quality control beton

6
QUALITY CONTROL BETON 1. Tujuan Untuk menjamin tercapainya kualitas pekerjaan beton yang memenuhi syarat, maka quality control melalui pengujian-pengujian harus dijadikan bagian yang t terpisahkan dari proses/tahapan pekerjaan pembetonan. Pada umumnya, spesifikas untuk beton dan material penyusunnya, menentukan detail syarat minimal dapat diterima. Persyaratan tersebut menyangkut : Karakteristik campuran beton seperti diameter maksimum agregat dan minimum cement content Karakteristik dari semen, air, agregat dan bahan tambah Karakteristik dari beton segar dan beton dalam proses pengerasan seperti temperatur, slump, kadar udara atau kuat tekan. Semen, diuji kelulusannya terhadap standar yang berlaku serta untuk menghindarkan terjadinya karakter abnormal seperti kekakuan segera, perlambata pengikatan, atau kuat tekan yang lemah pada beton. gregat diuji dengan ! tujuan utama yaitu : ". #enentukan kesesuaian dari agregat tersebut untuk digunakan pada beton. $es tersebut meliputi: abrasi, soundness, berat jenis, analisa kimia mineral. !. #enjamin keseragaman mutu agregat selama proses pekerjaan pembetonan, tes tersebut meliputi: gradasi, kepipihan dan kepanjangan, kadar lumpur %eton diuji dengan ! tujuan utama: ". &iuji untuk menge'aluasi performance dari material penyusun beton. $es tersebut meliputi: slump, kadar udara dan berat jenis. !. &iuji untuk menge'aluasi performance pelaksanaan pekerjaan di lapangan seperti slump dan kuat tekan serta de'iasi standar. 2. Pengujian agregat !. ". Sampling agregat &ilaksanakan untuk mengambil sample agregat dari suatu deposit material untuk dilakukan pengujian lanjutan. Sampel agregat harus dapat mencerminkan/me(akili kondisi deposit agregat secara keseluruhan. #etode yang biasa digunakan ada yaitu metode quartering dan alat spliter sampel. !. !. $es kadar organik Kadar organik diuji pada agregat halus untuk menentukan jumlah bahan organik yang terkandung dalam agregat halus tersebut. %ahan organik berpengaruh terhadap kuat tekan dan durability dari beton yang dihasilkan.

Upload: agus-sholehudin

Post on 01-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Quality Control Beton

TRANSCRIPT

QUALITY CONTROL BETON1.TujuanUntuk menjamin tercapainya kualitas pekerjaan beton yang memenuhi syarat, makaquality controlmelalui pengujian-pengujian harus dijadikan bagian yang tak terpisahkan dari proses/tahapan pekerjaan pembetonan. Pada umumnya, spesifikasi untuk beton dan material penyusunnya, menentukan detail syarat minimal yang dapat diterima. Persyaratan tersebut menyangkut :Karakteristik campuran beton seperti diameter maksimum agregat dan minimumcement contentKarakteristik dari semen, air, agregat dan bahan tambahKarakteristik dari beton segar dan beton dalam proses pengerasan sepertitemperatur,slump, kadar udara atau kuat tekan.Semen, diuji kelulusannya terhadap standar yang berlaku serta untuk menghindarkan terjadinya karakter abnormal seperti kekakuan segera, perlambatan pengikatan, atau kuat tekan yang lemah pada beton.Agregat diuji dengan 2 tujuan utama yaitu :1. Menentukan kesesuaian dari agregat tersebut untuk digunakan pada beton. Testersebut meliputi: abrasi,soundness, berat jenis, analisa kimia mineral.2. Menjamin keseragaman mutu agregat selama proses pekerjaan pembetonan, testersebut meliputi: gradasi, kepipihan dan kepanjangan, kadar lumpurBeton diuji dengan 2 tujuan utama:1.Diuji untuk mengevaluasiperformancedari material penyusun beton. Tes tersebutmeliputi:slump, kadar udara dan berat jenis.2.Diuji untuk mengevaluasiperformancepelaksanaan pekerjaan di lapangan sepertislumpdan kuat tekan serta deviasi standar.2.Pengujian agregat2. 1. Sampling agregatDilaksanakan untuk mengambil sample agregat dari suatu deposit material untukdilakukan pengujian lanjutan. Sampel agregat harus dapat mencerminkan/mewakilikondisi deposit agregat secara keseluruhan. Metode yang biasa digunakan ada 2 yaitumetodequarteringdan alatsplitersampel.2.2. Tes kadar organikKadar organik diuji pada agregat halus untuk menentukan jumlah bahan organik yang terkandung dalam agregat halus tersebut. Bahan organik berpengaruh terhadap kuat tekan dandurabilitydari beton yang dihasilkan. Di laboratorium, kadar organik diuji dengan membandingkan warna larutan sodium hydroxide dan pasir uji dengan warna standar.2. 3. Kadar LumpurSeperti kadar organik, kadar lumpur juga berpengaruh terhadap kuat tekan beton.Kadar lumpur mempengaruhi lekatan antara mortar semen dengan agregat. Kadarlumpur adalah bahan yang lolos saringan diameter 0,075 mm. Di laboratorium diuji dengan cara mencuci agregat yang diuji kemudian membandingkan berat awal terhadap berat setelah dicuci.2. 4. GradasiGradasi (susunan butiran) agregat berpengaruh terhadap proporsi campuran betondanworkability. Di laboratorium gradasi diuji dengan cara melewatkan agregat uji melalui susunan ayakan dari diameter terbesar s/d diameter terkecil. Masing-masing proporsi persentase agregat tertahan, menunjukkan susunan butiran agregat tertentu. Hasil dari tes gradasi memungkinkan kita menentukan:Apakah material tersebut memenuhi spec gradasiPencampuran beberapa jenis materialVariasi gradasi yang terjadi selama proses pembe2. 5. Kadar air agregatKadar air agregat di lapangan harus dapat diperkirakan sehingga dapat dilakukanpenyesuaian jumlah air per m3campuran, mendekati rencana. Pengujian kadar air agregat yang akurat memakan waktu lama yaitu12 jam. Sebab harus melalui prosespengeringan dengan oven di laboratorium. Padabatching plantmodern, kadar air agregat sudah bisa dideteksi dengan memasangdetectorkelembaban pada material yang hasilnya dapat dibaca langsung di monitor.Diluar pengujian-pengujian di atas tentu saja untuk menghasilkan mutu beton yang baik, masih terdapat sejumlah pengujian tambahan dengan tujuan-tujuan tertentu yaitu misalnya:abrasi, soundness, flakinessdanelongation, kandungan mineral, dll.

3.Pengujian beton segarPengujian beton segar mencakup 2 jenis pengujian pokok yaitu: konsistensi dan kadar udara.3.1. KonsistensiKonsistensi beton diupayakan dengan nilaislump, semakin tinggi nilaislump, semakin tinggi konsistensi betonnya. Untuk mutu beton yang sama, beton dengan konsistensi tinggi memerlukan jumlah semen/m3lebih banyak untuk menjaga w/c atau lebih dikenal dengan f.a.s (dalam hal ini langsung menyangkut kuat tekan) tetap. Masih banyak metode lain untuk penentuan konsistensi beton selain dengan alat kerucut Abrams diantaranya: kslumptester,compaction factor, V-B time, flow tabletest, dll. Tetapi di Indonesia yang umum digunakan adalah alathammerAbrams.3.2. Kadar udaraKadar udara dalam beton diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan khusus misalnyapengecoran menggunakanconcrete pump. Udara yang ada di dalam beton akan berfungsi sebagai pelumas saat material beton melalui pipa saat pengecoran. Kadar udara normal dalam beton berkisar antara -3% sementara untuk keperluan di atas, kadar udara bisa dinaikkan menjadi s/d 45%, dengan menambahkan bahan tambah tertentu. Cara mengukur kadar udara di laboratorium, meliputi 3 metode yaitu :metode gravitasimetodevolumetricmetode tekananMetode tekanan banyak digunakan mengingat kemudahan prosedur dan keakuratan hasil.4.Pengujian beton keras4.1. Cara merusak (destructive test)Cara ini biasanya dilakukan untuk mengetahui secara langsung kapasitas sebenarnya (kapasitas runtuh dari beton).Destructive testdilakukan biasanya pada benda uji yangdibuat saat beton masih plastis berbentuk kubus bersisi 15 cm atau silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm., atau pada benda uji hasilcore drill. Benda uji tersebut diletakkan di bawah mesin tekan dan ditekan dengan kecepatan 2-3 kg/cm2/detik sampai hancur. Nilai tegangan hancurnya itulah yang digunakan sebagai nilai runtuh dari beton, pada umur saat pengetesan dilakukan. Nilai runtuh di atas disebut kuat tekan beton, dipakai sebagai nilai acuan perencanaan struktur beton dimana nilai karakter beton yang lain, dapat dikorelasikan terhadap nilai kuat tekan betonnya.4.2. Cara tidak merusak (non destructive test), atau apabilaNon destructive testbaru dilakukan pada struktur beton apabila nilai kuat tekan beton yang didapat melalui caradestructive testtidak memenuhi syarat data nilai kuat tekan sebelumnya tidak ada. Nondestructive testdilakukan dengan harapan akan didapat prediksi kuat tekan betonnya untuk menghitung kekuatan strukturnya tanpa merusak strukturnya. Metode yang biasa dilakukan adalah dengan:Rebound hammer testRebound hammer testdapat dilakukan pada hampir semua jenis konstruksi dan hampir berbagai posisi pengujian.Rebound hammer testmengandalkan daya pegas saat ditembakkan pada permukaan beton untuk memprediksi kuat tekan betonnya. Keakuratan nilai pembacaan sangat tergantung kepada kondisi permukaan beton yang akan ditest dan kondisi kekuatan pegas. Untuk itu disyaratkan permukaan beton yang akan ditest harus dihaluskan dulu dengan gerinda. Sementara kekuatan pegas harus selalu dikontrol dengan melakukan kalibrasi secara berkala.Uji Beban LangsungUji beban langsung biasanya dilakukan bila baik test tekan maupunhammer testtidakmemenuhi syarat. Prosedur pengujian biasanya menerapkan beban rencana pada konstruksi bersangkutan, kemudian diukur perilaku struktur yang terjadi saat menahan beban. Perilaku dimaksud adalah besarnya lendutan, adanya keretakan, dll. Hasil pengamatan dievaluasi untuk kemudian diambil penanganan selanjutnya.Pulse velocity crack recorderPulse velocity crack recorder,termasuk alat jenis baru dan modern. Alat ini menggunakanultrasonicsebagai media pengukur.Ultrasonic dipancarkan dari satu sisi dan diterima di sisi lain. Dengan berbagai variasi lokasi dan pendekatan bisa didapatkan korelasi antara kecepatanultrasonictersebut melalui media beton, dengan karakter beton yang dilewatinya. Karakter beton yg dapat diketahui adalah :1.Homogenitas media, untuk menentukan adanya pori atau retakan2.Densitymedia3.Kuat tekan media.5.Evaluasi mutu betonEvaluasi mutu beton, dimaksudkan untuk mengontrol kekuatan beton yang dihasil kan serta variabilitas mutu yang terjadi dari suatu produksi beton dalam periode tertentu. 1Yang dimaksudvariableatau deviasi adalah suatu besaran yang menyatakan rata-rata penyimpangan mutu beton dari sejumlah benda uji, dibandingkan dengan rata-rata mutu beton yang bisa dicapai. Tingkat variabilitas (deviasi) mutu beton, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :Karakteristik dari masing-masing bahan dasarKeadaan praktek yang dilakukan dalam proporsi campuran, peralatan pengadukan,pengangkutan, penuangan dan perawatan betonPembuatan, pengujian dan perlakuan (treatment) benda ujiVariasi yang berlebihan dari kuat tekan beton menunjukkan kurangnya tingkat kontrolkualitas mutu material maupun segi pelaksanaan dan pengujian/evaluasi.5.1. Benda ujiBenda uji yang disyaratkan menurut PB89 adalah benda uji silinder dengan ukuran 15 x 30 cm, sedangkan pemakaian benda uji kubus ukuran 15x15x15 cm masih diperkenankan, dengan korelasi tegangan yang dihasilkan adalah :fc = { 0,76 + 0,2 log (fck/150)} fckDimana :fc = kuat tekan beton yang disyaratkan, Mpafck= kuat tekan beton, Mpa, didapat dari benda uji kubus dengan sisi 15 cmMisalnya :Untuk benda uji kubus dengan mutu 500 kg/cm2, akan sama dengan mutu 432 kg/cm2(benda uji silinder).5.2. Sistem pengetesanHal-hal yang harus diperhatikan adalah:Mesin uji harus cukup kuat dan dikalibrasiBenda uji harus betul-betul presisi. Dalam hal ini, cetakan benda uji harus betulbetulpresisi, demikian pula saat pembuatan benda ujinya.Hingga Pengujian, spesimen harus tetap dirawat dengan cara merendamnya didalam bak berisi air.Diuji hingga spesimen hancur dan diamati tipe keruntuhan.5.3.Perhitungan mutu betonKuat tekan karakteristik pelaksanaan perhitungan dengan rumus :Xo= X ksXo= kuat tekan karakteristikX = kuat tekan rata-rata dari sejumlah benda ujik = faktor kemungkinan (probability)N

s = deviasi standardS =( x x )21( N 1 )N = Jumlah benda ujiTingkat kekuatan dari suatu mutu beton dikatakan dicapai dengan memuaskan bila kedua persyaratan berikut dipenuhi :Jika nila kuat tekan karakteristik sesuai dengan yang direncanakanNilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing-masing terdiri dari empathasil uji kuat tekan tidak kurang dari (fc + 0,82 s)Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari dua silinder) mempunyai nilaidibawah 0,85fc. < Prev Next >