prosedur penataan arsip berdasarkan sistem …
TRANSCRIPT
PROSEDUR PENATAAN ARSIP BERDASARKAN SISTEM
KRONOLOGI DIVISI KEUANGAN PADA PT
MERCINDO AUTORAMA JAKARTA
SELATAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)
RAHMAWATI HANUM
NIM : 22130508
Program Studi Manajemen Administrasi
Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika
Jakarta
2016
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rahmawati Hanum
NIM : 22130508
Program Studi : Manajemen Administrasi
Perguruan Tinggi : ASM Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul:
“Prosedur Penataan Arsip Berdasarkan Sistem Kronologi Divisi Keuangan
Pada PT Mercindo Autorama Jakarta Selatan”. Adalah asli (orisinil) atau
tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah diterbitkan atau dipublikasikan
dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas
akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu ,
saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika dicabut atau
dibatalkan.
Dibuat di: Jakarta
Pada Tanggal: 17 Juni 2016
Yang Menyatakan
Rahmawati Hanum
iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK PENINGKATAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rahmawati Hanum
NIM : 22130508
Program Studi : Manajemen Administrasi
Perguruan Tinggi : ASM Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Akademi Sekretari
dan Manajemen Bina Sarana Informatika, Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif
(Non-exclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Prosedur Penataan Arsip Berdasarkan Sistem Kronologi Divisi Keuangan
Pada PT Mercindo Autorama Jakarta Selatan”, beserta perangkat yang
diperlukan (apabila ada).
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini pihak Akademi Sekretari dan
Manajemen Bina Sarana Informatika berhak menyimpan, mengalih-media atau
format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data (database),
mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan Akademi
Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika, segala bentuk tuntutan
hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di: Jakarta
Pada Tanggal: 17 Juni 2016
Yang Menyatakan
Rahmawati Hanum
iv
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan oleh:
Nama : Rahmawati Hanum
NIM : 22130508
Program Studi : Manajemen Administrasi
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : Prosedur Penataan Arsip Berdasarkan Sistem Kronologi
Divisi Keuangan Pada PT Mercindo Autorama Jakarta
Selatan
Untuk dipertahankan pada periode I-2016 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya
(A.Md) pada Program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Manajemen
Administrasi di Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika.
Jakarta, 17 Juni 2016
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Pembimbing : Lukman Hakim, S.Sos, M.M. ........................
D E W A N P E N G U J I
Penguji I : .................................................. .....................................
Penguji II : .................................................. .....................................
v
N I M : 22130508
Nama Lengkap : Rahmawati Hanum
Dosen Pembimbing : Lukman Hakim, S.Sos, M,M.
Judul Tugas Akhir : Prosedur Penataan Arsip Berdasarkan Sistem
Kronologi Divisi Keuangan Pada PT Mercindo
Autorama Jakarta Selatan
No. Tanggal
Bimbingan
Pokok Bahasan Paraf Dosen
Pembimbing
1. 11 April 2016 Bimbingan Perdana
2. 15 April 2016 Bimbingan Bab I
3. 29 April 2016 Acc Bab I dan Bimbingan Bab II
4. 22 Mei 2016 Acc Bab II dan Bimbingan Bab III
5. 31 Mei 2016 Revisi Bab III
6. 3 Juni 2016 Acc Bab III
7. 10 Juni 2016 Bimbingan Bab IV dan Acc Bab IV
8. 17 Juni 2016 Acc Keseluruhan
Catatan untuk Dosen Pembimbing.
Bimbingan Tugas Akhir
Dimulai pada tanggal : 11 April 2016
Diakhiri pada tanggal : 17 Juni 2016
Jumlah pertemuan bimbingan : 8 (Delapan) Pertemuan
Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing
[Lukman Hakim, S.Sos, M,M.]
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR
AKADEMI SEKRETARI DAN MANAJEMEN
BINA SARANA INFORMATIKA
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan Judul: “Prosedur Penataan Arsip Berdasarkan
Sistem Kronologi Divisi Keuangan Pada PT Mercindo Autorama Jakarta
Selatan” yang merupakan salah satu syarat kelulusan Tugas Akhir jurusan Akademi
Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika.
Selama melaksanakan riset dan menyelesaikan laporan ini, penulis telah
banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran, serta fasilitas yang
membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Direktur Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika
2. Ketua Program Studi Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana
Informatika
3. Bapak Lukman Hakim selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
4. Bapak Bambang Nugroho selaku Staff Divisi Human Resources Development
yang telah menerima penulis untuk melakukan riset di PT Mercindo
Autorama
5. Ibu Febri Lili selaku Staff Keuangan yang telah memberikan penulis
informasi tentang pengarsipan di PT Mercindo Autorama
6. Seluruh karyawan dan staff di PT Mercindo Autorama
vii
7. Orang tua dan keluarga yang telah mendukung dan membantu penulis baik
berupa moril maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan
Tugas Akhir ini hingga akhir.
8. Sahabat Gesrek dan teman-teman jurusan Manajemen Administrasi kelas
22.6A.31 yang telah bersama sama selama 3 tahun dan atas dukungan,
bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Rico Amrollah Aziz sebagai kekasih yang selalu menemani, memberikan
dorongan dan semangat yang tiada henti hentinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.
Jakarta, 17 Juni 2016
Penulis
RAHMAWATI HANUM
viii
ABSTRAK
Rahmawati Hanum (22130508), Prosedur Penataan Arsip Berdasarkan Sistem
Kronologi Divisi Keuangan Pada PT Mercindo Autorama Jakarta Selatan
Dalam pelaksanaan kegiatan kantor yang semakin maju dan berkembang, maka
semakin banyak pula data-data, berkas maupun arsip yang terkumpul dan disimpan
karena masih mempunyai nilai guna. Sehingga perlu penyimpanan secara sistematis
jika apabila dibutuhkan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat. Metode penelitian
yang penulis gunakan adalah dengan melakukan observasi langsung di PT Mercindo
Autorama. Kemudian melakukan wawancara dengan Staff Divisi Keuangan.
Sehubungan dengan penerimaan invoice masuk, penyimpanan arsip invoice, jenis
dokumen yang diarsipkan dan peralatan yang digunakan. Invoice yang diarsipkan
disimpan dan dikelompokkan atas kronologi. Dalam hasil ini pengelompokannya
dapat didasarkan dari kronologi yang berupa tanggal bulan dan tahun.
Terselenggaranya kearsipan secara baik dapat meminimalisir kesalahan manajemen
yang akan diambil oleh organisasi pemerintah maupun swasta melalui tersedianya
informasi yang tersaji dengan baik dan benar. Penataan arsip sistem kronologi
sangatlah baik digunakan di PT Mercindo Autorama sehubungan dengan penerimaan
invoice yang masuk setiap harinya.
Kata Kunci: Penyimpanan Arsip Sistem Kronologi
ix
ABSTRACT
Rahmawati Hanum (22130508), The procedure archives based on the system
financial chronology division in PT Mercindo Autorama South Jakarta
In implementation of office activities increasingly advanced and developing, then the
more data, files and archives collected and stored because it still has the use value.
So, it is necessary the systematically storage if when needed can be found easily and
quickly. The research method that writer use was direct observation in PT Mercindo
Autorama .Then conducted interviews with staff financial division .With respect to the
reception invoice in , archive storage invoice , a kind of documents that is stored and
equipment used .Invoice in archive stored and divided into two groups chronology. In
this grouping may be based of chronology by which the date in the form of months
and years .The implementation of chancery for better they could reduce wrong within
to be taken by an organization in the government and the private sector through the
provision of information are presented well and correctly. The management of the
archive chronology system are so good used in pt mercindo autorama with respect by
the reception invoice who enters every day .
Keywords: Archive Storage Chronology System
x
DAFTAR ISI
Lembar Judul Tugas Akhir………………………………………………..............i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir………………………………………..ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah…………………………iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir……………………………….iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir………………………………………………….v
Kata Pengantar…………………………………………………………………...vii
Abstrak…………………………………………………………………………...viii
Daftar Isi………………………………………………………………………….x
Daftar Gambar……………………………………………………………………xii
Daftar Simbol……………………………………………………………….……xiii
Daftar Lampiran………………………………………………………………….xiv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………...1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………1
1.2. Perumusan Masalah…………………………………………………2
1.3. Tujuan dan Manfaat………………………………………………....3
1.4. Metode Pengumpulan Data………………………………………….4
1.5. Ruang Lingkup………………………………………………………5
1.6. Sistematika Penulisan………………………………………………..5
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………..7
2.1. Pengertian Prosedur………………………………………………....7
2.2. Arsip ………………………………………………………………..7
2.2.1. Pengertian Arsip……………………………………………..7
2.3. Pengertian Kearsipan………………………………………………..9
2.3.1. Ciri-ciri arsip yang baik……………………………………...9
2.3.2. Nilai-nilai arsip………………………………………………10
2.4. Maksud dan tujuan penataan arsip………………………………….11
2.5. Tujuan dan ruang lingkup manajemen kearsipan…………………..12
2.6. Sistem kearsipan yang baik……………………………………........13
2.7. Sistem kearsipan berdasarkan kronologi…………………………....16
2.8. Peralatan penataan arsip……………………………………………...21
2.9. Penyusutan dan pemusnahan arsip…………………………………..24
xi
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………...26
3.1.Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi……………………………...26
3.1.1. Sejarah PT Mercindo Autorama………………………………....26
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi……………………………...29
3.1.3. Kegiatan Usaha PT Mercindo Autorama………………………..35
3.2. Hasil Penelitian……………………………………………………….35
3.2.1 Prosedur Penanganan Arsip Invoice Divisi Keuangan……….…...36
3.2.2 Macam-macam arsip yang ditangani oleh divisi keuangan.............40
3.2.3 Peralatan Arsip Dalam Penyimpanan Arsip Invoice………………40
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………42
4.1. Kesimpulan……………………………………………...…………..42
4.2. Saran………………………………………………………………....42
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...…44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………...…………………….45
SURAT KETERANGAN RISET………………………………………...………46
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………………..47
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Tanda Sekat/Guide……………………………………………22
Gambar II.2 Filling Cabinet ………………………………………………..23
Gambar II.3 Lemari Arsip ………………………………………………….23
Gambar III.1 Struktur Organisasi …………………………………………...30
Gambar III.2 Flow Chart Penanganan Arsip………………………………...40
Gambar III.3 Peralatan Arsip Invoice………………………………………..41
xiii
DAFTAR SIMBOL
No Bentuk Simbol Nama Simbol Fungsi Simbol
1.
Terminal/Terminator
Menyatakan permulaan awal
adanya arsip invoice
2.
Proses
Menyatakan tindakan (proses)
penyortiran arsip
3.
Multi Dokumen
Menyatakan bahwa invoice
tersebut ada 2 lembar yang
asli dan carbon copy
4.
Keputusan/Decision
Menunjukkan suatu kondisi
apakah arsip invoice disetujui
atau tidak disetujui
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A1. Struktur Organisasi PT Mercindo Autorama………………………………47
B1. Daftar dan Hasil Wawancara………………………………………………48
B2. Daftar dan Hasil Wawancara………………………………………………49
C1. Laporan Kas Bank ………………………………………………………...50
C2. Bukti Penerimaan Kas/Bon Merah ………………………………………..51
C3. Laporan Penjualan …………………………………………………………52
C4. Laporan Pengeluaran Kas …………………………………………….….. 53
C5. Bukti Pengeluaran Kas/Bon Hijau ……………………………………...…54
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini kita tahu bahwa segala sesuatu mudah diperoleh seperti
halnya memperoleh sebuah data atau dokumen. Berbagai cara dilakukan perkantoran
dalam memperoleh sebuah data, yaitu seperti membuat pernyataan dalam sebuah
tulisan, menyimpan catatan dalam sebuah file atau kaset Compact Disc maupun
dalam bentuk cetakan berwarna seperti foto yang kemudian dokumen tersebut
disimpan menjadi sebuah arsip. Dibutuhkan beberapa prosedur dalam pembuatan dan
perawatan arsip agar arsip tersebut tidak hilang atau rusak. Oleh sebab itu setiap
kantor wajib menentukan pilihan untuk mengatasi cara atau metode utuk
penyimpanan arsip.
Sistem penyimpanan arsip merupakan catatan dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi dokumen kantor yang dibutuhkan
oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Pada suatu perusahaan
sangatlah penting suatu sistem dalam kegiatan suatu perusahaan. Maka diperlukanlah
perancangan sistem penyusunan arsip kantor seperti yang kita tahu yaitu sistem
penyimpanan arsip berdasarkan kronologi. Sistem ini menyimpan arsip atau dokumen
kantor berdasarkan waktu pengiriman dari berbagai daerah instansi.
2
Sistem kronologi biasanya digunakan oleh perusahaan atau organiasi yang relatif
kecil dengan jumlah dokumen yang tidak banyak. Sistem ini timbul karena adanya
kenyataan bahwa dokumen-dokumen tertentu lebih mudah dikelompokkan dalam
kantor kecil yang menggunakan pencatatan dokumen masuk dengan buku agenda.
Suatu kantor dalam melakukan aktifitasnya tidak lepas dari perbekalan yang ada
sehingga akan menghasilkan tujuan kantor yang diharapkan, tanpa adanya perbekalan
kantor yang memadahi tidak mungkin ada hasil kantor yang baik. Pada dasarnya
aktifitas kantor terjadi karena pegawai kantor mengolah bahan dengan sarana
perbekalan kantor yang ada. Oleh sebab itu, penulis tertarik mengambil judul tentang
“Prosedur Penataan Arsip Berdasarkan Sistem Kronologi Divisi Keuangan
Pada PT Mercindo Autorama Jakarta Selatan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana prosedur penataan arsip berdasarkan sistem kronologi pada divisi
keuangan PT Mercindo Autorama?
2. Jenis arsip apa saja yang diarsipkan pada divisi keuangan PT Mercindo
Autorama?
3. Peralatan apa sajakah yang digunakan dalam penataan arsip?
3
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir adalah:
1. Untuk mengetahui prosedur penataan arsip menggunakan sistem kronologi divisi
keuangan di PT Mercindo Autorama.
2. Untuk mengetahui jenis surat apa saja yang diarsipkan oleh divisi keuangan di
PT Mercindo Autorama.
3. Untuk mengetahui peralatan apa saja yang digunakan dalam penataan arsip.
Sedangkan manfaat yang penulis dapatkan adalah:
1. Bagi penulis
Agar penulis lebih memiliki pengetahuan tentang manajemen arsip serta
menambah wawasan dalam praktek yang terjadi di perusahaan tersebut sehingga
penulis dapat membandingkan pengetahuan teoritis yang pernah diperoleh di
perkuliahan.
2. Bagi instansi
Untuk mempermudah perusahaan dalam kegiatan kearsipan dan penemuan
kembali arsip serta sebagai masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki sistem
penyimpanan dalam penanganan surat yang ada.
3. Bagi pembaca
Menambah referensi bagi pembaca mengenai penataan arsip dan sebagai acuan
dalam membuat laporan.
4
1.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam upaya mengumpulkan data-data yang dapat menunjang
penyusunan Tugas Akhir ini penulis melakukan beberapa cara, yaitu:
1. Metode Pengamatan Langsung
Pada kegiatan ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung pada
suatu kegiatan tentang arsip sistem kronologi pada divisi keuangan PT
Mercindo Autorama Jakarta Selatan.
2. Metode Wawancara
Pada kegiatan ini dalam pengumpulan data dilakukan tanya jawab serta
mencatat penjelasan yang diberikan oleh Ibu Febri Lili Staff Divisi
Keuangan yang mengetahui masalah tentang penataan Arsip Dokumen
Sistem Kronologi, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjamin
keakuratannya data yang akan disajikan pada Tugas Akhir ini.
3. Metode Dokumentasi
Data diperoleh melalui buku-buku dan pengambilan data melalui dokumen
tertulis dari instansi yang relevan sebagai bahan referensi pendukung untuk
memperkuat kelengkapan data Tugas Akhir.
5
1.5. Ruang Lingkup
Untuk mempermudah di dalam pembahasan dan memahami masalah yang
timbul serta menghindari adanya penyimpangan pembahasan yang terlalu luas, maka
batasan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir adalah mengenai prosedur penanganan
arsip berdasarkan tanggal, penyortiran, menyusun arsip, menyimpan arsip dalam
lemari rak besi sesuai tanggal invoice. Periode riset yang diambil sesuai dengan riset
penulis yang dilakukan pada tanggal 1 Mei 2016 sampai dengan 31 Mei 2016.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari empat bab, dimana tiap-tiap
bab terdiri dari sub bab yaitu:
Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang pembahasan hal-hal yang menjadi latar
belakang penulis yang bersifat umum, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, metode pengumpulan data, ruang lingkup dan sistematika
penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang pengertian arsip, pengertian kearsipan,
kegiatan penanganan arsip, ciri-ciri arsip yang baik, nilai-nilai arsip,
maksud dan tujuan penataan arsip, tujuan dan ruang lingkup
6
manajemen kearsipan, sistem kearsipan yang baik, sistem kearsipan
kronologi, prosedur pengadaan arsip dan penemuan kembali arsip,
peralatan penataan arsip, kriteria pemilihan arsip, penyusutan dan
pemusnahan arsip.
Bab III PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang tinjauan umum, pembahasan sejarah
berdirinya perusahaan, struktur dan fungsi organisasi, prosedur
pengadaan arsip masuk, macam-macam arsip yang ditangani divisi
keuangan di PT Mercindo Autorama dan hasil penelitian.
Bab IV PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapat penulis dari pembuatan
Tugas Akhir ini, serta saran-saran yang merupakan sumbangan
pemikiran penulis yang sifatnya membangun pada Tugas Akhir ini.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Prosedur
Menurut Moekijat (2006:53) Prosedur perkantoran atau sistem perkantoran
adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan) melakukan
suatu pekerjaan; berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya,
bilamana melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.
2.2. Arsip
2.2.1. Pengertian Arsip
Oleh karena yang menjadi pokok pembahasan dalam buku ini adalah Tata
Kearsipan, maka terlebih dahulu akan diberikan penjelasan tentang pengertian arsip.
Kata arsip dalam bahasa Belanda disebut dengan “archief”, dalam bahasa
Inggris disebut dengan “archieve”, dalam bahasa latin, arsip disebut dengan
“archivum”, atau “archium”. Sedangkan dalam bahasa Yunani disebut dengan
“arche” yang berarti permulaan. Kata ”arche” dalam bahasa Yunani berkembang
menjadi kata “archia” yang berarti catatan, yang kemudian berkembang lagi menjadi
kata “arsipcheton” yang berarti Gedung Pemerintahan.
8
Menurut The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern,
arsip adalah suatu kumpulan dokumen yang disimpan secara sistematis karena
mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan
kembali (2007:118).
Menurut Sutarto dalam Suraja (2006:33) mengatakan “arsip sebagai
kumpulan warkat yang memiliki guna tertentu, disimpan secara sistematis, dan dapat
ditemukan kembali dengan cepat”.
Menurut Barthos dalam Manajemen Kearsipan: “Setiap catatan tertulis baik
dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai
subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya
ingatan orang (itu) pula”.
Berdasarkan UU No. 7 Th. 1971 dalam Basir Barthos tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Kearsipan, pasal 1 ayat a dan b, menetapkan bahwa yang dimaksud
dengan arsip adalah:
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara
dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam
keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan
Pemerintahan.
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan swasta dan atau
perorangan, dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal
maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan berbangsa
9
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa arsip adalah
suatu dokumen yang dapat disaksikan atau disimpan sebagai bukti nyata dari sebuah
peristiwa atau kejadian.
2.3. Pengertian Kearsipan
Menurut kamus Administrasi dalam Sugiarto dan Wahyono (2015:2)
“kearsipan adalah suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan
dokumen-dokumen secara sistematis sehingga bilamana diperlukan lagi, warkat-
warkat itu dapat ditemukan kembali secara cepat.
Menurut Terry dalam Sugiarto dan Wahyono (2015:2) “Filing is the placing
of paper in acceptable containers according to some predatemined arrangement so
that any paper, when required can be located quickly and conveniently.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran oleh The Liang Gie kearsipan
merupakan kegiatan menaruh warkat-warkat dalam suatu tempat
penyimpanan secara tertib menurut sistem, susunan dan tata cara yang telah
ditentukan, sehingga pertumbuhan warkat-warkat itu dapat dikendalikan dan
setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali. Lawan dari
penyimpanan warkat (filing) adalah pengambilan warkat (finding).
2.3.1. Ciri-ciri arsip yang baik
Menurut Suraja (2006:33) ciri – ciri arsip yang baik adalah:
1. Merupakan kumpulan warkat yang mempunyai nilai guna. Dalam aspek ini
arsip mestinya hanya terdiri dari warkat-warkat yang masih mempunyai nilai
guna. Dengan demikian bilamana ada warkat yang dipandang sudah tidak
10
bernilai guna maka warkat tersebut tidak perlu disimpan lagi sebagai arsip,
tetapi dimusnahkan saja.
2. Warkat - warkat disimpan secara sistematis yang tidak hanya berarti arsip
diletakkan dan disusun berurutan menurut abjad, tanggal atau nomor, tetapi
menunjukkan penyimpanan arsip yang dilakukan dengan memperhatikan
klasifikasi permasalahan, wilayah asal, organisasi atau unit kerja pencipta
warkat. Penyimpanan arsip yang sistematis dilakukan oleh arsiparis dengan
menggunakan fasilitas, prosedur dan metode kerja yang ada atau ditetapkan.
3. Arsip dapat disediakan dengan cepat ketika dibutuhkan. Ciri yang ketiga dari
arsip yang baik ini dimungkinkan terjadi sebagai akibat dari penyimpanan
arsip yang dilakukan secara sistematis. Karena penyimpanannya sistematis,
maka arsip dapat dicari dan ditemukan dengan lancar.
Menurut Chrisyanti (2011:4) cirri-ciri arsip yang baik adalah:
1. Memiliki arti
2. Memiliki kegunaan
3. Disimpan secara teratur
2.3.2 Nilai-nilai Arsip
Menurut The Liang Gie (2007:117) arsip juga disimpan karena nilai-
nilai khusus berikut yang disingkat dengan nama ALFRED:
1. A – Administrative value (nilai administrasi)
2. L – Legal value (nilai hukum)
11
3. F – Fiscal value (nilai dibidang keuangan)
4. R – Research value (nilai penelitian)
5. E – Educational value (nilai pendidikan)
6. D – Documentary value (nilai dokumentasi)
Menurut Wursanto dalam Suraja (2006:36)
1. Arsip diklasifikasikan menjadi beberapa macam misalnya arsip yang
mempunyai nilai guna administrasi, arsip yang mempunyai nilai guna
kebijaksanaan, arsip yang mempunyai nilai guna pelaksanaan kerja, arsip
yang mempunyai nilai guna hukum, arsip yang mempunyai nilai guna
keuangan, arsip yang mempunyai nilai guna penelitian, arsip yang
mempunyai nilai guna pendidikan, dan arsip yang mempunyai nilai guna
pembuktian atau documenter.
2. Mengandung nilai haluan organisasi, nilai pelaksanaan organisasi, nilai
sejarah, ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, seni, dan agama.
2.4. Maksud dan Tujuan Penataan Arsip
Sistem menata arsip perlu dikatakan untuk memudahkan penyimpanan dan
penemuan kembali arsip setiap saat diperlukan dengan cepat dan tepat, sehingga
perlu dilakukan penentuan metode penyimpanan atau sistem penataan arsip
(filling system).
1. Membantu perusahaan memelihara persaingan
2. Memberikan pekerjaan ketatausahaan yang cermat.
12
3. Memberikan semua keterangan yang lengkap dan diperlukan siapa saja, kapan
dan dimana hal itu diperlukan untuk pelaksanaan perusahaan secara efisien.
4. Memberikan catatan dan laporan dari berbagai daerah instansi yang sama di
Indonesia.
Menurut Barthos (2015:12) tujuan kearsipan ialah “untuk menjamin
keselamatan bahan pertanggung jawaban nasional tentang perencanaan,
pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk
menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan Pemerintah.
2.5. Tujuan dan Ruang Lingkup Manajemen Kearsipan
Menurut Suraja (2006:62) mengatakan “Manajemen kearsipan adalah
rangkaian kegiatan mengelola seluruh unsur yang digunakan atau terlibat di
dalam proses pengurusan arsip”.
Menurut Sugiarto dan Wahyono (2015:15) Manajemen Kearsipan
adalah seni pengendalian dokumen berupa pengendalian
penggunaannya, pemeliharaan, perlindungan serta penyimpanan arsip.
Pengendalian arsip dengan perencanaan, pembuatan, pemeliharaan
sesuai dengan kepentingan arsip, pemberian jasa pelayanan bagi yang
membutuhkan arsip, selanjutnya pemilihan arsip yang perlu
dimusnahkan ataupun dilestarikan.
Menurut Suraja (2006:62) “Terjaminnya keselamatan arsip dan
penyediaan kembali arsip, benar-benar dapat tercapai.
Menurut Knox dalam buku Suraja (2006:62) memperbaiki pekerjaan
kantor termasuk kearsipan agar dapat member sumbangan yang
meningkat bagi produktivitas organisasi, harus dimulai dari kebijakan
manajemen puncak, dan kemudian didukung oleh penyusunan program
yang mengintegrasikan manajemen ketatausahaan di setiap unit
organisasi.
13
2.6. Sistem Kearsipan yang baik
Menurut Sugiarto dan Wahyono (2015:17) mengatakan sistem
kearsipan yang baik sebagai berikut:
1. Kepadatan; Faktor kepadatan bermaksud tidak menggunakan terlalu banyak
tempat, khususnya ruangan lantai. Dengan kata lain, faktor kepadatan
penyimpanan arsip dapat efisiensi penggunaan ruang kantor.
2. Mudah dicapai; Aspek kemudahan dicapai sangat diperlukan dalam kegiatan
pengelolaan arsip. File cabinet/almari penyimpanan arsip harus ditempatkan
sedemikian rupa, sehingga mudah untuk menyimpan surat-surat ataupun
mengambil arsip. Dengan mudah dicapai maka efisiensi tenaga dapat
diwujudkan.
3. Kesederhanaan; Faktor kesederhanaan bermaksud agar sistem penggolongan
atau sistem penataan arsip dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap
petugas, atau pegawai pada umumnya. Jangan sampai terjadi kesulitan
penemuan arsip hanya dikarenakan sesorang tidak mengetahui bagaimana
harus mencarinya.
4. Keamanan; Faktor keamanan bermaksud agar dokumen-dokumen harus
diberikan tingkat keamanan yang tepat sesuai dengan kepentingannya. Dalam
hal ini harus menggunakan fasilitas pendukung yang memperhatikan aspek
keamanan.
5. Kehematan; Faktor kehematan bermaksud bahwa sistem kearsipan harus
hemat dalam biaya uang, tenaga kerja dan biaya lainnya.
14
6. Elastisitas; Faktor elastisitas bermaksud bahwa sistem kearsipan harus dibuat
dengan pertimbangan perluasan sistem penyimpanan di masa yang akan
datang.
7. Penyimpanan dokumen seminimalnya. Faktor ini bermaksud bahwa dokumen
yang disimpan adalah dokumen yang benar-benar bernilai.
8. Keterangan-keterangan harus diberikan bilamana diperlukan sehingga
dokumen dapat ditemukan melalui bermacam-macam kepala (heading).
9. Dokumen-dokumen harus selalu disusun secara up to date, meskipun hal
demikian dapat bergantung pada penyusunan tenaga dan pengawasan.
10. Harus dipergunakan sistem penggolongan yang paling tepat. Tidak ada sistem
kearsipan yang paling baik, yang paling baik adalah sistem yang cocok dan
tepat dengan kebutuhan. Dengan demikian pemilihan harus benar-benar
didasarkan pada kebutuhan, sehingga sistem tersebut dapat membantu
pencarian dokumen secara efektif.
Menurut Suraja (2006:25) sistem kearsipan yang baik sebagai berikut:
1. Tingkat pencapaian tujuan kearsipan yang tinggi, yakni arsip yang disimpan
cenderung tidak ada yang rusak, tidak ada yang hilang, sehingga arsip (data
informasi) yang benar selalu dapat disediakan pada orang (pejabat, pegawai,
anggota masyarakat yang membutuhkan) pada waktu yang benar dan dengan
biaya yang serendah-rendahnya.
2. Dari aspek unsur-unsur input (data, informasi, arsiparis, peralatan, uang)
sistem kearsipan dalam keadaan baik apabila:
15
a. Data dan informasi yang tersedia memenuhi syarat benar, lengkap, tepat,
dan relevan.
b. Arsiparis yakni pejabat dan pegawai kearsipan mempunyai kompetensi
(pengetahuan dan keterampilan) dan memenuhi persyaratan kecerdasan,
ketelitian, kecekatan, dan kerapihan untuk melaksanakan kerja dibidang
kearsipan.
c. Peralatan yang ada lengkap macamnya, jumlahnya mencukupi,
keadaannya baik, dan mengikuti perkembangan teknologi kearsipan.
d. Uang mencukupi untuk membiayai semua unsur input, proses kerja
kearsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan arsip.
3. Dari aspek proses atau rangkaian kegiatan kearsipan, sistem kearsipan yang
baik ditandai dengan pelaksanaan penciptaan, distribusi, penggunaan,
pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan naskah dapat berlangsung sesuai
prosedur dan metode kerja yang telah ditentukan yang dapat menjamin
dihasilkannya output yang baik dan benar.
4. Segi output dari proses kearsipan, arsipnya memenuhi cirri-ciri sebagai arsip
yang baik: sebagai sekumpulan warkat yang mempunyai nilai guna dan
disimpan secara sistematis, sehingga bilamana dibutuhkan dapat disediakan
kembali dengan cepat.
16
2.7. Sistem Kearsipan Berdasarkan Kronologi
Menurut Sugiarto dan Wahyono (2015:48) “sistem penyimpanan
kronologi merupakan sistem penyimpanan yang didasarkan pada urutan waktu.
Waktu disini dapat dijabarkan sebagai tanggal, bulan, tahun, decade, ataupun
abad”.
Menurut The Liang Gie (2007:122) “sistem tanggal diartikan sebagai
sistem terakhir untuk menyimpan warkat – warkat ialah menurut
urutan – urutan tanggal yang tertera pada tiap – tiap warkat itu. Sistem
ini dapat dipakai bagi warkat – warkat yang harus memperhatikan
sesuatu jangka waktu tertentu, misalnya surat – surat tagihan.
Menurut Nuraida (2013:107) “sistem kronologis adalah penyimpanan
arsip yang berdasarkan urutan kronologis tanggal – bulan – tahun. Sistem ini
bersifat sementara, sebelum diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi lain.
Keuntungan sistem kronologi menurut Sugiarto dan Wahyono (2015:49)
a. Mudah dilaksanakan.
b. Susunan dan guide sederhana.
c. Cocok untuk klasifikasi menyeluruh dan berkelanjutan.
17
Sedangkan kerugian dari sistem kronologi menurut Sugiarto dan
Wahyono (2015:49) adalah:
a. Hanya bermanfaat untuk organisasi yang relatif kecil dengan jumlah
dokumen yang tidak banyak
b. Tidak berguna. Apabila tanggal, bulan, tahun sebuah dokumen tidak
diketahui.
c. Surat masuk dan surat keluar akan terpisah penyimpanannya.
Menurut Suraja (2006:119) prosedur pengadaan sebagai berikut:
1. Penerimaan Surat
Didalam organisasi, surat dan naskah masuk diterima oleh staf penerima atau
tata usaha yang ditugaskan untuk mengurusi penerimaan surat dan naskah.
Penerima mempunyai tugas :
a. Menerima surat yang disampaikan baik oleh pengantar, petugas pos,
telekom maupun oleh perorangan.
b. Meneliti kebenaran alamat surat
c. Membubuhkan paraf pada bukti penerimaan
d. Mensortir surat
e. Membuka sampul dan mengeluarkan surat dari amplop. Jika alamat
pengirim tidak tercantum di dalam surat, amplop diikutsertakan bersama
suratnya. Surat distempel tanda terima.
f. Meneliti kelengkapan lampiran surat.
g. Menyampaikan surat kepada pengarah.
18
h. Menyampaikan surat rahasia (tertutup) kepada pencatat.
2. Pengarahan Surat
Pengarahan surat adalah kegiatan menentukan unit pengolah yang akan
menindaklanjuti atau memproses surat sesuai isinya. Pengarahan ini dilakukan
oleh pengarah. Pengarah mempunyai tugas:
a. Membaca naskah surat dan menentukan surat itu tergolong penting atau
biasa.
b. Menuliskan isi disposisi atau pengarahan pada lembar disposisi: tindakan
apa yang harus dilakukan terhadap surat yang bersangkutan oleh
pengolah.
c. Menentukan kode klasifikasi dan indeks pada naskah surat penting.
d. Menyampaikan naskah surat penting dan biasa kepada pencatat.
3. Pencatatan Surat
Pencatatan surat adalah penulisan keterangan unsur-unsur yang tercantum di
dalam naskah surat dan naskah lain yang disertakan di dalam Kartu Kendali
atau Lembar Pengantar, pencatat mempunyai tugas:
a. Mencantumkan nomor urut pada naskah surat
b. Mencatat naskah surat didalam kartu kendali rangkap tiga atau lembar
pengantar rangkap dua.
c. Menyampaikan naskah surat kepada Pengendali beserta kartu kendali atau
lembar pengantar.
19
4. Pengendalian Surat
Tugas pengendali yaitu:
a. Menerima surat beserta kartu kendali atau lembar pengantar dari pencatat.
b. Meneliti kebenaran nomor kode surat dan kelengkapan lampiran.
c. Menyampaikan naskah surat beserta kartu kendali II dan III kepada Tata
Usaha Unit Pengolah.
d. Menyampaikan naskah surat rahasia (tertutup) dan biasa beserta lembar
pengantar rangkap dua kepada Tata Usaha Pengolah.
e. Menyusun (menyimpan) kartu kendali I dalam almari catalog berdasarkan
urutan nomor kode.
5. Penyimpanan
a. Mengindeks
Berarti menetukan kata tangkap nama orang, organisasi, barang, wilayah,
atau pokok masalah yang akan dijadikan sebagai dasar mengklasifikasikan
dan mengurutkan warkat di tempat penyimpanan.
b. Memberi Kode
Kode yang dimaksudkan adalah kode klasifikasi masalah, kode organisasi,
kode wilayah yang disusun ketika membuat pola klasifikasi arsip dan
pengkodeannya sebagai suatu bentuk fungsi perencanaan kearsipan.
c. Mensortir
Mensortir adalah kegiatan memilah-milahkan arsip sesuai dengan
golongan atau klasifikasinya berdasarkan sifat kepentingan, kode dan
permasalahannya.
20
d. Mengurutkan arsip yang telah disortir dan dikelompokkan. Nomor kode
masalah klasifikasi arsip dan tanggal kirim atau tanggal terima surat dapat
dijadikan sebagai dasar mengurutkan arsip-arsip yang disimpan. Pada
filling cabinet, guide, folder yang akan digunakan untuk menaruh,
menyusun atau menyimpan warkat-warkat juga telah diberi catatan kode
dan klasifikasi arsip yang akan disimpan didalamnya.
e. Menyimpan arsip pada map atau folder yang ada didalam laci filling
cabinet.
Menurut Suraja (2006:188) prosedur penemuan kembali sebagai berikut:
Penemuan kembali arsip merupakan usaha untuk mencarikan arsip yang
hendak dipinjam karena suatu kebutuhan. Untuk keperluan peminjaman, peminjam
biasanya mengajukan permintaan dengan menyebutkan jenis masalah arsip (warkat)
atau naskahnya.
Berdasarkan penyebutan masalah tersebut, maka kemudian petugas arsip
akan mencarikan atau berusaha menemukan arsip tersebut. Untuk mencari dan
menemukan kembali arsip itu petugas dapat menempuh langkah-langkah seperti:
1. Melihat nama/sebutan masalah pada laci filling cabinet atau rak arsip.
2. Melihat nama/sebutan sub masalh pada kartu guide.
3. Melihat nama/sebutan sub-sub masalah pada papan nama folder atau map.
4. Mengambil arsip dari berkasnya.
21
Perlu ditegaskan bahwa pengambilan dan pengembalian arsip dari/pada
tempatnya hanya dilakukan oleh petugas arsip. Pencarian dan penemuan kembali
arsip (penyediaan arsip) harus diupayakan cepat, kurang dari satu menit.
2.8. Peralatan Penataan Arsip
Menurut Sugiarto dan Wahyono (2015:65) menyimpulkan bahwa “untuk
dapat menata arsip dengan kecepatan tinggi dan sedikit kesalahan diperlukan
peralatan dan perlengkapan yang sanggup menjalankan fungsi setiap sistem dan
metode dengan sebaik-baiknya”.
Keberhasilan dari kegiatan manajemen kearsipan adalah juga secara langsung
dipengaruhi oleh peralatan yang dipergunakan untuk menyimpan arsip dan efisiensi
pemakaian peralatan.
Menurut Sugiarto dan Wahyono (2015:65) ada beberapa kriteria pemilihan
peralatan:
1. Bentuk fisik dari arsip yang akan disimpan; hal ini untuk memastikan jenis
dan ukuran peralatan yang akan digunakan.
2. Frekuensi penggunaan arsip; hal ini untuk memastikan jenis dan fasilitas lain
dalam peralatan yang akan digunakan. Misalnya, arsip yang frekuensi
penggunaannya tinggi, maka sebaiknya menggunakan alat yang tanpa pintu,
atau terbuka, sehingga mudah dijangkau.
3. Lama arsip disimpan di file aktif dan file in aktif; hal ini untuk memastikan
jumlah atau kapasitas daya tamping peralatan arsip.
4. Lokasi dari fasilitas penyimpanan (sentralisasi dan desentralisasi).
22
5. Besar ruangan yang disediakan untuk menyimpan dan kemungkina untuk
perluasannya.
6. Tipe dan letak tempat penyimpanan untuk arsip inaktif.
7. Bentuk organisasi, untuk mempertimbangkan kemungkinan perkembangan
jumlah arsip yang akan disimpan.
8. Tingkat perlindungan terhadap arsip yang disimpan, hal ini untuk memastikan
tingkat jaminan keamanan alat yang akan digunakan.
Sumber : Chrisyanti (2011:157)
Gambar II.1 Tanda Sekat/guide
23
Sumber : Sugiarto dan Wahyono (2015:66)
Gambar II.2 Filling Cabinet
Sumber : Sugiarto dan Wahyono (2015:67)
Gambar II.3 Lemari Arsip
24
2.9. Penyusutan dan Pemusnahan Arsip
Menurut Suraja (2006:193) penyusutan arsip adalah “kegiatan pengurangan
arsip yang dilakukan dengan cara memindahkan, menyerahkan atau memusnahkan
arsip”.
Akibat dari penyusutan arsip yaitu:
1. Terhindarnya pencampuradukan antara arsip-arsip aktif dengan arsip-arsip
inaktif, antara arsip penting, biasa dan tidak penting.
2. Tempat penyimpanan arsip menjadi longgar untuk menampung bertambahnya
arsip baru.
3. Menghemat biaya pegawai, peralatan, ruangan, dan pengelolaannya.
Menurut Suraja (2006:196) pemusnahan arsip adalah “kegiatan
menghancurkan atau melenyapkan warkat atau arsip yang dipandang telah habis nilai
gunanya atau telah habis masa penyimpanannya sesuai dengan jadwal retensi arsip.”
Menurut Chrisyanti (2011:178) pemusnahan arsip adalah “proses kegiatan
penghancuran arsip yang sudah tidak memiliki nilai kegunaan.”
Pemusnahan arsip dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:
1. Dengan melebur lembaran-lembaran arsip menggunakan pelebur kertas.
2. Dengan membakar sampai tuntas hingga menjadi abu.
3. Dengan menimbun dalam tanah (kurang efektif)
4. Dengan menyobek/merobek-robek secara manual hingga menjadi sobekan
kecil.
5. Dengan menggunakan mesin penghancur kertas.
25
Pemusnahan arsip dilakukan melalui proses berikut:
1. Pembentukan panitia
2. Inventaris data arsip.
3. Penilaian kegunaan arsip
4. Daftar usulan pemusnahan
26
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi
3.1.1. Sejarah PT Mercindo Autorama
PT Mercindo Autorama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
automotif. PT Mercindo Autorama didirikan pada 22 April 1988 oleh Christian Milko
Setiawan. PT Mercindo Autorama berlokasi di Jalan Mampang Prapatan No. 69-70,
Jakarta Selatan.
Dalam menunjang kegiatan proses bisnis, perusahaan ini menerapkan sistem
operasi yang didukung oleh teknologi computer. Peranan teknologi informasi ini
mendukung sistem operasi manajemen, serta memberi berbagai kemudahan dana
manfaat seperti pelayanan yang cepat, akurasi data, dan analisis data dalam
pengambilan keputusan.
PT Mercindo Autorama salah satu dari volume toko Mercedes-Benz terbesar
di Selatan Jakarta, menawarkan yang terbaik dalam kemewahan dan kinerja
kendaraan. PT Mercindo Autorama memiliki berbagai macam Mercedes-Benz dan
AMG model di saham, dan baru-baru ini ditunjuk sebagai dealer resmi cerdas.
27
Fasilitas kami terletak sekitar 10 menit dari Distrik Bisnis di Kuningan dan
dikelola dengan lebih dari sembilan puluh anggota tim yang terlatih dan termotivasi
untuk melayani pelanggan.
Semua dari Mercindo berharap dapat melayani kebutuhan konsumen sekarang
dan di masa depan. Setelah berada di bisnis ini selama lebih dari 20 tahun, PT
Mercindo Autorama yakin tahu satu atau dua hal tentang kepuasan pelanggan, dan
kami akan berusaha membuat kunjungan pelanggan tak terlupakan.
Penghargaan
2014 Kinerja terbaik di penjualan.
2013 Dealer tahunan.
2013 Kinerja terbaik di penjualan.
2013 Kinerja terbaik di bisnis unggulan.
2011 Kinerja terbaik di bisnis unggulan.
2010 Dealer tahunan.
2010 Pemenang kedua wilayah regional service excellence.
2010 Kinerja terbaik di bisnis unggulan.
2009 Kinerja terbaik di bisnis unggulan.
28
2009 Dealer terbaik di Loyalitas Pelanggan (diberikan oleh Mercedes-Benz
Distribution Indonesia).
2006 Tempat penjualan retail volume pertama.
2005 Kontes 1 Tempat teratas Dealer Kontributor untuk Penjualan.
2004 Kontes 1 Tempat teratas Dealer Kontributor untuk Penjualan.
Penjualan
Tim PT Mercindo Autorama yang terlatih dan bersertifikat personil penjualan
dilengkapi dengan keterampilan pengetahuan produk dan hubungan pelanggan yang
luas. Kami percaya orang membuat perusahaan dan kekuatan tim kami telah
mempertahankan kita di puncak keunggulan, pemenuhan kebutuhan kendaraan
konsumen.
Purna Jual
Keahlian PT Mercindo Autorama dalam layanan purna jual juga tak
tertandingi. PT Mercindo Autorama memastikan konsumen Mercedes-Benz
memberikan kinerja, keandalan dan teknologi cerdas mobil itu dirancang untuk,
melalui teknik perbaikan canggih dan alat diagnostik terbaru. Konsumen dapat
memiliki jaminan kami suku cadang asli dengan harga yang kompetitif, serta layanan
nilai tambah seperti mobil kesopanan dan 24 Jam Breakdown Service. Sebagai
pelanggan, konsumen juga akan menikmati layanan prioritas di semua jaringan purna
jual PT Mercindo Autorama.
29
Sentuhan Manusia
Dalam memberikan layanan pelanggan kelas dunia yang membangun loyalitas, itu
adalah sentuhan lembut yang membuat perbedaan. pelanggan tumbuh bersama kami
sepanjang tahun dan kami sangat senang untuk memiliki pembelian berulang. Dengan
program Relationship Management yang baik Pelanggan, pelanggan setia PT
Mercindo Autorama selalu dihargai dengan promosi langsung tak tertahankan dan
undangan eksklusif untuk acara.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT Mercindo Autorama:
Menjadi dealer Mercedes Benz terbaik se-Indonesia.
Misi PT Mercindo Autorama:
1. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh konsumen.
2. Menjadikan karyawan sebagai asset yang berharga dalam mencapai visi dan
misi perusahaan.
3. Menjaga dan meningkatkan citra perusahaan.
4. Mempertahankan loyalitas pelanggan.
30
3.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Organisasi
1. Struktur Organisasi
Berikut tata struktur organisasi pada Divisi Keuangan PT Mercindo Autorama
Sumber: PT Mercindo Autorama
Gambar III.1 Struktur Organisasi Divisi Human Resources & General Affair
2. Tata Kerja
Sedangkan tata kerja dapat dijelaskan berikut ini:
DIREKTUR
HR&GA
SPV
HR&Trn Coord.
Security
Cleaning Service
Accounting Staff
Finance Staff
Kasir
31
a. Direktur
Tugas dan wewenang
1) Mengawasi jalannya perusahaan agar berjalan sesuai dengan
rencana dan tujuan.
2) Mewakili perusahaan untuk setiap kejadian atau transaksi
terutama di luar perusahaan.
3) Mewakili Direktur Utama pada saat berhalangan hadir sesuai
dengan instruksi.
4) Memastikan operasional berjalan dengan lancar.
b. Human Resources & General Affair
Tugas pokoknya adalah Menghitung / check seluruh saldo Bank setiap
hari.
Uraian tugas Divisi Human Resources & General Affair
adalah sebagai berikut:
1) Mengoreksi setiap pembayaran ke supplier.
2) Mengoreksi laporan bank harian.
3) Mengoreksi Account Receivable.
4) Membuat surat aksep.
5) Tanggung jawab atas seluruh kegiatan Human Resources &
General Affair.
32
c. Human Resources & Training Coordination
Tugas pokoknya adalah Memperhatikan masalah – masalah yang
berhubungan dengan perencanaan tenaga kerja.
Uraian tugas Human Resources & Training Coordination
adalah sebagai berikut:
1) Mengevaluasi penerimaan tenaga kerja.
2) Mengevaluasi permohonan karyawan untuk pinjaman uang dari
perusahaan sebelum mendapatkan persetujuan dari Direktur.
3) Mewakili manajemen dalam menangani keluh kesah karyawan.
4) Mengkoordinasikan evaluasi performance seluruh karyawan.
5) Mengelola absensi karyawan.
6) Menjadi training coordinator di perusahaan.
7) Mengelola on / off shift PABX untuk 24 jam piket workshop.
8) Bertanggung jawab atas semua laporan kinerja karyawan.
d. Security
Tugas pokoknya adalah mengatur atau menjaga keamanan gedung
perusahaan.
Uraian tugas adalah sebagai berikut:
1) Mengecek keamanan seluruh gedung.
2) Memberikan informasi pada setiap tamu yang berkunjung ke
perusahaan.
33
3) Mendata tamu yang datang hampir menyerupai tugas resepsionis.
4) Bertanggung jawab atas keamanan gedung keselamatan karyawan.
e. Cleaning Service
Tugas pokoknya adalah menjaga kebersihan lingkungan perusahaan.
Uraian tugas adalah sebagai berikut:
1) Membersihkan setiap sudut ruangan di gedung perusahaan.
2) Menjaga keindahan taman yang ada di gedung perusahaan.
3) Bertanggung jawab untuk setiap kebersihan dan keindahan gedung
kantor.
f. Accounting Staff
Tugas pokoknya adalah Menjalankan fungsi dari administrasi departemen
Accounting dan Pajak.
Uraian tugas adalah sebagai berikut:
1) Mempersiapkan pembayaran PPn, buku pembelian & buku
penjualan.
2) Mempersiapkan pembayaran PPh Pasal 21, Pasal 23 dan Pasal 4
(2).
3) Membuat laporan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak PPn, PPh
Pasal 21, Pasal 23 dan Pasal 4 (2).
4) Merekap dan Filing faktur pajak standart SR, WS & SP.
5) Membuat Invoice tagihan ke PT. Mercedes Benz Indonesia.
6) Bertanggung Jawab mengenai data dokumen yang di arsip.
34
g. Finance Staff
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
1) Membuat Bon Merah untuk departemen Workshop dan Showroom.
2) Filling Surat Permintaan Kendaraan.
3) Menulis cek dan giro.
4) Filling Bon Hijau (copy) pembayaran supplier setelah dikirim bukti
bayarnya.
Uraian tugas adalah sebagai berikut:
1) Mencari informasi pasti mengenai transaksi uang masuk,
pengirimanya siapa dan untuk pembayaran apa, setelah itu
dibuatkan Bon Merah.
2) Menyusun nomer urut Surat Permintaan Kendaraan.
3) Input cek dan giro yang telah dibuka ke buku Bank untuk
ditandatangani oleh Direksi.
4) Filling slip setoran untuk dijadikan satu dengan Bon Hijau.
5) Monitor kasir untuk input Damler Management System.
6) Membantu menyelesaikan Bon Merah untuk update laporan bank.
h. Kasir
Tugas pokoknya adalah Membuat setiap pembayaran customer.
Uraian tugas adalah sebagai berikut:
1) Menerima setiap pembayaran dari customer.
35
2) Membayar setiap pengeluaran perusahaan sesuai dengan peraturan
yang ada di perusahaan.
3) Memotong serta menginput Account Receivable Workshop dan
Sparepart ke program Damler Management System.
4) Proses pengiriman tagihan ke customer.
3.1.3. Kegiatan Usaha PT Mercindo Autorama
Bisnis PT Mercindo Autorama bergerak di dalam bidang retail dan jasa. PT
Mercindo autorama menjual produk dari Mercedes-Benz berupa mobil-mobil mewah
dari tipe yang paling rendah sampai dengan tipe yang paling mahal serta menjual
Spare Part Original atau asli produk Mercedes-Benz. Dan juga menyediakan layanan
jasa service untuk pelanggan Mercedes-Bnez itu sendiri dengan pelayanan yang
memuaskan yang diberika oleh PT Mercindo Autorama. Agar para pelanggan tidak
merasa kecewa dan tetap setia menjadi pelanggan tetap PT Mercindo Autorama.
3.2. Hasil Penelitian
Berdasarkan pengamatan, wawancara dan dokumentasi penulis di lapangan
dalam bidang penanganan invoice masuk dan keluar pada PT Mercindo Autorama
Jakarta hasil penelitian yang didapat penulis dalam melakukan riset adalah alur
penanganan invoice masuk.
36
3.2.1 Prosedur Penanganan Arsip Invoice Divisi Keuangan
Kasir Staff Finance Supervisor Finance Manajer Keuangan Direktur
Keuangan
Ya
Tidak
Ya
Sumber: PT Mercindo Autorama
Gambar III.2 Flow Chart Arsip Invoice Berdasarkan Kronologi
Mulai
Membuat
invoice
semua
transaksi
keuangan
Proses
penge-
cekan
Proses
penola-
kan Proses
pengece-
kan
Selesai
Melakukan
pengecekan
invoice yang
diterima
Membuat
paraf jika
invoice sudah
sesuai
Setelah
diperbaiki
oleh staff
finance karna
kesalahan,
spv
memberikan
paraf
Mengecek
semua
invoice
sebelum
diarahkan
ke direktur
keuangan
Memberi paraf
dan
menyerahkan ke
direktur untuk
disahkan
Direktur
mengesah
kan
invoice
tersebut
Memeriksa
ulang
kembali
semua
transaksi
Invoice
diterima
37
A. Keterangan dari flow chart arsip invoice divisi keuangan PT Mercindo
Autorama
1. Penerima Invoice
Awal mulainya itu staff kasir membuat semua invoice transaksi keuangan
masuk atau keluar. Invoice masuk yaitu berupa bukti transaksi penjualan mobil,
penjualan spare part dan jasa service. Sedangkan invoice keluar meliputi seperti
transaksi biaya listrik, uang makan piket untuk bagian sales marketing dan gaji
karyawan.
2. Pencatatan Invoice
Invoice dicatat oleh staff finance untuk dilihat kebenaran bukti transaksi
tersebut. Invoice yang dicatat oleh Staff Finance berupa bon merah dan bon
hijau. Bon merah menandakan itu adalah invoice masuknya uang dan bon hijau
menandakan keluarnya uang.
3. Penyortiran Invoice
Penyortiran dilakukan oleh supervisor finance untuk dievaluasi kembali apabila
ada kesalahan dalam pencatatan invoice. Dan jika terdapat kesalahan invoice
tidak dapat diarahkan ke manajer keuangan, karena harus dikembalikan kepada
staff finance agar dicek atau diperiksa kembali letak kesalahannya.
4. Pendistribusian Invoice
Setelah dilakukan penerimaan, pencatatan dan penyortiran, invoice akan di
distribusikan kepada direktur keuangan lewat manajer divisi accounting.
38
5. Keputusan Invoice
Direktur keuangan akan memberikan keputusan yaitu berupa tanda tangan atau
approval dan apabila sudah dibayarkan semua transaksi pembayaran invoice
tersebut akan diarsipkan sesuai tanggal di ornder atau rak besi.
B. Penanganan Arsip Pada Divisi Keuangan PT Mercindo Autorama
1. Penciptaan arsip dan sistem penyimpanannya
Invoice adalah bukti transaksi keuangan masuk dan keluar. Awal adanya arsip
invoice dari kasir lalu diserahkan kepada staff finance untuk disortir, setelah itu
dari staff finance langsung mengarahkan invoice tersebut ke supervisor divisi
finance untuk diproses lebih lanjut. Setelah itu invoice diterima oleh manajer
keuangan dan dicek kembali apakah transaksi didalam invoice benar – benar
akurat sehingga pada saat diarahkan ke direktur keuangan tidak ada kesalahan.
Disaat invoice diterima oleh direktur keuangan apabila transaksi benar – benar
akurat akan di approval dan disimpan ke ordner atau rak besi arsip. Pengarsipan
invoice yang dilakukan oleh PT Mercindo Autorama dilakukan setiap akhir
bulan setelah laporan bank sudah selesai diinput. PT Mercindo Autorama dalam
penyimpanan arsip invoice menggunakan sistem kronologi berupa tanggal.
Arsip invoice tersebut disusun mulai dari tanggal yang paling lama sampai ke
tanggal yang paling baru. Kekurangan dari sistem kronologi tanggal ini
menurut PT Mercindo Autorama adalah pada saat pencarian berkas
membutuhkan waktu yang lama, karena pencarian dilakukan secara manual.
39
2. Arsip yang masuk di divisi keuangan
Dalam sehari, arsip invoice yang masuk ada sekitar kurang lebih 70 invoice.
Karena setiap bank ada 10 lembar invoice dan bank yang bekerja sama
dengan PT Mercindo Autorama ada 7 bank.
3. Penemuan kembali arsip invoice
Dalam penemuan kembali divisi keuangan menggunakan secara manual yaitu
dengan cara membuka file yang sudah di susun pada ordner.
4. Pemeliharaan arsip invoice
Cara memelihara arsip dilakukan dengan disusun dengan teratur sesuai urutan,
file yang sudah tidak terpakai dimasukkan kedalam kardus. Suhu ruangan
untuk penyimpanan arsip juga diatur 200 C dan kelembaban tidak lebih dari
50 %.
5. Pemusnahan arsip invoice
Pemusnahan yang dilakukan oleh divisi keuangan PT Mercindo Autorama
dengan cara pembakaran dan pemusnahan dilakukan dengan jangka waktu 5
tahun sekali. Berkas yang dimusnahkan yaitu invoice –invoice yang sudah
tidak terpakai.
40
3.2.2 Macam – macam arsip yang ditangani oleh divisi keuangan
Arsip yang masuk dan di tangani di Divisi Keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Laporan Bank
Laporan yang berupa bukti kas masuk dan kas keluar PT Mercindo
Autorama.
2. Bukti Transaksi
Bukti – bukti seperti penjualan mobil, penjualan spare part dan jasa
service.
3. Bon Merah
Suatu dokumen yang tertulis berisi tentang masuknya keuangan yang
ada di PT Mercindo Autorama.
4. Bon Hijau
Suatu dokumen yang tertulis berisi tentang keluarnya keuangan yang
ada di PT Mercindo Autorama.
3.2.3. Peralatan Arsip Dalam Penyimpanan Arsip Invoice
Dalam mengarsipkan invoice divisi keuangan menggunakan beberapa
peralatan seperti pefurator yang berguna untuk melubangi invoice sebelum
dimasukkan ke ordner, setalah dilubangi invoice tersebut dimasukkan kedalam
ordner sesuai dengan tanggal yang tertera di invoice tersebut. Dan untuk
41
menyimpan ordner divisi keuangan menggunakan rak arsip yang terbuat dari
besi.
Sumber: PT Mercindo Autorama
Gambar III.3 Peralatan Arsip Invoice
42
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil riset yang penulis lakukan serta pembahasan yang sudah di
paparkan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan :
1. Prosedur penataan arsip Divisi Keuangan pada PT Mercindo Autorama
menggunakan sistem kronologi berupa tanggal dengan menggunakan tanggal
sebagai kode penemuan kembali.
2. Jenis arsip yang diarsipkan di Divisi Keuangan berupa dokumen invoice. Yaitu
dokumen yang berisikan semua transaksi keluar masuknya keuangan di PT
Mercindo Autorama.
3. Peralatan yang digunakan antara lain: ordner dan rak besi untuk menyimpan
arsip.
4.2. Saran
Sesuai dengan hasil riset yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis
dapat member saran diantara lain:
1. Hendaknya ruangan penyimpanan jangan terlalu jauh dari lingkungan kantor.
2. Sebaiknya kardus – kardus yang tidak terpakai dimusnahkan saja agar tidak
mengganggu kegiatan pengarsipan dokumen.
3. Ruangan juga harus diberikan penerangan yang cukup.
43
43
4. Prosedur yang digunakan sudah cocok, tinggal bagaimana karyawan dapat
mempergunakan dengan baik dan lebih teliti lagi agar tidak terjadi kesalahan
dalam proses pengarsipan invoice.
5. Pergunakan peralatan arsip sesuai kebutuhan agar menghindari
ketidakefisienan dalam bekerja karena ketidaksesuaian kebutuhan arsip yang
sering ditangani.
44
DAFTAR PUSTAKA
Barthos, Basir. 2015. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dewi, Irra Chrisyanti. 2011. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Nuraida, Ida. 2013. Manajemen Administrasi Perkantoran. Bandung: PT Kanisius.
Priansa, Donni Juni, dan Fenny Damayanti. 2015. Administrasi dan Operasional
Perkantoran. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiarto, Agus, dan Teguh Wahyono. 2015. Manajemen Kerasipan Modern. Salatiga:
Gava Media.
Suraja, Yohannes. 2006. Manajemen Kearsipan. Malang: DIOMA.
The Liang Gie, 2007. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.