psg pakagung isi

9
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ilmu gizi merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh mahasiswa keperawatan. Ilmu ini akan membantu kita untuk memahami bagaimana metabolisme makanan di dalam tubuh manusia beserta efeknya bagi tubuh, cara mengetahui angka kecukupan gizi dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan nutrisi. Dan sebagai awalan, kita harus memahami terlebih dahulu konsep dasar gizi. Itulah latar belakang kami menyusun makalah ini, selain sebagai pemenuhan tugas Ilmu Dasar Keperawatan V. TUJUAN Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membantu memahami konsep dasar ilmu gizi, seperti definisi ilmu gizi itu sendiri, fungsi gizi atau nutrisi bagi tubuh, dan lain sebagainya. RUANG LINGKUP MASALAH Permasalahan yang diangkat meliputi definisi ilmu gizi, ruang lingkup ilmu gizi, fungsi gizi bagi tubuh, dan gizi seimbang, serta hal-hal lain berkenaan dengan konsep dasar gizi. Keperawatan 1B Page 1

Upload: maria-ulfah-ra

Post on 30-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psg Pakagung Isi

BAB IPENDAHULUAN

LATAR BELAKANGIlmu gizi merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh mahasiswa keperawatan.

Ilmu ini akan membantu kita untuk memahami bagaimana metabolisme makanan di dalam tubuh manusia beserta efeknya bagi tubuh, cara mengetahui angka kecukupan gizi dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan nutrisi. Dan sebagai awalan, kita harus memahami terlebih dahulu konsep dasar gizi. Itulah latar belakang kami menyusun makalah ini, selain sebagai pemenuhan tugas Ilmu Dasar Keperawatan V.

TUJUANTujuan penulisan makalah ini adalah untuk membantu memahami konsep dasar ilmu gizi,

seperti definisi ilmu gizi itu sendiri, fungsi gizi atau nutrisi bagi tubuh, dan lain sebagainya.

RUANG LINGKUP MASALAHPermasalahan yang diangkat meliputi definisi ilmu gizi, ruang lingkup ilmu gizi, fungsi

gizi bagi tubuh, dan gizi seimbang, serta hal-hal lain berkenaan dengan konsep dasar gizi.

Keperawatan 1B Page 1

Page 2: Psg Pakagung Isi

BAB IIISI

Pengertian Status Gizi

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yangdapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalamtubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal,dan gizi lebih (Almatsier, 2005).

Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi dimana terdapatkeseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan energi yangdikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan individu. Energi yang masuk kedalam tubuh dapat berasal dari karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi lainnya (Nix,2005). Status gizi normal merupakan keadaan yang sangat diinginkan oleh semuaorang (Apriadji, 1986).

Status gizi kurang atau yang lebih sering disebut undernutrition merupakankeadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energiyang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk lebihsedikit dari anjuran kebutuhan individu (Wardlaw, 2007).

Status gizi lebih (overnutrition) merupakan keadaan gizi seseorang dimanajumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari jumlah energi yangdikeluarkan (Nix, 2005). Hal ini terjadi karena jumlah energi yang masuk melebihikecukupan energi yang dianjurkan untuk seseorang, akhirnya kelebihan zat gizidisimpan dalam bentuk lemak yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi gemuk(Apriadji, 1986).

Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yangdiperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatupopulasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih(Hartriyanti dan Triyanti, 2007). Penilaian status gizi terdiri dari dua jenis, yaitu :

1. Penilaian Langsung

a. AntropometriAntropometri merupakan salah satu cara penilaian status gizi yang

berhubungan dengan ukuran tubuh yang disesuaikan dengan umur dan tingkatgizi seseorang. Pada umumnya antropometri mengukur dimensi dankomposisi tubuh seseorang (Supariasa, 2001). Metode antropometri sangatberguna untuk melihat ketidakseimbangan energi dan protein. Akan tetapi,antropometri tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi zat-zat gizi yangspesifik (Gibson, 2005).

Keperawatan 1B Page 2

Page 3: Psg Pakagung Isi

b. KlinisPemeriksaan klinis merupakan cara penilaian status gizi berdasarkan

perubahan yang terjadi yang berhubungan erat dengan kekurangan maupunkelebihan asupan zat gizi. Pemeriksaan klinis dapat dilihat pada jaringanepitel yang terdapat di mata, kulit, rambut, mukosa mulut, dan organ yangdekat dengan permukaan tubuh (kelenjar tiroid) (Hartriyanti dan Triyanti,2007).

c. BiokimiaPemeriksaan biokimia disebut juga cara laboratorium. Pemeriksaan

biokimia pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi adanya defisiensizat gizi pada kasus yang lebih parah lagi, dimana dilakukan pemeriksaandalam suatu bahan biopsi sehingga dapat diketahui kadar zat gizi atau adanyasimpanan di jaringan yang paling sensitif terhadap deplesi, uji ini disebut ujibiokimia statis. Cara lain adalah dengan menggunakan uji gangguanfungsional yang berfungsi untuk mengukur besarnya konsekuensi fungsionaldaru suatu zat gizi yang spesifik Untuk pemeriksaan biokimia sebaiknyadigunakan perpaduan antara uji biokimia statis dan uji gangguan fungsional(Baliwati, 2004).

d. BiofisikPemeriksaan biofisik merupakan salah satu penilaian status gizi

dengan melihat kemampuan fungsi jaringan dan melihat perubahan strukturjaringan yang dapat digunakan dalam keadaan tertentu, seperti kejadian butasenja (Supariasa, 2001).

2. Penilaian Tidak Langsung

a. Survei Konsumsi MakananSurvei konsumsi makanan merupakan salah satu penilaian status gizi

dengan melihat jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh individumaupun keluarga. Data yang didapat dapat berupa data kuantitatif maupunkualitatif. Data kuantitatif dapat mengetahui jumlah dan jenis pangan yangdikonsumsi, sedangkan data kualitatif dapat diketahui frekuensi makan dancara seseorang maupun keluarga dalam memperoleh pangan sesuai dengankebutuhan gizi (Baliwati, 2004).

b. Statistik VitalNo Statistik vital merupakan salah satu metode penilaian status gizi

melalui data-data mengenai statistik kesehatan yang berhubungan dengangizi, seperti angka kematian menurut umur tertentu, angka penyebabkesakitan dan kematian, statistik pelayanan kesehatan, dan angka penyakitinfeksi yang berkaitan dengan kekurangan gizi (Hartriyanti dan Triyanti,2007).

Keperawatan 1B Page 3

Page 4: Psg Pakagung Isi

c. Faktor EkologiPenilaian status gizi dengan menggunakan faktor ekologi karena

masalah gizi dapat terjadi karena interaksi beberapa faktor ekologi, sepertifaktor biologis, faktor fisik, dan lingkungan budaya. Penilaian berdasarkanfaktor ekologi digunakan untuk mengetahui penyebab kejadian gizi salah(malnutrition) di suatu masyarakat yang nantinya akan sangat berguna untukmelakukan intervensi gizi (Supariasa, 2001).

Cara Mengukur Indeks Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh diukur dengan cara membagi berat badan dalamsatuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat (Gibson, 2005).Berat badan (kg) IMT =Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)

FAKTOR PEMILIHAN METODE PENILAIAN STATUS GIZI

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menggunakan metode adalah sebagai berikut (Supariasa. IDN, 2002: 22):

1). Tujuan

Tujuan pengukuran sangat perlu diperhatikan dalam memilih metode, seperti tujuan ingin melihat fisik seseorang, maka metode yang digunakan adalah antropometri. Apabila ingin melihat status vitamin dan mineral dalam tubuh sebaiknya menggunakan metode biokimia.

2). Unit Sampel yang Akan Diukur

Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat mempengaruhi penggunaan metode penilaian status gizi. Jenis unit sampel yang akan diukur meliputi individual, rumah tangga/keluarga dan kelompok rawan gizi.

3). Jenis Informasi yang Dibutuhkan

Pemilihan metode penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenis informasi yang diberikan. Jenis informasi itu antara lain: asupan makanan, berat dan tinggi badan, tingkatan hemoglobin dan situasi sosial ekonomi. Apabila menginginkan informasi tentang asupan makanan , maka metode yang digunakan adalah survei konsumsi. Dilain pihak apabila ingin mengetahui tingkat hemoglobin maka metode yang digunakan adalah biokimia. Jika ingin membutuhkan informasi tentang keadaan fisik seperti berat badan dan tinggi badan, sebaiknya menggunakan metode antropometri. Begitu pula apabila membutuhkan informasi tentang situasi sosial ekonomi sebaiknya menggunakan pengukuran faktor ekologi.

Keperawatan 1B Page 4

Page 5: Psg Pakagung Isi

4). Tingkat Realiabilitas dan Akurasi yang Dibutuhkan

Masing-masing metode penilaian status gizi mempunyai tingkat reliabilitas dan akurasi yang berbeda-beda. Contoh penggunaan metode klinis dalam menilai tingkatan pembesaran kelenjar gondok adalah sangat subjektif sekali. Penilaian ini membutuhkan tenaga medis dan paramedis yang sangat terlatih dan mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang ini. Berbeda dengan penilaian secara biokimia yang mempunyai reliabilitas dan akurasi yang sangat tinggi. Oleh karena itu apabila ada biaya, tenaga dan sarana-sarana lain yang mendukung, maka penilaian status gizi dengan biokimia sangat dianjurkan.

5). Tersedianya Fasilitas dan Peralatan

Berbagai jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi. Fasilitas tersebut ada yang mudah didapat dan ada pula yang sangat sulit diperoleh. Pada umumnya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih mudah didapat dibanding dengan peralatan penentuan status gizi dengan biokimia.

6). Tenaga

Ketersediaan tenaga, baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi penggunaan metode penilaian status gizi. Jenis tenaga yang digunakan dalam pengumpulan dara status gizi antara lain: ahli gizi, dokter, ahli kimia, dan tenaga lain. Penilaian status gizi secara biokimia memerlukan tenaga ahli kimia atau analisis kimia, karena menyangkut berbagai jenis bahan dan reaksi kimia yang harus dikuasai. Berbeda dengan penilaian status gizi secara antropometri, tidak memerlukan tenags ahli, tetapi tenaga tersebut cukup dilatih beberapa hari saja sudah dapat menjalankan tugasnya.

7). Waktu

Ketersediaan waktu dalam pengukuran status gizi sangat mempengaruhi metode yang akan digunakan. Waktu yang ada bisa dalam mingguan, bulanan, dan tahunan. Apabila kita ingin menilai status gizi disuatu masyarakat dan waktu yang tersedia relatif singkat, sebaiknya dengan menggunakan metode antropometri.

8). Dana

Masalah dana sangat mempengaruhi jenis metode yang akan digunakan untuk menilai status gizi. Umumnya penggunaan metode biokimia relatif mahal dibanding dengan metode lainnya. Penggunaan metode disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian status gizi.

Keperawatan 1B Page 5

Page 6: Psg Pakagung Isi

Bab IIIPENUTUPKesimpulan

           Status gizi adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh sebagai akibat pemasukan

konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh. Cara penilaian status gizi dibagi 2 yaitu penilaian status gizi secara langsung meliputi Antropometri, Klinis, Biokimia, Biofisik, dan penilaian status gizi secara tidak langsung meliputi Survei Konsumsi Makanan, Statistik Vital, Faktor Ekologi.

Faktor pemilihan metode penilaian status giza meliputi Tujuan, Unit sampel yang akan di ukur, jenis informasi yang di butuhkan, tingkat realiabilitas dan akurasi yang dibutuhkan, tersedianya fasilitas dan peralatan, tenaga, waktu, dan Dana.

.

Keperawatan 1B Page 6