rabies

7
 RABIES DEFINISI Rabies adalah penyakit hewan yang disebabkan oleh virus, bersifat akut serta enyerang susunan saraf pusat! Rabies bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut dapat enular dari hewan ke anusia dan enyebabkan keatian pada anusia dengan "FR # Case Fatality Rate$ %&&'! E(I)*)+I i rus rabies erupakan v irus RNA, terasuk dala failia  Rhabdoviridae, genus Lyssa ! -asa inkubasi pada anusia yang khas adalah %./ bulan tetapi bisa % inggu atau selaa  beberapa tahun #ungkin 0 tahun atau lebih$! Biasanya lebih 1epat pada anak.anak dari pada dewasa! +E2A*A 3*INIS 1. St adium Prodr omal  +e4ala awal yang ter4adi sewaktu virus enyerang susunan saraf pusat adalah perasaan gelisah, dea, alaise, ual, sakit kepala, gatal, erasa seperti terbakar, kedinginan, kondisi tubuh leah dan rasa nyeri di tenggorokan selaa beberapa hari! 2. St adium Sens oris 5enderita erasa nyeri, rasa panas disertai keseutan pada tepat bekas luka keudian disusul dengan ge4ala 1eas dan reaksi yang berlebihan terhadap ransangan sensoris! 3. Stadium Eks it as i (onus otot.otot akan aktivitas sipatik en4adi eninggi dengan ge4ala berupa eksitasi atau ketakutan berlebihan, rasa haus, ketakutan terhadap rangsangan 1ahaya, tiupan angin atau suara keras! 6unya selalu erintih sebelu kesadaran hilang! 5enderita en4adi  bingung, gelisah, rasa tidak nyaan dan ketidak beraturan! 3ebingungan en4adi seakin hebat dan berkebang en4adi argresif, halusinasi, dan selalu ketakutan! (ubuh geetar atau kaku ke4ang! 7! Stadium Paralis Sebagian bes ar penderita rabies eninggal dala stadiu eks ita si! 3adang. kada ng diteukan 4uga kas us tan pa ge4ala.ge4ala eksitasi, el ainkan par esis otot.otot yang  bersifat progresif! 8al ini karena gangguan susu tulang belakang yang eperlihatkan ge4ala paresis otot.otot pernafasan! 5A()+ENESIS "ara penularan elalui gigitan dan non gigitan #aerogen trans!lantasi , kontak dengan  bahan engandung virus rabies pada kulit le1et atau ukosa$! "akaran oleh ku ku hewan penular 

Upload: nurholis-majid

Post on 04-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rabies

TRANSCRIPT

RABIESDEFINISIRabies adalah penyakit hewan yang disebabkan oleh virus, bersifat akut serta menyerang susunan saraf pusat. Rabies bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut dapat menular dari hewan ke manusia dan menyebabkan kematian pada manusia dengan CFR (Case Fatality Rate) 100%.ETIOLOGIVirus rabies merupakan virus RNA, termasuk dalam familia Rhabdoviridae, genus Lyssa. Masa inkubasi pada manusia yang khas adalah 1-2 bulan tetapi bisa 1 minggu atau selama beberapa tahun (mungkin 6 tahun atau lebih). Biasanya lebih cepat pada anak-anak dari pada dewasa.GEJALA KLINIS1. Stadium ProdromalGejala awal yang terjadi sewaktu virus menyerang susunan saraf pusat adalah perasaan gelisah, demam, malaise, mual, sakit kepala, gatal, merasa seperti terbakar, kedinginan, kondisi tubuh lemah dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari.2. Stadium SensorisPenderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka kemudian disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap ransangan sensoris.3. Stadium EksitasiTonus otot-otot akan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala berupa eksitasi atau ketakutan berlebihan, rasa haus, ketakutan terhadap rangsangan cahaya, tiupan angin atau suara keras. Umumnya selalu merintih sebelum kesadaran hilang. Penderita menjadi bingung, gelisah, rasa tidak nyaman dan ketidak beraturan. Kebingungan menjadi semakin hebat dan berkembang menjadi argresif, halusinasi, dan selalu ketakutan. Tubuh gemetar atau kaku kejang.4. Stadium ParalisSebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi. Kadang-kadang ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang bersifat progresif. Hal ini karena gangguan sumsum tulang belakang yang memperlihatkan gejala paresis otot-otot pernafasan.PATOGENESISCara penularan melalui gigitan dan non gigitan (aerogen, transplantasi, kontak dengan bahan mengandung virus rabies pada kulit lecet atau mukosa). Cakaran oleh kuku hewan penular rabies adalah berbahaya karena binatang menjilati kuku-kukunya. Saliva yang ditempatkan pada permukaan mukosa seperti konjungtiva mungkin infeksius.Luka gigitan biasanya merupakan tempat masuk virus melalui saliva, virus tidak bisa masuk melalui kulit utuh. Setelah virus rabies masuk melalui luka gigitan, maka selama 2 minggu virus tetap tinggal pada tempat masuk dan didekatnya, kemudian bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan-perubahan fungsinya. Bagian otak yang terserang adalah medulla oblongata dan annons hoorn.Sesampainya di otak virus kemudian memperbanyak diri dan menyebar luas dalam semua bagian neuron, terutama mempunyai predileksi khusus terhadap sel-sel sistem limbik, hipotalamus dan batang otak. Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron sentral, virus kemudian ke arah perifer dalam serabut saraf eferen dan pada saraf volunter maupun saraf otonom. Dengan demikian virus ini menyerang hampir tiap organ dan jaringan didalam tubuh dan berkembang biak dalam jaringan-jaringan seperti kelenjar ludah, ginjal dan sebagainya. Gambaran yang paling menonjol dalam infeksi rabies adalah terdapatnya badan negri yang khas yang terdapat dalam sitoplasma sel ganglion besar.

DIAGNOSAA. Diagnosa lapanganUntuk memperoleh tingkat akurasi yang tinggi, cara yang paling tepat adalah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut ;- Anjing yang menggigit harus ditangkap dan diobservasi.- Riwayat penggigitan, ada tidaknya provokasi.- Jumlah penderita gigitan.Penahanan dan observasi klinis selama 10 - 15 hari dilakukan terhadap anjing, kucing yang walaupun tampak sehat dan diketahui telah menggigit orang (sedangkan anjing atau kucing yang tidak ada pemiliknya dapat langsung dibunuh dan diperiksa otaknya).Berdasarkan pengalaman di lapangan, anjing menggigit lebih dari satu orang tanpa didahului oleh adanya provokasi dan anjing tersebut mati dalam masa observasi yang kemudian specimen otaknya diperiksa dilaboratorium hasilnya adalah positif rabies, selanjutnya indikasi kecenderungan rabies di lapangan tanpa adanya tindakan provokasi dapat ditentukan sebagai berikut :- Hewan menggigit 1 orang tanpa provokasi kemungkinan (positif) rabies 25 %.- Hewan menggigit 2 orang tanpa provokasi kemungkinan (positif) rabies 50 %.- Hewan menggigit 3 orang tanpa provokasi kemungkinan (positif) rabies 75 %.- Hewan menggigit 4 orang tanpa provokasi kemungkinan (positif) rabies 100 %.B. Diagnosa laboratoriumDiagnosa rabies secara laboratorium didasarkan atas :a. Penemuan badan negri (negri body)b. Penemuan antigenc. Penemuan virus (isolasi)23Antigen, badan negri dan virus banyak ditemukan pada sel saraf (neuron) sedangkan kelenjar ludah dapat mengandung antigen dan virus tetapi badan negri tidak selalu dapat ditemukan pada kelenjar ludah anjing. Adanya kontaminasi pada specimen dapat mengganggu pemeriksaan dan khususnya untuk isolasi virus pengiriman harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelestarian hidup virus dalam specimen tetap terjamin sampai ke laboratorium.Bahan pemeriksaan dapat berupa seluruh kepala, otak, hippocampus, cortex cerbri dan cerebellum, preparat pada gelas objek dan kelenjar ludah. Bila negri body tidak ditemukan, supensi otak (hippocampus) atau kelenjar ludah sub maksiler diinokulasikan intrakranial pada hewan coba (suckling animals), misalnya hamster, tikus (mice) atau kelinci (rabbits).Cara diagnosis rabies secara laboratoris dapat dilakukan dengan :a. Mikroskopis untuk melihat dan menemukan badan negri, yakni pewarnaan cepat Sellers, FAT (Fluorescence Antibody Technique) dan histopatologik.b. Antigen-antibody reaksi dengan uji virus nertralisasi, gel agar presipitasi atau reaksi peningkatan komplemen dan FATIsolasi virus secara biologis pada mencit atau in vitro pada biakan jaringan diikuti identifikasi isolat dengan cara pewarnaan FAT atau uji virus netralisasi.PENATALAKSANAANPenderita gigitan Anjing, Kucing, Kera segera : Cuci luka gigitan dengan sabun, detergent lain di air mengalir selama 10 15 menit dan beri anti septik (betadine, alkohol 70 %, obat merah dll) Segera ke Puskesmas/ Rabies Center/ Rumah Sakit untuk mencaripertolongan selanjutnya. Di Puskesmas/ Rabies Center/ Rumah Sakit di lakukan :Penanganan luka gigitan : Ulangi cuci luka gigitan dengan sabun, detergent lain di air mengalir selama 10 15 menit dan beri anti septik (betadine, alkohol 70 %, obat merah dll) Amamnesis apakah didahului tindakan provokatif, hewan yang menggigit menunjukkan gejala rabies, penderita gigitan hewan pernah divaksinasi dan kapan, hewan penggigit pernah divaksinasi dan kapan. Identifikasi luka gigitan Luka resiko tinggi : Jilatan/luka pada mukosa,luka diatas daerah bahu (mukosa, leher, kepala), luka pada jari tangan, kaki, genetalia, luka lebar/dalam dan luka yang banyak multiple wound) VAR (Vaksin Anti Rabies)

Dosis pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR):1. Purified Vero Rabies Vaccine (PVRV) Kemasan :Vaksin terdiri dari vaksin kering dalam vial dan pelarut sebanyak 0,5 ml dalam syringe.a. Dosis dan cara pemberian sesudah digigit (Post Exposure Treatment) Cara pemberian :Disuntikkan secara intra muskuler (im) di daerah deltoideus (anakanak di daerah paha). Dosis

b. Dosis dan cara pemberian VAR bersamaan dengan SAR sesudah digigit (Post Exposure Treatment)- Cara pemberian : sama seperti pada butir 1.a.- dosis

2. Suckling Mice Brain Vaccine (SMBV)Kemasan :- Dos berisi 7 vial @ 1 dosis dan 7 ampul pelarut @ 2 ml.- Dos berisi 5 ampul @ 1 dosis intra cutan dan 5 ampul pelarut @ 0,4 ml.a. Dosis dan cara pemberian sesudah digigit (Post Exposure Treatment)- Cara pemberian :Untuk vaksinasi dasar disuntikkan secara sub cutan (sc) di sekitar daerah pusar. Sedangkan untuk vaksinasi ulang disuntikkan secara intra cutan (ic) di bagaian fleksor lengan bawah. Dosis :

b. Dosis dan cara pemberian bersamaan dengan SAR sesudah digigit (Post Exposure Treatment)- Cara pemberian : sama seperti pada butir 2.a.- dosis :

Dosis dan cara pemberian Serum Anti Rabies (SAR)1. Serum hetorolog (Kuda)- Kemasasn : vial 20 ml (1 ml = 100 IU)- Cara pemberian :Disuntikkan secara infiltrasi di sekitar luka sebanyak mungkin, sisanya disuntikkan intra maskuler. Dosis :

2. Serum MomologKemasan : vial 2 ml ( 1 ml = 150 IU )- Cara pemberian :Disuntikkan secara infiltrasi di sekitar luka sebanyak mungkin, sisanya disuntikkan intra muskuler. Dosis :