puisi santri

1
puisi santri Serupa Kemarau lirik lagu yang kau ciptakan menggumam di otak primitifku menyanyikanya walau tak ingin aku terlarut... sebaris nada berirama minor itu menggertak masa remajaku yang bernuansa melayu, saat semua berhenti memanggilku bocah dan dunia mengenalkanku pada kearifan rasa dan fungsi air mata. serupa musim, hati ini berkompetisi dengan waktu dan wajahku yang semakin berkerut. tak mampu kubalikkan situasi pada jam yang sama diwaktu dulu. serupa kemarau cinta ini mengeringkan setiap mata air disekelilingku. serasa ingin kuminum keringatku yang terasa asin menyentuh sudut bibirku. rasa sakit ini mengingatkanku, pada setiap salahku telah berhenti mengingatmu. rasa sakit ini mengingatkanku, betapa tlah cukup aq memanipulasi kata2 cinta rasa sakit ini menegaskan rasa cintaku benar2 ada untukmu. lazimnya aq meminta maaf, tapi aq tak sekonyol itu. tak kulihat kau memintaku seperti dulu. menata rambutku agar sedikit rapi walaupun itu tidak merubah wajahku sedikitpun. dan hari ini aq sadar, aq takkan mendapatkanya kembali, sentuhanmu yang seolah biji gerimis yang sejuknya membuatku tak pernah ingin berteduh. karena hari ini tlah tiba waktuku untuk segera dilupakan. tlah tiba masanya, barang yang usang ditata rapi di lemari yang paling belakang. dan aku akui, akulah yang saat ini engkau tinggalkan.. Sumber : http://santrieksternal.blogspot.com/p/puisi- santri.html

Upload: ofar-abdul

Post on 25-Jul-2015

164 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: puisi santri

puisi santriSerupa Kemarau

lirik lagu yang kau ciptakan menggumam di otak primitifkumenyanyikanya walau tak ingin aku terlarut...

sebaris nada berirama minor itu menggertak masa remajaku yang bernuansa melayu,

saat semua berhenti memanggilku bocahdan dunia mengenalkanku pada kearifan rasa dan fungsi air mata.

serupa musim, hati ini berkompetisi dengan waktu dan wajahku yang semakin berkerut.

tak mampu kubalikkan situasi pada jam yang sama diwaktu dulu.serupa kemarau cinta ini mengeringkan setiap mata air disekelilingku.

serasa ingin kuminum keringatku yang terasa asin menyentuh sudut bibirku.

rasa sakit ini mengingatkanku, pada setiap salahku telah berhenti mengingatmu.rasa sakit ini mengingatkanku, betapa tlah cukup aq memanipulasi kata2 cinta

rasa sakit ini menegaskan rasa cintaku benar2 ada untukmu.

lazimnya aq meminta maaf, tapi aq tak sekonyol itu.tak kulihat kau memintaku seperti dulu. menata rambutku agar sedikit rapi walaupun

itu tidak merubah wajahku sedikitpun.

dan hari ini aq sadar, aq takkan mendapatkanya kembali, sentuhanmu yang seolah biji gerimis

yang sejuknya membuatku tak pernah ingin berteduh.

karena hari ini tlah tiba waktuku untuk segera dilupakan.tlah tiba masanya, barang yang usang ditata rapi di lemari yang paling belakang.

dan aku akui, akulah yang saat ini engkau tinggalkan..

Sumber : http://santrieksternal.blogspot.com/p/puisi-santri.html