pulpitis reversibel, ireversibel, dan nekrosis pulpa

6
Pulpitis reversibel, Ireversibel, dan Nekrosis pulpa Pulpitis Reversible Pulpitis reversible merupakan proses inflamasi ringan yang apabila penyebabnya dihilangkan maka inflamasi menghilang dan pulpa akan kembali normal. Faktor-faktor yang menyebabkan pulpitis reversible, antara lain stimulus ringan atau sebentar seperti karies insipient, erosi servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar prosedur operatif, kuretase periodontium yang dalam dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka. Gejala Pulpitis reversible bersifat asimtomatik dapat disebabkan karena karies yang baru muncul dan akan kembali normal bila karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik, apabila ada gejala (bersifat simtomatik) biasanya berbentuk pola khusus. Aplikasi stimulus dingin atau panas, dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam. Jika stimulus ini dihilangkan, nyeri akan segera reda. Stimulus panas dan dingin menimbulkan nyeri yang berbeda pada pulpa normal. Ketika panas diaplikasikan pada gigi dengan pulpa yang tidak terinflamasi, respon awal yang langsung terjadi (tertunda), namun jika stimulus panas ditingkatkan maka intensitas nyeri akan meningkat. Sebaliknya, jika stimulus dingin diberikan, pulpa normal akan segera terasa nyeri dan menurun jika

Upload: vipo

Post on 17-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Dentistry

TRANSCRIPT

Page 1: Pulpitis Reversibel, Ireversibel, Dan Nekrosis Pulpa

Pulpitis reversibel, Ireversibel, dan Nekrosis pulpa

Pulpitis Reversible

Pulpitis reversible merupakan proses inflamasi ringan yang apabila penyebabnya dihilangkan

maka inflamasi menghilang dan pulpa akan kembali normal. Faktor-faktor yang menyebabkan

pulpitis reversible, antara lain stimulus ringan atau sebentar seperti karies insipient, erosi

servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar prosedur operatif, kuretase periodontium yang dalam

dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka.

Gejala

Pulpitis reversible bersifat asimtomatik dapat disebabkan karena karies yang baru muncul dan

akan kembali normal bila karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik, apabila ada gejala

(bersifat simtomatik) biasanya berbentuk pola khusus. Aplikasi stimulus dingin atau panas, dapat

menyebabkan rasa sakit yang tajam. Jika stimulus ini dihilangkan, nyeri akan segera reda.

Stimulus panas dan dingin menimbulkan nyeri yang berbeda pada pulpa normal. Ketika panas

diaplikasikan pada gigi dengan pulpa yang tidak terinflamasi, respon awal yang langsung terjadi

(tertunda), namun jika stimulus panas ditingkatkan maka intensitas nyeri akan meningkat.

Sebaliknya, jika stimulus dingin diberikan, pulpa normal akan segera terasa nyeri dan menurun

jika stimulus dingin dipertahankan. Berdasarkan observasi hal ini, respon dari pulpa sehat

maupun terinflamasi tampaknya sebagian besar disebabkan oleh perubahan dalam tekanan

intrapulpa.

Page 2: Pulpitis Reversibel, Ireversibel, Dan Nekrosis Pulpa

Pulpitis Irreversible

Pulpitis irreversible merupakan inflamasi parah yang tidak akan bisa pulih walaupun

penyebabnya dihilangkan dan lambat atau cepat pulpa akan menjadi nekrosis. Pulpa irreversible

ini seringkali merupakan akibat atau perkembangan dari pulpa reversible. Dapat pula disebabkan

oleh kerusakan pulpa yang parah  akibat pengambilan dentin yang luas selama prosedur operatif,

trauma atau pergerakan gigi dalam perawatan ortodontic yang menyebabkan terganggunya aliran

darah pulpa.

Gejala

Pada awal pemeriksaan klinik pulpitis irreversibel ditandai dengan suatu paroksisme (serangan

hebat), rasa sakit dapat disebabkan oleh hal berikut: perubahan temperatur yang tiba-tiba,

terutama dingin; bahan makanan manis ke dalam kavitas atau pengisapan yang dilakukan oleh

lidah atau pipi; dan sikap berbaring yang menyebabkan bendungan pada pembuluh darah pulpa.

Rasa sakit biasanya berlanjut jika penyebab telah dihilangkan, dan dapat datang dan pergi secara

spontan, tanpa penyebab yang jelas. Rasa sakit seringkali dilukiskan oleh pasien sebagai

menusuk, tajam atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah. Rasa sakit bisa sebentar-

sebentar atau terus-menerus tergantung pada tingkat keterlibatan  pulpa dan tergantung pada

hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus eksternal. Terkadang pasien juga merasakan

Page 3: Pulpitis Reversibel, Ireversibel, Dan Nekrosis Pulpa

rasa sakit yang menyebar ke gigi di dekatnya, ke pelipis atau ke telinga bila bawah belakang

yang terkena. Menentukan lokasi nyeri pulpa lebih sulit dibandingkan nyeri pada

periapikal/periradikuler dan menjadi lebih sulit jika nyerinya semakin intens.Stimulus eksternal,

seperti dingin atau panas dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan.

Nyeri pada pulpitis irreversible berbeda dengan pulpa yang normal atau sehat. Sebagai contoh,

aplikasi panas pada inflamasi ini dapat menghasilkan respon yang cepat dan aplikasi dingin,

responnya tidak hilang dan berkepanjangan. Walaupun telah diklaim bahwa gigi dengan pulpitis

irreversible mempunyai ambang rangsang yang rendah terhadap stimulasi elektrik, menurut

Mumford ambang rangsang persepsi nyeri pada pulpa yang terinflamasi dan tidak terinflamasi

adalah sama.

Nekrosis Pulpa

pulpa nekrosis

Nekrosis pulpa adalah matinya pulpa, dapat sebagian atau seluruhnya, tergantung pada seluruh

atau sebagian yang terlibat. Nekrosis, meskipun suatu inflamasi dapat juga terjadi setelah jejas

traumatic yang pulpanya rusak sebelum terjadi reaksi inflamasi. Nekrosis ada dua jenis yaitu

koagulasi dan likuifaksi (pengentalan dan pencairan). Pada jenis koagulasi, bagian jaringan yang

dapat larut mengendap atau diubah menjadi bahan solid. Pengejuan adalah suatu bentuk nekrosis

Page 4: Pulpitis Reversibel, Ireversibel, Dan Nekrosis Pulpa

koagulasi yang jaringannya berubah menjadi masa seperti keju, yang terdiri atas protein yang

mengental, lemak dan air. Nekrosis likuefaksi terjadi bila enzim proteolitik mengubah jaringan

menjadi massa yang melunak, suatu cairan atau debris amorfus. Pulpa terkurung oleh dinding

yang kaku, tidak mempunyai sirkulasi daerah kolateral, dan venul serta limfatiknya kolaps akibat

meningkatnya tekanan jaringan sehingga pulpitis irreversible akan menjadi nekrosis likuifaksi.

Jika eksudat yang dihasilkan selama pulpitis irreversible diserap atau didrainase melalui kavitas

karies atau daerah pulpa yang tebuka ke dalam rongga mulut, proses nekrosis akan tertunda;

pulpa di daerah akar akan tetap vital dalam jangka waktu yang cukup lama. Sebaliknya, tertutup

atau ditutupnya pulpa yang terinflamasi mengakibatkan proses nekrosis pulpa yang cepat dan

total serta timbulnya patosis periapikal.

Gejala

Gejala umum nekrosis pulpa :

1. Simptomnya sering kali hampir sama dengan pulpitis irreversible

2. Nyeri spontan atau tidak ada keluhan nyeri tapi pernah nyeri spontan.

3. Sangat sedikit/ tidak ada perubahan radiografik

4. Mungkin memiliki perubahan-perubahan radiografik defenitif seperti pelebaran jaringan

periodontal yang sangat nyata adalah kehilangan lamina dura

5. Perubahan-perubahan radiografik mungkin jelas terlihat

6. Lesi radiolusen yang berukuran kecil hingga besar disekitar apeks dari salah satu atau

beberapa gigi, tergantung pada kelompok gigi.

Keluhan subjektif :

1. Gigi berlubang, kadang-kadang sakit bila kena rangsangan panas

2. Bau mulut (halitosis)

3. Gigi berubah warna.

Pemeriksaan objektif :

1. Gigi berubah warna, menjadi abu-abu kehitam-hitaman

Page 5: Pulpitis Reversibel, Ireversibel, Dan Nekrosis Pulpa

2. Terdapat lubang gigi yang dalam

3. Sondenasi,perkusi dan palpasi tidak sakit

4. Biasanya tidak bereaksi terhadap tes elektrik dan termal. Kecuali pada nekrosis tipe

liquifaktif.

5. Bila sudah ada peradangan jaringan periodontium, perkusi,palpasi dan sondenasi sakit.