ptk tik sma.docx

16
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Microsoft word adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas X. pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara tidak memba siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer tidak cukup untuk seluruh siswa yan ! siswa dimana komputer yang ada berkisar "" unit dan biasanya terjadi kemacetan p satu komputer saat sedang digunakan. Karena alasan tertentu juga pembelaja diberikan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar sekaligus se menggunakan satu unit komputer untuk # siswa dan terkadang komputer yang tadinya pe tiba$tiba terjadi kerusakan maka ada siswa yang menggunakan satu unit komputer bere Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan, pertama, terbatasnya kesempatan untuk siswa mengembangkan kreati%itasnya, kedua, karena ruang menjadi sempit oleh meja dan komputer maka jika ada siswa yang bertanya terasa suli dihampiri terlebih jika satu kelas masuk secara bersamaan, ketiga, hasil pengerjaan latihan tidak tercapai tepatwaktu, keempat, penyampaian materi dengan menggunakan Liquick Crystal Display &'()* cukup membantu guru dalam menjelaskan mat tetapi itu juga belum maksimal karena sifat penyampaian yang berbentuk ga perintah yang terbatas sehingga penyampian materi kurang jelas, kelima siswa selal pelajaran &teori, perintah, gambar dan cara$cara melakukan*, keenam karena empat orang perunit komputer maka siswa harus mengerjakan masing$masing tugasnya ar setiap siswa harus mengerjakan tugasnya dan secara psikologis memberikan pengaruh k siswa, ketujuh hasil pembelajaran sangat kurang memuaskan karena dari pengamatan si benar$benar dapat mengerjakan soal$soal latihan dengan benar berkisar dibawah + & dari ! siswa. 1

Upload: erwin

Post on 04-Oct-2015

1.229 views

Category:

Documents


203 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Microsoft word adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas X. Pada setiap pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara tidak membagi kelompok siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer tidak cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah 25 siswa dimana komputer yang ada berkisar 11 unit dan biasanya terjadi kemacetan pada salah satu komputer saat sedang digunakan. Karena alasan tertentu juga pembelajaran komputer diberikan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar sekaligus sehingga siswa menggunakan satu unit komputer untuk 3 siswa dan terkadang komputer yang tadinya per siswa tiba-tiba terjadi kerusakan maka ada siswa yang menggunakan satu unit komputer berempat.Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan, pertama, terbatasnya kesempatan untuk siswa mengembangkan kreativitasnya, kedua, karena ruang menjadi sempit oleh meja dan komputer maka jika ada siswa yang bertanya terasa sulit untuk dihampiri terlebih jika satu kelas masuk secara bersamaan, ketiga, hasil belajar pada setiap pengerjaan latihan tidak tercapai tepat waktu, keempat, penyampaian materi dengan menggunakan Liquick Crystal Display (LCD) cukup membantu guru dalam menjelaskan materi tetapi itu juga belum maksimal karena sifat penyampaian yang berbentuk gambar-gambar perintah yang terbatas sehingga penyampian materi kurang jelas, kelima siswa selalu lupa materi pelajaran (teori, perintah, gambar dan cara-cara melakukan), keenam karena siswa terkadang empat orang perunit komputer maka siswa harus mengerjakan masing-masing tugasnya artinya setiap siswa harus mengerjakan tugasnya dan secara psikologis memberikan pengaruh kepada siswa, ketujuh hasil pembelajaran sangat kurang memuaskan karena dari pengamatan siswa yang benar-benar dapat mengerjakan soal-soal latihan dengan benar berkisar dibawah 20% (6 orang) dari 25 siswa.Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lainnya dengan melakukan inovasi dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan media ataupun metode penyampaian sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan.Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat keberhasilan belajar siswa kelas Xb SMA N 2 Ratahan, dalam mempraktek latihan kerja siswa, yaitu kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan menggunakan tutor sebaya.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang masalah, apakah penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Microsoft word Xb SMA N 2 Ratahan tahun pelajaran 2014-2015?

C. TUJUAN PENELITIANPenelitian tindakan kelas ini bertujuan:1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa2. Untuk mencari model pembelajaran yang efektif demi meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Microsoft Word

D. MANFAAT PENELITIAN1. Manfaat Teoritisa. Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya meningkatkan hasil belajar Microsoft Word melalui penggunaan metode tutor sebaya bagi siswa kelas Xb SMA N 2 Ratahan.b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.2. Manfaat Praktisa. Manfaat bagi SiswaMeningkatkan hasil belajar Microsoft Word bagi siswa kelas Xb SMA N 2 Ratahan b. Manfaat bagi GuruMelatih guru dalam memodifikasi sekaligus menerapkan berbagai metode pembelajaran sekaligus dalam pembelajaran TIK .c. Manfaat bagi SekolahMemberikan pengetahuan umum tentang penerapan metode tutor sebaya dalam meningkatkan kemampuan dan kreatifitas siswa dalam belajar di Madrasah Aliyah sehingga dapat dijadikan pedoman guru lain.d. Manfaat bagi Perpustakaan SekolahMenambah khasanah perpustakaan sekolah tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi hakekat negara melalui penerapan metode kontekstual.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. DESKRIPSI TEORIa. Tutor SebayaSiswa yang dipilih guru adalah teman sekelas dan memiliki kemampuan lebih cepat memahami materi yang diajarkan, selain itu memiliki kemampuan menjelaskan ulang materi yang diajarkan pada teman-temannya. Karena siswa yang dipilih menjadi tutor ini seumur (sebaya) dengan teman-temannya yang akan diberikan bantuan, maka tutor tersebut sering dikenal dengan sebutan tutor sebaya. Menurut Sudjana (1989 : 30) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Melalui tutor sebaya, siswa bukan dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali materi sehingga menjadi lebih memahaminya.Arikunto (1986: 62) mengemukakan bahwa dalam memilih tutor perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Tutor dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapat program perbaikan sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya. 2. Tutor dapat menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa yang menerima program perbaikan. 3. Tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan. 4. Tutor mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya. b. Hasil BelajarBelajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar karena prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku.Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru. Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks. Hal ini disebabkan banyak Faktor yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal.Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:1. Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.2. Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi, kemampuan kognitif.Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah :3. Lingkungan : alam,masyarakat/keluarga4. Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan fasilitas.c. Melakukan format dokumen pada Program MS. WordA. Pengaturan Huruf (Font)Penampilan huruf-huruf dapat diatur menjadi sesuatu yang menarik dengan memberikan format sesuai selera. Jenis format huruf meliputi : Pengaturan jenis huruf : Arial, Times New Roman, Tahoma, Monotype Corsiva, dll Font Style : Reguler (biasa), Bold (tebal), Italic (miring), Bold-Italic (miring-tebal) Font Size (ukuran huruf) : 10pt, 12pt, 14,pt, 16pt, dst. [ukuran normal 12pt] Underline (garis bawah) : Single, Double, Word Only, Dotted, Dash, dll Font Color : Warna huruf (hasil cetak hanya berefek pada printer berwarna) Efek huruf : Strikethrough (Coret), Superscript (X2), Subscript (CO2), dllUntuk membuat pengaturan huruf dapat dilakukan langkah berikut : Pilih huruf/teks yang akan diberi format font Click menu Format, click menu Font, akan tampil kotak dialog font Lakukan format pada kotak dialog tersebut, lihat perubahannya pada kotak Preview. Click tombol OK untuk mengakhiri pengaturan format

B. Cara melakukan find&reflace, Kita dapat merubah teks tertentu pada Microsoft word dan merubahnya menjadi kata lain dengan mudah. Selain itu kita juga dapat memberikan Format tertentu pada kata yang ingin diubah, misalnya menambahkan Garis bawah dan menambahkan efek Bold. Sebagai contoh, misalnya anda ingin merubah teks dibawah ini yang bertuliskan PC menjadi kata Komputer serta menambahkan efek Bold.Untuk melakukannya, klik menu Home atau menu edit, lalu klik Replace. Atau anda dapat menekan Ctrl + H pada keyboard. Layar dialog Find and Replace ditampilkan.

Kemudian ketikkan kata PC pada bagian Find what, lalu ketikkan kata Komputer pada bagian Replace with. Untuk memilih dan mengatur format anda klik dahulu tombol More, kemudian pilih tombol Format dibagian bawah dialog. Aturlah format yang anda inginkan.Atau untuk lebih cepatnya, anda tekan saja Ctrl + B untuk membuat huruf menjadi Bold. Jika sudah diatur, klik tombol Replace All.Hasilnya seperti pada gambar dibawah ini :

C. Membuat header and footer).Header merupakan teks yang selalu diulang pada bagian atas tiap halaman sedangkan Footer adalah teks yang selalu diulang pada bagian bawah tiap halaman. Ini berguna untuk memberikan penomoran halaman atau tulisan lainnya. Click menu View lalu click pada menu Header and Footer Selanjutnya akan ditampilkan area untuk menuliskan Header atau Footer Ketiklah teks yang diinginkan sebagai Header atau FooterToolbar yang ditampilkan pada pemberian Header atau Footer

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN Penerapan tutor sebaya dalam pembelajaran TIK materi microsft word, merupakan konsekuensi logis dari pengajaran yang menuntut adanya keaktifan belajar siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Ditinjau dari proses belajar mengajar metode tutor sebaya dapat diartikan salah satu cara strategi mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi siswa seoptimal mungkin, sehingga mampu mengubah tingkah laku siswa secara lebih efektif dan efisien yang akhirnya berimplikasi terhadap keberhasilan siswa dalam belajar.

C. KERANGKA YANG BERFIKIRDengan menerapkan metode tutor sebaya maka seorang siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehinggadengan keterlibatan ini materi yang dibahasakan selalu teringat dalam pemikirannya dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya hal ini sesuai dengan prinsiplearning by doing yang menyatakan bahwa pembelajaran akan cepat dikuasai siswa dengan siswa tersebut ikut aktif dalam pembelajaran. Bertolak dari pemikiran bahwa membawa siswa aktif dalam pembelajaranakan memudahkan siswa menerima konsep yang harus dikuasainya maka secara otomatis langkah membawa siswa aktif dalam belajar ini merupakan suatu langkah yang efektif untukmenyampaikan suatu materi ajar

D. HIPOTESIS TINDAKANMelalui penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar TIK materi program pengolah kata Microsoft word Xb SMA N 2 Ratahan tahun pelajaran 2014-2015

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. SETING PENELITIAN1. Waktu PenelitianPenelitian ini akan dilakukan pada semester 2 (dua) tahun pelajaran 2014-20152. Lokasi Penelitian: 1) Nama Sekolah : SMA N 2 Ratahan2) Alamat Sekolah : Liwutung/Pasan3) Kelas : Xb3. Subyek Penelitian : Subyek penelitian adalah Siswa Kelas Xb yang berjumlah 25 siswa (15 laki-laki dan 10 Perempuan)

B. LANGKAH-LANGKAH PTK

C. METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) model kemmis dan McTaggart yang prosesnya disajikan seperti pada gambar berikut;

Gambar PTK Model Kemmis & McTaggartPenelitian direncanakan akan berlangsung selama tiga siklus, yang masing-masing terdiri dari; perencanaan 9plan), pelaksanaan (act) pengamatan (observe). Dan refleksi. Tiap siklus minimal akan terdiri dari tiga pertemuan tatap muka sehingga keseluruhan penelitian akan terdiri dari sekitar sembilan pertemuan tatap muka.

D. SIKLUS PENELITIANSiklus Pertama1) Perencanaan:Pada tahap ini akan dilakukan: Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata pelajaran TIK Kelas X, dan mengembangkan skenario pembelajaran. Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan yaitu memformat dokumen (format font, find&reflace, membuat dan menampilkan header and footer). Menyusun Lembar kerja siswa. Menyiapkan alat/media yang diperlukan (LCD Proyektor). Menyusun format format penilaian (unjuk kerja) dan observasi. Mengadakan tes awal untuk menetukan kelompok yang menjadi tutor dan kelompok teman. Membagi kelompok dan menjelaskan maksud pembagian kelompok dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan.2) TindakanMelaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu: Kelompok yang menjadi tutor masuk ruang lab. komputer untuk mendapat materi secara langsung dari guru pengajar selama 1 jam pelajaran, sementara kelompok teman berada di kelas dengan diberi tugas untuk membaca materi yang akan diterangkan. Guru menjelaskan materi memformat dokumen dengan terlebih dahulu mengadakan apersepsi. Pada akhir satu jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar. Setelah satu jam pelajaran kelompok teman masuk ruangan komputer dan belajar materi memformat dokumen dengan dibimbing oleh kelompok tutor.3) PengamatanPada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya:o Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang menjadi tutor maupun sebagi teman.o Menilai dokumen yang dikerjakan.

4) RefleksiPada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan: Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan jelas oleh kelompok tutor ke kelompok teman?Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75% maka akan lakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama, dan jika hasilnya sudah memuaskan maka pada siklus kedua akan disampaikan materi kedua) Apakah terjadi interaksi belajar?Hal ini terlihat dari sespon siswa sebagi tutor ataupun sebagai teman, baik itu dalam bentuk tanya jawab, pengerjaan latihan. Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan untuk digunakan pada siklus kedua.

Siklus kedua1) Perencanaan:Pada tahap ini akan dilakukan: Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata pelajaran TIK Kelas X, dan mengembangkan skenario pembelajaran. Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan yaitu memformat dokumen (format font, find&reflace, membuat dan menampilkan header and footer). Menyusun Lembar kerja siswa. Menyiapkan alat/media yang diperlukan (LCD Proyektor). Menyusun format format penilaian (unjuk kerja) dan observasi.2) TindakanMelaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu: Kelompok yang menjadi tutor masuk ruang komputer untuk mendapat materi secara langsung dari guru pengajar selama 1 jam pelajaran, sementara kelompok teman berada di kelas dengan diberi tugas untuk membaca materi yang akan diterangkan. Guru menjelaskan materi memformat dokumen dengan terlebih dahulu mengadakan apersepsi. Pada akhir satu jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar. Setelah satu jam pelajaran kelompok teman masuk ruangan komputer dan belajar materi memformat dokumen dengan dibimbing oleh kelompok tutor.3) PengamatanPada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya:o Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang menjadi tutor maupun sebagi teman.o Menilai dokumen yang dikerjakan.4) RefleksiPada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan: Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan jelas oleh kelompok tutor ke kelompok teman?Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75% maka akan lakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama, dan jika hasilnya sudah memuaskan maka pada siklus kedua akan disampaikan materi kedua) Apakah terjadi interaksi belajar?Hal ini terlihat dari sespon siswa sebagi tutor ataupun sebagai teman, baik itu dalam bentuk tanya jawab, pengerjaan latihan. Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan untuk digunakan pada siklus ketiga.Siklus Ketiga1) Perencanaan:Pada tahap ini akan dilakukan: Mengidentifikasi masalah pada siklus kedua dan menyusun alternatif pemecahannya. dan mengembangkan skenario pembelajaran.2) TindakanMelaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu: Setelah satu jam pelajaran kelompok teman masuk ruangan komputer dan belajar materi memformat dokumen dengan dibimbing oleh kelompok tutor.3) Pengamatan Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang menjadi tutor maupun sebagi teman. Menilai dokumen yang dikerjakan.4) RefleksiPada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan: Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan jelas oleh kelompok tutor ke kelompok teman? Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa. Apakah terjadi interaksi belajar?Hal ini terlihat dari sespon siswa sebagi tutor ataupun sebagai teman, baik itu dalam bentuk tanya jawab, pengerjaan latihan. Membuat laporan gabungan siklus 1 dan 2

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dwihandoyo,dkk (2008), tekhnologi informasi dan komunikasi 1,PT. Bumi Aksara; JakartaSudjana (1989 : 30) komponen pembelajaranArikunto (1986: 62) penelitian tindakan kelasWinarno Surahmad ( 1997 : 88 ) Hasil belajar2