calonkan Gubernur Banco de Mexico Agustin Carsten. Carsten menjadi kandidat per-tama yang muncul untuk ber-tarung memperebutkan posisi direktur pelaksana IMF yang terus didominasi Eropa sejak enam dekade lalu.

Pencalonan Carsten dilaku-kan oleh Menteri Keuangan Meksiko Ernesto Calderon.

Adapun Cars ten te lah mengemukakan visinya untuk menjadi direktur pelaksana IMF seraya menyeru kepada negara-negara berkembang untuk mendukung satu calon kuat yang dapat ‘memenangi pertempuran dengan Eropa’. “Tantangan bagi negara-negara berkembang adalah untuk ber-satu di belakang seseorang yang mampu bertarung dengan pihak Eropa,” ujar Carsten.

Sementara itu, meski belum mengajukan secara resmi, Rusia

menyatakan akan mendukung Gubernur Bank Sentral Ka-zakhstan Grigory Marchenko. Politikus Trevor Manuel dari Afrika Selatan juga digadang-gadang berpeluang menjadi kandidat bos baru IMF.

Seorang pejabat India menga-takan pihaknya sudah didekati beberapa negara berkembang yang mencari dukungan suara. “Kami telah didekati oleh Mek-siko dan Afrika Selatan. Kami juga sedang berhubungan de-ngan Brasil dan negara BRICS lain,” ujar pejabat itu.

Dengan pengunduran diri Strauss-Kahn yang saat ini menjadi tersangka kasus keke-rasan seksual, negara-negara berkembang sejak pekan lalu telah ramai melontarkan ke-inginan agar sosok pemimpin baru IMF berasal dari emerg-ing market. Mereka pun mulai resisten terhadap gentlement’s agreement, alias tradisi tidak tertulis, yang selama ini mem-buat Eropa selalu menjadi bos nomor satu IMF dan AS sebagai bos nomor satu Bank Dunia.

Meski demikian, saat ini jelas bahwa negara-negara berkembang belum satu suara mengenai sosok yang akan

mereka ajukan sebagai kandi-dat. Brasil, misalnya, melalui Menteri Keuangan Guido Man-tega berdalih saat ditanya soal pencalonan Carsten dengan berujar, “Yang penting adalah mencari kandidat yang baik, bukan kebangsaannya.”

Dukungan ChinaHal itu berbeda dengan Ero-

pa. Dukungan negara-negara di benua biru tampaknya semakin mengerucut ke sosok Christine Lagarde, Menteri Keuangan Prancis. Misalnya, Inggris, Jer-man, Italia, dan Irlandia.

“Ini adalah konsensus Ero-pa,” ujar juru bicara pemerin-tah Prancis, Francois Baroin.

Bahkan, menurutnya, du-kungan terhadap Lagarde tidak hanya berasal dari Eropa. “Chi-na mendukung pencalonan Christine Lagarde,” ucapnya.

Saat dimintai konfi rmasi, Ke-

menterian Luar Negeri China menolak untuk mengomentari pernyataan Baroin itu.

Eropa sendiri berkukuh mem-pertahankan kepemimpin an di IMF dengan mengatakan kon-disi euro dan krisis utang yang membelit mereka membutuh-kan perhatian dari profi l yang paham betul masalah itu.

Dengan dukungan AS, Eropa diprediksi banyak kalangan tidak akan kesulitan melolos-kan kandidat pada pemilihan yang berlangsung akhir Juni nanti. Kini ditambah dengan dukungan China, Lagarde yang sebenarnya sedang meng-hadapi penyelidikan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan oleh peradilan Prancis bisa jadi melenggang dengan mudah.

Mulai memanasnya seleksi bursa bos baru IMF seiring de ngan mengerucutnya inves-tigasi atas dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Strauss-Kahn terhadap seorang pelayan kamar Hotel Sofi tel New York.

Adapun IMF saat ini dijalan-kan sementara oleh orang no-mor dua setelah Strauss-Kahn, yaitu John Lipsky. (*/E-2)

iras@mediaindonesia.com

Meksiko Hadang Lagarde

Berbeda dengan Eropa, negara-negara berkembang jelas belum satu suara soal kandidat bos baru IMF.

Daya Saing TaiwanEnam Besar Dunia

Tantangan bagi negara-negara

berkembang adalah untuk bersatu.”Agustin CarstenGubernur Banco de Mexico

AP/ THANASSIS STAVRAKIS