proses menelan

28
PROSES MENELAN drg. Diana Puspa Indah

Upload: hendry-c-r-ulaen

Post on 24-Jun-2015

3.254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES MENELAN

PROSES MENELAN

drg. Diana Puspa Indah

Page 2: PROSES MENELAN

Pendahuluan

Perilaku pertama pd bayi yg tdk perlu dipelajari, krn sudah dibawa sejak lahir

Penelanan = Kerja otot & intake makanan → sbg refleks protektif sal.pernafasan atas (hidung, laring, farings), mencegah masuknya saliva, cairan,makanan

Rangsang pd mukosa larings yg plg efektif menimbulkan : menelan cairan.

Page 3: PROSES MENELAN

Pendahuluan

Refleks menelan menghambat pernafasan.

Jadi rangsang pd larings bukan “rangsang mekanik/osmotik” → karena dpt mencegah masuknya saliva, cairan, sekresi sal.nafas,cairan esofagus kedlm larings dan trakea

Persarafannya : serat aferen n.laryngeal superior cabang N.X yg peka thd rangsangan air.

Page 4: PROSES MENELAN

Pendahuluan

Menelan dpt juga krn “perangsangan mekanik” pd mukosa tonsillar pillar dan dinding farings posterior

Persarafannya : mekanoreseptor faringeal, cabang N.IX dan X

Page 5: PROSES MENELAN

Pendahuluan

Pd waktu tidur, sekresi saliva ↓, aktivitas mekanisme SP utk penelanan ↓ → rangsangan perifer turun , menelan berkurang ± 50x

Dlm keadaan sadar >500x

Page 6: PROSES MENELAN

PROSES MENELAN

Gerak penelanan adalah gerak total/tidak sama sekali → apabila sudah dimulai akan terus smp akhir, kec situasi tertentu.

Tahapan dibagi menjadi 3 :

1. tahap oral

2. tahap faringeal

3. tahap esofageal

Page 7: PROSES MENELAN

PROSES MENELAN

1. Tahap Oralpembentukan bolus makanan & dikeluarkannya bolus dr mulut ke faring

dasar lidah menstabilkan otot dasar mulut & otot penutup rahang

palatum lunak naik & kontak dgn dinding faring posterior utk menutup sal.nafas

Page 8: PROSES MENELAN

PROSES MENELAN

lidah diangkat, kontak dgn palatum keras

menekan dari dasar mulut ke faring

Page 9: PROSES MENELAN

PROSES MENELAN

2. Tahap Faringeal

Posterior lidah beraposisi erat dgn dinding posterior faring

Bolus dikeluarkan ke esophagus, sfingter atas esofagus relax & epiglotis laring naik utk melindungi jalan nafas

Page 10: PROSES MENELAN

PROSES MENELAN

3. Tahap esofageal

- gerakan peristaltik akan membawa bolus ke spingter esofagus bag.bawah yg relaks.

Page 11: PROSES MENELAN

Aktivitas dan Tekanan Otot selama menelan Terjadi berdasarkan eksitasi dan inhibisi 30

jenis otot bilateral

Waktu pada proses menelan fase oral dan faringeal = 0.5 – 1 detik

Otot yg bekerja bersifat:- obligatif, tidak peka thd input sensorik- fakultatif, peka thd modulasi sensorik

Page 12: PROSES MENELAN

Aktivitas dan Tekanan Otot selama menelan Otot Obligatif :

● m. mylohioid

● m. geniohyoid

● lidah posterior

● m. palatopharyngeus

● m. constrictor faringeal superior

Page 13: PROSES MENELAN

Aktivitas dan Tekanan Otot selama menelan Otot fakultatif (berperan menstabilkan lidah &

penutupan mulut bagian depan) :

● m. orbicularis oris

● m. temporalis

● m. masseter

Page 14: PROSES MENELAN

Aktivitas dan Tekanan Otot selama menelan Otot-otot ini selama pertumbuhan → maturasi

Pd bayi yg belum bergigi, otot fasial bersifat fakultatif

Pd orang dewasa, yg dominan otot-otot elevasi mandibula

Page 15: PROSES MENELAN

Aktivitas dan Tekanan Otot selama menelan Cara menelan :

- Pd bayi → infatil/visceral/gigi tdk berkontak

bila terus menetap smp dewasa + tongue

thrust = etiologi maloklusi “anterior openbite”

- Pd orang dewasa → somatik/gigi berkontak

dpt/ tidak berkontak tgt konsistensi lobus

Page 16: PROSES MENELAN

Aktivitas dan Tekanan Otot selama menelan Besar tekanan gaya pd gigi selama menelan

= 6-8 kg.

Tekanan dpt juga berasal dr lidah, bibir, pipi Tekanan lingual slm menelan 2x tekanan

bibir Tekanan lidah, sikap lidah, bibir dan pipi

selama istirahat berkaitan dgn gaya-gaya erupsi gigi dlm menentukan posisi gigi.

Page 17: PROSES MENELAN

Pusat Persarafan Penelanan Penelanan dikendalikan oleh pusat

penelanan di batang otak

Rangsang perifer/pusat → utk menelan → program saraf di pusat menimbulkan efek eksitasi & inhibisi pd motoneuron otot penelanan (all or none)

Page 18: PROSES MENELAN

Pusat Persarafan Penelanan Tempat dan cara pengaturan penelanan

tepatnya belum diketahui → “kotak hitam”

Input sensorik dr larings-farings, diterima neuron nukleus traktus solitarius

Page 19: PROSES MENELAN

Pusat Persarafan Penelanan Pusat penelanan jg menerima input dr pusat

>tinggi, korteks serebri, subkorteks → terjadi penelanan dan modifikasi penelanan ( interaksi dng input perifer yg menuju batang otak).

Kebalikan dgn pengunyahan, penelanan tidak sensitif thd input sensorik → sekali mulai menelan kebanyakan akan berlangsung terus smp selesai.

Page 20: PROSES MENELAN

Gangguan Penelanan

Dinamakan DISFAGIA

Krn faktor saraf dan mekanik

Page 21: PROSES MENELAN

Gangguan Penelanan

1. Faktor Saraf● antara N.IX, X, XI, XII hubungan erat, sehingga kemungkinan terjadi kombinasi lesi saraf, dgn gejala:- hilangnya kekuatan suara, serak- bicara melalui hidung- kesulitan menelan, regurgitasi melalui hidung,aspirasi- rasa sakit lgs pd daerah telinga luar dan kulit kepala berkaitan dng N.IX dan X

Page 22: PROSES MENELAN

Gangguan Penelanan

● Pd Parkinsonism gangguan larings-farings

selain penelanan, pernafasan, bicara

● ggn pd basal ganglia, serebelum berkaitan

dgn disfagia

Disfagia krn ggn saraf, dikenal mel faktor2: Lamanya proses menelan Kesulitan menelan cairan dan benda padat

Page 23: PROSES MENELAN

Gangguan Penelanan

Regurgitasi nasal Ada/tidak heart burn Disfagia orofaringeal sering diikuti dgn

berkurangnya reflek gagging, kelemahan otot servikal/otot wajah, ggn fungsi bicara

Page 24: PROSES MENELAN

Gangguan Penelanan

2. Gangguan Mekanik

● mengalami kesulitan menelan akibat sekunder hilangnya input sensorik pd struktur2 yg diperlukan untuk penelanan normal

● contoh: stlh pengangkatan struktur oral,faringeal/laringeal atau rekonstruksi pembedahan karsinoma

Page 25: PROSES MENELAN

Gangguan Penelanan

Meskipun penyebab berbeda, beberapa gejala sama :- Ekspektorasi cairan mirip saliva yg berlebihan- Kesulitan mengunyah- Terkumpulnya bolus di saliva dan faringeal- Waktu transit penelanan memanjang- Kesulitan turunnya bolus ke esofagus- Aspirasi (residui isi farings yg tdk ditelan dan yg

terdorong ke larings dan trakea oleh inspirasi setelah suatu usaha menelan)

Page 26: PROSES MENELAN

Gangguan Penelanan

Sebab2 lain :1. Peradangan akut

- faringitis akut- tonsilitis lingual-herpes simpleks- radang krn menelan cairan kimia korosif

2. Trauma-abrasi sikat gigi- protesa longgar

Page 27: PROSES MENELAN

Gangguan Penelanan

3. Makroglossia

- akibat sekunder radioterapi / pembedahan

lidah

- hipotiroidisme

4. Pembedahan

reseksi karsinoma lidah, laringektomi

Page 28: PROSES MENELAN

TERIMA KASIH