psikin muhammad andar rahman 1102130249

6
Bab 1 Psikologi Industri A. Pendahuluan Psikologi industri adalah salah satu cabang dari psikologi terapan dimana mempelajari tingkah laku manusia yang berkaitan dengan efisiensi menajamen dari tenaga kerja industri dan masalah yang dihadapi oleh pekerja dilingkungan kerjanya. Apabila pekerja dapat merasa nyaman dalam lingkungannya maka mereka dapat berkontribusi dengan kemampuan maksimalnya. B. Konsep dan Pengertian Psikologi Industri terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan industry. Industri adalah bagian dari kehidupan social yang berfungsi untuk menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh manusia untuk kehidupan. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang berkaitan dengan lingkunga. Jadi psikologi industry adalah studi sistematis yang mempelajari perilaku orang-orang ditempat kerja. Menurut Tiffin dan McCormick, psikologi industry adalah studi perilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupan yang berkaitan dengan produksi, distribusi dan penggunaan barang dan jasa. C. Karakteristik Psikologi Industri 1) Studi sistematis psikologi industry adalah studi sistematis yang berkaitan dengan tingkah laku manusia ditempat kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja individu baik mereka pribadi atau terkait dengan kondisi kerja. 2) Penerapan informasi tentang perilaku manusia terhadap berbagai masalah dalam kehidupan manusia industry. D. Cakupan Psikologi Industri Salah satu cakupan psikologi industri adalah pekerjaan yang didapat harus sesuai dengan kemampuan, keterampulan dan bakat dari

Upload: muhammad-andar-rahman

Post on 16-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikolog industri

TRANSCRIPT

Page 1: PSIKIN Muhammad Andar Rahman 1102130249

Bab 1

Psikologi Industri

A. Pendahuluan

Psikologi industri adalah salah satu cabang dari psikologi terapan dimana mempelajari

tingkah laku manusia yang berkaitan dengan efisiensi menajamen dari tenaga kerja industri dan

masalah yang dihadapi oleh pekerja dilingkungan kerjanya. Apabila pekerja dapat merasa

nyaman dalam lingkungannya maka mereka dapat berkontribusi dengan kemampuan

maksimalnya.

B. Konsep dan Pengertian

Psikologi Industri terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan industry. Industri adalah bagian

dari kehidupan social yang berfungsi untuk menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh

manusia untuk kehidupan. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang

berkaitan dengan lingkunga. Jadi psikologi industry adalah studi sistematis yang mempelajari

perilaku orang-orang ditempat kerja.

Menurut Tiffin dan McCormick, psikologi industry adalah studi perilaku manusia dalam

berbagai aspek kehidupan yang berkaitan dengan produksi, distribusi dan penggunaan barang

dan jasa.

C. Karakteristik Psikologi Industri

1) Studi sistematis psikologi industry adalah studi sistematis yang berkaitan dengan tingkah laku

manusia ditempat kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja individu baik mereka pribadi

atau terkait dengan kondisi kerja.

2) Penerapan informasi tentang perilaku manusia terhadap berbagai masalah dalam kehidupan

manusia industry.

D. Cakupan Psikologi Industri

Salah satu cakupan psikologi industri adalah pekerjaan yang didapat harus sesuai dengan

kemampuan, keterampulan dan bakat dari pekerja sehingga mereka dapat merasa nyaman dan

puas. Kesejakteraan pekerja juga hal yang perlu diperhatikan dengan cara memperkenalkan

lingkungan kerja yang memadai melalui tingkat kepuasan kerja, efisiensi kerja yang meningkat.

E. Sejarah Psikologi Industri

Bryan & Harter (1897) menerbitkan sebuah makalah pertam yang menggambarkan studi dan

penerapan psikologi untuk aktivitas kerja maka terciptalah kata “ Psikologi Industri”. Selama

perang dunia pertama dan kedua berbagai organisasi industri dan tanaman menghadapi sejumlah

permasalahan yang berkaitan dengan produksi, efisiensi dan karyawan, sangat diperlukan

Psikologi industri untuk mengatasi masalah ini.

Page 2: PSIKIN Muhammad Andar Rahman 1102130249

Pada tahun 1970-an, professor Durganand Sinha (1971) melakukan survey yang berkaitan

dengan psikologi industri di India.

Page 3: PSIKIN Muhammad Andar Rahman 1102130249

Bab 2

Manajemen Ilmiah

A. Pendahuluan

Revolusi industri dan ide-ide oleh Adam Smith telah mengubah ekonomi negara Amerika

Serikat dan Eropa Barat pada abad ke-18. Teknologi dan kekuatan industri dapat menggantikan

populasi dan pertanian sebagai penentu utama kekuatan nasional.

B. Sekolah Manajemen Ilmiah

Frederick Winslow Taylor merancang sistem yang disebut manajemen ilmiah, suatu bentuk

organisasi kerja yang didirikan dijalur perakitan Ford. Teori manajemen ilmiah muncul dari

kebutuhan untuk mengingkatkan produktivitas. Cara untuk meningkatkan produktivitas sesorang

adalah dengan cara meningkatan efisiensi pekerja tersebut. Prinsip tersebut termasuk dalam

teori manajemen ilmiah yang disusun oleh Frederick W. Taylor, Henry Gantt, dan Frank dan Lilian

Gilbreth.

Empat Prinsip Dasar Taylor (1986-1915)

1) Ilmu yang harus dikembangkan adalah manajemen, dimana metode ini dapat membagi

tugas-tugas pekerja dengan baik.

2) Pekerja akan diberi tanggung jawab tugas berdasarkan pekerjaan yang paling cocok.

3) Pendidikan ilmiah dan pengembangan pekerja.

4) Kerjasama yang mesti terbentuk antara manjemen dan tenaga kerja.

C. Keterbatasan Teori Manajemen Ilmiah

Dalam teori yang diungkapkan oleh Taylor mengenai keefisienan, mulai ditentang dari

berbagai kalangan karena merasa takut bahwa bekerja lebih keras akan mengurangi jumlah

pekerja dan dapat menyebabkan PHK oleh perusahaan.

Henry L. Gantt (1861-1915) membuat inovasi untuk mengatasinya yaitu

1) Setiap pekerja menyelesaikan tugasnya dengan baik maka akan mendapatkan 50 persen

bonus.

2) Hal ini akan memaacu superviser untk melatih pekerja agar dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik.

Gilbreths membuat sebuah studi waktu dan gerak yaitu teknik efisiensi bisnis yang

menggabungkan studi waktu kerja Frederick Winslow Taylor dengan karya gerak studi Frank dan

Lilian.

Tujuan utama dari manajemen ilmiah adalah untuk membantu pekerja mencapai potensi

penuh mereka sebagai manusia atau pekerja.

Page 4: PSIKIN Muhammad Andar Rahman 1102130249

Bab 3

Studi Hawthorne

A. Pendahuluan

Ada beberapa faktor non-materi lain yang mempengaruhi karyawan untuk bekerja keras dan

membuat produksi lebih. Dengan kata sederhana, orang tidak selalu bekerja untuk uang saja.

B. Studi Hawthorne

Studi Hawthorne terdiri dari empat tahap :

1) Tahap 1 (1924-1927)

Pada percobaan tahap pertama ini mencoba untuk mengetahui bagaimana tingkat

pencahaan dapat mempengaruhi keefisienan pekerja. Hipotesis pada percobaa ini

adalah produktivitas yang tinggi bagi seorang pekerja apabila dengan pencahaan yang

meningkat. Para peniliti menyimpulakn bahwa cahaya tidak terlalu berdampak bagi

pekerja.

2) Tahap 2 (1927-1928)

Pada percobaan selanjutnya peneliti menguji bahwa produksi akan lebih tinggi

apabila sistem insentif ditingkatkan dan minggu kerja menjadi lebih pendek dengan

waktu istirahat dan makan siang yang cukup. Hasilnya adalah penginkatan produktivitas

bukan karena perubahan dalam situasi kerja tetapi perubahan yang terjadi pada pekerja

terhadap pekerjaan dan kelompok kerja mereka.

3) Tahap 3 (1928-1930)

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sikap karyawan terhadap atasan, gaji

karyawan, fasilitas, promosi melalui wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah sikap

karyawan tidak dipengaruhi oleh sikap kelompok kerja yang ada.

4) Tahap 4 (1931-1932)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa faktor atau penyebab yang

mempengaruhio output suatu perusahaan. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhinya salah satunya adalah hubungan pekerja dengan pekerja lain, dengan

manajemen, penyesuain pribadi pada lingkungan kerja, motivasi dan aspek lainnya.

C. Implikasi Studi Hawthorne

Pabrik adalah sistem social dan kelompok informal di pabrik dapat mempengruhi perilaku

manusia sebagai kelompok formal.

Psikologi industri sangat penting dalam mempengaruhi sikap pekerja dalam suatu

perusahaan

Page 5: PSIKIN Muhammad Andar Rahman 1102130249

1) Ada kemungkinan konflik antara perusahaan dan kelompok informal, ini dikarenakan

terdapat perbedaan tujuan satu sama lain.

D. Kritik terhadap Ilmuwan Stui Hawthorne

1) Kesimpulan yang diambil dari percobaan yang telah dilakukan memiliki kekurangan

objektivitas ilmiah.

2) Penelitian telah mengabaikan keberadaan serikat pekerja.