concrete quality control training

35
CONCRETE QUALITY CONTROL CONCRETE QUALITY CONTROL TRAINING TRAINING PT. VARIA USAHA BETON - 2010 PT. VARIA USAHA BETON - 2010

Upload: fadilahsari

Post on 12-Jul-2016

267 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

training QC

TRANSCRIPT

Page 1: Concrete Quality Control Training

CONCRETE QUALITY CONTROL CONCRETE QUALITY CONTROL TRAININGTRAININGPT. VARIA USAHA BETON - 2010PT. VARIA USAHA BETON - 2010

Page 2: Concrete Quality Control Training

CONCRETECONCRETEDAMAGE &DAMAGE &

REPAIRREPAIR

QISQIS EVALUASIEVALUASIMUTUMUTU

MIX MIX DESIGNDESIGN

QUALITYQUALITYPLANPLAN

QCQC

MATERI

MATERI

TRAINING

TRAINING

Page 3: Concrete Quality Control Training

• Beton dengan mutu 22.5 MpaBeton dengan mutu 22.5 Mpa• Beton diluar bangunan, terlindung dari hujan dan terik Beton diluar bangunan, terlindung dari hujan dan terik

matahari langsungmatahari langsung• Jumlah beton yang akan dibuat 1000 – 3000 m3Jumlah beton yang akan dibuat 1000 – 3000 m3• Jenis semen Jenis semen = OPC= OPC• Agregat halusAgregat halus = alami = alami • Agregat kasar Agregat kasar = batu pecah= batu pecah• Faktor air semen maksimum Faktor air semen maksimum ditetapkanditetapkan = 0.60= 0.60• Slump Slump ditetapkanditetapkan antara antara = 60 – 100 mm= 60 – 100 mm• Ukuran agregat maksimum Ukuran agregat maksimum ditetapkanditetapkan = 40 mm= 40 mm• Susunan besar butir agregat halus masukSusunan besar butir agregat halus masuk = Zone 2= Zone 2

CONTOH & CARA PEMBUATAN MIX CONTOH & CARA PEMBUATAN MIX DESIGNDESIGN

Page 4: Concrete Quality Control Training

MATERIALMATERIAL BERAT BERAT JENISJENIS RESAPANRESAPAN KADAR KADAR

AIRAIR

PASIR A 2.50 3.10 6.50

PASIR B 2.44 4.2 8.80

BATU PECAH 2.66 1.63 1.06

DATA MATERIALDATA MATERIAL

Page 5: Concrete Quality Control Training

CARA PERHITUNGAN MIX DESIGNCARA PERHITUNGAN MIX DESIGNNONO URAIANURAIAN TABEL / GRAFIKTABEL / GRAFIK NILAINILAI123456

7

89

10111213141516171819202122

Kuat TEKAN yang disyaratkanDeviasi Standar (s)Nilai TAMBAH / margin (M)Kuat TEKAN rata - rata yang hendak dicapai (f'cr)Jenis semenJenis agregat kasarJenis agregat halusFaktor Air Semen

Faktor Air Semen maksimumSlumpUkuran agregat maksimumKadar air bebasKadar semenKadar semen meksimumKadar semen minimumF.A.S yang disesuaikan Susunan besar butir agregat halusPersen bahan < 4.8mmBerat jenis relatif agregatBerat jenis betonKadar agregat gabunganKadar agregat haluskadar agregat kasar

DitetapkanDiketahui 

1 + 3DitetapkanDitetapkanDitetapkan

Tabel 5Grafik III.1DitetapkanDitetapkanDitetapkan

Tabel 611 : 8

DitetapkanDitetapkan/PBI

 Grafik Grafik

Grafik II.319 - 12 – 11

20 * 1720 – 21

MpaMpaMpaMPa

mmmm

Kg/m3Kg/m3Kg/m3Kg/m3

%Kg/m3Kg/m3Kg/m3Kg/m3Kg/m3

22.522.544

6.66.629.129.1OPCOPC

0.650.65

0.60.660-10060-100

4040185185

308.33308.33

275275

ZONA 2ZONA 23737

BATU PECAHBATU PECAHALAMIALAMI

2.592.592.362.36

1866.671866.67690.67690.6711761176

Page 6: Concrete Quality Control Training

1.1. Kuat TEKAN KarakteristikKuat TEKAN Karakteristik– Kuat TEKAN karakteristik sudah ditetapkan 22.5 Kuat TEKAN karakteristik sudah ditetapkan 22.5

Mpa pada umur 28 hari.Mpa pada umur 28 hari.2.2. Deviasi StandartDeviasi Standart

– Deviasi standart ditentukan dari besarnya volume Deviasi standart ditentukan dari besarnya volume beton yang akan dibuat, yaitu antara 1000-3000 beton yang akan dibuat, yaitu antara 1000-3000 m3, dari tabel nilai S m3, dari tabel nilai S

– dapat diambil 40 kg/cm2 = 4 Mpa (dapat diterima). dapat diambil 40 kg/cm2 = 4 Mpa (dapat diterima).

VOLUME PEKERJAANVOLUME PEKERJAAN STANDART DEVIASI (S) kg/cm2STANDART DEVIASI (S) kg/cm2

UKURANUKURAN SATUAN (m3)SATUAN (m3) BAIK SEKALIBAIK SEKALI BAIK BAIK CUKUPCUKUP

KECILKECIL < 1000< 1000 45<S<5545<S<55 55<S<6555<S<65 65<S<8565<S<85

SEDANGSEDANG 1000 – 30001000 – 3000 35<S<4535<S<45 45<S<5545<S<55 55<S<7555<S<75

BESARBESAR < 3000< 3000 25<S<3525<S<35 35<S<4535<S<45 45<S<5545<S<55

Page 7: Concrete Quality Control Training

3.3. Nilai Tambah (Margin)Nilai Tambah (Margin) Jika nilai tambah dihitung berdasarkan nilai deviasi

standar yang dipilih, margin (M) dapat dihitung dengan rumus :

M = k . SM = k . S

• Dimana : M = Nilai tambah (Mpa) k = Konstanta (1.64) S = deviasi standar (Mpa)

Nilai tambah (margin) dengan bagian cacat 5 %,k = 1.64. Jadi :

M = 1.64 x S = 1.64 x 4 Mpa

= 6.6 Mpa

Page 8: Concrete Quality Control Training

4. Kekuatan Rata-Rata Yang Hendak Dicapai 4. Kekuatan Rata-Rata Yang Hendak Dicapai

f’cr = fc’+ Mf’cr = fc’+ Mf’crf’cr = kuat TEKAN rata-rata (Mpa)= kuat TEKAN rata-rata (Mpa)fc’ fc’ = kuat tekan yang diisyaratkan / direncanakan = kuat tekan yang diisyaratkan / direncanakan

(Mpa)(Mpa)M M = nilai tambah (margin), Mpa = nilai tambah (margin), Mpa

= (22.5 + 6.6) Mpa = (22.5 + 6.6) Mpa = 29.1 Mpa= 29.1 Mpa

5. Jenis Semen Ditetapkan = OPC 5. Jenis Semen Ditetapkan = OPC 6. Jenis Agregat Halus dan Kasar6. Jenis Agregat Halus dan Kasar

• Jenis Agregat halus alamiJenis Agregat halus alami• Agregat kasar batu pecahAgregat kasar batu pecah

Page 9: Concrete Quality Control Training

7. Faktor Air Semen 7. Faktor Air Semen

29.1

0.65

JENIS SEMENJENIS SEMENJENIS JENIS

AGREGAT AGREGAT KASARKASAR

KEKUATAN TEKAN (N/mm2)KEKUATAN TEKAN (N/mm2)

UMUR (HARI)UMUR (HARI)

33 77 2828 9191

TYPE ITYPE I

ALAMIALAMI 2020 2828 4040 4848

BATU PECAHBATU PECAH 2323 3232 4545 5454

TYPE IITYPE II

ALAMIALAMI 1313 1818 3232 4040

BATU PECAHBATU PECAH 1111 2626 3636 4444

Page 10: Concrete Quality Control Training

8. Faktor Air Semen Maksimum 8. Faktor Air Semen Maksimum

DESKRIPSIDESKRIPSIJUMLAH JUMLAH SEMEN SEMEN

MINIMUM MINIMUM DALAM 1 m3 DALAM 1 m3 BETON (kg)BETON (kg)

FASFAS

Beton didalam ruangan Bangunan :Beton didalam ruangan Bangunan :a. Keadaan keliling non korosifb. Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh

kondensasi atau uap korosifBeton diluar ruangan bangunan :Beton diluar ruangan bangunan :a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari

langsungb. Terlindung dari hujan dan terik matahari

langsung

275275325325

325325275275

0.600.600.520.52

0.600.600.600.60

Beton yang masuk kedalam tanah :Beton yang masuk kedalam tanah :a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-

gantib. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau

air tanah

325325375375

0.550.550.520.52

Beton yang terus-menerus berhubungan Beton yang terus-menerus berhubungan dengan air :dengan air :

a. Air tawarb. Air laut

275275375375

0.570.570.520.52

Page 11: Concrete Quality Control Training

9. SLUMP9. SLUMPSlump ditetapkan sesuai dengan kondisi

pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh beton yang mudah dituang dan dipadatkan atau dapat memenuhi syarat workability.

Jika tidak ada data yang lalu, nilai slump dapat diambil dari Tabel 5

Nilai Slump ( cm ) PEMAKAIAN BETON Maksimum Minimum

Dinding,pelat fondasi, dan tapak bertulang 12.5 5.0 Fondasi tapak tidak bertulang dan struktur dibawah tanah 9.0 2.5 Pelat, balok, kolom, dan dinding 15.0 7.5

Perkerasan jalan 7.5 5.0

Pembetonan massal 7.5 2.5

10. UKURAN AGREGAT MAKSIMUM10. UKURAN AGREGAT MAKSIMUM

Ditetapkan = 40 mm

Page 12: Concrete Quality Control Training

11. Kadar Air Bebas11. Kadar Air BebasJika agragat halus Jika agragat halus dan agregat kasar dan agregat kasar yang dipakai dari yang dipakai dari jenis yang berbeda jenis yang berbeda (alami dan batu (alami dan batu pecah),pecah),banyaknya air banyaknya air yang diperlukan yang diperlukan dengan dengan menggunakan menggunakan rumus :rumus :

A = 0.67 W1 + 0.33 W2A = 0.67 W1 + 0.33 W2

• A = banyaknya air yang dibutuhkan (liter) / m3

beton • W1 = banyaknya air yang

dibutuhkan menurut

agregat halus • W2 = banyaknya air yang

dibutuhkan menurut agregat kasar

Ukuran Besar Slump ( mm ) Butir

Agregat Jenis Agregat

Maksimum

0 - 10

10 - 30

30 - 60

60 - 100

Batu tidak dipecah 150 180 205 225 10 mm

Batu pecah 180 205 230 250 Batu tidak dipecah 135 160 180 195 20 mm Batu pecah 170 190 210 225 Batu tidak dipecah 115 140 160 175 30 mm Batu pecah 155 175 190 205

Sumber : Tabel 6 SNI-T-15-1990-03:13

Page 13: Concrete Quality Control Training

12. KADAR SEMEN 12. KADAR SEMEN • Kadar semen = 185 : 0.60

= 308.33 kg/m

13. KADAR SEMEN 13. KADAR SEMEN MAKSIMUMMAKSIMUM

• Kadar semen maksimum tidak ditentukan jadi dapat diabaikan

Page 14: Concrete Quality Control Training

1144. KA. KADAR SEMEN MINIMUMDAR SEMEN MINIMUM

DESKRIPSIDESKRIPSIJUMLAH JUMLAH SEMEN SEMEN

MINIMUM MINIMUM DALAM 1 m3 DALAM 1 m3 BETON (kg)BETON (kg)

FASFAS

Beton didalam ruangan Bangunan :Beton didalam ruangan Bangunan :a. Keadaan keliling non korosifb. Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh

kondensasi atau uap korosifBeton diluar ruangan bangunan :Beton diluar ruangan bangunan :a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari

langsungb. Terlindung dari hujan dan terik matahari

langsung

275275325325

325325275275

0.600.600.520.52

0.600.600.600.60

Beton yang masuk kedalam tanah :Beton yang masuk kedalam tanah :a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-

gantib. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau

air tanah

325325375375

0.550.550.520.52

Beton yang terus-menerus berhubungan Beton yang terus-menerus berhubungan dengan air :dengan air :

a. Air tawarb. Air laut

275275375375

0.570.570.520.52

Page 15: Concrete Quality Control Training

Dengan mencaDengan mencammpur 36% pasir A dan pur 36% pasir A dan 64% pasir B didapat pasir gabungan yang 64% pasir B didapat pasir gabungan yang termasuk zone 2termasuk zone 2

15. SUSUNAN BESAR BUTIR 15. SUSUNAN BESAR BUTIR AGREGAT HALUSAGREGAT HALUS

Page 16: Concrete Quality Control Training

16. PERSEN BAHAN LEBIH HALUS DARI 16. PERSEN BAHAN LEBIH HALUS DARI 4,8 mm4,8 mm

37

Zone 1Zone 1

Zone 2Zone 2Zone 3Zone 3Zone 4Zone 4

Page 17: Concrete Quality Control Training

17. 17. BERAT JENIS RELATIF BERAT JENIS RELATIF AGREGATAGREGAT

• Berat jenis agregat halus gabungan = (0.36x2.50) + (0.64x2.44) = 2.46

• Berat jenis agregat kasar = 2.66

• Berat Jenis relatif agregat gab. = (0.37x2.46) + (0.63x2.66) = 2.59

Page 18: Concrete Quality Control Training

18. B18. BERAT JENIS ERAT JENIS BETONBETON

2360

Page 19: Concrete Quality Control Training

Berat Agg. Gabungan = Berat Jenis Beton – Berat Semen – Berat Air

= 2.360 – 308.33 – 185 = 1866.67 kg/m3

1199. . KADAR AGREGAT KADAR AGREGAT GABUNGANGABUNGAN

Page 20: Concrete Quality Control Training

20. 20. KADAR AGREGAT HALUSKADAR AGREGAT HALUS Kadar agregat halus Kadar agregat halus = 0.37 x 1866.67 = 0.37 x 1866.67

= 690.67 = 690.67 kg/mkg/m33

21. KADAR AGREGAT 21. KADAR AGREGAT KASARKASAR

Kadar agregat kasar Kadar agregat kasar = (1866.67 – = (1866.67 – 690.67) 690.67)

= 1.176 kg/m= 1.176 kg/m33

Page 21: Concrete Quality Control Training

22. K22. KOREKSI PEMAKAIAN OREKSI PEMAKAIAN AGREGATAGREGAT• setiap 1 m:setiap 1 m:– Semen Portland (OPC) = 308.33 kg Semen Portland (OPC) = 308.33 kg – Air = 185 kgAir = 185 kg– Agregat halus =Agregat halus =

• Pasir A = 0.36 x 690.67 = 248.64 kgPasir A = 0.36 x 690.67 = 248.64 kg• Pasir B = 0.64 x 690.67 = 442.03 kgPasir B = 0.64 x 690.67 = 442.03 kg

– Agregat kasar = 1176 kgAgregat kasar = 1176 kg– mengkoreksi kadar air dalam agregat, sehingga didapat :mengkoreksi kadar air dalam agregat, sehingga didapat :

• Pasir A = (6.50 – 3.10) x 248.64/100 Pasir A = (6.50 – 3.10) x 248.64/100 = 8.45kg= 8.45kg• Pasir B = (8.80 – 4.20) x 442.03/100 Pasir B = (8.80 – 4.20) x 442.03/100 = 20.33 kg= 20.33 kg• Kerikil = (1.06 – 1.63) x 1176/100 Kerikil = (1.06 – 1.63) x 1176/100 = -6.70 kg= -6.70 kg

– Jadi banyaknya material yang diperlukan setiap 1 m Jadi banyaknya material yang diperlukan setiap 1 m adalah sebesar :adalah sebesar :

• Air Air = 185 – 8.45 – 20.33 + 6.70 = 185 – 8.45 – 20.33 + 6.70 = = 162.92 kg 162.92 kg

• Pasir A Pasir A = 248.64 + 8.45 = 248.64 + 8.45 = 257.09 kg = 257.09 kg • Pasir B Pasir B = 442.03 + 20.33 = 442.03 + 20.33 = =

462.36 kg462.36 kg• Kerikil Kerikil = 1176 – 6.70 = 1176 – 6.70 = 1169.30 Kg= 1169.30 Kg

Page 22: Concrete Quality Control Training

REFERENSI EVALUASI MUTU BETON YANG DIGUNAKAN DI INDONESIAREFERENSI EVALUASI MUTU BETON YANG DIGUNAKAN DI INDONESIA

1.1. Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI ‘71)Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI ‘71)2.2. Peraturan Beton 1989 (PB ‘89)Peraturan Beton 1989 (PB ‘89)3.3. American Concrete Institute (ACI)American Concrete Institute (ACI)

EVALUASI MUTU BETONEVALUASI MUTU BETON

Page 23: Concrete Quality Control Training

11. PERATURAN BETON INDONESIA . PERATURAN BETON INDONESIA 1971 (PBI’71)1971 (PBI’71)

• Kreteria Mutu Beton Menurut PBI’ 71 :Kreteria Mutu Beton Menurut PBI’ 71 : Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 20 nilai hasil Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 20 nilai hasil

pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang dari σ’bk.dari σ’bk.

Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut – turut terjadi pemeriksaan benda uji berturut – turut terjadi kurang dari (σ’ + 0.82 s) kurang dari (σ’ + 0.82 s)

Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut4 hasil pemeriksaan benda uji berturut - - turut tidak turut tidak boleh lebih besar dari 4.3 s.boleh lebih besar dari 4.3 s.

Dalam segala hal pemeriksaan 20 benda uji Dalam segala hal pemeriksaan 20 benda uji berturut – turut harus memenuhi σ’= (σ’ - 1.64 s)berturut – turut harus memenuhi σ’= (σ’ - 1.64 s)

Page 24: Concrete Quality Control Training

Nilai kuat tekan (kN)

Nilai Tegangan (si) silinder

Nilai Tegangan (si) kubus

Rata 2 4 benda uji Rata 2 4 benda uji

Dan seterusnya

Tidak boleh lebih dari 1 diantara 20 benda uji berturut – turut kurang dari σ’bk

Rata – rata 4 benda uji berturut – turut tidak boleh ada yang kurang dari (σ’bk + 0,82 Sr)

Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 4 benda uji berturut – turut tidak boleh lebih besar dari 4.3Sr

Nilai korelasi ke 28 HariKuat tekan karakteristik

Page 25: Concrete Quality Control Training

2. PERATURAN BETON 1989 (PB’89)2. PERATURAN BETON 1989 (PB’89)

Tingkat kekuatan dari suatu mutu beton dikatakan Tingkat kekuatan dari suatu mutu beton dikatakan dicapaidicapai

dengan memuaskan bila kedua persyaratan berikut dengan memuaskan bila kedua persyaratan berikut dipenuhidipenuhi(Psl 4.7.2.3):(Psl 4.7.2.3):

a)a) Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing-masing terdiri dari empat hasil uji kuat tekan masing-masing terdiri dari empat hasil uji kuat tekan tidak kurang dari (f’c + 0.82 s).tidak kurang dari (f’c + 0.82 s).

b)b) Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari dua Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari dua silinder) mempunyai nilai dibawah 0.85 f’c.silinder) mempunyai nilai dibawah 0.85 f’c.

Page 26: Concrete Quality Control Training

Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 2 benda uji kurang dari 0.85 fc’

Dan seterusnya Dan seterusnya

Nilai dari kolom Vi tidak boleh kurang dari (f’c + 0.82 s).

Kuat tekan rata-rata berurutan

Standart deviasi actual

Kuat tekan Aktual

Nilai tegangan

(Kg/cm)

Page 27: Concrete Quality Control Training

3.3. AMERICAN CONCRETE AMERICAN CONCRETE INSTITUTEINSTITUTE

(ACI)(ACI)1.1. Kuat tekan adalah hasil rata-rata dua Kuat tekan adalah hasil rata-rata dua silinder yang dibuat dari sampel beton yang silinder yang dibuat dari sampel beton yang sama dan dites pada umur 28 hari atau sama dan dites pada umur 28 hari atau umur lain yang ditentukan.umur lain yang ditentukan.

2.2. Setiap nilai rata-rata dari 3 uji kuat tekan Setiap nilai rata-rata dari 3 uji kuat tekan yang berurutan. Mempunyai nilai yang yang berurutan. Mempunyai nilai yang sama atau lebih besar dari kuat tekan sama atau lebih besar dari kuat tekan minimum minimum

3.3. Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari dua hasil uji sebagai nilai rata-rata dari dua hasil uji contoh silinder mempunyai nilai dibawah contoh silinder mempunyai nilai dibawah nilai minimum melebihi fc’-35 kg/cm2nilai minimum melebihi fc’-35 kg/cm2

Page 28: Concrete Quality Control Training

EVALUATION AND ACCEPTANCE OF CONCRETEBASED ON ACI 318 R

Project Name = J alan Tol Simpang Susun Waru - J uanda Paket IVContractor Name = PT. WIKAEvaluation Period = 29 Maret s/d 17 April '07Specified cylinder strength (f'c) = 291 kg/cm2Specified cube strength (K) = 350 kg/cm2

I II IV V VI VIIpouring Age fci 28 fci >= fc'-35 fcr 3 fcr3 >= fc'

date days kg/cm2 OK/BAD kg/cm2 OK/BAD

1 29-Mar 7 323 340 461.53 485.85 473.69 OK2 29-Mar 7 431 280 615.40 399.93 507.66 OK3 3-Apr 7 298 288 425.90 411.31 418.61 OK 466.65 OK4 3-Apr 7 247 266 353.01 380.55 366.78 OK 431.02 OK5 5-Apr 7 382 231 545.31 329.84 437.57 OK 407.65 OK6 7-Apr 7 237 260 338.08 371.07 354.58 OK 386.31 OK7 9-Apr 7 260 242 371.07 346.33 358.70 OK 383.62 OK8 9-Apr 7 260 266 371.07 379.31 375.19 OK 362.82 OK9 10-Apr 7 277 242 395.81 346.33 371.07 OK 368.32 OK10 10-Apr 7 254 254 362.82 362.82 362.82 OK 369.69 OK11 10-Apr 7 242 271 346.33 387.56 366.95 OK 366.95 OK12 10-Apr 7 271 277 387.56 395.81 391.68 OK 373.82 OK13 11-Apr 7 306 300 437.04 428.79 432.91 OK 397.18 OK14 11-Apr 7 254 289 362.82 412.30 387.56 OK 404.05 OK15 11-Apr 7 211 323 300.98 461.77 381.38 OK 400.62 OK16 11-Apr 7 263 289 375.19 412.30 393.74 OK 387.56 OK17 12-Apr 7 271 277 387.56 395.81 391.68 OK 388.93 OK18 12-Apr 7 294 283 420.54 404.05 412.30 OK 399.24 OK19 12-Apr 7 294 271 420.54 387.56 404.05 OK 402.68 OK20 13-Apr 7 266 277 379.31 395.81 387.56 OK 401.30 OK21 13-Apr 7 231 294 329.84 420.54 375.19 OK 388.93 OK22 13-Apr 7 274 274 391.68 391.68 391.68 OK 384.81 OK23 14-Apr 7 254 248 362.82 354.58 358.70 OK 375.19 OK24 16-Apr 7 277 242 395.81 346.33 371.07 OK 373.82 OK25 16-Apr 7 260 266 371.07 379.31 375.19 OK 368.32 OK26 16-Apr 7 254 254 362.82 362.82 362.82 OK 369.69 OK27 17-Apr 7 237 260 338.08 371.07 354.58 OK 364.20 OK28 17-Apr 7 254 248 362.82 354.58 358.70 OK 358.70 OK29 17-Apr 7 260 248 371.07 354.58 362.82 OK 358.70 OK30 17-Apr 7 237 254 338.08 362.82 350.45 OK 357.32 OK31 17-Apr 7 248 237 354.58 338.08 346.33 OK 353.20 OK

Average cylinder strength (fcr) = 386.58 kg/cm2Actual deviation standart (s) = 36.42 kg/cm2

Cube StrengthAverage cube strength (Kr) = 465.76 kg/cm2Actual deviation standart (s) = 43.88 kg/cm2Characteristic strength = 393.80 kg/cm2

K = (Kr) - 1.64 * (s)

Nokg/cm2Strength Strength 28 days

kg/cm2

III

Nilai kuat tekan (kN) Konversi ke-28

hari

Nilai kolom IV tidak boleh kurang dari fc’-35 Kg/cm2(thirth req)

Dan seterusnya

Dan seterusnya Nilai kolom VI tidak

boleh lebih kecil dari fc’(Sec. Req)

Nilai kuat tekan rata-rata2 benda uji(first req)

Nilai kuat tekan karakteristik

Page 29: Concrete Quality Control Training

CONCRETE DAMAGE AND REPAIRCONCRETE DAMAGE AND REPAIR

Page 30: Concrete Quality Control Training

SEGREGASI BETONSEGREGASI BETON

Segregasi adalah terjadinya pemisahan agregat kasar dan halus serta pasta semen pada campuran beton.

Segregasi mengurangi kekuatan, keawetan dan finishing permukaan beton akan jelek.

Untuk mencegah segregasi :

• Beton harus diaduk secara rata, maka penting untuk memutar molen TM dg kecepatan cukup setidaknya 2 menit sebelum beton dituang.

• Tinggi penuangan tidak boleh lebih 1,5 meter

• Penggunaan vibrator harus benar (waktu getar 5 – 15 detik)

Page 31: Concrete Quality Control Training

CURING CURING CONCRETECONCRETEPerawataPerawatann BetonBeton

Curing beton bermanfaat :

• Menguatkan ikatan antara pasta semen dan agregat.

• Mengurangi retak pada beton

Curing berarti merawat beton agar tetap lembab.

Page 32: Concrete Quality Control Training

HOT WEATHER CONCRETINGHOT WEATHER CONCRETINGPengecoran Pada Cuaca PanasPengecoran Pada Cuaca Panas

Pada kondisi cuaca panas dan/atau berangin campuran beton akan cepat mengeras (slump loss tinggi) dan mungkin akan menyebabkan retak pada beton.

Pencegahan :

• Menutupi material dari sinar matahari secara langsung untuk mencegah penguapan.

• Basahi bekisting tanpa menimbulkan kelebihan air.

• Gunakan air dingin dalam campuran.

Page 33: Concrete Quality Control Training

DDEFECTS IN EFECTS IN CONCRETECONCRETEKerusakan pada Kerusakan pada BetonBeton

Warna beton tidak sama

Penyebab :

• Pengerjaan atau curing beton yang tidak sama.

Pencegahan :

• Campuran beton harus sama

• Curing beton harus sama.

Retak – retak kecil (retak rambut)

Penyebab :

• Proses pengeringan beton yang terlalu cepat. Karena cuaca yang panas, kelembaban cuca rendah.

Pencegahan :

• Finishing dan curing beton harus baik.

Berdebu ( Dusting ) Serbuk halus dipermukaan beton yang dapat dicuil dengan jari tangan.

Penyebab :

• Finishing beton ketika banyak air dipermukaan beton.atau finishing dikala hujan.

Pencegahan :

• Biarkan air di permukan beton mengering dulu sebelum di finishing/ di trowel.

Page 34: Concrete Quality Control Training

Permukaan rusak karena hujan

Penyebab :

• Hujan deras.

Pencegahan :

• Tutup permukaan beton saat hujan atau akan hujan.

Retak pada ujung sambungan

Penyebab :

• Beban berat atau benturan dengan benda keras.

• Pemadatan beton yang kurang bagus khususnya di ujung-ujung.

Pencegahan :

• Cegah benturan dengan benda keras sebelum beton cukup kuat.

• Pemadatan beton harus baik, terutama di ujung.

Efflorescence ( endapan kristal putih )

Penyebab :

• Adanya mineral garam yang terlarud dalam air.

Pencegahan :

• Gunakan air yang bersih, bebas garam.

Page 35: Concrete Quality Control Training