putusan ma no. 2642-k-pid-2006 (dl sitorus)

Upload: kang-maman-permana

Post on 05-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    1/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 1 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    P U T U S AN

    No. 2642 K/Pid/2006

    DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

    M A H K A M A H A G U N G

    memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

    berikut dalam perkara Terdakwa :

    nama : DARIANUS LUNGGUK SITORUS

    tempat lahir : Porsea Kabupaten Toba (dahulu

    Kabupaten Tapanuli Utara / Kabupaten

    Tobasa);

    umur / tanggal lahir : 68 tahun / 12 Maret 1937;

    jenis kelamin : Laki-laki;kebangsaan : Indonesia;

    tempat tinggal : - Jl. Kebon Raya No. 2 Kepa Duri Jakarta

    Barat ;

    - Jl. Abdulah Lubis No. 26 Medan

    agama : Kristen Protestan

    pekerjaan : Wiraswasta / Direktur Utama PT. Torganda

    dan PT. Torus Ganda

    Terdakwa berada di dalam tahanan :1. Penyidik sejak tanggal 31 Agustus 2005 sampai dengan tanggal 19

    September 2005

    2. Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan sejak tanggal 20 September sampai

    dengan tanggal 29 Oktober 2005

    3. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak

    tanggal 20 Oktober 2005 sampai dengan tanggal 28 Nopember 2005

    4. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak tanggal 29 Nopember

    2005 sampai dengan tanggal 28 Desember 2005

    5. Penuntut Umum sejak tanggal 28 Desember 2005 sampai dengan tanggal

    16 Januari 2006;

    6. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak tanggal 17 Januari 2006

    sampai dengan tanggal 15 Februari 2006

    7. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak tanggal 16 Februari 2006

    sampai dengan tanggal 17 Maret 2006;

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    2/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 2 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    8. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak tanggal 10 Maret 2006

    sampai dengan tanggal 8 April 2006;

    9. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak tanggal 9 April 2006

    s/d tanggal 7 Juni 2006;

    10. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta sejak tanggal 8 Juni2006 s/d tanggal 7 Juli 2006;

    11. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta sejak tanggal 8 Juli

    2006 s/d tanggal 6 Agustus 2006;

    12. Perpanjangan Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta sejak tanggal 1 Agustus

    2006 s/d tanggal 30 Agustus 2006;

    13. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta sejak tanggal 31

    Agustus s/d tanggal 29 Oktober 2006;

    14. Berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik

    Indonesia No. 1157/2006/S.772 TAH/PP/2006/MA tanggal 13 Oktober

    2006 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 50 (lima puluh ) hari,

    terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2006;

    15. Berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik

    Indonesia No. 768/2006/2642 K/PP/2006/MA tanggal 22 Nopember 2006

    Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 30 (tiga puluh ) hari,

    terhitung sejak tanggal 2 Desember 2006

    16. Berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik

    Indonesia No. 106/2007/2642 K/PP/2006/MA tanggal 29 Januari 2007

    Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 30 (tiga puluh ) hari,

    terhitung sejak tanggal 31 Januari 2007;

    yang diajukan dimuka persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena

    didakwa :

    KESATU

    Bahwa ia terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS, untuk dan atas

    namanya sendiri dan atau untuk dan atas nama perusahaan miliknya atau

    perusahaan milik keluarganya yaitu PT. Torganda, dan atau untuk dan atas

    nama Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit (KPKS) Bukit Harapan, bertindak

    sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan SUTAN BAHRUDDIN HASIBUAN,

    SUTAN MALIM HASIBUAN, TONGKU MUDA HASIBUAN, MINAN HASIBUAN,

    TONGKU SORIPADA HASIBUAN, BAGINDA PARTOMUAN HASIBUAN,

    RONGKAYA SUTAN SIREGAR, TONGKU MARA USIN HARAHAP, TONGKU

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    3/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 3 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    SATIA DALIMUNTHE, TONGKU MARAUDIN HASIBUAN, TONGKU MAHMUD

    HASIBUAN, BAGINDA JUNJUNGAN DALIMUNTHE dan TONGKU ISKANDAR

    HASIBUAN, RAJA ASLI HASIBUAN serta ABDUL AZIS HARAHAP, RAJA

    MANIPPO HASIBUAN, SUTAN TUA HASIBUAN, ZAMHURI HASIBUAN,

    SUTAN BANDAHARO HARAHAP, TONGKU SAIBUN HARAHAP aliasBAGINDA HUAYAN HARAHAP, serta dengan LATONG S / Ketua KPKS Bukit

    Harapan dan Ir. YONGGI SITORUS / Bendahara KPKS Bukit Harapan (masing-

    masing diperiksa dalam berkas perkara terpisah), pada waktu-waktu yang tidak

    dapat ditentukan lagi antara bulan April 1998 sampai dengan tanggal 15

    Agustus 1999, bertempat di Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang

    Lawas Kecamatan Simangambat (dahulu Kecamatan Barumun Tengah)

    Kabupaten Tapanuli Selatan atau setidak-tidaknya disuatu tempat dalam

    daerah hukum Pengadilan Negeri Padang Sidempuan, yang berdasarkan

    Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/003/SK/I/2006 tanggal 5

    Januari 2006, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ditunjuk untuk memeriksa dan

    mengadilinya, telah melakukan atau turut serta melakukan beberapa perbuatan

    yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai

    satu perbuatan berlanjut, dengan melawan hukum melakukan perbuatan

    memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu badan, yang secara

    langsung atau tidak langsung merugikan keuangan negara dan atau

    perekonomian negara, atau diketahui atau patut disangka olehnya bahwa

    perbuatan tersebut merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,

    yang dilakukan dengan cara-cara antara lain :

    Sejak bulan April 1998 atau setidak-tidaknya sejak bulan September 1998,

    terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS tanpa hak dan tanpa ijin dari

    Menteri Kehutanan telah menduduki / menguasai Hutan Negara Kawasan

    Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 80.000 Ha yang berada di

    Kecamatan Simangambat (dahulu Kecamatan Barumun Tengah) Kabupaten

    Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, padahal terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa kawasan

    seluas + 80.000 Ha yang didudukinya / dikuasainya adalah Hutan Negara

    yang diperuntukan sebagai hutan tetap dan berfungsi sebagai hutan

    produksi yang ditetapkan berdasarkan :

    1. Gouvernment Besluit (GB) No. 50/1924 tanggal 25 Juni 1924;

    2. Berita Acara penyerahan tanah Kawasan Hutan Padang Lawas dari

    masyarakat kepada Gubernur :

    - - tertanggal 20 Mei 1981 seluas 12.000 Ha;

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    4/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 4 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    - - tertanggal 26 Mei 1981 seluas 10.000 Ha;

    - - tertanggal 6 Juni 1981 seluas 8.000 Ha;

    3. Keputusan Menteri Kehutanan No.923/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27

    Desember 1982 tentang Penunjukan areal hutan di wilayah Propinsi Dati

    I Sumatera Utara Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK);4. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2003 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara

    tahun 2003 2018;

    5. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 14 Tahun 1998

    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II

    Tapanuli Selatan;

    yang dilarang untuk diduduki tanpa ijin dari Menteri Kehutanan RI sesuai

    ketentuan pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 1985

    tentang Perlindungan Hutan.

    Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 80.000 Ha

    yang dikuasai / diduduki terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS

    diperoleh dengan cara yang tidak sah yaitu :

    a. Antara bulan April 1998 sampai dengan bulan Juni 1998, terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS bersama-sama dengan SUTAN

    BAHRUDDIN HASIBUAN, SUTAN MALIM HASIBUAN, TONGKU

    MUDA HASIBUAN, MINAN HASIBUAN, TONGKU SORIPADA

    HASIBUAN, BAGINDA PARTOMUAN HASIBUAN, RONGKAYA

    SUTAN SIREGAR, TONGKU MARA USIN HARAHAP, TONGKU

    SATIA DALIMUNTHE, TONGKU MARAUDIN HASIBUAN, TONGKU

    MAHMUD HASIBUAN, BAGINDA JUNJUNGAN DALIMUNTHE dan

    TONGKU ISKANDAR HASIBUAN, RAJA ASLI HASIBUAN serta

    ABDUL AZIS HARAHAP tanpa dasar hukum dan tidak memiliki

    kewenangan telah menyatakan bahwa Kawasan Hutan Produksi

    Padang Lawas seluas + 8.000 Ha (delapan ribu Hektar) adalah tanah

    ulayat marga Hasibuan Luhat Ujung Batu yang kemudian diserahkan

    oleh SUTAN BAHRUDDIN HASIBUAN yang mengaku sebagai Raja

    Panusunan Bulung Luhat Ujung Batu beserta SUTAN MALIM

    HASIBUAN, TONGKU MUDA HASIBUAN, MINAN HASIBUAN,

    TONGKU SORIPADA HASIBUAN, BAGINDA PARTOMUAN

    HASIBUAN, RONGKAYA SUTAN SIREGAR, TONGKU MARA USIN

    HARAHAP, TONGKU SATIA DALIMUNTHE, TONGKU MARAUDIN

    HASIBUAN, TONGKU MAHMUD HASIBUAN, BAGINDA JUNJUNGAN

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    5/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 5 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    DALIMUNTHE (masing-masing mengaku sebagai Hatobangon / cerdik

    pandai Luhat Ujung Batu) dan dengan TONGKU ISKANDAR

    HASIBUAN / Mantan Kepala Desa Ujung Batu Julu, RAJA ASLI

    HASIBUAN / Mantan Kepala Desa Martujuan dan ABDUL AZIS

    HARAHAP / Mantan Kepala Desa Tebing Tinggi Ujung Batu kepadaterdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dengan cara ganti rugi /

    pago-pago sejumlah uang, dan seolah-olah penyerahan kawasan

    tersebut bertujuan memajukan usaha perkebunan / pembudidayaan

    kelapa sawit serta untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat

    setempat, yang dituangkan dalam Akte tanggal 13 Juni 1998 No.

    65/L/1998 dihadapan Notaris Setiawati, SH / Notaris di Rantau Prapat,

    padahal penyerahan kawasan Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi

    Padang Lawas seluas + 8.000 Ha tersebut adalah untuk kepentingan

    usaha perkebunan kelapa sawit milik terdakwa DARIANUS LUNGGUK

    SITORUS atau kepentingan usaha perkebunan PT. Torganda milik

    terdakwa serta untuk menguntungkan SUTAN BAHRUDDIN

    HASIBUAN dan kawan-kawan tersebut diatas dengan menerima ganti

    rugi / pago-pago;

    b. Antara bulan April 1998 sampai dengan bulan Juli 1998, terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS bersama-sama dengan RAJA

    MANIPPO HASIBUAN, SUTAN TUA HASIBUAN, ZAMHURI

    HASIBUAN, SUTAN BANDAHARO HARAHAP, TONGKU SAIBUN

    HARAHAP alias BAGINDA HUAYAN HARAHAP, tanpa dasar hukum

    dan tidak memiliki kewenangan telah menyatakan bahwa Kawasan

    Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 72.000 Ha (tujuh puluh dua

    ribu Hektar) adalah tanah ulayat marga Hasibuan Luhat Simangambat

    yang kemudian diserahkan oleh RAJA MANIPPO HASIBUAN yang

    mengaku sebagai Raja Panusunan Bulung Luhat Simangambat,

    beserta SUTAN TUA HASIBUAN dan ZAMHURI HASIBUAN (masing-

    masing mengaku sebagai Hatobangon / cerdik pandai Luhat

    Simangambat) dan dengan SUTAN BANDAHARO HARAHAP yang

    mengaku sebagai Anak Boru Luhat Simangambat serta dengan

    TONGKU SAIBUN HARAHAP alias BAGINDA HUAYAN HARAHAP

    yang mengaku sebagai Hatobangon / cerdik pandai Hutabaringin

    kepada terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dengan cara ganti

    rugi / pago-pago sejumlah uang, dan seolah-olah penyerahan kawasan

    tersebut bertujuan memajukan usaha perkebunan / pembudidayaan

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    6/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 6 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    kelapa sawit serta untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat

    setempat, yang dituangkan dalam Akte tanggal 23 Juli 1998 No.

    186/L/1998 dihadapan Notaris Setiawati, SH / Notaris di Rantau Prapat,

    padahal penyerahan kawasan Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi

    Padang Lawas seluas + 72.000 Ha tersebut adalah untuk kepentinganusaha perkebunan kelapa sawit milik terdakwa DARIANUS LUNGGUK

    SITORUS atau kepentingan usaha perkebunan PT. Torganda milik

    terdakwa, serta untuk menguntungkan RAJA MANIPPO HASIBUAN

    dan kawan-kawan tersebut diatas dengan menerima ganti rugi / pago-

    pago;

    Terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut

    mengira bahwa Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas +

    80.000 Ha tersebut bukan tanah ulayat, dan SUTAN BAHRUDDIN

    HASIBUAN dkk. serta RAJA MANIPPO HASIBUAN dkk. tidak berhak

    dan tidak berwenang menyerahkan kawasan tersebut kepada siapapun

    karena kawasan tersebut adalah kawasan hutan yang dikuasai oleh

    Negara.

    Sebelum Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas +

    80.000 Ha yang telah dikuasai oleh terdakwa DARIANUS LUNGGUK

    SITORUS tersebut dikerjakan (dirubah fungsi dan peruntukan menjadi areal

    perkebunan kelapa sawit), terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS

    membentuk dan mendirikan Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit (KPKS)

    Bukit Harapan dengan maksud untuk mempermudah pelaksanaan

    pekerjaan, dengan susunan pengurus :

    - - Ketua : Latong S

    - - Wakil Ketua : H. Moh. Baryadi

    - - Sekretaris : Arif Prabowo

    - - Wakil Sekretaris : Alex Karsoastalora

    - - Bendahara : Yonggi Sitorus

    sesuai akte pendirian No. 07/BH/KPK.2.9/IX/1998 tanggal 29 September

    1998.

    Setelah KPKS Bukit Harapan terbentuk, kemudian terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS seolah-olah menyerahkan Hutan Negara Kawasan

    Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 80.000 Ha tersebut (tertulis dalam

    akte No. 323/L/1998 seluas + 84.000 Ha) kepada Pengurus KPKS Bukit

    Harapan untuk dikerjakan (dirubah fungsi dan peruntukan menjadi areal

    perkebunan kelapa sawit) dengan sistem pola Bapak Angkat dimana

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    7/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 7 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS berperan sebagai penyandang

    dana, padahal pendirian KPKS Bukit Harapan serta penyerahan dan

    pengelolaan kawasan tersebut untuk dijadikan areal perkebunan kelapa

    sawit kepada Pengurus KPKS Bukit Harapan adalah atas inisiatif dan

    keinginan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS sendiri.Formalitas penyerahan Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang

    Lawas tersebut dibuat sedemikian rupa seolah-olah terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS melepaskan sepenuhnya hak penguasaan tersebut

    kepada Pengurus KPKS Bukit Harapan agar Pengurus KPKS Bukit Harapan

    bertanggung jawab penuh atas segala akibat yang telah timbul dan akan

    timbul dari kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit tersebut kepada pihak

    mana pun yang dituangkan dalam Akte tanggal 30 September 1998 No.

    323/L/1998, dihadapan Notaris Setiawati, SH / Notaris di Rantau Prapat,

    padahal penyerahan Hutan Negara tersebut kepada Pengurus KPKS Bukit

    Harapan adalah untuk kepentingan dan keuntungan terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS dan atau perusahaan miliknya atau perusahaan milik

    keluarganya yaitu PT. Torganda.

    Untuk mengerjakan (merubah fungsi dan peruntukan) Hutan Negara

    Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 80.000 Ha tersebut

    dijadikan areal perkebunan kelapa sawit, terdakwa DARIANUS LUNGGUK

    SITORUS menyediakan alat-alat berupa graider untuk membuat jalan,

    chainsaw untuk memotong tegakan dan menyediakan peralatan-peralatan

    lain yang diperlukan, padahal terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS

    mengetahui atau patut mengira bahwa Selain dari petugas-petugas

    kehutanan atau orang-orang yang karena tugasnya atau kepentingannya

    dibenarkan berada di dalam kawasan hutan, siapapun dilarang membawa

    alat-alat yang lazim digunakan untuk memotong, menebang, dan membelah

    pohon di dalam kawasan hutan, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

    pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985.

    Selanjutnya terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS bersama-sama

    dengan Latong S dan Ir. Yonggi Sitorus membuka hutan untuk membuat

    jalan dan mengkavling-kavling Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas

    yang bertujuan imas tumbang dan pembersihan (istilah yang lazim

    digunakan untuk menebang pepohonan, membabat ilalang / semak belukar

    dan membakar habis hingga bersih), padahal terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa setiap orang

    dilarang melakukan penebangan pohon-pohon dalam hutan tanpa izin dari

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    8/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 8 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    pejabat yang berwenang, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 9

    ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 dan setiap orang

    dilarang membakar hutan kecuali dengan kewenangan yang sah,

    sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 10 ayat (1) Peraturan

    Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985. Setelah imas tumbang dan pembersihan, kemudian terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS bersama-sama dengan Latong S dan Ir. Yonggi

    Sitorus mengolah lahan yang sudah dibersihkan dan kemudian dilanjutkan

    dengan penanaman dan pemeliharaan kelapa sawit, padahal terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa

    penggunaan kawasan hutan harus sesuai dengan fungsi dan peruntukannya

    sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Undang-undang Nomor

    5 Tahun 1967 yaitu berfungsi sebagai hutan produksi dan peruntukannya

    sebagai hutan tetap, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 5 ayat

    (1) PP Nomor 28 Tahun 1985, dan penggunaan kawasan hutan yang

    menyimpang dari ketentuan ayat (1) (untuk pengembangan budi daya

    pertanian) harus mendapat persetujuan Menteri, sebagaimana dimaksud

    dalam ketentuan pasal 5 ayat (2) PP Nomor 28 Tahun 1985 dan untuk

    pengembangan usaha pertanian harus terlebih dahulu memperoleh

    pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan, sesuai Surat Keputusan

    Bersama Menteri Kehutanan RI, Menteri Pertanian RI dan Kepada Badan

    Petanahan Nasional Nomor : 364/Kpts-II/90, Nomor : 519/Kpts/HK/

    050/70/90 dan Nomor : 23-VII-1990 tentang Ketentuan pelepasan kawasan

    hutan dan pemberian Hak Guna Usaha untuk pengembangan usaha

    pertanian.

    Perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS, Latong S dan Ir.

    Yonggi Sitorus dilakukan secara bertahap, berlanjut dan berlangsung terus

    menerus, dan hingga bulan Pebruari 1999 telah selesai ditanami kelapa

    sawit seluas + 12.000 Ha (dua belas ribu hektar) atau setidak-tidaknya lebih

    dari 8.000 Ha telah selesai ditanami kelapa sawit dan lebih dari 4.000 Ha

    telah selesai imas tumbang dan pembersihan (keadaan ini sesuai surat yang

    dibuat dan ditandatangani oleh Latong S dan Arif Prabowo selaku Pengurus

    KPKS Bukit Harapan dalam suratnya No. 05/LP/KPKS/II tanggal 11 Pebruari

    1999).

    Bahwa perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS, Latong S

    dan Ir. Yonggi Sitorus tersebut, telah menyebabkan berkurangnya luas

    Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 12.000 Ha

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    9/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 9 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    dan menyebabkan hilangnya tegakan Kayu Bulat Besar (KBB) jenis kayu

    meranti berdiameter 30 cm ke atas ( 30 cm

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    10/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 10 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    - Nomor : 522.21/8079/VI-C tanggal 17 Oktober 1998, perihal

    Penggarapan Kawasan Hutan Padang Lawas Register 40,

    ditujukan kepada Direktur PT. Torganda, yang berisi antara lain

    Peringatan ke-2 kepada PT. Torganda agar menghentikan

    kegiatan pembukaan, pengerjaan dan meninggalkan/mengosongkan kawasan hutan Padang Lawas Reg. 40;

    - Nomor : 522.21/8080/VI-C tanggal 17 Oktober 1998, perihal

    Perambahan Kawasan Register 40 Padang Lawas, ditujukan

    kepada Kapolres Tapanuli Selatan, yang berisi antara lain mohon

    batuan agar menghentikan dan menindak PT. Torganda yang

    melakukan perambahan sekaligus mohon batuan pengamanan

    kawasan hutan Register 40 yang dirambah;

    - Nomor : 522.21/8081/VI-C tanggal 17 Oktober 1998, perihal

    Perambahan Kawasan hutan negara Register 40 di Kec. Barumun

    Tengah Kab. Tapsel, ditujukan kepada Gubernur KDH Tk. I

    Sumatera Utara, yang berisi antara lain mohon dukungan dan

    batuan Gubernur dalam menangani perambahan kawasan hutan

    Register 40 oleh PT. Torganda;

    2. Surat Ketua DPRD TK. I Sumatera Utara Nomor : 9579/7/KB7 tanggal

    24 Oktober 1998, perihal Mohon dilakukan tindakan, ditujukan kepada

    Kapolda Sumatera Utara, yang berisi antara lain agar menugaskan

    Kapolres Tapsel untuk mengambil tindakan terhadap PT. Torganda

    yang tidak mengindahkan hasil kesepakatan pada pertemuan rapat

    kerja dengar pendapat dengan Komisi A, B dan D DPRD Propinsi

    Sumatera Utara.

    3. Surat Ketua DPRD TK. I Sumatera Utara Nomor : 9580/7/KB7 tanggal

    24 Oktober 1998, perihal Mohon tindak lanjut, ditujukan kepada

    Gubernur Sumatera Utara, yang berisi antara lain agar PT. Torganda

    yang merambah kawasan hutan Reg. 40 Padang Lawas segera

    menghentikan kegiatannya karena telah meresahkan masyarakat.

    4. Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor :

    522.21/1479 D/98 tanggal 28 Oktober 1998, perihal Perambahan

    kawasan hutan negara Register 40 di Kec. Barumun Tengah Kab.

    Tapanuli Selatan, ditujukan kepada Bupati KDH Tk. II Tapanuli Selatan,

    yang berisi antara lain agar berkoordinasi dengan Muspida Tingkat II

    untuk menindak tegas sdr. DL. Sitorus (Direktur PT. Torganda).

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    11/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 11 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    5. Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor :

    522.21/1479 i/98 tanggal 28 Oktober 1998, perihal Perambahan

    kawasan hutan negara Register 40 di Kec. Barumun Tengah Kab.

    Tapanuli Selatan, ditujukan kepada Ketua Bakorstanasda Sumatera

    Bagian Utara, yang berisi antara lain minta bantuan BakorstanasdaSumbagut untuk penanganan permasalahan perambahan hutan oleh

    sdr. DL. Sitorus (Direktur PT. Torganda) sesuai dengan ketentuan dan

    peraturan perundangan yang berlaku.

    6. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan

    Propinsi Sumatera Utara Nomor : 818/Kwl-5.3/98 tanggal 30 Oktober

    1998, perihal Perambahan kawasan hutan negara Register 40 Padang

    Lawas di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan,

    ditujukan kepada Menteri Kehutanan dan Perkebunan, yang berisi

    antara lain Melaporkan masalah perambahan kawasan hutan Reg. 40

    yang dilakukan oleh PT. Torganda.

    7. Telegram Kapolda Sumatera Utara No. Pol. STR/63/1998 tanggal 2

    Nopember 1998, ditujukan kepada Kapolres Tapsel dan kepada

    DanSat Brimobdasu, yang berisi antara lain agar mencegah dan

    menindak-lanjuti / serta menghentikan perambahan hutan yang dilaku-

    kan oleh PT. Torganda.

    8. Surat Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor : 1294/

    Menhutbun-VI/98 tanggal 4 Nopember 1998, perihal Perambahan

    kawasan hutan Negara Regiter 40, ditujukan Menteri Pertahanan dan

    Keamanan / Panglima ABRI, yang berisi antara lain Mohon bantuan

    agar kiranya Bakorstanasda Sumatera Bagian Utara dapat diberikan

    perintah untuk membantu penyelesaian masalah dengan menghentikan

    kegiatannya yang masuk kawasan hutan dan mengambil tindakan

    sesuai peraturan perundangan yang berlaku terhadap PT. Torganda.

    9. Surat Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor :

    1381/Menhutbun-II/98 tanggal 15 Desember 1998, perihal Perambahan

    kawasan hutan negara Register 40 Padang Lawas di Kecamatan

    Barumun Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan, ditujukan kepada

    Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, yang berisi antara lain

    mengharapkan bantuan mengambil tindakan atas kasus perambahan

    yang dilakukan oleh PT. Torganda.

    10. Surat Kepala Dinas Kehutanan Tingkat I Propinsi Sumatera Utara

    tanggal 5 Pebruari 1999, perihal Penggarapan Kawasan Hutan Padang

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    12/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 12 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    Lawas Register 40, ditujukan kepada Direktur PT. Torganda, yang

    berisi antara lain Peringatan III agar konsekwen dan bertanggung

    jawab atas kesepakatan antara DPRD Tk. I Sumatera Utara,

    Kehutanan Propinsi Sumatera Utara dan instansi terkait dengan DL.

    Sitorus / PT. Torganda untuk menghentikan kegiatan di kawasan hutanPadang Lawas Reg. 40;

    11. Telegram Panglima ABRI Nomor : STR/286/1999 tanggal 25 Maret

    1999, ditujukan kepada Kapolri dan Pangdam I s/d IX, yang berisi

    antara lain Tindak tegas para pelaku pencurian dan penebangan liar /

    penjarahan kayu pada beberapa areal perkebunan ataupun kawasan

    hutan lindung.

    12. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Propinsi

    Sumatera Utara Nomor : 69/Kwl-5.3/Rhs/1999 tanggal 7 April 1999,

    perihal Penguasa jagat raya (Raja DL. Sitorus), ditujukan kepada

    Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, yang berisi antara lain

    mohon dukungan dan bantuan dalam penanganan penegakan hukum

    perambahan kawasan hutan Register 40 oleh PT. Torganda (pemilik

    DL. Sitorus).

    13. Surat Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 296/A/VII-

    4/1999 tanggal 23 April 1999, perihal Pembangunan kebun sawit oleh

    PT. Torganda, ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen

    Kehutanan Propinsi Sumatera Utara, yang berisi antara lain me-

    merintahkan kepada Koperasi Perkebunan Sawit Bukit Harapan dan

    PT. Torganda untuk menghentikan kegiatannya melakukan peng-

    garapan areal lahan untuk perkebunan sawit seluas 84.000 Ha yang

    terletak di Kawasan Hutan Padang Lawas Register 40 dan

    mengenakan sanksi berdasarkan PP No. 28/1985 dan atau peraturan

    perundangan yang berlaku.

    14. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan

    Propinsi Sumatera Utara Nomor : 1444/Kwl-5.3/1999 tanggal 30 April

    1999, perihal Perambahan kawasan Reg. 40 Kecamatan Barumun

    Tengah Kab. Tapanuli Selatan, ditujukan kepada Kepala Dinas

    Kehutanan Prop. Dati I Sumut, yang berisi antara lain mendukung

    upaya yang telah dilakukan oleh Kepala Dinas Kehutanan Prop. Dati I

    Sumut khususnya penanganan terhadap Direktur Utama PT. Torganda

    Kasus perambahan kawasan hutan Reg. 40 Kec. Barumun Tengah

    diproses sesuai peraturan yang berlaku.

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    13/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 13 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    15. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan

    Propinsi Sumatera Utara Nomor : 1573/Kwl-4.1/1999 tanggal 6 Mei

    1999, perihal Pembangunan kebun sawit, ditujukan kepada Kepala

    Dinas Kehutanan Dati I Sumatera Utara, Kepala Dinas Perkebunan Dati

    I Sumatera Utara dan Kepala BIPHUT Wilayah I Medan, yang berisiantara lain untuk meneliti kebenaran bahwa telah terjadi penggarapan

    areal lahan seluas 84.000 Ha dimana lokasinya berada di kawasan

    hutan Padang Lawas Register 40 yang dilakukan oleh Koperasi

    Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Harapan dan PT. Torganda perlu

    dilakukan pengecekan bersama di lapangan.

    16. Surat Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Utara Nomor :

    525.26/4347/VI.C tanggal 21 Mei 1999, perihal Pembangunan kebun

    kelapa sawit oleh PT. Torganda, ditujukan kepada Kepala Badan

    Planologi Kehutanan dan Perkebunan, Kepala Kantor Wilayah

    Dephutbun Propinsi Sumatera Utara, yang berisi antara lain laporan

    bahwa lokasi yang dilakukan penggarapan untuk perkebunan seluas

    84.000 Ha terletak di kawasan hutan Padang Lawas Regiter 40 oleh

    Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Harapan dan PT. Torganda.

    17. Surat Gubernur Sumatera Utara Nomor : 778/Wagub-II/1999 tanggal 22

    Mei 1999, perihal Penghentian kegiatan perambahan kawasan hutan

    negara Reg. 40 di Kab. Tapanuli Selatan, ditujukan antara lain kepada

    Direktur Utama PT. Torganda dan Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit

    Bukit Harapan, yang berisi antara lain agar PT. Torganda dan Koperasi

    Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Harapan mengosongkan kawasan

    hutan Reg. 40.

    18. Surat Gubernur Sumatera Utara Nomor : 779/Wagub-II/99 tanggal 22

    Mei 1999, perihal Perambahan kawasan hutan negara Reg. 40 Padang

    Lawas di Kab. Tapanuli Selatan, ditujukan kepada Kapala Kepolisian

    Daerah Sumatera Utara, yang berisi antara lain Mohon bantuan

    Kapoldasu untuk dapat menindak secara tegas para perambah hutan

    Reg. 40 oleh masyarakat yang digerakkan oleh PT. Torganda.

    19. Surat Gubernur Sumatera Utara Nomor : 780/Wagub-II/99 tanggal 24

    Mei 1999, perihal Laporan dan penjelasan latar belakang lahan

    perkebunan Luhat Simangambat, Ujung Batu dan Ujung Gading,

    ditujukan kepada Ketua Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit Bukit

    Harapan, yang berisi antara lain tidak menyetujui permohonan KPKS

    Bukit Harapan surat No. 05/LP/KPKS/II/1999 tanggal 11 Pebruari 1999

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    14/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 14 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    atas penggunaan areal tanah seluas + 84.000 Ha dilokasi kawasan

    hutan negara Register 40 untuk diusahakan menjadi areal perkebunan

    kelapa sawit.

    20. Surat Gubernur Kepala Daerah Tk. I Propinsi Sumatera Utara Nomor :

    593/13128 tanggal 7 September 1999, perihal Perambahan kawasan

    hutan negara Reg. 40 Padang Lawas di Kabupaten Tapanuli Selatan,

    ditujukan kepada Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, yang

    berisi antara lain bahwa sebagian besar masyarakat yang ada

    diwilayah bekas Luhat Ujung Batu dan Simangambat menyetujui

    penertiban dan penataan kembali kawasan hutan negara Register 40

    Padang Lawas dengan memperhatikan kepentingan masyarakat

    banyak serta menolak kehadiran PT. Torganda menjadi Bapak

    Angkat, agar permasalahan tidak berlarut-larut diminta agar Kapoldasu

    menindak tegas PT. Torganda yang berada di dalam kawasan hutan

    negara Register 40 berpedoman kepada ketentuan dan peraturan yang

    berlaku.

    namun terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan Latong S serta Ir.

    Yonggi Sitorus tetap menduduki / menguasai dan mengerjakan (merubah

    fungsi dan peruntukan) Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang

    Lawas menjadi areal perkebunan kelapa sawit,

    Bahwa perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS yang telah

    menduduki / menguasai dan mengerjakan (merubah fungsi dan peruntukan)Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas menjadi areal

    perkebunan kelapa sawit, telah memperkaya terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS dan atau PT. Torganda dan atau KPKS Bukit

    Harapan, yaitu bertambahnya kekayaan atau asset berupa perkebunan

    kelapa sawit seluas + 12.000 Ha.

    Bahwa perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS sebagaimana

    diuraikan diatas, langsung atau tidak langsung telah merugikan keuangan

    Negara cq. Departemen kehutanan RI (sesuai perhitungan Pusat

    Inventarisasi dan Perpetaan Badan Planologi dan Direktorat Jenderal Bina

    Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan RI berdasarkan Peraturan

    Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan

    Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Kehutanan Dan

    Perkebunan sebagaimana diubah dan ditambah dengan Peraturan

    Pemerintah No. 92 Tahun1999 jo. Keputusan Menteri Kehutanan dan

    Perkebunan RI Nomor : 858/Kpts-II/1999 tentang Besarnya Propisi Sumber

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    15/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 15 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    Daya Hutan (PSDH) Per Satuan Hasil Hutan Kayu jo. Keputusan Menteri

    Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 859/Kpt-II/1999 tentang Besarnya

    Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Per Satuan Hasil Hutan Bukan Kayu jo.

    Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor :

    258/MPP/6/1998 tanggal 8 Juni 1998 tentang Harga Patokan untuk kayubulat yang mempunyai ukuran diameter 30 cm keatas untuk jenis meranti di

    wilayah Sumatera sebesar $ 59,00 US/m3, dan untuk kayu bulat yang

    mempunyai ukuran kurang dari diameter 30 cm untuk jenis meranti di

    wilayah Sumatera sebesar $ 11,00 US/m3, dan perhitungan oleh ahli dari

    Institut Pertanian Bogor (IPB) serta ahli dari BPKP) yaitu sebagai berikut :

    No.Uraian kerugian

    per HaLuas(Ha) Kerugian berkisar antara

    1. Kerugian atashilangnya tegakanbesarnya antara USD1655,36 per Ha hinggaUSD 1795,32 per Haatau Rp. 16.553.600,-per Ha hingga Rp.17.953.200,- per Ha(apabila kurs Rp./USD= Rp. 10.000,-/USD).

    12.000 Rp.198.643.200.000,- ~ Rp.215.438.400.000,-

    2. Kehilangan perolehanPSDH & DR besarnyaantara Rp. 3.967.668,-per Ha hingga Rp.4.225.176,- per Ha.

    12.000 Rp. 47.612.016.000,- ~ Rp.50.702.112.000,-

    3. Kerugian rehabilitasiyang didekati denganstandar biayarehabilitasi lahansebesar Rp.4.500.000,- per Ha.

    12.000 Rp. 54.000.000.000,- ~ Rp.54.000.000.000,-

    4. Kerugian atas tanah /lahan yang dikuasaioleh pihak lain denganperkiraan harga tanahdi Padang Lawasadalah Rp. 7.500.000,-per ha.

    12.000 Rp. 90.000.000.000,- ~ Rp.90.000.000.000,-

    TOTAL Rp.390.255.216.000,- ~ Rp.410.140.512.000,-

    Sehingga total kerugian negara cq. Departemen Kehutanan RI

    diperhitungkan berkisar antara Rp. 390.255.216.000,- ~ Rp.

    410.140.512.000,-.

    Perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS melanggar

    ketentuan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 1 ayat (1) sub a

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    16/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 16 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    jo. pasal 28 jo. pasal 34 c Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 jo. pasal 43A

    Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah

    dengan Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas

    Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

    Korupsi jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. pasal 64 ayat (1) KUHP.

    DAN

    KEDUA

    Bahwa ia terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS untuk dan

    atas namanya sendiri dan atau untuk dan atas nama perusahaan miliknya atau

    perusahaan milik keluarganya yaitu PT. Torganda dan atau PT. Torus Ganda

    dan atau untuk dan atas nama Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit (KPKS)

    Bukit Harapan dan atau untuk dan atas nama Koperasi Parsadaan Masyarakat

    Ujung Batu (PARSUB), bertindak sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan Ir.YONGGI SITORUS selaku Bendahara KPKS Bukit Harapan dan selaku Ketua

    KPKS Bukit Harapan yang menggantikan LATONG S, serta dengan SANGKOT

    HASIBUAN selaku Ketua Koperasi PARSUB dan IRWAN NASUTION, SH

    dalam kapasitasnya sebagai Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli

    Selatan (masing-masing diperiksa dalam berkas perkara terpisah), pada waktu-

    waktu yang tidak dapat ditentukan lagi antara tanggal 16 Agustus 1999 sampai

    dengan bulan Juli 2005, bertempat di Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi

    Padang Lawas Kecamatan Simangambat (dahulu Kecamatan Barumun

    Tengah) Kabupaten Tapanuli Selatan atau setidak-tidaknya disuatu tempat

    dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Padang Sidempuan, yang berdasar-

    kan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/003/SK/I/ 2006

    tanggal 5 Januari 2006, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ditunjuk untuk

    memeriksa dan mengadilinya, telah melakukan atau turut serta melakukan

    beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus

    dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, secara melawan hukum

    melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu

    korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,

    yang dilakukan dengan cara-cara antara lain :

    Setelah terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS tanpa hak dan tanpa

    ijin dari Menteri Kehutanan RI menguasai / menduduki Hutan Negara

    Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 80.000 Ha dan setelah

    mengerjakan (merubah fungsi dan peruntukan) Hutan Negara tersebut

    seluas + 12.000 Ha menjadi areal perkebunan kelapa sawit sebagaimana

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    17/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 17 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    diuraikan dalam Dakwaan Kesatu diatas, kemudian pada waktu-waktu yang

    tidak dapat ditentukan lagi antara tanggal 16 Agustus 1999 sampai dengan

    tanggal 12 Agustus 2002 terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS telah

    melanjutkan perbuatan :

    - - menguasai / menduduki Hutan Negara;- - membuka hutan (membuat jalan dan mengkavling-kavling);

    - - mengimas tumbang dan pembersihan (istilah yang lazim digunakan

    untuk menebang pepohonan, membabat ilalang / semak belukar dan

    membakar habis hingga bersih);

    - - mengolah tanah untuk persiapan penanaman bibit kelapa sawit;

    - - menanam dan pemeliharaan kelapa sawit;

    di Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 11.000

    Ha (sebelas ribu hektar), padahal terdakwa DARIANUS LUNGGUK

    SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa setiap orang dilarang

    mengerjakan dan atau menggunakan dan atau menduduki kawasan hutan

    secara tidak sah, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 50 ayat (3)

    huruf a Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999.

    Untuk mengerjakan Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas

    seluas + 11.000 Ha dijadikan areal perkebunan kelapa sawit, terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS menyediakan alat-alat berupa graider

    untuk membuat jalan, chainsaw untuk memotong tegakan dan menyediakan

    peralatan-peralatan lain yang diperlukan, padahal terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa setiap orang

    dilarang membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang,

    memotong, atau membelah pohon di dalam kawasan hutan tanpa izin

    pejabat yang berwenang, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 50

    ayat (3) huruf k Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999.

    Selanjutnya terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan Ir. Yonggi

    Sitorus membuka hutan untuk membuat jalan dan mengkavling-kavling

    Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas, padahal terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa setiap orang

    dilarang merambah kawasan hutan, sebagaimana dimaksud dalam

    ketentuan pasal 50 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999.

    Selanjutnya terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan Ir. Yonggi

    Sitorus imas tumbang dan pembersihan (istilah yang lazim digunakan untuk

    menebang pepohonan, membabat ilalang / semak belukar dan membakar

    habis hingga bersih), padahal terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    18/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 18 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    mengetahui atau patut mengira bahwa setiap orang dilarang membakar

    hutan, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 50 ayat (3) huruf d

    Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan setiap orang dilarang

    menebang pohon atau memanen atau memungut hasil hutan di dalam hutan

    tanpa memiliki hak atau izin dari pejabat yang berwenang, sebagaimanadimaksud dalam ketentuan pasal 50 ayat (3) huruf e Undang-Undang Nomor

    41 Tahun 1999 .

    Setelah imas tumbang dan pembersihan, kemudian terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS dan Ir. Yonggi Sitorus mengolah lahan yang sudah

    dibersihkan dan kemudian dilanjutkan dengan penanaman dan

    pemeliharaan kelapa sawit, padahal terdakwa DARIANUS LUNGGUK

    SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa perubahan peruntukan

    dan fungsi kawasan hutan ditetapkan oleh Pemerintah dengan didasarkan

    pada hasil penelitian terpadu, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

    pasal 19 ayat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan untuk

    pengembangan usaha pertanian harus terlebih dahulu memperoleh

    pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan, sesuai Surat Keputusan

    Bersama Menteri Kehutanan RI, Menteri Pertanian RI dan Kepada Badan

    Petanahan Nasional Nomor : 364/Kpts-II/90, Nomor : 519/Kpts/HK/050/70/

    90 dan Nomor : 23-VII-1990 tentang Ketentuan pelepasan kawasan hutan

    dan pemberian Hak Guna Usaha untuk pengembangan usaha pertanian.

    Perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan Ir. Yonggi

    Sitorus dilakukan secara bertahap, berlanjut dan berlangsung terus

    menerus, dan hingga bulan Agustus 2002 telah selesai ditanami kelapa

    sawit seluas + 11.000 Ha (keadaan ini sesuai surat yang dibuat dan

    ditandatangani oleh Ir. Yonggi Sitorus / Ketua KPKS Bukit Harapan No.

    30/KPKS-BH/VIII/2002 tanggal 12 Agustus 2002 yang menyatakan telah

    menanami kelapa sawit seluas 23.000 Ha di Kawasan Hutan Produksi

    Padang Lawas), termasuk didalamnya seluas + 12.000 Ha yang telah

    ditanami kelapa sawit sebagaimana diuraikan dalam Dakwaan Kesatu

    diatas.

    Untuk mendukung usaha perkebunan kelapa sawit tersebut, terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS tanpa ijin dari Menteri Kehutanan telah

    membangun kantor, perumahan karyawan dan membangun 2 (dua) unit

    pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas 60 ton/jam (mengolah Tanda

    Buah Segar kelapa sawit menjadi Cruide Palm Oil / CPO), padahal terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    19/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 19 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    pembangunan tersebut tidak ada kaitannya dengan kepentingan

    pembangunan di luar kehutanan, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

    pasal 38 ayat (1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 beserta

    penjelasannya.

    Selain bersama-sama dengan Ir. Yonggi Sitorus, pada tanggal 16September 2003 terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS selaku

    Direktur Utama PT. Torus Ganda juga bersama-sama dengan SANGKOT

    HASIBUAN (yang mengaku sebagai Ketua Koperasi PARSUB), drh.

    MULKAN HARAHAP (yang mengaku sebagai Wakil Sekretaris Koperasi

    PARSUB) membuat perjanjian dihadapan Notaris Setiawati, SH / Notaris di

    Rantau Prapat sesuai Akte tanggal 16 September 2003 No. 139, untuk

    membuka hutan, mengelola serta membudi-dayakan (perkebunan kelapa

    sawit) seluas + 24.000 Ha yang terletak di Desa Aek Raru, Desa Paran

    Padang, Desa Janji Matogu, Desa Mandasip dan Desa Langkimat, padahal

    sebelumnya terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS, SANGKOT

    HASIBUAN dan drh. MULKAN HARAHAP mengetahui atau patut mengira

    bahwa kawasan hutan seluas + 24.000 Ha yang berada di Kecamatan

    Simangambat (dahulu Kecamatan Barumun Tengah) tersebut adalah Hutan

    Negara yang diperuntukkan sebagai hutan tetap serta berfungsi sebagai

    hutan produksi berdasarkan :

    1. Gouvernment Besluit (GB) No. 50/1924 tanggal 25 Juni 1924;

    2. Berita Acara penyerahan tanah Kawasan Hutan Padang Lawas dari

    masyarakat kepada Gubernur:

    - - tertanggal 20 Mei 1981 seluas 12.000 Ha;

    - - tertanggal 26 Mei 1981 seluas 10.000 Ha;

    - - tertanggal 6 Juni 1981 seluas 8.000 Ha;

    3. Keputusan Menteri Kehutanan No. 923/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27

    Desember 1982 tentang Penunjukan areal hutan di wilayah Propinsi Dati

    I Sumatera Utara Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK);

    4. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1993 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara;

    5. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 14 Tahun 1998

    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II

    Tapanuli Selatan.

    Kawasan yang dimaksudkan dalam Akte tanggal 16 September 2003 No.

    139 sesungguhnya adalah merupakan bagian dari Hutan Negara Kawasan

    Hutan Produksi Padang Lawas yang telah dikuasai oleh terdakwa

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    20/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 20 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS sebagaimana disebutkan dalam Akte

    tanggal 13 Juni 1998 No. 65/L/1998 dan Akte tanggal 23 Juli 1998 No.

    186/L/1998.

    Untuk merealisasikan maksud dalam Akte tanggal 16 September 2003 No.

    139 tersebut, terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS menyediakanalat-alat berupa graider untuk membuat jalan, chainsaw untuk memotong

    tegakan dan menyediakan peralatan-peralatan lain yang diperlukan, padahal

    terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira

    bahwasetiap orang dilarang membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk

    menebang, memotong, atau membelah pohon di dalam kawasan hutan

    tanpa izin pejabat yang berwenang, sebagaimana dimaksud dalam

    ketentuan pasal 50 ayat (3) huruf k Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999.

    Selanjutnya terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan Sangkot

    Hasibuan membuka hutan untuk membuat jalan dan mengkavling-kavling

    Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas, padahal terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa setiap orang

    dilarang merambah kawasan hutan, sebagaimana dimaksud dalam

    ketentuan pasal 50 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999.

    Selanjutnya terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan Sangkot

    Hasibuan melakukan imas tumbang dan pembersihan (istilah yang lazim

    digunakan untuk menebang pepohonan, membabat ilalang / semak belukar

    dan membakar habis hingga bersih), padahal terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa setiap orang

    dilarang membakar hutan, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal

    50 ayat (3) huruf d Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan setiap orang

    dilarang menebang pohon atau memanen atau memungut hasil hutan di

    dalam hutan tanpa memiliki hak atau izin dari pejabat yang berwenang,

    sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 50 ayat (3) huruf e Undang-

    Undang Nomor 41 Tahun 1999 .

    Setelah imas tumbang dan pembersihan, kemudian terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS dan Sangkot Hasibuan mengolah lahan yang sudah

    dibersihkan dan kemudian dilanjutkan dengan penanaman dan

    pemeliharaan kelapa sawit, padahal terdakwa DARIANUS LUNGGUK

    SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa perubahan peruntukan

    dan fungsi kawasan hutan ditetapkan oleh Pemerintah dengan didasarkan

    pada hasil penelitian terpadu, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

    pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan untuk

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    21/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 21 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    pengembangan usaha pertanian harus terlebih dahulu memperoleh

    pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan, sesuai Surat Keputusan

    Bersama Menteri Kehutanan RI, Menteri Pertanian RI dan Kepada Badan

    Petanahan Nasional Nomor : 364/Kpts-II/90, Nomor : 519/Kpts/HK/050/70/

    90 dan Nomor : 23-VII-1990 tentang Ketentuan pelepasan kawasan hutandan pemberian Hak Guna Usaha untuk pengembangan usaha pertanian.

    Perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan Sangkot

    Hasibuan dilakukan secara bertahap, berlanjut dan berlangsung terus

    menerus, dan hingga bulan Nopember 2004 telah selesai ditanami kelapa

    sawit seluas + 24.000 Ha (keadaan ini sesuai surat yang dibuat dan

    ditandatangani oleh terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS No.

    164/Ta/Menhut/XI/2004 tanggal 25 Nopember 2004) yang menyatakan telah

    menanami kelapa sawit seluas + 24.000 Ha di Kawasan Hutan Produksi

    Padang Lawas.

    Bahwa perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan Sangkot

    Hasibuan, telah menyebabkan berkurangnya luas areal Hutan Negara

    Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 35.000 Ha (seluas 11.000

    Ha ditanami kelapa sawit oleh terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS

    dengan Karyawan PT. Torganda dan Pengurus KPKS Bukit Harapan dan

    seluas 24.000 Ha ditanami kelapa sawit oleh terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS dengan Karyawan PT. Torus Ganda dan Pengurus

    Koperasi PARSUB) menyebabkan hilangnya tegakan Kayu Bulat Besar

    (KBB) jenis kayu meranti berdiameter 30 cm ke atas ( 30 cm

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    22/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 22 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    - - imas tumbang dan pembersihan (istilah yang lazim digunakan untuk

    menebang pepohonan, membabat ilalang / semak belukar dan

    membakar habis hingga bersih);

    - - pengolahan tanah untuk persiapan penanaman bibit kelapa sawit;

    - - penanaman dan pemeliharaan kelapa sawit;- - pembangunan 2 (dua) unit pabrik pengolahan kelapa sawit;

    Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas, terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS mengajak anggota masyarakat untuk

    menjadi anggota KPKS Bukit Harapan dengan imbalan setiap anggota akan

    menerima uang berkisar antara Rp. 450.000,- s/d Rp. 500.000,- per bulan

    asalkan setiap anggota tersebut bersedia mengakui bahwa ia memiliki tanah

    seluas 2 (dua) Ha Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas

    serta bersedia menandatangani permohonan hak atas tanah kepada Kepala

    Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan dan bersedia menanda-

    tangani syarat-syarat lainnya yang diperlukan guna penerbitan sertifikat.

    Atas ajakan dan janji terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS tersebut

    sebanyak 1.820 orang anggota masyarakat antara lain SUTAN NAMORA

    TANDANG, MANGARAJA SIDIKAL HARAHAP, BAGINDA

    SUNANGGULON HARAHAP, RUSTAM HASIBUAN, SUTAN MANDUGU

    HASIBUAN, OMPU SULENGGANGON, MANGARAJA SUTAN HARAHAP,

    BAGINDA BATOTA HASIBUAN, BAGINDA PARTOMUAN HASIBUAN dan

    TONGKU RAJA MALIM SIMAMORA masuk menjadi anggota KPKS Bukit

    Harapan dan masing-masing bersedia mengakui seolah-olah memiliki tanah

    seluas 2 (dua) Ha serta bersedia menandatangani permohonan hak atas

    tanah kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan yang

    pengajuan permohonannya dikoordinir oleh terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS bersama-sama Ir. Yonggi Sitorus.

    Permohonan penerbitan Sertifikat Hak Atas Tanah/Lahan Hutan Negara

    Kawasan Hutan Padang Lawas diproses dan ditindaklanjuti oleh Kepala

    Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan yang waktu itu dijabat oleh

    saksi Irwan Nasution, SH, meskipun saksi Irwan Nasution, SH (mantan

    Kepala Pertanahan Kab. Tapanuli Selatan) mengetahui dan telah diingatkan

    oleh staf Kantor Pertanahan Kab. Tapanuli Selatan bahwa tanah yang

    dimohonkan tersebut adalah Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi

    Padang Lawas, namun saksi Irwan Nasution,SH tetap memproses

    permohonan 1.820 orang tersebut dan menandatangani Buku Tanah

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    23/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 23 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    Sertifikat Hak Milik sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Kepala

    Kantor Pertanahan Kab. Tapanuli Selatan, antara lain :

    - - Nomor : 05-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Sutan Namora Tandang, dkk. (128 persil@ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 06-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas NamaMangaraja Sidikal Harahap, dkk. (101 persil @ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 07-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Baginda Sunanggulon Harahap, dkk. (137 persil @ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 08-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Rustam Hasibuan, dkk. (168 persil @ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 09-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Sutan Mandugu Hasibuan, dkk. (165 persil @ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 10-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Ompu Sulenggangon, dkk. (225 persil @ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 11-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Mangaraja Sutan Harahap, dkk. (91persil @ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 12-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Baginda Batota Hasibuan, dkk. (85 persil @ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 13-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Baginda Partomuan Hasibuan, dkk. (167 persil @ 2 (dua) Ha).

    - - Nomor : 14-520.1-02.10-2002 perihal Pemberian Hak Milik Atas Nama

    Tongku Raja Malim Simamora, dkk. (70 persil @ 2 (dua) Ha).

    Buku Tanah Sertifikat Hak Milik sebagaimana dimaksud dalam Surat-surat

    Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut

    antara lain :

    - - Sertifikat Hak Milik No. 1 tanggal penerbitan 16 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Huta Baringin Kec. Barumun Tengah Kab. Tapanuli

    Selatan Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama Sutan Namora

    Tandang Mulia Harahap;

    - - Sertifikat Hak Milik No.01 tanggal penerbitan 16 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Huta Baru Kec. Barumun Tengah Kab. Tapanuli Selatan

    Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama Mangaraja Sidakkal

    Harahap;

    - - Sertifikat Hak Milik No.01 tanggal penerbitan 16 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Jabi-Jabi Kec. Barumun Tengah Kab. Tapanuli Selatan

    Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama Baginda Sunanggulon

    Harahap;

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    24/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 24 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    - - Sertifikat Hak Milik No.04 tanggal penerbitan 16 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Ujung Batu Julu Kec. Barumun Tengah Kab. Tapanuli

    Selatan Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama Rustam Hasibuan;

    - - Sertifikat Hak Milik No.023 tanggal penerbitan 16 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Jambu Tonang Kec. Barumun Tengah Kab. TapanuliSelatan Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama Sutan Mandugu

    Hasibuan;

    - - Sertifikat Hak Milik No.1 tanggal penerbitan 20 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Tanjung Botung Kec. Barumun Tengah Kab. Tapanuli

    Selatan Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama Ompu

    Sulenggangon;

    - - Sertifikat Hak Milik No.1 tanggal penerbitan 27 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Gunung Manaon Sim Kec. Barumun Tengah Kab.

    Tapanuli Selatan Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama

    Mangaraja Sutan Harahap;

    - - Sertifikat Hak Milik No.16 tanggal penerbitan 27 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Martujuan Kec. Barumun Tengah Kab. Tapanuli Selatan

    Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama Baginda Partomuan

    Hasibuan

    - - Sertifikat Hak Milik No.001 tanggal penerbitan 16 Agustus 2002 dengan

    alamat di Desa Paran Padang Kec. Barumun Tengah Kab. Tapanuli

    Selatan Sumatera Utara seluas 20.000 m2 atas nama Tongku Raja

    Malim Simamora;

    dikuasai oleh terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS dan disimpan di

    Kantor KPKS Bukit Harapan.

    Dengan maksud untuk memperoleh ijin atas perbuatan terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS yang telah menguasai dan melakukan:

    - - pembukaan hutan (membuat jalan dan mengkavling-kavling);

    - - imas tumbang dan pembersihan (istilah yang lazim digunakan untuk

    menebang pepohonan, membabat ilalang / semak belukar dan

    membakar habis hingga bersih);

    - - pengolahan tanah untuk persiapan penanaman bibit kelapa sawit;

    - - penanaman dan pemeliharaan kelapa sawit;

    - - pembangunan 2 (dua) unit pabrik pengolahan kelapa sawit;

    Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas, pada tanggal 12

    Agustus 2002 Ir. Yonggi Sitorus / Ketua KPKS Bukit Harapan mengajukan

    permohonan untuk mengelola perkebunan di dalam kawasan hutan Register

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    25/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 25 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    40 Padang Lawas Propinsi Sumatera Utara kepada Menteri Kehutanan RI

    dan menyatakan bersedia mengganti rugi tegakan dan bersedia mengganti

    tanaman kelapa sawit dengan tanaman hutan atas biaya KPKS Bukit

    Harapan setelah 1 (satu) periode (daur) kelapa sawit (+ 25 tahun) sesuai

    surat No. 30/KPKS-BH/VIII/2002 tanggal 12 Agustus 2002, serta padatanggal 25 Nopember 2004 terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS

    mengajukan permohonan untuk mengelola perkebunan didalam kawasan

    hutan Padang Lawas Sumatera Utara kepada Menteri Kehutanan RI dan

    menyatakan bersedia membayar ganti rugi tegakan dan bersedia mengganti

    tanaman kelapa sawit dengan tanaman hutan atas biaya terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS setelah 1 (satu) periode (daur) kelapa

    sawit (+ 25 tahun) sesuai suratnya No. 164/Ta/Menhut/XI/2004 tanggal 25

    Nopember 2004.

    Bahwa perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS yang telah

    menduduki / menguasai dan mengerjakan (merubah fungsi dan peruntukan)

    Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas menjadi areal

    perkebunan kelapa sawit, telah memperkaya terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS dan atau PT. Torganda dan atau PT. Torus Ganda

    dan atau KPKS Bukit Harapan dan atau Koperasi PARSUB, yaitu

    bertambahnya kekayaan atau asset berupa areal perkebunan kelapa sawit

    seluas + 35.000 Ha.

    Bahwa perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS sebagaimana

    diuraikan diatas, langsung atau tidak langsung telah merugikan keuangan

    negara cq. Departemen kehutanan RI (sesuai perhitungan Pusat Inventarisasi

    dan Perpetaan Badan Planologi dan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan

    Departemen Kehutanan RI berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun

    1998 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada

    Departemen Kehutanan Dan Perkebunan sebagaimana diubah dan ditambah

    dengan Peraturan Pemerintah No. 92 Tahun1999 jo. Keputusan Menteri Kehutana n

    dan Perkebunan RI Nomor : 858/Kpts-II/1999 tentang Besarnya Propisi Sumber

    Daya Hutan (PSDH) Per Satuan Hasil Hutan Kayu jo. Keputusan Menteri Kehutanan

    dan Perkebunan Nomor : 859/Kpt-II/1999 tentang Besarnya Provisi Sumber Daya

    Hutan (PSDH) Per Satuan Hasil Hutan Bukan Kayu jo. Surat Keputusan Menteri

    Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 258/MPP/6/1998 tanggal 8 Juni 1998

    tentang Harga Patokan untuk kayu bulat yang mempunyai ukuran diameter 30 cm

    keatas untuk jenis meranti di wilayah Sumatera sebesar $ 59,00 US/m3, dan untuk

    kayu bulat yang mempunyai ukuran kurang dari diameter 30 cm untuk jenis meranti

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    26/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 26 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    di wilayah Sumatera sebesar $ 11,00 US/m3 , dan perhitungan oleh ahli dari Institut

    Pertanian Bogor (IPB) serta ahli dari BPKP) yaitu sebagai berikut :

    No.Uraian kerugian

    per HaLuas(Ha) Kerugian Berkisar antara

    1. Kerugian atashilangnya tegakanbesarnya antara USD1655,36 per Ha hinggaUSD 1795,32 per Haatau Rp. 16.553.600,-per Ha hingga Rp.17.953.200,- per Ha(apabila kurs Rp./USD= Rp. 10.000,-/USD).

    35.000 Rp.579.376.000.000,- ~ Rp. 628.362.000.000,-

    2. Kehilangan perolehanPSDH & DR besarnyaantara Rp. 3.967.668,-per Ha hingga Rp.

    4.225.176,- per Ha.

    35.000 Rp.138.868.380.000,- ~ Rp. 147.881.160.000,-

    3. Kerugian rehabilitasiyang didekati denganstandar biayarehabilitasi lahansebesar Rp.4.500.000,- per Ha.

    35.000 Rp.157.500.000.000,- ~ Rp. 157.500.000.000,-

    4. Kerugian atas tanah /lahan yang dikuasaioleh pihak lain denganperkiraan harga tanahdi Padang Lawasadalah Rp. 7.500.000,-

    per ha.

    35.000 Rp.262.500.000.000,- ~ Rp. 262.500.000.000,-

    TOTAL Rp.1.138.244.380.000,-

    ~ Rp.1.196.243.160.000,-

    sehingga total kerugian negara cq. Departemen Kehutanan RI

    diperhitungkan berkisar antara Rp. 1.138.246.380.000,- ~ Rp.

    1.196.243.160.000,-.

    Perbuatan terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS melanggar

    ketentuan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) jo.

    pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan

    ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan

    Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

    Pidana Korupsi jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. pasal 64 ayat (1) KUHP.

    ATAU

    Ketiga

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    27/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 27 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    Bahwa ia terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS untuk dan atas

    namanya sendiri dan atau untuk dan atas nama perusahaan miliknya atau

    perusahaan milik keluarganya yaitu PT. Torganda, dan atau untuk dan atas

    nama Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit (KPKS) Bukit Harapan, bertindak

    sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan SUTAN BAHRUDDIN HASIBUAN,SUTAN MALIM HASIBUAN, TONGKU MUDA HASIBUAN, MINAN HASIBUAN,

    TONGKU SORIPADA HASIBUAN, BAGINDA PARTOMUAN HASIBUAN,

    RONGKAYA SUTAN SIREGAR, TONGKU MARA USIN HARAHAP, TONGKU

    SATIA DALIMUNTHE, TONGKU MARAUDIN HASIBUAN, TONGKU MAHMUD

    HASIBUAN, BAGINDA JUNJUNGAN DALIMUNTHE dan TONGKU ISKANDAR

    HASIBUAN, RAJA ASLI HASIBUAN serta ABDUL AZIS HARAHAP, RAJA

    MANIPPO HASIBUAN, SUTAN TUA HASIBUAN, ZAMHURI HASIBUAN,

    SUTAN BANDAHARO HARAHAP, TONGKU SAIBUN HARAHAP alias

    BAGINDA HUAYAN HARAHAP, serta dengan LATONG S / Ketua KPKS Bukit

    Harapan dan Ir. YONGGI SITORUS / Bendahara KPKS Bukit Harapan (masing-

    masing diperiksa dalam berkas perkara terpisah), pada waktu-waktu yang tidak

    dapat ditentukan lagi antara bulan April 1998 sampai dengan tanggal 15

    Agustus 1999, bertempat di Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang

    Lawas Simangambat Kecamatan Simangambat (dahulu Kecamatan Barumun

    Tengah) Kabupaten Tapanuli Selatan atau setidak-tidaknya disuatu tempat

    dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Padang Sidempuan, yang

    berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/003/SK/I/

    2006 tanggal 5 Januari 2006, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ditunjuk untuk

    memeriksa dan mengadilinya, telah melakukan atau turut serta melakukan

    beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus

    dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, dengan sengaja mengerjakan atau

    menduduki kawasan hutan dan hutan cadangan tanpa ijin Menteri, yang

    dilakukan dengan cara-cara antara lain :

    Sejak bulan April 1998 atau setidak-tidaknya sejak bulan September 1998,

    terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS tanpa hak dan tanpa ijin dari

    Menteri Kehutanan telah menduduki / menguasai Hutan Negara Kawasan

    Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 80.000 Ha yang berada di

    Kecamatan Simangambat (dahulu Kecamatan Barumun Tengah) Kabupaten

    Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, padahal terdakwa DARIANUS

    LUNGGUK SITORUS mengetahui atau patut mengira bahwa kawasan

    seluas + 80.000 Ha yang didudukinya / dikuasainya adalah Hutan Negara

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    28/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 28 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    yang diperuntukan sebagai hutan tetap dan berfungsi sebagai hutan

    produksi yang ditetapkan berdasarkan :

    1. Gouvernment Besluit (GB) No. 50/1924 tanggal 25 Juni 1924;

    2. Berita Acara penyerahan tanah Kawasan Hutan Padang Lawas dari

    masyarakat kepada Gubernur :- - tertanggal 20 Mei 1981 seluas 12.000 Ha;

    - - tertanggal 26 Mei 1981 seluas 10.000 Ha;

    - - tertanggal 6 Juni 1981 seluas 8.000 Ha;

    3. Keputusan Menteri Kehutanan No. 923/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27

    Desember 1982 tentang Penunjukan areal hutan di wilayah Propinsi Dati

    I Sumatera Utara Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK);

    4. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2003 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara

    tahun 2003 2018;

    5. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 14 Tahun 1998

    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II

    Tapanuli Selatan;

    yang dilarang untuk diduduki tanpa ijin dari Menteri Kehutanan RI sesuai

    ketentuan pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun

    1985 tentang Perlindungan Hutan.

    Hutan Negara Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 80.000 Ha

    yang dikuasai / diduduki terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS

    diperoleh dengan cara yang tidak sah yaitu :

    a. Antara bulan April 1998 sampai dengan bulan Juni 1998, terdakwa

    DARIANUS LUNGGUK SITORUS bersama-sama dengan SUTAN

    BAHRUDDIN HASIBUAN, SUTAN MALIM HASIBUAN, TONGKU MUDA

    HASIBUAN, MINAN HASIBUAN, TONGKU SORIPADA HASIBUAN,

    BAGINDA PARTOMUAN HASIBUAN, RONGKAYA SUTAN SIREGAR,

    TONGKU MARA USIN HARAHAP, TONGKU SATIA DALIMUNTHE,

    TONGKU MARAUDIN HASIBUAN, TONGKU MAHMUD HASIBUAN,

    BAGINDA JUNJUNGAN DALIMUNTHE dan TONGKU ISKANDAR

    HASIBUAN, RAJA ASLI HASIBUAN serta ABDUL AZIS HARAHAP

    tanpa dasar hukum dan tidak memiliki kewenangan telah menyatakan

    bahwa Kawasan Hutan Produksi Padang Lawas seluas + 8.000 Ha

    (delapan ribu Hektar) adalah tanah ulayat marga Hasibuan Luhat Ujung

    Batu yang kemudian diserahkan oleh SUTAN BAHRUDDIN HASIBUAN

    yang mengaku sebagai Raja Panusunan Bulung Luhat Ujung Batu

    Disclaimer

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

    Email : [email protected]

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

  • 7/21/2019 Putusan MA No. 2642-K-PID-2006 (DL Sitorus)

    29/108

    a

    kamah

    Agun

    gRe

    pu

    kam

    ahAgun

    gRe

    publik

    Indon

    esi

    hAgu

    ngRepub

    likIndon

    es

    ikIndo

    ne

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal. 29 dari 107 hal. Put. No.2642 K/Pid/2006

    beserta SUTAN MALIM HASIBUAN, TONGKU MUDA HASIBUAN,

    MINAN HASIBUAN, TONGKU SORIPADA HASIBUAN, BAGINDA

    PARTOMUAN HASIBUAN, RONGKAYA SUTAN SIREGAR, TONGKU

    MARA USIN HARAHAP, TONGKU SATIA DALIMUNTHE, TONGKU

    MARAUDIN HASIBUAN, TONGKU MAHMUD HASIBUAN, BAGINDAJUNJUNGAN DALIMUNTHE (masing-masing mengaku sebagai

    Hatobangon / cerdik pandai Luhat Ujung Batu) dan dengan TONGKU

    ISKANDAR HASIBUAN / Mantan Kepala Desa Ujung Batu Julu, RAJA

    ASLI HASIBUAN / Mantan Kepala Desa Martujuan dan ABDUL AZIS

    HARAHAP / Mantan Kepala Desa Tebing T