ps canting

RAHASIA

PT. Canting Batik 2000PT. Canting Batik 2000 Canting Elektronik

Contoh Proposal Manajemen Wirausaha Baru

EXECUTIVE SUMMARY

Batik tulis merupakan seni budaya klasik Indonesia yang tidak dipunyai oleh negara-negara didunia ini. Selain langka, batik tulis memiliki nilai seni dan estetis tinggi karena dalam pembuatannya tidak dapat ditiru oleh industri tekstil dimanapun, sehingga membuat batik menjadi suatu karya seni yang sangat diminati oleh wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Namun hasil batikan yang diproduksi oleh industri–industri kerajinan batik yang ada di Indonesia ini tidak dapat memenuhi permintaan pasar.

Produksi batik yang dihasilkan oleh industri kerajinan batik tidak dapat memenuhi permintaan pasar karena proses pembatikannya lama, lamanya proses pembatikan ini disebabkan oleh antara lain, (1) peralatan yang digunakan untuk proses produksi dirasa sudah ketinggalan jaman dan memiliki banyak kelemahan, (2) tidak ada regenerasi pembatik, biasanya umur pembatik yang dapat membatik dengan cepat dan bagus sudah tua-tua sehingga tingkat kelelahan bekerja tinggi. Produk yang kami tawarkan berupa Canting Elektronik merupakan produk yang dirancang khusus sebagai pengganti peralatan proses produksi sebelumnya, produk ini memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dipunyai oleh alat sebelumnya. Berdasarkan penelitian penerapan produk kami ini, didapat hasil bahwa pembatik baik pemula maupun profesional dapat beradaptasi cepat dengan Canting Elektronik.

Prospek bisnis dari produk yang kami tawarkan sangatlah cerah, dari segi feasibilitas alat, antara lain; (1) produk kami berbasis teknologi sederhana dan tepat guna; (2) produk dapat diproduksi pada bengkel sederhana; (3) bahan-bahan dalam pembuatan produk yang kami tawarkan mudah didapat sehingga produk ini dapat diproduksi secara massal dengan harga yang murah. Dari segi marketable, antara lain; (1) alat merupakan temuan baru dengan kemampuan proses produksi lebih baik dibandingkan alat produksi batik tulis sebelumnya (Canting Tradisional) baik secara kualitas maupun kuantitas hasil batikan; (2) pembatik yang menggunakan produk ini dapat beradaptasi dengan cepat sehingga regenerasi pembatik dapat terwujud; (3) produk memiliki kepraktisan penggunaan alat seperti mudah dipindahtempatkan, ringan, mempermudah proses pembatikan, tidak menimbulkan polusi; (4) Produk ini dilengkapi fasilitas kontrol suhu, sehingga suhu lilin batik selalu konstan, unit kontrol suhu lilin batik dapat digunakan oleh beberapa Canting Elektronik sehingga harga jual dapat ditekan sekecil mungkin; (5) sasaran pangsa pasar luas, seperti para industriawan industri kerajinan batik yang tersebar di daerah Cirebon, Pekalongan, Lasem, Blora, Tuban, Madura, dan terutama di Surakarta dan Yogyakarta; (6) sasaran pangsa pasar lain adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Lembaga Pendidikan Kejuruan (LPK) yang digunakan sebagai media pembelajaran membatik tulis.

Berdasarkan analisa pasar dan persaingan dalam bisnis, perusahaan kami mampu bersaing dengan perusahaan yang sama-sama memproduksi peralatan produksi batik tulis dan bahkan memiliki peluang untuk berkembang lebih yang kuat karena produk

Proposal Bisnis Halaman

1

RAHASIA


yang kami tawarkan memiliki banyak kelebihan, baik kelebihan komparatif, kelebihan kompetitif maupun kelebihan relatif.

PT. Canting 2000 merupakan perusahaan pertama didunia yang mengembangkankan dan memproduksi canting batik tulis yang berbasis elektronik, yang memiliki kelebihan tidak menimbulkan polusi asap karena kerjanya menggunakan energi listrik yang kemudian dikonversikan ke panas.

DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………………. 1Executive summary …………………………………………………………………. 2Daftar isi ……………………………………………………………………………… 3

A. LATAR BELAKANG1. Latar Belakang Masalah …………………………………………………… 42. Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman …………………………… 5

B. INOVASI ………………………………………………………………………… 8

C. BISNIS1. Pasar dan persaingan ……………………………………………………… 112. Pemasaran dan penjualan ………………………………………………… 143. Model bisnis dan organisasi ………………………………………………. 174. Jadwal implementasi ………………………………………………………. 195. Resiko ……………………………………………………………………….. 20

D. RENCANA KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN1. Rencana keuangan ………………………………………………………… 212. Pembiayaan ………………………………………………………………… 26

Lampiran


2

RAHASIA


A.LATAR BELAKANG 1. Latar Belakang Masalah

Batik merupakan karya seni rupa klasik yang dimiliki beberapa daerah di Pulau Jawa. Ia berkembang di pesisir Utara Pantai Jawa, mulai dari Cirebon, Pekalongan, Lasem, Blora sampai Tuban dan Madura. Ia juga merambah ke pedalaman, terutama subur berkembang di Yogyakarta dan Surakarta (Tnunay, 1991 : 558). Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai sentra industri kecil dan rumah tangga, juga memiliki sentra-sentra industri batik yang terdapat di berbagai Daerah Tingkat (Dati) II.

Dengan adanya sentra-sentra industri batik di berbagai Dati II ini menjadikan batik memiliki nilai strategis dan jangkauan yang luas dalam masyarakat, khususnya masyarakat di daerah pedesaan karena industri batik mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Nilai-nilai yang hendak dicapai dalam pengembangan industri batik selain sebagai salah satu penyediaan lapangan pekerjaan bagi kaum wanita, pelestarian nilai-nilai budaya, pencegahan urbanisasi dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat maupun daerah. Pada saat ini, pemerintah telah memberikan perhatian yang cukup terhadap perkembangan produktivitas batik, baik sebagai upaya pelestarian budaya daerah maupun sebagai aset produksi. Potensi-potensi kepariwisataan yang dimiliki oleh daerah juga turut mendukung pertumbuhan industri kecil dan rumah tangga batik di propinsi DIY.

Produk batik memiliki kelebihan, dari segi efek proses pembuatannya sehingga produk batik memiliki ciri khas tersendiri dari produk tekstil lainnya. Selain itu dari segi proses pembuatannya, produk batik tidak dapat ditiru oleh industri tekstil manapun. Hal inilah yang menjadikan produk batik memiliki nilai estetis yang tinggi, terutama untuk jenis produk “batik tulis”, sehingga produk batik begitu digemari oleh wisatawan domestik, maupun wisatawan mancanegara. Peningkatan kebutuhan akan produk batik yang terus meningkat dipasaran ternyata tidak mampu diimbangi oleh kapasitas produksi industri batik yang terdapat di sentra industri batik yang berada di berbagai Dati II Propinsi DIY, karena sebagian besar industri batik tersebut kebanyakan masih menggunakan peralatan proses produksi yang masih bersifat sederhana.

Dalam proses produksi batik tulis yang memiliki nilai estetis dan nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk “batik cap” masih banyak memiliki kendala. Kendala tersebut antara lain : perlunya ketekunan, kesabaran dan ketrampilan pembatikan yang tinggi serta pengalaman. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pembatik tersebut rata-rata hanya dimiliki oleh pembatik yag telah berumur kurang lebih 40 tahun dan jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah keseluruhan pembatik yang ada sehingga berpengaruh terhadap kecepatan proses produksi batik. Disamping itu, penggunaan “Canting Batik Tulis Tradisional” atau sering disebut canting tradisional yang digunakan sebagai peralatan utama proses produksi batik masih banyak memiliki kelemahan. Kelemahan Canting Tradisional antara lain, yaitu; (1) suhu cairan lilin batik sulit dikontrol, (2) aliran cairan lilin batik dalam lubang “paruh” canting sering macet karena adanya penurunan suhu cairan, (3) tingkat polusi asap tinggi, hal ini disebabkan pemanas lilin batik menggunakan kompor, (4) tingkat menetes lilin tinggi sehingga apabila pembatik tidak menguasai alat


3

RAHASIA


maka hasil batikan jelek dan kotor, (5) frekuensi pengisian cairan lilin batik tinggi sehingga waktu untuk proses produksi membatik cukup tinggi, (6) pengontrolan kualitas hasil batikan (kerataan, tembusan dan kontinyuitas bentuk cantingan) sulit dilakukan oleh pembatik, terutama pembatik pemula, (7) alat tidak bersifat multi fungsi untuk segala jenis pembatikan, (8) proses produksi membuat lingkungan kerja kotor, (9) waktu proses produksi tinggi sehingga harga produk di pasaran tinggi pula. Sedangkan kelebihan dari Canting Tradisional adalah (1) hasil batikan sangat bagus, dan (2) harga canting batik yang relatif murah.

Kelemahan-kelemahan yang masih dimiliki peralatan produksi batik tulis tersebut, menyebabkan kecepatan produksi rendah karena hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengoperasikan Canting Tradisional mengakibatkan kapasitas produksi industri batik kecil dan tidak mampu mengimbangi kebutuhan pangsa pasar.

Permasalahan-permasalahan diatas kami coba atasi dengan produk alat untuk membatik yang kami tawarkan. Alat ini berprinsip dasar seperti Canting Tradisional dengan basis pemanasan lilin batik secara elektronik, alat canting batik elektronik yang kami tawarkan merupakan alat hasil inovasi yang berbasis teknologi terapan yang diharapkan dapat digunakan sebagai peralatan utama proses produksi batik tulis, baik untuk industri kecil rumah tangga maupun untuk rumah produksi batik sehingga kapasitas produksi batik dapat lebih ditingkatkan dan hasil batikan yang lebih berkualitas. Dengan peningkatan kapasitas produk batik tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar.

2. Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman

Nama : Tempat / Tgl Lahir : Dst ………..

B. INOVASIProduk yang ditawarkan ini adalah suatu alat untuk membatik tulis yang

berbasis elektronik. Alat canting batik tulis ini berprinsip dasar seperti Canting Tradisional dengan berbagai inovasi pada tiap bagian alat sehingga alat ini dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Canting Tradisional. Alat canting batik tulis ini memiliki kesamaan dengan Canting Tradisional yaitu pada sistem aliran lilin batik menuju ke paruh canting dan jenis lilin batik yang digunakan.

Produk ini diberi nama “Canting Elektronik”. Nama ini diperoleh berdasarkan bagian-bagian yang dimiliki oleh alat canting batik tulis ini. Alat ini merupakan suatu alat untuk membatik tulis dengan sistem pemanasan lilin batik dengan elemen pemanas yang disuplai dengan tenaga listrik, alat canting batik tulis ini dilengkapi dengan unit kontrol suhu lilin batik yang merupakan fasilitas untuk (1) memilih suhu lilin batik sesuai dengan kebutuhan pembatikan (suhu lilin batik dipilih sesuai dengan jenis kain yang akan di batik), (2) mengstabilkan suhu lilin batik yang telah dipilih tersebut, (3) mengurangi radiasi panas ke tangkai pemegang, sehingga pembatik dalam menggunakan alat lebih nyaman dan luwes.


4

RAHASIA


Canting Elektronik ini terbagi atas empat bagian utama, yaitu :1.Bagian bak penampung

Bagian bak penampung yang berfungsi sebagai tempat lilin batik sekaligus tempat pencairan lilin batik dari padat menjadi cair, pada bagian ini dibuat seperti gambar kerja pada lampiran, bak penampung ini terbuat dari tembaga dengan ketebalan 0,2 mm yang memiliki keunggulan alat canting batik ini ringan (± 2x berat Canting Tradisional) dan memiliki tingkat konduktivitas atau transfer panas tinggi proses perakitan babahan digunakan teknik patri keras berbahan baku serbuk perak. Hal ini didasari oleh karena kualitas hasil sambungan dengan menggunakan teknik patri keras lebih baik dibandingkan dengan teknik patri lunak maupun teknik penyambungan lainnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan sambungan yang kuat sampai pada suhu tinggi (kurang lebih 500 C), maka bak penampung akan lebih tahan terhadap suhu maksimum yang dihasilkan oleh alat. Dengan hal tersebut, proses pembatikan dan perawatan alat yang membutuhkan suhu maksimum alat atau sekurang-kurangnya di atas suhu pembatikan, akan tidak berpengaruh terhadap fungsionalitas dan kemampuan unjuk kerja alat.

2.Bagian Tangkai PemegangTangkai pemegang canting ini dengan bahan kayu yang memiliki sifat-sifat

seperti kulit kayu keras, ringan, tahan panas, dan mudah untuk dimodifikasi sehingga memungkinkan alat dapat memiliki kualitas hasil sesuai yang diharapkan. Kualitas hasil yang diharapkan tersebut, antara lain, yaitu alat memiliki berat tangkai yang ringan dan tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran terhadap terjadinya proses penguapan kadar air dalam kayu.

Dalam pembuatan tangkai pemegang adalah dengan menggunakan bahan kayu tangkai pemegang Canting Tradisional yang telah dimodifikasi, kayu Canting Tradisional ini memiliki keunggulan ringan, kulit luar keras dan tahan panas, kulit dalam lunak sehingga memudahkan dalam pengeboran. Selain itu keunggulannya dibandingkan tangkai dari kayu biasa adalah lebih tahan panas karena kulit luar yang keras dan kuat.

3.Bagian Elemen PemanasElemen pemanas ini berfungsi untuk mencairkan lilin batik padat pada bak

penampung, konstruksi dari elemen pemanas seperti pada gambar kerja pada lampiran. Elemen pemanas lilin batik yang dimiliki oleh Canting Elektronik ini membutuhkan daya maksimal 30 Watt, bahan dari elemen pemanas ini adalah nikelin murni dengan diameter 0,2 mm yang dililit sepanjang batang pemanas. Pemasangan elemen pemanas ke bak penampung seperti pada gambar kerja pada lampiran.

4.Bagian Unit Kontrol Suhu Lilin Batik Unit kontrol suhu lilin batik ini merupakan bagian terpenting dari Canting

Elektronik, bagian ini terdiri dari rangkaian-rangkaian elektronik hasil inovasi sistem terpadu yang berfungsi sebagai pengatur suhu lilin batik sesuai yang diinginkan dan sebagai fasilitas mengstabilkan suhu lilin batik yang telah dipilih tersebut. Rentang suhu lilin batik yang dapat diatur yaitu antara 850 C sampai 1600C, kapasitas daya maksimal unit kontrol suhu lilin batik ini sampai 300 Watt.

Rangkaian-rangkaian yang terdapat pada unit kontrol suhu lilin batik tersebut adalah (1) rangkaian pengendali tegangan ac (konverter ac-ac) dan (2) rangkaian relai suhu lebih. Rangkaian relai suhu berfungsi mengatur siklus kerja


5

RAHASIA


(Duty Circle) elemen pemanas, sehingga daya elemen pemanas dapat diatur. Rangkaian pengendali tegangan ac ini berfungsi mengatur tegangan masukan menuju elemen pemanas yaitu; mulai dari tegangan 0 sampai 220 VAC, sehingga radiasi panas yang terbuang atau menuju tangkai pemegang dapat dikurangi.

Produk Canting Elektronik ini banyak memiliki banyak memiliki keunggulan, keunggulan tersebut antara lain :1. Keunggulan Komparatif

Canting Elektronik memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan Canting Tradisional yaitu antara lain, (1) proses produksi dengan menggunakan Canting Elektronik tidak mengotori lingkungan, dengan menggunakan Canting Tradisional mengotori lingkungan karena banyak lilin batik yang berceceran, (2) Canting Elektronik mudah dipindah tempatkan sedangkan bila menggunakan Canting Tradisional sulit dipindah tempatkan karena banyak komponen pendukung yang sangat merepotkan untuk dipindahkan, (3) Canting Elektronik tidak menimbulkan polusi asap sehingga pembatik tidak merasa terganggu karenanya, sedangkan Canting Tradisional menghasilkan asap yang sangat mengganggu pembatik, (4) frekwensi pengisian lilin batik dengan menggunakan Canting Elektronik lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan Canting Tradisional, ini disebabkan kapasitas dari bak penampung lilin pada Canting Elektronik lebih besar dan tingkat kebocoran lilin batik rendah sehingga tidak banyak lilin batik yang terbuang, (5) Canting Elektronik ini mempunyai fasilitas variasi paruh canting, sehingga paruh canting dapat diganti berdasarkan jenis pembatikan (cecek, klowong atau tembokan), dengan demikian Canting Elektronik ini multi fungsi untuk segala jenis pembatikan sedangkan Canting Tradisional hanya terbatas pada satu jenis pembatikan.

2. Keunggulan KompetitifCanting Elektronik memiliki keunggulan daya saing dengan produk lain

yaitu antara lain, (1) Hasil batikan dengan menggunakan Canting Elektronik lebih berkualitas dan lebih halus, ini disebabkan karena Canting Elektronik memiliki fasilitas sistem pengstabilan suhu lilin batik sehingga kualitas tembusan batikan hampir rata, tidak melebar dan menembus kain, (2) Tingkat kebocoran Canting Elektronik kecil sehingga lilin yang digunakan untuk proses produksi lebih sedikit dan hasil batikan tidak terkotori oleh tetesan lilin, (3) Berat alat tidak terlalu besar sehingga dapat dipakai oleh semua pembatik baik pembatik profesional maupun pemula, baik pembatik tua maupun muda, tingkat kelelahan pembatik dengan menggunakan Canting Elektronik tidak begitu berbeda jauh dengan tingkat kelelahan pembatik dengan menggunakan Canting Tradisional, (4) Perawatan Canting Elektronik sangat mudah karena konstruksi sudah disusun untuk mudah dibongkar pasang, (5) harga produk murah, karena satu unit kontrol suhu dapat dipakai sampai batas daya maksimal unit kontrol (mak 10 canting tiap 1 unit kontrol suhu).

3. Keunggulan RelatifProduk Canting Elektronik ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh

produk lain, yaitu, (1) Canting Elektronik memiliki fasilitas sistem kontrol atau pengaturan suhu, dimana suhu lilin batik dapat dipilih mulai rentang suhu 850C sampai 1600C, (2) Canting Elektronik ini memiliki fasilitas sensor suhu yang


6

RAHASIA


digunakan sebagai umpan balik suhu pada lilin ke unit kontrol suhu, sehingga suhu lilin batik tersebut dapat distabilkan pada suhu yang telah dipilih, (3) Canting Elektronik memiliki fasilitas penggantian paruh canting berbagai ukuran (cecek, klowong, tembokan, dobel cecek, dobel klowong) yang semuanya dapat diganti dengan mudah, jadi untuk semua jenis pembatikan hanya dibutuhkan satu canting saja.

Prinsip kerja dari produk Canting Elektronik yaitu sebagai berikut; Lilin batik yang telah dipotong-potong sesuai ukuran mulut bak penampung dimasukkan ke bak penampung, lilin batik tersebut dipanaskan oleh elemen pemanas yang dipasang sesuai konstruksi pada gambar kerja. Energi panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas dikendalikan oleh unit kontrol suhu, tegangan masukan unit kontrol suhu adalah tegangan ac 220 volt, dasar pengaturan panas tersebut berdasarkan pengendalian daya pada elemen pemanas. Unit kontrol suhu lilin batik mengendalikan tegangan masukan menuju elemen pemanas lilin batik dan mengendalikan siklus kerja alat (duty circle) yaitu dengan pengaturan waktu hidup relai (T on) dan waktu mati relai (T off). Unit kontrol suhu tersebut memiliki fasilitas umpan balik yang berupa sensor yang berfungsi membaca panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas kemudian mengumpan balik ke rangkaian relai suhu lebih, relai suhu lebih akan mengatur secara otomatis siklus kerja alat (duty circle). Dengan pengaturan duty circle secara otomatis, maka apabila kita mengeset suhu pada temperatur tertentu sesuai keinginan, unit kontrol suhu akan secara otomatis menyetabilkan suhu yang kita inginkan tersebut. Sedangkan pengaturan tegangan masukan elemen memiliki fungsi agar energi panas yang terbuang dari elemen pemanas secara radiasi dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga tangkai pemegang tidak terasa panas dapat dirasakan nyaman oleh pengguna. Bila berganti jenis pembatikan, maka paruh canting dapat diganti tanpa harus menghentikan proses produksi, cukup tuang lilin batik yang masih tersisa pada canting ke bak penampung lilin batik sementara yang telah tersedia pada dudukan canting, kemudian putar paruh yang masih terpasang dengan menggunakan tang kemudian pasang yang baru, setelah selesai masukkan kembali lilin yang dituang tadi. Apabila ingin pembersihan tiap bagian alat maka alat dapat dilepas tiap-tiap bagian sesuai dengan gambar kerja alat pada lampiran.

Bukti sejauh mana produk Canting Elektronik memiliki keunggulan dalam waktu proses produksi, frekwensi pengisian lilin batik dibandingkan dengan Canting Tradisional adalah hasil penelitian penerapan produk Canting Elektronik yang disajikan secara statistik pada lampiran, bukti sejauh mana kualitas batikan dengan menggunakan Canting Elektronik lebih baik dibandingkan dengan CantingTradisional adalah expect judgement dari pakar untuk hasil batikan, bukti sejauh mana alat Canting Elektronik lebih unggul dibandingkan dengan Canting Tradisional adalah dengan expect judgement dari pakar untuk produk tersebut.


7

RAHASIA


C. BISNIS

1. Pasar dan Persaingan

a. Pelanggan atau konsumenSasaran utama produk ini adalah para industriawan, baik industriawan

besar, industriawan kecil maupun industriawan rumah tangga yang banyak terdapat di sentra-sentra industri batik di daerah Cirebon, Pekalongan, Lasem, Blora, Tuban, Madura dan terutama di Surakarta dan Yogyakarta, sasaran-sasaran potensial lain adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang mempunyai program studi kerajinan batik dan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara yang berminat untuk belajar membatik tulis (wisata batik). Untuk yang terakhir ini mempunyai prospek yang cukup baik karena wisatawan sangat antusias untuk belajar membatik dan yang mereka inginkan alat untuk membatik yang mudah dipakai dan tidak begitu merepotkan, sehingga mereka dapat belajar dengan cepat dan mudah.

b. Pangsa pasar yang akan diraihSetelah kami melakukan pendataan konsumen, maka segmen pasar yang akan kami tuju adalah industri kerajinan batik di daerah Surakarta yang terkenal dengan batik sogan (berlatar coklat), Yogyakarta terkenal dengan batik sogan (berlatar putih), Pekalongan dengan motif batik yang lebih banyak dipengaruhi oleh jenis batik cina, cirebon dengan batik mega mendung, serta daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki industri kerajinan batik.

c. Pesaing dalam pasar1) Karakteristik pesaing

Yang diasumsikan sebagai pesaing perusahaan kami diantaranya, (1) perusahaan yang memproduksi atau menawarkan produk sejenis dalam hal ini perusahaan yang memproduksi alat untuk membatik (Canting Batik Tulis) khususnya Canting Tradisional. (2) pengrajin-pengrajin yang memproduksi Canting Tradisional, contoh : Pengrajin Canting Pekalongan yang terkenal dengan kualitas canting batik yang cukup bagus dan laku keras dipasaran.

Pesaing-pesaing tersebut tidak bisa diabaikan dan harus diperhitungkan oleh perusahaan. Untuk mengantisipasi maka perlu diperhitungkan oleh perusahaan. Untuk mengantisipasi maka perusahaan dapat melakukan berbagai cara : Mempelajari dan mengembangkan teknologi sebagai salah satu inovasi

agar dapat menandingi kelebihan dari produk mereka. Mengembangkan strategi untuk menandingi strategi yang dijalankan

pesaing. Memberikan program pelatihan kepada karyawan untuk lebih

meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan sehingga mereka tidak ketinggalan dengan teknologi yang semakin berkembang.

Disamping itu kepada para menajer juga harus diberikan tambahan pendidikan lebih lanjut sehingga menambah kemampuan dan pengetahuan dalam mengantisipasi keadaan pasar dan kemampuan memimpin para karyawan.


8

RAHASIA


2) Perbandingan dengan pesaingPerusahaan yang menjadi pesaing kami khususnya adalah

perusahaan dan pengrajin canting batik tulis tradisional yang terdapat di jawa dan madura. Persamaan

Sama-sama bergerak di bidang industri batik.Pangsa pasar relatif sama.Sistem pelayanan relatif sama.Persamaan dalam saluran distribusi.

PerbedaanTeknologi produk, teknologi produk dari perusahaan kami lebih maju dan memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki produk lain.Hasil produksi, hasil produksi dengan menggunakan produk kami lebih baik dibandingkan produk lain.Kapasitas produksi, kapasitas hasil produksi dengan menggunakan produk kami lebih besar dibandingkan dengan produk lain.

Dari segi persamaan dan perbedaan tersebut maka perusahaan akan mengutamakan atau menonjolkan perbedaan atau keunikan produk yang dimiliki sehingga dapat menarik dan merebut pangsa pasar pesaing.

3) Perbandingan kekuatan dan kelemahan Kekuatan

PT. Canting Batik 2000Hasil produksi dengan menggunakan produk Canting

Elektronik kami memiliki hasil produksi yang lebih baik dan lebih cepat sehingga hasil produksi batik lebih besar dan dapat memenuhi kebutuhan pasar dibandingkan produk Canting Tradisional yang dihasilkan perusahaan pesaing.

Produk Canting Elektronik PT. Canting Batik 2000 mempunyai beberapa model canting.

PesaingHarga murah Sistem pendistribusian bagus.Hasil produk telah banyak dikenal oleh pembatik pada umumnya.Merupakan peralatan proses produksi batik tulis satu-satunya.

Kelemahan PT. Canting Batik 2000

Produk benar-benar baru dan belum banyak dikenal oleh pembatik pada umumnya.Sistem pendistribusian belum lancar.Modal belum begitu memadahi

PesaingProduk Canting tradisional memiliki banyak kelemahan bila digunakan sebagai proses produksi.Hanya pembatik-pembatik yang mahir saja yang mampu menggunakan Canting Tradisional secara cepat untuk proses produksi.


9

RAHASIA


Produksi dengan menggunakan Canting Tradisional tidak dapat memenuhi kebutuhan pangsa pasar.

d. Kelebihan produkKelebihan dari Canting Elektronik dibandingkan dengan Canting

Tradisional yang paling utama adalah proses produksi lebih cepat dibandingkan dengan Canting Tradisional sehingga hasil produksi mengalami peningkatan dan dapat memenuhi kebutuhan pasar, hasil batikan dengan menggunakan Canting Elektronik lebih bersih dan lebih halus. Penggunaan lilin batik pada luas batikan yang sama untuk Canting Elektronik lebih sedikit dibandingkan dengan Canting Tradisional. Aliran lilin batik pada seluruh paruh canting tidak mengalami kemacetan, sedangkan aliran pada Canting Tradisional sering mengalami kemacetan. Produksi dengan menggunakan Canting Elektronik terkesan lebih bersih dibandingkan menggunakan CantingTradisional. Canting Elektronik memiliki kelebihan-kelebihan, yang pada Canting Tradisional merupakan kelemahan dari canting tradisional, karena sebenarnya Canting Elektronik merupakan hasil inovasi dari kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Canting Tradisional.

2. Pemasaran dan Penjualan

Proses pemasaran adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar para konsumen tersebut menjadi tahu produk yang dibuat, tertarik lalu membeli produk yang ditawarkannya dan akhirnya konsumen menjadi puas sehingga mereka akan selalu membeli produk perusahaan itu.

Strategi pemasaran produk perusahaan kami dilakukan berdasarkan tindakan mengenai strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi saluran distribusi.a. Strategi Produk

Produk yang dibutuhkan oleh konsumen (pembatik) saat ini adalah alat untuk membatik dengan segala kemudahan didalamnya, sehingga konsumen dapat menggunakan alat dengan mudah sehingga kapasitas produksi yang dihasilkan akan meningkat.

Produk yang kami tawarkan yaitu Canting Elektronik memiliki segala fasilitas diatas, konsumen atau pembatik dapat mengenal alat dengan mudah dan cepat, alat sangat cocok untuk pembatik pemula atau yang baru taraf belajar dan cocok juga untuk pembatik yang telah mahir yang biasanya adalah pembatik yang telah berumur lanjut. Mereka menginginkan alat yang tidak begitu berat sehingga tingkat kelelahan pembatik tidak menurun. Produk kami memenuhi semua yang diharapkan oleh konsumen atau pembatik, selain keunggulan tersebut produk kami juga mengunggulkan hasil batikan yang lebih baik dibandingkan alat Canting Tradisional, proses produksi lebih cepat dibandingkan dengan alat Canting Tradisional sehingga kapasitas produksi dengan menggunakan produk Canting Elektronik akan meningkat sehingga dapat memenuhi pangsa pasar.

Umur produk Canting Elektronik yang ditawarkan dapat kami jamin sampai minimal dua tahun habis pakai.


10

RAHASIA


b. Strategi HargaBiaya produksi pembuatan satu set Canting Elektronik lengkap dengan

unit kontrol suhu lilin batik cukup mahal dan tidak dapat bersaing dengan Canting Tradisional. Harga satu set Canting Elektronik dengan unit kontrol suhu berkisar Rp. 30.000,00, dengan rincian sebagai berikut :1. Canting Elektronik Rp. 7.500,002. Unit kontrol suhu Rp. 22.500,00

Harga satu set Canting Tradisional lengkap dengan kompor berkisar Rp. 15.000,00, dengan rincian sebagai berikut :1. Canting Tradisional (5 jenis) @ x Rp. 1500,00 Rp. 7.500,002. Kompor minyak Rp. 12.500,00Karena harga satu set Canting Elektronik lebih mahal dibandingkan dengan satu set Canting Tradisional, maka strategi yang kami ambil adalah penggunaan satu unit kontrol suhu untuk beberapa Canting Elektronik (maksimal 10 canting tiap 1 unit kontrol suhu). Ini atas dasar, daya maksimal tiap canting 30 Watt, sedangkan daya maksimal unit kontrol suhu 300 Watt. Strategi penjualan alat perpaket Canting Elektronik adalah sebagai berikut; setiap satu unit kontrol digunakan untuk lima canting elektronik, yaitu sebagai berikut :1. Canting Elektronik, 5 x @ Rp 7.500,00 Rp. 37.500,002. Unit kontrol suhu Rp. 22.500,00

Jumlah Rp. 60.000,00Sedangkan satu kompor maksimal hanya mampu untuk 3 pembatik, jadi 5 Canting Tradisional minimal membutuhkan 2 kompor minyak. Kisaran harga untuk 10 Canting Tradisional adalah sebagai berikut :1. Canting Tradisional (5 jenis) 5 x @ Rp. 7.500,00 Rp. 37.500,002. Kompor minyak, 2 x @ Rp. 12.500,00 Rp. 25.000,00

Jumlah Rp. 62.500,00

c. Strategi PromosiPada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.

Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Dalam hal ini perusahaan kami dalam mempromosikan produk Canting Elektronik menggunakan media promosi penjualan (sales promotion) dan media Personal Selling.

Media promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga komsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen, promosi penjualan yang kami lakukan adalah dengan ikut serta dalam pameran dagang, menawarkan produk Canting Elektronik sekaligus demontrasi


11

RAHASIA


penggunaan alat ke tiap-tiap industri kerajinan batik dan tiap-tiap Sekolah Menengah Kejuruan, jaminan produk dan diskon untuk setiap pembelian tertentu.

Personal Selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Kontak langsung ini dapat mempengaruhi secara lebih intensif para konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumennya serta gaya hidupnya dan dengan demikian maka pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau komunikasinya dengan konsumen yang bersangkutan, personal selling yang kami lakukan dengan door to door selling, mail selling, telephone selling,direct selling, presentasi penjualan, pertemuan penjualan dengan konsumen, dan pameran dagang.

d. Strategi Saluran DistribusiPengusaha haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat

konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusiyang mungkin dilakukan. Adapun bentuk-bentuk saluran distribusi dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu : Saluran distribusi langsung

Di dalam saluran distribusi ini pengusaha berusaha untuk menyalurkan barang-barangnya yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat tinggal konsumen. Dengan demikian maka diharapkan konsumen akan merasa puas karena konsumen tidak perlu lagi memikirkan masalah pengangkutan barang yang dibelinya itu ke rumah mereka. Disamping itu masalah transportasi barangnya konsumen juga akan mendapatkan keuntungan lain yaitu mereka dapat mendapatkan keuntungan lain yaitu mereka dapat mengecek keutuhan barang tersebut sesampainya di rumah. Bahkan lebih dari itu biasanya konsumen juga memperoleh fasilitas pemasangan atau instalasi bagi barang yang dikirimkan ke rumah mereka itu. Orientasi dari distribusi langsung adalah mengutamakan pelayanan ke konsumen, biasanya ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang baru berdiri atau perusahaan yang belum terkenal citranya.

Saluran distribusi tidak langsungDalam hal ini pengusaha menggunakan pihak luar untuk membantu

menyalurkan barang-barangnya kepada konsumen. Pihak luar tersebut merupakan penyalur atau padagang perantara. Orientasi dari distribusi secara tidak langsung adalah perusahaan tersebut mengutamakan distribusi secara meluas, sehingga barang dapat tersebar dengan capat dan luas, biasanya ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang telah terkenal citranya.Dalam sistem pendistrbusian barang, perusahaan kami memilih

pendistribusian secara langsung, karena perusahaan kami mengutamakan pelayanan, kualitas dan kepuasan konsumen. Selain itu juga secara tidak langsung untuk memproteksi produk yang kami jual. Keuntungan dari konsumen


12

RAHASIA


selain resiko-resiko transportasi ditanggung oleh perusahaan juga konsumen mendapatkan training penggunaan produk Canting Elektronik kami.

3. Model Bisnis dan Organisasi

a. Model BisnisModel bisnis yang kami pilih yaitu berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

Suatu Perseroan Terbatas adalah badan hokum yang dapat bertindak seperti orang dalam lalu lintas hokum, ekonomi, sosial, dan lainnya. Maka sebla perbuatan PT dalam lalu lintas hokum, ekonomi dan sosial itu diwakili atau dilakukan oleh Direksinya untuk dan atas nama PT yang dipimpinnya.

Model bisnis ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya atau sebagai investor dengan cara membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa model bisnis yang dipilih berbentuk PT diantaranya yaitu : model usaha ini merupakan badan usaha yang akan menjadi suatu badan hukum tersendiri yang berhak melakukan tindakan-tindakan bisnis maupun hukum sendiri terlepas dari pemegang sahamnya, adanya pemisahan kekayaan dan utang-utang pemilik dengan kekayaan dan utang-utang perusahaan, kemampuan untuk memperoleh modal sangat luas, dan penggunaan manajer yang profesional. Adapun faktor-faktor tersebut secara rinci akan diuraikan dibawah ini.

Karena model ini memiliki status badan hukum tersendiri yang terlepas dari para pemiliknya maka perusahaan ini akan dapat hidup dan melaksanakan kegiatan bisnisnya selamanya. Umur perusahaan akan tidak tergantung dari usia pemiliknya. Umur bisnisnya hanya akan berakhir kalau terjadi adanya kepailitan atau dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri.

Dalam perseroan terbatas ini maka pemilik perusahaan hanyalah memiliki tanggung jawab yang terbatas terhadap utang-utang perusahan. Tanggung jawab hanya sebatas besarnya saham / modal yang ditanamkannya ke dalam perusahaan tersebut. Lebih dari itu para pemegang saham tidak bertanggung jawab terhadap utang-utang perusahaan seandainya terjadi kepailitan.

Perseroan terbatas merupakan bentuk badan usaha yang memenuhi syarat untuk terjun ke pasar modal sehingga dengan demikian maka perusahaan dapat mencari modal dari masyarakat umum. Cara ini dapat dilakukan dengan cara menjual saham atau mengemisi sahamnya kepada masyarakat. Dengan cara ini maka perusahaan akan dapat memperoleh modal yang besar yang berada di tangan masyarakat banyak.

Dengan adanya pemisahan antara kekayaan pemilik perusahaan dengan kekayaan perusahaan maka dapatlah dipisahkan antara manajer sebagai pimpinan perusahaan dengan pemilik atau pemegang saham. Pemisahan ini akan memungkinkan perusahaan untuk dikelola oleh seorang manajer yang profesional.

b. OrganisasiBadan usaha yang kami pilih adalah badan usaha yang berbentuk

Perseroan Terbatas (PT), maka organisasi yang digunakanpun merujuk pada organisasi-organisasi perseroan terbatas pada umumnya. Didalam suatu


13

RAHASIA


perseroan terbatas harus ada tiga lembaga atau bagian tubuh yang disebut organ, ialah : 1) Direksi, 2) Komisaris, dan 3) Rapat umum pemegang saham (RUPS). Direksi diangkat oleh RUPS, akan tetapi karena PT ini baru akan didirikan maka direksi ditetapkan oleh pendiri. Direksi terdiri dari beberapa orang dan salah seorang diantaranya sebagai direktur utama yang mengkoordinasi direktur-direktur lainnya. Tugas direksi yaitu memimpin PT, mewakili PT dan melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan PT.

Komisaris juga diangkat oleh RUPS. Tugas komisaris ialah mewakili para pemegang saham untuk melakukan pengawasan mengenai kegiatan-kegiatan PT yang dilakukan oleh direksi-direksi dan pembantu-pembantunya atau pegawai-pegawainya. Hak dan kewajiban komisaris ditetapkan didalam anggaran dasar. Komisaris tidak harus dari pemegang saham. RUPS merupakan kekuasan tertinggi dalam organisasi ini. PT dapat mengeluarkan surat-surat saham dengan perbedaan-perbedaan dalam hak dan kewajiban bagi pemegang atau pemiliknya. Saham-saham yang kami keluarkan terbagi atas ; 1). Surat saham pendiri, 2). Surat saham prioritas, 3). Surat saham biasa.

Pada waktu PT berdiri didirikan, modal saham yang dicita-citakan yang biasa disebut modal statuer atau modal perseroan atau modal dasar harus disebutkan, yaitu sebesar 20% nya sudah disanggupi oleh pemilik saham dan sebesar 10% telah disanggupkan itu sudah harus dibayar.

Hubungan antara RUPS, Direksi, dan Dewan komisaris serta pegawai-pegawai dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut :


Mengangkat dan memimpin Mengangkat dan memimpin

Mengawasi

Mengawasi

Mengangkat

Direktur Bambang Sulistyo

Manajer PemasaranBudi Cahyono

Manajer PersonaliaDavid Riatmanto

Manajer ProduksiArip Rochmanto

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan komisaris

KaryawanKaryawanKaryawan

14

RAHASIA



15

RAHASIA


4. Jadwal ImplementasiAgar suatu perusahaan dapat berjalan pada jalan yang benar dan dapat

berkembang maju sesuai yang kita inginkan, maka perusahaan tersebut harus menetapkan target yang jelas hal-hal apa saja harus tercapai pada waktu-waktu tertentu. Dengan adanya jadwal implementasi yang jelas dari perusahaan maka seluruh komponen perusahaan dapat bekerja dengan target yang jelas dan mempunyai komitmen untuk mencapai target yang telah direncanakan tersebut dan menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan.

Adapun target-target yang akan kami capai dalam jangka waktu lima tahun kedepan adalah sebagai berikut :a. Jadwal perencanaan tahun pertama

Mengundang investor untuk menanamkan modal. Investasi modal pertama ke fasilitas perusahaan, seperti pencarian lokasi

yang strategis, pembelian tanah untuk pendirian bangunan, pendirian bangunan perusahaan, pengadaan fasilitas-fasilitas produksi, pengadaan fasilitas-fasilitas kantor, pengadaan fasilitas-fasilitas penting yang berkaitan dengan kelengkapan perusahaan.

Produksi awal canting elektronik dengan target 50.000 unit lengkap dengan peralatan kontrolnya sebagai langkah awal untuk pemasaran selanjutnya ke industri kerajinan batik ke seluruh pulau Jawa dan Madura, pemasaran ke sekolah kejuruan.

Mengadakan pameran batik lengkap dengan pameran peralatan produksi batik minimal setiap bulan sekali dengan tempat-tempat pameran berbeda.

Pembuatan pamlet-pamlet tentang wisata batik dengan menggunakan produk kami, sekaligus penyebaran secara luas dan merata.

Pemasaran secara gencar produk ke industri-industri kerajinan batik ke seluruh target-target yang telah ditetapkan dengan cara demo produk, diskon produk.

b. Jadwal perencanaan tahun kedua Memproduksi Canting Elektronik dengan target 75.000 unit lengkap dengan

unit kontrol suhu. Melakukan riset atau pengembangan peralatan pendukung canting

elektronik, sehingga kelemahan-kelemahan produk dapat dikurangi bahkan ditiadakan dan kemampuan produk dapat ditingkatkan.

Pembuatan peralatan pencetak lilin batik sebagai peralatan pendukung canting elektronik sehingga kemampuan canting elektronik dapat lebih ditingkatkan.

Riset atau pengembangan tangkai pemegang canting elektronik dengan menggunakan bahan tangkai plastik thermosetting (dengan keunggulan kuat, tahan panas, ringan, dan tidak menghantarkan panas).

Melakukan pameran-pameran produk hasil perusahaan dengan target menarik investor–investor baru untuk perluasan perusahaan.

Melakukan pameran-pameran batik dan peralatan produksi dengan target mensosialisasikan kegiatan wisata batik bagi wisatawan domestik dan mancanegara dengan menggunakan produk Canting Elektronik.


16

RAHASIA


c. Jadwal perencanaan tahun ketiga Memproduksi Canting Elektronik jenis lama dengan target 100.000 unit

lengkap dengan peralatan kontrol. Perencanaan pengembangan perusahaan dengan cara pendirian kantor

cabang di tempat-tempat yang dirasa memiliki potensi strategis. Perencanaan penambahan unit produksi, seperti unit pengembangan dan

pembuatan bahan plastik thermosetting, unit pengembangan dan produksi peralatan pencetak lilin.

Perencanaan penambahan peralatan produksi untuk unit-unit baru yang akan dikembangkan.

Perencanaan pembuatan paket Canting Elektronik jenis terbaru lengkap dengan pengembangan-pengembangan yang telah dilakukan dan peralatan-peralatan pendukung yang telah direncanakan.

d. Jadwal perencanaan tahun keempat. Pengembangan peralatan produksi pada unit-unit produksi baru, seperti

pada unit pembuatan peralatan pencetak lilin batik dan unit pembuatan tangkai pemegang dengan bahan plastik thermosetting.

Pengembangan paket Canting Elektronik jenis terbaru lengkap dengan peralatan kontrol hasil inovasi terbaru, dan peluncuran peralatan pencetak lilin batik pada acara pameran batik sekaligus sebagai salah satu usaha penarik investor baik dalam negeri maupun luar negeri.

Memproduksi paket Canting Elektronik lengkap dengan peralatan kontrol suhu, dengan target 100.000 unit.

Riset pengembangan bahan lilin batik dengan target dihasilkannya lilin batik yang tingkat kekotoran kecil.

e. Jadwal perencanaan tahun kelima Penggantian fasilitas-fasilitas produksi yang telah tidak layak pakai. Riset pengembangan bahan alternatif pengganti lilin batik dengan target

dihasilkannya bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti lilin batik konvensional yang memiliki tingkat kekotoran tinggi.

Memproduksi paket Canting Elektronik lengkap dengan peralatan kontrol suhu, dengan target 100.000 unit.

Mendirikan kantor-kantor cabang perusahaan sebagai agen pemasaran dikota-kota yang dianggap strategis.

5. Resiko Resiko merupakan suatu kemungkinan terjadinya suatu akibat buruk

(kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga, dengan kata lain kemungkinan itu menunjukkan suatu ketidakpastian. Ketidakpastian merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya resiko.

Kondisi yang tidak pasti dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut, antara lain :a. Jarak waktu dimulai perencanaa atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir.

Makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastiannya.b. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.c. Keterbatasan pengetahuan atau keterampilan atau teknik mengambil

keputusan.


17

RAHASIA


Berdasarkan definisi dari resiko bisnis diatas, maka kami dapat mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin akan kami alami dalam bisnis kami. Resiko-resiko yang mungkin terjadi antara lain :a. Modal usaha, kendala utama dan yang pertama kami alami adalah apabila

kami kesulitan mendapatkan modal untuk usaha. Apabila modal usaha kami kecil dan investasi dari investor juga kecil atau dapat dikatakan tidak ada maka bisnis kami secara tidak langsung juga akan mengalami hambatan.

b. Sistem pemasaran, pada suatu perusahaan yang akan memproduksi dan menawarkan suatu produk inovasi yang baru dan produk tersebut belum dikenal secara detail oleh konsumen, suatu sistem pemasaran sangat menentukan tumbuhnya suatu perusahaan. Apabila sistem pemasaran itu tidak berjalan dengan baik maka produk yang akan ditawarkan itu tidak akan mendapat tanggapan dan respon positif dari konsumen. Dengan demikian ini merupakan resiko yang harus dipikirkan oleh suatu perusahaan baru.

c. Kinerja produk yang ditawarkan, apabila ternyata kinerja produk tidak seperti apa yang telah dipromosikan atau tidak seperti yang telah dijanjikan, maka resiko yang ditanggung oleh perusahaan adalah produk tersebut akan ditinggalkan oleh konsumen dan tingkat penjualan perusahaan akan menurun seiring berkurangnya konsumen.

d. Umur produk, dalam berbisnis suatu produk selain kita memikirkan kualitas, kita juga harus memikirkan produksi yang berkelanjutan dari perusahaan. Jadi apabila alat umurnya terlalu lama, maka akan menyebabkan tingkat produksi sedikit. Tapi bila tingkat umur alat terlalu sedikit, menyebabkan tingkat kualitas produk dipertanyakan oleh konsumen. Jadi umur alat juga termasuk salah satu resiko yang harus dupikirkan oleh perusahaan.

Kelemahan-kelemahan dari bisnis kami adalah seperti diatas, kelemahan yang paling harus diperhatikan adalah strategi pemasaran dan promosi produk, bagian ini menjadi sangat penting karena apabila strategi promosi yang dilakukan salah dan kurang meyakinkan, akan mempengaruhi seluruh segi bisnis yang dikerjakan. Bila promosi tidak dapat meyakinkan konsumen (industri kerajinan batik, Sekolah kejuruan, maupun wisatawan), maka bisnis akan benar-benar mengalami kendala besar.

D. RENCANA KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN1.Rencana Keuangan

Biaya Investasi

1. Tanah 500 m2 x Rp. 100.000,00 Rp. 50.000.000,002. Bangunan 400 m2 x Rp. 150.000,00 Rp. 60.000.000,003. Peralatan produksia. Perangkat elektonik dan perakitan

Multitester 10 x @ Rp. 300.000,00 Rp. 3.000.000,00 Tool sheet elektronik 10 x @ Rp. 250.000,00 Rp. 2.500.000,00 Ampere meter AC 10 x @ Rp. 100.000,00 Rp. 1.000.000,00 Osiloskop Rp. 7.000.000,00 Rp. 7.000.000,00 AFG (amplitudo frekuensi generator) Rp. 5.000.000,00 Variac 0 – 220 V Rp. 2.000.000,00


18

RAHASIA


Thermometer 0 – 250o C Rp. 300.000,00 Stop Watch 10 x @ Rp. 100.000,00 Rp. 1.000.000,00 Peralatan Pendukung Rp. 1.200.000,00Jumlah Rp. 23.000.000,00

b.Perangkat Fabrikasi 5 Perangkat patri x @ Rp. 1.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 5 unit mesin rol x @ Rp. 1.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 5 unit perlengkapan fabrikasi x @Rp. 2.000.000,00 Rp. 10.000.000,00

c. Perangkat pemesinan 2 Mesin bubut kayu x @ Rp. 1.500.000,00 Rp. 3.000.000,00 1 Mesin bor meja x @ Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

4. Alat Kantor Rp. 20.000.000,00

Total Rp. 201.000.000,00

Biaya Operasional dan Pemeliharaan

Biaya operasional terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost) dengan perincian sebagai berikut :1. Biaya Tetapa. Gaji Pegawai (dalam tahun)

Direktur Utama Rp. 1.500.000,00/ bln Rp. 18.000.000,00 Manager Produksi Rp. 1.000.000,00/ bln Rp. 12.000.000,00 Manager Pemasaran Rp. 1.000.000,00/ bln Rp. 12.000.000,00 Manager Keuangan Rp. 1.000.000,00/ bln Rp. 12.000.000,00 Tenaga Kerja Bidang elektronik dan perbaikan

10 karyawan x @ Rp. 350.000,00/ bln Rp. 42.000.000,00 Tenaga Kerja Bidang Fabrikasi dan Pemesinan

5 karyawan x @ Rp. 350.000,00/ bln Rp. 21.000.000,00 Tenaga Kerja Bidang Pertukangan 2 karyawan x @ Rp. 300.000,00/ bln Rp. 7.200.000,00 Tenaga Kerja Bidang Pemasaran

10 karyawan x @ Rp. 300.000,00/ bln Rp. 36.000.000,00 Tenaga Kerja Bidang Administrasi Umum dan

Personalia 5 karyawan x @ Rp. 300.000,00/ bln Rp. 18.000.000,00b. Biaya perlengkapan kantor/ umum Rp. 500.000,00/ bln Rp. 6.000.000,00c. Biaya pemeliharaan dan perbaikan Rp.1.000.000,00/bln Rp. 12.000.000,00d. Biaya promosi Rp. 500.000,00/ bln Rp. 6.000.000,00e. Biaya listrik Rp. 1.000.000,00/ bln Rp. 12.000.000,00f. Biaya penyusutan

1). Bangunan ( Rp. 60.000.000,00 – 0)/ 30 tahun Rp. 2.000.000,002). Fasilitas Peralatan Produksi Perangkat patri (Rp. 5.000.000,00 – 0)/ 10 tahun Rp. 500.000,00 Mesin rol (Rp. 5.000.000,00 – 0)/ 20 tahun Rp. 250.000,00 Perlengkapan fabrikasi (Rp.10.000.000,00-0)/10 th Rp. 1.000.000,00 Mesin bubut kayu (Rp. 3.000.000,00 – 0)/ 10 th Rp. 300.000,00 Mesin bor meja (Rp. 5.000.000,00 – 0)/ 20 th Rp. 250.000,00


19

RAHASIA


Multi tester (Rp. 3.000.000,00 – 0)/ 5 th Rp. 600.000,00 Tool sheet (Rp. 2.500.000,00 – 0)/ 5 th Rp. 500.000,00 Ampere meter (Rp. 1.000.000 – 0)/ 5 th Rp. 200.000,00 Osiloskop (Rp. 7.000.000,00 – 0)/ 10 th Rp. 700.000,00 AFG (Rp. 5.000.000,00 – 0)/ 10 th Rp. 500.000,00 Variac (Rp. 2.000.000,00 – 0)/ 5 th Rp. 400.000,00 Thermometer (Rp. 300.000,00 – 0)/ 5 th Rp. 60.000,00 Stop Watch (Rp. 1.000.000,00 – 0)/ 5 th Rp. 200.000,00 Peralatan pendukung (Rp. 1.200.000,00-0)/ 5 th Rp. 240.000,00Total Rp. 221.900.000,00

2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

Biaya bahan baku Biaya bahan baku yang digunakan disesuaikan dengan rencana produksi

dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Untuk target tahun I sebanyak 50.000, tahun II sebanyak 75.000, tahun III sebanyak 100.000, untuk tahun IV sebanyak 75.000 produk lama dan 50.000 produk terbaru, dan untuk tahun V sebanyak 50.000 produk lama dan 100.000 produk baru. Untuk bahan baku dibagi dalam 3 kelompok yaitu bahan baku bak penampung, bahan baku unit kontrol, dan bahan baku tangkai. Untuk bahan baku unit kontrol setiap 10 unit canting hanya membutuhkan 1 unit kontrol. Secara terperinci biaya bahan baku dalam jangka waktu lima tahun kedepan adalah sebagai berikut :Bahan baku bak penampung, untuk tiap unit Rp. 3.000,00Tahun I Rp. 2.750,00 x 50.000 Rp. 137.500.000,00Tahun II Rp. 2.750,00 x 75.000 Rp. 206.250.000,00Tahun III Rp. 2.750,00 x 100.000 Rp. 275.000.000,00Tahun IV Rp. 2.750,00 x 100.000 Rp. 275.000.000,00Tahun V Rp. 2.750,00 x 100.000 Rp. 275.000.000,00Bahan baku unit control, untuk tiap unit Rp. 15.000,00Tahun I Rp. 15.000,00 x 10.000 Rp. 150.000.000,00Tahun II Rp. 15.000,00 x 15.000 Rp. 225.000.000,00Tahun III Rp. 15.000,00 x 20.000 Rp. 300.000.000,00Tahun IV Rp. 15.000,00 x 20.000 Rp. 300.000.000,00Tahun V Rp. 15.000,00 x 20.000 Rp. 300.000.000,00Bahan baku unit tangkai, untuk tiap unit Rp. 500,00

Tahun I Rp. 250,00 x 50.000 Rp. 12.500.000,00Tahun II Rp. 250,00 x 75.000 Rp. 18.750.000,00Tahun III Rp. 250,00 x 100.000 Rp. 25.000.000,00Tahun IV Rp. 250,00 x 100.000 Rp. 25.000.000,00Tahun V Rp. 250,00 x 100.000 Rp. 25.000.000,00

Proyeksi Hasil PendapatanProyeksi atau perkiraan pendapatan dari usaha ini adalah berasal dari hasil

penjualan produk yang terdiri atas, penjualan Canting Elektronik dengan harga jual Rp. 7.500,00 tiap paket dan penjualan unit kontrol sebesar Rp. 22.500,00 tiap unit.


20

RAHASIA


Dari hasil pendapatan ini perusahaan dikenai pajak 15% dari net benefit yang diperoleh perusahaan tiap tahunnya.

Proyeksi Hasil Pendapatan.(dalam jutaan rupiah)

Uraian Tahun

1 2 3 4 5

A. Hasil Produksi Canting 375 562,5 750 750 750

B. Hasil Produksi Unit Kontrol 225 337,5 450 450 450

Jumlah 600 900 1.200 1.200 1.200

Proyeksi Penjualan dan Pemasukan Proyeksi penjualan dan pemasukan dari perusahaan ini adalah perkiraan hasil

penjualan tiap tahunnya dan perkiraan pengeluaran tiap tahunnya. Dari besar data penjualan dan pengeluaran tersebut dapat dihitung pemasukan perusahaan kotor pada tiap tahunnya.

Proyeksi Penjualan dan Pemasukan (dalam jutaan rupiah)

No. Uraian Tahun

1 2 3 4 5

1. Penjualan 600 900 1200 1200 1200

2. Pengeluaran

- Biaya Bahan baku

- Biaya Operasional

300

221,9

450

221,9

600

221,9

600

221,9

600

221,9

Sub jumlah 521,9 671,9 821,9 821,9 821,9

3. Pemasukan Kotor Usaha 78,1 228,1 378,1 378,1 378,1


21

RAHASIA


Proyeksi aliran kas ( Cash Flow )

Estimasi Cash FlowPT. Canting Batik 2000(dalam jutaan rupiah)

No. Uraian Tahun1 2 3 4 5

I. Saldo Kas Awal 221.9 237.92 379.03 626,48 836,81

II. Pendapatan

- Pendapatan Penjualan CE 375 562,5 750 750 750

- Pendapatan Penjualan Unit kontrol 225 337,5 450 450 450

Sub jumlah 600 900 1200 1200 1200

III. Jumlah Dana Kas yang siap dipakai 821.9 1137.9 1579,03 1826,48 2036,81

IV. Biaya bahan baku 300 450 600 600 600

V. Biaya-biaya operasional

- Gaji Pegawai 178.2 178.2 178.2 178.2 178.2

- Biaya perlengkapan kantor 6 6 6 6 6

- Biaya pemeliharaan dan perbaikan 12 12 12 12 12

- Biaya promosi 6 6 6 6 6

- Biaya listrik 12 12 12 12 12

Sub jumlah 214.2 214.2 214.2 214.2 214.2

VI. Pendapatan Kotor Usaha 307.7 473.72 764,83 1012,28 1222,61

VII. Biaya pengembalian Investasi

- Pengembalian Modal Kerja (10 th) 20.1 20.1 20.1 20.1 20.1

- Investasi Penyusutan Gedung 2 2 2 2 2

- Investasi Penyusutan Fasilitas 5.7 5.7 5.7 5.7 5.7

Sub jumlah 27.8 27.8 27.8 27.8 27.8

VIII. Pendapatan Sebelum Pajak 279.9 445.92 737,03 984,48 1194,81

IX. Pajak (15 %) 41.99 66.89 110,56 147,67 179,22


22

RAHASIA


X. Saldo Kas Akhir 237.92 379.03 626,48 836,81 1015,59

Proyeksi Neraca Laba RugiDengan adanya proyeksi laba rugi pada suatu perusahaan, maka dapat

diketahui posisi keuntungan dimasa yang datang, disamping itu dapat digunakan sebagai pedoman atau indicator dalam menjalankan usaha.

Proyeksi Neraca Laba Rugi(dalam jutaan)

Uraian Tahun1 2 3 4 5

A. Hasil Produk Canting

B. Hasil Produk Unit Kontrol

375

225

562,5

337,5

750

450

750

450

750

450

C. Pengeluaran 521,9 671,9 821,9 821,9 821,9

Laba sebelum pajak

Pajak 15 %

78,1

11,18

228,1

34,22

378,1

56,72

378,1

56,72

378,1

56,72

Laba bersih

Cadangan laba

66,92

66,92

193,88

260.8

321,38

582.18

321,38

903.56

321,38

1224.94

2.Pembiayaan

Permodalan

A. Modal Tetap Rp. 201.000.000,00

B. Modal Kerja1. Biaya Operasional dan Pemeliharaan Rp. 221.900.000,002. Biaya Bahan Baku Rp. 300.000.000,00

+ Jumlah Modal Kerja (Tahun Pertama) Rp. 722.900.000,00

Bentuk SahamSaham yang kami keluarkan ada dua jenis, yaitu saham preferen dan

saham biasa. Saham preferen adalah pemilikan saham yang memperoleh prioritas penerimaan deviden lebih dahulu ketimbang saham biasa. Untuk membiayai dana proyek investasi perusahaan kami sebesar Rp. 722.900.000,00, perusahaan kami menerbitkan saham sebanyak 32.290 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000,00/lembar dan 4000 lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp. 100.000,00/lembar.

Analisis Internal Rate Of ReturnDalam analisis ini digunakan untuk menentukan apakah suatu usulan

proyek investasi dianggap layak atau tidak, dengan cara membandingkan


23

RAHASIA


antara IRR dengan tingkat keuntungan yang diharapkan atau disyaratkan. Perhitungan IRR dilakukan dengan cara mencari discount rate yang dapat menyamakan antara present value dari aliran kas dengan present value dari investasi (initial investment).

Perhitungan present value yang menghasilkan NPV dengan d.f (r) sebesar 19 % yaitu sebagai berikut :

Perhitungan NPV dengan r = 19 %(dalam jutaan rupiah)

Tahun ke Aliran kas bersih d.fr = 19 % Present value (Rp)1.2.3.4.5.

237.92379.03626.48836.81

1015.59

0.840540.706160.593420.498670.41905

199.98267.66371.77417.09425.58

Total Present value of cash flowInitial investment NVP

1682.08722.9

+959.18

Perhitungan present value yang menghasilkan NPV dengan d.f (r) 14 %, yaitu sebagai berikut :

Perhitungan NPV dengan r = 14 %

Tahun ke Aliran kas bersih d.fr = 14 % Present value (Rp)1.2.3.4.5.

237.92379.03626.48836.81

1015.59

0.877190.769470.674970.592080.51937

208.7291.65422.86495.46527.47

Total Present value of cash flowInitial investment NVP

1946.14722.9

+1223.24

Interpolasi :df (r) PV19% Rp. 1.682.080.000,0014% Rp. 1.946.140.000,00

Selisih 5% Rp. 264.060.000,00

Karena IRR lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang disyaratkan yakni 37,16%

>19% maka usulan proyek investasi dinyatakan layak


24

RAHASIA



25

ps canting

Documents