public health.docx

9
Public Health Publichealthnote menyediakan informasi seputar penyakit dan obat sebagai referensi bagi tenaga kesehatan dan sebagai wawasan tambahan bagi masyarakat umum. Tidak disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dokter. Terima kasih atas kunjungan Anda. Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi amal jariyah bagi penulis. Monday, April 23, 2012 Pemeriksaan Klinis Neurologi 4 BAB VII Sistem Refleks Pendahuluan - Refleks adalah jawaban atas rangsangan. - Bergantung pada sistem lengkung / lengkung refleks (arcus refleks), terdiri dari: o Jalur aferen yang dicetuskan oleh reseptor o Jalur eferen yang mengakyivasi organ efektor o Hubungan kedua komponen tersebut - Refleks berhubungan dengan pusat di otak (berfungsi memodifikasi) - Bila lengkung refleks rusak : refleks hilang - Bila hubungan pusat terputus (kerusakan traktus piramidalis) : refleks meningkat Jenis Refleks 1. Refleks Dalam (Refleks Fisiologis) = Refleks regang otot = Refleks tendon Timbul akibat regangan otot oleh rangsangan (ketok) sebagai jawaban : kontraksi a. Refleks Bisep : extremitas superior = Biseps Pees Refleks (BPR) Pusat: C5 – C6 Cara: - Lengan bawah penderita semifleksi - Tempatkan ibu jari di atas tendon otot biseps ketok - Jawaban: fleksi lengan bawah

Upload: srimutiarahayu

Post on 15-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Public Health.docx

Public HealthPublichealthnote menyediakan informasi seputar penyakit dan obat sebagai referensi bagi tenaga kesehatan dan sebagai wawasan tambahan bagi masyarakat umum. Tidak disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dokter.

Terima kasih atas kunjungan Anda. Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi amal jariyah bagi penulis.Monday, April 23, 2012

Pemeriksaan Klinis Neurologi 4

BAB VIISistem Refleks

         Pendahuluan-     Refleks adalah jawaban atas rangsangan.-     Bergantung pada sistem lengkung / lengkung refleks (arcus refleks), terdiri dari:o  Jalur aferen yang dicetuskan oleh reseptoro  Jalur eferen yang mengakyivasi organ efektoro  Hubungan kedua komponen tersebut-     Refleks berhubungan dengan pusat di otak (berfungsi memodifikasi)-     Bila lengkung refleks rusak : refleks hilang-     Bila hubungan pusat terputus (kerusakan traktus piramidalis) : refleks meningkat

         Jenis Refleks1.       Refleks Dalam (Refleks Fisiologis)

= Refleks regang otot= Refleks tendonTimbul akibat regangan otot oleh rangsangan (ketok) sebagai jawaban : kontraksi

a.    Refleks Bisep : extremitas superior= Biseps Pees Refleks (BPR)

Pusat: C5 – C6Cara:

-     Lengan bawah penderita semifleksi-     Tempatkan ibu jari di atas tendon otot biseps  ketok-     Jawaban: fleksi lengan bawah

 Refleks biseps

b.   Refleks Triseps : extremitas superior= Triseps Pees Refleks (TPR)Pusat: C6 – C8

Page 2: Public Health.docx

Cara:-     Lengan penderita semifleksi-     Ketok insersio tendon m. triseps (atas olekranon)-     Jawaban: lengan bawah ekstensi

 Refleks Triseps

c.    Refleks Kuadrisep Femoris : extremitas inferior= Knee Pees Refleks (KPR)= Refleks PatellaPusat: L2, L3, L4Cara:

-     Tungkai di fleksi gantungkan-     Ketok tendon m. kuadriseps femoris (bawah patella)-     Jawaban: kontraksi m. kuadriseps femoris  ekstensi tungkai 

Refleks patella (KPR)

d.   Refleks Tendon Achilles  extr. inferior= Achilles Pees Refleks (APR)= Refleks Triseps SurePusat: S1, S2Cara:

-     Tungkai bawah fleksi sedikit-     Dorsofleksikan kaki (pegang ujung jari-jari)-     Ketok tendon Achilles-     Jawaban: kontraksi m. triseps sure/ plantarfleksi kaki

Page 3: Public Health.docx

 Reflaks Tendon Achilles (APR)

2.       Refleks Superfisiala.    Refleks Kornea-     Cara:o  Kapas digulung ujungnya sampai runcingo  Suruh pasien meliriko  Sentuh kornea berlawanan lirikan-     Respon: mata berkedip-     Lengkung: aferen N.V1, efferent N.VII

 Refleks Kornea

b.   Refleks Dinding Perut Superfisial-     Cara: gores dinding perut dengan gagang hammer secara cepat-     Respon: kontraksi m. rektus abdominalis-     Lengkung: melibatkan neuron supra-segmental-     Kerusakan neuron suprasegmental (UMN) : refleks (-)-     Refleks superfisial dinding perut (-) normal pada: wanita hamil, gemuk, lanjut usia, bayi s/d 1 tahun.

Refleks Dinding Perut Superfisialis

c.    Refleks Kremaster (khusus untuk laki-laki)-     Cara: gores bagian medial dinding paha-     Reaksi: skrotum kontraksi-     Refleks Negatif pada:o  Lesi traktus piramidalis (patologis)o  Usia lanjut (normal)-     Lengkung: L1-L2

Page 4: Public Health.docx

Refleks Kremaster

d.   Refleks Anus Superfisial-     Cara: kulit sekitar anus digores-     Respon: spinter ani eksternus kontraksi-     Lengkung: S2 - S4, S5

3.       Refleks Patologis  (keadaan fisiologis tidak ditemukan)a.       Refleks Babinski : extremitas inferior

 Cara:o Pasien baring, tungkai diluruskano Pegang pergelangan kakio Gores dengan pelan telapak kaki bagian lateral mulai tumit sampai pangkal jari (gunakan gagang

hammer) Respon: dorsofleksi ibu jari kaki dan mekar jari lainnya Respon Babinski timbul oleh:o Cara Chaddock : rangsang diberikan dengan jalan menggoreskan bagian lateral maleoluso Cara Gordon : memencet (mencubit) otot betiso Cara Oppenheim : mengurut dengan kuat tibia dan otot tibialis anterior. Arah mengurut ke bawah

(distal)o Cara Gonda : memencet (menekan) satu jari kaki dan kemudian melepas-kannya sekonyong-konyongo Cara Schaefer : memencet (mencubit tendon Achilleso Rossolime : kaki bagian atas di ketuk (sekitar pangkal/proksimal jari tengah-telunjuk)o Mendel : telapak kaki diketuk (sekitar pangkal/proksimal jari tengah-telunjuk)

Page 5: Public Health.docx

Refleks Patologis

1. Babinski2. Oppenheim3. Gordon

4. Schaefer5. Gonda6. Chaddock

b.      Hoffman-Tromner : extremitas superior Cara:o  Pegang pangkal jari tengah, fleksikano  Gores kuat ujung jari tengah Respon: fleksi jari telunjuk serta fleksi dan adduksi ibu jari Positif:o simetris : belum tentu patologiso asimetris : patologis (Lesi Piramidalis [UMN])

 Refleks Hoffman Tromner

c.       Klonus Klonus ialah kontraksi ritmik dari otot, yang timbul bila otot diregangkan secara pasif. Klonus merupakan refleks regang otot (muscle stretch reflex) yang meninggi dan dapat dijumpai pada

lesi supranuklir (UMN, piramidal) Terbagi atas:o Klonus Kaki  Cara: regangkan m. gastroknemius, lalu dorsofleksikan kaki secara cepat & tahan  Respon: gerak ritmik (bolak-balik) kaki, yaitu: plantar fleksi dan dorsofleksi secara bergantian.o Klonus Patella  Cara: regangkan otot kuadriseps femoris dengan memegang patella, dorong dengan cepat ke bawah,

tahan  Respon: gerak ritmik patella

 Catatan:Untuk pembahasan VIII, silahkan lanjutkan pada "Pemeriksaan Klinis Neurologi 5" 

Referensi1.    Bahan Kuliah Sistem Neuropsikiatry, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, 2004.2.    Harsono, Kapita Selekta Neurologi, Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2007.3.    Lumbantobing S, Neurologi Klinik, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2007.4.    Mahar Marjono, Neurologi Klinis Dasar, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta, 2008.5.    Protap SMF Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, 2000.

Posted by Fatimah Radhi at 8:31 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to PinterestLabels: Neurologi (Saraf)

Page 6: Public Health.docx

No comments:

Post a CommentPost a Comment

Newer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)About Me

Fatimah Radhi

Tulislah apa yang Anda ketahui dan ketahuilah apa yang Anda tulis

View my complete profile

Kategori Obat

Analgesik-Antipiretik (Nyeri-Demam)  (12) Antelmintik (Cacingan)  (3) Antiamuba  (1) Antianemi (Kurang Darah)  (2) Antiangina (Nyeri Dada)  (4) Antiaritmia  (4) Antiasma (Sesak Napas)  (4) Antibiotik  (20) Antidiabetes  (3) Antiemetik (Muntah)  (2) Antiepilepsi  (2) Antifungi (Jamur)  (6) Antihemoroid (Ambeien/Wasir)  (1) Antihiperlipidemia (Kolesterol)  (2) Antihipertensi  (12) Antihistamin (Gatal/Alergi)  (3) Antilepra (Kusta)  (3) Antimalaria  (1) Antimigren  (3) Antiparkinson  (2) Antiperdarahan  (2) Antipirai (Gout/Asam Urat)  (2) Antipsikosis (Cemas)  (7) Antiseptik  (3) Antiskabies (Kudis)  (3) Antispasmodik  (3) Antitiroid (Gondok)  (1) Antituberkulosis (TBC)  (5) Antitusif (Batuk Kering)  (2) Antivirus  (1) Bedak Gatal  (1) Diuretik  (3) Ekspektoran (Batuk Berdahak)  (3) Kortikosteroid  (5) Obat Bisul  (1) Obat Saluran Cerna (Sakit Perut/Sakit Ulu Hati)  (5) Obat Sariawan  (1) Syok  (2) Vitamin dan Mineral  (11)

Kategori Penyakit

Page 7: Public Health.docx

Interna (Penyakit Dalam)  (14) Neurologi (Saraf)  (11) THT  (5)

Komentar Terbaru

Thanks for your visit :)  - 2/4/2013 - Fatimah Radhi Thanks for your visit :)  - 2/4/2013 - Fatimah Radhi panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh ja...  - 2/4/2013 - Fatimah Radhi untuk panuan bisa gk dok?  - 2/3/2013 - frangkestin gm untuk panuan bisa dok  - 2/3/2013 - frangkestin gm

Total Pageviews

 1,349,167Followers

Referensi

Fatimah Radhi Al-Hafid. Simple template. Template images by gaffera. Powered by Blogger.

Related Searches

?

Vitamin B Supplements

Vitamin Health

Folic Acid Deficiency

Vitamin Shoppe

Herbs And Supplements

Multivitamin Supplement

Wild West

Refleks Superficial

Refleks superfisial atau refleks plantar dan abdominal diawali oleh stimulasi kutan. Refleks ini

membutuhkan lengkung refleks korda dan jalur kortikospinal. Contoh dari refleks superficial

adalah:

Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra umbilikal, umbilikal,

intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon : kontraksi dinding perut

Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke bawah. Respon :

elevasi testes ipsilateral.

Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon : gerakan reflektorik otot

gluteal ipsilateral