public sphere
TRANSCRIPT
THE PUBLIC SPHERE : AN ENCYCLOPEDIA ARTICLE
Muhammad Agus Widiyanto
Natalia Heni Primawati
PUBLIC SPHERE
Diperkenalkan dan dipopulerkan oleh Habermas pada tahun 1962.
Seluruh realitas kehidupan sosial yang memungkinkanmasyarakat untuk bertukar pikiran, berdiskusi serta
membangun opini publik secara bersama
Konsepsi ruang publik atau public sphere dapat dikatakanmerupakan penciptaan ruang sosial di antara negara (state)
dan masyarakat (civil society), di dalamnya setiap warga negara dapatterlibat dalam pertukaran pikiran dan berdiskusi bersama
untuk membicarakan urusan publik tanpa harus berada dalam kontroldan intervensi negara maupun kekuatan ekonomi
PUBLIC SPHERE Public Sphere = Opini
Publik
Realita kehidupan sosial
Ruang umum di manawarga negara dapatbertemu untukmembahas masalah-masalah penting politik.
Bebas dari Pengaruh :
- Pasar Setempat.
- Negara.
- Keluarga.
Public Sphere = Opini Public
Keadaan kritis demokrasi dapat diukur dengan
mengambil denyut nadi kehidupan ruang publik
Politik.
KONDISI RUANG PUBLIK
TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK
Habermas melacak kemunculan secara bersamaandari kapitalisme konsumen, pluralisme liberal, danrasionalisme ilmiah yang menciptakan prakondisiuntuk kemunculan suatu kelas menengah borjuis dankarena itu munculnya ruang publik borjuis.
Dari definisi “ruang dari orang-orang yang secara privatbersama-sama sebagai suatu publik”, ruang publik borjuispermulaan ini seperti yang digambarkan oleh Habermasadalah bersifat literer, lain daripada politik.
Dilembagakan di kedai-kedai kopi di London, salon-salon di Prancis, masyarakat eksklusif di Jerman, dan padaumumnya, di unit keluarga patriarkal, ruang-ruang publikyang bersifat literer ini dikatakan telah memberikan tempatlatihan bagi “pertentangan politik yang liar dan belumpernah terjadi sebelumnya: publik dari orang-orang itumenggunakan penalarannya”.
Puncak dari ruang-ruang publik literer inilah yang menurutcatatan Habermas merupakan ruang publik padapertengahan abad kedelapan belas.
TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK
TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK
Ruang Publik tidak hanyadiasosiasikan pada keberadaanruang sosial secara fisik, namunjuga menyangkut institusi sosial
beserta saluran komunikasiyang memungkinkan publik
untuk dapat menyalurkan opiniatau pendapatnya secara bebas
tanpa tekanan dari negara.
MEDIA DAN RUANG PUBLIKMedia Massa sebagai ruangpublik re-feudalised(bangsawan-bangsawan era baru) media massa danhubungan kekuatannyaterhadap:
Kepemilikan dan penguasaindustri media
Pendapatan iklan.
Hubungan Masyarakat dan’Spin Cultured’ (propaganda budaya).
RUANG PUBLIK IDEAL Konsepsi Habermas mengenai ruang publik ideal
didasarkan pada sebuah gagasan liberal yang aslimengenai kebebasan sebagai bebas dari koersi(paksaan).
Ruang publik ideal memerlukan suatu pemisahanyang jelas antara ranah privat dan ranah publik.
Ruang publik ideal tergantung pada suatupemisahan yang tajam antara masyarakat madani(civil society) dan negara (the state).
RUANG PUBLIC DAN RUANG PRIBADI
Adalah arena diskursif—yang bebas dari campur tanganpemerintah dan pasar—di mana semua warga terlibat secaraadil dalam perdebatan rasional mengenai kebaikan bersamadalam rangka mencapai konsensus dan tindakan yang demokratis.
Struktur dan tujuan dari ruang publik ini “melindungi terhadapkondisi-kondisi ekonomi dan sosial yang bagaimana pun yang memberi setiap orang peluang yang sama untuk memenuhikriteria untuk ambil bagian”. Karena itu, baik ruang publikborjuis maupun konsepsi Habermas mengenai ruang publikyang ideal dilandasi pengorganisasian tujuan dari liberalismeyang murni—perlindungan dan pengajuan kebebasan yang negatif.
Dengan penekanan padaperlindungan kebebasanindividual terhadap paksaanmengenai ruang publik yang ideal sebagai sandarannya, tidak mengherankan bila iamerasa bahwa gangguanyang meluas dari negara(the state) ke dalamkehidupan privat individu-individu sebagai semacambencana terhadapperwujudan dari ideal demokratis ini.
RUANG PUBLIC DAN RUANG PRIBADI
PERAN MEDIA MASSAHabermas curiga terhadap peranmedia massa, sejauh inimerupakan lembaga yang dapatdigunakan dengan maksud untukmengendalikan opini publik dan
kebijakan pemerintah yang sah”.
KRITIK TERHADAP MEDIA MASA
Bagaimanapun juga media massa pada level praktik adalah bagiandari institusi bisnis, yang menjadikan profit sebagai orientasi utama. Sehingga logika seberapa besar margin antara pengeluaran modal dan keuntungan yang diperoleh menjadi kerangka kerja mendasaryang sudah terinternalisasi dalam institusi pengelola media massa.
Ini menjadikan media massa tak ubahnya semata komoditasindustri. Sehinggi sebuah entitas komoditas, akan selalu adakekuatan tertentu yang mendominasi media massa, entah itupengusaha kapitalis atau elit politik yang berada dalam strukturpenguasa.
Media massa diyakini bukan sekadar medium pengantar informasiantar elemen sosial dalam suatu masyarakat, melainkan jugaberfungsi sebagai instrumen penundukan dan pemaksaankonsensus oleh sekelompok orang yang secara ekonomis dan politikdominan.
MEDIA BARU SEBAGAI ALTERNATIFRUANG PUBLIK Semakin besarnya partisipasi masyarakat dalam berkomunikasi
di media sosial, tentunya dapat membentuk kepekaan publik(sense of public). Sehingga masyarakat dapat mengawasiketimpangan dan penyelewengan yang menjadi perilaku burukpenyelenggaraan negara dan pelayanan publik.
Sikap kritis warga yang dibangun di ruang publik alternatif(dalam hal ini media sosial), diharapkan dapat mendorongpartisipasi untuk bersama-sama membangun civil society. Dimana sistem sosial dan peradaban dibangun berdasarkanprinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasanindividu dengan kestabilan kolektif.
CATATAN 1
Ruang publik tidak boleh disamakan dengan "masyarakat" yaitu individu-individu yang berkumpul. Konsepnya diarahkan bukan di lembaga itu, tetapi dalam bentuk konkret melalui partisipasi masyarakat. Ditandai hanya sebagai kerumunan (catatan oleh Peter Hohendahl).
CATATAN 2Negara dan ruang publik tidak tumpang tindih. Habermas menunjuk bahwa ruang sebagai publik yang kuno dipahami sebagai pribadi, yaitu pembuatan opini di luar pemerintah.
CATATAN 3Prinsip ruang publik dapat dibedakan dari lembaga yang dibuktikan dalam sejarah sosial. Habermas membagi model norma dan cara perilaku dengan fungsi opini publik meliputi:
a) Aksesibilitas Umum.
b) Penghapusan semua hak istimewa.
c) Penemuan norma-norma umum dan legitimasi rasional.
CATATAN 4
Ekspresi mewakili digunakan dalam arti khusus yaitu untuk "Hadir pada dirinya sendiri ". Pada abad pertengahan terkait dengan raja, bangsawan, Tuan feodal yang menciptakan ruang publik melalui kehadiran mereka.
CATATAN 5Habermas menganggap prinsip di belakang ruang publik adalah kaum borjuis, bukan berdasarkan sejarah.
CATATAN 6Orang harus membedakan antara konsep Habermas "membuat proses publik” "Publizität” dan "ruang publik " (Öffentlichkeit).
Istilah Publizität menggambarkan tingkat efek publik yang dihasilkan oleh tindakan publik. Dengan demikian, situasi bisa muncul di mana satu bentuk pembuatan opini publik dipertahankan.
Substansi ruang publik mempunyai pergeseran.
TERIMA KASIH