perjanjian leasing

22
PERJANJIAN LEASING Pada hari ini Sabtu, tanggal 15 Desember 2012, yang bertanda tangan dibawah ini: 1. RONNY WALUYA, lahir di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1970, Swasta, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP Nomor 132005699871111, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan A. Yani Nomor 15 jabatannya sebagai Direktur Utama Perseroan, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas dan sebagai demikian untuk dan atas nama Perseroan PT. JEKO KOMERSIALI LEASING LEOPA Tbk, berkedudukan di Jakarta, yang didirikan dengan Akta tanggal 17 Juni 2001 Nomor 10, yang dibuat dihadapan Diani, S.H., Notaris, di Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 9 Juni 2005 Nomor AHU- 93124.AH.01.02,Tahun 2005, yang akta pendirian dan Anggaran Dasar mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 12 Desember 2017 Nomor : 8, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 456. Yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA selaku LESSOR; 2. JOKO LIONO, lahir di Bandung, pada tanggal 25 Februari 1972, Pengusaha, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP Nomor 10500050140307777, bertempat tinggal di Bandung, Jalan Lingggawastu Nomor 2, jabatannya sebagai Direktur Utama Perseroan, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas dan sebagai demikian untuk dan atas nama Perseroan PT.SERJOA COALP SEJAHTERA, berkedudukan di Jakarta, yang dibuat dihadapan Nurafni,SH., Notaris, di Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 28 Juni 2005 Nomor AHU- 92787. AH.0108,Tahun 2007, yang akta pendirian dan Anggaran Dasar mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 18 Mei 2009 Nomor 9, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 568. Yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA selaku LESSEE; Para Pihak lebih dahulu menerangkan: Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang penyertaan barang-barang modal, dan PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang pertambangan.

Upload: sophiamaryana3485

Post on 08-Aug-2015

2.895 views

Category:

Documents


456 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perjanjian Leasing

PERJANJIAN LEASING

Pada hari ini Sabtu, tanggal 15 Desember 2012, yang bertanda tangan dibawah ini:

1. RONNY WALUYA, lahir di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1970, Swasta, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP Nomor 132005699871111, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan A. Yani Nomor 15 jabatannya sebagai Direktur Utama Perseroan, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas dan sebagai demikian untuk dan atas nama Perseroan PT. JEKO KOMERSIALI LEASING LEOPA Tbk, berkedudukan di Jakarta, yang didirikan dengan Akta tanggal 17 Juni 2001 Nomor 10, yang dibuat dihadapan Diani, S.H., Notaris, di Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 9 Juni 2005 Nomor AHU-93124.AH.01.02,Tahun 2005, yang akta pendirian dan Anggaran Dasar mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 12 Desember 2017 Nomor : 8, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 456.Yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA selaku LESSOR;

2. JOKO LIONO, lahir di Bandung, pada tanggal 25 Februari 1972, Pengusaha, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP Nomor 10500050140307777, bertempat tinggal di Bandung, Jalan Lingggawastu Nomor 2, jabatannya sebagai Direktur Utama Perseroan, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas dan sebagai demikian untuk dan atas nama Perseroan PT.SERJOA COALP SEJAHTERA, berkedudukan di Jakarta, yang dibuat dihadapan Nurafni,SH., Notaris, di Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 28 Juni 2005 Nomor AHU-92787. AH.0108,Tahun 2007, yang akta pendirian dan Anggaran Dasar mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 18 Mei 2009 Nomor 9, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 568.Yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA selaku LESSEE;

Para Pihak lebih dahulu menerangkan:Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang penyertaan barang-barang modal, dan PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang pertambangan.Bahwa PIHAK KEDUA membutuhkan peralatan untuk pertambangan batubara (coal mining equipment) yang berupa peralatan berat (heavy equipment) dan dump truck sebanyak 4 unit dengan total jumlah harga keseluruhan sebesar Rp 11.972.250.000,- (US 1.275.000).

Bahwa PIHAK PERTAMA memberikan leasing barang-barang tersebut di atas kepada PIHAK KEDUA melalui kantor cabang di Samarinda, yang merupakan mitra kerja yang telah menjadi langganannya selama 4 tahun, terhitung sejak tahun 2008.

Page 2: Perjanjian Leasing

Maka berhubung dengan segala sesuatu yang diuraikan di atas para pihak telah bersepakat bahwa leasing ini dilakukan dan diterima dengan peraturan dan perjanjian-perjanjian sebagai berikut :-----------

PASAL 1PENGERTIAN / DEFINISI

Perjanjian ini adalah perjanjian Leasing yaitu sewa guna usaha, merupakan perjanjian penyediaan modal berupa barang-barang modal yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA sebagai LESSOR kepada PIHAK KEDUA sebagai LESSEE, dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian ini, selama masa waktu tersebut PIHAK KEDUA membayar uang sewa kepada PIHAK PERTAMA dengan ketentuan harga dan cara pembayaran yang ditetapkan dalam perjanjian ini, dan setelah masa jangka waktu berakhir, PIHAK PERTAMA memberikan hak opsi (optional) kepada PIHAK KEDUA, untuk memilih meneruskan jangka waktu sewa atau dapat membeli barang modal tersebut sesuai dengan sisa pembayaran yang belum dibayarkan, yaitu harga sisa/residu dari objek leasing, dengan syarat dan ketentuan serta harga dan cara pembayaran yang diatur dalam perjanjian ini.

PASAL 2 OBJEK LEASING

1. Objek Leasing pada perjanjian yang dilakukan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA merupakan barang yang sah menurut hukum dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan, kesusilaan, dan ketertiban umum ;

2. PIHAK KEDUA meleasing peralatan berat (heavy equipment) dan dump truck, dengan rincian sebagai berikut:1) Sekop Hidrolik (hydraulic Shovel) sebanyak 2 unit, hasil produksi

Jepang dengan merk KABUTO;2) Buldoser (Bulldozer) sebanyak 4 unit, hasil produksi Jepang

dengan merk TANAKA;3) Truk Penimbun (Dump Truck) sebanyak 4 unit, hasil produksi

Jepang dengan merk HINO.

PASAL 3HARGA DAN CARA PEMBAYARAN

1. Para pihak telah setuju dan sepakat bahwa harga objek leasing, dengan total harga keseluruhan adalah : Rp.11.972.250.000,- (US 1.275.000) ;

2. Dalam harga objek leasing tersebut sudah termasuk asuransi, ongkos dan/atau biaya pengiriman semua barang-barang tersebut sampai ke tempat lokasi site pertambangan yang bersangkutan yaitu di Kutai Kalimantan Timur.

3. Harga sewa atas objek leasing adalah sebesar Rp 159.630.000 (US 17.000) per bulan atau seluruhnya sebesar Rp 9.577.800.000,- selama 5 (lima) tahun periode pertama.

Page 3: Perjanjian Leasing

4. PIHAK KEDUA dapat memperpanjang jangka waktu sewa untuk 5 tahun periode kedua, dengan ketentuan Harga sewa atas objek leasing periode kedua adalah sebesar Rp 25.000.000,- per bulan atau seluruhnya sebesar Rp 1.500.000.000,- selama 5 (lima) tahun periode kedua.

5. Cara pembayaran objek leasing adalah dengan cara kredit dari total keseluruhan harga objek leasing, yang dibayarkan diawal bulan yaitu pada tanggal 7 disetiap bulannya, secara tunai setiap bulannya selama 60 bulan, oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, atau dengan cara pembayaran alternatif melalui giro bilyet dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 4 HAK OPSI

1. PIHAK PERTAMA memberikan hak opsi kepada PIHAK KEDUA untuk memperpanjang jangka waktu sewa ketika masa jangka waktu sewa 5 tahun setiap periodenya akan berakhir atau dapat membeli objek leasing dengan membayarkan harga sisa/residu dari perlengkapan pertambangan batubara sebesar Rp 2.394.450.000,-

2. Hak Opsi yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA harus diajukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis terhitung 3 bulan sebelum masa jangka waktu sewa 5 tahun setiap periodenya berakhir.

PASAL 5 JANGKA WAKTU

1. Perjanjian leasing ini berlaku lima tahun setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir masa leasing dengan sendirinya pada tanggal 15 Desember 2017, kecuali diperpanjang dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.

2. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu sewa 5 tahun, setelah berakhirnya masa jangka waktu sewa 5 (lima) tahun periode pertama, dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak.

3. PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 3 bulan sebelum masa berakhirnya perjanjian harus menyatakan kehendaknya secara tertulis apabila berkehendak untuk melakukan perpanjangan jangka waktu sewa objek leasing  dalam perjanjian ini.

4. Setelah jangka waktu masa sewa berakhir, PIHAK KEDUA dapat membeli objek leasing kepada PIHAK PERTAMA, dengan harga Rp 2.394.450.000,- harga tersebut merupakan harga sisa/residu dari perlengkapan pertambangan batubara.

5. Apabila PIHAK KEDUA tidak memperpanjang jangka waktu sewa maka PIHAK KEDUA dapat membuat perjanjian leasing yang baru dengan PIHAK PERTAMA, dengan peralatan pertambangan batu bara yang baru.

Page 4: Perjanjian Leasing

PASAL 6JAMINAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan jaminan pada objek leasing yang disew akan kepada Pihak Kedua bahwa alat-alat berat tersebut adalah merupakan milik sah dari PIHAK PERTAMA dan tidak ada orang atau pihak lain yang turut memilikinya.

2. PIHAK PERTAMA memberikan jaminan selama perjanjian ini berlangsung kepada Pihak Kedua terhadap objek leasing yang berkaitan dalam hal peralatan tersebut tidak dapat dioperasikan sebagaimana meastinya, maka ongkos pengembalian barang – barang tersebut, serta biaya pengacara untuk menyelesaikan perkara tersebut yang dinilai 20% ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.

3. Apabila terjadi perubahan kepemilikan terhadap objek leasing tersebut selama jangka waktu sewa, PIHAK KEDUA tetap dapat menikmati hak sewa sampai berakhirnya perjanjian ini.

PASAL 7HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan objek leasing tersebut seutuhnya setelah PIHAK KEDUA menandatangani Surat Perjanjian ini dan membayarkan uang sewa bulan pertama, sebagaimana sudah disetujui dan disepakati sebelumnya.

2. PIHAK PERTAMA wajib bertanggung jawab atas objek leasing yang disewakan kepada pihak kedua, sesuai dengan kewajiban yang diatur dalam perjanjian ini.

3. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan objek leasing tersebut kepada PIHAK KEDUA meliputi segala sesuatu yang menjadi perlengkapannya serta dimaksudkan bagi penggunanya yang tetap, selama jangka waktu masa sewa.

4. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan objek leasing tersebut meliputi segala sesuatu yang menjadi perlengkapannya serta dimaksudkan bagi penggunanya yang tetap, beserta surat-surat bukti kepemilikan, setelah PIHAK KEDUA menggunakan hak opsi untuk membeli objek leasing kepada PIHAK PERTAMA, dan membayarkan sejumlah uang yang sebagaimana diatur dengan syarat-syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini

5. PIHAK PERTAMA berkewajiban menanggung biaya asuransi terhadap pengapalan/pengiriman dan juga menanggung biaya pengiriman,  objek leasing sampai ketempat lokasi pengoperasian yaitu site pertambangan yang bersangkutan.

6. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan serta mengirimkan instruktur yang akan memberikan kemahiran dan pemahaman bagaimana objek leasing tersebut dioperasikan kepada para pekerja yang akan mengoperasikannya.

7. PIHAK PERTAMA berhak menerima pembayaran secara lunas terhadap objek leasing, sesuai dengan ketentuan dan cara pembayaran yang sebagaimana telah disepakati dan disetujui sebelumnya oleh kedua belah pihak.

Page 5: Perjanjian Leasing

8. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan pengecekan terhadap objek leasing tersebut selama disewakan dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada PIHAK KEDUA.

9. Apabila Pihak Kedua tidak dapat melunasi pembayaran setiap bulannya, maka PIHAK PERTAMA dapat memberikan surat teguran pelunasan tagihan disetiap keterlambatan waktu pembayaran.

10. Pada saat berakhirnya perjanjian ini, PIHAK KEDUA harus menyerahkan kembali objek leasing dalam keadaan yang baik dan terpelihara kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 8 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berhak atas objek leasing yang disepakati dan disetujui sebelumnya sesuai dengan harga, jaminan, dan cara pembayaran yang telah disepakati dan disetujui dalam perjanjian ini.

2. PIHAK KEDUA berhak atas pembinaan instruktur yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA sebelum penggunaan dan pengoperasian terhadap objek leasing yang sebagaimana telah disepakati dan disetujui.

3. PIHAK KEDUA wajib membayar harga sewa terhadap objek leasing selama jangka waktu sewa, pada waktu, tempat, dan cara pembayaran sebagaimana ditetapkan menurut perjanjian ini.

4. PIHAK KEDUA Berhak atas hak opsi untuk meneruskan/memperpanjang hak guna sewa atau membeli objek leasing kepada PIHAK KEDUA, dengan ketentuan, syarat-syarat, harga dan cara pembayaran sebegaimana ditetapkan menurut perjanjian ini.

5. Segala kerusakan dari objek leasing menjadi tanggungan sepenuhnya dari PIHAK KEDUA kecuali terhadap kerusakan yang ditimbulkan bukan oleh PIHAK KEDUA (force majuer) akan ditanggung secara bersama oleh kedua belah pihak sebagaimana yang disepakati.

6. Selama perjanjian ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk memindahkan hak guna sewanya sebagian ataupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

7. PIHAK KEDUA berhak untuk meminta perpanjangan jangka waktu masa sewa kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian ini.

PASAL 9 FORCE MAJEURE

Dalam hal ini, kejadian-kejadian yang disebabkan oleh bencana alam, dan kejadian tersebut tidak pernah terduga oleh para pihak sebelumnya akan adanya peristiwa tersebut, maka seyogyanya hal tersebut harus sudah disepakati diantara para pihak

Page 6: Perjanjian Leasing

PASAL 10 SANKSI DAN DENDA

1. PIHAK KEDUA yang tidak dapat menyelesaikan pembayaran setiap bulannya sesuai dengan waktu dan cara pembayaran, maka pihak kedua dikenakan denda sebesar Rp 2.000.000,-/hari terhitung sejak setelah tanggal 7 disetiap awal bulan.

2. Apabila PIHAK KEDUA tetap tidak dapat menyelesaikan pembayaran hingga 6 bulan berturut-turut maka PIHAK PERTAMA dapat menahan dan/atau menarik kembali objek leasing dibawah penguasaannya hingga sisa pembayaran dapat dilunasi.

3. Apabila objek leasing selama proses penahanan oleh PIHAK PERTAMA melebihi selama waktu 3 bulan, maka PIHAK PERTAMA dapat menyelesaikan masalah ini dengan cara-cara yang diatur di dalam perjanjian ini.

4. Apabila pada saat berakhirnya perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan PIHAK KEDUA tidak menyatakan kehendaknya untuk memperpanjang perjanjian sebagaimana di maksud dalam Pasal 4 dan Pasal 8, maka untuk setiap keterlambatan tidak memperpanjang jangka waktu sewa setelah masa jangka waktu sewa berakhir, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar Rp. 5.000.000,-/hari, dan denda tersebut dapat ditagih seketika dan sekaligus lunas oleh PIHAK PERTAMA.

5. Apabila keterlambatan tersebut berlangsung hingga 30 hari sejak berakhirnya perjanjian, maka PIHAK KEDUA memberi kuasa kepada PIHAK PERTAMA untuk mengambil objek leasing atas biaya PIHAK KEDUA dan bilamana perlu dengan bantuan pihak kepolisian setempat.

PASAL 11BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini akan berakhir apabila masa jangka waktu sewa telah berakhir sebagaimana tercantum dalam pasal 5, maupun kedua belah pihak telah melaksanakan hak dan kewajiban yang tercantum dalam Pasal 7 dan Pasal 8 sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.

PASAL 12PENYELESAIAN SENGKETA

1. Apabila terjadi sengketa atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah.

2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka kedua belah pihak sepakat untuk memilih domisili hukum dan tetap di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Page 7: Perjanjian Leasing

PASAL 13AMANDEMEN

Apabila ada suatu perubahan yang belum diatur sebelumnya dalam kesepakatan para pihak atau belum diatur dalam surat perjanjian ini maka akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh para pihak dan hasil dari musyawarah tersebut akan dituangkan dalam addendum yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 14 LAIN-LAIN

Surat Perjanjian Leasing ini bermaterai Rp 6.000,- dan rangkap 2 (dua), yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

Demikian Perjanjian ini disetujui dan dibuat, serta ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak.

Jakarta, 15 Desember 2012.

      Pihak Pertama                         Pihak Kedua

                          (RONNY WALUYA)    (JOKO LIONO)

SAKSI-SAKSI :

- Adi Perwira, S.H.        - Rudolofo Pare, S.E.

- Mukan Rasyido, S.H.        - Ihmado , S.T.

Page 8: Perjanjian Leasing

CONTOH 2

PERJANJIAN LEASING

PERJANJIAN LEASING

Page 9: Perjanjian Leasing

Yang bertanda tangan dibawah ini:--------------------------------------------1. Nama : Hamiman.SE. Umur : 23 Tahun Agama : Islam Pekerjaan : Kepala Koperasi Binaan Bersama Alamat : Jln. Rawajaya Kel. Pahlawan Kec. Kemuning

Bandung. Yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama (Lessee);

2. Nama : Hasyim Rajo, SH. Umur : 24 Tahun Agama : Islam Pekerjaan : Dirut PT Suzuki. Tbk Alamat : Jln. A Yani Bandung. Dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua (Lessor);

Pada hari ini Sabtu, tanggal 15 Desember 2012 kedua belah pihak sepakat, untuk melakukan Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha (Leasing) 10 unit Motor Merk Suzuki Smash.

Selanjutnya Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha ini dilangsungkan dengan Syarat- syarat dan ketentuan sebagai berikut:-------------------------------

Pasal 1

Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha atau yang sering disebut Leasing ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2012 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 2017. Sehingga terhitung Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha ini lamanya Lima (5) Tahun dan tanpa perpanjangan.

Pasal 2

Objek Hak Sewa Guna Usaha adalah 10 Unit Motor Merk Suzuki Smash dengan fasilitas tambahan:

- Helm Moncong warna Hitam Polos.- Jaket merk Suzuki Smash- Buku panduan berkendaraan.- Buku Service- Service selama 5 X Service

Pasal 3

Page 10: Perjanjian Leasing

Leasse dan Leassor telah setuju untuk harga Sewa Guna Usaha adalah sebesar Rp. 140.000.000, 00. (Seratus Empat puluh Juta Rupiah) yang akan dibayar oleh Lessee kepada Lessor adalah dengan ketentuan sebagai berikut:

- DP Sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah);- Setoran per 6 bulan Sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam Puluh Juta

Rupiah);

Pasal 4

Uang yang dibayarkan akan dibuktikan dengan Kwitansi dan Akta ditandatangani kedua belah pihak.

Pasal 5

Leasse telah menerima Objek Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha tersebut dalam keadan baik dan terpelihara dan oleh karena itu pada waktu Perjanjian ini berakhir, maka Lessee wajib untuk menyerahkan dalam keadaan terpelihara dan baik pula.

Pasal 6

Selama Perjanjian ini berlangsung Leassor tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang mungkin terjadi pada apa yang dileasingkannya tersebut, baik yang disebabkan oleh Bencana Alam, kebakaran ataupun yang disebabkan oleh hal- hal lainnya.

Pasal 7

Lessor menjamin bahwa Objek Perjanjian betul- betul miliknya, tidak dalam Sengketa ataupun menjadi Jaminan, dan bahwa selama Perjanjian ini berlangsung Lessee tidak akan mendapat tuntutan ataupun Gugatan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas apa yang Disewa Guna Usaha kan tersebut.

Pasal 8

1) Pejanjian Hak Sewa Guna Usaha ini tidak akan berhenti sebelum jangka waktu tersebut dalam Pasal 1 berakhir dan juga tidak akan berhenti karena salah satu pihak Meninggal Dunia atau di pindahtangankannya secara bagaimanapun atas apa yang Disewa Guna Usaha kan tersebut kepada pihak lain sebelum jangka waktu Perjanjian tersebut berakhir;

Page 11: Perjanjian Leasing

2) Dalam hal salah satu pihak meninggal dunia, maka orang yang menggantikan posisi atau orang yang diberi tanggung jawab (kuasa) atas perjanjian ini, berhak atau diwajibkan untuk memenuhi ketentuan atau melanjutkan Perjanjian ini sampai jangka waktu Perjanjian ini berakhir, sedang dalam hal Barang tersebut dipindahtangankan kepada pihak lain, maka pemilik baru atas apa yang dilimpahkan tersebut harus tunduk kepada Syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Akta ini.

Pasal 9

Lessee akan menepati kewajiban melakukan pembayaran apabila Jatuh Tempo Pajak, dan merawat serta memperbaiki Objek Perjanjian tersebut.

Pasal 10

Lessor tidak akan mengadakan perubahan baik pengurangan ataupun penambahan pada Objek Perjanjian tersebut.

Pasal 11

1) Leasse memiliki kewajiban untuk memelihara apa yang menjadi tanggung jawabnya tersebut dengan sewajarnya, atas biaya sendiri, termasuk men-Service (baik masih dalam masa Service Gratis maupun setelah habis Service Gratis) yang menurut pertimbangan Lessee perlu dilakukan;

2) Penjagaan kebersihan, perawatan mesin, pembayaran pajak harus dilakukan oleh Lessee dan atas biaya sendiri.

Pasal 12

Dalam hal satu pihak berkehendak untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian yang disebut dalam pasal 1 dalam Akta ini, maka hendaknya itu harus diberi tahukan kepada dan mendapat persetujuan tertulis dari pihak lainnya, dalam waktu tiga bulan sebelum jangaka waktu Perjanjian tersebut berakhir.

Pasal 13

Bila mana Perjanjian ini belum berakhir Lessee memutuskan Perjanjian tersebut, maka Lessee tidak berhak untuk meminta kembali uang yang telah disetorkan, dan tidak dapat ditagih kembali.

Page 12: Perjanjian Leasing

Pasal 14

Jikalau Perjanjian ini berhenti karena habis jangka waktunya dan tidak dilanjutkan lagi menurut ketentuan dalam Pasal 13 tersebut, maka Lessee diwajibkan untuk menyerahkan kembali kepada Lessor tentang apa yang dijadikan Objek dalam perjanjian ini kepada Lessor dengan keadaan baik.

Pasal 15

1) Apabila dikemudian hari timbul suatu perselisihan didalam melaksanakan isi Akta ini, maka kedua belah pihak harus berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara Musyawarah;

2) Jika cara Musyawarah ini tidak dapat dihasilkan suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak telah Sepakat menyerahkan persoalan kepada Pengadilan Negeri Klas IA Bandung, dan memilih domisili hukum dan tetap pada Kantor Panitera Pengadilan tersebut.

Demikian Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha ini dibuat serta ditandatangani oleh kedua belah Pihak dan dihadiri oleh Saksi- saksi serta dibuat dua rangkap dan bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum sama.

Bandung, 15 Desember 2012

LESSEE LESSOR

HAMIMAN, S.E. HASYIM RAJO, S.H.

SAKSI-SAKSI:

1. Heri (.............. ) 1. Toni (....................)2. Rio (................) 2. Kino (....................)3.

Page 13: Perjanjian Leasing

PENJAMINAN PERUSAHAAN (CORPORATE GUARANTEE)

[KOMPARISI PENJAMIN](untuk selanjutnya akan disebut juga “PENJAMIN”)[KOMPARISI, LESSOR ATAU KREDITUR](untuk selanjutnya disebut “Lessor”)Para penghadap bertindak untuk diri sendiri dan sebagaimana tersebut terlebih dahulu menerangkan dalam akta ini:-Bahwa “PENJAMIN” mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran semua jumlah uang yang sekarang atau dikemudian hari terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan Terbatas … (untuk selanjutnya dalam akta ini akan disebut juga “Lessee”) kepada “Lessor” atas fasilitas leasing sejumlah Rp. … dalam bentuk Finance Lease sebagaimana ternyata dari akta

Page 14: Perjanjian Leasing

PERJANJIAN LEASING tertanggal … nomor …, yang dibuat dihadapan saya, Notaris, berikut segala perubahan-perubahannya, penambahan-penambahannya, perpanjangan-perpanjangannya dan pembaharuan-pembaharuannya, untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PERJANJIAN LEASING.-Berhubung dengan hal-hal tersebut diatas, maka PENJAMIN menyetujui untuk memberikan jaminan untuk kepentingan Lessor berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:PASAL 1PENJAMIN dengan ini menjamin dan berjanji secara tidak dapat ditarik kembali dan tanpa syarat untuk membayar sepenuhnya kepada Lessor atas permintaan pertama dari Lessor kepada PENJAMIN, semua jumlah-jumlah uang yang sekarang atau pada suatu waktu akan terhutang oleh Lessee kepada Lessor karena sebab apapun juga, baik karena Pengakuan Hutang, hutang pokok, bunga dan biaya-biaya lain, baik karena Jaminan Bank, surat-surat wesel, promesse, akseptasi atau surat dagang lainnya yang ditandatangani oleh Lessee sebagai acceptante, endossante, penarik atau avaliste atau berdasarkan apapun juga.PASAL 2PENJAMIN dengan ini melepaskan untuk kepentingan Lessor semua hak untuk dilunaskan lebih dahulu atau pembagian hutang (eerdere uitwinning en schuldsplitsing) dan segala hak utama dan eksepsi yang oleh Undang-Undang diberikan kepada seorang PENJAMIN, diantaranya tetapi tidak terbatas pada ketentuan-ketentuan ying disebut dalam pasal-pasal 1430, 1831, 1833, 1837, 1843, 1847,1848 dan pasal 1849 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia.PASAL 3Jaminan ini tidak dapat dianggap terpenuhi dengan pembayaran atau penyelesaian sebagian dari jumlah-jumlah uang yang terhutang oleh Lessee kepada Lessor akan tetapi adalah jaminan terus-menerus dan meliputi semua jumlah atau jumlah-jumlah uang yang sewaktu-waktu yang terhutang oleh Lessee kepada Lessor menurut PERJANJIAN LEASING atau karena sebab apapun juga. Jumlah yang pada suatu saat karena sebab apapun juga terhutang oleh Lessee kepada Lessor, baik berupa hutang pokok, bunga maupun biayabiaya lain, bagi PENJAMIN dan mereka yang menerima hak dari PENJAMIN (rechtsverkrijgenden) adalah suatu hutang yang tak terbagi (ondeelbare schuld).PASAL 4Pembukuan dari Lessor mengenai jumlah uang yang sewaktu-waktu terhutang oleh Lessee kepada Lessor dan yang wajib dibayar oleh Lessee kepada Lessor berdasarkan PERJANJIAN LEASING atau berdasarkan apapun juga merupakan bukti yang sempurna dan mengikat dalam segala hal terhadap PENJAMIN, baik di dalam Pengadilan atau dimanapun juga.PASAL 5PENJAMIN dengan ini menjamin Lessor :a. bahwa PENJAMIN berhak penuh untuk membuat dan melaksanakan jaminan yang termaktub dalam akta ini dan jaminan ini merupakan kewajiban yang sah dan mengikat dari PENJAMIN yang dapat dilaksanakan berdasarkan syarat-syarat tersebut;b. bahwa tidak ada perkara atau perkara administrasi dihadapan badan peradilan yang sekarang berjalan atau yang sepengetahuannya PENJAMIN dapat mempunyai pengaruh yang mengancam harta kekayaan PENJAMIN

Page 15: Perjanjian Leasing

atau yang dapat mempunyai pengaruh yang tidak baik atas usaha dan/atau harta kekayaan dan/atau keadaan keuangan PENJAMIN.c. bahwa PENJAMIN berjanji dan mengikatkan diri untuk memenuhi dan melaksanakan dengan sebagaimana mestinya tentang syarat dan ketentuan yang diatur dalam Pasal 88 [UUPT YANG LAMA UU NO.1 TAHUN 1995, sesuaikan dengan UU NO.40 TAHUN 2007] Undang-Undang Nomor 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Kelalaian pelaksanaan syarat dan ketentuan dimaksud diatas sepenuhnya dan tanggung jawab PENJAMIN sepenuhnya, dan untuk itu membebaskan Lessor dari segala akibat yang timbul.PASAL 6PENJAMIN dengan ini memberi kuasa yang tidak dapat ditarik kembali dan yang tidak akan berakhir karena sebab apapun yang tercantum dalam pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia kepada Lessor untuk pada setiap saat membebani rekening PENJAMIN (bilamana ada) pada kantor Lessor atau pada setiap cabang kantor Lessor dimanapun juga, untuk memenuhi jaminan yang diberikannya berdasarkan akta ini, tanpa mengurangi setiap hak yang mungkin akan diperoleh oleh Lessor berdasarkan jaminan ini serta berdasarkan Undang-Undang dan berdasarkan setiap upaya hukum lain untuk mendapatkan kembali jumlah yang mungkin masih tersisa.PASAL 7Setiap pemberitahuan atau tagihan berdasarkan jaminan ini dianggap telah diterima secara sebagaimana mestinya kepada PENJAMIN dengan dikirimkannya pemberitahuan ataupun tagihan tersebut dengan pos yang ditujukan kepada PENJAMIN dengan alamat sebagai berikut:… kecuali pemberitahuan tertulis terhadap perubahan alamat ini telah terlebih dahulu diberikan kepada Lessor.Pemberitahuan kepada PENJAMIN dari Lessor dianggap diterima 48 (empat puluh delapan) jam setelah dimasukkan dalam pos dan adalah cukup bilamana ditandatangani oleh penjabat atau wakil dari Lessor dan pemberitahuan-pemberitahuan tersebut cukup dibuktikan dengan surat yang memuat tagihan tersebut diberi alamat sebagaimana mestinya dan dimasukkan dalam kantor pos.PASAL 8Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) yang diatur dalam akta ini tidak dapat diakhiri/dicabut oleh PENJAMIN tanpa persetujuan tertulis dari Lessor.PASAL 9PENJAMIN menerangkan bahwa untuk akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya, memilih tempat kedudukan hukum yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri …-PENUTUP AKTA.-

PERJANJIAN SEWA MENYEWANomor: ….- Pada hari ini,- Berhadapan dengan saya, …………………..Sarjana Hukum, Notaris di ……………..,dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang telah dikenal oleh saya, ……., sarjana Hukum, Notaris di………, yang berkedudukan di Soreang dengan dihadiri oleh saksi-saksi

Page 16: Perjanjian Leasing

yang saya. Notaris kenaldan nama-namanya akan disebut pada akhir akta ini :1.Selanjutnya akan disebut Pihak Pertama (Yang Menyewakan)2.Selanjutnya akan disebut Pihak Kedua (Penyewa)……… Para penghadap menerangkan lebih dahulu dalam akta ini bahwa Pihak Pertama telah menyewakan kepada Pihak Kedua yang telah menerima sewa dari Pihak Pertama :Selanjutnya sewa menyewa ini dilangsungkan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:————————- Pasal 1Sewa menyewa ini dilangsungkan untuk jangka waktu ……………………………..tahun, dan akan dimulai pada tanggal demikian akan berakhir pada tanggal————————- Pasal 2Harga sewa untuk jangka waktu selama…………….. tahun tersebut sebesar………………………………………………………. jumlah uang mana telah dibayar oleh Pihak Kedua kepa-da Pihak Pertama sebelum penanda-tanganan akta ini, untuk penerimaan uang mana akta ini berlaku pula seba-gai tanda penerimaannya……………………………………———————— Pasal 3Penyewa telah menerima apa yang disewanya tersebut dalam keadaan terpelihara baik dan oleh karena itu pada waktu sewa menyewa ini berakhir, maka ia wajib untuk menyerahkan kembali dalam keadaan terpelihara baik pula…………………………………………………………….———————— Pasal 4Selama persewaan ini berlangsung Pihak Kedua tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kemusnahan yang mungkin terjadi pada apa yang disewakannya terse¬but, disebabkan oleh gempa bumi, kebakaran, keretakan pada dinding atau kerusakan pada konstruksi bangunan tersebut dan hal-hal lainnya diluar kesalahan Pihak Kedua atau karena bencana alam pada umumnya————————- Pasal 5Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua tentang apa yang disewakannya tersebut betul adalah hak dan miliknya sendiri, tidak menjadi jaminan sesuatu hutang, dan bahwa selama sewa menyewa ini berlangsung, Pihak Kedua tidak akan mendapat tuntutan dan/atau gangguan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas apa yang disewa-kan tersebut, karenanya Pihak Kedua dengan ini dibebas-kan oleh Pihak Pertama mengenai hal-hal tersebut————————- Pasal 6Perjanjian sewa menyewa ini tidak akan berhenti sebelum jangka waktu tersebut dalam Pasal 1 berakhir dan juga tidak akan berhenti karena salah satu pihak meninggal dunia atau dipindahtangankannya secara bagaimanapun atas apa yang disewakan tersebut kepada pihak lain sebelum jangka waktu persewaan tersebut berakhirDalam hal salah satu Pihak meninggal dunia, maka para ahli waris yang meninggal dunia berhak atau diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan atau melanjutkan sewa menyewa ini sampai jangka waktu persewaan terse¬but berakhir, sedang dalam hal bangunan tersebut

Page 17: Perjanjian Leasing

dipin-dahtangankan kepada pihak lain, maka pemilik baru atas apa yang disewakan tersebut harus tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan yang tercantum dalam akta ini———————– Pasal 7Pembayaran rekening telepon, air selama sewa menyewa ini berlangsung, wajib dipikul dan dibayar oleh Pihak Kedua, sedangkan Pajak wajib dipikul dan dibayar oleh———————– Pasal 8Pihak Kedua diperbolehkan untuk mengadakan peruba-han-perubahan dan/atau penambahan-penambahan pada ruangan tersebut sesuai dengan kebutuhan Pihak Kedua, asal saja tidak merusak atau merubah konstruksi bangu¬nan tersebut dengan ketentuan setelah jangka waktu persewaaan ini berakhir, maka segala perubahan dan/ atau penambahan pada bangunan tersebut menjadi hak dan miliknya Pihak Pertama, tanpa kewajiban untuk mem-bayar ganti rugi berupa apapun kepada Pihak Kedua, kecuali barang-barang dan/atau bahan-bahan yang sifat-nya tidak melekat pada dinding tetap menjadi milik Pihak Kedua————————- Pasal 9Pihak Kedua diwajibkan untuk memelihara apa yang dise-wanya tersebut dengan sewajarnya, atas biayanya sendiri, termasuk mengecat dinding-dinding yang menurut pertimbangan Pihak Kedua perlu dilakukanPenjagaan kebersihan tempat air, pembuangan air dan W.C. (Water Closet) harus dilakukan oleh Pihak Kedua dan atas biaya———————— Pasal 10Pihak Kedua dilarang mempergunakan apa yang disewa-nya tersebut untuk keperluan lain, selain dari pada untuk———————— Pasal 11Pihak Kedua tidak diperkenankan dengan cara apapun juga mengulang sewakan atau mengalihkan hak sewanya tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama———————— Pasal 12Pihak Kedua diwajibkan atas perongkosannya sendiri memenuhi segala ketentuan dari yang berwenang menge-nai orang yang menjalankan sesuatu usaha atau mendiami sesuatu rumah beserta pekarangannya———————— Pasal 13Dalam hal salah satu pihak berhendak untuk memperpan-jang jangka waktu sewa menyewa yang disebut dalam Pasal 1 dari akta ini, maka kehendaknya itu harus diberi-tahukan kepada dan mendapat persetujuan tertulis dari pihak lainnya, dalam waktu tiga bulan sebelum jangka waktu persewaan tersebut berakhir————————- Pasal 14Bilamana persewaan ini belum berakhir Pihak Kedua memutuskan persewaan tersebut, maka Pihak Kedua tidak berhak untuk meminta kembali uang sewa yang belum terpakai, dan menjadi miliknya Pihak Pertama yang tidak dapat ditagih kembali oleh Pihak Kedua dan diang-gap sebagai ganti rugi karena berakhirnya perjanjian ini.———————— Pasal 15Jikalau sewa menyewa ini berhenti karena habis jangka waktunya dan tidak dilanjutkan (disambung) lagi menurut ketentuan dalam Pasal 13 tersebut, maka Pihak Kedua diwajibkan untuk menyerahkan kembali kepada Pihak Pertama tentang apa yang disewanya tersebut dalam

Page 18: Perjanjian Leasing

keadaan kosong (tidak dihuni oleh siapapun juga).Jika Pihak Kedua tidak memenuhi kewajibannya tersebut, maka Pihak Kedua dianggap lalai, kelalaian mana dibuk-tikan dengan lewatnya waktu yang telah ditentukan terse¬but, sehingga tidak diperlukan teguran dengan surat juru sita atau surat-surat semacam itu, maka untuk tiap-tiap hari kelalaiannya Pihak Kedua dikenakan ganti rugi sebesar yang harus dibayar dengan seketika dan sekaligus lunas kepada dan ditempat/dikantor Pihak Pertama serta de¬ngan kwitansi dari Pihak Pertama atau wakilnya yang sah.————————- Pasal 16Tanpa mengurangi apa yang tersebut diatas dalam Pasal 14, tentang aturan ganti rugi maka Pihak Kedua sekarang ini juga untuk nanti pada waktunya yaitu dalam hal Pihak Kedua melalaikan kewajibannya untuk menyerahkan kem¬bali apa yang disewanya tersebut dalam keadaan kosong berikut kunci-kunci selengkapnya pada waktu sewa menyewa ini berakhir memberi kuasa kepada Pihak Pertama dengan hak substitusi dan asumsi untuk :a. Mengeluarkan Pihak Kedua dan/atau pihak lain yang menempati ruangan tersebut;b. Mengeluarkan semua barang dan perabot yang terda-pat didalam bangunan tersebut, baik kepunyaan Pihak Kedua maupun kepunyaan pihak lainc. Jika perlu menghubungi dan dengan bantuan pihak yang berwajib untuk melaksanakan ketentuan sub (a) dan (b) tersebut;d. Menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna agar dapat menerima kembali apa yang disewakan tersebut dalam keadaan kosong berikut kunci-kunci selengkapnyaSatu dan lainnya atas perongkosan dan risiko dari Pihak Kedua sepenuhnyaAkhirnya para pihak menerangkan ;bahwa ongkos akta ini berikut salinannya dibayar olehBahwa mengenai akta ini, pelaksanaannya dan segala akibat yang mungkin timbul dari akta ini, pihak-pihak telah memilih tempat kediaman hukum (domisili) yang umum dan tetap, di Kantor Panitera Pengadilan NegeriPara Penghadap dikenal oleh saya, Notaris.——————– DEMIKIANLAH AKTA INI