proses bisnis l2 - b2tke - bppt

11
1 PROSES BISNIS BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI Sebagai satuan kerja (satker) di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) melaksanakan tugas dan fungsi berdasarkan Peraturan Kepala BPPT No. 012 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Teknologi Konversi Energi. Dikutip dari pasal 2 pada Peraturan tersebut, B2TKE mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan teknologi konversi energi. Selanjutnya, dalam pasal 3 dijelaskan bahwa B2TKE menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Melakukan pelayanan teknologi di bidang kelistrikan dan konversi energi; b. Melaksanakan koordinasi dan penyusunan program dan kerjasama teknologi kelistrikan dan konversi energi; c. Melaksanakan pengujian, penerapan, dan penyebarluasan teknologi kelistrikan dan konversi energi; dan d. Melaksanakan urusan ketatausahaan, perencanaan, keuangan, sumber daya manusia, rumah tangga, dan pelaporannya serta pengelolaan Techno Park di bidang energi. Mengacu pada penjelasan tersebut di atas, proses bisnis B2TKE dapat digambarkan secara singkat melalui gambar berikut ini. PROSES BISNIS L2 PENDUKUNG INTI PROSES BISNIS BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI PENGKAJIAN TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI & TEKNOLOGI KELISTRIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI & TEKNOLOGI KELISTRIKAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA & RUMAH TANGGA PENGELOLAAN HUKUM, KERJASAMA & HUMAS PENGELOLAAN PERENCANAAN & KEUANGAN Gambar 1. Proses Bisnis B2TKE

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sebagai satuan kerja (satker) di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Balai
Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) melaksanakan tugas dan fungsi berdasarkan
Peraturan Kepala BPPT No. 012 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar
Teknologi Konversi Energi.
Dikutip dari pasal 2 pada Peraturan tersebut, B2TKE mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pelayanan teknologi konversi energi. Selanjutnya, dalam pasal 3 dijelaskan bahwa B2TKE
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Melakukan pelayanan teknologi di bidang kelistrikan dan konversi energi;
b. Melaksanakan koordinasi dan penyusunan program dan kerjasama
teknologi kelistrikan dan konversi energi;
c. Melaksanakan pengujian, penerapan, dan penyebarluasan teknologi kelistrikan dan
konversi energi; dan
d. Melaksanakan urusan ketatausahaan, perencanaan, keuangan, sumber daya manusia,
rumah tangga, dan pelaporannya serta pengelolaan Techno Park di bidang energi.
Mengacu pada penjelasan tersebut di atas, proses bisnis B2TKE dapat digambarkan secara
singkat melalui gambar berikut ini.
PROSES BISNIS L2
PENGKAJIAN TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI &
2
Intermediasi Teknologi, Difusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Komersialisasi
Teknologi, maka B2TKE sebagai satker berkontribusi aktif melaksanakan peran BPPT dengan
proses bisnis sebagai berikut:
a. Pengkajian Teknologi Konversi Energi dan Teknologi Kelistrikan di B2TKE
PROSES BISNIS PENGKAJIAN TEKNOLOGI
AUDIT ENERGI
KLIRING TEKNOLOGI
PEREKAYASAAN TEKNOLOGI
REKOMENDASI TEKNOLOGI
REKOMENDASI TEKNOLOGI
Kegiatan pengkajian teknologi sejalan dengan peran BPPT berkaitan dengan
[i] Perekayasaan Teknologi, yakni kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bentuk desain atau rancang bangun untuk menghasilkan nilai,
produk dan/atau proses produksi yang lebih baik dan/atau efisien dengan
mempertimbangkan keterpacuan sudut pandang dari/atau konteks teknis,
fungsional, bisnis, sosiai, budaya, lingkungan hidup, dan estetika.
Pelaksanaan kegiatan perekayasaan teknologi di B2TKE dilakukan sesuai proses
bisnis sebagai berikut.
Gambar 3. Proses Bisnis Pengkajian Sesuai Peran Perekayasaan Teknologi oleh B2TKE
[ii] Kliring Teknologi, merupakan proses penyaringan kelayakan atas suatu
teknologi melalui kegiatan pengkajian untuk menilai atau mengetahui dampak
dari penerapannya pada suatu kondisi tertentu.
Pelaksanaan kegiatan kliring teknologi di B2TKE dilakukan sesuai proses bisnis
sebagai berikut.
TIDAK
YA
YA
SELESAI
Gambar 4. Proses Bisnis Pengkajian Sesuai Peran Kliring Teknologi oleh B2TKE
4
b. Penerapan Teknologi Konversi Energi dan Teknologi Kelistrikan di B2TKE
PROSES BISNIS PENERAPAN TEKNOLOGI
ALIH TEKNOLOGI
KOMERSIALISASI TEKNOLOGI
INKUBASI TEKNOLOGI
PERMINTAAN INOVASI
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
Pelaksanaan peran penerapan teknologi konversi energi dan teknologi kelistrikan di
B2TKE diselaraskan dengan peran BPPT dan tugas fungsi B2TKE sebagai berikut:
[i] Alih Teknologi, yakni Pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan atau orang, baik yang
berada dalam lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke
dalam negeri atau sebaliknya.
Pelaksanaan kegiatan alih teknologi di B2TKE dilakukan sesuai proses bisnis
sebagai berikut.
MELAKSANAKAN DESAIN TEKNOLOGI
SELESAI
YA
TIDAK
YA
TIDAK
Gambar 6. Proses Bisnis Penerapan Teknologi Sesuai Peran Alih Teknologi oleh B2TKE
5
[ii] Audit Energi, kegiatan ini sebagai bentuk turunan dari peran audit teknologi yang
merupakan proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif terhadap aset teknologi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian teknologi dengan kriteria dan/atau standar yang telah ditetapkan
serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.
Pelaksanaan kegiatan audit energi di B2TKE dilakukan sesuai proses bisnis
berikut ini
PERMINTAAN DATA HISTORIS ENERGI
PENELITIAN & PENGUKURAN
KONSUMSI ENERGI
IKE > Standard IKE
IKE > Standard IKE
YA
TIDAK
TIDAK
YA
Gambar 7. Proses Bisnis Penerapan Teknologi Sesuai Peran Audit Teknologi oleh B2TKE
[iii] Komersialisasi Teknologi, peran ini diselaraskan dengan tugas B2TKE dalam
melakukan pelayanan teknologi. Dua fokus bidang kompetensi inti yang dimiliki
oleh B2TKE adalah bidang konversi energi dan bidang teknologi kelistrikan.
Pengelolaan kegiatan komersialisasi teknologi di B2TKE, secara manajerial
dikoordinir oleh Bidang Layanan Jasa Teknologi, dengan tiga klasifikasi kegiatan
sesuai dengan gambar berikut ini.
6
LAYANAN TEKNOLOGI
MITRA BID LANJASTEK BAG UMUM BID TEKNIS
P R
IS N
IS L
A Y
A N
A N
J A
S A
7
Tidak
PERMOHONAN
INVOICE
SELESAI
SURAT
PENAWARAN/
FORMULIR
Ya
IS N
IS L
A Y
A N
A N
J A
S A
8
9
Seluruh detail prosedur pelaksanaan kegiatan B2TKE sesuai proses bisnis yang
disampaikan di atas, baik yang merupakan kegiatan inti maupun pendukung, diatur dalam
Standard Operating Procedure (SOP) yang selanjutnya menjadi acuan pelaksanaan.
SOP yang berlaku di B2TKE adalah versi tahun 2016, dengan beberapa revisi prosedur yang
telah dilakukan di tahun 2020 sebagai upaya penyelarasan dengan dinamika yang didapati,
antara lain kondisi pandemi COVID-19 dan terbitnya kebijakan baru yang disesuaikan
dengan adanya peraturan dan ketentuan baru di tingkat Lembaga maupun Nasional.
SOP B2TKE tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 12. Capture SOP B2TKE Versi Tahun 2016
10
Upaya penyelarasan yang dilakukan terhadap SOP B2TKE dilakukan secara parsial pada
tahun 2020, dengan fokus revisi pada Prosedur Absensi (pencatatan kehadiran). Hal ini
didasari dengan terbitnya Peraturan Kepala BPPT No. 5 tahun 2018 tentang Jam Kerja
Pegawai Negeri Sipil Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada pasal 3 ayat (1)
dan (2), yang dapat diresumekan sesuai gambar di bawah ini
Gambar 13. Penyesuaian Jam Kerja Pegawai BPPT
Selain itu, menyesuaikan dengan kondisi Pandemi COVID-19, BPPT menerbitkan Surat
Edaran Kepala BPPT Nomor 01 tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur
Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan BPPT.
Mekanisme pencatatan kehadiran Pegawai yang sebelumnya hanya dilakukan secara
fisik, pada Surat Edaran ini diarahkan untuk dapat juga dilakukan melalui aplikasi Face
Biometric and Location Autentification (FABIOLA), yakni aplikasi yang dapat
mengakomodir pencatatan kehadiran berdasarkan deteksi wajah dan lokasi secara
11
daring. Untuk itu, dilakukan penyesuaian kebijakan pada Prosedur Absensi sebagai
berikut:
Gambar 14. Prosedur Absensi Sebelum Penyesuaian (kiri) dan Sesudah Penyesuaian (kanan)
Lebih lanjut pada tahun 2021, akan dilakukan penyesuaian terhadap seluruh dokumen SOP
B2TKE versi tahun 2016 beserta revisinya. Hal ini didasari dengan adanya beberapa hal,
antara lain sebagai berikut:
1. Peralihan seluruh Pejabat Struktural eselon 3 dan 4 di B2TKE menjadi Pejabat
Fungsional;
2. Adanya kebijakan berdasarkan Peraturan dan Ketentuan baru yang telah diterbitkan,
menyesuaikan dengan perkembangan kondisi saat ini.
Revisi SOP mulai dilakukan pada Bulan Maret tahun 2021, diawali dengan identifikasi
prosedur yang berpotensi untuk ditambahkan, serta seluruh prosedur untuk direvisi baik
kebijakan umum maupun alurnya.