agro - prospektus put iii

108
JADUAL PENAWARAN UMUM TERBATAS III Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 30 Oktober 2009 Periode Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Tanggal Efektif 30 Oktober 2009 Dahulu (HMETD) 13 s/d 19 Novbember 2009 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD di: Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Pasar Reguler dan Negosiasi 6 November 2009 Pembelian Saham Tambahan 23 November 2009 Pasar Tunai 11 November 2009 Tanggal Penjatahan 25 November 2009 Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD di: Pasar Reguler dan Negosiasi 9 November 2009 Periode Distribusi Saham dan Waran hasil Pelaksanaan HMETD secara elektronik 17 s/d 23 November 2009 Pasar Tunai 12 November 2009 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Pembelian Saham Tambahan 26 November 2009 (DPS) yang berhak atas HMETD (Record Date) 11 November 2009 Periode Perdagangan Waran Periode Distribusi Sertifikat HMETD dan Formulir 12 November 2009 Pasar Reguler dan Negosiasi 13 November 2009 s/d 10 Mei 2011 Periode Perdagangan HMETD 13 s/d 19 November 2009 Pasar Tunai 13 November 2009 s/d 13 Mei 2011 Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD dan Waran I 13 November 2009 Periode Pelaksanaan Waran 13 Mei 2010 s/d 13 Mei 2011 di Bursa Efek Indonesia 13 November 2009 Akhir Masa Berlaku Waran 13 Mei 2011 PENAWARAN UMUM TERBATAS III (PUT III) INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG TELAH DlLAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. PT BANK AGRONIAGA Tbk BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL- HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BANK AGRONIAGA Tbk. Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Usaha Perbankan Bekedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: Plaza GRI, Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 No. 1 Jakarta 12950 Telepon: (021) 526570; Faksimili: (021) 526559 www. bankagro.co.id Jaringan Kantor: Dengan 7 (tujuh) Kantor Cabang Utama di Surabaya, Medan , Pekanbaru, Bandung, Semarang, Balikpapan dan Bandar Lampung, serta 3 (tiga) Kantor Cabang Pembantu di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Medan serta 1 (satu) Kantor Kas Dalu- Dalu, Riau PENAWARAN UMUM TERBATAS III (“PUT III”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD) DISERTAI DENGAN PENERBITAN WARAN SERI I Penawaran Umum Terbatas III Kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 1.040.632.622 (satu milyar empat puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus dua puluh dua) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) dan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan pada Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sebesar Rp 104.063.262.200,- Setiap pemegang 160 (seratus enam puluh) saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Novedmber 2009 pukul 16.00 WIB mempunyai 69 (enam puluh sembilan) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Seluruh saham yang ditawarkan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Setiap pelaksanaan 2 (dua) HMETD dalam rangka membeli 2 (dua) saham yang ditawarkan dalam PUT III ini akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I secara cuma-cuma, dimana 1 (satu) Waran dapat digunakan untuk membeli Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 130,- selama periode Pelaksanaan Waran yaitu mulai tanggal 13 Mei 2010 sampai dengan 13 Mei 2011. Dengan demikian dalam PUT III ini akan diterbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 520.316.311 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus enam belas ribu tiga ratus sebelas) Waran dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan adalah sebesar Rp 67.641.120.430 . Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Biasa Atas Nama. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Apabila saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam dalam Daftar HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal Pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KREDIT, APABILA DEBITUR/ COUNTERPARTY TIDAK MAMPU MEMBAYAR KEMBALI POKOK MAUPUN BUNGANYA, YANG PADA GILIRANNYA AKAN MEMPENGARUHI TINGKAT KOLEKTIBILITAS DAN PENDAPATAN PERSEROAN. JIKA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN SESUAI DENGAN PORSI SAHAMNYA, MAKA KEPEMILIKAN PROPORSI SAHAMNYA DALAM PERSEROAN AKAN MENGALAMI PENURUNAN (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMUM SEBESAR [30,25]% SETELAH PELAKSANAAN HMETD DAN MAKSIMUM SEBESAR [39,23]% SETELAH PELAKSANAAN WARAN SERI I. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 29 September 2009

Upload: zaenal-arifin-notaris

Post on 04-Jul-2015

1.441 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agro - Prospektus Put III

JADUAL PENAWARAN UMUM TERBATAS III

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 30 Oktober 2009 Periode Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih

Tanggal Efektif 30 Oktober 2009 Dahulu (HMETD)

13 s/d 19 Novbember 2009

Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD di:

Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan

Pasar Reguler dan Negosiasi 6 November 2009 Pembelian Saham Tambahan

23 November 2009

Pasar Tunai 11 November 2009 Tanggal Penjatahan 25 November 2009 Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD di:

Pasar Reguler dan Negosiasi 9 November 2009 Periode Distribusi Saham dan Waran hasil

Pelaksanaan HMETD secara elektronik

17 s/d 23 November 2009

Pasar Tunai 12 November 2009 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan

Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Pembelian Saham Tambahan 26 November 2009 (DPS) yang berhak atas HMETD (Record Date) 11 November 2009 Periode Perdagangan Waran

Periode Distribusi Sertifikat HMETD dan Formulir 12 November 2009

Pasar Reguler dan Negosiasi 13 November 2009 s/d

10 Mei 2011

Periode Perdagangan HMETD 13 s/d 19 November

2009 Pasar Tunai 13 November 2009 s/d

13 Mei 2011

Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD dan Waran I 13 November 2009

Periode Pelaksanaan Waran 13 Mei 2010 s/d 13 Mei

2011 di Bursa Efek Indonesia 13 November 2009 Akhir Masa Berlaku Waran 13 Mei 2011

PENAWARAN UMUM TERBATAS III (PUT III) INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG TELAH DlLAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. PT BANK AGRONIAGA Tbk BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL- HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT BANK AGRONIAGA Tbk.

Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Usaha Perbankan

Bekedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat:

Plaza GRI, Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 No. 1 Jakarta 12950 Telepon: (021) 526570; Faksimili: (021) 526559

www. bankagro.co.id Jaringan Kantor:

Dengan 7 (tujuh) Kantor Cabang Utama di Surabaya, Medan , Pekanbaru, Bandung, Semarang, Balikpapan dan Bandar Lampung, serta 3 (tiga) Kantor Cabang Pembantu di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Medan serta 1 (satu) Kantor Kas Dalu-

Dalu, Riau

PENAWARAN UMUM TERBATAS III (“PUT III”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD) DISERTAI DENGAN PENERBITAN WARAN SERI I

Penawaran Umum Terbatas III Kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 1.040.632.622 (satu milyar empat puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus dua puluh dua) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) dan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan pada Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sebesar Rp 104.063.262.200,- Setiap pemegang 160 (seratus enam puluh) saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Novedmber 2009 pukul 16.00 WIB mempunyai 69 (enam puluh sembilan) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Seluruh saham yang ditawarkan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Setiap pelaksanaan 2 (dua) HMETD dalam rangka membeli 2 (dua) saham yang ditawarkan dalam PUT III ini akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I secara cuma-cuma, dimana 1 (satu) Waran dapat digunakan untuk membeli Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 130,- selama periode Pelaksanaan Waran yaitu mulai tanggal 13 Mei 2010 sampai dengan 13 Mei 2011. Dengan demikian dalam PUT III ini akan diterbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 520.316.311 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus enam belas ribu tiga ratus sebelas) Waran dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan adalah sebesar Rp 67.641.120.430 . Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Biasa Atas Nama. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.

Apabila saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam dalam Daftar HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal Pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KREDIT, APABILA DEBITUR/ COUNTERPARTY TIDAK MAMPU MEMBAYAR KEMBALI POKOK MAUPUN BUNGANYA, YANG PADA GILIRANNYA AKAN MEMPENGARUHI TINGKAT KOLEKTIBILITAS DAN PENDAPATAN PERSEROAN.

JIKA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN SESUAI DENGAN PORSI SAHAMNYA, MAKA KEPEMILIKAN PROPORSI SAHAMNYA DALAM PERSEROAN AKAN MENGALAMI PENURUNAN (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMUM SEBESAR [30,25]% SETELAH PELAKSANAAN HMETD DAN MAKSIMUM SEBESAR [39,23]% SETELAH PELAKSANAAN WARAN SERI I.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 29 September 2009

Page 2: Agro - Prospektus Put III

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan HMETD (selanjutnya disebut sebagai "PUT III") kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selanjutnya disebut sebagai "BAPEPAM & LK") di Jakarta melalui surat No. 27/Dir.02/IX/2009 tanggal 28 September 2009, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan IX.D.1 BAPEPAM dan Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-08/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu serta Peraturan No. IX.D.3 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-09/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang merupakan pelaksanaan dari UUPM. Perseroan, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT III bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Indonesia serta Kode Etik dan standar profesinya masing-masing. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam PUT III ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. Sehubungan dengan PUT III ini, setiap pihak yang terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya mendapatkan persetujuan tertulis dari Perseroan. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proposional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam dalam Daftar HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal Pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik PT Bank Agroniaga Tbk. dan akan dijual oleh Perseroan. serta hasil penjualannya dimasukan ke rekening Perseroan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum ("PP No.29") sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan ("Undang Undang Perbankan") diatur antara lain bahwa:

1. Jumlah kepemilikan saham Bank oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing yang diperoleh melalui pembelian secara langsung maupun melalui Bursa Efek sebanyak-banyaknya adalah 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham Bank yang bersangkutan (Pasal 3);

2. Pembelian saham oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing melalui Bursa Efek dapat mencapai 100% (seratus persen) dari jumlah saham Bank yang tercatat di Bursa Efek (Pasal 4 ayat 1);

3. Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilah per sen) dari jumlah saham Bank yang bersangkutan (Pasal 4 ayat 2);

4. Sekurang-kurangnya 1% (satu persen) dari saham Bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 yang tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan atau Badan Hukum Indonesia (Pasal 4 ayat 3) . Sejumlah 16.678.334 saham atau sebesar 1 % dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam Perseroan yang merupakan milik Dana Pensiun Perkebunan tidak dicatatkan di Bursa Efek.

Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan dari PT Datindo Entrycom per tangal 31 Agustus 2009, jumlah kepemilikan saham oleh pemodal asing dalam Perseroan tercatat sebanyak 0 (nol) lembar atau 0 (nol) persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. PUT III ini tidak didaftarkan berdasarkan peraturan perundang-undangan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini dan/atau Sertifikat Bukti HMETD atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan PUT III ini, maka dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai suatu dokumen penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran tersebut, atau pembelian saham, maupun pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut.

Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.

Page 3: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... i DEFINISI DAN SINGKATAN......................................................................................................................... ii RINGKASAN ................................................................................................................................................ iv I. PENAWARAN UMUM TERBATAS III .................................................................................................1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS III .............................6 III. PERNYATAAN HUTANG ....................................................................................................................7 IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN .....................................................................11 V. RISIKO USAHA .................................................................................................................................24 VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN........................26 VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN........................................................................................27

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN.....................................................................................27 2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN.................................................29 3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN .........................................................32 4. SUMBER DAYA MANUSIA ..................................................................................................35 5. KETERANGAN MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM..........36 6. KETERANGAN TENTANG PENYERTAAN SAHAM YANG DILAKUKAN

PERSEROAN .......................................................................................................................38 7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN ANAK PERUSAHAAN BERBENTUK BADAN HUKUM.................................................................................................................................45

8. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA ..................45 9. PERJANJIAN YANG DIANGGAP PENTING ANTARA PERSEROAN DENGAN

PIHAK LAIN ..........................................................................................................................46 10. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN .........................................................55

VIII. KEGIATAN USAHA PERSEROAN ...................................................................................................57 1. UMUM...................................................................................................................................57 2. KEGIATAN USAHA ..............................................................................................................58 3. PEMASARAN .......................................................................................................................63 4. PENGENDALIAN KEGIATAN USAHA.................................................................................64 5. TINGKAT KESEHATAN BANK ............................................................................................64 6. MANAJEMEN RISIKO DAN KEPATUHAN ..........................................................................68 7. TEKNOLOGI INFORMASI....................................................................................................68 8. PROSPEK USAHA...............................................................................................................69 9. ASURANSI ...........................................................................................................................69

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING .........................................................................................70 X. EKUITAS............................................................................................................................................72 XI. KEBIJAKAN DEVIDEN......................................................................................................................74 XII. PERPAJAKAN ...................................................................................................................................75 XIII. LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN

UMUM................................................................................................................................................77 XIV. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM.....................................................................79 XV. KETERANGAN TENTANG HMETD DAN WARAN SERI I ...............................................................85 XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD.......................................95 XVII. INFORMASI TAMBAHAN..................................................................................................................96

Page 4: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. ii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Afiliasi : Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal.

Anak Perusahaan : Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

API : Arsitektur Perbankan Indonesia

ATM : Automated Teller Machine

ATMR : Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

BAPEPAM & LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Basell II : Rekomendasi hukum dan ketentuan perbankan kedua, sebagai penyempurnaan Basel I, yang diterbitkan oleh Komite Basel. Rekomendasi ini ditujukan untuk menciptakan suatu standar internasional yang dapat digunakan regulator perbankan untuk membuat ketentuan berapa banyak modal yang harus disisihkan bank sebagai perlindungan terhadap risiko keuangan dan operasional yang mungkin dihadapi bank.

BEI : Bursa Efek Indonesia, bursa efek sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 4 Undang-Undang Pasar Modal, yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, tempat saham dicatatkan.

BI : Bank Indonesia

BLR : Base Lending Rate.

BMPK : Batas Maksimum Pemberian Kredit

BPR : Bank Perkreditan Rakyat

CAR : Capital Adequency Ratio

DAPENBUN : Dana Pensiunan Perkebunan

GWM : Giro Wajib Minimum

Hari Bursa : Hari dimana Bursa Efek atau badan hukum yang menggantikannya menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut.

HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

KKP : Kredit Ketahanan Pangan

KKPA : Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya

Komisaris : Komisaris PT. Bank Agroniaga, Tbk

Konsultan Hukum : Mariam Darus & Partners

Konsultan Penilai : PT. Alpro Dinamika

Page 5: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. iii

KPMM : Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

KSEI : Kustodian Sentral Efek Indonesia, lembaga yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta.

KUK : Kredit Usaha Kecil

LDR : Loan to Deposit Ratio

LPS : Lembaga Penjamin Simpanan

Masyarakat : Perorangan dan/atau badan hukum, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia.

NPL : Non Performing Loans

PDN : Posisi Devisa Net

Perseroan : PT Bank Agroniaga Tbk, berkedudukan di Jakarta, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang - Undang Negara Republik Indonesia.

PNM : PT. Pemodalan Nasional Madani.

PPAP : Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PTPN : PT. Pekebunan Nusantara (Persero)

RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham.

RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Saham : Saham-saham atas nama yang ditawarkan dan dijual oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum yang dilakukan menurut Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Saham Baru : Saham yang akan dikeluarkan sebanyak 1.040.632.622 (satu milyar empat puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus dua puluh dua) lembar saham, dengan harga penawaran sebesar Rp.100,- (Seratus Rupiah) per lembar saham dengan total harga saham sebesar Rp. 104.063.262.200,- (Seratus empat milyar enam puluh tiga juta dua ratus enam puluh dua ribu dua ratus Rupiah).

SKBDN : Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

Waran : Waran yang akan diterbitkan sebanyak 520.316.311 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus enam belas ribu tiga ratus sebelas), yang akan diberikan kepada pemegang HMETD yang telah melaksanakan HMETD untuk membeli saham Perseroan dalam rangka PUT III.

Page 6: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. iv

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci di dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang rupiah dan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. A. PENDAHULUAN Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 27 tanggal 27 September 1989 yang dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Akta Pendirian”) yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989 dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Akta Perubahan”). Akta Pendirian dan Akta Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2484/1989 dan 2485/1989 pada tanggal 3 Nopember 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara No. 3303. Perseroan memperoleh Surat Persetujuan Prinsip Pendirian PT Bank Agroniaga yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui surat nomor S-242/MK.13/1989 tanggal 27 Pebruari 1989 perihal Persetujuan Prinsip Pendirian PT Bank Agroniaga. Perseroan kemudian memperoleh ijin untuk beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989, ijin mana berlaku sejak tanggal ditetapkannya Surat Keputusan tersebut, serta Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor 22/1037/UPPS/PSbD tanggal 26 Desember 1989. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, antara lain : Perseroan telah melakukan perubahan terhadap seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Agroniaga No. 95 tanggal 27 Nopember 2002 j.o. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., Notaris Pengganti dari B.R.Ay Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C-24779 HT.01.04.TH.2002 tanggal 24 Desember 2002 dan telah diterima sebagai Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan surat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-00544 HT.01.04.TH.2003 tanggal 13 Januari 2003 dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan dengan nomor TDP 090316538059 pada tanggal 29 Januari 2003, telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9/2003 tanggal 31 Januari 2003, dan dalam Tambahan Berita Negara No. 881/2003. Untuk memenuhi ketentuan Pasal 18 Peraturan Bank Indonesia No. 2/27/PBI/2000 tentang Bank Umum, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham di atas telah dilaporkan oleh Perseroan kepada Bank Indonesia sesuai dengan surat Perseroan No. 612/Dir.01.03/XII/2002 tanggal 24 Desember 2002 perihal Laporan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan No. 04/Dir.01/I/2003 tanggal 3 Januari 2003. Setelah dilakukan penyesuaian dengan UU Pasar Modal, anggaran dasar Perseroan diubah dalam akta-akta sebagai berikut:

a. Pernyataan Keputusan Rapat nomor 57 tanggal 30 April 2003, dibuat dihadapan Martin Roestamy, S.H., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat penerimaan laporan nomor C-18792HT.01.04.TH.2003 tanggal 11 Agustus 2003, dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 17 Nopember 2003 dengan nomor TDP

Page 7: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. v

090316538059 dan dengan nomor agenda pendaftaran 1329/RUB.09.03/XI/2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 12/2004 tanggal 10 Februari 2004, Tambahan Berita Negara nomor 123/2004. Akta tersebut berisi perubahan tentang: (a) masa jabatan Direksi Perseroan dalam pasal 11 ayat 2, yang semula 3 (tiga) tahun diubah dan diganti menjadi 4 (empat) tahun dan (b) masa jabatan Komisaris Perseroan dalam pasal 14 ayat 3, yang semula 2 (dua) tahun diubah dan diganti menjadi 3 (tiga) tahun.

b. Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 24 tertanggal 7 November 2003 dibuat dihadapan Siti

Rayhana, S.H., Notaris Pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain memutuskan menyetujui Right Issue I Perseroan dengan ketentuan: (a) peningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan melalui Right Issue sebanyak 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100,- (seratus rupiah) per saham, (b) harga penawaran per saham adalah Rp 100,- (seratus rupiah), (c) pembeli siaga adalah PT Panin Sekuritas Tbk

c. Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 160 tanggal 29 April 2004 dibuat dihadapan Siti

Rayhana, S.H., Notaris Pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang berisi keputusan perubahan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) berkenaan dengan pelaksanaan Right Issue I telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat penerimaan laporan nomor C-18072 HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Juli 2004, telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 14 Pebruari 2005 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 156/RUB.09.03/II/2005, telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 28/2005 tanggal 8 April 2005 serta dalam Tambahan Berita Negara nomor 285/2005

d. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 33 tanggal 12 April 2005

dibuat dihadapan Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, antara lain memutuskan: (a) peningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan melalui Right Issue II sebanyak 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp.100,- (seratus Rupiah), (b) harga penawaran per saham adalah Rp 100,- (seratus Rupiah), (c) pembeli siaga adalah PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Makinta Securities.

e. Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 9 tanggal 6 Desember 2005 sebagai pelaksanaan

Right Issue II, dibuat dihadapan dan oleh Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang berisi keputusan perubahan pasal 4 ayat (2) dan (3) berkenaan dengan pelaksanaan Right Issue II telah diterima sebagai Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan surat Surat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia nomor C.10759 HT.01.04 TH.2006 tanggal 17 April 2006 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 19 Mei 2006 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 570/RUB.09.03/V/2006 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 43 tanggal 30 Mei 2006 dan Tambahan Berita Negara nomor 550 Tahun 2006.

f. Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 62 tanggal 23 Mei 2007 dibuat dihadapan Siti

Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta jo. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 24 tanggal 9 Mei 2007 dibuat oleh Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang antara lain memutuskan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, perubahan kepengurusan dari Perseroan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan penerimaan pemberitahuan nomor W7-HT.01.10-9001, tanggal 21 Juni 2007, telah didaftarkan dalam Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 19 Mei 2008 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 570/RUB.09.03/VI/2008.

Page 8: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. vi

g. Pernyataan Keputusan Rapat nomor 41 tanggal 16 Juli 2008 dibuat dihadapan Rusnaldy, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta jo. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan nomor 70 tanggal 26 Juni 2008 dibuat oleh Rusnaldy, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang antara lain memutuskan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat keputusan nomor AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah nomor AHU-0065780.AH.01.09.Tahun 2008, tanggal 1 Agustus 2008 dan Kantor Pendaftaran Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 12 Agustus 2008 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 1190/RUB.09.03/VIII/2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 69 tanggal 26 Agustus 2008 dan Tambahan Berita Negara nomor 15961 Tahun 2008.

h. Pernyataan Keputusan Rapat nomor 51 tanggal 27 Maret 2009 dibuat dihadapan Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta jo. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 12 tanggal 6 Maret 2009 dibuat oleh Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang memutuskan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) oleh Dapenbun sebanyak 64.000.000 (enam puluh empat juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp.235 (dua ratus tiga puluh lima Rupiah), sehingga meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi 2.413.061.156 (dua milyar empat ratus tiga belas juta enam puluh satu ribu seratus lima puluh enam) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.241.306.115.600,- (dua ratus empat puluh satu milyar tiga ratus enam juta seratus lima belas ribu enam ratus Rupiah), telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan nomor AHU-AH.01.10-08578 tanggal 24 Juni 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah nomor AHU-0036535.AH.01.09.Tahun 2009, tanggal 24 Juni 2009, dan Kantor Pendaftaran Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 8 September 2009 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 1190/RUB.09.03/VIII/2008 dan sedang dalam proses pengumuman dalam Berita Negara dan Tambahan Berita Negara.

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik pada tanggal 21 Mei 2003 kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”). Berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni 2003, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik Perseroan telah menjadi Efektif Selanjutnya Perseroan telah melakukan Pencatatan atas 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan, atau sejumlah 1.514.043.000 (satu miliar lima ratus empat belas juta empat puluh tiga ribu) Saham Biasa Atas Nama berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Awal Saham PT Bank Agroniaga Tbk dari PT Bursa Efek Surabaya dengan No. JKT-007/LIST/BES/VIII/2003 tanggal 7 Agustus 2003, dimana saham-saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Agustus 2003. Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham dengan harga penawaran Rp.100,- (seratus Rupiah) setiap saham, melalui surat No. 473/Dir.01/X/2003 pada tanggal 9 Oktober 2003 kepada Ketua BAPEPAM. Berdasarkan surat Ketua BAPEPAM No. S-27/8/PM/2003 tanggal 7 Nopember 2003, Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2003 telah menjadi Efektif. Sebelum Penawaran Umum Terbatas III ini, Perseroan juga telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus

Page 9: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. vii

rupiah) setiap saham dengan surat No. 128/Dir.01/III/2005 tanggal 14 Maret 2005 kepada Ketua BAPEPAM. Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II tersebut telah menjadi Efektif berdasarkan surat Ketua Bapepam No. S-757/PM/2005 tanggal 12 April 2005. Selanjutnya Perseroan juga telah menyampaikan Pencatatan Saham yang timbul dari Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Bursa Efek Surabaya sejumlah 508.718.500 (lima ratus delapan tujuh ratus delapan belas ribu lima ratus) Saham Atas Nama berdasarkan surat persetujuan pencatatan awal saham tambahan PT Bank Agroniaga Tbk dari PT Bursa Efek Surabaya dengan No. JKT-025/LIST-EMITEN/BES/IV/2005 tanggal 26 April 2005. B. STRUKTUR PERMODALAN DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Struktur Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham per 31 Agustus 2009, yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut :

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. DAPENBUN 2.319.015.478 231.901.547.800 96.10 2. Masyarakat dengan kepemilikan

dibawah 5% 94.045.678 9.404.567.800 3.90 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.413.061.156 241.306.115.600 100 Saham Dalam Portepel 3.586.938.844 358.693.884.400 C. RISIKO USAHA Setiap bidang usaha selalu dihadapkan pada risiko yang dapat menghambat kelangsungan usahanya. Perseroan juga menghadapi beberapa risiko yang disebabkan oleh beberapa faktor, namun dapat disebutkan bahwa risiko usaha utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko Kredit, apabila Debitor/Counterparty tidak mampu untuk membayar kembali baik pokok maupun bunganya, yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kolektibilitas dan pendapatan Perseroan. Risiko lainnya yang dihadapi oleh Perseroan adalah Risiko Tingkat Bunga, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional dan Tehnologi, Risiko Ekonomi dan Politik, Persaingan, Kebijakan Pemerintah dan Risiko Nilai Tukar Mata Uang. Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha Perseroan terdapat dalam Bab V dalam Prospektus ini. D. IKHTISAR KEUANGAN Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, dimana angka-angka tersebut diikhtisarkan dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 5 bulan yang berakhir pada 31 Mei 2009, dengan angka pembanding untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

dalam jutaan Rupiah, kecuali rasio 31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005

Pendapatan Bunga 143.075 334.006 344.706 361.261 276.193 Beban Bunga (102.778) (224.659) (235.851) (275.013) (167.432) Pendapatan (Beban) Bunga – Bersih 40.297 109.346 108.855 86.248 108.761 Pendapatan Operasional Lainnya 3.254 30.222 4.153 5.171 4.963 Beban Operasional Lainnya (55.008) (143.939) (116.374) (104.371) (77.669) Beban Operasional Lainnya - Bersih (51.754) (113.717) (112.221) (99.200) (72.706) Pendapatan Operasional – Bersih (11.458) (4.371) (3.366) (12.953) 36.055 Laba (rugi) bersih (9.117) (3.826) (5.939) (10.113) 23.924 Jumlah Aktiva 2.486.371 2.578.439 2.973.127 3.010.606 2.551.446 Jumlah Kewajiban 2.248.804 2.346.800 2.737.662 2.769.202 2.288.185 Jumlah Ekuitas 237.567 231.639 235.465 241.404 263.262

Page 10: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. viii

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005 ROAA -0.44% 0.11% 3.14% 0.39% 1.64% ROAE -4.58% -1.55% 0.39% 3.14% 10.23% LDR 104.15% 94.60% 77.02% 77.02% 94.05% CAR 13.14% 12.46% 17.94% 16.59% 16.43% NPL Net 3.05% 3.59% 4.67% 4.58% 3.99% NPL Gross 6.18% 5.92% 6.54% 6.54% 4.83% E. PENAWARAN UMUM TERBATAS III Melalui Penawaran Umum Terbatas III ini, Direksi atas nama Perseroan menawarkan kepada para Pemegang Saham dalam rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 1.040.632.622 (satu miliar empat puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus dua puluh dua) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham yang akan ditawarkan dengan harga Rp 100,- (Seratus Rupiah) setiap saham dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan pada Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sebesar Rp 104.063.262.200,- (seratus empat milyar enam puluh tiga juta dua ratus enam puluh dua ribu dua ratus Rupiah). Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan kepada Pemegang Saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III seluruhnya berasal dari saham baru Perseroan yang memiliki nilai nominal yang sama yakni Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham sehingga memberikan hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk dalam hal pembagian dividen dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor. Setiap pemegang 160 (seratus enam puluh) saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 November 2009 pukul 16.00 WIB mempunyai 69 (enam puluh sembilan) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Seluruh saham yang ditawarkan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini dilaksanakan menjadi saham oleh pemegang saham maka struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan HMETD ini secara proforma adalah sebagai berikut :

Sebelum Pelaksanaan HMETD Setelah Pelaksanaan HMETD

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. DAPENBUN 2.319.015.478 231.901.547.800 96.1 3.319.090.902 331.909.090.200 96,1 2. Masyarakat dengan

kepemilikan dibawah 5% 94.045.678 9.404.567.800 3.9 134.602.876 13.460.287.600 3,9 Jumlah Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh 2.413.061.156 241.306.115.600 100 3.453.693.778 345.369.377.800 100 Jumlah Saham dalam Portepel 3.586.938.844 358.693.884.400 2.546.306.222 254.630.622.200 Apabila saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan/atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan PUT III ini Perseroan memperoleh pernyataan dari Pemegang Saham Utama untuk membeli saham sesuai dengan haknya. Waran adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 130,- (Seratus tiga puluh Rupiah) yang dapat dilakukan selama periode Pelaksanaan Waran yaitu

Page 11: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. ix

mulai tanggal 13 Mei 2010 sampai dengan 13 Mei 2011 dimana setiap pemegang 2 (dua) saham baru hasil pelaksanaan HMETD berhak untuk memiliki 1 (satu) Waran untuk membeli 1 (satu) saham baru. Dan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 520.316.311 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus enambelas ribu tiga ratus sebelas) waran yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 130,- (seratus tiga puluh Rupiah) dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan adalah sebesar Rp 67.641.120.430 [enam puluh tujuh milyar enam ratus empat puluh satu juta seratus dua puluh ribu empat ratus tiga puluh Rupiah). Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Biasa Atas Nama. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Apabila seluruh Waran ditawarkan dalam rangka PUT III ini dilaksanakan seluruhnya menjadi saham Perseroan, maka struktur permodalan Perseroan sesudah dilaksanakannya PUT III secara proforma, adalah sebagai berikut :

Sebelum Pelaksanaan Warran Setelah Pelaksanaan Warran

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. DAPENBUN 3.319.090.902 331.909.090.200 96,1 3.819.128.614 381.912.861.400 96,1 2. Masyarakat dengan

kepemilikan dibawah 5% 134.602.876 13.460.287.600 3,9 154.881.475 15.488.147.500 3,90 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.453.693.778 345.369.377.800 100 3.974.010.089 397.401.008.900 100 Jumlah Saham dalam Portepel 2.546.306.222 254.630.622.200 2.025.989.911 202.598.991.100 Pemegang HMETD yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini, dapat menjual haknya kepada pihak lain sejak tanggal 13 November 2009 sampai dengan tanggal 19 November 2009 melalui Bursa Efek Indonesia atau dapat dilaksanakan di luar Bursa sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dapat mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) sampai dengan maksimum 39,23 % (tiga puluh sembilan koma dua puluh tiga persen) setelah pelaksanaan HMETD dan Warran Seri I F. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS III Dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham melalui Penawaran Umum Terbatas III ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dalam rangka meningkatkan kredit yang diberikan. G. KEBIJAKAN DIVIDEN Semua saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal yang satu dengan yang lain, termasuk hak atas dividen. Sejak tercatat di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Agustus 2003, Perseroan pertama kalinya membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham untuk tahun buku 2005. Selanjutnya Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dalam tahun yang bersangkutan, tingkat kesehatan Perseroan, peraturan perundang–undangan yang berlaku tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, pada tahun buku 2008 dan seterusnya manajemen Perseroan merencanakan untuk sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun membagikan dividen tunai

Page 12: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. x

sekurang-kurangnya 25 % dari Laba Bersih Setelah Pajak . H. STRATEGI DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN Captive market Perseroan yang sebagian besar bergerak di sektor agrobisnis, secara umum masih merupakan peluang yang sangat besar dan menguntungkan untuk dijadikan sasaran utama penyediaan jasa perbankan, baik pendanaan maupun perkreditan dan konsep–konsep pelayanan corporate banking dan retail banking masih sangat relevan dengan situasi dan kondisi yang ada. Selain itu, di luar captive market terdapat pula peluang menguntungkan untuk upaya penyebaran risiko, khususnya pada sektor–sektor yang memiliki keunggulan tersendiri. Dengan keberhasilan yang telah dicapai hingga tahun 2007, ditambah dengan upaya baik penguatan permodalan, peningkatan kondisi internal yang disertai strategi perluasan kantor cabang dan pengembangan strategi kebijakan yang relevan dengan situasi dan kondisi eksternal, maka pada tahun–tahun mendatang diharapkan Perseroan dapat mencapai pertumbuhan yang lebih baik.

Page 13: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 1

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS III Penawaran Umum Terbatas III Kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 1.040.632.622 (satu miliar empat puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus dua puluh dua) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) dan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100,- (Seratus Rupiah) setiap saham dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan pada Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sebesar Rp 104.063.262.200,- (Seratus empat milyar enam puluh tiga juta dua ratus enam puluh dua ribu dua ratus Rupiah). Setiap pemegang 160 (seratus enam puluh) saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 November 2009 pukul 16.00 WIB mempunyai 69 (enam puluh sembilan) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Seluruh saham yang ditawarkan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Setiap pelaksana 2 (dua) HMETD dalam rangka membeli 2 (dua) saham yang ditawarkan dalam PUT III ini akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I secara cuma-cuma, dimana 1 (satu) Waran dapat digunakan untuk membeli Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 130,- (Seratus tiga puluh Rupiah) selama periode Pelaksanaan Waran yaitu mulai tanggal 13 Mei 2010 sampai dengan 13 Mei 2011. Dengan demikian dalam PUT III ini akan diterbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 520.316.311 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus enam belas ribu tiga ratus sebelas) Waran dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan adalah sebesar Rp 67.641.120.430,- (Enam puluh tujuh milyar enam ratus empat puluh satu juta seratus dua puluh ribu empat ratus tiga puluh Rupiah).

Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Biasa Atas Nama. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.

Apabila saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan/atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan PUT III ini Perseroan memperoleh pernyataan dari Pemegang Saham Utama untuk membeli saham sesuai dengan haknya.

Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik PT Bank Agroniaga Tbk. dan akan dijual oleh PT Bank Agroniaga Tbk. serta hasil penjualannya dimasukan ke rekening PT Bank Agroniaga Tbk.

PT BANK AGRONIAGA Tbk.

Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Usaha Perbankan

Bekedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat:

Plaza GRI, Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 No. 1 Jakarta 12950 Telepon: (021) 526570; Faksimili: (021) 526559

www. bankagro.co.id Jaringan Kantor:

7 (tujuh) Kantor Cabang Utama di Surabaya, Medan , Pekanbaru, Bandung, Semarang, Balikpapan dan Bandar Lampung, serta 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu di Jakarta, Tangerang dan Medan dan 1 (satu) Kantor Kas di Dalu-Dalu, Riau.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, APABILA DEBITUR/COUNTERPARTY TIDAK MAMPU UNTUK MEMBAYAR KEMBALI BAIK POKOK MAUPUN BUNGA, YANG PADA GILIRANNYA MEMPENGARUHI TINGKAT KOLEKTIBILITAS DAN PENDAPATAN PERSEROAN

RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB V PROSPEKTUS INI.

Page 14: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 2

PT BANK AGRONIAGA Tbk. (selanjutnya disebut “Perseroan”) adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, didirikan pertama kali dengan nama “PT Bank Agroniaga” berdasarkan Akta Pendirian No. 27 tanggal 27 September 1989 yang dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Akta Pendirian”) yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989 dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Akta Perubahan”). Akta Pendirian dan Akta Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2484/1989 dan 2485/1989 pada tanggal 3 Nopember 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara No. 3303. Perseroan memperoleh Surat Persetujuan Prinsip Pendirian PT Bank Agroniaga yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui surat No. S-242/MK.13/1989 tanggal 27 Pebruari 1989 perihal Persetujuan Prinsip Pendirian PT Bank Agroniaga. Perseroan kemudian memperoleh ijin untuk beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989, ijin mana berlaku sejak tanggal ditetapkannya Surat Keputusan tersebut. Perseroan telah melakukan perubahan terhadap seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (“UU Pasar Modal”) serta peraturan pelaksanaannya termasuk Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Agroniaga No. 95 tanggal 27 Nopember 2002 j.o. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., Notaris Pengganti dari B.R.Ay Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C-24779 HT.01.04.TH.2002 tanggal 24 Desember 2002 dan telah diterima sebagai Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan surat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-00544 HT.01.04.TH.2003 tanggal 13 Januari 2003 dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan dengan nomor TDP 090316538059 pada tanggal 29 Januari 2003, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9/2003 tanggal 31 Januari 2003, dan dalam Tambahan Berita Negara No. 881/2003. Untuk memenuhi ketentuan Pasal 18 Peraturan Bank Indonesia No. 2/27/PBI/2000 tentang Bank Umum, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham di atas telah dilaporkan oleh Perseroan kepada Bank Indonesia sesuai dengan surat Perseroan No. 612/Dir.01.03/XII/2002 tanggal 24 Desember 2002 perihal Laporan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan No. 04/Dir.01/I/2003 tanggal 3 Januari 2003. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Agroniaga Tbk. No. 56 tanggal 30 April 2003 j.o. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 57 tanggal 30 April 2003, keduanya dibuat di hadapan Martin Roestamy, S.H., Notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan antara lain untuk memberikan kuasa baru kepada Direksi Perseroan untuk melakukan pernyataan pendaftaran di Bapepam sebagai Perusahaan Publik tanpa penawaran umum dan pencatatan di Bursa Efek di Indonesia dan melakukan pencatatan saham apabila Perseroan telah menetapkan akan mengeluarkan saham baru, serta mengubah masa jabatan Direksi dan Komisaris Perseroan. Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik pada tanggal 21 Mei 2003 kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”). Berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni 2003, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik Perseroan telah menjadi Efektif. Perseroan telah melakukan Pencatatan atas 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan, atau sejumlah 1.514.043.000 (satu miliar

Page 15: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 3

lima ratus empat belas juta empat puluh tiga ribu) Saham Biasa Atas Nama berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Awal Saham PT Bank Agroniaga Tbk dari PT Bursa Efek Surabaya dengan No. JKT-007/LIST/BES/VIII/2003 tanggal 7 Agustus 2003, dimana saham-saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Agustus 2003. Selanjutnya Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham dengan harga penawaran Rp.100,- (seratus Rupiah) setiap saham, melalui surat No. 473/Dir.01/X/2003 pada tanggal 9 Oktober 2003 kepada Ketua BAPEPAM. Berdasarkan surat Ketua BAPEPAM No. S-27/8/PM/2003 tanggal 7 Nopember 2003, Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2003 telah menjadi Efektif. Sebelum Penawaran Umum Terbatas III ini, Perseroan juga telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham dengan surat No. 128/Dir.01/III/2005 tanggal 14 Maret 2005 kepada Ketua BAPEPAM. Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II tersebut telah menjadi Efektif berdasarkan surat Ketua Bapepam No. S-757/PM/2005 tanggal 12 April 2005, Perseroan juga telah menyampaikan Pencatatan Saham yang timbul dari Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di di Bursa Efek Surabaya sejumlah 508.718.500 (lima ratus delapan tujuh ratus delapan belas ribu lima ratus) Saham Atas Nama berdasarkan surat persetujuan pencatatan awal saham tambahan PT Bank Agroniaga Tbk dari PT Bursa Efek Surabaya dengan No. JKT-025/LIST-EMITEN/BES/IV/2005 tanggal 26 April 2005. Sebelum PUT III, Perseroan telah mencatatkan saham-sahamnya di Bursa Efek di Indonesia. Kronologis jumlah pencatatan saham Perseroan adalah sebagai berikut :

Jumlah Saham

Nilai Nominal

Rp.

Harga Penawaran

Rp. Tanggal Efektif

Tanggal Pencatatan di

bursa Pencatatan Saham Perdana 1.514.043.000 100 - 30 Juni 2003 7 Agustus 2003 Penawaran Umum Terbatas I 305.867.338 100 100 7 Nopember 2003 21 Nopember 2005 Penawaran Umum Terbatas II 513.857.128 100 105 12 April 2006 27 April 2005 Penambahan Modal Tanpa HMETD 64.000.000 100 235 6 Maret 2009 24 Maret 2009 Total Saham 2.413.061.156 100 Total Saham Dicatatkan 2.388.930.000 100 Struktur Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham Perseroan per 31 Agustus 2009 berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. DAPENBUN 2.319.015.478 231.901.547.800 96.102. Masyarakat dengan kepemilikan

dibawah 5% 94.045.678 9.404.567.800 3.90 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.413.061.156 241.306.115.600 100 Saham Dalam Portepel 3.586.938.844 358.693.884.400 Penawaran Umum Terbatas III Kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 1.040.632.622 (satu miliar empat puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus dua puluh dua) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) dan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100,- (Seratus Rupiah) setiap saham dengan total nilai yang

Page 16: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 4

akan diperoleh Perseroan pada Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sebesar Rp 104.063.262.200,- (Seratus empat milyar enam puluh tiga juta dua ratus enam puluh dua ribu dua ratus Rupiah). Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan kepada Pemegang Saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III seluruhnya berasal dari saham baru Perseroan yang memiliki nilai nominal yang sama yakni Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham sehingga memberikan hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk dalam hal pembagian dividen dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor. Setiap pemegang 160 (seratus enam puluh) saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 November 2009 pukul 16.00 WIB mempunyai 69 (enam puluh sembilan) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini dilaksanakan menjadi saham oleh pemegang saham, maka struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan HMETD ini secara proforma adalah sebagai berikut :

Sebelum Pelaksanaan HMETD Setelah Pelaksanaan HMETD

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. DAPENBUN 2.319.015.478 231.901.547.800 96.1 3.319.090.902 331.909.090.200 96,1 2. Masyarakat dengan

kepemilikan dibawah 5% 94.045.678 9.404.567.800 3.9 134.602.876 13.460.287.600 3,9 Jumlah Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh 2.413.061.156 241.306.115.600 100 3.453.693.778 345.369.377.800 100 Jumlah Saham dalam Portepel 3.586.938.844 358.693.884.400 2.546.306.222 254.630.622.200 Setiap pelaksanaan 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) saham yang ditawarkan dalam PUT III ini akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I secara cuma-cuma, dimana 1 (satu) Waran dapat digunakan untuk membeli Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 130,- (Seratus tiga puluh Rupiah) selama periode Pelaksanaan Waran yaitu mulai tanggal 13 Mei 2010 sampai dengan 13 Mei 2011. Dengan demikian dalam PUT III ini akan diterbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 520.316.311 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus enam belas ribu tiga ratus sebelas) Waran dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan adalah sebesar Rp 67.641.120.430,- (Enam puluh tujuh milyar enam ratus empat puluh satu juta seratus dua puluh ribu empat ratus tiga puluh Rupiah). Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Biasa Atas Nama. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku Apabila seluruh Warran ditawarkan dalam rangka PUT III ini dilaksanakan seluruhnya menjadi saham Perseroan, maka struktur permodalan Perseroan sesudah dilaksanakannya PUT III secara proforma, adalah sebagai berikut :

Page 17: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 5

Sebelum Pelaksanaan Warran Setelah Pelaksanaan Warran

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. DAPENBUN 3.319.090.902 331.909.090.200 96,1 3.819.128.614 381.912.861.400 96,1 2. Masyarakat dengan

kepemilikan dibawah 5% 134.602.876 13.460.287.600 3,9 154.881.475 15.488.147.500 3,90 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.453.693.778 345.369.377.800 100 3.974.010.089 397.401.008.900 100 Jumlah Saham dalam Portepel 2.546.306.222 254.630.622.200 2.025.989.911 202.598.991.100 Pemegang HMETD yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini, dapat menjual haknya kepada pihak lain sejak tanggal 13 November 2009 sampai dengan tanggal 19 November 2009 melalui Bursa Efek Indonesia atau dapat dilaksanakan di luar Bursa sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dapat mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) sampai dengan maksimum 39,23 % (tiga puluh sembilan koma dua puluh tiga persen) setelah pelaksanaan HMETD dan Warran Seri I Apabila saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan/atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan PUT III ini Perseroan memperoleh pernyataan dari Pemegang Saham Utama untuk membeli saham sesuai dengan haknya. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, Perseroan atas nama Pemegang Saham akan mencatatkan sejumlah 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang telah Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan. Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini dilaksanakan menjadi saham oleh Pemegang HMETD dan seluruh Waran Seri I dilaksanakan menjadi saham Perseroan, maka total saham Perseroan adalah sebesar 3.974.010.089 (tiga milyar sembilan ratus tujuh puluh empat juta sepuluh ribu delapan puluh sembilan) saham. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di PT Bursa Efek Indonesia menjadi sejumlah 3.934.269.988 (tiga milyar sembilan ratus tiga puluh empat juta dua ratus enam puluh sembilan ribu sembilan ratus delapan puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama atau 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan. Adapun saham yang tidak dicatatkan sejumlah 39.740.101 (tiga puluh sembilan juta tujuh ratus empat puluh satu ribu seratus satu) Saham Biasa Atas Nama atau 1% (satu persen) dari Jumlah Modal yang Ditempatkan dan Disetor Penuh adalah milik dari Dana Pensiun Perkebunan Perseroan berencana untuk mengeluarkan saham baru atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

Page 18: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 6

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS III

Sebagaimana ketentuan Bank Indonesia, kecukupan modal merupakan salah satu persyaratan utama untuk setiap bank apabila ingin meningkatkan kegiatan pemberian kredit dan peningkatan aktiva produktif lainnya. Sampai dengan sekarang, Bank Indonesia masih menetapkan CAR minimum sebesar 8% dari jumlah ATMR. Dengan demikian, untuk setiap tambahan modal yang diperoleh oleh suatu bank akan memberikan fleksibilitas bagi bank tersebut dalam mengembangkan kegiatan perkreditan dan peningkatan aktiva produktif lainnya. Dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham melalui Penawaran Umum Terbatas III ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dalam rangka meningkatkan kredit yang diberikan. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas III ini secara berkala kepada BAPEPAM dan kepada RUPS Tahunan Perseroan, sesuai dengan Peraturan X.K.4, Lampiran Keputusan BAPEPAM No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila Perseroan bermaksud melakukan perubahan penggunaan dana untuk suatu tujuan dan maksud yang tidak sesuai dengan yang diungkapkan dalam Prospektus, maka rencana tersebut wajib disampaikan terlebih dahulu kepada Bapepam dengan mengemukakan alasan dan pertimbangannya dan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham. Agenda penyelenggaraan RUPS tentang pengubahan penggunaan dana tersebut wajib disampaikan terlebih dahulu kepada BAPEPAM, dan menyampaikan hasil keputusan RUPS tersebut kepada BAPEPAM sebagaimana peraturan IX.I.1, Lampiran Ketua BAPEPAM nomor Kep-60/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS. Selain itu atas dana hasil Penawaran Umum Terbatas I dan Penawaran Umum Terbatas II seluruhnya telah digunakan sebagaimana diuraikan dalam Prospektus dan telah dilaporkan kepada BAPEPAM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 19: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 7

III. PERNYATAAN HUTANG

Tabel dibawah ini menunjukkan posisi hutang Perseroan per tanggal 31 Mei 2009 yang angka-angkanya diambil dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Pada tanggal 31 Mei 2009, Perseroan mempunyai Kewajiban sebesar Rp 2.671.918 juta yang terdiri dari (A) Kewajiban seperti tertera dalam Neraca Perseroan sebesar Rp 2.248.804 juta dan (B) Kewajiban karena Komitmen dan Kontinjensi sebesar Rp 423.114 juta dengan perincian sebagai berikut :

dalam jutaan Rupiah A. KEWAJIBAN

Giro 268.349 Tabungan 120.283 Deposito berjangka 1.658.589 Simpanan dari bank lain 7.765 Kewajiban segera lainnya 7.617 Hutang pajak 199 Pinjaman yang diterima 120.287 Pinjaman subordinasi 3.780 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 61.424 Kewajiban lain-lain 512

Jumlah Kewajiban 2.248.804 B. KEWAJIBAN KARENA KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Kewajiban Komitmen-bersih 410.809 Kewajiban Kontinjensi-bersih 12.305

Jumlah Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi 423.114 Jumlah Kewajiban dan Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi 2.671.918 A. KEWAJIBAN

1. Giro

Saldo Giro per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 268.349juta, yang terdiri dari Giro atas Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa sebesar Rp 260.995juta dan Giro atas Pihak Ketiga sebesar Rp 7.351 juta. Tingkat suku bunga rata – rata tahunan selama tahun berjalan adalah sebesar 2% - 7%.

2. Tabungan Saldo Tabungan per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 120.283juta terdiri dari Tabungan atas Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa sebesar Rp 119.353 juta dan Tabungan atas Pihak Ketiga sebesar Rp 930 juta. Tingkat suku bunga rata – rata tahunan selama tahun berjalan adalah sebesar 2% - 3%.

3. Deposito Berjangka Saldo Deposito Berjangka per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 1.658.589 juta terdiri dari Deposito Berjangka atas Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa sebesar Rp 47.495 juta dan Deposito Berjangka atas Pihak Ketiga sebesar Rp 1.611 juta. Rincian Deposito Berjangka berdasarkan jangka waktu simpanan per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebagai berikut :

Page 20: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 8

Jangka Waktu Jumlah (Rp Juta)

Kurang dari 1 bulan 175.423 1 bulan 804.522 3 bulan 230.284 6 bulan 54.614 12 bulan 393.746 Jumlah 1.658.589

Tingkat suku bunga rata – rata tahunan selama tahun berjalan adalah sebesar 4,00% - 8,00% untuk Deposit On Call dan 2,09% - 11,27% untuk Deposito Berjangka. Jumlah Deposito yang diblokir per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 144.110. juta yang merupakan deposito nasabah yang dijadikan jaminan atas Kredit Yang Diberikan dan garansi bank yang diterbitkan untuk kepentingan nasabah.

4. Simpanan dari Bank Lain Saldo Simpanan dari Bank Lain per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 7.765 juta yang terdiri dari simpanan yang berbentuk deposito berjangka sebesar Rp 4.727 juta dan simpanan yang berbentuk giro sebesar Rp 3 .038 juta. Simpanan dari Bank Lain tersebut memiliki tingkat suku bunga rata – rata tahunan selama tahun berjalan adalah sebesar 2,00% - 11,78%. Simpanan dari bank lain berjangka waktu antara 1 hari hingga 30 hari.

5. Kewajiban Segera Lainnya Kewajiban Segera Lainnya merupakan Kewajiban Rupa – Rupa (“KRR”) yang antara lain merupakan kewajiban personalia, pinjaman dan deposito, giro dan tabungan, kas dan sundries, administrasi dan umum. Jumlah Kewajiban Segera Lainnya per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 7.617 juta dengan perincian sebagai berikut:

Keterangan Jumlah (Rp Juta)

Kewajiban rupa-rupa: Administrasi dan umum 3.423 Pajak 2.383 Kas dan sundries 1.462 Giro dan tabungan 57 Pinjaman dan deposito 69 Personalia 223

Jumlah 7.617

6. Hutang Pajak Posisi Hutang Pajak Perseroan per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 199 juta yang terdiri dari:

Keterangan Jumlah (Rp Juta)

Pajak penghasilan 21 45 Pajak penghasilan 23 59 Pajak penghasilan badan - Pajak penghasilan lainnya 95 Jumlah 199

7. Pinjaman Yang Diterima

Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman likuiditas dari Bank Indonesia untuk membiayai pinjaman yang diberikan kepada Koperasi yang merupakan nasabah Perseroan untuk pembangunan kebun plasma kelapa sawit. Dengan dikeluarkannya UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia No. 2/3/PBI/2000, pengelolaan kredit likuiditas Bank Indonesia yang diperoleh Bank tersebut dialihkan ke PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Page 21: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 9

Jumlah Pinjaman Yang Diterima per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 120.287 juta yang merupakan kredit likuiditas yang diperoleh Perseroan untuk membiayai pinjaman kepada koperasi dengan rincian sebagai berikut:

Keterangan Jumlah (Rp Juta)

Kredit kepada koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA) 44.575 Kredit Investasi (KI) 1.215 Kredit modal kerja Primer untuk Anggotanya (KMKPA) - PNM 74.497 Jumlah 120.287

8. Pinjaman Subordinasi

Sesuai dengan surat Bank Indonesia tanggal 7 Juni 1995 No. 28/178/UKU/Pmk, Perseroan menerima pinjaman subordinasi sebesar Rp 25.500 juta dari Bank Indonesia. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi hutang Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) kepada Bank Indonesia. Pinjaman ini berjangka waktu 15 tahun terhitung dari tanggal 1 Maret 1995 dan akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2010 dengan masa tenggang pembayaran selama 4 tahun. Jumlah angsuran yang harus dilakukan pada tahun ke 5 sampai 10 (6 tahun) adalah Rp 1.448 juta per tahun, tahun ke 11 sampai 14 (4 tahun) sebesar Rp 3.258 juta per tahun dan pada tahun ke 15 sebesar Rp 3.780juta. Bunga pinjaman dibayar setiap triwulan dengan tingkat bunga per tahun sebagai berikut:

Tahun ke: Periode Tingkat

bunga Tahun ke: Periode Tingkat

bunga 1 Maret 1995 – Pebruari 1996 0,00% 9 Maret 2003 – Pebruari 2004 9,50% 2 Maret 1996 – Pebruari 1997 1,00% 10 Maret 2004 – Pebruari 2005 9,00% 3 Maret 1997 – Pebruari 1998 3,00% 11 Maret 2005 – Pebruari 2006 7,80% 4 Maret 1998 – Pebruari 1999 5,00% 12 Maret 2006 – Pebruari 2007 5,50% 5 Maret 1999 – Pebruari 2000 7,00% 13 Maret 2007 – Pebruari 2008 5,50% 6 Maret 2000 – Pebruari 2001 9,00% 14 Maret 2008 – Pebruari 2009 5,50% 7 Maret 2001 – Pebruari 2002 9,50% 15 Maret 2009 – Pebruari 2010 3,00% 8 Maret 2002 – Pebruari 2003 9,70%

Pinjaman tersebut berbentuk surat sanggup atas unjuk yang harus diperbaharui setiap tahun. Jumlah Pinjaman Subordinasi per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 3.780 juta.

9. Kewajiban Lain-Lain

Saldo Kewajiban Lain – Lain Perseroan per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 61.424 juta, yang terdiri dari:

Keterangan Jumlah

(Rp juta) Kewajiban akseptasi 39.391 Bunga yang masih harus dibayar 9.052 Pendapatan ditangguhkan 3.078 Provisi diterima dimuka 3.298 Setoran jaminan tunai 53 Penyisihan imbalan kerja karyawan 6.162 Lain-lain 389 Jumlah 61.424

10. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi merupakan pembentukan cadangan umum kerugian komitmen dan kontinjensi yang ditetapkan sebesar 1% dari bank garansi dan sisa fasilitas pinjaman yang sudah jadi komitmen Bank. Saldo Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 512 juta.

Page 22: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 10

B. Kewajiban karena Komitmen dan Kontinjensi Pada tanggal 31 Mei 2009, Perseroan memiliki kewajiban karena komitmen-bersih sebesar Rp 410.809 juta dan kewajiban karena kontinjensi sebesar Rp 12.305 juta. Kewajiban Komitmen merupakan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan, sedangkan Kewajiban Kontinjensi merupakan Garansi yang Diterbitkan.

Manajemen menyatakan bahwa Perseroan tidak memiliki kewajiban baru setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan Akuntan dan kewajiban setelah tanggal laporan Akuntan sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Selain kewajiban dan hutang sebagaimana tersebut di atas, Perseroan tidak memiliki kewajiban - kewajiban lain yang belum diungkapkan dalam Prospektus ini. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aktiva dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, Manajemen sanggup untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.

Page 23: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 11

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

1. UMUM Perseroan didirikan sejak tahun 1989 dimana pada waktu itu Pemerintah menerbitkan suatu kebijakan yang memberikan kemudahan untuk membuka usaha bank, mempunyai maksud untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan umum serta berperan menunjang terwujudnya industri agrobisnis yang semakin tumbuh dan berkembang dalam sistem perekonomian nasional, dengan tetap melakukan penyebaran risiko dengan memberikan juga perhatian lebih besar pada sektor usaha lainnya secara selektif. Perseroan menyadari adanya tantangan di masa mendatang yang secara umum diperkirakan masih akan cukup berat, akan tetapi dengan kondisi perekonomian nasional yang akhir-akhir ini lebih menunjukkan keadaan yang kondusif dan situasi ekonomi yang relatif stabil inilah yang akan digunakan Perseroan untuk lebih maju dan secara konsisten fokus pada tujuan didirikannya Perseroan. Jumlah penyaluran Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM):

dalam jutaan Rupiah 31 Desember Uraian 31 Mei 2009 2008 2007

Usaha Mikro 14.564 298.962 230.362 Usaha Kecil 96.781 103.443 72.806 Usaha Menengah 616.663 469.951 516.618 Total UMKM 728.008 872.356 819.786 Total Kredit Yang Diberikan 1.965.681 2.043.076 1.956.450 Persentase UMKM terhadap KYD 37.04% 42.70% 41.90% 2. KEUANGAN Analisis keuangan ini disajikan berdasarkan angka-angka dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rasin Ichwan & Rekan dan Kantor Akuntan Publik Tasnim Ali Widjanarko dengan pendapat wajar tanpa pengecualian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2008, untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

dalam jutaan Rupiah 31 Desember Laporan Laba/ Rugi 31 Mei 2009 2008 2007

Pendapatan : Bunga 140.013 324.543 334.417 Provisi dan komisi 3.061 9.463 10.289

Jumlah pendapatan bunga 143.075 334.006 344.706 Beban bunga dan lainnya (102.778) (224.659) (235.851) Pendapatan bunga – bersih 40.297 109.346 108.855 Pendapatan/ (beban) operasional lainnya Pendapatan operasional lainnya 3.254 30.222 4.153 Beban operasional lainnya

Beban umum dan administrasi (22.581) (55.688) (52.965) Beban tenaga kerja (17.435) (44.245) (32.195) Beban penyisihan penghapusan (14.992) (44.005) (31.214)

Jumlah beban operasional lainnya (55.008) (143.939) (116.374) Beban operasional lainnya – bersih (51.754) (113.717) (112.221) Pendapatan/ (beban) operasional - bersih (11.458) (4.371) (3.366) Pendapatan/ (beban) non operasional

Laba penjualan aset tetap 196 1.301 6 Lainnya – bersih 66 (141) (702)

Pendapatan/ (beban) non operasional - bersih 262 1.159 (696) Laba/ (rugi) sebelum pajak penghasilan (11.196) (3.211) (4.062)

Page 24: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 12

Taksiran pajak penghasilan Beban pajak kini - ( 881 ) (1.091) Manfaat/ (beban) pajak tangguhan 266 (785)

Taksiran pajak penghasilan 2.078 (615) (1.877) Rugi bersih (9.117) (3.826) (5.939) Laba/ (rugi) per saham (3,84) (1,63) (2,53)

dalam jutaan Rupiah 31 Desember NERACA 31 Mei 2009 2008 2007

AKTIVA Kas 11.656 12.312 9.321 Giro pada Bank Indonesia 104.531 111.046 204.691 Giro pada bank lain - bersih 29.966 30.966 14.595 Penempatan pada bank lain - - - Surat -surat berharga - bersih 254.679 255.672 660.375 Surat -surat berharga yang dibeli dengan janji dijual

kembali - bersih 50.223 58.401 88.404 Kredit yang diberikan - bersih 1.878.545 1.964.361 1.879.614 Penyertaan - bersih 295 295 295 Aktiva tetap – bersih 12.005 12.868 12.866 Aktiva lain-lain 138.133 128.259 98.972 Aktiva pajak tangguhan 6.339 4.260 3.994 JUMLAH AKTIVA 2.486.372 2.578.439 2.973.127 KEWAJIBAN Giro 268.349 315.498 372.513 Tabungan 120.283 123.997 120.568 Deposito berjangka 1.658.589 1.723.837 2.044.365 Simpanan dari bank lain 7.765 5.209 7.608 Kewajiban segera lainnya 7.617 7.050 9.080 Hutang pajak 199 1.320 3.144 Pinjaman yang diterima 120.287 128.431 151.084 Pinjaman subordinasi 3.780 7.038 10.296 Kewajiban lain-lain 61.424 34.017 18.840 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 512 404 164 TOTAL KEWAJIBAN 2.248.804 2.346.801 2.737.662 EKUITAS Modal saham 241.306 234.906 234.906 Tambahan modal disetor 9.241 695 695 Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga

dalam kelompok tersedia untuk dijual 100 - - Cadangan tujuan 117 117 117 Cadangan umum 1.049 1.049 6.348 Saldo rugi (14.245) (5.128) (6.601) JUMLAH EKUITAS 237.567 231.639 235.465 1.1. Laporan Laba/ Rugi

A. Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga Perseroan diperoleh dari kegiatan penempatan dana yang dikumpulkan dari masyarakat untuk ditempatkan dalam bentuk pemberian kredit, surat berharga dan tagihan lainnya, dan penempatan pada bank lain, Pendapatan bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 (5 bulan) adalah sebesar Rp 143.075 juta yang terdiri dari Pendapatan dari bunga sebesar Rp 140.013 juta dan Pendapatan dari Provisi dan Komisi sebesar Rp 3.061 juta, dengan perincian sebagai berikut :

Uraian Jumlah (Rp ‘000) %

Pendapatan bunga Kredit 126.603.161 88,49 Surat berharga dan tagihan lainnya 5.039.302 3,52 Efek-efek yang dimiliki 7.057.965 4,93 Penempatan pada bank lain 1.313.013 0,92

Jumlah Pendapatan bunga 140.013.441 97,86

Page 25: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 13

Provisi dan komisi - Provisi pinjaman 3.000.605 2,10 Provisi dan komisi SKBDN - - Komisi bank garansi 60.649 0,04 Komisi transfer - - Komisi inkaso - - Komisi lainnya - -

Jumlah provisi dan komisi 3.061.254 2,14 Jumlah Pendapatan Bunga 143.074.695 100

Pendapatan bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 334.005 juta yang terdiri dari pendapatan dari Bunga sebesar Rp 324.543 juta dan pendapatan dari Provisi dan Komisi sebesar Rp 9.463 juta. Pendapatan Bunga pada periode tersebut turun sebesar 3,1% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya pendapatan bunga dari Kredit sebesar 13,76% atau Rp 42.750 juta dari Rp 310.585 juta pada tahun 2007 menjadi Rp 267.834 juta pada tahun 2008. Pendapatan bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 344.706 juta yang terdiri dari pendapatan dari Bunga sebesar Rp 334.417 juta dan pendapatan dari Provisi dan Komisi sebesar Rp 10.289 juta. Pendapatan Bunga pada periode tersebut turun sebesar 4,58% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya pendapatan bunga dari Surat-Surat Berharga sebesar 55% atau Rp 25.180 juta dari Rp 45.470 juta pada tahun 2006 menjadi Rp 20.292 juta pada tahun 2007.

B. Beban Bunga dan Beban Lainnya

Beban Bunga dan Pembiayaan Lainnya terdiri dari beban bunga Deposito, Tabungan, Pinjaman yang diterima, Giro, Pinjaman subordinasi, Provisi dan komisi. Beban Bunga dan Beban Lainnya untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 (5 bulan) adalah sebesar Rp 102.778 juta, dimana beban bunga deposito memiliki jumlah terbesar yaitu 87,34% dari keseluruhan Beban Bunga dan Beban Lainnya, dengan perincian sebagai berikut :

Uraian Jumlah (Rp ‘000) %

Deposito 89.763.674 87,34 Giro 4.679.688 4,55 Pinjaman yang diterima 3.684.763 3,59 Provisi dan komisi 2.435.565 2,37 Tabungan 1.985.142 1,93 Beban bunga efek 127.843 0,12 Pinjman SBI 9.731 0,01 Pinjaman subordinasi 91.424 0,09 Jumlah 102.777.830 100,00

Beban Bunga dan Beban Lainnya pada tahun 2008 sebesar Rp 224.659 juta, turun sebesar Rp 11.190 juta atau turun 4,75% dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar Rp 235.851 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena kisaran tingkat suku bunga Deposito Berjangka per tahun mengalami penurunan menjadi 5,62% -11,89% pada tahun 2008 dari 9,31% - 11,17% pada tahun 2007. Selain itu, penurunan tersebut juga diakibatkan oleh turunnya jumlah dana yang dikumpulkan dari masyarakat, khususnya dalam bentuk Deposito Berjangka sebesar 15,70%, dari Rp 2.044.365 juta pada tahun 2007 menjadi Rp 1.723.836 juta pada tahun 2008. Beban Bunga dan Beban Lainnya pada tahun 2007 sebesar Rp 235.851 juta, mengalami penurunan sebesar 14,24% dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar Rp 275.000 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena kisaran tingkat suku bunga Deposito Berjangka per tahun mengalami penurunan menjadi 9,31% - 11,17% % pada tahun 2007 dari 10,83% - 12,91% pada tahun 2006. Selain itu, penurunan tersebut juga diakibatkan oleh

Page 26: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 14

turunnya jumlah dana yang dikumpulkan dari masyarakat, khususnya dalam bentuk Deposito Berjangka sebesar 0,81%, dari Rp 2.061.000 juta pada tahun 2006 menjadi Rp 2.044.365 juta pada tahun 2007.

C. Pendapatan (Beban) Bunga - Bersih Pendapatan (Beban) Bunga – Bersih adalah selisih antara pendapatan bunga dan beban bunga. Pendapatan Bunga – Bersih untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 (5 bulan) adalah sebesar Rp 40.297 juta. Pendapatan Bunga – Bersih pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 109.346 juta naik sebesar atau 0,45% jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar Rp Rp 108.855 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan penurunan jumlah beban bunga, seiring dengan menurunnya rata-rata tingkat suku bunga simpanan. Pendapatan Bunga – Bersih pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 108.855 juta, meningkat sebesar Rp 22.610 juta atau 26,21% jika dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar Rp 86.250 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga dan beban lainnya yang lebih tinggi jika dibandingkan penurunan pendapatan bunga seiring dengan penurunan tingkat suku bunga deposito berjangka. Selisih (spread) suku bunga antara Pendapatan Bunga dan Beban Bunga Rata-Rata yang dialami Perseroan untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, 2008 dan 31 Mei 2009 secara berturut-turut adalah 1,61%, 4,96% dan 6,84%.

Pendapatan Bunga, Beban Bunga dan Pendapatan Bunga - Bersih untuk Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, 2008 dan

31 Mei 2009

344.706 334.006

143.075

102.778

224.659235.851

40.297

109.346108.855

-

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

31 Des 07 31 Des 08 31 Mei 2009

dala

m ju

taan

Rup

iah

Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga - bersih

D. Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan Operasional Lainnya merupakan pendapatan yang berasal dari Biaya Administrasi, Dividen, Sewa safe deposit box, Penjualan obligasi dan Lain-lain Pendapatan Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 (5 bulan) adalah sebesar Rp 3.253 juta. Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 30.222 juta, meningkat tajam sebesar 628% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya koreksi atas PPAP sebesar Rp 25.079 juta.

Page 27: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 15

Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 4.153 juta, mengalami penurunan Rp 1.020 juta atau 19,69% jika dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar Rp 5.170 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya pendapatan lain-lain.

E. Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya terdiri dari Beban Umum dan Administrasi, Beban Tenaga Kerja serta Penyisihan Aktiva Produktif. Beban Operasional Lainnya untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 (5 bulan) adalah sebesar Rp 55.008 juta. Beban Operasional Lainnya pada tahun 2008 sebesar Rp 143.939 juta naik sebesar 23,69% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya beban umum dan administrasi dan beban tenaga kerja sebesar masing-masing 5,14% dan 37,43%, dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain itu beban penyisihan dan penghapusan juga mengalami kenaikan sebesar Rp 12.800 juta atau 41% dibandingkan dengan tahun 2007 Beban Operasional Lainnya pada tahun 2007 sebesar Rp 116.374 juta, naik sebesar 11,50% jika dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar Rp 104.371 juta. Kenaikan tersebut terutama diakibatkan karena meningkatnya beban penyisihan dan penghapusan sebesar 10% atau sebesar Rp 10.140 juta dari Rp 21.070 juta pada tahun 2006 menjadi Rp 31.214 miliar pada tahun 2007

F. Beban Operasional Lainnya – Bersih Beban Operasional Lainnya - Bersih merupakan selisih antara Pendapatan Operasional Lainnya dan Beban Operasional Lainnya. Beban Operasional Lainnya - Bersih untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 (5 bulan) adalah sebesar Rp Rp 51.754 juta . Beban Operasional Lainnya - Bersih pada tahun 2008 sebesar Rp 113.717 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 1.490 juta atau 1.33% dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar Rp 112.221 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya outsourcing core banking. Beban Operasional Lainnya - Bersih pada tahun 2007 sebesar Rp 112.221 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 13.020 juta atau 13,13% dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar Rp 99.200 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh terjadinya kenaikan pada biaya umum dan administrasi, beban tenaga kerja dan pengingkatan beban penyisihan penghapusan masing-masing sebesar 1,44%, 3,56% dan 48,12%. Selain itu Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2007 juga mengalami penurunan Rp 1.020 juta atau 19,69% jika dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar Rp 5.170 miliar.

G. Pendapatan/ Rugi Operasional – Bersih Laba/Rugi Operasional – Bersih merupakan selisih antara Pendapatan Bunga Bersih dan Beban Operasional Lainnya – Bersih. Perseroan mencatatkan Rugi Operasional – Bersih untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 (5 bulan) sebesar Rp 11.458 juta. Pada tahun 2008, Rugi Operasional – Bersih Perseroan adalah sebesar Rp 4.371 juta, meningkat sebesar 29,86% dibandingkan dengan tahun 2007. Pada tahun 2007, Perseroan mencatatkan Rugi Operasional – Bersih sebesar Rp 3.366 juta meningkat sebesar 74,02% dibandingkan dengan tahun 2006.

Page 28: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 16

H. Laba Bersih Perseroan mencatatkan Rugi Bersih sebesar sebesar Rp 9.117 juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 (5 bulan). Pada tahun 2008, Rugi Bersih Perseroan adalah sebesar Rp 3.826 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 2.100 juta atau -35,57% jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang mencatat kerugian sebesar Rp 5.939 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya laba penjualan aktiva tetap. Pada tahun 2007, Rugi Bersih Perseroan adalah sebesar Rp 5.939 juta, mengalami penurunan Rp 4.170 juta atau -41.25% jika dibandingkan dengan tahun 2006 yang mencatat kerugian sebesar Rp 10.110 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan Pendapatan Operasional – Bersih sebesar -194,02%.

1.2. NERACA

A. AKTIVA Jumlah Aktiva Perseroan pada tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 2.486.371 juta dengan jumlah Aktiva Produktif – bersih sebesar Rp 2.211.268 juta atau turun 4,24% dari Rp 2.314.386 juta. Jumlah Aktiva Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 2.578.439 juta, turun sebesar Rp 394.210 juta atau 13,26% jika dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2007 yang sebesar Rp 2.973.127 juta. Penurunan tersebut terutama karena adanya penurunan Surat Berharga - bersih sebesar Rp 404.704 juta atau 61,28%, yaitu menjadi Rp 255.672 juta, dari posisi pada akhir tahun 2007 berjumlah Rp 660.375 juta. Aktiva Produktif - bersih mengalami penurunan sebesar Rp 333.589 juta atau 12,62%, yaitu menjadi Rp 2.309.399 juta dari Rp 2.642.989 juta. Jumlah Aktiva Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 2.973.127 juta, turun sebesar Rp 37.476 juta atau 1,24% jika dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2006 yang sebesar Rp 3.010.606 juta. Penurunan tersebut terutama karena adanya penurunan Kredit yang Diberikan - bersih sebesar Rp 79.940 juta atau 4,08%, yaitu menjadi Rp 1.879.614 juta, dari posisi pada akhir tahun 2006 berjumlah Rp 1.959.554 juta.

B. KEWAJIBAN

Jumlah kewajiban Perseroan per tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 2.248.804 juta. Jumlah simpanan Deposito Berjangka pada tanggal tersebut adalah Rp 1.658.589 juta.

Jumlah kewajiban Perseroan per tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 2.346.800 juta. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp 390.384 juta atau 14,25% dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 2.737.662 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya simpanan Deposito Berjangka sebesar Rp 320.528 juta (turun 15,68%) menjadi Rp 1.723.837 juta dari posisi Rp 2.044.365 juta pada tahun sebelumnya. Jumlah kewajiban Perseroan per tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 2.737.662 juta. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp 31.540 juta atau 1,14% dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 2.769.202 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya simpanan Deposito Berjangka sesuai dengan kebijakan Perseroan, dimana sebaliknya terjadi kenaikan simpanan retail yaitu Tabungan menjadi Rp 120.568 juta (naik 89,00%) dari posisi Rp 63.792 juta pada tahun sebelumnya.

Page 29: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 17

C. EKUITAS Jumlah Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Mei 2009 adalah sebesar Rp 237.567 juta , yang terutama terdiri dari Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp 241.306 juta (naik 1,50% akibat Penambahan Modal Tanpa HMETD). Saldo rugi mengalami kenaikan menjadi Rp (14.245) juta karena masih dalam periode 5 bulan. Jumlah Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 231.639 juta. Ekuitas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 3.826 juta atau 1.62% dibandingkan posisi per tanggal 31 Desember 2007 yang sebesar Rp 235.465 juta, meskipun Rugi bersih membaik. Posisi saldo rugi membaik dari Rp (6.601) juta menjadi Rp (5.128) juta, sedangkan Cadangan Umum turun dari Rp 6.348 juta menjadi Rp 1.049 juta. Jumlah Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 235.465 juta, yang terutama terdiri dari Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp 234.906 juta. Ekuitas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 5.938 juta atau 2,46% dibandingkan posisi per tanggal 31 Desember 2006 yang sebesar Rp 241.403 juta akibat menderita kerugian.

3. PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT Dalam menjalankan kegiatan usahanya, kondisi kesehatan perbankan selalu dimonitor oleh Bank Indonesia. Salah satu prinsip kesehatan yang perlu diperhatikan oleh manajemen bank adalah CAMEL yang terdiri dari Capital Adequacy, Asset Quality, Management, Earnings Sustainability dan Liquidity.

3.1. Kecukupan Modal (Capital Adequacy)

Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui perkembangan usaha bank. Dengan tingkat CAR yang lebih tinggi dari ketentuan minimum, berarti bank tersebut mampu mengembangkan usaha lebih baik. Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal sampai akhir tahun 1998 adalah sebesar 4% dan sejak akhir bulan Desember 2001 adalah sebesar 8%. Posisi CAR Perseroan pada tanggal 31 Mei 2009, 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing berada pada tingkat 13,14%, 12, 46%, 17,27% dan 15,03% (dengan memperhitungkan resiko pasar). Pada tanggal 29 September 2003 Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 5/23/DPNP dimana terhitung akhir bulan Desember 2003, Bank wajib menghitung rasio CAR dengan

Aktiva Kewajiban dan Ekuitas

2.578.439 2.486.371

2.973.127

2.737.6622.346.800

2.248.804

237.567231.639235.465

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

31 Des 07 31 Dese 08 31 Mei 09

Aktiva Kewajiban Ekuitas

dalam jutaan Rupiah

Page 30: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 18

memperhitungkan resiko pasar (market risk). Dalam mengikuti petunjuk tersebut di atas maka Perseroan telah dapat memenuhi kewajiban rasio kecukupan modal (CAR) yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia selama ini. Oleh karena itu Perseroan merupakan bank yang sehat dengan rasio CAR yang telah melebihi ketentuan Bank Indonesia. Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) Perseroan pada tanggal 31 Mei 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 (dengan memperhitungkan pasar).

dalam jutaan Rupiah

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 Modal Modal inti 241,72 231,58 239,22 Modal pelengkap 24.68 28,50 45,01 Dikurangi: Penyertaan (0,30) (0,30) (0,30) Jumlah Modal 266,11 259,79 283,93 Aset Tertimbang Menurut Risiko 2.025,27 2.085,41 1.643,72 CAR 13,14 % 12,46% 17,27%

Perseroan akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga apabila terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut serta memperhatikan peraturan pasar modal.

3.2. Kualitas Aktiva Produktif (Asset Quality)

Tabel di bawah ini menunjukkan perkembangan Kualitas Aktiva Produktif Perseroan per 31 Mei 2009, 31 Desember 2008 dan 2007.

dalam jutaan Rupiah

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Lancar 2,265,318 94.37 2,357,650 94.78 2,644,862 95.27 Dalam Perhatian Khusus 13,680 0.57 8,879 0.36 3,564 0.13 Kurang Lancar 1,531 0.06 4,816 0.19 1,580 0.06 Diragukan 424 0.02 2,887 0.12 403 0.01 Macet 119.597 4.98 113,166 4.55 125,911 4.54 Total Aktiva Produktif 2,400,550 100.00 2,487,399 100.00 2,776,320 100.00 Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif 88.070 79.550 77.200 Total Aktiva Produktif – Bersih 2.312.480 2.407.849 2.699.120

Tabel di bawah ini menunjukkan perkembangan Non Performing Loan (NPL) per 31 Mei 2009, 31 Desember 2008 dan 2007.

dalam jutaan Rupiah

3.3. Manajemen

Penilaian terhadap manajemen risiko meliputi kualitas manajemen risiko, risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko hukum, risiko pemilik dan pengurus. Perseroan berusaha menekan berbagai risiko yang dapat timbul dari kegiatan operasi perbankan termasuk pula risiko atas kredit yang telah diberikan dengan selalu berpegang teguh pada prinsip prudential banking dalam setiap kebijakannya dengan selalu memperhatikan peraturan-peraturan yang dikeluarkan

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 Kurang Lancar 1,531 4,816 1,580 Diragukan 424 2,887 403 Macet 119.597 113,166 125,911 Total NPL 121,552 120,869 127,894 NPL (Gross) 6,18% 5,92% 6,54% NPL (Net) 3,05% 3,59% 4,67%

Page 31: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 19

oleh Bank Indonesia. Perseroan juga membentuk beberapa Komite untuk mengkaji dan membahas kinerja Perseroan serta kebijakan – kebijakan yang dari waktu ke waktu perlu dievaluasi, yang antara lain adalah :

a. Komite ALCO

Dalam rangka pengembangan aset dan kewajiban (Assets & Liabilities) bank yang dinamis, Perseroan membentuk Komite ALCO yang berfungsi membantu Direksi dalam proses perencanaan, pengelolaan dan penetapan kebijakan dalam Assets & Liabilities Management. Tugas dan tanggung jawab dari Komite ALCO antara lain adalah : • Memantau situasi dan kondisi makro perekonomian dan moneter nasional serta

perkembangan perbankan nasional • Memantau kinerja perbankan nasional yang bersumber dari data yang diterbitkan oleh

Bank Indonesia. • Memantau perkembangan produk perbankan, likuiditas, dan suku bunga dana dan

kredit • Merekomendasikan ke Direksi untuk penetapan kebijakan asset dan kewajiban (Assets

& Liabilities) dalam hal pemasaran produk, target pendanaan dan kredit, tingkat solvabilitas dan pencapaian Net Interest Margin (NIM) yang optimal.

• Peninjauan kembali (review) target dan/atau penetapan suku bunga (range of pricing) untuk pembiayaan aset dan kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Komite Kredit Kantor Pusat

Perseroan membentuk Komite Kredit berdasarkan pertimbangan bahwa resiko yang terdapat dalam pemberian kredit harus diusahakan seminimal mungkin melalui penyaringan dan keputusan oleh suatu komite yang bersifat independen. Tugas dari Komite Kredit antara lain adalah mengevaluasi dan menyetujui atau menolak usulan pemberian fasilitas kredit langsung/tidak langsung sampai dengan nominal Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah). Dalam hal pemberian fasilitas kredit diluar kewenangan Komite Kredit maka Komite Kredit diharuskan meminta persetujuan dari Direktur yang membidangi dan/atau Direktur Utama.

Disamping itu, untuk mengkaji dan membahas kinerja Perseroan serta kebijakan-kebijakan, untuk mengawasi jalannya kegiatan usaha Perseroan dalam rangka mempertahankan kesehatan Perseroan, maka Manajemen melakukan koordinasi dengan bagian-bagian terkait, seperti kebijakan perkreditan, kepegawaian, dan teknologi informasi. Dalam hal kebijakan perkreditan selama ini, Manajemen mendapatkan masukan dari Komite Kredit ditambah Kepala Bagian Kredit Kantor Pusat. Kebijakan kredit ini diperlukan untuk menentukan segmen pasar yang menjadi fokus Perseroan dalam melakukan pelemparan kredit, jenis kredit yang diprioritaskan serta segmen/ sektor usaha yang dipandang potensial. Perseroan juga sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan, sehingga Manajemen melakukan koordinasi menyangkut karyawan atau kepegawaian untuk merumuskan peraturan mengenai remunerasi dan benefit, merumuskan peraturan mengenai promosi dan mutasi, rekrutmen dan pengembangan karyawan dan termasuk sanksi-sanksi yang diterapkan atas pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. Dalam bidang pemasaran, Manajemen merumuskan kebijakan pengembangan produk dan jalur distribusi dan memastikan bahwa pengembangan produk telah sesuai dengan visi Perseroan. Selain itu, agar dalam pengembangan produk dan jalur distribusi dilakukan dengan biaya yang efisien juga pengembangan tersebut dapat diimplementasikan dan dipasarkan serta melakukan evaluasi sebelum memutuskan apakah suatu produk harus dihentikan atau dikembangkan. Sedangkan untuk pengembangan teknologi informasi, Manajemen melalui Bagian Teknologi Informasi secara periodik menentukan arah serta rencana anggaran, biaya dan rencana kerja

Page 32: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 20

dalam hal sistem teknologi informasi sesuai dengan pengembangan usaha Perseroan. Perseroan memiliki manajemen yang ditunjang oleh para anggota Direksi Perseroan dan diawasi oleh jajaran anggota Komisaris Perseroan yang telah berpengalaman di bidang perbankan. Perseroan dalam jajaran pejabat senior juga ditunjang oleh orang-orang yang memiliki kapabilitas serta pengalaman luas dalam industri perbankan dan keuangan.

3.4. Rentabilitas (Earnings Sustainability)

Pendapatan Perseroan terutama berasal dari pendapatan bunga yang sangat dipengaruhi oleh kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan dalam mengelola aktiva produktif yang dimiliki selalu mengacu pada prinsip kehati-hatian (Prudent Banking). Sumber Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan bunga dan komisi atas jasa-jasa perbankan yang dimiliki Perseroan. Sedangkan biaya-biaya yang menjadi beban Perseroan adalah akibat dari penempatan dana dari pihak ketiga berupa Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka. Sesuai dengan bidang usahanya dalam bidang perbankan, Perseroan berusaha untuk mempertahankan adanya positive spread bagi Perseroan. Selain itu Perseroan mengembangkan produk dan jasa layanan transaksi yang dapat meningkatkan pendapatan komisi. Tingkat rentabilitas Perseroan antara lain dapat diukur dengan :

a. Imbal Hasil Ekuitas Rata–Rata

Imbal Hasil Ekuitas Rata–rata atau Return on Average Equity (ROAE) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih selama satu periode dengan rata–rata jumlah modal sendiri. Berdasarkan data Perseroan, Imbal Hasil Ekuitas Rata–rata Perseroan untuk periode 5 bulan yang berakhir 31 Mei 2009 dan tahun–tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar -4,56%, -1,64% dan -2,49%. Imbal Hasil Ekuitas Rata-rata pada tahun 2008 mengalami perbaikan karena rugi bersih tahun tersebut sebesar Rp (3.826) juta membaik jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang rugi sebesar Rp (5.939) juta. Untuk tahun 2009, kondisi dihitung hanya 5 bulan operasional.

b. Imbal Hasil Aktiva Rata–Rata

Imbal Hasil Aktiva Rata–Rata atau Return on Average Asset (ROAA) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dimiliki, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dalam satu periode dengan rata–rata jumlah aktiva. Berdasarkan data Perseroan, Imbal Hasil Aktiva Rata–rata Perseroan untuk periode 5 bulan yang berakhir 31 Mei 2009 dan tahun–tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar -0,43%, -0,14% dan -0,20%. Imbal Hasil Aktiva Rata-rata pada tahun 2008 mengalami perbaikan terutama karena rugi bersih sebesar Rp (3.826) juta membaik dibanding rugi bersih tahun 2007 Rp (5.939) juta. Sedangkan untuk periode 5 bulan tahun 2009 tidak dibandingkan karena hanya 5 bulan operasional.

3.5. Likuiditas (Liquidity)

Likuditas perbankan antara lain diukur berdasarkan tingkat Giro Wajib Minimum (GWM) yang dipertahankan Perseroan, Rasio Pinjaman terhadap Dana Pihak Ketiga dan Modal (Loan to Deposit Ratio), dan Maturity Gap. Bank diwajibkan untuk mempunyai Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 5% dari jumlah kewajibannya kepada pihak ketiga yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito serta kewajiban – kewajiban segera lainnya. Saldo Giro pada Bank Indonesia dan rasionya terhadap jumlah dana pihak ketiga per 31 Mei 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :

Page 33: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 21

Dalam menjalankan operasinya, Perseroan mengharapkan peningkatan kredit yang bersifat realistik dan konservatif untuk mengantisipasi agar tingkat Loan to Deposit Ratio (“LDR”) tetap dalam kriteria sehat berdasarkan peraturan Bank Indonesia, dimana Bank Indonesia menentukan posisi dibawah 110%. Hal ini terlihat dari posisi LDR Perseroan pada tanggal 31 Mei 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 yaitu sebesar 96,02%, 94,44% dan 77,10%. Perseroan terus berupaya untuk mengoptimumkan rasio LDR, karena bila rasio LDR terlalu kecil berarti Perseroan belum dapat menjalankan fungsi intermediasi di bidang keuangan. Ekspansi kredit tetap dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, diimbangi dengan upaya perkembangan penghimpunan dana pihak ketiga. Dengan adanya pemantauan dan pengaturan pada maturity gap, Perseroan telah berusaha agar tidak terjadi mismatch antara kewajiban yang jatuh tempo dengan jumlah aktiva yang jatuh tempo pada suatu periode yang sama. Namun pada kenyataannya Perseroan mempunyai kendala pada sumber pendanaannya yang lebih banyak pada pendanaan yang sifatnya jangka pendek (satu bulan), sehingga sisi penempatan dana yang dengan jangka waktu diatas 1 tahun tidak dapat dipenuhi oleh sumber dananya, atau dengan kata lain Perseroan membiayai penyaluran dana jangka menengah keatas melalui sumber dana jangka pendek. Berikut ini adalah tabel analisa jatuh tempo aktiva produktif dan kewajiban berbunga (maturity gap) :

Jatuh Tempo 0-1 >1-3 >3-12 >1-5 >5 Bulan Bulan Bulan Tahun Tahun

Jumlah

AKTIVA Aktiva Produktif (Earning Assets)

Giro pada Bank Lain 30.269 - - - - 30.269 Penempatan pada Bank Lain - - - - - - Surat Berharga 237.223 2.000 7.000 39.460 19.335 305.018 Kredit yang diberikan 110.835 61.380 329.106 1.138.984 325.376 1.965.681

Jumlah Aktiva Produktif (A1) 378.327 63.380 336.106 1.178.444 344.711 2.300.968 Aktiva lainnya tidak berbunga

Kas 11.656 - - - - 11.656 Giro pada Bank Indonesia 104.531 - - - - 104.531 Lain-lain 43.717 40.891 23.369 48.779 298 157.055

Jumlah Aktiva Lainnya (A2) 159.904 40.891 23.369 48.779 298 273.242 Jumlah Aktiva Rupiah (A) 538.231 104.271 359.475 1.227.223 345.009 2.574.211 KEWAJIBAN Kewajiban (Interest Bearing Liabilities)

Giro 268.349 - - - - 268.349 Tabungan 120.283 347.463 407.840 - - 875.586 Deposito Berjangka 903.286 - - - - 903.286 Simpanan dari bank lain 6.765 - - - - 6.765 Pinjaman Yang Diterima 250 - 4.280 119.537 - 124.067

Jumlah kewajiban berbunga (B1) 1.298.933 347.463 412.120 119.537 - 2.178.053 Kewajiban lainnya tidak berbunga Kewajiban Segera Lainnya 7.856 - - - - 7.856

Kewajiban Akseptasi 39.391 - 1.000 - - 40.391 Kewajiban Lain – Lain 9.606 359 1.591 4.798 5.388 21.742

Jumlah Kewajiban Lainnya Tidak Berbunga (B2) 56.853 359 2.591 4.798 5.388 69.989

Jumlah Kewajiban Rupiah (B) 1.355.786 347.822 414.711 124.335 5.388 2.248.042 Selisih (A-B) Rupiah (817.555) (243.551) (55.236) 1.102.888 339.621 326.167 Akumulasi selisih (A-B) Rupiah (817.555) (1.061.106) (1.116.342) (13.454) 326.167 0 Selisih (A1-B1) Rupiah (920.606) (284.083) (76.014) 1.058.907 344.711 122.915 Akumulasi selisih (A1-B1) Rupiah (920.606) (1.204.689) (1.280.703) (221.796) 122.915 0

Usaha-usaha yang akan dilakukan Bank dalam mengatasi perbedaan jatuh tempo aktiva dan kewajiban (maturity gap) yang ada, antara lain dengan cara sebagai berikut: • Pembentukan unit kerja khusus yang bertugas untuk mengerahkan sumber dana sektor

retail. • Mengupayakan deposito yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan (6–12 bulan).

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 Giro pada Bank Indonesia 104.531 111.046 204.691 Rasio terhadap Dana Pihak Ketiga 5,07% 5,10% 8,01%

Page 34: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 22

• Melakukan personal approach secara intensif kepada para key person di deposan-deposan utama untuk meningkatkan dana yang ditempatkannya dan tidak memindahkannya ke bank lain.

3.6. Solvabilitas

Secara umum rasio – rasio solvabilitas pada posisi 31 Mei 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 menunjukkan angka yang relatif stabil dan masih mengindikasikan tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya dengan cukup baik, yakni antara lain dapat dilihat dari rasio-rasio sebagai berikut : • Jumlah kewajiban terhadap jumlah aktiva selalu berada di bawah 100%, yakni pada 31 Mei

2009, 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 90,38%, 90,90%, dan 92,08%. Hal ini menunjukkan setiap kewajiban Perseroan dijamin dengan kekayaan yang dimiliki Perseroan melebihi jumlah kewajibannya.

• Jumlah kredit yang diberikan – bersih terhadap jumlah aktiva mengalami kenaikan, yaitu menjadi 76,25% pada 31 Desember 2008 dari 63,22% pada 31 Desember 2007. Sedangkan pada posisi 31 Mei 2009 sebesar 75,60%. Kekayaan Perseroan sebagian besar merupakan aktiva produktif yang memiliki kemampuan menghasilkan pendapatan guna memenuhi kewajiban – kewajibannya.

Di sisi lain dalam membentuk aktiva produktif Perseroan tetap memelihara tingkat rasio permodalan (CAR) yang aman dan jauh diatas ketentuan CAR minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. CAR Perseroan pada 31 Mei 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebesar 13,14%, 12.46% dan 17.27% (memperhitungkan risiko pasar).

3.7. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) adalah persentase perbandingan batas maksimum penyediaan dana atau pemberian pinjaman yang diperkenankan terhadap modal bank. Perseroan hingga saat ini tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap BMPK yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dimana pemberian kredit untuk pihak tidak terkait atau pihak lain maksimum adalah :

a. 25% dari modal untuk satu kelompok peminjam. b. 20% dari modal untuk satu peminjam.

Sedangkan BMPK untuk pihak yang terkait ditetapkan sebesar 10% dari modal Bank.

4. KONDISI PERBANKAN DI INDONESIA

Ekonomi nasional dalam beberapa tahun ini berkembang cukup baik, dengan pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan laju inflasi cenderung menurun. Walaupun laju ekonomi masih didominasi pertumbuhan konsumsi tetapi pertumbuhan investasi juga mencapai pertumbuhan yang baik. Namun pada triwulan ketiga tahun 2008 krisis Suprime mortgage telah mengakibatkan gejolak ekonomi global. Krisis tersebut telah memberi tekanan yang sangat berat terhadap makro ekonomi dan sektor keuangan nasional. Melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik sebagai dampak dari krisis keuangan global akan semakin terlihat pada tahun 2009. Tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan akan menurun sehingga berpengaruh pada menyusutnya sisi permintaan dan pada akhirnya akan menurunkan tingkat produksi industri. Bank sebagai lembaga intermediasi dan sebagai "follow the business " pasti terkena dampak langsung dari penurunan aktivitas sektor riil sehingga pertumbuhan kredit akan mengalami perlambatan. Apalagi dengan kondisi ekonomi likuiditas yang masih ketat, maka akan semakin

Page 35: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 23

memberikan tekanan pada sisi kredit. Di sisi lain, perkembangan jumlah dana dengan suku bunga yang relatif tinggi diperkirakan akan meningkat, namun demikian pertumbuhan tersebut akan sangat selektif terkait dengan berbagai peristiwa yang berkaitan dengan permasalahan di beberapa lembaga keuangan yang berpotensi meningkatkan persepsi risiko dalam masyarakat.

5. PROSPEK USAHA

Meskipun terkena dampak krisis ekonomi global karena runtuhnya sistem keuangan dunia akibat krisis subprime kredit perumahan di AS pada semester kedua tahun 2008, Indonesia masih mengalami pertumbuhan ekonomi seperti halnya beberapa negara Asia lain yaitu Cina dan India yang dampak krisis tersebut tidak terlalu besar. Demikian pula pelaksanaan Pemilihan Umum yang berlangsung lancar, serta kondisi politik dan keamanan yang baik membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 4%, dengan tingkat inflasi 2,75% (y-o-y) pada kuartal ketiga tahun 2009. Sektor agribisnis yang merupakan segmen utama dari Emiten mencatat bahwa harga komoditas CPO pada tahun 2008 lalu sempat mencatat rekor tertinggi hingga $1100 /metric ton pada bulan Maret 2008, namun terhempas karena krisis global hingga terendah mencapai $430 /MT pada bulan November 2008, dan kini sudah pulih dengan harga $685/ MT pada Agustus 2009 (naik 71% dari kondisi terendah yaitu bulan Juni 2006 yang mencatat $400/ MT). Dengan kekuatan Perseroan di segmen captive market, yaitu yang berhubungan dengan kegiatan agrobisnis terutama yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) karyawan, pensiunan dan rekanannya, maka Perseroan optimis bahwa pada tahun 2009, total KYD selama tahun 2009 dapat tumbuh dengan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut sekitar 65%-nya dialokasikan pada sektor agrobisnis dan 35% selebihnya pada sektor lainnya. Sasaran utama penyaluran kredit meliputi sektor pertanian dengan mengutamakan perkebunan yang mencakup kegiatan industri pengolahan, perdagangan, jasa dan karyawan, serta sektor-sektor lainnya seperti perdagangan umum, jasa, multifinance / konsumer, UMKM, industri manufaktur, konstruksi dan pertambangan. Sementara itu DPK tahun 2009 diharapkan dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Komposisi DPK masih didominasi oleh deposito, namun simpanan dari sektor retail yaitu simpanan Tabungan akan meningkat baik dari jumlah penabung atau nilai nominalnya. Untuk deposito, pasar yang akan dituju meliputi korporasi/institusi, dana pensiun, asuransi, BUMN/BUMD, perusahaan swasta tertentu, yayasan dan koperasi. Sasaran penting jangka pendek lainnya adalah memelihara tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) agar tidak lebih dari 5% (net) terhadap total portofolio kredit Perseroan. NPL (net) dari tahun 2007 hingga Mei 2009 menunjukkan perbaikan dari 4,67%, 3,59% (2008) menjadi 3,05%.

Page 36: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 24

V. RISIKO USAHA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha Perseroan antara lain meliputi penghimpunan dana masyarakat dan pemberian pinjaman. Pelaksanaan kegiatan tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak yang positif ataupun negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut : 1. RISIKO KREDIT Risiko kredit yang dihadapi Perseroan adalah apabila debitur/counterparty tidak mampu untuk membayar kembali baik pokok maupun bunganya, yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kolektibilitas dan pendapatan Perseroan. Risiko ini bisa timbul dari berbagai lini bisnis seperti kredit, treasuri dan investasi serta pembiayaan perdagangan. Risiko ini akan semakin tinggi apabila pemberian kredit dalam jumlah yang signifikan terkonsentrasi pada sekelompok perusahaan atau industri tertentu. Di samping itu risiko ini dapat mempengaruhi likuiditas Bank sehingga mengakibatkan Bank berupaya untuk mencari sumber dana baru yang lebih mahal dimana hal ini akan menurunkan kinerja Perseroan. Selain hal tersebut, Perseroan juga harus menambah jumlah penyisihan penghapusan aktiva yang pada akhirnya akan berdampak kepada kinerja Perseroan. 2. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional merupakan risiko yang disebabkan karena ketidakcukupan dan atau terjadinya kegagalan dari proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dari Perseroan. Apabila hal-hal tersebut tidak berjalan dengan semestinya maka dapat mempengaruhi kinerja Perseroan dalam berbagai aktivitas seperti tingkat pelayanan jasa transaksi perbankan, masalah pembukuan dan pelaporan serta kemungkinan timbulnya risiko lain seperti risiko hukum dan reputasi. Dalam hal ini kondisi tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat sehingga berdampak pada kesulitan dalam menghimpun pendanaan dan pada akhirnya dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan. 3. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas merupakan risiko yang disebabkan ketidakmampuan Perseroan untuk menyelesaikan kewajiban pada saat jatuh tempo. Hal ini timbul akibat adanya kesenjangan jumlah dan jangka waktu antara sumber pendanaan yang umumnya berjangka pendek dengan penempatan (aktiva) yang umumnya berjangka panjang. Sebagaimana umumnya bahwa sumber pendanaan bersifat jangka pendek, sehingga apabila dana pihak ketiga sebagai sumber dana Perseroan tidak diperpanjang (roll over) dan terjadinya penarikan dana dalam jumlah yang signifikan pada waktu yang serentak maka akan mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Di sisi lain penempatan dana khususnya dalam bentuk kredit bersifat jangka lebih panjang dan tidak dapat sewaktu-waktu diminta untuk dilunasi sehingga Perseroan akan mengalami masalah likuiditas yang berdampak terhadap kelangsungan kegiatan usaha Perseroan. 4. RISIKO PASAR Risiko pasar timbul karena adanya pergerakan dari variabel pasar dalam portofolio yang dimiliki Bank yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank. Variabel pasar ini adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk juga transaksi derivatif. Risiko suku bunga timbul karena adanya perbedaan suku bunga (repricing gap) antara dana pihak ketiga yang diambil dengan penempatan yang dijalankan oleh Bank meliputi kredit, penempatan antarbank serta investasi lainnya. Kondisi ini akan mempengaruhi kinerja Perseroan apabila terjadi suatu perubahan yang mendadak pada suku bunga di pasar yang secara langsung akan meningkatkan suku bunga dana, sedangkan suku bunga penempatan tidak dapat serta merta meningkat. Risiko nilai tukar valuta asing timbul karena Perseroan memegang mata uang asing lainnya sebagai salah satu usaha yang dijalankan oleh Perseroan, sehingga adanya perubahan nilai tukar mata uang asing akan secara langsung mempengaruhi kinerja Perseroan.

Page 37: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 25

5. RISIKO HUKUM Risiko hukum merupakan risiko yang timbul karena lemahnya posisi hukum akibat adanya tindakan hukum, kurangnya pemenuhan terhadap hukum dan perundangan seperti kegagalan dalam memenuhi persyaratan hukum atau kontrak serta kelemahan dalam sisi jaminan. Risiko ini tidak hanya timbul dalam aktivitas penyaluran kredit saja, tetapi juga karena adanya tuntutan puhak lain akibat adanya transaksi operasional Perseroan yang tidak dapat memenuhi kepuasan nasabah. Semakin banyak risiko hukum yang terjadi pada Perseroan akan meningkatkan biaya dari Perseroan dan mempengaruhi reputasi Perseroan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja Perseroan. 6. RISIKO REPUTASI Risiko reputasi timbul karena adanya publikasi negatif terhadap jalannya operasi Perseroan atau adanya persepsi yang negatif terhadap Perseroan. Adanya ketidakpuasan dari nasabah terhadap tingkat pelayanan Bank baik secara langsung maupun melalui media lainnya akan meningkatkan komplain dari nasabah yang akan disampaikan melalui media massa. Hal ini akan mempengaruhi reputasi Perseroan yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat kepercayaan nasabah kepada Perseroan. 7. RISIKO STRATEGIK Risiko strategik timbul karena lemahnya penyusunan dan implementasi strategi, lemahnya pengambilan keputusan bisnis dan kurang responsnya terhadap perubahan eksternal. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya deviasi dari sasaran yang telah ditetapkan oleh Perseroan sehingga diperlukan adanya penyesuaian kembali atas target yang telah ditetapkan sebelumnya. 8. RISIKO KEPATUHAN Risiko kepatuhan timbul karena kegagalan Perseroan dalam memenuhi atau mengimplementasi ketentuan hukum dan perundangan. Sebagai institusi yang sangat diregulasi, Bank mempunyai banyak sekali peraturan dan ketentuan yang harus dipenuhi. Ketidakmampuan untuk memenuhi peraturan dan ketentuan dapat berakibat timbulnya denda dalam bentuk finansial bahkan dicabutnya ijin Peseroan.

Page 38: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 26

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juni 2009 telah dilakukan pengangkatan Bapak Kemas Muhammad Arief sebagai Direktur Utama dan Ibu Roswita Nilakurnia sebagai Komisaris Utama. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank setelah perubahan adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama : Roswita Nilakurnia *) Komisaris Independen : Joseph Siswanto Komisaris Independen : H.S Sutomo Sunartadirja Dewan Direksi Direktur Utama : Kemas Muhammad Arief *) Direktur Operasional : Sjahfiri Gaffar Direktur Kepatuhan : Lisa Andhani Wardhana *) efektif setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia

Page 39: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 27

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 27 tanggal 27 September 1989 yang dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Akta Pendirian”) yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989 dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Akta Perubahan”). Akta Pendirian dan Akta Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2484/1989 dan 2485/1989 pada tanggal 3 Nopember 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara No. 3303. Perseroan memperoleh Surat Persetujuan Prinsip Pendirian PT Bank Agroniaga yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui surat nomor S-242/MK.13/1989 tanggal 27 Pebruari 1989 perihal Persetujuan Prinsip Pendirian PT Bank Agroniaga. Perseroan kemudian memperoleh ijin untuk beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan sebagai Bank Umum Devisa berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 8/41/KEP.GBI/2006 tanggal 8 Mei 2006, kedua ijin tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkannya Surat Keputusan tersebut. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, antara lain : Perseroan telah melakukan perubahan terhadap seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Agroniaga No. 95 tanggal 27 Nopember 2002 j.o. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., Notaris Pengganti dari B.R.Ay Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C-24779 HT.01.04.TH.2002 tanggal 24 Desember 2002 dan telah diterima sebagai Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan surat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-00544 HT.01.04.TH.2003 tanggal 13 Januari 2003 dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan dengan nomor TDP 090316538059 pada tanggal 29 Januari 2003, telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9/2003 tanggal 31 Januari 2003, dan dalam Tambahan Berita Negara No. 881/2003. Untuk memenuhi ketentuan Pasal 18 Peraturan Bank Indonesia No. 2/27/PBI/2000 tentang Bank Umum, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham di atas telah dilaporkan oleh Perseroan kepada Bank Indonesia sesuai dengan surat Perseroan No. 612/Dir.01.03/XII/2002 tanggal 24 Desember 2002 perihal Laporan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan No. 04/Dir.01/I/2003 tanggal 3 Januari 2003. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Agroniaga Tbk. No. 56 tanggal 30 April 2003 j.o. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 57 tanggal 30 April 2003, keduanya dibuat di hadapan Martin Roestamy, S.H., Notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan antara lain untuk memberikan kuasa baru kepada Direksi Perseroan untuk melakukan pernyataan pendaftaran di Bapepam sebagai Perusahaan Publik tanpa penawaran umum dan pencatatan di Bursa Efek di Indonesia dan melakukan pencatatan saham apabila Perseroan telah menetapkan akan mengeluarkan saham baru, serta mengubah masa jabatan Direksi dan Komisaris Perseroan.

Page 40: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 28

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik pada tanggal 21 Mei 2003 kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”). Berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni 2003, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik Perseroan telah menjadi Efektif. Perseroan telah melakukan Pencatatan atas 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan, atau sejumlah 1.514.043.000 (satu miliar lima ratus empat belas juta empat puluh tiga ribu) Saham Biasa Atas Nama berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Awal Saham PT Bank Agroniaga Tbk dari PT Bursa Efek Surabaya dengan No. JKT-007/LIST/BES/VIII/2003 tanggal 7 Agustus 2003, dimana saham-saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Agustus 2003. Selanjutnya Perseroan juga telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham pada tanggal 9 Oktober 2003 kepada Ketua BAPEPAM. Berdasarkan surat Ketua BAPEPAM No. S-27/8/PM/2003 tanggal 7 Nopember 2003, Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2003 telah menjadi efektif. Sebelum Penawaran Umum Terbatas III ini, Perseroan juga telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham pada tanggal 14 April 2005 kepada Ketua BAPEPAM. Berdasarkan surat Ketua BAPEPAM No. S-757/PM/2005 tanggal 12 April 2005, Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2005 telah menjadi efektif. Selanjutnya Perseroan juga telah menyampaikan Pencatatan Saham yang timbul dari Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT II) di di Bursa Efek Surabaya sejumlah 508.718.500 Saham Biasa Atas Nama berdasarkan surat persetujuan pencatatan awal saham tambahan PT Bank Agroniaga Tbk dari PT Bursa Efek Surabaya dengan No. JKT-025/LIST-EMITEN/BES/IV/2005 tanggal 26 April 2005. Kemudian Perseroan melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) oleh Dapenbun sebanyak 64.000.000 (enam puluh empat juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp.235 (dua ratus tiga puluh lima Rupiah), sehingga meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi 2.413.061.156 (dua milyar empat ratus tiga belas juta enam puluh satu ribu seratus lima puluh enam) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.241.306.115.600,- (dua ratus empat puluh satu milyar tiga ratus enam juta seratus lima belas ribu enam ratus Rupiah) sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 51 tanggal 27 Maret 2009 dibuat dihadapan Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta jo. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 12 tanggal 6 Maret 2009 dibuat oleh Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan nomor AHU-AH.01.10-08578 tanggal 24 Juni 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah nomor AHU-0036535.AH.01.09.Tahun 2009, tanggal 24 Juni 2009, dan Kantor Pendaftaran Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 8 September 2009 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 1190/RUB.09.03/VIII/2008 dan sedang dalam proses pengumuman dalam Berita Negara dan Tambahan Berita Negara, sesuai dengan bukti pembayaran kepada Ditjend Administrasi Hukum UMum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 19 Agustus 2009 melalui PT Bank Negara Indonesia.

Page 41: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 29

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan mulai saat pendirian Perseroan sampai dengan diperolehnya pernyataan Efektif dari Bapepam atas Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik telah dimuat dalam Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik yang diterbitkan pada bulan Juli 2003. Tahun 2002 Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 94 tanggal 27 November 2002 j.o. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., Notaris Pengganti dari B.R.Ay Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, Rapat menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp 250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar rupiah) terbagi atas 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 1.000,- (seribu rupiah) menjadi sebesar Rp 600.000.000.000,- (enam ratus miliar rupiah) terbagi atas 6.000.000.000 (enam miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah), sehingga struktur modal dan komposisi pemilikan saham menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp 600.000.000.000,- (enam ratus miliar rupiah), terbagi atas

6.000.000.000 (enam miliar) saham yang masing-masing bernilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah).

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp 152.933.669.000,- (seratus lima puluh dua miliar sembilan ratus tiga

puluh tiga juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah), terbagi atas 1.529.336.690 (satu miliar lima ratus dua puluh sembilan juta tiga ratus tiga puluh enam ribu enam ratus sembilan puluh) saham yang masing-masing bernilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah).

Berdasarkan Akta tersebut, komposisi kepemilikan pemegang saham menjadi sebagai berikut:

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Dana Pensiun Perkebunan 934.475.000 93.447.500.000 61,10 2. PT Dapenbun Nusantara 500.000.000 50.000.000.000 32,69 3. PT Jamsostek (Persero) 50.000.000 5.000.000.000 3,27 4. Yayasan Sarana Wana Jaya 30.000.000 3.000.000.000 1,96 5. Masyarakat degan kepemilikan di bawah 5 % 14.861.690 1.486.169.000 0,98 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.529.336.690 152.933.669.000 100,00 Saham Dalam Portepel 4.470.663.310 447.066.331.000 Akta di atas telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C-24779 HT.01.04.TH.2002 tanggal 24 Desember 2002 dan telah diterima sebagai Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan surat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-00544 HT.01.04.TH.2003 tanggal 13 Januari 2003 dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan dengan nomor TDP 090316538059 pada tanggal 29 Januari 2003, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9/2003 tanggal 31 Januari 2003, dan dalam Tambahan Berita Negara No. 881/2003. Perubahan struktur permodalan di atas telah dilaporkan Perseroan kepada Bank Indonesia sesuai dengan surat Perseroan No. 612/Dir.01.03/XII/2002 tanggal 24 Desember 2002 perihal Laporan Perubahan Anggaran Dasar dan No. 04/Dir.01/I/2003 tanggal 3 Januari 2003. Sehubungan dengan perubahan-perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut di atas, disampaikan bahwa:

1. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Agroniaga No. 94 tanggal 27 Nopember 2002 dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., Notaris

Page 42: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 30

Pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, Rapat menegaskan bahwa:

a. Kepemilikan saham dalam Perseroan oleh Koperasi dan Individu sejak pertama kali

tercatat dalam Perseroan dan sampai saat ini adalah sejumlah 14.861.690 (empat belas juta delapan ratus enam puluh satu ribu enam ratus sembilan puluh) saham, dengan nilai nominal atau sebesar Rp 1.486.169.000,- (satu miliar empat ratus delapan puluh enam juta seratus enam puluh sembilan ribu rupiah);

b. Kepemilikan saham dalam Perseroan per tanggal 27 Nopember 2002 secara

keseluruhan adalah sebagai berikut :

- Dana Pensiun Perkebunan, sebanyak 934.475.000 (sembilan ratus tiga puluh empat juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) saham, dengan nilai nominal atau sebesar Rp 93.447.500.000,- (sembilan puluh tiga miliar empat ratus empat puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah);

- PT Dapenbun Nusantara, sebanyak 500.000.000 (lima ratus juta) saham, dengan

nilai nominal atau sebesar Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah);

- PT Jamsostek (Persero), sebanyak 50.000.000 (lima puluh juta) saham, dengan nilai nominal atau sebesar Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah);

- Yayasan Sarana Wana Jaya, sebanyak 30.000.000 (tiga puluh juta) saham, dengan

nilai nominal atau sebesar Rp 3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah);

- Kelompok Pemegang Saham Koperasi dan Individu, sebanyak 14.861.690 (empat belas juta delapan ratus enam puluh satu ribu enam ratus sembilan puluh) saham, dengan nilai nominal atau sebesar Rp 1.486.169.000,- (satu miliar empat ratus delapan puluh enam juta seratus enam puluh sembilan ribu rupiah).

2. Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan dan Surat Pernyataan Pemegang Saham

Pengendali Perseroan, keduanya tertanggal 27 Nopember 2002, menegaskan bahwa Perseroan dan Para Pemegang Saham Pengendali Perseroan bertanggung jawab atas setiap dan seluruh klaim/gugatan pihak ketiga yang mungkin timbul dikemudian hari, dari setiap pihak dan semua pihak sehubungan dengan permasalahan yang menyangkut Anggaran Dasar dan perubahannya dimaksud.

Tahun 2003 Perseroan telah menyampaikan pendaftaran perusahaan publik kepada Bapepam dengan surat No. 218/Dir-01/V/2003 tanggal 21 Mei 2003. Pendaftaran perusahaan publik termaksud tidak disertai dengan penawaran umum saham sehingga permodalan perseroan tidak mengalami perubahan. Selanjutnya pada tanggal 9 Oktober 2003 dengan suratnya No. 473/Dir.01/X/2003 Perseroan juga telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham dengan harga penawaran Rp.100,- (seratus Rupiah) setiap saham. Pernyataan Pendaftaran termaksud telah mendapat pernyataan efektif dari Bapepam dengan No. S-27/8/PM/2003 tanggal 7 Nopember 2003 Dengan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I tersebut permodalan perseroan per tanggal 9 Desember 2003 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Perseroan, adalah sebagai berikut :

Page 43: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 31

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Dana Pensiun Perkebunan 1.188.284.688 118.828.468.800 64,75 2. PT Dapenbun Nusantara 553.326.300 55.332.630.000 30,15 3. PT Jamsostek (Persero) 50.000.000 5.000.000.000 2,72 4. Yayasan Sarana Wana Jaya 30.000.000 3.000.000.000 1,63 5. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 13.593.040 1.359.304.000 0,74 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.835.204.028 183.520.402.800 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 4.164.795.972 416.479.597.200 Tahun 2004 Atas hasil pelaksanan Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2003 tersebut, dibuat penyesuaian modal disetor dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 160 tanggal 29 April 2004, dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., Notaris Pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima sebagai Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan surat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia C-18072HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Juli 2004, terjadi peningkatan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I dari sebesar Rp 152.933.669.000,- (seratus lima puluh dua miliar sembilan ratus tiga puluh tiga juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah) menjadi sebesar Rp 183.520.402.800,- (seratus delapan puluh tiga miliar lima ratus dua puluh juta empat ratus dua ribu delapan ratus rupiah). Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham per tanggal 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut :

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Dana Pensiun Perkebunan 1.188.284.688 118.828.468.800 64,75 2. PT Dapenbun Nusantara 553.326.300 55.332.630.000 30,15 3. PT Jamsostek (Persero) 50.000.000 5.000.000.000 2,72 4. Yayasan Sarana Wana Jaya 30.000.000 3.000.000.000 1,63 5. Masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5 % 13.593.040 1.359.304.000 0,74 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.835.204.028 183.520.402.800 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 4.164.795.972 416.479.597.200 Tahun 2005 Pada tanggal 14 Maret 2005 dengan surat No. 128/Dir.01/III/2005 Perseroan telah menyampaikan kepada Bapepam Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham dan dengan harga penawaran sebesar Rp. 105,- (seratus lima rupiah). Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II tersebut telah menjadi Efektif berdasarkan surat Ketua Bapepam No. S-757/PM/2005 tanggal 12 April 2005.

Struktur Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II yakni berdasarkan Daftar Pemegang Saham per 9 Mei 2005 , yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Perseroan, adalah sebagai berikut :

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Dana Pensiun Perkebunan 1.521.004.399 152.100.439.900 64,75 2. PT Dapenbun Nusantara 733.339.219 73.333.921.900 31,22 3. PT Jamsostek (Persero) 50.000.000 5.000.000.000 2,13 4. Yayasan Sarana Wana Jaya 30.000.000 3.000.000.000 1,28 5. Masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5 % 14.717.538 1.471.753.800 0,62 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.349.061.156 234.906.115.600 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 3.650.938.844 365.093.984.400

Page 44: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 32

Pada tanggal 8 Juli 2005 terjadi peralihan kepemilikan saham milik PT Dapenbun Nusantara kepada Dana pensiun Perkebunan melalui transaksi pasar tertutup di Bursa Efek Surabaya pada harga Rp. 130,- (seratus tiga puluh rupiah) per saham. Dengan demikian struktur permodalan perseroan menjadi :

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : 1. Dana Pensiun Perkebunan 2.255.015.478 225.501.548.000 96,00 2. PT Jamsostek (Persero) 50.000.000 5.000.000.000 2,13 3. Yayasan Sarana Wana Jaya 30.000.000 3.000.000.000 1,28 4. Masyarakat dengan kepemilikan kurang dari 5 % 14.045.678 1.404.567.800 0,59 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.349.061.156 234.906.115.600 100,00 Jumlah Saham dalam Portepel 3.650.938.844 365.093.884.400 Tahun 2009 Perseroan telah melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 51 tanggal 27 Maret 2009 dibuat dihadapan Siti Rayhana, Sarjana Hukum, Notaris Pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 12 tanggal 6 Maret 2009 dibuat oleh Siti Rayhana, Sarjana Hukum, Notaris Pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, oleh Dapenbun sebanyak 64.000.000 (enam puluh empat juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp.235 (dua ratus tiga puluh lima Rupiah), sehingga meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi 2.413.061.156 (dua milyar empat ratus tiga belas juta enam puluh satu ribu seratus lima puluh enam) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.241.306.115.600,- (dua ratus empat puluh satu milyar tiga ratus enam juta seratus lima belas ribu enam ratus Rupiah). Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan nomor AHU-AH.01.10-08578 tanggal 24 Juni 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah nomor AHU-0036535.AH.01.09.Tahun 2009, tanggal 24 Juni 2009, dan Kantor Pendaftaran Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 8 September 2009 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 1190/RUB.09.03/VIII/2008, dan sedang dalam proses pengumuman dalam Berita Negara dan Tambahan Berita Negara, sesuai dengan bukti pembayaran kepada Ditjend Administrasi Hukum UMum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 19 Agustus 2009 melalui PT Bank Negara Indonesia, sehingga susunan permodalan menjadi sebagai berikut:

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. DAPENBUN 2.319.015.478 231.901.547.800 96.10 2. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5% 94.045.678 9.404.567.800 3.90

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.413.061.156 241.306.115.600 100 Saham Dalam Portepel 3.586.938.844 358.693.884.400 3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 62 tanggal 23 Mei 2007 jo. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 24 tanggal 9 Mei 2007 keduanya dibuat dihadapan Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan penerimaan pemberitahuan nomor W7-HT.01.10-9001, tanggal 21 Juni 2007, telah didaftarkan dalam Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 19 Mei 2008 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 570/RUB.09.03/VI/2008, dan akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 8 tanggal 6 Maret 2008 dibuat dihadapan Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta jo. Berita Acara

Page 45: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 33

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 3 tanggal 5 Pebruari 2008 dibuat oleh Siti Rayhana, Sarjana Hukum, pengganti dari B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan penerimaan pemberitahuan nomor AHU-AH.01.10-10619, tanggal 5 Mei 2008, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah nomor AHU-0033423.AH.01.09.Tahun2008, tanggal 5 Mei 2008, dan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 19 Mei 2008 dengan nomor TDP 09.03.1.65.38059 dan nomor agenda pendaftaran 570/RUB.09.03/VI/2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia sesuai dengan Surat Bank Indonesia Nomor 10/37/DPB1/Rahasia tanggal 26 Februari 2008 telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terakhir adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Independen : Joseph Siswanto Komisaris Independen : H.S. Sutomo Sunartadirdja Direktur Direktur : Kemas M. Arief Direktur : Lisa A. Wardhana Direktur : Sjahfiri Gaffar Berikut ini adalah riwayat hidup singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi: KOMISARIS

Joseph Siswanto, Komisaris Independen 66 tahun, Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tujuh Belas Agustus, Semarang dan menyelesaikan pendidikan terakhir dari dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) dengan gelar Master of Business Administration (MBA). Memulai karir di PTPN (dahulu PPN) dan semasa karirnya di PTPN pernah menjabat sebagai Direktur Komersial dan Umum pada PTPN X - Lampung pada tahun 1992 – 1994, Direktur Keuangan PTPN X – Lampung di tahun 1994 – 1996, Direktur Keuangan PTPN VII – Lampung di tahun 1996 – 2001, dan terakhir sebagai Direktur Utama PTPN VII – Lampung di tahun 2001 – 2004. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004.

HS. Sutomo Sunartadirdja, Komisaris Independen 70 tahun, Warga Negara Indonesia Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1967. Telah mengikuti beberapa pendidikan dan seminar antara lain Bank Auditing Course (Bank Indonesia, 1968), Financial Management (LMFE-UI, 1975), Program for Managerial Development (AIM, 1986), SESPIBI (Bank Indonesia, 1988), Seminar on Treasury Management (Bank of Thailand, 1995). Memulai karir di bidang perbankan pada Bank Indonesia sejak tahun 1968, dan telah menjabat beberapa posisi antara lain Kepala Kantor Cabang Bank Indonesia (1986), Kepala Biro Pengawasan Private Foreign Exchange Bank Controller Bureau (1992), Head of Private Foreign Exchange Bank Control Affairs, Head of Internal Control Affairs (1995). Pernah menjabat sebagai Komisaris Bank Pacific di tahun 1995 – 1997, Ketua Komite Audit Bank Mashill di tahun 1995 – 1997, Ketua Komite Audit Bank Tiara di tahun 1995 – 1997, dan Komite Likuidtas dari Bank Pacific di tahun 1997 – 2008. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2008. Yang bersangkutan juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit pada Perseroan.

DIREKSI

Page 46: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 34

Kemas M. Arief, Direktur 58 tahun, Warga Negara Indonesia Memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dan terakhir memperoleh gelar Master of Businesses Administration (MBA) dari Drexel University Philadelphia, Amerika Serikat. Telah mengikuti beberapa pendidikan baik di dalam dan di luar negeri antara lain Harvard Summer School (1985), Foreign Country Commerce (1989), International Banking (1991), Activity Orientation of BRI New York (1991), Activity Orientation of BRI Finance (1991) dan lain-lain. Memulai karir di bidang perbankan pada Bank Rakyat Indonesia sejak tahun 1978. Pada tahun 1989 menjabat sebagai Kepala Cabang BRI Tanjung Perak, Surabaya, Deputi Hubungan Luar Negeri BRI di tahun 1991, Wakil Presiden Direktur PT. Sanwa BRI Finance di tahun 1993, General Manajer BRI New York di tahun 1994 dan sebagai General Manager BRI New York pada tahun 1994. Pada tahun 1999 mejabat sebagai manajemen pada Bank Kusa Nasional dan menjadi Team Leader pada Bank Bali pada tahun 2000. Sejak tahun 2007, yang bersangkutan menjabat sebagai Direktur Pemasaran pada Perseroan, dan pada tahun 2009 diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan.

Lisa A. Wardhana, Direktur 49 tahun, Warga Negara Indonesia Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Beliau telah dibekali beberapa training dan seminar keuangan dan perbankan seperti Credit Analyst (1998), Managers Guide to Managing Human Resources (1999), Risk Management (2001), Bank Performance and Healthiness Assessor Training Course (2002) dan Leadership in Finance (2005). Pengalaman bekerja di Kantor Akuntan Publik Darmawan & Co (1987), Accounting Manager di M&Y Apparel BV, Amsterdam Netherland (1992), Accounting Officer pada Bank Agro (1997), beberapa posisi managerial di Bank Agro hingga ditunjuk menjadi Division Head Operasional pada tahun 2005. Sejak April 2007, ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan pada Perseroan.

Sjahfiri Gaffar, Direktur 56 tahun, Warga Negara Indonesia Lahir tahun 1953 di Jakarta, beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Beliau telah dibekali beberapa training dan seminar keuangan dan perbankan seperti Intensive Seminar of EXIM Documentation (1984), Bourse Game (1986), Basic Marketing & Risk Model: Macro Economics & Money Market Institution (1989), Uniform Customs and Practice Seminar (1992), Operations Training Program (1993), Production/Operation/Reengineering Management (1995). Karirnya di perbankan dimulai pada Bank Niaga pada Exim & Exchange Department (1984) and lalu pada tahun 1990 pada Special Assignment exim transaction di Bank Niaga cabang Los Angeles (1990). Selanjutnya beliau bekerja di Bank Papan Sejahtera pada Operational Support Unit (1996), lalu pada Bank Tamara Bank sebagai tim manajemen (1999), lalu pada Bank Bali sebagai Board of Management (2000) dan pada Bank Commonwealth Jakarta sebagai Head of Operational (2004). Pada February 2008, beliau diangkat sebagai Direktur Operasional pada Perseroan.

Berdasarkan surat keputusan Direksi PT Bank Agroniaga Tbk No. Kpts. 091C/Dir.01.03/V/2008 tertanggal 27 Mei 2008, susunan Komite Audit sebagai berikut : Ketua : H.S. Sutomo Sunartadirdja Anggota : 1. Irman A. Kusrochjono (Profesional) 2. Eko Suwandito Djojodipoero (Profesional)

Page 47: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 35

4. SUMBER DAYA MANUSIA Per tanggal 31 Mei 2009, Perseroan memiliki 454 karyawan yang tersebar di kantor pusat (di Jakarta), 7 kantor cabang (di Medan, Surabaya, Pekanbaru, Bandung, Semarang, Balikpapan dan Bandar Lampung), serta 7 kantor cabang pembantu (di Jakarta, Tangerang dan Medan). Perseroan juga telah menerapkan besarnya gaji dan tingkat upah, yang telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk meningkatkan kinerja dan loyalitas sumber daya manusia, Perseroan memberikan beberapa sarana dan fasilitas untuk menunjang kesejahteraan karyawan, di antaranya:

a. Gaji yang kompetitif melebihi ketentuan Upah Minimum Propinsi sesuai dengan peraturan yang berlaku;

b. Tunjangan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek); c. Tunjangan Hari Raya (THR); d. Tunjangan cuti; e. Tunjangan jabatan dan insentif; f. Tunjangan kesehatan; g. Tunjangan makan siang; h. Program pelatihan dan pengembangan karyawan.

Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen per tanggal 31 Mei 2009 :

31 Mei 2009 31 Desember 2008 31 Desember 2007 Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase Direksi 3 0,66 4 0,89 3 0,74 Kepala Divisi 9 1,98 7 1,56 6 1,49 Manager 52 11,45 56 12,44 55 13,61 Supervisor 143 31,50 137 30,44 89 22,03 Pelaksana 197 43,39 195 43,33 198 49,01 50 11,01 51 11,33 53 13,12 Jumlah 454 100 450 100 404 100

Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang pendidikan per tanggal 31 Mei 2009 :

31 Mei 2009 31 Desember 2008 31 Desember 2007 Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase Pasca Sarjana 42 9,25 42 9,33 42 10,40 Sarjana 215 47,36 211 46,89 185 45,79 Sarjana Muda 143 31,50 143 31,78 123 30,45 SMU 54 11,89 54 12,00 54 13,37 SMP/SD 0 0,00 0 0,00 0 0,00 Jumlah 454 100 450 100 404 100

Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang usia per tanggal 31 Mei 2009 :

31 Mei 2009 31 Desember 2008 31 Desember 2007 Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase < 21 Tahun 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 – 30 Tahun 98 21,41 97 21,38 82 20,10 31 – 40 Tahun 238 52,54 236 52,56 211 52,36 41 – 50 tahun 108 23,84 107 23,83 99 24,57 > 50 Tahun 10 2,21 10 2,23 12 2,98 Jumlah 454 100 450 100 404 100

Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan status kontrak per tanggal 31 Mei 2009 (tidak termasuk Direksi):

30 Mei 2009 31 Desember 2008 31 Desember 2007 Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase Kontrak 54 11,92 56 12,47 37 9,18 Tetap 400 88,08 394 87,53 367 90,82 Jumlah 454 100 450 100 404 100

Page 48: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 36

Disamping pengembangan jaringan kantor dan infrastruktur untuk mendukung peningkatan pelayanan terhadap nasabah, Perseroan juga menyadari akan pentingnya peranan sumber daya manusia dalam kegiatan usaha Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu memperhatikan pengembangan sumber daya manusia dengan secara teratur melakukan pelatihan yang dilakukan baik secara internal maupun eksternal dalam rangka mewujudkan strategi usaha serta pengembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Secara eksternal, Perseroan saat ini melakukan pengembangan sumber daya manusia seperti pengiriman beberapa karyawan sesuai tugas dan pekerjaannya untuk mengikuti pendidikan seperti sertifikasi Manajemen Risiko, International Transaction and Trade Finance, know your customer bekerjasama dengan PPATK, Training transaksi devisa, Implementasi multi currency, customized service quality, training bancassurance, information technology audit. 5. KETERANGAN MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DANA PENSIUN PERKEBUNAN A. RIWAYAT SINGKAT

Dana Pensiun Perkebunan, berkedudukan di Jakarta berkantor pusat di Jl. Hayam Wuruk No. 4 AX-BX, Kelurahan Kebon Kelapa, Jakarta Pusat, (selanjutnya disebut DAPENBUN) adalah merupakan kelanjutan dari:

(i) Yayasan Dana Pensiun Perkebunan yang didirikan berdasarkan Akta No. 8 tanggal 8

Januari 1976, dibuat di hadapan Abdul Latief, S.H., Notaris di Jakarta; (ii) Program Pensiun Hari Tua karyawan Bulanan dan Harian Tetap PT Perkebunan

berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Tenaga Kerja No.840/Kpts/HK.030/11/90 dan Kep-595/MEN/90 tanggal 14 November 1990 beserta perubahan-perubahannya.

Yayasan Dana Pensiun Perkebunan ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.360/KMK.04/1977 tanggal 22 November 1977.

Selanjutnya berkenaan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, Yayasan Dana Pensiun Perkebunan ini telah disesuaikan dengan undang-undang dimaksud menjadi Dana Pensiun dengan nama Dana Pensiun Perkebunan.

Atas penyesuaian tersebut, Dapenbun telah sah sebagai badan hukum berbentuk dana pensiun dengan diperolehnya pengesahan atas Peraturan DAPENBUN Perkebunan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya Nomor: Kep-554/KM.17/1997 tanggal 29 Oktober 1997 (selanjutnya disebut “Peraturan Dapenbun”). Peraturan DAPENBUN tersebut di atas telah mengalami telah mengalami beberapa perubahan, terakhir berdasarkan Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pendiri Dana Pensiun Perkebunan nomor XP-SURP/07.02 tanggal 30 Maret 2007 tentang Peraturan Dana Pensiun Perkebunan Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pendiri Dana Pensiun Perkebunan. Peraturan DAPENBUN ini telah mendapat Pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan nomor KEP-193/KM.10/2007 tanggal 2 Oktober 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI nomor 43 Tahun 2007, Tambahan Berita Negara tanggal 2 November 2007 No. 88.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan DAPENBUN adalah menghimpun dan mengelola dana untuk mengusahakan kesinambungan penghasilan serta meningkatkan kesejahteraan Peserta di hari tua dengan menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti.

Page 49: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 37

C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero) selaku Pendiri Dana Pensiun Perkebunan nomor XP-SURKP/08.03 tanggal 23 April 2008, nomor XP-SURKP/08.05 tanggal 23 April 2008 jo. XP-SURKP/08.04 tanggal 23 April 2008 jo Nomor XP-SURKP/09.04 tanggal 30 Maret 2009, jo No. XP-SURKP/07.07 tanggal 25 Juli 2007 dan jo No. XP-SURKP/07.08 tanggal 25 Juli 2007 susunan Dewan Pengawas adalah sebagai berikut: Ketua : Andi Punoko (masa jabatan sampai dengan 25 Juli 2010) Anggota : Ir Kusumandaru MBA (masa jabatan sampai dengan 25 Juli 2010) Anggota : Ir. Fauzi Yusuf, MM (masa jabatan sampai dengan 25 Juli 2010) Anggota : Lukman Kudonarpodo, SH, MIR (masa jabatan sampai dengan 31 Maret 2012) Anggota : Syahfruddin Ali, SH, MSI (masa jabatan sampai dengan 31 Maret 2012) Anggota : Drs. Muklis Muchtar, QIA (masa jabatan sampai dengan 25 Juli 2010) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero) selaku Pendiri Dana Pensiun Perkebunan nomor XP-SURKP/09.07 tanggal 1 Mei 2009 juncto nomor XP-SURKP/09.06 tanggal 1 Mei 2009, jo Nomor XP-SURPKP/09.09 tanggal 30 Juni 2009, susunan Pengurus DAPENBUN adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Roswita Nilakurnia, SE (masa jabatan sampai dengan tanggal 17 Mei 2014) Direktur : Drs. H. Soetidja Prawiradinata, AK (masa jabatan sampai dengan tanggal 3 Maret 2011) Direktur : Haris Anwar, SE (masa jabatan sampai dengan tanggal 3 Maret 2014)

D. KEKAYAAN DAPENBUN Berdasarkan Pasal 5 Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pendiri Dana Pensiun Perkebunan nomor XP-SURP/07.02 tanggal 30 Maret 2007 tentang Peraturan Dana Pensiun Perkebunan Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pendiri Dana Pensiun Perkebunan. Peraturan DAPENBUN ini telah mendapat Pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan nomor KEP-193/KM.10/2007 tanggal 2 Oktober 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI nomor 43 Tahun 2007, Tambahan Berita Negara tanggal 2 November 2007 No. 88, kekayaan DAPENBUN adalah sebagai berikut :

Kekayaan DAPENBUN berasal dari : - Kekayaan yang dialihkan dari Yayasan Dana Pensiun Perkebunan (YDPP) - Kekayaan dari Program Pensiun Hari Tua karyawan Pelaksana yang dialihkan ke

DAPENBUN. - Iuran Pemberi Kerja. - Iuran Peserta. - Hasil pengembangan dana. - Pengalihan Dana dari Dana pensiun lain.

Kekayaan DAPENBUN terpisah dari kekayaan Pendiri dan Mitra Pendiri.

Sesuai Pasal 8, 9, 10 dan Pasal 11 Peraturan DAPENBUN berdasarkan, Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pendiri Dana Pensiun Perkebunan nomor XP-SURP/07.02 tanggal 30 Maret 2007 tentang Peraturan Dana Pensiun Perkebunan Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pendiri Dana Pensiun Perkebunan. Peraturan DAPENBUN ini telah

Page 50: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 38

mendapat Pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan nomor KEP-193/KM.10/2007 tanggal 2 Oktober 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI nomor 43 Tahun 2007, Tambahan Berita Negara tanggal 2 November 2007 No. 88, Pendiri dan Mitra Pendiri DAPENBUN adalah sebagai berikut:

(i) Pendiri DAPENBUN adalah PT Perkebunan Nusantara X (PERSERO) (ii) Mitra Pendiri adalah Pemberi Kerja yang ikut serta dalam DAPENBUN yaitu sebagai

berikut: - PT Perkebunan Nusantara I (Persero) - PT Perkebunan Nusantara II (Persero) - PT Perkebunan Nusantara III (Persero) - PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) - PT Perkebunan Nusantara V (Persero) - PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) - PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) - PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) - PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) - PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) - PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) - PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) - PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) - Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) - Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI) - PT Sarana Agro Nusantara (PT SAN)

E. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel Ikhtisar Laporan Aktiva Bersih Dana Pensiun Perkebunan sebagai berikut:

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 2008 2007

Total Investasi 3.095.510 2.823.732 Selisih Penilaian Investasi (204.183) 630.962 Aktiva Lancar di luar Investasi 1.311.363 728.953 Aktiva Operasional 3.253 3.685 Aktiva lain-lain 225.467 226.694 Total Aktiva 4.431.411 4.414.027 Kewajiban Aktuaria 4.777.618 5.792.566 Selisih Kewajiban Aktuaria (385.606) (1.435.978) Kewajiban diluar kewajiban aktuaria 39.670 57.439 Total Kewajiban 4.431.681 4.414.027 Total Pendapatan Investasi 283.041 455.072 Hasil Usaha Investasi 272.585 364.186 Total Beban Operasional 29.800 29.093 Hasil Usaha Setelah Pajak 246.519 320.216

6. KETERANGAN TENTANG PENYERTAAN SAHAM YANG DILAKUKAN PERSEROAN 6.1. PT. BPR TOELOLENGREDJO DASA NUSANTARA

A. PENDIRIAN PT Bank Perkreditan Rakyat Toeloengredjo Dasa Nusantara, dahulu didirikan dengan nama PT BPR Toeloengredjo Agroloka (selanjutnya disebut “BPR Toeloengredjo”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kecamatan Paree, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, didirikan berdasarkan Akta PT BPR Toeloengredjo Agroloka No. 26 tanggal 9 April 1991 dibuat di hadapan Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana diubah dengan Akta Perubahan PT BPR Toeloengredjo Agroloka No. 43 tanggal 16 Mei 1991 dibuat di hadapan Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-1764.HT.01.01.TH’91

Page 51: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 39

tanggal 24 Mei 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1736 tanggal 18 April 1992 serta telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Kediri di bawah No. 45/1991/Kab tanggal 5 September 1991.

B. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 43 tanggal 7 April 2005 dibuat di hadapan Paulus Bingadiputra, S.H., Notaris di Kabupaten Kediri di Gampengrejo, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Perkreditan Rakyat Toeloengredjo Dasa Nusantara No. C-14661 HT.01.04.TH.2005 tanggal 30 Mei 2005, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 132816500046 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Kediri No. 61/BH.13.28/06/2005 pada tanggal 13 Juni 2005 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 666 tanggal 15 Juli 2005, struktur permodalan BPR Toeloengredjo adalah sebagai berikut :

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : 1. Kopkar PT Perkebunan Nusantara X 770.000 770.000.000 96,2 2. Perseroan 30.000 30.000.000 3,8 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 800.000 800.000.000 100 Jumlah Saham dalam Portepel 200.000 200.000.000

C. BIDANG USAHA

Maksud dan tujuan BPR Toeloengredjo adalah menjalankan usaha Bank Perkreditan Rakyat, dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang disamakan dengan itu, memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan, menempatkan dananya dalam bentuk Sertipikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, Sertipikat Deposito, dan/atau Tabungan pada bank lain.

D. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Susunan Komisaris dan Direksi BPR Toeloengredjo berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 2 Juli 2007 dibuat dihadapan Paulus Bingadiputra, Sarjana Hukum, Notaris di Kabupaten Kediri, tentang perpanjangan jangka waktu pengangkatan Direksi dan Komisaris, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi/Komisaris PT Bank Perkreditan Rakyat Toeloengredjo Dasa Nusantara No. W10-HT.01.10-839 tanggal 6 September 2007, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 132816500046 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Kediri No. 218/BH.13.28/09/2007 pada tanggal 18 September 2007, adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama : Drs. Budi Hidayat Komisaris Independen : Herry Soelistiono, S.E., M.M., M.B.A Komisaris Independen : Drs. H. Arifin, M.M. Direktur Direktur Utama : Herman Budianto, S.E. Direktur : Dra. Titik Hernawati

Page 52: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 40

6.2. PT. BPR TOELANGAN DASA NUSANTARA

A. PENDIRIAN

PT Bank Perkreditan Rakyat Toelangan Dasa Nusantara, dahulu didirikan dengan nama PT BPR Toelangan Agroloka (selanjutnya disebut “BPR Toelangan”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kecamatan Toelangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, didirikan berdasarkan Akta PT BPR Toelangan Agroloka No. 28 tanggal 9 April 1991 dibuat di hadapan Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana diubah dengan Akta Perubahan PT BPR Toelangan Agroloka No. 45 tanggal 16 Mei 1991 dibuat di hadapan Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-1748.HT.01.01.TH.91 tanggal 23 Mei 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 dan Tambahan Berita Negara No. 1735 tanggal 18 April 1992 serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Sidoarjo tanggal 4 September 1991 di bawah No. W.10.Um.02.10.2-131/PT-1991 dan No. W.10.Um.02.10.2-132/PT-1991.

B. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Bank Perkreditan Rakyat Toelangan Agroloka No. 7 tanggal 3 Maret 2004 yang dibuat dihadapan Doktor Lanny Kusumawati, Doktoranda, Sarjana Hukum, Magister Humaniora, Notaris di Surabaya, akta mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-13670 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Juni 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 13.17.1.65.00450 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo No. 510/94/BH.13.17/VII/2004 pada tanggal 9 Juli 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 10133 tanggal 23 September 2005, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BPR Toelangan adalah sebagai berikut :

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : 700.000 1. Koperasi Karyawan PT Perkebunan Nusantara X (Persero)

670.000 670.000.000 95,7

2. Perseroan 30.000 30.000.000 4,3 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 700.000 700.000.000 100 Jumlah Saham dalam Portepel 300.000 300.000.000

C. BIDANG USAHA

Maksud dan tujuan BPR Toelangan adalah berusaha dibidang Bank Perkreditan Rakyat, dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang disamakan dengan itu, memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan, Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, Sertipikat Deposito, dan/atau Tabungan pada Bank lain.

D. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Susunan Komisaris dan Direksi BPR Toelangan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Bank Perkreditan Rakyat Toelangan Agroloka No. 7 tanggal 3 Maret 2004 yang dibuat dihadapan Doktor Lanny Kusumawati, Doktoranda, Sarjana Hukum, Magister Humaniora, Notaris di Surabaya yang berisi penambahan modal disetor, perubahan anggaran dasar (meliputi perubahan modal dasar, nama perseroan) dan perubahan susunan pengurus. Akta dimaksud telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-13670 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Juni 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan

Page 53: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 41

sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 13.17.1.65.00450 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo No. 510/94/BH.13.17/VII/2004 pada tanggal 9 Juli 2004 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 10133 tanggal 23 September 2005 jo. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT BPR Toelangan Dasa Nusantara tentang pergantian kepengurusan Komisaris, dibuat dibawah tangan, tanggal 23 Juni 2007 adalah sebagai berikut:

Komisaris Komisaris Utama : Drs. H. Budi Hidayat Komisaris Independen : Herry Soelistiono, SE, MM, MBA Komisaris Independen : Drs. H. Arifin MM

Direktur Direktur Utama : Ismail, BBA Direktur : Yulia Maria Ninik Magdarina Sekar Koeshariani

6.3. PT. BPR CINTAMANIS AGROLOKA

A. PENDIRIAN PT Bank Perkreditan Rakyat Cinta Manis Agroloka (selanjutnya disebut “BPR Cinta Manis”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, didirikan berdasarkan Akta PT BPR Cinta Manis Agroloka No. 70 tanggal 24 Mei 1991 dibuat dihadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3274.HT.01.01.TH.91 tanggal 23 Juli 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 45 tanggal 5 Juni 1992 dan Tambahan Berita Negara No. 2536 tahun 1992 serta telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Kayuagung No. 01/PT.PN/1992 tanggal 20 Pebruari 1992.

B. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa PT BPR Cinta Manis Agroloka No. 20 tanggal 19 Agustus 2002 dibuat dihadapan Soekarno, Sarjana Hukum, Notaris di Bandar Lampung, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-18222 HT.01.04.TH.2002 tanggal 20 September 2002 dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Kayuagung tanggal 22 Oktober 2002 di bawah No. 01/PT/PN serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 060916500007 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Ogan Komering Ilir No. 01/BH [tidak terbaca] 09/I/2003 pada tanggal 15 Januari 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18 dan Tambahan Berita Negara No. 1754 pada tanggal 3 Pebruari 2003, adalah sebagai berikut :

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : 1. Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)

777.500 777.500.000 95,9

2. Perseroan 35.000 35.000.000 4,1 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 812.500 812.500.000 100 Jumlah Saham dalam Portepel 187.500 187.500.000

Page 54: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 42

C. BIDANG USAHA Bidang usaha BPR Cinta Manis adalah berusaha dibidang Bank Perkreditan Rakyat, dengan melaksanakan kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan dan memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan.

D. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa PT BPR Cinta Manis Agroloka No. 02 tanggal 4 Juni 2007 dibuat dihadapan Emmy Natalia, Sarjana Hukum, Notaris di Ogan Komering Ilir dibuat atas dasar Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT BPR Cinta Manis Agroloka, yang dibuat dibawah tangan, tanggal 21 Juni 2007, susunan Komisaris dan Direksi BPR Cinta Manis adalah sebagai berikut :

Komisaris Komisaris Utama : Drs. Sapta Yoga Komisaris Independen : Budi Firman, ST.

Direktur Direktur Utama : Syamsudin, SE. Direktur : Budi Firman, ST.

6.4. PT. BPR TJOEKIR DASA NUSANTARA

A. PENDIRIAN

PT Bank Perkreditan Rakyat Tjoekir Dasa Nusantara (selanjutnya disebut “BPR Tjoekir”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, didirikan berdasarkan Akta PT BPR Tjoekir Agroloka No. 27 tanggal 9 April 1991 dibuat di hadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, akta mana diubah dengan Akta Perubahan PT BPR Tjoekir Agroloka No. 44 tanggal 16 Mei 1991 dibuat di hadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-1749.HT.01.01.TH’91 tanggal 23 Mei 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1734 tanggal 18 April 1992 serta telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jombang di bawah No. 19/1991/PT dan No. 20/1991/PT keduanya tanggal 9 September 1991.

B. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Perkreditan Rakyat Tjoekir Dasa Nusantara No. 43 tanggal 23 Maret 2006, dibuat dihadapan Wiwik Suwartutik Mulyadi, S.H., Notaris di Jombang, telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Penerimaan Laporan tanggal 5 Mei 2006 No. C-13073 HT.01.04.TH.2006, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan UU Wajib Daftar Perusahaan No. TDP 132016500046 dan No. pendaftaran 044/BH/[tidakterbaca]/V/2006 pada tanggal 20 Mei 2006 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 49 Tambahan Berita Negara No. 644 tanggal 20 Juni 2006, struktur permodalan dan pemegang saham BPR Tjoekir adalah sebagai berikut :

Page 55: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 43

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : 1. Kopkar PT Perkebunan Nusantara X 870.000 870.000.000 96,7 2. Perseroan 30.000 30.000.000 3,3 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 900.000 900.000.000 100 Jumlah Saham dalam Portepel 100.000 100.000.000

C. BIDANG USAHA

Bidang usaha BPR Tjoekir adalah berusaha dibidang Bank Perkreditan Rakyat, dengan melaksanakan kegiatan usaha menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang disamakan dengan itu; memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan; menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

D. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Susunan Direksi dan Komisaris BPR Tjoekir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Perkreditan Rakyat Tjoekir Dasa Nusantara No. 80 tanggal 30 Juni 2007, dibuat dihadapan Wiwik Suwartutik Mulyadi, S.H., Notaris di Jombang, telah dilakukan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi dan Komisaris tanggal 6 September 2007 No. W10-HT.01.10-847, berisi perubahan susunan Komisaris jo. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Perkreditan Rakyat Tjoekir Dasa Nusantara No. 02 tanggal 29 Oktober 2007, dibuat dihadapan Wiwik Suwartutik Mulyadi, S.H., Notaris di Jombang, telah dilakukan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tanggal 29 Oktober 2007 No. C-UM.HT.01.10-1587, adalah sebagai berikut:

Komisaris Komisaris Utama : Drs. H. Budi Hidayat Komisaris Independen : Herry Soelistiono, SE, MM, MBA Komisaris Independen : Drs. H. Arifin, MM

Direktur Direktur : Dra. Henny Sulistyawati

6.5. PT. BPR BUNGAMAYANG AGROLOKA

A. PENDIRIAN

PT Bank Perkreditan Rakyat Bungamayang Agroloka (selanjutnya disebut “BPR Bungamayang”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, didirikan berdasarkan Akta PT BPR Bungamayang Agroloka No. 71 tanggal 24 Mei 1991 dibuat dihadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3280.HT.01.01.TH.91 tanggal 24 Juli 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 2535 tanggal 5 Juni 1992 serta telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Kotabumi di bawah No. HT.01.04-1991 tanggal 9 Agustus 1991.

B. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa PT BPR Bungamayang Agroloka No. 13 tanggal 11 Mei 2007 dibuat dihadapan Iman Santosa, Sarjana Hukum, Notaris di Bandar Lampung, akta mana telah mendapat

Page 56: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 44

persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-01414 HT.01.04.TH.2007, tanggal 26 Oktober 2007 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 070316500058 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 20 Pebruari 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6233 tanggal 13 Mei 2008, struktur permodalan dan pemegang saham BPR Bungamayang adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 2.000.000 2.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : 1. Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)

977.500 977.500.000 97,75

2. Perseroan 22.500 22.500.000 2,25 Jumlah Modal Ditempatkan dn Disetor Penuh 1.000.000 1.000.000.000 100 Jumlah Saham dalam Portepel 1.000.000 1.000.000.000

C. BIDANG USAHA

Bidang usaha BPR Bungamayang adalah berusaha di bidang Bank Perkreditan Rakyat, dengan melaksanakan kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan serta memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan.

D. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Perkreditan Rakyat Tjoekir Dasa Nusantara No. 80 tanggal 30 Juni 2007, dibuat dihadapan Wiwik Suwartutik Mulyadi, S.H., Notaris di Jombang, telah dilakukan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi dan Komisaris tanggal 6 September 2007 No. W10-HT.01.10-847 jo. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Perkreditan Rakyat Tjoekir Dasa Nusantara No. 02 tanggal 29 Oktober 2007, dibuat dihadapan Wiwik Suwartutik Mulyadi, S.H., Notaris di Jombang, telah dilakukan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tanggal 29 Oktober 2007 No. C-UM.HT.01.10-1587, susunan Komisaris dan Direksi BPR Bungamayang adalah :

Komisaris Komisaris Utama : Drs. H. Budi Hidayat Komisaris Independen : Herry Soelistiono, SE, MM, MBA Komisaris Independen : Drs. H. Arifin, MM

Direktur Direktur : Dra. Henny Sulistyawati

Page 57: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 45

7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN ANAK PERUSAHAAN BERBENTUK BADAN HUKUM

Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan Pihak Terafiliasi

J. Siswanto HS Sutomo Sunartadirja

Kemas M. Arief

Sjahfiri Gaffar

Lisa A. Wardhana

Perseroan KI KI D D D DPP - - - - - BPR TN - - - - - BPR TO - - - - - BPR TR - - - - - BPR BG - - - - - BPR CM - - - - -

Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama D : Direktur DPP : Dana Pensiun Perkebunan BPR TN : PT BPR Toelangan Dasa Nusantara (d/h PT BPR Toelangan Agroloka) BPR TO : PT BPR Toeloengredjo Dasa Nusantara (d/h PT BPR Toelongredjo Agroloka) BPR TR : PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara (d/h PT BPR Tjoekir Agroloka) BPR BG : PT BPR Bungamayang Agroloka BPR CM : PT BPR Cinta Manis Agroloka 8. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa, baik berupa transaksi yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha Perseroan. Pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah pihak yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung, mengendalikan, dikendalikan atau di bawah satu pengendali dan mempunyai hubungan sebagai pemegang saham utama dari Perseroan. Berdasarkan Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Mei 2009 dan 31 Desember 2007 dan 2008, Ikhtisar transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

dalam ribuan Rupiah 31 Desember Uraian 31 Mei 2009 2008 2007

Kredit yang diberikan 859.690 445.762 944.674 Giro 7.351.022 54.126.568 8.049.713 Tabungan 47.495.362 871.586 2.181.705 Deposito berjangka 47.495.364 74.427.394 57.110.000 Jumlah 103.201.438 129.871.310 68.286.092

Dalam usahanya, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK nomor 7 tentang Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Page 58: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 46

9. PERJANJIAN YANG DIANGGAP PENTING ANTARA PERSEROAN DENGAN PIHAK LAIN A. Perjanjian Kredit Dimana Perseroan Sebagai Debitur

Sampai dengan tanggal dikeluarkannya Laporan Uji Tuntas ini, Perseroan telah menandatangani perjanjian kredit dimana Perseroan bertindak sebagai debitur, dengan rincian sebagai berikut :

1. Pinjaman Subordinasi dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Bank Indonesia nomor

28/178/UKU/PmK tanggal 7 Juni 1995 perihal Pinjaman Subordinasi.

2. Perjanjian Kredit dengan PT PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (“PT PNM”) yaitu :

a. Perjanjian Kredit No. 53 tanggal 17 Juni 2008 dibuat dihadapan Otty Hari Chandra Ubayani, SH, Notaris di Jakarta.

b. Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 17 Juni 2008 dibuat dihadapan Otty Hari Chandra Ubayani, SH, Notaris di Jakarta.

c. Perjanjian Kredit No. 55 tanggal 17 Juni 2008 dibuat dihadapan Otty Hari Chandra Ubayani, SH, Notaris di Jakarta.

3. Penerimaan Kredit dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (“PT PNM”) qq Bank

Indonesia yaitu :

a. Berdasarkan Akte F nomor 24/268/UKK/Kop/1 tanggal 21 Oktober 1991 yang telah diubah beberapa kali terakhir diubah dengan Akte F Perjanjian Tambahan nomor 015/KKPA-UMUM/PK/0700 tanggal 17 Juli 2000 dan Surat PT PNM nomor 628/PNM-KP/SI/VII/2000 tanggal 17 Juli 2000 juncto Surat Persetujuan Kredit nomor 082/KKPA-Umum/SPK-Induk/1204 tanggal 7 Desember 2004.

b. Kredit Likuiditas Investasi Guna Pemberian Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Tahun 1999 berdasarkan Akte F nomor 012/KKPAUmum/PK/0401 tanggal 26 Nopember 2001 yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akte F Perjanjian Tambahan nomor 081A/KKPA-UMUM/PK-LCU/0401 tanggal 18 April 2001 Juncto Akte F Perjanjian Tambahan nomor 083/KKPA-Umum/PK-Induk/1204 tanggal 7 Desember 2004.

c. Kredit Likuiditas Investasi Dalam Rangka Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Tahun 2000 berdasarkan Akte F nomor 011/KKPAUmum/PK/1101 tanggal 28 Nopember 2001 yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Tambahan Akte F Perjanjian Tambahan nomor 082A/KKPA-UMUM/PK-LCU/0401 tanggal 18 April 2001 juncto Tambahan Akte F Perjanjian Tambahan nomor 084/KKPA-Umum/SPK-Induk/1204 tanggal 7 Desember 2004.

d. Kredit Likuiditas Investasi Dalam Rangka Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Tahun 2001 berdasarkan Akte F nomor 010/KKPAUmum/PK/1101 tanggal 30 Nopember 2001 juncto Tambahan Akte F Perjanjian Tambahan nomor 085/KKPA-Umum/PK-Induk/1204 tanggal 7 Desember 2004.

e. Kredit Likuiditas Investasi Guna Pemberian Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Tahun Anggaran 2002 berdasarkan Akte F nomor 017/KKPA Umum/PK/0202 tanggal 7 Pebruari 2002, juncto Akte F Perjanjian Tambahan nomor 086/KKPA-Umum/PK-Induk/1204 tanggal 7 Desember 2004.

f. Kredit Likuiditas Investasi Guna Pemberian Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Tahun Anggaran 2003 berdasarkan Akte F nomor 042/KKPAUmum/PK/0503 tanggal 7 Mei 2002 yang diubah dengan Tambahan Akte F Perjanjian Tambahan nomor 285/KKPA Umum/PK Induk/0105 tanggal 13 Januari 2005 juncto Akte F Perjanjian Tambahan nomor 087/KKPA-Umum/PK-Induk/1204 tanggal 7 Desember 2004.

g. Kredit Likuiditas Investasi Guna Pemberian Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Tahun Anggaran 2004 berdasarkan Akte F nomor 013/KKPA Umum/PK/0204 tanggal 25 Pebruari 2004 juncto Akte F Perjanjian Tambahan nomor 287/KKPA Umum/PK-Induk/0105 tanggal 13 Januari 2005.

Page 59: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 47

h. Kredit Likuiditas Investasi Guna Pemberian Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Tahun Anggaran 2005 berdasarkan Akte F nomor 290/KKPA-Umum/PK-Induk/0105 tanggal 13 Januari 2005 juncto Akte F Perjanjian Tambahan nomor 044/KKPA Umum/PK-Induk/0606 tanggal 8 Juni 2006 .

i. Kredit Investasi Dalam Rangka Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Guna Pembiayaan Proyek Kelapa Sawit Atas Nama Koperasi Unit Desa Sawit Trija berdasarkan Akta Perjanjian Kredit nomor 30 tanggal 16 Pebruari 2001 dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah dirubah dengan Addendum Perjanjian Kredit nomor 038/KKPA UMUM/Add PK/1204 tanggal 13 Desember 2004.

j. Kredit Guna Pembiayaan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Atas Nama Koperasi Perkebunan Karu Jaya Makmur, Koperasi Perkebunan Pasir Mulya Sejahtera, Koperasi Perkebunan Harapan Taka, Koperasi Perkebunan Akat Berayak dan Koperasi Perkebunan Sama Taka di Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Perjanjian Kredit nomor 84 tanggal 20 Desember 2004 dibuat di hadapan Otty Hari Chandra Ubayani, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah diubah dengan Addendum Perjanjian Kredit nomor 001/KKPA UMUM/Add PK/0405 tanggal 6 April 2005.

k. Kredit Guna Pembiayaan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Atas Nama Koperasi Perkebunan Taminses dan Koperasi Perkebunan Sawit Harapan Tani di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat berdasarkan Akta Perjanjian Kredit nomor 85 tanggal 20 Desember 2004 dibuat di hadapan Otty Hari Chandra Ubayani, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah dirubah dengan Addendum Perjanjian Kredit nomor 002/KKPA UMUM/Add PK/0405 tanggal 6 April 2005 dan Addendum Perjanjian Kredit nomor 003/KKPA Umum/Add PK/0405 tanggal 7 April 2005.

l. Kredit Guna Pembiayaan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama Koperasi Perkebunan Akat Berayak di Kabupaten Pasir Kalimantan Timur berdasarkan Akta Perjanjian Kredit nomor 156 tanggal 19 Mei 2005 dibuat di hadapan Otty Hari Chandra Ubayani, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta.

B. Perjanjian Sewa

Sampai dengan saat dikeluarkannya Laporan Uji tuntas ini, Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian sewa dengan uraian sebagai berikut:

1. Sewa Bangunan / Ruangan untuk Kantor

a. Kantor Pusat

1) Lantai I (satu), II (dua) dan VIII (delapan)

Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Ruangan Perkantoran nomor D.03/PERJ/AGR/14/1.IV/2004 tanggal 1 April 2004 yang telah beberapa kali diperpanjang dan diubah, terakhir dengan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Ruangan Perkantoran nomor D.03/PERJ/AGR/026 /01.IV/2009 tanggal 1 April 2009.

2) Lantai VIII (delapan)

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 6 tanggal 2 April 2009 dibuat di hadapan Buniarti Tjandra, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta .

3) Lantai XVI (enam belas)

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 5 tanggal 2 April 2009 dibuat di hadapan Buniarti Tjandra, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta .

Page 60: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 48

b. Kantor Cabang

1. Kantor Cabang Surabaya

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 22 tanggal 13 Maret 2009 yang dibuat dihadapan Haryo Bimo Bramantyo, pengganti dari dari Bambang Heru Djuwito, SH, Notaris di Surabaya,

2. Kantor Cabang Medan

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa nomor 84 tanggal 30 Juli 2004, dibuat di hadapan Mimin Rusli, Sarjana Hukum, Notaris di Medan jo surat Dewan Komisaris PTPN IV No.DK/V/2009 tanggal 29 Mei 2009 jo Surat PT PN IV nomor 04.13/X/08/VIII/2009 tanggal 6 Agustus 2009

3. Kantor Cabang Pekanbaru

a. Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama nomor PKS.1625/Dirbiskom/0807, nomor BA/SP-56A/DIR.01/VIII/2007 tanggal 1 Agustus 2007 .

b. Perjanjian nomor 6 tanggal 4 Desember 2008 dibuat, dihadapan Nusyirwan Kota, Sarjana Hukum, notaris di Pekanbaru.

c. Perjanjian nomor BA/SP-41/Dir.01/X/2006 dan No.526/HTH/XI/06 tanggal 2 Oktober 2006.

4. Kantor Cabang Bandung

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa nomor 6 tanggal 15 Agustus 2003 dibuat di hadapan Elly Rahardjo Royandi, Sarjana Hukum, Notaris di Bandung, yang di diperpanjang dengan akta nomor 7 tanggal 25 Agustus 2008 dibuat di hadapan Lely Zulkarnain, SH, notaris di Bandung.

5. Kantor Cabang Balikpapan

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa nomor 8 tanggal 7 September 2005 dibuat di hadapan Hangky Ribowo, Sarjana Hukum, Notaris di Balikpapan.

6. Kantor Cabang Semarang

a. Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa nomor 8 tanggal 11Agustus 2005 dibuat di hadapan Damar Susilowati, Sarjana Hukum, Notaris di Semarang.

b. Perjanjian Nomor PTPN.IX.O/X/SP/059/2008 dan No.BA/SP-70/DIR.01.02/XI/2008 tanggal 24 November 2008.

7. Kantor Cabang Bandar Lampung

Berdasarkan Akta Perjanjian nomor 22 tanggal 15 Mei 2008, dibuat dihadapan Ismarina, Sarjana Hukum, notaris di Bandar Lampung.

c. Kantor Cabang Pembantu

1) Capem Jamsostek

Berdasarkan Perjanjian Nomor 01 tanggal 7 Mei 2008 dibuat dihadapan Nurhasanah, SH, Notaris di Bekasi.

2) Capem Cik Ditiro

Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Ruangan Perkantoran nomor D.03/PERJ/108/30.XII/2008 dan No.BA/SP-87/DIR.01/XII/2008 tanggal 2 Januari 2008.

3) Capem Pasar Minggu

Berdasarkan Perjanjian Sewa Ruang Kantor, Kantor Pusat Departemen

Page 61: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 49

Pertanian tanggal 31 Juli 2006.

4) Capem Manggala

Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa nomor 057/BP/MWB/VI/2009 tanggal 1 Juni 2009.

5) Capem Tangerang

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa nomor 10 tanggal 7 April 2006, dibuat di hadapan Raden Ayu Mahyasari Arizza Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Tangerang diperpanjang dengan Akta Addendum Perjanjian Sewa Menyewa nomor 5 tanggal 3 April 2008, dibuat di hadapan Raden Ayu Mahyasari Arizza Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Tangerang.

6) Capem Bekasi

Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa nomor 83 tanggal 22 Juli 2008 dibuat dihadapan Rosita Siagian, Notaris di Bekasi.

7) Capem Plaza Medan Fair

Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa nomor PMF-209 tanggal 30 Mei 2005 yang dibuat antara PT Anugrah Prima sebagai Pihak Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Penyewa yang telah dinotarilkan oleh Mimin Rusli, Sarjana Hukum, Notaris di Medan.

2. Sewa Rumah untuk Rumah Tinggal Dinas

a. Surabaya

Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Rumah tanggal 24 September 2007, dibuat antara Novinsa Indra, SE, selaku Penyewa dan Djoko Budhi Setyawan selaku Pihak Yang Menyewakan.

b. Medan

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa nomor 3 tanggal 3 September 2007, dibuat di hadapan Mimin Rusli, Sarjana Hukum, Notaris di Medan, sebagaimana diubah dengan Addendum tanggal 17 September 2007 yang dilegalisasi oleh Mimin Rusli, Sarjana Hukum, Notaris di Medan, dengan nomor 1102/Leg.IX/2007 tanggal 17 September 2007.

c. Balikpapan

Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa nomor 62 tanggal 15 Desember 2007, dibuat di hadapan Hangky Ribowo, Sarjana Hukum, Notaris di Balikpapan.

d. Semarang

Berdasarkan Akta Perjanjian Kontrak Rumah nomor 4 tanggal 9 September 2005, dibuat di hadapan Damar Susilowati, Sarjana Hukum, Notaris di Semarang.

e. Bandar Lampung

1) Berdasarkan Perjanjian Nomor BA/SP-44/Dir.01.02/VII/2008 tanggal 15 Juli 2008, yang dibuat antara Perseroan selaku Penyewa dengan Drs. H. Fauzie Saleh selaku Pihak Yang Menyewakan.

2) Berdasarkan Perjanjian Nomor BA/SP-51A/Dir.01.02/VII/2008 tanggal 1 Agustus 2008, yang dibuat antara Perseroan selaku Penyewa dengan Agus Setyabudi selaku Pihak Yang Menyewakan.

3. Kendaraan Bermotor Roda Empat

a. Jakarta

1) 6 (enam) mobil Toyota Kijang dan 2 (dua) mobil Vios

Page 62: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 50

Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa nomor 218/KKA/XII/2007 tanggal 5 Desember 2007 antara Perseroan selaku Penyewa dan Koperasi Karyawan Agrobank selaku Pihak Yang Menyewakan.

2) 2 (dua) mobil Toyota Vios

Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa nomor 086a/KKA/V/2009 tanggal 11 Mei 2009 antara Perseroan selaku Penyewa dan Koperasi Karyawan Agrobank selaku Pihak Yang Menyewakan.

3) 1( satu) mobil Toyota Kijang Innova

Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa nomor 315/KKA/XII/2005 tanggal 5 Desember 2005 antara Perseroan selaku Penyewa dan Koperasi Karyawan Agrobank selaku Pihak Yang Menyewakan.

4) 6 (enam) mobil Toyota Avanza

Berdasarkan Perjanjian nomor 006.A/SPj-SAR/LEG/XIII/2008 tanggal 20 Desember 2008 jo Amandemen No.1040126257/23.06.2009 tanggal 23 Juni 2009, antara Perseroan selaku Penyewa dan PT Serasi Autoraya selaku Pihak Yang Menyewakan.

b. Pekanbaru

Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa nomor 341a/KKA/X/2006 tanggal 9 Oktober 2006 antara Perseroan selaku Penyewa dan Koperasi Karyawan Agrobank selaku Pihak Yang Menyewakan.

4. Reklame

Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Mengenai Reklame Diatas Halte Bus dan Halte Bus nomor 09/SHELT/XI/07 pada tanggal 19 Nopember 2007 antara Perseroan sebagai Penyewa dengan Simon Lekatompessy sebagai Pihak Yang Menyewakan.

5. Peralatan Komunikasi

Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Peralatan Komunikasi untuk Perseroan nomor 203.14.AGRO tanggal 21 Pebruari 2005, yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Addendum III Terhadap Perjanjian Sewa Nomor 203.14.AGRO Tanggal 21 Pebruari 2005 yang dibuat tanggal 3 Maret 2008 antara Perseroan selaku Penyewa dengan PT Sigmacipta Caraka (“Sigma”) sebagai Pihak Yang Menyewakan.

6. Mesin Fotocopy

Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Mesin Fotocopy nomor 118/D/MM/IV/2008 tanggal 23 April 2008 antara Perseroan selaku Penyewa dengan Mitra Mandiri sebagai Pihak Yang Menyewakan.

C. Program Penjaminan

Sesuai dengan Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 9 Undang-undang nomor 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bahwa setiap Bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Indonesia wajib menjadi perserta LPS dan oleh karena itu Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Menyerahkan dokumen : a. salinan anggaran dasar dan/atau akta pendirian Perseroan; b. salinan dokumen perizinan Perseroan; c. surat keterangan tingkat kesehatan Perseroan yang dikeluarkan oleh LPP yang

dilengkapi data pendukung; d. surat pernyataan dari direksi, komisaris, dan pemegang saham Perseroan, yang

memuat :

Page 63: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 51

− komitmen dan kesediaan direksi, komisaris dan pemegang saham Perseroan untuk memeatuhi seluruh ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan LPS;

− kesediaan untuk bertanggung jawab secara pribadi atas kelalaian dan/atau perbuatan yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian atau membahayakan kelangsungan usaha Perseroan;

− kesediaan untuk melepaskan dan menyerahkan kepada LPS segala hak, kepemilikan, kepengurusan dan/atau kepentingan apabila Perseroan menjadi Bank Gagal dan diputuskan untuk diselamatkan atau dilikuidasi;

2. Membayar kontribusi kepesertaan sebesar 0,1% (satu perseribu) dari modal sendiri (ekuitas) Perseroan pada akhir tahun fiskal sebelumnya;

3. Membayar premi Penjaminan; 4. Menyampaikan laporan secara berkala dalam format yang ditentukan; 5. Memberikan data, informasi dan dokumen yang dibutuhkan dalam rangka

penyelenggaraan Penjaminan; dan 6. Menempatkan bukti kepesertaan atau salinannya di dalam kantor Perseroan atau tempat

lainnya. Berdasarkan surat yang diberikan oleh LPS kepada Perseroan nomor S.012/DPMR/III/2006 tanggal 16 Maret 2006 perihal Stiker Kepesertaan LPS, Perseroan telah memenuhi kewajibannya sebagaimana yang telah disebutkan diatas dan mendapatkan 14 set stiker kepesertaan LPS ditempatkan di setiap kantor Perseroan (kecuali ATM).

D. Perjanjian Kerjasama Penyediaan dan Pengelolaan Tenaga kerja

Perseroan telah mengadakan perjanjian dengan pihak lain untuk menyediakan tenaga kerja yang bekerja secara temporer guna mendukung kegiatan Perseroan dan perjanjian untuk pengembangan dan peningkatan pengelolan SDM, berdasarkan perjanjian-perjanjian sebagai berikut :

1. Perjanjian BA/SP-BT/028/02/2009 tanggal 23 Pebruari 2009, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bina Talenta.

2. Perjanjian nomor 002/PK-JCP/VIII/2008 tanggal 31 Agustus 2008, yang dibuat antara Perseroan dengan Jasa Cendekia Partnership.

3. Perjanjian nomor IMS/PKS/065/I/2009 dan Nomor BA/SP-08/Dir.01/I/2009 tanggal 22 Januari 2009, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Intrias Mandiri Sejati (IMS).

4. Perjanjian nomor 005-TE/SRW/III/2008 dan Nomor BA/SP-23/Dir.01/III/2008 tanggal 27 Maret 2008 yang telah diubah dengan perjanjian nomor BA/SP-35/DIR.01/V/2008 tanggal 15 Mei 2008 yang dibuat antara Perseroan dengan PT SRW Asia.

E. Perjanjian Kerjasama berkaitan dengan Pemeliharaan Program dan Software maupun layanan

jasa perbankan Perseoan.

1. Perjanjian Nomor BA/SP-38/DIR.02/VI/2009 dan Nomor 1201/MAN-ATM/V/09 tanggal 1 Juni 2009, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Wahana Andika Mandiri.

2. Perjanjian Nomor BA/SP-37/DIR.02/V/2009 tanggal 25 Mei 2009, yang dibuat antara Perseroan dengan JH Purnama.

3. Perjanjian Kerjasama Maintenance ATM nomor BA/SP-08/DIR-01/V/2005, nomor ATM-DIR.015.05 tanggal 23 Mei 2005 yang telah beberapa kali diperpanjang dan diubah terakhir kali dengan Perjanjian Nomor ATM-DIR.017.09 tanggal 29 Mei 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Andalan Terampil Multisiss.

4. Perjanjian Nomor 193/HK.810/COO-C0025000/2009, Nomor 062/PKS-002/Finnet-01/2009 dan No. BA/SP-32/Dir.02/IV/2009, yang dibuat antara Perseroan, PT Finnet Indonesia dan PT Telkom Indonesia Tbk.

Page 64: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 52

5. Perjanjian Pemanfaatan Layanan Jasa Perbankan Untuk Penerimaan Pembayaran Jasa Telekomunikasi Dengan Sistem Host to Host, berdasarkan Perjanjian nomor PKS.69/HK.810/KNS-25/2007, nomor BA/SP-11/DIR.01/II/2007 tanggal 26 Pebruari 2007 tentang Pemanfaatan Layanan Jasa Perbankan Untuk Penerimaan Pembayaran Jasa Telekomunikasi Dengan Sistem Host to Host yang dibuat antara Perseroan dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”) junto Perjanjian Nomor 193/HK.810/COO-C0025000/2009, Nomor 062/PKS-002/Finnet-01/2009 dan Nomor BA/SP-32/Dir.02/IV/2009 tanggal 28 Mei 2009 tentang Perjanjian Pengalihan yang dibuat antara Perseroan, PT Finnet Indonesia dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”) .

6. Perjanjian Kerjasama Pemeliharaan (maintenance) ATM berdasarkan Perjanjian nomor BA/SP-45/DIR.02/VII/2009 dan nomor 1397/MAN-ATM/VII/09 tanggal 31 Juli 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Wahana Andika Mandiri.

7. Perjanjian Kerjasama Fasilitas ATM berdasarkan Nota Kesepahaman tanggal 28 Agustus 2006 tentang Kerjasama Fasilitas ATM yang dibuat antara Perseroan dengan PT Graha Dana Abadi (“Granadi”).

8. Perjanjian Jasa Otomasi Jaringan Perbankan berdasarkan Perjanjian nomor 00061/LA/OJP/93 tanggal 4 Pebruari 1993, nomor Perseroan BA/SP-10/DIR/AKT/VII/2002, nomor Lintasarta 064/LA/PKS/000/2002, nomor Artajasa 022/PKS.AGN-LA/AJ/000/2002 tanggal 1 Juli 2002, antara Perseroan selaku Pelanggan, PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) selaku Pihak Yang Mengalihkan dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) selaku Pihak Yang Menerima Pengalihan .

9. Perjanjian Jasa Operasional Data Center berdasarkan Perjanjian Jasa Operasional Data Center nomor 138.14.AGRO - nomor BA/SP-04/Dir.01.02/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004, yang telah dilegalisasi nomor 717/WMK/SRH/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004 oleh Siti Rayhana, Sarjana Hukum, Notaris Pengganti dari B.R.AY Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah beberapa kali diubah dengan perubahan terakhir Addendum II Terhadap Perjanjian Jasa Operasional Data Center Nomor 138.14.AGRO – Nomor BA/SP-04/Dir.01.02/VIII/2004 Tanggal 31 Agustus 2004 nomor BA/SP-53/Dir.01/XII/2006, nomor 191.14.AGRO tanggal 21 Desember 2006 antara Perseroan dan PT Sigma Cipta Caraka (“Sigma”).

10. Perjanjian Lisensi Program Aplikasi berdasarkan Perjanjian nomor 578.5.AGRO - nomor BA/SP-03/Dir.01.02/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004, yang telah dilegalisasi nomor 718/WMK/SRH/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004 oleh Siti Rayhana, Sarjana Hukum, Notaris Pengganti dari Bandoro Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta.

11. Perjanjian Layanan SWIFT berdasarkan Basic Agreement nomor SB2006/AGTBIDJA/06 tanggal 2 Nopember 2006 yang dibuat antara Perseroan dengan Decillion Solution Pte Ltd (“Decillion”).

12. Perjanjian Jasa Layanan Distribusi Warkat Kliring dan Dokumen berdasarkan Perjanjian nomor 06/006/Kejar/Dir, nomor BA/SP/DIR.01/II/2006 tanggal 7 Pebruari 2006 jo nomor 029/PKS/Dir/VII/2009 dan BA/SP-42/Dir.02/VII/2009 tanggal 3 Juli 2009 dibuat antara Perseroan dengan PT Kelola Jasa Artha (“PT Kejar”).

13. Perjanjian Berlangganan Jasa Jaringan ATM-Bersama berdasarkan Perjanjian nomor 040/PKS.AGN/AJ/000/2004 – nomor BA/SP-09/DIR.01.02/XII/2004 tanggal 23 Desember 2004 yang diubah dengan Addendum Pertama Perjanjian Berlangganan Jasa Jaringan ATM Bersama nomor 015A/PKS.AGN/AJ/000/2005 - nomor BA/SP-20/DIR.01/XII/2005 tanggal 16 Desember 2005 antara Perseroan dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”).

14. Perjanjian Penggunaan Sistim Kliring Nasional Bank Indonesia berdasarkan Perjanjian No. 7/ 81/ DASP tanggal 29 Juli tahun 2005.

15. Perjanjian Kerjasama Tentang Jasa Layanan Uang Tunai berdasarkan Perjanjian nomor 040/PKS/Dir/VI/2006 tanggal 8 Juni 2006 jo nomor 044/PKS/Dir/VI/2007 tanggal 18 Juni 2007 jo nomor 028/PKS/Dir/VII/2009 dan BA/sP-41/Dir.02/VII/2009 tanggal 3 Juli 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Kelola Jasa Artha (“PT Kejar”).

Page 65: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 53

16. Perjanjian Kerjasama Mandiri USD Direct Settlement berdasarkan Perjanjian nomor BA/SP.63/DIR.01/IX/2007, nomor TRI.FON/NBD.752/2007 tanggal 6 September 2007 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”).

17. Perjanjian Berlangganan Internet berdasarkan Surat nomor 008/LA/461/B/2007 tanggal 9 Juli 2007 dari PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) kepada Perseroan yang ditindaklanjuti dengan Formulir Berlangganan yang ditandatangani tanggal 10 Juli 2007 oleh Perseroan.

F. Perjanjian Asuransi.

Perseroan telah mengadakan perjanjian asuransi dengan pihak lain, berdasarkan perjanjian-perjanjian sebagai berikut :

1. Perjanjian Kerjasama tentang Program Asuransi Jiwa Kredit Plus PHK Bagi Debitur PT

Bank Agroniaga Tbk nomor: BA/SP-04B/Dir.01/VI/2009 dan nomor: 054/BP-Agro/PKS/VI/2009 tanggal 29-06-2009, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.

2. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi tanggal 20 Mei 2005 yang telah diubah beberapa kali, terakhir tanggal 6 Mei 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Asuransi Jasa Tania TBK.

3. Perjanjian nomor BA/SP-74B/DIR-01/XII/2008 tanggal 31 Desember 2008, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera.

G. Perjanjian Penjaminan

1. Sertifikat Penjaminan nomor 003/SP/PKPI-II/00 tanggal 10 Pebruari 2000 antara Perseroan

sebagai Penerima Jaminan dan PT Penjamin Kredit Pengusaha Indonesia sebagai Penjamin.

2. Perjanjian nomor 20/Sarana/VIII/2006, nomor BA/SP-31/DIR.01/VIII/2006 tanggal 1 Agustus 2006 yang dibuat Perseroan sebagai Penerima Jaminan dan Perusahaan Umum Sarana Pengembangan Usaha sebagai Penjamin.

3. Surat Persetujuan Prinsip Penjaminan (SP3) Induk Atas Nama Karyawan PTPN V – Pekanbaru nomor 301/SP3/C.4/III/2008 tanggal 5 Maret 2008 antara Perseroan sebagai Penerima Jaminan dan Perusahaan Umum Sarana Pengembangan Usaha sebagai Penjamin.

4. Surat Persetujuan Prinsip Penjaminan (“SP3”) nomor 082/SP3/ASM/VIII.2007 tanggal 16 Agustus 2007 antara Perseroan sebagai Penerima Jaminan dan PT Asuransi Syari’ah Mubarakah sebagai Penjamin.

H. Perjanjian Kerjasama Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Pengembangan Budidaya Tebu

Rakyat (KKP-E TR)

Perseroan telah mengadakan perjanjian kerjasama KKP-E TR dengan perusahaan perkebunan berdasarkan perjanjian-perjanjian sebagai berikut :

1. Perjanjian nomor 79/KTR/002/2003 dan nomor BA/SP-08B/DIR/X/2003 tanggal 29 Oktober 2003 yang telah beberapa kali diubah terakhir berdasarkan perjanjian nomor nomor BA/SP-13/DIR.01/III/2008, nomor 7.9/KTR/001/2008 tanggal 10 Maret 2008 antara Perseroan dan PTPN VII.

2. Perjanjian nomor BA/SP-01/DIR/VII/2003 - nomor PTPN.IX.0/PESWA/521/2003.SL tanggal 28 Juli 2003 yang telah diubah beberapa kali terakhir berdasarkan perjanjian nomor BA/SP05A/DIR.01/I/2008, nomor PTPNIX.0/KONTR/001/2008SL antara Perseroan dan PTPN IX.

3. Perjanjian nomor BA/SP-01/BIR/VII/03 dan nomor XX-KONTR/03.095 tanggal 14 Juli 2003 yang telah diubah beberapa kali terakhir berdasarkan perjanjian nomor BA/SP-

Page 66: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 54

07/DIR.01/V/2005 dan nomor XX-KONTR/05.065 tanggal 16 Mei 2005 antara Perseroan dan PTPN X.

4. Perjanjian nomor BA/SP-03A/DIR/VII/03 dan nomor XX-KONTR/03.073 tanggal 24 Juli 2003 yang telah diubah beberapa kali terakhir berdasarkan perjanjian nomor BA/SP-09/DIR.01/VI/2005 dan nomor XX-KONTR/05.047 tanggal 6 Juni 2005 antara Perseroan dan PTPN XI.

5. Perjanjian Nomor XX-Kontr/005.018 dan Nomor: BA/SP-08a/DIR/xI/2003 dan Nomor:439/sPj/RNI.01/XI/03 tanggal 17 November 2003 yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Nomor: BA/SP-22/DIR.01/IIII/2008 dan Nomor 08-KEU/BANEG/III/08.086 tanggal 25 Maret 2008 dibuat antara Perseroan dengan PT PABRIK GULA RAJAWALI II (PGR II).

I. Perjanjian Kerjasama Pendanaan Dengan Pemerintah Republik Indonesia

1. Dalam Rangka Kredit Ketahanan Pangan dan Energi

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pendanaan nomor PKP-07/KKP-E/DP3/2007 tanggal 1 Nopember 2007 jo Perubahannya Nomor AMA-01/PKP-07/KKP-E/DSMI/2009 tanggal 14 Juli 2009 antara Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah RI”) dan Perseroan.

2. Dalam Rangka Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pendanaan nomor PKP-08/KPEN-RP/DP3/2007 tanggal 7 Desember 2007 antara Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah RI”) dan Perseroan .

J. Perjanjian Kerjasama Lainnya

1. Perjanjian Penyelesaian Service Charge nomor 001/LGL/DAR/IX/2009 tanggal 8

September 2009 yang dibuat antara PT. Duta Anggada Realty, Tbk (“DUTA ANGGADA”)dan PT. Bank Agroniaga, Tbk.

2. Perjanjian Pemberian Fasilitas dan Pemeliharaan nomor 7 tanggal 8 September 2009, yang dibuat dihadapan Buniarti Tjandra, SH, notaris di Jakarta, yang dibuat antara PT. Duta Anggada Realty, Tbk (“DUTA ANGGADA”) selaku Pemberi Jasa dan PT. Bank Agroniaga, Tbk (Penerima Jasa).

3. Penyaluran Dana Program Kemitraan & Bina LIngkungan serta Program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta berdasarkan Nota Kesepahaman nomor: MOU/08/062009 dan No. BA/SP-40/Dir.40/VI/2009 tanggal 17 Juni 2009, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Jamsostek Persero).

4. Perjanjian Pemanfaatan Layanan Program Pensiun PT Bank Agroniaga Tbk berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Layanan Program Pensiun PT Bank Agroniaga dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk nomor 024/DPLK/X/2000 tanggal 18 Oktober 2000, antara Perseroan dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk .

5. Perjanjian Pemberian Kredit Pensiunan berdasarkan Memorandum Kesepakatan Bersama tanggal 11 Juli 2007 tentang Pemberian Kredit Pensiunan & Fasilitas Payroll System antara Perseroan dan Persatuan Purnakaryawan Perkebunan Republik Indonesia (“P3RI”).

6. Perjanjian Jual Beli Piutang Atas Kredit PT Surisenia Plasmataruna

a. Perjanjian Jual Beli Piutang Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Piutang nomor 70 tanggal 28 Desember 2007, dibuat di hadapan Rusnaldy, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, antara Perseroan selaku Penjual dan PT Eurocapital Peregrine Securities selaku Pembeli.

Page 67: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 55

b. Perjanjian Penyerahan Piutang

Berdasarkan Akta Penyerahan Piutang nomor 71 tanggal 28 Desember 2007, dibuat di hadapan Rusnaldy, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, antara Perseroan selaku Pihak Yang Menyerahkan dan PT Eurocapital Peregrine Securities selaku Pihak Yang Menerima Penyerahan.

7. Perjanjian Jasa Administrasi Arsip Manajemen berdasarkan Perjanjian nomor

MMI/RMS/087/XI/04 tanggal 21 Oktober 2004 yang diubah dengan Perubahan Perjanjian nomor ADD/MMI/RMS/087/XI/04 tanggal 29 Oktober 2007 antara Perseroan dan PT Multifiling Mitra Indonesia (“MMI”).

8. Perjanjian Transaksi Dagang berdasarkan Master Participation Agreement – Trade

Related Transactions yang ditandatangani tanggal 9 Agustus 2007 dan 20 Agustus 2007, dibuat antara Perseroan dan PT Bank Niaga Tbk.

9. Perjanjian Kerjasama Penerimaan Pembayaran Tagihan kartu HALO dan Pengisian Ulang Pulsa Kartu Pra Bayar berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penerimaan Pembayaran Tagihan kartuHALO dan Pengisian Ulang Pulsa Kartu Pra Bayar nomor 400/LG.05/CO-00/III/2007, nomor BA/SP-24/DIR.01/V/2007 tanggal 2 Mei 2007 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”).

10. Perjanjian Jasa Standar Angkutan Barang-barang Berharga berdasarkan Perjanjian nomor 1020/Cash-Agro/XII/06, nomor BA/SP-50/DIR.01/XII/2006 tanggal 20 Desember 2006 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Securicor Indonesia (“Securicor”).

11. Perjanjian Jasa Pengawasan Produksi TBS berdasarkan Perjanjian nomor 057/SPK/PP/II/2009 dan No. BA/SP-17/Dir.04/II/2009 tanggal 16 Pebruari 2009, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Piesta Penilai.

12. Transaksi Antar Bank berdasarkan Perjanjian Nomor 048/BPD-PST/PRJ/IX/2008 dan Nomor BA/SP-57/DIR.01/IX/2008 tanggal 1 September 2008, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur.

13. Perjanjian Pelaksanaan Lelang Eksekusi Jaminan

a. PT Balai Lelang Star berdasarkan Perjanjian nomor BA/SP-28/Dir.04/IV/2009 tanggal 13 April 2009.

b. PT Balai Lelang Harmoni berdasarkan Perjanjian nomor BA/SP-31/Dir.04/IV/2009 tanggal 17 April 2009.

c. PT Triagung Lumintu berdasarkan Perjanjian nomor BA/SP-36/Dir.01/VI/2008 tanggal 9 Juni 2008.

Selengkapnya, Perjanjian yang dianggap penting antara Perseroan dengan pihak lain tersebut di atas tercantum di dalam Laporan Uji Tuntas dari segi hukum yang disusun oleh Konsultan Hukum no. 107/B.1.4/MDP/IX/09 tanggal 14 September 2009. 10. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN Berdasarkan hasil pemeriksaan Konsultan Hukum, sebagian besar perkara berkaitan dengan langkah-langkah Perseroan untuk melaksanakan haknya selaku kreditur dalam perjanjian kredit sebagai bagian dari proses pemberian kredit, dengan perincian sebagai berikut : a. Perkara dengan Perseroan sebagai Penggugat

1. Perseroan vs Rulianto Hadisoemarto dengan No. Perkara 549/PDT.G/1999/PN.JKT.PST tanggal 27 Oktober 1999.

2. Perseroan vs CV Batu Karang Teguh dan Sulihananto Halim Pranata dengan No. Perkara 481/PDT.G/2001/PN.JKT.PST tanggal 27 September 2001.

3. Perseroan vs PT. Shanghai Gemilang Medan dengan No. Perkara 539/PDT.G/2008/PN-MDN.

Page 68: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 56

b. Perkara dengan Perseroan sebagai Tergugat

1. PT Alam Inti Kreasi vs Perseroan dan Mochamad Aminuddin Dahlan No. Perkara 92/PDT.G/2005/PN.JKT.SEL tanggal 4 Maret 2005.

2. H. Musonip Joyo Antonio, H. Atjep, Rusdi, Madlani S, E. Damsuri, Siswadi dan Ani vs Perseroan, Anita Dian Ekawati, H. Jayadi, Parata Tobing dan RA. Mahyasari A. Notonagoro,SH dengan No. Perkara 233/PDT.G/2007/PN.TNG tanggal 21 Juni 2007.

3. KHONG LIE HIONG dengan No. Perkara 65/Pdt.G/2009/PN.Mdn tanggal 13 Pebruari 2009.

c. Perkara dengan Perseroan sebagai Turut Tergugat. 1. CV. Harapan Jaya vs PT Union Yard, PT Pelayaran Samudra Andara Persada dan

Perseroan dengan No. Perkara 44/PDT.G/2008/PN.Jkt.Ut. tanggal 14 Pebruari 2008. 2. PT Surisenia Plasmataruna vs PT Dapenbun Investama, PT Dapenbun Nusantara dan

Perseroan dengan No. Perkara 13/PDT.G/2007/PN.PSP tanggal 16 Juli 2007.

d. Perkara dengan Perseroan sebagai Terlawan. 1. H. Soesilo, SE, MM selaku Komisaris PT Surisenia Plasmataruna vs Perseroan dengan No.

Perkara 02/PDT.G/PLW/2007/PN.PSP tanggal 23 Januari 2007. 2. Wong Shinta Dewi dan Goeij Eddy Chandra Gunawan vs Perseroan dengan No. Perkara

15/PDT.G/2008/PN.SBY tanggal 8 Januari 2008. 3. Ir. H.M. Efendi bin Boer Dani dkk vs Perseroan dengan No. Perkara

38/PDT.PLW/2008/PN.TK tanggal 17 Mei 2009. 4. Koesnodewo Thedjoisworo vs. Perseroan dengan No. Perkara 455/Pdt.PLW/2009/PN.SBY.

tanggal 13 Juli 2009.

e. Perkara dengan Perseroan sebagai Pemohon Eksekusi Hak Tanggungan. 1. Perseroan vs Musyarif Kamaludin dan Isni dengan No. Penetapan

50/PEN.EKS/APHT/2004/PN.TNG tanggal 5 Oktober 2006. 2. Perseroan vs PT Tirta Citramas Lines, Drs. Sjahrir Sjafruddin dan H. Marhamah Mansur

dengan No. Penetapan 01/EKS.HT/2005/PN.BKS tanggal 20 Juli 2005. 3. Perseroan vs CV. Fitria, Ath. Thoriq, M. Effendi, Ismil Hati, Eny Lestari, Achmad Renno,

Ersyad Erwansyah Sindapati dan Elies Johannita dengan No. Penetapan 04/EKS.HT/2006/PN.TK tanggal 4 Desember 2006.

4. Perseroan vs PT Kawan Lama Timberindo, Eddy Setiawan, Alfian, Rita Hartati dan Dra. Jilly Semiwaty dengan No. Penetapan 68/EKS/HT/2007/PN.MDN tanggal 13 Maret 2008.

5. Perseroan vs PT Alam Inti Kreasi dan Ir. Aminuddin Dahlan dengan No. Penetapan 38/PDT/EKS/2007/HT/PN.BDG tanggal 10 Agustus 2007.

6. Perseroan vs Wong Shinta Dewi dengan No. Penetapan 52/EKS.SHT/2007/PN.SBY tanggal 5 Nopember 2007.

7. Perseroan vs Nyonya Khoe Lie hiong dengan Nomor Penetapan 26/EKS/2007/68/EKS/HT/ 2007/PN.MDN/PN.LP tanggal 23 Jui 2008.

8. Perseroan vs Martawaty dkk dengan Nomor Penetapan 04/Eks.HT/2006/PN.TK tanggal 4 Desember 2006.

9. Perseroan vs PT. AGRO RAJAWALI PERKASA dkk dengan No. Penetapan 11/2009 Eks.Jo.No.106/2004 tanggal 1 April 2009.

10. Perseroan vs PT Jasa Mapan Madani dengan No. Penetapan 40/PEN.EKS/APHT/2008/ PN.TNG tanggal 3 Nopember 2008

f. Perkara dengan Perseroan sebagai Pemohon Eksekusi Grosse Akta Hipotek.

Perseroan vs PT Pelayaran Samudera Persada dengan No. Penetapan 18/EKS/2005/PN.JKT.UT tanggal 30 Mei 2007.

Selengkapnya, perkara-perkara tersebut di atas tercantum di dalam Laporan Uji Tuntas dari segi hukum yang disusun oleh Konsultan Hukum no. 107/B.1.4/MDP/IX/09 tanggal 14 September 2009.

Page 69: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 57

VIII. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

1. UMUM Perseroan adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 27 tanggal 27 September 1989, dibuat di hadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989 dibuat dihadapan Raden Soekarsono, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian dan Akta Perubahan ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 tanggal 1 Desember 1989 Tambahan Berita Negara No. 3303 serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 3 November 1989 di bawah nomor 2484/1989 dan 2485/1989. Perseroan memperoleh Surat Persetujuan Prinsip Pendirian yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan melalui surat nomor S-242/MK.13/1989 tanggal 27 Februari 1989 perihal Persetujuan Prinsip Pendirian PT Bank Agroniaga. Perseroan kemudian memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan sebagai Bank Devisa berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 8/41/KEP.GBI/2006 tanggal 8 Mei 2006 tentang Penunjukan PT Bank Agroniaga Tbk Sebagai Bank Umum Devisa. Saat ini Perseroan berkantor pusat di Plaza GRI, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 No. 1, Jakarta 12950. Perseroan telah memiliki jaringan operasi sebanyak 6 (enam) kantor cabang dan 7 (tujuh) kantor cabang pembantu yang tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Bandung, Semarang dan Balikpapan. Kantor–kantor operasional Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Status Operasional Lokasi Status Kepemilikan

Periode Sewa

Kantor Pusat Plaza GRI, Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-2 No. 1, Jakarta 12950 Sewa 31-03-2010 Kantor Cabang Jalan Panglima Sudirman No. 51 Surabaya Sewa 03-11-2014 Kantor Cabang Jalan Imam Bonjol No. 24CD Medan Sewa 30-08-2014 Kantor Cabang Jalan Jend. Sudirman No. 231, Pekan Baru Sewa 31-10-2017 Kantor Cabang Jalan Laks. (L) RE Martadinata No. 113, Bandung Sewa 01-09-2013 Kantor Cabang Jalan A. Yani No. 165, Semarang Sewa 09-09-2010 Kantor Cabang Jalan Jend. Sudirman No. 319, Balikpapan Sewa 20-09-2010 Kantor Cabang Jalan Raden Intan No. 104 B-C, Bandar Lampung Sewa 14-07-2013 Kantor Cabang Pembantu Wisma Jasa Tania, Jalan Teuku Cik Ditiro No. 14, Jakarta Sewa 31-12-2009 Kantor Cabang Pembantu Gedung Jamsostek, Jalan Gatot Subroto Kav. 14 No. 79, Jakarta 12930 Sewa 30-04-2013 Kantor Cabang Pembantu Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Wing C Lantai 3, Jalan Jend.

Gatot Subroto, Jakarta Sewa 31-05-2010

Kantor Cabang Pembantu Gedung Departemen Pertanian Gedung E Lantai Dasar, Jalan R.M. Harsono No. 3, Jakarta

Sewa 31-07-2011

Kantor Cabang Pembantu Jalan Merdeka Raya No. 197, Tangerang Sewa 27-05-2011 Kantor Cabang Pembantu Ruko Bekasi Mas Blok A No. 6, Jl. Achmad Yani, Bekasi Sewa 22-08-2013 Kantor Cabang Pembantu Plaza Medan Fair Lt.2 B2 No.37, Jalan Jend. Gatot Subroto No. 30

Medan Sewa 03-10-2010

Kantor Kas Emplasement Perkebunan PT Hutaean, Dalu-dalu, Rokan Hulu, Riau Sewa 01-20-2011 Dari jumlah kantor Perseroan di atas perkembangannya dapat diringkas seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005 Kantor Pusat 1 1 1 1 1 Kantor Cabang 7 7 6 6 4 Kantor Cabang Pembantu 7 7 7 7 7 Kantor Kas 1 1 1 - - Jumlah 16 16 15 14 12

Page 70: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 58

Selain kantor cabang dan cabang pembantu, Perseroan juga mengoperasikan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebanyak 16 (enam belas) buah pada lokasi–lokasi sebagai berikut : No Lokasi Kota Jumlah ATM 1 Plaza GRI, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan Jakarta 2 2 Granadi Building, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan Jakarta 1 3 Gedung Jamsostek, Jalan Gatot Subroto Kav.14, No.74 Jakarta 1 4 Departemen Pertanian, Gd. Departemen Pertanian Gd.E, Lantai Dasar, Jl. R.M.

Harsono No.3 Jakarta 1

5 Ruko Bekasi Mas Blok A No. 6, Jl. Achmad Yani, Bekasi Bekasi 1 6 Jalan R.E. Martadinata No. 113, Bandung Bandung 1 7 Jalan Jend. Sudirman No. 231, Pekan Baru Pekanbaru 2 8 Jalan Panglima Sudirman No. 51, Surabaya Surabaya 2 9 Jalan Imam Bonjol 24 C-D, Medan Medan 1 10 Plaza Medan Fair, Jl. Jend. Gatot Subroto No.30 Plaza Medan Fair Lt.2 B 2 No. 37 Medan 1 11 Jalan Jend. A.Yani No. 165, Semarang Semarang 1 12 Jalan Jend. Sudirman No.319, Balikpapan Balikpapan 1 13 Jalan Raden Intan No. 104 B-C, Tanjung Karang Bandar Lampung 1 2. KEGIATAN USAHA Perseroan memulai kegiatan operasi perbankan sebagai bank umum sejak tanggal 11 Desember 1989, dengan melakukan kegiatan usaha sebagai penghimpun dana masyarakat yang kemudian disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada perseorangan maupun perusahaan. Selain itu Perseroan juga melaksanakan transaksi antarbank serta kegiatan-kegiatan investasi melalui penempatan pada instrumen-instrumen yang aman dan menguntungkan. Di bawah ini akan dirinci lebih jauh mengenai kegiatan usaha utama Perseroan selaku bank yang terdiri dari penghimpunan dana, penempatan dana serta pendapatan imbal jasa (fee based income). PENGHIMPUNAN DANA Kegiatan operasional perbankan Perseroan selain didanai dari modal sendiri dan pemupukan laba, juga diperoleh terutama dari penghimpunan dana masyarakat serta dana yang merupakan simpanan dari bank lain, di mana dana-dana tersebut dihimpun dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka. Di samping itu penghimpunan dana juga didapat dari Obligasi Repo serta Pinjaman dari Bank Indonesia dan PNM. Dalam menghimpun dana masyarakat, Perseroan menawarkan beberapa produk seperti : 1. Rekening Giro

Bentuk simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro dengan jasa giro yang menarik. Mata uang yang digunakan adalah dalam Rupiah.

2. Tabungan Bentuk simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas buka Tabungan.

3. Deposito Berjangka Simpanan berjangka dengan jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan dengan bunga yang bersaing.

Dalam menghimpun dana masyarakat, Perseroan selalu mengutamakan kebutuhan nasabah, memberikan rasa aman dan memberikan suku bunga yang saling menguntungkan kedua belah pihak, bagi Perseroan tidak menjadikan negative spread dan bagi nasabah dijamin keamanannya. Perkembangan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan sejak tahun 2005 adalah sebagai berikut :

Page 71: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 59

Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 30 Mei 2009

2008 2007 2006 2005 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Giro 268.349 13,11 315,498 14.58 372,513 14.68 325,187 13.27 204.996 10,36 Tabungan 120.283 5,88 123,997 5.73 120,568 4.75 63,792 2.6 52.713 2,66 Deposito

berjangka 1.658.589 81,02 1,723,837 79.68 2,044,365 80.57 2,061,115 84.12 1.721.829 86,98 Total 2.047.221 100.00 2,163,332 100.00 2,537,445 100.00 2,450,095 100.00 1.979.538 100.00

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa hingga 31 Mei 2009, Deposito Berjangka merupakan jumlah terbesar dari total sumber dana yang dihimpun oleh Perseroan. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan nasabah masih tetap tinggi dan menganggap Deposito Berjangka sebagai alternatif simpanan yang paling besar memberikan pendapatan bunga di samping faktor keamanan karena adanya program penjaminan dari Pemerintah. Berikut ini adalah komposisi Simpanan Dana yang diklasifikasikan ke dalam jangka waktu penyimpanan dana dari masing-masing jenis Simpanan, dengan asumsi jangka waktu pengendapan Tabungan dan Giro adalah 1 bulan, berikut ini disajikan komposisi simpanan masyarakat berdasarkan jangka waktu. Komposisi Sumber Dana Pihak Ketiga berdasarkan Jangka Waktu

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 30 Mei 2009

2008 2007 2006 2005 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Bulan 1.368.577 66.85 1.445.559 66.82 2.016.157 79.46 1.396.205 56.99 1.286.524 64,99 3 Bulan 230.284 11.25 242.333 11.20 216.579 8.54 354,220 14.46 417.673 21,10 6 Bulan 54.614 2.67 44.797 2.07 204.707 8.07 176,483 7.20 137.333 6,94 12 Bulan 393.746 19.23 430.643 19.91 100.000 3.94 523,186 21.35 138.008 6,97 Total 2.047.221 100 2.163.332 100 2.537.443 100 2.450.094 100 1.979.538 100,00

PENEMPATAN DANA Perseroan menempatkan dananya melalui Penempatan pada Bank Lain, SBI, efek-efek lainnya serta menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang dianggap mempunyai prospek yang baik. Kredit diberikan melalui suatu proses studi kelayakan yang selektif dengan cara melakukan penelitian secermat mungkin sebelum dibawa ke Komite Kredit. Berikut ini disajikan tabel yang merinci perkembangan penempatan dan penyaluran dana dalam Aktiva Produktif Perseroan mulai tahun 2005 sampai dengan 31 Mei 2009 :

dalam jutaan Rupiah 31 Desember

31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Tagihan kepada pihak ketiga 40.144 1,73 13.059 0,54 - 0,00 12 0,00 29.919 1,29 Penempatan pada Bank lain-Bersih 33.711 1,46 30.966 1,28 14.595 0,54 20.985 0,78 - 0.00 Surat-surat berharga-Bersih 304.902 13,16 314.072 13,02 748.779 27,73 686.528 25,53 442.105 19,16 Kredit yang diberikan-Bersih 1.878.545 81,09 1.969.347 81,64 1.879.614 69,63 1.959.554 72,88 1.824.629 79,08 Penyertaan-Bersih 295 0,00 295 0,00 295 0,00 295 0,00 295 0,00 Komitmen dan Kontinjensi-Bersih 59.144 2,55 84.458 3,50 56.000 2,07 21.277 0,79 10.303 0,45 Jumlah Aktiva Produktif - Bersih 2.316.741 100 2.412.197 100 2.699.283 100 2.688.651 100 2.307.251 100

Giro pada Bank Lain Tujuan Perseroan dalam menempatkan dananya pada rekening giro di bank lain yaitu sebagai cadangan kas apabila sewaktu-waktu bank memerlukan dana tunai yang mendesak dan sebagai

Page 72: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 60

jembatan guna mempermudah nasabah Perseroan yang berada di luar wilayah kliring Perseroan dalam melakukan transaksi, seperti membayar angsuran kredit, dan lain-lain. Selain itu, oleh karena jasa giro pada bank lain relatif kecil, maka Manajemen mengeluarkan kebijakan untuk membatasi jumlah dana di rekening giro bank dimaksud hingga nilai tertentu dan apabila jumlah dana melampaui nilai tersebut, secara otomatis dana tersebut akan ditransfer ke rekening Perseroan di Bank Indonesia. Dengan pertimbangan sisi positif seperti telah diuraikan di atas maka keberadaan rekening giro pada bank lain untuk masa mendatang akan tetap dipertahankan dan dijaga agar tetap dalam jumlah yang minimal sesuai dengan kesepakatan. Penempatan pada Bank Lain Perseroan dalam menempatkan dana pada Pasar Uang Antar Bank (PUAB) selain untuk meminimalisasi biaya dana yang timbul sebagai akibat dana yang belum disalurkan ke kredit, juga untuk mengambil kesempatan dalam transaksi ‘trading’ guna mendapatkan keuntungan dari ‘spread/margin’. Selain itu suku bunga penempatan pada PUAB masih lebih tinggi dibandingkan suku bunga FASBI (SBI-harian). Sebelum dilakukan penempatan dana pada bank counterparty, dilakukan analisa keuangan dan manajemen yang selanjutnya diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan pembukaan money market line. Besarnya money market line ditentukan oleh perhitungan yang telah ditetapkan dan tidak melebihi BMPK Perseroan serta untuk sementara waktu jangka waktu penempatan dana tidak lebih dari 1 minggu. Beberapa kriteria dalam memilih dan menentukan bank counterparty untuk diberikan money market line adalah bank tersebut termasuk dalam program penjaminan pemerintah, telah dikenal dan memiliki reputasi baik serta memberikan suku bunga yang optimal. Surat – Surat Berharga Perseroan melakukan kegiatan penempatan dana dalam bentuk Surat Berharga dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah serta Obligasi Korporasi, baik yang dimiliki hingga jatuh tempo maupun yang tersedia untuk dijual. Untuk periode yang berakhir opada tanggal 31 Mei 2009, jumlah Surat Berharga - Bersih yang dimiliki Perseroan adalah sebesar Rp 304.902 juta, yang terdiri dari Rp 187.000 dalam bentuk SBI dan Rp 117.902 juta dalam bentuk Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi. Penempatan ke dalam surat–surat berharga tersebut memberikan kontribusi 3,6% terhadap Pendapatan Bunga. Kredit yang Diberikan - Bersih Dalam rangka melakukan kegiatan utamanya, Perseroan menyalurkan dananya dalam bentuk Kredit Yang Diberikan. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009, jumlah Kredit Yang Diberikan–Bersih adalah sebesar Rp 1.878.545 juta, menurun 4,48% dibandingkan pada periode 31 Desember 2008. Per tanggal 31 Desember 2008, jumlah Kredit Yang Diberikan – Bersih adalah sebesar Rp 1.964.361 juta, atau meningkat sebesar 4,51% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sedangkan per tanggal 31 Desember 2007, jumlah Kredit Yang Diberikan – Bersih adalah sebesar Rp 1.879.614 juta, turun sebesar 4,08% dibandingkan dengan periode 31 Desember 2006 yang tercatat sebesar Rp 1.959.554 juta.

Page 73: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 61

Jenis-jenis fasilitas kredit yang ditawarkan Perseroan adalah :

1. Pinjaman Modal Kerja : Merupakan pinjaman yang diberikan sehubungan dengan kebutuhan modal kerja jangka pendek yang diberikan dalam bentuk fasilitas pada rekening koran debitur, di mana penarikan dan pelunasannya dapat dilakukan setiap saat.

2. Pinjaman Investasi :

Merupakan pinjaman yang diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan investasi yang penarikan atau pelunasannya dapat dilakukan sesuai dengan perjanjian dan selalu disertai dengan surat aksep, di mana pembayarannya dapat dilakukan dengan cara diangsur (angsuran berjangka) atau pelunasannya pada saat jatuh tempo.

3. Pinjaman Sindikasi :

Merupakan kredit yang diberikan dalam rangka sindikasi atau secara bersama-sama membiayai suatu proyek besar di mana dananya ditanggung oleh lebih dari satu bank.

4. Pinjaman Kredit Program

Kredit Program terdiri dari : a. Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA) b. Kredit Ketahanan Pangan c. Inti Plasma

5. Pinjaman Konsumsi :

Merupakan pinjaman yang diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk konsumtif/keperluan untuk dipakai seperti kendaraan, perumahan dan lainnya.

6. Pinjaman Karyawan :

Merupakan pinjaman yang diberikan khusus kepada karyawan Perseroan dalam memenuhi kebutuhannya untuk konsumtif atau sifatnya urgent (kredit ini lebih merupakan kebijaksanaan Perseroan dengan tingkat suku bunga lebih rendah daripada kredit komersial).

7. Pinjaman Lainnya :

Merupakan pinjaman yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan yang lain-lain yang tidak dapat digolongkan pada kelompok/jenis di atas.

Tabel berikut ini merinci jumlah Kredit yang Diberikan Perseroan berdasarkan sektor ekonomi, untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 31 Mei 2009 : Perkembangan Penyaluran Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005

Pertanian/perkebunan 707.064 855.234 838.687 865.902 751.358 Jasa Bisnis 592.164 541.433 457.407 504.257 384.355 Perdagangan 142.648 159.643 245.850 268.052 323.966 Perindustrian 58.876 84.477 119.044 113.389 114.069 Jasa Sosial 26.735 26.778 9.427 1.570 7.877 Konstruksi 27.906 6.731 7.807 5.539 45.908 Pengangkutan dan Komunikasi 5.868 2.971 3.878 10.076 6.019 Pertambangan - - 1.923 1.000 1.000 Lain - lain 404.421 365.809 272.427 247.669 227.786 Jumlah Kredit yang diberikan 1.965.681 2.043.076 1.956.450 2.017.454 1.862.338 Penyisihan penghapusan kredit (87.136) (78.715) (76.836) (57.899) (37.708) Jumlah Kredit - bersih 1.878.545 1.964.361 1.879.614 1.959.554 1.824.630

Page 74: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 62

Perkembangan Penyaluran Kredit berdasarkan Jangka Waktu

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 31 Mei 2009

2008 2007 2006 2005 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

< 1 tahun 130.636 6,6 57.643 2,8 152.354 7,8 79.478 3,9 515.466 27,7 1 – 3 tahun 336.481 17,1 425.546 20,8 869.288 44,4 1.042.990 51,7 53.266 35,1 3 – 5 tahun 943.496 47,9 613.374 29,9 484.926 24,8 541.700 26,9 366.356 19,7 > 5 tahun 555.068 28,4 946.513 46,5 449.883 23,0 353.286 17,5 327.251 17,6 Jumlah Kredit 1.965.681 100 2.043.076 100 1.956.450 100 2.017.454 100 1.862.338 100 Penyisihan

Penghapusan (87.136) (78.715) (76.836) (57.900) (37.708) Jumlah kredit –

bersih 1.878.545 1.964.361 1.879.614 1.959.554 1.824.630 Sesuai dengan ragam produk pemberian kredit, maka di bawah ini adalah tabel perkembangan penyaluran kredit berdasarkan jenis kredit yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut : Perkembangan Penyaluran Kredit berdasarkan Jenis Kredit

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 31 Mei 2009

2008 2007 2006 2005 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Modal Kerja 906.565 46,3 861.827 42,3 941.315 48,1 1.061.616 52,6 1.120.351 60,2 Investasi 182.300 9,3 187.624 9,2 275.540 14,1 250.539 12,4 138.650 7,4 Program pemerintah 471.934 23,9 628.058 30,7 350.320 17,9 414.170 20,5 297.987 16,0 Sindikasi - - - - 39.300 2,0 78.905 3,9 79.018 4,2 Konsumsi dan lain-lain 404.883 20,5 365.567 17,8 349.975 17,9 212.223 10,5 226.333 12,2 Jumlah 1.965.681 100 2.043.076 100 1.956.450 100 2.017.454 100 1.862.338 100 Penyisihan Penghapusan (87.136) (78.715) (76.836) (57.900) (37.708) Jumlah bersih 1.878.545 1.964.361 1.879.614 1.959.554 1.824.630

Perkembangan Penyaluran Kredit berdasarkan Segmen Usaha

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 31 Mei 2009

2008 2007 2006 2005 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Konsumer 404.883 20.60 360.048 17.62 271.677 13.89 203.779 10.10 266.966 14.33

Komersil 426.907 21.72 479.368 23.46 524.493 26.81 590.558 29.27 518.811 27.86

Korporasi 1.133.891 57.68 1.203.660 58.91 1.163.752 59.48 1.223.093 60.63 1.076.561 57.81

Jumlah Kredit 1.965.681 100 2.043.076 100 1.956.450 100 2.017.454 100 1.862.338 100 Penyisihan Penghapusan (87.136) (78.715) (76.836) (57.899) (37.708) Jumlah kredit – bersih 1.878.545 1.964.361

1.879.614 1.959.554 1.824.630

Pendapatan Provisi dan Komisi dan Pendapatan Operasional Lainnya Dengan kecenderungan tingkat persaingan yang semakin ketat, maka selisih antara pendapatan bunga dan beban bunga akan semakin kecil. Dalam menghadapi keadaan ini, Perseroan berusahameningkatkan kegiatan-kegiatan lain yang menghasilkan Provisi dan Komisi Transfer dan Inkaso , Arranger Sindikasi Kredit, Penerbitan Bank Garansi. Selain dari Pendapatan Bunga Aktiva Produktif, juga Perseroan memperoleh Pendapatan Operasional Lainnya dari kegiatan jasa–jasa Perbankan, Pembayaran PLN, Safe Deposit Box, ATM, Payroll, Pembayaran Tagihan Telkom. Berikut ini adalah tabel pendapatan Provisi, Komisi dan Pendapatan Operasional lainnya:

Page 75: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 63

dalam jutaan Rupiah

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005 Provisi pinjaman 3.001 7.886 9.900 9.354 8.419Provisi dan komisi SKBDN - 689 - - Komisi bank garansi 61 471 68 58 107Komisi transfer - 390 322 277 237Komisi inkaso - - - - -Komisi lainnya - 28 - 60 1.714Jumlah 3.061 9.463 10.289 9.750 10.477 3. PEMASARAN Perseroan menyadari bahwa ketatnya persaingan yang dihadapi sektor perbankan semakin hari semakin terasa, hal inilah yang mendorong Perseroan untuk menciptakan strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan daya saingnya. Filosofi sebagai Mitra Utama Agrobisnis diterapkan oleh Perseroan sebagai lembaga keuangan dengan pangsa utama agrobisnis, senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada peraturan yang berlaku, serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya guna pengembangan secara dinamis bagi keberhasilan usaha. Perseroan memiliki fokus usaha pada captive market, yaitu Perusahaan perkebunan milik negara dan related captive market, seperti misalnya koperasi karyawan PT Perkebunan Nusantara (PTPN), koperasi dan petani binaan PTPN, rekanan, supplier dan lain–lain. Kontribusi agrobisnis terbukti cukup signifikan dalam pertumbuhan, pengembangan dan kestabilan perekonomian nasional, sehingga keberadaan Perseroan dalam sistem perbankan dan sistem moneter nasional berperan aktif membantu pemerintah dalam proses percepatan dan pengembangan kegiatan agrobisnis dan kegiatan ekonomi lainnya atas dasar kemanfaatan dan kemaslahatan bersama. Dengan pulihnya perekonomian di masa yang akan datang maka Perseroan akan memperluas penyaluran kredit kepada nasabah-nasabah baru. Bagi Perseroan, nasabah adalah faktor terpenting dalam menunjang keberhasilan usaha. Oleh karena itu Perseroan berusaha untuk lebih meningkatkan jasa perbankan dengan memberikan pelayanan yang prima dan berkualitas serta menciptakan berbagai produk dan jasa pelayanan perbankan yang lebih maju sehingga Perseroan dapat lebih meningkatkan daya saingnya terhadap bank-bank lain. Adapun pasar sasaran yang dituju Perseroan adalah perusahaan–perusahaan agrobisnis dengan skala UKM dan besar. Selain itu Perseroan juga menetapkan sasarannya pada sektor–sektor yang dipandang memiliki prospek ke depan yang bagus dan menguntungkan. Arah kebijakan yang telah diuraikan di atas sangatlah tergantung dari pelaksanaan strategi Perseroan yang diterapkan pada 3 pilar sebagai pondasinya, yaitu Sumber Daya Manusia, Pemasaran dan Operasional, yaitu sebagai berikut :

1. Mengembangkan kemampuan manajerial, organisasi, sistem dan teknologi serta senantiasa meningkatkan pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya nasabah atas produk, jasa dan pelayanan perbankan dengan mutu yang semakin meningkat secara dinamis untuk menunjang pengembangan agrobisnis.

2. Menghasilkan produk, jasa dan pelayanan perbankan yang terbaik untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pada umumnya dan nasabah pada khususnya secara aman dan menguntungkan.

3. Pengelolaan kegiatan operasional perbankan secara profesional dengan karakter dan budaya perusahaan yang kokoh serta dilaksanakan secara efektif /efisien guna mencapai tingkat rentabilitas yang optimal serta peningkatan daya saing secara sehat.

Page 76: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 64

4. PENGENDALIAN KEGIATAN USAHA ALCO (Asset Liabilities Committee) adalah sebuah komite yang dimiliki oleh Perseroan yang mempunyai tugas untuk mengevaluasi posisi aset dan kewajiban Perseroan serta menjaga keselarasan posisi dana dan kredit Perseroan. Komite ini mempunyai anggota yang terdiri dari para kepala unit kerja yang bertanggung jawab terhadap keseimbangan posisi aset dan kewajiban Perseroan sebagai antisipasi terhadap kondisi perekonomian. Perseroan secara periodik menyelenggarakan budget meeting untuk mengetahui kinerja Perseroan sebulan terakhir dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Pada setiap akhir tahun anggaran diadakan Rapat Kerja yang melibatkan seluruh jajaran manajemen Perseroan. Rapat kerja tersebut bertujuan untuk mengetahui posisi Perseroan pada tahun sebelumnya serta rencana kerja tahun berikutnya melalui pembahasan secara bersama-sama antara manajemen Kantor Pusat dengan seluruh cabangnya. Dari Rapat Kerja ini diharapkan terbentuk kerangka strategi dan langkah kerja yang konkrit, implementatif dan akan memperoleh komitmen dari semua tingkatan manajemen untuk digunakan sebagai pedoman kerja. Untuk mewujudkan sistem perbankan yang sehat dan mengamankan kegiatan usahanya maka Perseroan telah menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia. Berdasarkan SPFAIB tersebut Perseroan juga telah membentuk Dewan Audit dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yaitu satuan kerja yang melaksanakan fungsi audit internal. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 mengenai Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB), tugas SKAI adalah membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan hal ini Auditor Intern mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site (pemeriksaan di kantor pusat) dan pemantauan secara off-site (pemeriksaan di kantor cabang), serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang dikaji kepada semua tingkatan manajemen. Di samping itu SKAI harus mampu mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana serta meningkatkan kegiatan yang ada di Perseroan. 5. TINGKAT KESEHATAN BANK Bank Indonesia mewajibkan bank-bank untuk menilai tingkat kesehatan setiap bulan dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 30/2/UPPB tanggal 30 April 1997 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/11/Kep/Dir tanggal 30 April 1997 dan terakhir dengan Surat Edaran No. 30/277/KEP/DIR tangal 18 Maret 1998. Perhitungan tingkat kesehatan Bank ini diadopsi dengan beberapa modifikasi dari ketentuan Bank for International Settlements (BIS). Perhitungan tingkat kesehatan ini mempertimbangkan aspek-aspek Modal (Capital), kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earnings) dan Likuiditas (Liquidity). Disamping itu Bank Indonesia menambahkan faktor-faktor Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Kredit Usaha Kecil (KUK) dan Posisi Devisa Neto (PDN) sebagai tambahan kriteria perhitungan. Oleh karena itu penilaian tingkat kesehatan Bank ini sering disebut berdasarkan CAMEL PLUS. Secara konsisten, Perseroan beserta jajaran manajemen selalu mengikuti prinsip kehati-hatian dalam melakukan kegiatannya (prudent banking) selaras dengan ketentuan yang digariskan oleh Bank Indonesia, sehingga Perseroan dapat menjaga tingkat kesehatannya dengan baik. Berdasarkan perhitungan tingkat kesehatan, Bank Indonesia menggolongkan ke dalam predikat Sehat untuk total nilai 81 - 100, Cukup Sehat untuk total nilai 66 - <81, Kurang Sehat untuk nilai 55 - <66, dan Tidak Sehat untuk nilai 0 - <55. Berdasarkan hasil due diligence Bank Indonesia, pada tahun 1999 hanya 74 bank swasta nasional yang tetap beroperasi tanpa mengikuti Program Rekapitalisasi Perbankan dari Pemerintah. Perseroan termasuk salah satu bank yang berhasil dikelompokkan ke dalam kategori A, sehingga tidak perlu

Page 77: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 65

mengikuti Program Rekapitalisasi Perbankan tersebut. Posisi tingkat kesehatan Perseroan per tanggal 31 Desember 2003, 2002,2001 dan 2000 adalah sebagai berikut :

Periode 31 Desember 2003 2002 2001 2000

Nilai 84.37 82.29 93.49 95.34 Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004, faktor-faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank selain CAMEL juga memperhitungkan faktor sensitivitas terhadap risiko pasar sehingga faktor-faktor penilaian menjadi CAMELS. Berdasarkan perhitungan tingkat kesehatan CAMELS, Bank Indonesia menggolongkan ke dalam predikat Sangat Baik untuk nilai 1, Baik untuk nilai 2, Cukup Baik untuk nilai 3, Kurang Baik untuk nilai 4 dan Tidak Baik untuk nilai 5. Posisi tingkat kesehatan Perseroan per tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 31 Mei 2009 sebagai berikut :

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005 NILAI 3 3 3 3 2PREDIKAT Cukup baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup baik Baik Rasio Kecukupan Modal (CAR) Agar tetap memelihara tingkat kecukupan modal seiring dengan perkembangan usaha bank, Bank Indonesia memberikan panduan tentang kewajiban kecukupan modal. Berdasarkan keputusan Direksi Bank Indonesia No. 5/182/DpwBI/PwB14 tanggal 15 Desember 2003, PBI No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang KPMM Bank Umum yang memperhitungkan resiko pasar dan mewajibkan bank-bank untuk memiliki perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko minimum 8%. Berikut ini posisi CAR Perseroan per 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 31 Mei 2009 :

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005 Minimum CAR 8% 8% 8% 8% 8% CAR sebelum memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar 13.14% 12.46% 17,94% 15,05% 16,40%CAR setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar 13.14% 12.46% 17,27% 15,03% 15,57% Kualitas Kredit yang Diberikan Dalam hal pemberian kredit, Perseroan mendasarkan pada prinsip kehati-hatian yaitu dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Sebagai bank yang berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian tersebut Perseroan selalu selektif dalam pemberian pinjaman. Untuk itu Perseroan selalu memelihara Kualitas Aktiva Produktif (KAP) yang telah diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari komposisi kredit menurut kolektibilitas dan persentase penyisihan penghapusan terhadap total kredit yang diberikan seperti tersaji pada tabel berikut :

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 30 Mei 2009

2008 2007 2006 2005 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Lancar 1.830.450 92,9 1.913.327 93,4 1.824.992 93,3 1.729.307 85,7 1.658.404 89,0 Dalam Perhatian

Khusus 13.680 0,7 8.879 0,4 3.564 0,2 43.101 2,1 113.917 6,1

Page 78: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 66

Kurang Lancar 1.531 0,1 4.816 0,2 1.580 0,1 26.811 1,3 5.665 0,3 Diragukan 423 0,0 2.887 0,1 403 0,0 61.974 3,1 14.067 0,8 Macet 119.597 6,3 113.167 5,8 125.911 6,4 156.261 7,7 70.285 3,8 Jumlah 1.965.681 100 2.043.076 100 1.956.450 100 2.017.454 100 1.862.338 100 Penyisihan

Penghapusan

(87.136)

(78.715)

(76.836) (57.899) (37.708) Jumlah Kredit –

Bersih 1.878.545 1.964.361 1.879.614 1.959.554 1.824.630 NPL - Gross 6,42% 6,15% 6,54% 12,15% 4,83% NPL - Net 3,05% 3,59% 4,87% 10,52% 3,99%

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/25/PBI/2001 tentang Penetapan Status Bank dan Penyerahan Bank Kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional, Bank Indonesia melakukan pengawasan secara intensif (Intensive Supervision) kepada bank – bank yang memiliki kredit bermasalah (non-performing loan) secara neto lebih dari 5% (lima perseratus) dari total kredit. Dalam hal ini Perseroan selalu berupaya untuk mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yang antara lain dengan melakukan perbaikan kualitas Kredit Yang Diberikan melalui strategi teknis yang meliputi :

1. Melakukan monitoring secara intensif atas pembayaran debitur baik pokok atau bunga. 2. Melalui monitoring kondisi keuangan Debitur melalui laporan keuangan yang disampaikan. 3. Melakukan kunjungan ke lokasi usaha.

Penyisihan Penghapusan Kredit Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12 Nopember 1998, tingkat penyisihan penghapusan kredit adalah sebagai berikut :

Kualitas 31 Desember

1999 s/d 31 Mei 2000

30 Juni 2000 s/d 30 Nopember

2000

31 Desember 2000 s/d 30 Mei

2001 30 Juni 2001 s/d

seterusnya

Lancar 0,625 0,75 0,875 1,00 Dalam Perhatian Khusus 2,50 3,00 4,00 5,00 Kurang Lancar 7,50 10,00 12,50 15,00 Diragukan 50,00 50,00 50,00 50,00 Macet 100,00 100,00 100,00 100,00

Berikut ini adalah tabel penyisihan penghapusan kredit yang diberikan oleh Perseroan dari 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 31 Mei 2009 :

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005

Kredit diberikan 1.965.681 2.043.075 .1.956.450 2.017.454 1.862.338 Cadangan Awal 78.715 76.836 57.900 37.708 30.957 Penambahan 8.421 1.879 18.936 20.192 6.751 Penerimaan Kembali Kredit Yang Dihapusbukukan

-

Penghapusan Cadangan Akhir 87.136 78.715 76.836 57.900 37.708 Persentase 4.43% 3.85% 3.93% 2.87% 2,02% Manajemen mengambil kebijakan membentuk cadangan penghapusan Kredit yang Diberikan untuk mengantisipasi kredit yang berpotensi bermasalah dan segera setelah cadangan terbentuk, Manajemen merealisasikan penghapusan atas kredit yang telah bermasalah. Berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 30/4/KEP/DIR tanggal 4 April 1997, kredit yang diperhitungkan sebagai Kredit Usaha Kecil (KUK) diantaranya adalah kredit yang diberikan kepada nasabah usaha kecil dengan plafon kredit keseluruhan maksimum Rp 350 juta untuk membiayai usaha yang produktif, yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. memiliki kekayaan bersih maksimum Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati, atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan tidak lebih dari Rp 1 miliar, c. milik WNI, dan d. bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

Page 79: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 67

berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar, atau

e. berbentuk usaha orang-perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia no. 31/52/DIR/UK tanggal 11 Desember 1998, terhitung sejak tanggal 1 Januari 1998 sanksi atas tidak dapat dipenuhinya kewajiban pemberian KUK ditunda untuk waktu yang belum ditentukan. Walaupun demikian, Perseroan tetap berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dengan tetap menyalurkan KUK. Berikut ini adalah tabel penyaluran KUK yang dilakukan Perseroan dari tahun dari 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 31 Mei 2009:

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005

Batas Minimum KUK 20% 20% 20% 20% 20% KUK Yang diberikan 505.119 640.495 584.208 537.065 646.914 Jumlah Kredit Yang Diberikan 1.965.681 2.043.076 1.956.450 2.017.454 1.862.338 Persentase (%) 25.70% 31.35% 29.86% 26.62% 34.74% Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/14/DPNP, tanggal 18 April 2005, Bank Indonesia melakukan pembatasan atas persentase kredit bank yang dapat disalurkan kepada debitur atau grup debitur yang terkait maupun tidak terkait. Bank tidak diperbolehkan untuk menyalurkan kredit kepada pihak terkait maupun tidak terkait melebihi persentase modal bank sesuai dengan tabel berikut :

Periode Terkait Tidak Terkait Sampai dengan 31 Desember 2001 10% 30% Sampai dengan 31 Desember 2002 10% 25% Mulai dari 1 Januari 2003 10% 20% Mulai dari 18 April 2005 10%

• Individu - 20% • Kelompok - 25%

Berikut ini adalah Batas Maksimum Pemberian Kredit yang ditetapkan Perseroan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia :

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005 Modal (dalam jutaan Rupiah) 266.408 267.853 283.925 273.313 282.962 BMPK kepada pihak terkait :

- dalam persentase 10% 10% 10% 10% 10% - dalam jutaan Rupiah 26.611 26.756 28.363 27.302 23.545

BMPK kepada pihak tidak terkait - dalam persentase 20% 20% 20% 20% 20% - dalam jutaan Rupiah 53.222 53.511 56.725 54.603 47.091

Dalam menetapkan besarnya BMPK, Perseroan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Perseroan tidak ada pelampauan atau pelanggaran BMPK selama tahun 2001 sampai dengan 2005. Rasio antara Pinjaman dengan Dana Pihak Ketiga (LDR) Dalam menjalankan operasinya Perseroan mengharapkan peningkatan kredit yang bersifat realistik dan konservatif, setelah sebelumnya Bank Indonesia membatasi LDR bagi bank maksimum 110%. Perseroan memonitor LDR ini secara berkala. Posisi LDR yang dipertahankan Perseroan berturut-turut per tanggal 31 Desember 2005, 2004, 2003,

Page 80: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 68

2002, dan 2001 adalah sebagai berikut :

31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005 Batas Maksimum LDR 110% 110% 110% 110% 110% LDR Yang Dipelihara Bank 96,02% 94,44% 77,10% 82.26% 94..05% Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement) Untuk mempertahankan likuiditas yang sehat, Bank Indonesia mensyaratkan cadangan wajib minimum berupa persentase dari dana pihak ketiga. Sesuai dengan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/89A/KEP/DIR tanggal 20 Oktober 1999, Bank Indonesia mewajibkan bank umum untuk menjaga Giro Wajib Minimum dalam bentuk rekening tanpa bunga pada Bank Indonesia sebesar minimum 5% dari Dana Pihak Ketiga dalam rupiah bukan bank dan 3% dari Dana Pihak Ketiga dalam valuta asing termasuk bank di Indonesia. Berikut ini adalah Giro Wajib Minimum Perseroan per 31 Desember 2005, 2004, 2003, 2002, dan 2000. 1999 dan 2001 :

dalam jutaan Rupiah 31 Desember 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005

Giro pada Bank Indonesia 104.531 111.046 204.691 183.925 114.093 Jumlah 104.531 111.046 204.691 183.925 114.093 Rasio terhadap dana pihak ketiga 5,11% 5,13% 8,07% 7.51% 6,23% Ketentuan Minimum 5% 5% 5% 6% 6% 6. MANAJEMEN RISIKO DAN KEPATUHAN Perseroan telah membentuk komite manajemen risiko untuk meminimalisir risiko yang dihadapi oleh Perseroan dengan ruang lingkup pekerjaan secara lengkap yang meliputi tahapan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Manajemen Risiko telah menyusun komposisi portofolio, Perseroan melakukan dua tahapan yaitu pertama, mengidentifikasi segmen pasar mana yang diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi dan Perseroan bersedia mengambil risiko kredit maupun risiko pasar dari segmen tersebut disamping juga harus menentukan jumlah modal yang akan terkena risiko. Tahap kedua, menentukan nasabah atau counterparty dan transaksi yang mencerminkan gambaran khusus yang berhubungan dengan berbagai faktor risiko. Penerapan prioritas dan cara pengendalian risiko dimulai dengan pemetaan risiko yang melekat pada produk dan aktivitas Perseroan (Inherent risk) melalui analisis terhadap besar potensi kerugian finansial dan kemungkinan terjadinya risiko. Direksi Perseroan bertanggung jawab untuk menentukan tingatan dari dampak kerugian finansial dan tingkat kemungkinan terjadinya risiko.

7. TEKNOLOGI INFORMASI

Perseroan menyadari pentingnya peranan teknologi informasi secara berkesinambungan dan pengembangan teknologi informasi memiliki sasaran antara lain :

- Memudahkan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah bank, sekaligus sebagai alat yang efektif untuk menghimpun dana.

- Saat ini Perseroan menggunakan sistem AlphaBits dari PT. Sigma. Dapat lebih bersaing dengan bank-bank lainnya dalam hal teknologi informasi.

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas secara berkesinambungan terhadap teknologi informasi. - Mampu memberikan kontribusi secara material dalam upaya Perseroan untuk meningkatkan

efisiensi dan produktifitas. Meningkatkan profit yang diterima Perseroan dengan memanfaatkan keterpaduan yang terintegrasi antara modul CRM dengan modul Risk Management.

Page 81: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 69

8. PROSPEK USAHA Stabilitas ekonomi yang terasa semakin kondusif, bagi Perseroan adalah suatu kesempatan untuk melangkah maju. Seiring dengan penerapan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) oleh Bank Indonesia mulai tahun 2004 mengenai pengelompokan bank menjadi 4 kategori, maka Perseroan akan termasuk dalam kategori bank dengan fokus, akan tetap konsisten untuk memberikan kontribusi penyaluran kreditnya kepada sektor agrobisnis, tanpa memperhatikan sektor lainnya guna penyebaran risiko kredit. Secara umum sektor agrobisnis masih merupakan sektor yang prosepktif dan captive market dimana PT Perkebunan Nusantara dan para rekannya serta kelompok pemegang saham masih merupakan sasaran utama yang mendukung pertumbuhan usaha Perseroan. Dalam mempersiapkan keberadaan Perseroan di masa yang akan datang sebagai langkah menghadapi kondisi sebagaimana diuraikan di atas, maka Perseroan telah menetapkan posisi yaitu sebagai Mitra Utama Agrobisnis yang tentunya sebelum mencapai posisi tersebut, Perseroan akan menjalani masa transisi terlebih dahulu yang diperkirakan akan memakan waktu selama 3 tahun ke depan. Pada tahun pertama, Perseroan akan melakukan penambahan jaringan kantor dan pelayanan yang meluas ke basis–basis agrobisnis, penerapan teknologi informasi guna mendukung upaya peningkatan mutu layanan perbankan, mengembangkan struktur nasabah baik nasabah penyimpan maupun peminjam, di mana struktur yang dimaksud adalah Korporasi, Korporasi – Perbankan Ritel (kombinasi), Perbankan Komersial, Individual / Perbankan Konsumer, di mana customer base didominasi di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selain masyarakat. Pada tahun kedua, Perseroan akan menambah jaringan kantor dengan memfokuskan pada upaya mencakup wilayah–wilayah yang memiliki prospek usaha dalam meningkatkan kinerja baik untuk melempar dana (sisi aktiva) maupun kegiatan penyerapan dana (liabilities), penyediaan produk pendanaan dan kredit secara inovatif, peningkatan penyebaran risiko terhadap ragam nasabah melalui memperbanyak sektor swasta, khususnya dalam kegiatan penghimpunan dana serta melakukan perubahan dominasi segmentasi nasabah kredit dengan meningkatkan segmen komersial, ritel dan individu. Pada tahun ketiga, Perseroan merubah segmentasi sektor yang dibiayai melalui sektor yang terkait dengan Agrobisnis yang lebih ditekankan pada pemberian kredit jenis Kredit Modal Kerja; melakukan penyebaran risiko melalui bauran pemasaran terhadap jenis nasabah dari setiap jenis produk yang dimiliki Perseroan, baik itu untuk Produk Aktiva maupun Simpanan, termasuk jasa-jasa yang menghasilkan pendapatan fee, Jenis Nasabah yaitu Nasabah Korporasi, Korporasi Ritel terpadu, Komersial, Ritel, Individual; melakukan segmentasi kepemilikan usaha yaitu tercapainya keseimbangan antara sektor publik dan sektor swasta; melakukan segmentasi skala usaha yaitu tercapainya kesimbangan antara pembiayaan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Korporasi; meningkatkan pendapatan fee. 9. ASURANSI Perseroan mengasuransikan aktiva yang dimiliki berupa uang tunai dan kendaraan serta kredit yang diberikan dalam jumlah pertanggungan yang memadai. Perseroan mengasuransikan sebagian besar aktivanya kepada PT Asuransi Jasa Tania yang memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan dimana Dana Pensiun Perkebunan sebagai pemegang saham Perseroan juga merupakan pemegang saham pada PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

Page 82: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 70

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja & Rekan serta Salam Rauf & Partner dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Sedangkan untuk ikhtisar data keuangan tanggal 31 Desember 2007 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rasin Ichwan & Rekan serta Tasnim Ali Widjanarko dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang telah disajikan kembali dimana koreksi penyajian kembali tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono pada posisi tanggal 31 Mei 2009 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

dalam jutaan Rupiah 31 Desember NERACA 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005

AKTIVA Kas 11.656 12.312 9.321 8.474 6.281 Giro pada Bank Indonesia 104.531 111.046 204.691 183.925 114.093 Giro pada bank lain - bersih 29.966 30.966 14.595 3.289 5.573 Penempatan pada bank lain - - - 20.985 - Surat -surat berharga - bersih 254.679 255.672 660.375 617.589 442.106 Surat -surat berharga yang dibeli dengan janji dijual

kembali - bersih 50.223 58.401 88.404 68.940 59.746 Kredit yang diberikan - bersih 1.878.545 1.964.361 1.879.614 1.959.554 1.824.630 Penyertaan - bersih 295 295 295 295 295 Aktiva tetap – bersih 12.005 12.868 12.866 17.835 16.692 Aktiva lain-lain 138.133 128.259 98.972 124.941 80.644 Aktiva pajak tangguhan 6.339 4.260 3.994 4.779 1.387 JUMLAH AKTIVA 2.486.371 2.578.439 2.973.127 3.010.606 2.551.446 KEWAJIBAN Giro 268.349 315.498 372.513 325.187 204.996 Tabungan 120.283 123.997 120.568 63.792 52.713 Deposito berjangka 1.658.589 1.723.837 2.044.365 2.061.115 1.721.829 Simpanan dari bank lain 7.765 5.209 7.608 56.107 60.004 Kewajiban segera lainnya 7.617 7.050 9.080 12.318 8.102 Hutang pajak 199 1.320 3.144 3.492 2.147 Pinjaman yang diterima 120.287 128.431 151.084 210.654 204.638 Pinjaman subordinasi 3.780 7.038 10.296 13.554 16.812 Kewajiban lain-lain 61.424 34.017 18.840 22.770 16.840 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 512 404 164 213 103 TOTAL KEWAJIBAN 2.248.804 2.346.801 2.737.662 2.769.202 2.288.185 EKUITAS Modal saham 241.306 234.906 234.906 234.906 234.906 Tambahan modal disetor 9.241 695 695 695 695 Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga

dalam kelompok tersedia untuk dijual 100 - - - - Cadangan tujuan 117 117 117 117 117 Cadangan umum 1.049 1.049 6.348 6.348 1.049 Saldo rugi (14.245) (5.128) (6.601) (662) 26.495 JUMLAH EKUITAS 237.567 231.639 235.465 241.404 263.262

dalam jutaan Rupiah 31 Desember LAPORAN LABA/ RUGI 31 Mei 2009 2008 2007 2006 2005

Pendapatan bunga 143.075 334.006 344.706 361.261 276.193 Beban bunga dan lainnya (102.778) (224.659) (235.851) (275.013) (167.432) Pendapatan bunga - bersih 40.297 109.346 108.855 86.248 108.761 Pendapatan operasional lainnya 3.254 30.222 4.153 5.171 4.963 Beban operasional lainnya (55.008) (143.939) (116.374) (104.371) (77.669) Beban operasional lainnya – bersih (51.754) (113.717) (112.221) (99.200) (72.706) Pendapatan operasional bersih (11.458) (4.371) (3.366) (12.953) 36.055 Pendapatan/(beban) non-operasional –bersih 262 1.159 (696) (552) (125) Laba sebelum pajak penghasilan (11.196) (3.211) (4.062) (13.505) 35.930 Taksiran pajak penghasilan 2.078 (615) (1.877) 3.392 (12.007) Laba bersih (9.117) (3.826) (5.939) (10.113) 23.924 Laba/ (rugi) bersih per saham (3.84) (1.63) (2.53

Page 83: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 71

2008 2007 2006 2005

Rasio Solvabilitas

Jumlah Kewajiban terhadap jumlah Aktiva 90.45% 91.02% 92.08% 91.98% 89.68%

Jumlah Kewajiban terhadap jumlah Ekuitas 1046.60% 1013.13% 1162.66% 1147.13% 869.17%

Jumlah Kredit yang Diberikan-Bersih terhadap Jumlah Aktiva 75.55% 76.18% 63.22% 65.09% 71.51%

Jumlah Aktiva Produktif-Bersih terhadap Jumlah Aktiva 89.03% 93.19% 88.91% 88.71% 91.41%

Jumlah Simpanan terhadap jumlah Aktiva 82.65% 84.10% 85.60% 83.25% 79.94%

Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit

- Gross 6.18% 5.92% 6.54% 12.15% 4.83%

- Net 3.05% 3.59% 4.67% 10.52% 3.99%

Aktiva produktif yang Diklasifikasikan terhadap Total Aktiva Produktif 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Rasio Operasional

Pendapatan Bunga-Bersih terhadap jumlah Aktiva rata-rata 1.58% 3.85% 3.70% 3.12% 4.96%

Pendapatan Bunga-Bersih terhadap jumlah Ekuitas rata-rata 16.81% 44.32% 46.05% 33.48% 47.56%

Pendapatan Bunga-Bersih terhadap jumlah Aktiva Produktif-Bersih rata-rata1.66% 4.10% 4.04% 3.54% 6.37%

Beban Operasional Lainnya-Bersih terhadap rata-rata jumlah Aktiva 2.03% 4.00% 3.81% 3.59% 3.32%

Beban Operasional Lainnya-Bersih terhadap rata-rata jumlah Ekuitas 21.59% 4.00% 47.47% 38.51% 31.79%

Beban Operasional Lainnya-Bersih terhadap rata-rata jumlah Aktiva

Produktif-Bersih

Laba Bersih terhadap rata-rata jumlah Aktiva -0.36% -0.13% -0.20% -0.34% 1.09%

Laba Bersih terhadap rata-rata jumlah Ekuitas -3.80% -1.55% -2.51% -3.93% 10.46%

Laba Bersih terhadap rata-rata jumlah Aktiva Produktif-Bersih -0.38% -0.14% -0.22% -0.41% 1.40%

Laba Sebelum Pajak Penghasilan/Pendapatan Bunga -7.83% -0.96% -1.18% -3.74% 13.01%

Laba Bersih terhadap Pendapatan Bunga -6.37% -1.15% -1.72% -2.80% 8.66%

Rasio Pertumbuhan

Pendapatan Bunga-Bersih 3.78% 4.07% 4.03% 3.52% 5.29%

Pendapatan (beban) Operasional-Bersih 111.49% 99.68% 100.96% 103.53% 87.18%

Laba Bersih (9,117) (3,826) (5,939) (10,113) 23,924

Jumlah Aktiva 2,486,371 2,578,439 2,973,127 3,010,606 2,551,446

Jumlah Kewajiban 2,248,804 2,346,800 2,737,662 2,769,202 2,288,185

Jumlah Ekuitas 237,567 231,639 235,465 241,404 263,262

Rasio Likuiditas

Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga dan Modal (LDR) 96.02% 94.44% 77.10% 82.26% 94.05%

Penyisihan Penghapusan Kredit/Kredit yang Diberikan 3.26% 3.59% 4.67% 4.57% 3.99%

Rasio Kecukupan Modal (CAR) 13.14% 12.46% 17.27% 15.03% 16.43%

31 Mei 2009

31-Dec

0.47% 4.26% 4.17% 4.07% 3.60%

Page 84: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 72

X. EKUITAS

Tabel berikut menggambarkan Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, dan 31 Mei 2009. Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2008 berasal dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rasin Ichwan & Rekan dan Kantor Akuntan Publik Tasnim Ali Widjanarko dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

dalam jutaan Rupiah 31 Desember Uraian 31 Mei 2009 2008 2007

Modal Saham – nilai nominal Rp100,- per saham Modal Dasar – 6.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh – 2.413.061.156 saham 241.306 234.906 234.906

Tambahan modal disetor 9.241 695 695 Cadangan tujuan 100 - 117 Cadangan umum 117 117 6.348 Laba yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual 1.049 1.049 0 Saldo laba (rugi) (14.245) (5.128) (6.601) JUMLAH EKUITAS 237.567 231.639 235.465 Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Bapepam & LK dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III kepada para Pemegang Saham dimana setiap pemegang pemegang 160 (seratus enam puluh) saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 November 2009 pukul 16.00 WIB mempunyai 69 (enam puluh sembilan) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) dan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100,- (Seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

Waran adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 130,- (Seratus tiga puluh Rupiah) yang dapat dilakukan selama periode Pelaksanaan Waran yaitu mulai tanggal 13 Mei 2010 sampai dengan 13 Mei 2011 dimana setiap pemegang 2 (dua) saham baru hasil pelaksanaan HMETD berhak untuk memiliki 1 (satu) Waran untuk membeli 1 (satu) saham baru. Dan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 520.316.311 (lima ratus dua puluh juta tiga ratus enambelas ribu tiga ratus sebelas) waran yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 130,- (Seratus tiga puluh Rupiah) dengan total nilai yang akan diperoleh Perseroan adalah sebesar Rp 67.641.120.430,- (Enam puluh tujuh milyar enam ratus empat puluh satu juta seratus dua puluh ribu empat ratus tiga puluh Rupiah). Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Biasa Atas Nama. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Seandainya PUT III diasumsikan terjadi pada tanggal 31 Mei 2009, maka struktur ekuitas Perseroan secara Proforma pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut :

Page 85: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 73

dalam jutaan Rupiah

Modal Disetor

Tambahan modal

disetor/ Agio Saham

Cadangan tujuan

Cadangan umum

Laba yang belum

direalisasi atas surat-

surat berharga

Saldo Laba/ (rugi)

Jumlah Ekuitas

Posisi Ekuitas menurut Laporan Keuangan pada tanggal 31 Mei 2009, dengan nominal Rp100,- per saham 241.306 9.241 100 117 1.049 (14.245) 237.567

PUT III sejumlah 1.040.632.622 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp 100 per saham 104.063

Proforma Ek uitas per 31 Mei 2009 setelah PUT III 345.369 9.241 100 117 1.049 (14.245) 341.631

Diasumsikan setelah pelaksanaan (exercise) Waran Seri I menjadi saham sebanyak-banyaknya 520.316.311 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga pelaksanaan Rp 130 per saham. 52.031 15.610

Proforma Ekuitas per 31 Mei 2009 setelah PUT III serta pelaksanaan (exercise) Waran Seri I menjadi saham 397.401 24.851 100 117 1.049 (14.245) 409.273

Page 86: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 74

XI. KEBIJAKAN DEVIDEN

Semua saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal yang satu dengan yang lain, termasuk hak atas dividen. Sejak tercatat di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Agustus 2003, Perseroan pertama kalinya membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham untuk tahun buku 2005. Selanjutnya Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dalam tahun yang bersangkutan, tingkat kesehatan Perseroan, peraturan perundang–undangan yang berlaku tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas pada tahun buku 2008 dan seterusnya manajemen Perseroan merencanakan untuk sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun membagikan dividen tunai sekurang–kurangnya 25 % dari Laba Bersih Setelah Pajak termasuk kepada pemegang saham hasil PUT III ini.

2008 2007 2006 2005 2004

Dividen Tunai per saham Rp. 5,- per saham

Prosentase Dividen Tunai terhadap Laba Bersih 44,33 %

Page 87: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 75

XII. PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 (berlaku Efektif 1 Januari 2009) mengenai Perubahan Keempat Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis atau Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi :

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan dan, 2. Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima

dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Pengha-silan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995 perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum No. 3 juncto SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan PPh atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, telah ditetapkan sebagai berikut :

1. Atas penghasilan yang yang diterima atau diperoleh oleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut pajak penghasilan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Penyetoran pajak penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (lima per seribu) dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana.

3. Pemilik saham diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan pajak penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif pajak penghasilan yang berlaku umum sesuai pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1994.

Sesuai dengan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 ..... atas bunga obligasi dan dividen yang diterima wajib pajak orang pribadi yang berasal dari saham atau sekuritas, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada wajib pajak dalam negeri orang pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya, dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri bentuk usaha tetap diporong sebesar 15 % dari jumlah bruto sebagaimana ditaur dalam Pasal 23 ayat 1 dan 1(a) Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dengan ketentuan bilamana Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) atau sebesar 30% dari penerimaaan brutonya. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan

Page 88: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 76

penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi pasal 26 Undang-undang No. 36 Tahun 2008 . CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS III INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM TERBATAS III INI.

Page 89: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 77

XIII. LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

Profesi Dan Lembaga Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sebagai berikut :

AKUNTAN PUBLIK KANAKA PURADIREDJA, SUHARTONO

The Royal Palace Jl. Prof. Dr. Soepomo 178A-C 29

Jakarta 12810 Tel. 021-831 3861 Fax. 021-8313871

Fungsi utama Akuntan Publik di dalam Penawaran Umum Terbatas III ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di dalam standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Dalam hal ini, Akuntan Publik bertanggungjawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Audit yang dilakukan Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan.

KONSULTAN HUKUM MARIAM DARUS & PARTNERS

Menara Kuningan Unit 7E, 7th Floor Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. 5

Jakarta 12940 Tel. 021 30040134 Fax. 021 30040157

Tugas dan kewajiban pokok Konsultan Hukum selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini adalah melakukan pemeriksaan atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berkaitan sebagaimana yang disampaikan oleh Perseroan ditinjau dari segi hukum. Hasil pemeriksaan tersebut dimuat dalam laporan pemeriksaan segi hukum, yang menjadi dasar dari pendapat hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri, sesuai dengan kode etik, standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku.

NOTARIS B.R.AY. MAHYASTOETI NOTONAGORO, S.H.

Jl. Radio IV No. 1, Kebayoran Baru Jakarta 12130

Tel. 021-7255335 Fax. 021-7208096

Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III antara lain menyiapkan dan membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III, diantaranya membuat akta-akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III, sesuai dengan peraturan jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.

Page 90: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 78

BIRO ADMINISTRASI EFEK PT DATINDO ENTRYCOM

Puri Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav 34-35

Jakarta 10220 Tel. 021-5709009 Fax. 021-5709026

Ruang lingkup tugas Biro Administrasi Efek (BAE) dalam Penawaran Umum Terbatas III ini, antara lain menentukan Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) yang berhak atas Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD), mendistribusikan sertifikat bukti HMETD atau HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menerima permohonan pelaksanaan HMETD, dan melakukan rekonsiliasi dana atas pembayaran permohonan tersebut dengan bank yang ditunjuk oleh Perseroan, melakukan proses penjatahan atas pemesanan pembelian saham tambahan, melaksanakan proses penerbitan dan pendistribusian saham dalam bentuk warkat maupun dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pengambilan uang pemesanan pembelian saham. Para Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini menyatakan tidak ada hubungan afiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal.

Page 91: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 79

XIV. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini diterbitkan berdasarkan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.D.1. Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Pelaksana Pengelolaan Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana yang bertugas pula menyampaikan Surat Kolektif Saham hasil pemesanan kepada para pemesan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III, sebagaimana termuat dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksana dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III PT Bank Agroniaga Tbk No. 30 tanggal 16 September 2009 yang dibuat dihadapan Siti Rayhana, SH., Notaris Pengganti B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta. 1. PEMESAN YANG BERHAK Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 November 2009 pukul 16.00 WIB berhak untuk mengajukan pembelian saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 160 (seratus enam puluh) saham berhak memperoleh 69 (enam puluh sembilan) HMETD. 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama baru dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham, dengan harga penawaran Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham. Pemesan yang berhak untuk membeli saham baru adalah para pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak djual atau pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam Sertifikat Bukti HMETD atau dalam kolom endosemen pada Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD yang tercatat dalam penitipan Kolektif KSEI. Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan/atau Lembaga/Badan Hukum Indonesia/Asing sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak maka bagi pemegang saham yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD disarankan untuk mendaftar sebelum batas akhir pendaftaran pemegang saham yaitu tanggal 11 November 2009 pukul 16.00 WIB. 2. DISTRIBUSI SERTIFIKAT BUKTI HMETD

a. Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing – masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 12 November 2009 pukul 16.00 WIB.

b. Pemegang Saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham.

3. PENDAFTARAN PEMESANAN PEMBELIAN HMETD

a. Para pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang akan melaksanakan HMETDnya wajib mengajukan permohonan pelaksanaan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/Bank Kustodian melakukan permohonan atau instruksi pelaksanaan (exercise) melalui sistem C-BEST sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh KSEI. Dalam melakukan instruksi pelaksanaan, Anggota Bursa/Bank Kustodian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

(i) Pemegang HMETD harus menyediakan dana pelaksanaan HMETD pada saat mengajukan permohonan tersebut;

(ii) Kecukupan HMETD dan dana pembayaran atas pelaksanaan HMETD harus telah tersedia di dalam rekening efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan.

Page 92: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 80

Satu hari kerja berikutnya KSEI akan menyampaikan Daftar Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening Bank Perseroan.

Saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan ke masing-masing Rekening Efek pemegang HMETD yang bersangkutan yang melaksanakan haknya oleh KSEI. Saham baru hasil pelaksanaan akan didistribusikan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan pelaksanaan diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan.

b. Para pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang akan

melaksanakan HMETD nya harus mengajukan permohonan HMETD kepada BAE yang ditunjuk Perseroan, dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:

1. Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap; 2. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindah-bukuan/giro/cek/tunai ke rekening

Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran; 3. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (unntuk perorangan), atau fotokopi

Anggaran Dasar dan lampiran susunanDireksi/Pengurus yang berhak mewakili (bagi lembaga/Badan Hukum);

4. Asli Surat Kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp 6.000,- (enam ribu Rupiah) dilampiri dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari Pemberi dan penerima kuasa;

5. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan dalam bentuk elektronik maka permohonan pelaksanaan kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa:

- Asli Surat Kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas Saham Baru dalam penitipan Kolektif di KSEI atas nama pemberi kuasa;

- Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.

Perseroan akan menerbitkan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik Surat Kolektif Saham, jika pemegang Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaannya dimasukkan dalam penitipan kolektif di KSEI. Pendaftaran Pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE Perseroan. Pendaftaran dapat dilakukan mulai tanggal 13 November 2009 sampai 19 November 2009 pada hari dan jam kerja (Senin – Jumat pukul 9.00 – 15.00 WIB). Bilamana pengisian Sertifikat Bukti HMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat pemesanan saham yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan Prospektus, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah terbukti diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian. 4. PEMESANAN SAHAM TAMBAHAN Pemegang Saham Yang Berhak yang HMETD-nya tidak dijual atau Pembeli/Pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI dapat memesan Saham Baru melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah hak yang dimilikinya dengan mengisi kolom yang telah disediakan pada Formulir Pemesanan Pembelian Saham Pemegang HMETD dalam penitipan Kolektif di KSEI dan pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifkat Bukti HMETD yang menginginkan Saham Baru hasil pelaksanaannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank

Page 93: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 81

Kustodian. Sedangkan pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang tetap menginginkan Saham Baru hasil pelaksanaan dalam bentuk warkat/fisik Surat Kolektif Saham dan Surat Kolektif [Waran Seri I] dapat mengajukan sendiri permohonannya kepada BAE Perseroan.

a. Bagi Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan Saham Baru hasil penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:

- Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; - Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian

untuk mengajukan permohonan pemesanan pembelian Saham Baru tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas Saham Baru hasil penjatahan dalam penitipan kolektif di KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian Saham Baru tambahan atas nama pemberi kuasa;

- Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/Pengurus yang berhak mewakili (bagi Lembaga/Badan Hukum);

- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari Bank tempat menyetorkan pembayaran;

- Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan oleh BAE Perseron;

b. Bagi pemegang HMETD dalam penitipan Kolektif di KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS

Tambahan yang telah didistribusikan kepada BAE Perseroan melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang menjadi partisipan KSEI dengan melampirkan dokumen sebagai berikut :

- Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-BEST yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-BEST);

- Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan oleh BAE Perseroan;

- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari Bank tempat menyetorkan pembayaran.

c. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan Saham

Baru hasil penjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik Surat Kolektif Saham harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut :

- Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; - Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi

Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/Pengurus yang berhak mewakili (bagi Lembaga/Badan Hukum);

- Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) dilampiri dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari Pemberi dan Penerima Kuasa;

- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari Bank tempat menyetorkan pembayaran.

Pembayaran atas Pemesanan Tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank yang ditetapkan Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 23 November 2009 dalam keadaan baik (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. 5. PENJATAHAN PEMESANAN TAMBAHAN Penjatahan Pemesanan Tambahan akan dilakukan pada tanggal 25 November 2009 dengan ketentuan sebagai berikut :

Page 94: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 82

- Bila jumlah seluruh saham yang dipesan termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi.

- Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi

jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan.

6. PERSYARATAN PEMBAYARAN Pembayaran Pemesanan Pembelian Saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan secara tunai atau cek, wesel atau bilyet giro, atau pemindahbukuan (transfer) dengan mencantumkan nama pemesan dan Nomor Sertifikat Bukti HMETD. Pembayaran dapat disetor ke rekening Perseroan yaitu :

PT Bank Agroniaga Tbk. Atas Nama : Rekening Penawaran Umum Terbatas III

No. Rekening : 26142

Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal setelah pembayaran diterima dengan baik (in good funds) dan telah nyata ada dalam Rekening Bank Perseroan. Untuk pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus diterima dengan baik (in good funds) dalam rekening Perseroan paling lambat tanggal 23 November 2009 Segala biaya bank dan biaya transfer yang timbul dalam rangka pembelian saham menjadi beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi. 7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Perseroan melalui BAE Perseroan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Saham Baru akan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham yang telah dicap dan ditandatangani, kepada pemesan sebagai tanda Bukti Pemesanan Pembelian Saham untuk kemudian dijadikan salah satu bukti pada saat mengambil Saham Baru. Bagi pemegang HMETD dalam penitipan Kolektif KSEI akan mendapat konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) melalui C-BEST dari KSEI melalui Pemegang Rekening KSEI. 8. PEMBATALAN PEMESANAN SAHAM Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pesanan yaitu pada tanggal 25 November 2009 Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain :

a. Pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau SBR tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan saham yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD/SBR dan Prospektus.

b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi. c. Tidak terpenuhinya persyaratan kelengkapan dokumen permohonan.

Page 95: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 83

9. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 25 November 2009 dan dapat diambil di kantor BAE Perseroan pada hari dan jam kerja (Senin - Jumat pukul 09.00 - 15.00 WIB). Uang pengembalian hanya dapat diambil dengan menunjukkan KTP asli atau bukti jati diri lainnya dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Pemesan tidak dikenakan biaya bank maupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut. Bila pemesan berhalangan untuk mengambil sendiri, maka pemesan dapat memberikan kuasa kepada orang yang ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) dan fotokopi KTP pemberi dan penerima kuasa serta menunjukkan aslinya. Pengembalian uang pemesanan saham yang melampaui 2 (dua) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan atau setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran umum Terbatas III berdasarkan bukti pembayaran oleh Perseroan akan disertai bunga yang diperhitungkan mulai hari kerja kedua setelah Tanggal Penjatahan atau setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum Terbatas III sampai dengan tanggal pengembalian uang. Besar bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham tersebut dihitung sebesar rata-rata deposito 1 (satu) bulan sesuai dengan maksimum bunga deposito Bank Indonesia. Perseroan tidak memberikan bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan. Bagi pemesan saham dalam Penitipan Kolektif KSEI maka uang pemesanan akan dikembalikan kedalam rekening efek yang melakukan permohonan tersebut oleh KSEI. 10. PENYERAHAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PELAKSANAAN HMETD DAN

PENGKREDITAN KE REKENING EFEK Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada Rekening Efek dalam 2 (dua) hari kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan. Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan SKS atau Saham dalam bentuk warkat selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE Perseroan dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan. Adapun Saham Baru hasil penjatahan atas pemesanan Saham Baru tambahan bagi pemegang saham yang sahamnya tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya belum tercatat dalam Penitipan Kolektif, SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada setiap hari kerja (Senin - Jumat) antara pukul 09.00 - 15.00 WIB mulai tanggal 26 November 2009 . Pengambilan dilakukan di BAE Perseroan dengan menunjukkan/menyerahkan dokumen – dokumen sebagai berikut :

- Asli KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan); atau - Fotokopi Anggaran Dasar (bagi Lembaga/Badan Hukum) dan susunan Direksi Komisaris

atau Pengurus yang masih berlaku; - Asli surat kuasa yang sah (bagi Lembaga/Badan Hukum) bermaterai Rp 6.000,- (enam ribu

Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari Pemberi dan Penerima Kuasa; - Asli Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham.

Page 96: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 84

11. ALOKASI TERHADAP HMETD YANG TIDAK DILAKSANAKAN Apabila saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan/atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan PUT III ini Perseroan memperoleh pernyataan dari Pemegang Saham Utama untuk membeli saham sesuai dengan haknya. Apabila saham yang ditawarkan dalam rangka PUT III ini setelah memenuhi seluruh permintaan pemesanan saham Tambahan ternyata terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dan tetap dalam portepel.

Page 97: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 85

XV. KETERANGAN TENTANG HMETD DAN WARAN SERI I

Saham yang ditawarkan dalam PUT III ini terdiri dari sebanyak 1.040.632.622 (satu milyar empat puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus dua puluh dua) Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (Seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 104.063.262.200,- (seratus empat milyar enam puluh tiga juta dua ratus enam puluh dua ribu dua ratus Rupiah) yang merupakan saham baru dari portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal [tgl] 9bulan] 2009 pukul 16.00 WIB yang memiliki 160 (seratus enam puluh) Saham berhak atas 69 (enam puluh sembilan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pada setiap 2 (dua) saham baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri I, dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1(satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp 100 (seratus rupiah) setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 130,- (seratus tiga puluh Rupiah) setiap sahamnya. A. KETERANGAN TENTANG HMETD Saham yang ditawarkan dalam PUT III ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan dikeluarkan Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa perdagangan melalui pengalihan kepemilikan HMETD dengan system pemindahbukuan HMETD antar Pemegang Rekening Efek di KSEI. Pemegang HMETD yang hendak melakukan perdagangan wajib memiliki rekening pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI. 1. Penerima HMETD Yang Berhak

Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 11 November 2009 pukul 16.00 WIB berhak mendapatkan HMETD. Setiap pemegang 160 (seratus enam puluh) saham lama akan mendapatkan 69 (enam puluh sembilan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama Perseroan.

2. Pemegang HMETD Yang Sah

Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 11 November 2009 pukul 16.00 WIB, yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endosemen Sertifikat HMETD. Para pemegang HMETD dalam penitipan Kolektif KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

3. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD, yaitu mulai tanggal 13 November sampai dengan 19 November 2009. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa serta peraturan

Page 98: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 86

KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat investasi, atau penasihat profesional lainnya.

4. Bentuk dari Sertifikat Bukti HMETD

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat Pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, jumlah saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan tambahan saham, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.

5. Nilai HMETD

Nilai HMETD yang ditawarkan oleh Pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda dari Pemegang HMETD yang satu dan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang berlaku.

Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang berlaku di pasar. Ilustrasi di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD:

Diasumsikan harga pasar satu saham = Rp a Harga Saham Penawaran Umum Terbatas III = Rp b Penawaran Umum Terbatas III dengan perbandingan = c : d (pemegang c lembar saham lama mempunyai hak membeli d lembar saham baru)

(Rp a x c) + (Rp b x d) Harga Teoritis Saham Baru =

( c + d)

= Rp e Harga HMETD per saham = Rp e – Rp b

6. Pecahan HMETD

Sesuai dengan Peraturan IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maka atas pecahan HMETD tersebut harus dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan kedalam rekening Perseroan.

7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD

Sertifikat Bukti HMETD ini adalah untuk memesan saham yang ditawarkan oleh Perseroan. Sertifikat Bukti HMETD ini tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, sertai tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian.

8. Lain-lain

Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban Pemegang Sertifikat Bukti HMETD atau calon Pemegang HMETD.

Page 99: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 87

B. KETERANGAN TENTANG WARAN SERI I Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan sebanyak sejumlah 520.316.311 (Lima ratus dua puluh juta tiga ratus enam belas ribu tiga ratus sebelas) Waran Seri I Atas Nama. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru Perseroan hasil pelaksanaan HMETD . Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan waran Seri I PT Bank Agroniaga Tbk No 31 tanggal 16 September 2009 yang dibuat dihadapan Siti Rayhana, SH., Notaris Pengganti B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta. Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Pengelola Pelaksanaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Waran Seri I sesuai dengan Akta No 30 tanggal 16 September 2009 yang dibuat di hadapan Siti Rayhana, SH., Notaris Pengganti B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta. Keterangan mengenai Waran Seri I di bawah ini merupakan rangkuman dari Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I, namun bukan merupakan salinan selengkapanya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan yang tercantum di dalam Akta tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di kantor Perseroan dan kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja. 1. Definisi

a. Waran Seri I berarti Surat Kolektif Waran Seri I atau Bukti Kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya yang pertama kalinya merupakan Pemegang Saham yang berasal dari Saham yang ditawarkan/dijual melalui Penawaran umum, untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan sesuai dengan syarat dan kondisi serta Penerbitan Waran Seri I dan dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral efek Indonesia (KSEI) yang berlaku.

b. Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti akan kepemilikan sejumlah Waran Seri I dengan

kelipatan tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan, dimana di didalamnya tercatat nama, alamat dan jumlah Waran Seri I serta hal-hal lainnya sehubungan dengan Waran Seri I tersebut.

c. Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I berarti jangka waktu melakukan Pelaksanaan

Waran Seri I yaitu setiap hari Kerja terhitung sejak 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan Waran Seri I di Bursa Efek Indonesia sampai dengan 12 (dua belas) bulan berikutnya yaotu tanggal 13 Mei 2011.

d. Harga Pelaksanaan Waran Seri I berarti harga setiap saham hasil pelaksanaan Waran Seri I

yang ditetapkan, harus dibayar pada waktu melakukan pelaksanaan Waran Seri I sebesar Rp. 130,- (seratus tiga puluh Rupiah).

e. Saham hasil pelaksanaan adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan

sebagai hasil pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan saham biasa atas nama yang telah disetor penuh Perseroan yang menjadi bagian dari modal Saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak-hak yang sama dengan hak-hak Pemegang Saham Perseroan lainnya, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan KSEI yang berlaku.

2. Hak atas Waran Seri I

Para pemegang HMETD yang telah melaksanakan HMETD dengan ketentuan setiap pelaksanaan 2 (dua) HMETD akan memperoleh secara Cuma-Cuma 1 (satu) Waran Seri I sebagai insentif. Setiap pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama pada Harga Pelaksanaan Waran Seri I selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I

Page 100: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 88

3. Bentuk Waran Seri I Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan adalah Waran Seri I Atas Nama dan sebagai bukti kepemilikan awal adalah dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan yang kemudian diadministrasikan secara elektronik di KSEI. Waran Seri I terdaftar dan tercatat serta dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 13 November 2009 sampai dengan tanggal 13 Mei 2011. Perseroan telah menunjuk Biro Administrasi efek yaitu PT Datindo Entrycom sebagai Pengelola Administrasi Waran Seri I berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I yang bertugas untuk melakukan pencatatan pada Pemegang Waran Seri I di dalam buku Daftar Pemegang Waran seri I.

4. Hak untuk membeli saham

Setiap Pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (Satu) saham baru Perseroan dengan cara melakukan Pelaksanaan Waran Seri I pada Hari Kerja selama Masa Berlaku Pelaksanaan dengan membayar Harga Pelaksanaan harga Rp 130,- (seratus tiga puluh Rupiah) atau harga pelaksanaan baru bila terjadi penyesuaian.

5. Jangka Waktu Waran Seri I Jangka waktu Waran Seri I adalah 18 (delapan belas) bulan kalender yang dihitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri I yang paling awal di Bursa Efek Indonesia yaitu tanggal 13 November 2009 sampai dengan 13 Mei 2011. Jangka waktu Waran Seri I tidak akan diperpanjang.

6. Pemberitahuan Atas perubahan Isi Pernyataan Waran Seri I Dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri I, kecuali Jangka Waktu Pelaksanaan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari

Waran seri I. b. Perseroan wajib mengumumkan setiap perubahan Penerbitan Waran Seri I dalam 2 (dua)

surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran luas dan salah satunya beredar di tempat kedudukan Perseroan selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatangani perubahan penerbitan Waran Seri I dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut lebih dari 50% (lima puluh persen) pemegang saham Waran Seri I tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis kepada Perseroan, maka Pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.

c. Setiap perubahan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara

notariil dan perubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan Syarat Dan Kondisi, Peraturan Pasar Modal dan Ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

7. Masa Perdagangan Waran Seri I

Masa perdagangan Waran Seri I adalah setiap hari bursa, terhitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri I pada Bursa Efek Indonesia, yaitu tanggal 13 November 2009 sampai dengan tanggal 10 Mei 2011.

Page 101: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 89

8. Masa Berlaku Pelaksanaan Masa berlaku pelaksanaan adalah setiap hari kerja, terhitung 6 (enam) bulan setelah tanggal pencatatan yaitu tanggal 13 Mei 2010 sampai dengan tanggal 13 Mei 2011. Pemegang Waran Seri I memiliki hak untuk menukarkan sebagian atau seluruh Warannya menjadi saham baru. Jika harga pasar saham Perseroan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaannya, pemegang Waran berhak untuk tidak menukarkan Warannya menjadi saham baru karena secara teoritis, Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan menjadi tidak bernilai. Sesudah melampui masa berlaku Pelaksanaan, setiap Waran Seri I yang belum dilaksanakan menjadi tidak bernilai dan tidak berlaku untuk keperluan apapun dan Perseroan tidak lagi memiliki kewajiban untuk menerbitkan saham baru, serta Pemegang Waran Seri I tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan.

9. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I

a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel yang dipegangnya menjadi Saham Hasil Pelaksanaan berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Akta Penerbitan Waran Seri I.

b. Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran

Seri I.

c. Pada Tanggal Pelaksanaan, para Pemegang Waran Seri I yang bermaksud untuk melaksanakan Waran Seri I nya menjadi saham baru, wajib untuk menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I :

(i) Formulir Pelaksanaan dilekatkan pada setiap Surat Kolektif Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan KSEI

(ii) Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan adalah bukti dibayarnya Harga Pelaksanaan oleh Pemegang Waran Seri I kepada Perseroan.

Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (selanjutnya akan disebut “Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”). a. Dokumen pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak

dapat dibatalkan dan ditarik kembali. b. Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan selama masa

Pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Pelaksanaannya Waran Seri I menjadi saham.

c. Dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.

Pada Hari Kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi dari bank dimana Perseroan membuka rekening khusus mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good funds) dan meminta persetujuan Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan dan Perseroan pada hari kerja selanjutnya harus sudah memberikan persetujuan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai hal-hal tersebut diatas. Dalam 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksaaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I

Page 102: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 90

mengenai diterima atau ditolaknya permohonan untuk melakukan pelaksanaan. Selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan Perseroan, para Pemegang Waran Seri I dapat menukarkan Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan sengan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan.

d. Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran harga pelaksanaan dan biaya-biaya lain

sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan apabila terjadi perubahan rekening khusus maka Perseroan melalui Pengelola Admistrasi Waran Seri I akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat dan kondisi dalam hal Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I.

e. Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektif

Waran Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan. Pengelola Waran Seri I selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran Seri I baru atas nama Pemegang Waran Seri I dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri I yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I.

f. Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang

sama dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

g. Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru dan pencatatatan saham hasil pelaksanaan pada Bursa Efek Indonesia.

h. Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana diatur

dalam Syarat dan Kondisi Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenail rasio Pelaksanaan Waran Seri I (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut). Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I.

i. Setelah Tanggal Jatuh Tempo apabila Waran Seri I tersebut masih belum dilaksanakan maka

Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.

10. Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I

Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Biasa dapat melakukan pembayaran harga pelaksanaan dengan cek, bilyet giro, bank transfer, pemindahbukuan, ataupun setoran tunai (in good funds) kepada rekening Perseroan dengan perincian sebagai berikut:

PT Bank Agroniaga Tbk. Atas Nama: Rekening Penawaran Umum Terbatas III

No. Rekening: 26142

Dalam hal ini, semua biaya bank yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham ini menjadi tanggungan Pemegang Saham Waran Seri I.

Page 103: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 91

11. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I Harga pelaksanaan Waran adalah sebesar Rp 130,- (seratus tiga puluh Rupiah) setiap saham. Apabila Perseroan melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan perubahan jumlah modal, harga pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I, sehingga Waran Seri I dapat mengalami perubahan dimana harga pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri I baru dapat menjadi pecahan. Dalam hal ini, Perseroan akan melakukan pembulatan ke bawah. Penyesusaian harga pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I akan dilakukan sehubungan dengan hal-hal di bawah ini :

a. Perubahan nilai nominal saham Perseroan akibat penggabungan, peleburan,

pemecahan nilai nominal (stock split)

Harga nominal baru setiap saham Harga pelaksanaan baru = ------------------------------------------------------ X A

Harga nominal lama setiap saham

Harga nominal lama setiap saham Jumlah Waran Seri I baru = ------------------------------------------------------ X B

Harga nominal baru setiap saham A = harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama B = jumlah awal Waran Seri I yang beredar Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat dimulai Perdagangan di Bursa Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas.

b. Pembagian saham bonus atau saham dividen, konversi atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, penggabungan atau peleburan.

C

Harga pelaksanaan baru = ----------------- x Z (C + D)

(C + D)

Jumlah Waran Seri I baru = ------------------- x Y C

C = jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus,

saham dividen. D = jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil

pembagian saham bonus atau saham dividen atau penambahan saham akibat konversi, penggabungan atau peleburan.

Z = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama Y = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku efektif yang akan diumumkan di dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas.

c. Pengeluaran saham baru dengan cara penawaran umum terbatas

(E – F)

Harga Waran Seri I baru = ----------------- x Z E

E

Harga Pelaksanaan baru = ------------------- x Y (E – F)

Page 104: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 92

E = Harga Pasar sebelum pengeluaran pengumuman penawaran umum terbatas F = Harga Teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula (E-G) (H+1) G = Harga pembelian 1 (satu) saham berdasrkan hak dan memesan efek terlebih dahulu

(Right) H = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham degan hak

memesan efek terlebih dahulu (right) Z = harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama Y = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar Jika harga teoritis saham setelah pengeluaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu lebih rendah dari nilai nominal, maka harga pelaksanaan Waran baru adalah sebesar nilai nominal saham yang akan diterbitkan sebagai hasil pelasanaan Waran. Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) setelah tanggal penjatahan pemesan saham Tambahan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas.

12. Status Waran Seri I

Pemegang Waran Seri I tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan menerima dividen dalam bentuk apapun, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berhasal dari kapitalisasi laba, serta hak-hak lain yang terkait dalam saham biasa Perseroan sepanjang Waran Seri I yang dimilikinya belum dilaksanakan menjadi saham.

13. Status Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I

Saham hasil pelaksanakan yang dikeluarkan oleh portepel Perseroan atas pelaksanaan Waran Seri I diperlakukan sebagai saham yang disetor penuh dan merupakan bagian dari modal saham Perseroan. Dengan demikian, Pemegang Saham hasil pelaksanaan yang sah akan memiliki hak yang sama dan sederajat dengan Pemegang Saham Perseroan lainnya. Pencatatan saham Hasil Pelaksanaan Waran Saham Seri I dalam Daftar Pemegang Saham dilakukan pada tanggal pelaksanaan.

14. Daftar Pemegang Waran Seri I Pengelola Administrasi Waran Seri I telah ditunjuk Perseroan untuk melakukan pencatatan Daftar Pemegang Waran Seri I yang didalamnya tercantum nomor Surat Kolektif Waran Seri I, nama dan alamat para Pemegang Waran Seri I serta hal-hal lainna yang dianggap perlu. Pengelola Administrasi Waran Seri I juga bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dalam kaitannya dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa yang mencakup pengalihan dan pencatatn hasil transaksi termasuk diantaranya pelaksanaan Waran Seri I untuk kepentingan Perseroan.

15. Pengelola Administrasi Waran Seri I

Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran sebagai berikut:

PT DATINDO ENTRYCOM Puri Datindo - Wisma Sudirman

Jl. Jend Sudirman Kav 34-35 Jakarta 10220

Telp.: (021) 5709009 Fax.: (021) 5709026

Page 105: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 93

Dalam hal kaitan ini, Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrsasi Waran Seri I sehubungan dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya pelaksanaan hak Waran Seri I demi kepentingan Perseroan.

16. Peralihan Hak atas Waran Seri I

Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran SeriI I dengan melakukan jual beli di Bursa, setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun warisan akibat kematian dari Pemegang Waran Seri I atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan pengalihan kepemilikan Waran Seri I menurut hukum, dapat mengajukan permohonan pengalihan secara tertulis dengan mengunakan formulir pengalihan kepada Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk mendaftarkan diri sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti sehubungan denga haknya atas Waran Seri I dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I. Penyerahan dokumen yang masih kurang harus dilengkapi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal pengajuan permohonan, dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal yang berlaku. Apabila terjadi peralihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut diatas yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri I . Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada daftar Pemegang Waran Seri I apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal yang berlaku. Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut didalam Daftar Pemegang Waran Seri I berdasarkan akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan adanya peralihan hak atas Waran Seri I tersebut, semuanya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat dengan baik didalam Daftar Waran Seri I maupun pada Surat Kolektif Waran Seri I yang bersangkutan dan hanya dapat berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan.

17. Penggantian Surat Kolektif Waran Seri I

Apabila Surat Kolektif Waran Seri I mengalami kerusakan atau karena hal-hal lain yang ditetapkan oleh Perseroan dan atas Pengelola Administrasi Waran Seri I dinyatakan tidak dapat di Pakai lagi, pemegang Surat Kolektif Waran Seri I yang bersangkutan harus mengajukan permintaan tertulis kepada Perseroan atau kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I. Perseroan, melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I, akan memberikan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, dimana Surat Kolektif Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan melalui Pengelola

Page 106: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 94

Administrasi Waran Seri I untuk kemudian dimusnahkan. Apabila Surat Kolektif Waran Seri I hilang atau musnah, Surat Kolektif Waran Seri I yang baru akan diterbitkan dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti sah yang cukup dan dengan memberikan jaminan-jaminan yang dianggap perlu Pengelola Administrasi Waran Seri I dan diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal. Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak menentukan dan meminta jaminan-jaminan sehubungan dengan pembuktian dan penggantian kerugian pihak yang mengajukan permintaan penggantian Surat kolektif Waran Seri I dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan. Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada BAPEPAM & LK dan Bursa Efek sehubungan dnega pengeluaran Surat kolektif Waran Seri I yang hilang atau rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung oleh mereka yang mengajukan permohonan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I tersebut.

18. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi Jika selama masa berlaku pelaksanaan Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain, maka perusahaan yang menerima penggabungan Perseroan atau perusahaan yang merupakan hasil peleburan dengan Perseroan berkewajiban untuk bertanggung jawab dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan Waran Seri I yang berlaku. Apabila Perseroan melakukan likuidasi atau dibubarkan, kepada Pemegang Waran Seri I yang belum melakukan pelaksanan atas Waran Seri I akan diberikan kesempatan untuk melakukan pelaksanaan Waran Seri I sampai dengan tanggal yang ditetapkan kemudian oleh Perseroan.

19. Hukum yang berlaku Seluruh perjanjian sehubungan dengan Waran Seri I ini berada dan tunduk dibawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

Page 107: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 95

XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan akan tersedia untuk diambil mulai tanggal 12 November 2009 di kantor Biro Administrasi Efek (BAE) oleh para Pemegang Saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal 11 November 2009. HMETD dalam bentuk elektronik akan didistribusikan kedalam rekening efek KSEI atau didistribusikan kepada Pemegang Saham melalui Pemegang Rekening KSEI. Sedangkan bagi HMETD yang masih berbentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD dapat diambil di kantor BAE pada setiap hari kerja mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB mulai tanggal 12 November 2009 dengan menyerahkan dokumen jati diri yang sah.

Biro Administrasi Efek PT DATINDO ENTRYCOM

Puri Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend Sudirman Kav 34-35

Jakarta 10220 Telp.: (021) 5709009 Fax.: (021) 5709026

Informasi mengenai Penawaran Umum Terbatas III ini telah diiklankan pada 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran luas dan terbit di tempat kedudukan Perseroan.

Page 108: Agro - Prospektus Put III

PT. BANK AGRONIAGA Tbk. 96

XVII. INFORMASI TAMBAHAN

Para pihak yang menginginkan penjelasan mengenai Penawaran Umum Terbatas III ini atau menginginkan tambahan informasi dapat menghubungi :

PT BANK AGRONIAGA Tbk. PLAZA G.R.I

Jl. HR Rasuna Said Blok X2 No. 1 Jakarta 12950

Telp.: (021) 5262570 ; Fax.: (021) 5262559

Biro Administrasi Efek PT DATINDO ENTRYCOM

Puri Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend Sudirman Kav 34-35

Jakarta 10220 Telp.: (021) 5709009 Fax.: (021) 5709026