putusan nomor : put-100252.15/2009/pp/m.xva tahun …

14
Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi nilai sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 sebesar Rp15.637.767.572,00, yang terdiri dari: -Koreksi Positif Peredaran Usaha sebesar Rp 15.245.770.552,00 -Koreksi Positif Biaya Penyusutan sebesar Rp 78.197.675,00 -Koreksi Positif Biaya Lainnya sebesar Rp 313.799.345,00 yang tidak disetujui Pemohon Banding; bahwa hasil pembahasan Majelis atas masing-masing pokok sengketa adalah sebagai berikut : 1. Koreksi Positif Peredaran Usaha sebesar Rp.15.245.770.552,00; Menurut Terbanding: bahwa Terbanding melakukan koreksi positif atas peredaran usaha sebesar Rp15.245.770.552,00 sehingga jumlah peredaran usaha menurut Terbanding adalah sebesar Rp25.093.527.000,00; bahwa dalam Surat Keberatan Pemohon Banding menyetujui koreksi atas peredaran usaha, sehingga peredaran usahanya menjadi sebesar Rp25.093.527.000,00 dan pernyataan persetujuan tersebut termuat dalam Berita Acara Pembahasan dan Klarifikasi Sengketa Perpajakan Nomor BA-295/WPJ.01/BD.06/2015 tanggal 31 Agustus 2015; bahwa dalam Surat Keberatan tersebut Pemohon Banding menyatakan bahwa terdapat sisa Iebih sebesar Rp15.351.886.721,00 dan sisa lebih yang diterima yayasan tersebut telah digunakan untuk pembangunan gedung dan sarana pendidikan oleh sebab itu tidak seharusnya sisa lebih tersebut diakui sebagai objek pajak PPh; bahwa berdasarkan penelitian Terbanding dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut : - bahwa Pemohon Banding bergerak dalam bidang Jasa Pendidikan; - bahwa Pemohon Banding tidak menyampaikan Rencana Fisik Sederhana (RFS) dan Rencana Biaya Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana (RBPSP) pada saat penyampaian SPT Tahunan PPh Badan 2009. Dokumen RFS dan RBPSP No. 098/YIM/IV/2010 tanggal 30 April 2010 disampaikan pada tanggal 29 Oktober 2014, dan pelaporan tersebut dilakukan setelah pembangunan/pengadaan dimulai, sehingga tidak memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (3) PER-44/PJ./2009; - bahwa Pemohon Banding tidak membuat Akun Dana Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana untuk menampung pencatatan dan penggunaan Sisa Lebih yang diperoleh, sehingga tidak memenuhi ketentuan Pasal 3 PER-44/PJ./2009; - bahwa Pemohon Banding melakukan penyusutan Bangunan dan Prasarana, sehingga tidak memenuhi Pasal 4 ayat (1) PER-44/PJ./2009; - bahwa pemberitahuan rencana fisik sederhana dan rencana biaya pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, surat pernyataan, laporan penyediaan dan penggunaan sisa lebih, dan pencatatan penggunaan sisa lebih Pemohon Banding Medan Tahun 2009 disampaikan pada tanggal 29 Oktober 2014 berdasarkan Bukti Penerimaan Surat Nomor PEM:01013097\113\oct\2014 tanggal 29 Oktober 2014 sedangkan SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2009 disampaikan Pemohon Banding pada tanggal 30 April 2010; - bahwa dapat diketahui bahwa Pemohon Banding tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ./2009 tentang Pelaksanaan Pengakuan Sisa Lebih yang Diterima atau Diperoleh Badan atau Lembaga Nirlaba yang Bergerak dalam Bidang Pendidikan dan/atau Bidang Penelitian dan Pengembangan yang Dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan, sehingga sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER44/PJ./2009, sisa lebih tersebut diakui sebagai penghasilan dan dikenai Pajak Penghasilan sejak tahun pajak diperoleh sisa lebih tersebut; bahwa dalam persidangan Terbanding menyampaikan Penjelasan Tertulis tanpa nomor tanggal 31 Oktober 2016, Penjelasan Tertulis tanpa Nomor bulan Desember 2016, dan Kesimpulan Akhir Nomor S-63/PJ.07/2017 tanggal 05 Januari 2017 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun 2018

Jenis Pajak : PPh Badan

Tahun Pajak : 2009

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi nilai sengketa dalam sengketa banding ini adalahKoreksi Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009sebesar Rp15.637.767.572,00, yang terdiri dari:-Koreksi Positif Peredaran Usaha sebesar Rp 15.245.770.552,00-Koreksi Positif Biaya Penyusutan sebesar Rp 78.197.675,00-Koreksi Positif Biaya Lainnya sebesar Rp 313.799.345,00yang tidak disetujui Pemohon Banding;

bahwa hasil pembahasan Majelis atas masing-masing pokok sengketa adalah sebagai berikut :

1. Koreksi Positif Peredaran Usaha sebesar Rp.15.245.770.552,00;

Menurut Terbanding:

bahwa Terbanding melakukan koreksi positif atas peredaran usaha sebesar Rp15.245.770.552,00 sehinggajumlah peredaran usaha menurut Terbanding adalah sebesar Rp25.093.527.000,00;

bahwa dalam Surat Keberatan Pemohon Banding menyetujui koreksi atas peredaran usaha, sehinggaperedaran usahanya menjadi sebesar Rp25.093.527.000,00 dan pernyataan persetujuan tersebut termuatdalam Berita Acara Pembahasan dan Klarifikasi Sengketa Perpajakan Nomor BA-295/WPJ.01/BD.06/2015tanggal 31 Agustus 2015;

bahwa dalam Surat Keberatan tersebut Pemohon Banding menyatakan bahwa terdapat sisa Iebih sebesarRp15.351.886.721,00 dan sisa lebih yang diterima yayasan tersebut telah digunakan untuk pembangunangedung dan sarana pendidikan oleh sebab itu tidak seharusnya sisa lebih tersebut diakui sebagai objek pajakPPh;

bahwa berdasarkan penelitian Terbanding dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut :- bahwa Pemohon Banding bergerak dalam bidang Jasa Pendidikan;- bahwa Pemohon Banding tidak menyampaikan Rencana Fisik Sederhana (RFS) dan Rencana Biaya

Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana (RBPSP) pada saat penyampaian SPT Tahunan PPhBadan 2009. Dokumen RFS dan RBPSP No. 098/YIM/IV/2010 tanggal 30 April 2010 disampaikan padatanggal 29 Oktober 2014, dan pelaporan tersebut dilakukan setelah pembangunan/pengadaan dimulai,sehingga tidak memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (3) PER-44/PJ./2009;

- bahwa Pemohon Banding tidak membuat Akun Dana Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasaranauntuk menampung pencatatan dan penggunaan Sisa Lebih yang diperoleh, sehingga tidak memenuhiketentuan Pasal 3 PER-44/PJ./2009;

- bahwa Pemohon Banding melakukan penyusutan Bangunan dan Prasarana, sehingga tidak memenuhiPasal 4 ayat (1) PER-44/PJ./2009;

- bahwa pemberitahuan rencana fisik sederhana dan rencana biaya pembangunan dan pengadaan saranadan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, surat pernyataan, laporanpenyediaan dan penggunaan sisa lebih, dan pencatatan penggunaan sisa lebih Pemohon Banding MedanTahun 2009 disampaikan pada tanggal 29 Oktober 2014 berdasarkan Bukti Penerimaan Surat NomorPEM:01013097\113\oct\2014 tanggal 29 Oktober 2014 sedangkan SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak2009 disampaikan Pemohon Banding pada tanggal 30 April 2010;

- bahwa dapat diketahui bahwa Pemohon Banding tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalamPasal 2 ayat (2) dan Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ./2009 tentangPelaksanaan Pengakuan Sisa Lebih yang Diterima atau Diperoleh Badan atau Lembaga Nirlaba yangBergerak dalam Bidang Pendidikan dan/atau Bidang Penelitian dan Pengembangan yang Dikecualikandari Objek Pajak Penghasilan, sehingga sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Direktur JenderalPajak Nomor PER44/PJ./2009, sisa lebih tersebut diakui sebagai penghasilan dan dikenai PajakPenghasilan sejak tahun pajak diperoleh sisa lebih tersebut;

bahwa dalam persidangan Terbanding menyampaikan Penjelasan Tertulis tanpa nomor tanggal 31Oktober 2016, Penjelasan Tertulis tanpa Nomor bulan Desember 2016, dan Kesimpulan AkhirNomor S-63/PJ.07/2017 tanggal 05 Januari 2017 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 2: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

sebagai berikut :

1. bahwa Pasal 4 ayat (3) huruf m UU PPh mengatur bahwa sisa Iebih yang diterima atau diperoleh badanatau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian danpengembangan dikecualikan dari objek pajak, yang ketentuannya diatur Iebih lanjut dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

2. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 4 ayat (3) huruf m UU PPh telah diterbitkan Peraturan MenteriKeuangan Nomor 80/PMK.03/2009 tentang Sisa Lebih yang Diterima atau Diperoleh Badan Lembaga atauNirlaba yang Bergerak dalam Bidang Pendidikan dan/atau Bidang Penelitian dan Pengembangan yangDikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan;

3. bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2009 dinyatakan ketentuanIebih lanjut mengenai pelaksanaan pengakuan sisa Iebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaganirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan yangdikecualikan dari objek Pajak Penghasilan, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak yaituPeraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ./2009 tentang Pelaksanaan Pengakuan Sisa Lebihyang Diterima atau Diperoleh Badan atau Lembaga Nirlaba yang Bergerak dalam Bidang Pendidikandan/atau Bidang Penelitian dan Pengembangan yang Dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan;

4. bahwa untuk melaksanakan Pasal 4 ayat (3) huruf m UU PPh diperlukan Peraturan Menteri KeuanganNomor 80/PMK.03/2009 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ./2009 sebagai satukesatuan;

5. bahwa Pemohon Banding bergerak dalam bidang Jasa Pendidikan, namun tidak mendapat pengecualianobjek Pajak Penghasilan atas sisa Iebih penerimaan setelah dikurangi pengeluaran biaya operasional,sebagainnana diatur dalam ketentuan sebagaimana tersebut pada angka 4, yaitu:a. bahwa Pemohon Banding tidak membuat surat pernyataan sisa lebih akan digunakan untuk

pembangunan gedung dan prasarana pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan paling lama 4(empat) tahun sejak Tahun 2009, yang merupakan lampiran dalam Surat Pemberitahuan TahunanPajak Penghasilan untuk Tahun Pajak 2009;

b. bahwa Pemohon Banding tidak membuat pencatatan tersendiri atas sisa lebih yang diterima dan yangdigunakan setiap tahun;

c. bahwa Pemohon Banding tidak membuat laporan mengenai penyediaan dan penggunaan sisa Iebihdan menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Pemohon Banding terdaftardalam lampiran Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan;

d. bahwa Pemohon Banding tidak membuat Akun Dana Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasaranauntuk menampung pencatatan dan penggunaan Sisa Lebih yang diperoleh;

e. bahwa Pemohon Banding melakukan penyusutan Bangunan dan Prasarana, yang seharusnya tidakboleh disusutkan;

f. bahwa Pemohon Banding menyampaikan pemberitahuan rencana fisik sederhana dan rencana biayapembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian danpengembangan, surat pernyataan, laporan penyediaan dan penggunaan sisa lebih, dan pencatatanpenggunaan sisa Iebih Pemohon Banding Medan Tahun 2009 ke KPP Pratama Medan Timur padatanggal 29 Oktober 2014 sedangkan SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2009 disampaikanPemohon Banding pada tanggal 30 April 2010;

g. bahwa pemberitahuan rencana fisik sederhana dan rencana biaya pembangunan dan pengadaansarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan serta suratpernyataan yang disampaikan oleh Pemohon Banding sudah melebihi 4 tahun dari diperolehnya sisalebih Tahun 2009;

h. bahwa Surat Pernyataan Penggunaan Sisa Lebih yang dibuat oleh Pemohon Banding bukanmerupakan Lampiran SPT Tahunan PPh Badan 2009, dan Pemohon juga tidak melakukan pencatatantersendiri atas Sisa Lebih;

6. bahwa dengan demikian, atas sisa lebih Pemohon Banding tetap merupakan obyek pajak penghasiian(tidak mendapat pengecualian sebagai obyek) karena tidak memenuhi ketentuan yang berlaku;

7. bahwa menanggapi permintaan Majelis Hakim untuk menanggapi dokumen yang diberikan oleh PemohonBanding. Pendapat Terbanding:- bahwa dokumen yang diberikan oleh Pemohon adalah Buku Penerimaan Uang Pangkal Akbid, Akper

dan Apikes Yayasan Pendidikan Imelda Tahun 2008 dan Pengeluaran/ Pembayaran Sarana BangunanPendidikan Tahun 2008 s/d 2010, dan buku tanpa judul yang oleh Pemohon Banding disebut sebagaibuku pembantu dari Buku Penerimaan Uang Pangkal Akbid, Akper dan Apikes Yayasan PendidikanImelda Tahun 2008 dan Pengeluaran/ Pembayaran Sarana Bangunan Pendidikan Tahun 2008 s.d2010;

- bahwa dokumen tersebut oleh Pemohon Banding dianggap sebagai Akun Dana Pembangunan danPengadaan Sarana Prasarana untuk menampung pencatatan dan penggunaan Sisa Lebih yang

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 3: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

diperoleh;- bahwa berdasarkan SPT Tahunan Badan 2009, Pemohon Banding melaporkan:

Peredaran Usaha Rp 9.847.756.478,00Biaya Usaha Lainnya Rp 9.741.640.279,00Laba Operasi Rp 106.116.199,00

bahwa dengan demikian, Pemohon Banding mengakui Sisa Lebih tahun 2009 sebesarRp106.116.199,00;

- bahwa atas sisa Iebih tersebut oleh Pemohon Banding telah dibayar pajak sebesar Rp22.471.242,00sebagaimana tercantum dalam SPT Tahunan PPh Badan 2009, sehingga Pemohon Bandingberdasarkan SPT Tahunan PPh Badan tersebut mengakui bahwa untuk sisa Iebih tahun 2009merupakan objek pajak yang telah dibayar Pajak Penghasilannya;

- bahwa Terbanding pada saat melakukan pemeriksaan telah melakukan pengujian melalui tracing kedokumen pendukung yang dipinjamkan oleh Pemohon Banding;

- bahwa Pemohon Banding mencatat penerimaan dan pengeluaran di buku kasir secara cash basis,dengan single entry tanpa nomor perkiraan dan tidak ada buku besar perkiraan. Penerimaan kas jugadicatat pada buku pendaftaran dan pembayaran uang masuk untuk siswa baru, serta pada buku harianuntuk pembayaran rutin uang asrama, ujian/praktek, uang kuliah, dan iuran Iainnya yang diwajibkanPemohon Banding;

- bahwa Terbanding telah meminta rekapitulasi dan dokumen berupa bukti, kwitansi, invoice sehubunganPenerimaan kas Rp9.847.756.478,00 (S- 037/WPJ.01/KP.05/2013) dan meminta jumlah tunggakanuang kuliah dan iuran siswa (S-043.1.1/WPJ.01/KP.05/2013) dan sudah dilakukan Peringatan I dan II,namun tidak diberikan oleh Pemohon Banding. Oleh karena itu Terbanding melakukan pemeriksaandan rekapitulasi penerimaan berdasarkan Buku Pendaftaran Mahasiswa, Buku Pembayaran Harian,Buku Kasir, Laporan Daftar Mahasiswa, R/K Bank Niaga;

- bahwa berdasarkan Laporan Daftar Siswa diketahui jumlah siswa yang mendaftar dan/atau diterimasetelah mendapat Nomor Induk Mahasiswa, baik Tahun 2008, 2009, kemudian dihitung jumlahpenerimaan pendaftaran siswa pada Tahun 2009 (Akper Rp7.100.000,00, Akbid Rp7.400.000,00-Rp.16.500.000,00, Aflkes Rp11.750.000,00-Rp13.450.000,00). Dari buku pembayaran harian diperolehdata penerimaan uang kuliah/semester Rp3.000.000,00, uang ujian Rp.150.000,00,00 uang asramaRp400.000,00,00, Uang PKL Rp.600.000,00, Uang Wisuda Rp5.200.000,00 dan kewajiban siswalainnya;

- bahwa berdasarkan rekapitulasi Buku Pendaftaran Mahasiswa, Buku Pembayaran Harian, Buku Kasir,Laporan Daftar Mahasiswa, R/K Bank Niaga diperoleh data Penerimaan Kas 2009 menurut Terbanding(Pemeriksa) sebesar Rp25.093.527.000,00;

- bahwa penerimaan kas dari mahasiswa akbid, akper, apikes berdasarkan rekapitulasi buku kasir1/1/2009 sd 31/12/2009 sebesar Rp17.821.696.795,00. Jumlah tersebut lebih kecil dari penerimaanmenurut buku pendaftaran dan buku harian karena adanya pembayaran siswa Iangsung kepadapengurus (Dr.H.Raja Imran Ritonga dan Dr. Rossa Dalima) baik secara tunai maupun transfer kerekening pengurus yang tidak dicatat pada buku kasir;

- bahwa atas selisih kas yang diterima Pemohon Banding sebesar Rp15.245.770.552,00 yang diperolehdari penerimaan kas/uang masuk sebesar Rp25.093.527.000,00 dikurangi pendapatan yang diiaporkanpada SPT Tahunan PPh Badan sebesar Rp9.847.756.478,00 merupakan jumlah koreksi menurutTerbanding;

- bahwa berdasarkan SPT Tahunan badan 2009, Sisa Lebih Tahun 2009 sebesar Rp106.116.199,00oleh Pemohon Banding telah dibayar PPhnya sebesar Rp22.471.242,00;

- bahwa dengan demikian berdasarkan SPT Tahunan badan 2009, Pemohon Banding telah mengakuitidak mendapat pengecualian objek Pajak Penghasilan atas sisa lebih penerimaan;

- bahwa Terbanding berpendapat, dokumen yang diberikan oleh Pemohon Banding pada saatpersidangan tidak menjelaskan adanya Sisa Lebih Tahun 2009 sebesar Rp15.245.770.552,00 karenaPemohon Banding mengakui telah mengakui Sisa Lebih Tahun 2009 sebesar Rp106.116.199,00;

- bahwa dokumen yang diberikan oleh Pemohon Banding pada saat persidangan merupakan bukupencatatan penerimaan dan penggunaan uang pangkal saja;

- bahwa Terbanding tidak dapat meyakini kebenaran pengeluaran uang pangkal karena Pemohon tidakmenyampaikan dokumen sumber dan bukti pendukung lainnya;

8. bahwa menanggapi permintaan Majelis Hakim untuk menanggapi dokumen yang diberikan oleh PemohonBanding dalam persidangan tanggal 19 Desember 2016:- bahwa berdasarkan Pemberitahuan Rencana Fisik Sederhana dan Rencana Biaya Pembangunan dan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kegiatan Pendidikan dan/dtau Penelitian Dan PengembanganNomor 098-YIM/IV/2010 yang diterima KPP Pratama Medan Timur pada tanggal 29 Oktober 2014,Pemohon Banding menyatakan Sisa lebih Tahun 2009 sebesar Rp.15.366.616.721,00 sedangkan padapersidangan tanggal 19 Desember 2016, Pemohon Banding menyampaikan dokumen yangmenyatakan Sisa lebih Tahun 2009 sebesar Rp15.245.770.522,00. Hal ini menunjukkan adanya ketidakkonsistenan dari Pemohon Banding atas jumlah Sisa Iebih Tahun 2009;

- bahwa Sisa Lebih Tahun 2009 baru bisa diketahui pada tanggal 31 Desember 2009 namun daridokumen penggunaan Sisa Lebih Tahun 2009 yang diberikan oleh Pemohon Banding menunjukkanbahwa dana sisa Iebih tahun 2009 sudah mulai digunakan pada tahun 2009;

- bahwa IMB No. 0977/648/0905/03.03/09 diberikan atas nama Dr. Rosa Dalima bukan kepada Pemohon

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 4: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

Banding dengan peruntukan rumah tempat tinggal. Terbanding berpendapat bangunan tersebut minkpribadi Dr. Rosa Dalima bukan milik Pemohon Banding;

- bahwa IMB No. 0978/648/0905/03.03/09 diberikan atas nama Dr. Rosa Dalima bukan kepada PemohonBanding dengan peruntukan rumah tempat tinggal. Terbanding berpendapat bangunan tersebut milikpribadi Dr. Rosa Dalima bukan milik Pemohon Banding;

- bahwa atas dokumen pembayaran dari Dr. Rosa Dalima sebesar Rp600.000.000,00 kepada Ir. SofyanSimbolon untuk bahan dan upah pembangunan SMA, Terbanding berpendapat dokumen ini milikpribadi Dr. Rosa Dalima. Terbanding tidak dapat meyakini bahwa dokumen ini milik Pemohon Bandingkarena tidak dilengkapi dengan perjanjian kontrak kerja;

- bahwa dalam dokumen Surat Ganti Rugi, pemberi ganti rugi adalah Dr. H. R. Imron Ritonga MSCsehingga Terbanding berpendapat bahwa pemberian ganti rugi tanah tersebut untuk kepentinganpribadi Dr. H. R. Imron Ritonga MSC bukan Pemohon Banding;

- bahwa dalam dokumen akta Pelepasan Hak dan Penyerahan dengan Ganti Rugi, pihak pertama adalahDr. Rosa Dalima, Terbanding berpendapat bahwa pemberian ganti rugi tanah tersebut untukkepentingan pribadi Dr. Rosa Dalima bukan Pemohon Banding;

- bahwa dalam SPT PPh Badan Tahun Pajak 2010 dan 2011 tidak ada penambahan aktivaNo Aktiva SPT Tahun 2010 SPT Tahun 2011

TahunPerolehan

Harga Perolehan(Rp)

TahunPerolehan

Harga Perolehan(Rp)

1 Bangunan 2004 693.032.719,00 2004 693.032.719,002 Bartgunan Gedung Akbid 2007 6.000.000.000,00 2007 6.000.000.000,003 Gedung Akper 3 It & Akbid 5 It 2005 10.436.720.000,00 2005 10.436.720.000,004 Renovasi Gedung Akbid 2005 488.571.342,00 2005 488.571.342,005 Renovasi Gedung Akper 2005 379.458.500,00 2005 379.458.500,006 Renovasi Bangunan Ruko 4 unit 2005 69.233.000,00 2005 69.233.000,007 Renovasi Ruang Makan 2005 51.870.500,00 2005 51.870.500,008 Renovasi Bangunan Mesin Kamar 2005 77.537.500,00 2005 77.537.500,009 Zulfan Lbs 2005 100.000.000 00 2005 100.000.000,0010 Mai Mekar Hsb 2005 100.000.000,00 2005 100.000.000,00

- bahwa Terbanding berpendapat semua dokumen yang diberikan oleh Pemohon merupakan dokumenuntuk kepentingan pribadi Dr. Rosa Dalima dan Dr. H. R. Imron Ritonga MSC bukan Pemohon Banding.Hal ini jugs terbukti dalam SPT Tahunan PPh Badan 2010 dan 2011 tidak ada penambahan aktiva;

Menurut Pemohon Banding:

bahwa Pemohon Banding bergerak dibidang bersifat nirlaba yang telah terdaftar pada instansi yangmembidanginya, sehingga Pemohon Banding berhak memperoleh fasilitas perpajakan sesuaiketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf m UU PPh;

bahwa dalam Pasal 1 ayat (1) PMK No. 80/PMK.03/2009 tentang sisa lebih yang diterima ataudiperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidangpenelitian dan pengembangan yang dikecualikan dari objek pajak penghasilan;

bahwa Pemohon Banding yang bersifat nirlaba dalam menjalankan usahanya dibidang pendidikansecara de facto telah menanamkan kembali sisa lebih yang diperoleh tahun fiskal 2009 dalambentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan yangbersifat tebuka kepada pihak manapun, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejakdiperolehnya sisa lebih tersebut;

bahwa Pemohon Banding secara de jure dalam rangka memenuhi ketentuan dari Dirjen Nomor 44tersebut telah melakukan sebagai berikut:- Menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana fisik sederhana dan rencana pembangunan

dan surat tanggapan dari instansi yang membidanginya ;- Pemohon Banding juga ada melakukan pencatatan seluruh penggunaan untuk pembangunan

dan pengembangan sarana kegiatan pendidikan;- Menyampaikan surat tentang pernyataan sisa lebih akan digunakan untuk pembangunan gedung

dan prasarana pendidikan sisa lebih yang tidak digunakan dalam tahun yang diperolehnyatersebut akan digunakan untuk pembangunan gedung dan prasarana pendidikan dan/ataupenelitian dan pengembangan paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebihtersebut;

bahwa dalam menjalankan kegiatan pendidikan, Pemohon Banding telah memenuhi ketentuanPasal 28 ayat 7 KUP;

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 5: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

bahwa Pemohon Banding juga telah mencatat semua transaksi atas pengeluaran danapembangunan gedung dan sarana pendidikan dalam buku yang berwarna merah telah dipinjamkankepada Terbanding dan dalam bentuk media elektronik yang di print out dan diserahkan kepadaTerbanding beserta dokumen pendukungnya;

bahwa Pemohon Banding telah menyampaikan surat pernyataan, laporan penyediaan danpenggunaan sisa lebih dan pencatatan penggunaan sisa lebih walaupun dalam keadaan terlambat,namun bukan tidak menyampaikan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 6 butir 3 PER-44/PJ/2009tersebut, penggunaan Pasal 6 butir 4 PER Dirjen tersebut tidak seharusnya diberlakukan kepadaPemohon Banding, sehingga sisa lebih Pemohon Banding Tahun 2009 bukanlah merupakan objekPPh;

bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan Penjelasan Tertulis tanpa Nomortanggal 18 November 2016 Penjelasan Tertullis tanpa Nomor tanggal 09 Januari 2017, yang padapokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

a. bahwa Terbanding menyatakan jika Pemohon Banding mengharapkan mendapat fasilitaspengecualian pada SPT Tahun 2009, maka seharusnya SPT Pemohon Banding adalah NIHIL,dengan Pemohon Banding menghitung adanya pajak yang terhutang, berarti Pemohon Bandingmengakui bahwa sisa lebih yang diterima Pemohon Banding seharusnya terutang pajak;

Tanggapan Pemohon Bandingbahwa meskipun dalam SPT Tahunan terdapat pernyataan "bahwa apa yang telah sayaberitahukan diatas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas", namun Pasal8 UU KUP masih memberikan kesempatan kepada Pemohon Banding untuk melakukanpembetulan dalam hal terdapat kekeliruan dalam pengisian SPT sepanjang Direktur JenderalPajak belum melakukan pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa Direktur Jenderal Pajaksendiri menyadari adanya kemungkinan kekeliruan pada SPT yang disampaikan sehingga WajibPajak diberi kesempatan untuk melakukan pembetulan;

bahwa pada saat pemeriksaan dilakukan oleh Terbanding untuk SPT Tahun Pajak 2009,Pemohon Banding baru menyadari bahwa SPT Tahun Pajak 2009 ternyata terdapat kekeliruandimana jumlah peredaran usaha yang seharusnya dilaporkan oleh Pemohon Banding dalam SPTtersebut sebagai peredaran bruto adalah seluruh penerimaan termasuk penerimaan yangditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan sedangkan yangdilaporkan oleh Pemohon Banding adalah penerimaan net yang digunakan untuk membiayaikegiatan operasional yayasan, namun karena Terbanding telah melakukan tindakan pemeriksaanmaka Pemohon Banding tidak dapat melakukan pembetulan dan mengikuti hasil pemeriksaan;

bahwa hal ini ditunjukkan dalam penghtiungan SPT Tahun Pajak 2013 dimana setelah PemohonBanding mendapatkan informasi dari Terbanding mengenai mekanisme pelaporan SPT dalam halterdapat sisa Iebih yang digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarna pendidikan makepada SPT tersebut Pemohon Banding memperhitungkan dulu seluruh penerimaan bruto,kemudian mengeluarkan penerimaan yang ditanamkan dalam bentuk sarana dan prasaranapendidikan sehingga yang muncul sebagai jumlah yang dikenakan pajak pada SPT Tahun Pajak2013 adalah sebesar jumlah netto yang tidak dipergunakan untuk pembangunan sarana danprasarana pendidakan;

bahwa dengan demikian, pernyataan Terbanding sebagaimana tersebut di atas adalah tidakbenar dan hal tersebut adalah hal baru tidak pernah diutarakan sebelumnya oleh Terbanding baikpada saat pemeriksaan maupun pada saat keberatan;

b. bahwa Terbanding menyatakan bahwa Pemohon Banding harus menyampaikan pemberitahuanatas sisa Iebih yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan;

Tanggapan Pemohon Bandingbahwa dalam Surat Banding, Surat Bantahan, matriks sengketa maupun penjelasan lisan dantertulis yang Pemohon Banding sampaikan, telah Pemohon Banding jelaskan bahwa persyaratanformal untuk mendapatkan pengecualian atas sisa Iebih yang ditanamkan kembali dalam bentuksarana dan prasarana pendidikan terlambat Pemohon Banding sampaikan, namun seharusnyatidak menghilangkan substansi materiil bahwa sisa Iebih tersebut faktanya adalah benar telah

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 6: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan;

c. bahwa Terbanding menyatakan bahwa omzet/peredaran usaha Pemohon Banding bukansebesar Rp9.847.756.478,00 tetapi Rp25.093.527.000,00 karena tidak semua penerimaanmasuk ke rekening yayasan namun sebagian masuk ke rekening pengurus;

Tanggapan Pemohon Bandingbahwa jumlah selisih omzet/peredaran usaha tersebut bukan menjadi pokok sengketa bagiPemohon Banding, meskipun sebenarnya jumlah menurut Terbanding sebesarRp25.093.527.000,00 bukan jumlah yang riil melainkan dihitung oleh Terbanding berdasarkanjumlah siswa dikalikan uang pendaftaran, uang kuliah/semester dan kewajiban siswa lainnya.Faktanya, banyak mahasiswa yang menunggak pembayaran dan baru membayar kewajibannyamendekati kelulusan;

bahwa Pemohon Banding tidak mempermasalahkan hal tersebut, yang dipermasalahkan olehPemohon Banding adalah ketika sisa Iebih tersebut dijadikan sebagai objek pajak olehTerbanding padalah sisa Iebih tersebut ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasaranapendidikan yang seharusnya dikecualikan dari pengenaan PPh;

Menurut Majelis:

Menimbang:

bahwa sengketa a quo adalah tidak dikecualikannya dari objek Pajak Penghasilan atas Sisa LebihTahun Pajak 2009 Pemohon Banding sebesar Rp15.245.770.552,00 oleh Terbanding;

Menimbang:

bahwa dasar koreksi Terbanding mengenakan Pajak Penghasilan atas Sisa Lebih tersebut karena :- Pemohon Banding tidak menyampaikan Rencana Fisik Sederhana (RFS) dan Rencana Pembangunan dan

Pengadaan Sarana Prasana (RBPSP) pada saat penyampaian SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak2009, sedangkan Pemohon Banding menyampaikan Dokumen RFS dan RBPSP (Nomor 098/YIM/IV/2010tanggal 30 April 2010) ke Kantor Pelayanan Pajak pada tanggal 29 Oktober 2014 atau setelahpembangunan/pengadaan dimulai;

- Pemohon Banding tidak membuat akun Dana Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana untukmenampung pencatatan dan penggunaan atas Sisa Lebih yang diperoleh;

Menimbang:

bahwa alasan Pemohon Banding tidak menyetujui koreksi Terbanding karena Pemohon Bandingtelah menyerahkan Rencana Fisik Sederhana, dan Rencana Pembangunan dan Pengadaan SaranaPrasana, serta telah membuat Akun Dana Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana untukmenampung pencatatan dan penggunaan atas Sisa Lebih tersebut;

Menimbang:

bahwa fakta-fakta yang terungkap berdasarkan bukti yang disampaikan dalam persidangan diketahui hal-halsebagai berikut :- bahwa berdasarkan bukti Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repulik Indonesia

Nomor 274/E/O/2013 tanggal 22 Juli 2013 diketahui Pemohon Banding adalah lembaga nirlabayang bergerak dibidang pendidikan berupa jasa pendidikan tinggi non gelar swasta;

- bahwa berdasarkan bukti Akta Nomor 43 Notaris Djaidir SH Lembaga ini didirikan pada tanggal20 Agustus 1981;

- bahwa berdasarkan bukti Tanda Terima SPT Tahunan diketahui SPT PPh Tahun Pajak 2009diterima oleh Terbanding pada tanggal 30 April 2010;

- bahwa pada SPT PPh Tahun 2009 tersebut tidak terlampir pemberitahuan mengenai rencanafisik sederhana dan rencana biaya pembangunan dan pengadaan sarana dan prasaranakegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan;

- bahwa berdasarkan Bukti Penerimaan Surat Nomor PEM:01013097\113\Okt\2014 tanggal 29Oktober 2014 KPP Pratama Medan Timur diketahui Pemohon Banding menyampaikan:a. Pemberitahuan Rencana Fisik Sederhana dan Rencana Pembangunan Pengadaan Sarana

dan Prasarana Kegiatan Pendidikan dan/atau Penelitian Pengembangan Tahun 2009 Nomor

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 7: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

098/YIM/IV/2010;b. Surat Pernyataan;c. Laporan Penggunaan Sisa Lebih Untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Tahun Buku 2009;d. Buku Catatan Penerimaan dan Pengeluaran Uang

- bahwa dalam persidangan Terbanding dan Pemohon Banding menyatakan bahwa sengketa yangterjadi adalah sengketa yuridis;

Menimbang:

dasar hukum yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sengketa ini menurut Majelis adalahsebagai berikut:

bahwa Pasal 4 ayat (3) huruf m Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan,sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 menyatakan :Yang dikecualikan dari objek pajak adalah:m. sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang

pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yangmembidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikandan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejakdiperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan; dan

bahwa Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2009 a quo menyatakan :(1) Sisa lebih yang diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan

prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan yang diselenggarakan bersifatterbuka kepada pihak manapun, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisalebih tersebut dikecualikan sebagai objek Pajak Penghasilan.

(2) Sisa lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah selisih dari seluruh penerimaan yang merupakanobjek Pajak Penghasilan selain penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan tersendiri, dikurangidengan pengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari badan atau lembaga nirlaba.

(3) Badan atau lembaga nirlaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah badan atau lembaga nirlabayang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telahterdaftar pada instansi yang membidanginya.

(4) Sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi:a. Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana pendidikan, penelitian dan pengembangan

termasuk pembelian tanah sebagai lokasi pembangunan gedung dan prasarana tersebut;b. pengadaan sarana dan prasarana kantor, laboratorium dan perpustakaan;c. pembelian/pembangunan asrama mahasiswa, rumah dinas guru, dosen atau karyawan, dan sarana

prasarana olahraga, sepanjang berada di lingkungan/lokasi lembaga pendidikan formal.

bahwa Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2009 a quo menyatakan :(1) Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) terdapat sisa lebih yang tidak

digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian danpengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4), sisa lebih tersebut diakui sebagaipenghasilan dan dikenai Pajak Penghasilan pada tahun pajak berikutnya, setelah jangka waktu 4 (empat)tahun tersebut ditambah dengan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) terdapat sisa lebih yangdigunakan selain untuk pengadaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4),sisa lebih tersebut diakui sebagai penghasilan dan dikenai Pajak Penghasilan ditambah dengan sanksisesuai ketentuan yang berlaku.

bahwa Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2009 a quo menyatakan :Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengadaan sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan ataulembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembanganyang dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

bahwa Pasal 1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 tentang PelaksanaanPengakuan Sisa Lebih yang Diterima atau Diperoleh Badan atau Lembaga Nirlaba yang Bergerakdalam Bidang Pendidikan dan/atau Penelitian dan Pengembangan, yang dikecualikan dari ObjekPajak Penghasilan menyatakan :Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang dimaksud dengan :1. Sisa lebih adalah selisih dari seluruh penerimaan yang merupakan objek Pajak Penghasilan

selain penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan tersendiri, dikurangi dengan pengeluaranuntuk biaya operasional sehari-hari badan atau lembaga nirlaba.

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 8: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

2. Biaya operasional sehari-hari badan atau lembaga nirlaba adalah biaya yang mempunyaihubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha atau kegiatan untukmendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan objek Pajak Penghasilanselain penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan tersendiri.

3. Badan atau lembaga nirlaba adalah badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidangpendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansiyang membidanginya.

4. Pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana adalah pembelian, pengadaan dan/ataupembangunan fisik sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian danpengembangan yang meliputi :a. pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana kegiatan pendidikan, penelitian dan

pengembangan termasuk pembelian tanah sebagai lokasi pembangunan gedung danprasarana tersebut;

b. pengadaan sarana dan prasarana kantor, laboratorium dan perpustakaan; atauc. pembelian atau pembangunan asrama mahasiswa, rumah dinas, guru, dosen atau karyawan,

dan sarana prasarana olahraga, sepanjang berada dilingkungan atau lokasi lembagapendidikan formal.

bahwa Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo menyatakan :(1)Sisa lebih yang diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang ditanamkan kembali dalam bentuk

pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitiandan pengembangan yang diselenggarakan bersifat terbuka kepada pihak manapun dan telahmendapat pengesahan dari instansi yang membidanginya, dalam jangka waktu paling lama 4(empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut dikecualikan sebagai objek PajakPenghasilan.

(2)Badan atau lembaga nirlaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyampaikanpemberitahuan mengenai rencana fisik sederhana dan rencana biaya pembangunan danpengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangankepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dengan tindasan kepadainstansi yang membidanginya.

(3)Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan bersamaan denganpenyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak diperolehnya sisalebih tersebut atau paling lama sebelum pembangunan dan pengadaan sarana dan prasaranakegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan dimulai, dalam jangka waktu 4(empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut.

bahwa Pasal 3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo menyatakan :Pelaksanaan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dilakukan sebagaiberikut :a. sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba setiap tahun yang akan

digunakan untuk pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikandan/atau penelitian dan pengembangan dialihkan ke akun dana pembangunan dan pengadaansarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan;

b. pembukuan atas penggunaan dana pembangunan dan pengadaan sarana dan prasaranakegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan pada tahun berjalan dilakukandengan mendebet akun aktiva dan akun dana pembangunan dan pengadaan sarana danprasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan serta mengkredit akunkas atau utang dan akun modal badan atau lembaga nirlaba.

bahwa Pasal 4 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo menyatakan :(1)Atas pengeluaran untuk pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan

pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan yang berasal dari sisa lebih sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 tidak boleh dilakukan penyusutan sebagaimana diatur dalam Pasal 11Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubahterakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

(2)Apabila pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/ataupenelitian dan pengembangan dibiayai dengan dana pinjaman, biaya bunga atas dana pinjamantersebut diperlakukan sebagai bagian dari harga perolehan sarana dan prasarana kegiatanpendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3)Biaya bunga atas dana pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang terutang ataudibayarkan setelah selesainya proses pembangunan dan pengadaan sarana dan prasaranakegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan dapat dibebankan sebagai biaya

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 9: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

badan atau lembaga nirlaba.(4)Dalam hal dana pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterima atau diperoleh sebelum

diperolehnya sisa lebih dan dipergunakan untuk pembangunan dan pengadaan sarana danprasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), biaya bunga atas dana pinjamantersebut diperlakukan sebagai bagian dari harga perolehan sarana dan prasarana kegiatanpendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

bahwa Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo menyatakan :Badan atau lembaga nirlaba yang menggunakan sisa lebih untuk pembangunan dan pengadaansarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) wajib membuat :a. pernyataan bahwa:

1. sisa lebih akan digunakan untuk pembangunan gedung dan prasarana pendidikan dan/ataupenelitian dan pengembangan paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebihtersebut, dan

2. sisa lebih yang tidak digunakan pada tahun diperolehnya tersebut akan digunakan untukpembangunan gedung dan prasarana pendidikan dan/atau penelitian dan pengembanganpaling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut.

yang merupakan lampiran dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk tahunpajak diperolehnya sisa lebih;

b. pencatatan tersendiri atas sisa lebih yang diterima dan yang digunakan setiap tahun; danc. laporan mengenai penyediaan dan penggunaan sisa lebih dan menyampaikannya kepada

Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dalam lampiran SuratPemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.

bahwa Pasal 6 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo menyatakan :(1)Apabila setelah lewat jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) badan atau

lembaga nirlaba tidak menggunakan atau terdapat sisa lebih yang tidak digunakan untukpembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitiandan pengembangan dimaksud, maka sisa lebih tersebut diakui sebagai penghasilan dandikenakan Pajak Penghasilan pada tahun pajak berikutnya setelah lewat jangka waktu 4 (empat)tahun tersebut.

(2)Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) terdapat sisa lebihyang digunakan selain untuk pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatanpendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, sisa lebih tersebut diakui sebagaipenghasilan dan dikenai Pajak Penghasilan sejak tahun pajak diperoleh sisa lebih tersebut.

(3)Apabila Badan atau lembaga nirlaba menggunakan sisa lebih untuk pembangunan danpengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangannamun tidak menyampaikan pemberitahuan rencana fisik sederhana dan rencana biayasebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan tidak membuat pernyataan, pencatatan danlaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, sisa lebih tersebut diakui sebagai penghasilandan dikenai Pajak Penghasilan sejak tahun pajak diperoleh sisa lebih tersebut.

(4)Pengenaan Pajak Penghasilan atas sisa lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),dan ayat (3) ditambah dengan sanksi sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku

Menimbang:

bahwa fakta hukum yang terungkap dalam persidangan, Majelis berpendapat sebagai berikut :a. bahwa Pemohon Banding tidak menyampaikan Pemberitahuan mengenai Rencana Fisik

Sederhana dan Rencana Biaya Pembangunan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana KegiatanPendidikan dan/atau Penelitian dan Pengembangan bersamaan dengan Surat PemberitahuanTahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2009 kepada Kepala KPP Pratama Medan Timursebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo;

b. bahwa Pemohon Banding tidak membuat akun dana pembangunan dan pengadaan sarana danprasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo;

c. bahwa Pemohon Banding tidak membuat pernyataan sisa lebih akan digunakan untukpembangunan gedung dan prasarana pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan padatahun 2009, dan paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut yaitu tahun2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo;

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 10: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

d. bahwa Pemohon Banding tidak membuat pernyataan sisa lebih yang tidak digunakan padaTahun 2009 akan digunakan untuk pembangunan gedung dan prasarana pendidikan dan/ataupenelitian dan pengembangan paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebutyaitu Tahun 2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-44/PJ/2009 a quo;

e. bahwa Pemohon Banding tidak membuat pencatatan tersendiri atas sisa lebih yang diterima danyang digunakan Tahun 2009 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Direktur JenderalPajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo;

f. bahwa Pemohon Banding tidak membuat laporan mengenai penyediaan dan penggunaan sisalebih dan menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timurdalam lampiran SPT PPh Tahun Pajak 2009 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 PeraturanDirektur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 a quo;

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat Pemohon Banding tidak memenuhiketentuan Pasal 2 ayat (2), Pasal 3, dan Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009 tentang Pelaksanaan Pengakuan Sisa Lebih yang Diterima atau Diperoleh Badan atauLembaga Nirlaba yang Bergerak dalam Bidang Pendidikan dan/atau Penelitian dan Pengembanganyang Dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan;

bahwa sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2009tentang Pelaksanaan Pengakuan Sisa Lebih yang Diterima atau Diperoleh Badan atau LembagaNirlaba yang Bergerak dalam Bidang Pendidikan dan/atau Penelitian dan Pengembangan yangDikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan yang merupakan aturan pelaksanaan dari PeraturanMenteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 80/PMK.03/2009 tentang Sisa Lebih yang Diterimaatau Diperoleh Badan Atau Lembaga Nirlaba yang Bergerak Dalam Bidang Pendidian dan/AtauBidang Penelitian dan Pengembangan, yang Dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan yang jugamerupakan aturan pelaksanaan dari Pasal 4 ayat (3) huruf m Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008, serta keyakinan Majelis, maka Majelis berpendapat sisa lebihPemohon Banding yang di terima Tahun 2009 tidak dikecualikan sebagai objek penghasilan;

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha sebesarRp15.245.770.552,00 tetap dipertahankan;

2. Koreksi Positif Biaya Penyusutan sebesar Rp.78.197.675,00;

Menurut Terbanding:

bahwa Terbanding melakukan koreksi positif atas biaya penyusutan sebesar Rp78.197.675,00;

bahwa koreksi Biaya Penyusutan disebabkan perbedaan harga perolehan aktiva tetap awal tahun danperbedaan nilai perolehan dan jenis aktiva tetap pada Tahun 2008 dan 2009;

bahwa Pemohon Banding tidak dapat memberikan bukti pembelian dan perincian aktiva tetap 2009, danpertambahan aktiva bangunan 2009 tidak dicatat dalam daftar aktiva tetap 2009;

bahwa nilai awal perolehan aktiva tetap 2008 sesuai hasil pemeriksaan Tahun Pajak 2008. Terbandingmemperhitungkan aktiva tetap yang dibeli Tahun 2009 bersumber dari buku kasir. Dari perhitungan kembalibeban penyusutan dikoreksi fiskal sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf b UU PPh jo Pasal 11 ayat (1) dan ayat (6)UU PPh, dengan perincian sebagai berikut:

Aktiva Tetap: SPT (Pemohon Banding) (Rp) Terbanding (Rp)KoreksiBangunan - 1.129.596.532

-Inventaris - 386.932.983

-Peralatan - 9.539.082

-Kendaraan - 92.942.708

-Mesin - 12.716.344 -Jumlah 1.709.925.324 1.631.727.649 -

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 11: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

bahwa atas koreksi Biaya Penyusutan tidak menjadi sengketa dalam surat keberatan Pemohon Banding,berdasarkan hal tersebut maka Terbanding berpendapat bahwa koreksi Biaya Penyusutan bukan merupakansengketa banding;

Menurut Pemohon Banding:

bahwa perbedaan harga perolehan aktiva tetap awal tahun dan jenis aktiva tetap antara Tahun 2008dengan Tahun 2009 terjadi semata-mata karena kesalahan pencatatan harga perolehan aktiva tetappada Tahun 2008, dimana harga perolehan aktiva tetap pada Tahun 2008 yang tercatat adalah nilaisisa buku aktiva tetap Tahun 2007, seharusnya angka yang tercantum adalah nilai perolehan aktivatetap Tahun 2007 dan sebelumnya;

bahwa kesalahan ini dapat ditelusuri dengan menelusuri angka pada tahun-tahun sebelumnyabahwa jumlah tersebut adalah nilai sisa buku yang berasal dari harga perolehan dikurangipenyusutan tahun tersebut;

bahwa dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan tersebut adalah semata-matakesalahan pencatatan;

bahwa berdasarkan alasan tersebut di atas, Pemohon Banding mohon kepada Majelis Hakim agarmembatalkan koreksi Terbanding atas Biaya Penyusutan sebesar Rp78.197.675,00;

Menurut Majelis:

bahwa Majelis berpendapat atas sengketa a quo sebesar Rp78.197.675,00 dilakukan koreksi oleh Terbandingkarena Pemohon Banding tidak dapat memberikan bukti pembelian dan perincian aktiva tetap 2009, danpertambahan aktiva bangunan 2009 tidak dicatat dalam daftar aktiva tetap 2009, sehingga Terbandingmenggunakan nilai awal perolehan aktiva tetap 2008 sesuai hasil pemeriksaan Tahun Pajak 2008;

bahwa Pemohon Banding memberikan alasan perbedaan harga perolehan aktiva tetap awal tahundan jenis aktiva tetap antara Tahun 2008 dengan Tahun 2009 terjadi karena kesalahan pencatatanharga perolehan aktiva tetap pada Tahun 2008, dimana harga perolehan aktiva tetap pada Tahun2008 yang tercatat adalah nilai sisa buku aktiva tetap Tahun 2007, seharusnya angka yangtercantum adalah nilai perolehan aktiva tetap Tahun 2007 dan sebelumnya;

bahwa Majelis berpendapat sengketa a quo adalah sengketa pembuktian, dan Majelis dalam persidanganmemberikan kesempatan kepada Pemohon Banding untuk menunjukkan bukti-bukti pendukungnya danperhitungannya sebagaimana dimaksud dalam alasan banding Pemohon Banding;

bahwa Majelis berpendapat Pemohon Banding tidak dapat membuktikan dasar Perhitunganpenyusutan/amortisasi untuk Tahun 2007 sampai dengan 2009 sehingga Majelis tidak dapat meyakini dalildari Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan fakta persidangan tersebut di atas maka koreksi Terbanding atas biayapenyusutan/amortisasi seluruhnya sebesar Rp78.197.675,00 tetap dipertahankan;

3. Koreksi Positif Biaya Lainnya sebesar Rp.313.799.345,00;

Menurut Terbanding:

bahwa Terbanding melakukan koreksi positif atas biaya lainnya sebesar sebesar Rp447.862.589,00;

bahwa Pemohon Banding dalam surat keberatannya menyatakan bahwa seharusnya Pemohon Bandingmemperoleh fasilitas perpajakan atas sisa lebih tahun fiskal 2009 dikecualikan dari objek pajak, maka tidakseharusnya pemeriksa melakukan koreksi positif atas biaya lainnya terhadap kapitalisasi beban aktiva tetapperalatan dan aktiva tetap. Sehingga koreksi positif atas biaya lainnya hanya pada beban pribadi pengurusdan keluarga yaitu Rp134.063.244,00;

bahwa berdasarkan penelitian diketahui bahwa Pemohon Banding tidak memenuhi ketentuan sebagaimanadiatur dalam dalam Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ./2009

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 12: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

tentang Pelaksanaan Pengakuan Sisa Lebih yang Diterima atau Diperoleh Badan atau Lembaga Nirlaba yangBergerak dalam Bidang Pendidikan dan/atau Bidang Penelitian dan Pengembangan yang Dikecualikan dariObjek Pajak Penghasilan, sehingga sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER44/PJ./2009, sisa lebih tersebut diakui sebagai penghasilan dan dikenai Pajak Penghasilan sejaktahun pajak diperoleh sisa lebih tersebut. Berdasarkan hal tersebut, Terbanding berpendapat bahwa alasanyang disampaikan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan;

bahwa alasan Terbanding melakukan koreksi kapitalisasi disebabkan Pemohon Banding mencatatpenambahan aktiva tetap secara global dan tidak dapat ditrasir ke buku kasir. Berdasarkan Kertas KerjaPemeriksa, akun Peredaran Usaha, Indeks: B.1 diketahui bahwa Pemohon Banding tidak melaksanakanpembukuan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 29 dan Pasal 28 ayat (3) dan ayat (7) UU KUP, dimanasemua penerimaan dan pengeluaran hanya dicatat dibuku kasir dan buku pendaftaran, buku harian siswa,tanpa ada perkiraan (account) atas penghasilan/biaya dan aktiva/pasiva;

bahwa atas koreksi kapitalisasi yang dilakukan Terbanding telah dilakukan reklasifikasi beban usaha keinventaris & peralatan sebesar Rp233.799.345,00 dan ke perkiraan tanah sebesar Rp80.000.000,00;

bahwa perhitungan Beban Usaha direklasifikasi sebagai aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Aktiva cfm SPT Badan Rp 1.189.963.356,00Kendaraan Rp 142.500.000,00Tanah Rp 200.000.000,00

Rp 342.500.000,00Inventaris, Peralatan & Mesin seharusnya Rp 847.463.356,00Inventaris, Peralatan & Mesin cfm Buku Kasir Rp 613.664.011,00Inventaris, Peralatan & Mesin cfm yang tidak dapat Rp 233.799.345,00diidentifikasikan pada buku kasir

bahwa atas reklasifikasi tersebut telah dibebankan melalui penyusutan. bahwa atas koreksi biayapenyusutan tidak menjadi sengketa dalam surat keberatan Pemohon Banding;

bahwa dalam persidangan Terbanding menyampaikan Penjelasan Tertulis tanpa nomor tanggal 31Oktober 2016, Penjelasan Tertulis tanpa Nomor bulan Desember 2016, dan Kesimpulan AkhirNomor S-63/PJ.07/2017 tanggal 05 Januari 2017 yang pada pokoknya mengemukakan hal-halsebagai berikut :

1. bahwa Pemohon Banding dalam surat keberatannya menyatakan bahwa seharusnya Pemohon Bandingmemperoleh fasilitas perpajakan atas sisa lebih Tahun fiskal 2009 dikecualikan dari objek pajak, makatidak seharusnya pemeriksa melakukan koreksi positif atas biaya Iainnya terhadap kapitalisasi bebanaktiva tetap peralatan dan aktiva tetap;

2. bahwa koreksi positif biaya Iainnya sebesar Rp.313.799.345,00 terdiri dari koreksi kapitalisasi bebanmenjadi Aktiva Tetap Peralatan sebesar Rp.233.799.345,00 dan Aktiva Tetap Tanah sebesarRp.80.000.000,00;

3. bahwa Terbanding melakukan koreksi kapitalisasi disebabkan Pemohon Banding mencatat penambahanaktiva tetap secara global dan tidak dapat ditrasir ke buku kasir;

4. bahwa berdasarkan penelitian terkait sengketa keberatan atas sisa lebih diketahui bahwa PemohonBanding tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam dalam Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 5Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ./2009 tentang Pelaksanaan Pengakuan Sisa Lebihyang Diterima atau Diperoleh Badan atau Lembaga Nirlaba yang Bergerak dalam Bidang Pendidikandan/atau Bidang Penelitian dan Pengembangan yang Dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan,sehingga sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ./2009,sisa lebih tersebut diakui sebagai penghasilan dan dikenai Pajak Penghasilan sejak tahun pajak diperolehsisa lebih tersebut;

5. bahwa atas koreksi kapitalisasi yang dilakukan Terbanding telah dilakukan reklasifikasi beban usaha keinventaris & peralatan sebesar Rp233.799.345,00 dan ke perkiraan tanah sebesar Rp80.000.000,00. Atasreklasifikasi tersebut telah dibebankan melalui penyusutan. Bahwa atas koreksi biaya penyusutan tidakmenjadi sengketa dalam surat keberatan Pemohon Banding;

Menurut Pemohon Banding:

bahwa Pemohon Banding setuju dengan koreksi Biaya Lainnya yang berasal dari Beban pribadi

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 13: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

pengurus dan keluarga sebesar Rp134.063.244,00 sedangkan atas koreksi yang lainnya yaituKoreksi kapitalisasi beban aktiva tetap peralatan sebesar Rp233.799.345,00 dan aktiva tetap tanahsebesar Rp80.000.000,00 Pemohon Banding tidak setuju karena seharusnya Pemohon Bandingmemperoleh fasilitas perpajakan atas sisa lebih tahun fiskal 2009 dikecualikan dari objek pajak,maka tidak seharusnya Terbanding melakukan koreksi positip atas biaya lainnya terhadap:

- Koreksi kapitalisasi beban aktiva tetap peralatan Rp 233.799.345- Aktiva tetap tanah Rp 80.000.000Total koreksi positip atas biaya lainnya Rp 313.799.345

bahwa berdasarkan alasan tersebut di atas, Pemohon Banding mohon kepada Majelis Hakim agarmembatalkan koreksi Terbanding atas Biaya Lainnya sebesar Rp313.799.345,00;

Menurut Majelis:

bahwa Majelis berpendapat atas sengketa a quo sebesar Rp.313.799.345,00 karena Terbanding melakukankapitalisasi beban menjadi Aktiva Tetap Peralatan sebesar Rp.233.799.345,00 dan Aktiva Tetap Tanahsebesar Rp.80.000.000,00 dan atas reklasifikasi tersebut telah dibebankan melalui penyusutan serta ataskoreksi biaya penyusutan tidak menjadi sengketa dalam surat keberatan Pemohon Banding;

bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi kapitalisasi beban aktiva tetap peralatan sebesarRp233.799.345,00 dan aktiva tetap tanah sebesar Rp80.000.000,00 Pemohon Banding tidak setujukarena seharusnya Pemohon Banding memperoleh fasilitas perpajakan atas sisa lebih Tahun Pajak2009 dikecualikan dari objek pajak;

bahwa oleh karena atas sengketa koreksi sisa lebih Pemohon Banding, Majelis berpendapat sisalebih Pemohon Banding merupakan objek Pajak Penghasilan maka atas biaya lainnya sebesarRp313.788.345,00 juga merupakan objek Pajak Penghasilan sehingga Majelis bependapat koreksiTerbanding atas Biaya Lainnya sebesar Rp313.799.345,00 tetap dipertahankan;

bahwa Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyatakan :“Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturanperundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim.”

bahwa Penjelasan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyatakan :“Keyakinan Hakim didasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang-undanganperpajakan.”

Menimbang:

bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan a quo, maka Majelis berkeyakinan koreksi Terbanding atasPenghasilan Neto sebesar Rp15.637.767.572,00 tetap dipertahankan, sehingga Penghasilan Netosetelah pemeriksaan di persidangan sebagai berikut:

Uraian Menurut Terbanding(Rp)

Dibatalkan Majelis(Rp)

Menurut Majelis(Rp)

Penghasilan Neto 15.877.946.985 0 15.877.946.985

Menimbang:

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak;

Menimbang:

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Kredit Pajak;

Menimbang:

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Sanksi Administrasi kecualibahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K

Page 14: Putusan Nomor : PUT-100252.15/2009/PP/M.XVA Tahun …

Menimbang:

bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, peraturan yang berlaku dan keyakinan Hakim,Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 14Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, untuk menolak banding Pemohon Banding;

Mengingat:

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan perundang-undanganlainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengketa ini;

Memutuskan:

Menolak banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor KEP-3516/WPJ.01/2015tanggal 30 Desember 2015, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, PajakPenghasilan Badan Tahun 2009 Nomor 00003/206/09/113/14 tanggal 15 Desember 2014, atas namaPemohon Banding, sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2009 menjadi sebagaiberikut :

Penghasilan Netto Rp 15.877.946.985,00)

Penghasilan Kena Pajak Rp 15.877.946.985,00)

Pajak Penghasilan terutang Rp 4.020.616.460,00)

Kredit Pajak Rp 24.790.497,00)

Pajak Penghasilan yang kurang/lebih dibayar Rp 3.995.825.963,00)

Sanksi bunga Pasal 13 (2) UU KUP Rp 1.917.996.462,00)

Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar Rp 5.913.822.425,00)

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah Majelis XVA Pengadilan Pajak setelahpemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Senin tanggal 09 Januari 2017, dengansusunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :

Drs. Didi Hardiman, Ak. sebagai Hakim Ketua,Dr. Triyono Martanto, S.E., Ak., M.M., M.Hum. sebagai Hakim Anggota,Redno Sri Rezeki, S.E. MAFIS sebagai Hakim Anggota,Dra. Ida Farida, M.M. sebagai Panitera Pengganti,

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis XVA, pada hari Senin tanggal 20Agustus 2018 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tidak dihadiri olehTerbanding dan tidak dihadiri oleh Pemohon Banding.

SEKR

ETAR

IATP

ENGAD

ILAN

PAJA

K