quality control adalah suatu kegiatan meneliti

8
Quality Control adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana. Quality control (QC) of raw material meliputi : 1. Menyediakan input yang baik, misalnya bibit yang baik 2. Teknik pengawasan dan program pelatihan kualitas raw material 3. Fasilitas yang lengkap dan terpenuhi 4. Supplier yang mengerti tentang raw material 5. Perlu dilakukan kepastian dari produksi raw material untuk menambah kualitas kontrolnya Dari hasil observasi lapang dapat dilakukan pembahasan mengenai quality control pada industry pengolahan singkong menjadi produk yaitu : tape, suwar-suwir, kripik, dan berbagai olahann lainnya. 1. Bahan Baku Pada industri pengolahan tape, singkong merupakan bahan baku utama dalam pembuatannya. Singkong tersebut merupakan singkong local yang didapatkan dari petani-petani di daerah Kecamatan Arjasa dan Kecamatan Silo. Saat mendatangkan bahan baku yang berupa singkong dalam sekali datang untuk proses industri tape dan suwar-suwir sebesar 2-3 kuintal. Pemilihan singkong pada daerah tersebut karena di daerah Arjasa dan Silo produksi untuk pertanian singkong cukup tinggi sehingga 1

Upload: taufiq-rahman

Post on 18-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

12

TRANSCRIPT

Page 1: Quality Control Adalah Suatu Kegiatan Meneliti

Quality Control adalah suatu kegiatan meneliti,  mengembangkan, merancang dan

memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan

seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana.

Quality control (QC) of raw material meliputi :

1. Menyediakan input yang baik, misalnya bibit yang baik

2. Teknik pengawasan dan program pelatihan kualitas raw material

3. Fasilitas yang lengkap dan terpenuhi

4. Supplier yang mengerti tentang raw material

5. Perlu dilakukan kepastian dari produksi raw material untuk menambah kualitas

kontrolnya

Dari hasil observasi lapang dapat dilakukan pembahasan mengenai quality control pada industry

pengolahan singkong menjadi produk yaitu : tape, suwar-suwir, kripik, dan berbagai olahann

lainnya.

1. Bahan Baku

Pada industri pengolahan tape, singkong merupakan bahan baku utama dalam

pembuatannya. Singkong tersebut merupakan singkong local yang didapatkan dari

petani-petani di daerah Kecamatan Arjasa dan Kecamatan Silo. Saat mendatangkan

bahan baku yang berupa singkong dalam sekali datang untuk proses industri tape dan

suwar-suwir sebesar 2-3 kuintal. Pemilihan singkong pada daerah tersebut karena di

daerah Arjasa dan Silo produksi untuk pertanian singkong cukup tinggi sehingga supplai

untuk bahan baku lancer. Karakteristik singkong yang dipilih oleh agroindustri tape dan

suwar-suwir Sumber Madu yaitu singkong yang memiliki ukuran besar dan panjang,

buah singkong utuh (tidak pecah), serta singkong lebih awet saat menunggu sebelum

proses.

1

Page 2: Quality Control Adalah Suatu Kegiatan Meneliti

Gambar 1 singkong belum dikupas Gambar 2 singkong setelah dikupas

2. Personal guard

Pada agroindustri Tape dan Suwar-Suwir Sumber Madu dalam kaitannya dengan

personal guardnya tergolong rendah, hal tersebut dikarenakan para pekerja kurang

ergonomis yaitu seperti pada Gambar 3 mereka tidak memakai pakaian standart

pengolahan agroindustri. Saat di lapang para pekerja tidak ada yang memakai penutup

kepala, sarung tangan, masker, dan lainnya dari awal proses pembuatan sampai

pengemasan bahkan dari hasil pengamatan diketahui terdapat pekerja yang tidak

mengenakan baju atasan dengan alasan suhunya tinggi. Dengan kurangnya perhatian

terhadap pengamanan manusia dapat meningkatkan resiko kecelakaan bagi pekerja.

Gambar 3 pekerja tanpa pakaian pengaman Gambar 4. Pekerja tanpa sarung tangan

2

Page 3: Quality Control Adalah Suatu Kegiatan Meneliti

3. Ruangan kerja (terutama dinding)

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa dinding ditempat produksi tape dan suwar-

suwir jauh dari standart kriteria untuk unit industri pengolahan. Hal tersebut dikarenakan

karena dinding untuk proses pengolahannya tidak dilapisi semen sehingga nampak batu

bata yang dibuat untuk menyusun tembok tersebut. Tembok yang tidak dilapisi semen

atau lebih aman lagi dengan keramik akan sangat mudah untuk ditumbuhi jamur dan

lumut. Sehingga dalam pengolahannya dimungkinkan produknya dapat terkontaminasi

dengan jamur dan lumut tersebut.

Gambar 5. Dinding batu bata Gambar 6. Dinding ditumbuhi lumut

4. Lantai produksi

Pada agroindustri lantai produksi untuk tempat bahan baku dan processing masih terbuat

dari semen. Lantai produksi banyak terdapat debu yang tebal karena tidak dibersihkan,

sehingga pada lantai seperti ada lapisan tanah. Pada ruang pengemasan lantainya lebih

baik karena sudah terbuat dari keramik yang berwarna cerah. Dengan kondisi seperti itu

akan membuat lantai sulit dibersihkan dan saat terdapat air yang menggenang akan sulit

mengalir. Seharusnya lantai yang baik adalah lantai yang berwarna cerah, bersih dan

terbuat dari keramik sehingga mengurangi tingkat kelembaban lantai. Selain itu lantai

yang terbuat dari keramik akan cepat hilang saat air mengalir.

3

Page 4: Quality Control Adalah Suatu Kegiatan Meneliti

Gambar 7. Lantai tanah

5. Processing Tool dan Machineries

Pengolahan tape, suwar-suwir, dan kripik di Agroindustri Sumber Madu masih

menggunakan alat-alat yang tradisional yaitu : pisau, dandang, tungku kayu, rak

pengering. Dari hasil pengamatan juga diketahui bahwa untuk processing tidak terdapat

unit mesin yang mendukung pengolahan. Dengan alat pengolahan yang masih tradisional

menurut pemilik akan mengirit investasi namun dari sisi kebersihan alat masih kurang

salah satunya pada penggorengan dan dandangnya sampai dasarnya hitam. Dari semua

processing tool diletakkan saling berdekatan dan tanpa sekat sehingga saat perebusan

singkong dan penggorengan kripik akan menimbulkan asap yang cukup mengganggu.

Gambar 8. Rak pengering Gambar 9. Tungku Kayu

6. Sistem pengaturan air

Sistem pengaturannya menggunakan air sumur yang dipompa dengan pompa air yang

ditampung di bak semen untuk proses pencucian singkong. Selain itu air juga ditampung

4

Page 5: Quality Control Adalah Suatu Kegiatan Meneliti

di ember merah besar yang digunakan untuk merendam singkong yang telah mengalami

proses slicing. Perendaman dilakukan selama 2 hari untuk kemudian diletakkan di rak

pengering untuk dijemur. Sistem airnya termasuk cukup baik karena airnya dapat

mengalir lancar dan tidak ada genangan air yang dapat menimbulkan sarang penyakit.

Namun yang membuat industri tersebut terkesan kotor karena ternyata tempat pencucian

singkong juga digunakan untuk mencuci bahan makanan lain.

Gambar 10. Tempat pencucian

7. Sanitasi

Pada industri tape dan suwar-suwir Sunber Madu sanitasinya masih jauh dari kriteria

higienis. Karena dari tata letak ruangan yang kurang tertata dengan rapi dan tanpa sekat

sehingga debu dapat sewaktu-waktu menempel pada bahan makanan. Dari sudut lain

terdapat bekas kolam ikan dan kurungan ayam yang diletakkan di dekat proses

penggorengan. Sedangkan pada proses pengemasan berada disamping proses pengolahan,

keadaan ruangan yang demikian membuat debu dapat saja terbang ke ruang pengemasan.

Selain itu pekerja yang tidak menggunakan sarung tangan, baju dapur, dan penutup

kepala juga dapat mengotori hasil produksi yang tentunya higienisnya rendah.

5

Page 6: Quality Control Adalah Suatu Kegiatan Meneliti

Gambar 11. Gambaran sanitasi

8. Saluran Pembuangan

Dari hasil pengamatan yang ada di Kecamatan Pakusari saluran pembuangannya sudah

cukup baik karena selokannya sudah berada langsung didekat proses pencucian dan

perendaman.

6