pt first indo american leasing, tbk · 2019. 10. 31. · pt first indo american leasing, tbk...

94
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 September 2019 (Tidak diaudit) As of and For The Three Month Period Ended September 30, 2019(Unaudited) Dan / And LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 ( Diaudit) For The Year Period Ended December 31, 2018 (Audited)

Upload: others

Post on 31-Mar-2021

31 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS

Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 September 2019 (Tidak diaudit)

As of and For The Three Month Period Ended September 30, 2019(Unaudited)

Dan / And

LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 ( Diaudit)

For The Year Period Ended December 31, 2018 (Audited)

Page 2: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS

Halaman /

Pages

Surat Pernyataan Direksi Director Statement Letter

Laporan Keuangan Financial Statement

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal

30 September 2019

As of and For The Period Ended

September 30, 2019

Laporan Posisi Keuangan 1- 2 Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain

3 Statement of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 5 Statement of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan 6 - 91 Notes to Financial Statements

Page 3: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir
Page 4: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN

30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an integral

part of these financial statement

taken as a whole

1

Catatan/ 30 September 2019/ 31 Desember 2018/

Notes September 30, 2019 December 31, 2018

ASET ASSETS

3e,3m,

Kas dan setara kas 5,29,30 4.647.828.324 9.115.772.259 Cash and cash equivalent

Piutang sewa pembiayaan 3d,3j,6,17,29 - - Finance lease receivables

Penyisihan penurunan nilai Allowances for impairment of

piutang sewa pembiayaan - - Finance lease receivables

Bersih - - Net

Piutang pembiayaan konsumen 3d,3j,3k,7,18,29 835.053.523.316 958.502.345.839 Consumer financing receivables

Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment of

piutang pembiayaan konsumen (26.833.068.381) (19.033.068.381) consumer finance receivables

Bersih 808.220.454.935 939.469.277.458 Net

Piutang lain-lain 3d,29 1.154.877.500 1.236.577.000 Other receivables

Uang muka dan Biaya dibayar dimuka 3f,8 6.955.290.398 5.635.435.750 Advance and Prepaid expenses

Aset tetap - bersih 3g,9 3.760.278.183 6.816.338.940 Property and equipment - net

Aset takberwujud - bersih 3h,10 1.268.509.204 1.750.907.516 Intangible assets - net

Aset pajak tangguhan 3l,13d 484.586.169 326.360.126 Deferred tax assets

Uang jaminan 176.105.000 161.955.000 Deposit

JUMLAH ASET 826.667.929.713 964.512.624.048 TOTAL ASSETS

Page 5: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an integral

part of these financial statement

taken as a whole

2

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan

330 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION - Continued

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

Catatan / 30 September 2019/ 31 Desember 2018/

Notes September 30, 2019 December 31, 2018

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Utang bank 3d,11,29 569.589.136.051 676.542.813.814 Bank loans

Biaya yang masih harus dibayar 3d,12,29 2.746.308.478 2.773.112.760 Accrued expenses

Utang pajak 3l,13a 139.553.853 278.791.256 Taxes payable

Utang lain-lain 3d,29 Other payables

P ihak ketiga 14 29.047.066.506 22.493.543.896 Third parties

P ihak berelasi 3c,28 3.227.507.491 1.101.020.980 Related parties

Liabilitas imbalan kerja 3i,25 2.993.184.978 2.993.184.978 Employee benefit liabilities

Jumlah Liabilitas 607.742.757.357 706.182.467.684 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 100 par

Rp 100 per saham value per share

Modal dasar - 4.500.000.000 saham Authorized - 4,500,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -

penuh - 2.188.500.000 saham 15 218.850.000.000 218.850.000.000 2,188,500,000 shares

Tambahan modal disetor 16 1.478.055.124 1.478.055.124 Addition paid-in capital

Komponen lainnya dari ekuitas (4.458.406.701) (4.458.406.701) Other component of equity

Saldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 1.000.000.000 1.000.000.000 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 2.055.523.933 41.460.507.941 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 218.925.172.356 258.330.156.364 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 826.667.929.713 964.512.624.048 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 6: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an integral

part of these financial statement

taken as a whole

3

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

COMPREHENSIVE INCOME

For The Period Ended September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

Catatan / 30 September 2019/ 30 September 2018/

Notes September 30, 2019 September 30, 2018

Pendapatan 3k Income

Pembiayaan konsumen 18 84.318.261.431 133.297.603.918 Consumer financing

Sewa pembiayaan 17 - 29.260.858 Finance lease

Pendapatan operasi lain 19 3.460.812.781 10.051.336.283 Other Operation Income

Pendapatan keuangan 22 22.173.030 51.465.836 Finance income

Pendapatan lain-lain 24 (821.711.841) 502.128.354 Other Income

Jumlah Pendapatan 86.979.535.401 143.931.795.249 Total Income

Beban Expenses

General and administrative

Beban umum dan administrasi 20 (44.218.842.009) (49.362.147.969) expenses

Beban bunga dan keuangan 21 (60.385.453.831) (79.467.213.955) Interest and financial expenses

Beban lain-Lain 23 (21.920.290.834) (9.688.179.598) Other operating expenses

Jumlah Beban (126.524.586.674) (138.517.541.523) Total Expenses

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan (39.545.051.273) 5.414.253.726 Income Before Income Tax

Beban pajak penghasilan 3l,13b 140.067.265 (1.431.674.958) Income Tax Expense

Laba Bersih Tahun berjalan (39.404.984.008) 3.982.578.769 Net Income For The Year

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasif ikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee

imbalan kerja 25 - - benefits liabilities

Pajak tangguhan terkait 13d - - Related deferred tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE

BERSIH TAHUN BERJALAN (39.404.984.008) 3.982.578.769 INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR 3n,31 (31) 2 BASIC EARNING PER SHARE

Page 7: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For The Period Ended September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement

taken as a whole

4

Tambahan Modal Agio Saham / Komponen Lainnya Telah ditentukan Belum ditentukan

Modal Disetor / Disetor/ Addition Paid in Capital dari Ekuitas / Other penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas /

Paid in Capital Stock Paid in Capital excess of par value Component of Equity Appropriated Unappropriated Total Equity

Saldo pada tanggal 1 Januari 2018 218.850.000.000 600.000.000 878.055.124 (4.536.230.989) 500.000.000 37.952.996.631 254.244.820.766 Balance as of January 1, 2018

Penerimaan setoran modal - - - - - - - Receipt from Paid in Capital

Pembagian dividen - - - - - - Dividend

Agio saham - - - - - - - Share premium

Laba tahun berjalan - - - - 500.000.000 3.482.578.769 3.982.578.769 Net income for the year

Saldo pada tanggal 30 September 2018 218.850.000.000 600.000.000 878.055.124 (4.536.230.989) 1.000.000.000 41.435.575.400 258.227.399.535 Balance as of September 30, 2018

Laba tahun berjalan - - - - - 24.932.541 24.932.541 Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain - - - 77.824.288 - - 77.824.288 Other comprehensive income

Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 218.850.000.000 600.000.000 878.055.124 (4.458.406.701) 1.000.000.000 41.460.507.941 258.330.156.364 Balance as of December 31, 2018

Laba tahun berjalan - - - - - (39.404.984.008) (39.404.984.008) Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain - - - - - - - Other comprehensive income

Saldo pada tanggal 30 September 2019 218.850.000.000 600.000.000 878.055.124 (4.458.406.701) 1.000.000.000 2.055.523.933 218.925.172.356 Balance as of September 30, 2019

Saldo Laba / Retained Earnings

Page 8: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

LAPORAN ARUS KAS

Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

STATEMENT OF CASH FLOWS

For The Period Ended September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an

integral part of these financial statement

taken as a whole

5

September 30, 2019 September 30, 2018

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari: Cash receipts from:

Transaksi pembiayaan Consumer financing

konsumen 190.046.149.357 402.059.158.478 transactions

Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with

transaksi kerjasama the transaction of joint

pembiayaan bersama - 45.398.605.426 financing cooperation

Jasa administrasi dan Administration fees and

operasional lainnya 74.006.315 4.960.049.829 other operating income

Transaksi sewa - 419.275.000 Lease transactions

Pendapatan non operasional

lainnya 2.587.267.655 5.644.880.644 Non-operating income others

Pengeluaran kas untuk : Cash disbursements for :

Transaksi pembiayaan Consumer financing

konsumen (570.605.698) (105.041.954.756) transactions

Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with

transaksi kerjasama the transaction of joint

pembiayaan bersama (35.129.789.401) (98.821.142.097) financing cooperation

Pembayaran kepada karyawan (21.161.247.943) (24.406.173.167) Payments to employees

Pengeluaran non operasional (25.298.454.505) (38.304.710.370) Payments of non-operating

Pembayaran pajak (157.396.181) (3.008.379.180) Tax payments

Penambahan (pembayaran) Proceeds from (repayment of)

lainnya 8.680.009.120 (7.743.176.486) others

Kas Bersih Diperoleh Dari

(Digunakan Untuk) Net Cash provided by (Used In)

Aktivitas Operasi 119.069.938.719 181.156.433.321 Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Proceeds from sale of

Hasil penjualan aset tetap 9 1.575.233.333 1.672.221.596 property and equipment

Acquisition of property and

Penambahan aset tetap 9 (363.871.712) (2.052.255.006) equipment

Acquisition of intangible

Penambahan aset takberwujud 10 - - assets

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provide by

(Digunakan untuk) Aktivitas (Used in) Investing

Investasi 1.211.361.621 (380.033.410) Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Penambahan (pembayaran) Proceeds from (repayment of)

Penerbitan modal saham - - Paid in capital

Beban emisi penerbitan saham - - Payments of shares issuance cost

Utang bank (124.749.244.275) (186.764.697.673) bank loan

Kas Bersih Diperoleh Dari

(Digunakan Untuk) Net Cash Provided by (used

Aktivitas Pendanaan (124.749.244.275) (186.764.697.673) in) Financing Activities

Kenaikan (Penurunan) Kas Net Increase (Decrease)

dan Setara Kas (4.467.943.934) (5.988.297.761) in Cash and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas Awal Cash and Cash Equivalents,

Tahun 9.115.772.259 11.582.739.575 Beginning of Year

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

Akhir Tahun 4.647.828.324 5.594.441.814 End of Year

Catatan/

Notes

Page 9: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Entitas a. The Entity’s Establishment

PT First Indo American Leasing, Tbk (“Entitas”)

didirikan pada tanggal 03 Juli 1981 berdasarkan Akta

No. 30, dihadapan Kartini Mulyadi, S.H., notaris di

Jakarta, dan akta pendirian ini telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat

keputusannya No. Y.A. 5/549/25 tanggal

20 Nopember 1981 dan diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret

1982.

PT First Indo American Leasing, Tbk (The “Entity”)

was established based on Deed No. 30 dated July 03,

1981 of Kartini Mulyadi, SH., notary in Jakarta, and

the deed of establishment was approved by the

Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his

Decision Letter No. Y.A. 5/549/25 dated

November 20, 1981 and was published in the

Supplement of the Republic Indonesia No. 25 dated

March 26, 1982.

Entitas memperoleh izin usaha sebagai lembaga

pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia melalui Surat Keputusan

No. KEP-192/KM.6/2004 tanggal 24 Mei 2004.

The Entity obtained a license to operate as a

financing company from the Ministry of Finance of

the Republic of Indonesia in its Decision Letter

No. KEP-192/KM.6/2004 dated May 24, 2004.

Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa

kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Entitas

paling terakhir dinyatakan dalam Akta No. 09 tanggal

18 September 2018, dibuat dihadapan Bertha Suriati

Ihalauw Halim, SH, Notaris di Jakarta yang

perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manuasia Republik Indonesia

melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0244347 tanggal

19 September 2018 yang isinya mengenai perubahan

susunan Komisaris dan Direksi.

The Articles of Association have been amended

several times. The most recent changes of the Entity’s

Article of Association based on the Deed No. 09

dated September 18, 2018 by Bertha Suriati Ihalauw

Halim, SH, Notary in Jakarta which changes have

been received and recorded by Minister of Law and

Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-

AH.01.03-0244347 dated September 19, 2018

regarding the changes Board of Commissioners and

Directors.

Maksud dan tujuan Entitas ialah menjalankan usaha

dalam bidang pembiayaan untuk pengadaan barang

dan/atau jasa. Kegiatan usaha yang dapat

dilaksanakan adalah:

The purpose and objectives of the Entity activity is

financing for procurement of goods and/or services.

Business activities that can be implemented are:

a. Kegiatan usaha utama Entitas, yaitu: a. The main business activities of the Entity, are:

- Pembiayaan investasi; - Investment financing;

- Pembiayaan modal kerja; - Working capital financing;

- Pembiayaan multiguna; - Multipurpose financing;

- Kegiatan usaha lain berdsarkan persetujuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). - Other business activities subject to Financial

Service Authority (OJK) aproral.

b. Kegiatan usaha penunjang Entitas, yaitu: b. The supporting business activities of the Entity,

are:

- Melakukan kerjasama dengan bank-bank; - Cooperate with banks;

- Melakukan kerjasama dengan dealer

kendaraan - Cooperate with vehicle dealers

- Melakukan kerjasama dengan dealer

kendaraan bermotor serta supplier/penyedia

barang dan jasa;

- Cooperating with motor vehicle dealers and

suppliers / suppliers of goods and services;

- Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak

lain dalam rangka penagihan dan penerimaan

pembayaran dari para konsumen/debitur;

- Cooperate with other parties in order to

collect and receive payments from customers /

debtors;

- Melakukan kerjasama dengan perusahaan-

perusahaan asuransi sehubungan dengan

asuransi atas kendaraan bermotor, barang dan

jasa yang pembelian/pengadaannya dibiayai

dengan fasilitas pembiayaan dari entitas;

- Cooperating with insurance companies in

respect of insurance on motor vehicles, goods

and services purchased / procured by

financing facilities from the enttity;

- Melakukan kegiatan penunjang lainnya. - Conduct other supporting activities.

Page 10: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

7

1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued

a. Pendirian Entitas - Lanjutan a. The Entity’s Establishment - Continued

Entitas berlokasi dan berkantor pusat di Jalan Batu

Ceper No. 36, Jakarta Pusat 10120, dan memiliki 36

(tiga puluh enam) kantor cabang yang berlokasi

antara lain di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera,

Kalimantan dan Sulawesi.

The Entity is domiciled at Jl. Batu Ceper No. 36,

Jakarta Pusat 10120, and has 36 (thirty- six)

branches offices located in, among others, Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, West Java,

Central Java, Daerah Istimewa Yogyakarta, East

Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi.

Entitas merupakan entitas anak dari PT Inti Sukses

Danamas (‘’ISD’’) dengan persentase kepemilikan

sebesar 44,13%. Pemegang saham utama adalah

PT Multidana Venturindo Kapitanusa.

The Entity is a subsidiary of PT Inti Sukses Danamas

(‘’ISD’’) with ownership percentage of 44,13%. The

ultimate shareholder is PT Multidana Venturindo

Kapitanusa.

b. Penawaran Saham Umum Perdana b. Initial Public Offering

Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas

Jasa Keuangan berdasarkan Surat Pemberitahuan

No. S-274/D.04/2017 tanggal 30 Mei 2017 untuk

melakukan penawaran umum perdana atas

766.000.000 saham Entitas kepada masyarakat

dengan nilai nominal per saham Rp100,- dan harga

penawaran per saham Rp105,- dengan total harga

penawaran saham sebesar Rp80.430.000.000,-.

The Entity received the effective statement from

Indonesia Financial Services Authority based on

Notification Letter No. S-274/D.04/2017 dated May

30, 2017, to carry out an Initial Public Offering of

766,000,000 shares with par value Rp100,- per share

and offering price Rp105,- per share with total

shares offering price was Rp80,430,000,000,-.

Pada tanggal 8 Juni 2017, sebanyak 1.860.225.000

saham dari keseluruhan jumlah saham Entitas

sebanyak 2.188.500.000 saham, telah dicatatkan di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sejumlah

328.275.000 saham yang terdiri dari 248.418.415

saham milik PT Inti Sukses Danamas dan 79.856.585

saham milik PT Multikem Suplindo atau 15% dari

seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Entitas

setelah Penawaran Umum Perdana Saham, tidak

dicatatkan pada BEI sesuai dengan Pasal 11 Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan No. 28/POJK.05/2014

tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan

Perusahaan Pembiayaan.

On June 8, 2017, a total of 1.860.225.000 shares of

the Entity’s total shares 2.188.500.000 shares, were

listed on Indonesia Stock Exchange (IDX). While

328.275.000 shares consisting of 248.418.415 shares

belong to PT Inti Sukses Danamas and 79.856.585

shares belong to PT Multikem Suplindo or 15% of the

Entity’s issued and fully paid up capital after Initial

Public Offering, were not listed on IDX based on

Article 11 of Indonesia Financial Services Authority

Regulation No. 28/POJK.05/2014 about the Business

Licensing and Institusional of Finance Company.

c. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi c. The Boards of Commissioners and Directors

Berdasarkan akta No. 09 dihadapan Bertha Suriati

Ihalauw Halim, S.H., Notaris di Jakarta tertanggal

18 September 2018, Susunan Dewan Komisaris dan

Direksi Entitas tanggal 30 September 2019 adalah

sebagai berikut :

Based on Deed No. 09 of Bertha Suriati Ihalauw

Halim, S.H., Notary in Jakarta, dated September 18,

2018, the Board of Commissioners and Directors of

the Entity as of September 30, 2019 are as follows:

Presiden Komisaris Kiwantara Mardjuki President Commissioner

Komisaris Independen Sukamto Sofyan Independent Commissioner

Presiden Direktur Sumartono Mardjuki President Director

Direktur Erinawaty Iskandar Director

Direktur Independen Phang Hon Min Independent Director

Page 11: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

8

1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued

c. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi - Lanjutan c. The Boards of Commissioners and Directors -

Continued

Berdasarkan akta No. 09 dihadapan Bertha Suriati

Ihalauw Halim, S.H., Notaris di Jakarta tertanggal

18 September 2018, Susunan Dewan Komisaris dan

Direksi Entitas tanggal 31 Desember 2018 adalah

sebagai berikut :

Based on Deed No. 09 of Bertha Suriati Ihalauw

Halim, S.H., Notary in Jakarta, dated September 18,

2018, the Board of Commissioners and Directors of

the Entity as of December 31, 2018 are as follows

Presiden Komisaris Kiwantara Mardjuki President Commissioner

Komisaris Independen Sukamto Sofyan Independent Commissioner

Presiden Direktur Sumartono Mardjuki President Director

Direktur Erinawaty Iskandar Director

Direktur Independen Phang Hon Min Independent Director

Entitas mempunyai karyawan tetap pada tanggal

30 September 2019 dan 31 Desember 2018 masing-

masing sebanyak 255 dan 325 orang (tidak diaudit).

As of September 30, 2019 dan December 31, 2018,

the Entity has 255 and 325 permanent employees

respectively (unaudited).

d. Sekretaris Perusahaan, Komite Audit, dan Audit

Internal

d. Corporate Secretary, Audit Committee, and Internal

Audit

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris

Perseroan No. 001/LEGAL/SKKOM/1I/2018, Entitas

mengangkat Sdr. Tommy Froditus Englend dan Sdr.

Yosua sebagai anggota Komite Audit terhitung sejak

tanggal 28 Februari 2018, serta pengangkatan Sdr.

Sukamto Sofyan sebagai Ketua Komite Audit

berdasarkan Surat Keputusan No.

002/LEGAL/SKKOM/IX/2018, terhitung sejak

tanggal 27 Agustus 2018.

Based on the Decree of the Board of Commissioners

of the Company No. 001/LEGAL/SKKOM/1I/2018,

the Entity appointed Mr. Tommy Froditus Englend

and Bro. Joshua as a member of the Audit Committee

from February 28, 2018, as well as the appointment

of Mr. Sukamto Sofyan as Head of Audit Committee

based on Decree No. 002/LEGAL/ SKKOM/IX/2018,

as of August 27, 2018.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Entitas

No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017, Entitas

mengangkat Sdr. Yoga T. Halim sebagai Sekretaris

Perseroan terhitung sejak tanggal 7 Februari 2017

dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris

Perseroan No. 001/LEGAL/SKKOM/1V/2017,

Entitas mengangkat Sdr. Apolo Samuel sebagai

Ketua Komite Audit terhitung sejak tanggal 7 April

2017, serta pengangkatan Sdr. Pipit Dian Asmoro

sebagai Kepala Audit Internal berdasarkan Surat

Keputusan No. 030/LEGAL/SKDIR/VIII/2017,

terhitung sejak tanggal 7 Agustus 2017.

Based on the Decree of the Board of Directors

No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017 dated

February 7, 2017, the Entity has appointed Mr. Yoga

T. Halim as the Corporate Secretary since

January 09, 2017 and based on the Decree of the

Board of Commissioners No.

001/LEGAL/SKKOM/1V/2017 dated April 7, 2017,

the Entity has appointed Mr. Apolo Samuel as

Chairman of Audit Committee since April 7, 2017,

and appointment of Mr. Pipit Dian Asmoro as

Internal Audit Head based on Decree of the Board of

Directors No. 030/LEGAL/SKDIR/VIII/2017, since

August 7, 2017.

Page 12: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

9

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif

Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah

1 Januari 2018)

a. Standards Issued and Effective in the Current Year

(on or after January 1, 2018)

Dalam tahun berjalan, Entitas telah menerapkan

standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi

standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi

termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian

tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang

dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan

mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif

untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau

setelah 1 Januari 2018.

In the current year, the Entity has adopted all of the

new and revised financial accounting standards

(SAK) and interpretation to financial accounting

standards (ISAK) including amendments and annual

improvements issued by the Board of Financial

Accounting Standards of the Indonesian Institute of

Accountants that are relevant to its operations and

affected to the financial statements effective for

accounting period beginning on or after

January 1, 2018.

SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan

amandemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku

efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:

New and revised SAKs and ISAKs including

amendments and annual improvements effective in the

current year are as follows:

Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan” Amandemen

PSAK No. 2 ini mensyaratkan entitas untuk

menyediakan pengungkapan yang memungkinkan

pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi

perubahan pada liabilitas yang timbul dari

aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang

timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.

Amendment to PSAK No. 2, “Statement Cash

Flow on Initiative Disclosures”. This Amendment

to PSAK No. 2 requires entity to provide

disclosures that enable users of financial

statements to evaluate changes in liabilities

arising from financing activities, including

changes arising from cash flow and changes in

noncash.

Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang

Agrikultur: Tanaman Produktif” Amandemen

PSAK No. 16 ini mengklarifikasi bahwa aset

biologis yang memenuhi definisi tanaman

produktif (bearer plants) masuk dalam ruang

lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi,

pengakuan dan pengukuran tanaman produktif

mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16:

Aset Tetap.

Amendment to PSAK No. 16, “Property,plant and

Equipment on Agriculture: Productive Plants”.

This amendment to PSAK No. 16 clarifies that

biological assets that meet the definition of

productive plants (plants bearer) included in the

scope of PSAK 16:property, plant and equipment.

Definitions, recognition and measurement of

productive plants follow the existing requirements

in PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment.

Amandemen PSAK No. 46,”Pajak Penghasilan

tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk

Rugi yang belum Direalisasi” yang berlaku

efektif untuk periode tahun buku. Amandemen

PSAK No. 46:

Amendment to PSAK No. 46, “Income Tax on the

Recognition of deferred tax assets for unrealized

losses”. Amendments to PSAK No. 46:

Page 13: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

10

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif

Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah

1 Januari 2018) - Lanjutan

a. Standards Issued and Effective in the Current Year

(on or after January 1, 2018) - Continued

- Menambahkan contoh ilustrasi untuk

mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer

dapat dikurangkan timbul ketika jumlah

tercatat aset instrumen utang yang diukur pada

nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih kecil

dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa

mempertimbangkan apakah entitas

memperkirakan untuk memulihkan jumlah

tercatat instrumen utang melalui penjualan

atau penggunaan, misalnya dengan memiliki

dan menerima arus kas kontraktual, atau

gabungan keduanya.

- Adding illustrative examples to clarify that the

temporary differences are deductible arise

when the carrying amount of assets debt

instruments measured at fair value and the

fair value is less than the taxable base,

regardless of whether the entity estimates to

recover the carrying amount of a debt

instrument through sale or use of, for

example, to have and receive contractual cash

flows, or a combination of both.

- Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan

apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga

perbedaan temporer yang dapat dikurangkan

dapat dimanfaatkan, maka penilaian

perbedaan temporer yang dapat dikurangkan

tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan

pajak.

- Clarifying that to determine whether the

taxable income will be available so that the

deductible temporary differences can be

utilized, the valuation deductible temporary

differences would be in line with tax

regulations.

- Menambahkan bahwa pengurangan pajak

yang berasal dari pembalikan aset pajak

tangguhan dikecualikan dari estimasi laba

kena pajak masa depan. Lalu entitas

membandingkan perbedaan temporer yang

dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena

pajak masa depan yang tidak mencakup

pengurangan pajak yang dihasilkan dari

pembalikan aset pajak tangguhan tersebut

untuk menilai apakah entitas memiliki laba

kena pajak masa depan yang memadai.

- Adding that the tax reduction from the

reversal of deferred tax assets is excluded

from the estimate of future taxable income.

Then the entity compares deductible

temporary differences to the estimated future

taxable income that does not include tax

reduction resulting from the reversal of

deferred tax assets to assess whether the entity

has a sufficient future taxable income.

- Estimasi atas kemungkinan besar laba kena

pajak masa depan dapat mencakup pemulihan

beberapa aset entitas melebihi jumlah

tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai

bahwa kemungkinan besar entitas akan

mencapai hal tersebut.

- Estimate of the most likely future taxable

income can include recovery of certain assets

of the entity exceeds its carrying amount if

there is sufficient evidence that it is likely that

the entity will achieve.

Page 14: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

11

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif

Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah

1 Januari 2019)

b. Interpretation to Financial Accounting Standards

(ISAK) Issued but not Effective in the Current Year

(on or after January 1, 2019)

ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan

di Muka”, ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan

tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang

digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau

penghasilan terkait pada saat entitas telah

menerima atau membayar imbalan di muka dalam

valuta asing.

ISAK 33, "Transactions of Foreign Exchange and

Advances in Advance", ISAK 33 clarifies the use

of transaction dates to determine the exchange

rates used in the initial recognition of assets,

expenses or related income when the entity has

received or paid benefits in advance in foreign

currency.

ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak

Penghasilan”, ISAK 34 mengklarifikasi dan

memberikan panduan dalam merefleksikan

ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam

laporan keuangan.

ISAK 34, "Uncertainty in Income Tax Treatment",

ISAK 34 clarifies and provides guidance in

reflecting the uncertainty of income tax treatment

in financial statements.

c. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku

Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah

1 Januari 2020)

c. Standards Issued but not Effective in the Current

Year (on or after January 1, 2020)

Berikut ini standar baru dan amandemen yang berlaku

pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, penerapan

dini diperkenankan.

Following are the new standards and amendments

applicable on or after January 1, 2020, early

adoption is permitted.

Amandemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi -

Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan

dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.

Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan

yang bersifat opsional bagi entitas asuransi,

yakni:

Amendments to PSAK No. 62, "Insurance

Contract - Implementing PSAK No. 71: Financial

Instruments with PSAK No. 62: Insurance

Contract". This Amendment provides 2 (two)

approaches that are optional for the insurer,

namely:

- Deferrral approach: pengecualian temporer

dari penerapan PSAK No. 71 bagi entitas yang

aktivitas utamanya adalah menerbitkan

kontrak asuransi sebagaimana dalam ruang

lingkup PSAK No. 62 (yang diterapkan pada

level entitas pelapor); dan

- Deferrral approach: temporary exemption

from the application of PSAK No. 71 to an

entity whose principal activity is to issue an

insurance contract as within the scope of

PSAK No. 62 (which applies at the level of the

reporting entity); and

- Overlay approach: memperkenankan entitas

untuk mereklasifikasi beberapa penghasilan

atau beban yang timbul dari aset keuangan

yang ditetapkan dari laba rugi ke penghasilan

komprehensif lain.

- Overlay approach: allows an entity to

reclassify multiple income or expenses arising

from a defined financial asset from profit or

loss to another comprehensive income.

Page 15: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

12

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

c. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku

Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah

1 Januari 2020) - Lanjutan

c. Standards Issued but not Effective in the Current

Year (on or after January 1, 2020) - Continued

PSAK No. 71, “Instrumen Keuangan”. PSAK

No. 71 mengatur perubahan persyaratan terkait

instrumen keuangan seperti klasifikasi dan

pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi

lindung nilai.

PSAK No. 71, "Financial Instruments". PSAK

No. 71 provides for changes in terms of financial

instruments such as classification and

measurement, impairment, and hedge accounting.

PSAK No. 72, “Pendapatan Dari Kontrak Dengan

Pelanggan”. PSAK No. 72 mengatur model

pengakuan pendapatan dari kontrak dengan

pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat

melakukan analisis sebelum mengakui

pendapatan.

PSAK No. 72, "Revenue From Contract With

Customers". PSAK No. 72 sets the revenue

recognition model of the contract with the

customer, so the entity is expected to conduct an

analysis before acknowledging the revenue.

PSAK No. 73, “Sewa”, PSAK No. 73

menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan,

pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa,

dengan tujuan memastikan bahwa lessee dan

lessor menyediakan informasi yang relevan yang

dengan setia mewakili transaksi tersebut.

PSAK No. 73 “Leases”, PSAK No. 73 establishes

principles for the recognition, measurement,

presentation and disclosure of leases, with the

objective of ensuring that lessees and lessors

provide relevant information that faithfully

represents those transactions.

Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen

dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun

berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah

diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam ikhtisar

kebijakan akuntansi yang penting.

Several SAKs and ISAKs including amendments and

annual improvements that became effective in the

current year and are relevant to the Entity’s

operation have been adopted as disclosed in the

“Summary of Significant Accounting Polices”.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan

dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan

mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan

sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak

yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar

ini terhadap laporan keuangan.

Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the

Entity’s operation or might affect the accounting

policies in the future are being evaluated by the

management the potential impact that might arise

from the adoption of these standards to the financial

statements.

Page 16: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

13

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Compliance Statements

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK,

yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang

diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan

yang direvisi, amandemen dan penyesuaian tahunan,

yang berlaku efektif sejak tanggal

1 Januari 2018, serta Lampiran Keputusan Ketua

Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan

atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni

2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian

dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau

Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan

keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal

31 Desember 2012.

The financial statements have been prepared in

accordance with SAK, which comprises the

Statements and Interpretations issued by the Board of

Financial Accounting Standards of the Indonesian

Institute of Accountants, including applicable new

and revised standards, amendments and annual

improvements, effective on or after January 1, 2018 ,

and Attachment to the Decision of the Chairman of

Bapepam - LK (now becoming Indonesian Financial

Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012

dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7

regarding Presentation and Disclosures of the

Financial Statements of the Public Company that

effective for the financial statements that ended on or

after December 31, 2012.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis for the Preparation of Financial Statements

Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK

No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.

PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-

item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif

lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke

laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang

tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

The financial statements are prepared in accordance

with PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of

Financial Statements”. This revised PSAK changes

the grouping of items presented in OCI. Items that

could be reclassified to profit or loss would be

presented separately from items that will never be

reclassified..

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi

kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali

laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.

The financial statements have been prepared on the

assumption of going concern and accrual basis

except for statements of cash flows using cash basis.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan

keuangan ini adalah konsep biaya perolehan

(historical cost), kecuali untuk beberapa akun

tertentu yang didasarkan pengukuran lain

sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan

akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

The measurement in the financial statements is

historical cost concept, except for certain accounts

which are measured on the bases described in the

related accounting policies of respective account.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan

metode langsung (direct method) dengan

mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows, which have been

prepared using the direct method, present cash

receipts and payments classified into operating,

investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan

keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan

mata uang fungsional Entitas.

The reporting currency used in the preparation of the

financial statements is Rupiah (Rp) which also

represents functional currency of the Entity.

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi

secara restrospektif atau membuat penyajian kembali

pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas

mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya

maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan

pada awal periode komparatif yang disajikan.

When the entity adopts accounting policy

retrospectively or restates items in its financial

statements or the entity reclassifies the items in its

financial statements, the financial statements at the

beginning of comparative period are presented.

Page 17: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

14

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi c. Transaction With Related Parties

Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak

berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK

No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak

Berelasi”.

The Entity deals transactions with related parties as

defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related

Party Disclosures”.

PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,

transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk

komitmen dalam laporan keuangan dan laporan

keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan

terhadap laporan keuangan secara individual.

Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian

dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi

atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang

dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi

secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi

dengan pemerintah).

This revised PSAK requires disclosure of

relationships, transactions and balances related

parties, including commitments in the financial

statements and applies to individual financial

statements. The amendment separate financial

statements of the parent entity also also introduces an

exemption from the general related party disclosure

requirements for transactions with government and

entities that are controlled, jointly controlled or

significantly influenced by the same Government as

the reporting entity (government related entities).

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait

dengan entitas yang menyiapkan laporan

keuangannya (entitas pelapor).

Related party is a person or an entity related to the

entity that prepares financial statements (the

reporting entity).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai

relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's

family is related to the reporting entity if that

person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau

(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk entitas pelapor.

(i) has control or joint control over the

reporting entity;

(ii) has significant influence over the reporting

entity; or

(iii) is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a

parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas

pelapor jika entitas memenuhi salah satu hal

berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any

of the following conditions applies:

(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari Entitas yang sama (artinya entitas induk,

entitas anak, dan entitas anak berikutnya

terkait dengan entitas lain).

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang

merupakan anggota suatu Entitas, yang mana

entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(v) entitas tersebut adalah suatu program

imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas lain yang

terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas

pelapor adalah entitas yang

menyelenggarakan program tersebut, maka

entitas sponsor juga berelasi dengan entitas

pelapor.

(i) the entity and the reporting entity are

members of the same group (which means

that each parent, subsidiary and fellow

subsidiary is related to the others).

(ii) one entity is an associate or joint venture of

the other entity (or an associate or joint

venture of a member of a group of which the

other entity is a member).

(iii) both entities are joint ventures of the same

third party.

(iv) one entity is a joint venture of a third entity

and the other entity is an associate of the

third entity.

(v) the entity is a post-employment defined

benefit plan for the benefit of employees of

either the reporting entity or an entity

related to the reporting entity. If the

reporting entity in itself such a plan, the

sponsoring employers are also related to the

reporting entity.

Page 18: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

15

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi -

Lanjutan c. Transaction With Related Parties - Continued

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasikan

dalam huruf a.

(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a

(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

atau personil manajemen kunci entitas (atau

entitas induk dari entitas).

(vi) the entity is controlled or jointly controlled

by a person identified in a).

(vii) a person identified in a (1) has significant

influence over the entity or is a member of

the key management personnel of the entity

(or of a parent of the entity).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang

disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan

tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain

yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak

berelasi.

The transaction was conducted on terms agreed by

both parties, which terms may not be the same as

other transactions conducted by parties who are not

related.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan

pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan

atau tidak dengan persyaratan dan kondisi

sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak

yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak

berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan yang relevan.

All transactions and balances with significant related

parties, whether or not conducted with the terms and

conditions, as was done with the parties that have no

relation to related parties, have been disclosed in the

relevant notes to the financial statements.

d. Instrumen Keuangan d. Financial Instruments

Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014),

“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55

(Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014),

“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu,

Entitas juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung

Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar

Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang

Derivatif Melekat”.

The Entity adopted PSAK No. 50 (Revised 2014),

“Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55

(Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition

and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised

2014), “Financial Instruments: Disclosures”. In

addition, the Entity also adopted ISAK No. 13,

“Hedges of a Net Investment in a Foreign

Operation” and ISAK No. 26 (Revised 2014),

“Reassessment of Embedded Derivatives”.

PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:

Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi

penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk

klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan,

liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini

juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait

dengan suku bunga, dividen dan keuntungan /

kerugian, dan ketika aset keuangan dan liabilitas

keuangan dapat di saling hapus.

PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Presentation”, outlines the accounting

requirements for the presentation of financial

instruments, particularly as to the classification of

such instruments into financial assets, financial

liabilities and equity instruments. The standard also

provide guidance on the classification of related

interest, dividends and gains/losses, and when

financial assets and financial liabilities can be offset.

Page 19: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip

untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan

liabilitas keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi

2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi

tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi

2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

The principles in this standard complement the

principles for recognizing and measuring financial

assets and financial liabilities in PSAK No. 55

(Revised 2014), Financial Instruments: Recognition

and Measurement”, and for disclosing information

about them in PSAK No. 60 (Revised 2014),

“Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara

lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas

keuangan, pengukuran setelah pengakuan awal,

penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan

akuntansi lindung nilai.

PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with, among other

things, initial recognition of financial assets and

liabilities, measurement subsequent to initial

recognition, impairment, derecognition, and hedge

accounting.

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan

pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam

laporan keuangan yang memungkinkan para

pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen

keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat

dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen

keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama

periode dan pada akhir periode pelaporan dan

bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untuk

pengungkapan risiko likuiditas.

PSAK No. 60 (Revised 2014) requires quantitative

and qualitative disclosures in the financial statements

that enable users to evaluate the significance of

financial instruments on the financial position and

performance, and the nature and extent of risks

arising from financial instruments to which the entity

is exposed during the period and at the end of the

reporting period and how the entity manages such

risks. In addition, this standard describes the

requirement for disclosure of liquidity risk.

ISAK No. 26 (Revisi 2014) menegaskan perlakuan di

PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus

menilai apakah derivatif melekat disyaratkan untuk

dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai

derivatif ketika entitas menjadi pihak dalam kontrak

tersebut.

ISAK No. 26 (Revised 2014) confirms the treatment

in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should

assess whether an embedded derivative is required to

be separated from the host contract and accounted

for as a derivative when the entity first becomes a

party to the contract.

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan diakui pada posisi keuangan

ketika entitas menjadi pihak dalam provisi

kontrak instrumen.

Financial assets are recognized on the financial

position when the entity becomes a party to the

contractual provision of the instrument.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK

No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai

aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi

(FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo

(HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang,

atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).

Financial assets within the scope of PSAK

No. 55 (Revised 2014) are classified as financial

assets at fair value through profit or loss

(FVTPL), held-to-maturity investments (HTM),

loans and receivables, or available-for-sale

(AFS) financial assets.

Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan

tersebut pada pengakuan awal dan, jika

diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi

kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal

pelaporan.

The Entity determines the classification of its

financial assets at initial recognition and, where

allowed and appropriate, re-evaluates the

classification of the assets at each reporting

date.

Page 20: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued

Pengakuan dan Pengukuran Awal - Lanjutan

Initial Recognition and Measurement -

Continued

Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai

wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan

sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya

transaksi yang dapat diatribusikan secara

langsung dengan perolehan atau penerbitan aset

keuangan.

Financial assets are initially measured at fair

value, in the case of investments not classified

as at FVTPL, fair value plus transaction costs

that are directly attributable to the acquisition

or issuance of financial assets.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan

awal tergantung pada klasifikasinya sebagai

berikut:

Subsequent measurement of financial assets

depends on their classification as follows

Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui

Laba atau Rugi (FVTPL)

Financial Assets at Fair Value Through

Profit or Loss (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai

FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh

untuk diperdagangan atau ditetapkan pada

saat pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset

keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok

diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan

dijual atau dibeli kembali dalam waktu

dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan

sebagai kelompok diperdagangkan kecuali

aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai

instrumen lindung nilai efektif.

Financial assets are classified as FVTPL

when the financial assets acquired for

trading or designated upon initial

recognition as FVTPL. Financial assets are

classified as held for trading if acquired for

the purpose of selling or repurchasing in the

near future. Derivative assets are also

classified as held for trading unless they are

designated as derivative assets effective

hedging instruments.

Aset keuangan FVTPL termasuk aset

keuangan untuk diperdagangkan dan aset

keuangan yang ditetapkan pada saat

pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan

dalam laporan posisi keuangan pada nilai

wajar dengan keuntungan atau kerugian dari

perubahan nilai wajar diakui dalam laporan

laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

termasuk dividen atau bunga yang diperoleh

dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya

transaksi yang mungkin terjadi pada saat

penjualan atau pelepasan lainnya.

Financial assets at FVTPL include financial

assets held for trading and financial assets

designated upon initial recognition as

FVTPL are presented in the statement of

financial position at fair value with gains or

losses from changes in fair value recognized

in the statement of profit or loss and other

comprehensive income include dividends or

interest earned on financial assets without

deducting transaction costs that may occur

upon the sale or other disposal.

Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Held-to-Maturity Investments

Aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan

jatuh temponya telah ditetapkan

diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki

hingga jatuh tempo ketika Entitas

mempunyai maksud positif dan kemampuan

untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh

tempo.

Non-derivative financial assets with fixed or

determinable payments and maturity are

classified as held-to-maturity investments

when the Entity has the positive intention

and ability to hold them until maturity.

Page 21: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal -

Lanjutan Subsequent Measurement - Continued

Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

- Lanjutan

Held-to-Maturity Investments - Continued

Setelah pengukuran awal, investasi yang

dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada

biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif

(SBE).

After initial measurement, investments held

to maturity are measured at amortized cost

using the effective interest method (EIR).

Metode ini menggunakan SBE untuk

mendiskontokan estimasi penerimaan kas di

masa datang selama perkiraan umur dari aset

keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset

keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui

dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain pada saat investasi

tersebut dihentikan pengakuannya atau

mengalami penurunan nilai, maupun melalui

proses amortisasi.

This method uses the EIR for discounted

estimated future cash receipts through the

expected life of the financial asset to the net

carrying amount of the financial asset. Gains

and losses are recognized in the statement of

profit or loss and other comprehensive

income when the investments are

derecognized or impaired, as well as through

the amortization process.

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah

aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan

tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative

financial assets with fixed or determinable

payments and have no quotations in an

active market.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan

dalam kelompok ini diukur sebesar biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain pada saat pinjaman yang

diberikan dan piutang dihentikan

pengakuannya atau mengalami penurunan

nilai, maupun melalui proses amortisasi.

After initial recognition, the financial assets

are measured at amortized cost using the

EIR. Gains and losses are recognized in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income when the loans and

receivables are derecognized or impaired, as

well as through the amortization process.

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Available-for-Sales (AFS) Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah

aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan

sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak

diklasifikasikan ke dalam tiga kategori

sebelumnya. Aset keuangan ini

diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar

kecuali aset keuangan tersebut ditujukan

untuk dilepaskan dalam waktu dua belas

bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.

Available-for-sale (AFS) financial assets are

non-derivative financial assets that are

designated as available-for-sale or are not

classified into the three preceding

categories. Financial assets are classified as

non-current assets unless the asset is

intended to be released within twelve months

from the date of the financial position.

Page 22: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

19

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal -

Lanjutan Subsequent Measurement - Continued

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual -

Lanjutan

Available-for-Sales (AFS) Financial Assets -

Continued

Setelah pengukuran awal, aset keuangan

tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar

tanpa dikurangi biaya transaksi yang

mungkin terjadi saat penjualan atau

pelepasan lain, dengan keuntungan atau

kerugian komponen yang belum terealisasi

diakui sebagai OCI dalam ekuitas sampai

investasi tersebut dihentikan pengakuannya.

After initial measurement, AFS financial

assets are measured at fair value without

deducting transaction costs that may occur

when a sale or other disposal, with

unrealized gains or losses recognized as

OCI in equity component until the

investment is derecognized.

Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas

sampai aset keuangan tersebut dihentikan

pengakuannya atau sampai diturunkan

nilainya dan pada saat yang sama

keuntungan atau kerugian kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam ekuitas harus

diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain sebagai penyesuaian

reklasifikasi.

At that time, the cumulative gain or loss

previously recognized in equity component

until the financial asset is derecognized or

until to be determined impaired and at the

same time the cumulative gain or loss

previously recognized in equity should be

recognized to the statement of profit or loss

and other comprehensive income as a

reclassification adjustment.

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan

ketika entitas menjadi pihak dalam provisi

kontrak instrumen.

Financial liabilitas are recognized on the

financial position when the entity becomes a

party to the contractual provision of the

instrument.

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK

No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi (utang

lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai

instrumen lindung nilai efektif, mana yang

sesuai). Entitas menetapkan klasifikasi atas

liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK

No. 55 (Revised 2014) are classified as financial

liabilities measured at fair value through profit

or loss (FVTPL), financial liabilities that are

measured at amortized cost (other payables and

derivatives designated as effective hedging

instruments, which appropriate). The Entity

determines the classification of its financial

liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada

nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan

tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar

ditambah biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan penerbitan

liabilitas keuangan tersebut.

Financial liabilities are initially measured at

fair value and in the case of financial liabilities

not classified as at fair value through profit or

loss (FVTPL), fair value plus transaction costs

that are directly attributable to the issuance of

financial liabilities.

Page 23: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

20

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(2) Liabilitas Keuangan - Lanjutan (2) Financial Liabilities - Continued

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran liabilitas keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya

sebagai berikut:

Subsequent measurement of financial liabilities

depends on their classification as follows:

Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar

Melalui Laba Rugi (FVTPL)

Financial Liabilities at Fair Value Through

Profit or Loss (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai

kelompok diperdagangkan jika mereka

diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli

kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga

diklasifikasikan sebagai kelompok

diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan

sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung

nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas

liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan

diakui dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain.

Financial liabilities are classified as held for

trading if they are acquired for the purpose

of selling or repurchasing in the near future.

Derivatives are also classified as held for

trading unless they are designated as

derivative liabilities effective hedging

instruments. Gains or losses on liabilities

held for trading are recognized in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income.

Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai

liabilitas keuangan FVTPL termasuk

liabilitas keuangan untuk diperdagangkan

dan ditetapkan pada saat pengakuan awal

sebagai FVTPL disajikan dalam laporan

posisi keuangan pada nilai wajar dengan

keuntungan atau kerugian dari perubahan

nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain.

Financial liabilities that are designated as

financial liabilities at FVTPL include

financial liabilities held for trading and

designated upon initial recognition as

FVTPL are presented in the statement of

financial position at fair value with gains or

losses from changes in fair value recognized

in statement of profit or loss and other

comprehensive income.

Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan

Diamortisasi

Financial Liabilities at Amortized Cost

Setelah pengakuan awal, selanjutnya

liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode EIR.

After initial recognition, financial liabilities

are measured at amortized cost using the

EIR.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung

dengan menggunakan metode EIR dikurangi

dengan penyisihan penurunan nilai dan

pembiayaan atau pengurangan pokok.

Perhitungan tersebut memperhitungkan

premium atau diskonto pada saat akuisisi dan

mencakup biaya transaksi dan biaya yang

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

suku bunga efektif.

Amortized cost is calculated by using the EIR

method less any allowance for impairment

and financing or principal reduction. The

calculation takes into account any premium

or discount on acquisition and includes

transaction costs and fees that are an

integral part of the effective interest rate.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain pada saat liabilitas

tersebut dihentikan pengakuannya maupun

melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income when the liabilities

are derecognized as well as through the

amortization process.

Page 24: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

21

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-

hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam

laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,

terdapat hak secara hukum untuk melakukan

saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset

keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan

terdapat maksud untuk menyelesaikan secara

bersih, atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are

offset and the net amount presented in the

statement of financial position if, and only if,

there is a legal right to offset the carrying

amount of financial assets and financial

liabilities and there is an intention to settle on a

net basis, or to realize the asset and settle the

liability simultaneously

(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan

yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu

pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan

bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa

pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk

instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar

aktif, nilai wajar ditentukan dengan

menggunakan teknik penilaian.

The fair value of financial instruments that are

actively traded in organized financial markets is

determined by reference to their quoted prices in

an active market at the close of business on the

financial position date without any deduction for

transaction costs. For financial instruments with

no active market, fair value is determined using

valuation techniques.

Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan

transaksi-transaksi pasar yang wajar antara

pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan,

mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen

lain yang secara substansial sama, analisis arus

kas yang didiskontokan, atau model penilaian

lain sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68,

“Pengukuran Nilai Wajar”.

Such techniques may include the use of fair

market transactions between the parties who

understand and are willing to (arm’s length

transactions), referring to the current fair value

of another instrument that is substantially the

same, discounted cash flow analysis or other

valuation models as required in PSAK No. 68

“Fair Value Measurement”.

Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment

Entitas menyesuaikan harga di pasar yang lebih

menguntungkan untuk mencerminkan adanya

perbedaan risiko kredit pihak lawan

(counterparty) antara instrumen yang

diperdagangkan di pasar tersebut dengan

instrumen yang dinilai untuk posisi aset

keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi

liabilitas keuangan, risiko kredit Entitas terkait

dengan instrumen harus diperhitungkan.

The Entity adjusts the price in the more

advantageous market to reflect any differences in

counterparty credit risk between instruments

traded in that market and the instruments being

valued for financial asset positions. In

determining the fair value of financial liabilities

position, the Entity’s credit risk associated with

the instrument should be taken into account.

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Entitas

mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif

telah terjadinya penurunan nilai atas aset

keuangan Entitas. Aset keuangan atau kelompok

aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian

penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika,

terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan

nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih

peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal

aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan

peristiwa yang merugikan tersebut berdampak

pada estimasi arus kas masa depan atas aset

keuangan atau kelompok aset keuangan yang

dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Entity assesses

whether there is objective evidence that the

Entity's financial assets are impaired. A financial

asset or a group of financial assets is deemed to

be impaired if, and only if, there is objective

evidence of impairment as a result of one or

more events that has occurred after the initial

recognition of the asset (an incurred ‘loss event’)

and that loss event has an impact on the

estimated future cash flows of the financial asset

or the group of financial assets that can be

reliably estimated.

Page 25: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

22

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued

Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa

kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau

tunggakan pembayaran pokok atau bunga,

kemungkinan bahwa pihak peminjam akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan lainnya dan data yang dapat

diobservasi mengindikasikan adanya penurunan

yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa

datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi

yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset

dalam kelompok tersebut.

Evidence of impairment may include indications

that the debtors or a group of debtors is

experiencing significant financial difficulty,

default or delinquency in principal or interest

payments, the probability that they will enter

bankruptcy or other financial reorganization

and where observable data indicate that there is

a measurable decrease in the estimated future

cash flows, such as changes in arrears or

economic conditions that correlate with defaults.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi, Entitas pertama kali

menentukan apakah terdapat bukti objektif

penurunan nilai secara individual atas aset

keuangan yang signifikan secara individual, atau

secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak

signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortized cost,

the Entity first assesses individually whether

objective evidence of impairment exists

individually for financial assets that are

individually significant, or collectively for

financial assets that are individually not

significant.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset

keuangan yang signifikan yang memiliki bukti

objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang

tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok

aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko

kredit yang sejenis dan dilakukanpenilaian

secara kolektif.

Individual assessment is performed on the

significant financial assets that had objective

evidence of impairment. The insignificant

financial assets include in the group of financial

assets with similar credit risk characteristics

and assessed collectively.

Jika Entitas menentukan tidak terdapat bukti

objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang

dinilai secara individual, maka Entitas

memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok

aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko

kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai

kelompok tersebut secara kolektif.

However, if the Entity determines that no

objective evidence of impairment exists for an

individually assessed financial asset, the Entity

includes the asset in a group of financial assets

with similar credit risk characteristics and

collectively assesses them for impairment.

Penyisihan kerugian penurunan nilai secara

individual dihitung dengan menggunakan

metode diskonto arus kas (discounted cash

flows). Sedangkan penyisihan kerugian

penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan

menggunakan metode statistik dari data historis

berupa probability of default dimasa lalu, waktu

pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi

(loss given default) yang selanjutnya disesuaikan

lagi dengan pertimbangan manajemen terkait

kondisi ekonomi dan kredit saat ini.

Allowance for impairment losses were assessed

individually by using discounted cash flows

method. While for allowance for impairment

losses on impaired financial assets that was

assessed collectively, the Entity uses statistical

method of the historical data such as the

probability of defaults, time of recoveries, the

amount of loss incurred (loss given default), and

by considering for management’s judgement of

current economic and credit conditions.

Page 26: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

23

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued

Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai

secara kolektif mencakup kerugian kredit yang

melekat pada portofolio piutang pembiayaan

konsumen dan piutang pembiayaan multiguna

dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika

terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi

penurunan nilai piutang dalam portofolio

tersebut, namun penurunan nilai secara

individual belum dapat diidentifikasi. Dalam

menentukan perlunya untuk membentuk

penyisihan kerugian penurunan nilai secara

kolektif, manajemen mempertimbangkan

beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya

portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor

ekonomi.

Evaluation on allowance for collective

impairment cover credit losses inherent in

portfolios of consumer financing receivables and

multipurpose financing receivables with similar

economic characteristics is performed when

there is objective evidence to suggest that they

contain impaired receivables, but the individual

impaired items cannot yet be identified. In

assessing the need for allowance for collective

impairment losses, management considers

several factors such as credit quality, portfolio

size, credit concentrations and economic factors.

Dalam mengestimasi penyisihan yang

dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk

menentukan model kerugian bawaan dan untuk

menentukan parameter input yang diperlukan,

berdasarkan pengalaman historis dan keadaan

ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini

bergantung pada asumsi model dan parameter

yang digunakan dalam penentuan penyisihan

kerugian penurunan nilai secara kolektif.

In order to estimate the required allowance,

assumptions are made to define the way inherent

losses are modeled and to determine the

required input parameters, based on historical

experience and current economic conditions.

The accuracy of the allowances depends on the

model assumptions and parameters used in

determining allowance for collective impairment

losses.

Entitas menentukan bukti penurunan nilai atas

piutang pembiayaan konsumen dan piutang

pembiayaan multiguna secara kolektif karena

manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan

konsumen ini memiliki karakteristik risiko kredit

yang serupa.

The Entity determines evidence of impairment

for consumer financing receivables and

multipurpose financing receivables at a

collective level because the management

believes that these consumer financing

receivables have similar credit risk

characteristics.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara

kolektif, Entitas menggunakan metode roll rate

dari tren historis atas probabilitas wanprestasi,

waktu pemulihan kembali, dan jumlah kerugian

yang terjadi, yang disesuaikan dengan

pertimbangan manajemen mengenai apakah

kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian

rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian

aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau

lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh

model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat

kerugian dan waktu yang diharapkan untuk

pemulihan di masa datang akan diperbandingkan

secara berkala terhadap hasil aktual untuk

memastikan estimasi tersebut masih memadai.

In assessing collective impairment, the Entity

uses roll rate method of historical trends of the

probability of default, timing of recoveries, and

the amount of loss incurred, adjusted for

management's judgement as to whether current

economic and credit conditions are such that the

actual losses are likely to be greater or less than

suggested by historical modeling. Default rates,

loss rates and the expected timing of future

recoveries are regularly benchmarked against

actual outcomes to ensure that they remain

appropriate.

Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan

nilai piutang pembiayaan konsumen dan piutang

pembiayaan multiguna termasuk pembayaran

pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90

(sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau

pelanggaran yang diketahui dari persyaratan

yang terdapat dalam kontrak.

The main considerations for the consumer

financing receivables and multipurpose

financing receivables impairment assessment

include whether any payments of principal or

interest are overdue by more than ninety (90)

days or there are any known difficulties, or

infringement of the original terms of contract.

Page 27: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

24

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued

Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui

akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi

diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus

diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut

berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset.

The carrying amount of the asset is reduced

through the use of an allowance account and the

amount of the loss is recognized in the profit or

loss. Interest income continues to be accrued on

the reduced carrying amount based on the

original effective interest rate of the asset.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi

kerugian penurunan nilai meningkat atau

menurun karena peristiwa yang terjadi setelah

pengakuan kerugian penurunan nilai, maka

kerugian penurunan nilai yang sudah diakui

sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan

menyesuaikan akun cadangan.

If, in a subsequent period, the amount of the

estimated impairment loss increases or

decreases because of an event occurring after

the impairment was recognized, the previously

recognized impairment loss is increased or

reduced by adjusting the allowance account.

Jika penghapusan di masa datang kemudian

diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui

sebagai laba pada laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain.

If a future write-off is later recovered, the

recovery is recognized as profit in the statement

of profit or loss and other comprehensive

income.

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas

Keuangan

(6) Derecongnition of Financial Assets and

Financial Liabilities

Aset Keuangan Financial Assets

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,

bagian dari aset keuangan atau bagian dari

kelompok aset keuangan serupa) dihentikan

pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual

atas arus kas yang berasal dari aset keuangan

tersebut telah berakhir; atau (2) Entitas telah

mentransfer hak kontraktual mereka untuk

menerima arus kas yang berasal dari aset

keuangan atau berkewajiban untuk membayar

arus kas yang diterima secara penuh tanpa

penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga

dalam perjanjian pass-through; dan baik (a)

Entitas telah secara substansial mentransfer

seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b)

Entitas secara substansial tidak mentransfer atau

tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu

aset, namun telah mentransfer kendali atas aset

tersebut.

Financial assets (or whichever is appropriate,

part of a financial asset or part of a group of

similar financial assets) are derecognized when:

(1) the contractual rights to receive the cash

flows from the asset have ceased to exist; or (2)

the Entity has transferred their contractual

rights to receive the cash flows from the

financial asset or an obligation to pay the

received cash flows in full without significant

delay to a third party in the pass-through; and

either (a) the Entity has transferred substantially

all the risks and rewards of the assets, or (b) the

Entity has neither transferred nor retained

substantially all the risks and rewards of the

asset, but has transferred control of the asset.

Page 28: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

25

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas

Keuangan - Lanjutan

(6) Derecongnition of Financial Assets and

Financial Liabilities - Continued

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya

pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau

dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas

keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas

keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama

dengan persyaratan yang berbeda secara

substansial, atau modifikasi secara substansial

persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada,

pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan

sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal

dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih

antara nilai tercatat masing-masing liabilitas

diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain.

Financial liabilities are derecognized when the

liability is terminated or canceled or expired.

When an existing financial liability is replaced

by another financial liabilities from the same

lender on substantially different terms, or

substantially modify the terms of a liability that

currently exists, an exchange or modification is

treated as a derecognition of the initial liability

and the recognition of a new liability, and the

difference between the carrying amount of each

liability recognized in the statement of profit or

loss and other comprehensive income.

(7) Instrumen Derivatif (7) Derivative Instruments

Instrumen keuangan derivatif pada awalnya

diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal

kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya

dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya.

Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau

kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif

itu ditujukan untuk instrumen derivatif, dan sifat

dari objek yang dilindungi nilainya.

Derivative financial instruments are initially

recognized at fair value on the date a derivative

contract is initiated and subsequently

remeasured at fair value. The method of

recognizing the resulting gain or loss is

dependent whether the derivative is intended for

derivative instruments and the nature of the item

being hedged.

Entitas mengelompokkan tujuan dari derivatif

sebagai (1) suatu lindung nilai terhadap eksposur

perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas

yang telah diakui atau komitmen pasti yang

belum diakui, atau bagian yang telah

diidentifikasi dari aset, liabilitas atau komitmen

pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko

tertentu dan dapat mempengaruhi laba-rugi

(lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) suatu

lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus

kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko

tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas

yang telah diakui atau yang dapat diatribusikan

pada risiko tertentu yang terkait dengan

prakiraan transaksi yang kemungkinan besar

terjadi, dan (ii) dapat mempengaruhi laba-rugi

(lindung nilai arus kas).

The Entity classifies the objectives of the

derivative as (1) a hedge against exposure to

changes in fair value of assets or liabilities that

have been recognized or unrecognized definite

commitment, or an identified portion of an asset,

liability or definite commitment, which is

attributable to the particular risk and could

affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a

hedge of the exposure to variability in cash

flows that (i) are attributable to a particular risk

associated with a recognized asset or liability or

are attributable to a particular risk associated

with the forecast transactions likely to occur,

and (ii) could affect profit or loss (cash flow

hedge).

Page 29: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

26

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan (7) Derivative Instruments - Continued

Pada saat terjadinya transaksi, Entitas

mendokumentasi hubungan antara instrumen

lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga

tujuan manajemen risiko dan strategi yang

diterapkan dalam melakukan berbagai macam

transaksi lindung nilai. Entitas juga

mendokumentasikan penilaiannya, pada saat

terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah

derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung

nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam

rangka saling menghapuskan perubahan nilai

wajar atau arus kas dari item yang dilindung

nilai.

At the time of the transaction, the Entity

documents the relationship between hedging

instruments and hedged items, as well as the risk

management objective and strategy for

undertaking various hedge transactions. The

Entity also documents its judgment, at the time

of occurrence and continuously, whether the

derivatives used to hedge transactions have a

high effectiveness in order to mutually eliminate

changes in fair value or cash flows of hedged

items.

Nilai penuh dari derivatif lindung nilai

dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak

lancar apabila jatuh tempo item yang dilindung

nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan

sebagai aset atau liabilitas lancar apabila jatuh

tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12

(dua belas) bulan.

The full value of the hedging derivative is

classified as non-current asset or liability if the

maturity of the hedged item is more than 12

(twelve) months and as a current asset or

liability if the maturity of the hedged item is less

than 12 (twelve) months.

(i) lindung nilai atas nilai wajar (i) fair value of hedges

Perubahan nilai wajar derivatif yang

ditujukan dan dikualifikasikan sebagai

lindung nilai atas nilai wajar, dicatat didalam

laporan laba-rugi dan penghasilan

komprehensif lain, bersamaan dengan

perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset

atau liabilitas yang dilindung nilai yang dapat

diatribusikan pada resiko yang dilindung

nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait

dengan bagian efektif dari lindung nilai atas

nilai wajar diakui di dalam laporan laba-rugi

dan penghasilan komprehensif lain, di baris

yang sama dengan perubahan nilai wajar item

yang dilindung nilai. Keuntungan atau

kerugian yang terkait dengan bagian yang

tidak efektif diakui di dalam laporan laba-rugi

dan penghasilan komprehensif lain, dalam

akun “keuntungan/ (kerugian) lain-lain -

bersih”.

Changes in fair value of derivatives that are

designated and qualify as fair value hedges

are recorded in the statement of profit or loss

and other comprehensive income, along with

changes in the fair value of the hedged asset

or liability value attributable to the hedged

risk. Gains or losses related to the effective

portion of fair value hedges are recognized in

the statement of profit or loss and other

comprehensive income, in the same line with

changes in the fair value of the hedged item.

Gains or losses related to the ineffective

portion are recognized in the statement of

profit or loss and other comprehensive

income, in the account "Gain/(Loss) other -

net".

(ii) lindung nilai arus kas

Bagian efektif dari perubahan nilai wajar

derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan

sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam

bagian ekuitas, didalam akun “Perubahan

Bersih Nilai Wajar - Lindung Nilai Arus Kas.

(ii) cash flow hedges

The effective portion of changes in fair value

of derivatives that are designated and qualify

as cash flow hedges is recognized in equity,

in the account "Net Changes in Fair Value of

Cash Flow Hedges".

Page 30: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

27

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan (7) Derivative Instrument - Continued

(ii) lindung nilai arus kas - Lanjutan (ii) cash flow hedges - Continued

Keuntungan atau kerugian yang terkait

dengan bagian yang tidak efektif diakui

segera di dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain, dalam akun

“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.

Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang

dilindungi nilai menimbulkan aset non-

keuangan, keuntungan dan kerugian yang

sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan

dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di

dalam pengukuran awal biaya perolehan aset

tersebut. Jumlah yang diakumulasikan di

ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain pada saat

item yang dilindung nilai mempengaruhi laba

atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang

terkait dengan bagian efektif dari lindung

nilai arus kas diakui di dalam laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain, di

baris yang sama dengan item yang dilindung

nilai.

Gains or losses related to the ineffective

portion are recognized immediately in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income, in the account

“Gain/(Loss) other-Net”. However, when the

forecast transaction that is hedged raises

non-financial assets, gains and losses

previously deferred in equity are transferred

from equity and included in the initial

measurement of the cost of that asset.

Accumulated amounts in equity are

reclassified to the statement of profit or loss

and other comprehensive income when the

hedged item affects profit or loss. Gains or

losses related to the effective portion of cash

flow hedges are recognized in the statement

of profit or loss and other comprehensive

income, in the same line as the hedged item.

Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa

atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi

memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai,

keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada

di ekuitas saat itu tetap berada di bagian

ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan

transaksi yang pada akhirnya diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain. Apabila prakiraan

transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi,

keuntungan atau kerugian kumulatif yang

telah dicatat di bagian ekuitas segera

dialihkan ke dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain, dalam akun

“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.

When a hedging instrument is expired or

sold, or when a hedge no longer meets the

criteria for hedge accounting, the cumulative

gain or loss existing in equity at that time

remains in equity and is recognized when the

forecast transaction ultimately is recognized

in the statement of profit or loss and other

comprehensive income. If the forecast

transaction is no longer expected to occur,

the cumulative gain or loss that was reported

in equity is immediately transferred to the

statement of profit or loss and other

comprehensive income, in the account

"Gain/(Loss) other-net".

Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif

apapun yang tidak ditujukan atau tidak

dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung

nilai diakui segera dalam laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain, dalam

akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-

bersih”.

Changes in the fair value of any derivative

instruments that are not designated or do not

qualify for hedge accounting are recognized

immediately in the statement of profit or loss

and other comprehensive income, in the

account "Gain/(Loss) other-net".

Page 31: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

28

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (8) Reclassification of Financial Instruments

Entitas tidak mengklasifikasikan aset keuangan

sebagai investasi HTM, jika dalam tahun

berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun

sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi

investasi HTM dalam jumlah yang lebih dari

jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh

tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan

dibandingkan dengan total nilai investasi HTM),

kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

The Entity does not classify financial assets as

HTM investments, if in the current year or during

the two previous years, sold or reclassified as

HTM investments in amounts of more than an

insignificant amount before maturity (more than

the insignificant amount compared to the total

value of investments HTM), except for sales or

reclassifications that:

- dilakukan ketika aset keuangan sudah

mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian

kembali di mana perubahan suku bunga tidak

akan berpengaruh secara signifikan terhadap

nilai wajar aset keuangan tersebut;

- terjadi setelah Entitas telah memperoleh

secara substansial seluruh jumlah pokok aset

keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran

atau pelunasan dipercepat; atau

- terkait dengan kejadian tertentu yang berada

di luar kendali Entitas, tidak berulang dan

tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh

Entitas.

- done when the financial asset is approaching

maturity or date of redemption in which

changes in interest rates will not significantly

affect the fair value of the financial asset;

- occurred after the Entiy has acquired

substantially all of the principal amount of the

financial asset in accordance with the

payment schedule or accelerated settlement;

or

- associated with certain events that are beyond

the control of the Entity, non-recurring and

could not have been reasonably anticipated by

the Entity.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM

ke kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi

diakui dalam komponen ekuitas sampai aset

keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan

pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui

pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain.

Reclassification of financial assets HTM to AFS

is recorded at fair value. Unrealized gains or

losses are recognized in the equity until the

financial asset is derecognized, and the

cumulative gain or loss previously recognized in

equity should be recognized in the statement of

profit or loss and other comprehensive income.

Page 32: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

29

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

e. Kas dan Setara kas e. Cash and Cash Equivalent

Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas

dipergunakan untuk membiayai kegiatan Entitas.

Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat

likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat

dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan

dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak

signifikan dengan jangka waktu tiga bulan atau

kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan

sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and banks consist of cash dan cash equivalent.

Cash is the means of payment that ready and free to

be used to finance the activities of the Entity. Cash

equivalents are investments that are highly liquid,

short-term, and it can quickly become cash in the

amount that can be determined and have the risk of

changes in value are not significant with maturities of

three months or less from the date of placement and

not pledged as collateral or restricted in usage.

f. Biaya Dibayar Di muka f. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasikan selama masa

manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan

metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial

periods using the straight-line method.

g. Aset Tetap g. Property and Equipment

Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011),

“Aset Tetap” termasuk amandemen PSAK No. 16

“Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang

Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”.

Entity applied PSAK No. 16 (Revised 2011),

“Property, Plant and Equipment” including

Amandment PSAK No. 16, Property, Plant and

Equipment on Clarification of Acceptable Methods

for Depreciation and Amortization”.

Entitas telah memilih untuk menggunakan model

biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset

tetap.

The Entity has chosen the cost model as their

accounting policy for measurement of their property

and equipment.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan

nilai.

Property and equipment are stated at cost less

acumulated depreciation and impairment losses.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode

garis lurus selama umur manfaat aset. Taksiran masa

manfaat ekonomis sebagai berikut :

Depreciation is computed using the straight-line

method over the usefull life of the assets. Estimated

usefull lives as follows :

Tahun / Years Persentase/Percentage

Peralatan dan perlengkapan kantor 4 - 8 25% - 12,5% Office equipment

Kendaraan 4 - 8 25% - 12,5% Vehicles

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji

ulang nilai residu, umur manfaat dan metode

penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan,

disesuaikan secara prospektif.

At the end of each financial year, management

reviewed the residual values, useful lives and

methods of depreciation, and if appropriate, adjusted

prospectively.

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi

yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya,

dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis

dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan

mengalir ke Entitas, dan biaya perolehan aset dapat

diukur secara andal.

The cost of repairs and maintenance is charged to the

statement of profit or loss and other comprehensive

income as incurred; replacement or inspection costs

are capitalized when incurred, and if it is probable

future economic benefits associated with the item will

flow to the Entity, and the cost of the asset can be

measured reliably.

Page 33: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

30

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

g. Aset Tetap - Lanjutan g. Property and Equipment - Continued

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya

pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat

ekonomis masa depan yang diharapkan dari

penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang

timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung

sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan

dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of property and equipment is

derecognized upon disposal or when no future

economic benefits are expected from its use or

disposal. Any gain or loss arising on derecognition of

the asset (calculated as the difference between the net

disposal proceeds and the carrying amount of the

asset) is included in the statement of profit or loss and

other comprehensive income in the year the asset is

derecognized.

h. Aset Takberwujud h. Intangible Assets

Entitas menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010).

Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila:

i. kemungkinan besar akan diperoleh manfaat

ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan

ii. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara

andal.

Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya

perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset

tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat

diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai

berikut:

The Entity adopted PSAK No. 19 (Revised 2010),

“Intangible Assets”.

Intangible assets can be recognized only if:

i. likely to obtain the future economic benefits of the

asset, and

ii. cost of that asset can be measured reliably.

Intangible assets are initially recognized at cost or

the amount attributable to the item when it was first

recognized, where applicable. Estimated useful lives

as follows:

Jenis Aset takberwujud

Taksiran Masa

Manfaat

(Tahun)/Estimated

Useful Life (Year)

Type of intangible assets

Program komputer 4 Computer programe

Entitas telah memilih model biaya (cost model)

sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset

takberwujudnya.

The Entity has chosen the cost model for

measurement intangible assets.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas

(finite) diamortisasi secara sistematis selama umur

manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur manfaat

tidak terbatas (indefinite) tidak perlu diamortisasi,

namun secara tahunan wajib dilakukan perbandingan

antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat

dipulihkan.

Intangible assets with finite useful lives are amortized

systematically over the useful life. Intangible assets

with indefinite life are not necessarily amortized, but

must be done on an annual basis the comparison

between the carrying value and the recoverable

amount.

Page 34: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

31

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

h. Aset Takberwujud - Lanjutan h. Intangible Assets - Continued

Beban ditangguhkan lainnya yang mempunyai masa

manfaat ekonomis dimasa depan diamortisasi selama

taksiran masa manfaat ekonomis dengan

menggunakan metode garis lurus (straight line

method).

Other deferred charges that have benefit economic in

the future are amortized over the estimated future

useful lives using the straight-line method.

i. Imbalan Kerja i. Employee Benefits

Entitas menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014),

“Imbalan Kerja” dan Amandemen PSAK No. 24,

“Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran

Pekerja”. Selain itu, Entitas juga mengadopsi ISAK

No. 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti,

Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".

The Entity adopted PSAK No. 24 (Revised 2014),

“Employee Benefits” and Amandement to PSAK No.

24, “Employee Benefits on a Defined Benefit

Program: Employee Contribution”. Besides, the

Entity also adopted ISAK No. 15, “PSAK 24: The

Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding

Requirements and their Interactions”.

PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk

sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban

(aset) imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari

biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang

belum menjadi hak (vested), dan memerlukan

pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan

menjadi komponen-komponen dan membutuhkan

pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan

pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan

tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi

untuk pesangon, termasuk membedakan antara

imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan

imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan

kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran

imbalan pesangon.

This revised PSAK, introducing a requirement to fully

recognize changes in the net defined benefit liability

(asset) including immediate recognition of defined

benefit costs including unvested past service cost, and

require disaggregation of the overall defined benefit

cost into components and requiring the recognition of

remeasurements in OCI (eliminating the “corridor”

approach), enhancing disclosures about defined

benefit plans, modifications to the accounting for

termination benefits, including distinguishing

between benefits provided in exchange for service

and benefits provided in exchange for the termination

of employment, and changing the recognition and

measurement of termination benefits.

Entitas mengadopsi program imbalan pasti yang tidak

didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi

imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003.

The Entity adopts an unfunded defined benefit plan

and records employee benefits to cover adequately

the benefits under the Law No. 13 year 2003.

Pengakuan Recognition

Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada

periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja,

daripada ketika dibayar atau terutang.

The cost of providing employee benefits should be

recognized in the period in which the benefit is

earned by the employee, rather than when it is paid

or payable.

Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai

berikut:

The components of defined benefit cost are

recognized as follows:

1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan

masa lalu diakui dalam laporan laba rugi;

2. bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti

ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto

pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi;

1. Service cost attributable to the current and past

periods is recognized in profit or loss;

2. Net interest on the net defined benefit liability or

asset, determined using the discount rate at the

beginning of the period is recognized in profit or

loss;

Page 35: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

32

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

i. Imbalan Kerja - Lanjutan i. Employee Benefits - Continued

Pengakuan - Lanjutan Recognition - Continued

3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset

imbalan pasti terdiri dari:

- Keuntungan dan kerugian aktuarial;

- Imbal balik aset program;

- Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset,

tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam

bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti

neto.

diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi

pada periode berikutnya).

3. Remeasurements of the net defined benefit liability

or asset, comprising:

- actuarial gains and losses;

- return on plan assets;

- Any changes in the effect of the asset ceiling,

excluding amounts included in net interest on

the net defined benefit liability (asset).

is recognized in OCI (not reclassified to profit or

loss in a subsequent period).

Pengukuran Measurement

Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih

mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria,

atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan

asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi

dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam

menentukan defisit bersih atau surplus.

The measurement of a net defined benefit liability or

assets requires the application of an actuarial

valuation method, the attribution of benefits to periods

of service, and the use of actuarial assumptions. The

fair value of any plan assets is deducted from the

present value of the defined benefit obligation in

determining the net deficit or surplus.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya

jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode

“Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap

periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan

dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah

untuk menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini

mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan

pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini)

dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan

nilai kini kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut

diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan

formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa

pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara

material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,

dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.

The present value of Entity's defined benefit

obligations and related service costs is determined

using the “Projected Unit Credit” method, which sees

each period of service as giving rise to an additional

unit of benefit entitlement and measures each unit

separately in building up the final obligation. This

requires an entity to attribute benefit to the current

period (to determine current service cost) and the

current and prior periods (to determine the present

value of defined benefit obligations). Benefit is

attributed to periods of service using the plan's

benefit formula, unless an employee's service in later

years will lead to a materially higher of benefit than

in earlier years, in which case a straight-line basis is

used.

Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal

tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen

terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap

pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam

PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan

Aset Kontinjensi".

Past service cost is recognized as an expense at the

earlier of the date when a plan amendment or

curtailment occurs and the date when an entity

recognizes any termination benefits, or related

restructuring costs under PSAK No. 57,” Provisions,

Contingent Liabilities and Contingent Assets”.

Page 36: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

33

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

i. Imbalan Kerja - Lanjutan i. Employee Benefits - Continued

Pengukuran - Lanjutan Measurement - Continued

Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program

imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.

Gains or losses on the settlement of a defined benefit

plan are recognized when the settlement occurs.

Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan

atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban

imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur

kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk

membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan

dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada

penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-

sama.

Before past service costs are determined, or a gain or

loss on settlement is recognized, the net defined

benefit liability or asset is required to be remeasured,

however an entity is not required to distinguish

between past service costs resulting from

curtailments and gains and losses on settlement

where these transactions occur together.

j. Akuntansi Pembiayaan Konsumen dan Sewa j. Accounting For Consumer Financing and Leases

1) Akuntansi pembiayaan konsumen 1) Accounting for consumer financing

Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan

sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang,

dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode suku bunga efektif.

Consumer financing receivables are classified as

loans and receivables, and subsequent to initial

recognition, are carried at amortized cost using

the effective interest method.

Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran

angsurannya menunggak diklasifikasikan sebagai

piutang bermasalah dan pendapatan pembiayaan

konsumen diakui pada saat pendapatan tersebut

diterima (cash basis). Bila terjadi wanprestasi

piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan

dengan menjual kendaraan yang dibiayai Entitas.

Consumer financing receivables which

installments are overdue classified as non-

performing receivable and the related consumer

financing income is recognized only when it is

actually collected (cash basis). In the events of

default, consumer financing receivables could be

settled by selling their vehicle that financed by

the Entity.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan

konsumen berakhir diperlakukan sebagai

pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan

keuntungan yang timbul diakui dalam laporan

laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

tahun berjalan.

Early termination of a contract is treated as a

cancellation of an existing contract and the

resulting gain is recognized in the current year

statement of profit or loss and other

comprehensive income.

Entitas melakukan penghapusbukuan terhadap

sisa piutang konsumen yang sudah tidak bisa

ditagih kembali. Penerimaan dari piutang yang

telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan

lain-lain pada saat diterima. Entitas tidak

melakukan penilaian atas aset yang diambil.

The Entity write-off the remaining consumers

receivable that have been non-recoverable.

Recoveries from written-off receivables are

recognized as other income upon receipt. The

Entity did not assess the assets taken.

2) Akuntansi sewa 2) Accounting for leases

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa

pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan

secara substansial seluruh risiko dan manfaat

yang terkait dengan kepemilikan aset.

Leases are classified as finance leases if the

leases transfer substantially all the risks and

rewards incidental to ownership of the leased

assets.

Page 37: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

34

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

j. Akuntansi Pembiayaan Konsumen, Sewa -

Lanjutan j. Accounting For Consumer Financing, Leases -

Continued

2) Akuntansi sewa - Lanjutan 2) Accounting for leases - Continued

Entitas mengakui aset berupa piutang sewa

pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar

jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.

The Entity recognized assets held under a

financing lease in its statement of financial

position and present them as a receivable at an

amount equal to the net investment in the lease

Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai

pembayaran pokok dan penghasilan sewa

pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa

pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang

mencerminkan suatu tingkat pengembalian

periodik yang konstan atas investasi neto Entitas

sebagai lessor dalam sewa pembiayaan

Lease payment receivable is treated as repayment

of principal and financing lease income. The

recognition of financing lease income is based on

a pattern reflecting a constant periodic rate of

return on the Entity’s net investment in the

financing lease.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang

bersangkutan (accrual basis).

Expenses are recognized in the relevant year

(accrual basis).

k. Pembiayaan Bersama k. Joint Financing

Dalam pembiayaan bersama antara Entitas dan

penyedia fasilitas pembiayaan bersama, Entitas

berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi

kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang

ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama

dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.

In joint financing arrangements between the Entity

and the joint financing facility provider, the Entity

has the right to set higher interest rates to the

consumers than the interest rated stated in the joint

financing agreement with the joint financing facility

provider.

Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan

oleh Entitas merupakan pembiayaan bersama tanpa

tanggung renteng (without recourse) dimana hanya

porsi jumlah piutang yang dibiayai Entitas yang

dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di

laporan posisi keuangan (pendekatan neto).

Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak

pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi

pembiayaan bersama tersebut.

All joint financing contract entered by the Entity are

joint financing without recourse in which only the

Entity’s financing portion of the total installments are

recorded as consumer financing receivables in the

statement of financial position (net approach).

Consumer financing income is presented in the

statement of profit or loss and other comprehensive

income after deducting the portions belong to other

parties participated to these joint financing

transactions.

l. Pajak Penghasilan l. Income Tax

Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014),

Pajak Penghasilan”. Selain itu, Entitas juga

menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan:

Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Saham”.

The Entity adopted PSAK No. 46 (Revised 2014),

“Income Taxes”. Besides, the Entity also adopted

ISAK No. 20, “Income Taxes: Changes in the Tax

Status of an Enterprise or its Shareholders”.

Pengakuan Recognition

Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode

sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai

liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar

untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya

melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-

periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.

Current tax for current and prior periods, to the

extent unpaid, is recognized as a liability. If the

amount already paid in respect of current and prior

periods exceeds the amount due for those periods, the

excess is recognized as an asset.

Page 38: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

35

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued

Pengakuan - Lanjutan Recognition - Continued

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk

tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap

tanggal Pelaporan. Manfaat pajak di masa

mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum

digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi

atas manfaat pajak tersebut.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for

temporary differences between assets and liabilities

for commercial purposes and for tax purposes each

reporting date. Future tax benefits, such as the

balance of unused tax losses, are recognized to the

extent that realization of such benefits.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul

perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:

Deferred tax liability is recognized for all taxable

temporary differences unless the deferred tax liability

arises from :

a. pengakuan awal goodwill; atau

b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari

suatu transaksi yang

i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan

ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba

akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak).

c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan

investasi pada entitas anak, cabang dan entitas

asosiasi, dan bagian partisipasi dalam pengaturan

bersama, tetapi hanya sepanjang bahwa entitas

mampu mengontrol waktu pembalikan perbedaan

dan besar kemungkinan pembalikan tidak akan

terjadi pada perkiraan masa mendatang.

a. initial recognition of goodwill;

b. the initial recognition of an asset/liability

i. other than in a business combination which,

ii. at the time of the transaction, does not affect

either the accounting or the taxable profit.

c. temporary differences associated with

investments in subsidiaries, branches, and

associates, and interests in joint arrangements,

but only to the extent that the entity is able to

control the timing of the reversal of the

differences and it is probable that the reversal

will not occur in the foreseeable future.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan

temporer dapat dikurangkan, kerugian fiskal dan

kredit pajak yang belum dimanfaatkan sepanjang

besar kemungkinan akan ada laba kena pajak akan

tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga

perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat

dimanfaatkan kecuali jika timbul perbedaan temporer

dapat dikurangkan yang berasal dari:

Deferred tax asset is recognized for deductible

temporary differences, unused tax losses and unused

tax credits to the extent that it is probable that taxable

profit will be available against which the deductible

temporary differences can be utilized unless the

deferred tax asset arises from:

a. pengakuan awal aset atau pengakuan awal

liabilitas dalam transaksi yang:

i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan

ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik

laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi

pajak).

a. the initial recognition of an asset or liability

i. other than in a business combination,

ii. at the time of the transaction, does not affect

accounting profit or taxable profit.

Page 39: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

36

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued

Pengakuan - Lanjutan Recognition - Continued

b. perbedaan temporer dapat dikurangkan yang

ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan entitas

asosiasi, serta bagian partisipasi dalam pengaturan

bersama sepanjang dan hanya sepanjang

kemungkinan besar terjadi:

i. perbedaan temporer akan terpulihkan pada

masa depan yang dapat diperkirakan; dan

ii. laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah

yang memadai sehingga perbedaan temporer

dapat dimanfaatkan.

b. deductible temporary differences arising from

investments in subsidiaries, branches and

associates, and interests in joint arrangements,

are only recognized to the extent that it is

probable that:

i. the temporary difference will reverse in the

foreseeable future and

ii. taxable profit will be available against which

the temporary difference will be utilized.

Pengukuran Measurement

Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan

periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang

diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas

perpajakan, yang diohitung menggunakan tarif pajak

(dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang

telah secara substantif berlaku pada periode

pelaporan.

Current tax liabilities (assets) for the current and

prior periods is measured at the amount expected to

be paid to (recovered from) the taxation authorities,

using the tax rates (and tax laws) that have been

enacted or substantively enacted for the reporting

period.

Aset dan Liabilitas pajak tangguhan harus diukur

dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan

akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas

diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan

pajak) yang telah berlaku atau secara substantif

berlaku pada periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities shall be measured

at the tax rates that are expected to apply to the

period when the asset is realized or the liability is

settled, based on tax rates (and tax laws) that have

been enacted or substantively enacted for the

reporting period.

Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh

didiskontokan.

Deferred tax assets and liabilities cannot be

discounted

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau

kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas

mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan

apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi

tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk

mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak

tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset

pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila

kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia

jumlahnya cukup memadai.

The carrying amount of a deferred tax asset shall be

reviewed at the end of each reporting period. An

entity shall reduce the carrying amount of a deferred

tax asset to the extent that it is no longer probable

that sufficient taxable profit will be available to allow

the benefit of part or all of that deferred tax asset to

be utilized. Any such reduction shall be reversed to

the extent that it becomes probable that sufficient

taxable profit will be available.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada

saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/

atau, jika Entitas mengajukan keberatan dan/atau

banding tersebut telah ditetapkan.

Changes to the tax liability are recognized when an

assessment (“SKP”) is received and / or, if the Entity

filed an objection and/or appeal is determined.

Page 40: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

37

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued

Alokasi Allocation

Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui

dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga

diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa

lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI

maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh

pajak terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam

OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-

masing).

For transactions and other events recognized in profit

or loss, any related tax effects are also recognized in

profit or loss. For transactions and other events

recognized outside profit or loss (either in OCI or

directly in equity), any related tax effects are also

recognized outside profit or loss (either in OCI or

directly in equity, respectively).

Saling Hapus Offset

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan

saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak secara

hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap

liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan

liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak

yang sama, atau Entitas berniat untuk menyelesaikan

aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are

offset if, and only if, legally enforceable right exists to

offset current tax assets against current tax liabilities,

or deferred tax assets and deferred tax liabilities

relate to the same taxable entity, or the Entity intends

to settle its current tax assets and liabilities on a net

basis.

m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing m. Foreign Currencies Transactions and Balances

Entitas menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),

“Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.

The Entity applied PSAK No. 10 (Revised 2010),“The

Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam

Rupiah berdasarkan kurs pada saat terjadinya

transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset

dan liabilitas moneter dalam mata uang asing

disesuaikan kedalam Rupiah dengan menggunakan

kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada

periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul

dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain.

Transactions in foreign currencies are recorded into

Rupiah based on the exchange rate at the transaction

incurred. On the statement of financial position date,

assets and liabilities denominated in foreign

currencies are adjusted into Rupiah using the middle

rate set by Bank Indonesia on the last date of

banking transactions in that period. Profits and

losses are credited or charged to the statement of

profit or loss and other comprehensive income.

Entitas menggunakan nilai tukar mata uang asing

pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember

2018 adalah:

The Entity applied exchange rate as of September 30,

2019 and December 31, 2018 are:

September 30, 2019 December 31, 2018

1 USD 14.174 14.481

Page 41: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

38

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak n. Tax Amnesty Assets and Liabilities

Aset dan liabilitas pengampungan pajak diakui pada

saat Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP)

diteribitkan oleh Menteri Keuangan Republik

Indonesia, dan tidak diakui secara neto (saling hapus).

Selisih antara asset dan liabilitas pengampunan pajak

diakui sebagai Tambahan Modal Disetor.

Tax amnesty asset and liabilitas are recognized upon

the issuance of Surat Keterangan Pengampunan

Pajak (SKPP) by the Minister of Finance of the

Republic of Indonesia, and they are not recognized as

net amount (offset). The difference between The Tax

Amnesty Asset and Liabilities is recognized as

Additional Paid-in Capital.

Aset pengampunan pajak pada awalnya diakui

sebesar nilai yang disetujui dalam SKPP.

Tax amnesty assets are initially recognized at the

value stated in SKPP.

Liabilitas pengampunan pajak pada awalnya diakui

sebesar nilai kas dan setara kas yang masih harus

dibayarkan oleh Entitas sesuai kewajiban kontraktual

atas perolehan asset pengampunan pajak.

Tax amnesty liabilities are initially measure at the

amount of cash and cas equivalents to be settled by

the Entity according to be contractual obligation with

respect to the acquisition of respective tax amnesty

assets.

Uang tebusan yang dibayarkan oleh Entitas untuk

memperoleh pengampunan pajak diakui sebagai

beban pada periode dimana SKPP diterima oleh

Entitas.

The redemption money paid by the Entity to obtain

the tax amnesty is recognized as expense in the period

in which the Entity recives SKPP.

Jika tidak dilakukan oengukuran kembali Entitas

tidak melakukan pengukuran kembali asset dan

liabilitas pengampunan pajak setelah pangakuan awal.

After initial recognition Entity did not remeasure the

tax amnesty assets and liabilities.

Aset dan liabilitas pengampuna pajak disajikan secara

terpisah dari asset dan lialitas lainnya (baris yang

berbeda dengan akun set dan liabilitas lain) dalam

laporan posisi keuangan.

Tax amnesty assets and liabilities are presented

separately from other assets and liabilities (different

line items for assets and liabilities) in the statement of

financial position

o. Laba per Saham Dasar o. Earnings per Share

Entitas menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),

“Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip

penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga

meningkatkan daya banding kinerja antar entitas

berbeda pada periode pelaporan sama dan antar

periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

The Entity adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),

“Earnings per Share”. This PSAK establishes the

principle of the determination and presentation of

earnings per share, thus increasing the comparability

of performance between different entities in the same

reporting period and between different reporting

periods for the same entity.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba

yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk dengan

jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan

dan disetor penuh selama periode berjalan setelah

dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.

Earnings per share is calculated by dividing the profit

attributable to owners of the Company (Parent

Entity) by the weighted average number of shares

outstanding during the period net of repurchased

shares.

Page 42: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

39

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

n. Laba per Saham Dasar - Lanjutan o. Earnings per Share - Continued

Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham

biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada

arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan

tersebut dapat berbentuk dividen saham, saham

bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham.

Untuk perhitungan laba per saham, perubahan

tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada

awal tahun laporan keuangan konsolidasian yang

disajikan.

Common shares may be issued or the number of

shares of common stock may be reduced, without

accompanying changes in cash flows or other assets

or liabilities. These changes may take the form of

stock dividends, bonus shares, stock splits or stock

merger. For the calculation of earnings per share, the

change is considered as if it had occurred at the

beginning of the consolidated financial statements

presented.

o. Informasi Segmen p. Segment Information

Entitas melaporkan informasi segmen yang

memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk

mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari

aktivitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan

lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi.

The Entity disclouses segment information that will

enable users of financial statements to evaluate the

nature and financial effects of the business activities

in which the Entity engages and the economic

environment in which the Entity operates.

Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari

entitas yang:

An operating segment is a component of an entity

that:

a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan

transaksi dengan komponen lain dari entitas yang

sama);

a. engages in business activities which it may earn

revenues and incur expenses (including revenues

and expenses relating to transactions with other

components of the same entity);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh

pengambil keputusan operasional untuk membuat

keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan

pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b. whose operating results are regularly reviewed

by the chief operating decision maker to make

decisions about resources to be allocated to the

segment and assess its performance; and

c. tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan.

c. discrate financial information is available.

Entitas melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan

informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil

keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja

segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang

dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari

setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Entitas.

Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

The Entity reporting segment is based on the

financial information used by the chief operating

decision maker in evaluating segment performance

and allocating its resources. Segmentation is based

on the activity of each legal entity operating activities

in the Entity. All transactions between segments have

been eliminated.

p. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan q. Events after the Reporting Period

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode

pelaporan yang menyediakan tambahan informasi

mengenai posisi keuangan Entitas pada tanggal

laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika

ada, telah tercermin dalam laporan keuangan.

Events that occur after the reporting period that

provide additional information about the Entity's

financial position on the date of the statement of

financial position (adjusting events), if any, have been

reflected in the financial statements.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode

pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian

(peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya

material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Events that occur after the reporting period that do

not require adjustment (non-adjusting events), if the

amount of material, are disclosed in the financial

statements.

Page 43: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

40

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Judgments, Estimates and Assumptions

Penyusunan laporan keuangan Entitas mengharuskan

manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan

asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari

pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan

atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut

dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai

tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode

pelaporan berikutnya.

The preparation of financial statements requires

management of the Entity to make judgments, estimates

and assumptions that affect the reported amounts of

revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure

of contingent liabilities, at the end of the reporting

period. Uncertainty about the judgment, estimates and

assumptions could result in material adjustments to the

carrying value of assets and liabilities in future period.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi

ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki

risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap

nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya

diungkapkan dibawah ini.

The key assumptions of the future and the other key

source of uncertainty in estimation at the reporting date

that have a significant risk of material adjustment to the

carrying amounts of assets and liabilities for the future

period described below.

Entitas mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter

yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan

mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi

diluar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan

dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The Entity bases its estimates and assumptions on the

parameters available at the time the financial statements

are prepared. Assumptions and situation concerning the

future development may change due to market changes or

circumstances beyond the control of the Entity. The

changes are reflected in the related assumptions as

incurred.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh

manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi

Entitas yang memiliki pengaruh paling signifikan atas

jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgments, estimates and assumptions

made by management in implementing accounting

policies of the Entity has the most significant effect on the

amount recognized in the financial statements:

Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Determining Classification of Financial Assets and

Financial Liabilities

Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan

dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan

PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian,

aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai

dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan

pada catatan 3d dan 29.

The Entity determines classification of certain assets and

liabilities as financial assets and financial liabilities by

considering the definitions set forth in PSAK No. 55

(Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and

financial liabilities are recognized in accordance with the

Entity’s accounting policies as disclosed in the notes 3d

and 29.

Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi

Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan

Determining Fair Value and Calculation of Cost

Amortization of Financial Instruments

Entitas mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu

pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang

diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi

akuntansi. Sementara komponen signifikan atas

pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan

dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan

menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,

jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila

Entitas menggunakan metodologi penilaian atau asumsi

yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi

secara langsung laba atau rugi Entitas. Penjelasan lebih

rinci diungkapkan dalam catatan 29.

The Entity records certain assets and financial liabilities

at fair value and at amortized cost, which requires the use

of accounting estimates. While significant components of

fair value measurement and assumptions used in the

calculation of cost amortization is determined using

verifiable objective evidence, the amount of the fair value

or amortized cost may differ if the Entity uses different

valuation methodologies or assumptions. These changes

directly affect the Entity’s profit or loss. More detailed

information is disclosed in note 29.

Page 44: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

41

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING - Lanjutan

4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING - Continued

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan Judgments, Estimates and Assumptions - Continued

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset

Keuangan

Determining Recoverable Amount of Financial Assets

Entitas mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa

pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas

keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas menggunakan

pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,

termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan

hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari

pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga

yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk

mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap

jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang

diharapkan dapat diterima oleh Entitas. Penyisihan

spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika

tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah

penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih

rinci diungkapkan dalam catatan 29.

The Entity evaluates specific accounts where it has

information that a particular customer cannot meet its

financial liabilities. In this case, the Entity uses judgment

based on available facts and circumstances, including but

not limited to, terms and relationships with customers

and the credit status of customers based on available

credit records from third parties and known market

factors, to record specific allowance for the customer

against the amount owed in order to reduce the amount

of the receivables that the Entity expects to collect.

Specific allowance is re-evaluated and adjusted if

additional information received affects the amount of

allowance for impairment of receivables. More detailed

information is disclosed in note 29.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-

Keuangan

Determining Recoverable Amount of Non-financial

Assets

Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada

estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar

dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa

depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa

depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini

mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran

jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian

penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.

The recovery amounts of property and equipment are

based on estimates and assumptions especially about

market prospects and cash flows associated with the

asset. Estimates of future cash flows include estimates of

future revenues. Any changes in these assumptions may

have a material impact on the measurement of

recoverable amount and could result in adjustments to

the allowance for impairment already booked.

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa

Manfaat Aset Tetap

Determining Depreciation Method and Estimated

Useful Lives of Property and Equipment

Entitas mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap

berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan

didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku

pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah

berdasarkan penelaahan Entitas terhadap praktek industri,

evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang

setara.

The Entity estimates the useful lives of property and

equipment based on the expected utilization of assets and

supported by plans and business strategy and market

behavior. Estimation of useful lives of property and

equipment are provided based on the Entity’s evaluation

on industry practice, internal technical evaluation and

experience for assets equivalent.

Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir

tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda

dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan

kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial

dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari

aset serta perkembangan teknologi.

The estimated useful lives are reviewed at least at each

year end reporting and updated if expectations differ

from previous estimates due to physical wear and tear,

technical or commercial obsolescence and legal or other

restrictions on the use of assets as well as technological

developments.

Page 45: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

42

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING - Lanjutan

4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING - Continued

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa

Manfaat Aset Tetap - Lanjutan

Determining Depreciation Method and Estimated

Useful Lives of Property and Equipment - Continued

Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan

dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh

perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan

oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan

karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin

direvisi.

However, it is possible, future results of operations could

be materially affected by changes in the estimates due to

changes in the factors mentioned above, and therefore the

future depreciation charges may be revised.

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran

masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi

masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai

dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum

diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan

bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam

catatan 9 untuk aset tetap.

The cost of property and equipment are depreciated using

the straight-line method over the estimated economic

useful lives. Management estimates the useful lives of

property and equipment between 4 to 8 years. This is the

age that is generally expected in the industry in which the

Entity does business. More detailed information disclosed

in the note 9 for property and equipment.

Menentukan Pajak Penghasilan Determining Income Taxes

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan

provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi

dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya

adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan

berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan

pajak penghasilan badan.

Significant judgments made in determining the provision

for income tax. There are certain transactions and

computations for which the ultimate tax determination is

uncertain during the ordinary course of business

activities. The Entity recognizes a liability for corporate

income tax based on estimates of whether there will be an

additional income tax.

Dalam situasi tertentu, Entitas tidak dapat menentukan

secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini

atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau

negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian

timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan

perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari

penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam

menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan

liabilitas pajak yang tidak pasti, Entitas menerapkan

pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan

dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui

sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,

Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Entitas

membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan

pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak

untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In certain situations, the Entity cannot determine the

exact amount of their current or future tax liability due to

on going investigation, or the negotiations with tax

authorities. Uncertainties arise concerning the

interpretation of complex tax regulations and the amount

and timing of the taxable income in the future. In

determining the amount to be recognized related to

uncertain tax liabilities, the Entity applies the similar

consideration that they will use in determining the

amount of provision that must be recognized in

accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009),

"Provisions, Contingent Liabilities and Contingent

Assets". The Entity makes the analysis to all tax positions

related to income taxes to determine if tax liability for

unrecognized tax benefits should be recognized.

Entitas menelaah aset pajak tangguhan pada setiap

tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat

sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak

memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh

aset pajak tangguhan. Entitas juga menelaah waktu yang

diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan

temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak

tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci

diungkapkan dalam catatan 12.

The Entity reviews the deferred tax assets at each

reporting date and reduces the carrying amount to the

extent that it is no longer probable that sufficient taxable

income will be available to allow for part or all of the

deferred tax assets to be utilized. The Entity also reviews

the expected timing and tax rates on the reversal of

temporary differences and adjusts the impact of deferred

tax accordingly. More detailed information is disclosed in

note 12.

Page 46: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

43

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING - Lanjutan

4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING - Continued

Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja Estimated Pension Costs and Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja

Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang

digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung

jumlah-jumlah tersebut.

The determination of the Entity’s obligation and cost for

pension and employee benefits depends on the choice of

assumptions used by independent actuaries in calculating

such amounts.

Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,

tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri

karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan

tingkat kematian.

The assumptions include, among others, the discount

rate, the rate of annual salary increases, annual

employee resignation rate, degree of disability,

retirement age and mortality.

Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut

adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil

aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang

ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material

liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan

beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci

diungkapan dalam catatan 25.

While the Entity believes that the assumptions are

reasonable and appropriate, significant differences in

actual results or significant changes in assumptions

defined by the Entity can materially affect the estimated

liability for employee benefits and pensions and net

employee benefits expense. More detailed information

disclosed in the note 25.

Page 47: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

44

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang

sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.

Accounts in banks have floating interest rate based on

offering of each bank.

Tingkat bunga tahunan deposito berjangka sebesar 7,5%

untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2018.

The annual interest rate of time deposits amount 7.5% for

the year ended December 31, 2018.

September 30, 2019 December 31, 2018

Kas 245.401.622 339.634.318 Cash on hand

Bank (Rupiah) Cash in banks (Rupiah)

PT Bank Victoria Internasional, Tbk - 2.941.067.225 PT Bank Victoria Internasional,Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk 1.273.739.101 1.272.723.971 (Persero),Tbk

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk 986.568.730 1.110.642.221 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

PT Bank Central Asia, Tbk 1.687.638.063 578.946.963 PT Bank Central Asia, Tbk

PT Bank Sinarmas, Tbk 11.419.101 23.710.341 PT Bank Sinarmas, Tbk

PT Bank Negara Indonesia 2.460.366 42.565.208 PT Bank Negara Indonesia

PT Bank Mestika Dharma 254.753.372 30.935.312 PT Bank Mestika Dharma

PT Bank Harda Internasional, tbk 960.824 81.439.473 PT Bank Harda Internasional,tbk

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat & Banten, Tbk 9.440.881 31.051.959 Jawa Barat & Banten, Tbk

PT Bank MNC Internasional, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk

(dahulu PT Bank ICB ( formerly PT Bank ICB

Bumiputera, Tbk) 29.404.881 50.271.010 Bumiputera, Tbk)

PT Bank J Trust Indonesia, Tbk PT Bank J Trust Indonesia, Tbk

(dahulu PT Bank Mutiara, Tbk) 11.580.399 20.464.068 ( formerly PT Bank Mutiara, Tbk)

PT Bank Andara 972.000 30.571.139 PT Bank Andara

PT Bank Bukopin, Tbk 16.530.147 17.673.147 PT Bank Bukopin, Tbk

PT Bank Mega, Tbk 929.864 458.371.294 PT Bank Mega, Tbk

PT Bank Sahabat Sampoerna 65.860.048 18.005.142 PT Bank Sahabat Sampoerna

Lain-lain 27.993.844 44.392.442 Others

Bank (Dollar US) Bank (US Dollar)

PT Bank Central Asia, Tbk 22.175.081 23.307.025 PT Bank Central Asia, Tbk

Deposito (Rupiah) Time Deposit

PT Bank Victoria Internasional, Tbk - 2.000.000.000 PT Bank Victoria Internasional,Tbk

Jumlah 4.647.828.324 9.115.772.259 Total

Page 48: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

45

6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES

Rincian piutang sewa pembiayaan: Details of finance lease receivables are as follow :

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang

sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :

The changes of allowances for impairment losses on

finance lease receivables follows:

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian

penurunan nilai atas piutang sewa pembiayaan adalah

cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul

dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Management believes that allowance for impairment

losses on finance lease receivables is adequate to cover

possible losses on uncollectible receivables.

Angsuran pokok piutang sewa pembiayaan yang akan

diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya

adalah sebagai berikut:

Installment on finance lease receivables which will be

collected from consumers in accordance with the

settlement is as follows:

September 30, 2019 December 31, 2018

Piutang sewa pembiayaan - - Finance lease receivables

Garansi nilai residu - - Guaranteed residual value

Pendapatan sewa yang

belum diakui - - Unearned finance lease income

Simpanan jaminan - - Security deposits

Jumlah - - total

Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on

nilai piutang sewa pembiayaan - - finance lease receivables

Piutang sewa pembiayaan - bersih - - Finance lease receivables - net

September 30, 2019 December 31, 2018

Saldo awal tahun - 7.349.038 Beginning balance of the year

Pemulihan dengan kerugian

penurunan nilai selama Recovery with impairment losses

periode berjalan - (7.349.038) during the period

Penghapusan piutang tak tertagih

selama periode berjalan - - W rite-off during the period

Saldo akhir tahun - - Ending balance of the year

September 30, 2019 December 31, 2018

Telah jatuh tempo Due

Tahun jatuh tempo Maturity year

Kurang dari 1 tahun - - Less than 1 year/s

> 1 - 2 tahun - - > 1 - 2 years

> 2 - 3 tahun - - > 2 - 3 years

> 3 tahun - - > 3 years

Jumlah piutang sewa pembiayaan - - Total finance lease receivables

Page 49: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

46

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

Rincian piutang pembiayaan konsumen: Details of consumer financing receivables are as follow:

Tingkat suku bunga efektif rata-rata Average effective annual interest

tahunan - Rupiah 20% 20% rate - Rupiah

Akun ini mewakili piutang yang timbul dari kegiatan

pembiayaan konsumen dalam bentuk penyediaan barang

konsumen kepada pemakai akhir dengan pembayaran

konsumen didenominasi dalam rupiah dan dikenakan

bunga.

This account represents receivables arises from consumer

financing activities by in the form of supply of consumer

goods to the end user. All consumer financing are

denominated in Rupiah and charged with interest.

September 30, 2019 December 31, 2018

Piutang pembiayaan konsumen 835.053.523.316 958.502.345.839 Consumer financing receivables

Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on

nilai piutang pembiayaan konsumen (26.833.068.381) (19.033.068.381) consumer financing receivable

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih 808.220.454.935 939.469.277.458 receivables - net

September 30, 2019 December 31, 2018

Telah jatuh tempo 80.218.072.803 19.744.045.375 Due

Tahun jatuh tempo Maturity year

Kurang dari 1 tahun 429.254.578.232 493.560.604.327 Less than 1 year

> 1 - 2 tahun 232.559.887.056 284.031.640.899 > 1 - 2 year/s

> 2 - 3 tahun 93.020.985.225 140.718.937.286 > 2 - 3 years

> 3 tahun 20.447.117.952 > 3 years

Jumlah piutang pembiayaan konsumen 835.053.523.316 958.502.345.839 Total Consumer financing receivables

Page 50: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

47

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - Lanjutan

7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -

Continued

Rincian piutang yang mengalami dan tidak mengalami

penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The details of receivables that are experiencing impaired

and unimpaired are as follows:

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang

pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

The changes of allowances for impairment losses on

consumer financing receivables are as follows:

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018,

seluruh obyek pembiayaan konsumen yang diberikan

kepada debitur adalah kendaraan bermotor.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018, all

object of consumer financing are vehicles.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018,

seluruh piutang pembiayaan konsumen yang diberikan

kepada debitur dinilai secara kolektif atas penurunan

nilai.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018, all

consumer financing receivables were collectively

assessed for impairment.

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan

kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen

di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan

kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang

pembiayaan konsumen.

Management believes that the above allowance for

impairment losses on consumer financing receivables is

adequate to cover possible losses that may arise from

non-collectible of consumer financing receivables.

Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang

diberikan, Entitas menerima jaminan dari konsumen

berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”)

dari kendaraan bermotor yang dibiayai.

As collateral to the consumer financing receivables, the

Entity receives the ownership certificates (“BPKB”) of

the financed vehicle.

September 30, 2019 December 31, 2018

Pihak ketiga Third parties

Piutang yang tidak mengalami Unimpaired receivables

penurunan nilai 835.053.523.316 958.502.345.839

P iutang yang mengalami Impaired receivables

penurunan nilai - -

Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on

nilai piutang pembiayaan konsumen (26.833.068.381) (19.033.068.381) consumer financing receivable

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih 808.220.454.935 939.469.277.458 receivables - net

September 30, 2019 December 31, 2018

Saldo awal tahun 19.033.068.381 17.341.104.759 Beginning balance of the year

Pembentukan cadangan kerugian

penurunan nilai selama Provisions on impairment losses

periode berjalan 21.920.290.834 17.857.867.723 during the period

Penghapusan piutang tak tertagih

selama periode berjalan (14.120.290.834) (16.165.904.101) W rite-off during the period

Saldo akhir tahun 26.833.068.381 19.033.068.381 Ending balance of the year

Page 51: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

48

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. ADVANCE AND PREPAID EXPENSES

9. ASET TETAP 9. PROPERTY AND EQUIPMENT

Aset tetap kepemilikan langsung: Direct ownership of property and equipment:

Jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban umum

dan administrasi sebesar Rp1.022.684.804 dan

Rp1.710.961.308 untuk periode yang berakhir pada

tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

(catatan 20).

Depreciation charged to general and administration

expenses is amounted to Rp1.022,684,804 and

Rp1,710,961,308 for the period ended September 30,

2019 and December 31, 2018, respectively (note 20).

September 30, 2019 December 31, 2018

Renovasi kantor 4.938.822.740 2.551.104.591 Office renovations

Sewa 1.333.250.822 2.394.574.451 Rental

Transportasi 616.770.871 477.431.292 Transportation

Asuransi 66.445.965 212.325.417 Insurance

Jumlah 6.955.290.398 5.635.435.750 Total

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Peralatan dan Furniture and Office

perlengkapan kantor 15.384.060.093 30.947.100 247.378.950 15.167.628.243 equipment

Kendaraan 13.236.045.354 332.924.612 6.761.661.657 6.807.308.308 Vehicles

Jumlah 28.620.105.447 363.871.712 7.009.040.607 21.974.936.551 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :

Peralatan dan Furniture and Office

perlengkapan kantor 14.788.002.955 175.143.398 244.326.867 14.718.819.486 equipment

Kendaraan 7.015.763.552 847.541.406 4.367.466.076 3.495.838.882 Vehicles

Jumlah 21.803.766.507 1.022.684.804 4.611.792.943 18.214.658.368 Total

Nilai tercatat 6.816.338.940 3.760.278.184 Carrying value

September 30, 2019

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Peralatan dan Furniture and Office

perlengkapan kantor 15.840.463.485 76.151.958 532.555.350 15.384.060.093 equipment

Kendaraan 14.290.998.976 2.240.693.977 3.295.647.599 13.236.045.354 Vehicles

Jumlah 30.131.462.461 2.316.845.935 3.828.202.949 28.620.105.447 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :

Peralatan dan Furniture and Office

perlengkapan kantor 15.013.844.654 297.826.779 523.668.478 14.788.002.955 equipment

Kendaraan 7.426.065.238 1.413.134.529 1.823.436.215 7.015.763.552 Vehicles

Jumlah 22.439.909.892 1.710.961.308 2.347.104.693 21.803.766.507 Total

Nilai tercatat 7.691.552.569 6.816.338.940 Carrying value

Desember 31, 2018

Page 52: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

49

9. ASET TETAP - Lanjutan 9. PROPERTY AND EQUIPMENT - Continued

Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah

sebagai berikut :

Details of gain on disposal of property and equipment are

as follows :

Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari

“Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain (catatan 24).

Gain on sale of property and equipment is recorded as

part of “Others Income” in the statement of profit or loss

and other comprehensive income (note 24).

Berdasarkan penelaahan penurunan nilai atas aset tetap,

manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada

kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan

yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin

tidak terpulihkan pada tanggal 30 September 2019 dan 31

Desember 2018.

Based on the assestment for impairment of the property

and equipment, the Entity management believes that there

are no events or changes in circumstances, which may

indicate that the carrying amounts of these assets are not

recoverable as of September 30, 2019 and December 31,

2018.

Pada tanggal 30 September 2019, seluruh aset tetap telah

diasuransikan kepada PT Pan Pasific Insurance, pihak

berelasi, asuransi terhadap risiko kerugian atas kebakaran

dan risiko lainnya dan manajemen berpendapat bahwa

nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk

menutupi kerugian yang mungkin timbul atas aset tetap

yang dipertanggungkan.

As of September 30, 2019, all property & equipment were

insured with, PT Pan Pasific Insurance, related party

againts fire and other risks and management believes that

insurance coverage is adequate to cover possible losses

on the property and equipment insured.

Beberapa aset tetap yang sudah disusutkan penuh namun

masih digunakan untuk menunjang operasional Entitas.

Some property & equipment are fully depreciated but still

used to support the Entity's operations.

10. ASET TAKBERWUJUD 10. INTANGIBLE ASSETS

September 30, 2019 December 31, 2018

Proceeds from disposal of property

Hasil penjualan aset tetap 1.575.233.333 2.070.908.055 and equipment

Nilai buku aset tetap (2.397.247.664) (1.481.098.256) Book value of property and equipment

Keuntungan atas Gain on disposal of property

penjualan aset tetap (822.014.331) 589.809.799 and equipment

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Software komputer 3.145.124.903 - - 3.145.124.903 Computer software

Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :

Software komputer 1.394.217.386 482.398.313 - 1.876.615.699 Computer software

Nilai tercatat 1.750.907.517 1.268.509.204 Carrying value

September 30, 2019

Page 53: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

50

10. ASET TAKBERWUJUD - Lanjutan 10. INTANGIBLE ASSETS - Continued

Jumlah amortisasi yang dibebankan sebagai beban usaha

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September

2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebesar

Rp482.398.313 dan Rp643.983.469 (catatan 20).

Amortization charged to operating expenses for the years

ended September 30, 2019 and December 31, 2018 are

amounted to Rp482,398,313 and Rp643,983,469 (note

20).

11. UTANG BANK 11. BANK LOAN

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk berdasarkan

akta perjanjian kredit No. 09 tanggal 15 Juli 2008 yang

dibuat dihadapan Henny Mulyani Effendi, S.H., Notaris

di Tangerang, dengan perubahan terakhir bedasarkan

Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 14

tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Gamal

Wahidin, S.H.M.Hum., notaris di Jakarta. Dengan

maksimum kredit sebesar Rp142.616.033.087, dengan

jangka waktu perjanjian sejak tanggal 5 Mei 2016 sampai

tanggal angsuran terakhir penerimaan kredit.

The entity obtains a working capital credit facility from

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk based on

credit agreement deed No. 09 dated 15 July 2008 made

before Henny Mulyani Effendi, S.H., Notary in

Tangerang, with the latest amendments based on the

Deed of Agreement Amendment to Credit Agreement No.

14 dated 28 July 2015 made before Gamal Wahidin,

S.H.M.Hum., A notary in Jakarta. With a maximum credit

of Rp142,616,033,087, with the agreement period from

May 5 2016 to the last installment date of credit receipts.

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Software komputer 3.145.124.903 - - 3.145.124.903 Computer software

Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :

Software komputer 750.233.918 643.983.469 - 1.394.217.386 Computer software

Nilai tercatat 2.394.890.985 1.750.907.517 Carrying value

December 31, 2018

September 30, 2019 December 31, 2018

PT Bank Mega, Tbk 150.516.759.600 180.292.457.924 PT Bank Mega, TBK

PT Bank Sinarmas, Tbk 143.477.523.132 143.477.523.132 PT Bank Sinarmas, Tbk

PT Bank Victoria Internasional, Tbk 90.127.687.711 103.117.357.362 PT Bank Victoria Internasional, Tbk

PT Bank Sahabat Sampoerna 71.549.875.689 79.699.205.079 PT Bank Sahaban Sampoerna

PT Bank Mestika Dharma 41.706.814.718 62.915.520.339 PT Bank Mestika Dharma

PT Bank Ganesha 20.553.031.392 27.404.871.372 PT Bank Ganesha

PT Bank Andara 12.070.209.183 18.587.989.685 PT Bank Andara

PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk

- Kredit Lokal 9.632.927.623 16.355.807.056 Installment Loan -

- Cerukan 19.721.023.013 18.708.034.348 Overdraft -

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten, Tbk 8.741.666.616 15.527.777.738 Jawa Barat dan Banten, Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk 1.491.617.376 7.065.205.422 (Persero), Tbk

PT Bank Harda Internasional, Tbk - 3.391.064.358 PT Bank Harda Internanional, Tbk

Jumlah 569.589.136.051 676.542.813.814 Total

Page 54: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

51

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOAN - Continued

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Lanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Continued

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk adalah sebagai berikut:

1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor

yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan

diikat secara fidusia maksimum 105% dari total

fasilitas;

2. Cessie (dengan retro cessie) secara notarial berupa

pengalihan piutang pembiayaan sewa atas kendaraan

bermotor, beserta hak istimewa yang menyertainya

dari penerima kredit sebesar 100% piutang apabila

terjadi tunggakan angsuran pada satu rekening di atas

90 hari; dan

3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit

sebesar maksimum fasilitas kredit.

Loan’s collaterals from PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk are as follows:

1. Finance lease receivables of motor vehicles which

are financed based on this agreement are to be

bounded by fiduciary maximum of 105% of the total

facility;

2. Notarial power of cessie (with retro cessie) in the

form of transfer of finance lease receivables of motor

vehicles, included the accompanying privilege of

credit recipients at 100% receivables if there are

installments in arrears on account over 90; and

3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at

maximum amount of the credit facility.

Bank kovenan:

a. memberikan jaminan BPKB atas piutang yang

dibiayai oleh fasilitas kredit kepada bank lain;

b. melakukan merger, akuisisi untuk mengubah core

business;

c. memindahkan dan/atau menyewakan Entitas dalam

bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain;

d. mengubah status Entitas;

e. membayar utang Entitas kepada pemegang sahamnya;

f. memberikan pinjaman kepada siapapun juga,

termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika

pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi

dagang normal yang berkaitan langsung dengan

usahanya;

g. melakukan investasi atau penyertaan, dengan

pembiayaannya menggunakan sumber dana jangka

pendek;

h. menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali jika

pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi

dagang normal yang berkaitan dengan usahanya;dan

i. membubarkan Entitas atau meminta dinyatakan pailit.

Bank’s covenant:

a. assign BPKB collaterals on receivables financed by

this credit facility to other banks;

b. carry out mergers, acquisitions to change the core

business;

c. transfer and/or lease out the Entity in any forms and

by any purposes to the other parties;

d. change the status of the Entity;

e. debt repayment to its shareholders;

f. grant loans to anyone, including to shareholders,

except if the loan is given in respect of normal

commercial transactions directly related to its

business;

g. have investments or ownership, with financing using

short-term funding sources;

h. receive loans from other parties, unless the loan is

received in respect of normal commercial

transactions relating to its business; and

i. dissolve the Entity or file for bankruptcy.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas pinjaman yang digunakan adalah sebesar

Rp1.491.617.376 dan Rp7.065.205.422.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of facility used are amounted to Rp1,491,617,376

and Rp7,065,205,422.

Page 55: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

52

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Victoria International, Tbk PT Bank Victoria International, Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Victoria International, Tbk dengan rincian

sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from

PT Bank Victoria International, Tbk as follows:

a. Pada tanggal 19 Agustus 2011 berdasarkan Akta

No. 105, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat penambahan pemberian

fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan

jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan

dengan bunga sebesar 12,5%.

a. On August 19, 2011, based on the Deed No. 105

before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the

Entity received an additional working capital facility

amounting to Rp50,000,000,000 with a period of

36 (thirty-six) months with interest at 12.5%.

b. Pada tanggal 2 April 2012 berdasarkan Akta No. 02,

dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas

pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga

sebesar 12%.

b. On April 2, 2012, based on the Deed No. 02 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received an additional working capital facility

amounting to Rp50,000,000,000 with a period of

36 (thirty-six) months with interest at 12%.

c. Pada tanggal 30 Nopember 2012 berdasarkan Akta

No. 232, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian

fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan

jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan

dengan bunga sebesar 12%.

c. On November 30, 2012, based on the Deed No. 232

before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the

Entity received an additional working capital facility

amounting to Rp50,000,000,000 with a period of

36 (thirty-six) months with interest at 12%.

d. Pada tanggal 1 Maret 2013 berdasarkan Akta No. 01,

dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan

sebesar Rp175.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 11,50% per tahun.

d. On March 1, 2013, based on the Deed No. 01 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received a working capital facility amounting to

Rp175,000,000,000 with a repayment period of

12 months, 24 months or 36 months after the date of

withdrawal of the credit depends on the time period

selected by the Entity with interest at 11.50% per

annum.

e. Pada tanggal 3 Oktober 2014 berdasarkan Akta

No. 12, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan

sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 14,50%, 14,75% or 15% per tahun.

e. On October 3, 2014, based on the Deed No. 12 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received a working capital facility amounting to

Rp100,000,000,000 with a repayment period of

12 months, 24 months or 36 months after the date of

withdrawal of the credit depends on the time period

selected by the Entity with interest at 14.50%, 14.75%

or 15% per annum.

f. Pada tanggal 11 Nopember 2015 berdasarkan Akta

No. 23, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan berupa

fasilitas Kredit Fixed Loan VIII Line Limited Non

Revolving (Uncommitted) dari PT Bank Victoria

International, Tbk sebesar Rp50.000.000.000 dengan

jangka waktu pengembalian pinjaman 12 bulan, 24

bulan, atau 36 bulan setelah tanggal penarikan kredit

tergantung jangka waktu yang dipilih oleh Entitas

dengan bunga sebesar 13,50% per tahun.

f. On November 11, 2015, based on the Deed No. 12

before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the

Entity received a working capital facility Fixed Loan

VIII Line Limit Non Revolving (Uncommitted) from

PT Bank Victoria International, Tbk amounting to

Rp50,000,000,000 with a repayment period of 12

months, 24 months or 36 months after the date of

withdrawal of the credit depends on the time period

selected by the Entity with interest at 13.50% per

annum.

g. Pada tanggal 01 April 2016 berdasarkan Akta No. 01,

dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat fasilitas pembiayaan berupa fasilitas

Kredit Fixed Loan IX Line Limited Non Revolving

(Uncommitted) dari PT Bank Victoria International,

Tbk sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

yang berakhir pada tanggal 01 April 2017 dan tingkat

bunga sebesar 13,50% per tahun.

g. On April 01, 2016, based on the Deed No. 01 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received a working capital facility Fixed Loan IX

Line Limit Non Revolving (Uncommitted) from PT

Bank Victoria International, Tbk amounting to

Rp50,000,000,000 which will due on April 01, 2017

and interest rate 13.50% per annum.

Page 56: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

53

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Victoria International, Tbk PT Bank Victoria International, Tbk

h. Pada tanggal 19 Juli 2016 berdasarkan Akta No. 07,

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan

berupa fasilitas Kredit Fixed Loan X Line Limited

Non Revolving (Uncommitted) dari PT Bank

Victoria International, Tbk sebesar

Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 13,00% per tahun.

h. On July 19, 2016, based on the Deed No. 07 before

Indrasari Kresnadjaja, SH, Notary in Jakarta, the

Entity received a working capital facility Fixed Loan

X Line Limit Non Revolving (Uncommitted) from

PT Bank Victoria Internasional, Tbk amounting to

Rp50,000,000,000 with a repayment period of

12 months, 24 months or 36 months after the date of

withdrawal of the credit depends on the time period

selected by the Entity with interest at 13.00% per

annum.

i. Pada tanggal 11 Januari 2017 berdasarkan Akta

No. 05, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H.,

Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas

pembiayaan berupa fasilitas Kredit Fixed Loan XI

Line Limited Non Revolving (Uncommitted) dari PT

Bank Victoria International, Tbk sebesar

Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 13,00% per tahun.

i. On January 11, 2017, based on the Deed No. 05

before Indrasari Kresnadjaja, SH, Notary in Jakarta,

the Entity received a working capital facility in the

form of Fixed Loan XI Line Limited Non Revolving

(Uncommitted) from PT Bank Victoria International,

Tbk amounting to Rp50,000,000,000 with a

repayment period of 12 months, 24 months or 36

months after the date of withdrawal of the credit

depends on the time period selected by the Entity with

interest at 13.00% per annum.

j. Pada tanggal 27 Desember 2017 berdasarkan Akta

No. 28, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H.,

Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas

pembiayaan berupa fasilitas Kredit Fixed Loan XII

Line Limited Non Revolving (Uncommitted) dari PT

Bank Victoria International, Tbk sebesar

Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 12,5% per tahun.

j. On December 27, 2017, based on the Deed No. 28

before Indrasari Kresnadjaja, SH, Notary in Jakarta,

the Entity received a working capital facility in the

form of Fixed Loan XII Line Limited Non Revolving

(Uncommitted) from PT Bank Victoria International,

Tbk amounting to Rp50,000,000,000 with a

repayment period of 12 months, 24 months or 36

months after the date of withdrawal of the credit

depends on the time period selected by the Entity with

interest at 12.5% per annum.

k. Pada tanggal 31 Juli 2018, Entitas telah mendapat

persetujuan untuk menggabungkan fasilitas Fixed

Loan VIII - XII Line Limited Non Revolving

(Uncommitted) dari PT Bank Victoria International,

Tbk menjadi satu fasilitas kredit yaitu Fixed Loan

Line Limit Non Revolving (Uncommited) dengan

jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp110.482.882.911

dalam jangka waktu pengembalian pinjaman sampai

dengan 1 Agustus 2023 serta bunga sebesar 10% per

tahun.

k. On July 31, 2018, the Entity has obtained approval to

combine the facilities of Fixed Loan VIII - XII Line

Limited Non Revolving (Uncommitted) from PT Bank

Victoria International, Tbk into one credit facility,

namely Non-Revolving (Uncommited) Fixed Loan

Line Limit with the highest amount of the high is

Rp110,482,882,911 in the period of repayment of

loans up to August 1, 2023 and interest of 10% per

year.

Bank kovenan,

1. menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari

tujuan dan keperluan yang telah disepakati;

2. mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak

ketiga, kecuali untuk transaksi umum Entitas;

3. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan

dalam anggaran dasar Entitas;

Bank’s covenant,

1. utilizing the loan obtained other than the objectives

and purposes other than agreed;

2. binding it self as guarantor against any third party,

except for the general transaction Entity;

3. doing business other than those mentioned in the

Entity’s statutes;

Page 57: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

54

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Victoria International, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria International, Tbk - Continued

Bank kovenan - Lanjutan,

4. menerima pinjaman/kredit baru dari Bank lain atau

pihak ketiga atau menerbitkan surat berharga yang

dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan

pada ratio covenant;

5. memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang

memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan

Entitas) ataupun pihak ketiga lainnya di mana

keseluruhannya jumlah tersebut melebihi 25% dari

total ekuitas, kecuali dalam rangka usaha normal

Entitas;

6. membubarkan atau melikuidasi Entitas;

7. mengubah anggaran dasar selain tentang maksud,

tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK;

8. mengajukan permohonan pailit atau penundaan

pembayaran atas utang;

Bank’s covenant - Lanjutan,

4. obtaining new loan / credit from other banks or third

parties, or issuing securities which can lead to the

violation of financial ratios in the ratio covenants;

5. granting loans or credits to those who have

affiliations (except employees of the Entity) or other

third parties where the whole amount exceeding 25%

of the total equity, except in the normal course of

business of the Entity;

6. dissolving or liquidating the Entity;

7. Changing the articles of association other than on

goals, objectives, and business activities and the

compliance with FSA rules;

8. filing for bankruptcy or the postponement of

installment payments;

9. mengubah bentuk hukum atau status hukum Debitor;

10. memindahtangankan Perseroan dalam bentuk apapun

juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak

ketiga;

11. membayar utangnya kepada para pemegang saham

dan/atau para perseroannya (kecuali bunga atas

pinjaman) dalam bentuk apapun juga yang sekarang

telah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari,

kecuali utang yang timbul dari kegiatan usaha normal

Debitor;

12. melakukan merger atau penggabungan usaha

sehingga merubah komposisi pemilikan saham;

9. changing legal form or legal status of the debtor;

10. transferring the Entity in any forms and by any

purposes to third parties;

11. paying its shareholders’ loan and / or their company

(except interest on loans) in any forms that now exist

or will arise in the future, unless the loans arising

from normal business activities of the debtor;

12. Doing merger or business combination that alters the

composition of share ownership;

13. menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian

besar aset Debitor kecuali untuk transaksi umum

perseroan;

13. selling or leasing, whole or partly all Debtor’s assets

except for common corporate transactions;

14. mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian

serupa lainnya yang mengakibatkan dampak negatif

yang material terhadap kegiatan usaha Debitor;

14. entering into management agreement or other similar

agreements which resulting in a material adverse

effect on the business activities of the Debtor;

15. membagikan dividen lebih dari 50% dari laba bersih

Debitor untuk setiap tahun berjalan;

15. distributing dividends of more than 50% of net

income for each current year;

16. memperbolehkan pemegang saham untuk menarik

kembali modal disetor dan menjaminkan atau

menggadaikan saham Perseroan;

16. allowing shareholders to withdraw the paid-up

capital and securing or mortgaging shares of the

Company;

17. Debitor memberitahukan secara tertulis kepada Bank

selambat-lambatnya 30 hari setelah debitor

melakukan:

a. Menerbitkan surat berharga;

b. Mengubah susunan pengurus Debitor;dan

c. Mengubah anggaran dasar selain tentang maksud,

tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK

17. the debtor shall notify in writing to the Bank no later

than 30 days after the debtor do:

a. Issuing securities;

b. Changing the composition of Debtor’s

management; and

c. Changing the statutes other than on goals,

objectives, and business activities and the

compliance with the FSA rules.

Page 58: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

55

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued

Bank kovenan - lanjutan Bank’s covenant - continued

18. Sebelum seluruh pokok pinjaman serta bunga dan

biaya-biaya lainnya yang terutang dilunasi, maka

Entitas berjanji dan mengikat diri untuk menjaga

rasio keuangan Entitas berupa total utang dibagi total

ekuitas tidak melebihi 8 kali di mana (i) total utang

adalah seluruh pinjaman bank, obligasi, surat utang,

instrumen utang lainnya yang dibebani bunga dan (ii)

total ekuitas adalah penjumlahan dari modal

ditempatkan dan disetor penuh agio saham dan saldo

laba ditahan.

18. Before the whole principal and interest and other

costs owed is repaid, then the Entity promise and

commit to bind itself to ensuring that the Entity's

financial ratios such as total debt divided by total

equity does not exceed 8 times in which (i) the total

debt is the entire bank loan, bonds, debentures, other

bearing interest debt instruments and (ii) total equity

is the sum of the issued and fully paid in capital and

retained earnings.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember

2018 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp90.127.687.711 dan Rp103.117.357.362.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018

the balances of facility used are amounted to

Rp90,127,687,711 and Rp103,117,357,362.

PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Sahabat Sampoerna

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Sahabat Sampoerna dengan rincian sebagai

berikut:

The Entity obtained credit facilities from

PT Bank Sahabat Sampoerna as follows:

a. Pada tanggal 15 Agustus 2016, berdasarkan Akta

No. 26 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,

notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit

berupa Pinjaman Angsuran (PA) III (executing)

bersifat Non-Revolving dari PT Bank Sahabat

Sampoerna sejumlah Rp50.000.000.000 dengan

jangka waktu yang berakhir pada tanggal 15 Februari

2020 dan tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun.

a. On August 15, 2016, based on the Deed No. 26 before

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in

Jakarta, the the Entity obtained a credit facility in the

form of Non-Revolving Installment Loan (IL) III

(executing) from PT Bank Sahabat Sampoerna

amounting Rp50,000,000,000 which will due on

February 15, 2020 and interest rate 14.00% per

annum.

b. Pada tanggal 26 September 2016, berdasarkan Akta

No. 64 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,

notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit

berupa Pinjaman Angsuran (PA) IV (executing)

bersifat Non-Revolving dari PT Bank Sahabat

Sampoerna sejumlah Rp50.000.000.000 dengan

jangka waktu yang berakhir pada tanggal 26 Maret

2020 dan tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun.

b. On September 26, 2016, based on the Deed No. 64

before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in

Jakarta the Entity obtained a credit facility in the

form of Non-Revolving Installment Loan (IL) IV

(executing) from PT Bank Sahabat Sampoerna

amounting Rp50,000,000,000 which will due on

March 26, 2020 and interest rate 14.00% per annum.

c. Pada tanggal 20 Februari 2017, berdasarkan Akta

No. 25 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,

notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit

berupa Pinjaman Angsuran (PA) V (executing)

bersifat Non-Revolving dari PT Bank Sahabat

Sampoerna sejumlah Rp100.000.000.000 dengan

jangka waktu yang berakhir pada tanggal 20 Februari

2021 dan tingkat bunga sebesar 13,50% per tahun.

c. On February 20, 2017, by Deed No. 25 before

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., a notary in

Jakarta, the Entity obtained a credit facility in the

form of Non-Revolving Installment Loan (IL) V

(executing) from PT Bank Sahabat Sampoerna

Rp100,000,000,000 for the period ended February

20, 2021 and an interest rate of 13.50% per annum.

d. Pada tanggal 29 Juni 2018 berdasarkan surat

perubahan perjanjian kredit No. 209/BSS-

JKT/RB/VI/2018 bahwa Entitas telah mendapat

persetujuan untuk menggabungkan fasilitas kredit

pinjaman angsuran eksisting yaitu pinjaman angsuran

ketiga, pinjaman angsuran keempat dan pinjaman

angsuran kelima dari PT Bank Sahabat Sampoerna

menjadi satu fasilitas kredit yaitu Pinjaman Angsuran

dengan total outstanding seluruh fasilitas kredit

sebesar Rp81.742.774.436 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman sampai dengan 29 Juni 2023

dengan bunga sebesar 12,5% per tahun.

d. On June 29, 2018 based on a letter of change in

credit agreement No. 209 / BSS-JKT / RB / VI / 2018

that the Entity has obtained approval to combine the

existing installment loan credit facilities, namely the

third installment loan, the fourth installment loan and

the fifth installment loan from PT Bank Sahabat

Sampoerna to become a credit facility namely Loan

Installments with the total outstanding credit facilities

amounting to Rp81,742,774,436 with loan repayment

periods up to 29 June 2023 with interest of 12.5% per

annum.

Page 59: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

56

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna

adalah sebagai berikut:

Loan’s Collaterals from PT Bank Sahabat Sampoerna

are as follows:

1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor

yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan

diikat secara fidusia maksimum 100% dari total

fasilitas;

1. Finance lease receivables of motor vehicles which

are financed based on this agreement are to be

bounded by fiduciary maximum of 100% of the total

facility;

2. Seluruh jaminan tersebut diatas juga terikat secara

”Cross Collateralized” terhadap Fasilitas Kredit yang

diberikan oleh Bank kepada Entitas;

3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit

sebesar maksimum fasilitas kredit.

2. All of the above collaterals are also bound by "Cross

Collateralized" to the Credit Facility provided by the

Bank to the Entity;

3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at

maximum amount of the credit facility.

Bank kovenan Bank’s covenant

a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau

menyewakan pemakaian seluruh atau sebagian

kekayaan aset entitas, kecuali dalam rangka usaha

Entitas sehari-hari;

a. Selling or otherwise transferring the rights or lease

the use of whole or partly of the Entity’s property,

except in respect of the entity business daily;

b. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya

penarikan modal disetor;

b. Performing or giving rise to capital withdrawal;

c. Melakukan perubahan bidang usaha atau jenis

kegiatan usahanya;

c. Making changes to core business sectors or types of

business activities;

d. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan

terjadinya utang baru, baik secara langsung atau tidak

langsung, dengan jaminan atau tidak,baik dari bank,

lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali

pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau

pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan

dalam rangka kegiatan operasional Entitas;

d. Obtaining new loan or giving rise to new loan, either

directly or indirectly, with or without guarantee,

either from banks, financial institutions or other

parties, except for subordinated loans from

shareholders or common borrowing and should be

done in respect of the Entity’s operational activities;

e. Mengalihkan perusahaan; e. Diverting company;

f. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun

pembayaran lain atas utang pemegang saham;

f. Doing payment either principal, interest or other

payments on the shareholder's loan;

g. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali

yang berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas;

g. Purchasing immoveable goods, except those related

to the Entity’s business activities;

h. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan

Entitas kepada pihak lain, kecuali kepada Bank;

h. Securing by any means, the Entity’s assets to other

parties, except to the Bank;

i. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan

kewajiban Entitas untuk membayar kepada pihak

ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha

debitur sehari-hari;

j. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak

ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas

surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk

keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-

transaksi lain yang lazim;

k. Memberikan pinjaman kepada atau menerima

pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka

menjalankan usaha Entitas sehari-hari

l. Melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi;

m. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan

atau piutang-piutang berupa apapun juga yang

sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan

oleh para pemegang saham Entitas baik jumlah

pokok, bunga dan biaya lainnya;dan

n. Perubahan Anggaran Dasar, susunan pengurus,

susunan para pemegang saham, harus memperoleh

persetujuan Bank.

i. Entering into an agreement which may lead to the

Entity's obligations to pay to third parties, except in

respect to run the entity daily business;

j. Guaranteeing, directly or indirectly other third

parties, unless doing endorsements on marketable

securities for the purpose of payment or billing

uncommon other transactions;

k. Granting loans to or accepting loans from other

parties except in respect to run the Entity’s daily

business.

l. Doing merger, consolidation, and acquisitions;

m. Payment or repayment bills or receivables in any

forms which current and/or in the future will be

provided by the Entity’s shareholders either

principal, interest or other costs; and

n. Amendments to the Articles of Association, board of

management, the composition of the shareholders,

subject to the approval of the Bank.

Page 60: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

57

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas yangdigunakan adalah sebesar

Rp71.549.875.689 dan Rp79.699.205.079 .

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of facility used are amounted to

Rp71,549,875,689 and Rp79,699,205,079.

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

1. Debitur agar menjaga rasio-rasio sebagai berikut : 1. Debtor to maintain the following ratios:

a. Tunggakan diatas 90 (sembilan puluh) hari (NPL)

maksimum 3% (tiga persen);

a. Unpaid over 90 (ninety) days (NPL) maximum

3% (three percent);

b. Tunggakan diatas 30 (tiga puluh) hari maksimum

8% (delapan persen);

b. Unpaid over 30 (thirty) days maximum 8% (eight

percent);

c. Gearing Ratio maksimum sebesar 8 (delapan)

kali;

c. Maximum Gearing Ratio of 8 (eight) times;

d. Net Profit dalam kondisi surplus; d. Net Profit in surplus condition;

e. ROE minimum 1% (satu persen). e. ROE is at least 1% (one percent).

2. Selama masa available period wajib memenuhi rasio-

rasio keuangan diatas, jika melebihi ketentuan diatas

maka sisa fasilitas yang masih tersedia harus di hold.

Namun jika harus dilakukan pencairan dengan

kondisi tidak terpenuhi rasio-rasio diatas maka unit

kerja FI Early Warning & CQC harus memberikan

rekomendasi akan pencairan tersebut.

2. During the period of the available period must fulfill

the above financial ratios, if it exceeds the above

provisions, the remaining available facilities must be

held. However, if the liquefaction has not been

fulfilled with the above ratios, then the FI Early

Warning & CQC work units should recommend the

disbursement

PT Bank Harda Internasional, Tbk PT Bank Harda Internasional, Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Harda Internasional, Tbk dengan rincian

sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities plafond from

PT Bank Harda Internasional, Tbk as follows:

a. Pada tanggal 9 Juni 2011 berdasarkan Akta No. 28,

dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian

fasilitas kredit Rp10.000.000.000 dengan jangka

waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar

13% per tahun.

a. On June 9, 2011, based on Notarial Deed No. 28 of

Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained an additional loan facility amounted

Rp10,000,000,000, with a 3 (three) year period and

interest rate 13% per annum.

b. Pada tanggal 6 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 18,

dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian

fasilitas kredit Rp15.000.000.000 dengan jangka

waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar

12% per tahun.

b. On June 6, 2012, based on Notarial Deed No. 18 of

Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained an additional loan facility amounted

Rp15,000,000,000, with a 3 (three) year period and

interest rate 12% per annum.

c. Pada tanggal 11 September 2014 berdasarkan Akta

No. 45, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman

Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda

Internasional, Tbk sebesar Rp25.000.000.000 dengan

jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga

sebesar 15%.

c. On September 11, 2014 pursuant to the Deed No. 45,

before Tjoa Karina Juwita, SH, Notary in Jakarta,

Entity obtain Descending Loan Acceptance (PAM)

credit facility from PT Bank International Harda, Tbk

amounted Rp25,000,000,000 with a 3 (three) years,

and interest rate 15% per annum.

d. Pada tanggal 27 Juni 2016 berdasarkan Akta

No. 101, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman

Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda

Internasional, Tbk sebesar Rp20.000.000.000 dengan

jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga

sebesar 15%.

d. On June 27, 2016, based on Notarial Deed No. 101 of

Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained credit facilities Descending Loan

Acceptance (PAM) from PT Bank Harda

Internasional, Tbk amounted Rp20,000,000,000, with

a 3 (three) years period and interest rate 15% per

annum.

Page 61: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

58

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued

e. Pada tanggal 30 Maret 2017 berdasarkan Akta

No. 35, dihadapan Sheila Ersan Sugito, S.H., M.Kn,

Notaris di Tangerang Selatan, Entitas mendapat

penambahan fasilitas kredit Pinjaman Modal Kerja

(PMK) dari PT Bank Harda Internasional, Tbk

sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu

pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar 14%.

e. On March 30, 2017, based on Notarial Deed No. 35

of Sheila Ersan Sugito, S.H., M.Kn., Notary in South

Tangerang, the Entity obtained additional Capital

Credit Facilities (CCF) from PT Bank Harda

Internasional, Tbk amounted Rp10,000,000,000, with

a 3 (three) years period and interest rate 14% per

annum.

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Harda Internasional,

Tbk adalah sebagai berikut:

1. Piutang dagang entitas yang berasal dari konsumen

minimal sebesar 110% dari plafond kredit;dan

2. Buyback guarantee dari Entitas.

Loan’s collateral from PT Bank Harda International, Tbk

as follows:

1. The Entity’s Accounts receivable which are derived

from consumer at a minimum of 110% of the credit

limit; and

2. Buyback guarantee from Entity.

Kewajiban Entitas: The Entity’s obligations:

Entitas wajib memberitahukan kepada Bank selambat-

lambatnya 7 hari setelah:

The Entity shall inform the Bank not later than 7 days

after:

1. Memperoleh tambahan utang dalam bentuk apapun

dari pihak lain;

1. Obtaining additional loan in any forms from other

parties;

2. Mengikat diri sebagai penanggung untuk kepentingan

pihak lain dan menjaminkan dan/atau mengalihkan

kepada pihak lain atau kewajiban tersebut timbul atas

dasar keputusan yang telah mempunyai kekuatan

hukum; dan

2. Binding itself as guarantor for other parties and

pledging and / or transferring to other parties or

interest the obligation which arising from the

decisions that have the power of law; and

3. Mengadakan perubahan susunan pengurus Entitas. 3. Changing the Entity’s management compositions.

Entitas wajib menjaga kondisi keuangan dengan kriteria

sebagai berikut:

The Entity shall maintain financial condition with the

following criteria:

Finansial Konvenant:

1. Gearing rasio maksimum 10 kali

2. Non Performing Loan maksimum 2 % netto

3. ROA minimum 2%

4. ROE minimum 15

5. BOPO minimum 90%

6. Net Profit Margin minimum 10%

7. Current Ratio minimum 1,1% kali

8. Cash Ratio minimum 0,5% kali

Financial Covenant:

1. Gearing rasio maxsimum 10 times

2. Non Performing Loan maxsimum 2 % net

3. ROA minimum 2%

4. ROE minimum 15

5. BOPO minimum 90%

6. Net Profit Margin minimum 10%

7. Current Ratio minimum 1,1% times

8. Cash Ratio minimum 0,5% times

Apabila ketentuan-ketentuan di atas tidak terpenuhi,

maka Entitas dalam waktu selambat-lambatnya 5 hari

kerja wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank.

If the above provisions are not met, then the Entity shall

notify in writing to the Bank at within 5 working days.

Bank kovenan:

Selama pinjaman belum dibayar lunas, tanpa persetujuan

tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dan/atau

Penjamin tidak boleh:

Bank’s covenant:

On condition the loan has not been fully repaid, without

written approval from the Bank, Entity and/or the

Guarantor is not allowed to:

Page 62: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

59

11. UTANG BANK - Lanjutans 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued

1. Mengadakan penjualan atau pemindahtanganan atas

harta kekayaan Entitas dan/atau Penjamin;

2. Melakukan merger, akuisisi atau menjual sebagian

perusahaan atau kekayaannya;

3. Menjaminkan menjual atau dengan cara lain

melepaskan barang jaminan kepada pihak lain;

4. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau

penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya;

5. Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain

atau pada bidang usaha lainnya yang dapat

mengakibatkan atau membawa dampak negatif

terhadap pengelolaan usaha Entitas dan/atau pemberi

jaminan;

6. Mengalihkan pinjaman atau fasilitas pinjaman kepada

pihak manapun;

7. Mengalihkan usaha Entitas dan/atau Penjamin kepada

pihak lain dengan cara apapun juga;

8. Memberi ijin kapada pihak ketiga untuk menempati

bangunan yang dijaminkan kepada Bank termasuk

asset dan pendapatan yang di kemudian hari akan

diperoleh oleh Entitas yang dijaminkan kepada Bank

berdasarkan Perjanjian ini, dokumen jaminan dan

penjamin;

9. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas

dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas

kepada maksud dan tujuan Perusahaan, perubahan

struktur permodalan atau modal dasar Entitas

dan/atau Penjamin kecuali untuk menambah agio

dan/atau laba yang ditahan;dan

10. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham

Entitas dan/atau sebagai Penjamin.

1. sale or handover of the property of the Entity and/or

the Guarantor;

2. Perform mergers, acquisitions or sell part of the

Entity’s property;

3. Pledge to sell or otherwise release the collateral to

other parties;

4. Apply for bankruptcy or delay in payment of debts;

5. Investing in other companies or in other business

sectors that could result or bring a negative impact

on the management of the Entity and / or the

guarantor;

6. Switch the loan or loans facilities to any other

parties;

7. Transfer the business of the Entity and/or the

Guarantor to any other parties in any manner

whatsoever;

8. Permit the third parties to occupy the building that

used as collateral to the Bank, including assets and

income that would later be acquired by the Entity that

used as collateral to the Bank under this Agreement,

guarantees and guarantors documentation;

9. Make changes in the statute of the Entity and/or the

Guarantor including, but not limited to the purposes

and objectives of the Company, changes in the capital

structure or the authorized capital of the Entity

and/or the Guarantor except to increase additional

paid in capital and/or retained earnings; and

10. Make changes in the Entity’s structure of

shareholders and/or as the Guarantor.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar nihil dan

Rp3.391.064.358.

Pada tanggal 1 Agustus 2019. Entitas telah melunasi pinjaman.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the balances of facility used are amounted to nil and Rp3,391,064,358.

As of August 1st 2019, the entity had paid off the facility.

PT Bank Sinarmas, Tbk PT Bank Sinarmas, Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Sinarmas, Tbk dengan rincian sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from PT Bank

Sinarmas, Tbk as follows:

a. Pada tanggal 19 Juni 2013 berdasarkan Akta No. 75

dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta Entitas

memperolah fasilitas kredit sebesar

Rp25.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank

Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan

tingkat suku bunga 11% per tahun.

a. On June 19, 2013, based on Notarial Deed No. 75 of

Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained

credit facility amounted Rp25,000,000,000 as term

loan from PT Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year

period and interest rate 11% per annum.

b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta

No. 704 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta

Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar

Rp200.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank

Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan

tingkat suku bunga 14% per tahun.

b. On December 18, 2014, based on Notarial Deed

No. 704 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained credit facility amounted

Rp200,000,000,000 as term loan from PT Bank

Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate

14% per annum.

c. Pada tanggal 7 Desember 2015 berdasarkan Addendum

Perjanjian Kredit No. 002/P-036/TL-2/XII/2015-2, Entitas

memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp225.000.000.000 bersifat term loan dengan kelonggaran tarik

Rp70.000.000.000 dari PT Bank Sinarmas, Tbk dengan

jangka waktu 4tahun dan tingkat sukubunga 14,5% pe tahun.

c. On December 7, 2015, based on Credit Agreement

Addendum No. 002/P-036/TL-2/XII/2015-2, the Entity

obtained a credit facility amounted Rp225,000,000,000 as term loan with pull allowances Rp70,000,000,000 from PT

Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate

14,5% per annum.

Page 63: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

60

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Sinarmas, Tbk - Lanjutan PT Bank Sinarmas, Tbk - Continued

d. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta

No. 423 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta

Entitas memperoleh fasilitas kredit sebesar

Rp100.000.000.000 bersifat term loan dari

PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun

dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun.

d. On September 22, 2016, based on Notarial Deed

No. 423 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained a credit facility amounted

Rp100,000,000,000 as term loan from PT Bank

Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate

14.00% per annum.

e. Pada tanggal 7 Juni 2018 berdasarkan Akta No. 605

dihadapan Widawati, S.H.,M.Kn. Notaris di

Tangerang bahwa Entitas telah mendapat persetujuan

untuk menggabungkan fasilitas kredit pinjaman Term

Loan yaitu fasilitas term loan I, fasilitas term loan II

dan fasilitas term loan III, dari

PT Bank Sinarmas, Tbk menjadi satu fasilitas kredit

yaitu fasilitas term loan (uncommitted & Non

Revolving) dengan total outstanding seluruh fasilitas

kredit sebesar Rp146.231.744.964 dengan jangka

waktu pengembalian pinjaman sampai dengan

84 bulan atau sampai dengan 7 Juni 2025 dengan

bunga sebesar 13% per tahun.

e. On June 7, 2018 based on Deed No. 605 of Widawati,

S.H., M.Kn. Notary in Tangerang the Entity has

obtained approval to combine the Loan Term Loan

facility, namely the term loan I facility, term loan II

facility and term loan III facility, from

PT Bank Sinarmas, Tbk becomes one credit facility,

namely a term loan facility (uncommitted & Non

Revolving) with a total outstanding credit facility of

Rp146,231,744,964 with a loan repayment period of

up to 84 months or up to June 7, 2025 with an interest

of 13 % per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Sinarmas, Tbk

adalah BPKB dari masing-masing end user sesuai yang

tertuang dalam daftar nominatif yang diserahkan oleh

Debitur kepada Bank termasuk seluruh tagihan A/R atas

end user tersebut sebesar 110% dari outstanding masing-

masing end user atau outstanding pinjaman atas

pembiayaan kendaraan bermotor roda empat (bekas).

Loan’s Collateral from PT Bank Sinarmas, Tbk as BPKB

from each end user is as stated in the nominative list

submitted by the Debtor to the Bank including all A / R

bills for the end user amounting to 110% of the

outstanding each end user or outstanding loan for

financing four-wheeled motorized vehicles (used).

Bank kovenan:

Selama Entitas belum membayar lunas utang atau batas

waktu penarikan dan atau penggunaan fasilitas kredit

belum berakhir, Entitas/penjamin dengan pemberitahuan

tertulis terlebih dahulu kepada Bank diperkenakan

melakukan hal-hal merubah anggaran dasar, susunan

pengurus dan susunan pemegang saham Entitas.

Bank’s covenant:

On condition the entity has not repaid the loan or

withdrawal deadline and or use of the credit facility is

not over, the entity/guarantor with prior written

notification to the Bank is allowed to do things as

changing the statutes, composition of management and

shareholder structure.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp143.477.523.132 dan Rp143.477.523.132.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of facility used are amounted to

Rp143,477,523,132 and Rp143,477,523,132.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten, Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk

dengan rincian sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk as

follows:

a. Pada tanggal 4 Juni 2014 berdasarkan Akta No. 1

dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn., Notaris di

Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal

kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-

revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan

sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,

jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36

bulan, dan tingkat suku bunga 12,50 % per tahun.

a. On June 4, 2014 based on Deed No. 1 of Surdjono

Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta, the Entity

obtained a non-revolving working capital credit

facility amounting to Rp20,000,000,000 from

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk with a period of 42 months since the

credit contract including a period of withdrawal, the

period after thawing credit maximum 36 months,

and interest rate of 12.50% per annum.

Page 64: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

61

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten, Tbk - Lanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk - Continued

b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta

No. 3 dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn.,

Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit

modal kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-

revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan

sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,

jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36

bulan, dan tingkat suku bunga 12,75 % per tahun.

b. On December 18, 2014 based on Deed No. 3 of

Surdjono Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta the

Entity obtained a non-revolving working capital

credit facility amounting to Rp20,000,000,000 from

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk with a period of 42 months from the

credit contract including a period of withdrawal, the

period after thawing credit maximum 36 months,

and interest rates 12.75% per annum.

c. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta

No. 06 dihadapan Arman Lany, S.H., M.H., Notaris

di Jakarta, Entitas memperolah fasilitas kredit modal

kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-

revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 40 bulan

sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,

jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36

bulan, dan tingkat suku bunga 13,00 % per tahun.

c. On September 22, 2016 based on Deed No. 06 of

Arman Lany, SH, M.H., Notary in Jakarta the Entity

obtained a non-revolving working capital credit

facility amounting to Rp20,000,000,000 from

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk with a period of 40 months from the

credit contract including a period of withdrawal, the

period after thawing credit maximum 36 months,

and interest rates 13.00% per annum.

d. Pada tanggal 22 November 2017 berdasarkan Akta

No. 06 dihadapan Arman Lany, S.H., M.H., Notaris

di Jakarta, Entitas memperolah fasilitas kredit modal

kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-

revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 38 bulan

sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,

jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36

bulan, dan tingkat suku bunga 13,00 % per tahun.

d. On November 22, 2017 based on Deed No. 06 of

Arman Lany, SH, M.H., Notary in Jakarta the Entity

obtained a non-revolving working capital credit

facility amounting to Rp20,000,000,000 from

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk with a period of 38 months from the

credit contract including a period of withdrawal, the

period after thawing credit maximum 36 months,

and interest rates 13.00% per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk adalah sebagai

berikut:

1. Segala harta kekayaan Entitas, baik bergerak maupun

tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang

akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi

pelunasan jumlah kredit yang timbul karena

perjanjian kredit ini.

2. Guna lebih menjamin pembayaran kembali kredit,

Entitas menyerahkan kepada Bank jaminan berupa

Daftar Hak Tagih kepada end user dengan kategori

lancar minimal 110% dari outstanding atau senilai

Rp22.000.000.000.

Loan’s Collateral from PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat and Banten, Tbk are as follows:

1. All properties of the Entity, whether movable or

immovable, either already exist or will exist in the

future become a guarantee for repayment of the

amount of credit arising from this agreement.

2. In order to secure the repayment of the credit, the

Entity shall submit to the Bank guarantee in the form

of List of Rights to Claim to the end users with

currnet category minimum of 110% of outstanding or

Rp22,000,000,000.

Bank kovenan:

a. melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat

pembayaran;

b. menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga yang

dapat mengurangi/mempengaruhi kemampuan Entitas

dalam melaksanakan kewajiban angsuran kecuali

dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya;

c. menjual/memindahtangankan atau dengan cara

apapun melepaskan sebagian atau seluruh harta

Entitas selain dalam rangka aktivitas usahanya;

d. memberikan pinjaman termasuk kepada para

pemegang saham, kecuali dalam rangka kegiatan

usahanya sehari-hari;

Bank’s covenant:

a. do mergers, acquisitions that could obstruct the

payments;

b. sign an agreement with a third party that can

reduce/affect the ability of the Entity in carrying out

the installment obligation, except to in respect to run

its business activities;

c. sell / transfer or in any manner to waive whole or

partly of the Entity’s property other than in respect of

its business activities;

d. grant loans, including to shareholders, except in

respect of daily business activities;

Page 65: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

62

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten, Tbk - Lanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk - Continued

Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:

e. mengalihkan seluruh/sebagian hak dan kewajiban

Bank kepada pihak ketiga;

f. membubarkan perusahaan, meminta dinyatakan pailit

atau penundaan pembayaran;

g. memindahtangankan perusahaan dalam bentuk atau

nama apapun kepada pihak ketiga;

h. menjual atau memindahtangankan atau melepaskan

sebagian atau seluruh harta kekayaan Entitas yang

sudah diserahkan sebagai agunan kepada Bank, selain

dalam rangka aktivitas usahanya;

i. menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/atau

kewajiban Entity atas fasilitas kredit kepada pihak

lain;

j. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau

menjaminkan harta kekayaan entitas yang dibiayai

kepada pihak lain.

e. transfer whole/partly of the rights and obligations to

the Bank to third parties;

f. dissolve the company, file for bankruptcy;

g. handover company in any forms or any name

whatsoever to third parties;

h. sell or handover or dispose whole or partly of the

Entity’s property that has been submitted as

collateral to the Bank, other than in respect of its

business activities;

i. handover whole or partly of the Entity’s rights and/or

obligations for the loan to other parties;

j. bind itself as use as guarantee of the entity’s property

to other parties.

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

1. Mempertahankan rasio-rasio keuangan Entitas

dengan menjaga Rasio Keuangan:

1. Maintain the Entity's financial ratios by maintaining

the Financial Ratios:

2. Debt to Equity (DER) atau Gearing Ratio maksimal

sebesar 10 kali

2. Debt to Equity (DER) or Gearing Ratio maximum of

10 times

3. Rasio antara piutang pembiayaan dengan hutang

bank lebih dari 1 kali

3. Ratio between financing receivables and bank loans

more than 1 time

4. Menjaga NPL Up 90 hari tidak lebih dari 3 % dari

total pembiayaan. Apabila kondisi NPL 90 Up lebih

dari 3%, maka pencairan ditangguhkan sampai

dnegan diperbaikinya NPL Entitas sesuai dengan

ketentuan bank.

4. Maintain NPL Up 90 days is not more than 3% of

total financing. If the NPL condition of NPL 90 Up

is more than 3%, then the withdrawal is deferred

until the revised NPL of the Entity in accordance

with the provisions of the bank.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp8.741.666.616 dan Rp15.527.777.738.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018, the

balances of facilities used are amounted to

Rp8,741,666,616 and Rp15,527,777,738.

PT Bank Mestika Dharma, Tbk PT Bank Mestika Dharma, Tbk

a. Pada tanggal 21 Desember 2016 berdasarkan Akta

No. 58, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja

dari PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar

Rp80.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 5

(lima) tahun dengan bunga sebesar 11,5% pertahun.

a. On December 21, 2016, based on Notarial Deed No.

58 of Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained a loan working capital credit facility

from PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted

Rp80,000,000,000, with a 5 (five) years period and

interest rate 11,5% per annum.

a. Pada tanggal 17 Juli 2017 berdasarkan Akta

No. 17, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja

dari PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar

Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman

5 (lima) tahun dengan bunga sebesar 11,5% pertahun.

b. On July 17, 2017, based on Notarial Deed No. 17 of

Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the Entity

obtained a loan working capital credit facility from

PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted

Rp50,000,000,000, with a 5 (five) years period and

interest rate 11,5% per annum.

b. Pada tanggal 2 Nopember 2018 berdasarkan Akta

No. 5, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja

dari PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar

Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 5

(lima) tahun dengan bunga sebesar 10% pertahun.

c. On November 2, 2018, based on Notarial Deed No. 5

of Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the Entity

obtained a loan working capital credit facility from

PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted

Rp20,000,000,000, with a 5 (five) years period and

interest rate 10% per annum.

Page 66: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

63

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Lanjutan PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Continued

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mestika Dharma,

Tbk berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia

dengan minimal sebesar 111,11% dari nilai outstanding

pinjaman.

The Loan’s Collateral from PT Bank Mestika Dharma,

Tbk in the form of fiduciary of receivables with a

minimum of 111.11% of the outstanding balance of the

loan.

Bank kovenan:

a. memperoleh pinjaman baru; dan

b. mengubah susunan pengurus Entitas dan pemegang

saham mayoritas.

c. melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat

pembayaran;

d. menjamin kepada Bank lain dan/atau pihak lain

ketiga manapun juga, piutang-piutang yang telah

diserahkan sebagai jaminan kepada Bank;

e. menarik melampaui batas plafond;

f. melakukan fasilitas selain daripada yang ditentukan;

g. mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak

lain mengajukan permohonan kepada pengadilan

untuk dinyatakan pailit;

h. melakukan transaksi kepada satu pihak tidak terbatas

pada perusahaan afiliasinya di luar cara-cara

kebiasaan dagang yang ada;

Bank’s covenant:

a. obtain a new loan; and

b. change the composition of management of the Entity

and the majority shareholder.

c. do mergers, acquisitions that could obstruct the

payments;

d. guarantee to other Banks and/or any other third

parties, receivables that have been submitted as

collateral to the Bank;

e. withdraw exceeding the ceiling;

f. do the facilities other than those specified;

g. apply for and/or encourages other parties to file for

bankruptcy;

h. conduct transactions to one party that is not limited

to affiliated companies outside the common practice

of business;

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

1. Wajib memiliki rasio piutang pembiayaan netto

terhadap total aset paling rendah 40%

1. Must have ratio of net financing receivables to total

assets at least 40%;

2. Gearing rasio maksimum 8 atau current ratio dibawah

angka 1

2. Gearing maximum ratio of 8 or currnet ratio below

number 1;

3. Non Performing Loan (NPL) wajib dimaintain < 5%

berdasarkan outstanding piutang menunggak > 90

hari terhadap total piutang pembiayaan

3. Non Performing Loan (NPL) shall be maintained

<5% based on outstanding receivables arising from>

90 days to total financing receivables

4. Total Write Off dan Loan On Ayda berada diatas 3%

dari nilai piutang kotor

4. Total Write Off and Loan On Ayda are above 3% of

the gross receipt value

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp41.706.814.718 dan Rp62.915.520.339.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of facility used are amounted to

Rp41,706,814,718 and Rp62,915,520,339.

PT Bank Mega, Tbk PT Bank Mega, Tbk

Pada tanggal 9 Maret 2017 berdasarkan Akta No. 2,

dihadapan Maman Sudirman, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat fasilitas Fixed Loan dari PT Bank

Mega, Tbk sejumlah Rp250.000.000.000 dengan jangka

waktu yang berakhir pada tanggal 9 Maret 2023 dan

tingkat bunga sebesar 13% per tahun.

On March 9, 2017, based on Notarial Deed No. 2 of

Maman Sudirman, S.H., Notary in Jakarta, the Entity

obtained a Fixed Loan facility from PT Bank Mega, Tbk

amounting Rp250,000,000,000 which will due on

March 9, 2023 and interest rate 13% per annum.

Page 67: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

64

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk

Pada tanggal 30 Juli 2018 berdasarkan Akta No. 3

dihadapan Maman Sudirman, S.H.,M.Kn. Notaris di

Jakarta bahwa Entitas telah mendapat persetujuan untuk

menggabungkan atau merestrukturisasi antara lain:

a. pembiayaan bersama Mega Oto Joint Financing

menjadi Fasilitas Fixed Loan I dengan total out

standing sebesar Rp50.357.680.802 dengan jangka

waktu sampai dengan 24 bulan atau sampai dengan

30 Juli 2020 dengan tingkat suku bunga sebesar 12%

per tahun.

b. fasilitas fixed Loan menjadi Fasilitas Fixed Loan II

dengan outstanding sebesar Rp158.414.849.665

dengan jangka waktu pengembalian pinjaman sampai

dengan 64 bulan atau sampai dengan 30 Juli 2023

dengan bunga sebesar 12% per tahun.

As of July 30, 2018 based on Deed No. 3 in front of

Maman Sudirman, S.H., M.Kn. A notary in Jakarta that

the Entity has obtained approval to combine or

restructure, among others:

a. Mega Oto Joint Financing joint financing becomes a

Fixed Loan Facility I with a total outlay of

Rp50,357,680,802 with a term of up to 24 months or

up to 30 July 2020 with an interest rate of 12% per

annum.

b. the fixed loan facility becomes a Fixed Loan Facility

II with an outstanding of Rp158,414,849,665 with a

loan repayment period of up to 64 months or up to 30

July 2023 with an interest of 12% per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mega, Tbk

berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan

minimal sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman.

Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk in the form of

fiduciary of receivables with a minimum of 100% of the

outstanding balance of the loan.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

a. melakukan atau menyebabkan dilakukannya

penarikan modal disetor.

a. Conduct or cause the withdrawal of paid up capital.

b. mengadakan rapat umum pemegang saham yang

acaranya mengubah atau menyebabkan dilakukannya

perubahan anggaran dasar, struktur modal, susunan

pemegang saham atau susunan anggota Direksi dan

Dewan Komisaris.

b. Holds a general meeting of shareholders whose

events alter or cause the amendment of the articles of

association, capital structure, composition of

shareholders or members of the Board of Directors

and Board of Commissioners.

c. melakukan perubahan bidang atau jenis kegiatan

usahanya.

c. Make changes to the field or type of business activity.

d. mengajukan permohonan kepailitan atau penundaan

kewajiban pembayaran utang, membubarkan entitas,

dan melakukan atau mengizinkan untuk dilakukan

penggabungan usaha, peleburan usaha atau

konsolidasi.

d. Applying for bankruptcy or postponement of debt

obligations, dismissing Entity and committing or

permitting a business combination, consolidation or

merger.

e. memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk

kepada Pemegang Saham, entitas anak dan entitas

afiliasinya, kecuali pinjaman kepada karyawan,

pengusaha kecil dan koperasi yang ditentukan oleh

pemerintah, atau pinjaman yang memang biasa dan

harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional

normal entitas sehari-hari yang wajar.

e. provide loans to other parties, including to the

shareholders, subsidiaries and affiliated , except

loans to employees, small entrepreneurs and

cooperatives as determined by the government, or

borrowings which are normal and shall be made in

the ordinary course of normal daily operations of

normal entities.

f. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang,

memberikan garansi atau menjaminkan harta

kekayaannya untuk kepentingan pihak lain.

f. bind themselves as the guarantor of the debt, provide

warranty or pledge his property for the benefit of

others.

g. melakukan penyertaan modal, pengambilanalihan

saham, investasi baru di dalam entitas lain atau

membuat anak entitas.

g. carry out equity participation, takeover of shares,

new investments in other entities or create subsidiary.

h. menyatakan, membayar atau membagikan deviden

baik dari pendapatan maupun modal.

h. states, pays or distributes dividends from both income

and capital.

i. memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan

terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun

tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank,

lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali

pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan

dalam rangka kegiatan operasional normal usaha

entitas sehari-hari yang wajar.

i. obtaining new loans or causing new indebtedness,

directly or indirectly, under warranty or not, from

banks, financial institutions or other parties, except

for normal loans and should be made in the ordinary

course of normal business activities of a reasonable

day-to-day business entity.

Page 68: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

65

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk - Continued

Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:

j. menggadaikan, menjaminkan, mengalihkan atau

dengan cara lain menyebabkan beralihnya saham

entitas kepada pihak lain.

j. mortgaging, pledge, transfer or otherwise make the

transfer of shares of the entity to another party.

k. membuat atau mengijinkan atas seluruh atau sebagai

assetnya (termasuk asset yang akan didapatkan

dimasa mendatang) untuk dijual, dijaminkan,

disewakan kecuali kegiatan usaha operasional Entitas,

atau dengan cara lain mengalihkan harta

kekayaannya.

k. make or permit all or any of its assets (including

assets to be acquired in the future) to be sold,

pledged, leased except for the operations of the

entity's operations, or otherwise by transferring its

assets.

l. menjual, mengalihkan atau menyebabkan beralihnya

usaha atau agunan kepada siapapun.

l. sell, transfer or cause the transfer of business or

collateral to any person.

m. melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun

pembayaran lain atas utang Pemegang Saham.

m. making payment of principal, interest or other

payment of Shareholder's debt.

n. melakukan pembelian harta tetap kecuali yang

berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas.

n. make purchases of fixed assets except those related to

the entity's business activities.

o. melakukan pembayaran dipercepat atas suatu hutang

atau pembayaran kewajiban lainnya yang belum jatuh

tempo kepada pihak lain, kecuali yang berhubungan

dengan kegiatan usaha Entitas dan tidak

mempengaruhi kewajiban Entitas pada Bank.

o. make an accelerated payment of any outstanding debt

or other obligation payments to other parties, except

those related to the entity's business activities and

shall not affect the obligations of the Entity at the

Bank.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp

150.516.759.600 dan Rp 180.292.457.924.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of facilities used are amounted to

Rp150,516,759,600 and Rp180,292,457,924.

PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk

a. Pada tanggal 25 Agustus 2017 berdasarkan Akta

No. 289, dihadapan Satria Amiputra A, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit lokal

(Rekening Koran) sebesar Rp20.000.000.000 dan

fasilitas installment loan sebesar Rp30.000.000.000

dari PT Bank Central Asia, Tbk dengan jangka waktu

yang berakhir tanggal 25 Agustus 2019 dan tingkat

bunga sebesar 11,5% pertahun.

a. On Augustus 25, 2017, based on Notarial Deed No.

289 of Satria Amiputra A , S.H., Notary in Jakarta,

the Entity obtained a loan lokak (Rekening Koran)

credit facility amount Rp20,000,000,000 and facility

installment loan amount Rp30,000,000,000 from

PT Bank Central Asia, Tbk wich will due on

Augustus 25, 2019 and interest rate 11,5% per

annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Central Asia, Tbk

berupa:

Loan’s Collateral from PT Bank Central Asia, Tbk in the

form:

1. Sebidang tanah dengan SHGB No. 1380 seluas

532M2 a.n Kiwantara Mardjuki Jl. Zamrud 9 Blok E

Kav. 48, RT.020 RW.04, Jakarta Selatan.

1. Plot of land with SHGB No. 1380 area of 532M2 a.n

Kiwantara Mardjuki Jl. Zamrud 9 Blok E Kav. 48,

RT.020 RW.04, Jakarta Selatan.

2. Sebidang tanah dengan SHGB No. 2974 seluas

284M2 a.n Kiwantara Mardjuki Jl. Komplek

Perumahan Permata Hijau Blok G, Grogol Utara,

Jakarta Selatan.

2. Plot of land with SHGB No. 2974 area of 2974M2 a.n

Kiwantara Mardjuki Jl. Komplek Perumahan

Permata Hijau Blok G, Grogol Utara, Jakarta

Selatan.

3. Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan

minimal sebesar 100% dari nilai outstanding

pinjaman.

3. Receivables with a minimum of 100% of the

outstanding balance of the loan.

Page 69: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

66

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Central Asia, Tbk - Lanjutan PT Bank Central Asia, Tbk - Continued

Bank kovenan: Bank’s covenant:

a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak

lain kecuali dari bank lain dan/atau pemegang saham

Entitas;

a. Obtaining loans/new loans from other parties except

from other banks and/or Entity’s shareholders;

b. memberikan pinjaman termasuk kepada para

pemegang saham, kecuali dalam rangka kegiatan

usahanya sehari-hari;

b. grant loans, including to shareholders, except in

respect of daily business activities;

c. memberikan jaminan BPKB atas piutang yang

dibiayai oleh fasilitas kredit kepada Bank lain;

c. assign BPKB collaterals on receivables financed by

this credit facility to other banks;

d. Apabila Entitas berbentuk badan: d. If Entity is coporate :

Melakukan peleburan, penggabungan,

pengambilalihan, pembubaran/likuidasi;

Mengubah status kelembagaan;

Mengubah mayoritas kepemilikan saham

Doing amalgamation, merger, acquisition,

dissolution/ liquidation;

Changing the status of the institution;

Change the majority of stock ownership

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas yang digunakan untuk modal kerja adalah

sebesar Rp9. 632.927.623 dan Rp16. 355.807.056 untuk

fasilitas cerukan adalah sebesar Rp 19.721.023.013 dan

Rp 18.708.034.348.

As of September 30, 2019 dan December 31, 2018 the

balance of facilities used are instalment loan amounted

to Rp9,632,927,623 and Rp16,355,807,056 are overdraft

facilities amounted toRp 19,721,023,013,and Rp

18,708,034,348.

PT Bank Ganesha PT Bank Ganesha

Pada tanggal 26 Nopember 2017 berdasarkan perjanjian

No. 256/KCU-ADK/XI/2017, Entitas mendapat fasilitas

kredit modal kerja dari PT Bank Ganesha sebesar

Rp40.000.000.000 bersifat Non Revolving dengan jangka

waktu pinjaman 4 (empat) tahun dengan bunga sebesar

12,75%.

On November 26, 2017, based on agreement

No. 256/KCU-ADK.XI/2017, the Entity obtained a loan

working capital credit facility from

PT Bank Ganesha (Non Revolving) amounted

Rp40,000,000,000, with a 4 (four) years period and

interest rate 12,75% per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Ganesha berupa

Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan

minimal sebesar 110% dari outstanding.

The Loan’s Collateral from PT Bank Ganesha in the form

of fiduciary of receivables with a minimum of 110% of

the outstanding.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

1. Pengahapusan kredit dalam 12 bulan terakhir

maksimum 3% dari total portofolio yang dikelola.

1. Credit abolition in the last 12 months is a maximum

of 3% of the total managed portfolio.

2. Wajib memiliki rasio piutang pembiayan neto

terhadap total aset paling rendah 40%.

2. Must have ratio of net financing receivables to total

assets of at least 40%.

3. Wajib memenuhi ketentuan batas maksimum

pemberian kredit kepada seluruh pihak terkait paling

tinggi 50% dari ekuitas pembiayaan.

3. Must comply with the maximum limit of lending to all

related parties at the maximum of 50% of the

financing equity.

4. Gearing rasio maksimum 10 kali. 4. Gearing maximum ratio of 10 times.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp20.553.031.392 dan Rp27.404.871.372.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of facilities used are amounted to

Rp20,553,031,392 and Rp27,404,871,372.

Page 70: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

67

11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued

PT Bank Andara PT Bank Andara

Pada tanggal 26 Mei 2017 berdasarkan Akta

No. 47, dihadapan Dr.Gunawan Tedjo, S.H., M.H.,

Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal

kerja dari PT Bank Andara sebesar Rp35.000.000.000

bersifat Non Revoling dengan jangka waktu pinjaman

54 bulan dengan bunga sebesar 12,75%.

On May 26, 2017, based on Notarial Deed No. 47 of

Dr. Gunawan Tedjo, S.H., M.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained a loan working capital credit facility

from PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted

Rp35,000,000,000 (Non Revolving), with a 54 mounth

period and interest rate 12,75% per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Andara berupa

Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan

minimal sebesar 105% dari total plafond pinjaman.

The Loan’s Collateral from PT Bank Andara in the form

of fiduciary of receivables with a minimum of 105% of

the outstanding balance of the loan.

Finansial Konvenant:

1. Rasio kecukupan modal minimal 10%

2. Gearing rasio maksimum 8 kali

3. Rasio piutang yang menunggak diatas 90 hari

terhadap total gross piutang maksimal 3 %

4. Rasio piutang yang menunggak diatas 60 hari

terhadap total gross piutang maksimal 4 %

5. Rasio piutang yang menunggak diatas 30 hari

terhadap total gross piutang maksimal 5

6. Laba bersih sebelum pajak dalam kondisi positif

Financial Covenant:

1. Capital adequacy ratio of at least 10%

2. Gearing the maximum Ratio 8 times

3. Ratio of receivables in arrears over 90 days to total

gross receivables up to 3%

4. Ratio of receivables in arrears over 60 days to total

gross receivables up to 4%

5. Ratio of receivables in arrears over 30 days to the

total gross of receivables up to 5

6. Net profit before tax in positive condition

Bank kovenan: Bank’s covenant:

a. Melakukan perubahan terhadap anggaran dasar

Debitur, berupa maksud dan tujuan kegiatan usaha,

penurunan modal, perubahan susunan pemegang

saham.

a. Amendments to the articles of association a. do

debtors, in the form of the purpose and objective of

business activities, the capital, the amendment of

shareholders composition.

b. Membayar utang, yang telah ada atau yang akan

timbul dikemudian hari kepada para pemegang

saham, direktur, komisaris, dan/atau induk atau anak

perusahaan dalam bentuk apapun.

b. Pay off debt, which have no or that which will give

rise to arising to its shareholders, the director of, of

commissioners, and/ or by a or a subsidiary of any

kind.

c. Mengubah bentuk dan/atau status hukum Entitas,

melikuidasi, meleburkan, membubarkan dan/atau

melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya

selain Bank) termasuk mengeluarkan saham-saham

baru dan/atau baru dan/atau menjual saham-saham

yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumen-

instrumen sejenis lainnya.

c. Change the form of and/ or the legal status of the

entity, liquidate, consolidating, disperse and/ or do

other thing for the benefit of its creditor excert Bank

including of issued shares new and/ or new and/ or

sell existing shares, the right option, warrants or

other kind instruments.

d. Mengakibatkan atau menyetujui untuk

mengakibatkan terjadinya pengeluaran modal dengan

total kumulatif nilai lebih besar dari 105% dari total

aset.

d. Result or action to reduce capital. With a cumulative

amount greater than 105% of total assets.

e. Membuat dan menandatangani suatu perjanjian yang

bersifat material yang menguntungkan anggota

direksi, komisaris atau pemegang saham entitas atau

pihak-pihak yang terkait.

e. Makes and sign a material agreement which will that

benefits the board of directors, commissioners or the

shareholders or other related parties.

f. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit

atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

utang.

f. Apply for bankrup to or request to delay of debt

payment obligation.

g. Memindahtangankan sebagian besar aset atau aset

penting entitas dalam bentuk atau dengan nama

apapun juga dan dengan maksud apapun juga kepada

pihak ketiga dan/ atau mengikatkan diri sebagai

penjamin terhadap pihak ketiga.

g. Transfers large part of assets or assets important

company in the form of or with any kind of name and

with any intention to third partis and / or a as the

insurer to third party.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp12.070.209.183 dan. Rp18.587.989.685.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of facilities used are amounted to

Rp12,070,209,183 and Rp18,587,989,685.

Page 71: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

68

12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES

Biaya bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga

atas pinjaman kepada Bank sehubungan dengan

pembiayaan konsumen.

The accrued interest cost represents interest on the loan

to the Bank in connection with consumer financing.

13. PERPAJAKAN 13. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

b. Beban pajak b. Tax expenses

September 30, 2019 December 31, 2018

Bunga 1.656.237.859 2.361.799.934 Interest

Lain-lain 1.090.070.619 411.312.826 Others

Jumlah 2.746.308.478 2.773.112.760 Total

September 30, 2019 December 31, 2018

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 21 132.976.129 230.146.655 Article 21

Pasal 23 3.466.613 18.143.864 Article 23

Pasal 25 - 20.048.520 Article 25

Pasal 29 - 10.452.217 Article 29

Pasal 4 ayat 2 3.111.111 - Article 4 (2)

Jumlah 139.553.853 278.791.256 Total

September 30, 2019 December 31, 2018

Pajak kini (18.158.778) (1.632.456.250) Current tax

Pajak tangguhan 158.226.043 162.126.352 Deferred tax

Jumlah 140.067.265 (1.470.329.898) Total

Page 72: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

69

13. PERPAJAKAN - Lanjutan 13. TAXATION - Continued

c. Pajak Kini c. Current Tax

Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak

penghasilan kini Entitas untuk tahun 2018 seperti

yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait telah

dilaporkan oleh Entitas dalam SPT PPh badan tahun

2018 ke Kantor Pajak.

The amount of the Entity’s taxable income and

current income tax expenses for 2018, as stated in the

foregoing, and the related income tax payables have

been reported by the Entity in its 2018 SPT as

submitted to the Tax Office.

Entitas telah memanfaatkan Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Sehubungan dengan itu, tidak terdapat klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi pajak yang harus disesuaikan atau dihapuskan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The Entity has made use of Tax Amnesty Program as stipulated in Law No. 11 Year 2016 concerning the Tax Amnesty. In relation to that, there are no claims for overpaid taxes, deferred tax assets on accumulated tax losses that have not been compensated, and the provision of tax to be adjusted or written-off. A Reconciliation between net income before tax expenses and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Entity is as follows:

September 30, 2019 December 31, 2018

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per

laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and

komprehensif lain (39.545.051.273) 5.477.841.208 other comprehensive income

Perbedaan temporer : Temporary differences :

Penyisihan imbalan kerja - 954.547.118 Employee benefit allowance

Pembayaran imbalan kerja - (1.149.913.935) Employee benefit payment

Amortisasi 632.904.170 843.872.226 Amortization

Pengaruh pajak atas beban (penghasilan) Tax effect of

yang tidak dapat diperhitungkan non-deductible expense

menurut fiskal (perbedaan tetap): (permanent differences):

Penghasilan bunga (22.173.030) (59.352.581) Interest income

Depreciation of property and

Penyusutan aset tetap 89.822.396 195.921.875 equipment

Lain-lain 128.478.750 266.910.050 Other

Jumlah perbedaan tetap 196.128.115 403.479.344 Total permanent difference

Laba Fiskal (38.716.018.988) 6.529.825.961 Fiscal income

Laba Fiskal - pembulatan (38.716.018.000) 6.529.825.000 Fiscal income - rounded

Beban Pajak Penghasilan 18.158.778 1.632.456.250 Income Tax Expense

Pajak dibayar dimuka - pasal 25 (18.158.778) (1.622.004.033) Prepaid tax article 25

Utang pasal 29 - 10.452.217 Tax payable article 29

Page 73: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

70

13. PERPAJAKAN - Lanjutan 13. TAXATION - Continued

c. Pajak Kini - Lanjutan c. Current Tax - Continued

d. Pajak tangguhan d. Deferred tax

September 30, 2019 December 31, 2018

Laba sebelum pajak menurut Income before tax

laporan laba rugi dan penghasilan per statement of profit or loss and

komprehensif lain (39.545.051.273) 5.477.841.208 other comprehensif income

Tarif pajak yang berlaku - (1.369.460.302) Tax rate

Pengaruh pajak atas beban Tax effect of non-

(penghasilan) yang tidak dapat deductible expense :

diperhitungkan menurut fiskal :

Depreciation of property and

Penyusutan aset tetap (22.455.599) (48.980.469) equipment

Penghasilan bunga 5.543.258 14.838.145 Interest income

Biaya lain-lain (32.119.688) (66.727.272) Other

Jumlah (49.032.029) (100.869.596) Total

Jumlah beban pajak (49.032.029) (1.470.329.898) Total tax expense

(Dibebankan)/

dikreditkan

(Dibebankan)/ ke penghasilan

dikreditkan komprehensif lain /

ke laporan laba rugi (charged)/ credited to

1 Januari 2019/ (charged)/ credited to other comprehensive 30 September 2019/

January 1, 2019 Income statement income September 30, 2019

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan : (liabilities) :

Imbalan kerja 748.296.246 - - 748.296.246 Employee benefits

Amortisasi (421.936.119) 158.226.042 - (263.710.077) Amortization

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan 326.360.126 158.226.042 - 484.586.168 (liabilities)

(Dibebankan)/

dikreditkan

(Dibebankan)/ ke penghasilan

dikreditkan komprehensif lain /

ke laporan laba rugi (charged)/ credited to

1 Januari 2018/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Desember 2018/

January 1, 2018 Income statement income Desember 31, 2018

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan : (liabilities) :

Imbalan kerja 823.079.379 (48.841.704) (25.941.429) 748.296.246 Employee benefits

Amortisasi (632.904.176) 210.968.057 - (421.936.119) Amortization

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan 190.175.203 162.126.352 (25.941.429) 326.360.126 (liabilities)

Page 74: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

71

14. UTANG LAIN-LAIN 14. OTHERS PAYABLE

Utang asuransi merupakan premi asuransi terhadap risiko

kerugian kebakaran dan risiko lainnya yang belum

dibayarkan kepada perusahaan asuransi PT Pan Pasific

Insurance yang juga merupakan pihak berelasi.

The payable insurance is insurance premiums against

fire loss risk and other risks that have not been paid to

the insurance company PT Pan Pacific Insurance which

is also related party.

Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan

dengan transaksi pembelian kendaraan bermotor roda

empat oleh Entitas untuk pembiayaan konsumen.

Payables to dealers represent payables in connection

with purchase transactions of four wheeled motor

vehicles by the Entity for consumer financing.

Utang kepada PT BCA Finance merupakan fasilitas

pembiayaan kendaraan Entitas. Fasilitas ini dijamin

dengan penyerahan hak kepemilikan secara fidusia atas

kendaraan yang dibiayai tersebut.

Payable to PT BCA Finance represents Entity’s vehicles

financing facilities. These facilities are collateralized by

fiduciary tranfers of ownership on the assets financed.

Uang muka konsumen merupakan utang yang timbul

sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen.

Consumers’ advances represent payables in connection

with the installment payment from the consumers.

Berdasarkan Surat Perjanjian utang Piutang

No. 02/PHP/ASS-FIAL/X/2018 tanggal 30 Oktober

2018, Entitas mendapatkan fasilitas pinjaman dari

PT Anugrah Singgah Sentosa dengan plafon sebesar

Rp35.000.000.000 untuk modal kerja Entitas. Dengan

jangka waktu pinjaman mulai dari tanggal

30 Oktober 2018 sampai dengan 30 Oktober 2019

dengan tingkat suku bunga sebesar 18% pertahun.

Based on loan Agreement No. 02/PHP/ASS-FIAL/X/2018

dated 30 October 2018, the Entity obtained a loan

facility from PT Anugrah Singgah Sentosa with a ceiling

of Rp35,000,000,000 for the Entity's working capital.

With a loan term starting from 30 October 2018 to

30 October 2019 with an interest rate of 18% per annum.

Terkait dengan adanya permohonan PKPU terhadap

Perseroan, maka dengan ini kami menginformasikan

bahwa pada hari Sabtu, tanggal 07 September 2019,

Perseroan telah menerima Relaas panggilan Sidang dari

Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat tertanggal 05 September 2019. Dalam Surat

tersebut menyatakan hal-hal sebagai beikut :

a. PT.Mitra Cipta Hardi Elektrindo dan Ahmad

Syamsudin Law office telah mengajukan Permohonan

PKPU terhadap Perseroan ke Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang terdaftar

dengan nomor register perkara No.192/Pdt.Sus-

PKPU/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst.

b. Bahwa sidang pertama untuk perkara tersebut jatuh

pada hari Kamis tanggal 12 September 2019 pukul

09.00 WIB bertempat di Pengadilan Niaga Jakarta

Pusat.

In connection with the PKPU's request to the Company,

we hereby inform you that on Saturday, September 7,

2019, the Company had received a Released Call from

the Registrar of the Commercial Court at the Central

Jakarta District Court dated September 5, 2019. In the

Letter stated matters as follows:

a. PT.Mitra Cipta Hardi Elektrindo and Ahmad

Syamsudin Law office have submitted PKPU

Requests to the Company to the Commercial Court

at the Central Jakarta District Court registered with

case register number No.192 / Pdt.Sus-PKPU / 2019

/ PN.Niaga.Jkt.Pst .

b. That the first trial for the case was on Thursday,

September 12, 2019 at 09.00 WIB at the Central

Jakarta Commercial Court.

September 30, 2019 December 31, 2018

Pihak ketiga Third parties

PT Anugrah Singgah Sentosa 27.925.000.000 19.600.000.000 PT Anugrah Singgah Sentosa

Dealer 371.624.368 828.361.241 Dealer

PT BCA Finance - 979.837.856 PT BCA financing

Uang muka konsumen 246.241.494 714.873.251 Consumer advance

Asuransi - - Insurance

Lain-lain 504.200.643 370.471.548 Others

Sub jumlah 29.047.066.506 22.493.543.896 Sub total

Pihak berelasi (Catatan 28) 3.227.507.491 1.101.020.980 Related parties (Note 28)

Jumlah 32.274.573.996 23.594.564.876 Total

Page 75: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

72

15.MODAL SAHAM 15.CAPITAL STOCK

Berdasarkan akta No. 48, tanggal 28 Juli 2011,

dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang

pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

AH.01.10-26992 tertanggal 19 Agustus 2011 mengenai

peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari

Rp55.000.000.000 menjadi Rp57.250.000.000.

Based on the Deed No. 48, dated July 28, 2011, of

Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has

been received by the Minister of Law and Human Rights

of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-26992

dated August 19, 2011 concerning the increase in issued

and paid-in capital from Rp55,000,000,000 to

Rp57,250,000,000.

Berdasarkan akta No. 30, tanggal 18 September 2012,

dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang

pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

AH.01.10-35880 tanggal 3 Oktober 2012 mengenai

perubahan kepemilikan saham oleh pemegang saham.

Based on the Deed No. 30, dated September 18, 2012,

Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has

been received by the Minister of Law and Human Rights

of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-35880

dated October 3, 2012 concerning changes of ownership

shares by shareholders.

Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal

31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Issued and fully paid shares as of December 31, 2016 are

as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage of

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 36.070.000 63% 36.070.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 14.025.000 24,5% 14.025.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 7.155.000 12,5% 7.155.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 57.250.000 100% 57.250.000.000 Total

Tidak ada kepemilikan saham Perusahaan oleh Direksi

dan Komisaris Perusahaan.

No Company's share ownership by the Company's Board

of Directors and Commissioners.

Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal

10 Februari 2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di

Jakarta atas Pernyataan Keputusan Para Pemegang

Saham, telah sepakat memberikan persetujuan kepada PT

Inti Sukses Danamas untuk menjual sebagian sahamnya

yakni 1.145.000 saham kepada PT Multikem Suplindo,

dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat

No.AHU-AH.01.03-0063676. Tahun 2017 tanggal 13

Februari 2017. Sehingga setelah penjualan tersebut

dilaksanakan, maka susunan pemegang saham menjadi

sebagai berikut:

Based on Deed No. 16 dated February 10, 2017 by

notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders decisian has agreed to give approval to PT

Inti Sukses Danamas to sell some of its shares of

1,145,000 shares to PT Multikem Suplindo, and has been

received and recorded by the Minister of low and Human

Rights in its Letter No.AHU-AH.01.03-0063676.Year

2017 dated February 13, 2017. So after the sale is

executed, then the shareholder composition is as follows:

Page 76: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

73

15. MODAL SAHAM - Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 34.925.000 61% 34.925.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 15.170.000 26,5% 15.170.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 7.155.000 12,5% 7.155.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 57.250.000 100% 57.250.000.000 Total

Berdasarkan Akta Notaris No. 18 tanggal 13 Februari

2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, Entitas

telah sepakat:

1. Untuk meningkatkan modal dasar Entitas semula

sebesar Rp70.000.000.000 menjadi sebesar

Rp450.000.000.000 terbagi atas 450.000.000 saham,

masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.

Based on Deed No. 18 dated February 13, 2017 by

notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders Decisian, the entity has agreed to:

1. Increase the Entity authorized capital from

Rp70,000,000,000 to Rp450,000,000,000 divided into

450,000,000 shares, each share has a nominal value

of Rp1,000.

2. Melakukan pembagian dividen saham sebesar

Rp60.000.000.000 yang merupakan 78,84% dari saldo

laba Entitas tahun 2015 yang seluruhnya sejumlah

Rp76.102.739.100, yang dibagikan secara

proporsional kepada para pemegang saham, hasil

pembagian dividen saham tersebut akan ditempatkan

/disetor kembali ke dalam Entitas oleh para pemegang

saham sebagai peningkatan Modal

Ditempatkan/Modal Disetor, dengan rincian sebagai

berikut:

2. Make the distribution of the stock dividend

Rp60,000,000,000 which is 78.84% of the Entity 2015

retained earnings amounted to Rp76,102,739,100,

which is distributed proportionally to the

shareholders, the result of the stock dividend will be

placed / deposited back into the Entity by the

shareholders increase the issued / paid up capital,

with details as follows:

Nama Pemegang Saham Jumlah/Amount Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 36.650.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 15.875.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 7.475.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 60.000.000.000 Total

3. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar

Rp60.000.000.0000 menjadi sebesar

Rp117.250.000.000 yang terbagi atas 117.250.000

saham, sehingga susunan susunan pemegang saham

menjadi sebagai berikut:

3. Increase the issued and paid-up capital amound to

Rp60,000,000,000 to become Rp117,250,000,000

divided into 117,250,000 shares, so the composition

of the shareholder is as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 71.575.000 61% 71.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 31.045.000 26,5% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 14.630.000 12,5% 14.630.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 117.250.000 100% 117.250.000.000 Total

Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

melalui Surat Keputusan No. AHU-

0003860.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 13 Februari

2017.

Where the change has been approved by the Minister of

Law and Human Rights of republic of Indonesia in its

Decree No. AHU-0003860.AH.01.02.TAHUN 2017

dated February 13, 2017.

Page 77: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

74

15. MODAL SAHAM - Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued

Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 16 Februari

2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah

sepakat dan menyetujui:

1. Konversi utang kepada PT Inti Sukses Danamas

menjadi setoran modal sebesar Rp 25.000.000.000

dan;

2. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor

semula Rp117.250.000.000 menjadi

Rp142.250.000.000.

Dimana perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh

Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia Republik

Indonesia melalui Surat No.AHU-AH.01.03-0073793.

Tahun 2017 tanggal 20 Februari 2017. Sehingga susunan

pemegang saham menjadi sebagai berikut:

Based on the Deed No. 33 dated February 16, 2017 by

notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders has been agreed and approved:

1. Tthe conversion of the debt to PT Inti Sukses

Danamas be a capital injection amount

Rp 25,000,000,000;

2. and increased its issued and paid-up from

Rp 117,250,000,000 to Rp 142,250,000,000.

Where the changes have been received and recorded by

the Minister of Law and Human Rights Republic

Indonesia in its Letter No.AHU-AH.01.03-0073793. Year

2017 dated February 20, 2017. So the shareholder

composition is as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 96.575.000 67,90% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 31.045.000 21,82% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 14.630.000 10,28% 14.630.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 142.250.000 100% 142.250.000.000 Total

Berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 21 Februari

2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham mengenai

perubahan nilai nominal saham semula Rp1.000 menjadi

Rp100 per sahamnya, dimana perubahan tersebut telah

diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan hak Asasi

Manusia Republik Indonesia melalui Surat No.AHU-

AH.01.03-0079576. Tahun 2017 tanggal 22 Februari

2017. Sehingga anggaran dasar Entitas menjadi sebagai

berikut: Modal dasar sebesar Rp450.000.000.000 semula

terbagi atas 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000

saham, modal ditempatkan dan disetor semula

142.250.000 saham menjadi 1.422.500.000, sehingga

susunan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebagai

berikut:

Based on Deed No. 42 dated February 21, 2017 by

notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on the Statement

of Shareholders Decisian regarding the change of the

nominal value of share from Rp1,000 to Rp100 per

share, where such changes have been received and

recorded by the Minister of Law and Human Rightsof

Republic of Indonesia in its Letter No.AHU-AH.01.03-

0079576. 2017 dated February 22, 2017. So that the

entity’s articles of association as follows: Authorized

amount Rp450,000,000,000 previosly divided into

450,000,000 shares to became the 4,500,000,000 shares,

issued and paid from 142,250,000 shares to

1,422,500,000, so the composition of the capital

subscribed and paid up as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 67,90% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 310.450.000 21,82% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 146.300.000 10,28% 14.630.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 1.422.500.000 100% 142.250.000.000 Total

Page 78: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

75

15. MODAL SAHAM - Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued

Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 6 Maret 2017

oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah

sepakat dan menyetujui:

1. Perubahan status Entitas yang semula Perseroan

Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas

Terbuka;

2. Rencana Entitas untuk melakukan Penawaran Umum

Perdana Saham (Initial Public Offering)

3. Mengeluarkan saham dalam simpanan atau portepel

Entitas dalam jumlah sebanyak-banyaknya

766.000.000 saham baru untuk ditawarkan kepada

Masyarakat dalam Initial Public Offering;

4. Melepaskan dan mengesampingkan hak masing-

masing pemegang saham Perseroan untuk

mengambil bagian terlebih dahulu (right of first

refusal) atas Saham Baru yang disyaratkan dalam

Anggaran Dasar Entitas;

5. Rencana Entitas untuk melakukan pencatatan saham

- saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia;

6. Memberikan kuasa dan wewenang penuh dengan hak

substitusi kepada Direksi Entitas;

7. Merubah seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar

Entitas, Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau

Perusahaan Publik untuk disesuaikan dengan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014

tanggal 8 Desember 2014, serta Peraturan Bapepam

dan LX No. IX.J.1.

Based on Deed No. 22 dated March 6, 2017 by notary

Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders Decisian has been agreed and approved:

1. Change the Entity stalus from limited liability

company into a public company Closed;

2. The Entity plans to conduct Initial Public Offering.

3. Issue share in deposits or treasury shares in the

Entity in the amount as much as 766,000,000 new

shares to be offered to the public in an Initial

Public Offering;

4. Detach and exclude the right of individual

shareholders to take part in advance (right of first

refusal) of New Shares specified in the Articles of

Association of the Entity;

5. The Entity plans to conduct listing of Entity’s

shares in the Indonesia Stock Exchange;

6. Provide full power and authority with the right of

substitution, to the Board of Directors;

7. Change the entire provisions of the Articles of

Association, the Board of Directors and Board of

Commissioners of Public Company to conform with

the Financial Services Authority Regulation No. 32

/POJK.04/2014 and No. 33 /POJK.04/2014 dated

December 8, 2014, as well as the Bapepam and LX

No. IX.J.1.

Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan HAM RI melalui Surat Keputusan No. AHU-

0005579.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 7 Maret 2017.

Where the change has been approved by the Minister of

Law and Human Rights of Republic Indonesia in its

Decree No. AHU-0005579.AH.01.02.TAHUN 2017

dated March 7, 2017.

Berdasarkan Akta Notaris No. 44 tanggal 14 Juni 2017

oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, telah

sepakat dan menyetujui peningkatan modal disetor dan

ditempatkan serta perubahan susunan pemegang saham

sesudah pelaksanaan Initial Public Offering, yang

perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri

Hukum dan HAM RI melalui Surat No. AHU-AH.01.03-

0147428 tanggal 19 Juni 2017. Sehingga susunan modal

ditempatkan dan disetor pada tanggal 31 Desember 2017

menjadi sebagai berikut:

Based on the Deed No. 44 dated June 14, 2017 by notary

Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders has been agreed and approved

increasement of issued and fully paid capital and also

changes of shareholders structure after Initial Public

Offering, which changes have been received and

recorded by Minister of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.03-

0147428 dated June 19, 2017. The composition of the

capital subscribed and paid up as of December 31, 2017

as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 44,13% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 310.450.000 14.19% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 140.630.000 6,68% 14.630.000.000 Sakuma International S.A

Masyarakat 766.000.000 35% 76.600.000.000 Public

Jumlah 2.188.500.000 100% 218.850.000.000 Total

Page 79: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

76

15. MODAL SAHAM - Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued

Susunan pemegang saham per 30 September 2019 dan

31 Desember 2018 sebagai berikut :

The composition of shareholders as of September 30,

2019 and December 31,2018 as follows:

September 30, 2019

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 44,13% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

Masyarakat 1.222.750.000 55,87% 122.275.000.000 Public

Jumlah 2.188.500.000 100% 218.850.000.000 Total

December 31, 2018

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 44,13% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 79.856.600 3,65% 7.985.660.000 PT Multikem Suplindo

Masyarakat 1.142.893.400 52,22% 114.289.340.000 Public

Jumlah 2.188.500.000 100% 218.850.000.000 Total

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR 16. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL STOCK

Rincian akun tambahan modal disetor adalah sebagai

berikut:

Details of additional paid-in capital account are as follows:

Entitas telah mendeklarasikan aset dan liabilitas

pengampunan pajak sehubungan dengan program

Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No.

11 Tahun 2016 melalui Surat Pernyataan Harta untuk

Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP)

tertangal 20 September 2016 dan telah memperoleh Surat

Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan

(SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 tertanggal

27 September 2016. Aset pengampunan pajak yang

dideklarasi berjumlah Rp600.000.000 dan liabilitas

pengampunan pajak terkait dengan perolehan aset

pengampunan pajak berjumlah nihil, selisih antara aset

dan liabilitas pengampunan pajak sejumlah

Rp600.000.000 diakui di ekuitas sebagai tambahan modal

disetor.

The Entity has declared tax amnesty assets and liabilities in

connection with the Tax Amnesty program in accordance with

Law No. 11 Year 2016 through the Assets Declaration for Tax

Amnesty Letter (Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan

Pajak/Surat Pernyataan Harta or SPHPP) dated September

20, 2016 and has obtained Tax Amnesty Approval Letter

(Surat Keterangan Pengampunan Pajak/ Surat Keterangan or

SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 dated September 27,

2016. The assets declared for tax amnesty amounted to

Rp600,000,000 and the liabilities declared associated with

the acquisition of tax amnesty assets amounted to nil, the

difference between tax amnesty assets and liabilities

amounted to Rp600,000,000 is recognized in the equity as

additional paid in capital.

September 30, 2019 December 31, 2018

Agio saham 3.840.000.000 3.840.000.000 Share premium

Biaya emisi saham (2.961.944.876) (2.961.944.876) Share issuance costs

Jumlah agio saham - bersih 878.055.124 878.055.124 Total share premium - net

Selisih antara aset dan liabilitas Difference between tax

pengampunan pajak 600.000.000 600.000.000 amnesty assets and liabilities

Jumlah 1.478.055.124 1.478.055.124 Total

Page 80: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

77

17. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 17. FINANCE LEASE INCOME

Akun ini rnerupakan pendapatan yang berasal dari

transaksi sewa pembiayaan yang meliputi barang modal

untuk konstruksi, pertambangan, pertanian, perkebunan,

transportasi dan lain-lain. Tidak ada pelanggan dengan

nilai pendapatan neto melebihi 10% dari jumlah

pendapatan untuk periode yang berakhir pada tanggal-

tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018.

This account represents income arising from finance

leases involving various capital goods for construction,

mining, agricultural, plantation, transportation and

other sectors. No income from single customer of more

than 10% of the total income for the period ended

September 30, 2019 and December 31, 2018.

Entitas tidak memiliki pendapatan sewa pembiayaan yang

berasal dari pihak berelasi.

The Entity does not have financing lease income

originated from related parties.

18. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 18. CONSUMER FINANCE INCOME

Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dan

transaksi pembiayaan untuk pembelian barang-barang

konsumsi. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan

neto melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk periode

berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2019 dan 31

Desember 2018.

This account represents income arising from financing

transactions for consumer goods. No income from single

customer of more than 10% of total income for the period

then ended September 30, 2019 and December 31, 2018.

Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan

konsumen yang berasal dari pihak berelasi.

The Company does not have consumer financing income

from related party.

19. PENDAPATAN OPERASI LAIN 19. OTHER INCOME OPERATION

20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 20. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

September 30, 2019 September 30, 2018

Denda 2.967.655.459 3.005.267.636 Penalty

Administrasi 74.006.315 4.960.049.829 Administration

Asuransi 419.151.006 2.086.018.818 Insurance

Jumlah 3.460.812.781 10.051.336.283 Total

September 30, 2019 September 30, 2018

Gaji dan tunjangan 21.161.247.943 24.406.173.167 Salaries and allowances

Perjalanan dan transportasi 8.956.293.760 6.119.733.620 Travelling and transportation

Biaya sewa 4.783.063.743 5.409.362.886 Rent

Perbaikan dan pemeliharaan 1.882.902.228 2.217.920.966 Repairs and maintenance

Perlengkapan 1.821.427.848 2.201.673.103 Utilities

Biaya penyusutan dan amortisasi (cat 9,10) 1.505.083.117 1.832.541.205 Depreciation and amortization (not 9,10)

Jasa tenaga ahli 1.692.803.212 2.563.282.066 Professional fees

Perijinan 447.540.366 1.128.669.884 License and permit

Pengiriman dokumen 235.693.575 299.209.590 Freight paid

Peralatan kantor 200.742.736 371.851.712 Office supplies

Representasi 214.223.469 226.292.715 Entertainment

Asuransi kendaraan 125.684.917 135.037.891 Insurance vehicle

Penyisihan imbalan kerja (cat 25) 91.119.553 1.127.028.935 Employee benefit (note 25)

Pengecekan BPKB 36.552.542 22.945.000 BPKB checking

Iklan dan promosi 17.701.200 56.690.900 Advertisement and promotion

Pelatihan 8.756.000 319.097.009 Training

Lain-lain 1.038.005.799 924.637.321 Miscellaneous

Jumlah 44.218.842.009 49.362.147.969 Total

Page 81: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

78

21.BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 21.INTEREST EXPENSES

22.PENDAPATAN KEUANGAN 22.FINANCE INCOME

23.BEBAN LAIN-LAIN 23.OTHER EXPENSES

24.PENDAPATAN LAIN-LAIN 24.OTHERS INCOME

25.LIABILITAS IMBALAN KERJA 25.EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY

Entitas membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti

untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang

berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 255 dan 325,

karyawan periode 30 September 2019 dan 31 Desember

2018.

The Entity provides post-employment benefits for its

qualifying employees in accordance with Labor Law

No. 13/2003. The numbers of employees entitled to the

benefits are 255 and 325 employee period September 30,

2019 and December 31, 2018.

Liabilitas imbalan kerja periode 30 September 2019 tidak

dihitung oleh aktuaris independen PT Quattro Asia

Consulting dengan menggunakan metode project unit

credit biaya aktuaris.

The liability for employee benefits period September 30,

2019 is not calculated by independent actuary PT

Quattro Asia Consulting which used the projected unit

credit actuarial cost method.

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris

independen adalah sebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used by the

independent actuary were as follows:

September 30, 2019 September 30, 2018

Beban bunga 59.285.766.939 75.829.614.903 Interest expenses

Administrasi bank 1.099.686.892 3.637.599.052 Bank administration

Jumlah 60.385.453.831 79.467.213.955 Total

September 30, 2019 September 30, 2018

Pendapatan keuangan 22.173.030 51.465.836 Interest income

Jumlah 22.173.030 51.465.836 Total

September 30, 2019 September 30, 2018

Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses

piutang (catatan 6 & 7) 21.920.290.834 9.688.179.598 of receivables (notes 6 & 7)

Jumlah 21.920.290.834 9.688.179.598 Total

September 30, 2019 September 30, 2018

Laba penjualan aset tetap (catatan 9) (822.014.331) 497.971.839 Gain on sales of property and equipment

Lain-lain 302.490 4.156.516 Others

Jumlah (821.711.841) 502.128.354 Total

Page 82: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

79

25. LIABILITAS IMBALAN KERJA - Lanjutan 25. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY - Continued

Tingkat diskonto

Tingkat kenaikan gaji

Tingkat kematian

Tingkat cacat

Tingkat Pengunduran diri

7,26 dan/and 7,26 per tahun/per annum

5% per tahun/per annum

TMI II-99

TMI-III-2011

1 - 17 = 0 %

18 - 29 = 10%

30 - 39 = 5%

40 - 44 = 3%

45 - 49 = 2%

50 - 54 = 1%

55 - 99 = 0%

Discount Rate

Salary incrementt rate

Rate of mortality

Rate of disability

Rate of resignations

Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan

adalah sebagai berikut:

Employment benefits liabilities at the statements of

financial position are as follows:

Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain adalah:

The employment benefits expenses are recognized in the

statements of profit or loss and other comprehensive

income is:

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah

sebagai berikut:

The movements in net liabilities in the statements of

financial position are as follows:

September 30, 2019 December 31, 2018

Nilai kini liabilitas imbalan The present of liabilities for employment

kerja karyawan 2.993.184.978 2.993.184.978 benefits obligation

Jumlah 2.993.184.978 2.993.184.978 Total

September 30, 2019 December 31, 2018

Diakui pada laba rugi Recognized in profit or loss

Biaya jasa kini 91.119.553 757.266.742 Current service cost

Biaya bunga - 197.280.376 Interest cost

Sub jumlah 91.119.553 954.547.118 Sub total

Diakui pada penghasilan komprehensif Recognized in other comprehensive

lain income

Pengukuran kembali program imbalan Re-measurement employment benefit

pasti - bersih - (103.765.717) programe

Sub jumlah - (103.765.717) Sub total

Jumlah 91.119.553 850.781.401 Total

September 30, 2019 Desember 31, 2018

Saldo awal 2.993.184.978 3.292.317.512 Begining balance

Perubahan yang dibebankan ke laba rugi 91.119.553 954.547.118 Changes charged to profit or loss

Pengukuran kembali (laba) rugi yang

dibebankan ke penghasilan Re-measurement (gains) loss charged

komprehensif lain - (103.765.717) to other comprehensive income

Pembayaran imbalan kerja (91.119.553) (1.149.913.935) Payment of employement benefit

Jumlah 2.993.184.978 2.993.184.978 Total

Page 83: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

80

26. IKATAN DAN PERJANJIAN 26. AGREEMENTS AND COMMITMENTS

PT Bank MNC Internasional, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk (

Pada tanggal 21 Oktober 2010, Entitas memperpanjang

perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen

kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan

jumlah maksimum fasilitas Revolving sebesar

Rp105.000.000.000 dengan suku bunga 12,5% untuk

jangka waktu pinjaman 1(satu) sampai dengan 4 (empat)

tahun yang bersifat tetap sesuai dengan waktu pinjaman.

Sebagai imbalannya, Entitas diperbolehkan untuk

membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen

melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada

PT Bank MNC Internasional, Tbk.

On October 21, 2010, the Entity extended agreement to

sell the consumer financing receivable to PT Bank MNC

Internasional, Tbk for maxmimum facility of

Rp105,000,000,000 with interest rate 12.5% for 1(one) to

4 (four) years period, wich is fixed according to the terms

of the loan. The Entity is permitted to charge a certain

interest rate to the customers over an interest rate paid to

PT Bank MNC Internasional, Tbk.

Pada tanggal 17 September 2015, Entitas mengadakan

perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen

kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta

No. 71, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., notaris di

Jakarta. Entitas mengadakan perjanjian menjual piutang

pembiayaan konsumen kepada PT Bank MNC

Internasional, Tbk., dengan jumlah maksimum fasilitas

sebesar Rp25.000.000.000 dengan suku bunga 13% per

tahun, dimana fasilitas tersebut harus digunakan

seluruhnya dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan

4 (empat) tahun sejak penandatanganan perjanjian.

On September 17, 2015, the Entity entered into

agreement to sell the consumer financing receivable

PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No. 71,

before Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notary in Jakarta.

The Entity entered into an agreement to sell consumer

financing to with PT Bank MNC Internasional, Tbk., for

maxmimum facility of Rp25,000,000,000 with interest

rate 13%, the facility should be used within 1 (one) to 4

(four) years after agreement signed.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank MNC

Internasional, Tbk berupa kendaraan yang dibiayai dan

diikat secara fidusia sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Loan’s collateral to PT Bank MNC Internasional, Tbk is

the vehicle financed and tied in fiduciary compliance with

the provisions in force.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas

dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas

kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur

permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau

Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba

yang ditahan;dan

1. Amend the articles of association of the Entity and /

or the Guarantor including but not limited to the

intent and purpose of the Entity, changes in the

capital structure or authorized capital of the Entity

and / or the Guarantor except to add share premium

and / or retained earnings;

2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham

Entitas dan/atau sebagai Penjamin.

2. To change the composition of Entity’s shareholders of

and / or as Guarantor.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018,

saldo fasilitas adalah nihil dan Rp1.263.596.682.

On September 30, 2019 and December 31, 2018, the

balance of facility is nil and Rp1,263,596,682.

Pada tanggal 31 Juli 2019. Entitas telah melunasi

pinjaman.

As of July 31, 2019, the entity had paid off the facility.

PT Bank J Trust Indonesia, Tbk PT Bank J Trust Indonesia, Tbk

Pada tanggal 22 April 2014, berdasarkan akta No. 26

dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.

Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas

pembiayaan bersama sebesar Rp150.000.000.000 dengan

sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user

on liquidations.

Asof April 22, 2014, based on Deed No. 26 of Indrasari

Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the Entity

obtained joint financing facility of ceiling revolving

and end user liquidation facilities amounting to

Rp150,000,000,000.

Page 84: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

81

26. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 26. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued

PT Bank J Trust Indonesia, Tbk - Lanjutan PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (- Continues

Pada tanggal 18 Februari 2015, berdasarkan akta No. 31

dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.

Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas

pembiayaan bersama sebesar Rp100.000.000.000 dengan

sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user

on liquidations. Jangka waktu perjanjian ini terhitung

sejak tanggal 18 Februari 2015 sampai dengan 18

Februari 2020 dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5%

pertahun.

On February 18, 2015, based on Deed No. 31 of

Indrassari Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the

Entity obtained joint financing of ceiling revolving and

end user liquidation facilities amounting to

Rp100,000,000,000. The term loan of this agreement

starting from February 18, 2015 until February 18, 2020

with interest rate 14,5% annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank J Trust Indonesia,

Tbk berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara

fidusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Loan’s collateral from PT Bank J Trust Indonesia, Tbk is

the vehicle is financed and tied in fiduciary compliance

with the provisions in force.

Bank’s covenant:

Bank kovenan:

1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas

dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas

kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur

permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau

Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba

yang ditahan; dan

1. To amend the articles of association of the Entity

and/or the Guarantor including but not limited to the

intent and purpose of the Entity, changes in the

capital structure or authorized capital of the Entity

and/or the Guarantor except to add share premium

and/or retained earnings;

2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham

Entitas dan/atau sebagai Penjamin.

2. To change the composition of shareholders of the

Entity and / or as Guarantor.

Pada tanggal 30 September 2019 and 31 Desember 2018

saldo pembiayaan bersama adalah nihil dan

Rp1.513.717.851.

Pada tanggal 31 Juli 2019. Entitas telah melunasi

pinjaman.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of joint financing is nil and Rp1,513,717,851.

As of July 31, 2019, the entity had paid off the facility.

PT Bank Sinarmas, Tbk PT Bank Sinarmas, Tbk

Pada tanggal 16 September 2011 berdasarkan Akta

No. 08, dihadapan Dahlia, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas

channeling sejumlah Rp300.000.000.000 dari PT Bank

Sinarmas, Tbk., dengan jangka waktu pinjaman 4 (empat)

tahun dengan bunga sebesar 11,5% per tahun.

On September 16, 2011, based on Notarial Deed No. 08

of Dahlia, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained

additional channeling facility amounted

Rp300,000,000,000 from PT Bank Sinarmas,Tbk., with a

4 (four) years period and interest rate 11,5% per annum.

Pada tanggal 22 Maret 2013, Entitas mendapat

penambahan pemberian fasilitas channeling sejumlah

Rp300.000.000.000 dari PT Bank Sinarmas, Tbk.

On March 22, 2013, the Entity obtained additional

channeling facility amounted Rp300,000,000,000 from

PT Bank Sinarmas, Tbk.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018,

saldo pembiayaan bersama adalah nihil dan Rp4.829.297.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018, the

balance of joint financing is nil and Rp4,829,297.

Page 85: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

82

26. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 26. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued

PT Bank Negara Indonesia Multifinance PT Bank Negara Indonesia Multifinance

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara

Indonesia Mulifinance dengan rincian sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from PT Bank Negara

Indonesia Multifinance as follows:

a. Berdasarkan perjanjian No. BNIMF/04/091 pada

tanggal 6 Oktober 2017, Entitas memperoleh fasilitas

pembiayaan kendaraan sebesar Rp25.000.000.000

dengan jangka waktu 2 tahun. Adapun jaminan atas

pinjaman PT Bank Negara Indonesia Multifinance,

yaitu kendaraan yang dibiayai dengan fasilitas

pembiayaan.

a. Based on the agreement No. BNIMF / 04/091 dated

October 6, 2017, the Entity obtained a vehicle

financing facility amounting to Rp25,000,000,000 for

a period of 2 years. The collateral for the loan of PT

Bank Negara Indonesia Multifinance, is a vehicle

financed by a financing facility.

b. Pada tanggal 15 November 2017 berdasarkan

Addendum Perjanjian No. BNIMF/04/091 3047,

Entitas memperoleh tambahan fasilitas pembiayaan

kendaraan sebesar Rp25.000.000.000 sehingga total

plafond pembiayaan menjadi sebesar

Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu 2 tahun.

b. On November 15, 2017, based on Agreement

Addendum No. BNIMF/04/091 3047, the Entity

obtained additional a vehicle financing facility

amounting Rp25,000,000,000 therefore total plafond

financing facility amounting Rp50,000,000,000 for

period of 2 years.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember

2018 saldo pembiayaan bersama adalah sebesar

Rp14.995.036.286 dan Rp28.744.298.322.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018

the balance of joint financing is amounted to

Rp14,995,036,286 and Rp28,744,298,322.

PT Andalan Finance Indonesia PT Andalan Finance Indonesia

Berdasarkan Perjanjian No. 001/PKSJF-AFI/III/2018

pada tanggal 23 Maret 2018, Entitas memperoleh fasilitas

pembiayaan kendaraan sebesar Rp200.000.000.000

dengan jangka waktu 48 bulan atau 4 tahun dengan

tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun. Adapun

jaminan atas pinjaman PT Andalan Finance Indonesia,

yaitu kendaraan yang dibiayai dengan fasilitas

pembiayaan.

Based on the agreement No. 001/PKSJF-AFI/III/2018

dated March 23, 2018, the Entity obtained a vehicle

financing facility amounting to Rp200,000,000,000 for a

period of 48 month or 4 years with interest rate 12.5%

p.a. The collateral for the loan of PT Andalan Finance

Indonesua, is a vehicle financed by the financing facility.

Pada tanggal 30 September 2019 dan 31 Desember 2018

saldo pembiayaan bersama adalah sebesar

Rp22.119.169.957 dan Rp32.526.079.205.

As of September 30, 2019 and December 31, 2018 the

balance of joint financing is amounted to

Rp22,119,169,957 and Rp32,526,079,205.

PT Trust Investama PT Trust Investama

Berdasarkan surat No. 001/PROP/TI/I/2018 tanggal

3 Januari 2018, antara entitas dengan PT Trust Investama

melakukan perjanjian untuk mengurus penggabungan

pinjaman atas beberapa utang bank kepada PT Bank

Sinarmas, PT Bank Mega, Tbk, PT Bank victoria

International, PT Bank Mestika Dharma, PT Bank

Sahabat Sampoerna. Atas pengurusan ini entitas akan

memberikan imbalan jasa kepada PT Trust Investama.

Based on letter No. 001/PROP/TI/I/2018 date

January 3, 2018, between entities with PT Trust

Investama entered into an agreement to carry out a loan

combination of several bank loans to PT Bank Sinarmas,

PT Bank Mega, Tbk, PT Bank Victoria International,

PT Bank Mestika Dharma, PT Bank Sahabat Sampoerna. For this arrangement, the entity will provide

compensation services to PT Trust Investama .

Page 86: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

83

27.TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN 27.FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES

Liabilitas keuangan utama Entitas meliputi utang bank,

utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Tujuan

utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk

mengumpulkan dana untuk operasi Entitas. Entitas juga

mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang sewa

pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang

lain-lain serta kas dan setara kas, yang dihasilkan

langsung dari kegiatan usahanya. Selama periode yang

berakhir pada tanggal 30 September 2019 dan 31

Desember 2018, kebijakan Entitas adalah untuk tidak

melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.

The financial liabilities of the Entity include bank loan,

other payables and accrued expenses. These financial

liabilities are primarily intended to raise funds or arise

directly from the Entity’s operations. The Entity also has

various financial assets such as finance lease receivables

consumer financing liabilities, other receivables and

cash and cash equivalents, which arise directly from its

operations. During the years ended September 30, 2019

and December 31, 2018, the Entity’s policy is that no

hedging in financial instruments shall be undertaken.

Risiko utama dari instrumen keuangan Entitas adalah

risiko suku bunga, risiko mata uang, , risiko kredit, dan

risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui

kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko

tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai

berikut:

The main risks arising from the financial instruments are

interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and

liquidity risk. The Board of Directions reviews and

agrees policies for managing each of these risks, which

are described in more details as follows:

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga Entitas terutama timbul dari pinjaman

untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai

suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai

wajar kepada Entitas.

The Entity’s interest rate risk mainly arises from bank

loans. Bank loans at variable rates expose the Entity to

fair value interest rate risk..

Risiko pasar Market risk

Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan

karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang

Rupiah, harga modal atau pinjaman, yang dapat

membawa risiko bagi Entitas. Dalam perencanaan

usaha Entitas, risiko pasar yang memiliki dampak

langsung kepada Entitas adalah dalam hal pengelolaan

tingkat bunga.

Market risk is the risk primarily due to changes in

interest rates, exchange rate of Rupiah currency, the

price of capital or loans, which could incur risks to the

Entity. In the Entity's business planning, market risk with

direct impact to the Entity is in terms of interest rates

management.

Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada

saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga

dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Entitas

sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Entitas

meningkat. Untuk itu, Entitas menerapkan pengelolaan

tingkat bunga tetap secara konsisten dengan

menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga

pinjaman dan beban dana.

Changes in interest rates would become a risk at the point

of change, especially when the interest rate is raised,

which would cause losses to the Entity, hence resulting in

increased Entity's credit risk. Therefore, the Entity

implements management consistently by doing

adjustment on lending interest rate and cost of funds.

Risiko kredit Credit Risk

Risiko kredit merupakan risiko utama karena Entitas

bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, dimana

Entitas menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang

hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara

langsung, Entitas menghadapi risiko seandainya

konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam

melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati antara konsumen dengan Entitas.

Credit risk is a major risk because the Entity is engaged in

consumer financing activity, in which the Entity offers

credit services to public who would like to own

motor vehicles. Directly, the Entity faces risks when

consumers are not able to fulfill their obligations in

paying off loans that already agreed upon in the

contract between consumers and Entity.

Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa

dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan

yang bisa diterima.

Credit risk is an unavoidable risk, however, could be

managed to an acceptable limit.

Page 87: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

84

27. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN - Lanjutan 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES - Continued

Risiko kredit - Lanjutan Credit Risk - Continued

Entitas telah memiliki kebijakan dalam menghadapi

risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan

aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan

prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan

melalui proses survey dan analisa kredit untuk

kemudian disetujui oleh Komite Kredit.

The Entity already has a policy in order to deal with this

risk. Starting from the beginning of the process in

receiving credit applications selectively and handling them

with prudence principle, whereby the credit application

would go through survey and credit analysis process in

order to be subsequently approved by the Credit

Committee.

Entitas juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip

Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri

Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari

2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah

dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan

No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan

Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan

No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang

Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal

Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.

The Entity also implemented the Manual for

Implementation of Know Your Customer Principles as

regulated in the Ministry of Finance Regulation

No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding

the Implementation of Know Your Customer Principles for

Non-Banking Financial Institutions, which was amended

with the Ministry of Finance Regulation

No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and the

Decision of the Director General of Financial Institutions

No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding the

Manual for Implementation of Know Your Customer

Principles for Non-Banking Financial Institutions.

Untuk setiap kategori aset keuangan, Entitas harus

mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko

kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.

For each financial asset category, the Entity should

disclose maximum exposure to credit risk and

concentration of credit risk analysis.

i. Esposur maksimum terhadap risiko kredit

Eksposur Entitas terhadap risiko kredit hampir

seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan

konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap

risiko kredit sama dengan nilai tercatat.

i. Maximum exposure to credit risk

The Entity’s exposure to credit risk mainly comes

from the consumer financing receivables, of which

the maximum exposure to credit risk equals to the

carrying amount.

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah

pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama

atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama,

atau ketika mereka memiliki karakteristik yang

sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk

memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama

dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau

yang lainnya. Entitas bergerak dibidang usaha

pembiayaan konsumen yang pelanggannya

kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi

pada wilayah geografis tertentu.

ii. Concentration of risk analysis

Concentrations of credit risk arise when a number

of customers are engaged in similar business

activities or activities within the same geographic

region, or when they have similar characteristics that

would cause their ability to meet contractual

obligations to be similarly affected by changes in

economic or other conditions. The Entity is currently

engaged in consumer financing business which the

customers are mainly individuals and they are not

concentrated in the specific geographic region.

Risiko Likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas merupakan risiko, yang mana Entitas

tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk

memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.

Meningat Entitas memperoleh dukungan keuangan yang

kuat, maka risiko ini dapat dikelola dengan baik.

Liquidity risk is the risk, whereby the Entity does not

have sufficient financial resources to discharge its

matured liabilities. As the Entity receives strong financial

support, hence this risk could be managed properly.

Page 88: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

85

27.TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN - Lanjutan 27.FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES - Continued

Risiko operasional Operational risk

Entitas juga sangat peduli terhadap risiko operasional,

karena jika terdapat permasalahan yang timbul

sehubungan dengan risiko ini bisa berdampak dan

berpengaruh luas bagi kinerja Entitas secara keseluruhan.

Secara umum, risiko operasional merupakan risiko yang

disebabkan karena kekurangan dan kegagalan proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan system ataupun

permasalahan-permasalahan yang berdampak pada

operasi Entitas.

The Entity is also very concerned about the

operational risk, because if there are problems arise in

relation with this risk, it could bring large impact and

affect the overall Entity’s performance. In general,

operational risk is the risk caused by shortcomings and

failures of internal processes, human errors, system

failures or problems that could bring impact to the

Entity's operations.

Penanganan risiko operasional dalam Entitas dilakukan

dengan 3 (tiga) langkah, yaitu:

The handling of operational risks in Entity consist of 3

(three) steps as follows:

- Pengidentifikasian risiko

- Pengukuran risiko

- Manajemen, pengawasan dan pengendalian risiko

- Risk Indentification

- Risk Measurement

- Risk management supervision and control

Page 89: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

86

28. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK

BERELASI 28. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED

PARTIES

Diluar dan didalam kegiatan usahanya, Entitas

melakukan transaksi dengan pihak berelasi (catatan 14).

Semua transaksi material dengan pihak-pihak berelasi

telah diungkapkan pada laporan keuangan.

Outside and inside the normal course of business, the

Entity engaged in transactions with related parties

(notes 14). All material transactions with related parties

are disclosed in the financial statements.

Pihak berelasi/Related Party Sifat dari hubungan/

Nature of relationship

Sifat dari transaksi/

Nature of transaction

PT Pan Pacific Insurance

Pemegang saham yang sama/the

same of shareholder

Utang lain-lain/Others payable

Ringkasan saldo dengan pihak berelasi dan persentase

saldo dengan pihak berelasi terhadap total liabilitas

adalah sebagai berikut:

The summary of related party balances and percentages

of related party balance to total liabilities as follows:

Gaji dan tunjangan lainnya berupa imbalan kerja jangka

pendek yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi

Entitas adalah sebagai berikut:

Salaries and other benefits in the form of short-term

employee benefits received by the Board of

Commissioners and the Board of Directors of the

Company are as follows:

29. INSTRUMEN KEUANGAN 29. FINANCIAL INSTRUMENTS

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan

posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan

dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah

kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai

wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan

lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:

Financial instruments presented in the statement of

financial position are carried at fair value, otherwise,

they are presented at carrying amounts as either these

are reasonable approximation of fair values or their fair

values cannot be reliably measured. Further explanations

are provided in the following paragraphs:

Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar

atau biaya perolehan diamortisasi Financial instruments carried at fair value or amortized

cost

Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa

pembiayaan disajikan pada biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto

yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman

pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa.

Consumer financing receivables and finance lease

receivable are presented at amortized cost amortized

using the EIR, and the discount rate used in reference to

the loan rates current market for similar loans.

September 30, 2019 December 31, 2018

Liabilitas Liabilities

Utang lain-lain (Catatan 14) 3.227.507.491 1.101.020.980 Other payable (Note 14)

Persentase terhadap total liabilitas Percentage to total liabilities

Utang lain-lain 0,53% 0,16% Other payable

September 30, 2019 December 31, 2018

Short term employment benefits -

Imbalan kerja jangka pendek - gaji 2.190.349.680 3.335.189.140 salaries

Page 90: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

87

29. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan 29. FINANCIAL INSTRUMENTS - Continued

Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang

kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carring value of

approximately at fair value

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat

(berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lain-

lain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta

utang bank sebesar nilai wajarnya.

Management has determined that the carrying value

(based on nominal amount) in cash and banks, other

receivables, other payables and accrued expenses, as

well as bank loan are approximate their value.

Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat

(berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lain-

lain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta

utang bank dengan suku bunga mengambang kurang

lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara

berkala.

Management has determined that the carrying value

(based on nominal amount) of cash and banks, other

receivables, other payables and accrued expenses with

floating interest rate approximately equal to their fair

value due to be reassessed regularly.

Tabel berikut menjabarkan perbandingan antara jumlah

tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Entitas yang

dicatat di laporan keuangan:

The following table lists the comparison between the

carrying amount and fair value of financial instruments

which is recorded in the financial statements:

Nilai tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value

September 2019 September 2019

Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 4.647.828.324 4.647.828.324 Cash and cash equivalent

Piutang sewa pembiayaan-bersih - - Finance lease receivables-net

Piutang pembiayaan konsumen-bersih 808.220.454.935 808.220.454.935 Consumer financing receivables-net

Piutang lain-lain 1.154.877.500 1.154.877.500 Other receivables

Jumlah aset keuangan 814.023.160.759 814.023.160.759 Total finacial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang bank 569.589.136.051 569.589.136.051 Bank loan

Beban bunga yang masih harus dibayar 2.746.308.478 2.746.308.478 Accrued interest expenses

Utang Lain-lain 32.274.573.996 32.274.573.996 Other payables

Jumlah Liabilitas keuangan 604.610.018.526 604.610.018.526 Total financial liabilities

Nilai tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value

Desember 2018 Desember 2018

Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 9.115.772.259 9.115.772.259 Cash and cash equivalent

Piutang sewa pembiayaan-bersih - - Finance lease receivables-net

Piutang pembiayaan konsumen-bersih 939.469.277.458 939.469.277.458 Consumer financing receivables-net

Piutang lain-lain 1.236.577.000 1.236.577.000 Other receivables

Jumlah aset keuangan 949.821.626.716 949.821.626.716 Total finacial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang bank 676.542.813.814 676.542.813.814 Bank loan

Beban bunga yang masih harus dibayar 2.773.112.760 2.773.112.760 Accrued interest expenses

Utang Lain-lain 23.594.564.876 23.594.564.876 Other payables

Jumlah Liabilitas keuangan 702.910.491.450 702.910.491.450 Total financial liabilities

Page 91: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

88

30. ASET DALAM MATA UANG ASING 30. ASSETS IN FOREIGN CURRENCY

Entitas memiliki aset dalam mata uang asing sebagai

berikut:

The Entity assets in foreign currency as follows:

31. LABA PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNING PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba

yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan jumlah

rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang

bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing the profit

attributable to owners of the Entity by the weighted

average number of shares outstanding during the year.

32. SEGMEN OPERASI 32. OPERATING SEGMENTS

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal

Entitas yang disiapkan untuk mengambil keputusan

operasional yang bertanggung jawab untuk

mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan

penilaian atas performanya. Entitas melakukan kegiatan

pembiayaan konsumen dibeberapa wilayah di Indonesia

(Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan dan

Sulawesi) untuk kendaraan roda empat baru dan bekas.

Untuk itu, informasi segmen operasi disajikan sebagai

bentuk primer pelaporan segmen.

Operating segments are reported in accordance with the

internal reporting provided to the chief operating

decision maker which is responsible for allocating

resources to certain segments and performance

assessments. The Entity has consumer financing activities

in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, West

Java, Central Java, East Java, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi) for

new and used four-wheeled motor vehicles. Therefore,

geographical operating segmentsis presented as the

primary basis of segment reporting.

Segmen operasi menurut wilayah pemasaran adalah

sebagai berikut:

The operating segment based on marketing geographical

areas are as follows:

Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp /

Foreign currency Equivalent Rp Foreign currency Equivalent Rp

Aset Assets

Kas dan Cash and cash

setara kas equivalent

USD 1.564,49 22.175.081 1.609,49 23.307.025 USD

Jumlah aset - bersih 22.175.081 23.307.025 Tolal assets - net

December 31, 2018September 30, 2019

September 30, 2019 September 30, 2018

Laba Bersih Tahun berjalan (39.404.984.008) 3.982.578.769 Net Income For The Year

Rata-rata tertimbang jumlah Average number of ordinary

saham yang beredar 1.253.118.056 2.188.500.000 share

Jumlah (31) 2 Total

Page 92: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

89

32.SEGMEN OPERASI - Lanjutan 32.OPERATING SEGMENT - Continued

Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/

Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total

Pendapatan Income

Pembiayaan Konsumen 33.874.860.814 19.538.972.939 342.479.723 7.109.118.888 23.452.829.068 84.318.261.431 Consumer financing

Sewa Pembiayaan - - - - - - Finance lease

Pendapatan Operasional Lain 844.976.577 841.258.076 265.652.014 602.409.146 906.516.969 3.460.812.781 Operation Income

Pendapatan Lain-lain (208.365.720) (105.555.993) (69.060.304) (112.707.395) (303.849.399) (799.538.811) Other Income

Jumlah Pendapatan 34.511.471.671 20.274.675.021 539.071.432 7.598.820.638 24.055.496.638 86.979.535.401 Total Income

Beban Expenses

Beban Umum dan Administrasi (13.712.485.343) (9.871.303.751) (3.963.724.945) (5.398.665.791) (11.272.662.181) (44.218.842.009) General & Administrative Expenses

Beban Bunga dan Keuangan (18.354.279.820) (13.486.312.223) (5.475.286.926) (8.496.160.750) (14.573.414.112) (60.385.453.831) Interest & Financial Expenses

Beban Operasi Lain (5.608.550.190) (4.675.914.347) (2.645.835.537) (3.096.301.882) (5.893.688.876) (21.920.290.834) Other operating income

Jumlah Beban (37.675.315.353) (28.033.530.321) (12.084.847.408) (16.991.128.423) (31.739.765.169) (126.524.586.674) Total Expenses

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan (3.163.843.682) (7.758.855.299) (11.545.775.976) (9.392.307.785) (7.684.268.531) (39.545.051.273) Income Before Income Tax

Beban pajak penghasilan 140.067.265 Income Tax Expense

Laba Bersih Tahun berjalan (39.404.984.008) Net Income For The Year

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas - Remeasurement employee

imbalan kerja benefits liabilities

Pajak tangguhan terkait - Related deferred tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE

BERSIH TAHUN BERJALAN (39.404.984.008) INCOME FOR THE YEAR

30 September 2019/ September 30, 2019

Page 93: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

90

32.SEGMEN OPERASI - Lanjutan 32.OPERATING SEGMENT - Continued

Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/

Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total

Pendapatan Income

Pembiayaan Konsumen 56.256.358.043 41.075.371.762 14.187.828.884 23.586.185.378 45.164.917.970 180.270.662.037 Consumer financing

Sewa Pembiayaan 30.770.623 - - - - 30.770.623 Finance lease

Pendapatan Operasional Lain 5.378.204.467 2.765.370.074 939.363.923 1.149.938.141 2.518.964.698 12.751.841.303 Operation Income

Pendapatan Lain-lain 157.191.527 171.820.557 63.868.670 85.235.959 175.142.775 653.259.488 Other Income

Jumlah Pendapatan 61.822.524.660 44.012.562.394 15.191.061.477 24.821.359.478 47.859.025.442 193.706.533.451 Total Income

Beban Expenses

Beban Umum dan Administrasi (20.427.963.692) (15.184.898.203) (5.692.840.035) (8.220.360.509) (16.527.221.753) (66.053.284.192) General & Administrative Expenses

Beban Bunga dan Keuangan (32.198.113.465) (25.047.590.516) (8.058.480.831) (13.445.374.630) (25.575.329.925) (104.324.889.366) Interest & Financial Expenses

Beban Operasi Lain (7.603.785.597) (2.667.437.699) (1.048.254.061) (2.065.137.565) (4.465.903.763) (17.850.518.685) Other operating income

Jumlah Beban (60.229.862.753) (42.899.926.418) (14.799.574.928) (23.730.872.704) (46.568.455.440) (188.228.692.243) Total Expenses

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 1.592.661.907 1.112.635.976 391.486.550 1.090.486.774 1.290.570.002 5.477.841.209 Income Before Income Tax

Beban pajak penghasilan (1.470.329.898) Income Tax Expense

Laba Bersih Tahun berjalan 4.007.511.311 Net Income For The Year

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas 103.765.717 Remeasurement employee

imbalan kerja benefits liabilities

Pajak tangguhan terkait (25.941.429) Related deferred tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE

BERSIH TAHUN BERJALAN 4.085.335.599 INCOME FOR THE YEAR

31 Desember 2018/ December 31, 2018

Page 94: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK · 2019. 10. 31. · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir

Tanggal 30 September 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended

September 30, 2019

(Expressed in Rupiah)

91

33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 33. MANAGEMENT RESPONSIBILITY

Manajemen Entitas bertanggung jawab atas laporan

keuangan yang penyusunannya diselesaikan pada tanggal

29 Oktober 2019.

The management of the Entity is responsible for the

preparation of the financial statements which were

completed on October 29, 2019.