rabies

19
 INFEKSI RABIES ISYANTO

Upload: ibnuakil

Post on 05-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rabies

TRANSCRIPT

MENGENAL RABIES

INFEKSI RABIESISYANTO

Rabies / penyakit anjing gila adalah merupakan penyakit Zoonosa, penting untuk diketahui di Indonesia, karena : luasnya daerah penyebaran rabies, banyaknya kasus gigitan hewan tersangka atau menderita rabies, selalu diakhiri dengan kematian.

Jadi case fatality rabies adalah tertinggi dari seluruh penyakit infeksi yang ada.Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas, juga manusia dan burung.

Penularannya melalui gigitan dari berbagai hewan reservoir: anjing, kucing, srigala, kelelawar dll. Dapat juga melaui aerosol terutama berbagai jenis kelelawar di AmerikaAnjing sebagai reservoir utama dalam penularan rabies di Asia

ETIOLOGIFamili rhabdovirus Diameter 80-180 nm, tahan pada suhu 40oCDengan mikroskop elektron terlihat partikel virus berbentuk peluru dan simetrisInti asam nukleat yang hanya mempunyai satu rantai dikelilingi oleh dua lapisan membran. Secara biologik virus rabies mirip dengan golongan myxovirus, tetapi atas dasar pemeriksaan mikroskop elektron virus ini diklasifikasikan sebagai rhabdovirus

Gejala Klinis

Ada beberapa fase g/ klinis :Periode / fase Inkubasi : Umumnya 30 90 hari, ada bbrp kasus dg masa inkubasi 4 hr bbrp th, tergantung lokasi gigitan, gigitan di wajah lebih singkat drp di tungkai.

Periode / fase prodromal / awal : 2 10 hari, timbul rasa gatal, nyeri, rasa baal di daerah luka / bekas luka gigitan, demam, menggigil, kelemahan, cepat lelah, nyeri kepala, myalgia, cemas, depresi, gelisah, gangguan pernafasan atau pencernaan.

Periode /fase gangguan saraf dengan gejalan neurology akut : 2 7 hari,

Periode / fase koma diikuti kematian : 0 14 hari, tanpa therapy suportif 1/3 pasien akan meninggal pada hari I hidrofobia, 2/3 jatuh menjadi koma dengan atau tanpa kelumpuhan dan jarang ada yang bertahan lebih dari 1 minggu tanpa perawatan intensif.

Gejala neurology akut dibedakan atas 2 jenis :

Encephalitis rabies / rabies galak / furious rabies ----> bila organ dominant terinfeksi adalah Otak.

Paralitik rabies / dumb rabies ----> bila organ dominant terinfeksi adalah Medula spinalis.

Encephalitis rabies, merupakan gejala yang paling sering dijumpai ( 80% ), dengan menunjukkan gejala :

Hyperexcitabilitas ( kepekaan yg tinggi ) : kebingungan, halusinasi, agitasi (tingkah laku yang agresif berlangsung dalam beberapa menit diikuti dengan fase tenang ).

Hidrofobia dengan trias : spasme otot inspirasi, laringspasme dan ketakutan menelan, ----> diprovokasi oleh air ( minum air, kulit kena air, melihat air, mendengar kata air ).

Gejala lain : hyperestesia, hipersalivasi dan hiperlakrimasi spasme laryngopharingeal, nyeri tenggorokan, nyeri dada.

Paralitik rabies, ditemukan sekitar 20% kasus, ditandai oleh gejala kelumpuhan yang menonjol berupa paresis pada keempat ekstrimitas serta gangguan spincter ani. Beberapa kasus disertai dengan hidrofobia dan spasme otot larynx pada fase terminal.

Tabel 1. Durasi Tahapan RabiesTahapanDurasi (% Kasus)Gejala yang BerhubunganMasa inkubasi < 30 hari (25%)Tidak ada3090 hari (50%)90 hari 1 tahun > 1 tahun (5%)Gejala prodromal dan gejala awal 2 10 hariParestesi atau nyeri pada daerah luka, demam, malaise, anorexia, nausea dan muntah Penyakit neurologis akutRabies mengamuk / furious rabies (80% kasus)27 hariHalusinasi, perilaku aneh, ansietas, agitasi, menggigit, hidrofobia, disfungsi autonom, syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH)Rabies paralitik / Paralytic rabies (20% kasus)27 hariAscending flaccid paralysisKoma, kematian 014 hariData dari Fishbein DB. Rabies in humans. In: Baer GM, ed. The Natural History of Rabies. 2nd ed. : CRC Press; 1991:519549.

Pengobatan

Manajemen therapy infeksi rabies pada manusia belum memuaskan terutama bila penyakit ini sudah menunjukkan gejala. Hingga saat ini belum ada laporan kasus yang dapat bertahan hidup setelah manifestasi dari penyakit ini timbul

PencegahanHindari gigitan binatangBila terlanjur digigit binatang tersangka rabies maka dilakukan usaha mematikan/mengurangi virus rabies dengan : mencuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun atau diterjen selama 10 15 menit kemudian deberi antiseptic. Di RS luka diinfiltrasi dengan SAR (serum anti rabies ), dipertimbangkan ----> anti tetanus, antibiotika dan analgetika.

Pemberian immunisasi / vaksin anti rabies, dilakukan melalui 2 cara : Immunisasi sesudah terkontak, (VAR saja atau dengan SAR )immunisasi sebelum terkontak , ( VAR --> diindikasikan bagi masyarakat dengan resiko tinggi seperti mereka yang bekerja pada pusat penelitian rabies, dokter hewan, peternak, petugas kebun binatang dan petugas kehutanan ).

NoJenis Gigitan LukaKeadaan Hewan yang MenggigitPengobatan yang DianjurkanPada Waktu MenggigitObservasi Selama 10 hari1Kontak tetapi tidak ada lukaKontak tak langsung, tidak ada kontakSehatSehatTidak perlu diberikan pengobatanGilaRabies2Jilatan pada kulit luka garukan atau lecet, luka kecil di sekitar tangan, badan, kakiSehatSehatTidak perlu vaksinasiTersangka gilaSehatSegera diberikan vaksinasi. Hentikan vaksinasi tersebut apabila ternyata hewan yang tersangka masih sehat setelah 5 hari observasiGilaSegera diberikan vaksin secara lengkapHewan liar atau hewan yang gila dan hewan tidak dapat diobservasiVaksin anti rabies secara lengkap3Jilatan pada mukosa, luka parah (multipel) atau luka di muka, kepala, jari kaki, jari tangan atau leherMencurigakan atau gila atau jika hewannya tidak dapat diobservasi-Serum + vaksinasi. Hentikan pengobatan jika sehat selama 5 hari

NoKejadianPenderita pada Waktu KejadianPengobatan yang Dianjurkan1Kontak air liur tetapi tak ada luka atau kontak langsungPositif rabiesTak perlu diberikan vaksin anti rabies2Kontak air liur pada kulit yang luka dan selaput lendirPositif rabiesSegera diberikan vaksin,dan diberikan serum kalau luka di daerah berbahaya, seperti: di atas bahu, ujung jari, selaput lendir dan daerah yang banyak persarafannya

NoJenis VaksinSuntikan DasarDosisCara PemberianSuntikan UlanganDosisCara PemberianKeterangan123Suckling mouse brain vaccinePurified vero rabiesvaccine.Human diplod cell (HDC)*7 X suntikan2 X suntikan sekaligus di regio deltoid kiri dan kanan, hari ke-0, 2.,7, 21, di regio deltoideus.6 X suntikanhari ke-0, 3, 7, 14, 30 dan 90.Dewasa: 2 mlAnak: 1 ml, setiap hari 0,5 ml0,5 mlDewasa: 1 mlAnak: 0,5 mlSubkutanIntra muskularIntra muskular / subkutanIntra muskularHari ke-11 dan 15 setelah suntikan pertama, ditambah hari ke- 25, 35 dan 90 setelah suntikan pertama.Hari ke-30 di regio deltoidDewasa: 0,25 ml.Anak:0,1 ml0,5 mlIntra kutanIntra muskularAnak: < 3 thnSama untuk semua golongan umurAnak :< 3 tahun

NoTipe vaksinSuntikan DasarDosisCara PemberianSuntikan UlanganKeterangan1.2.3.Suckling mouse brain vaccinePurified vero rabies vaccineHuman diplod vaccine.*3 X suntikan, interval 3 minggu2 X suntikaninterval 1 bulan2 X suntikan interval 1 bulanDewasa @ 0,25 ml@ 0,5 mlDewasa: @ 1 mlAnak: @ 0,5 mlIntra kutanIntra muskular1 tahun1 tahun1 tahunAnak: < 3 tahunSama untuk semua umurAnak < 3 tahun 1/2 dosis

PROGNOSISAdanya anak berumur 6 tahun yang dapat hidup setelah digigit kelelawar membuat kita optimis bahwa kemungkinan untuk hidup dapat terjadi apabila perawatan dilakukan secara intensifpenderita yang diobati secara intensif berhasil mencapai kesembuhan setelah melewati fase kritis

Sekian