public summary (resume hasil penilaian kinerja …...public summary (resume hasil penilaian kinerja...

PUBLIC SUMMARY

(Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL)

PT SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER

(pemegang IUPHHK-Hutan Alam)

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Oleh

LPPHPL PT TUV RHEINLAND INDONESIA

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL IUPHHK-Hutan Alam

PT. SARPATIM

hal 1 dari 19

IDENTITAS LPPHPL PT TUV RHEINLAND INDONESIA

1. Nama Lembaga : PT TÜV Rheinland Indonesia

2. Nomor Akreditasi : LPPHPL-016-IDN

3. Alamat : Menara Karya Lantai 10,

Jl. HR. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2

Jakarta 12950

4. Nomor Telepon/Faks/E-mail : Ph 021-579 44 579

Fax 021-579 44 575

e-mail : [email protected]

5. Pengurus Lembaga VLK : Komisaris Utama :

Ralf Scheller

Komisaris :

Holger Helmut Kunz

DR. Nirmala Chandra Dewi Motik, SH

DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA

Direktur Utama :

Ir. M. Bascharul Asana, MBA

Direktur :

Edmundus Wiharyono

Abdul Qohar

Kepala LV-LK dan LPPHPL : Dian Susanty Soeminta

6. Standar : Lampiran 1.1. dan Lampiran 2.1. Peraturan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK).

7. Tim Auditor : 1. Sapto Hariyono, S. Hut (Lead / Auditor SVLK)

2. Noki Purwaka, S.Hut (Auditor Prasyarat / Produksi)

3. Amirudin, S.Hut (Auditor Ekologi)

4. Muhammad Jamaluddin, SP (Auditor Sosial)

8. Tim Pengambil Keputusan : Dian Susanty Soeminta, S.Hut

mailto:[email protected]


PT. SARPATIM

hal 2 dari 19

Identitas Perusahaan PT SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER

1 Organisasi / Auditee PT SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER

2 Lokasi Kelompok Hutan Sungai Kalek – Sungai Nahiang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

3 Alamat Kantor Kantor Pusat :

Idola Tunggal Office Park Jl. Let. Jend. S. Parman Kav.67, Slipi, Jakarta 11410

Kantor Operasional :

Tanah Lapis, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah

4 Kategori UM Pemegang IUPHHK Hutan Alam

5 IUPHHK-HA PT Sarmiento Parakantja Timber, Nomor : SK.266/Menhut-II/2004, tanggal : 21 Juli 2004, Luas : 216,580 Hektar

6 SK Pengukuhan Batas Areal IUPHHK-HA

Sedang dalam proses pengajuan

7 Akte pendirian perusahaan

Akte Pendirian

Nomor : 19

Tanggal : 16 September 1972

Notaris : Djojo Mulyadi, SH

Akte Perubahan

Nomor : 11

Tanggal : 16 Desember 1998

Notaris : Angelique Tedjajuwana, SH

8 Jenis Produk Kayu Bulat

9 Pemegang Saham Andi Sutanto : 30 % (1.585.500 saham)

Agus Sutanto : 30% (1.585.500 saham)

Yunita Koeswoyo : 30 % (1.585.500 saham)

Hunawan Widjajanto : 10 % (528.500)

10 Pengurus Perusahaan Komisaris Utama : Agus Sutanto

Komisaris : Andi Sutanto

Direktur Utama : Hunawan Widjajanto

Direktur : Ir. I.A. Soegeng Soekarto

Direktur Perencanaan : Ir. Djwa Hui Liang, M.Sc.


PT. SARPATIM

hal 3 dari 19

RINGKASAN TAHAPAN

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Audit Tahap I 9 Juni 2014

Verifikasi Dokumen dilaksanakan di Kantor PT TUV Rheinland Indonesia.

Verifikasi dokumen sesuai dengan prinsip, kriteria, indikator dan verifier yang telah ditetapkan dalam Perdirjen BUK No. P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja PHPL dan VLK, Lampiran 1.1. dan Lampiran 2.1.

Koordinasi dengan Instansi berwenang

16 Juni 2014 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan BP2HP Wil. XII Palangkaraya.

Konsultasi Publik 17 Juni 2014

Pukul 09.00 – 12.00

Konsultasi Publik di Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Timur.

Pertemuan Pembukaan 17 Juni 2014

Pukul 16.00 – 17.30

Ruang Pertemuan Base camp PT. Sarpatim, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Pertemuan pembukaan dihadiri oleh MR (Kepala Unit), Divisi : Forestry, Forest Planning Rehabilitation, SFMA, Plantation, Produksi, Silin, GA & Community, Doc. Control, M.E.K, Blok & Road, Research Dev., Adm & Comdev., Adm Produksi, TPTI, PWH, Log adm, Kelola social, Persemaian, dan Tim Auditor LPPHPL PT TUV Rheinland Indonesia.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

18 – 22 Juni 2014

Verifikasi Dokumen (lanjutan) dilakukan di Kantor PT. Sarpatim dan Verifikasi Lapangan di-lakukan di areal kerja PT. Sarpatim, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan dilakukan sesuai dengan prinsip, kriteria, indikator dan verifier yang telah ditetapkan dalam Perdirjen BUK No. P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja PHPL dan VLK, Lampiran 1.1. dan Lampiran 2.1.

Pertemuan Penutupan 22 Juni 2014

Ruang Pertemuan Base camp PT. Sarpatim, Kab. Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Pertemuan penutupan dihadiri oleh MR (Kepala Unit), Divisi : Forestry, Forest Planning Rehabilitation, SFMA, Plantation, Produksi, Silin, GA & Community, Doc. Control, M.E.K, Blok & Road, Research Dev., Adm & Comdev., Adm Produksi, TPTI, PWH, Log adm, Kelola social, Persemaian, dan Tim Auditor LPPHPL PT TUV Rheinland Indonesia.

Koordinasi dengan Instansi berwenang

23 Juni 2014 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan BP2HP Wil. XII Palangkaraya.


PT. SARPATIM

hal 4 dari 19

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Pengambilan Keputusan 12 Juli 2014

Ruang Meeting PT TUV Rheinland Indonesia

Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen BUK No. P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014 Lampiran 3.1 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja PHPL.


PT. SARPATIM

hal 5 dari 19

RINGKASAN HASIL PENILAIAN

Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A Penilaian Kinerja PHPL

1 Prasyarat

1.1 Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA

3 (Baik) Ketersediaan dokumen administrasi tata batas PT Sarmiento Parakantja Timber di kantor lapangan lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.

Realisasi penataan batas PT Sarmiento Parakantja Timber telah temu gelang sepanjang 264.233 km (100.00%), dan terdapat bukti pengurusan penetapan temu gelang kepada Direktur Pengukuhan, Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan.

Terdapat pengakuan para pihak yaitu Pemerintah, pemegang IUPHHK lain dan masyarakat atas eksistensi areal PT SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER.

Seluruh areal IUPHHK PT SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER berada dalam kawasan hutan dengan fungsi sebagai Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas Seluas ± 216,580 Ha (100%) dan tidak terdapat perubahan fungsi kawasan.

Terdapat laporan hasil monitoring dan evaluasi serta pendataan secara periodik penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan yang dilakukan bersama-sama antara Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dengan pihak PT Sarmiento Parakantja Timber.

1.2 Komitmen Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

3 (Baik) Terdapat komitmen pemilik izin untuk melakukan PHPL yang dinyatakan secara tertulis dalam visi, misi dan tujuan perusahaan.

Telah dilakukan sosialisasi Visi dan Misi IUPHHK PT Sarmiento Parakantja Timber menuju Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) kepada karyawan dan dibuktikan dengan adanya notulen Sosialiasasi Visi dan Misi yang dilampiri dokumen dan tandatangan komitmen pelaksanaannya. Pemahaman dari karyawan managerial dan staff memahami, untuk level bawah masih kurang. Sosialisasi visi-misi kepada masyarakat sekitar hutan sudah dilakukan dengan bukti notulensi pertemuan Antara masyarakat dengan PT Sarmiento Parakantja Timber.

Visi misi telah diimplementasikan dalam pelaksanaan PHPL namun masih belum


PT. SARPATIM

hal 6 dari 19


seluruhnya.

1.3 Jumlah dan kecukup-an tenaga profesional terlatih dan tenaga teknis pada seluruh tingkatan untuk mendukung peman-faatan implementasi penelitian, pendidikan dan latihan.

3 (Baik) • Mengacu pada Peraturan Dirjen Bina Produksi Kehutanan Nomor : P.8/VI-SET/2009 tanggal 12 Agustus 2009 keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di lapangan jumlahnya masih kurang (kurang 22 orang) dan hanya tersedia pada sebagian bidang kegiatan pengelolaan hutan.

• Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER pada tahun 2013 sebesar 99.58 % dari rencana.

• Dokumen ketenagakerjaan tersedia lengkap

1.4 Kapasitas dan meka-nisme untuk peren-canaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penya-jian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegia-tan) Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

2 (Sedang) • Tersedia Struktur organisasi dan job description PT Sarmiento Parakantja Timber sesuai SK Direktur Utama PT Sarmiento Parakantja Timber Nomor No. 99/RO.e/SPT-C/XII/2013 tanggal 20 Desember 2014 namun ditemukan masih terdapat rangkap jabatan.

• PT Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana SIM di Kantor Perwakilan Jakarta, Kantor Samarinda dan di Base Camp Sungai Belinau KM 115.

• Organisasi SPI ada dalam sesuai Surat Keputusan Presiden Direktur No.005/PD-CHR/PH/V/13 tanggal 15 Mei 2013, fungsi control telah berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan dalam kerangka PHPL.

• Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi.

1.5 Persetujuan tanpa paksaan berdasarkan informasi yang leng-kap

3 (Baik) • Kegiatan RKT 2014 di dalam Areal Kerja IUPHHK PT Sarmiento Parakantja Timber yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat dan telah mendapatkan persetujuan masyarakat dengan adanya Berita Acara Pembuatan Batas Bersama Wilayah Adat Desa.

• Terdapat persetujuan dalam proses pembuatan AMDAL dari seluruh para pihak.

• Terdapat persetujuan dalam proses tata batas PT Sarmiento Parakantja Timber dari para pihak yaitu Pemerintah dan pemegang IUPHHK lain atau perusahaan lain(persekutuan lain) yang berbatasan dengan areal IUPHHK PT Sarmiento Parakantja Timber.

• Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD dari masyarakat desa.

• Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari semua pihak.


PT. SARPATIM

hal 7 dari 19


2 Produksi

2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

3 (Baik) • PT Sarmiento Parakantja Timber telah mempunyai dokumen rencana kerja jangka panjang berupa RKUPHHK Periode 1992 – 2037 sebagai landasan operasioanal RKTPUHHK tahun 2009 dan 2010 serta RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode 2011 – 2020 sebagai landasan operasional RKTPUHHK tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 dan telah disetujui oleh pejabat berwenang.

• Terdapat beberapa kegiatan Penataan Areal Kerja yang belum sesuai dengan rencana jangka panjang yang telah ditetapkan.

• PT Sarmiento Parakantja Timber telah melakukan pemeliharaan batas blok dan petak tebangan serta batasnya tidak terlihat jelas di lapangan.

2.2 Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

3 (Baik) • PT. Sarpatim mempunyai data potensi tegakan sesuai tipe ekosistem yang ada berupa hasil IHMB dan ITSP 3 tahun terakhir berikut peta-petanya.

• PT. Sarpatim telah membuat dan melakukan analisis data potensi tegakan untuk tipe hutan yang ada di areal kerjanya.

• PT Sarpatim telah melakukan analisis data potensi dan riap tegakan dan sudah memanfaatkan hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT sendiri.

2.3 Pelaksanaan pene-rapan tahapan sistem silvikultur untuk men-jamin regenerasi hutan

3 (Baik) PT Sarmiento Parakantja Timber telah mempunyai SOP seluruh tahapan kegiatan silvikultur dan isinya sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

PT Sarpatim telah mengimplementasikan sebagian tahapan kegiatan silvikultur di lapangan.

PT. Sarpatim masih cukup tersedia pohon inti dan pohon tinggal yakni > 25 batang/Ha.

PT. Sarpatim masih mempunyai tegakan tinggal pohon inti jenis komersial, tingkat tiang, pancang dalam jumlah yang mencukupi untuk menjamin kelestarian.

2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi tepat guna untuk pemanfaatan hutan

3 (Baik) PT Sarpatim memiliki prosedur pemanfaatan hutan ramah lingkungan dan isinya sesuai dengan karakteristik areal kerjanya.

PT Sarmiento Parakantja Timber telah menerapkan tenologi ramah lingkungan pada kegiatan PWH (pembuatan jalan angkutan, jalan sarad, pemeliharaan jalan), penebangan dan penyaradan.

tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk


PT. SARPATIM

hal 8 dari 19


semua tingkatan permudaan dan pohon adalah 15 – 30 %.

Penghitungan FE dengan metode perbandingan LHP dan LHP tidak bisa memberikan gambaran yang tepat karena sangat dipengaruhi oleh kondisi yang ada, misalkan kesalahan pengukuran (input) tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dimana masih terdapat batang kayu yang tidak ditarik keluar (disarad) karena kondisi kayu yang rusak, adanya pemotongan batang pada ujung bagian runcing, tempat pembuatan takik penebangan kayu pada ujung banir dan ujung pemotongan batang adalah di percabangan.

2.5 Realisasi penebang-an sesuai dengan rencana kerja pene-bangan/pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerjanya

3 (Baik) Dokumen dan peta RKT PT Sarmiento Parakantja Timber disusun berdasarkan dokumen dan peta RKUPHHK-HA yang sah dan berlaku saat penyusunan. Buku RKT dan petanya telah disahkan secara self approval oleh Direktur Utama PT Sarpatim dan dilaporkan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai pejabat Negara yang berwenang untuk melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Peta RKT PT Sarmiento Parakantja Timber disusun berdasarkan dokumen dan peta RKUPHHK-HA yang sah dan berlaku saat penyusunan. Peta RKT telah disahkan oleh Direktur Utama PT sarpatim (secara self approval) dan dilaporkan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai pejabat negara yang berwenang untuk melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan batas pada seluruh blok tebangan dan petak tebang dan pada sebagian areal yang dilindungi.

Berdasarkan laporan hasil produksi selama 5 tahun terakhir dapat diketahui bahwa realisasi produksi kayu PT. Sarpatim sebesar 78,57 %.

2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang me-madai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, pene-litian & pengembang-an, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia

2 (Sedang) Alokasi dana atas pelaksanaan kelola hutan (TPTI dan TPTJ-Silin) dapat terealisasi kurang dari 80% namun tidak terdapat Laporan Keuangan yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan.

Realisasi alokasi dana antar bidang kegiatan adalah proporsional dengan perbedaan antara 20 – 50%.

realisasi pendanaan seluruh kegiatan lapangan adalah lancar namun sempat terjadi ketidak


PT. SARPATIM

hal 9 dari 19


sesuaian dengan tata waktu.

Terdapat realisasi kegiatan pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal kerja PT. Sarpatim namun berdasarkan pengamatan belum seluruhnya terealisasi.

Trdapat realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) 60 – 80% dari yang direncanakan di areal kerja PT. Sarpatim.

3 Ekologi

3.1 Keberadaan, ke-mantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

3 (Baik) Alokasi kawasan lindung yang ada telah sesuai dengan ketentuan baik luasan maupun kondisi biofisiknya dan mewakili keberadaan tipe hutan serta berada pada lokasi yang direncanakan. Namun demikian terdapat kawasan lindung sempadan sungai yang belum dibuat surat penunjukkan dari direksi perusahaan. Untuk menjamin kepastian keberadaan seluruh kawasan lindung dimaksud, perlu dibuat surat keputusan penetapannya.

PT. Sarpatim telah melakukan penataan batas seluruh kawasan lindung. Tanda batas yang ada masih bersifat sementara, berupa cat merah dengan posisi tegak pada pohon atau pancang.

Alokasi kawasan lindung memiliki kondisi tutupan lahan yang baik dan didominasi oleh areal berhutan, masih terjaga dengan baik, tidak mengalami adanya gangguan berupa kebakaran hutan, tidak terdapat aktivitas perambahan hutan, dan tidak terdapat aktivitas Illegal Logging.

Para pihak mengakui adanya kawasan lindung di areal PT. Sarpatim. Namun demikian dibeberapa desa sekitar konsesi belum secara intensif dilakukan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi terkait keberadaan kawasan lindung. Agar seluruh masyarakat desa sekitar konsesi mengetahui dan mengakui keberadaan dan fungsi kawasan lindung, hendaknya kegiatan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat dapat ditingkatkan untuk seluruh desa sekitar konsesi secara terencana.

Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung hasil tata ruang areal/landscaping.

3.2 Perlindungan dan pengamanan hutan

3 (Baik) PT. Sarpatim telah memiliki beberapa prosedur yang mencakup seluruh jenis potensi gangguan yang ada, seperti perambahan lahan, pembalakan liar, kebakaran hutan dan lahan serta serangan hama dan penyakit tanaman.


PT. SARPATIM

hal 10 dari 19


Namun sistimatika penyusunan prosedur operasional perlu disempurnakan sesuai standar.

PT. Sarpatim memiliki sarana dan prasarana perlindungan hutan dengan jenis dan jumlah yang memadai. Kondisi sarana dan prasarana perlindungan hutan yang dimiliki, umumnya masih baik dan masih dapat digunakan sebagaimana fungsinya.

Terdapat SDM perlindungan dan pengamanan hutan dengan jumlah dan kualifikasi cukup memadai. SDM yang ada untuk pelaksanaan pengamanan hutan dan pencegahan serta pengendalian kebakaran hutan juga telah cukup mendapat pendidikan dan pelatihan (Diklat) perlindungan dan pengamanan hutan yang seharusnya. Sehingga kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan dapat dilaksanakan dengan efektif.

PT. Sarpatim telah melakukan implementasi kegiatan perlindungan hutan dengan baik.

3.3 Pengelolaan & pe-mantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaat-an hutan

3 (Baik) Ketersediaan prosedur/pedoman merupakan persyaratan bagi terlaksananya kegiatan yang terarah dan terukur. Telah tersedia prosedur pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air, namun format atau sistimatika penyusunan prosedur masih perlu diseragamkan dan distandarkan.

Tersedianya prasarana merupakan syarat untuk terlaksananya implementasi pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air. Sarana dan prasarana tersedia dalam jumlah dan jenis yang memadai dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hanya saja masih terdapat alat dalam kondisi rusak sehingga tidak berfungsi dengan baik. Sehingga tahun 2014 belum dilakukan pemantauan terhadap air sungai, dikarenakan adanya kerusakan alat. Agar air sungai, yang merupakan komponen yang terkena dampak, dapat terkontrol dengan baik, hendaknya segera diperbaiki dan membangun SPAS yang baru.

SDM yang ada untuk pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air di PT. Sarpatim berdasarkan struktur yang ada masih terdapat kekurangan, dan pemegang sertifikat Tenaga Teknis PHPL Kelola Lingkungan masih kurang dari yang dipersyaratkan. SDM agar segera dipenuhi sesuai kebutuhan dan menyertakan SDM-nya dalam pelatihan Tenaga Teknis PHPL Kelola Lingkungan.


PT. SARPATIM

hal 11 dari 19


PT. Sarpatim telah menyusun rencana pengelolaan seperti tertuang dalam dokumen RKL-RPL yang pada tahap operasional tiap tahun direncanakan dalam Rencana Karya Tahunan, dan telah diimplementasikan dengan baik.

PT. Sarpatim telah menyusun rencana pemantauan seperti tertuang dalam dokumen RKL-RPL yang pada tahap operasional tiap tahun direncanakan dalam Rencana Karya Tahunan, dan telah diimplementasikan dengan baik. Tahun 2014 belum dilakukan pemantauan aliran air sungai dan pengukuran debit sedimen, mengingat alat dalam kondisi rusak.

Hasil pengukuran yang telah dilakukan, dampak terhadap tanah dan air masih berada dibawah ambang batas yang ditentukan (Normal).

3.4 Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), ter-ancam punah (threatened) dan endemik

2 (Sedang) Ketersediaan prosedur/pedoman merupakan persyaratan bagi terlaksananya kegiatan yang terarah dan terukur. Prosedur atau pedoman yang diperlukan tersedia sesuai dengan kegiatan identifikasi flora dan fauna yang dilakukan oleh PT. Sarpatim. Namun PSO masih bersifat umum, perlu disempurnakan lagi dengan mencantumkan gambar dari masing-masing flora dan fauna sebagai rujukan dan untuk memudahkan dalam proses identifikasi. PSO juga hendaknya mencantumkan peraturan-peraturan yang digunakan sebagai acuannya.

Terdapat perencanaan kegiatan identifikasi flora dan fauna pada areal produksi melalui kegiatan ITSP, sedangkan perencanaan identifikasi pada areal kawasan lindung belum dibuat setiap tahunnya. Terdapat upaya PT. Sarpatim untuk mengimplementasikan kegiatan identifikasi flora dan fauna seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik. Hendaknya kegiatan survey biodiversity atau identifiksi flora dan fauna dapat dilakukan pada kawasan lindung secara rutin setiap tahunnya, sehingga keberadaan jenis-jenis flora dan fauna dilindungi dapat terpantau dengan baik.

3.5 Pengelolaan flora untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap species

3 (Baik) Ketersediaan prosedur merupakan awal bagi terlaksananya kegiatan selanjutnya yang terarah dan terukur. Terdapat prosedur pengelolaan flora yang dilindungi, langka dan endemik namun isinya masih bersifat umum dan belum mencakup seluruh jenis flora yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah, endemik. Dengan demikian prosedur yang ada perlu disempurnakan lagi dengan menguraikan prosedur pengelolaan dari masing-masing jenis


PT. SARPATIM

hal 12 dari 19


flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

flora dilindungi..

Belum terdapat perencanaan tahunan pengelolaan flora untuk masing-masing jenis dilindungi secara spesifik yang memadukan pada dua sumber dokumen perencanaan : RKL-RPL dan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan HBKT. Namun demikian terdapat implementasi kegiatan pengelolaan flora dilindungi tahun 2014, meskipun belum secara spesifik untuk masing-masing jenis flora dilindungi. Hendaknya disusun rencana tahunan pengelolaan flora untuk seluruh jenis dilindungi dan atau langka, jarang, terancam punah, endemic yang dimasukkan dalam dokumen IEMP (Integrated Environment Management Plan) dan mengimplementasikannya di lapangan.

Tersedia data dan informasi hasil pengelolaan flora yang dilindungi dan/atau langka, jarang dan terancam punah, mencakup luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu. Data dan informasi, tersedia dalam bentuk dokumen hasil kajian aspek vegetasi pada kawasan produksi dam kawasan lindung serta dokumen laporan pengelolaan flora dan fauna tahun 2014. Keanekaragaman jenis flora di areal konsesi PT. Sarpatim cukup tinggi, terdapat upaya pelestarian jenis-jenis flora dilndungi dengan pemberian label khusus warna kuning, sebagai tanda tidak boleh ditebang..

3.6 Pengelolaan fauna untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan pro-duksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/atau jarang, langka, terancam punah dan endemik

3 (baik) Ketersediaan prosedur merupakan awal bagi terlaksananya kegiatan selanjutnya yang terarah dan terukur. Terdapat prosedur pengelolaan fauna yang dilindungi, langka dan endemik namun isinya masih bersifat umum dan belum mencakup seluruh jenis fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah, endemik. Dengan demikian prosedur yang ada perlu disempurnakan lagi dengan menguraikan prosedur pengelolaan.

Belum terdapat perencanaan tahunan pengelolaan fauna untuk masing-masing jenis dilindungi secara spesifik yang memadukan pada dua sumber dokumen perencanaan : RKL-RPL dan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan HBKT. Namun demikian terdapat implementasi kegiatan pengelolaan fauna dilindungi tahun 2014, meskipun belum secara spesifik untuk masing-masing jenis fauna dilindungi. Hendaknya disusun rencana tahunan pengelolaan fauna untuk seluruh jenis dilindungi dan atau langka, jarang, terancam punah,


PT. SARPATIM

hal 13 dari 19


endemik yang dimasukkan dalam dokumen IEMP (Integrated Environment Management Plan) dan mengimplementasikannya di lapangan.

PT. Sarpatim memiliki data dan informasi hasil dari kegiatan pemantauan atau inventarisasi fauna di dalam areal konsesinya. Data dan informasi hasil inventarisasi fauna menunjukkan bahwa keaneka-ragaman fauna di areal konsesi PT. Sarpatim masih cukup baik.

4 Sosial

4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

3 (Baik) PT. Sarmiento Parakantja Timber memiliki dokumen/laporan yang lengkap mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh PT. Sarmiento Parakantja Timber.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah mempunyai mekanisme penataan batas partisipatif & penyelesaian konflik yang telah disosialisasikan dan disepakati oleh masyarakat setempat.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan SDH, namun tidak lengkap dan tidak jelas.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki beberapa dokumen yang terkait dengan luas dan batas areal kerjanya, yaitu namun demikian, di beberapa tempat dijumpai batas areal kerja PT SARPATIM berupa :1, Pal Batas, 2. Sungai, 3. Jalan, 4. Cat berwarna merah di pohon yang berbatasan. Untuk batas partisipatif terdapat plang informasi mengenai lokasi tata batas partisipatif.

Terdapat persetujuan oleh sebagian para pihak atas luas dan masih ada konflik (ada klaim, oleh masyarakat).

4.2 Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

3 (Baik) PT. Sarmiento Parakantja Timber memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial mereka sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki mekanisme yang lengkap dan legal terkait pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban mereka terhadap masyarakat


PT. SARPATIM

hal 14 dari 19


dalam mengelola SDH, namun hanya sebagian bukti yang tersedia.

Pemenuhan tanggung jawab social PT. Sarmiento Parakantja Timber terhadap masyarakat fluktuatif dan terdapat sebagian bukti.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi..

4.3 Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

3 (Baik) PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki data dan informasi yang lengkap dan jelas terkait masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH yang dapat digunakan untuk menyusun program kegiatan kelola sosial.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki mekanisme terdapat mekanisme yang legal mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis hutan, namun spesifik dan belum lengkap.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki dokumen rencana mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang lengkap dan jelas.

PT Sarmiento Parakantja Timber telah mengimplementasikan sebagian (≥50%) kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik.

4.4 Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal

3 (Baik) PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki peta konflik namun belum lengkap.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah tersedia organisasi, sumberdaya manusia, dan pendanaan yang cukup untuk mengelola konflik.

Terdapat dokumen/laporan penanganan konflik yang lengkap dan jelas.

4.5 Perlindungan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja

3 (Baik) PT. Sarmiento Parakantja Timber telah merealisasikan seluruh hubungan industrial dengan seluruh karyawan.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki


PT. SARPATIM

hal 15 dari 19


dokumen standar jenjang karir dan baru sebagian diimplementasikan.

PT. Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya.

B Verifikasi Legalitas Kayu

P1 Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan

1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelaola IUPHHK.

a. Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK)

Memenuhi PT Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki izin usaha IUPHHK-HA seluas 216.580 hektar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK.266/Menhut-II/2004 tanggal 21 Juli 2004 yang berlaku dari 5 November 1992 sampai 5 November 2037.

b. Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pe-manfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK).

Memenuhi PT Sarpatim telah membayar lunas Iuran IUPHHK-HA sesuai dengan Surat Perintah Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Nomor S.822/VI-BIKPHH/2005 tertanggal 21 Oktober 2005 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Produksi Departemen Kehutanan.

c. Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (jika ada).

Tidak Diterapkan

Tidak ada Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK.

P2 Memenuhi Sistem dan Prosedur Penebangan yang Sah

2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang

2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

a. Dokumen RKUPHHK/RPKH, RKT / Bagan Kerja/RTT beser-ta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang

Memenuhi Dokumen RKUPHHK/RKPH/RKT sudah sesuai dengan Peraturan yang berlaku, baik dari segi keabsahannya maupun kelengkapannya, serta keberadaan tenaga teknis dalam mendukung kegiatan operasional di lapangan.

b. Peta areal yang tidak boleh di-tebang pada RKT / Bagan Kerja / RTT dan bukti

Memenuhi Hasil identifikasi keberadaan nilai konservasi tinggi (NKT) PT Sarmiento Parakantja Timber telah dipetakan dan dikeluarkan dari areal penebangan.


PT. SARPATIM

hal 16 dari 19


implementasinya di lapangan

c. Penandaan lokasi blok tebangan/ blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan

Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi pemeriksaan keabsahan blok tebangan yang disetujui pada peta lampiran RKT; pemeriksaan kebenaran posisi batas-batas blok tebangan di lapangan dengan menggunakan GPS; dan pemeriksaan kejelasan tanda batas blok tebangan di lapangan dapat diperoleh bahwa peta blok tebangan RKT 2014 yang terdapat pada peta lampiran SK RKT IUPPHK-HA yang telah disahkan telah dicap dan posisi blok tebangan benar dan terbukti di lapangan.

2.2 Adanya Rencana Kerja yang sah

2.2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

a. Dokumen Rencana Kerja Usaha Peman-faatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya

Memenuhi Dokumen RKUPHHK berbasis IHMB PT Sarpatim periode Tahun 2011 s/d 2020 telah mendapatkan persetujuan dari Direktur Bina Usaha Hutan Alam Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan an. Menteri Kehutanan melalui nomor SK. 43/VI-BUHA/2011 tanggal 30 Maret 2011.

b. Kesesuaian lokasi dan volume pe-manfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang di-izinkan untuk pem-bangunan hutan tanaman industri

Tidak diterapkan

Indikator ini hanya berlaku untuk penilaian IUPHHK pada HTI (Hutan Tanaman Industri).

2.2.2 Seluruh peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan pemanenan telah memiliki izin penggunaan peralatan dan dapat dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan (tidak berlaku untuk Pemegang Hak Pengelolaan)

Izin peralatan dan mutasi

Memenuhi Izin peralatan telah disahkan oleh pejabat yang berwenang dan pengecekan fisik dengan peralatan yang digunakan di lapangan diperoleh hasil bahwa peralatan yang digunakan untuk produksi dan pembukaan wilayah hutan (PWH) sesuai dengan daftar peralatan yang telah disahkan.

P3 Keabsahan Perdagangan atau Pemindahtangan Kayu Bulat

3.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah.

3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di–LHP-kan

Dokumen LHP yang Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi dan uji petik fisik serta


PT. SARPATIM

hal 17 dari 19


telah disahkan oleh pejabat yang berwenang

pemeriksaan silang antara dokumen Laporan Hasil Produksi Kayu Bulat (LHP-KB) dan Fisik log yang terdapat di TPK Hutan, TPK Antara Tangar dan TPK Antara Tanah Lapis dengan dokumen Laporan Hasil Cruising yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan jenis pohon dan nomor pohon/petak yang tercantum dalam LHP, LHC dan Fisik kayu.

3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

Surat keterangan sahnya hasil hutan & lampirannya dari :

- TPK hutan ke TPK Antara,

- TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar,

- TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar

Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi dan hasil pemeriksaan silang daftar pengangkutan kayu bulat dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke Industri primer hasil hutan dan atau pedagang kayu bulat serta pemeriksaan silang dengan dokumen pengangkutan lainnya diperoleh hasil bahwa semua kayu yang diangkut keluar areal izin PT Sarpatim telah dilindungi dengan surat keterangan sah hasil hutan (SKSKB).

3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari Pemegang IUPHHK-HA

a. Tanda-tanda PUHH/barcode pada kayu dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak

Memenuhi Tanda-tanda PUHH/Barcode pada log yang dimiliki PT Sarpatim bisa di lacak dan telah sesuai dengan dokumen.

b. Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin

Memenuhi Sistem yang dibangun PT Sarpatim dapat membuktikan ketelusuran kayu sampai dengan ke tunggak di petak tebangan.

3.1.4 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampiran-nya untuk hutan tanaman

Memenuhi Semua log yang dibawa keluar TPK telah diangkut dengan menggunakan SKSKB yang lengkap dan sah; hasil pemeriksaan terhadap kewenangan petugas yang membuat dokumen Tata Usaha Kayu diperoleh hasil bahwa semua dokumen SKSKB PT Sarpatim telah diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dan dimatikan oleh pejabat yang telah ditunjuk oleh Dinas Kehutanan; dan hasil pemeriksaan terhadap dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kayu yang dilakukan oleh Petugas Penerbit Surat Keterangan Sah Kayu


PT. SARPATIM

hal 18 dari 19


Bulat (P2SKSKB) diperoleh bahwa semua dokumen SKSKB telah dimatikan dan dilampiri dengan BAP pematian dokumen SKSKB.

3.2 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu

3.2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)

a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan

Memenuhi Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif) sesuai dengan LHP yang disahkan.

b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH

Memenuhi DR dan/atau PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan dokumen SPP.

c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pem-bangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman

Memenuhi Pembayaran DR dan/atau PSDH sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tariff.

3.3 Pengangkutan dan Perdagangan Antar Pulau

3.3.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)

Dokumen PKAPT Memenuhi PT Sarmiento Parakantja Timber telah memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.

3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah

Dokumen yang menunjukkan identitas kapal

Memenuhi Setiap kapal pengangkut kayu adalah kapal berbendera Indonesia.

P4 Pemenuhan Aspek Lingkungan dan Sosial yang Terkait dengan Penebangan

4.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut

4.1.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

Dokumen AMDAL/ DPPL/UKL-UPL/RKL-RPL

Memenuhi PT Sarpatim telah memiliki dokumen AMDAL yang meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan dan Rencana


PT. SARPATIM

hal 19 dari 19


Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerja.

4.1.2 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

a. Dokumen RKL dan RPL

Memenuhi Tersedia dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu pada dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL yang telah disahkan.

b. Bukti pelaksana-an pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial

Memenuhi Pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan.

P5 Pemenuhan Terhadap Peraturan Ketenagakerjaan

5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3

a. Implementasi prosedur K3

Memenuhi Terdapat prosedur K3 dalam kegiatan operasional lapangan.

b. Ketersediaan peralatan K3

Memenuhi Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik.

c. Catatan kecelakaan kerja

Memenuhi Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.

5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja

Ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau ter-libat dalam kegiatan serikat pekerja

Memenuhi Terdapat 3 serikat pekerja yang melakukan penandatangan pada dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Ketersediaan dokumen KKB atau PP

Memenuhi Tersedia dokumen KKB atau PP.

5.2.3 Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur

Memenuhi Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur.

public summary (resume hasil penilaian kinerja …...public summary (resume hasil penilaian kinerja...

Documents