prosthodontic

Upload: syiva-sakinatun

Post on 04-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gigi tiruan jembatan

TRANSCRIPT

BAB IIILAPORAN KASUS

3.1 Kumpulan Data UtamaPasien wanita usia 30 tahun, datang ke klinik RSKGMP FKG UI dengan keluhan gigi belakang kanan atas dan belakang kiri bawah ompong. Awalnya gigi tersebut berlubang yang dibiarkan saja sampai akhirnya lama lama keropos dan harus dicabut. Pencabutan gigi terakhir lebih kurang 1 bulan yang lalu pada gigi belakang kanan atas. Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan untuk mengganti 2 gigi yang hilang tersebut, karena ketika tersenyum ompong gigi kanan atas agak terlihat. Pasien pernah ditawari untuk menggunakan gigi palsu yang dapat dilepas pasang, tapi pasien menolak karena merasa akan tidak nyaman. Pasien ingin dibuatkan gigi palsu yang cekat dan warnanya mirip gigi asli. Status umum pasien compos mentis, pasien menyangkal memiliki riwayat penyakit sistemik. Pemeriksaan ekstraoral tidak ada kelainan.

Pada pemeriksaan intraoral ditemukan kebersihan mulut sedang, tidak ada kalkulus, tidak ada stain, Kuantita saliva normal, konsistensi saliva encer. Ukuran lidah normal dengan posisi wright kelas II dan mobilitas normal, refleks muntah rendah, mukosa mulut sehat. Gigitan ada dan stabil, dengan artikulasi canine guidance, tumpang gigit anterior 2 mm dan posterior 1,5 mm, jarak gigit anterior 2,5 mm dan posterior 1 mm. Tidak ada gigitan terbuka dan gigitan silang, tidak ada kontak prematur maupun blocking. Daya kunyah pasien besar. Berdasarkan hasil anamnesa, pasien memiliki kebiasaan buruk berupa berkertak gigi. Ruang protesa regio 15 normal, dengan jarak mesiodisal 5,5 mm dan tinggi servikooklusal 7 mm. Ruang protesa regio 36 normal, dengan jarak mesiodisal 5,5 mm dan tinggi servikooklusal 7 mm. Pada gigi 35 terdapat abfraksi site 3 size 2 dan resesi gingiva 2 mm pada bagian bukal, distal dan lingual. .

Dari pemeriksaan roentgen tidak terdapat kelainan periapikal pada gigi 14, 16, 35, 37. Perbandingan mahkota: akar gigi 14 dan 16 adalah 1:2. Perbandingan mahkota: akar gigi 35 dan 37 adalah 1:2. Inklinasi gigi 14 dibangingkan gigi 16 sejajar. Inklinasi gigi 35 dibangingkan gigi 37 sebesar 15o. Jarak tanduk pulpa mesial gigi 14 = 3 mm; tanduk pulpa distal = 3 mm; tanduk pulpa insisal= 5,5 mmJarak tanduk pulpa mesial gigi 16 = 3 mm; tanduk pulpa distal = 3 mm; tanduk pulpa oklusal= 6mmJarak tanduk pulpa mesial gigi 35 = 3 mm; tanduk pulpa distal = 3 mm; tanduk pulpa insisal= 5,5 mmJarak tanduk pulpa mesial gigi 37 = 3 mm; tanduk pulpa distal = 3 mm; tanduk pulpa oklusal= 6mm

3.1.1Foto model studi sebelum dipreparasi

3.1.2Gambaran Klinis Gigi Penyangga Pasca Preparasi

6mm4,5mm

Foto model studi setelah dipreparasi

3.2Tahapan Penentuan Diagnosis dan Rencana Perawatan 3.2.1a. Pertimbangan Tinggi cervico oclusal gigi 14 dan 16 untuk menentukan jenis retainerDengan mempertimbangkan faktor estetis, umur pasien dan kebiasaan buruk (berkertak gigi), maka bahan yang dipilih untuk retainer berupa mahkota tiruan penuh pada gigi penyangga, untuk bagian labial berupa porcelain sedangkan untuk bagian insisal dan palatal/lingual berupa metal. Sehingga pada gigi 14, 16, 35, 37 memungkinkan untuk dapat dibuatkan retainer dengan jenis mahkota tiruan penuh partly veneer metal porcelain..b. Pertimbangan Bentuk Residual Ridge dalam Menentukan Jenis PontikPada kasus kehilangan gigi 15 dan 36 dibutuhkan jenis pontic yang dapat mencakup aspek kebersihan dan etetis. Untuk itu desain pontik yang sesuai dengan kebutuhan estetis dan kebersihan adalah tipe modified ridge lap.

3.2.2 Pemilihan Jenis Gigi Tiruan JembatanPada kasus ini, pasien dibuatkan gigi tiruan jembatan jenis rigid fixed bridge. Pemilihan jenis gigi tiruan jembatan tersebut berdasarkan indikasi penggunaannya. Biasanya rigid fixed bridge digunakan pada kehilangan satu sampai beberapa gigi secara berurutan. Selain itu, tipe gigi tiruan jembatan ini memiliki keuntungan yaitu memberikan efek splinting terbaik. Pada kasus ini, syarat khusus dari rigid fixed pun terpenuhi, yaitu inklinasi gigi penyangga yang sejajar. Sehingga dipilihlah jenis rigid fixed bridge pada kasus ini.

3.3 Diagnosis dan Rencana PerawatanBentuk kasus kehilangan gigi 15 dan 36 yang memerlukan rehabilitasi pembuatan gigi tiruan jembatan pada 14, 15, 16 dan 35, 36, 37 jenis rigid fixed bridge dengan full crown retainer partly veneered metal porcelain dengan modified ridge lap pontic.3.4 Tahapan PerawatanPerawatan kehilangan gigi dengan gigi tiruan jembatan terdiri dari beberapa tahapan yang dapat dibagi ke dalam berbagai kunjungan pasien, tahapannya terdiri dari :3.4.1 Kunjungan 1 (Pengisian Status)3.4.2 Kunjungan 2 (Preparasi Gigi Penyangga 14)1) Persiapan pasien: menjelaskan kepada pasien prosedur yang akan dijalani pada hari tersebut.2) Preparasi bagian proksimal: Buat pedoman preparasi berupa garis di permukaan bukal dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak dan sejajar sumbu gigi dari tepi gusi ke oklusal. 3) Preparasi oklusal :Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm di oklusal. Lakukan pengambilan jaringan permukaan dengan bur round end, dengan 2 tahap yaitu bukooklusal dan linguoklusal, arahnya mesial distal. Pengambilan jaringan lebih banyak pada tonjol lingual sedalam 1 mm4) Preparasi bukal : Buat 3 buah groove sedalam1-1,5 mm sesuai kontur permukaan gigi dengan round end cylindrical diamond bur. Pengasahan dilakukan hingga dasar groove menggunakan bur round end cylindrical diamond sesuai bentuk anatomi gigi5) Preparasi palatal : Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm seperti permukaan bukal, preparasi harus sejajar permukaan bukal.6) Preparasi servikal : Retraksi gusi dengan benang retraksi. Bentuk chamfer menggunakan bur round end tapered cylindrical diamond dengan letak batas pengasahan setinggi gusi pada permukaan labial. Pada bagian servikopalatal, bentuk preparasi yakni knife-edge. 7) Pembulatan sudut sudut yang tajam, evaluasi dengan meraba menggunakan ujung jari apakah ada yang bersudut atau tidak.8) Cetak dengan alginate : untuk evaluasi hasil preparasi9) Membuat mahkota tiruan sementara

3.4.3 Kunjungan 3 (Preparasi Gigi Penyangga 16)1) Persiapan pasien: menjelaskan kepada pasien prosedur yang akan dijalani pada hari tersebut.2) Preparasi bagian proksimal : Buat pedoman preparasi berupa garis di permukaan bukal dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak dan sejajar sumbu gigi dari tepi gusi ke oklusal, sedangkan pada sisi dekat diastema pengasahan dilakukan secukupnya hanya untuk kebutuhan kesejajaran3) Preparasi oklusal :Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm di oklusal. Lakukan pengambilan jaringan permukaan dengan bur round end, mengikuti kontur permukaan oklusal.4) Preparasi bukal : Buat 3 buah groove sedalam1-1,5 mm sesuai kontur permukaan gigi dengan round end cylindrical diamond bur. Pengasahan dilakukan hingga dasar groove menggunakan bur round end cylindrical diamond sesuai bentuk anatomi gigi5) Preparasi palatal : Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm seperti permukaan bukal, preparasi harus sejajar permukaan bukal6) Preparasi servikal : Retraksi gingival dengan benang retraksi. Bentuk chamfer menggunakan bur round end tapered cylindrical diamond dengan letak batas pengasahan setinggi gusi pada permukaan labial. Sebelum diasah dilakukan retraksi gusi dengan menggunakan benang. Posisi bur sejajar sumbu gigi dan mengelilingi servikal bagian labial. Pada bagian servikopalatal, bentuk preparasi yakni knife-edg7) Pembulatan sudut sudut yang tajam, evaluasi dengan meraba menggunakan ujung jari apakah ada yang bersudut atau tidak.8) Cek kesejajaran dengan gigi 149) Cetak dengan alginat : untuk evaluasi hasil preparasi10) Membuat gigi tiruan jembatan sementara

3.4.2 Kunjungan 4 (Preparasi Gigi Penyangga 15)1) Persiapan pasien: menjelaskan kepada pasien prosedur yang akan dijalani pada hari tersebut. Menganastesi gigi 15 terlebih dahulu karena pada gigi 13 terdapat resesi gingiva sehingga akan menyebabkan rasa ngilu pada saat preparasi, terutama pada saat pembuatan batas tepi preparasi pada bagian labial.2) Preparasi bagian proksimal: Buat pedoman preparasi berupa garis di permukaan bukal dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak dan sejajar sumbu gigi dari tepi gusi ke oklusal. 3) Preparasi oklusal :Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm di oklusal. Lakukan pengambilan jaringan permukaan dengan bur round end, dengan 2 tahap yaitu bukooklusal dan linguoklusal, arahnya mesial distal. Pengambilan jaringan lebih banyak pada tonjol lingual sedalam 1 mm4) Preparasi bukal : Buat 3 buah groove sedalam1-1,5 mm sesuai kontur permukaan gigi dengan round end cylindrical diamond bur. Pengasahan dilakukan hingga dasar groove menggunakan bur round end cylindrical diamond sesuai bentuk anatomi gigi5) Preparasi palatal : Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm seperti permukaan bukal, preparasi harus sejajar permukaan bukal.6) Preparasi servikal : Retraksi gusi dengan benang retraksi. Bentuk chamfer menggunakan bur round end tapered cylindrical diamond dengan letak batas pengasahan setinggi gusi pada permukaan labial. Pada bagian servikopalatal, bentuk preparasi yakni knife-edge. 7) Pembulatan sudut sudut yang tajam, evaluasi dengan meraba menggunakan ujung jari apakah ada yang bersudut atau tidak.8) Cetak dengan alginate : untuk evaluasi hasil preparasi9) Membuat mahkota tiruan sementara

3.4.3 Kunjungan 5 (Preparasi Gigi Penyangga 17)1) Persiapan pasien: menjelaskan kepada pasien prosedur yang akan dijalani pada hari tersebut.2) Preparasi bagian proksimal : Buat pedoman preparasi berupa garis di permukaan bukal dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak dan sejajar sumbu gigi dari tepi gusi ke oklusal, sedangkan pada sisi dekat diastema pengasahan dilakukan secukupnya hanya untuk kebutuhan kesejajaran3) Preparasi oklusal :Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm di oklusal. Lakukan pengambilan jaringan permukaan dengan bur round end, mengikuti kontur permukaan oklusal.4) Preparasi bukal : Buat 3 buah groove sedalam1-1,5 mm sesuai kontur permukaan gigi dengan round end cylindrical diamond bur. Pengasahan dilakukan hingga dasar groove menggunakan bur round end cylindrical diamond sesuai bentuk anatomi gigi5) Preparasi palatal : Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm seperti permukaan bukal, preparasi harus sejajar permukaan bukal6) Preparasi servikal : Retraksi gingival dengan benang retraksi. Bentuk chamfer menggunakan bur round end tapered cylindrical diamond dengan letak batas pengasahan setinggi gusi pada permukaan labial. Sebelum diasah dilakukan retraksi gusi dengan menggunakan benang. Posisi bur sejajar sumbu gigi dan mengelilingi servikal bagian labial. Pada bagian servikopalatal, bentuk preparasi yakni knife-edg7) Pembulatan sudut sudut yang tajam, evaluasi dengan meraba menggunakan ujung jari apakah ada yang bersudut atau tidak.8) Cek kesejajaran dengan gigi 159) Cetak dengan alginat : untuk evaluasi hasil preparasi10) Membuat gigi tiruan jembatan sementara

3.4.4 Kunjungan 61) Pencetakan model kerja dengan rubber base dan membuat catatan gigit dengan wax.2) Pemasangan gigi tiruan jembatan sementara

3.4.5 Kunjungan 71) Pencobaan backing, hal yang dievaluasi : Ketepatan daerah marjin backing terhadap servikal gigi (tidak ada yang terbuka atau menekan gusi) Self retention Ruang untuk facing Bentuk dan ukuran sesuai Kontak proksimal baik dan dapat dilewati dengan dental floss Kontak insisal dan artikulasi2) Penentuan warna facing : warna A3, 3) Jika backing sudah baik, selanjutnya akan dilakukan pembuatan facing di lab

3.4.6 Kunjungan 61) Percobaan facing, hal yang harus dievaluasi : Estetis (bentuk, ukuran, warna) Marginal fitness apakah ada margin gingival yang pucat atau tidak Cek stabilitas dan adaptasi mukosa tidak goyang atau mengungkit saat ditekan pada salah satu sisi, kontak antara pontik dengan mukosa berupa kontak garis. Kontak proksimal dengan gigi tetangga cek dengan dental floss Penyesuaian oklusi dan artikulasi articulating paper Sementasi sementara gigi tiruan jembatan menggunakan pasta freegenol

3.4.9 Kunjungan 71) Evaluasi sementasi sementara. Hal yang harus diperhatikan: Keluhan subjektif Oklusi dan artikulasi Adaptasi dengan mukosa dan jaringan sekitar, cek dengan sonde halfmoon apakah ada bagian yang open atau adanya gingiva yang memucat. 2) Sementasi tetap mahkota tiruan jembatan. Tahap persiapan dan sementasi: Pembersihan mahkota tiruan jembatan bagian dalam dengan alkohol 70% agar kotoran dan lemak hilang lalu keringkan dengan air spray. Keringkan gigi yang akan dipasangkan mahkita tiruan jembatan. Isolasi daerah pemasangan dengan cotton roll pada bagian vestibulum untuk mencegah kontaminasi saliva dan pasang saliva ejector. Lakukan pengadukan semen GIC lutting kemudian oleskan adonan semen secara merata ke dalam mahkota tiruan jembatan. Letakkan mahkota tiruan jembatan pada posisi yang benar, tekan perlahan untuk memberikan kesempatan adonan mengalir dan mencegah terjadinya jebakan udara. Ditekan sampai mendapatkan fitness yang benar, lihat kedudukan ketika oklusi, apakah sesuai dengan sebelum pemasangan. Apabila belum sesuai maka segera dibuka dan diulangi kembali. Setelah diperoleh kedudukan mahkota tiruan jembatan yang baik maka ditekan dengan jari secara merata sampai semen setting. Pengambilan kelebihan semen dilakukan dengan sonde atau ekskavator kecil, sedangkan kelebihan semen pada daerah interdental diambil dengan dental floss. Pencetakan alginate pada rahang atas untuk pembuatan mouth guard3.4.9 Kunjungan 81) Evaluasi sementasi tetap/ kontrol. Hal yang harus diperhatikan: Keluhan subjektif Oklusi dan artikulasi Adaptasi dengan mukosa dan jaringan sekitar, cek dengan sonde halfmoon apakah ada bagian yang open atau adanya gingiva yang memucat. Insersi mouth guard. Mengajarkan kepada pasien cara memakai mouth guard. Menginstruksikan pasien untuk menggunakan mouth guard setiap malam selama tidur.