pw no.28 th.2014 reg pok online

25
WALIKOTA METRO PROVINSI LAMPUNG PERATURAN WALIKOTA METRO NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG REGISTRASI KELEMBAGAAN TANI, PERIKANAN DAN KEHUTANAN SECARA ONLINE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO Menimbang Mengingat : : a. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani , maka Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani di Kota Metro perlu dilakukan registerisasi secara online ; b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a diatas maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Registrasi Kelembagaan Tani, Perikanan dan Kehutanan secara online ; 1. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II Way Kanan, Kabupaten Dati II Lampung Timur dan Kota Madya Dati II Metro ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3825 ); 2.Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran

Upload: iman-ali-al-mansyur

Post on 22-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pw

TRANSCRIPT

Page 1: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

WALIKOTA METRO

PROVINSI LAMPUNGPERATURAN WALIKOTA METRO

NOMOR 28 TAHUN 2014

TENTANGREGISTRASI KELEMBAGAAN TANI, PERIKANAN DAN

KEHUTANAN SECARA ONLINE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA METRO

Menimbang

Mengingat

:

:

a. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani , maka Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani di Kota Metro perlu dilakukan registerisasi secara online ;

b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a diatas maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Registrasi Kelembagaan Tani, Perikanan dan Kehutanan secara online ;

1. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II Way Kanan, Kabupaten Dati II Lampung Timur dan Kota Madya Dati II Metro ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3825 );

2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4421 );

4. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Page 2: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

( Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660 );

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4843);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234 );

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 );

9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 87 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5018 );

10. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Sistem Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 189 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5348 );

11. Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 06 Tahun 2008 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Metro ( Lembaran Daerah Kota Metro Tahun 2008 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 106);

12. Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 07 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Metro ( Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 07 Tambahan Lembaran Daerah Kota Metro Nomor 07); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 12 Tahun 2010 ( Lembaran Daerah Kota Metro 2012 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Page 3: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

Menetapkan :

Metro Nomor 01 ) ;

MEMUTUSKAN

PERATURAN WALIKOTA TENTANG REGISTRASI KELEMBAGAAN TANI, PERIKANAN DAN KEHUTANAN SECARA ONLINE

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Metro ;2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah

sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah ;3. Walikota adalah Walikota Metro ;4. Badan adalah Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan Kota Metro ;5. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro ;6. Pejabat yang Berwenang adalah Kepala Badan atau Pejabat

Lain di Satuan Kerjanya yang diberi wewenang untuk bertindak atas nama Kepala Badan menandatangani dan mengesahkan Nomor Registerisasi Kelompok melalui proses Secara Online ;

7. Balai Penyuluhan adalah Unit Pelaksana Teknis Penyuluhan Pertanian ,Perikanan dan Kehutanan yang berada di tingkat Kecamatan ;

8. Kelembagaan Petani adalah lembaga yang ditumbuh kembangkan dari,oleh dan untuk petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani ;

9. Kelompok Tani yang selanjutnya disebut poktan adalah kumpulan petani /peternak /pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumberdaya, kesamaan komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota ;

10. Gabungan Kelompoktani yang selanjutnya disebut gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha ;

Page 4: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

11. Pertanian adalah kegiatan mengelola sumberdaya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan dalam suatu agro ekosistem ;

12. Pelaku Utama (petani) adalah Warga Negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta keluarganya yang melakukan usahatani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan ;

13. Pelaku Usaha adalah setiap orang yang melakukan usaha sarana produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, serta jasa penunjang pertanian yang berkedudukan di wilayah hukum Republik Indonesia ;

14. Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup ;

15. Penyuluh pertanian adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan pertanian, baik penyuluh PNS, penyuluh swasta, maupun penyuluh swadaya ;

16. Asosiasi Petani adalah perkumpulan dari beberapa orang petani atau kelompoktani bergabung dalam satu perkumpulan ;

17. Kelembagaan pelaku utama perikanan adalah kumpulan para pelaku utama yang terdiri dari nelayan, pembudi daya ikan, dan pengolah ikan yang terikat secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta di dalam lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang ketua kelompok pelaku utama kelautan dan perikanan ;

18. Pelaku utama kegiatan perikanan adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, pemasar hasil perikanan, dan masyarakat yang melakukan usaha dibidang kelautan dan perikanan beserta keluarga intinya ;

19. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan ;

20. Pembudidaya ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan ;

21. Pengolah ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan usaha pengolahan ikan ;

22. Pemasar hasil perikanan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan kegiatan pemasaran ikan dan produk ikan ;

23. Kelompok Tani Hutan yang selanjutnya disebut KTH adalah kumpulan petani atau perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya yang mengelola usaha di bidang

Page 5: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

kehutanan di dalam dan diluar kawasan hutan yang meliputi usaha hasil hutan kayu,hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan,baik di hulu maupun di hilir ;

24. Penyuluhan Kehutanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi , permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup ;

25. Pendampingan adalah aktivitas penyuluhan yang dilakukan secara terus menerus pada kegiatan pembangunan kehutanan untuk mendukung keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan kehutanan dan mencapai keberdayaan serta kesejahteraan masyarakat ;

26. Pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam (ekowisata) adalah bentuk usaha yang memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak limgkungan dan mengurangi fungsi utamanya , seperti pemanfaatan untuk wisata alam, pemanfaatan air, pemanfaatan keindahan dan kenyamanan ;

27. Pembibitan Tanaman Kehutanan adalah usaha pembuatan bibit tanaman kehutanan dan tanaman keras lainnya , termasuk multi purpose tree spicies (MPTS) seperti pohon buah-buahan .Biasanya merupakan bagian dari kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) , Hutan Tanaman Rakyat (HTR) ,Hutan Rakyat (HR) ;

28. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adaalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh perorangan atau koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan ;

29. Hutan Hak atau dikenal dengan Hutan Rakyat (HR) , adalah hutan-hutan yang dibangun dan dikelola oleh rakyat, kebanyakan berada diatas tanah milik atau tanah adat , meskipun adapula yang berada diatas tanah negara atau kawasan hutan negara ;

30. Kebun Bibit Rakyat yang selanjutnya disingkat dengan KBR adalah upaya penyediaan bibit berkualitas melalui pembuatan bibit jenis tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna oleh kelompok pengelola ;

31. Sistem Informasi Petani dan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Simpoktan adalah Sistem Informasi Kelembagaan Petani yang menyajikan database kelompok tani, gabungan kelompok tani ;

32. Administrator adalah seseorang yang bertugas mengunggah, memutakhirkan dan menghapus data yang ada di dalam Portal Sistem Informasi Kelompok Tani ;

33. Database adalah kumpulan data yang disimpan dalam suatu

Page 6: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

file atau beberapa file ;34. Server adalah sistem komputer yang menyediakan jenis

layanan materi penyuluhan di dalam jaringan komputer Kementerian Pertanian ;

35. Internet adalah jaringan komputer yang bisa dikategorikan sebagai Wide Area Network, menghubungkan berjuta komputer diseluruh dunia, tanpa batas negara, dimana setiap orang yang memiliki komputer dapat bergabung ke dalam jaringan ini hanya dengan melakukan koneksi ke penyedia layanan internet (internet service provider /ISP, sehingga jaringan informasi yang ada di dalamnya dapat diakses secara luas ;

36. Local Area Network yang selanjutnya disebut LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer di Pusat Penyuluhan Pertanian, jaringan komputer di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian atau yang lebih kecil.

BAB II

TIM PEMUTAHIRAN DATABASE KELEMBAGAAN TANI, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

SECARA ONLINE

Pasal 2

(1) Tim Identifikasi dan Verifikasi Data Base Kelembagaan Tani / Perikanan / Kehutanan terdiri dari :a. Ketua : Kepala UPT BP3K Kecamatanb. Wakil Ketua : Penyuluh Pertanian Urusa Sumberdayac. Anggota :

1. Penyuluh Pertanian Urusan Programa,2. Penyuluh Pertanian Supervisi,3. Penyuluh Pertanian / Perikanan / Kehutanan.4. Tenaga Admin Entri Data Base ,5. Kontak Tani / Ketua Kelompok Tani / Perikanan dan

Kehutanan6. Ketua Gabungan Kelompok Tani / Ketua Gabungan

Kelompok Ikan / Kehutanan.

(2) Pelaksanaan pemutahiran data base dilaksanakan minimal 1(satu) tahun sekali atau secara bertahap sesuai dengan kondisi perkembangan yang terjadi di tingkat lapangan dan akan diatur lebih lanjut dalam bentuk petunjuk pelaksanaan pemutahiran database kelembagaan tani / perikanan / kehutanan.

BAB III

TIM VALIDASI DAN PENGUKUHAN REGISTERISASI KELEMBAGAAN TANI, PERIKANAN DAN

KEHUTANAN SECARA ONLINE

Page 7: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

Pasal 4

(1) Tim Validasi Data Kelembagaan Tani,Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Tediri Dari :a. Kepala UPT BP3K ,b. Kepala Kelurahan,c. Penyuluh Pertanian Urusan Sumberdaya ,d. Penyuluh Pertanian / Perikanan /Kehutanan

(2) Tim Pengukuhan / Penerbitan Nomor Registerisasi Kelembagaan Tani, Perikanan dan Kehutanan Secara Online / manual :a. Kepala BP4K,b. Sekretaris BP4K,c. Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan,d. Kasub Bidang Kelembagaan,e. Kasub Bag Perencanaan Pada Sekretariat BP4K,f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Alur prosedur Pengukuhan Nomor Registerisasi Kelompok Secara Online akan diatur dalam Standar Operasional Prosedur Pengukuhan Registerisasi Kelembagaan Tani Secara Online.

(4) Alur prosedur Penerbitan Nomor Registerisasi Kelompok Perikanan / Kehutanan Secara Online / manual akan diatur dalam Standar Operasional Prosedur Penerbitan Nomor Registerisasi Kelompok Perikanan / Kehutanan secara online / manual.

BAB IV

PERSYARATAN REGISTERISASI KELEMBAGAAN TANI SECARA ONLINE

Bagian KesatuDasar Penumbuhan Dan Pengembangan

Kelompok Tani

Pasal 5

Dasar Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Tani :(1) Penumbuhan Kelompok Tani , dapat dimulai dari

kelompok-kelompok/organisasi sosial yang ada di masyarakat (misalnya kelompok pengajian, kelompok arisan, kelompok remaja desa, kelompok adat dan lain-lain) yang selanjutnya melalui kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan untuk menumbuhkan poktan, yang terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama dalam meningkatkan produksi dan produktivitas serta pendapatan

Page 8: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

dari usahataninya.

(2) Kelompoktani juga dapat ditumbuhkan dari petani dalam satu wilayah (satu RW/dusun atau lebih, satu desa/kelurahan atau lebih), dapat berdasarkan domisili atau hamparan tergantung dari kondisi penyebaran penduduk dan lahan usahatani sesuai kebutuhan mereka di wilayahnya.

(3) Kelompoktani ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk petani dengan jumlah anggota berkisar antara 20 sampai 25 orang petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya.

(4) Kegiatan-kegiatan poktan yang dikelola tergantung kepada kesepakatan anggota, dapat berdasarkan jenis usaha, unsur-unsur subsistem agribisnis (pengadaan sarana produksi pertanian, pemasaran, pengolahan hasil pertanian, dll).

(5) Dalam penumbuhan poktan, yang perlu diperhatikan adalah kondisi-kondisi kesamaan kepentingan, sumberdaya alam, sosial-ekonomi, keakraban, saling mempercayai, dan keserasian hubungan antar petani. Hal ini dapat menjadi faktor pengikat untuk kelestarian kehidupan berkelompok, dimana setiap anggota kelompok dapat merasa memiliki dan menikmati manfaat dari apa yang ada dalam kegiatan poktan.

Pasal 6

Penumbuhan poktan, dilaksanakan melalui tahapan persiapan dan proses penumbuhan sebagai berikut :

A. Persiapan Penumbuhan Kelompoktani :

1) Penyuluh pertanian melakukan identifikasi melalui pengumpulan data dan informasi yang meliputi antara lain:

a) Tingkat pemahaman petani tentang kelembagaan petani ;

b) Kondisi petani dan keluarganya ;

c) Kondisi usahatani yang ada ;

d) Domisili dan sebaran penduduk, serta jenis usahatani ;

e) Organisasi sosial masyarakat yang sebagian anggotanya belum menjadi anggota poktan;

f) Jumlah petani yang belum menjadi anggota poktan,

Page 9: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

dalam satu wilayah RW/dusun dan/atau dalam satu desa/kelurahan.

2) Penyuluh pertanian melakukan advokasi (memberikan saran dan pendapat) serta informasi kepada tokoh-tokoh petani setempat dan aparat desa untuk menyampaikan penjelasan mengenai:

a) Pengertian tentang poktan meliputi ruang lingkup poktan, tujuan dan manfaat berkelompok untuk kepentingan usahatani dan hidup bermasyarakat yang lebih baik ;

b) Proses dan langkah-langkah dalam penumbuhan poktan ;

c) Penyusunan rencana kerja dan cara kerja poktan.

3) Penyuluh pertanian memberikan penyuluhan melalui pertemuan kelompok-kelompok sosial dan pertemuan di tingkat RW/dusun dalam satu desa/kelurahan, dengan materi sebagai berikut:

a) Pemahaman tentang poktan, yang meliputi: pengertian poktan, tujuan serta manfaat berkelompok untuk pengembangan usahatani agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas, serta pendapatan ;

b) Kewajiban dan hak setiap petani yang menjadi anggota poktan, serta pengurus poktan ;

c) Fungsi poktan ;

d) Ketentuan yang berlaku dalam poktan ;

e) Syarat-syarat menjadi calon anggota poktan ;

f) Ciri-ciri poktan yang kuat dan mandiri ;

g) dan lain-lain.

B. Proses Penumbuhan Kelompoktani

1) Penyuluh pertanian memberikan sosialisasi tentang penumbuhan poktan kepada masyarakat, terutama tokoh-tokoh petani setempat dan aparat desa/kelurahan;

2) Penumbuhan poktan dilakukan dalam pertemuan atau musyawarah petani yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pamong desa/kelurahan, penyuluh pertanian sebagai mitra kerja petani dan instansi terkait;

3) Selanjutnya kesepakatan membentuk poktan dituangkan dalam surat pernyataan yang diketahui oleh penyuluh pertanian ;

4) Pemilihan pengurus kelompok dilakukan secara

Page 10: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

musyawarah dan mufakat oleh seluruh anggota. Perangkat kepengurusan kelompoktani sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan seksi-seksi sesuai kebutuhan, dan dituangkan dalam berita acara yang disahkan oleh kepala desa/lurah dan diketahui oleh penyuluh pertanian;

5) Sebagai tindak lanjut dari penumbuhan kelompok tani dan pemilihan pengurus, maka diadakan pertemuan lanjutan yang dihadiri seluruh anggota untuk menyusun dan/atau menetapkan rencana kerja kelompok.

Bagian KeduaDasar Penumbuhan Dan Pengembangan

Gabungan Kelompok Tani

Pasal 7

(1) Dasar Penumbuhan Gabungan Kelompok Tani :

Gapoktan beranggotakan beberapa kelompoktani dengan syarat sebagai berikut: (a) Pendirian poktan minimal telah berusia 2 tahun;

(b) Tingkat kemampuan poktan minimal kelas madya;

(c) Memiliki usaha kelompok yang sama atau saling melengkapi;

(d) Berada dalam wilayah satu desa/kelurahan atau kecamatan;

(e) Semua anggota kelompok sepakat membentuk gabungan kelompoktani yang dibuktikan dengan pernyatan tertulis.

(2) Memiliki pengurus terdiri dari: Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi-seksi sesuai unit usaha yang dilakukan. Syarat pengurus sebagai berikut: (a) Dipilih dari dan oleh perwakilan kelompoktani anggota

secara demokratis;

(b) Berdomisili di wilayah gapoktan;

(c) Mampu membaca dan menulis;

(d) Bukan aparat / pamong Kelurahan ;

(e) Memiliki waktu yang cukup untuk memajukan gapoktan;

(f) Memiliki semangat, motivasi, dan kemampuan untuk memimpin gapoktan.

Page 11: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

Bagian Ketiga

Entry Data Base Kelembagaan Tani Secara OnlinePasal 8

(1) Jenis entri data kelompok tani yang diperlukan:a. Nama Kelompok Tani,b. Nama Ketua kelompok Tani ,c. Nomor SK Pengukuhan,d. Jumlah anggota ,e. Luas Lahan Total Anggota Kelompok,f. Jenis Komoditas Yang Diusahakan ,g. Nama Penyuluh Pembina,h. Status Penyuluh Pembina ( PNS /THL /Swadaya)i. NIP Penyuluh,j. Nomor HP Penyuluh,k. E-mail Penyuluh;l. Nama UPT BP3K,

m. Email UPT BP3K,n. Bantuan Yang Pernah Diterima 5(lima) Tahun Terakhir.

(2) Jenis Entry Data Gabungan Kelompok Tani Yang diperlukan :a. Kecamatan ,b. Desa,c. Nama Gapoktan,d. Ketua Gapoktan,e. Nomor SK Pengukuhan,f. Tanggal Pengukuhan,g. Jumlah Anggota,h. Tanggal Pengukuhan,i. Alamat,j. Jenis Kegiatan Gapoktan,k. Nama Penyuluh Pembina,l. Status Penyuluh Pembina,m. Nomor HP Penyuluh,n. Email Penyuluh,o. Nama UPT BP3K,p. Email UPT BP3K,q. Bantuan yang pernah diterima 5 (lima) tahun terakhir.

(3) Prosedur entry data base kelembagaan tani dapat dilakukan langsung melalui UPT BP3K atau melalui sekretariat BP4K sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur Registerisasi Kelompok Secara Online dan Petunjuk Pelaksanaan Entry Database Kelembagaan Tani Yang sudah dimutahirkan secara berkala dan berkesinambungan.

BAB V

Page 12: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

PERSYARATAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PERIKANAN

Bagian Keempat Bentuk Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

Pasal 9

Bentuk Kelembagaan Pelaku Utama PerikananKeKelembagaan pelaku utama kegiatan perikanan dapat berbentuk

kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, atau korporasi.Kelembagaan pelaku utama kegiatan perikanan tersebut berbentuk:1. Kelompok Pembudidaya Ikan ( Pokdakan ) yang dibentuk

oleh pembudi daya ikan ;2. Gabungan Kelompok Pembudidaya Ikan ( Gapokkan ) yang

merupakan gabungan dari berbagai Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdkan ) ;

3. Kelompok Pengolah dan Pemasara Ikan ( POKLAHSAR ) yang dibentuk oleh pengolah dan pemasar ikan ;

4. Kelompok Masyarakat Pengawas ( POKMASWAS ) yang dibentuk oleh masyarakat dalam rangka pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

Bagian kelima Karakteristik Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

Pasal 10

Karakteristik Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan1. Ciri Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

a. Kelompok Perikanan1) memiliki jumlah anggota kelompok 10 – 25 orang ;2) pelaku utama yang berada di dalam lingkungan

pengaruh seorang ketua kelompok ;3) mempunyai tujuan, minat dan kepentingan yang sama

terutama dalam bidang usaha perikanan;4) memiliki kesamaan-kesamaan dalam tradisi/kebiasaan,

domisili, lokasi usaha, status ekonomi, bahasa ;5) bersifat informal;6) memiliki saling ketergantungan antar individu;7) mandiri dan partisipatif;8) memiliki aturan/norma yang disepakati bersama; dan9) memiliki administrasi yang rapih.

2. Gabungan Kelompok Perikanan1) terdiri dari 5 - 10 kelompok dalam satu kawasan potensi

perikanan;

Page 13: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

2) memiliki kesamaan prinsip kebersamaan dan kemitraan dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usaha perikanan ;

3) mandiri ;4) memiliki struktur organisasi kelembagaan pelaku utama

kelautan dan perikanan;5) memiliki usaha perikanan secara komersial ;6) berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum dalam

mengembangkan usahanya ;7) mempunyai tujuan, minat dan kepentingan yang sama

terutama dalam bidang usaha perikanan ;8) bersifat informal ;9) memiliki aturan/norma yang disepakati bersama;

10) memiliki administrasi yang rapih.3. Asosiasi Perikanan

1) terdiri dari minimal 3 GAPOKKAN;2) memiliki kesamaan jenis usaha;3) memiliki prinsip kebersamaan dan kemitraan dalam

meningkatkan produksi dan pendapatan usaha perikanan;4) mandiri;5) memiliki usaha perikanan secara komersial;6) berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum dalam

mengembangkan usahanya;7) mempunyai tujuan, minat dan kepentingan yang sama

terutama dalam bidang usaha perikanan;8) bersifat informal;9) memiliki aturan/norma yang disepakati bersama;

10) memiliki administrasi yang rapih. 4. Korporasi Perikanan

1) anggota terdiri dari 2 perusahaan perikanan atau lebih;2) memiliki badan hukum;3) prinsip kebersamaan dan kemitraan dalam meningkatkan

produksi dan pendapatan usaha perikanan;4) memiliki usaha perikanan secara komersial;5) mempunyai tujuan, minat dan kepentingan yang sama

terutama dalam bidang usaha perikanan;6) bersifat informal;7) memiliki aturan/norma yang disepakati bersama;8) memiliki administrasi yang rapih.

Bagian KeenamTatacara Penerbitan Nomor Registerisasi Kelembagaan

Pelaku Utama Perikanan

Pasal 11

(1) Identifikasi dan Pemutahiran Data Kelembagaan Utama Perikanan dilakukan oleh Tim Validasi Data

Page 14: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

Penumbuhan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan Gabungan Kelompok Pembudidaya Ikan ( Gapokkan ) yang beranggotakan Kepala UPT BP3K ,Kepala Kelurahan,Penyuluh Pertanian Urusan Sumberdaya dan Penyuluh Perikanan.

(2) Penerbitan Nomor Registerisasi Kelompok dilakukan oleh Tim Pengukuhan / Penerbitan Nomor Registerisasi Kelompok yang beranggotakan Kepala BP4K,Sekretaris BP4K, Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan,Kasub Bidang Kelembagaan, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Alur prosedur Penerbitan Nomor Registerisasi Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan akan diatur dalam Standar Operasional Prosedur Penerbitan Nomor Registerisasi Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan Secara Manual dan apabila terdapat petunjuk Kementerian Kelautan dan Perikanan R.I yang terbaru ,maka Standar Operasional Prosedur (SOP) akan disesuaikan dengan Peraturan yang terbaru.

BAB VI

PERSYARATAN KELOMPOK TANI HUTAN

Bagian Ketujuh Pengertian Kelompok Tani Hutan

Pasal 12

(1) Kementerian Kehutanan tidak lagi membedakan antara Kelompok Tani Penghijauan atau Kelompok Tani Hutan ;

(2) Penetapan Kelompok Tani Hutan (KTH) bukan berdasarkan tempat tinggal atau usaha petani di dalam atau sekitar hutan tetapi lebih kepada kegiatan atau usaha yang dilakukan ;

(3) Kelompok Tani hutan (KTH) adalah Kumpulan Petani atau perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya yang mengelola usaha di bidang kehutanan di dalam dan di luar kawasan hutan yang meliputi usaha hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan , baik di hulu maupun di hilir ;

Bagian Kedelapan

Ciri Kelompok Tani Hutan

Pasal 13

Kelompok Tani Hutan pada dasarnya adalah organisasi yang ditumbuhkembangkan “ dari, oleh dan untuk petani “,yang

Page 15: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

memiliki karakteristik sebagai berikut :(1) Memiliki kegiatan yang berkaitan dengan bidang

kehutanan ;(2) Memiliki tujuan bersama meningkatkan taraf hidup dan

perekonomian dalam bidang kehutanan ;(3) Memiliki tingkat keswadayaan dalam pengelolaan hutan

dan usaha komoditas kehutanan ;(4) Memiliki ketergantungan terhadap hutan dan komoditas

hutan sebagai sumber kehidupannya ;

Bagian Kesembilan

Jenis Kegiatan Kelompok Tani Hutan

Pasal 14

(1) Segala usaha yang berkaitan dengan pemanfaatan kayu sebagai hasil hutan ;

(2) Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu seperti resin, lebah madu, getah-getahan, rotan, bambu dan tanaman dibawah tegakan dan lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi ;

(3) Pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam (ekowisata) ;

(4) Pembibitan tanaman kehutanan ;(5) Wanatani ( Agroforestry ) yakni bentuk pengolahan

sumberdaya yang memadukan kegiatan pengolahan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek , seperti tanaman pertanian ;

(6) Hutan Tanaman rakyat (HTR) ;(7) Hutan Hak atau dikenal Hutan Rakyat (HR) ;(8) Kebun Bibit Rakyat (KBR) ;(9) Hutan Kemasyaratan ;

(10) Hutan Kelurahan adalah hutan negara yang dikelola masyarakat ;

(11) Penangkaran tumbuhan dan satwa liar / dilindungi adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan satwa , pembebasan satwa dan perbanyakan tumbuhan secara buatan ( artificial propagation ) dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.

Bagian Kesepuluh

Syarat Pembentukan dan Proses Pembentukan Kelompok

Tani Hutan

Pasal 15

(1) Adanya calon pengurus dan anggota kelompok yang berjumlah minimal 15 orang ;

(2) Berada dalam satu wilayah administratif dan hamparan / lahan kegiatan yang sama ;

(3) Terdapat kegiatan pembangunan kehutanan yang dilakukan ;

Page 16: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

Bagian Kesebelas Tatacara Pengakuan dan Penetapan Nomor Registerisasi

Kelompok Tani KehutananPasal 16

(1) Identifikasi dan Pemutahiran Data Kelompok Tani Kehutanan dilakukan oleh Tim Validasi Data Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Tani Kehutanan (KTH) beranggotakan Kepala UPT BP3K ,Kepala Kelurahan,Penyuluh Pertanian Urusan Sumberdaya dan Penyuluh Kehutanan / Penyuluh Pendamping ;

(2) Penerbitan Nomor Registerisasi Kelompok dilakukan oleh Tim Pengukuhan / Penerbitan Nomor Registerisasi Kelompok yang beranggotakan Kepala BP4K,Sekretaris BP4K, Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan,Kasub Bidang Kelembagaan, dan Kelompok Jabatan Fungsional ;

(3) Alur prosedur Penerbitan Nomor Registerisasi Kelembagaan Pelaku Utama Kehutanan akan diatur dalam Standar Operasional Prosedur Penerbitan Nomor Registerisasi Kelembagaan Pelaku Utama Kehutanan Secara Manual dan apabila terdapat petunjuk Kementerian Kehutanan R.I yang terbaru ,maka Standar Operasional Prosedur (SOP) akan disesuaikan dengan Peraturan yang terbaru tersebut.

BAB VII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 17

Ketentuan-ketentuan lebih lanjut secara rinci sebagai pelaksanaan Peraturan Walikota ini akan diterbitkan Petunjuk Pelaksanaan Pemutahiran Database Kelembagaan Petani, Perikanan , Kehutanan dan Standar Operasional Prosedur Pengukuhan Kelembagaan Tani Secara Online / Standar Operasional Prosedur Penerbitan Pengakuan Nomor Registerisasi Kelembagaan Pelaku Utama Kehutanan ( secara online / manual oleh Kepala BP4K.

Pasal 18

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku , maka Keputusan Walikota Metro Nomor 159 / KPTS / BP4K/2009 tentang Registerisasi Kelompok Tani, Kelompok Pembudidaya Ikan,Kelompok Usaha Peternakan , Kelompok Masyarakat Produktif Mandiri Kehutanan, dan Gabungan Kelompok Tani

Page 17: Pw No.28 Th.2014 Reg Pok Online

(Gapoktan) Kota Metro, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya , memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Metro

Ditetapkan di Metro Pada Tanggal 22 September 2014

WALIKOTA METRO,

Dto.

LUKMAN HAKIM